\
PROTOCOL TO AMEND ARTICLE 3 OF THE ASEAN FRAMEWORK(AMENDMENT)AGREEMENT FOR THE INTEGRATION OF PRIORITY SECTORS
The Governments of Brunei Darussalam, the Kingdom of Cambodia, the Republic of Indonesia, the Lao People's Democratic Republic (hereinafter referred to as "Lao PDR"), Malaysia, the Union of Myanmar, the Republic of the Philippines, the Republic of Singapore, the Kingdom of Thailand and the Socialist Republic of Viet Nam, Member States of the Association of South East Asian Nations (hereinafter collectively referred to as "ASEAN" or "Member States" or singularly as "Member State"),
/
,)
RECALLING the decision of the 37th Meeting of the ASEAN Economic Ministers held in Vientiane, Lao PDR on 28th September 2005, to study and identify measures to develop the logistics services sector for priority integration; CONSIDERING the necessity to revise the ASEAN Framework (Amendment) Agreement for the Integration of Priority Sectors (hereinafter referred to as "Framework (Amendment) Agreement") to reflect the changes necessary to move ahead with the integration of logistics services as a new priority integration sector; DESIRING to reflect the changes to the Framework (Amendment) Agreement pursuant to Article 25(1) of ASEAN Framework Agreement for the Integration of Priority Sectors done at Vientiane, Lao PDR on 29 November 2004,
HAVE AGREED AS FOLLOWS:
ARTICLE 1 Amendments to Article 3 of the Framework (Amendment) Agreement /·-··.\
)
Member States agree that notwithstanding Article 3 of the ASEAN Framework (Amendment) Agreement, the end date for liberalisation of logistics services and reference to the date in Article 3 shall be amended, mutatis mutandis, in accordance with Appendix 1 to the ASEAN Sectoral Integration Protocol for Logistics Services Sector.
ARTICLE 2 Final Provisions
/
_)
1. This Protocol shall form an integral part of the Framework (Amendment) Agreement. 2. This Protocol shall enter into force 180 (one hundred and eighty) days after the date of its signature. 3. This Protocol shall be deposited with the SecretaryGeneral of ASEAN, who shall promptly furnish a certified copy thereof to each ASEAN Member State.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorised thereto by their respective Governments, have signed this Protocol to amend Article 3 of the ASEAN Framework (Amendment) Agreement for the Integration of Priority Sectors . .'
I
2
DONE at Makati City, the Philippines, this Twenty-fourth Day of August in the year Two Thousand and Seven, in a single original copy in the English language.
For Brunei Darussalam:
Signed LIM JOCK SENG Second Minister of Foreign Affairs and Trade
For the ~om pf Cambodia:
Signed I
)
CHAM PRASIDH Seftt6f Minister and Minister of Commerce
For the Republic of Indonesia:
Signed MARl ELKA PANGESTU Minister of Trade
For the Lao People's Democratic Republic:
Signed NAM VIYAKETH Minister of Industry and Commerce
3 i
!
i
L
For Malaysia:
Signed / '
\ )
RAFIDAH AZIZ Minister of International Trade and Industry
For the Union of Mya~mar:
Signed U SOE THA Minister for National Planning and Economic Development
For the Republic of the Philippines:
Signed PETER B. FAVILA Secretary of Trade and Industry
For the Republic of Singapore:
Signed LIM HNG KIANG Minister for Trade and Industry
4
For the Kingdom of Thailand:
Signed /··.,
KRIRK-KRAI JIRAPAET Minister of Commerce
For the Socialist Republic of VietNam :
Signed VU HUY HOANG Minister of Industry and Trade
5
--
· -- -- - -- - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - .
·I .
PROTOKOL UNTUK MENGUBAH PASAL 3 (PERUBAHAN) PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN UNTUK INTEGRASI SEKTOR-SEKTOR PRIORITAS
Pemerintah-pemerintah Brunei Darussalam, Kerajaan Kamboja, Republik Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos (selanjutnya disebut sebagai "Laos"), Malaysia, Uni Myanmar, Republik Filipina, Republik Singapura, Kerajaan Thailand, Republik Sosialis Vietnam, Negara-negara Anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai "ASEAN" atau "Negara-negara Anggota" atau secara sendiri sebagai "Negara Anggota"), MENGINGAT Keputusan Sidang Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-37 yang diselenggarakan di Vientiane, Laos pada tanggal 28 September 2005, untuk mengkaji dan menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mengembangkan sektor jasa-jasa logistik untuk integrasi prioritas; MENIMBANG perlunya untuk mengubah (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN untuk lntegrasi Sektor-sektor Prioritas (selanjutnya disebut sebagai "(Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja") untuk mencerminkan perubahanperubahan yang diperlukan untuk bergerak maju dengan integrasi jasa-jasa logistik sebagai suatu sektor integrasi prioritas baru; BERHASRAT untuk mencerminkan (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja sesuai dengan Pasal 25 (1) Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN untuk lntegrasi Sektor-sektor Prioritas yang dibuat di Vientiane, Laos tanggal 29 November 2004,
TELAH MENYETUJUI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
PASAL1 Perubahan Pasal 3 dari (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja
Negara-negara Anggota menyepakati bahwa meskipun terdapat Pasal 3 (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN, batas akhir untuk liberalisasi jasa-jasa logistik dan tanggal acuan dalam Pasal 3 dimaksud wajib diubah, secara mutatis mutandis, sesuai dengan Apendiks 1 Protokol lntegrasi Sektoral ASEAN untuk Sektor Jasa-jasa Logistik.
1
PASAL 2 Ketentuan Akhir
1. Protokol ini wajib merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja. 2. Protokol ini wajib mulai berlaku 180 (seratus delapan puluh) hari setelah tanggal penandatanganannya. 3. Protokol ini wajib disimpan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, yang wajib dengan segera mengeluarkan suatu salinan resmi daripadanya kepada masingmasing Negara Anggota ASEAN.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, yang diberi kuasa penuh oleh Pemerintahnya masing-masing, telah menandatangani Protokol untuk mengubah Pasal 3 dari (Perubahan) Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN untuk lntegrasi Sektor-sektor Prioritas ini. DIBUAT di Makati City, Filipina, tanggal Dua Puluh Empat Agustus Tahun Dua Ribu Tujuh, dalam satu salinan asli dalam Bahasa lnggris.
Untuk Brunei Darussalam ttd LIM JOCK SENG Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan
Untuk Kerajaan Kamboja ttd CHAM PRASIDH Menteri Senior dan Menteri Perdagangan
2
Untuk Republik Indonesia ttd MARl ELKA PANGESTU Menteri Perdagangan
Untuk Republik Demokratik Laos ttd NAM VIYAKETH Menteri lndustri dan Perdagangan
Untuk Malaysia ttd RAFIDAH AZIZ Menteri Perdagangan lnternasional dan lndustri
Untuk Uni Myanmar ttd U SOETHA Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi
Untuk Republik Filipina ttd PETER B. FAVILA Sekretaris Perdagangan dan lndustri
3
Untuk Republik Singapura ttd LIM HNG KIANG Menteri Perdagangan dan lndustri
Untuk Kerajaan Thailand ttd KRIRK-KRAI JIRAPAET Menteri Perdagangan
Untuk Republik Sosialis Vietnam ttd VU HUY HOANG Menteri lndustri dan Perdagangan
4