PROSPEKTUS
JADWAL
Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
: : : : :
18 Desember 2012 20 Desember 2012 21 Desember 2012 27 Desember 2012 28 Desember 2012
BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (SELANJUTNYA DALAM PROSPEKTUS INI DISEBUT “PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) Kegiatan Usaha Bergerak Dalam Bidang Usaha Pembiayaan Sekunder Perumahan Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Grha SMF Jl. Panglima Polim I No. 1, Kebayoran Baru Jakarta 12160, Indonesia Telepon: (+6221) 2700-400, Faksimili: (+6221) 2701-400 www.smf-indonesia.co.id PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP5.000.000.000.000,- (LIMA TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran, dengan ketentuan sebagai berikut : OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TAHAP I TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA RP750.000.000.000,- (TUJUH RATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) (“Obligasi”) Obligasi ini ditawarkan sebesar RP525.000.000.000,- (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000,- (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah). dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) yaitu: Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok. Bunga Obligasi ini dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi ini. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, sedangkan pembayaran Bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi ini adalah pada tanggal 27 Desember 2015 untuk Seri A, 27 Desember 2017 untuk Seri B dan 27 Desember 2019 untuk seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok masing-masing seri. OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TAHAP II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS MAUPUN OLEH PIHAK KETIGA LAINNYA, NAMUN SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA INDONESIA, DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI. 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT UNTUK DISIMPAN YANG KEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR ATAU SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN DALAM 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG MEMPUNYAI PEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PERMULAAN PENAWARAN PEMBELIAN (BUY BACK) OBLIGASI, DENGAN KETENTUAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM DILAKSANAKANNYA PENGUMUMAN DALAM SURAT KABAR, PERSEROAN WAJIB MELAPORKAN KEPADA BAPEPAM DAN LK MENGENAI RENCANA PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TERSEBUT. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) LAINYA DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS INI. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT SEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PEMBAYARAN KEMBALI POKOK DAN/ATAU BUNGA PENYALURAN PINJAMAN YANG APABILA JUMLAH KREDIT YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CUKUP MATERIAL, DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN. KETERANGAN MENGENAI RISIKO USAHA LAINYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG SEHINGGA MENGAKIBATKAN JUMLAH PEMEGANG OBLIGASI RELATIF SEDIKIT. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”): AA (Double A) id Keterangan lebih lanjut tentang hasil pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini. Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT CIMB Securities Indonesia
PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)
WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Terafiliasi) Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2012
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah), kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) di Jakarta pada dengan Surat No. S-1065/DIR/SMF/X/2012 tertanggal 24 Oktober 2012, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”). Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi ini dengan jumlah pokok Obligasi sebanyakbanyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. S-049/BEI.PPS/10-2012 tanggal 19 Oktober 2012. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang lainnya dalam penerbitan Obligasi ini tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM, kecuali PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku Wali Amanat dan PT Danareksa Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang terafiliasi sehubungan dengan kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli Obligasi ini, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia tersebut. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i Definisi Dan Singkatan............................................................................................................................iii Ringkasan ............................................................................................................................................. viii I.
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN.................................................................................... 1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI.8
III.
PERNYATAAN UTANG................................................................................................................. 9
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN............................................................... 13 1. Umum................................................................................................................................... 13 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perseroan.................. 13 3. Perubahan Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan................................................................ 14 4. Analisa Laporan Keuangan.................................................................................................. 14
V.
RISIKO USAHA........................................................................................................................... 24
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................... 26
VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN.................................................................................. 27 1. Riwayat Singkat Perseroan.................................................................................................. 27 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan.................................................................. 28 3. Struktur Organisasi Perseroan............................................................................................. 28 4. Pengurusan dan Pengawasan............................................................................................. 29 5. Sumber Daya Manusia......................................................................................................... 33 6. Transaksi Dengan Pihak Terafiliasi...................................................................................... 35 7. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan............................................................. 35 8. Perjanjian Penting Perseroan.............................................................................................. 36 9. Aset Tetap Perseroan........................................................................................................... 38 VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN............................................................ 39 1. Umum................................................................................................................................... 39 2. Kegiatan Usaha.................................................................................................................... 39 3. Kegiatan Pendukung............................................................................................................ 40 4. Manajemen Risiko................................................................................................................ 41 5. Tingkat Kesehatan Perseroan.............................................................................................. 41 6. Teknologi.............................................................................................................................. 42 7. Internal Audit........................................................................................................................ 42 8. Persaingan........................................................................................................................... 42 9. Strategi Usaha..................................................................................................................... 42 10. Kondisi Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha........................................................ 43 11. Dukungan Lembaga Internasional....................................................................................... 45
i
12. Asuransi............................................................................................................................... 45 13. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau “GCG”).................................. 45 14. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)............................. 47 15. Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)................................................................................. 47 IX.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................... 48
X. EKUITAS..................................................................................................................................... 52 XI. PERPAJAKAN............................................................................................................................. 53 XII.
PENJAMINAN EMISI OBLIGASI................................................................................................ 54
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN
UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI........................................................................................ 56
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM................................................................................................ 58 XV.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN.................. 67
XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI...................................................................................... 165 1. Umum................................................................................................................................. 165 2. Keterangan Tentang Obligasi............................................................................................. 165 3. Pemberitahuan................................................................................................................... 177 4. Hukum Yang Berlaku......................................................................................................... 177 XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI...................................................... 178 XVIII. ANGGARAN DASAR................................................................................................................ 180 XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI......................................................... 201 XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI............................................................. 205 XXI. AGEN PEMBAYARAN............................................................................................................... 212 XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI................................................................................................................................. 213
ii
Definisi Dan Singkatan Afiliasi
: Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau dewan Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Agen Pembayaran
: Berarti KSEI berkedudukan di Jakarta yang ditunjuk dengan perjanjian tertulis oleh Perseroan, dan berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi serta denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hakhak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran.
Akta Pengakuan Hutang
: Berarti akta yang memuat pengakuan Perseroan atas hutang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi yang akan dibuat dikemudian hari, berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.
Anak Perusahaan
: Berarti (jika ada) perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia.
Bank Kustodian
Bapepam
: Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Bapepam dan LK
: Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember tahun dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 184/ PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober tahun dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian.
iii
Bunga Obligasi
: Berarti jumlah Bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Bursa Efek atau BEI
: Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan.
Daftar Pemegang Rekening : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. Dokumen Emisi
: Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan, Prospektus, Akta Pengakuan Hutang, Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, beserta semua perubahan-perubahan, penambahanpenambahan dan pembaharuan-pembaharuannya serta dokumen lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Efek
: Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek.
Efektif
: Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Pasal 74 UUPM juncto Peraturan Bapepam dan LK Nomor : IX.A.2. tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Ekuitas
: Berarti sebagaimana yang diatur dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) nomor 21.
Emisi
: Berarti suatu penerbitan Obligasi untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum yang dilakukan oleh Perseroan.
Force Majeure
: Berarti salah satu atau lebih peristiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Perjanjian Perwaliamanatan.
Hari Bursa
: Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender
: Berarti setiap hari dalam satu tahun tanpa kecuali.
Hari Kerja
: Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
iv
Jumlah Terhutang
: Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi sehubungan dengan Obligasi, termasuk namun tidak terbatas pada jumlah Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi serta denda (jika ada) yang terhutang dari waktu ke waktu.
Konfirmasi Tertulis
: Berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.
Konfirmasi Tertulis untuk : Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh RUPO (KTUR) KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPO. KSEI
: Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Pemegang Rekening yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.
Kustodian
: Berarti Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Masyarakat
: Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.
Material
: Berarti suatu transaksi sesuai Peraturan Bapepam dan LK nomor: IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan Pengubahan Kegiatan Usaha, dengan nilai 20% (dua puluh persen) atau lebih dari Ekuitas yang dilakukan dalam 1 (satu) kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu.
Obligasi
: Berarti “Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap“ yaitu surat berharga bersifat hutang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi pada Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan Tahap I, sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi dalam jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah), ditawarkan sebesar RP525.000.000.000,- (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari:
v
• Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000,- (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya sebesar Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) yaitu: • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Jumlah mana merupakan sebagian dari jumlah keseluruhan target dana yang akan dihimpun secara bertahap dalam Penawaran Umum Berkelanjutan yang secara keseluruhan sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi mana dapat berkurang dengan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan dengan memperhatikan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, serta akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI. Pinjaman Yang Diberikan
: Berarti pembiayaan kembali (refinancing) atas portofolio KPR yang telah dibukukan penyalur KPR dengan dana jangka menengah/ panjang dari Perseroan.
Pemegang Obligasi
: Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang terdiri dari: 1. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Obligasi; dan/atau 2. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening.
Pemegang Rekening
: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan UUPM dan Peraturan KSEI. vi
Penawaran Umum
: Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Penawaran Umum : Berarti kegiatan Penawaran Umum atas Obligasi yang dilakukan Berkelanjutan secara bertahap dengan mengacu ke Peraturan No.IX.A.15. Penawaran Umum Obligasi : Kegiatan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Sarana Berkelanjutan II Tahap I Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) yang terdiri dari : - Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; - Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; dan - Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap dalam jangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Penitipan Kolektif
: Berarti jasa penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Obligasi
: Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan Tahap I atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang akan memberikan jaminan kesanggupan penuh (full commitment) berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) terhadap penerbitan Obligasi sesuai dengan Bagian Penjaminan.
Penjamin Pelaksana Emisi : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan Obligasi penatalaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan Tahap I sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pasar Modal, yang dalam hal ini adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT CIMB Securities Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Peraturan Bapepam dan LK : Berarti Peraturan Nomor: IX.A.15 Lampiran Keputusan Ketua Nomor IX.A.15 Bapepam dan LK Nomor: Kep-555/BL/2010 tanggal 30-12-2010 (tiga puluh Desember dua ribu sepuluh) tentang Penawaran Umum Berkelanjutan. Peraturan Bapepam dan LK : Berarti Peraturan Nomor: VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Nomor : VI.C.4 Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/BL/2010 tanggal 06-09-2010 (enam September dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Atas Efek Bersifat Utang. Peraturan Bapepam dan LK : Berarti Peraturan Nomor: VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Nomor : VI.C.3 Bapepam dan LK Nomor: Kep-309/BL/2008 tanggal 01 (satu) Agustus 2008 (dua ribu delapan) tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat dengan Emiten. Peraturan Bapepam dan LK : Berarti Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Nomor : IX.C.11 Bapepam dan LK Nomor: Kep-135/BL/2006 tanggal 14 (empat belas) Desember 2006 (dua ribu enam) tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang. vii
Peraturan Bapepam dan LK : Berarti Peraturan Nomor: X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Nomor : X.K.4 Bapepam dan LK Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 (tujuh belas) Juli 2003 (dua ribu tiga) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Perjanjian Agen Pembayaran : Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 69 tanggal 24 Oktober 2012 dan Perubahan I Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 83 tanggal 13 Desember 2012 yang keduanya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, SH., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dengan Agen Pembayaran berikut perubahan-perubahannya dan/ atau penambahan-penambahannya dan/ atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Perjanjian Pendahuluan : Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Bursa Efek, Pencatatan Obligasi sebagaimana ternyata dari perjanjian yang dibuat di bawah tangan, bermeterai cukup tertanggal 19 Oktober 2012 No.: S-049/BEI.PPS/10-2012, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari Perjanjian Penjaminan : Berarti perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan Emisi Obligasi Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 68 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 59 tanggal 26 November 2012 dan Perubahan II Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 82 tanggal 13 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Perjanjian Perwaliamanatan : Berarti perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dengan Wali Amanat yang dimuat dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 67 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 58 tanggal 26 November 2012, dan Perubahan II Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 81 tanggal 13 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut perubahanperubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihakpihak yang bersangkutan di kemudian hari.
viii
Perjanjian Pendaftaran : Berarti Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0060/PO/ Obligasi di KSEI KSEI/1012 tanggal 24 Oktober 2012 dan Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0036/PI-PO/KSEI/1212 tanggal 13 Desember 2012, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan dengan KSEI berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Pernyataan Penawaran : Berarti pernyataan yang dibuat oleh Perseroan sebagaimana Umum Berkelanjutan dimuat dalam Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial No. 66 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial No. 57 tanggal 26 November 2012, dan Perubahan II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial No. 80 tanggal 13 Desember 2012, yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan diajukan kepada ketua Bapepam dan LK sebelum melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahantambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK. Pernyataan Pendaftaran
: Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 UUPM juncto Peraturan Bapepam Nomor: IX.C 1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua Bapepam dan LK sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulanpembetulan untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK.
Perseroan
: Berarti badan hukum yang akan melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial disingkat PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.
Perusahaan Afiliasi : Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi Negara Republik Indonesia karena : (i) kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik langsung maupun tidak langsung; atau (ii) dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia; tidak termasuk Anak Perusahaan Perseroan. Perusahaan Efek
: Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
ix
Pokok Obligasi
: Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terhutang pada Tanggal Emisi, Jumlah Pokok Obligasi Sebanyak-banyaknya Rp750.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) yang ditawarkan sebesar Rp525.000.000.000 (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: • Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000,- (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya sebesar Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) yaitu: • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Jumlah mana dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Pokok Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memperhatikan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Prospektus
: Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 UUPM dan Peraturan Bapepam No: IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.
Prospektus Awal
: Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam dan LK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran kecuali informasi mengenai penjaminan Emisi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat ditentukan.
x
Prospektus Ringkas
: Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No: IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.
Rekening Efek
: Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.
Refinancing Program
: Berarti salah satu jenis kegiatan SMF dalam bentuk penyaluran pinjaman kepada lembaga penyalur KPR untuk menggantikan pendanaan portfolio KPR yang sudah disalurkan kepada debitur KPR dengan menggunakan dana sumber lain.
Refinancing Pinjaman
: Berarti kegiatan penggantian dana dari sumber lain yang telah dipinjamkan sebelumnya kepada lembaga penyalur KPR.
RUPO
: Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Sekuritisasi
: Berarti transformasi aset yang tidak liquid menjadi liquid dengan cara pembelian Aset Keuangan dari Kreditor Asal dan penerbitan Efek Beragun Aset.
Satuan Pemindahbukuan
: Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Sertifikat Jumbo Obligasi
: Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi.
Tanggal Emisi
: Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI, yang merupakan juga Tanggal Pembayaran.
Tanggal Pelunasan Pokok : Berarti tanggal jatuh tempo seluruh Pokok Obligasi yang wajib Obligasi dibayar oleh Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Pembayaran
: Berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi kepada Perseroan yang disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Perseroan (in good funds) berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi, Bunga Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. UUPM
: Berarti Undang-undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, berikut peraturan pelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan-pembaharuannya.
xi
Wali Amanat
: Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang pada saat ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat atau pengganti hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.
xii
Ringkasan Ringkasan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta yang paling penting tentang Perseroan. Informasi keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam mata uang Rupiah. •
Perseroan
Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perseroan didirikan khusus sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yang izin kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.59 tanggal 22 Juli 2005 dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta (“Akta No.59”), yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01. TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09.05/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal 30 Agustus 2005, Tambahan No.9263/2005. Akta No.59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan Peraturan Presiden No.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Akta No.59 tersebut diubah dengan Akta No.114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta (“Akta No.114”), yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah No.1714/RUB.09.03/VIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No.114, Perseroan mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: A. Maksud dan tujuan Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. B. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”), berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi; b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan surat partisipasi apabila pasar belum kondusif; c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari kreditor asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Utang.
xiii
C. Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut: - memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan; - menerbitkan surat hutang; - mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancement); - melaksanakan fungsi sebagai koordinator global; - melaksanakan fungsi sebagai penata sekuritisasi; - melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan; - menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; - melakukan pembelian Efek Beragun Aset; - kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/KMK.06/2012 tanggal 14 Mei 2012 tentang Penambahan Modal ke dalam Modal Saham dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), yang merupakan struktur permodalan dan susunan pemegang saham terakhir hingga Prospektus ini diterbitkan, yaitu sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Nilai Nominal Jumlah Saham (Rp) 4.000.000 4.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Saham dalam Portepel
•
2.000.000 2.000.000
2.000.000.000.000 2.000.000.000.000
(%)
100,00
Keuangan
Berikut ini ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008, 2007. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota firma jaringan global PwC) yang dalam laporannya tertanggal 26 November 2012 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan : Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, sebelum penyajian kembali, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya masing-masing tertanggal 17 Nopember 2011, 22 Maret 2012, 28 Maret 2011 dan 22 Januari 2010 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 17 Nopember 2011 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 dan penerbitan kembali laporan keuangan untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahun-
xiv
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berkaitan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Maret 2012 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 28 Maret 2011 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Januari 2010 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,dari metode tidak langsung menjadi metode langsung dan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya tertanggal 27 Pebruari 2009 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 27 Pebruari 2009 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007, 2006 dan periode yang dimulai 22 Juli 2005. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Puwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) yang laporannya tertanggal 22 Pebruari 2008, berisi pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan tersebut tersedia secara publik dan diperoleh di “http://www.idx.co.id” (untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010), http://akses.ksei.co.id/ media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b521-47a57f000002/ laporan_keuangan_2009_new.pdf” (untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009) dan “http://www. smf-indonesia.co.id” (untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007). Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
2007 1.188.150 7.277 1.180.873
31 Desember 2008 2009 1.268.212 1.927.471 10.078 575.889 1.258.134 1.351.582
2010 2.571.117 1.142.831 1.428.286
2011 4.816.830 2.308.822 2.508.008
30 Juni 2011 2012 2.921.843 5.742.850 1.451.912 3.167.235 1.469.931 2.575.615
Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 Juni KETERANGAN 2007* 2008* 2009** 2010** 2011** 2011** 2012 Pendapatan 101.259 116.013 156.960 218.320 257.603 123.340 209.960 Beban (21.240) (22.640) (38.915) (122.004) (157.550) (70.913) (125.468) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 80.019 93.373 118.045 96.316 100.053 52.427 84.492 Laba Bersih 65.098 77.260 93.449 77.638 80.499 42.422 67.607 *) direklasifikasi di dalam prospektus untuk keperluan komparasi terhadap ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. **) disajikan kembali
xv
Rasio KETERANGAN ROA (%) ROE (%) NPM (%) Gearing ratio (X)
•
2007 5,48 5,51 64,29 0,01
2008 6,09 6,14 66,59 0,01
31 Desember 2009 4,85 6,91 59,54 0,40
2010 3,02 5,44 35,56 0,76
2011 1,67 3,21 31,25 0,90
30 Juni 2011 2012 1,45 1,18 2,89 2,62 34,39 32,20 0,99 1,36
Risiko Usaha
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Tingkat Suku Bunga 3. Risiko Likuiditas 4. Risiko Operasional 5. Risiko Peraturan / Regulasi 6. Risiko Hukum 7. Risiko Makro Ekonomi Risiko Investasi yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah risiko gagal bayar dan risiko tidak likuidnya efek. •
Strategi dan Prospek Usaha Perseroan
Dalam menjalankan misinya membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia, Perseroan melakukan (1) Program Sekuritisasi (2) Program Penyaluran Pinjaman (3) Program Penjaminan. Kegiatan tersebut, memberikan manfaat sebagai berikut: Bagi Lembaga Penyalur KPR Mengurangi maturity mismatch
Bagi investor Alternatif produk investasi yang aman karena berjaminan Merupakan instrumen investasi yang dapat diperdagangkan Alternatif investasi yang dapat disesuaikan dengan time horison investor
Meningkatkan kemampuan mengelola posisi aset dan kewajiban Ketersediaan sumber dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung, yaitu: program pendidikan & pelatihan, penyediaan pedoman & standar dokumen KPR, program sosialisasi dan edukasi konsumen KPR. Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar dengan menerapkan strategi mendorong efisiensi pasar pembiayaan primer perumahan yang akan menciptakan volume KPR yang sehat dan terjangkau. Statistik mencatat bahwa rata-rata pertumbuhan KPR selama 5 dan 4 tahun terakhir masing-masing sebesar 22,28% dan 23,61%. Pertumbuhan KPR tersebut dicapai dalam keadaan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan selama 5 dan 4 tahun terakhir masing-masing sebesar 22,18% dan 21,98%, yang relatif stabil. Ini mengindikasikan bahwa ada dorongan kebutuhan perumahan yang cukup besar sehingga KPR tumbuh lebih besar daripada pertumbuhan total kredit.
xvi
Peluang untuk pertumbuhan KPR tersebut masih terbuka luas, hal ini dapat dilihat pada rasio KPR terhadap PDB, dimana saat ini Indonesia baru mencapai kisaran 2%, yang masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara sekawasan seperti, Korea Selatan, Thailand dan Malaysia, yang memiliki rasio KPR terhadap PDB mencapai 31,32%, 18,98% dan 31,02%. •
Keterangan Tentang Obligasi Yang Akan Diterbitkan
Nama Obligasi
:
Jumlah Nilai Obligasi
:
Jangka Waktu
:
Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi”) Jumlah Pokok Obligasi Sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) yang ditawarkan sebesar Rp525.000.000.000 (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: • Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000,- (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya sebesar Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) yaitu: • Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. • Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. - Seri A: 3 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; - Seri B: 5 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; dan
Harga Penawaran Tingkat Bunga
: :
- Seri C: 7 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi - Seri A : 7,3% per tahun; - Seri B : 7,5% per tahun; dan
Satuan : Pemindahbukuan Satuan Perdagangan : Rencana Penggunaan : Dana
- Seri C : 8,0% per tahun. Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan untuk menggantikan sebagian dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman ke lembaga penyalur KPR (refinancing aktiva produktif) yang hingga 31 Oktober 2012 jumlahnya sebesar Rp1.287.672.000.000,-. xvii
Jaminan
:
Wali Amanat Pembatasanpembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan (covenants) Hasil Pemeringkatan Pembelian Kembali (buy back)
: :
•
: :
Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus maupun oleh pihak ketiga lainnya, namun sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 kitab undang-undang Hukum Perdata Indonesia, dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Keterangan mengenai pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan diuraikan dalam Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi. AA (double A) dari Pefindo id Keterangan mengenai pembelian kembali sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan diuraikan dalam Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi.
Obligasi dan Medium Term Notes yang Telah Diterbitkan Nama Obligasi / MTN
Seri
Tanggal Penerbitan
Tanggal Pencatatan di BEI
Total Emisi (Rp miliar)
Jangka Waktu
Tingkat Suku Bunga
Jatuh Tempo
Jumlah Terhutang (Rp miliar)
Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap (SMFP01)
10 Juli 2009
13 Juli 2009
300
370 hari
10,125%
15 Juli 2010
-
Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap (SMFP02)
29 Des 2009
30 Des 2009
251
370 hari
9,500%
3 Jan 2011
-
Seri A
16 April 2010
-
163
370 hari
8,750%
21 April 2011
-
Seri B
16 April 2010
25
2 tahun
9,250%
16 April 2012
-
Obligasi Sarana Multigriya Seri A Finansial III Tahun 2010 Dengan Seri B Tingkat Bunga Tetap (SMFP03)
8 Juli 2010
9 Juli 2010
500
2 tahun
9,250%
8 Juli 2012
-
8 Juli 2010
9 Juli 2010
227
3 tahun
9,750%
8 Juli 2013
227
30 Des 2010
-
200
1 tahun
8,500%
30 Des 2011
-
Obligasi Sarana Multigriya Seri A Finansial IV Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap (SMFP04) Seri B
5 April 2011
6 April 2011
378
370 hari
8,400%
9 April 2012
-
5 April 2011
6 April 2011
85
2 tahun
8,800%
5 April 2013
85
Medium Term Notes SMF III Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Tahap I
17 Okt 2011
-
205
360 hari
8,200%
11 Okt 2012
-
Tahap II
20 Okt 2011
-
100
360 hari
8,200%
11 Okt 2012
-
Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri A
21 Des 2011
22 Des 2011
160
370 hari
7,375%
26 Des 2012
160
Seri B
21 Des 2011
22 Des 2011
80
2 tahun
8,225%
21 Des 2013
80
Seri C
21 Des 2011
22 Des 2011
510
3 tahun
8,475%
21 Des 2014
510
Seri A
25 April 2012
26 April 2012
255
2 tahun
7,100%
25 April 2014
255
Seri B
25 April 2012
26 April 2012
157
3 tahun
7,350%
25 April 2015
157
Seri C
25 April 2012
26 April 2012
838
5 tahun
7,550%
25 April 2017
838
19 Okt 2012
-
580
180 hari
6,500%
19 April 2013
580
Medium Term Notes SMF I Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Medium Term Notes SMF II Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap II Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap
Medium Term Notes SMF IV Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap
5.014
Jumlah
2.892
Jumlah total seluruh Obligasi dan MTN yang masih terhutang hingga Prospektus ini diterbitkan adalah sebesar Rp2.892.000.000.000,- (dua triliun delapan ratus sembilan puluh dua miliar Rupiah).
xviii
•
Hak-hak Pemegang Obligasi
1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. 2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. 3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. 4. Pemegang Obligasi sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan fotocopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. Mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau b. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi, tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau c. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; atau d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
xix
Halaman ini sengaja dikosongkan
I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp5.000.000.000.000,- (LIMA TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran, dengan ketentuan sebagai berikut : OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TAHAP I TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR RP750.000.000.000,- (TUJUH RATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) (“Obligasi”) Obligasi ini ditawarkan sebesar RP525.000.000.000,- (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000,- (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya sebesar Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) yaitu: Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok. Bunga Obligasi ini dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi ini. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013 sedangkan pembayaran Bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi ini adalah pada tanggal 27 Desember 2015 untuk Seri A, 27 Desember 2017 untuk Seri B dan 27 Desember 2019 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok masing-masing seri. OBLIGASI BERKELANJUTAN II SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TAHAP II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”): AA (Double A) id Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVII Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) Kantor Grha SMF Jalan Panglima Polim I No. 1, Kebayoran Baru Jakarta 12160, Indonesia Telepon: (+6221) 2700-400, Faksimili: (+6221) 2701-400 www.smf-indonesia.co.id
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI ADALAH RISIKO KREDIT SEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PEMBAYARAN KEMBALI POKOK DAN/ATAU BUNGA PENYALURAN PINJAMAN YANG APABILA JUMLAH KREDIT YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CUKUP MATERIAL, DAPAT MEMPENGARUHI KINERJA PERSEROAN. SELAIN ITU ADA RISIKO INVESTASI MENGENAI KEMUNGKINAN TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN YANG DISEBABKAN TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT DIDALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V
1
A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perseroan didirikan khusus sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yang izin kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.59, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01. TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09.05/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal 30 Agustus 2005, Tambahan No.9263/2005. Akta No.59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan Peraturan Presiden No.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Akta No.59 tersebut diubah dengan Akta No.114, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah No.1714/RUB.09.03/VIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/KMK.06/2012 tanggal 14 Mei 2012 tentang Penambahan Modal ke dalam Modal Saham dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), yang merupakan struktur permodalan dan susunan pemegang saham terakhir hingga Prospektus ini diterbitkan, yaitu sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Jumlah Nilai Nominal Jumlah Saham (Rp) 4.000.000 4.000.000.000.000 2.000.000 2.000.000
2.000.000.000.000 2.000.000.000.000
(%)
100,00
B. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah) yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.15 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, sebagai berikut: 1. Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun. 2. Telah menjadi Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit 2 (dua) tahun. 3. Selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar. Hal ini telah dipenuhi oleh Perseroan dengan Surat Pernyataan tanggal 24 Oktober 2012 dan oleh Akuntan dengan Surat Pernyataan No. N20121024001/DC2/ALB/2012 tanggal 24 Oktober 2012.
2
4. Efek yang dapat diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang dan/ atau Sukuk dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek. C. KETERANGAN RINGKAS MENGENAI OBLIGASI NAMA OBLIGASI Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi”). JANGKA WAKTU, JUMLAH NOMINAL DAN JATUH TEMPO Jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah). Obligasi ini ditawarkan sebesar Rp525.000.000.000 (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000 (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000 (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah). dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) terdiri dari: Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok. Bunga Obligasi ini dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi ini. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, sedangkan pembayaran Bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi ini adalah pada tanggal 27 Desember 2015 untuk Seri A, 27 Desember 2017 untuk Seri B dan 27 Desember 2019 untuk seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok masing-masing seri. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
3
SATUAN PEMINDAHBUKUAN Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO, setiap 1 (satu) Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi. PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Obligasi ini memberikan tingkat bunga sebagai berikut: Seri A : 7,3% per tahun; Seri B : 7,5% per tahun; dan Seri C : 8,0% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, sedangkan pembayaran terakhir Bunga Obligasi Seri A akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A yaitu pada tanggal 27 Desember 2015, Seri B akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B yaitu pada tanggal 27 Desember 2017, dan Seri C akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C yaitu pada tanggal 27 Desember 2019. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang terhutang yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi tersebut, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan.
4
Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi ini adalah sebagai berikut : Bunga Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Seri A
Seri B
27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015
27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015 27 Maret 2016 27 Juni 2016 27 September 2016 27 Desember 2016 27 Maret 2017 27 Juni 2017 27 September 2017 27 Desember 2017
Seri C 27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015 27 Maret 2016 27 Juni 2016 27 September 2016 27 Desember 2016 27 Maret 2017 27 Juni 2017 27 September 2017 27 Desember 2017 27 Maret 2018 27 Juni 2018 27 September 2018 27 Desember 2018 27 Maret 2019 27 Juni 2019 27 September 2019 27 Desember 2019
JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus maupun oleh pihak ketiga lainnya, namun sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 kitab undang-undang Hukum Perdata Indonesia, dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) Keterangan mengenai pembelian kembali sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan diuraikan dalam Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan rencana penggunaan dana penerbitan Obligasi. PENGGUNAAN DANA Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan untuk menggantikan sebagian dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman ke lembaga penyalur KPR (refinancing aktiva produktif) yang hingga 31 Oktober 2012 jumlahnya sebesar Rp1.287.672.000.000,-.
5
PERPAJAKAN Keterangan mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini. KELALAIAN PERSEROAN Keterangan mengenai kelalaian (cidera janji) diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan diuraikan dalam Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi. WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 67 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 58 tanggal 26 November 2012, dan Perubahan II Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 81 tanggal 13 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sehubungan dengan kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Gedung BRI II Lantai 3 Jl. Jend. Sudirman Kav.44 dan 46 Jakarta 10210 Telepon: (021) 575-8130, 575-8140, 570-9060 ext. 2335, 2371 Faksimili: (021) 575-2444, 251-0316 Up. Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal, Divisi Treasury HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1660/PEF-Dir/X/2012 tanggal 8 Oktober 2012, hasil pemeringkatan atas Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan ini, untuk periode 5 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2013, adalah: AA id (Double A) Peringkat Nasional Perseroan mencerminkan dukungan pemerintah terhadap Perseroan bila diperlukan dengan mempertimbangkan 100% kepemilikan pemerintah dan fungsi nasional Perseroan untuk mengembangkan pasar sekunder KPR di Indonesia, meskipun sejarah operasional Perseroan yang terbatas dan tidak adanya dukungan tertulis pemerintah atas kewajiban Perseroan. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkatan.
6
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas Efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.C.11. Keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. 2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. 3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. 4. Pemegang Obligasi sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan fotocopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. Mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau b. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi, tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau c. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; atau d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Keterangan mengenai pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan diuraikan dalam Bab XVI Keterangan Tentang Obligasi Berkelanjutan. TAMBAHAN HUTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA AKAN DATANG Tidak ada pembatasan bagi Perseroan untuk memperoleh hutang baru di masa mendatang yang penggunaannya untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan, sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. HAK SENIORITAS ATAS HUTANG Hak Pemegang Obligasi adalah konkuren atas Jaminan.
8
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biayabiaya Emisi akan dipergunakan untuk menggantikan sebagian dana ekuitas yang telah disalurkan sebagai pinjaman ke lembaga penyalur KPR (refinancing aktiva produktif) yang per tanggal 31 Oktober 2012 jumlahnya sebesar Rp1.287.672.000.000,-. Atas dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SMF Tahap I, Perseroan akan melaporkan secara periodik realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 yang merupakan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan juga kepada para Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat. Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum dalam Prospektus ini, maka rencana penggunaan dana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,3797% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi: a. Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Obligasi 0,0472% yang terdiri dari 0,00675% biaya jasa penjaminan (underwriting fee); 0,0315% biaya jasa penyelenggaraan (management fee); 0,00675% biaya jasa penjualan (selling fee); dan Biaya Lainnya (Out of Pocket Expense) 0,0022%. b. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal 0,1073% yang terdiri dari 0,0948% biaya jasa Akuntan, 0,0085% biaya jasa Konsultan Hukum dan 0,0040% biaya jasa Notaris. c. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal 0,1405% yang terdiri dari 0,0355% untuk biaya jasa Wali Amanat dan 0,1050% Perusahaan Pemeringkat Efek. d. Biaya KSEI 0,0376% dan BEI 0,0200%. e. Biaya lain-lain (percetakan, audit penjatahan, iklan prospektus ringkas dan public expose) 0,0272%. Sesuai dengan Surat No.S-714/DIR/SMF/VII/2012 tanggal 13 Juli 2012 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi SMF III Tahun 2010 dan SMF IV Tahun 2011 serta Obligasi Berkelanjutan I SMF I Tahap I Tahun 2011 dan Tahap 2 Tahun 2012 telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana Obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan Bapepam No.X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
9
III. PERNYATAAN UTANG Pada tanggal 30 Juni 2012, Perseroan mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp3.167.235 juta, terdiri dari Liabilitas Lancar sebesar Rp1.099.795 juta dan Liabilitas Tidak Lancar sebesar Rp2.067.440 juta. Angka-angka ini diambil dari laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota firma jaringan global PwC) yang dalam laporannya tertanggal 26 November 2012 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan : Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (dalam jutaan Rupiah) Jumlah
Uraian Liabilitas Lancar Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas tunjangan purna jabatan Pihak berelasi Hutang pajak Penyisihan bonus Pihak ketiga Pihak berelasi Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang Surat hutang jangka menengah Obligasi Jumlah Liabilitas Lancar
2.157 144 40.940 405 537 1.045 2.496 2.496 304.878 744.697 1.099.795
Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar Obligasi Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas
3.622 2.063.818 2.067.440 3.167.235
KONTIGENSI Berdasarkan perjanjian pendukung kredit dan penjaminan pembelian EBA No. 053/PPK/KIK-DBTN01/ XII/2010 tanggal 15 Desember 2010 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (KIK-DBTN01), Perseroan bertindak sebagai pendukung kredit dan penjamin pembelian dalam transaksi penerbitan Efek Beragun Aset (EBA). Sebagai penjamin pembelian EBA, Perseroan mempunyai kewajiban untuk membeli seluruh EBA Kelas A dari Pemegang EBA Kelas A apabila Rapat Pemegang EBA menyatakan telah terjadi Gagal Bayar EBA. Pembelian EBA Kelas A akan dilakukan dengan harga sebesar jumlah pokok terhutang dari EBA Kelas A pada saat terjadinya gagal bayar. Gagal bayar tersebut hanya akan terjadi apabila: 1. EBA kelas B yang besarnya 8,2% telah habis. 2. Reserve Account telah habis.
10
Kedua kondisi ini tidak terjadi pada akhir periode pelaporan. Sehingga, Perseroan tidak mencatat liabilitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 1. Hutang lain-lain (dalam jutaan Rupiah) Uraian Pihak ketiga Konsultan Lain-lain Pihak berelasi Lain-lain Jumlah
Jumlah 1.802 355 144 2.301
2. Biaya yang masih harus dibayar (dalam jutaan Rupiah) Uraian Pihak ketiga Bunga obligasi Bunga MTN Tunjangan karyawan Kustodian Pihak berelasi Tunjangan karyawan Jumlah
Jumlah 35.658 5.073 206 4.034 404 41.345
4. Hutang pajak (dalam jutaan Rupiah) Uraian Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah
Jumlah 297 9 739 1.045
5. Penyisihan bonus Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 25 Januari 2012 yang dinyatakan dalam akta No. 60 Notaris Adi Warsito, SH, pemegang saham memutuskan untuk melakukan penyesuaian pencadangan bonus menjadi: (1) tantiem sebesar 1,5% dari laba bersih 2012 dan (2) bonus untuk karyawan sebesar 1,5% dari laba bersih 2012. Penyisihan bonus untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dilakukan sesuai dengan keputusan tersebut di atas. 6. Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas imbalan kerja karyawan per 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp3.622 juta.
11
7. Surat Hutang Jangka Menengah (dalam jutaan Rupiah) Uraian MTN SMF III Tahun 2011 Tahap I Tahap II
Jumlah 205.000 100.000 305.000
Dikurangi : Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah-bersih
(122) 304.878
Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Dikurangi : Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah-bersih
305.000 (122) 304.878
Pada bulan Oktober 2011 Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) SMF III Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah Rp305.000 juta. MTN tersebut terdiri dari 2 (dua) seri yaitu: Tahap I : MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal penerbitan, yaitu 17 Oktober 2012. Jumlah MTN Tahap I sebesar Rp205.000 juta dan jatuh tempo 11 Oktober 2012. Tahap II : MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal penerbitan, yaitu 20 Oktober 2012. Jumlah MTN Tahap II sebesar Rp100.000 juta dan jatuh tempo 14 Oktober 2012. Perseroan telah melakukan pembayaran bunga dan pokok surat hutang jangka menengah tepat waktu dan tepat jumlah yang ditentukan dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian penerbitan. 8. Hutang Obligasi (dalam jutaan Rupiah) Uraian Nilai Nominal: Obligasi III Seri A Seri B Obligasi IV Seri B Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A Seri B Seri C Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A Seri B Seri C Dikurangi : Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah
Jumlah
500.000 227.000 85.000 160.000 80.000 510.000 225.000 157.000 838.000 (3.484) 2.808.516
Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Obligasi III Seri A Obligasi IV Seri A Seri B
500.000 378.000 85.000
12
Uraian Obligasi Berkelanjutan I PUB I Seri A Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah
Jumlah 160.000 (378.302) 744.698
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun Obligasi III Seri B Obligasi Berkelanjutan I PUB I Seri B PUB I Seri C Obligasi Berkelanjutan I PUB I Seri A PUB I Seri B PUB I Seri C Jumlah Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah – bersih
227.000 80.000 510.000 255.000 157.000 838.000 2.067.000 (3.181) 2.063.819
Pada bulan Juli 2010 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp727.000.000.000,-. Obligasi tersebut diterbitkan pada tanggal 8 Juli 2010 yang terdiri dari 2 seri yaitu: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% (sembilan koma dua puluh lima persen) per tahun, jangka waktu 2 tahun sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 juta. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% (sembilan koma tujuh puluh lima persen) per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp227.000 juta. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh kekayaan SMF baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang ada maupun yang akan ada di kemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, sedangkan hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur SMF lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada bulan April 2011 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Dengan Jaminan Pasti Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan niai nominal sebesar Rp463.000.000.000,-. Obligasi tersebut diterbitkan pada tanggal 4 April 2011 yang terdiri dari 2 seri yaitu: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat puluh persen) per tahun, jangka waktu 370 hari sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp378.000 juta, dan jatuh tempo pada 9 April 2012. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,80% (delapan koma delapan puluh persen) per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp85.000 juta, dan jatuh tempo pada 5 April 2013. Obligasi dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang KPR milik Perseroan berdasarkan akta jual beli tagihan dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sekurang-kurangnya sebesar 60% (enam puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi. Pada bulan Desember 2011 SMF menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap I) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp750.000 juta. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,375% per tahun, berjangka waktu 370 hari sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp160.000 juta dan jatuh tempo pada 26 Desember 2012.
13
Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,225% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp80.000 juta dan jatuh tempo pada 21 Desember 2013. Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,475% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp510.000 juta dan jatuh tempo pada 21 Desember 2014. Pada bulan April 2012 SMF menerbitkan obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap II) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000 juta. Obligasi ini terdiri dari 3 seri, yaitu: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,1% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp255.000 juta dan jatuh tempo pada 25 April 2014. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp157.000 juta dan jatuh tempo pada 25 April 2015. Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,55% per tahun, berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp838.000 juta dan jatuh tempo pada 25 April 2017. Perseroan telah telah melakukan pembayaran bunga dan pokok obligasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan. Pada tanggal 19 Oktober 2012 Perseroan menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF IV Tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,5% per tahun, berjangka waktu 6 (enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp580.000 juta dan jatuh tempo 19 April 2013. SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2012 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMPUNYAI LIABILITASLIABILITAS LAIN SELAIN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN DAN LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI. MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS-LIABILITAS NYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI. ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI.
14
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 1. Umum Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan di Jakarta Selatan, yang didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perseroan didirikan khusus sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yang izin kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No114, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan di bawah No. 1714/RUB.09.03/ VIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 3 Juli 2009 Tambahan No. 17294, Perseroan mempunyai maksud dan tujuan untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi; b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan surat partisipasi apabila pasar belum kondusif; c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari kreditor asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Utang. Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut: • memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan; • menerbitkan surat hutang; • mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancement); • melaksanakan fungsi sebagai koordinator global; • melaksanakan fungsi sebagai penata sekuritisasi; • melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan; • menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; • melakukan pembelian Efek Beragun Aset; • kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perseroan Kondisi perekonomian nasional secara umum berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, terutama tingkat suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Faktor tingkat suku bunga juga rentan terhadap kinerja Perseroan, dalam hal tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka permintaan akan pembiayaan rumah akan meningkat, begitupun sebaliknya. Faktor makro ekonomi yang kondusif dan bertumbuh di sektor riil akan mengakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang akhirnya akan mengakibatkan pembelian dan permintaan pembiayaan perumahan. Tingkat inflasi juga sangat berpengaruh terhadap naik turunnya tingkat suku bunga/biaya dana serta daya beli dan daya bayar konsumen. 15
Kejadian bencana alam ataupun kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi Perseroan apabila dampak dari kejadian tersebut memberikan dampak kerugian kepada penyalur KPR yang menerima pinjaman dari Perseroan. Khususnya kondisi makro ekonomi yang menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan akan langsung mempengaruhi kinerja Perseroan, mengingat pada dasarnya Perseroan harus melakukan pendanaan dari pasar modal untuk melakukan program pemberian pinjaman. Untuk memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR, Perseroan menggunakan sumber dana jangka menengah/panjang yang berasal dari investor surat utang. Dana yang berasal dari investor surat utang tersebut tidak dapat dibandingkan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) karena karakteristiknya jauh berbeda. Sekalipun demikian, untuk dapat memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR, Perseroan harus mempertimbangkan kondisi DPK tersebut agar transaksi penyaluran pinjaman dengan lembaga penyalur KPR dapat terlaksana. Karena itu, Perseroan menyediakan dana dengan jangka waktu menengah yang lebih panjang dibandingkan dengan jangka waktu pendanaan yang diperoleh penyalur KPR dari DPK. Dengan cara ini, penyalur KPR mau menerima pinjaman dari Perseroan karena disamping lebih panjang waktunya juga lebih pasti. Untuk memenuhi permintaan pinjaman dari lembaga penyalur KPR, sementara menunggu hasil dari penerbitan surat utang Perseroan, Perseroan menggunakan dana yang bersumber dari ekuitas Perseroan. Pengaruh turun naiknya suku bunga terhadap kinerja dan kondisi keuangan Perseroan tidak ada sekalipun pinjaman yang diberikan kepada penyalur KPR didanai dari penerbitan surat utang karena Perseroan meminjamkannya dengan selalu ada positive margin di atas bunga dan biaya penerbitan surat utang pendanaan. Dengan demikian Perseroan harus untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan melakukan pengelolaan aset liabilitas sebaik mungkin untuk mendapatkan dana yang termurah dari pasar modal dan melakukan penyaluran kepada lembaga penyalur KPR dengan jangka waktu yang menarik dan mendukung program KPR jangka panjang. Disamping itu, Perseroan berusaha mendapatkan pendanaan yang lebih murah biayanya melalui meningkatkan rating korporasi dan surat utang. Dengan kebijakan pemerintah, Perseroan sedang mengusulkan penambahan setoran modal Pemegang Saham. 3. Perubahan Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012, berikut adalah bagian signifikan yang dipengaruhi oleh perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru tersebut, yaitu: PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain: a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci. 4. Analisa Laporan Keuangan Berikut ini data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, 2009. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota firma jaringan global PwC) yang dalam laporannya tertanggal 26 November 2012 berisi pendapat wajar tanpa
16
pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan : Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/ dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009, sebelum penyajian kembali, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya masing-masing tertanggal 17 Nopember 2011, 22 Maret 2012, 28 Maret 2011, dan 22 Januari 2010 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 17 Nopember 2011 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 dan penerbitan kembali laporan keuangan untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahuntahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berkaitan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Maret 2012 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 28 Maret 2011 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Dan dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Januari 2010 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,dari metode tidak langsung menjadi metode langsung dan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut tersedia secara publik dan diperoleh di “http://www.idx.co.id” (untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010), http://akses.ksei.co.id/media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b521-47a57f000002 laporan_keuangan_2009_new.pdf untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009) dan “http://www.smfindonesia.co.id” (untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007). a. Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba (dalam jutaan Rupiah)
257.603
218.320 209.960
157.550
156.960
125.468
123.340
122.004 93.449 80.499
77.638
70.913 42.422
38.915
Des 2009
67.607
Des 2010
Des 2011
Pendapatan
Juni 2011
Beban
17
Laba bersih
Juni 2012
(dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan Sekuritisasi Keuntungan / (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan yang diperdagangkan Keuntungan / (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain-lain – bersih Jumlah Pendapatan Beban Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Jumlah beban Laba sebelum pajak penghasilan (Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan Kini – non final Kini – final Tangguhan Laba Bersih Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif Laba Bersih per saham – dasar (nilai penuh)
2009* (Periode 12 bulan)
2010* (Periode 12 bulan)
2011* (Periode 12 bulan)
2011* (Periode 6 bulan)
2012 (Periode 6 bulan)
151.771 260 424
211.874 3.288
251.781 2.642
117.781 467
207.749 927
1.282
(293)
701
4.744
399
3.223 156.960
1.192 2.259 218.320
477 2.002 257.603
348 123.340
(47) 932 209.960
(15.351) (16.096) (7.468) (38.915) 118.045
(91.248) (977) (18.089) (11.690) (122.004) 96.316
(128.444) (541) (18.045) (10.520) (157.550) 100.053
(58.008) (98) (8.425) (4.382) (70.913) 52.427
(109.740) (197) (10.595) (4.936) (125.468) 84.492
(8.496) (16.527) 427 93.449 93.449 93.449
(18.231) (447) 77.638 77.638 77.638
(4.255) (15.206) (93) 80.499 80.499 80.499
(2.639) (8.042) 676 42.422 42.422 42.422
(4.176) (13.337) 628 67.607 67.607 33.804
*) disajikan kembali
Pendapatan Pendapatan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 sebesar Rp209.960 juta, meningkat sebesar 70,23% atau sebesar Rp86.620 juta dari pendapatan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 sebesar Rp123.340 juta, terutama berasal dari pendapatan bunga atas tambahan penyaluran pinjaman baru sebesar Rp1.150 miliar pada tahun 2012 sampai dengan bulan Juni dan bunga penempatan dana dengan jumlah penempatan sebesar Rp1.723 miliar meningkat sebesar Rp1.021 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp702 miliar. Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp257.603 juta, meningkat sebesar 17,99% atau sebesar Rp39.283 juta dari Pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebesar Rp218.320 juta, terutama berasal dari pendapatan bunga atas tambahan penyaluran pinjaman baru sebesar Rp1.254 miliar. Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp218.320 juta, meningkat sebesar 39,09% atau sebesar Rp61.360 juta dari pendapatan Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp156.960 juta, terutama karena pendapatan bunga atas tambahan penyaluran pinjaman baru sebesar Rp702 miliar pada tahun 2010 dan bunga penempatan dana dengan jumlah penempatan sebesar Rp1.035 miliar meningkat sebesar Rp169 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp866 miliar.
18
Beban Jumlah beban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 sebesar Rp125.468 juta, meningkat 76,93% atau sebesar Rp54.555 juta dari beban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 sebesar Rp70.913 juta, terutama berasal dari peningkatan beban bunga tambahan penerbitan surat utang baru sebesar Rp1.250 miliar. Jumlah beban Perseroan tahun 2011 sebesar Rp157.550 juta, meningkat sebesar 29,14% atau sebesar Rp35.546 juta dari beban Perseroan tahun 2010 sebesar Rp122.004 juta, terutama berasal dari peningkatan beban bunga tambahan penerbitan surat utang baru sebesar Rp1.518 miliar. Jumlah beban Perseroan tahun 2010 sebesar Rp122.004 juta, meningkat sebesar 213,51% atau sebesar Rp83.089 juta dari beban Perseroan tahun 2009 sebesar Rp38.915 juta, terutama karena beban bunga tambahan penerbitan surat utang baru sebesar Rp1.115 miliar dan beban administrasi dan umum. Laba bersih Laba Bersih Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 sebesar Rp67.607 juta, meningkat sebesar Rp25.185 juta atau 59,37% dari Laba Bersih Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 sebesar Rp42.422 juta, karena peningkatan pendapatan bunga atas penyaluran pinjaman dan penempatan dana lebih besar dari beban bunga surat utang. Laba Bersih Perseroan tahun 2011 sebesar Rp80.499 juta, meningkat sebesar Rp2.861 juta atau 3,69% dari tahun 2010 sebesar Rp77.638 juta, karena peningkatan pendapatan bunga atas penyaluran pinjaman lebih besar dari beban bunga surat utang. Laba Bersih Perseroan tahun 2010 sebesar Rp77.638 juta, menurun sebesar Rp15.811 juta atau 16,92% dari tahun 2009 sebesar Rp93.449 juta. Hal ini karena kenaikan beban bunga surat utang dan beban administrasi dan umum lebih besar dari pendapatan. b. Pertumbuhan Aset, Liabilitas, dan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) 5.742.850
4.816.830
3.167.235
2.571.117 2.308.822
2.575.615
2.508.008
1.927.471
1.351.582
1.428.286 1.142.831
575.890
Des 2009
Des 2010
Des 2011 Aset
Liabilitas
19
Juni 2012 Ekuitas
Aset Tabel berikut menunjukkan komposisi Aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 :
KETERANGAN Aset Lancar Kas dan Setara Kas Pihak ketiga Pihak berelasi Investasi Jangka Pendek Pinjaman yang diberikan – Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan pendukung kredit Piutang Usaha Berbasis Bunga Pihak ketiga Pihak berelasi Berbasis Imbalan Piutang Lain-lain Pihak ketiga Uang Muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Pinjaman yang diberikan – Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu 1 Tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan Pendukung Kredit Sinking Fund Pihak berelasi Investasi jangka panjang-bersih Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2009* (jutaan Rupiah)
%
31 Desember 2010* (jutaan % Rupiah)
2011* (jutaan Rupiah)
30 Juni 2012 %
(jutaan Rupiah)
%
17 511.221 354.881
0,00 26,52 18,41
30 765.410 269.916
0,00 29,77 10,50
211.240 1.633.033 253.253
4,39 33,90 5,26
493.925 1.229.016 231.132
8,60 21,40 4,02
1.998 203.040 2.537
0,10 10,53 0,13
1.285 74.646 4.953
0,05 2,90 0,19
1.775 81.627 7.212
0,04 1,69 0,15
2.157 1.055.587 6.953
0,04 18,38 0,12
4.774 6.855 14
0,25 0,36 0,00
862 7.396 1.269
0,03 0,29 0,05
4.419 9.453 30
0,09 0,20 0,00
3.259 10.823 26
0,06 0,19 0,00
6 385 355 6.653 1.092.736
0,00 0,02 0,02 0,35
89 525 2.635 1.129.016
0,00 0,00 0,02 0,10
174 398 352 3.339 2.206.305
0,00 0,01 0,01 0,07
66 373 429 3.809 3.037.555
0,00 0,01 0,01 0,07
686 645
0,04 0,03
1.629 -
0,06 0,00
2.010 -
0,04 0,00
2.437 1.343
0,04 0,02
8.913 724.320 12.919
0,46 37,58 0,67
9.063 1.349.028 22.512
0,35 52,47 0,88
310.576 2.217.718 29.272
6,45 46,04 0,61
308.848 2.315.340 25.026
5,38 40,32 0,44
10.603 47.204 26.719 2.264 462 834.735
0,55 2,45 1,39 0,12 0,02
11.487 12.176 34.248 1.817 141 1.442.101
0,45 0,47 1,33 0,07 0,01
3.085 12.182 33.271 1.723 688 2.610.525
0,06 0,25 0,69 0,04 0,01
3.622 12.184 32.813 2.352 1.330 2.705.295
0,06 0,21 0,57 0,04 0,02
1.927.471
100,00
2.571.117
100,00
4.816.830
100,00
5.742.850 100,00
*) setelah reklasifikasi
Pada tanggal 30 Juni 2012, jumlah aset Perseroan sebesar Rp5.742.850 juta, naik sebesar 19,22% atau sebesar Rp926.020 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2011 sebesar Rp4.816.830 juta, terutama berasal dari penerbitan Obligasi I tahap 2 sebesar Rp1.250 miliar dan pelunasan obligasi SMFP 04 dan MTN I seri B masing-masing sebesar Rp378 miliar dan Rp25 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah aset Perseroan sebesar Rp4.816.830 juta naik sebesar 87,34% atau sebesar Rp2.245.713 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.571.117 juta, terutama berasal dari penambahan modal disetor sebesar Rp1 triliun dan penerbitan surat utang
20
sebesar Rp1.518 miliar serta pelunasan obligasi SMFP02 sebesar Rp251 miliar, MTN I seri A sebesar Rp163 miliar dan MTN II sebesar Rp200 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah aset Perseroan sebesar Rp2.571.117 juta naik sebesar 33,39% atau sebesar Rp643.646 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2009 sebesar Rp1.927.471 juta. terutama dari penerbitan surat utang sebesar Rp1.115 miliar dan pelunasan obligasi SMFP01 sebesar Rp300 miliar. Berikut analisa pembahasan mengenai akun-akun aset Perseroan yang signifikan: Kas dan setara kas (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN
31 Desember 2010
2009
Pihak ketiga Kas Deposito berjangka Pihak berelasi Bank Deposito berjangka Jumlah
2011
30 Juni 2012
17 -
30 -
28 211.212
25 493.900
572 510.649 511.238
971 764.439 765.440
1.001.645 631.388 1.844.273
2.985 1.226.031 1.722.941
Pada tanggal 30 Juni 2012, jumlah kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp1.722.941 juta turun sebesar 6,58% atau Rp121.332 juta dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.844.273 juta, terutama karena adanya realisasi penyaluran pinjaman pada semester I tahun 2012 sebesar Rp1.150 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011, kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp1.844.273 juta, naik sebesar 140,94% atau Rp1.078.833 juta dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp765.440 juta, terutama karena diterimanya dana setoran modal pada tanggal 30 Desember 2011. sebesar Rp1 triliun. Pada tanggal 31 Desember 2010, kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp765.440 juta, naik sebesar 49,72% atau Rp254.202 juta dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp511.238 juta, terutama karena diterimanya dana hasil penerbitan MTN II sebesar Rp200 miliar pada 30 Desember 2010. Suku bunga per tahun untuk deposito berjangka berkisar antara 2,50% - 8,60% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012. Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 tidak ada penurunan nilai kas dan setara kas sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan perumahan. Saldo pinjaman yang diberikan Perseroan tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp3.681.932 juta.
21
Berikut adalah rincian pinjaman yang diberikan oleh Perseroan: (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN
2009
Pihak ketiga PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Finansia Multi Finance PT MNC Finance - jual beli tagihan KPR bersyarat PT Bhakti Finance PT Ciptadana Multifinance PT Bank Perkreditan Rakyat Sukowati Pihak berelasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Nasional Indonesia (Persero) - Syariah Jumlah
31 Desember 2010
30 Juni 2012
2011
5.464 3.643 804 1.000
5.664 4.064 619 -
300.000 4.738 3.990 3.114 508 -
300.000 4.195 3.699 2.663 448 -
500.000 200.000 27.360 200.000 938.271
999.311 400.000 24.364 1.434.022
1.427.969 450.000 400.000 21.377 2.611.696
2.349.524 600.000 400.000 21.403 3.681.932
Jangka waktu pinjaman adalah antara 1 sampai dengan 10 tahun. Pinjaman tersebut dijamin dengan tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar, termasuk hak agunan yang melekat atas tagihan tersebut. Suku bunga rata-rata atas pinjaman yang diberikan per tahun adalah 8,75% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 9,83%, 10,02%, dan 10,32% untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009. Pada tanggal 30 Juni 2012, piutang KPR milik Perseroan yang digunakan sebagai jaminan fidusia atas obligasi yang telah diterbitkan Perseroan adalah sejumlah Rp51.000 juta, Rp277.800 juta untuk 31 Desember 2011, dan nihil untuk 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen meyakini bahwa tidak ada penurunan nilai pinjaman yang diberikan sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas Tabel berikut menunjukkan komposisi liabilitas Perseroan per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012:
KETERANGAN Liabilitas Lancar Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas tunjangan purna jabatan Pihak berelasi Hutang pajak Penyisihan bonus Pihak ketiga Pihak berelasi Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang Surat hutang jangka menengah Obligasi Jumlah Liabilitas Lancar
2009* (jutaan % Rupiah)
31 Desember 2010* (jutaan % Rupiah)
2011* (jutaan % Rupiah)
30 Juni 2012 (jutaan Rupiah)
%
660 -
0,11 0,00
1.989 -
0,17 0,00
1.804 108
0,08 0,00
2.157 144
0,07 0,00
7.493 121
1,30 0,02
19.459 171
1,70 0,01
31.975 185
1,38 0,01
40.940 405
1,29 0,01
2.168 8.512
0,38 1,48
304 292
0,03 0,03
504
0,00 0,02
537 1.045
0,02 0,03
2.336 2.336 957
0,41 0,41 0,17
1.941 1.941 -
0,17 0,17 0,00
2.012 2.012 -
0,09 0,09 0,00
2.496 2.496 -
0,08 0,08 0,00
299.294 323.877
0,00 51,97
362.726 388.823
31,74 329.643 0,00 1.037.057 1.405.300
14,28 44,92
304.878 744.697 1.099.795
9,63 23,51
22
KETERANGAN Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar Surat hutang jangka menengah Obligasi Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas *) setelah reklasifikasi
31 Desember 2010* (jutaan % Rupiah)
2009* (jutaan % Rupiah) 1.930
0,34
2.774
0,24
250.083 252.013 575.890
0,00 43,43
24.990 726.244 754.008 100,00 1.142.831
2,19 63,55
2011* (jutaan % Rupiah)
30 Juni 2012 (jutaan Rupiah)
%
3.085
0,13
3.622
0,11
900.437 903.522 100,00 2.308.822
0,00 39,00
2.063.818 2.067.440 3.167.235
0,00 65,16
100,00
100,00
Jumlah Liabilitas Perseroan per 30 Juni 2012 sebesar Rp3.167.235 juta, naik sebesar Rp858.412 juta atau sebesar 37,18% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp2.308.823 juta, terutama berasal dari penerbitan obligasi PUB I Tahap II yang direaliasi pada bulan April 2012 sebesar Rp1.250 miliar. Jumlah Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2011 sebesar Rp2.308.823 juta, naik sebesar Rp1.165.992 juta atau 102,03% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.142.831 juta, terutama berasal dari penerbitan surat utang sebesar Rp1.518 miliar. Jumlah Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2010 sebesar Rp1.142.831 juta, naik sebesar Rp566.941 juta atau 98,45% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp575.890 juta, terutama berasal dari penerbitan surat utang sebesar Rp1.115 miliar. Akun liabilitas Perseroan yang signifikan adalah liabilitas jangka panjang yang berasal dari penerbitan obligasi dan surat hutang jangka menengah. Sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yaitu membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, Perseroan dapat memberikan fasilitas pinjaman kepada Bank dan/atau lembaga keuangan untuk disalurkan kepada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sumber dana dari penerbitan surat utang. Dalam kegiatan penyaluran pinjaman, Perseroan memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR dengan ekuitas terlebih dahulu (bridging) untuk kemudian digantikan dengan dana yang berasal dari penerbitan surat utang. Perseroan telah melakukan pembayaran bunga dan pokok surat hutang jangka menengah dan obligasi tepat waktu dan tepat jumlah yang ditentukan serta telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan. Ekuitas Tabel berikut menunjukkan komposisi ekuitas Perseroan per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012: (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN Modal saham Saldo laba: Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
31 Desember 2009 2010 1.000.000 1.000.000 116.000 235.582 1.351.582
162.000 266.286 1.428.286
2011 2.000.000 200.000 308.008 2.508.008
30 Juni 2012 2.000.000 200.000 375.615 2.575.615
Per 30 Juni 2012, posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp2.575.615 juta, naik sebesar Rp67.607 juta atau sebesar 2,70% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp2.508.008 juta, terutama berasal dari laba bersih Juni 2012 sebesar Rp67.607 juta.
23
Per 31 Desember 2011, posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp2.508.008 juta, naik sebesar Rp1.079.722 juta atau 75,60% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp1.428.286 juta, terutama berasal dari peningkatan setoran modal Perseroan sebesar Rp1 triliun. Per 31 Desember 2010, posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp1.428.286 juta, naik sebesar Rp76.704 juta atau 5,68% dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1.351.582 juta, kenaikan berasal dari laba bersih tahun 2010 sebesar Rp77.638 juta. c. Rasio Keuangan Perseroan 1. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dapat dilihat pada rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar. Tingkat likuiditas Perseroan per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar 3,37x, 2,90x, 1,57x dan 2,76x. Peningkatan tingkat likuiditas per 30 Juni 2012 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya terutama karena kenaikan pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun lebih tinggi dibandingkan kenaikan jumlah surat utang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. 2. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitasnya yang dapat dilihat dengan membandingkan antara jumlah aset dengan jumlah liabilitas. Tingkat solvabilitas Perseroan per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar 3,35x, 2,25x, 2,09x dan 1,81x. Penurunan tingkat solvabilitas disebabkan persentase peningkatan jumlah liabilitas jangka panjang yang menyebabkan kenaikan jumlah liabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan jumlah aset. 3. Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas atau Return on Equity (ROE) adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 masingmasing sebesar 6,91%, 5,44%, 3,21% dan 2,62%. Penurunan imbal hasil ekuitas karena peningkatan jumlah ekuitas Perseroan yang lebih cepat dibanding peningkatan laba bersih Perseroan. 4. Imbal Hasil Investasi Imbal Hasil Investasi atau Return on Asset (ROA) adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan total aset. Imbal Hasil Investasi Perseroan untuk tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 masingmasing sebesar 4,85%, 3,02%, 1,67% dan 1,18%. Penurunan imbal hasil investasi karena kenaikan laba bersih yang lebih lambat dibanding kenaikan jumlah aset Perseroan. 5. Gearing Ratio Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam KMK No. 84/PMK.012/2006 pada Bab VII, pasal 25 ayat 3 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggitingginya 10 kali. Gearing Ratio Perseroan berturut-turut per 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 adalah 0,40x, 0,76x, 0,90x, dan 1,36x. Kondisi gearing ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan, hal ini membuktikan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam dan LK. d. Belanja Modal Penambahan aset tetap (capital expenditure) Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp26.183 juta, Rp6.237 juta, Rp252 juta dan Rp125 juta. 24
e. Analisa Arus Kas Tabel berikut ini menyajikan ringkasan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir 2009, 2010, 2011 dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 dan 2012: 31 Desember 2009* 2010* 2011* (672.823) (336.146) (1.075.307)
KETERANGAN Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Kas bersih (digunakan untuk) / diperoleh dari aktivitas investasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan) / kenaikan bersih kas dan setara kas Saldo kas dan setara kas-awal Saldo kas dan setara kas-akhir *) disajikan kembali
(26.184) 548.670 (150.337) 661.575 511.238
28.763 561.585 254.202 511.238 765.440
(252) 2.154.392 1.078.833 765.440 1.844.273
(dalam jutaan Rupiah) 30 Juni 2011* 2012 (362.352) (968.207) (224) 299.500 (63.076) 765.440 702.364
(125) 847.000 (121.332) 1.844.273 1.722.941
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi Upaya yang dilakukan Perseroan untuk meningkatkan penerimaan kas dari aktivitas operasional antara lain melalui penjualan EBA dan hal tersebut telah terjadi di bulan Desember tahun 2010. Penjualan EBA meningkatkan penerimaan kas dari aktifitas operasional karena investasi pada EBA adalah investasi untuk diperdagangkan yang jangka waktunya pendek (masuk dalam aktifitas operasional) sehingga penjualan EBA akan menambah pemasukkan kas dari aktifitas operasional. Peningkatan pengeluaran kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menjadi sebesar Rp968.207 juta pada tanggal 30 Juni 2012 dibandingkan dengan Rp362.352 juta pada tanggal 30 Juni 2011 terutama disebabkan oleh peningkatan penyaluran pinjaman yang diberikan dan pembayaran bunga obligasi. Peningkatan pengeluaran kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menjadi sebesar Rp1.075.307 juta pada tahun 2011 dibandingkan dengan Rp336.146 juta pada tahun 2010 terutama disebabkan oleh pesatnya peningkatan penyaluran pinjaman yang diberikan dan pembayaran bunga obligasi. Peningkatan penerimaan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menjadi sebesar Rp336.146 juta pada tahun 2010 dibandingkan dengan Rp672.823 juta pada tahun 2009 terutama disebabkan meningkatnya penerimaan bunga dari penyalur pinjaman dan EBA serta tingginya penerimaan angsuran pinjaman yang diberikan. Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp125 juta karena penambahan aset tetap. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp224 juta karena penambahan aset tetap. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2011 sebesar Rp252 juta, yang berasal dari pembelian aset tetap. Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2010 sebesar Rp28.763 juta, yang berasal dari pelepasan ORI yang dimiliki sebesar Rp35.000 juta, dan untuk penambahan aset tetap (tanah dan bangunan dalam renovasi) sebesar Rp6.237 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2009 sebesar Rp26.184 juta, terutama digunakan untuk penambahan aset tetap (tanah dan bangunan dalam renovasi).
25
Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp847.000 juta berasal dari penerimaan penerbitan obligasi sebesar Rp1.250.000 juta dan pelunasan obligasi dan surat utang jangka menengah sebesar Rp403.000 juta. Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp299.500 juta berasal dari penerimaan penerbitan obligasi sebesar Rp462.500 juta dan pelunasan surat utang jangka menengah sebesar Rp163.000 juta. Kas bersih dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.154.392 juta yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang jangka menengah sebesar Rp1.517.392 juta, peningkatan modal disetor sebesar Rp1.000.000 juta, dikurangi pelunasan surat hutang obligasi dan surat hutang jangka menengah sebesar Rp363.000 juta. Kas bersih dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp561.585 juta yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat utang jangka menengah sebesar Rp1.115.000 juta setelah dikurangi biaya emisi dan pelunasan surat utang obligasi sebesar Rp553.415 juta. Kas bersih dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp548.670 juta yang diperoleh dari penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisinya. f.
Prospek Usaha
Selama tahun 2011, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang didorong oleh sektor konsumsi dan investasi tumbuh sebesar 6,5% dan pada kuartal I 2012 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,4% (year on year). Inflasi mengalami penurunan dari 6,96% pada Desember 2010 menjadi 3,79% di akhir tahun 2011. Laju inflasi tahun kalender hingga September 2012 adalah sebesar 3,49% dan laju inflasi year on year sebesar 4,31% (sumber: Biro Pusat Statistik, September 2012). BI Rate di akhir tahun 2011 berada di posisi 6,00% dan pada September 2012 berada di posisi 5,75%. Kondisi ekonomi yang baik ini turut mendorong industri perbankan melakukan ekspansi bisnisnya, hal ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan hingga akhir 2011 tumbuh sebesar 26,11% yaitu menjadi Rp2.223,7 miliar dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp1.783,6 miliar. Kinerja industri perbankan yang cukup baik ini sangat mendukung Perseroan dalam menjalankan operasionalnya. Percepatan aliran dana ini dengan volume yang semakin besar diharapkan akan membentuk mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang semakin efisien secara bertahap diharapkan akan mendorong turunnya tingkat bunga KPR sehingga terjangkau. Volume KPR mengalami peningkatan sekitar 29,90% dari posisi Desember 2010 sebesar Rp140,6 triliun menjadi Rp182,6 triliun di Desember 2011. Memperhatikan asumsi perkembangan ekonomi di atas, penyaluran KPR di tahun 2012 diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan kurang lebih sama dengan tahun 2011. Meskipun terus mengalami pertumbuhan, penyaluran KPR dibandingkan PDB di Indonesia masih relatif kecil, yakni masih sebesar 2,46%. Ini merupakan peluang bagi peningkatan penyaluran KPR. Meskipun diperkirakan penyaluran KPR pada tahun 2012 terus tumbuh, tetapi karena pada umumnya perbankan masih ingin menjaga rasio LDR dikisaran 78 – 100% sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mulai bulan Maret 2011, maka permintaan untuk melakukan sekuritisasi KPR relatif akan terbatas. g. Manajemen Risiko Keterangan lebih lanjut mohon lihat bab VIII sub bab Manajemen Risiko.
26
V. RISIKO USAHA Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. A. RISIKO USAHA YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN Risiko-risiko berikut telah diurutkan berdasarkan risiko yang memiliki bobot tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut: 1. RISIKO KREDIT Risiko Kredit adalah potensi kerugian yang diakibatkan dari ketidaklancaran pembayaran kembali pokok dan/atau bunga penyaluran pinjaman, yang apabila jumlahnya material, dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Risiko ini dihadapi Perseroan dari penempatan dalam bentuk pinjaman kepada lembaga penyalur KPR. Risiko kredit lain bersumber dari penempatan Perseroan di beberapa bank milik pemerintah dalam bentuk deposito. Apabila simpanan deposito pada bank-bank tersebut tidak dapat ditarik dalam jumlah yang cukup material, maka dapat menurunkan kinerja Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesehatan, likuiditas dan pendapatan Perseroan. 2. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA Risiko tingkat bunga adalah potensi kerugian yang ditimbulkan karena perubahan tingkat bunga di pasar. Salah satu aktifitas usaha Perseroan adalah menyalurkan pinjaman ke lembaga penyalur KPR yang dibiayai dengan penerbitan obligasi dan atau surat utang lain. Risiko tingkat bunga akan berpengaruh apabila sudah terjadi negative spread antara pendanaan dengan penyaluran pinjaman, maka dapat menurunkan pendapatan Perseroan. 3. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang disebabkan ketidakmampuan Perseroan mengelola komitmen memenuhi kewajiban pendanaan dan penyaluran pinjaman. Risiko ini dihadapi oleh Perseroan dalam aktivitas pembayaran kewajiban yang segera jatuh tempo dan penyaluran pinjaman. Risiko likuiditas akan berpengaruh apabila aktivitas pendanaan tidak dapat dilakukan mengikuti profil jatuh tempo penyaluran pinjaman. Apabila hal ini memiliki nilai yang material, maka Perseroan mengalami masalah likuiditas yang berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan. 4. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan tidak berfungsinya tingkat efektifitas dari sistem, prosedur dan pengawasan dalam lingkungan Perseroan. Karena sebagian besar aset Perseroan terbentuk dari aset keuangan, maka pelaksanaan internal proses yang terstruktur dalam melakukan evaluasi terhadap calon debitur ataupun rencana penempatan merupakan dasar bagi manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Risiko akan muncul apabila proses evaluasi yang obyektif dan rinci tidak dilakukan oleh organ-organ Perseroan. Risiko operasional akan berpengaruh apabila internal kontrol tidak berjalan dengan baik, sehingga proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan obyektif. Risiko yang timbul dalam kegiatan operasional seperti tersebut di atas dapat mengakibatkan meningkatnya biaya operasional yang pada akhirnya dapat menurunkan laba bersih Perseroan.
27
5. RISIKO PERATURAN / REGULASI Perseroan beroperasi berdasarkan Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan, di dalam regulasi tersebut operasional Perseroan berinteraksi dengan perbankan yang diatur oleh Bank Indonesia dan lembaga keuangan bukan bank yang diatur oleh Bapepam dan LK. Berkaitan dengan transaksi sekuritisasi, peran Perseroan banyak berkaitan dengan Bapepam dan LK. Secara khusus aktivitas Perseroan belum diatur di dalam ketentuan apapun di Bapepam dan LK ataupun di Bank Indonesia, sebagai penjabaran atas peran dan fungsi yang dapat dilakukan oleh Perseroan berinteraksi dengan perbankan dan lembaga penunjang pasar modal. Pengaturan-pengaturan lebih rinci mengenai peran Perseroan dapat mempengaruhi ruang gerak kegiatan usaha Perseroan di masa yang akan datang. Risiko peraturan/regulasi akan berpengaruh apabila terjadi perubahan pengaturan yang menyebabkan Perseroan tidak dapat beroperasi. 6. RISIKO HUKUM Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan hukum yang tidak sempurna. Sebagai Perseroan yang berdiri dalam sebuah negara hukum Perseroan harus selalu tunduk terhadap segala peraturan hukum yang berlaku. Kegagalan Perseroan dalam mengikuti peraturan hukum yang berlaku akan mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Perseroan. Semakin banyak tuntutan hukum yang muncul maka semakin besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila kondisi ini dialami oleh Perseroan dan bersifat material maka hal ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja Perseroan. 7. RISIKO MAKRO EKONOMI Risiko makro ekonomi adalah risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, terutama tingkat suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Faktor tingkat suku bunga juga rentan terhadap kinerja Perseroan, dalam hal tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka permintaan akan pembiayaan rumah akan meningkat, begitupun sebaliknya. Faktor makro ekonomi yang kondusif dan bertumbuh di sektor riil akan mengakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang akhirnya akan mengakibatkan pembelian dan permintaan pembiayaan perumahan. Tingkat inflasi juga sangat berpengaruh terhadap naik turunnya tingkat suku bunga/biaya dana serta daya beli dan daya bayar konsumen. Kejadian bencana alam ataupun kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi Perseroan apabila dampak dari kejadian tersebut memberikan dampak kerugian kepada penyalur KPR yang menerima pinjaman dari Perseroan. Khususnya kondisi makro ekonomi yang menimbulkan risiko sistemik di pasar keuangan akan langsung mempengaruhi kinerja Perseroan, mengingat pada dasarnya Perseroan harus melakukan pendanaan dari pasar modal untuk melakukan program pemberian pinjaman.
28
B. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI Pembeli Obligasi yang dalam hal ini bertindak sebagai investor akan menghadapi risiko gagal bayar pokok pada saat jatuh tempo dan atau pembayaran bunga jika Perseroan mengalami kesulitan keuangan. Selain itu, investor pembeli Obligasi juga menghadapi risiko kesulitan untuk menjual efek tersebut di pasar dalam hal tidak likuidnya efek dan risiko yang terjadi karena perubahan harga obligasi di pasar. Namun risiko investasi ini dapat dimitigasi oleh investor dengan menganalisa kondisi dan kinerja keuangan Perseroan. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN DALAM PROSPEKTUS INI. MANAJEMEN PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN
29
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi hingga tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 26 November 2012 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota firma jaringan global PwC) yang dalam laporannya berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, kecuali perjanjian penting setelah tanggal laporan Auditor Independen dengan rincian sebagai berikut : 1. Akad Pembiayaan Mudharabah No. 034/AKAD/SMF-BRIS/XII/2012 dengan PT Bank BRISyariah tanggal 14 Desember 2012 senilai Rp100 miliar dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, yang dijamin dengan tagihan KPR iB dengan kolektabilitas lancar. 2. Perjanjian pemberian pinjaman No. 035/PP/SMF-BTN/XII/2012 dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk tanggal 14 Desember 2012 senilai Rp500 miliar dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, yang dijamin dengan tagihan KPR dengan kolektabilitas lancar.
30
VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, yang didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perseroan didirikan khusus sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yang izin kegiatan usahanya berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No.114, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan di bawah No.1714/RUB.09.03/ VIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Perseroan mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi; b. menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan surat partisipasi apabila pasar belum kondusif; c. menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari kreditor asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Utang. 3. Selain kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut: a. memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan; b. menerbitkan surat hutang; c. mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancement); d. melaksanakan fungsi sebagai koordinator global; e. melaksanakan fungsi sebagai penata sekuritisasi; f. melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan; g. menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; h. melakukan pembelian Efek Beragun Aset; i. kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.59, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-20694 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.2147/BH.09.05/VIII/2005 tanggal 11 Agustus 2005, serta telah
31
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69 tanggal 30 Agustus 2005, Tambahan No.9263/2005. Akta No.59 tersebut adalah merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah No.5 tanggal 7 Pebruari 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah berdasarkan Peraturan Presiden No.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No.19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Akta No.59 tersebut diubah dengan Akta No. 114 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-94053.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Administrasi Jakarta Selatan dibawah No.1714/RUB.09.03/VIII/2009 tanggal 5 Agustus 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294. Perseroan berkantor pusat di Grha SMF, Jalan Panglima Polim I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia. 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak pendirian pada tahun 2005 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 4.000.000 4.000.000.000.000 1.000.000 3.000.000
1.000.000.000.000 3.000.000.000.000
100,00
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/KMK.06/2012 tanggal 14 Mei 2012 tentang Penambahan Modal ke dalam Modal Saham dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), yang merupakan struktur permodalan dan susunan pemegang saham terakhir hingga Prospektus ini diterbitkan, yaitu sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 4.000.000 4.000.000.000.000 2.000.000 2.000.000
2.000.000.000.000 2.000.000.000.000
(%)
100,00
Peraturan pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) jo. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 150/KMK.06/2012 tanggal 14 Mei 2012 tentang Penambahan Modal ke dalam Modal Saham dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero), telah ditindaklanjuti dengan Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat No. 40 tanggal 23 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat No. AHU-AH.01.10-30395 dan telah masuk Daftar Perseroan No. AHU-0074816.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 14 Agustus 2012.
32
3. Struktur Organisasi Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris Komite Audit
Satuan Pengawasan Intern
Sekretaris Perusahaan
Direktur Utama
Direktur Keuangan & Administrasi
Direktur Manajemen Risiko & TI
Manajemen Risiko & Kepatuhan
Sekuritisasi & Pembiayaan
Keuangan
Akuntansi & Pelaporan
Teknologi Informasi
SDM & Umum
Riset & Pengembangan
4. Pengurusan dan Pengawasan Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan sebelum masa jabatan berakhir. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat tertanggal 17 November 2011 No. 43 dan 44, yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris, di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Moch. Ihsanuddin Komisaris : Sri Hartoyo* Komisaris : Agus Rijanto Sedjati Keterangan: * Pengunduran diri Bapak Sri Hartoyo tanggal 28 Februari 2012 telah menjadi efektif sejak tanggal 28 Maret 2012 sesuai Pasal 19 ayat (5) Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: Raharjo Adisusanto : Sutomo : Trisnadi Yulrisman
Informasi Tambahan Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris tersebut dilakukan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 328/ KMK.05/2005 tanggal 11 Juli 2005 dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 Agustus 2008 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 113 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah diperpanjang berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selaku RUPS Nomor S-6612/BL/2010 tanggal 22 Juli 2010, dipandang perlu untuk ditetapkan penggantinya. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan yaitu Moch. Ihsanuddin, Sri Hartoyo dan Agus Rijanto Sedjati berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 353/KMK.06/2011 tertanggal 28 Oktober 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial sebagaimana yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial Nomor 43 tanggal 17 November 2011 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, Sarjana Hukum. Berdasarkan surat tertanggal 28 Februari 2012 Saudara Sri
33
Hartoyo menyampaikan surat pengunduran dirinya selaku Komisaris di Perseroan yang menjadi efektif sejak tanggal 28 Maret 2012 sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (5) Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan susunan anggota Direksi tersebut dilakukan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 327/KMK.05/2005 tanggal 11 Juli 2005 dan Nomor 521/KMK.010/2009 tanggal 29 Desember 2009 dan telah diperpanjang berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selaku RUPS Nomor S-6612/BL/2010 tanggal 22 Juli 2010 dan Surat Dewan Komisaris Nomor S-005/DEKOM/SMF/VII/2010 tanggal 22 Juli 2010, dipandang perlu untuk ditetapkan penggantinya. Pengangkatan anggota Direksi Perseroan yaitu Raharjo Adisusanto, Sutomo dan Trisnadi Yulrisman berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 354/KMK.06/2011 tertanggal 28 Oktober 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggotaanggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial sebagaimana yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial Nomor 44 tanggal 17 November 2011 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, Sarjana Hukum. Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.6 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris
Moch. Ihsanuddin Komisaris Utama
Warga negara Indonesia dan berusia 47 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1988.
Pengalaman Kerja : 1991-sekarang : Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan jabatan saat ini sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK. 2011-sekarang : Komisaris Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Agus Rijanto Sedjati Komisaris
Warga negara Indonesia dan berusia 59 tahun. Mendapat gelar Sarjana Sosial dari Universitas 17 Agustus 1945 jurusan administrasi negara pada tahun 1998 dan gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari STIE Mitra Indonesia pada tahun 2000.
Pengalaman Kerja : 1981-sekarang : Memulai karir sebagai pelaksana di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dahulu bernama (Badan Urusan Piutang Negara) dan menerima berbagai tingkatan jabatan selama perjalanan karirnya. Jabatan saat ini adalah sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. 2011-sekarang : Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
34
Direksi
Raharjo Adisusanto Direktur Utama
Warga negara Indonesia dan berusia 50 tahun. Mendapat gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987 dan gelar Master of Business Administration dari The Indonesian Institute for Management Development (IPMI Business School) pada tahun 2006.
Ruang lingkup Direktur Utama membawahi Operasional yang meliputi bagian Product Operation, Credit Structuring and Servicing, Corporate Secretariat, Audit Internal dan Corporate Affair.
Pengalaman Kerja : 1987-1989 : Project Officer PT Dacrea Engineering Consultant 1989-1990 : Management Trainee PT United Tractor 1990-1995 : Manager-Investment Banking Division, PT. Bank Niaga Tbk. 1995-1999 : Vice President-Corporate Finance & Corporate Banking Division, PT. Danamon Indonesia Tbk. 1999-2001 : Associate Director-Financial Advisory & Capital Market Group, AAJ Consulting 2001-2007 : Direktur-Financial Advisory Services, PT Deloitte Konsultan Indonesia 2007-2011 : Senior Vice President-Head of Corporate Business Division, PT. Bank Mega Tbk 2011-sekarang : Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Sutomo Direktur
Warga negara Indonesia dan berusia 60 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1980.
Ruang lingkup Direktur Keuangan & Adimistrasi membawahi bagian Keuangan, Akuntansi & Pelaporan, dan SDM & Umum.
Pengalaman Kerja : 1971-1975 : Dinas Hortikultura Departemen Pertanian 1975-1981 : PT Dok dan Galangan Kapal IPPA Gaya Baru (Persero) 1981-1988 : Bagian Penyertaan dan Pasar Modal PT Bank Bumi Daya (Persero) dan Anggota Tim Survey Obligasi Pelanggan di NTT-PC Jepang 1988-1991 : Deputy Manager pada Urusan (Divisi) Investment Banking PT Bank Bumi Daya (Persero) 1991-2000 : Manajer sampai dengan Direktur PT Bumi Daya Sekuritas 2000-2003 Direktur PT Mandiri Sekuritas 2003-2004 : Executive Vice President PT Mandiri Sekuritas 2004-2005 : Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi 2005-sekarang : Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
35
Trisnadi Yulrisman Direktur Warga negara Indonesia dan berusia 46 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta pada tahun 1993 dan Master Management dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Business School Jakarta pada tahun 2007.
Ruang lingkup Direktur Manajemen Risiko & TI membawahi bagian Manajemen Risiko & Kepatuhan, Teknologi Informasi, dan Riset & Pengembangan.
Pengalaman Kerja : 1987-1990 : Auditor pada Badan Pengawasan Keuangan Pengembangan dan Pembangunan (BPKP) Medan 1992 – 1993 Sebagai Senior Auditor pada Kantor Akuntan Publik “Soejatna Soenoesoebrata & Partners”. 1994 – 1997 : Senior Auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bandung. 1997 – 1998 : Senior Officer Satuan Pemeriksa Keuangan (SPK) PT Bursa Efek Jakarta 1999 JSX Y2K Project, sebagai Business Process Inspection Team members 1998 – 2000 : Kepala Unit Pemeriksa Anggota Bursa II Satuan Pemeriksa Keuangan (SPK) PT Bursa Efek Jakarta 2001 – 2003 : JATS, Remote Trading Project, sebagai Project Quality Assurance 2002 Good Corporate Governance Review, Ernst and Young Jakarta, sebagai Counterpart Coordinator PT Bursa Efek Jakarta 2000 – 2004 : Kepala Satuan Pemeriksa Internal PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jakarta 2004 – 2010 : Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jakarta 2010 – 2011 : Head of Internal Audit PT Danareksa (Persero) 2011 – sekarang : Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Tahun 2008 2009 2010 2011 30 Juni 2012
Total Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Rp6.111.425.696,Rp3.070.205.000,Rp3.422.780.000,Rp5.779.898.064,Rp2.279.354.856,-
Dasar penetapan dari remunerasi ini adalah Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-505/MK.010/2007 tanggal 30 Oktober 2007. KOMITE AUDIT Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai pembentukan Komite Audit sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-05/ MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan No. IX.I.5 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksana Kerja Komite Audit, yaitu dengan telah dibentuknya Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/KEP/DEKOM/2012 tanggal 30 Maret 2012 Perubahan Atas Keputusan Dewan Komisaris
36
No. 03/KEP/DEKOM/2011 Tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dengan susunan Komite Audit pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut : Ketua : Moch. Ihsanuddin Anggota : Suharmadi
Warga negara Indonesia dan berusia 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1991, Magister Manajemen Keuangan dari IPWI – Jakarta pada tahun 1999, dan Magister Akuntansi dari Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2003. Beberapa pendidikan kursus/pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Pelatihan Pajak Brevet A dan B oleh Lab. Akuntansi-FE Universitas Muhammadiyah Malang (1993), Workshop Akuntansi Internasional oleh Ikatan Akuntansi Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik & FE Universitas Mercu Buana (1997), Pendidikan Profesi Berkelanjutan “Sistem Pengendalian Manajemen” oleh Ikatan Akuntansi Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (1998), Pelatihan Teori dan Aplikasi Program Lisrel dan Amos oleh Puslit Universitas Mercu Buana (2005), Penataran dan Lokakarya Metodologi Penelitian oleh DP2M- Ditjen Dikti Depdiknas & Puslit Universitas Mercu Buana (2006).
Saat ini menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2011 - sekarang), dan mengajar di Universitas Mercu Buana (1996 - sekarang).
Suparlan
Warga negara Indonesia dan berusia 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1989, dan Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2009. Beberapa pendidikan kursus/pelatihan yang pernah diikuti antara lain Kursus Analisa Laporan Keuangan, Kursus Pengantar Audit Hukum, Kursus Audit Bank, Kursus Perbankan Syariah, dan Seminar Hukum Nasional.
Saat ini menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2011 - sekarang) dan Kepala Bagian pada Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK (2009 - sekarang).
Susunan Komite Audit tersebut diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 02/KEP/DEKOM/2012 tanggal 30 Maret 2012.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ketentuan Peraturan No.IX.I.4 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-63/ PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.070/DIR/HRD/SMF/VII/2010 tanggal 31 Juli 2012, Direksi mengangkat Heliantopo sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Wisaksono S Nugroho. Heliantopo adalah warga negara Indonesia dan berusia 46 tahun. Memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 2002 dan Diploma 4 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994. Mempunyai pengalaman kerja dari Perusahaan Bank Merincorp sebagai Head IT Development & Controlship, PT Dwisembada Karya sebagai Finance Manager, PT Mandiri Sekuritas sebagai Head of Financial Audit, dan di Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun tugas utama Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam menangani kegiatankegiatan yang berhubungan dengan stakeholders; menangani fungsi kegiatan kehumasan dan sistim informasi Perseroan; menjalankan fungsi corporate legal affair / legal compliance; memberikan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta.
37
Penggantian ini telah dilaporkan ke Bapepam dan LK melalui surat No.S-792/DIR/SMF/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012. PIAGAM AUDIT INTERNAL Piagam Unit Audit Internal merupakan penegasan dari Direktur Utama Perseroan tentang misi, independensi, wewenang, tanggung jawab, tujuan, pelaporan dan tindak lanjut kegiatan dari Unit Audit Internal Perseroan. Tujuan Unit Audit Internal Perseroan adalah melakukan kegiatan untuk kepentingan manajemen agar dapat melaksanakan kewajibannya dalam mencapai tujuan perusahaan secara hemat, efisien, dan efektif. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk analisa penilaian, kesimpulan dan rekomendasi berkaitan dengan kegiatan yang diperiksa dan konsultasi yang dilakukannya. Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal. Kepala Satuan Pengawasan Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris Perseroan. Kepala Satuan Pengawasan Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Berdasarkan Surat keputusan Direksi Perseroan No. S-081/HRD/DIR/SMF/VIII/2012 tanggal 31 Juli 2012, Bonai Subiakto diangkat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal Perseroan. Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. 5. Sumber Daya Manusia Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi keberhasilan setiap usaha terutama karena Perseroan merupakan perusahaan pertama yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional serta mengantisipasi persaingan dalam industri pembiayaan perumahan, Perseroan senantiasa memperhatikan peningkatan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia serta pendayagunaan secara optimal dengan cara menempatkan pegawai secara tetap dan efisien, membangun budaya kerja dan budaya perusahaan sesuai tuntutan dinamika industri. Pengembangan profesionalisme karyawan dilaksanakan dengan mengikut sertakan para karyawan dalam program pendidikan, antara lain: ■ ■ ■
Manajemen Risiko dan Sekuritisasi; Kursus Bahasa Inggris; Pelatihan di Hongkong Mortgage Corporation, Hong Kong; Housing Development Finance Corporation, India; Structured Finance di Hongkong; International Housing Finance, di Wharton School of University of Pennsylvania, USA dan Sociedad Hipotecaria Federal, Mexico.
Dalam hal sistem penggajian, selain telah memenuhi ketentuan mengenai pembayaran Upah Minimum Regional yang berlaku, manajemen senantiasa memperhatikan kesejahteraan pegawai dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktifitas pegawai, disamping itu Perseroan juga memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan pegawai melalui pengadaan berbagai fasilitas seperti: ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■
Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek); Pinjaman karyawan (perumahan, mobil dan darurat); Kesehatan (rawat jalan reimburseable sebesar 80% oleh Perseroan dan rawat inap diasuransikan pada Asuransi Manulife); Pensiun (dikelola sendiri oleh Perseroan); Tunjangan Jabatan; Tunjangan Hari Raya; Tunjangan Cuti Tahunan; Tunjangan Berjangka Perumahan (TBP) sesuai dengan ketentuan Perseroan.
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja.
38
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga asing. Perseroan memiliki sumber daya manusia karyawan tetap dari berbagai tingkat pendidikan dan keahlian dengan rincian sebagai berikut : Menurut Status Karyawan Status Karyawan Tetap Kontrak (tidak tetap) Jumlah
31 Desember 30 Juni 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % % % % Orang Orang Orang Orang Orang Orang 22 100,00 27 100,00 27 100,00 26 100,00 28 100,00 28 100,00 0 22 100,00
0 27 100,00
0 27 100,00
0 26
100,00
0 28 100,00
0 28 100,00
Komposisi karyawan tetap Perseroan menurut jenjang pendidikan, manajemen dan usia adalah sebagai berikut: Menurut Jenjang Pendidikan Tingkat Pendidikan Master (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda (D3) SMU Jumlah
31 Desember 30 Juni 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % % % % Orang Orang Orang Orang Orang Orang 5 22,73 3 11,54 5 18,52 4 15,38 2 7,14 3 10,71 11 50,00 17 65,38 17 62,96 17 65,38 21 75,00 20 71,43 5 22,73 1 4,55 22 100,00
5 19,23 2 3,85 27 100,00
4 14,81 1 3,70 27 100,00
4 15,38 1 3,85 26 100,00
4 14,29 1 3,57 28 100,00
4 14,29 1 3,57 28 100,00
Menurut Jenjang Manajemen 31 Desember 30 Juni 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % % % % Orang Orang Orang Orang Orang Orang Executive Vice 0,00 0,00 0 0,00 0,00 President 0 0 0 0 0,00 0 0,00 Senior Vice 0,00 0,00 0 0,00 0,00 President 0 0 0 0 0,00 1 3,57 Vice President 0 0,00 1 3,70 3 11,11 2 7,69 2 7,14 2 7,14 Assistant Vice 0,00 0,00 President 1 4,55 0 0,00 0 0 1 3,57 1 3,57 Senior 0,00 0,00 Manager 1 4,55 2 7,41 0 0 2 7,14 2 7,14 Manager 1 4,55 1 3,70 3 11,11 4 15,38 1 3,57 1 3,57 Officer 8 36,36 7 25,93 6 22,22 6 23,08 4 14,29 4 14,29 5 17,86 Senior Staff 5 22,73 5 18,52 5 18,52 6 23,08 5 17,86 Staff 4 18,18 5 22,22 5 18,52 2 7,69 7 25,00 7 25,00 Junior Staff 2 9,09 5 18,52 5 18,52 6 23,08 6 21,43 5 17,86 Jumlah 22 100,00 27 100,00 27 100,00 26 100,00 28 100,00 28 100,00 Tingkat Pendidikan
39
Menurut Jenjang Usia Tingkat Pendidikan 55 tahun < 51 – 55 Tahun 46 – 50 Tahun 41 – 45 Tahun 36 – 40 Tahun 31 – 35 Tahun 24 – 30 Tahun Jumlah
31 Desember 30 Juni 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % % % % Orang Orang Orang Orang Orang Orang 0 0,00 0 0,00 1 3,70 2 7,69 0 0,00 0 0,00 2 9,09 2 7,70 1 3,70 0 0,00 1 3,57 1 3,57 3 13,64 4 15,40 4 14,81 4 15,38 5 17,86 6 21,43 4 18,18 5 18,52 5 18,52 4 15,38 1 3,57 1 3,57 4 18,18 3 11,55 3 11,11 3 11,54 4 14,29 4 14,29 4 18,18 5 19,23 5 18,52 5 19,23 6 21,43 6 21,43 5 22,73 8 30,82 8 29,63 8 30,77 11 39,29 10 35,71 22 100,00 27 100,00 27 100,00 26 100,00 28 100,00 28 100,00
6. Transaksi Dengan Pihak Terafiliasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi seperti yang didefinisikan dalam Undangundang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 Ayat 1.e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, sebagai berikut : Pihak Terafiliasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Sifat dari hubungan Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)
PT Bank Bukopin Tbk.
Sifat dari transaksi Rekening Giro, Deposito Berjangka Rekening Giro, Deposito Berjangka Rekening Giro, Deposito Berjangka, Investasi jangka pendek, Piutang Bunga Pinjaman, Pinjaman yang diberikan Deposito Berjangka, Piutang Bunga Pinjaman, Pinjaman yang diberikan Deposito Berjangka Deposito Berjangka
Hubungan afiliasi tersebut terjadi karena saham perseroan dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia sama seperti pihak terafiliasi tersebut. Berikut adalah rincian transaksi dengan pihak terafiliasi : KETERANGAN Kas dan Setara Kas Bank Deposito Berjangka Piutang Usaha Piutang Bunga Pinjaman Yang Diberikan Deposito Berjangka Pinjaman Yang Diberikan Sinking Fund Pendapatan
2009
31 Desember 2010
2011
30 Juni 2012
572 510.648
971 764.440
1.001.645 631.388
2.985 1.226.030
6.242 613 927.360 1.456.684 119.018
6.588 819 1.423.674 2.207.968 148.060
8.549 904 2.299.345 3.944.916 208.385
9.398 1.425 3.370.927 4.615.731 169.457
40
7. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara perdata, pidana, perpajakan, perburuhan, tata usaha negara, ataupun perkara yang terdaftar/tercatat dalam Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, serta perkara kepailitan pada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana Perseroan berkedudukan. Perseroan tidak pernah menerima somasi dari pihak ketiga manapun yang berpotensi melibatkan Perseroan dalam perkara yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha dan harta kekayaannya. 8. Perjanjian Penting Perseroan Perjanjian Pemberian Pinjaman No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemberian Pinjaman Dari Surat Perjanjian Perseroan Kepada PT Bank DKI Perjanjian No. 024/PP/SMF-DKI/ IX/2008 tanggal 24 September 2008 dengan fasilitas sebesar Rp100 miliar PT Finansia Perjanjian No. 021/PP/SMF-FMF/ Multifinance VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 dengan fasilitas sebesar Rp25 miliar PT Ciptadana Perjanjian No. 020/PP/SMF-CMF/ Multifinace VII/2008 tanggal 18 Juli 2008 dengan fasilitas sebesar Rp10 miliar PT MNC Finance Perjanjian No. 010/PP/SMF(d/h PT Bhakti BIFIN/IV/2008 tanggal 10 April Finance) 2008 dengan fasilitas sebesar Rp25 miliar Perjanjian No. 001/PIJB/SMFMNCF/I/2011 tanggal 11 Januari 2011 PT First Indo Perjanjian No. 011/PP/SMF-FIAL/ American Leasing III/2010 tanggal 1 Maret 2010 dengan fasilitas sebesar Rp10 miliar PT Bank Tabungan Perjanjian No. 014/PP/SMF-BTN/ Negara (Persero) VI/2008 tanggal 4 Juni 2008, dengan fasilitas sebesar Rp500 miliar Akad Pembiayaan Mudharabah No.045/AKAD/SMF-BTN/XI/2009 tanggal 5 November 2009 dengan fasilitas sebesar Rp200 miliar Akad Pembiayaan Mudharabah No.054/AKAD/SMF-BTN/XII/2010 tanggal 16 Desember 2010 dengan fasilitas sebesar Rp200 miliar Perjanjian Induk Jual Beli Tagihan KPR Bersyarat No.022/PIJB/ SMF-BTN/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010 Akta Jual Beli Tagihan No.47 tanggal 23 Juni 2010 dari Notaris BRAy Mahyastuti, S.H., sebesar Rp500.000.010.049, Perjanjian AJB No. 1 Tahun 2012 tanggal 2 Maret 2012 Perjanjian No. 016/PP/SMF-BTN/ VI/2012 tanggal 29 Juni 2012 dengan fasilitas sebesar Rp500 miliar
41
Jangka Waktu
Jaminan
10 tahun sejak tanggal 24 September 2008
Dijamin dengan tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar
Saldo Terhutang (Rp jutaan) 18.240
10 tahun sejak Dijamin dengan tanggal 25 Juli 2008 tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar 8 tahun sejak Dijamin dengan tanggal 18 Juli 2008 tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar 8 tahun sejak Dijamin dengan tanggal 10 April tagihan KPR dengan 2008 kolektibilitas lancar
3.572
3 tahun
5.250
8 tahun sampai dengan tanggal 1 Maret 2018
Belum ada realisasi
5 tahun sejak tanggal 4 Juni 2008
Dijamin dengan tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar
407
2.395
Nil
500.000
5 tahun sejak tanggal 5 November 2009
200.000
3 tahun sejak tanggal 16 Desember 2010
200.000
-
3 tahun sejak tanggal 23 Juni 2010
349.807
3 tahun, sejak tanggal 2 Maret 2012 10 tahun, sejak tanggal 29 Juni 2010
500.000
500.000
No.
7.
8.
Pemberian Pinjaman Dari Surat Perjanjian Perseroan Kepada PT Bank Muamalat Akad Pembiayaan Mudharabah Indonesia, Tbk. Muqayadah No. 033/AKAD/SMFBMI/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 dengan fasilitas sebesar Rp300 miliar PT Bank Syariah Akad Pembiayaan Mudharabah Mandiri wal Murabahah No. 027/AKAD/ SMF-BSM/X/2011 tanggal 3 Oktober 2011 dengan fasilitas sebesar Rp300 miliar Akad Pembiayaan Mudharabah wal Murabahah No. 038/AKAD/ SMF-BSM/XII/2011 tanggal 29 Desember 2011 dengan fasilitas sebesar Rp300 miliar PT Bank Muamalat Akad Pembiayaan Mudharabah Indonesia, Tbk. Muqayadah No. 023/AKAD/SMFBMI/IX/2012 tanggal 29 September 2012, dengan fasilitas sebesar Rp328 miliar Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayadah No. 026/AKAD/SMFBMI/X/2012 tanggal 18 Oktober 2012
Jangka Waktu
Jaminan
3 tahun sejak tanggal 15 Desember 2011
Dijamin dengan tagihan PHS dengan kolektibilitas lancar
3 tahun sejak tanggal 3 Oktober 2011
Dijamin dengan tagihan PPR dengan kolektibiltas lancar
3 tahun sejak tanggal 29 Desember 2011
5 tahun sejak tanggal 29 September 2012
Saldo Terhutang (Rp jutaan) 300.000
300.000
300.000
Dijamin dengan tagihan PHS dengan kolektibilitas lancar
5 tahun sejak tanggal 18 Oktober 2012
328.000
172.000
Total
4.179.671
Suku bunga rata-rata atas pinjaman yang diberikan per tahun adalah sebesar 8,75%, 9,83%, 10,02%, dan 10,32% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009. Perjanjian Sekuritisasi No. 1
2
3
4
Pihak Surat Perjanjian PT Danareksa Investment Daftar Induk Definisi dan Interpretasi No. 040/DEF/KIKManagement, Bank BRI, DSMF-I/XII/2008 tanggal 4 Desember 2008, Perubahan dan Standard Chartered Daftar Induk Definisi dan Interpretasi Securities Indonesia No. 041/ADD.DEF/KIK-DSMF-I/XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 Akta Kontrak Investasi Kolektif EBA Danareksa SMF-I KPR BTN No. 79 Tanggal 16 Januari 2009 Not. Sutjipto, SH. PT Danareksa Investment Perjanjian pendukung Kredit No.001/PPK/SMF-KIK-DSMFManagement dan Bank I/I/2009 tanggal 7 Januari 2009 BRI, Perjanjian Pendukung Kredit No.037/ PPK/SMF-KIKDSMF-II/IX/2009 tanggal 14 September 2009 Bank BTN, PT Danareksa Perjanjian Induk Sekuritisasi Tagihan KPR BTN Tahap II Investment Management, No. 022/PIS/SMF-KIK-DSMF-II/VII/2009 tanggal 31 Juli dan Bank BRI 2009 Daftar Induk Definisi & Interpretasi Transaksi Sekuritisasi KPR BTN Tahap II No. 023/DEF/KIK-DSMF-II/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009, Perubahan Daftar Induk Definisi & Interpretasi Transaksi Sekuritisasi Tagihan KPR BTN Tahap II No. 042/ADD.DEF/KIK-DSMF-II/X/2009 tanggal 19 Oktober 2009 Akta Kontrak Investasi Kolektif EBA Danareksa SMF-II KPR BTN No. 13 Tanggal 5 Agustus 2009, Perubahan Akta Kontrak Investasi Kolektif EBA Danareksa SMF-II KPR BTN No. 134 Tanggal 19 Oktober 2009 Not. Sutjipto, SH. PT Danareksa Investment Perjanjian Pendukung Kredit dan Penjaminan Pembelian Management dan EBA No.053/PPK/KIK-DBTN01/XII/2010 tanggal PT Bank Mandiri 15 Desember 2010 (Persero) Tbk Perjanjian Pendukung Kredit No.028/PPK/KIKDBTN02/X/2011 tanggal 25 Oktober 2010
42
Keterangan Penerbitan KIK EBA DSMF I
Penerbitan KIK EBA DSMF I Penerbitan KIK EBA DSMF II Penerbitan KIK EBA DSMF II
Pendukung Kredit KIK EBA DBTN01 Pendukung Kredit KIK EBA DBTN02
No. 5
Pihak Bank BTN
Surat Perjanjian Perjanjian Kerjasama No.083/PKS/DIR/2010 dan No.053/ PKS/SMF-BTN/X/2010 tanggal 7 Oktober 2010
Keterangan Penata Transaksi, Pendukung Kredit, pemodal, dan Penerima Mandat KIK EBA DBTN01
Perseroan tidak memiliki liabilitas kepada pihak ketiga yang mengikat Perseroan dengan syaratsyarat tertentu yang dapat merugikan pemegang obligasi (negative covenants). 9. Aset Tetap Perseroan Aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan berupa tanah dan bangunan (Grha SMF) yang digunakan sebagai kantor Perseroan yang terletak di Jl. Panglima Polim I No.1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yaitu sebagai berikut: Jenis Aset
Lokasi
Tanah seluas 493 m2 Jl. Panglima Polim I No.3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tanah seluas 493 m2 Jl. Panglima Polim I No.1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Jl. Panglima Polim I No.1 & Bangunan seluas 3 Kebayoran Baru Jakarta 722 m2 Selatan
Bentuk Kepemilikan HGB No.1438 tanggal 21 Desember 2009 HGB No.1439 tanggal 14 Januari 2010
Masa Berlaku (s/d tanggal) 20 Desember 2039
13 Januari 2040
IMB No.4774/IMB/2010 tanggal 30 April 2010 IMB No.12543/IMB/2010 Tanggal 3 November 2010
Rp12,668 miliar
Rp10,946 miliar
TOTAL
43
Nilai Buku per 30 Juni 2012 Rp7,660 miliar
Rp31,274 miliar
VII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 1. Umum Guna menjaga konsistensi kegiatan Perseroan untuk tetap fokus pada misi yang diamanahkan, sesuai dengan Peraturan presiden No. 1 Tahun 2008 sebagai salah satu landasan hukum pembentukan Perseroan, Perseroan memulai kegiatan sebagai fasilitator dengan memfasilitasi transaksi sekuritisasi dan menyediakan liquidity facility dalam bentuk pinjaman. Dalam perjalanan waktu, diharapkan volume KPR yang berkualitas serta jumlah bank yang ingin menjual tagihan KPR dan pemahaman investor terhadap risiko KPR akan meningkat secara bertahap sehingga akan timbul kebutuhan untuk melakukan transaksi sekuritisasi. Kedepannya diharapkan ketika sekuritisasi sudah bergulir, Perseroan akan meningkatkan perannya sebagai guarantor, yakni mortgage guarantor dan financial guarantor. Dengan demikian, Perseroan tetap masih memiliki akses terhadap KPR baik di primary market maupun di pasar modal. 2. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia. Dalam menjalankan upayanya, Perseroan melakukan: a. Program sekuritisasi
Perseroan dapat berperan sebagai koordinator global, penata sekuritisasi atau pendukung kredit untuk melaksanakan transaksi sekuritisasi atas aset portofolio KPR yang dimiliki oleh lembaga penyalur KPR.
b. Program penyaluran pinjaman
Perseroan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang dalam bentuk refinancing portofolio KPR. Pinjaman tersebut diantaranya dijamin dengan hak tagih KPR, hak tanggungan atas agunan yang melekat dan/atau hak recourse untuk mengganti jaminan KPR yang memburuk.
c. Program penjaminan
Perseroan akan memberikan penjaminan bagi penerbitan surat hutang ataupun efek beragun aset KPR yang diterbitkan oleh lembaga penyalur KPR. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas memberikan manfaat sebagai berikut: Bagi Lembaga Penyalur KPR Mengurangi maturity mismatch, Meningkatkan kemampuan mengelola posisi aset dan kewajiban, Ketersediaan sumber dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan.
Bagi Investor Alternatif produk investasi yang aman karena berjaminan, Merupakan instrumen investasi yang dapat diperdagangkan, Alternatif investasi yang dapat disesuaikan dengan time horison investor.
Pada bulan Februari dan September 2009, Perseroan telah menyelesaikan transaksi sekuritisasi KPR perdana di Indonesia dengan menerbitkan dan mencatatkan efek beragun aset di Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini dilaksanakan menggunakan struktur transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (“KIK EBA”) sesuai ketentuan Bapepam & LK. Dalam transaksi ini, Perseroan berperan sebagai koordinator global, pembeli siaga dan pendukung kredit.
44
Dalam menjalankan perannya sebagai koordinator global atas transaksi sekuritisasi KPR BTN melalui konsep KIK EBA, SMF mempunyai tugas dan tanggung jawab, diantaranya adalah: 1. Mengatur transaksi sekuritisasi. 2. Mengkoordinasi semua partisipan yang terkait dalam transaksi sekuritisasi. 3. Sebagai fasilitator dan penghubung kepada regulator dalam hal berkaitan dengan kebutuhan regulasi dalam transaksi sekuritisasi. 4. Memonitor proses transaksi sekuritisasi termasuk mereview setiap informasi yang diperoleh dari partisipan yang terkait dalam transaksi sekuritisasi. 5. Memonitor kelayakan serta tugas penyedia jasa (servicer), Manager Investasi dan Bank Kustodian, pool of securitizied asset & EBA, sebagaimana ternyata dalam Dokumen Transaksi. 6. Membantu dan mengkoordinasi partisipan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dalam transaksi sekuritisasi. Berikut ini adalah ringkasan tentang KIK EBA: EBA DSMF01 DSMF02 DBTN01 DBTN02
Peringkat AAAid dari Moody’s Indonesia idAAA dari Pefindo idAAA dari Pefindo idAAA dari Pefindo
Nominal (Rp) 7.127.143.384 8.545.798.505 26.088.939.244 187.282.562.752
Tingkat Bunga 13,00% 11,00% 9,25% 8,75%
Jatuh Tempo 10 Maret 2018 10 Desember 2019 27 September 2019 27 Februari 2021
Sampai dengan akhir Juni 2012, Perseroan telah membukukan pemberian pinjaman dengan program refinancing kepada beberapa lembaga penyalur KPR, seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank DKI, PT Finansia Multi Finance, PT Ciptadana Multifinance, PT MNC Finance d/h PT Bhakti Finance, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 1/2008 pada 26 Januari 2008 yang memungkinkan Perseroan melakukan pemberian pinjaman berjangka panjang. Berikut ini adalah pendapatan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 30 Juni 2012 : (dalam jutaan rupiah) Pendapatan
2007
Pendapatan bunga
97.823
96,61
112.917
Pendapatan provisi dan komisi
321
0,32
Pendapatan Sekuritisasi
%
2008
%
%
Juni 2012
%
117.781
95,49
207.749
98,95
0,00
-
0,00
-
0,00
2011
%
97,05
251.781
97,74
-
0,00
-
2009
%
2010
%
97,30
151.771
96,69
211.874
419
0,36
260
0,17
Juni 2011
854
0,84
1.018
0,88
424
0,27
3.288
1,51
2.642
1,03
467
0,38
927
0,44
Keuntungan / (kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan yang diperdagangkan
-
0,00
-
0,00
1.282
0,82
(293)
(0,13)
701
0,27
4.744
3,85
399
0,19
Keuntungan / (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan
-
0,00
-
0,00
-
0,00
1.193
0,55
477
0,19
-
0,00
(47)
(0,02)
2.261
2,23
1.701
1,47
3.223
2,05
2.259
1,03
2.002
0,78
348
0,28
932
0,44
101.259 100,00
116.013
100,00
Pendapatan lain-lain – bersih Jumlah
156.960 100,00
218.320 100,00
257.603 100,00
123.340 100,00
209.960 100,00
3. Kegiatan Pendukung Untuk menunjang keberhasilan kegiatan utama, Perseroan melakukan berbagai kegiatan pendukung yang dilaksanakan secara mandiri ataupun bekerja sama dengan pihak yang dapat memberikan sinergi terutama untuk mendorong perbaikan menyeluruh di pasar primer pembiayaan perumahan. a. Penyediaan Pedoman dan Standar Dokumen KPR
Pedoman dan Standar dokumen KPR disediakan untuk memberikan petunjuk bagi lembaga penyalur KPR dalam melakukan proses pengelolaan KPR yang baik dan benar. Pedoman ini 45
secara berkala senantiasa disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan dan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku. b. Program Pendidikan dan Pelatihan
Perseroan bekerjasama dengan Housing Development Finance Corporation, Ltd. (HDFC), India melaksanakan pelatihan residential mortgage best practices untuk lembaga penyalur KPR. Pemilihan HDFC sebagai partner karena reputasi HDFC sebagai lembaga penyalur KPR non bank yang terkenal di dunia pembiayaan perumahan.
c. Sosialisasi
Perseroan menjalankan program sosialisasi secara terintegrasi untuk membentuk awareness yang akhirnya membangun citra publik yang positif terhadap Perseroan. Program sosialisasi juga dilakukan untuk mempublikasikan program dan produk Perseroan. Dalam hal sosialisasi produk, Perseroan melakukan pengenalan produk yang akan ditawarkan melalui pelatihan, seminar, client gathering, one-on-one meeting sesuai dengan target audience. Untuk beberapa kegiatan sosialisasi Perseroan juga bekerja sama dengan regulator terutama yang berkaitan dengan perkembangan kebijakan baru ataupun apabila ada rencana diterbitkannya ketentuan baru yang berkaitan dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Sosialisasi juga dilakukan secara pasif melalui web-site Perseroan.
d. Edukasi Konsumen KPR
Sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat, Perseroan menyusun program edukasi konsumen KPR untuk memberikan informasi yang lengkap dan pemahaman tentang KPR yang baik dan benar, dimana diharapkan konsumen mengetahui hak dan kewajibannya. Tujuan akhirnya adalah untuk mendorong industri pembiayaan perumahan yang sehat.
4. Manajemen Risiko Dalam mengantisipasi risiko-risiko yang dihadapi, Perseroan telah mengidentifikasi risiko, menganalisa dan melakukan mitigasi terhadap dampak dari risiko yang ditimbulkan baik risiko yang berada dalam kendali Perseroan maupun risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Terdapat beberapa tindakan untuk meminimalisasi risiko-risiko sebagaimana di bawah ini (lihat Bab V: Risiko Usaha): Jenis Risiko Risiko Kredit
:
Risiko Tingkat Bunga
:
Risiko Likuiditas
:
Risiko Operasional
:
Risiko Peraturan/Regulasi
:
Risiko Hukum
:
Risiko Makro Ekonomi
:
Keterangan Perseroan memperkecil risiko kredit antara lain dengan melakukan skema refinancing atas portofolio KPR yang sudah dibukukan oleh lembaga penyalur KPR, hak recourse terhadap jaminan KPR yang memburuk, kecukupan jaminan, sistem reimbursement, memiliki Hak Tanggungan dan pendaftaran fidusia atas KPR yang dijaminkan. Perseroan memperkecil risiko tingkat bunga dengan melakukan pengelolaan asset liability management secara efektif. Perseroan mengurangi risiko likuiditas antara lain melalui pengelolaan arus kas sehingga dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo. Perseroan mengurangi risiko operasional dengan cara melakukan kegiatan, selalu mengacu kepada Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dengan mengutamakan pemisahan tugas dan wewenang (segregation of duty), serta mekanisme dual-control. Perseroan mengurangi risiko peraturan/regulasi dengan cara menjalankan kegiatan usahanya selalu menggunakan SOP yang secara berkala disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Perseroan mengurangi risiko hukum melalui penggunaan jasa pihak ketiga sebagai konsultan hukum untuk memberikan opini hukum yang dibutuhkan dan mematuhi setiap perjanjian. Perseroan memperkecil risiko makro ekonomi antara lain dengan membatasi penggunaan valuta asing, pengelolaan asset liability dan likuiditas yang efektif.
Untuk memperkuat mekanisme pengelolaan risiko, selama 2011 Perseroan telah meningkatkan metode dengan membuat kebijakan pemeringkatan kredit counterparty untuk aktivitas penyaluran pembiayaan dan penempatan dana. Hal ini digunakan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan kredit dan mempermudah pengelolaan portfolio risiko kredit yang dimiliki Perseroan. 46
5. Tingkat Kesehatan Perseroan Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam KMK No. 84/PMK.012/2006 pada Bab VII, pasal 25 ayat 3 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggitingginya 10 kali. Perseroan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang telah diungkapkan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan di dalam Prospektus ini. Gearing Ratio Perseroan berturut-turut dari tahun 2007 hingga tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut : Keterangan Gearing Ratio (kali)
2007 0,01
2008 0,01
31 Desember 2009 0,40
2010
30 Juni 2012
2011 0,76
0,90
1,36
Kondisi gearing ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan, hal ini membuktikan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam dan LK. 6. Teknologi Sistem informasi dan teknologi digunakan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada stakeholder, Perseroan menyediakan layanan informasi melalui website. 7. Internal Audit Unit Internal Audit berperan membantu manajemen Perseroan dalam menjalankan fungsi pengawasan, membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan dan operasional. Unit Internal Audit melakukan pemeriksaan (audit) atau review terhadap aktivitas Perseroan hingga monitoring atas pelaksanaan temuan audit. 8. Persaingan Secara kelembagaan Perseroan tidak memiliki pesaing, karena tidak ada perusahaan sejenis di Indonesia yang mempunyai usaha yang sama. Hal ini juga merupakan pola yang umum terjadi di negara-negara lain yang sudah memulai pembangunan pasar pembiayaan sekunder perumahan terlebih dahulu. Yang membedakan, Perseroan sejak awal pendiriannya didirikan dengan bentuk entitas hukum Perseroan Terbatas, tanpa mendapatkan kekhususan yang berkaitan dengan misi yang harus dijalankannya. Untuk menjaga peringkat kredit yang terbaik, Perseroan akan menjaga tingkat risiko dalam aset liabilitas dengan melakukan penempatan dana dan penyaluran pinjaman secara prudent. Dengan demikian kesempatan untuk mendapatkan dana dari investor pasar modal dengan harga yang terbaik akan selalu terbuka. 9. Strategi Usaha Kegiatan usaha utama Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia. Untuk melakukan hal tersebut, strategi yang diterapkan adalah mendorong efisiensi di pasar primer pembiayaan perumahan agar terbentuk volume portofolio KPR yang sehat dan terjangkau, dengan cara : 1. Mendorong bertambahnya jumlah dan jenis lembaga penyalur KPR, sebagai pelaku baru dalam pembiayaan KPR; 2. Menyediakan dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan bagi lembaga penyalur KPR yang membutuhkan dan bersedia menggunakan standar Perseroan; 3. Bersinergi dengan pelaku, regulator pasar modal dan regulator terkait industri perumahan untuk memfasilitasi dikeluarkannya ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pasar pembiayaan primer dan sekunder perumahan;
47
4. Menciptakan produk-produk pasar modal berbasis KPR yang dapat menjadi alternatif investasi. Berikut ini adalah gambar diagram bisnis proses Perseroan:
Proses bisnis yang dijalankan oleh Perseroan dimulai di pihak penyalur KPR yang melaksanakan fungsinya untuk menyalurkan dan membukukan KPR. Portofolio yang telah terbentuk dari penyaluran KPR tersebut akan diseleksi sesuai dengan Kriterian Seleksi SMF. Berdasarkan portofolio yang terseleksi penyalur KPR dapat mengajukan 2 alternatif program melalui Perseroan, yaitu: (1) apabila penyalur KPR bermaksud menjualnya, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan untuk melakukan program sekuritisasi (2) apabila hal pertama tidak dapat dilakukan atau lembaga penyalur KPR hanya ingin menjaminkan portofolionya maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti program refinancing. Aplikasi beserta seluruh data pendukung untuk melakukan program-program tersebut akan direview oleh tim reviewer Perseroan untuk melakukan analisa kredit, analisa jaminan, analisis struktur (untuk sekuritisasi) termasuk analisa profil dari lembaga penyalur KPR tersebut untuk medapatkan hasil penilaian kredit atau hasil evaluasi kemungkinan struktur transaksi yang akan dilaksanakan. Dalam hal sekuritisasi, dari hasil evaluasi dan analisa tersebut maka Perseroan akan membentuk dan mengundang lembaga penunjang & profesi penunjang Pasar Modal lainnya untuk menstruktur transaksi dan membentuk KIK EBA. Dalam hal refinancing Program, hasiil tersebut diajukan ke komite kredit untuk mendapatkan rekomendasi akhir sebelum mendapatkan persetujuan Direksi. Berdasarkan persetujuan Direksi, pengikatan dan perjanjian refinancing program dilakukan secara lengkap lalu diikuti dengan pencairan dana. Pihak yang telah bekerja sama dalam program sekuritisasi adalah BTN sebagai originator dan penyedia jasa (servicer), yang berhasil diterbitkan efek beragun aset (EBA) yang dijual ke pasar modal mulai dari tahun 2009 hingga Prospektus ini diterbitkan sebanyak 4 kali.
48
10. Kondisi Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha a. Kondisi Perekonomian dan Industri KPR di Indonesia Selama tahun 2011, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang didorong oleh sektor konsumsi dan investasi tumbuh sebesar 6,5% dan pada kuartal I 2012 menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,4% (year on year). Inflasi mengalami penurunan dari 6,96% pada Desember 2010 menjadi 3,79% di akhir tahun 2011. Laju inflasi tahun kalender hingga September 2012 adalah sebesar 3,49% dan laju inflasi year on year sebesar 4,31% (sumber: Biro Pusat Statistik, September 2012). BI Rate di akhir tahun 2011 berada di posisi 6,00% dan pada September 2012 berada di posisi 5,75%. Kondisi ekonomi yang baik ini turut mendorong industri perbankan melakukan ekspansi bisnisnya, hal ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan hingga akhir 2011 tumbuh sebesar 26,11% yaitu menjadi Rp2.223,7 miliar dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp1.783,6 miliar. Kinerja industri perbankan yang cukup baik ini sangat mendukung Perseroan dalam menjalankan operasionalnya. Percepatan aliran dana ini dengan volume yang semakin besar diharapkan akan membentuk mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang semakin efisien secara bertahap diharapkan akan mendorong turunnya tingkat bunga KPR sehingga terjangkau. Volume KPR mengalami peningkatan sekitar 29,90% dari posisi Desember 2010 sebesar Rp140,6 triliun menjadi Rp182,6 triliun di Desember 2011. Memperhatikan asumsi perkembangan ekonomi di atas, penyaluran KPR di tahun 2012 diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan kurang lebih sama dengan tahun 2011. Meskipun terus mengalami pertumbuhan, penyaluran KPR dibandingkan PDB di Indonesia masih relatif kecil, yakni masih sebesar 2,46%. Ini merupakan peluang bagi peningkatan penyaluran KPR. Meskipun diperkirakan penyaluran KPR pada tahun 2012 terus tumbuh, tetapi karena pada umumnya perbankan masih ingin menjaga rasio LDR dikisaran 78 – 100% sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mulai bulan Maret 2011, maka permintaan untuk melakukan sekuritisasi KPR relatif akan terbatas. Data historis saldo penyaluran KPR perbankan
(dalam triliun Rupiah) 220,62 182,64
136,4 115,2 101 78 61 46,1 10,8 2002
21
2003
30,6
2004
2005
2006
2007
Sumber: Bank Indonesia Juni 2012, diolah
49
2008
2009
2010
2011
Juni 2012
Data Pertumbuhan Saldo KPR Perbankan (dalam triliun Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Industri Pembiayaan Perumahan Saldo KPR Saldo Total Kredit Rasio KPR terhadap total kredit (%) Rasio KPR terhadap PDB (%)
Juni 2012 220,62 2.452,86 8,99 2,97
2011 182,6 2.200,1 8,30 2,46
2010 136,4 1.765,8 7,72 2,12
31 Desember 2009 115,2 1.437,9 8,01 2,05
2008 101,0 1.307,7 7,72 2,04
2007 78,0 1.002,0 7,78 1,79
Sumber: Bank Indonesia Juni 2012, diolah
Berdasarkan data pertumbuhan KPR sebagai dijelaskan diatas, pertumbuhan yang dicapai oleh Perseroan akan dapat seiring dengan pertumbuhan KPR tersebut bila dalam menjalankan tugasnya Perseroan dilengkapi dengan peraturan-peraturan pelaksanaan yang memadai. b. Prospek Usaha Portofolio KPR yang sehat merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya pasar pembiayaan sekunder perumahan. Prospek usaha Perseroan berkaitan erat dengan pertumbuhan sektor pembiayaan KPR, pola perbankan dalam membiayai penyaluran KPR kepada konsumen dan minat dari investor pasar modal untuk berinvestasi di efek-efek berbasis KPR. Pertumbuhan portofolio KPR di Indonesia selama 5 tahun terakhir cukup signifikan, dari Rp46 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp136,4 triliun pada tahun 2010. Pada Juli 2011 portofolio telah tumbuh menjadi sekitar Rp152,8 triliun. Sepanjang 5 tahun terakhir portofolio KPR perbankan masih tetap berkisar di 7,7% - 8% terhadap total saldo penyaluran kredit perbankan. Sampai dengan Juni 2011 baru 1,16% pasar KPR yang dapat disupport oleh Perseroan, karenanya masih besar potensi dan kegiatan yang harus dilaksanakan agar dapat melakukan penetrasi pasar lebih dalam dan lebih luas. Besarnya tingkat pertumbuhan portofolio KPR belum memberikan gambaran baik bagi ketersediaaan KPR di Indonesia. Peluang untuk pertumbuhan KPR tersebut masih terbuka luas, hal ini dapat dilihat pada rasio KPR terhadap PDB, dimana saat ini Indonesia baru mencapai kisaran 2%, yang masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara sekawasan seperti, Korea Selatan, Thailand dan Malaysia, yang memiliki rasio KPR terhadap PDB mencapai 31,32%, 18,98% dan 31,02%. Data tersebut memberikan perbandingan bagaimana masih belum berkembangnya pembiayaan KPR di Indonesia. 11. Dukungan Lembaga Internasional Pada awal tahap persiapan pendiriannya, pemerintah Republik Indonesia mendapatkan dukungan dari proyek Municipal Finance Project (MFP) yang merupakan kerjasama antara Badan Analisa Keuangan & Moneter (BAKM) dan USAID. 12. Asuransi Pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan telah mengasuransikan seluruh asetnya untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap kebakaran dan pencurian kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp17.011.112.841 yang meliputi gedung kantor, kendaraan bermotor, komputer, perlengkapan dan peralatan kantor. Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
50
Berikut adalah rincian dari pertanggungan asuransi Perseroan: Jenis Polis Asuransi Polis Property All Risk Gedung Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia
Nilai Pertanggungan (Rp juta)
Obyek Pertanggungan
16.182 Gedung dan Peralatan kantor Kendaraaan Bermotor Roda Empat Kendaraaan Bermotor Roda 475 Empat Kendaraan Bermotor Roda 24 Dua 330
Jangka Waktu 18/10/2012 s/d 18/10/2013 29/12/2011 s/d 29/12/2012 29/12/2011 s/d 29/12/2012 09/11/2012 s/d 07/11/2013
Asuransi Penanggung
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan asuransi tersebut di atas mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sehubungan dengan kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia. 13. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau “GCG”) Perseroan merupakan suatu lembaga yang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Dengan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. Per-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance ) pada Badan Usaha Milik Negara, dimana juga diatur tentang Benturan Kepentingan, dari sejak awal Perseroan melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas telah menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang terkandung di dalam visi, misi dan falsafah Perseroan untuk melengkapi pengaturan pengelolaan perusahaan yang telah ditetapkan di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Sebagai landasan pengelolaan Visi Perseroan adalah menjadi entitas mandiri dengan tujuan setiap keluarga dapat memiliki rumah yang layak. Sedangkan Misi Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, yang dapat meningkatkan tersedianya sumber dana jangka menengah/panjang untuk sektor perumahan, yang memungkinkan kepemilikan rumah menjadi terjangkau bagi setiap keluarga di Indonesia. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, falsafah Perseroan adalah : a. Bersih, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan berkomitmen untuk bekerja dengan akal sehat, itikad baik dalam kerangka kerja yang digariskan oleh Anggaran Dasar Perseroan, peraturan-peraturan yang berlaku, dan arahan Pemegang Saham. Hal ini dilaksanakan dengan integritas yang tinggi dan tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan; b. Transparan, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan dalam kebijakan, anggaran dan rencana bisnis Perseroan; c. Sehat, yang bermakna bahwa manajemen dan seluruh jajaran Perseroan akan memelihara dengan baik dan dengan penuh integritas rasio-rasio kesehatan yang telah ditargetkan. Prinsip-prinsip dalam falsafah Perseroan dijabarkan di dalam Etos Kerja Perseroan, yang merupakan komitmen manajemen dan seluruh jajaran Perseroan dalam melaksanakan setiap aktivitas, yaitu : ■ ■ ■ ■ ■
Menjaga nama baik Perseroan; Menjaga rahasia Perseroan; Menjaga dan menggunakan harta kekayaan Perseroan dengan jujur, baik dan benar; Melakukan pencatatan dan/atau pembukuan data Perseroan dengan jujur, baik dan benar; Menghindarkan diri dari benturan kepentingan pribadi dengan Perseroan;
51
■ ■ ■ ■
Tidak menyalahgunakan posisi/kedudukan di Perseroan untuk kepentingan pribadi; Tidak memberikan isyarat untuk meminta dan/atau menerima suap, imbalan dan cindera mata; Tidak menggunakan dan/atau membawa dan menyimpan obat terlarang atau sesuatu yang memabukkan di dalam dan di luar Perseroan; Tidak merugikan keuangan Perseroan seperti menggelapkan harta/kekayaan Perseroan.
Penerapan falsafah dan etos kerja dilaksanakan secara lebih rinci di dalam Ketentuan Kepegawaian yang ditetapkan oleh Perseroan. Khusus untuk menjabarkan secara lebih rinci mengenai kewajiban Direksi dan pembagian tugas antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Perseroan telah menyusun Manajemen Manual. Di dalam Manajemen Manual ini diatur mekanisme pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan oleh komitekomite manajemen, pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab pada saat ketidakberadaan salah satu anggota Direksi dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Dalam rangka usaha menjaga kualitas dan pengendalian pengadaan barang dan jasa untuk operasional dan pelaksanaan usaha Perseroan telah disusun Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan pada bulan September 2005. Revisi atas Pedoman pengadaan barang dan jasa tersebut dibuat dengan mengacu pada surat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI No. PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya telah menyusun Panduan Pengawasan yang merupakan dasar serta kesepakatan diantara Anggota Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Berdasarkan hal itu, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang telah dilengkapi dengan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Komite Audit bekerjasama dengan Satuan Kerja Audit Internal telah melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi secara periodik atas efektivitas kegiatan usaha, kepatuhan pelaksanaan ketentuan dan penyusunan rencana kerja Perseroan termasuk melakukan penelaahan atas data serta laporan-laporan kondisi keuangan Perseroan. 14. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Pencadangan untuk CSR baru mulai dibentuk berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2009, adapun kegiatan CSR yang telah dilaksanakan sampai dengan Juni 2012, yaitu; Kegiatan 2010 Pada tahun 2010 Perseroan telah menyelenggarakan kegiatan bina lingkungan, yaitu : ■ ■
■
Berpartisipasi dalam aktivitas ”go green” yaitu mendukung program Peduli Lingkungan yang dilakukan oleh kelompok pencinta tanaman hias pada bulan Maret 2010; Bersama dengan Habitat for Humanity Indonesia,sebuah organisasi nirlaba, menyelenggarakan kegiatan bersama sebagai wujud dukungan atas program Peduli Rumah Sehat Masyarakat, dengan pembangunan 4 buah rumah serta perbaikan 8 buah rumah terletak di Kampung Buaran, Kelurahan Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada bulan Juli 2010; Memberikan santunan untuk mendukung program Peduli Kesehatan Rakyat bagi 20 anak dari keluarga kurang mampu yang memerlukan tindakan medis/penyembuhan bersama Yayasan Sekar Mlatti pada bulan Juli 2010.
52
Kegiatan 2011 Pada tahun 2011 Perseroan telah menyelenggarakan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yaitu : ■ ■
Pada bulan Desember 2011 Perseroan menyalurkan dana Program Kemitraan kepada PT Sarana Jabar Ventura; Bakti sosial kepada Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa III (Pasien gangguan jiwa/gila) Cipayung, Panti Kresna Werdha Budi Mulia 4 (pasien jompo) Radio Dalam, Panti Balita Tunas Bangsa Cipayung dan Yayasan Himata (panti asuhan dan anak jalanan) pada bulan Juli dan Agustus 2011.
Kegiatan s/d Juni 2012 Sampai dengan Juni 2012 Perseroan telah menyelenggarakan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yaitu : ■ ■ ■
Pada bulan April 2012 Perseroan menyalurkan dana Program Kemitraan kepada PT Sarana Jabar Ventura; Pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan lansia pada Asrama Yatim Hasanah Abdul Gafur dan Majelis Ta’lim Khotmul Qur’an Ciputat Tangerang Selatan pada bulan Agustus 2012; Donor darah yang diselenggarakam pada bulan September 2012, bekerjasama dengan PMI DKI Jakarta.
15. Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Seni logo “smf” telah didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan pendaftaran No.033639 tanggal 3 Februari 2006 sebagaimana dimuat dalam Surat Pendaftaran Ciptaan tanggal 14 Juni 2007 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual atas nama Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun terhitung sejak tanggal 4 Januari 2006. Sesuai dengan Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut, seni logo “smf” telah diumumkan untuk pertama kali di Wilayah Republik Indonesia atau di luar wilayah Republik Indonesia pada tanggal 4 Januari 2006 di Jakarta dan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan. Etiket merek “SMF Make Affordable Home Possible” telah didaftarkan pada tanggal 1 Oktober 2007 dengan pendaftaran No.J00-2006003143, kategori kelas barang/jasa 36, sebagaimana dimuat dalam Sertifikat Merek yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 19 Juni 2008 dan berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal 3 Februari 2006. Perseroan telah mengajukan permohonan pendaftaran merek ‘smf’ dengan No. J0002011011394, tanggal 15 Maret 2011 yang telah diterima oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 24 Maret 2011. Permohonan ini masih dalam proses.
53
IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut ini ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008, 2007. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota firma jaringan global PwC) yang dalam laporannya tertanggal 26 November 2012 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, sebelum penyajian kembali, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya masing-masing tertanggal 17 Nopember 2011, 22 Maret 2012, 28 Maret 2011 dan 22 Januari 2010 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 17 Nopember 2011 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 dan penerbitan kembali laporan keuangan untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahuntahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berkaitan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Maret 2012 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 28 Maret 2011 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Januari 2010 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,dari metode tidak langsung menjadi metode langsung dan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya tertanggal 27 Pebruari 2009 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 27 Pebruari 2009 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007, 2006 dan periode yang dimulai 22 Juli 2005. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Puwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) yang laporannya tertanggal 22 Pebruari 2008, berisi pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan tersebut tersedia secara publik dan diperoleh di “http://www.idx.co.id” (untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010), “http://akses.ksei.co.id /media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b521-47a57f000002/ laporan_keuangan_2009_new.pdf” (untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009) dan “http://www. smf-indonesia.co.id” (untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007).
54
Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Pihak ketiga Pihak berelasi Investasi Jangka Pendek Pinjaman yang diberikan – Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan pendukung kredit Piutang Usaha Berbasis Bunga Pihak ketiga Pihak berelasi Berbasis Imbalan Piutang Lain-lain Pihak ketiga Uang Muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Pinjaman yang diberikan – Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu 1 Tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan Pendukung Kredit Sinking Fund Pihak berelasi Investasi jangka panjang-bersih Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitas Lancar Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas tunjangan purna jabatan Pihak berelasi Hutang pajak Penyisihan bonus Pihak ketiga
2007*
2008*
31 Desember 2009**
2010**
2011**
30 Juni 2012
459.055 362.211 -
10 661.565 -
17 511.221 354.881
30 765.410 269.916
211.240 1.633.033 253.253
493.925 1.229.016 231.132
5.000 334.000 -
314 3.040 -
1.998 203.040 2.537
1.285 74.646 4.953
1.775 81.627 7.212
2.157 1.055.587 6.953
314 2.622 -
476 2.553 204
4.774 6.855 14
862 7.396 1.269
4.419 9.453 30
3.259 10.823 26
316 83 335 2.818 1.166.754
1.740 256 6.314 676.471
6 0 385 89 355 525 6.653 2.635 1.092.736 1.129.016
174 398 352 3.339 2.206.305
66 373 429 3.809 3.037.555
-
474 1.391
1.629 -
2.010 -
2.437 1.343
-
2.925 527.360 -
8.913 9.063 724.320 1.349.028 12.919 22.512
310.576 2.217.718 29.272
308.848 2.315.340 25.026
5.408 12.175 1.806 1.537 470 21.396 1.188.150
8.867 47.197 1.315 1.837 375 591.741 1.268.212
10.603 11.487 47.204 12.176 26.719 34.248 2.264 1.817 462 141 834.735 1.442.101 1.927.471 2.571.117
3.085 12.182 33.271 1.723 688 2.610.525 4.816.830
3.622 12.184 32.813 2.352 1.330 2.705.295 5.742.850
485 -
236 53
660 -
1.989 -
1.804 108
2.157 144
641
487
7.493
19.459
31.975
40.940
-
-
121
171
185
405
1.352 555
1.926 591
2.168 8.512
304 292
504
537 1.045
1.627
1.932
2.336
1.941
2.012
2.496
55
686 645
KETERANGAN
2007*
Pihak berelasi Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang Surat hutang jangka menengah Obligasi Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar Surat hutang jangka menengah Obligasi Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham Saldo laba: Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas Jumlah Ekuitas dan Liabilitas *) **)
2008*
31 Desember 2009**
2010**
2011**
30 Juni 2012
1.627 315
1.932 1.760
2.336 957
1.941 -
2.012 -
2.496 -
6.603
8.917
299.293 323.876
362.726 388.823
329.643 1.037.057 1.405.301
304.878 744.697 1.099.795
674
1.161
1.930
2.774
3.085
3.622
674 7.277
1.161 10.078
24.990 250.083 726.244 252.013 754.008 575.889 1.142.831
900.437 903.522 2.308.822
2.063.818 2.067.440 3.167.235
1.000.000
1.000.000
1.000.000 1.000.000
2.000.000
2.000.000
44.000 136.873 1.180.873 1.188.150
76.000 182.134 1.258.134 1.268.212
116.000 162.000 235.582 266.286 1.351.582 1.428.286 1.927.471 2.571.117
200.000 308.008 2.508.008 4.816.830
200.000 375.615 2.575.615 5.742.850
direklasifikasi di dalam prospektus untuk keperluan komparasi terhadap ringkasan data keuangan penting Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. setelah reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN Jumlah Pendapatan Jumlah beban Laba sebelum pajak penghasilan (Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan Laba Bersih Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif Laba Bersih per Saham (dalam ribu Rupiah) *) **)
2007* (Periode 12 bulan) 101.259 (21.240) 80.019
2008* (Periode 12 bulan) 116.013 (22.640) 93.373
2009** (Periode 12 bulan) 156.960 (38.915) 118.045
2010** (Periode 12 bulan) 218.320 (122.004) 96.316
2011** (Periode 12 bulan) 257.603 (157.550) 100.053
2011** (Periode 6 bulan) 123.340 (70.913) 52.427
2012 (Periode 6 bulan) 209.960 (125.468) 84.492
(14.920) 65.098 65.098
(16.113) 77.260 77.260
(24.596) 93.449 93.449
(18.678) 77.638 77.638
(19.554) 80.499 80.499
(10.005) 42.422 42.422
(16.885) 67.607 67.607
65,1
77,26
93,45
77,64
80,50
42,42
33,80
direklasifikasi di dalam prospektus untuk keperluan komparasi dengan ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. disajikan kembali (lihat catatan atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012.)
56
Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 telah direklasifikasi dalam Prospektus ini untuk keperluan komparasi dengan ringkasan data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009. Berikut adalah rekonsiliasi data keuangan tersebut:
Keterangan LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Lancar Pinjaman yang Diberikan Aset Tidak Lancar Pinjaman yang Diberikan Liabilitas Lancar Liabilitas Tunjangan Purna Jabatan Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas Tunjangan Purna Jabatan LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak Penghasilan (Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan
31 Desember 2007
Disajikan di dalam Laporan Keuangan
(dalam jutaan Rupiah) Disajikan setelah Reklasifikasi di dalam Prospektus
Reklasifikasi
-
339.000
339.000
339.000
(339.000)
-
-
1.352
1.352
1.352
(1.352)
-
85.979 (20.628) 65.351 (252)
15.280 (612) 14.668 (14.668)
101.259 (21.240) 80.019 (14.920)
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2008
Keterangan LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Lancar Piutang Usaha Berbasis Imbalan Piutang Lain-lain Aset Tidak Lancar Piutang Lain-lain Pihak Berelasi Piutang Hubungan Istimewa Liabilitas Lancar Liabilitas Tunjangan Purna Jabatan Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas Tunjangan Purna Jabatan LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak Penghasilan (Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan
Disajikan di dalam Laporan Keuangan
Disajikan setelah Reklasifikasi di dalam Prospektus
Reklasifikasi
204
204 (204)
204 -
1.865
1.865 (1.865)
1.865 -
-
1.926
1.926
1.926
(1.926)
-
102.182 (21.962) 80.220 (2.960)
13.831 (678) 13.153 (13.153)
116.013 (22.640) 93.373 (16.113)
57
Rasio-Rasio Keuangan dan Pertumbuhan KETERANGAN Rasio Usaha (%) Pendapatan Pinjaman Yang Diberikan terhadap Jumlah Aset Pendapatan Pinjaman yang diberikan terhadap Pinjaman yang Diberikan Laba Bersih terhadap Pendapatan atau Net Profit Margin (NPM) Laba Sebelum Pajak Penghasilan terhadap Pendapatan Laba Bersih terhadap Jumlah Aset atau Return on Asset (ROA) Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas atau Return on Equity (ROE) Laba Bersih terhadap Pendapatan Pinjaman Yang Diberikan Beban terhadap Pendapatan Pinjaman Yang Diberikan Beban terhadap Total Pendapatan Rasio Keuangan (X) Pinjaman yang diberikan terhadap Liabilitas Jangka Panjang atau Loan to Financing Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar Jumlah Aset terhadap Jumlah Liabilitas (Solvabilitas) Jumlah Ekuitas terhadap Pinjaman Yang Diberikan Jumlah Liabilitas Terhadap Jumlah Ekuitas (Gearing Ratio) Rasio Pertumbuhan (%) Pinjaman yang diberikan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Pendapatan Pinjaman Yang Diberikan Total Pendapatan Beban Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Bersih *)
31 Desember 2008 2009 2010
2007
2011
30 Juni 2011 2012
1,40
3,21
3,35
4,28
3,51
2,55
2,40
4,92
7,62
6,88
7,67
6,47
4,00
3,74
64,29
66,59
59,54
35,56
31,25
34,39
32,20
79,02
80,49
75,21
44,12
38,84
42,51
40,24
5,48
6,09
4,85
3,02
1,67
1,45
1,18
5,51
6,14
6,91
5,44
3,21
2,89
2,62
390,42
190,07
144,68
70,63
47,61
56,93
49,11
127,38 20,98
55,71 19,52
60,25 24,79
110,99 55,88
93,19 61,16
95,17 57,49
91,14 59,76
176,70
75,86
3,72 3,37
1,91 2,90
2,89 1,57
1,57 1,66
1,31 2,76
163,27 3,48
125,84 2,36
3,35 1,44
2,25 1,00
2,09 0,96
2,01 0,79
1,81 0,70
0,01
0,01
0,40
0,76
0,90
0,99
1,36
57,42 75,83 6,74 51,98 38,49 5614,32 143,79 58,90 14,58 35,28 6,62 71,89 16,70 26,39 18,68 20,95
52,84 33,39 98,45 70,18 39,09 213,51 (18,41) (16,92)
82,12 87,34 102,03 53,81 17,99 29,14 3,88 3,69
30,00 13,64 27,05 67,22 N/A* N/A* N/A* N/A*
40,98 19,22 37,18 84,75 70,23 76,93 61,16 59,37
239,00 5,79 (1,32) 325,94 (2,90) 23,81 (8,16) (26,45)
tidak dapat diperbandingkan karena periode keuangan yang tidak mencakup satu tahun buku
58
X. EKUITAS Berikut ini data ekuitas Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008, 2007. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota jaringan global PwC) yang dalam laporannya tertanggal 26 November 2012 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tiga paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Pengungkapan, penyajian kembali laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laba per saham dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, serta mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, sebelum penyajian kembali, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya masing-masing tertanggal 17 Nopember 2011, 22 Maret 2012, 28 Maret 2011 dan 22 Januari 2010 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 17 Nopember 2011 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 dan penerbitan kembali laporan keuangan untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahuntahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berkaitan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Maret 2012 mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011; dengan satu paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 28 Maret 2011 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 22 Januari 2010 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007,dari metode tidak langsung menjadi metode langsung dan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, telah diaudit oleh KAP Riza, Wahono dan Rekan (Clarkson Hyde International), yang laporannya tertanggal 27 Pebruari 2009 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan dua paragraf penjelasan pada laporan auditor independen tertanggal 27 Pebruari 2009 mengenai perubahan metode arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007, 2006 dan periode yang dimulai 22 Juli 2005. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Puwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) yang laporannya tertanggal 22 Pebruari 2008, berisi pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan tersebut tersedia secara publik dan diperoleh di “http://www.idx.co.id” (untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010), “http://akses.ksei.co.id/media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b521-47a57f000002/ laporan_keuangan_2009_new.pdf” (untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009), dan “http://www. smf-indonesia.co.id” (untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007).
59
(dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN Modal saham Saldo laba: Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
2007 1.000.000
31 Desember 2008 2009 1.000.000 1.000.000
2010 1.000.000
2011 2.000.000
30 Juni 2012 2.000.000
44.000 136.873 1.180.873
76.000 182.134 1.258.134
162.000 266.286 1.428.286
200.000 308.008 2.508.008
200.000 375.615 2.575.615
116.000 235.582 1.351.582
Tidak terdapat perubahan struktur permodalan setelah tanggal Laporan Keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan.
60
XI. PERPAJAKAN Perpajakan Untuk Pemegang Obligasi Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Pebruari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final: 1. Atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi. 2. Atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: (i)15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). 3. Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi. 4. Atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksa dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK sebesar: (i) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; (ii) 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan (iii) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya. Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak: 1. Dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; dan 2. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.
61
Pemenuhan Perpajakan Oleh Perseroan Sampai saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Pada tanggal 13 dan 30 Juli 2012, Perseroan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Masa (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk bulan Juni 2012. Selama tahun 2012, Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakan atas PPh 21, 23, 25, 4 (2) dan PPN serta telah melaporkannya ke kantor pajak terkait tepat waktu.
62
XIV. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 68 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 59 tanggal 26 November 2012, dan Perubahan II Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 82 tanggal 13 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi”), berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang namanya tercantum ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah), dimana jumlah tersebut merupakan Penawaran Umum tahap pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial dengan target dana keseluruhan yang dihimpun sebesar Rp5.000.000.000.000,- (lima triliun Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi ini. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari Penjamin Emisi Obligasi sebesar Rp525.000.000.000,(lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan rincian sebagai berikut: No. 1. 2.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi CIMB Securities Indonesia PT Danareksa Sekuritas (terafiliasi) Total
Porsi Penjaminan (Rp) Seri A Seri B Seri C 285.000.000.000 25.000.000.000 60.000.000.000 35.000.000.000 110.000.000.000 10.000.000.000 320.000.000.000 135.000.000.000 70.000.000.000
Total (Rp)
(%)
370.000.000.000 70,48 155.000.000.000 29,52 525.000.000.000 100,00
Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) dengan rincian sebagai berikut: No. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi 1. 2.
CIMB Securities Indonesia PT Danareksa Sekuritas (terafiliasi) Total
Porsi Penjaminan (Rp) Seri B Seri C 60.000.000.000 25.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 120.000.000.000 105.000.000.000
Total (Rp) 85.000.000.000 140.000.000.000 225.000.000.000
(%) 37,78 62,22 100,00
Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Selanjutnya Para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Berdasarkan UUPM yang dimaksud dengan Afiliasi adalah: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;
63
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Perseroan adalah Badan Hukum Indonesia yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia memiliki 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Danareksa (Persero), sedangkan PT Danareksa (Persero) Tbk 99,999% (sembilan puluh sembilan koma sembilan ratus sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Danareksa Sekuritas. Dengan demikian PT Danareksa Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah pihak yang terafiliasi secara tidak langsung dengan Perseroan melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam UUPM sedangkan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Para Penjamin Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
64
XVI. LEMBAGA DAN PROFESI MODAL DALAM RANGKA BERKELANJUTAN OBLIGASI
PENUNJANG PASAR PENAWARAN UMUM
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Obligasi ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota jaringan global PwC) Gedung Plaza 89 Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 Telp.: (6221) 521 2901 Fax.: (6221) 52905555, 52905050
- No. Surat Ijin Akuntan Publik
- No. STTD
- Tanggal STTD - Keanggotaan Asosiasi
- Pedoman Kerja
- Surat Penunjukan
Tugas Pokok:
Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.
Konsultan Hukum
Zaidun & Partners Counselors & Attorneys at Law Jl. Pakubuwono No. 57 Jakarta Selatan 12120
Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi
Pedoman Kerja
Surat Penunjukan
Tugas Pokok:
Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam
: No. AP.0223 atas nama Drs. Haryanto Sahari : 03/STTD-AP/PM/92 atas nama Drs. Haryanto Sahari : 22 Juli 1992 : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) No. 100202961 : Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) : S-731A/DIR/SMF/VII/2012 tanggal 19 Juli 2012
: No. 149/STTD-KH/PM/1997 : 10 September 1997 : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No. 980002 : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal : S-923/DIR/SMF/IX/2012 tanggal 10 September 2012
65
Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Wali Amanat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Gedung BRI II, Lantai 3 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44 dan 46 Jakarta 10210
Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi
Pedoman Kerja
Surat Penunjukan
Tugas Pokok:
Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan UUPM serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk., selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini menyatakan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tidak memiliki hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi yang diwaliamanati selama umur Obligasi dan tidak merangkap sebagai penanggung dan pemberi agunan dalam penerbitan Obligasi Perseroan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-309/BL/2009 Peraturan No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten.
Notaris
Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito Jl. Radio IV No.1 Kebayoran Baru Jakarta 12130
Nomor STTD Tanggal STTD Keanggotaan Asosiasi
Pedoman Kerja Surat Penunjukan
Tugas Pokok:
Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, serta akta-akta pengubahannya.
: 08/STTD-WA/PM/1996 : 11 Juni 1996 : Asosiasi Wali Amanat Indonesia No. AWAI/03/12/2008 tanggal 17 Desember 2008 : SOP Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk : S-927/DIR/SMF/IX/2012 tanggal 11 September 2012
: 450/BL/STTD-N/2011 : 23 Maret 2011 : Ikatan Notaris Indonesia No. 205.5.041.221146 : Undang-undang dan Kode Etik Notaris : S-928/DIR/SMF/IX/2012 tanggal 11 September 2012
Selain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku Wali Amanat, semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 66
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
67
Halaman ini sengaja dikosongkan
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
XV.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
93
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 1/1 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 Juni/ June 2012
2011
31 Desember/December 2010
2009
1 Januari/ January 2009
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Pihak ketiga Pihak berelasi Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan pendukung kredit Piutang usaha Berbasis bunga Pihak ketiga Pihak berelasi Berbasis imbalan Piutang lain-Lain Pihak ketiga Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
ASSETS 2c,2d, 2e,2r,5 2c,2h,6 2c,2f,2r,11
2c,12 2c,2r,7a 2c,7b 2c,8 2c,9 10 2j,18a
Current Assets 493,925,000,000 1,229,015,642,607 231,132,087,436
211,239,897,656 1,633,033,028,376 253,253,208,379
29,630,365 765,410,400,274 269,916,380,465
17,238,000 511,220,693,961 354,881,292,161
10,363,408 661,564,618,294 -
2,156,961,188 1,055,587,033,680 6,953,375,918
1,774,561,989 81,627,054,647 7,212,128,814
1,285,015,766 74,645,516,762 4,953,101,675
1,997,760,119 203,040,000,000 2,536,762,502
314,280,290 3,040,000,000 -
3,259,016,911 10,823,438,623 26,400,000
4,418,999,416 9,453,293,646 30,200,000
862,203,526 7,396,329,715 1,268,714,285
4,773,836,065 6,855,261,452 14,415,276
2,565,186,463 463,295,306 204,000,000
65,920,329 372,630,052 428,533,919 3,808,932,356
174,208,494 397,527,621 351,972,497 3,339,268,487
89,130,627 524,419,837 2,635,153,323
5,526,022 385,290,432 354,637,756 6,652,947,721
1,739,618,736 255,889,287 6,313,844,241
3,037,554,973,019
2,206,305,350,022
1,129,015,996,620
1,092,735,661,467
676,471,096,025
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Cash and cash equivalents Third party Related party Short term investments Loans - current portion Third party Related party Credit enhancement Account receivables Interest based Third party Related party Fee Based Other receivables Third party Advance payments Prepaid expenses Prepaid taxes
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
101
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 1/2 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 Juni/ June 2012
2011
31 Desember/December 2010
2009
1 Januari/ January 2009
Aset Tidak Lancar Piutang lain-Lain 2c,2r,8 Pihak ketiga Pihak berelasi Pinjaman yang diberikan 2c,2f,2r,11 setelah dikurangi bagian akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pihak ketiga Pihak berelasi Jaminan dan pendukung kredit 2c,12 Sinking funds 2c,2r,13 Pihak berelasi Investasi jangka panjang - bersih 2c,2h,14 Aset tetap 2i,15,31 (bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2009 masing-masing sebesar Rp 5.088.966.628, Rp 4.521.863.045, Rp 3.293.044.589, Rp 2.212.236.274 dan Rp 1.621.066.959) Aset pajak tangguhan - bersih 2j,18d Aset lain-Lain 2c
JUMLAH ASET
Non Current Assets 2,437,290,048 1,343,400,927
2,009,580,037 -
1,629,207,775 -
685,787,131 644,730,969
474,051,430 1,391,176,247
308,847,782,290 2,315,339,866,565 25,025,901,406
310,575,788,875 2,217,718,022,223 29,271,736,266
9,062,432,167 1,349,028,133,495 22,512,341,761
8,913,266,550 724,320,000,000 12,918,616,194
2,925,029,909 527,360,000,000 -
3,621,674,000 12,183,608,016
3,084,660,000 12,181,730,344
11,487,173,628 12,176,394,778
10,603,525,000 47,203,888,146
8,866,306,000 47,196,561,879
32,813,492,139 2,352,074,837 1,330,381,675
33,271,235,722 1,723,548,984 688,584,121
34,247,806,983 1,816,548,513 140,952,936
26,719,069,058 2,263,967,981 462,684,233
1,315,144,089 1,837,346,195 375,125,183
2,705,295,471,903
2,610,524,886,572
1,442,100,992,036
834,735,535,262
591,740,740,932
5,742,850,444,922
4,816,830,236,594
2,571,116,988,656
1,927,471,196,729
1,268,211,836,957
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Other receivables Third party Related party
Loans - net of current portion Third party Related party Credit enhancement Sinking funds Related party Long-term investments - net Fixed assets (net of accumulated depreciation as at 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 1 January 2009 amounted to Rp 5,088,966,628, Rp 4,521,863,045, Rp 3,293,044,589, Rp 2,212,236,274,and Rp 1,621,066,959-respectively) Deferred tax assets - net Other assets
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
102
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 1/3 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 Juni/ June 2012
2011
31 Desember/December 2010
2009
1 Januari/ January 2009 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Lancar Hutang lain-Lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya yang masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas tunjangan purna jabatan Pihak berelasi Hutang pajak Penyisihan bonus Pihak ketiga Pihak berelasi Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar dari liabilitas jangka panjang: Surat hutang jangka menengah Obligasi
Current Liabilities 2c,2r,16 2c,2r,17
2c,2r,33 2j, 18b 2c,2r,19 20 2c,2m 2c,22 2c,23
2,156,824,519 144,000,000
1,803,873,087 108,000,000
1,989,097,978 -
659,763,387 -
170,871,230 52,621,794
40,940,527,983 404,653,208
31,975,569,735 184,800,000
19,459,178,892 171,218,103
7,492,555,772 121,146,587
476,499,707 76,368,260
537,240,000 1,044,789,952
503,789,582
303,978,125 291,803,985
2,168,420,000 8,511,939,770
1,926,241,250 591,416,375
2,495,643,035 2,495,643,035 -
2,012,462,582 2,012,462,581 -
1,940,944,324 1,940,944,323 -
2,336,218,339 2,336,218,338 956,730,175
1,931,510,758 1,931,510,758 1,759,947,423
304,878,359,942 744,697,501,557
329,642,848,959 1,037,056,863,429
362,725,826,980 -
299,293,503,756
-
1,099,795,183,231
1,405,300,669,955
388,822,992,710
323,876,496,124
8,916,987,555
Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar: Surat hutang jangka menengah Obligasi
JUMLAH LIABILITAS
Other payables Third parties Related party Accrued expenses Third party Related party Post employment benefit liabilities Related party Taxes payable Provision for bonus Third party Related party Unearned income Current portion of long term liabilities: Medium Term Notes Bonds
Non Current Liabilities 2k,21,30 2c,2m 2c,22 2c,23
3,621,674,000
3,084,660,000
2,774,293,000
1,929,845,000
1,161,341,000
2,063,818,562,987
900,437,253,567
24,990,306,498 726,243,868,911
250,082,613,668
-
2,067,440,236,987
903,521,913,567
754,008,468,409
252,012,458,668
1,161,341,000
3,167,235,420,218
2,308,822,583,522
1,142,831,461,119
575,888,954,792
10,078,328,555
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Employee benefit liabilities Long-term liabilities net of current portions Medium term notes Bonds
TOTAL LIABILITIES
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
103
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 1/4 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Ekuitas Modal saham Modal dasar - 4.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebanyak 2.000.000 lembar saham dan per 31 Desember 2010 ,2009 dan 1 Januari 2009 masing-masing sebanyak 1.000.000 lembar saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
30 Juni/ June 2012
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
31 Desember/December 2010
2009
1 Januari/ January 2009 Stockholders' Equity Capital stock
24
2,000,000,000,000
2,000,000,000,000
1,000,000,000,000
1,000,000,000,000
1,000,000,000,000
200,000,000,000 375,615,024,704
200,000,000,000 308,007,653,072
162,000,000,000 266,285,527,537
116,000,000,000 235,582,241,937
76,000,000,000 182,133,508,402
JUMLAH EKUITAS
2,575,615,024,704
2,508,007,653,072
1,428,285,527,537
1,351,582,241,937
1,258,133,508,402
Authorized capital 4,000,000 shares at par value of Rp1,000,000, issued and fully paid capital-2,000,000 shares as 30 June 2012 and 31 December 2011 and 1,000,000 shares as of 31 December 2010,2009 and 1 January 2009 Retained earnings Appropriated Unappropriated TOTAL STOCKHOLDERS' EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5,742,850,444,922
4,816,830,236,594
2,571,116,988,656
1,927,471,196,729
1,268,211,836,957
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
24b
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
104
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran – 2 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010, DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritisasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain - lain - bersih
30 Juni/ June 2012
30 Juni/ *) June 2011
207,748,837,107 927,054,214
117,780,805,173 466,998,569
251,781,215,404 2,641,623,285
2c
398,917,877
4,744,139,374
700,792,158
27
(47,170,190)
-
476,850,000
1,192,625,000
-
INCOME Interest income Provision and commission income Securitization income Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains/(losses) from sale of financial instruments
2o,28
931,938,893
347,878,661
2,002,315,789
2,259,238,109
3,222,935,857
Other income - net
209,959,577,901
123,339,821,777
257,602,796,636
218,320,385,094
156,960,017,414
Total income
(109,739,803,970) (197,062,615) (10,594,962,095) (4,935,789,339)
(58,007,870,377) (97,775,260) (8,425,252,788) (4,382,198,180)
(128,443,560,283) (540,784,080) (18,045,294,884) (10,520,468,169)
(91,247,396,197) (977,272,726) (18,089,249,250) (11,690,316,093)
(15,351,468,466) (16,095,683,890) (7,467,990,643)
EXPENSES Interest expense Securitization expense Salaries and benefits General and administrative
(125,467,618,019)
(70,913,096,605)
(157,550,107,416)
(122,004,234,266)
(38,915,142,999)
Total expenses
84,491,959,882
52,426,725,172
100,052,689,220
96,316,150,828
118,044,874,415
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX (EXPENSE)/BENEFIT Current – non final Current –final Deferred
2n,25 2o,26a
Jumlah pendapatan BEBAN Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan Tunjangan Umum dan administrasi
2n,29 2o,26b 2o,30 2o,31
Jumlah beban LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN)/MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
2j 18c 18c 18d
LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM – DASAR/DILUSIAN
*)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2p,32
31 Desember/December *) 2010
*)
2011
211,873,652,606 3,288,321,984 (293,452,605)
*)
2009
151,770,655,713 260,032,618 424,407,105 1,281,986,121
(4,175,858,439) (13,337,255,664) 628,525,853
(2,639,026,797) (8,041,587,330) 675,995,374
(4,255,303,114) (15,205,883,313) (92,999,529)
(18,230,958,425) (447,419,468)
(8,495,686,188) (16,527,076,478) 426,621,786
(16,884,588,250)
(10,004,618,753)
(19,554,185,956)
(18,678,377,893)
(24,596,140,880)
67,607,371,632
42,422,106,419
80,498,503,264
77,637,772,935
93,448,733,535
NET INCOME
-
-
-
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
67,607,371,632
42,422,106,419
80,498,503,264
77,637,772,935
93,448,733,535
COMPREHENSIVE INCOME
33,804
42,422
80,499
77,638
93,449
EARNINGS PER SHARE BASIC/DILUTED
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
105
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran – 3/1 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010, DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo tanggal 1 Januari 2009 Pembagian laba Penambahan cadangan modal Laba bersih tahun 2009
24b.iii
Saldo tanggal 31 Desember 2009 Pembagian laba Penambahan cadangan modal Alokasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laba bersih tahun 2010
Saldo tanggal 30 Juni 2011
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total stockholder's equity
1,000,000,000,000
76,000,000,000
182,133,508,402
1,258,133,508,402
-
40,000,000,000 -
(40,000,000,000) 93,448,733,535
93,448,733,535
Balance as of 1January 2009 Distribution of income Appropriation for capital reserves Net Income year 2009
1,000,000,000,000
116,000,000,000
235,582,241,937
1,351,582,241,937
Balance as of 31 December 2009
-
Distribution of income Appropriation for capital reserves
24b.ii
-
46,000,000,000
(46,000,000,000)
24b.ii
-
-
(934,487,335) 77,637,772,935
(934,487,335) 77,637,772,935
Allocation for Corporate Social Responsibility Net Income year 2010
1,000,000,000,000
162,000,000,000
266,285,527,537
1,428,285,527,537
Balance as of 31 December 2010
-
Saldo tanggal 31 Desember 2010 Penambahan Modal Disetor Pembagian laba Penambahan cadangan modal Alokasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laba bersih periode berjalan
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24b.i
-
38,000,000,000
24b.i
-
-
(776,377,729)
(776,377,729)
Additional Paid in Capital Distribution of income Appropriation for capital reserves Allocation for Corporate Social Responsibility
-
-
42,422,106,419
42,422,106,419
Net Income for the period
1,000,000,000,000
200,000,000,000
269,931,256,227
1,469,931,256,227
Balance as of 30 June 2011
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(38,000,000,000)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
106
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran – 3/2 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, 2010, DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo tanggal 30 Juni 2011 Penambahan Modal Disetor Pembagian laba Penambahan cadangan modal Alokasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laba bersih periode berjalan Saldo tanggal 31 Desember 2011 Laba bersih periode berjalan Saldo tanggal 30 Juni 2012
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Unappropriated Appropriated
Jumlah ekuitas/ Total stockholder's equity
200,000,000,000
1,000,000,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Additional Paid in Capital Distribution of income Appropriation for capital reserves Allocation for Corporate Social Responsibility
-
-
38,076,396,845
38,076,396,845
Net Income for the period
2,000,000,000,000
200,000,000,000
308,007,653,072
2,508,007,653,072
Balance as of 31 December 2011
-
-
67,607,371,632
67,607,371,632
Net Income for the period
2,000,000,000,000
200,000,000,000
375,615,024,704
2,575,615,024,704
Balance as of 30 June 2012
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
269,931,256,227
1,469,931,256,227
Balance as of 30 June 2011
1,000,000,000,000
1,000,000,000,000
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
107
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran – 4/1 – Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010, DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari bunga: Penyaluran pinjaman Deposito Surat Utang Negara (SUN) Efek Beragun Aset (EBA) Obligasi Retail Indonesia (ORI) Penyaluran pinjaman yang diberikan Penerimaan angsuran pinjaman yang diberikan Investasi pada Efek Beragun Aset (EBA) Pelepasan Efek Beragun Aset (EBA) Penerimaan cicilan pokok Efek Beragun Aset (EBA) Penerimaan dari hasil Lainnya (Pembayaran)/penerimaan kas (untuk)/dari: Bunga Obligasi Bunga Surat hutang jangka menengah Umum, administrasi dan lainnya Gaji dan tunjangan Liabilitas purna jabatan Penambahan sinking fund Pengurangan sinking fund Penerimaan jaminan dan pendukung kredit Penempatan dana pendukung kredit Penempatan dana transisi Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan final Restitusi pajak Reklasifikasi deposito jangka panjang Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi *)
30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011*)
2011*)
31 Desember/December 2010*)
2009*)
32,001,246,718 2,654,210,247
20,896,409,052 1,472,902,721
52,363,964,244 2,020,504,578
81,171,459,091 17,937,314,319
16,900,693,960 9,502,067,283
(85,490,500,000) (13,869,666,667) (8,304,858,107) (8,147,305,065) (537,014,000) 3,704,485,937 (4,074,453,540) (13,337,255,664) -
(34,165,187,500) (12,157,465,640) (14,213,479,262) (4,058,044,301) (545,176,728) 911,934,377 3,264,045,531 (8,041,587,330) -
(87,972,437,500) (21,813,715,640) (23,330,866,709) (11,957,589,095) (1,091,034,939) 8,837,515,486 6,816,283,465 (14,859,375,000) (3,814,074,108) (15,205,883,313) -
(55,816,736,111) (8,287,500,000) (49,506,039,684) (13,735,353,721) (2,593,989,375) (8,874,412,628) 1,336,027,435 (11,746,895,735) 242,612,970 (8,343,664,111) (18,230,958,425) 4,438,855,769 1,000,000,000
(28,543,156,644) (7,702,496,598) (402,225,000) (2,974,741,000) 4,239,819,499 (15,430,891,573) (399,256,964) (16,527,076,478) -
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest income from: Loans Time deposits Government Bonds (SUN) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Government Bonds (ORI) Loans addition Payment of loans installment Investment on RMBS Divestment of RMBS Principal installment of RMBS Others income Cash (payments)/receipt (for)/from: Bonds interest expense MTN interest expense General, administrative and others Salaries and benefits Post-employment benefit liabilities Additions of sinking funds Deductions of sinking funds Repayment of credit enhancement Placement on credit enhancement Placement on service transition Corporate income tax Final tax Tax refund Reclassification of long term deposit
(336,145,967,982)
(672,822,920,132)
Net Cash used in operating activities
136,818,345,219 57,598,543,232 756,031,906 11,565,652,459 (1,150,000,067,937) 79,936,388,005 (9,481,207,898) -
18c 18e
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
145,592,312,173 29,825,753,195 753,574,500 9,729,056,153 (502,608,321,961) 991,059,966 -
22,456,881,939 (1,254,112,105,866) 76,595,668,065 (200,000,000,000) 165,561,000,000
-
(968,207,425,155)
167,121,917,121 55,563,860,098 1,512,669,762
(362,352,215,054)
(1,075,306,817,412)
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
106,342,910,556 58,573,414,287 1,479,484,275
57,814,395,811 70,898,086,630 1,499,224,481
42,316,338,746 3,297,466,482 (702,244,984,515) 204,819,758,769 (236,500,000,000) 256,778,923,624
9,077,216,878 3,311,671,721 (404,083,543,647) 419,941,509 (378,500,000,000) 8,077,350,000
Restated (refer to Note 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
108
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran – 4/2 – Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010, DAN 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perlepasan Obligasi Retail Indonesia (ORI) Pembelian aset tetap Penambahan Aset Dalam Penyelesaian Penambahan aset lain-lain
15 15
Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hasil penerbitan Obligasi Pembayaran hutang pokok Obligasi Penerimaan hasil penerbitan Surat hutang jangka menengah Pembayaran hutang pokok Surat hutang jangka menengah Biaya emisi Obligasi Biaya emisi Surat hutang jangka menengah Penambahan modal disetor
30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011*)
(194,703,645)
(15,498,270)
(29,143,050) -
(124,858,270)
(223,846,695)
(PENURUNAN)/KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
31 Desember/December 2010*)
35,000,000,000 (874,927,162)
(20,404,489,586)
(5,261,199,228) (100,787,450)
(5,590,604,698) (188,656,505)
28,763,086,160
(26,183,750,789)
Net Cash (used in)/ provided by investing activities
1,212,499,960,000 (200,000,000,000)
727,000,000,000 (551,000,000,000)
551,000,000,000 -
304,892,000,000
388,000,000,000
-
(252,247,195)
(163,000,000,000) -
2009*) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Divestment on Government Bonds (ORI) Acquisition of fixed assets Additions of asset in progress Additions of other assets
(252,247,195)
462,499,960,000 -
(25,000,000,000) -
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
2011*)
(109,360,000)
1,250,000,000,000 (378,000,000,000)
24a
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011,2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(163,000,000,000) -
-
-
1,000,000,000,000
847,000,000,000
299,499,960,000
2,154,391,960,000
(121,332,283,425)
(63,076,101,749)
(1,643,962,000) (771,057,500) -
(2,330,378,820)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bonds Bonds principal payment Proceeds from issuance of Medium Term Notes MTN principal payment Bonds Issuance Costs
-
MTN Issuance Costs Additional paid in capital
561,584,980,500
548,669,621,180
Net cash provided by financing activities
1,078,832,895,393
254,202,098,678
(150,337,049,741)
(DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS – AWAL
2c,2d,5
1,844,272,926,032
765,440,030,639
765,440,030,639
511,237,931,961
661,574,981,702
CASH AND CASH EQUIVALENTS - BEGINNING
SALDO KAS DAN SETARA KAS - AKHIR
2c,2d,5
1,722,940,642,607
702,363,928,890
1,844,272,926,032
765,440,030,639
511,237,931,961
CASH AND CASH EQUIVALENTS - ENDING
*)
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
109
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/1 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and General Information
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (“SMF”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 5 tahun 2005 tanggal 7 Februari 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tanggal 7 Februari 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 tahun 2008 tanggal 26 Januari 2008.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (“SMF”) was established accordance with Indonesian Corporate Law No. 5 year 2005, dated 7 February 2005, regarding the Investment by Republic of Indonesia to establish a State Owned Entity in Secondary Mortgage Financing and Presidential Regulation of Republic of Indonesia No. 19 year 2005, dated 7 February 2005, regarding the Secondary Mortgage Financing which was amended by Presidential Regulation of Republic of Indoensia No 1 year 2008, dated 26 January 2008.
Sesuai dengan tujuan Pemerintah sebagaimana tertuang pada pertimbangan dalam Peraturan Presiden dimaksud bahwa perseroan sebagai Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan didirikan dalam rangka meningkatkan kegiatan pembangunan di bidang perumahan yang layak dan terjangkau oleh masyarakat, dan menunjang tersedianya dana pembangunan perumahan yang lebih efektif dan efisien melalui pembiayaan sekunder perumahan.
In accordance with the Government’s objectives as stated in the Presidential Regulation, SMF as the Secondary Mortgage Financing Corporation was established to increase the growth in the housing sector and support the availability of housing development fund in more effective and efficient way through Housing Secondary financing.
Pendirian SMF dilakukan pada tanggal 22 Juli 2005 dengan Anggaran Dasar yang dibuat oleh notaris Imas Fatimah, S.H., No. 59, Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.C-20694.HT.01.01. TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69, Tambahan No.9263 tanggal 30 Agustus 2005.
SMF was established on 22 July 2005 with Articles of Association No. 59 made by Imas Fatimah, S.H., Notary, dated 22 July 2005. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights No.C-20694.HT.01. 01.TH.2005 dated 26 July 2005 and was published in Supplement No. 9263 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated 30 August 2005.
Pada tanggal 13 Agustus 2008 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang mengubah anggaran dasar perseroan disesuaikan dengan Undang Undang Perseroan Terbatas, hasilnya dituangkan dalam Akta Sutjipto, S.H.,M.Kn, notaris di Jakarta, No.114 tanggal 13 Agustus 2008. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-94053.AH.01.02. tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008.
On 13 August 2008, SMF held Stockholder’s Extraordinary General Meeting which notarized under Deed No. 114 made by Sutjipto, S.H.,M.Kn, notary in Jakarta, dated 13 August 2008, regarding the amendments in Article’s of Association. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU94053.AH.01.02. year 2008 dated 5 December 2008.
Berdasarkan perubahan akta tersebut, maksud dan tujuan SMF adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
Based on the amendment of the deed, the purposes and objectives of SMF were to establish and to develop secondary mortgage financing market in order to increase the capacity and sustainability of mortgage financing which affordable by public.
110
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/2 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) a.
Establishment (continued)
and
General
Information
Pembiayaan sekunder perumahan dilaksanakan dengan sekuritisasi yang dilakukan melalui pembelian kumpulan Aset Keuangan dari Kreditor Asal dan penerbitan Efek Beragun Aset (EBA)
Housing Secondary mortgage financing was conducted by securitization through purchasing of financial asset from creditor and issuance of Residential Mortagage Backed Securites (RMBS).
Untuk mencapai maksud dan tujuan pasar pembiayaan sekunder, SMF dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
In order to achieve the secondary mortgage financing market purposes and objectives, SMF can perform the following operational activities: a. Purchase financial assets from mortgages institution, in the form of mortgage receivables including the collateral attached and issued Residential Mortgage Backed Security (RMBS) in the form of participation certificate. b. Hold the financial assets and issued Participation Certificate when the market was down. c. Appoint SPV to purchase financial assets from the initial creditor and issued Residential Mortage Back Securities in the form of bond. d. Engage in other activities in order to support the activities as mentioned in “a”, “b” and “c” above.
a.
b. c.
d.
Membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk surat partisipasi. Menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif. Menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari kreditor asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk surat utang. Kegiatan lain dalam rangka mendukung kegiatan sebagaimana dimaksud dalam “a”, “b”, dan “c” di atas.
Dalam kegiatan sekuritisasi, SMF memfasilitasi penjualan aset piutang KPR lembaga penyalur KPR yang ditransformasi terlebih dahulu menjadi efek pasar modal, dimana dana hasil penjualan aset piutang tersebut dijadikan sumber dana bagi lembaga penyalur KPR untuk disalurkan lagi kepada para konsumen KPR yang lain.
On securitization activity, SMF facilitated sale of mortgage receivables which transformed into capital market securities, that proceeds used as fund by mortgage institution to fund the other mortgage consumers.
Dalam pelaksanaan sekuritisasi, selain sebagai arranger, SMF juga berperan sebagai penyedia dana rekening cadangan yang digunakan untuk menutup kekurangan pembayaran kepada investor dengan jumlah yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat, berdasarkan transaksi yang telah dilaksanakan nilainya sebesar satu kali pembayaran bunga.
On securitization implementation, SMF acted not only as arranger but also as administrative accounts provider, these accounts were used to cover the shortfall payments to investors with fixed amount determined by rating agency amounted to one time interest payment.
111
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/3 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) a.
and
General
Information
Selanjutnya, dalam rangka membangun dan mengembangkan pasar sekunder perumahan, SMF dapat memberikan fasilitas pinjaman kepada Bank dan/atau lembaga keuangan untuk disalurkan kepada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sampai dengan paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal 26 Januari 2008 dengan jangka waktu paling lama 15 (lima belas) tahun dengan sumber dana dari penerbitan Surat Utang.
In the establishment and development of housing secondary market, SMF can provide loan facilities to banks and/or other financial institutions, the loans were distributed to mortgage institution at most 10 (ten) years since 26 January 2008, with 15 years term by using fund from issuance of bonds.
Dalam kegiatan Penyaluran Pinjaman, SMF memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR dengan ekuitas terlebih dahulu (bridging) untuk kemudian digantikan dengan dana yang berasal dari penerbitan surat utang. Tujuan dari penyaluran pinjaman ini adalah untuk memperbesar volume KPR yang berkualitas sehingga pada tahun 2018 diperoleh volume KPR yang cukup untuk menjamin bergulirnya transaksi sekuritisasi yang berkelanjutan sehingga terbentuknya mekanisme pasar yang dapat mendorong penurunan tingkat bunga KPR.
In the distribution of loans, SMF provides financing to mortgage institutions with equity advance (bridging) then be replaced with funds derived from the issuance of bonds. The objectives of this financing was to enhance the volume of mortgage that qualified to conduct a sustainable securitization transactions in order creating market mechanism that encourage reduction of mortgage interest rate.
Terdapat 2 (dua) jenis program pinjaman yang disalurkan oleh Perseroan, yaitu dalam bentuk: Program Refinancing Program Repo KPR atau Term Purchase Program
The Company offered 2 (two) loan program, in the form of: Refinancing Program Repo KPR or Term Purchase Program
SMF mulai melakukan kegiatan komersial pada bulan Oktober 2005.
SMF started its October 2005.
secara
SMF berkantor di Grha SMF, Jl. Panglima Polim I No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta 12160. b.
Establishment (continued)
Penawaran Umum Obligasi
112
activities
in
SMF is domiciled at Grha SMF, Jl. Panglima Polim I number 1 Kebayoran Baru, Jakarta 12160. b.
Pada bulan Juli 2009 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 01) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp300.000.000.000, tingkat suku bunga sebesar 10,125% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2010. Obligasi ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
commercial
Bonds Public Offering In July 2009 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Year 2009 With Fixed Interest Rate” (SMFP 01) which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp300,000,000,000 and interest rate of 10.125% per annum and maturity on 15 July 2010. Bonds were timely paid on maturity date.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/4 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Bonds Public Offering (continued)
Pada bulan Desember 2009 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama ”Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 02) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp251.000.000.000 dengan tingkat bunga 9,5% per tahun dan jatuh tempo pada 3 Januari 2011. Obligasi ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
In December 2009 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Year 2009 with Fixed Interest Rate” (SMFP 02) which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp251,000,00,000 and interest rate of 9.5% per annum and matured on 3 January 2011. Bonds were timely paid on maturity date.
Pada bulan Juli 2010 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 03) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp727.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri yaitu:
In July 2010 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Year 2010 With Fixed Interest Rate” (SMFP 03) which is listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp727,000,000,000 This Bonds consist of 2 (two) series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000 dan jatuh tempo pada 8 Juli 2012.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 9.25% p.a, 2 years term from issuance date. Bond A Series issued with nominal value of Rp500,000,000,000 and maturing on 8 July 2012.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp227.000.000.000 dan jatuh tempo pada 8 Juli 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 9.75% p.a, 3 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp227,000,000,000 and maturing on 8 July 2013.
Pada bulan April 2011 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Dengan Jaminan Pasti Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 04) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp463.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri yaitu:
In April 2011 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Year 2011 With Mortgage Receivables as Collateral with Fixed Interest Rate” (SMFP 04) which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp463,000,000,000 This Bonds consist of 2 (two) series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% per tahun, jangka waktu 370 hari sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp378.000.000.000 dan jatuh tempo pada 9 April 2012.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 8.40% p.a, 370 days term from issuance date. Bond A Series was issued with nominal value of Rp378,000,000,000 and matured on 9 April 2012.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,80% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp85.000.000.000 dan jatuh tempo pada 5 April 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 8.80% p.a, 2 years term from issuance date. Bond B Series was issued with nominal value of Rp85,000,000,000 and maturing on 5 April 2013.
113
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/5 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Obligasi (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Pada bulan Desember 2011 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap I) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp750.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu:
Bonds Public Offering (continued) In Desember 2011 SMF issued Bonds namely “Continuing Bonds Sarana Multigriya Finansial phase I Year 2011 With Mortgage Receivables Asset as Collateral with Fixed Interest Rate” (PUB I Phase I), which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp750,000,000,000 This Bonds consist of 3 (three) series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,375% per tahun, jangka waktu 370 hari sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp160.000.000.000 dan jatuh tempo pada 26 Desember 2012.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 7.375% p.a, 370 days term from issuance date. Bond A Series was issued with nominal value of Rp160,000,000,000 and maturing on 26 December 2012.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,225% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp80.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 Desember 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 8.225% p.a, 2 years term from issuance date. Bond B Series was issued with nominal value of Rp80,000,000,000 and maturing on 21 December 2013.
-
Seri C: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,475% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp510.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 Desember 2014.
-
C Series: Bond with fixed interest rate 8.475% p.a, 3 years term from issuance date. Bond C Series was issued with nominal value of Rp510,000,000,000 and maturing on 21 December 2014.
Pada bulan April 2012 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap II) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu:
In April 2012 SMF issued Bonds namely “Continuing Bonds Sarana Multigriya Finansial I phase II Year 2011 With Mortgage Receivables Asset as Collateral with Fixed Interest Rate” (PUB I Phase II), which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp1,250,000,000,000 This Bonds consist of 3 (three) series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,1% per tahun, jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp255.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2014.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 7.1% p.a, 2 years term from issuance date. Bond A Series was issued with nominal value of Rp255,000,000,000 and maturing on 25 April 2014.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp157.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2015.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 7.35% p.a, 3 years term from issuance date. Bond B Series was issued with nominal value of Rp157,000,000,000 and maturing on 25 April 2015.
-
Seri C: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,55% per tahun, berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp838.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2017.
-
C Series: Bond with fixed interest rate 7.55% p.a, 5 years term from issuance date. Bond C Series was issued with nominal value of Rp838,000,000,000 and maturing on 25 April 2017.
114
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/6 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
1.
Penerbitan Surat Hutang Jangka Menengah
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Pada bulan April 2010 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF I Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap dan dengan jumlah Rp188.000.000.000. MTN tersebut terdiri dari 2 (dua) seri yaitu: -
d.
Medium Term Notes Issuance In April 2010 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF I Year 2010 with fixed interest rate amounted Rp188,000,000,000. This MTN consist of 2 (two) series:
Seri A: MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, berjangka 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak tanggal penerbitan. Jumlah MTN Seri A sebesar Rp163.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 April 2011. MTN ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
-
A Series: MTN with fixed interest rate 8.75% p.a, 370 (three hundred seventy) days term from issuance date. MTN A Series amounted Rp163,000,000,000 and matured on 21 April 2011. MTN were timely paid on maturity date.
Seri B: MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, berjangka 2 (dua) tahun sejak tanggal penerbitan. Jumlah MTN Seri B sebesar Rp25.000.000.000 dan jatuh tempo pada 16 April 2012.
-
B Series: MTN with fixed interest rate 9.25% p.a, 2 (two) years term from issuance date. MTN B Series amounted Rp25,000,000,000 and matured on 16 April 2012.
Pada bulan Desember 2010 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5% per tahun, berjangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp200.000.000.000 dan jatuh tempo 30 Desember 2011. MTN ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
In December 2010 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF II Year 2010 with fixed interest rate 8.5% p.a, 1 (one) year term from issuance date. This MTN amounted Rp200,000,000,000 and matured on 30 December 2011. MTN were timely paid on maturity date.
Pada tanggal 17 Oktober 2011 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III Tahap I Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp205.000.000.000 dan jatuh tempo 11 Oktober 2012.
On 17 October 2011 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF III Phase I Year 2011 with fixed interest rate 8.20% p.a, 1 (one) year term from issuance date. This MTN amounted Rp205,000,000,000 and maturing on 11 October 2012.
Pada tanggal 20 Oktober 2011 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III Tahap II Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak tanggal penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp100.000.000.000 dan jatuh tempo 14 Oktober 2012.
On 20 October 2011 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF III Phase II Year 2011 with fixed interest rate 8.20% p.a, 360 (three hundred sixty) days term from issuance date. This MTN amounted Rp100,000,000,000 and maturing on 14 October 2012.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Karyawan
d.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, Internal Audit and Employees
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Pada tanggal 28 Oktober 2011 telah terjadi pergantian Dewan Komisaris dan Dewan Direksi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 353/KMK.06/2011 dan No. 354/KMK.06/2011 tanggal 28 Oktober 2011 tentang pemberhentian dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru menjadi:
As at 28 October 2011, the composition of Board of Commisioners and Board of Directors based on Decision Letter of Minister of Finance number 353/KMK.06/2011 and 354/KMK.06/2011 dated 28 October 2011, on the designation and appointment of Board of Commisioners and Directors. The new composition of Board of Commisioners and Directors, are as follows:
115
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/7 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Administrasi Direktur Manajemen Risiko dan TI Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Administrasi Direktur Manajemen Risiko dan TI
Board of Commissioners and Board of Directors (continued) 30 Juni/June 2012 Moch. Ihsanuddin Agus Rijanto Sedjati Raharjo Adisusanto Sutomo Trisnadi Yulrisman
Direksi Direktur Utama Direktur Penelitian, Pengembangan dan Manajemen Resiko
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Finance and Administration Director Risk Management and IT Director
31 Desember/December 2011 Moch. Ihsanuddin Sri Hartoyo Agus Rijanto Sedjati Raharjo Adisusanto Sutomo Trisnadi Yulrisman
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi SMF pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan akta No. 110 tanggal 13 Agustus 2010, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) yang berlaku sejak tanggal 22 Juli 2010 sampai dengan ditetapkannya anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang definitif, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, Internal Audit and Employees (continued)
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Finance and Administration Director Risk Management and IT Director
The composition of SMF’s Boards of Commissioners and Directors as of 31 December 2010 based on Notarial Deed number 110 dated 13 August 2010, regarding Statement the Decision of Stockholder’s of State Owned Company of which effective date from 22 July 2010 until the definitive appointment of member of Boards of Commissioners and Directors, are as follows:
31 Desember/December 2010 Jugia Wahab Arys Ilyas Tito Murbaintoro Erica Soeroto Yudhi Ismail
Direktur Keuangan dan TI
Sutomo
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi SMF pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Keuangan selaku pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial No.521/KMK.010/2009 tanggal 29 Desember 2009, tentang Pengangkatan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial, adalah sebagai berikut:
116
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Research & Development and Risk Management Director Finance and IT Director
The composition of SMF’s Boards of Commissioners and Directors as of 31 December 2009 based on copy of Decision Letter of Minister of Finance as the Stockholders of PT Sarana Multigriya Financial number 521/KMK.010/2009 dated 29 December 2009, on the appointment of Boards of Directors of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), are as follows:
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/8 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Penelitian, Pengembangan dan Manajemen Resiko Direktur Keuangan dan TI
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, Internal Audit and Employees (continued) Board of Commissioners and Board of Directors (continued)
31 Desember/December 2009 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner
Jugia Wahab Arys Ilyas Tito Murbaintoro
Board of Directors President Director Research & Development and Risk Management Director
Erica Soeroto Yudhi Ismail Sutomo
Finance and IT Director
Jumlah honorarium dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 masing-masing sebesar Rp1.836.969.816, Rp1.612.402.752, Rp1.062.355.000, and Rp1.044.430.000
Total compensations and allowances paid to the Board of Commissioners for the six-month periods ended 30 June 2012 and years ended 31 December 2011, 2010, and 2009 amounted Rp1,836,969,816, Rp1,612,402,752, Rp1,062,355,000, and Rp1,044,430,000, respectively.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Direksi untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010,dan 2009 masing-masing sebesar Rp440.465.000, Rp4.068.289.598, Rp2.360.425.000, dan Rp2.025.775.000.
Total salaries and allowances paid to the Board of Directors for the six-month period ended 30 June 2012 and years ended 31 December 2011, 2010, 2009 amounted Rp440,465,000, Rp4,068,289,598, Rp2,360,425,000, and Rp2,025,775.000, respectively.
Pada tanggal 23 Juli 2010 SMF telah membayar liabilitas purna jabatan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan RUPS tanggal 28 Januari 2010 untuk masa jabatan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris periode 22 Juli 2005 sampai dengan 22 Juli 2010 sebesar Rp2.498.989.375.
On 23 July 2010, SMF had paid post employment benefit of Board of Commissioners, Directors and Secretary of Commissioners based on Stockholder’s General Meeting held on 28 January 2010, for the period of Board of Commissioners, Directors and Secretary of Commissioners during on 22 July 2005 to 22 July 2010, amounted Rp2,498,989,375.
Komite Audit
Audit Committee
Susunan Komite Audit SMF pada tanggal 30 Juni 2012 sebagai berikut:
The composition of SMF’s Audit Committee as of 30 June 2012 are as follow:
Ketua Anggota Anggota
Moch. Ihsanuddin Suharmadi Suparlan
117
Chairman Member Member
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/9 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, Internal Audit and Employees (continued)
Komite Audit (lanjutan)
Audit Committee (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris SMF No.03/KEP/DEKOM/2011 tanggal 18 November 2011 susunan Komite Audit SMF pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Based on the Decision Letter of SMF’s Board of Commissioners number 03/KEP/DEKOM/2011 dated 18 November 2011, the composition of SMF’s Audit Committee as of 31 December 2011 are as follow:
Ketua Anggota Anggota
Sri Hartoyo Suharmadi Suparlan
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris SMF No. 002/KEP/DEKOM/2008 tanggal 26 Juni 2008 susunan Komite Audit SMF pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Ketua (pejabat sementara) Anggota Anggota
Chairman Member Member Based on the Decision Letter of SMF’s Board of Commissioners number 002/KEP/DEKOM/2008 dated 26 June 2008, the composition of SMF’s Audit Committee as of 31 December 2010, 2009 and 2008 is as follow:
Jugia Wahab Alexander Zulkarnain Houtman Zainal Arifin
Chairman (Temporary) Member Member
Pembentukan Komite Audit SMF telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.I.5.
SMF Audit Committee has been established in accordance with Bapepam regulation number IX.I.5.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.028/DIR/HRD/SMF/X/2010 tanggal 20 Oktober 2010, Direksi mengangkat Wisaksono S Nugroho sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Heliantopo.
Based on the Decision Letter of SMF’s Board of Commissioners number 028/DIR/HRD/SMF/X/2010, dated 20 October 2010, The Directors choosed Wisaksono S Nugroho as a Corporate Secretary replaced Heliantopo.
Penggantian ini telah dilaporkan ke Bapepam dan LK melalui surat No. S-008/SMF/DIR/I/2010 tanggal 5 Januari 2010.
The replacement had been reported to Bapepam and LK trough the letter Number S008/SMF/DIR/I/2010 dated 5 January 2010.
Adapun tugas utama Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam menangani kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan stakeholders; menangani fungsi kegiatan kehumasan dan sistem informasi Perseroan; menjalankan fungsi corporate legal affair / legal compliance; memberikan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta.
The main responsibility of Corporate Secretary is to help the Directors in conducting activities related with stakeholders; social relationship and information system function; corporate legal affair/legal compliance function; providing informations related with his responsibility to the Directors regularly and to Board of Commisioners, if required.
Pembentukan Sekretaris Perusahaan SMF telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.I.4.
SMF Corporate Secretary has been established in accordance with Bapepam regulation number IX.I.4.
118
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/10 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, Internal Audit and Employees (continued)
Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. S-030/DIR/HRD/SMF/X/2010 tanggal 20 Oktober 2010, Direksi mengangkat Bonai Subiakto sebagai kepala Satuan Pengawasan Intern.
Based on the Decision Letter of SMF’s Board of Commissioners number S 30/DIR/HRD/SMF/X/2010, dated October 20,2010, the Directors appointed Bonai Subiakto as the Head of Internal Audit.
Satuan Pengawasan Intern bertugas mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen, sistem manajemen risiko serta praktek good corporate governance. Satuan Pengawasan Intern juga melakukan pemeriksaan (audit) dan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi aktivitas Perseroan hingga monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut temuan audit.
Internal Control Unit supervises and evaluates the implementation of internal control systems, risk management and good corporate governance practices. Internal Audit Unit also conducted audit and assessment of the effectiveness and efficiency of Company’s activities to monitor the implementation of the follow-up audit findings.
Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 SMF, mempekerjakan masingmasing 28, 29, 26 dan 27 karyawan tetap.
As of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 SMF employed 28, 29, 26 and 27 permanent employees.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 3 Oktober 2012.
The financial statements of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) were prepared by the Board of Directors and completed on 3 October 2012.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
The financial statements preparation basis
Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 serta tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (SAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.
The financial statement as of and for the sixmonth periods ended 30 June 2012 and 2011 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standard (SAK) and Regulation number VIII.G.7 regarding “Financial Statement Guidelines” included in the appendix of the decree of Chairman of the Capital Market Supervisory Board number Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and its amendment, the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK Number KEP-554/BL/2010 dated December 30 2010.
Laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 mencakup periode enam bulan sedangkan periode perbandingan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 meliputi jangka waktu dua belas bulan.
Statement of comprehensive income for the periods ended 30 June 2012 and 2011 includes a six-month periods whereas the comparative periods of 31 December 2011, 2010 and 2009 include a twelve month periods.
119
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/11 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
The financial statements preparation basis (continued)
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the financial statements are expressed in full amount, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan basis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available-for-sale and fair value through profit and loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposit with original maturities of 3 (three) months or less from the acquisition date, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Perubahan signifikan
kebijakan
akuntansi
yang
b.
Change in significant accounting policies
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which effective as at 1 January 2012:
-
PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi,
-
-
-
PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap, PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,
-
-
PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,
-
-
PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian, PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa, PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Pertambangan, PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
-
-
-
120
-
-
SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 13 (Revised 2011) – Investment Property, SFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets, SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 26 (Revised 2011) – Borrowings Cost, SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting for Loss Insurance, SFAS 30 (Revised 2011) – Leases, SFAS 33 (Revised 2010) – Accounting for General Mining, SFAS 34 (Revised 2010) – Construction Contracts,
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/12 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan signifikan (lanjutan) -
akuntansi
yang
PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba, PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 56 (Revisi 2011) – Laba per Saham, PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi, PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam, PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah, PPSAK 7, PPSAK 8, PPSAK 9 dan PPSAK 11, ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
-
ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi,
-
ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63, ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan. ISAK 23 – Sewa Operasi Insentif.
-
ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25 – Hak Atas Tanah. ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
121
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Change in significant accounting policies (continued) -
SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for Life Insurance, SFAS 45 (Revised 2010) – Financial Reporting for Non-Profit Organisation, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes,
SFAS 50 (Revised 2010) – Financial Instrument: Presentation, - SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, - SFAS 55 (Revised 2011) – Financial Instrument: Recognition and Measurement, - SFAS 56 (Revised 2011) – Earnings per Share, - SFAS 60 (Revised 2010) – Financial Instruments: Disclosures, - SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, - SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, - SFAS 64 (Revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources, - SFAS 109 – Accounting of Zakat and Infak/Sedekah, - Revocation of SFAS 7, Revocation of SFAS 8, Revocation of SFAS 9 and Revocation of SFAS 11, - Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, - Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, - Interpretation SFAS 16 – Services Concession Agreements, - Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, - Interpretation SFAS 19 – Applying the Restatement Approach under SFAS 63, - Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Stockholders. - Interpretation of SFAS 22 – Service Contention Agreement: Disclosure. - Interpretation of SFAS 23 – Incentive Operation Rental. - Interpretation of SFAS 24 – Substance of Transaction which Involving a Rental Legal Form Evaluation. - Interpretation of SFAS 25 – Rights of Land. - Interpretation of SFAS 26 – Re-valuation of Embedded Derivatives.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/13 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan signifikan (lanjutan)
akuntansi
yang
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Change in significant accounting policies (continued)
Berikut adalah bagian signifikan yang dipengaruhi oleh perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru di atas yaitu:
The following are significant areas impacted by changes in respect with the above accounting standards implementation:
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
SFAS 60 (Revised Instruments: Disclosures”
PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:
SFAS 60 (Revised 2010) requires more extensive disclosure of the entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the followings:
a.
Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan PSAK 50 (Revisi 2010).
a.
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in SFAS 50 (Revised 2010).
b.
Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
b.
Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
PSAK 60 (Revisi 2010) berlaku secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2012 (lihat Catatan 39 untuk pengungkapan terkait PSAK ini). c.
ACCOUNTING
Instrumen keuangan
2010):
“Financial
SFAS 60 (Revised 2010) is applied prospectively since 1 January 2012 (refer to Note 39 for the disclosure of this SFAS). c.
Financial instruments
Implementasi PSAK 50 (Revisi 2010) dan PSAK 55 (Revisi 2011)
Implementation of SFAS 50 (Revised 2010) and SFAS 55 (Revised 2011)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perseroan telah melakukan penerapan PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Sesuai dengan ketentuan transisi atas kedua standar tersebut, penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Since 1 January 2010, the Company has implemented SFAS 50 (revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (revised 2006) Financial Instruments: Recognition and Measurement. In accordance with the transitional provisions of the standards, these SFAS were applied prospectively, therefore, there are no restatement to the comparative financial information for prior years. During implementation of SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised 2006), the Company classifies its financial instruments into financial assets and financial liabilities.
122
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/14 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Implementasi PSAK 50 (Revisi 2010) dan PSAK 55 (Revisi 2011) (lanjutan)
Implementation of SFAS 50 (Revised 2010) and SFAS 55 (Revised 2011) (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 serta tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2010) dan PSAK 55 (Revisi 2011) yang tidak memiliki perbedaan signifikan dengan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
The impairment allowance for the financial assets in the financial statements for the six month periods ended 30 June 2012 and 2011 and for the years ended 31 December 2011 and 2010 is prepared based on SFAS 50 (Revised 2010) and SFAS 55 (Revised 2011) which do not have significant differences with SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006).
Aset keuangan
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam tiga kategori (i) pinjaman yang diberikan dan piutang, (ii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iii) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets into three categories of (i) loans and receivables, (ii) financial asset classified as held-to-maturity financial assets, and (iii) financial assets at fair value through profit or loss. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and administration income and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan bunga - pinjaman yang diberikan”.
Income from financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of income and is reported as “Interest income - loan”.
123
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration and receivables.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/15 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(i)
(i)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai ”Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
(ii) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh Perseroan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; aset keuangan yang ditetapkan oleh Perseroan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
ACCOUNTING
Loans and receivables In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the profit and loss as “Allowance for impairment losses”.
(ii)
Held-to-maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
those that the Company upon initial recognition designates as financial assets at fair value through profit or loss;
those that the Company designates as available-for-sale; and
those that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya termasuk biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga – Surat Utang Negara (SUN) ”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.
Interest income on held-to-maturity investments is included in the statements of income and reported as “Interest income – Government bonds (SUN)”. In the case of impairment, the impairment loss is recognised as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the statements of income as “Allowance for Impairment Losses”.
124
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/16 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iii) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(iii)
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Company as fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan /(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan /(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Jumlah ini mencerminkan nilai perubahan nilai wajar aset keuangan dibandingkan dengan jumlah nilai wajar aset keuangan pada periode pelaporan tahun sebelumnya.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the comprehensive income statements. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the comprehensive income statements and are recognised respectively as “Gains/(losses) from changed in fair value of financial instruments“ and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. This amount represents changes in fair value of financial assets compare to the fair value of financial assets in the previous year reporting period.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebagai “Pendapatan bunga – Efek Beragun Aset (EBA)”.
Interest income for fair value through profit or loss financial assets are recognized as “Interest income – Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)”.
125
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/17 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Pengakuan
(iv)
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan. (v) Penurunan nilai dari aset keuangan
ACCOUNTING
Recognition The Company uses settlement date accounting for regular contracts when recording financial assets transactions.
(v)
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Financial asset or group of financial asset is impaired and Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the receivable is impaired.
Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang tidak signifikan secara individual penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif.
The Company assesses impairment of financial assets individually for held-tomaturity financial assets and loans and receivables that are individually significant, and collectively for held-tomaturity financial assets and loans and receivables that are not individually significant.
126
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/18 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan) (v) Penurunan (lanjutan)
2.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial assets (continued)
aset
keuangan
(v)
Impairment of financial assets (continued)
Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai secara individual dan untuk aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang tidak signifikan secara individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut ke dalam kelompok aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed held-tomaturity financial assets and loans and receivables and for held-to-maturity financial assets and loans and receivables that are not individually significant, it includes the held-to-maturity financial assets and loans and receivables into a group of held-tomaturity financial assets and loans and receivables with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Held-to-maturity financial assets and loans and receivables that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh jumlah yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
127
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/19 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Aset keuangan (lanjutan) (v) Penurunan (lanjutan)
2.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial assets (continued)
aset
keuangan
(v)
Impairment of financial assets (continued)
Ketika suatu aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang tidak tertagih, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
When a held-to-maturity financial assets and loans and receivables is uncollectible, it is written off against the related allowance for held-to-maturity financial assets and loans and receivables impairment. Such held-tomaturity financial assets and loans and receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to held-to-maturity financial assets and loans and receivables are classified into “Allowance for impairment losses”.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s held-to-maturity financial assets and loans and receivables rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the profit and loss.
Penerimaan kemudian atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan ataupun periode yang telah lalu, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of held-to-maturity financial assets and loans and receivables written off at current period or previous period are credited to the allowance for impairment losses.
128
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/20 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised cost. The Company does not have financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities measured at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortised cost.
Kontrak jaminan keuangan
Financial guarantee contracts
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badanbadan lainnya atas nama debitur untuk menjamin Efek Beragun Aset (EBA).
Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure Residential Mortgage Backed Securities (RMBS).
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable), dan selisihnya dibebankan sebagai beban sekuritisasi pada laporan laba rugi komprehensif.
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to securitization expense in statements of comprehensive income.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Allowances for impairment on financial guarantee contracts with credit risk are calculated based on historical experience.
129
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/21 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan (Efek Beragun Aset (EBA)) ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan yang diperoleh dari Penilai Harga Efek Indonesia. Metode perhitungan yang digunakan untuk memperoleh nilai wajar tersebut adalah dengan mendiskontokan projected cash flows dari Efek Beragun Aset (EBA) setelah memperhitungkan proyeksi pengembalian pokok normal, pembayaran bunga dan pokok angsuran dengan kurva yield SUN yang disesuaikan dengan risiko premium Efek Beragun Aset (EBA).
The fair value of financial instruments traded (Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)) is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date, obtained from Indonesian Bond Pricing Agency. The calculation used to obtain the fair value was by discounting the projected cash flows from Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) after considering the projected of principal repayment, interest payment and principal installment with yield SUN curve adjusted with Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) risk premium.
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan, menggunakan harga penawaran (offer price).
The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price. While for financial liabilities, it uses offer price.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and rewards are not transferred, the Company performs an assessment to ensure that continuing involvement on the retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of financial instrument
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
130
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/22 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Instrumen keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Classification (continued)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by PSAK 55 (Revised 2006)
of
financial
instrument
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Classes (as determined by the Bank) Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Pinjaman yang diberikan/Loan Piutang usaha/Account receivables Piutang lain-lain/Other receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Uang muka/Advance payments
Jaminan dan pendukung kredit/Credit enhancement
Aset keuangan/ Financial assets
Sinking funds
Aset lain-lain/Other assets Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity financial assets
Investasi – Surat Utang Negara (SUN)/Investments –Government Bonds (SUN)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Investasi – Efek Beragun Aset (EBA)/Investments – Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Surat hutang jangka menengah/Medium term notes (MTN)
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost
Obligasi/Bonds Hutang lain-lain/Other payables Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses Liabilitas purna jabatan/Provision for post occupation benefits
131
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/23 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Penjabaran mata uang asing
d.
ACCOUNTING
Foreign currency translation Reporting currency
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
As of the statements of financial position dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on those dates. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit and loss.
Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 were as follows:
1 Dollar Amerika Serikat
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Mata uang pelaporan
30 Juni/ June 2012
e.
2.
Rp 9.480
2011
31 Desember/December 2010
Rp 9,068
Kas dan setara kas
Rp 8,991
e.
2009
Rp 9,400
United States Dollar 1
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, time deposits with maturities of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
Kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan
f.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
132
Loans Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/24 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Loans (continued)
Sebelum 1 Januari 2010
Before 1 January 2010
Pinjaman yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pokok pinjaman.
Loans are stated at the amount of loan principal outstanding.
Pendapatan provisi atas pinjaman yang diberikan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara periodik sesuai dengan jangka waktu pinjaman yang diberikan tersebut dengan metode garis lurus.
Provision fees related to loans are deferred and periodically recognized as income over the term of the loans with straight line method.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.009/SKD/DIR/IX/2007 SMF mengelompokkan kualitas pinjaman sebagai berikut:
Based on Board Of Director’s decision Letter number 009/SKD/DIR/IX/2007 SMF classified its loan quality as follows:
-
Lancar (1-30 hari): tidak terdapat tunggakan angsuran pinjaman; Perhatian Khusus (31-90 hari): terjadi sampai 3 kali tunggakan angsuran pinjaman; Tidak Lancar (> 91 hari): terjadi lebih dari 3 kali tunggakan angsuran pinjaman.
-
SMF melakukan pembentukan cadangan terhadap pinjaman yang diragukan dengan ketentuan sebagai berikut: -
Untuk Pinjaman dalam Perhatian Khusus sebesar 2% dari saldo baki debet dikurangi nilai agunan; Untuk Pinjaman Tidak Lancar sebesar 100% dari saldo baki debet dikurangi nilai agunan.
Jaminan dan pendukung kredit
-
133
For Loan under Special Attention, 2% from loan outstanding net of loan collateral values; For Hard Core Loan, 100% from loan outstanding net of loan collateral values.
Include in loans are mortgage receivables purchased from mortgage lender with recourse arrangement as agreed by parties. Legally the ownership of the mortgage receivables transferred from seller to SMF, however due to with recourse arrangement and certain interest rates and period terms of transaction, the inherent risk on these receivables is still borne by mortgage lender. From accounting perspective, this transaction is treated as loans with mortgage receivables as collateral. g.
Jaminan dan pendukung kredit diklasifikasikan aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas diklasifikasikan aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current (1 to 30 days): no loan installment past due; Special Attention (31 to 90 days): 3 times loan installments past due; Hard Core (more than 91 days): more than 3 times loan installments past due.
SMF provides provision for doubtful loan with the following policy:
Termasuk dalam pinjaman yang diberikan adalah tagihan KPR yang dibeli dari lembaga penyalur KPR dengan syarat with recourse, sesuai kesepakatan para pihak. Melalui transaksi ini, kepemilikan atas tagihan KPR secara yuridis beralih dari penjual kepada SMF, akan tetapi karena jual beli dilakukan dengan syarat with recourse serta dengan bunga dan waktu tertentu, maka resiko atas hak tagih masih melekat pada lembaga penyalur KPR. Secara akuntansi, transaksi ini merupakan pinjaman yang diberikan dengan jaminan KPR. g.
ACCOUNTING
Credit enhancement Credit enhancements are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/25 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Investasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Investments
Investasi diklasifikasikan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas diklasifikasikan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Investments are classified as held-to-maturity financial assets and financial assets at fair value through profit and loss. Refer to Note 2c for the accounting policy of held-to-maturity financial assets and financial assets at fair value through profit and loss.
Sebelum 1 Januari 2010
Before 1 January 2010
Efek Beragun Aset (EBA) Efek Beragun Aset (EBA) merupakan Efek yang dimiliki untuk diperdagangkan, dinyatakan sebesar nilai wajarnya dan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Aset tetap
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets. Fixed assets, except land, are depreciated when use for the first time on a straight line method over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years 20 5 5 5 5
Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Tanah tidak disusutkan.
Government Bonds (SUN and ORI) Government Bonds (SUN and ORI) represent held-to-maturity securities which are stated at cost after deducting (adding) the amortization of premium (discount). Amortised using a straight line method.
i.
Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) represent securities acquired for trading, stated at fair value and unrealized gains or losses are recognized in the current year’s comprehensive income statement.
Surat Utang Negara (SUN) and Obligasi Ritel Indonesia (ORI) merupakan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premium (diskonto), yang diamortisasi dengan metode garis lurus. i.
ACCOUNTING
Buildings Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Land is not depreciated.
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan pada setiap akhir periode pelaporan, jika dianggap perlu.
The fixed assets residual value, useful lives and its depreciation method are reviewed and adjusted at the end of each reporting period, if considered necessary.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; renovasi dan penambahan dalam jumlah material yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa datang dalam bentuk peningkatan kemampuan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renovation and betterments which extend the useful lives or improve the economic value in the future in the form of increase in capacity or standard of performance are capitalized to the related fixed assets and depreciated.
134
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/26 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
Aset tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on fair value or value in use.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Jumlah biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Assets in progress is stated at cost. Total historical cost will be transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
Jumlah tercatat asset tetap akan dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan asset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari asset tetap) dimasukkan ke dalam laba rugi pada tahun berjalan ketika asset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
Fixed assets are derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from their use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of income in the year the asset is derecognised.
Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.
Under SFAS 16 (revised 2007), the Company has chosen the cost method.
Perpajakan
j.
Taxation
Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pajak penghasilan kini dihitung menggunakan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku atau akan berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen melakukan review secara periodik atas posisi yang diambil sehubungan dengan pemahaman peraturan perpajakan. Manajemen membentuk cadangan jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan yang akan dibayar ke kantor pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan metode liabilitas laporan posisi keuangan, untuk semua perbedaan temporer yang muncul akibat perbedaan perhitungan tarif dasar pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan per tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the comprehensive income statement. The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect of situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. Deferred income tax is determined using the statement of financial position liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.
135
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/27 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Perpajakan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. k.
Liabilitas imbalan kerja
ACCOUNTING
Taxation (continued) Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided.
k.
Employee benefit liabilities
Perseroan harus menyediakan program imbalan pensiun dengan jumlah imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on some factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas imbalan pasti yang diakui di necara adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/ kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the statements of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date less the fair value of the plan assets, adjusted for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions when exceeding 10% of defined benefit obligations or 10% of the fair value of the program's assets are charged or credited to the statements of income over the average remaining life of service of the relevant employees.
136
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/28 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Liabilitas imbalan kerja lainnya
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Other employee benefit liabilities
Perseroan memberikan tunjangan resiko jabatan dan tunjangan purna jabatan kepada Direksi dan Komisaris sesuai dengan Surat Keputusan Pemegang Saham. Estimasi tunjangan ini dicadangkan secara proporsional sepanjang masa kerjanya dengan menggunakan basis akrual.
The Company provides occupation risk benefit and post-occupation benefit to Directors and Commissioners in accordance to Stockholders’ Decision Letter . The benefit estimation is reserved proportionally during the effective occupation period by using accrual basis.
Perseroan mencatat tantiem dan bonus dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The Company records tantiem and bonus by using accrual basis and charging to current year statements of comprehensive income.
m. Efek-efek yang diterbitkan
n.
2.
m. Marketable securities issued
Efek-efek yang diterbitkan meliputi Surat Hutang Jangka Menengah dan Obligasi.
Marketable Securities issued Medium Term Notes and Bonds.
Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek-efek dikurangkan dari jumlah efek-efek yang diterbitkan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Incremental cost directly attributable to the issuance of marketable securities are deducted from the amount of marketable securities issued. Refer to note 2c for accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Sebelum 1 Januari 2010
Before 1 January 2010
Efek-efek yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Beban emisi surat utang sehubungan dengan penerbitan surat utang diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi surat utang untuk menentukan hasil emisi bersih surat utang tersebut. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu surat utang tersebut menggunakan metode garis lurus.
Marketable securities issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Directly attributable costs incurred in connection with the issuance of securities are recognized as discounts and directly deducted from the proceeds of securities to determine the net proceeds. The discounts are amortized over the period of the notes payable using the straight-line method.
Pendapatan bunga dan beban bunga
n.
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
137
consist
of
Interest income and interest expense Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within “interest income” and “interest expense” in the statements of income using the effective interest method.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/29 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
o.
Pendapatan (lanjutan)
bunga
dan
beban
bunga
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Interest income (continued)
and
ACCOUNTING
interest
expense
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, SMF mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, SMF estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees received by parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.
Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian pinjaman yang diberikan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan pinjaman yang diberikan dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Since the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) in 1 January 2010, fees and commissions directly related to lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.
Sebelum 1 Januari 2010
Before 1 January 2010
Pendapatan provisi dan komisi diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Significant fees and commission income was recognised in the statements of income when incurred.
Pendapatan dan beban operasional lainnya
o.
Other operating income and expenses
Pendapatan operasional lainnya terdiri dari pendapatan atas jasa koordinator global sekuritisasi, pendukung kredit, jasa pendidikan dan pelatihan.
Other operating income includes fee income from securitization global coordinator, credit enhancer, training and education services fee.
Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Perseroan. Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
General and administrative expenses represent expenses which relate to office activities and the Company’s operational activities. Personnel expense includes expenses related to salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
138
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/30 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
q.
Pendapatan dan beban operasional lainnya (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Other operating income and expenses (continued)
Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
All of these income and expenses are recorded in the statements of income when incurred.
Premium di masa yang akan datang yang akan diterima atas jaminan dan pendukung kredit diakui setiap tahun pada saat terjadinya. Pendapatan komisi yang diperoleh dari kontrak jaminan keuangan, jika dibayarkan dimuka, diakui dengan metode garis lurus selama periode kontrak jaminan.
Future premiums received for credit enhancement is recognised each year when incurred. The fee income earned from financial guarantee contract, if it is paid in advance, is recognised on a straight-line basis over the life of the guarantee.
Laba per Saham
p.
Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net profit with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net profit with the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
Informasi segmen operasi
q.
Operating segment information
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
i.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
i.
Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Perseroan yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi.
The Company presents operating segment based on the Company’s internal reporting to the chief operating decision maker in accordance with SFAS 5 (Revised 2009). The Company’s chief operating decision-maker is the Board of Directors.
139
ii.
iii.
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity); whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and for which discrete financial information is available.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/31 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Informasi segmen operasi (lanjutan)
q.
Segmen operasi perseroan disajikan berdasarkan produk usaha yang terdiri dari pinjaman yang diberikan, sekuritisasi, penempatan dana dan lain-lain (lihat Catatan 34). Seluruh kegiatan operasional Perseroan dilakukan di wilayah DKI Jakarta. r.
3.
Operating segment information (continued) The Company discloses the operating segment based on business products that consist of loans, securitization, placement and others (refer to Note 34). All of Company’s operational activities are held in DKI Jakarta region.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
r.
Transactions with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi. Untuk laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, dan 31 Desember 2011, definisi dari pihak-pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi”, yaitu: i. perusahaan di bawah pegendalian Perseroan; ii. perusahaan asosiasi; iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; iv. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.
The Company has transactions with related parties. For the financial statement as at 30 June 2012 and 2011 and 31 December 2011, the definition of related parties used is in accordance with the SFAS 7 (revised 2010) regarding “Related Party Disclosures”, are: i. entities under the control of the Company;
Untuk laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, definisi pihak-pihak berelasi adalah sesuai dengan PSAK 7 mengenai ”Pengungkapan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa”
For the financial statements as at 31 December 2010 and 2009, the definition of related parties are defined SFAS 7 regarding “Related party”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 33.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Note 33.
PENYAJIAN KEMBALI a.
ACCOUNTING
ii. iii.
iv. entities controlled by investors under note iii above; and v. key management and their relatives.
3.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
associated companies; investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
RESTATEMENTS a.
Statements of Comprehensive Income
Perseroan melakukan reklasifikasi beberapa akun laba rugi komprehensif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 untuk tujuan perbandingan dengan laporan laba rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan hasil penelaahan kembali terhadap laporan laba rugi komprehensif agar dihasilkan penyajian yang lebih tepat sesuai dengan PSAK yang berlaku. Reklasifikasi ini terkait dengan struktur penyajian laporan laba rugi komprehensif dan penyajian penghasilan pajak final.
The Company reclassified certain accounts of comprehensive income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 for comparison purposes with the statement of comprehensive income for six-month periods ended 30 June 2012 and 2011. This reclassification was based on comprehensive review of statement of comprehensive income in order to meet the criteria of SFAS. This reclassification is related to the structure of statements of comprehensive income and final income tax presentation.
Pada periode sebelumnya, berbagai macam akun transaksi disajikan secara bersih sebagai “Pendapatan”. Pada laporan laba rugi komprehensif periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, sesuai dengan PSAK yang berlaku, Perseroan melaporkan secara terpisah akun transaksi penghasilan dan beban.
In the previous period, various accounts were presented in net basis as “Income”. In the statements of comprehensive income for the sixmonth periods ended 30 June 2012 and 2011, and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, in accordance to SFAS, the Company has reported income and expense account transaction in separate line.
140
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/32 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) a.
3.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (lanjutan)
RESTATEMENTS (continued) a.
Terkait dengan penyajian pajak penghasilan final, untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perseroan juga telah menyajikan pajak penghasilan final secara terpisah pada akun “Beban pajak penghasilan kini – final”. Sebelumnya, beban pajak ini disajikan bersih sebagai “Pendapatan bunga – final”.
Statements (continued)
of
Comprehensive
Income
In relation to the presentation of final income tax, for the six-month periods ended 30 June 2012 and 2011, and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, the Company has presented final income tax separately under “Income tax expense – Current – Final”. Previously, the final income tax was presented in net basis under “Interest income – final”.
For the period ended 30 June 2011 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan sekuritisasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain-lain - bersih
56,900,111,672 -
Jumlah pendapatan BEBAN*) Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan karyawan Umum dan administrasi
Setelah disajikan kembali/ As restated
Penyajian kembali/ Restated (56,900,111,672) 117,780,805,173 466,998,569
117,780,805,173 466,998,569
INCOME Interest income Securitisation income
-
4,744,139,374
4,744,139,374
-
-
-
Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains from sale of financial instruments
-
347,878,661
347,878,661
Other income - net
56,900,111,672
66,439,710,105
123,339,821,777
Total income EXPENSES*) Interest expense Securitisation expense Salaries and employee benefits General and administrative
(8,425,252,788) (4,382,198,180)
(58,007,870,377) (97,775,260) -
(58,007,870,377) (97,775,260) (8,425,252,788) (4,382,198,180)
Jumlah beban
(12,807,450,968)
(58,105,645,637)
(70,913,096,605)
LABA USAHA
44,092,660,704
8,334,064,468
52,426,725,172
OPERATING INCOME
-
OTHER INCOME - NET
52,426,725,172
Income before tax
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH Laba sebelum pajak penghasilan
(292,477,138)
292,477,138 44,385,137,842
8,041,587,330
Total expense
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
(2,639,026,797) 675,995,374
(8,041,587,330) -
(2,639,026,797) (8,041,587,330) 675,995,374
(1,963,031,423)
(8,041,587,330)
(10,004,618,753)
LABA BERSIH
42,422,106,419
-
42,422,106,419
NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA KOMPREHENSIF
42,422,106,419
-
42,422,106,419
COMPREHENSIVE INCOME
42,422
-
42,422
EARNING PER SHARE – BASIC
LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR *) Sebelumnya dilaporkan sebagai Beban Usaha
INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
Previously reported as Operating Expense *)
141
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/33 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) a.
3.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (lanjutan)
RESTATEMENTS (continued) a.
Statements (continued)
of
Comprehensive
Income
For the year ended 31 December 2011 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Setelah disajikan kembali/ As restated
Penyajian kembali/ Restated
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan sekuritisasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain-lain - bersih
111,410,253,171 -
(111,410,253,171) 251,781,215,404 2,641,623,285
251,781,215,404 2,641,623,285
INCOME Interest income Securitisation income
-
700,792,158
700,792,158
-
476,850,000
476,850,000
Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains from sale of financial instruments
-
2,002,315,789
2,002,315,789
Other income - net
Jumlah pendapatan
111,410,253,171
146,192,543,465
257,602,796,636
Total income
BEBAN*) Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan karyawan Umum dan administrasi
(18,045,294,884) (10,520,468,169)
(128,443,560,283) (540,784,080) -
(128,443,560,283) (540,784,080) (18,045,294,884) (10,520,468,169)
EXPENSES*) Interest expense Securitisation expense Salaries and employee benefits General and administrative
Jumlah beban
(28,565,763,053)
(128,984,344,363)
(157,550,107,416)
Total expense
LABA USAHA
82,844,490,118
17,208,199,102
100,052,689,220
OPERATING INCOME
2,002,315,789
(2,002,315,789)
-
OTHER INCOME - NET
Laba sebelum pajak penghasilan
84,846,805,907
15,205,883,313
100,052,689,220
Income before tax
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
(4,255,303,114) (92,999,529)
(15,205,883,313) -
(4,255,303,114) (15,205,883,313) (92,999,529)
(4,348,302,643)
(15,205,883,313)
(19,554,185,956)
LABA BERSIH
80,498,503,264
-
80,498,503,264
NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LABA KOMPREHENSIF
80,498,503,264
-
80,498,503,264
COMPREHENSIVE INCOME
40,249
-
80,499
EARNING PER SHARE – BASIC
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR *) Sebelumnya dilaporkan sebagai Beban Usaha
INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
Previously reported as Operating Expense *)
142
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/34 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) a.
3.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (lanjutan)
RESTATEMENTS (continued) a.
Statements (continued)
of
Comprehensive
Income
For the year ended 31 December 2010 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Setelah disajikan kembali/ As restated
Penyajian kembali/ Restated
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan sekuritisasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain-lain - bersih
105,605,519,637 -
(105,605,519,637) 211,873,652,606 3,288,321,984
211,873,652,606 3,288,321,984
INCOME Interest income Securitisation income
-
1,192,625,000
1,192,625,000
Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains from sale of financial instruments
-
2,259,238,109
2,259,238,109
Other income - net
Jumlah pendapatan
105,605,519,637
112,714,865,457
218,320,385,094
Total income
BEBAN*) Beban bunga Beban Sekuritisasi Gaji dan tunjangan karyawan Umum dan administrasi
(18,089,249,250) (11,690,316,093)
(91,247,396,197) (977,272,726) -
(91,247,396,197) (977,272,726) (18,089,249,250) (11,690,316,093)
EXPENSES*) Interest expense Interest expense Salaries and employee benefits General and administrative
Jumlah beban
(29,779,565,343)
(92,224,668,923)
(122,004,234,266)
Total expense
LABA USAHA
75,825,954,294
20,490,196,534
96,316,150,828
OPERATING INCOME
2,259,238,109
(2,259,238,109)
-
OTHER INCOME - NET
78,085,192,403
18,230,958,425
96,316,150,828
Income before tax
(447,419,468)
(18,230,958,425) -
(18,230,958,425) (447,419,468)
(447,419,468)
(18,230,958,425)
(18,678,377,893)
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH Laba sebelum pajak penghasilan MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – final Tangguhan
LABA BERSIH
-
(293,452,605)
(293,452,605)
INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – final Deferred
77,637,772,935
NET INCOME
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
77,637,772,935
-
77,637,772,935
COMPREHENSIVE INCOME
77,638
-
77.638
EARNING PER SHARE – BASIC
77,637,772,935
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR
-
*) Sebelumnya dilaporkan sebagai Beban Usaha
Previously reported as Operating Expense *)
143
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/35 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) a.
3.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (lanjutan)
RESTATEMENTS (continued) a.
Statements (continued)
of
Comprehensive
Income
For the year ended 31 December 2009 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Setelah disajikan kembali/ As restated
Penyajian kembali/ Restated
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritisasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Pendapatan lain-lain - bersih
121,858,536,613 -
(121,858,536,613) 151,770,655,713
151,770,655,713
INCOME Interest income
-
260,032,618 424,407,105
260,032,618 424,407,105
Provision and commission income Securitisation income
-
1,281,986,121
1,281,986,121
Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments
-
3,222,935,857
3,222,935,857
Other income - net
Jumlah pendapatan
121,858,536,613
35,101,480,801
156,960,017,414
Total income
BEBAN*) Beban bunga Gaji dan tunjangan karyawan Umum dan administrasi
(16,095,683,890) (7,467,990,643)
(15,351,468,466) -
(15,351,468,466) (16,095,683,890) (7,467,990,643)
EXPENSES*) Interest expense Salaries and employee benefits General and administrative
Jumlah beban
(23,563,674,533)
(15,351,468,466)
(38,915,142,999)
Total expense
LABA USAHA
98,294,862,080
19,750,012,335
118,044,874,415
OPERATING INCOME
3,222,935,857
(3,222,935,857)
-
OTHER INCOME - NET
16,527,076,478
118,044,874,415
Income before tax
(16,527,076,478) -
(8,495,686,188) (16,527,076,478) 426,621,786
(16,527,076,478)
(24,596,140,880)
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH Laba sebelum pajak penghasilan MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
101,517,797,937
(8,495,686,188) 426,621,786 (8,069,064,402)
LABA BERSIH
INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
93,448,733,535
NET INCOME
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
93,448,733,535
-
93,448,733,535
COMPREHENSIVE INCOME
93,449
-
93,449
EARNING PER SHARE – BASIC
93,448,733,535
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR
-
*) Sebelumnya dilaporkan sebagai Beban Usaha
Previously reported as Operating Expense *)
Oleh karena itu, laporan keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 telah disajikan kembali.
144
Therefore, the Company’s financial statements as at and for the year ended 31 December 2011, 2010 and 2009 have been restated.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/36 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) b.
3.
Laporan Arus Kas
RESTATEMENTS (continued) b.
Sehubungan dengan penyajian pajak penghasilan final secara terpisah pada akun “Beban pajak penghasilan kini – final” laporan laba rugi komprehensif (lihat Catatan 3a), Perseroan melakukan reklasifikasi beberapa akun laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 untuk tujuan perbandingan dengan laporan laba rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011.
Statements of Cash flows In relation to the separate final income tax presentation under “Income tax expense – Current – Final” statement of comprehensive income (refer to Note 3a), the Company reclassified certain accounts of statements of cash flow for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 for comparison purposes with the statement of comprehensive income for six-month periods ended 30 June 2012 and 2011
For the year ended 30 June 2011 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Penyajian kembali/ Restated
Setelah disajikan kembali/ As restated
ARUS KAS DARI OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan bunga Deposito Surat Utang Negara (SUN)
23,860,602,556 640,538,325
5,965,150,639 113,036,175
29,825,753,195 753,574,500
Efek Beragun Aset (EBA)
7,783,244,922
1,945,811,231
9,729,056,153
Pembayaran/penerimaan kas (untuk)/dari: Umum, administrasi dan lainnya Pajak penghasilan final
(14,231,068,547) -
17,589,285 (8,041,587,330)
(14,213,479,262) (8,041,587,330)
Interest income from: Time deposits Government Bonds (ORI) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Cash (payments)/receipts (for)/from: General, administrative and others Final tax
For the year ended 31 December 2011 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Penyajian kembali/ Restated
Setelah disajikan kembali/ As restated
ARUS KAS DARI OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan bunga Deposito Surat Utang Negara (SUN)
44,294,515,410 1,371,076,650
11,269,344,688 141,593,112
55,563,860,098 1,512,669,762
Efek Beragun Aset (EBA)
18,677,057,708
3,779,824,231
22,456,881,939
Pembayaran/penerimaan kas (untuk)/dari: Umum, administrasi dan lainnya Pajak penghasilan final
(23,345,987,991) -
15,121,282 (15,205,883,313)
(23,330,866,709) (15,205,883,313)
Interest income from: Time deposits Government Bonds (ORI) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Cash (payments)/receipts (for)/from: General, administrative and others Final tax
For the year ended 31 December 2010 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Penyajian kembali/ Restated
Setelah disajikan kembali/ As restated
ARUS KAS DARI OPERASI Penerimaan bunga Deposito Surat Utang Negara (SUN) Efek Beragun Aset (EBA) Obligasi Retail Indonesia (ORI) Pembayaran/penerimaan kas (untuk)/dari: Umum, administrasi dan lainnya Pajak penghasilan final
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 46,087,962,011 1,281,076,650
12,485,452,276 198,407,625
58,573,414,287 1,479,484,275
32,875,314,718
9,441,024,028
42,316,338,746
2,832,739,917
464,726,565
3,297,466,482
(45,147,387,615) -
(4,358,652,069) (18,230,958,425)
145
(49,506,039,684) (18,230,958,425)
Interest income from: Time deposits Government Bonds (ORI) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Government Bonds (ORI) Cash (payments)/receipts (for)/from: General, administrative and others Final tax
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/37 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) b.
3.
Laporan Arus Kas (lanjutan)
RESTATEMENTS (continued) b.
Statements of Cash flows (continued)
For the year ended 31 December 2009 Dilaporkan sebelumnya/ previously reported
Setelah disajikan kembali/ As restated
Penyajian kembali/ Restated
ARUS KAS DARI OPERASI Penerimaan bunga Deposito Surat Utang Negara (SUN) Efek Beragun Aset (EBA) Obligasi Retail Indonesia (ORI) Pembayaran/penerimaan kas (untuk)/dari: Umum, administrasi dan lainnya Pajak penghasilan final
c.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 55,212,516,788 1,262,666,790
15,685,569,842 236,557,691
70,898,086,630 1,499,224,481
6,991,580,239
2,085,636,639
9,077,216,878
2,812,514,250
499,157,471
3,311,671,721
(26,563,311,479) -
(1,979,845,165) (16,527,076,478)
Laba bersih per saham – dasar/dilusian
c.
Perseroan telah menyajikan kembali laba bersih per saham – dasar/dilusian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan hasil penelaahan kembali terhadap perhitungan laba bersih per saham – dasar/dilusian dengan menggunakan jumlah lembar saham tertimbang yang beredar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(28,543,156,644) (16,527,076,478)
Interest income from: Time deposits Government Bonds (ORI) Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Government Bonds (ORI) Cash (payments)/receipts (for)/from: General, administrative and others Final tax
Earning per share – basic/diluted The Company has restated the earning per share – basic/diluted for the year ended 31 December 2011. This reclassification was based on comprehensive review of the calculation of earning per share – basic/diluted, using the number of weighted average shares outstanding for the year ended 31 December 2011.
31 Desember/ December 2011 Dilaporkan sebelumnya/ Previously reported Jumlah laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah lembar saham tertimbang yang beredar Laba bersih per saham – dasar/ dilusian
Setelah disajikan kembali/ As restated
80,498,503,264
80,498,503,264
Total comprehensive income attributed to parent entity owner
2,000,000
1,000,000
Number of weighted average shares outstanding
40,249
80,499
Earning per share – basic/ diluted
146
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/38 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi, pertimbangan dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates, judgements and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standard yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain.
Management makes estimates, judgements and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumptions are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 35).
This disclosures supplement the commentary on financial risk management (refer to Note 35).
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty
1.
1.
Imbalan pensiun
Pension benefits
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsiasumsi tersebut akan mempengaruhi nilai tercatat atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the pension benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi-asumsi digunakan dalam menentukan liabilitas pensiun bersih termasuk tingkat diskonto. Perseroan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Perseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga atas efek-efek pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The assumptions used in determining the pensions obligation include the discount rate. The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability.
147
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/39 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
4.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Key sources of estimation uncertainty (continued)
2. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan
2.
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, SMF menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c. Untuk instrumen yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
In determining the fair value for financial assets for which there is no observable market price, SMF uses the valuation techniques as described in Note 2c. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
3. Penyisihan bonus
3.
Perseroan membukukan penyisihan bonus berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Penyesuaian terhadap penyisihan bonus dilakukan berdasarkan keputusan pembagian bonus yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun berikutnya (lihat Catatan 19). 4.
Terdapat berbagai perhitungan dimana penentuan pajak akhir pada saat ini adalah bersifat sementara. SMF akan melakukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari perpajakan ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan disesuaikan pada laporan laba rugi komprehensif.
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.
25,000,000 25,000,000
Income tax There are many calculations for which the ultimate tax determination is temporary at this time. SMF will provide for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be adjusted in the statement of comprehensive income.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni/ June 2012
Provision for bonus The Company recorded its bonus provision based on the decision of Annual Stockholder’s General Meeting. Adjustment on the provision for bonus is performed based on the decision set by Annual Stockholder’s General Meeting in the next following year regarding the distribution of bonus (refer to Note 19).
4. Pajak penghasilan
5.
Determining fair values of financial instruments
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/December 2010
2011 25,000,000 3,309,820 28,309,820
25,000,000 4,630,365 29,630,365
2009 10,000,000 7,238,000 17,238,000
Pihak ketiga Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah
Cash On Hand Rupiah United States Dollar Third party
315,000,000,000
-
-
-
108,900,000,000 70,000,000,000
211,211,587,836 -
-
-
493,900,000,000
211,211,587,836
-
-
493,925,000,000
211,239,897,656
29,630,365
17,238,000
148
Time Deposits Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/40 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5.
30 Juni/ June 2012
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/December 2010
2011
2009
Pihak berelasi Bank Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Daerah Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Related party
2,264,513,428
46,831,012
-
-
486,251,794
1,001,412,203,522
930,773,195
537,697,472
142,187,801
33,773,444
10,096,500
8,499,445
39,475,447
139,358,856
27,339,113
6,748,173
53,044,012 2,985,472,482
12,948,378 1,001,645,115,212
2,628,968 970,837,776
19,362,871 572,307,961
340,200,000,000
31,062,913,164
-
-
320,000,000,000
214,000,000,000
400,000,000,000
-
161,500,000,000
132,800,000,000
176,300,000,000
55,000,000,000
145,000,000,000 94,530,170,125 75,000,000,000 46,000,000,000
2,325,000,000 -
5,000,000,000 -
-
25,000,000,000
-
154,800,000,000
216,000,000,000
14,800,000,000 4,000,000,000 -
50,000,000,000 201,200,000,000
-
-
-
-
26,000,000,000
151,000,000,000
1,226,030,170,125
631,387,913,164
2,339,562,498 764,439,562,498
88,648,386,000 510,648,386,000
1,229,015,642,607
1,633,033,028,376
765,410,400,274
511,220,693,961
1,722,940,642,607
1,844,272,926,032
765,440,030,639
511,237,931,961
Cash in Banks Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero)Tbk Time Deposits Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Jabar BantenSyariah PT Bank BRISyariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Daerah Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
1,722,940,642,607
1,844,272,926,032
765,440,030,639
511,237,931,961
Total
Suku bunga per tahun untuk deposito berjangka berkisar antara 2,50% sampai 8,60% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012, 6,50% sampai 8,60% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, antara 6,00% sampai dengan 7,00% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan antara 5,50% sampai dengan 13,00% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
Annual interest rates for time deposits ranged from 2.50% to 8.60% for the six-month periods ended 30 June 2012, 6.50% to 8.60% for the year ended 31 December 2011, 6.00% to 7.00% for the year ended 31 December 2010 and 5.50% to 13.00% for the year ended 31 December 2009.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai kas dan setara kas sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no impairment loss in respect of cash and cash equivalent impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
149
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/41 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
30 Juni/ June 2012
SHORT TERM INVESTMENT
31 Desember/December 2010
2011
2009
Klasifikasi diperdagangkan Efek Beragun Aset (EBA) – kelas A Ditambah: Laba belum terealisasi
Classified as trading 229,043,843,885
251,563,882,705
268,927,846,949
353,599,306,040
Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)- class A
2,088,243,551
1,689,325,674
988,533,516
1,281,986,121
Add: Unrealized Gain
231,132,087,436
253,253,208,379
269,916,380,465
354,881,292,161
Efek Beragun Aset (EBA)
Residential Mortgage Backed Securities (RMBS)
Efek Beragun Aset (EBA) kelas A diterbitkan oleh Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Sarana Multigriya Finansial 01 (KIK-DSMF-I), Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Sarana Multigriya Finansial 02 (KIK-DSMF-II), Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Bank Tabungan Negara 01 (KIK-DBTN-I) dan Kontrak Investasi KolektifDanareksa Bank Tabungan Negara 02 (KIK-DBTNII). Tujuan utama dari investasi ini adalah untuk diperdagangkan sehubungan dengan peran SMF dalam membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) class A issued by Kontrak Investasi KolektifDanareksa Sarana Multigriya Finansial 01 (KIKDSMF-I), Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Sarana Multigriya Finansial 02 (KIK-DSMF-II), Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Bank Tabungan Negara 01 (KIK-DBTN-I) and Kontrak Investasi Kolektif-Danareksa Bank Tabungan Negara 02 (KIK-DBTN-II). The main purpose of this investment is for trading in relation to SMF role in promoting and developing secondary mortgage financing market
Laba (rugi) belum terealisasi adalah akumulasi selisih antara harga pasar dengan harga perolehan EBA pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.088.243.551, Rp1.689.325.674, Rp988.533.516 dan Rp1.281.986.121.
Unrealized gain (loss) is the accumulated differences between market price and acquisition price of RMBS as of 30 June 2012 and 31 December 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp2,088,243,551, Rp1,689,325,674, Rp988,533,516 and Rp1,281,986,121, respectively.
Informasi lain mengenai KIK EBA adalah sebagai berikut:
Others information relating to RMBS is as follows:
Tingkat Bunga/ Interest Rate
Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga/ Payment Schedule of Principal and Interest
7,127,143,384
13% p.a
3 bulan/3 months
idAAA
8,545,198,505
11% p.a
3 bulan/3 months
DBTN01
idAAA
26,088,939,244
9.25% p.a
3 bulan/3 months
DBTN02
idAAA
187,282,562,752
8.75% p.a
3 bulan/3 months
EBA/RMBS
Peringkat/ Rating
DSMF01
AAAid
DSMF02
Nilai Nominal/ Nominal Value (Rp)
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
150
Jatuh Tempo/ Maturity Date 10 Maret 2018/ 10 March 2018 10 Desember 2019/ 10 December 2019 27 September 2019/ 27 September 2019 27 Februari 2021/ 27 February 2021
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/42 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
7. 30 Juni/ June 2012
ACCOUNT RECEIVABLES
31 Desember/December 2010
2011
2009
a. Piutang Berbasis Bunga Pihak ketiga Piutang Bunga Pinjaman yang Diberikan Penempatan Dana Piutang Bunga Deposito Berjangka Piutang Bunga Efek Beragun Aset (EBA) Piutang Bunga Surat Utang Negara (SUN) Piutang Bunga Obligasi Retail Indonesia (ORI)
Interest Based Receivable a. Third party 507,984,868
512,787,256
37,495,030
40,376,181
650,719,338
339,557,399
1,790,527,026
3,258,276,567
516,330,302
4,247,842,194
309,785,679
308,378,194
308,378,194
310,077,142
3,259,016,911
4,418,999,416
862,203,526
169,820,000 4,773,836,065
5,720,548
Pihak berelasi Piutang Bunga Pinjaman yang Diberikan Penempatan Dana Piutang Bunga Deposito Berjangka
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Related party 9,398,316,202
8,549,072,669
6,587,698,919
6,241,971,111
1,425,122,421
904,220,977
808,630,796
613,290,341
10,823,438,623
9,453,293,646
7,396,329,715
6,855,261,452
14,082,455,534
13,872,293,062
8,258,533,241
11,629,097,517
Piutang Penata Sekuritisasi Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Loans Interest Receivable Placement Time Deposits Interest Receivable
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
14,082,455,534
13,872,293,062
8,258,533,241
11,629,097,517
Total
b. Piutang Berbasis Imbalan Piutang Jasa Pendidikan dan Latihan Piutang Koordinator Sekuritisasi
Loans Interest Receivable Placement Time Deposits Interest Receivable Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Government Bonds (SUN) Interest Receivable Government Bonds (ORI) Interest Receivable
Fee Based Receivable b. 26,400,000
30,200,000
268,714,285
7,800,000
-
-
-
6,615,276
-
-
1,000,000,000
-
26,400,000
30,200,000
1,268,714,285
14,415,276
-
-
-
-
26,400,000
30,200,000
1,268,714,285
14,415,276
Education and Training Services Receivable Securitization Coordinator Receivable Securitization Arranger Receivable
Less: Allowance for impairment losses Total
Piutang berbasis bunga merupakan pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan, deposito berjangka, SUN, ORI dan EBA yang masih akan diterima.
Interest receivables represent interest receivables from loan, time deposits, SUN, ORI and RMBS .
Piutang berbasis imbalan merupakan pendapatan atas jasa pendidikan dan pelatihan serta jasa koordinator dan penata sekuritisasi yang masih akan diterima.
Fee based receivable represents fee receivables from providing education and training services and securitization coordinator and arranger.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai piutang usaha sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no loss in respect of account receivables impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
151
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/43 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
8. 30 Juni/ June 2012
OTHER RECEIVABLES
31 Desember/December 2010
2011
2009
Pihak Ketiga Piutang karyawan Lain-lain
2,437,290,048 65,920,329
2,009,580,037 174,208,494
1,629,207,775 -
685,787,131 5,526,022
Third Parties Employees loan Others
Pihak Berelasi Piutang komisaris dan direksi
1,343,400,927
-
-
644,730,969
Related Parties Commissioners and directors loan
3,846,611,304
2,183,788,531
1,629,207,775
1,336,044,122
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
3,846,611,304
2,183,788,531
1,629,207,775
1,336,044,122
Total
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pihak Ketiga
Lain-lain
Bagian yang Akan Jatuh Tempo Lebih Dari
satu tahun
a.
Less current portion
65,920,329
174,208,494
-
5,526,022
3,780,690,975
2,009,580,037
1,629,207,775
1,330,518,100
Komisaris dan Direksi
Other
Others
a. Commissioners and Directors
Pinjaman kepada Komisaris dan Direksi diberikan berdasarkan RKAP tahun 2008 yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Januari 2008 dan Keputusan Rapat Khusus Komisaris dan Direksi tanggal 6 Februari 2008. Pembayaran angsuran pokok dan bunga atas pinjaman dilakukan dengan cara pemotongan atas gaji/honor tiap bulannya. b.
Third Parties
Karyawan
Loans to Commissioners and Directors were provided based on annual budget (RKAP) year 2008 was approved by Stockholder’s General Meeting dated 30 January 2008 and Decision of Commissioners and Directors Special Meeting dated 6 February 2008. Installment payment of principal and interest of loans are deducted from monthly salary/honorarium.
b. Employees
Pinjaman kepada karyawan diberikan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Komisaris Perseroan No.01/Dir-Kom/2006 tanggal 24 Januari 2006 tentang Kebijakan Pemberian Fasilitas Pinjaman Kepada Karyawan. Pembayaran angsuran pokok dan bunga atas pinjaman dilakukan dengan cara pemotongan atas gaji tiap bulannya.
Loans to employees were provided based on Decision of the company Commissioners and Directors Meeting number 01/Dir-Kom/2006 dated 24 January 2006 regarding the decision on the extension of loan facility to the employee. Installment payment of principles and interest of loans are deducted from monthly salary.
Piutang tersebut dikenakan tingkat bunga berkisar antara 2% sampai dengan 8,25% dengan jangka waktu antara 1 sampai 15 tahun.
Interest rate for related parties receivable ranged from 2% to 8.25% with terms of the receivable are from 1 to 15 years.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai piutang lain-lain yang diberikan sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no other receivables impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
152
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/44 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
UANG MUKA
9. 30 Juni/ June 2012
Operasional Biaya Obligasi
31 Desember/December 2010
2011 397,527,621 -
51,630,627 37,500,000
385,290,432 -
372,630,052
397,527,621
89,130,627
385,290,432
-
-
-
-
372,630,052
397,527,621
89,130,627
385,290,432
Total
10. 30 Juni/ June 2012
11.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no advance payment impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Tunjangan Karyawan Asuransi Parkir Pemeliharaan Perangkat Lunak
Operational Bond Expenses
Less: Allowance for impairment losses
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai uang muka sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 10.
2009
372,630,052 -
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
ADVANCE PAYMENTS
PREPAID EXPENSES
31 Desember/December 2010
2011
2009
265,083,408 163,450,511 -
300,750,075 47,167,029 4,055,393
456,750,075 63,517,202 4,152,560
257,000,000 59,476,934 34,200,000 3,960,822
428,533,919
351,972,497
524,419,837
354,637,756
PINJAMAN YANG DIBERIKAN
11.
Employee Benefits Insurance Parking Software Maintenance
LOANS
Merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan perumahan.
Represent loans to debtors which are utilized for refinancing of mortgage loans.
Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diberikan diungkapkan dalam Catatan 35.
Information in respect of loans maturities is disclosed in Notes 35.
a.
a.
Berdasarkan debitur dan mata uang 30 Juni/ June 2012
By debtors and currency
31 Desember/December 2010
2011
2009
Pihak ketiga
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Finansia Multi Finance PT MNC Finance – Jual Beli Tagihan KPR Bersyarat PT MNC Finance PT Ciptadana Multifinance PT Bank Perkreditan Rakyat Sukowati
Third party 300,000,000,000 4,737,653,805
5,664,486,112
5,464,507,399
3,698,424,411 2,663,402,543 447,677,510
3,989,766,670 3,114,651,149 508,279,240
4,063,535,449 619,426,372
3,642,570,189 803,949,081
311,004,743,478
312,350,350,864
10,347,447,933
1,000,000,000 10,911,026,669
2,349,524,091,804 600,000,000,000
1,427,969,090,591 450,000,000,000
999,311,440,110 -
400,000,000,000
400,000,000,000
400,000,000,000
21,402,808,441 3,370,926,900,245
21,375,986,279 2,299,345,076,870
24,362,210,147 1,423,673,650,257
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara 200,000,000,000 (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan 27,360,000,000 Daerah DKI Jakarta 200,000,000,000 PT Bank BNI Syariah 927,360,000,000
3,681,931,643,723
2,611,695,427,734
1,434,021,098,190
938,271,026,669
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
3,681,931,643,723
2,611,695,427,734
1,434,021,098,190
938,271,026,669
Total
Pihak berelasi
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank BNI Syariah
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Finansia Multi Finance PT MNC Finance – Term Purchase Program PT MNC Finance PT Ciptadana Multifinance PT Bank Perkreditan Rakyat Sukowati
300,000,000,000 4,195,239,014
Related party
153
500,000,000,000 -
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/45 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
11.
Berdasarkan debitur dan mata uang (lanjutan) 30 Juni/ June 2012
LOANS (continued) a. By debtors and currency (continued)
31 Desember/December 2010
2011
2009
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Pihak ketiga
PT Finansia Multi Finance PT MNC Finance – Jual Beli Tagihan KPR Bersyarat PT MNC Finance PT Ciptadana Multifinance PT Bank Perkreditan Rakyat Sukowati
Less current portion 972,712,142
598,011,618
586,234,179
471,606,332
478,568,792 573,474,314 132,205,940
461,838,037 589,289,549 125,422,785
586,922,737 111,858,850
414,950,594 111,203,193
2,156,961,188
1,774,561,989
1,285,015,766
1,000,000,000 1,997,760,119
200,000,000,000
-
-
200,000,000,000
Pihak berelasi
PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Bagian yang Akan Jatuh Tempo Lebih Dari Satu Tahun
b.
Related party
6,063,167,179
3,040,000,000
3,040,000,000
3,040,000,000
849,523,866,501 1,055,587,033,680
78,587,054,647 81,627,054,647
71,605,516,762 74,645,516,762
203,040,000,000
1,057,743,994,868
83,401,616,636
75,930,532,528
205,037,760,119
2,624,187,648,855
2,528,293,811,098
1,358,090,565,662
733,233,266,550
Berdasarkan sisa jangka waktu
30 Juni/ June 2012
Pihak berelasi 1 - 3 tahun 3 - 5 tahun > 5 tahun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Long-Term Portion
b. By maturity
Rincian Pinjaman yang disalurkan pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 berdasarkan jangka waktu jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga 1 - 3 tahun 3 - 5 tahun > 5 tahun
Third party PT Finansia Multi Finance PT MNC Finance – Term Purchase Program PT MNC Finance PT Ciptadana Multifinance PT Bank Perkreditan Rakyat Sukowati
2011
Loan detail which had been disbursed as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010, and 2009 based on maturity date as follows: 31 Desember/December 2010
2009
53,789,425,140 499,716,427,861 28,709,127,509 582,214,980,510
703,989,766,670 4,541,340,187 25,195,230,286 733,726,337,143
4,063,545,498 30,646,122,631 34,709,668,129
1,000,000,000 37,271,026,669 38,271,026,669
2,099,716,595,276 500,000,067,937 500,000,000,000 3,099,716,663,213
1,877,969,090,591 1,877,969,090,591
699,311,430,061 700,000,000,000 1,399,311,430,061
900,000,000,000 900,000,000,000
3,681,931,643,723
2,611,695,427,734
1,434,021,098,190
938,271,026,669
Third party 1 - 3 years 3 - 5 years > 5 years
Related party 1 - 3 years 3 - 5 years > 5 years
Jangka waktu pinjaman adalah antara 1 sampai dengan 10 tahun.
The terms of the loans are from 1 to 10 years.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tagihan KPR dengan kolektibilitas lancar, termasuk hak agunan yang melekat atas tagihan tersebut.
The loans are secured by mortgage receivables (KPR) that are classified as current, including the right on inherent collateral for such receivables.
Suku bunga rata-rata atas pinjaman yang diberikan per tahun adalah 8,75%, 9,83%, 10,02% dan 10,32% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
The loans bear average interest rate at 8.75%, 9.83%, 10.02% and 10.32% p.a for the six-month periods ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively.
154
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/46 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11.
12.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)
11.
LOANS (continued)
Sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan, SMF menerima jaminan dari debitur berupa piutang KPR berdasarkan akta jual beli tagihan.
As collateral for the loans, SMF received mortgages receivable from the debtors based on deed of receivable sale and purchase.
Pada tanggal 30 Juni 2012, piutang KPR milik SMF yang digunakan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi yang diterbitkan seperti dijelaskan pada Catatan 23 adalah sejumlah Rp51.000.000.000 (2011: Rp277.800.000.000, 2010: RpNil, 2009: RpNil).
As at 30 June 2012, SMF’s mortgage receivables amounted to Rp51,000,000,000 (2011: Rp277,800,000,000, 2010: RpNil, 2009: RpNil) are pledged as collateral for bonds issued as disclosed in Notes 23.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai pinjaman yang diberikan sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no loan impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
JAMINAN DAN PENDUKUNG KREDIT 30 Juni/ June 2012 Pendukung Kredit Dana Transisi
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
12. CREDIT ENHANCEMENT 31 Desember/December 2010
2011
2009
31,303,622,187 675,655,137
35,858,471,080 625,394,000
26,840,049,436 625,394,000
14,829,984,696 625,394,000
31,979,277,324
36,483,865,080
27,465,443,436
15,455,378,696
Reserve Account Servicer Transition
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
31,979,277,324
36,483,865,080
27,465,443,436
15,455,378,696
Total
Pendukung Kredit Dana Transisi
6,953,375,918 -
7,212,128,814 -
4,953,101,675 -
2,536,762,502 -
Reserve Account Servicer Transition
Jumlah
6,953,375,918
7,212,128,814
4,953,101,675
2,536,762,502
Total
25,025,901,406
29,271,736,266
22,512,341,761
12,918,616,194
Long-term Position
Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Bagian yang Akan Jatuh Tempo Lebih Dari
satu tahun
Peran SMF sebagai pendukung kredit adalah sebagai penyedia dana pendukung untuk rekening cadangan dalam pelaksanaan transaksi sekuritisasi sebesar satu sampai tiga bulan dari bunga yang wajib dibayar untuk EBA kelas A dan total jumlah biaya-biaya senior pada tanggal pembayaran berikutnya. Imbalan sebesar 0,03% per tahun dari saldo dana pendukung kredit KIK-DSMF-I dan KIKDSMF-II, 0,1% per tahun dari saldo dana pendukung kredit KIK-DBTN01 dan 0,06% per tahun dari dari saldo dana pendukung kredit KIKDBTN02. Sesuai dengan perjanjian pendukung kredit, dana pendukung kredit digunakan untuk membayar pokok dan bunga yang tertunggak dalam hal terjadinya kegagalan pembayaran oleh para debitur atas kumpulan tagihan.
155
Less current portion
SMF function as a credit enhancer, is to provide funds reserves account for the execution of securitization transaction, amounting from one to three months of interest installment of RMBS class A and senior expenses that should be paid in the next installment periods. SMF receives fee at 0.03% per ;annum of the outstanding reserves account KIKDSMF-I and KIK-DSMF-II, 0.1% per annum of the outstanding reserves account KIK-DBTN01 and 0.06% per annum of the outstanding reserves account KIK-DBTN02. In accordance with the credit enhancement agreement, funds on reserves account will be used to pay delinquent principal and interest in case of pool of asset defaulted its payment.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/47 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 12.
13.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
JAMINAN DAN PENDUKUNG KREDIT (lanjutan)
12. CREDIT ENHANCEMENT (continued)
Akun Pendukung Kredit sebesar Rp31.979.277.324 merupakan saldo dana SMF yang ditempatkan di Bank Kustodian untuk pelaksanaan penjaminan transaksi sekuritisasi dengan skema KIK EBA per 30 Juni 2012. Penempatan tersebut sesuai dengan perjanjian pendukung kredit No.001/PPK/SMF-KIKDSMF-I/I/2009 tanggal 7 Januari 2009 dan No.037/PPK/SMF-KIK-DSMF-II/IX/2009 tanggal 14 September 2009 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serta perjanjian pendukung kredit No.053/PPK/KIK-DBTN01/XII/2010 tanggal 15 Desember 2010 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dan perjanjian pendukung kredit No.028/PPK/KIKDBTN02/X/2011 tanggal 25 Oktober 2011 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Catatan 37g, 37h, 37k dan 37p).
As of 30 June 2012, balance of reserve account amounted to Rp31,979,277,324 represent SMF’s fund placed in Custodian Bank for the purpose of credit enhancement of KIK EBA securitization scheme transaction. The aforementioned placement is in accordance to Credit Enhancer Agreement number 001/PPK/SMF-KIK-DSMF-I/I/2009 dated 7 January 2009 and number 037/PPK/SMF-KIKDSMF-II/IX/2009 dated 14 September 2009 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk also Credit Enhancer Agreement number 053/PPK/KIKDBTN01/XII/2010 dated 15 December 2010 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and a Credit Enhancer Agreement No. 028/PPK/KIK-DBTN02/X/2011 dated 25 October 2011 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Note 37g, 37h, 37k and 37p).
Dana Transisi Penyedia Jasa merupakan dana yang ditempatkan SMF di Bank Kreditur Awal sebagai jaminan atas dana transisi penyedia jasa untuk persiapan biaya pemberitahuan dan biaya pendaftaran hak tanggungan (HT) dalam rangka transaksi sekuritisasi KPR BTN dengan skema KIK EBA.
Servicer Transition Fund represents funds placed by SMF in Originator Bank Account as collateral, prepared for servicer transition fund on notification and pledge of right registration (HT) in relation to BTN securitization transaction with KIK EBA scheme.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai atas saldo jaminan dan pendukung kredit yang diberikan sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no impairment loss in respect of credit enhancement therefore there was no provision for impairment loss provided.
Pendapatan bunga atas saldo dana jaminan pendukung kredit sebesar Rp749.840.642 telah dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012.
Interest income of credit enhancement balances amounted to Rp749,840,642 was credited to the statement of comprehensive income for the sixmonth periods ended 30 June 2012.
SINKING FUNDS
13. SINKING FUNDS 30 Juni/ June 2012
Pihak berelasi PT Bank Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
31 Desember/December 2010
2011
2009 Related party PT Bank Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah
-
-
11,487,173,628
10,603,525,000
3,621,674,000 3,621,674,000
3,084,660,000 3,084,660,000
11,487,173,628
10,603,525,000
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
3,621,674,000
3,084,660,000
11,487,173,628
10,603,525,000
Total
Sinking funds adalah dana dalam bentuk deposito berjangka yang dialokasikan guna memenuhi kewajiban Perseroan sehubungan dengan tunjangan dan imbalan paska kerja manajemen dan karyawan.
156
Sinking funds are funds in form of time deposit allocated to meet the Company’s liability in relation to Management and employee’s benefit and post employment benefit.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/48 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 13.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SINKING FUNDS (lanjutan)
13. SINKING FUNDS (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah sinking fund tersebut masing-masing sebesar Rp3.621.674.000, Rp3.084.660.000, Rp11.487.173.628 dan Rp10.603.525.000 ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Jabar Banten Syariah.
As of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 the sinking funds amounted to Rp3,621,674,000, Rp3,084,660,000, Rp11,487,173,628 and Rp10,603,525,000 respectively, were placed in time deposits at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Syariah Mandiri and PT Bank Jabar Banten Syariah.
a.
a.
Sinking Fund untuk Penyisihan Risiko Jabatan
Sinking Fund for Provision of Occupation Risk
Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan – Departemen Keuangan (Depkeu) No. SR-4197/LK/ 2005 tanggal 30 November 2005 tentang Pemberitahuan Keputusan Menteri Keuangan Selaku Pemegang Saham yang keputusannya antara lain menyatakan bahwa dalam hal Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris (Pengurus) diberhentikan sebelum masa tugasnya selesai namun bukan karena kesalahan yang bersangkutan, pengurus tetap berhak atas gaji/honor sampai masa tugasnya selesai.
Based on the Letter number SR-4197/LK/2005 dated 30 November 2005 of the Directorate General of Financial Institutions – Finance Department regarding information on the decision of the Minister of Finance as the stockholder among other, stated that in the event of termination of Board of Directors, Board of Commissioner’s and Board of Commissioner’s Secretary (the board members) before the completion of their assignment terms, which is caused not because of to their fault or negligence, the board members are still entitled to salary/honorarium until their terms end.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 30 Januari 2007 yang didokumentasikan dalam akta No.53, oleh notaris Imas Fatimah, S.H., pemegang saham menyetujui pembentukan sinking fund untuk risiko jabatan yaitu sebesar 75% dari gaji/ honor bulanan Pengurus. Akumulasi sinking fund akan menjadi milik SMF jika Pengurus tidak diberhentikan sampai akhir masa jabatannya. Dalam akumulasi sinking fund tersebut, terdapat bagian untuk Direksi dan Komisaris yang jumlahnya akan ditetapkan oleh Pemegang Saham melalui RUPS.
Based on the minutes of the Stockholder’s General Meeting held on 30 January 2007, as notarized under deed number 53 of Imas Fatimah, S.H., the stockholder approved the establishment of sinking fund for occupationrisk, which is calculated at 75% of the monthly salary/honorarium of the board members. SMF will retain ownership of the accumulated sinking fund if the board members are not discharged up to the completion of their assingment terms. Included in the accumulated sinking fund are distribution for the Boards of Directors and Commissioners, the amount of which will be determined by the Stockholder through the Stockholder’s General Meeting.
Mutasi atas penyisihan risiko jabatan adalah sebagai berikut:
Movements of provision of occupation risk are as follows:
30 Juni/ June 2012
31 Desember/December 2010
2011
Saldo awal
-
(Pembayaran)/ pembentukan selama tahun berjalan Koreksi selama tahun berjalan
-
Saldo akhir
-
8,408,902,503
2009
6,505,260,000
5,778,723,750
Beginning balance
(112,454,521)
1,903,642,503
1,933,211,250
(Payment)/ Establishment during the year
(8,296,447,982)
-
-
157
8,408,902,503
(1,206,675,000) 6,505,260,000
Adjustment during the year Ending balance
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/49 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 13.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SINKING FUNDS (lanjutan) a.
13. SINKING FUNDS (continued)
Sinking Fund untuk Penyisihan Risiko Jabatan (lanjutan)
a.
Berdasarkan Surat Pemegang Saham No. S430.1/ MK.06/2011 tertanggal 29 Juli 2011 besarnya sinking fund yang dibagikan sebagai bonus pada tahun 2011 adalah sebesar 1,5% dari total saldo sinking fund yang ada, atau sebesar Rp112.454.521, untuk Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 22 Juli 2005 sampai dengan 22 Juli 2010, setelah dikoreksi kelebihan pembentukan tahun 2010 sebesar Rp911.934.377. Sisa saldo sinking fund sebesar Rp8.296.447.982 dihapuskan dan dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif di tahun 2011. b.
Sinking Jabatan
Fund
untuk
Liabilitas
Purna
Sinking Fund for Provision of Occupation Risk (continued) Based on the letter from stockholder No S430.1/MK.06/2011 dated 29 July 2011 the payment of occupation risk approved was 1.5% of the total balance of sinking fund provided or amounted to Rp112,454,521 for Boards of Directors, Commissioners and Secretary of Boards of Commissioners in relation to completion of their year service from 22 July 2005 until 22 July 2010, after being adjusted with the excess provision in 2010 amounted Rp911,934,377. The remaining balance of Rp8,296,447,982 was reversed and credited to the statement of comprehensive income in year 2011.
b.
Sinking Fund for Post-Employment Benefit
SMF membentuk sinking fund untuk liabilitas purna jabatan sesuai RUPS tanggal 20 Juni 2006 yang didasarkan atas Surat Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.S-326/SMBU/2002 tanggal 3 Mei 2002 tentang Penetapan Remunerasi Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
SMF established a sinking fund for postemployment benefit in according to the Stockholder’s General Meeting on 20 June 2006, based on Letter number S326/SMBU/2002 dated 3 May 2002 of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises (BUMN) regarding remuneration Package decision of Boards of Directors and Commissioners/Board of Supervisory State Owned Enterprise (BUMN).
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 30 Januari 2007 yang di dokumentasikan dalam akta No. 53, oleh notaris Imas Fatimah, S.H., pemegang saham menyetujui pembentukan sinking fund untuk liabilitas purna jabatan yaitu sebesar 25% dari jumlah gaji/honor bulanan Pengurus setiap bulannya dan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan (Catatan 30).
Based on the minutes of the Stockholder’s General Meeting held on 30 January 2007, as notarized under deed number 53 of Imas Fatimah, S.H., the stockholder approved the amount of the sinking fund for post-occupation benefit is computed at 25% of the salary/honorarium that is paid to the board members every month and recorded in the statement of comprehensive income of the current year (Note 30).
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Pemegang Saham (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial No. S-440/MK.06/ 2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang penetapan gaji direksi, honorarium dewan komisaris, tunjangan, dan fasilitas yang diberikan kepada direksi dan dewan komisaris ditetapkan bahwa liabilitas purna jabatan akan diberikan dalam bentuk asuransi (premi asuransi maksimum 25% x gaji/honorarium dalam 1 tahun).
Based on the Decision of Stockholders’s PT Sarana Multigriya Finansial No. S440/MK.06/2011 dated 5 August 2011 regarding the determination of salaries of directors, honorarium board of commissioners, allowances and facilities provided to board of directors and boards of commissioners. It was stated that, post-employment benefit is provided in the form of insurance, where insurance premiums paid by SMF will be maximum up to 25% x annual salary/honorarium.
158
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/50 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 13.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SINKING FUNDS (lanjutan) b.
13. SINKING FUNDS (continued)
Sinking Fund untuk Jabatan (lanjutan)
Liabilitas
Purna
b.
Mutasi penyisihan atas liabilitas purna jabatan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2012 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 30) Pembayaran selama tahun berjalan Penyesuaian selama tahun berjalan Saldo akhir
c.
Sinking Fund for Post-Employment Benefit (continued) Movements of provision for post-occupation benefit are as follows:
31 Desember/December 2010
2011
2009
-
303,978,125
2,168,420,000
1,926,241,250
537,240,000
-
729,547,500
644,403,750
-
(2,593,989,375) (303,978,125)
537,240,000
-
Sinking Fund untuk Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan.
(402,225,000)
Beginning balance Provision during the year (Note 30) Payment during the year
-
-
Adjustment during the year
303,978,125
2,168,420,000
Ending balance
c.
Sinking Fund Liabilities
for
Employee
Benefit
SMF membentuk sinking fund untuk liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Januari 2008 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) tahun 2008 yang didokumentasikan dalam akta No.168 oleh notaris Sutjipto S.H. (Catatan 2c, 2k, 21 dan 30).
SMF established a sinking fund for employee benefit liabilities based on Stockholders General Meeting dated 30 January 2008 regarding approval on annual budget (RKAP) of year 2008 as notarized under deed number 168 of Sutjipto S.H. (Notes 2c, 2k, 21 and 30).
Mutasi penyisihan atas saldo liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Movements of provision for employee benefit liabilities are as follows:
30 Juni/ June 2012 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 30) Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir
2011
31 Desember/December 2010
2009
3,084,660,000
2,774,293,000
1,929,845,000
1,161,341,000
Beginning balance
537,014,000
876,969,000
844,448,000
768,504,000
Provision during the year (Note 30)
-
-
Payment during the year
2,774,293,000
1,929,845,000
Ending balance
3,621,674,000
(566,602,000) 3,084,660,000
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai atas saldo sinking fund yang diberikan sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
159
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no impairment loss in respect of sinking fund therefore there was no provision for impairment loss provided.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/51 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 14.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG – BERSIH 30 Juni/ June 2012 Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Surat Utang Negara (SUN) SUN FR0035 SUN FR0037 Dikurangi Diskonto yang belum diamortisasi
Obligasi Retail Indonesia (ORI) Ditambah Premi yang belum di amortisasi
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
14. LONG-TERM INVESTMENTS – NET 31 Desember/December 2010
2011
2,381,000,000 10,000,000,000 12,381,000,000 (197,391,984)
2,381,000,000 10,000,000,000 12,381,000,000 (199,269,656)
2,381,000,000 10,000,000,000 12,381,000,000 (204,605,222)
2009
2,381,000,000 10,000,000,000 12,381,000,000 (184,719,077)
12,183,608,016
12,181,730,344
12,176,394,778
12,196,280,923
Held-to maturity financial asset Government Bonds (SUN) SUN FR0035 SUN FR0037
Less Unamortized Discount
-
-
-
35,000,000,000
-
-
-
7,607,223
-
-
-
35,007,607,223
12,183,608,016
12,181,730,344
12,176,394,778
47,203,888,146
-
-
-
-
Less: Allowance for impairment losses
12,183,608,016
12,181,730,344
12,176,394,778
47,203,888,146
Total
Government Bonds(ORI) Add Unamortized premium
Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia terdiri dari seri FR0035 dan FR0037 dengan tingkat bunga tetap masing-masing sebesar 12,90% dan 12,00% per tahun dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 15 Juni 2022 dan 15 September 2026. Bunga atas Surat Utang Negara ini akan diterima setiap 6 bulan sekali.
Government Bonds (SUN) issued by the Government of the Republic of Indonesia consist of FR0035 and FR0037 Series, which bear fixed interest rates of 12.90% and 12.00% p.a, respectively, and will be due on 15 June 2022 and 15 September 2026, respectively. Interest of the bonds will be received every 6 months.
Amortisasi diskonto Surat Utang Negara (SUN) masing-masing sebesar Rp1.877.672, Rp5.335.566, Rp19.886.145, dan Rp10.804.404 untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
The discount amortization of the Government Bonds (SUN) amounted to Rp1,877,672, Rp5,335,566, Rp19,886,145, and Rp10,804,404 for the six-month periods ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively.
Obligasi Retail Indonesia (ORI) yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah seri ORI004 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012. Bunga atas obligasi retail ini akan diterima setiap 1 bulan sekali. Obligasi Retail Indonesia (ORI) tersebut telah dijual pada tanggal 10 dan 14 Desember 2010.
Retail Government Bond (ORI) issued by the Government of the Republic of Indonesia is ORI004 which bear fixed interest rate of 9.50% p.a, and will be due on 12 March 2012. Interest of the bond will be received every 1 month. On December 2010, ORI has been sold. Retail Government Bond (ORI) was sold on 10 and 14 December 2010.
Manajemen meyakini bahwa pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada penurunan nilai investasi jangka panjang sehingga tidak melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believed that as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 there is no longterm investments impairment therefore there was no provision for impairment loss provided.
160
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/52 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 15.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
15. FIXED ASSETS Saldo awal/ Beginning balance
Nilai perolehan Tanah Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan Bermotor
Nilai buku bersih
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan Bermotor
Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balance
20,327,764,902 12,054,891,983 557,040,395 1,991,690,635 1,502,960,852 1,358,750,000 37,793,098,767
97,000,000 12,360,000 109,360,000
-
-
20,327,764,902 12,151,891,983 557,040,395 2,004,050,635 1,502,960,852 1,358,750,000 37,902,458,767
-
-
-
-
-
37,793,098,767
109,360,000
-
-
37,902,458,767
(903,786,098) (541,517,548) (781,117,254) (945,942,155) (1,349,499,990)
(301,381,241) (4,459,986) (178,485,881) (79,076,478) (3,699,997)
-
-
(1,205,167,339) (545,977,534) (959,603,135) (1,025,018,633) (1,353,199,987)
(4,521,863,045)
(567,103,583)
-
-
(5,088,966,628)
33,271,235,722
Saldo awal/ Beginning balance Nilai perolehan Tanah Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
30 Juni/June 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification
32,813,492,139 31 Desember/December 2011 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification 25,200,000 208,047,195 19,000,000 252,247,195 -
-
-
20,327,764,902 12,054,891,983 557,040,395 1,991,690,635 1,502,960,852 1,358,750,000 37,793,098,767 -
37,540,851,572
252,247,195
-
-
37,793,098,767
(301,023,618) (525,529,140) (410,996,464) (713,395,382) (1,342,099,985)
(602,762,480) (15,988,408) (370,120,790) (232,546,773) (7,400,005)
-
-
(903,786,098) (541,517,548) (781,117,254) (945,942,155) (1,349,499,990)
(3,293,044,589)
(1,228,818,456)
-
-
(4,521,863,045) 33,271,235,722
161
Assets in progress
Accumulated depreciation Building Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
Net book value
Saldo akhir/ Ending balance
20,302,564,902 12,054,891,983 557,040,395 1,783,643,440 1,483,960,852 1,358,750,000 37,540,851,572 -
34,247,806,983
Acquisition cost Land Building Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
Acquisition cost Land Building Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Assets in progress
Accumulated depreciation Building Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
Net book value
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/53 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 15.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
15. FIXED ASSETS (continued)
Saldo awal/ Beginning balance Nilai perolehan Tanah Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan Kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Penyusutan Bangunan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
31 Desember/December 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification
20,297,564,902 534,914,715 437,274,962 712,196,055 1,358,750,000 23,340,700,634 5,590,604,698
5,000,000 22,125,680 735,089,923 771,764,797 1,533,980,400 8,203,253,828
28,931,305,332
9,737,234,228
-
Saldo akhir/ Ending balance
12,054,891,983 611,278,555 12,666,170,538 (13,793,858,526)
20,302,564,902 12,054,891,983 557,040,395 1,783,643,440 1,483,960,852 1,358,750,000 37,540,851,572 -
(1,127,687,988)
37,540,851,572
(422,734,174) (198,343,281) (498,779,693) (1,092,379,126)
(301,023,618) (102,794,966) (212,653,183) (214,615,689) (249,720,859)
-
-
(301,023,618) (525,529,140) (410,996,464) (713,395,382) (1,342,099,985)
(2,212,236,274)
(1,080,808,315)
-
-
(3,293,044,589)
26,719,069,058
34,247,806,983
Acquisition cost Land Building Computers Office equipment Furniture and Fixtures Vehicles Assets in Progress
Accumulated depreciation Depreciation Building Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
Net book value
Terdapat penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 yang tidak berasal dari pembelian akan tetapi berasal dari proses reklasifikasi akun uang muka sebesar Rp2.185.332.135 dan hutang lain-lain Rp756.722.465.
There are additional fixed asset and assets in progress for the year ended 31 December 2010 which didn’t come from purchasing but from reclassification of advance payment amounted Rp2,185,332,135 and other payable accounts amounted Rp756,722,465.
Reklasifikasi aset dalam penyelesaian sebesar Rp13.793.858.526 merupakan reklasifikasi ke aset tetap sebesar Rp12.666.170.538 dan sisanya sebesar Rp1.127.687.988 dibebankan ke beban umum dan administrasi.
Reclassification of asset in progress amounted Rp13,793,858,526 was reclassification to fixed asset amounted Rp12,666,170,538 and the remaining balance of Rp1.127,687,988 was charged to general and administrative expenses.
Saldo awal/ Beginning balance Nilai perolehan Tanah Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Komputer Peralatan kantor Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
31 Desember/December 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
534,914,715 330,350,278 712,196,055 1,358,750,000 2,936,211,048 -
20,297,564,902
2,936,211,048
Saldo akhir/ Ending balance
106,924,684 20,404,489,586 5,590,604,698
-
20,297,564,902 534,914,715 437,274,962 712,196,055 1,358,750,000 23,340,700,634 5,590,604,698
25,995,094,284
-
28,931,305,332
(315,751,234) (128,346,098) (356,340,485) (820,629,142)
(106,982,940) (69,997,183) (142,439,208) (271,749,984)
-
(422,734,174) (198,343,281) (498,779,693) (1,092,379,126)
(1,621,066,959)
(591,169,315)
-
(2,212,236,274)
1,315,144,089
26,719,069,058
162
Acquisition cost Land Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Assets in Progress
Accumulated depreciation Computers Office equipment Furniture and fixtures Vehicles
Net book value
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/54 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 15.
16.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
15. FIXED ASSETS (continued)
SMF telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap kebakaran, pencurian dan gempa bumi kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)-Jasindo Takaful dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp17.011.112.841, Rp17.011.112.841, Rp16.072.056.622 dan Rp1.443.444.375 tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
SMF has insured its fixed assets from the risk of fire, theft and earthquake with PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia and PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - Jasindo Takaful for sum insured of Rp17,011,112,841, Rp17,011,112,841, Rp16,072,056,622 and Rp1,443,444,375 as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Berdasarkan penelaahan atas nilai aset yang dilakukan pada akhir periode, manajemen yakin bahwa tidak ada potensi terjadinya penurunan nilai aset tetap yang dinyatakan dalam laporan keuangan.
Based on the review of assets value at the end of each reporting period, management believes that there is no potential impairment in the values of the fixed assets as stated in the financial statements.
Sesuai dengan Surat Penunjukan Pemenang Lelang No. 1005/BL-TAL/XII/09 tanggal 7 Desember 2009 dan Risalah Lelang No. 020/2009 tanggal yang sama, SMF telah ditunjuk sebagai pemenang lelang atas aset properti berupa tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik Nomor 11/Melawai, luas 493-m2 yang berlokasi di Jl. Panglima Polim I No.1 Kebayoran Baru Jakarta, yang diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal 2 Juli 1954, No. 529. Aset properti tersebut terdiri dari harga perolehan tanah sebesar Rp12.800.564.902 dan harga perolehan bangunan sebesar Rp5.590.604.698. Sertipikat hak milik Nomor 11/Melawai telah dirubah menjadi hak guna bangunan dengan nomor 1439 atas nama SMF dan telah diterima.
In accordance with Auction Winner Appointment Letter number 1005/BL-TAL/XII/09 dated 7 December 2009 and Auction Minutes number 020/2009 on the same date, SMF has been announced as the auction winner of property assets of land and building with ownership certificate number 11/Melawai, with 493-m2 land located in Jl. Panglima Polim I number 1 Kebayoran Baru Jakarta, as described in Surat Ukur dated 2 July 1954, number 529. The cost of assets property consists of land of Rp12,800,564,902 and building of Rp5,590,604,698. The free hold certificate number 11/Melawai has been changed to right of use building certificate number 1439 under the name of SMF and has been in SMF’s custody.
Tanah yang berlokasi di Jl. Panglima Polim I No. 3 dengan biaya perolehan sebesar Rp7.497.000.000 diperoleh dengan Akta Pengikatan untuk Jual Beli No. 27 tanggal 14 Desember 2009 dan Akta Kuasa Menjual No. 28 tanggal 14 Desember 2009 yang ditanda tangani dihadapan Notaris Emi Susilowati S.H., serta Akta Jual Beli No. 112/2009 tanggal 22 Desember 2009 yang ditanda tangani dihadapan Notaris Nathalia Alvina Jinata S.H.
Land located in Jl. Panglima Polim I number 3 amounting to Rp7.497.000.000 were obtained through Akta Pengikatan Untuk Jual Beli No. 27 dated 14 December 2009 and Akta Kuasa Menjual No. 28 dated 14 December 2009 by Notary Emi Susilowati S.H and Akta Jual Beli No. 112/2009 dated 22 December 2009 by Notary Nathalia Alvina Jinata S.H.
HUTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLE 30 Juni/ June 2012
Pihak ketiga Konsultan Lain-lain Pihak berelasi Lain-lain Jumlah
2011
31 Desember/December 2010
2009 Third party Consultant Others
1,802,181,878 354,642,641 2,156,824,519
789,874,426 1,013,998,661 1,803,873,087
1,193,274,262 795,823,716 1,989,097,978
590,028,400 69,734,987 659,763,387
144,000,000
108,000,000
-
-
Related party Others
2,300,824,519
1,911,873,087
1,989,097,978
659,763,387
Total
163
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/55 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 16.
17.
HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
16. OTHER PAYABLE (continued)
Hutang konsultan merupakan hutang biaya konsultan hukum, notaris, aktuaris dan konsultan pemasaran.
Payable to consultant represents fees payable to legal consultant, notary, actuary and marketing consultant.
Didalam saldo tersebut pada 31 Desember 2011 terdapat lain-lain sebesar Rp1,013,998,661, yang didalamnya termasuk sejumlah Rp765.109.034 merupakan akumulasi saldo alokasi penggunaan laba bersih SMF tahun buku 2009 dan 2010 untuk kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang belum digunakan. Pengalokasian dana CSR tersebut sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2010, yang dinyatakan dalam akta No. 45 oleh notaris Emi Susilowati, S.H. dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2011, yang dinyatakan dalam akta No. 45 oleh notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
The balance as of 31 December 2011 includes others amounted Rp889,164,911. Whereby Rp765,109,034 of this amount represents balance of SMF 2010 and 2009 net profit allocated for Corporate Social Responsibility (CSR) that has not been disbursed. This allocation is in accordance with the Stockholder’s General Meeting held on June 24, 2010 as notarized under deed no. 45 by notary Emi Susilowati, S.H. and the Stockholder’s General Meeting held on June 15, 2011 as notarized under deed number 45 by notary Adi Warsito, S.H.
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni/ June 2012 Pihak ketiga Bunga Obligasi Bunga MTN Tunjangan Karyawan Kustodian Jasa Profesional Lain-lain Pihak berelasi Tunjangan Karyawan
18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
17. ACCRUED EXPENSES 2011
31 Desember/December 2010
2009
35,658,236,111 5,072,611,111 205,647,553 4,033,208 40,940,527,983
26,268,928,904 5,478,486,111 204,391,204 23,763,516 31,975,569,735
15,609,048,913 3,470,320,049 355,328,527 3,918,103 20,563,300 19,459,178,892
7,051,222,222
404,653,208
184,800,000
171,218,103
121,146,587
41,345,181,191
32,160,369,735
19,630,396,995
7,613,702,359
334,384,341 7,621,587 89,100,000 10,227,622 7,492,555,772
Third party Interest Bonds Interest MTN Employee Benefits Custodian Professional Fees Others Related party Employee Benefits
Tunjangan karyawan merupakan biaya tunjangan cuti komisaris, direksi dan karyawan yang dibayarkan di awal tahun berikutnya.
Employee benefits represent accrued expenses for annual leave allowances of commissioner, director and employees which will be settled in the beginning of the following year.
Biaya lain-lain yang masih harus dibayar atas biaya listrik dan telepon.
Other accrued expenses consist of electricity and telephone.
terdiri
PERPAJAKAN
18. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka
a. Prepaid Taxes 30 Juni/ June 2012
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 29 2012 2011 Pajak Pertambahan Nilai-bersih
2011
31 Desember/December 2010
2009
-
38,918,688
38,918,689
5,364,172,500
Income Tax Article 23
267,827,650 245,906,303
245,906,303
-
-
3,295,198,403
3,054,443,496
2,596,234,634
1,288,775,221
Income Tax Article 29 2012 2011 Refundable Value Added Tax-net
3,808,932,356
3,339,268,487
2,635,153,323
6,652,947,721
164
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/56 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) a.
18. TAXATION (continued)
Pajak Dibayar Dimuka (lanjutan)
a. Prepaid Taxes (continued)
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan, untuk tujuan perpajakan, status SMF masuk kriteria sebagai lembaga keuangan sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 251/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008, sehingga mulai tahun 2009, atas pendapatan bunga penyaluran pinjaman SMF tidak dipotong pajak penghasilan pasal 23.
In accordance with President of Republic of Indonesia’s Regulation number 1 year 2008 regarding the Amendment of President of Republic of Indonesia’s Regulation number 19 year 2005 regarding Secondary Mortgage Financing, for taxation purposes, SMF status is in the criteria of financial institution according to Income Tax Law number 36 year 2008 and Minister of Finance Regulation number 251/PMK.03/2008 dated 31 December 2008, therefore starting from fiscally 2009, there is no withholding tax article 23 on interest income received from loans provided by SMF.
b. Hutang Pajak
b. Taxes Payable 30 Juni/ June 2012
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
c.
31 Desember/December 2010
2011
296,606,668 9,580,450 738,602,834 -
110,674,102 23,745,195 369,370,285 -
283,802,071 8,001,914 -
152,267,944 16,007,607 8,343,664,219
1,044,789,952
503,789,582
291,803,985
8,511,939,770
Pajak Penghasilan Badan
30 Juni/ June 2012
84,491,959,882
30 Juni/ June 2011*)
52,426,725,172
The reconciliation between income before corporate income tax, as shown in the statements of comprehensive income, and taxable income/loss for the six-month periods ended 30 June 2012 and 2011, and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2011*)
31 Desember/December 2010*)
100,052,689,220
96,316,150,828
2009*)
118,044,874,415
Beda Tetap Beban Hubungan Masyarakat dan Rapat 141,465,709 Beban Jasa Kustodian 30,771,489 Beban Lainnya 221,768,301 Beban Emisi Obligasi Pendapatan Bunga Yang Dikenakan Pajak Penghasilan Tarif Final – Bersih (70,529,150,033) Beban Asuransi Perjalanan Beban Keanggotaan Lain-lain 111,285,886
Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29
c. Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan laba/rugi pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan badan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif
2009
Income before corporate income tax per statements of comprehensive income Permanent Differences
334,564,274 -
(44,868,481,829) 1,739,950 57,355,380 32,413,400
145,557,890 48,417,507 34,821,139 -
(84,646,099,593) 113,637,733 1,193,628,313
165
1,412,971,373 (279,276,075)
363,261,038 (19,784,598) (1,623,882,576)
Public Relation and Meeting Expenses Custody service Expenses Other Expenses Bonds issuance Cost
(102,885,742,723) 5,325,316 67,658,433 955,624,396
(88,481,642,946) -
Interest Income Already Subjected to Final Tax –net Travel Insurance Expanse Membership Expanse Others
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/57 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
18. TAXATION (continued)
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 30 Juni/ June 2012
c. Corporate Income Tax (continued)
30 Juni/ June 2011*)
2011*)
31 Desember/December 2010*)
2009*)
Beda Waktu Penyisihan Bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Beban Personalia Penyusutan aset tetap Laba (Rugi) Fiskal Akumulasi laba (rugi) fiskal akhir *)
Temporary Differences 966,360,907
2,121,105,321
537,240,000
364,773,750
537,014,000 192,841,281 1,876,332
180,403,000 (2,128,995) (92,362,233)
16,703,433,753 16,703,433,753
10,556,107,190 10,556,107,190
143,036,516
(790,548,030)
-
(1,864,441,875)
310,367,000 (174,870,452) (199,972,815) 17,021,212,458 17,021,212,458
844,448,000 71,015,701 84,995,257 (6,061,819,399) (6,061,819,399)
809,415,160 242,178,750 768,504,000 (20,968,778 ) 259,781,920 30,341,736,385
Tax income (loss)
30,341,736,385
Tax Income (loss) carry forward ending
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3) *)
Perhitungan beban pajak kini dan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011
The computation of current tax expense and corporate income tax payable are as follow:
2011
31 Desember/December 2010
Penghasilan kena pajak
16,703,433,753
10,566,107,190
17,021,212,458
Beban pajak –kini
(4,175,858,439)
(2,639,026,797)
(4,255,303,114)
-
4,443,686,089
1,847,854,791
4,501,209,417
38,918,689
245,906,303
38,918,689
82,710,505,644
101,953,292,858
Pajak penghasilan dibayar dimuka Tagihan (hutang) pajak penghasilan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan Pasal 4(2) – final Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
Reversal of provision for bonus Provision for Post occupation Benefit Provision for Employee Benefit Personnel Expense Depreciation of fixed assets
267,827,650
69,285,948,924
(791,172,006)
43,268,912,078
(6,061,819,399)
2009 30,341,736,385
Taxable income
(8,495,686,188)
Current tax Expense
152,021,969 (8,343,664,219)
87,179,016,365
13,337,255,664
8,041,587,330
15,205,883,313
18,230,958,425
16,527,076,478
(13,337,255,664)
(8,041,587,330)
(15,205,883,313)
(18,230,958,425)
(16,527,076,478)
-
-
-
-
Prepaid of income taxes Income tax (payable) claim Interest income subject to final tax Income tax Article 4(2) – final Less: Prepaid tax
-
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) pajaknya.
The corporate income tax calculation for the sixmonth periods ended 30 June 2012 is estimated calculation for accounting purposes and subjected to revision once the Company submits the annual corporate income tax.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.
The calculation of income tax for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 conforms with the Company’s Annual Corporate Income Tax Return.
Berdasarkan UU Pajak Penghasilan yang akan berlaku efektif sejak 1 Januari 2009, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% pada tahun fiskal 2009 dan 25% pada tahun fiskal 2010 dan tahun-tahun berikutnya.
Under new Income Tax Law which will become effective as of 1 January 2009, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and to 25% for the fiscal year 2010 and subsequent years.
166
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/58 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d. Deferred tax assets
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
The tax effects on significant temporary differences between commercial reporting and tax purposes is as follows:
30 Juni/June 2012 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akrual beban personalia Selisih nilai buku aset tetap antara dasar pengenaan pajak dan akuntansi Aset pajak tangguhan bersih
Saldo akhir/ Ending balance
1,006,231,291
241,590,227
1,247,821,518
-
134,310,000
134,310,000
771,165,000 87,919,044
134,253,500 48,210,319
905,418,500 136,129,363
(141,766,351)
70,161,807
(71,604,544)
1,723,548,984
628,525,853
2,352,074,837
Provision for Bonus Provision for post-occupation benefit Provision for employee benefits Personnel accrued expense Difference in net book value of fixed assets between tax and accounting bases
Net deferred tax assets
30 Juni/June 2011
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akrual beban personalia Selisih nilai buku aset tetap antara dasar pengenaan pajak dan akuntansi Aset pajak tangguhan bersih
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
Saldo akhir/ Ending balance
970,472,162
530,276,330
1,500,748,492
75,994,531
91,193,438
167,187,969
693,573,250 131,636,657
45,100,750 (532,249)
738,674,000 131,104,408
(55,128,087)
9,957,105
(45,170,982)
1,816,548,513
675,995,374
2,492,543,887
Provision for Bonus Provision for post-occupation benefit Provision for employee benefits Personnel accrued expense Difference in net book value of fixed assets between tax and accounting bases
Net deferred tax assets
31 Desember/December 2011
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akrual beban personalia Selisih nilai buku aset tetap antara dasar pengenaan pajak dan akuntansi Aset pajak tangguhan bersih
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
Saldo akhir/ Ending balance
970,472,162
35,759,129
75,994,531
(75,994,531)
-
693,573,250 131,636,657
77,591,750 (43,717,613)
771,165,000 87,919,044
(55,128,087)
(86,638,264)
(141,766,351)
1,816,548,513
(92,999,529)
167
1,006,231,291
1,723,548,984
Provision for Bonus Provision for post-occupation benefit Provision for employee benefits Personnel accrued expense Difference in net book value of fixed assets between tax and accounting bases
Net deferred tax assets
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/59 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
d. Deferred tax assets (continued) 31 Desember/December 2010
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akrual beban personalia Selisih nilai buku aset tetap antara dasar pengenaan pajak dan akuntansi Aset pajak tangguhan bersih
Aset pajak tangguhan bersih
Saldo akhir/ Ending balance
1,168,109,169
(197,637,007)
970,472,162
542,105,000
(466,110,469)
75,994,531
482,461,250 113,882,732
211,112,000 17,753,925
693,573,250 131,636,657
(42,590,170)
(12,537,917)
(55,128,087)
2,263,967,981
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan bonus Penyisihan tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akrual beban personalia Selisih nilai buku aset tetap antara dasar pengenaan pajak dan akuntansi
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to statements of income
(447,419,468)
1,816,548,513
Net deferred tax assets
31 Desember/December 2009 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba Efek perubahan rugi/ tarif pajak/ Credited/ Effect of (charged) to Saldo akhir/ statements of changes in new tax rate Ending balance income
1,081,646,024
202,353,790
(115,890,645)
539,347,550
60,544,688
(57,787,238)
325,175,480 11,528,863
192,126,000 116,648,860
(34,840,230) (14,294,991)
(120,351,722)
64,857,274
12,904,278
636,530,612
(209,908,826)
1,837,346,195
Provision for Bonus Provision for post-occupation benefit Provision for employee benefits Personnel accrued expense Difference in net book value of fixed assets between tax and accounting bases
Pada tahun 2009 dan 2008, terdapat perubahan dalam penghitungan pajak tangguhan, dari menggunakan tarif pajak maksimum 30% menjadi menggunakan tarif pajak tunggal 28% dan dari tarif tunggal 28% menjadi tarif tunggal 25% yang disebabkan adanya perubahan tarif pajak sesuai Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 untuk penghitungan pajak penghasilan badan yang berlaku masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
168
1,168,109,169
Provision for Bonus Provision for post-occupation 542,105,000 benefit Provision for 482,461,250 employee benefits 113,882,732 Personnel accrued expense Difference in net book value of fixed assets between (42,590,170) tax and accounting bases
2,263,967,981
Net deferred tax assets
In 2009 and 2008, the deferred tax calculation was changed formerly based on maximum rate of 30% to single rate of 28% and formerly based on single rate of 28% to single rate of 25%, in accordance with Income Tax Law number 36 year 2008 due to the changes in corporate income tax rate which will be effective in 2010 and 2009, respectively.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/60 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
18. TAXATION (continued)
Surat Ketetapan Pajak
e.
Pada bulan April 2010, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun 2008 dan 2007 sebesar Rp2.828.486.243 dan Rp2.247.576.243. Perseroan telah menerima pembayaran atas kelebihan pajak tersebut sebesar Rp4.438.855.769, setelah dikurangi dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut: Surat Ketetapan Pajak/ Tax Assessment Letter
In April 2010, the company received Over Payment Tax Assessment Notice (SKPLB) Corporate Withholding Tax for year 2008 and 2007 amounting to Rp2,828,486,243 and Rp2,247,576,243. The company had received its corporate withholding tax refund amounting to Rp4,438,855,769, after deducting by the Under Payment Tax Assessment Notice (SKPKB) and Tax Collection Notice (STP) as follows: Tahun/ Year
SKPKB PPh 21 SKPKB PPh 21 SKPKB PPh 23 SKPKB PPh 23 SKPKB PPh Pasal 4 (2) SKPKB PPh Pasal 4 (2) SKPKB PPN SKPKB PPN STP PPN
Jumlah (Rp)/ Amount (Rp)
2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008 2008
Pada tahun fiskal 2010, restitusi sebesar Rp 4.438.855.769 dicatat sebagai pengurang pajak penghasilan pasal 23 tahun 2009 sebesar Rp 5.364.172.500 (lihat Catatan 18a). Sedangkan sisa selisih sebesar Rp 925.316.731 dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010. 19.
Tax Assessment Letter
PENYISIHAN BONUS
119,338,054 193,102,182 14,180,703 Nihil/Zero 450,852 Nihil/Zero Nihil/Zero 281,940,842 28,194,084
For the fiscal year 2010, an amount of Rp4,438,855,769 was recorded as a deduction of 2009 income tax article 23 of Rp 5,364,172,500 (refer to Note 18a). The remaining difference of Rp 925,316,731 has been charged to 2010 statement of comprehensive income.
19. PROVISION FOR BONUS 30 Juni/ June 2012
2011
31 Desember/December 2010
2009
Penyisihan bonus Pihak ketiga Karyawan Pihak berelasi Direksi dan Komisaris
2,495,643,035
2,012,462,582
1,940,944,324
2,336,218,339
2,495,643,035
2,012,462,581
1,940,944,323
2,336,218,338
Provision for bonus Third party Employees Related party Key Management Personnel
Saldo akhir
4,991,286,070
4,024,925,163
3,881,888,647
4,672,436,677
Ending balance
Manajemen membukukan penyisihan bonus sebesar 5% sari laba bersih tahun 2011, 2010 dan 2009. Penyisihan ini dibukukan berdasarkan surat Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan – Departemen Keuangan No. SR-4197/LK/2005 tanggal 30 November 2005 tentang Pemberitahuan Keputusan Menteri Keuangan Selaku Pemegang Saham, yang antara lain menetapkan bahwa Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan berhak atas bonus sebesar 5% dari laba bersih SMF untuk tahun yang bersangkutan.
169
Management recorded provision for bonus at 5% of 2011, 2010 and 2009 net income. This provision was made based on letter number SR4197/LK/2005 dated 30 November 2005 of the Directorate General of Financial Institution – Finance Department regarding information on the decision of Minister of Finance as Company’s stockholder, it was decided among other that Board of Directors, Board of Commissioners and employees are entitled for bonus at 5 % of SMF’s annual net profit.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/61 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 19.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYISIHAN BONUS (lanjutan)
19. PROVISION FOR BONUS (continued)
SMF telah menerima Keputusan Pemegang Saham PT SMF (Persero) tentang Persetujuan Penggunaan Pembayaran Tantiem dan Penggunaan Laba Perseroan Tahun Buku 2010 Nomor S-436/MK.06/2011 tertanggal 1 Agustus 2011 yang memutuskan member tantiem kepada Direksi dan Komisaris sebesar 1,5% dari laba bersih Perseroan tahun 2010. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.007/SKD/DIR/VII/2011, pemegang saham memutuskan untuk memberikan bonus kepada karyawan tetap sebesar 2% dari laba bersih Perseroan tahun 2010.
SMF has received the decision of Stockholders of PT SMF (Persero) regarding the Agreement on Use of Performance bonus payments and use of net income for the financial year 2010 Number S436/MK.06/2011 dated 1 August 2011 to decide 1.5% of 2010 company’s net profit will be distributed as tantiem to Board of Directors and Commissioners. Based on Board of Directors Letters Number 007/SKD/DIR/VII/2011 the stockholder decided to distribute 2% of the Company’s 2010 net profit as bonus to employees.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2010, yang dinyatakan dalam akta No. 45 notaris Emi Susilowati, S.H. memutuskan: (1) Memberikan tantiem kepada Direksi dan Komisaris sebesar 1,5% dari laba bersih Perseroan tahun 2009, (2) Bagi Anggota Direksi yang telah mengundurkan diri tidak diberi tantiem dan atas tantiem yang telah dicadangkan tersebut dikembalikan kepada Perseroan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No: S-007/SKD/DIR/VI/2010 tanggal 30 Juni 2010, pemegang saham memutuskan untuk memberikan bonus kepada karyawan tetap sebesar 1,5% dari laba bersih Perseroan tahun 2009.
The Stockholder’s General Meeting held on 24 June 2010 which was notarized under deed number 45 by notary Emi Susilowati, S.H. decided (1) 1.5% of 2009 company’s net profit will be distributed as tantiem to Board of Directors and Commissioners, (2) No tantiem for resigned Board of Director’s member and the undistributed tantiem will be returned to the Company. Based on Board of Directors Letters Number S-007/SKD/DIR/VI/2010 dated 30 June 2010 the stockholder decided to distribute 1.5% of the Company’s 2009 net profit as bonus to employees.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, pemegang saham memutuskan untuk memberikan bonus sebesar 1% dari laba bersih perseroan tahun 2008.
In the Stockholder’s General Meeting held on 18 June 2009, the stockholder decided to distribute 1% of 2008 company’s net profit as bonus.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Januari 2012 yang dinyatakan dalam akta no. 60 notaris Adi Warsito, SH., pemegang saham memutuskan untuk melakukan penyesuaian pencadangan bonus menjadi: (1) tantiem sebesar 1,5% dari laba bersih 2012 dan (2) bonus untuk karyawan sebesar 1,5% dari laba bersih 2012. Penyisihan bonus untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dilakukan sesuai dengan keputusan tersebut diatas.
According to Stockholder’s General Meeting held on 25 January 2012, which was notarized by notary Adi Warsito, SH., it was decided to adjust provision for bonus into: (1) tantiem of 1.5% of 2012 net income and (2) employee bonus of 1.5% of 2012 net income. Provision for bonus for the six-month periods ended 30 June 2012 was set based on the above decision.
Pembalikan atas pencadangan bonus untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 dibukukan sebagai pendapatan lainlain pada laporan laba rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 28).
The reversal of bonus provision for the years ended 31 December 2011, 2010, 2009 and 2008 were credited to other income in the statements of comprehensive income for the six-month periods ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively. (Note 28).
170
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/62 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 19.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENYISIHAN BONUS (lanjutan)
19. PROVISION FOR BONUS (continued)
Mutasi penyisihan bonus adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2012
Movements of bonus provisions is as follows: 31 Desember/December 2010
2011
Saldo awal Pembagian bonus (termasuk pajak – khusus Direksi dan komisaris) Pembalikan penyisihan bonus tahun lalu (Catatan 28) Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 30)
4,024,925,163
Saldo akhir
3,881,888,647
4,672,436,677
(306,753,155)
(2,728,755,457)
(2,640,740,389)
(742,606,682)
(730,218,596)
(1,153,133,190)
(2,031,696,288)
(3,120,414,834)
2,003,332,658
4,024,925,163
3,881,888,647
4,672,436,677
Beginning balance Bonus distributed (include tax – for Directors and Commisoners) Reversal of last year provision for bonus (Note 28) Provision during the year (Note 30)
4,991,286,070
4,024,925,163
3,881,888,647
4,672,436,677
Ending balance
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi. 20.
3,863,021,516
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
20.
30 Juni/ June 2012
UNEARNED INCOME
31 Desember/December 2010
2011
2009
Pendapatan Provisi dari Penyaluran Pinjaman
-
-
-
956,730,175
Provision Fee From Lending
Saldo akhir
-
-
-
956,730,175
Ending balance
Mutasi pendapatan provisi dari penyaluran pinjaman adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 2012
Movements of provision fee from lending is as follows: 31 Desember/December 2010
2011
2009
Saldo awal Ditambah Pendapatan provisi Dikurangi Pengakuan pendapatan dan koreksi
-
-
-
1,190,502,978
-
-
-
26,259,816
-
-
-
(260,032,619)
Saldo akhir
-
-
-
956,730,175
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan provisi diatribusikan secara langsung dalam pengakuan awal pinjaman yang diberikan dan selanjutnya diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 21.
2009
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Beginning balance Add Provision fees Less Income Recognition Ending balance
Since 1 January 2010, provision fee is considered as directly attributed to initial loan acquisition and therefore amortized using effective interest rate method.
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
SMF memberikan imbalan kerja untuk karyawan yang telah mencapai usia pensiunnya yaitu 55 tahun, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2010) tentang “Imbalan Kerja”.
171
SMF provides employee benefits to its employees who reach the retirement age of 55 year in accordance with Labor Law number 13/2003 dated 25 March 2003 and SFAS 24 (Revised 2010) regarding “Employee Benefits”.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/63 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 21.
LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
KARYAWAN
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Tabel berikut menyajikan ringkasan komponen beban imbalan kerja karyawan yang dicatat di laporan laba rugi komprehensif dan diakui dalam posisi keuangan untuk liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sesuai perhitungan yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 31 Juli 2012, 23 Februari 2012, 6 Januari 2011 dan 11 Januari 2010.
The following table present summary of employee benefits components expense recognized in the comprehensive income statements and the amount recognized in the financial position for the provision of employees benefits as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009 as determined by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, in its report dated 31 July 2012, 23 February 2012, 6 January 2011 and 11 January 2010.
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009: 30 Juni/ June 2012 Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Kerugian aktuaria yang belum diakui
b.
390,538,000 136,670,000 -
666,137,000 210,832,000 -
661,272,000 183,176,000 -
2009 571,278,000 117,615,000 79,611,000
Current service cost Interest cost Past service cost Unrecognized actuarial loss
9,806,000
-
-
-
537,014,000
876,969,000
844,448,000
768,504,000
30 Juni/ June 2012 4,045,696,000 (424,022,000) 3,621,674,000
c.
31 Desember/December 2010
2011
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Nilai sekarang dari liabilitas imbalan kerja karyawan Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui
Employee benefits expense for the six-month periods ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009:
2011 3,666,655,000 (581,995,000) 3,084,660,000
Mutasi atas liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009: 30 Juni/ June 2012 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran manfaat
3,084,660,000
Saldo akhir
3,621,674,000
537,014,000 -
2011 2,774,293,000 876,969,000 (566,602,000) 3,084,660,000
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja karyawan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
172
b.
Employee benefits liabilities as of 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009.
31 Desember/December 2010 2,937,529,000 (163,236,000) 2,774,293,000
c.
2009 1,990,577,000 (60,732,000)
Present value of Employee benefits obligation Unrecognized actuarial gain (loss)
1,929,845,000
Movements on employee benefits liabilities for the years ended 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009:
31 Desember/December 2010
2009
1,929,845,000
1,161,341,000
Beginning balance
844,448,000 -
768,504,000 -
Employee benefits Expense Benefits Payment
2,774,293,000
1,929,845,000
Ending balance
The principal assumptions used in determining the employee benefits liabilities for the sixmonth period ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/64 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
21.
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
LIABILITAS (lanjutan) c.
IMBALAN
KERJA
KARYAWAN
Mutasi atas liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009: (lanjutan) 30 Juni/ June 2012 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji di masa depan
Penurunan: Tingkat kematian Tingkat cacat jasmaniah Pengunduran diri
Usia pensiun normal Pajak
d.
22.
c.
31 Desember/December 2010
2011
7.0%
7.5%
8.0%
10.5%
Discount rate
9%
9,0%
10%
Future salary Increases
10 % sampai usia 25 tahun dan berkurang secara linear sebesar 1 % untuk usia diatas 45 tahun/ 10 % up to age 25 years old And reducing linearly to 1 % At age 45 % years old and thereafter 55 tahun/55 years Menggunakan tarif pajak yang berlaku saat ini/Prevailing current tax rate
30 Juni/ June 2012
MTN SMF III Tahun 2011 Tahap I Tahap II Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah-bersih Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah-bersih Bagian yang Jatuh Tempo Lebih dari Satu Tahun Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah-bersih Beban amortisasi yang dibebankan ke laporan laba rugi
Decrements: Mortality Disability
Indonesian Mortality Table 1999 10 % dari tingkat kematian/10% of mortality rate
d.
SURAT HUTANG JANGKA MENENGAH
MTN SMF II Tahun 2010
2009
8.0%
Perseroan membentuk sinking funds sebagai dana dalam bentuk deposito yang dialokasikan guna memenuhi kewajiban Perseroan sehubungan dengan tunjangan dan imbalan pasca kerja manajemen dan karyawan (Catatan 13).
MTN SMF I Tahun 2010 Seri A Seri B
Movements on employee benefits liabilities for the years ended 30 June 2012, 31 December 2011, 2010 and 2009: (continued)
22.
Normal retirement age Tax
The Company established sinking funds as funds in form of time deposit allocated to meet the Company’s liabilities in relation to management and employee benefit and post employment benefit (Notes 13).
MEDIUM TERM NOTES
31 Desember/December 2010
2011
Turn-over rates
2009
-
25,000,000,000 25,000,000,000
163,000,000,000 25,000,000,000 188,000,000,000
-
-
25,000,000,000
200,000,000,000 200,000,000,000
-
205,000,000,000 100,000,000,000 305,000,000,000
205,000,000,000 100,000,000,000 330,000,000,000
388,000,000,000
-
(121,640,058) 304,878,359,942
(357,151,041) 329,642,848,959
(283,866,522) 387,716,133,478
-
305,000,000,000
330,000,000,000
363,000,000,000
-
(121,640,058) 304,878,359,942
(357,151,041) 329,642,848,959
(274,173,020) 362,725,826,980
-
25,000,000,000
-
-
-
-
-
-
-
204,644,811
87,726,873
173
MTN SMF I Year 2010 A Series B Series MTN SMF II Year 2010 MTN SMF III Year 2011 Tahap I Tahap II Less: Unamortized MTN Issuance cost Total-net Current Portion Less: Unamortized MTN Issuance cost Total-net
-
Long-term portion Less: Unamortized MTN Issuance cost
24,990,306,498
-
Total-net
487,190,976
-
(9,693,502)
Amortization costs charged to the statements of income
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/65 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22.
SURAT (lanjutan)
HUTANG
JANGKA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MENENGAH
22.
MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN SMF I Tahun 2010
MTN SMF I Year 2010
Pada tanggal 16 April 2010 SMF telah menerima dana hasil dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) SMF I Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap dan dengan jumlah Rp188.000.000.000. MTN tersebut terdiri dari 2 (dua) seri yaitu:
On 16 April 2010 SMF received fund from Medium Term Notes (MTN) SMF I Year 2010 issuance with fixed interest rate amounted Rp188,000,000,000. This MTN consist of 2 (two) series:
-
Seri A: MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, berjangka 370 Hari sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN Seri A sebesar Rp163.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 April 2011. MTN ini telah dilunasi pada tanggal 15 April 2011 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
-
A Series: MTN with fixed interest rate 8.75% p.a, 370 days term from issuance date. MTN A Series amounted Rp163,000,000,000 and matured on 21 April 2011. MTN was paid on 15 April 2011 on a timely manner and in full amount.
-
Seri B:MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, berjangka 2 (dua) tahun sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN Seri B sebesar Rp25.000.000.000 dan jatuh tempo pada 16 April 2012. MTN ini telah dilunasi pada tanggal 16 April 2012 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
-
B Series: MTN with fixed interest rate 9.25% p.a, 2 (two) years term from issuance date. MTN B Series amounted Rp25,000,000,000 and matured on 16 April 2012. MTN was paid on 16 April 2012 on a timely manner and in full amount.
MTN yang akan jatuh tempo akan dilunasi dari hasil penerbitan surat hutang baru.
Settlement of due MTN will be funded from the proceed of new notes payable issuance.
Penatausaha dan agen penempatan atas MTN ini adalah PT Danareksa Sekuritas. Dana yang diperoleh dari MTN I, setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembiayaan kembali aset produktif Perseroan.
Arranger and placement agent of these MTNs is PT Danareksa Sekuritas. The proceed from the issuance was used as working capital after deducting with issuance expenses, included refinancing of the Company’s productive asset.
MTN SMF II Tahun 2010
MTN SMF II Year 2010
Pada tanggal 30 Desember 2010 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5% per tahun, berjangka waktu 1 (satu) tahun sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp200.000.000.000 dan jatuh tempo 30 Desember 2011. MTN ini telah dilunasi tanggal 29 Desember 2011.
On 30 December 2010, SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF II Year 2010 with fixed interest rate 8.5% p.a, 1 (one) year term from issuance date. This MTN amounted Rp200,000,000,000 and matured on 30 December 2011. MTN were paid on 29 December 2011.
Penatausaha dan agen penempatan atas MTN ini adalah PT Danareksa Sekuritas. Dana yang diperoleh dari MTN II, setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembiayaan kembali aktiva produktif Perseroan.
Arranger and placement agent of these MTNs is PT. Danareksa Sekuritas. The proceed from the issuance was used as working capital after deducting with issuance expenses, included refinancing of the Company’s productive asset.
MTN SMF III Tahun 2011
MTN SMF III Year 2011
Pada tanggal 17 Oktober 2011 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III Tahap I Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp205.000.000.000 dan jatuh tempo 11 Oktober 2012..
On 17 October 2011 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF III Phase I Year 2011 with fixed interest rate 8.20% p.a, 360 (three hundred sixty) days term from issuance date. This MTN amounted Rp205,000,000,000 and maturing on 11 October 2012.
174
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/66 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22.
SURAT (lanjutan)
HUTANG
JANGKA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MENENGAH
22.
MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN SMF III Tahun 2011 (lanjutan)
MTN SMF III Year 2011 (continued)
Pada tanggal 20 Oktober 2011 SMF menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III Tahap II Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun, berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari sejak Tanggal Penerbitan. Jumlah MTN ini sebesar Rp100.000.000.000 dan jatuh tempo 14 Oktober 2012.
On 20 October 2011 SMF issued Medium Term Notes (MTN) SMF III Phase II Year 2011 with fixed interest rate 8.20% p.a, 360 (three hundred sixty) days term from issuance date. This MTN amounted Rp100,000,000,000 and maturing on 14 October 2012.
Pemegang efek-efek diwakili oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku Wali Amanat.
Note holders represented by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as Trustee.
Perjanjian perwaliamanatan memuat beberapa pembatasan terhadap SMF dan memerlukan persetujuan tertulis dari wali amanat sebelum melakukan hal-hal sebagai berikut:
The trustee agreements contained several covenants and required the Trustee’s written approval before conducting of the following activities:
1. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan dan tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pelunasan Pokok MTN dan/atau pembayaran Bunga MTN, kecuali halhal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Merger or acquisition or dissolving or giving an approval for subsidiary (if any) to merge or acquire except for merger or acquisition or take over that is conducted with a company that have with similar business operation and there is no negative impact to the Company and will not affect the capacity of Company to settle MTN Principal and/or MTN Interest payment, except it’s in line with Indonesian Government privatization program accordance with following conditions:
a. Semua syarat dan kondisi MTN dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan penerus (surviving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus (surviving company) maka seluruh kewajiban berdasarkan MTN dan/atau Perjanjian Perwaliamanatan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus (surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company) tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan MTN dan Perjanjian Perwaliamanatan.
a. All MTN’s terms and conditions in Trustee Agreement and other related documents is prevail and bind thoroughly to the surviving company and in case the Company is not a surviving company then all obligation for MTN and/or Trustee Agreement has been legally shifted to the surviving company and it has sufficient assets and ability to settle obligations on MTN and Trustee Agreement.
b. Perusahaan penerus (surviving company) tersebut salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan.
b. One of the surviving Company’s business line must be similar to the company’s main business.
175
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/67 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22.
SURAT (lanjutan)
HUTANG
JANGKA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MENENGAH
22.
MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN SMF III Tahun 2011 (lanjutan)
MTN SMF III Year 2011 (continued)
2. Melakukan peminjaman hutang baru atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang yang timbul berdasarkan MTN, kecuali hutang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan.
2. To obtain new loan or giving approval to subsidiary (if any) to obtain new loan that has higher level than existing MTN liability, except for loan that is intended for the Company daily business activities.
3. Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan ijin untuk menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun aset termasuk hak atas pendapatan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang, kecuali jaminan yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan Anak Perusahaan (jika ada).
3. To pledge and/or charge or give an approval to pledge and/or to charge its assets in any way including rights for Company’s income and/or subsidiary (if any), both existing and will be obtained in the future, except for pledge that is intended for the Company and subsidiary’s daily business activities.
4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan (jika ada) memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: (i) Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; (ii) Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan yang ditentukan berdasarkan Anggaran Dasar; (iii) Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program kesejahteraan pegawai Perseroan dengan ketentuan sesuai peraturan perusahaan Perseroan.
4. To provide loan to any party or give an approval to subsidiary (if any) to provide loan to any party, except for:
5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha.
5. To change the Company's main business or to give an approval for subsidiary (if any) to change its main business.
6. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
6. To reduce the Company’s authorized, issued and paid up capital.
7.
7.
Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) atau mengijinkan anak perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan pailit atau permohonan PKPU yang diajukan oleh penebit dan atau anak perusahaan jika ada sebagai akibat adanya permohonan kepailitan pihak lain.
176
(i) Existing loan obtained prior to signing of the Trustee Agreement; (ii) Loans granted in accordance with the Company’s business activities based on the articles of association; (iii) Loans to employees including Directors and Commissioners under the Company’s employees welfare program in accordance to Company’s policy.
To lodge a request for bankruptcy or postponement of debt payment obligation (PKPU) or to give an approval subsidiary (if any) to lodge a request for bankruptcy or the PKPU request that put forward by Company’s and or subsidiary, if any, as a result of bankruptcy request filed by other party.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/68 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22.
23.
SURAT (lanjutan)
HUTANG
JANGKA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MENENGAH
22.
MEDIUM TERM NOTES (continued)
MTN SMF III Tahun 2011 (lanjutan)
MTN SMF III Year 2011 (continued)
8.
Membayar, membuat atau menyatakan pembagian deviden pada tahun buku Perseroan selama Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhutang atau Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan MTN.
8.
To pay or declare dividend for the year where the Company defaulted its obligation to pay MTN based on Trustee Agreement, Deed of acknowledgment of debt and/or other related MTN agreements.
9.
Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha penerbit sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi penerbit diatur oleh pihak lain.
9.
To enter into all type of forms of co-operation, profit-sharing or similar agreement outside the day to day activity of the Company or enter into management agreement or similar agreement that caused the Company’s activity being managed by the other party.
SMF telah melakukan pembayaran bunga dan pokok surat hutang jangka menengah sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
SMF has paid all interest and the principle of medium term notes as scheduled.
SMF telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan.
SMF compiled with all the requirements mentioned in trustee agreement.
OBLIGASI
23. 30 Juni/ June 2012
Nilai Nominal: Obligasi I Obligasi II Obligasi III Seri A Seri B Obligasi IV Seri A Seri B Obligasi Berkelanjutan I PUB I Seri A PUB I Seri B PUB I Seri C Obligasi Berkelanjutan I PUB I Seri A PUB I Seri B PUB I Seri C
Dikurangi: Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah – bersih Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Obligasi I Obligasi II Obligasi III Seri A Obligasi IV Seri A Seri B Obligasi berkelanjutan I PUB I Seri A Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah – bersih
BONDS
31 Desember/December 2010
2011
2009
-
-
-
300,000,000,000 251,000,000,000
500,000,000,000 227,000,000,000
500,000,000,000 227,000,000,000
500,000,000,000 227,000,000,000
-
85,000,000,000
378,000,000,000 85,000,000,000
-
-
160,000,000,000 80,000,000,000 510,000,000,000
160,000,000,000 80,000,000,000 510,000,000,000
-
-
255,000,000,000 157,000,000,000 838,000,000,000
-
-
-
2,812,000,000,000
1,940,000,000,000
727,000,000,000
551,000,000,000
(3,483,935,456) 2,808,516,064,544
(2,505,883,004) 1,937,494,116,996
(756,131,089) 726,243,868,911
(1,623,882,576) 549,376,117,424
Nominal Value: Bonds I Bonds II Bond III A Series B Series Bond IV A Series B Series Continuing Bonds I A Series B Series C Series Continuing Bonds I A Series B Series C Series
Less: Unamortized bonds issuance costs Total – net Less:
-
-
-
300,000,000,000 -
500,000,000,000
500,000,000,000
-
-
378,000,000,000 85,000,000,000
378,000,000,000 -
-
-
160,000,000,000
160,000,000,000
(378,302,498,443) 744,697,501,557
(943,136,571) 1,037,056,863,429
177
-
(706,496,244) 299,293,503,756
Current portion Bond I Bonds II Bond III A Series Bond IV A Series B Series Continuing bonds I PUB I A Series Unamortized bonds issuance costs Total – net
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/69 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23. 30 Juni/ June 2012
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun Obligasi II Obligasi III Seri A Seri B Obligasi IV Seri B Obligasi berkelanjutan I PUB I Seri B PUB I Seri C Obligasi Berkelanjutan I PUB II Seri A PUB II Seri B PUB II Seri C Beban emisi yang belum diamortisasi Jumlah – bersih Beban amortisasi yang dibebankan ke laporan laba rugi
227,000,000,000
BONDS (continued)
31 Desember/December 2010
2011
2009
-
-
251,000,000,000
227,000,000,000
500,000,000,000 227,000,000,000
-
85,000,000,000
-
-
80,000,000,000 510,000,000,000
80,000,000,000 510,000,000,000
-
-
255,000,000,000 157,000,000,000 838,000,000,000 2,067,000,000,000
902,000,000,000
727,000,000,000
251,000,000,000
(3,181,437,013)
(1,562,746,433)
(756,131,089)
(917,386,332)
2,063,818,562,987
900,437,253,567
726,243,868,911
250,082,613,668
1,203,876,354
1,572,248,703
2,645,125,782
706,496,244
Long-term portion Bond II Bond III A Series B Series Bond IV B Series Continuing bonds I PUB I B Series PUB I C Series Continuing BondsI PUB II A Series PUB II B Series PUB II C Series Unamortized bonds issuance costs Total – net Amortization costs charged to the statements of income
Obligasi I
Bonds I
Pada bulan Juli 2009 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 01) yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia dengan Nilai Nominal sebesar Rp300.000.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 10,125% per tahun, dengan jangka waktu 370 hari dan jatuh tempo tanggal 15 Juli 2010. Obligasi ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
In July, 2009 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial I Year 2009 With Fixed Interest Rate” (SMFP 01) which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp300,000,000,000 and interest rate of 10.125% per annum, 370 days terms and matured on 15 July 2010. Bonds were timely paid on maturity date.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh kekayaan SMF baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang ada saat ini maupun yang akan ada di kemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab UndangUndang Hukum Perdata Indonesia. Hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur SMF lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
This Bonds was not guaranteed by a specific collateral but with all SMF’s assets both tangible and intangible, both existing and to be obtained in the future pursuant to Section 1131 and Section 1132 Indonesia Civil Code. The bonds holder rights is paripassu without preference with other SMF creditors’ rights according to prevail regulations.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan untuk pembiayaan aset produktif dengan alokasi sebagai berikut:
The proceed from the bond issuance (after deducting issuance cost),was used for refinancing of earning assets with allocation as follows:
• •
85% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program. 15% untuk penempatan pada Efek Beragun Aset (EBA) KPR hasil sekuritisasi.
178
• •
85% for loans in the form of refinancing program. 15% for investment on Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) of the securitization.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/70 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi I (lanjutan)
Bonds I (continued)
Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendapat peringkat AA(idn) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Permata Tbk (pihak yang tidak terafiliasi) bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan Obligasi ini.
This Bonds was traded in the Indonesian Stock Exchange and obtained AA(idn) rating from PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Permata Tbk (a non-affiliated party) acts as a trustee for this bond issuance.
Obligasi Sarana Multigriya Finansial I telah dilunasi pada bulan Juli 2010 sesuai dengan tanggal jatuh tempo.
Bonds Sarana Multigriya Finansial I were timely paid on maturity date, July 2010.
Obligasi II
Bonds II
Pada bulan Desember 2009 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 02) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp251.000.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 9,5% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2011. Obligasi ini telah dilunasi tepat waktu pada saat jatuh tempo.
In December 2009 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial II Year 2009 With Fixed Interest Rate” (SMFP 02) which is listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp251,000,000,000 and interest rate of 9.5% per annum and matured on 3 January 2011. Bonds were timely paid on maturity date.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh kekayaan SMF baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang ada maupun yang akan ada di kemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, sedangkan hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur SMF lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
This bonds is not guaranteed by a specific collateral but with all SMF’s assets both tangible and intangible, both existing and to be obtained in the future pursuant to Section 1131 and Section 1132 Indonesia Civil Code. The bonds holder rights is paripassu without preference with other SMF creditors’ rights according to prevail regulations.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan untuk pembiayaan aset produktif dengan alokasi:
The proceed from the bond issuance (after deducting the emission cost), was used for financing of earning assets with allocation as follow:
• •
90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program. 10% untuk penempatan pada Efek Beragun Aset (EBA) KPR hasil sekuritisasi.
Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendapat peringkat AA(idn) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Permata Tbk (pihak yang tidak terafiliasi) bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan Obligasi ini.
179
• •
90% for loans in the form of refinancing program. 10% for investment on Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) of the securitization.
This Bonds was traded in the Indonesian Stock Exchange and obtained AA(idn) rating from PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Permata Tbk (a non-affiliated party) acts as a trustee for this bond issuance.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/71 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi II (lanjutan)
Bonds II (continued)
Obligasi Sarana Multigriya Finansial II telah dilunasi pada tanggal 30 Desember 2010 sebesar Rp257.623.611.111 sesuai dengan permintaan agen pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyatakan bahwa 2 hari sebelum tanggal jatuh tempo dana pelunasan telah diterima oleh KSEI. Perseroan telah membayar pelunasan sesuai dengan permintaan KSEI pada tanggal tersebut diatas dan tanggungjawab pembayaran kepada pemegang obligasi telah beralih kepada KSEI sesuai dengan surat PT KSEI No. KSE23112/JKS/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang konfirmasi ketersediaan dana pelunasan pokok dan bunga ke-4 (empat) atas Obligasi Sarana Multigriya Finansial II tahun 2009 yang menyebutkan KSEI telah menerima dana pembayaran Obligasi SMF II, maka Perseroan telah memenuhi kewajibannya kepada pemegang obligasi.
Bonds Sarana Multigriya Finansial II had been settled on 30 December 2010 amounted Rp257,623,611,111 as requested by payment agent PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) that funds for the settlement of bonds had to be received in KSEI’s account 2 days prior to the due date. The Company had transferred the funds as requested by KSEI and the responsibility for the settlement to bonds holders was transferred to KSEI as confirmed by the letter number KSE23112/JKS/2010 dated 30 Desember 2010 regarding confirmation on the availability of funds for principal and 4th interest settlement of Bonds Sarana Multigriya Finansial II year 2009 which stated that funds had been received by KSEI, thereby the Company had fulfilled its obligation to bonds holders.
Obligasi III
Bonds III
Pada bulan Juli 2010 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 03) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp727.000.000.000. Obligasi tersebut diterbitkan pada tanggal 8 Juli 2010 yang terdiri dari 2 seri yaitu:
In July, 2010 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Year 2010 With Fixed Interest Rate” (SMFP 03) which is listed in Indonesian Stock Exchange with nominal value of Rp727,000,000,000. The Bond was issued on 8 July 2010 which consist of 2 series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp500.000.000.000 dan jatuh tempo pada 8 Juli 2012.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 9.25% p.a, 2 years term from issuance date. Bond A Series issued with nominal value of Rp500,000,000,000 and maturing on 8 July 2012.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp227.000.000.000 dan jatuh tempo pada 8 Juli 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 9.75% p.a, 3 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp227,000,000,000 and maturing on 8 July 2013.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh kekayaan SMF baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang ada maupun yang akan ada di kemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa preferen dengan hak-hak kreditur SMF lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
180
This Bonds is not guaranteed by a specific collateral but with all SMF’s assets both tangible and intangible, both existing and to be obtained in the future pursuant to Section 1131 and Section 1132 Indonesia Civil Code. The right of bond holder is paripassu without preference with other SMF creditors’ rights according to prevail regulations.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/72 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi III (lanjutan)
Bonds III (continued)
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan untuk pembiayaan aset produktif dengan alokasi:
Obtained fund from the bond issuance, after deducting the emission fees, was used for financing of earning asset with allocation:
•
•
•
90% untuk penyaluran pinjaman dalam bentuk refinancing program. 10% untuk penempatan pada Efek Beragun Aset (EBA) KPR hasil sekuritisasi.
•
90% for loans in the form of refinancing program. 10% will be invested on Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) issued from the securitization.
Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendapat peringkat AA(idn) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan Obligasi ini.
This Bonds was traded in the Indonesian Stock Exchange and obtained AA(idn) rating from PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk acts as the trustee for this bond issuance.
Obligasi IV
Bonds IV
Pada bulan April 2011 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 Dengan Jaminan Pasti Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (SMFP 04) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, dengan nilai nominal sebesar Rp463.000.000.000. Obligasi terdiri dari 2 seri yaitu:
In April 2011 SMF issued Bonds namely “Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Year 2011 With Mortgage Receivable as collateral with fixed interest rate (SMFP 04), which was listed in Indonesian Stock Exchange with nominal value of Rp463,000,000,000. This Bond consist of 2 series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% per tahun, jangka waktu 370 hari sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp378.000.000.000 dan jatuh tempo pada 9 April 2012. Obligasi ini telah dilunasi pada tanggal 9 April 2012 secara tepat waktu dan tepat jumlah
-
A Series: Bond with fixed interest rate 8.40% p.a, 370 days term from issuance date. Bond A Series issued with nominal value of Rp378,000,000,000 and matured on 9 April 2012. This bond was paid on 9 April 2012 on a timely manner and in full amount.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,80% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp85.000.000.000 dan jatuh tempo pada 5 April 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 8.80% p.a, 2 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp85,000,000,000 and maturing on 5 April 2013.
Obligasi dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang KPR milik Perseroan berdasarkan akta jual beli tagihan dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Dalam hal nilai jaminan kurang dari 60% Perseroan wajib memberikan jaminan tambahan yang nilainya mencukupi untuk menutup kekurangan nilai jaminan.
This bond is collateralised by fiduciary receivable owned by SMF based on sell and purchase deed with PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with minimum collateral value of 60% from the bond’s principle. If the collateral is less than 60% SMF has an obligation to give additional collateral that has the same value to cover the shortage of collateral value.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan disalurkan sebagai pinjaman kepada lembaga penyalur KPR.
Funds obtained from the bond issuance, after deducting the emission fees, was allocated for loans in the form of refinancing program.
181
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/73 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi berkelanjutan I tahap I
Continuing bonds I phase I
Pada bulan Desember 2011 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap I) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal Rp750.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu:
In Desember, 2011 SMF issued Bonds namely “Continuing Bond Sarana Multigriya Finansial I phase I Year 2011 With Certain Collateral of Mortgage Receivable Asset with Fixed Interest Rate” (PUB I Phase I) which was listed in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp750,000,000,000 This Bonds consist of 3 (three) series:
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,375% per tahun, jangka waktu 370 hari sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp160.000.000.000 dan jatuh tempo pada 26 Desember 2012.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 7.375% p.a, 370 days term from issuance date. Bond A Series issued with nominal value of Rp160,000,000,000 and maturing on 26 December 2012.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,225% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp80.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 Desember 2013.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 8.225% p.a, 2 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp80,000,000,000 and maturing on 21 December 2013.
-
Seri C: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,475% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal Rp510.000.000.000 dan jatuh tempo pada 21 Desember 2014.
-
C Series: Bond with fixed interest rate 8.475% p.a, 3 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp510,000,000,000 and maturing on 21 December 2014.
Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan untuk : • •
Disalurkan sebagai pinjaman kepada lembaga penyalur KPR. Pelunasan MTN SMF II tahun 2010 sebesar Rp200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5% per tahun, dengan jangka waktu 1 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2011.
Funds obtained from the public offering, after deducting the emission fees, were used for : •
Loans in the form of refinancing program.
•
Repayment of MTN SMF II in 2010 amounted to Rp200,000,000,000 with a fixed interest rate of 8.5% p.a with 1 year term matured on 30 December 2011.
Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendapat peringkat AA(idn) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan Obligasi ini.
This Bond was traded in the Indonesian Stock Exchange and obtained AA(idn) rating from PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk acts as the trustee for this bond issuance.
Obligasi berkelanjutan I tahap II
Continuing bond I phase II
Pada bulan April 2012 SMF menerbitkan Obligasi dengan nama “Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Dengan Tingkat Bunga Tetap” (PUB I Tahap II) yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu:
In April, 2012 SMF issued Bonds namely “Continuing Bonds Sarana Multigriya Finansial phase II Year 2011 With Certain Collateral of Mortgage Receivable Asset of Fixed Interest Rate” (PUB I Phase II) which was traded in the Indonesian Stock Exchange with nominal value of Rp1,250,000,000,000. This Bonds consist of 3 (three) series:
182
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/74 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
Obligasi berkelanjutan I tahap II (lanjutan)
BONDS (continued) Continuing bond I phase II (continued)
-
Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,1% per tahun, jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp255.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2014.
-
A Series: Bond with fixed interest rate 7.1% p.a, 2 years term from issuance date. Bond A Series issued with nominal value of Rp255,000,000,000 and maturing on 25 April 2014.
-
Seri B: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp157.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2015.
-
B Series: Bond with fixed interest rate 7.35% p.a, 3 years term from issuance date. Bond B Series issued with nominal value of Rp157,000,000,000 and maturing on 25 April 2015.
-
Seri C: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,55% per tahun, berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Obligasi ini diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp838.000.000.000 dan jatuh tempo pada 25 April 2017.
-
C Series: Bond with fixed interest rate 7.55% p.a, 5 years term from issuance date. Bond C Series issued with nominal value of Rp838,000,000,000 and maturing on 25 April 2017.
Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dipergunakan untuk :
Funds obtained from the public offering, after deducting the emission fees, were used for :
•
•
Loans in the form of refinancing program.
•
Repayment of Bonds SMF IV A series in 2011 amounted to Rp378,000,00,000 with a fixed interest rate of 8.4% p.a with 370 days term matured on 9 April 2012 and MTN SMF I B series amounted to Rp 25,000,000,000 with a fixed interest rate of 9.25% p.a with 2 years term matured on 16 April 2012.
•
Disalurkan sebagai pinjaman kepada lembaga penyalur KPR. Pelunasan obligasi SMF IV seri A tahun 2011 dengan jaminan pasti aset piutang KPR sebesar Rp378.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap 8,4% per tahun dengan jangka waktu 370 hari yang jatuh tempo pada tanggal 9 April 2012 dan MTN SMF I seri B tahun 2010 sebesar Rp25.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap 9,25% per tahun dengan jangka waktu 2 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 16 April 2012.
Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendapat peringkat AA(idn) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat atas penerbitan Obligasi ini.
This Bond was traded in the Indonesian Stock Exchange and obtained AA(idn) rating from PT Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk acts as the trustee for this bond issuance.
Perjanjian perwaliamanatan memuat beberapa pembatasan terhadap SMF dan memerlukan persetujuan tertulis dari wali amanat sebelum melakukan hal-hal sebagai berikut:
The trustee agreements contained several covenants and required the Trustee’s written approval before conducting of the following activities:
183
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/75 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi berkelanjutan I tahap II (lanjutan)
Continuing bond I phase II (continued)
1. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan dan tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Merger or acquisition or dissolving or giving an approval for subsidiary (if any) to merge or acquire except for merger or acquisition or take over that is conducted with a company that have with similar business operation and there is no negative impact to the Company and will not affect the capacity of Company to settle Bonds Principal and/or Bonds Interest payment, except it’s in line with Indonesian Government privatization program accordance with following conditions:
a.
Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan penerus (surviving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus (surviving company) maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan/atau Perjanjian Perwaliamanatan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus (surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company) tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.
a. All Bonds terms and conditions in Trustee Agreement and other related documents is prevail and bind thoroughly to the surviving company and in case the Company is not a surviving company then all obligation for Bonds and/or Trustee Agreement has been legally shifted to the surviving company and it has sufficient assets and ability to settle obligations on Bonds and Trustee Agreement.
b.
Perusahaan penerus tersebut salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan.
b. One of the surviving Company’s business line must be similar to the company’s main business.
2. Melakukan peminjaman hutang baru atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali hutang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan.
2.
To obtain new loan or giving approval to subsidiary (if any) to obtain new loan that has higher level than existing Bonds liability, except for loan that is intended for the Company daily business activities.
3. Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan ijin untuk menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang, kecuali jaminan yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan Anak Perusahaan (jika ada).
3.
To pledge and/or charge or give an approval to pledge and/or to charge its assets in any way including rights for Company’s income and/or subsidiary (if any), both existing and will be obtained in the future, except for pledge that is intended for the Company and subsidiary’s daily business activities.
184
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/76 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 23.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
OBLIGASI (lanjutan)
23.
BONDS (continued)
Obligasi berkelanjutan I tahap II (lanjutan)
Continuing bond I phase II (continued)
4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan (jika ada) memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: (i) Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; (ii) Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan yang ditentukan berdasarkan Anggaran Dasar; (iii) Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program kesejahteraan pegawai Perseroan dengan ketentuan sesuai peraturan perusahaan Perseroan.
4.
5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha.
5.
6. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
6. To reduce the Company’s authorized, issued and paid up capital.
7. Membayar, membuat atau menyatakan pembagian deviden pada tahun buku Perseroan selama Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhutang atau Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan Obligasi.
7. To pay or declare dividend for the year where the Company defaulted its obligation to pay bonds based on Trustee Agreement, Deed of acknowledgment of debt and/or other related Bonds agreements.
8. Memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali Amanat harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
8. To ensure that financial condition of the Company as reported in the latest annual financial statements audited by Public Accountant Firm for submission to Trustee should have the following financial ratios:
To provide loan to any party or give an approval to subsidiary (if any) to provide loan to any party, except for: (i)
Existing loan obtained prior to signing of the Trustee Agreement;
(ii)
Loans granted in accordance with the Company’s business activities based on the articles of association; Loans to employees including Directors and Commissioners under the Company’s employees welfare program in accordance to Company’s policy.
(iii)
To change the Company's main business or to give an approval for subsidiary (if any) to change its main business.
a.
Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari 1:1 (satu berbanding satu).
a.
Current Ratio, ratio of total current assets to total current liabilities is not less than 1:1 (one to one).
b.
Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8:1 (nol koma delapan berbanding satu).
b.
Ratio of Productive Assets to Liabilities is not less than 0.8:1 (zero point eight to one).
SMF telah melakukan pembayaran bunga dan pokok obligasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
185
SMF has paid the interest and the principle of bonds as schedule.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/77 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL SAHAM a.
b.
24.
Modal saham
CAPITAL STOCK a.
Capital stock
SMF dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia. SMF memiliki modal dasar sebesar Rp4 triliun yang terdiri dari 4 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.
SMF is solely owned by the Government of the Republic of Indonesia. SMF has authorized capital stock of Rp4 trillion consisting of 4 million shares with par value of Rp1 million per share.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 5 tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan sekunder Perumahan, pada tanggal 21 September 2005 telah ditempatkan dan disetor penuh modal saham sebesar Rp1 triliun yang terdiri dari 1 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.
Based on the Government of the Republic of Indonesian Regulation number 5 year 2005 dated 29 December 2011 regarding the Investment by the Republic of Indonesia to Establish a State Owned Entity in Secondary Mortgage Financing, on 21 September 2005, an amount of share capital amounting Rp1 trillion has been issued and fully paid, consisting of 1 million shares with par value of Rp1 million per share.
Pada tanggal 30 Desember 2011 Pemerintah melakukan Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1 triliun, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Penambahan setoran modal tersebut telah diterima pada tanggal 30 Desember 2011. Per 31 Desember 2011 jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp2 triliun yang terdiri dari 2 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.
On 30 December 2011, the Government injected Capital Additions of Rp1 trillion, as stipulated in the Government of the Republic of Indonesian Regulation number 7 year 2011 dated 29 December 2011 regarding the Share Capital of the Republic of Indonesia to PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). This additional capital was received on 30 December 2011. As of 31 December 2011 the issued and fully paid up capital amounting to Rp2 trillion, consisting of 2 million shares with par value of Rp1 million per share.
Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp2 triliun (2010 dan 2009: Rp1 triliun) yang terdiri dari 2 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham (2010 dan 2009: 1 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham).
As of 30 June 2012 and 31 December 2011, the issued and fully paid capital amounted Rp2 trillion (2010 and 2009: Rp1 trillion), consisting of 2 million shares with par value of Rp1 million per share (2010 and 2009: 1 million shares with par value of Rp1 million per share).
Penggunaan laba bersih
b.
i. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2011, yang dinyatakan dalam akta No 45 notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba bersih tahun 2010 sebagai cadangan modal sebesar Rp38.000.000.000, sebagai laba ditahan sebesar Rp38.861.395.206 dan sebagai alokasi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp776.377.729. Hal-hal lain yang belum diputuskan akan diputuskan oleh pemegang saham secara sirkuler.
186
Appropriation of net income i. Based on minutes of the Stockholder’s General Meeting held on 15 June 2011, which was notarized under deed number 45 of notary Poerbainingsih Adi Warsito, S.H., the stockholder approved the 2010 appropriation of net income as capital reserves amounting to Rp38,000,000,000, as retained earning amounting to Rp38,861,395,206, as allocation for Corporate Social Responsibility (CSR) activity amounting to Rp776,377,729. Other matters that had not been decided will be decided as circular by stockholder.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/78 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24.
MODAL SAHAM (lanjutan) b.
25.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated) 24.
Penggunaan laba bersih (lanjutan)
b.
Appropriation of net income (continued)
ii. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2010, yang dinyatakan dalam akta No 45 notaris Emi Susilowati, S.H. pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba bersih tahun 2009 sebagai cadangan modal sebesar Rp46.000.000.000, sebagai laba ditahan sebesar Rp46.514.246.200 dan sebagai alokasi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp934.487.335 serta memberikan tantiem sebesar 1,5% dari laba bersih Perseroan.
ii. Based on minutes of the Stockholder’s General Meeting held on 24 June 2010, which was notarized under deed number 45 of notary Emi Susilowati, S.H., the stockholder approved the 2009 appropriation of net income as capital reserves amounting to Rp46,000,000,000, as retained earning amounting to Rp46,514,246,200, as allocation for Corporate Social Responsibility (CSR) activity amounting to Rp934,387,335 and distribute 1.5% of the Company’s net income as tantiem.
iii. Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, yang dinyatakan dengan akta No. 38 notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba bersih tahun 2008 sebagai cadangan modal sebesar Rp40.000.000.000 dan sebagai laba ditahan sebesar Rp37.260.430.360 serta memberikan bonus sebesar 1% dari laba bersih Perseroan.
iii. Based on minutes of the Stockholder’s General Meeting held on 18 June 2009 which was notarized under deed number 38 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the stockholder approved the 2008 appropriation of net income as capital reserves amounting to Rp40,000,000,000, as retained earning amounting to Rp37,260,430,360 and distribute 1% of the Company’s net income as bonus.
Penggunaan laba bersih yang telah ditentukan penggunaannya ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang No.40/ 2007 tertanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaanperusahaan untuk membuat penyisihan laba bersih yang telah ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu penyisihan tersebut.
This appropriation of net income was provided in relation with the Law No.40/ 2007 dated 16 August 2007 regarding the Limited Liability Company which requires companies to set up an appropriated net income, at least 20% of the issued and paid up share capital. There is no timeline over which this amount should be provided.
PENDAPATAN BUNGA
25.
30 Juni/ June 2012 Pinjaman yang diberikan Deposito berjangka Efek beragun aset (EBA) Surat Utang Negara (SUN) Obligasi Retail Indonesia (ORI) Penempatan dana pendukung kredit Penempatan dana transisi Jumlah *)
CAPITAL STOCK (continued)
30 Juni/ June 2011*)
2011*)
INTEREST INCOME 31 Desember/December 2010*)
2009*)
137,662,786,364 58,430,606,615
74,511,893,095 29,916,979,923
169,070,709,760 55,999,007,678
109,920,359,748 58,763,034,195
64,591,639,348 69,026,459,255
10,097,902,918 757,439,391
12,595,298,955 756,633,200
25,198,828,204 1,512,669,762
38,584,826,854 1,477,785,327
13,325,059,072 1,515,826,317
-
-
-
3,127,646,482
3,311,671,721
749,840,682
-
-
-
-
Loans Time deposits Residential mortgage Backed securities (RMBS) Government bonds (SUN)
50,261,137
-
-
-
-
Government bonds (ORI) Placement on credit enhancement Placement on servicer transition
207,748,837,107
117,780,805,173
251,781,215,404
211,873,652,606
151,770,655,713
Total
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3) *)
Pendapatan bunga berdasarkan klasifikasi aset keuangan adalah sebagai berikut:
Interest income based on the classification of financial assets:
30 Juni/ June 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
196,893,494,798 10,097,902,918 757,439,391
Loans and receivables Financial assets at fair value through profit and loss Held-to-maturity financial assets
207,748,837,107
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
187
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/79 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 26.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PENDAPATAN DAN BEBAN SEKURITISASI
26.
SECURITIZATION INCOME AND EXPENSE
a. Pendapatan Sekuritisasi
a. Securitization Income
30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011*)
31 Desember/December 2010*)
2011*)
Komisi pendukung kredit Jasa pendidikan dan pelatihan Koordinator sekuritisasi Penata sekuritisasi
570,558,024
304,440,080
700,839,526
450,873,095
323,600,000
117,000,000
813,740,816
478,050,954
32,896,190 -
45,558,489 -
106,634,779 1,020,408,164
86,670,662 2,272,727,273
19,341,134 -
Securitization coordinator Securitization arranger
Jumlah
927,054,214
466,998,569
2,641,623,285
3,288,321,984
424,407,105
Total
*)
Restated (refer to Note 3) *)
b. Securitization Expense 30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011*)
31 Desember/December 2010*)
2011*)
2009*)
Jasa pendidikan dan pelatihan Penata sekuritisasi
197,062,615 -
97,775,260 -
440,784,080 100,000,000
977,272,726
-
Education and training services Securitization arranger
Jumlah
197,062,615
97,775,260
540,784,080
977,272,726
-
Total
*)
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3) *)
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN INSTRUMEN KEUANGAN 30 Juni/ June 2012
27.
30 Juni/ June 2011*)
Laba (rugi) penjualan EBA Laba efek tersedia untuk dijual yang terealisasi
(47,170,190)
Jumlah
(47,170,190)
*)
121,148,846 Fee from credit enhancement Education and training 283,917,125 services
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
b. Beban Sekuritisasi
27.
2009*)
-
31 Desember/December 2010*)
2011*) -
GAINS FROM SALE OF FINANCIAL INSTRUMENTS 2009*)
476,850,000
-
-
-
-
1,192,625,000
-
Gain (loss) on sale of RMBS Realized gain of available for sale securities
-
476,850,000
1,192,625,000
-
Total
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3) *)
Kerugian dari penjualan instrumen keuangan berdasarkan klasifikasi aset keuangan adalah sebagai berikut:
Loss from sale of financial instruments based on the classification of financial assets: 30 Juni/ June 2012
Diperdagangkan
28.
(47,170,190)
PENDAPATAN LAIN-LAIN – BERSIH 30 Juni/ June 2012 Pembalikan penyisihan bonus tahun lalu (Catatan 19) Pendapatan bunga dari kas di bank Bunga pinjaman karyawan Laba (rugi) selisih kurs Lainnya Jumlah *)
28.
30 Juni/ June 2011*)
2011*)
Trading
OTHER INCOME – NET 31 Desember/December 2010*)
2009*)
730,218,596
-
1,153,133,190
2,031,696,288
3,120,414,834
91,351,601 67,025,688
277,007,613 32,173,655
424,435,945 63,574,313
33,277,470 69,756,432
20,640,459 59,712,756
(5,132,917) 366,305,258
(602,039) 125,109,958
(40,618,135) 62,785,943
(3,251,430) 46,594,438 931,938,893
(5,139,454) 43,836,847 347,878,661
2,002,315,789
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
2,259,238,109
3,222,935,857
Reversal of last year bonus provision (Note19) Interest income on cash in bank Employees loan interest Gain (loss) on foreign exchange Others Total Restated (refer to Note 3) *)
188
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/80 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 29.
BEBAN BUNGA
29. 30 Juni/ June 2012
Biaya bunga obligasi Biaya bunga MTN Jumlah *)
30.
30 Juni/ June 2011*)
2011*)
INTEREST EXPENSE 31 Desember/December 2010*)
2009*)
95,956,689,865 13,783,114,105
44,593,369,448 13,414,500,929
98,317,212,636 30,126,347,647
78,515,194,197 12,732,202,000
15,245,494,029 105,974,437
Bond interest expenses MTN interest expenses
109,739,803,970
58,007,870,377
128,443,560,283
91,247,396,197
15,351,468,466
Total
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
Restated (refer to Note 3)
GAJI DAN TUNJANGAN 30 Juni/ June 2012 Gaji dan honorarium Tunjangan Penyisihan bonus (Catatan 19) Liabilitas purna jabatan (Catatan 13b) Liabilitas imbalan kerja karyawan (Catatan 21) Jumlah
31.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
30. 30 Juni/ June 2011
2011
*)
SALARIES AND BENEFITS 31 Desember/December 2010
2009
3,778,409,741 3,738,965,696
3,405,031,655 2,122,344,062
7,369,482,164 5,773,918,557
7,109,939,744 5,523,425,359
6,147,803,588 3,862,535,875
2,003,332,658
2,121,105,321
4,024,925,163
3,881,888,647
537,240,000
364,773,750
-
729,547,500
537,014,000
411,998,000
876,969,000
844,448,000
4,672,436,677 Provision for bonus (Note 19) Post employment 644,403,750 benefit (Note 13b) Provision employee 768,504,000 benefits (Note 21)
10,594,962,095
8,425,252,788
18,045,294,884
18,089,249,250
16,095,683,890
Salaries and honorarium Benefits
Total
Gaji dan tunjangan karyawan termasuk kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi SMF (Catatan 1).
Salaries and employees benefits include compensation received by SMF’s Boards of Commissioners and Directors (Note 1).
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 33 for details of related parties balances and transactions.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni/ June 2012 Pendidikan dan pelatihan Iklan, informasi dan hubungan masyarakat Penyusutan aset tetap (Catatan 15) Jasa profesional Sewa dan sewa ruang kantor Transportasi dan akomodasi Pemeliharaan dan perbaikan Perlengkapan kantor dan percetakan Utilitas Komunikasi Asuransi Kustodian Administrasi bank Lain-lain Jumlah
31.
30 Juni/ June 2011
2011
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 31 Desember/December 2010
2009
1,068,700,331
480,674,955
1,293,675,941
704,103,558
919,928,542
812,347,197
511,739,974
1,532,740,301
2,041,120,094
1,231,463,232
567,103,583 519,170,028
637,273,905 932,716,409
1,228,818,456 1,466,744,195
1,080,808,315 2,077,455,208
591,169,315 862,918,427
Training and education Advertising, information and public relation Depreciation of fixed assets (Note 15) Professional fees
506,711,093
426,535,316
821,872,984
1,584,511,576
2,252,744,691
Rent and office space rental
469,042,077
299,094,868
843,780,113
857,551,446
795,346,430
Transportation and accommodation
172,056,795
126,101,894
286,320,637
1,008,158,106
126,185,691
Repairs and maintenance
171,828,381 156,076,580 87,866,533 81,808,418 30,771,489 19,801,627 272,505,207
234,978,564 122,529,581 66,451,290 84,364,123 27,058,719 13,852,901 418,825,681
549,900,582 254,743,450 145,191,653 163,646,493 48,417,507 30,536,555 1,854,079,302
537,776,853 214,029,922 121,560,164 171,242,031 70,711,546 26,814,249 1,194,473,025
161,719,715 Office equipment and printing 84,548,456 Utilities 95,923,040 Communication 154,712,076 Insurance 51,207,144 Custodian service 26,991,430 Bank charges 113,132,454 Others
4,935,789,339
4,382,198,180
10,520,468,169
11,690,316,093
189
7,467,990,643
Total
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/81 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 32.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
LABA BERSIH PER SAHAM
32.
EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan jumlah lembar saham tertimbang yang beredar pada periode bersangkutan. 30 Juni/ June 2012
30 Juni/ June 2011
Earnings per share is calculated by dividing net income attributable to stockholders by number of weighted average shares outstanding during the period. 2011*)
31 Desember/December 2010
Jumlah laba komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk
67,607,371,631
42,422,106,419
80,498,503,264
77,637,772,935
Jumlah lembar saham tertimbang yang beredar
2,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
33,803
42,422
80,499
77,637
Laba Bersih per saham – dasar / dilusian *
*)
33.
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI
Disajikan kembali (lihat Catatan 3)
93,448,733,535
Total comprehensive income attributed to parent entity owner
Number of weighted 1,000,000 average shares outstanding 93,448
Earnings per share – basic / diluted Restated (refer to Note 3 )*)
33.
Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi: Pihak berelasi/ Related parties
2009
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES The nature of relationship with related parties is summarized as follows:
Sifat dari hubungan/ Nature of Relationship
Sifat dari transaksi / Nature of transaction
Manajemen kunci/Key Management
Piutang hubung istimewa (pinjaman karyawan)/Due from related parties (employee loan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk./ PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Rekening Giro, Deposito Berjangka/ Cash in Bank, Time Deposits
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk./PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Rekening Giro, Deposito Berjangka/ Cash in Bank, Time Deposits
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk./PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Rekening Giro, Deposito Berjangka, Investasi jangka pendek, Pinjaman yang diberikan/Cash in Bank, Time Deposits,Short Term Investment, Loans
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Syariah/PT. Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka, Piutang Bunga Pinjaman, Pinjaman yang diberikan/Time Deposit, Loans Interest Receivable, Loans
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk./PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposits
PT Bank BNI Syariah/PT Bank BNI Syariah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka, Piutang Usaha Berbasis Bunga/Time Deposit, Account Receivable Interest Based
PT Bank Syariah Mandiri/ PT Bank Syariah Mandiri
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Rekening Giri, Deposito Berjangka , Pinjaman yang diberikan/Cash in Bank, Time Deposits, Loans
PT Bank BRISyariah/ PT Bank BRISyariah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposits
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah/PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk./PT Bank Pembanungan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
PT Bank Jabar Banten Syariah/PT Bank Jabar Banten Syariah
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka, Dana Jaminan/Time Deposit, Sinking Funds
PT Bank Bukopin Tbk./PT. Bank Bukopin Tbk.
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
Personel manajemen kunci/ Key management personnel
190
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/82 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33.
Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi: (lanjutan)
TRANSACTION (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
The nature of relationship with related parties is summarized as follows: (continued)
PT Bank Syariah Bukopin/PT Bank Syariah Bukopin
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta/Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Piutang Bunga Pinjaman/Loans Interest Receivable
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat/PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka dan Bangka Belitung/PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah)/Entites under common control (Government)
Deposito Berjangka/Time Deposit
Aset
Assets
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents 30 Juni/ June 2012
Entitas dibawah pengendalian yang sama Pemerintah Bank Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah
31 Desember/December 2010
2011
2009
2,264,513,428
46,831,012
-
-
486,251,794
1,001,412,203,522
930,773,195
537,697,472
142,187,801
33,773,444
10,096,500
8,499,445
39,475,447
139,358,856
27,339,113
6,748,173
53,044,012 2,985,472,482
12,948,378 1,001,645,115,212
2,628,968 970,837,776
19,362,871 572,307,961
340,200,000,000
31,062,913,164
-
320,000,000,000
214,000,000,000
400,000,000,000
-
161,500,000,000
132,800,000,000
176,300,000,000
55,000,000,000
145,000,000,000 94,530,170,125 75,000,000,000 46,000,000,000
2,325,000,000 -
5,000,000,000 -
-
25,000,000,000
-
154,800,000,000
216,000,000,000
14,800,000,000 4,000,000,000 -
50,000,000,000 201,200,000,000
-
-
-
-
26,000,000,000
151,000,000,000
1,226,030,170,125
631,387,913,164
2,339,562,498 764,439,562,498
88,648,386,000 510,648,386,000
1,229,015,642,607
1,633,033,028,376
765,410,400,274
511,220,693,961
191
-
Entities under common control Government Cash in Banks Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero)Tbk Time Deposits Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Total
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/83 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33.
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (continued)
Aset (lanjutan)
Assets (continued)
Piutang usaha - berbasis bunga
Account receivables – interest based
30 Juni/ June 2012 Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Piutang Bunga Pinjaman yang Diberikan PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembanguanan Daerah DKI Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah Piutang Bunga Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
31 Desember/December 2010
2011
2009 Entities under common control (Government)
1,267,916,667
1,304,374,999
-
-
37,240,000
37,240,000
42,560,000
55,860,000
1,200,000,000
1,200,000,000
1,354,166,667
968,055,556
6,893,159,535 9,398,316,202
6,007,457,670 8,549,072,669
5,190,972,252 6,587,698,919
3,701,388,888 1,516,666,667 6,241,971,111
254,644,570
52,838,357
-
-
382,901,890
289,632,877
449,797,260
101,720,548
131,901,366 214,199,325 285,616,325 43,791,776
81,499,178 3,702,181 -
252,889,863 11,178,082 -
32,372,603 24,219,178 -
15,068,490
-
40,826,302
97,172,603
83,094,035 13,904,644 -
94,246,576 382,301,808
-
311,780,822
-
-
3,989,041
6,443,836
1,425,122,421
904,220,977
49,950,248 808,630,796
39,580,751 613,290,341
10,823,438,623
9,453,293,646
7,396,329,715
6,855,261,452
Piutang lain-lain 31 Desember/December 2010
2011
1,343,400,927
-
-
644,730,969
Key management Commissioners and directors loan
Loans 30 Juni/ June 2012
Jumlah
Total
2009
Pinjaman yang diberikan
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Time Deposit Interest Receivable Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Other receivables 30 Juni/ June 2012
Manajemen kunci komisaris dan direksi
Loans Interest Receivable PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembanguan Daerah DKI Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank BNI Syariah
31 Desember/December 2010
2011
2009
-
-
-
200,000,000,000
Entities under common control (Government) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
3,370,926,900,245
2,299,345,076,870
1,423,673,650,257
927,360,000,000
Jumlah
2,349,524,091,804 600,000,000,000
1,427,969,090,591 450,000,000,000
999,311,440,110 -
500,000,000,000 -
400,000,000,000
400,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
21,402,808,441
21,375,986,279
24,362,210,147
27,360,000,000
192
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/84 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33.
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (continued)
Aset (lanjutan)
Assets (continued)
Sinking funds
Sinking funds 30 Juni/ June 2012
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah Jumlah
31 Desember/December 2010
2011
2009
3,621,674,000 3,621,674,000
3,084,660,000 3,084,660,000
11,487,173,628 11,487,173,628
10,603,525,000 10,603,525,000
4,615,731,056,402
3,944,916,058,892
2,207,967,553,874
1,456,684,211,382
Total
80.37%
81.90%
85.88%
75.57%
Percentage to total assets
Persentase terhadap jumlah aset
Liabilitas
Liabilities
Biaya yang masih harus dibayar
Accrued expenses
30 Juni/ June 2012 Manajemen kunci Tunjangan
404,653,208
31 Desember/December 2010
2011 184,800,000
171,218,103
Liabilitas purna jabatan
2009 121,146,587
31 Desember/December 2010
2011
537,240,000
-
303,978,125
2009 2,168,420,000
Hutang lain-lain
Key management Directors and commissioners
Other payable 30 Juni/ June 2012
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Lain-lain
Key management Benefit
Post-employment benefit liabilities 30 Juni/ June 2012
Manajemen kunci Direksi dan komisaris
Entities under common control (Government) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah
144,000,000
31 Desember/December 2010
2011
108,000,000
2009
-
-
Penyisihan bonus
Entities under common control (Government) Others
Provision for bonus 30 Juni/ June 2012
31 Desember/December 2010
2011
2009
Manajemen kunci Direksi dan komisaris
2,495,643,035
2,012,462,581
1,940,944,323
2,336,218,338
Key management Directors and commissioners
Jumlah
3,581,536,243
2,305,262,581
2,416,140,551
4,625,784,925
Total
0.11%
0.10%
0.21%
0.80%
Percentage to total liabilities
Persentase terhadap jumlah liabilitas
193
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/85 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33.
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (continued)
Pendapatan
Income 30 Juni/ June 2012
31 Desember/December 2010
2011
2009
Entitas dibawah pengendalian yang sama (Pemerintah) Pendapatan bunga – pinjaman PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk
Entities under common control (Government) Interest income – loan 79,201,929,328 25,456,250,000
121,880,401,208 5,742,916,667
76,945,672,569 -
51,214,694,436 -
18,000,000,000
37,200,000,000
21,349,999,996
2,676,388,888
1,122,052,263
2,522,256,132
2,841,715,215
3,160,080,000
123,780,231,591
167,345,574,007
101,137,387,780
6,766,666,667 63,817,829,991
Pendapatan bunga – deposito PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Nasional Indonesia (Persero) - Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank BRISyariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank BRISyariah PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Persentase terhadap Jumlah pendapatan
Interest income – time deposit 20,083,926,521
3,273,759,262
286,576,218
8,446,358,988
132,821,918
-
-
4,505,321,192
10,753,211,813
9,122,491,288
3,893,392,959
4,492,649,728 4,038,399,859
531,823,183 3,409,067,244
4,500,279,056 -
3,438,912,151 -
3,112,534,241 2,697,519,453
1,641,797,756
3,716,436,004
352,848,218
1,769,999,996 924,663,959
4,486,947,947 -
14,192,846,896 -
22,905,917,964 -
437,500,000 433,900,251 132,038,339
-
-
-
24,657,534 -
1,285,053,406
6,828,753,056
14,746,401,621
45,676,975,703
347,046,575 42,671,696,363
5,287,867,822 46,922,433,384
9,576,299,409 55,200,348,540
169,457,207,294
210,017,270,370
148,059,821,164
119,018,178,531
Total
80.71%
81.53%
67.82%
75.83%
Percentage to total income
Expense 30 Juni/ June 2012
Liabilitas purna jabatan Jumlah Persentase terhadap jumlah beban
PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Nasional Indonesia (Persero) - Syariah, PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank BRISyariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank BRISyariah PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk
14,661,432,163
Beban
Manajemen kunci Gaji dan tunjangan Penyisihan bonus
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) - Syariah PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta PT Bank Nasional Indoensia (Persero) Tbk
31 Desember/December 2010
2011
2009
1,540,440,000 1,001,666,329
3,223,440,000 2,012,462,581
2,918,190,000 1,940,944,323
2,237,040,000 2,336,218,338
537,240,000
-
729,547,500
644,403,750
Key management Salaries and benefit Provision for bonus Post – occupation benefit
3,079,346,329
5,235,902,581
5,588,681,823
5,217,662,088
Total
2.45%
3.32%
4.58%
13.41%
Percentage to total expense
Dalam transaksi dengan pihak berelasi, Perseroan menerapkan kebijakan harga dan syarat sesuai dengan yang disepakati kedua belah pihak.
194
In related party transactions, the Company implement price and requirement policy which agreed by both parties.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/86 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI
34.
OPERATING SEGMENT
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen pelaporan dan melakukan penilaian atas kinerjanya.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the Directors, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.
Perseroan memiliki 3 (tiga) pelaporan segmen, berdasarkan produk usaha, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini.
The Company has 3 (three) reportable segments, in accordance with its business products, as set out in the table below.
Pinjaman yang diberikan Perseroan memberikan pinjaman dana kepada lembaga penyalur KPR dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan penerbitan surat utang. Terdapat 2 (dua) jenis program pinjaman yang disalurkan oleh Perseroan, yaitu dalam bentuk Program Refinancing dan Program Repo KPR (Term Purchase Program).
Loan The Company provides loan for mortgage channeling institutions by using the equity prior to the issuance of debt securities. There are 2 (two) types of loan programs that are distributed by the Company, in the form Refinancing Program and Mortgage Repo (Term Purchase Program).
Sekuritisasi Segmen ini terkait dengan kegiatan SMF dalam memfasilitasi penjualan aset piutang KPR lembaga penyalur KPR yang ditransformasi terlebih dahulu menjadi efek pasar modal kepada investor, termasuk transaksi pendukung kredit - reserve account dan servicer transition fund.
Securitization Undertake SMF’s activities to facilitate trading transaction of counterparty’s mortgage loan receivables that are first transformed into capital market securities, which include credit enhancement and servicer transition fund.
Penempatan Kegiatan ini dilakukan SMF dengan menempatkan dana di Bank dalam bentuk deposito, baik deposito berjangka, deposito on call maupun deposito ≤ 3 bulan, selain itu SMF juga melakukan kegiatan investasi dalam bentuk investasi EBA dan SUN (hold to maturity).
Placement SMF is placing funds in the Bank in the form of deposits, both time deposits, deposits on call, and ≤ 3 months, and is also SMF's investment activities in the form of RMBS and Government Bonds (hold to maturity).
Lain-lain Segmen ini terkait dengan aktivitas back office dan aktivitas yang tidak bisa dialokasikan dalam ketiga segmen di atas.
Others This segment related to back office activities and all activities which cannot be allocated into the three segment above.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perseroan. Manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
195
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/87 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI (lanjutan)
34.
OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut:
The reportable segment information is as follow:
30 Juni/June 2012 Pinjaman yang diberikan/ Loan
Sekuritisasi/ Securitization
Penempatan/ Placement
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi komprehensif PENDAPATAN Pendapatan bunga
Statement of comprehensive income INCOME Interest income Provision and commission income Securitization income
137,662,786,364
-
70,086,050,743
-
207,748,837,107
-
927,054,214
-
-
927,054,214
-
-
398,917,877
-
398,917,877
-
-
(47,170,190)
-
(47,170,190)
Gains/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains/( losses) from sale of financial instruments
-
-
-
931,938,893
931,938,893
Other income - net
137,662,786,364
927,054,214
70,437,798,430
931,938,893
209,959,577,901
Total income
BEBAN Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain
(109,739,803,970) -
(197,062,615) -
-
(10,594,962,095) (4,935,789,339) -
(109,739,803,970) (197,062,615) (10,594,962,095) (4,935,789,339) -
EXPENSES Interest expense Securitisation expenses Salaries and benefits General and administrative Others
Jumlah beban
(109,739,803,970)
(197,062,615)
-
(15,530,751,434)
(125,467,618,019)
Total expense
27,922,982,396
729,991,599
70,437,798,430
(14,598,812,541)
84,491,959,882
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritasasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain - lain - bersih Jumlah pendapatan
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
LABA BERSIH
-
-
-
(4,175,858,439) (13,337,255,664) 628,525,853
(4,175,858,439) (13,337,255,664) 628,525,853
-
-
-
(16,884,588,250)
(16,884,588,250)
27,922,982,396
729,991,599
70,437,798,430
(31,483,400,791)
67,607,371,632
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
NET INCOME Statement of financial position
Laporan posisi keuangan Jumlah aset
3,691,837,944,793
31,979,277,324
1,967,422,020,041
51,611,202,764
5,742,850,444,922
Total assets
Jumlah liabilitas
3,154,125,271,708
-
-
13,110,148,510
3,167,235,420,218
Total liabilities
196
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/88 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI (lanjutan)
34.
OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut (lanjutan):
The reportable segment information is as follow (continued):
31 Desember/December 2011 Pinjaman yang diberikan/ Loan
Sekuritisasi/ Securitization
Penempatan/ Placement
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi komprehensif PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritasasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain - lain - bersih Jumlah pendapatan
Statement of comprehensive income INCOME Interest income Provision and commission income Securitization income
169,070,709,760
-
82,710,505,644
-
251,781,215,404
-
2,641,623,285
-
-
2,641,623,285
-
-
700,792,158
-
700,792,158
-
-
476,850,000
-
476,850,000
Gain/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains/(losses) from sale of financial instruments
-
-
-
2,002,315,789
2,002,315,789
Other income - net
169,070,709,760
2,641,623,285
83,888,147,802
2,002,315,789
257,602,796,636
Total income
BEBAN Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain
(128,443,560,283) -
(540,784,080) -
-
(18,045,294,884) (10,520,468,169) -
(128,443,560,283) (540,784,080) (18,045,294,884) (10,520,468,169) -
EXPENSES Interest expense Securitisation expenses Salaries and benefits General and administrative Others
Jumlah beban
(128,443,560,283)
(540,784,080)
-
(28,565,763,053)
(157,550,107,416)
Total expense
83,888,147,802
(26,563,447,264)
100,052,689,220
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
LABA BERSIH
40,627,149,477
-
2,100,839,205
-
-
(4,255,303,114) (15,205,883,313) (92,999,529)
(4,255,303,114) (15,205,883,313) (92,999,529)
-
-
-
(19,554,185,956)
(19,554,185,956)
40,627,149,477
2,100,839,205
83,888,147,802
(46,117,633,220)
80,498,503,264
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
NET INCOME Statement of financial position
Laporan posisi keuangan Jumlah aset
2,620,757,287,659
36,483,865,080
1,112,844,872,860
1,046,744,210,995
4,816,830,236,594
Total assets
Jumlah liabilitas
2,298,884,380,970
-
-
9,938,202,552
2,308,822,583,522
Total liabilities
197
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/89 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI (lanjutan)
34.
OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut (lanjutan):
The reportable segment information is as follow (continued):
31 Desember/December 2010 Pinjaman yang diberikan/ Loan
Sekuritisasi/ Securitization
Penempatan/ Placement
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi komprehensif PENDAPATAN Pendapatan bunga
Statement of comprehensive income -
-
3,288,321,984
-
-
-
-
1,192,625,000
-
1,192,625,000
Gain(losses) from changes in fair value of trading financial instruments Gains/(losses) from sale of financial instruments
-
-
-
2,259,238,109
2,259,238,109
Other income - net
Jumlah pendapatan
109,920,359,748
3,288,321,984
102,852,465,253
2,259,238,109
218,320,385,094
Total income
BEBAN Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain
(82,511,240,543) -
(977,272,726) -
(8,736,155,654) -
(18,089,249,250) (11,690,316,093) -
(91,247,396,197) (977,272,726) (18,089,249,250) (11,690,316,093) -
EXPENSES Interest expense Securitisation expenses Salaries and benefits General and administrative Others
Jumlah beban
(82,511,240,543)
(977,272,726)
(8,736,155,654)
(29,779,565,343)
(122,004,234,266)
Total expense
94,116,309,599
(27,520,327,234)
96,316,150,828
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritasasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain - lain - bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
LABA BERSIH
27,409,119,205
-
2,311,049,258
101,953,292,858
(293,452,605)
-
-
211,873,652,606
-
3,288,321,984
INCOME Interest income Provision and commission income Securitization income
109,920,359,748
-
(293,452,605)
-
(18,230,958,425) (447,419,468)
(18,230,958,425) (447,419,468)
-
-
-
(18,678,377,893)
(18,678,377,893)
27,409,119,205
2,311,049,258
94,116,309,599
(46,198,705,127)
77,637,772,935
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
NET INCOME Statement of financial position
Laporan posisi keuangan Jumlah aset
1,440,646,292,139
28,465,443,437
1,048,165,677,033
53,839,576,047
2,571,116,988,656
Total assets
Jumlah liabilitas
1,133,039,371,351
-
-
9,792,089,768
1,142,831,461,119
Total liabilities
198
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/90 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 34.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SEGMEN OPERASI (lanjutan)
34.
OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut (lanjutan):
The reportable segment information is as follow (continued):
31 Desember/December 2009 Pinjaman yang diberikan/ Loan
Sekuritisasi/ Securitization
Penempatan/ Placement
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi komprehensif PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan sekuritasasi Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan Keuntungan(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan Pendapatan lain - lain - bersih Jumlah pendapatan
Statement of comprehensive income 64,591,639,348
-
87,179,016,365
-
151,770,655,713
260,032,618 -
424,407,105
-
-
260,032,618 424,407,105
INCOME Interest income Provision and commission income Securitization income
-
-
1,281,986,121
-
1,281,986,121
Gains/(losses) from changes in fair value of trading financial instruments
-
-
-
-
-
Gains/(losses) from sale of financial instruments
-
-
-
3,222,935,857
3,222,935,857
Other income - net
64,851,671,966
424,407,105
88,461,002,486
3,222,935,857
156,960,017,414
Total income
BEBAN Beban bunga Beban sekuritisasi Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Lain-lain
(13,055,371,807) -
-
(2,296,096,659) -
(16,095,683,890) (7,467,990,643) -
(15,351,468,466) (16,095,683,890) (7,467,990,643) -
EXPENSES Interest expense Securitisation expenses Salaries and benefits General and administrative Others
Jumlah beban
(13,055,371,807)
-
(2,296,096,659)
(23,563,674,533)
(38,915,142,999)
Total expense
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini – non final Kini – final Tangguhan
LABA BERSIH
51,796,300,159
424,407,105
86,164,905,827
(20,340,738,676)
118,044,874,415
-
-
-
(8,495,686,188) (16,527,076,478) 426,621,786
(8,495,686,188) (16,527,076,478) 426,621,786
-
-
-
(24,596,140,880)
(24,596,140,880)
51,796,300,159
424,407,105
86,164,905,827
(44,936,879,556)
93,448,733,535
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX BENEFIT/(EXPENSE) Current – non final Current – final Deferred
NET INCOME Statement of financial position
Laporan posisi keuangan Jumlah aset
944,553,373,961
15,461,993,972
918,080,316,531
49,375,512,265
1,927,471,196,729
Total assets
Jumlah liabilitas
257,133,835,890
-
-
318,755,118,902
575,888,954,792
Total liabilities
Informasi yang berkaitan dengan debitur utama SMF diungkapkan dalam Catatan 33 transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
199
Information concerning the main debtors of SMF is presented in Note 33 transaction with related parties.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/91 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO
35.
RISK MANAGEMENT
Sebagai lembaga keuangan yang mengemban tugas dari pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mengimplementasikan manajemen risiko dalam operasional organisasinya dengan pendekatan Enterprise Risk Management-ERM. Konsep pengelolaan risiko yang mulai diaplikasikan secara formal sejak awal tahun 2010, mulai dikembangkan sejak 2009 dengan meramu konsepkonsep terbaik yang dapat diimplementasikan dari perbankan, pasar modal dan international best practices.
As a financial institution that has the government duty to promote and develop the secondary mortgage market, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) implements Enterprise Risk Management approach to support its operations. Risk management concept has been implemented since early 2010, started to be developed in 2009 by combining banking, capital markets and international best practices concept.
Struktur dan tata kelola manajemen risiko
Risk management governance and structure
Dalam pengelolaan risiko, Manajemen didukung oleh 2 organ utama yaitu Unit Kerja Manajemen Risiko (UKMR) dan Komite Manajemen Risiko. UKMR bertanggungjawab untuk melakukan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan risiko secara rutin.
The governance of Risk Management is supported by two main organs of which are Risk Management Unit (RMU) and Risk Management Committee. RMU is responsible for identifying, measuring, and monitoring of risks on a regular basis.
Berdasarkan aktivitas tersebut UKMR melakukan pengukuran & pelaporan secara rutin tentang kondisi profil risiko Perseroan, mengusulkan perubahanperubahan kebijakan, prosedur pengelolaan risiko yang dibutuhkan dan usulan mitigasi yang sebaiknya dilaksanakan. Hasil pemantauan dan usulan-usulan yang disusun oleh UKMR menjadi masukan bagi Komite Manajemen Risiko untuk menyusun rekomendasi antisipasi dan mitigasi yang dibutuhkan oleh Perseroan. Selanjutnya Komite Manajemen Risiko menyampaikan rekomendasi kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan atas tindak lanjut yang harus ditempuh Perseroan sesuai dengan pokok bahasan yang ada.
Based on these activities, RMU performs measurements and regular reporting on the Company's risk profile, propose policy and procedures changes and the propose risk mitigation to be implemented. RMU monitoring results and proposals are inputs for Risk Management Committee to develop recommendations for required anticipation and mitigation. Risk Management Committee submits recommendations to the Board for approval of follow-up that must be taken in accordance with the related matter.
Karena cukup beragamnya jenis risiko yang harus dihadapi Perseroan, maka dalam melaksanakan pengelolaan risiko diprioritaskan pada 3 jenis risiko utama yaitu (1) risiko kredit, (2) risiko likuiditas dan (3) risiko pasar.
Due to diversity of risks, in implementiation, the Company prioritizes risk management on three major risks: (1) credit risk, (2) liquidity risk, and (3) market risk.
Resiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi Perseroan terutama berasal dari pinjaman yang diberikan kepada kepada lembaga penyalur KPR dan dari penempatan dana dalam efek beragun aset (EBA). Dalam hal ini, penempatan dalam surat utang negara (investasi jangka panjang) dikategorikan sebagai instrumen keuangan dengan risiko rendah. Perseroan juga menerapkan kebijakan kehati-hatian untuk menempatkan dana kas dalam bentuk giro dan deposito berjangka pada institusi keuangan terpilih dan berskala nasional. Dana jaminan dan pendukung kredit juga ditempatkan pada rekening KIK pada institusi keuangan terpilih.
Credit risk faced by the Company mainly arises from loans to mortgage banks and investment on residential mortgage-backed securities (RMBS). In this case, placement in government bonds (long term investment) is conidered as financial instrument with low risk. The Company also implements a prudent policy to place its cash in form of current accounts and time deposits in selected, national- scale financial institution. Consistent with this, credit enhancement is also placed in KIK accounts in selected financial institution.
200
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/92 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Resiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Risiko kredit sehubungan dengan jaminan dan pendukung kredit tergantung pada aset dasar Efek Beragunan Aset (EBA). Pada tanggal pelaporan, Manajemen berpendapat bahwa aset dasar tersebut memiliki risiko kredit rendah.
Credit risk related to credit enhancement is subject to underlying Residential Mortgage Backed Securities (RMBS). At the reporting period, Management are in the view that credit risk on those underlying RMBS is low.
Selain itu, Perseroan juga memiliki risiko kredit sehubungan dengan perannya sebagai penjamin pembelian dalam transaksi penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) (lihat Catatan 41).
Apart from this, the Company is also exposed to credit risk relating to its role as standby buyer for the issuance of Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) (refer to Note 41).
Pengelolaan risiko kredit terutama diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara perluasan penyaluran pembiayaan dan penempatan dana yang sehat dengan mempertahankan kualitas portofolio kredit yang tetap baik. Pengelolaan risiko kredit dilakukan untuk menghindari/mengurangi potensi kerugian yang dapat terjadi akibat ketidaklancaran pembayaran kembali pokok dan/atau bunga penempatan/pembiayaan.
Credit risk management is mainly directed to maintain a balance between the expansion of the lending and placement of funds by maintaining a sound credit portfolio quality. Credit risk management is to avoid /reduce the potential losses that may occur due to lack repayment of principal and/or interest placement/lending.
Mekanisme mitigasi risiko pinjaman yang diberikan dilakukan melalui proses analisis pendahuluan yang mendalam, penentuan peringkat risiko kredit counterparty dan diperkuat dengan fitur produk yang dilengkapi dengan hak recourse serta adanya jaminan berupa piutang KPR yang ditetapkan sebesar minimal 100% dari nilai pembiayaan, sehingga dalam pelaksanaannya risiko relatif lebih rendah
Loan risk mitigation mechanisms is managed by indepth credit analysis on counterparty credit risk rating, risk mitigation is reinforced by the product's features that embedding right of recourse and set a minimum 100% of collateral value in the form of mortgage receivables, resulting to a relatively lower execution risk.
a)
a)
Eksposur maksimum risiko kredit Tabel berikut menggambarkan maksimum eksposur sesuai dengan nilai tercatat: 30 Juni/ June 2012 Bank Deposito berjangka Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis Imbalan Piutang lain-lain Uang muka Jaminan dan pendukung Kredit Sinking funds Investasi jangka panjang - bersih Aset lain-lain Jumlah
Maximum exposure to credit risk The following table summarises the Company’s maximum exposure based on its carrying amount:
31 Desember/ December 2011
31 Desember/ December 2010
2,985,472,482 1,719,930,170,125
1,001,645,115,212 842,599,501,000
970,837,776 764,439,562,498
Cash in banks Time deposit
231,132,087,436 3,681,931,643,723
253,253,208,379 2,611,695,427,734
269,916,380,465 1,434,021,098,190
14,082,455,534 26,400,000 3,846,611,304 372,630,052
13,872,293,062 30,200,000 2,183,788,531 397,527,621
8,258,533,241 1,268,714,285 1,629,207,775 89,130,627
Short term investment Loan Receivable Intereset based Fee based Other receivable Advanced payments
31,979,277,324 3,621,674,000
36,483,865,080 3,084,660,000
27,465,443,436 11,487,173,628
Credit enchancement Sinking funds
12,183,608,016 1,330,381,675
12,181,730,344 688,584,121
12,176,394,778 140,952,936
Long-term investment – net Other assets
5,703,422,411,671
4,778,115,901,084
2,531,863,429,635
Total
201
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/93 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Resiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
a)
a)
Eksposur maksimum risiko kredit (lanjutan)
Maximum exposure to credit risk (continued)
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 30 Juni 2012 serta 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 31 Desember/December 2011 2010
30 Juni/ June 2012 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik committed Kontrak jaminan keuangan DBTN I
b)
Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at 30 June 2012 and 31 December 2011 and 2010 are as follows:
10,000,000,000
-
-
Unusued loan facilities granted - commited
549,925,469,965
630,297,135,164
-
Financial guarantee contract DBTN I
559,925,469,965
630,297,135,164
-
Konsentrasi risiko
b)
Risk concentration
Tabel berikut menggambarkan maksimum eksposur sesuai dengan konsentrasi risiko kredit:
The following table breaks down the Company’s maximum exposure based on credit risk concentration: (dalam juta rupiah/in million rupiah)
Pemerintah/ Government
Giro Deposito berjangka Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis Imbalan Piutang lain-lain Uang muka Jaminan dan pendukung Kredit Sinking fund Investasi jangka panjang - bersih Aset lain-lain Jumlah
30 Juni/June 2012 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Perusahan Financial Lainnya/ Institutions Others Non Banks Company
Bank/ Bank
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
2,985 1,719,930
-
-
-
2,985 1,719,930
Current accounts Deposit
-
231,132 3,670,929
11,003
-
-
231,132 3,681,932
-
14,072 26 -
10 -
66 -
3,781 373
14,082 26 3,847 373
Short term investment Loan Receivable Intereset based Fee based Other receivab Advanced payment
-
31,979 3,622
-
-
-
31,979 3,622
Credit enchancement Sinking fund
12,184 -
-
-
1,330
-
12,184 1,330
Long-term investment - net Other assets
12,184
5,674,675
11,013
1,396
4,154
5,703,422
Total
202
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/94 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Resiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b)
b)
Konsentrasi risiko (lanjutan)
Risk concentration (continued) (dalam juta rupiah/in million rupiah)
Pemerintah/ Government Giro Deposito berjangka Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan Piutang usaha Berbasis Bunga Berbasis imbalan Piutang lain-lain Uang muka Jaminan dan pendukung kredit Sinking fund Investasi jangka panjang - bersih Aset lain-lain Jumlah
31 Desember/December 2011 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Perusahan Financial Lainnya/ Institutions Others Non Banks Company
Bank/ Bank
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
1,001,645 842,600
-
-
-
1,001,645 842,600
Current accounts Time deposits
-
253,253 2,599,344 13,872 27 -
12,351 3 -
-
2,183 398
253,253 2,611,695 13,872 30 2,183 398
Short term investment Loan Receivable Intereset based Fee based Other receivable Advanced payment
-
36,484 3,085
-
-
-
36,484 3,085
Credit enhancment Sinking fund
12,182 -
-
-
689
-
12,182 689
Long term investment – net Other assets
12,182
4,750,310
12,354
689
2,581
4,778,116
Total (dalam juta rupiah/in million rupiah)
31 Desember/December 2010
Pemerintah/ Government Giro Deposito Investasi jangka pendek Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis Imbalan Piutang lain-lain Uang muka Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking fund Investasi jangka panjang Aset lain-lain Jumlah
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institutions Non Banks
Bank/ Bank
Perusahan Lainnya/ Others Company
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
971 764,440
-
-
-
971 764,440
Current accounts Time deposits
-
-
-
269,916
-
269,916
-
8,259 1,269 1,423,674
10,347
-
1,629 89 -
8,259 1,269 1,629 89 1,434,021
Short term investment Receivable Intereset based Fee based Other receivable Advanced payments Loan
-
27,465 11,487
-
-
-
27,465 11,487
Credit enhancment Sinking fund
12,176 -
-
-
141
-
12,176 141
Long term investment Other assets
12,176
2,237,565
10,347
270,057
1,718
2,531,863
Total
Eksposur risiko kredit yang terkait dengan akun rekening administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to off-balance sheet items are as follows: (dalam juta rupiah/in million rupiah)
Pemerintah/ Government Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik- commited Kontrak jaminan keuangan DBTN I (lihat catatan 40)
30 Juni/June 2012 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Perusahan Financial Lainnya/ Institutions Others Non Banks Company
Bank/ Bank
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
-
10,000
-
-
10,000
-
-
549,925
-
-
549,925
-
559,925
-
-
559,925
203
Unused loan facilities granted – committed Financial guarantee contract DBTN I (refer to Note 40)
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/95 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Resiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b)
b)
Konsentrasi risiko (lanjutan)
Risk concentration (continued) (dalam juta rupiah/in million rupiah)
Pemerintah/ Government Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik - committed Kontrak jaminan keuangan DBTN I (lihat catatan 40)
31 Desember/December 2011 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Perusahan Financial Lainnya/ Institutions Others Non Banks Company
Bank/ Bank
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
-
-
-
630,297
-
-
630,297
-
-
630,297
-
-
630,297
Unused loan facilities granted – committed Financial guarantee contract DBTN I (refer to Note 40)
(dalam juta rupiah/in million rupiah)
Pemerintah/ Government Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik - committed Kontrak jaminan keuangan DBTN I (lihat catatan 40)
c)
31 Desember/December 2010 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Perusahan Financial Lainnya/ Institutions Others Non Banks Company
Bank/ Bank
Perorangan/ Individual
Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kualitas kredit
c)
Pada tanggal 30 Juni 2012, kualitas kredit atas aset keuangan terbagi atas: Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan Nilai/ Neither past due nor impaired
Unused loan facilities granted – committed Financial guarantee contract DBTN I (refer to Note 40)
Credit quality As at 30 June 2012, quality of financial assets are divided as follows:
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Bank Deposito berjangka Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-lain Uang muka Jaminan dan pendukung kredit Sinking fund Investasi jangka panjang - bersih Aset lain-lain
2,985,472,482 1,719,930,170,125 231,132,087,436 3,681,931,643,723
-
-
-
-
2,985,472,482 1,719,930,170,125 231,132,087,436 3,681,931,643,723
Cash in banks Time deposit Short term investment Loan
14,082,455,534 26,400,000 3,846,611,304 372,630,052
-
-
14,082,455,534 26,400,000 3,846,611,304 372,630,052
Interest based Fee based Other receivable Advanced payments
31,979,277,324 3,621,674,000
-
-
31,979,277,324 3,621,674,000
Credit enhancment Sinking fund
12,183,608,016 1,330,381,675
-
-
12,183,608,016 1,330,381,675
Long term investment Other assets
Jumlah
5,703,422,411,671
-
-
5,703,422,411,671
Total
204
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/96 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Resiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
c)
c)
Kualitas kredit (lanjutan)
Credit quality (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2012, rincian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan rating internal sebagai berikut:
The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 30 June 2012 can be assessed by reference to the internal rating system as follows: (dalam juta rupiah/in million rupiah)
AA
AAA Pinjaman yang diberikan
A
BBB
< BBB
Jumlah/ Total
-
3,349,524
21,403
300,000
11,005
3,681,932
-
3,349,524
21,403
300,000
11,005
3,681,932
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah:
Loan
Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow:
AAA - peringkat ini merupakan peringkat tertinggi, kemampuan untuk membayar bunga dan pokok adalah sangat kuat.
AAA - this is the highest rating, ability to pay interest and principal is very strong.
AA - counterparty yang mendapat peringkat merupakan kelompok high grade. Memiliki kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga dan pokok kembali.
AA - counterparty which is rated as high grade group. It has very strong capacity to pay interest and principal back.
A - counterparty memiliki kapasitas utang yang kuat untuk membayar bunga dan membayar kembali pokoknya, meskipun lebih mudah terkena pengaruh merugikan dari perubahan kondisi ekonomi.
A - counterparty has strong debt capacity to pay interest and repay principal, although more susceptible to the adverse effects of changes in economic conditions.
BBB - counterparty dianggap memiliki kapasitas memadai untuk membayar bunga dan pokoknya. Kondisi ekonomi uang merugikan atau keadaan yang berubah akan lebih besar kemungkinannya melemahkan kapasitas membayar bunga dan membayar kembali pokoknya untuk pinjaman dalam kategori ini.
BBB - counterparty is considered to have adequate capacity to pay interest and principal. Adverse economic conditions or changing circumstances are more likely weakens the capacity to pay interest and repay principal for debt in this category.
205
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/97 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar
Market risk
Risiko Pasar merupakan potensi kerugian yang timbul dari pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki Perseroan. Secara umum, portofolio Perseroan yang terekspos risiko pasar adalah portofolio yang termasuk di dalam Trading book dimana nilai mark-to-market harga akan berpengaruh langsung terhadap laba rugi Perseroan.
Market risk is potential loss arises from movements of market variables to Company’s portfolio. In general, the Company's portfolio which is exposed to market risk are included in trading book then the value of mark-to-market prices will directly influence P/L of the Company.
Termasuk dalam risiko pasar adalah risiko perubahan harga instrumen keuangan akibat perubahan tingkat bunga.
Included in market risk is the risk of price changes of financial instruments due to changes in interest rates.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
a) Eksposur Perseroan terhadap risiko tingkat suku bunga
a)
Company’s exposure to interest rate risk
Risiko tingkat bunga timbul atas portofolio instrumen keuangan yang terpengaruh oleh pergerakan tingkat bunga pasar, terutama deposito berjangka, Efek Beragun Aset (EBA), pinjaman yang diberikan, surat hutang jangka menengah dan obligasi.
Interest rate risk arises from portfolio of financial instruments that is affected by market rate movement, primarily consist of time deposits, Residential Mortgage Backed Securities (RMBS), loans, medium term notes and bonds.
Perseroan memitigasi risiko tingkat bunga dengan melakukan pengelolaan aset liabilitas secara efektif. Perseroan mengatur besarnya maksimum eksposur portofolio penyaluran pembiayaan, maksimum besarnya akses dana ke pasar modal dan jangka waktu yang memberikan tingkat bunga terbaik untuk penyaluran. Selain itu, seluruh aset and liabilitas yang dikenakan bunga ditetapkan pada tingkat bunga tetap. Sehingga, Perseroan tidak memiliki eksposur risiko tingkat bunga atas arus kas.
Interest rate risk mitigation is done by managing asset liability effectively. The Company set a maximum amount of exposure of the lending, the maximum amount of funds to access in the capital markets and time period that gives the best rates for lending disbursement. In addition, all interest bearing asset and liabilities are set at fixed rate. Therefore, it does not exposed the Company to cash flow interest rate risk.
Perseroan secara berkelanjutan mengadopsi pendekatan kehati-hatian dalam mengelola aset yang dikenakan bunga dan berpendapat bahwa dampak pergerakan suku bunga pada rata-rata tingkat pengembalian adalah tidak signifikan. Tingkat risiko pasar yang dihadapi Perseroan dijaga pada level yang tidak membahayakan kondisi keuangan Perseroan.
The Company continues to adopt a prudent approach in managing the Company’s interest earning assets and is in the opinion that the impact of interest rate movement in the average achieved rate of return is not significant. The level of market risk faced by Company is maintained at a level that does not harm the Company's financial condition.
206
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/98 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
a) Eksposur Perseroan terhadap risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
a) Company’s (continued)
Tabel berikut merupakan tingkat suku bunga rata-rata untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 untuk aset dan kewajiban keuangan yang utama: Instrumen keuangan
exposure to interest rate risk
The following table is average interest rate for the six-month periods ended 30 June 2012 and for the years ended 31 December 2011 and 2010 for the key financial assets and liabilities:
Bunga efektif/ Efective rate 30 Juni/ December June 2012 2011 2010
Financial instrument
Aset keuangan
Financial assets
Deposito berjangka
6.79%
7.76%
6.64%
Efek Bearagun Aset (EBA) Pinjaman yang diberikan
9.59% 8.75%
9.59% 9.52%
9.55% 9.95%
Time deposits Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) Loan
Liabilitas keuangan Surat hutang negara (SUN) Surat hutang jangka menegah Obligasi
Financial liabilities 10.56% 8.34% 8.30%
10.56% 8.75% 8.55%
b) Sensitivitas terhadap laba bersih
12.17% 8.65% 9.41%
Government bonds (SUN) Medium term notes (MTN) Bonds
b) Sensitivity to net income
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
The table below shows the sensitivity of Bank Company’s net income to movement of interest rates on 30 June 2012:
30Juni/June 2012 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 100 bps 100 bps Pengaruh terhadap laba bersih
3,271,124,936
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.
(2,954,901,311)
Impact to net income
The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan potensi kerugian apabila Perseroan tidak dapat memenuhi kebutuhan arus kas untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Operasi Perseroan yang melakukan penghimpunan dana dari pasar modal dan penyaluran ke sektor pembiayaan perumahan membutuhkan pengaturan dan perencanaan arus kas yang baik. Penjadwalan penerbitan surat utang ke pasar modal menjadi penting mengingat pergerakan suku bunga di pasar dapat menyebabkan dana yang dihimpun menjadi terlalu mahal bagi penyaluran pembiayaan.
Liquidity risk is potential loss arises when the company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities. Fund raising from capital market actvity and lending to the housing finance sector require sound cash flow planning. Scheduling the issuance of debt paper to capital markets is important because the movement in market rates may cause the raised funds too expensive for the disbursement of lending.
207
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/99 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Untuk mengelola risiko tersebut, Perseroan menjaga tersedianya posisi likuiditas di dalam neraca Perseroan untuk kebutuhan penyaluran pembiayaan ataupun surat utang yang akan jatuh tempo. Ekuitas Perseroan disiapkan sebagai bridging fund (dana talangan) sebelum dana dari pasar modal terhimpun dari penerbitan surat utang, sehingga setelah disalurkan sedapat mungkin segera digantikan dengan dana pasar modal. Manajemen meyakini bahwa perhitungan pajak penghasilan atas mekanisme tersebut telah sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.
To manage these risks, the Company maintains the availability of liquidity position in the balance sheet of the Company for distribution of financing or maturity of debt securities. Funds raised from equity is allocated as a bridging fund for loans prior to obtain funds from the capital markets. Therefore once it is utilised, it will be immediately replaced with capital market funds from the debt issuance. Management believes that the mechanism of income tax calculation are in compliance with the applicable Tax Regulations.
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012.
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s assets and financial liabilities on 30 June 2012. (dalam juta rupiah/in million rupiah)
30 Juni/June 2012 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ No contractual < 1 bulan/ < 1 month maturtity Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-Lain Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
Kewajiban Hutang lain-Lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Penyisihan bonus Pendapatan diterima dimuka Liabilitas tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan Kerja karyawan Surat hutang jangka menengah Surat hutang
>3-12 bulan/ >3-12 months
1-3 bulan 1-3 months
1-2 tahun/ 1-2 years
2-3 tahun/ 2-3 years
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
3,010 -
1,587,100 -
132,830 -
231,132
-
-
-
1,722,940 231,132
429 3,809 -
26 568
13,772 373 3,378
310 65 1,053,798
293 207,532
1,511 1,404,576
1,978 1,012,080
14,082 26 3,847 373 429 3,809 3,681,932
Assets Cash and cash equivalents Short term investment Receivables Interest based Fee based Other receivables Advance payments Prepaid expenses Prepaid taxes Loans
-
697 -
1,041 -
5,215 -
6,953 -
6,864 -
11,209 3,622
31,979 3,622
Credit enhancement Sinking fund
32,813 2,352 1,330
-
-
-
-
-
12,184 -
12,184 32,813
Long term investment - net Fixed assets Deferred tax assets - net Other assets
43,743
1,588,391
151,394
1,290,520
214,778
1,412,951
1,041,073
5,742,850
-
-
2,301
-
-
-
-
2,301
Liabilities Other payables
-
4 -
1,045 -
41,341 4,991
-
-
-
41,345 1,045 4,991
Accrued expenses Tax payable Provision for bonus
2,352 1,330
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
537
537
-
-
-
-
-
-
3,622
3,622
Unearned income Post employment benefit liabilities Employee benefit liabilities
-
499,968
-
304,878 244,729
561,287
665,923
836,609
304,878 2,808,516
Medium term notes Bonds
-
499,972
3,346
595,939
561,287
665,923
840,768
3,167,235
208
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/100 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) (dalam juta rupiah/in million rupiah) 31 Desember/December 2011
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ No contractual < 1 bulan/ < 1 month maturtity Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-Lain Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Kewajiban Hutang lain-Lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Penyisihan bonus Pendapatan diterima dimuka Liabilitas tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan Kerja karyawan Surat hutang jangka menengah Surat hutang
>3-12 bulan/ >3-12 months
1-3 bulan 1-3 months
1-2 tahun/ 1-2 years
2-3 tahun/ 2-3 years
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
1,029,660 -
-
814,613 -
253,253
-
-
-
1,844,273 253,253
351 3,339 -
13,872 30 207 398 -
63 473
231 204,384
279 783,646
148 1,607,068
1,256 16,124
13,872 30 2,184 398 351 3,339 2,611,695
Assets Cash and cash equivalents Short term investment Receivables Interest based Fee based Other receivables Advance payments Prepaid expenses Prepaid taxes Loans
-
721 -
1,082 -
5,409 -
6,953 -
6,953 -
15,366 3,085
36,484 3,085
Credit enhancement Sinking fund
33,271 1,724 689
-
-
-
-
-
12,182 -
12,182 33,271
Long term investment - net Fixed assets Deferred tax assets - net Other assets
1,069,034
15,228
816,231
463,277
790,878
1,614,169
48,013
4,816,830
-
-
1,912
-
-
-
-
1,912
Liabilities Other payables
-
32,160 -
504 -
4,025
-
-
-
32,160 504 4,025
Accrued expenses Tax payable Provision for bonus
1,724 689
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,085
3,085
Unearned income Post employment benefit liabilities Employee benefit liabilities
-
-
-
329,643 1,037,048
391,415
509,031
-
329,643 1,937,494
Medium term notes Bonds
-
32,160
2,416
1,370,716
391,415
509,031
3,085
2,308,823
209
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/101 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) (dalam juta rupiah/in million rupiah) 31 Desember/December 2010
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ No contractual < 1 bulan/ < 1 month maturtity Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-Lain Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
>3-12 bulan/ >3-12 months
1-3 bulan 1-3 months
1-2 tahun/ 1-2 years
2-3 tahun/ 2-3 years
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
1,000 -
609,100 -
155,339 -
269,916
-
-
-
765,439 269,916
2,635 -
269 155 89 88
7,951 1,000 47 206
308 172 524 75,614
208 83,055
110 854,449
937 420,609
8,259 1,269 1,629 89 524 2,635 1,434,021
Assets Cash and cash equivalents Short term investment Receivables Interest based Fee based Other receivables Advance payments Prepaid expenses Prepaid taxes Loans
-
495 -
743 -
3,715 -
7,212 -
6,954 -
8,348 11,487
27,467 11,487
Credit enhancement Sinking fund
34,248
-
-
-
-
-
12,176 -
12,176 34,248
1,817 141
-
-
-
-
-
-
1,817 141
Long term investment - net Fixed assets Deferred tax assets - net Other assets
39,841
610,196
165,286
350,249
90,475
861,513
453,557
2,571,117
-
-
1,989
-
-
-
-
1,989
Liabilities Other payables
-
24 -
292 -
19,606
-
-
-
19,630 292 3,882
Accrued expenses Tax payable Provision for bonus
Kewajiban Hutang lain-Lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Penyisihan bonus Pendapatan diterima dimuka Liabilitas tunjangan purna jabatan Liabilitas imbalan Kerja karyawan Surat hutang jangka menengah Surat hutang
3,882
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
304
304
-
-
-
-
-
-
2,774
2,774
Unearned income Post employment benefit liabilities Employee benefit liabilities
-
-
-
362,726 -
24,990 499,244
227,000
-
387,716 726,244
Medium term notes Bonds
-
24
2,281
386,214
524,234
227,000
3,078
1,142,831
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 30 Juni 2012, sesuai dengan kriteria PSAK 60.
The maturity tables below provide information about estimated maturities based on contractual undiscounted cash flows of financial liabilities as of 30 June 2012, in accordance with SFAS 60 criteria. (dalam juta rupiah/in million rupiah)
30 Juni/June 2012
Keterangan Surat hutang jangka Menengah Obligasi Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain – lain Penyisihan tunjangan Purna jabatan
Sesuai permintaan/ On demand
Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month
313,464 3,359,501
-
6,369 531,659
15,400
307,096 377,524
2,434,917
-
Medium term notes Bonds
41,345 2,301
-
-
41,345 2,301
-
-
-
537
-
537
-
-
-
-
Accrued expense Other payable Provision for post Occupation benefit
3,717,148
-
538,565
59,046
684,620
2,434,917
-
Jumlah/ Total
1-3 bulan/ months
210
3-12 bulan/ months
1-5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
Description
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/102 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Informasi mengenai perkiraan cash outflow dari rekening administratif pada tanggal 30 Juni 2012.
The table below provide information about estimated cash outflow of off-balance sheet as at 30 June 2012. (dalam juta rupiah/in million rupiah)
30 Juni/June 2012
Keterangan Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik-commited Kontrak jaminan keuangan DBTN I (lihat Catatan 40)
36.
Sesuai permintaan/ On demand
Kurang dari/ Less than 1 bulan/ month
10,000
-
-
-
10,000
549,925
549,925
-
-
-
559,925
549,925
-
-
10,000
Jumlah/ Total
1-3 bulan/ months
MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
3-12 bulan/ months
36.
1-5 tahun/ years
Lebih dari/ More than 5 tahun/years
Description
-
Unused loan facilities granted commited -
-
-
Financial guarantee contract DBTN I (refer to Note 40)
-
-
-
CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for stockholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to stockholders, return capital to stockholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari liabilitas (termasuk obligasi dan medium term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds and medium term notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
30 Juni/ June 2012
31 Desember/December 2010
2011
2009
Pinjaman - Obligasi - Medium term notes
3,190,000,000,000 305,000,000,000
1,940,000,000,000 330,000,000,000
727,000,000,000 363,000,000,000
551,000,000,000 -
Debt: Bonds payable Medium term notes -
Jumlah pinjaman
3,495,000,000,000
2,270,000,000,000
1,090,000,000,000
551,000,000,000
Total debt
Jumlah modal
2,568,535,825,486
2,508,007,653,072
1,428,285,527,537
1,351,582,241,937
Total capital
1.36x
0.90x
0.76x
0.40x
Gearing ratio
Gearing ratio
211
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/103 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN a.
37.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) berdasarkan Perjanjian No.024/PP/SMFDKI/IX/2008 tanggal 24 September 2008 dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp100 miliar yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan.
SIGNIFICANT AGREEMENTS a.
Jangka waktu pinjaman adalah selama 10 (sepuluh) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2018. b.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Finansia Multi Finance (FMF) berdasarkan Perjanjian No.021/PP/SMF-FMF/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 sebesar Rp25 miliar yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Ciptadana Multifinance (CMF) berdasarkan Perjanjian No.020/PP/SMF-CMF/VII/2008 tanggal 18 Juli 2008 dengan fasilitas sebesar Rp10 miliar yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan.
b.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bhakti Finance (BIFIN) berdasarkan Perjanjian No.010/PP/SMF-BIFIN/IV/2008 pada tanggal 10 April 2008 dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp25 miliar yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan.
c.
SMF memberikan pinjaman kepada PT First Indo American Leasing (FIAL) berdasarkan perjanjian No. 011/PP/SMF-FIAL/III/2010 pada tanggal 1 Maret 2010 dengan fasilitas pinjaman sebesar Rp10 milyar yang digunakan untuk refinancing atas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan. Jangka waktu masa pinjaman adalah selama 8 (delapan) tahun yang jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2018.
212
SMF provides loan to PT Finansia Multi Finance (FMF) based on Agreement number 021/PP/SMF-FMF/VII/2008 dated 25 July 2008 amounted Rp25 billion which used for refinancing of outstanding mortgage loans.
SMF provides loan to PT Ciptadana Multifinance (CMF) based on Agreement number 020/PP/SMF-CMF/VII/2008 dated 18 July 2008 for loan facility amounted Rp10 billion which used for refinancing of outstanding mortgage loans.
The term of the loan is 8 (eight) years to 18 July 2016.
d.
Jangka waktu pinjaman adalah selama 8 (delapan) tahun sampai dengan tanggal 10 April 2016. e.
SMF provides loan to PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) based on Agreement number 024/PP/SMF-DKI/IX/2008 dated 24 September 2008 for loan facility amounted Rp100 billion which used for refinancing of outstanding mortgage loans.
The term of the loan is 10 (ten) years to 25 July 2018.
Jangka waktu pinjaman adalah selama 8 (delapan) tahun sampai dengan tanggal 18 Juli 2016. d.
AND
The term of the loan is 10 (ten) years and will be due on 24 September 2018.
Jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun sampai dengan tanggal 25 Juli 2018. c.
COMMITMENTS
SMF provides loan to PT Bhakti Finance (BIFIN) based on Agreement number 010/PP/SMF-BIFIN/IV/2008 dated 10 April 2008 for loan facility amounted Rp25 billion which used for refinancing of outstanding mortgage loans.
The term of the loan is 8 (eight) years to 10 April 2016.
e.
SMF provides loan to PT First Indo American Leasing (FIAL) based on agreement number 011/PP/SMF-FIAL/III/2010 dated 1 March 2010 for loan facility amounted to Rp10 billion which used for refinancing of outstanding mortgage loans.
The term of the loan is 8 (eight) years and will be due on 1 March 2018.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/104 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
KOMITMEN (lanjutan) f.
DAN
PERJANJIAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
SMF telah menandatangani perjanjian Jual Beli Tagihan KPR dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (lihat catatan 2f) sebagai berikut: -
-
37.
SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued) f.
Perjanjian Induk Jual Beli tagihan KPR bersyarat No. 022/PIJB/SMF-BTN/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010, dan Akte Jual Beli No. 47 tanggal 23 Juni 2010 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan B.R.AY. Mahyastoeti, SH., notaris di Jakarta sebesar Rp500.000.010.049 dengan jangka waktu 3 tahun, dan Akta Jual Beli tagihan No. 01 tanggal 1 Juni 2011 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Siti Rayhana, SH., notaris di Jakarta sebesar Rp500.000.156.366 dengan jangka waktu 3 tahun.
AND
SMF signed an agreement regarding Sale and Purchase of Mortgage Receivables with PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (see Note 2f) as follows: -
-
-
Term Purchase Program Main Agreement, number 022/PIJB/SMF-BTN/VI/2010 dated 23 June 2010, and Deed of sale and purchase number 47 dated June 23, 2010 by public notary B.R.AY. Mahyastoeti, SH., Jakarta amounted Rp500,000,010,049 with 3 years of period term, and Deed of sale and purchase number 01 dated 1 June 2011 by public notary Siti Rayhana, SH., Jakarta amounted Rp500,000,157,366 with 3 years of period term.
g.
SMF menandatangani perjanjian pendukung kredit No.001/PPK/SMF-KIK-DSMF-I/I/2009 tanggal 7 Januari 2009 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut, SMF bertindak sebagai pendukung kredit dalam transaksi penerbitan efek beragun aset (EBA). SMF setuju menyediakan dana tidak kurang dari jumlah maksimum ambang batas rekening cadangan pada tanggal penutupan yang ditetapkan sebesar Rp3.572.222.212 ke dalam rekening cadangan. Selanjutnya, KIK-DSMF-I wajib membayar imbalan jasa kepada SMF sesuai dengan urutan prioritas pembayaran pada setiap tanggal pembayaran sebesar 0,03% per tahun dari jumlah pokok terhutang EBA.
g.
SMF signed a Credit Enhancer Agreement number 001/PPK/SMF-KIK-DSMF-I/I/2009 dated 7 January 2009 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. According to the agreement, SMF acted as credit enhancer for the issuance of residential mortgage-backed securities (RMBS) transaction. SMF agreed to provide and transfer fund not less than the maximum threshold amount to reserve account at the closing date amounted to Rp3,572,222,212. Furthermore, KIK-DSMF-I obliged to pay SMF quarterly for the service rendered based on payment priority at every payment date with annual interest rate 0.03% of principal outstanding RMBS.
h.
SMF menandatangani perjanjian pendukung kredit No.037/PPK/SMF-KIK-DSMF-II/IX/2009 tanggal 14 September 2009 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut, SMF bertindak sebagai pendukung kredit dalam transaksi penerbitan efek beragun aset (EBA). SMF setuju menyediakan dana tidak kurang dari jumlah maksimum ambang batas rekening cadangan pada tanggal penutupan yang ditetapkan sebesar Rp12.095.852.504 ke dalam rekening cadangan. Selanjutnya, KIK-DSMF-II wajib membayar imbalan jasa kepada SMF sesuai dengan urutan prioritas pembayaran pada setiap tanggal pembayaran sebesar 0,03% per tahun dari jumlah pokok terhutang EBA.
h.
SMF signed a Credit Enhancer Agreement number 037/PPK/SMF-KIK-DSMF-II/IX/2009 dated 14 September 2009 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. According to the agreement, SMF acted as credit enhancer for the issuance of residential mortgage-backed securities (RMBS) transaction. SMF agreed to provide and transfer fund not less than the maximum threshold amount to reserve account at the closing date amounted Rp12,095,852,504. Furthermore, KIK-DSMF-II obliged to pay SMF quarterly for the service rendered based on payment priority at every payment date with annual interest rate 0.03% of principal outstanding RMBS.
213
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/105 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
37.
SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued)
AND
i.
SMF menandatangani perjanjian penggunaan jasa No.047/PPJ/SMF-GFG/XI/2009 tanggal 23 November 2009 dengan Guidance Financial Group, LLC dengan nilai kontrak sebesar $ 157,130.00 dan jangka waktu 13 bulan. Berdasarkan perjanjian tersebut Guidance Financial Group, LLC bersedia menyediakan jasa konsultasi dalam rangka pengembangan standar dokumen KPR Syariah dan mekanisme pasar pembiayaan sekunder perumahan berbasis syariah.
i.
SMF signed a service agreement number 047/PPJ/SMF-GFG/XI/2009 dated 23 November 2009 with Guidance Financial Group, LLC with a contract value of $ 157,130.00 for 13 months. Based on the mentioned agreement, Guidance Financial Group, LLC is willing to provide consultancy services for developing of the Syariah Housing Finance standardization documents and secondary housing finance mechanism under Syariah based.
j.
SMF menandatangani perjanjian kerjasama No. 83/PKS/DIR/2010 dan No. 042/PKS/SMFBTN/X/2010 tanggal 7 Oktober 2010 dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk tentang sekuritisasi atas aset KPR PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut SMF bersedia untuk memberikan jasanya untuk melaksanakan transaksi sekuritisasi KPR BTN yang ke-3 Tahun 2010 dan berperan sebagai penata transaksi sekuritisasi, pendukung kredit, pemodal dan penerima mandat untuk pelaksanaan due diligence transaksi sekuritas termasuk menunjuk notaris dan auditor independen.
j.
SMF signed an agreement number 83/PKS/DIR/2010 and number 042/PKS/SMFBTN/X/2010 dated 7 October 2010 with PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk relating to asset mortgage securitization. According to the agreement, SMF agreed to provide services for its third BTN mortgage securitization transaction Year 2010 and acted as mortgage securitization arranger, credit enhancer, stand-by buyer and mandatory for due diligence securitization transaction included appointing notary and independent auditor.
k.
SMF menandatangani perjanjian pendukung kredit dan penjaminan pembelian EBA No. 053/PPK/KIK-DBTN01/XII/2010 tanggal 15 Desember 2010 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut, SMF bertindak sebagai pendukung kredit dan penjamin pembelian dalam transaksi penerbitan efek beragun aset (EBA). SMF setuju menyediakan dana tidak kurang dari jumlah maksimum ambang batas rekening cadangan pada tanggal penutupan yang ditetapkan sebesar Rp16.788.906.250 ke dalam rekening cadangan. Selanjutnya, KIK-DBTN01 wajib membayar imbalan jasa kepada SMF sesuai dengan urutan prioritas pembayaran pada setiap tanggal pembayaran sebesar 0,1% per tahun dari jumlah pokok terhutang EBA.
k.
SMF signed a Credit Enhancer Agreement number 053/PPK/KIK-DBTN01/XII/2010 dated 15 December 2010 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. According to the agreement, SMF acted as the credit enhancer and standby buyer for the issuance of residential mortgagebacked securities (RMBS) transaction. SMF agreed to provide and transfer fund not less than the maximum threshold amount to reserve account at the closing date amounted to Rp16,788,906,250. Furthermore, KIK-DBTN01 obliged to pay SMF quarterly for the service rendered based on payment priority on every payment date with annual interest rate 0.1% of principal outstanding RMBS.
l.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Tabungan Negara – Syariah berdasarkan Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah No.054/AKAD/SMF-BTN/XII/2010 tanggal 16 Desember 2010. Fasilitas Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah tersebut sebesar Rp200 milyar yang digunakan sebagai modal kerja Mudharib khusus untuk Pembiayaan Kepemilikan Rumah iB ("KPS BTN iB").
l.
SMF provided loan to PT Bank Tabungan Negara – Syariah based on Akad Mudharabah Muqayyadah number 054/AKAD/SMF-BTN/XII/ 2010 dated 16 December 2010. Mudharabah Muqayyadah facility amounted Rp200 billion was used as special working capital to finance home ownership with syariah principal system (“KPS BTN iB).
Jangka waktu 3 tahun sejak tanggal pencairan dana yaitu 23 Desember 2010 sampai dengan 23 Desember 2013.
214
The term of the loan is 3 years from disbursement date of funds 23 December 2010 to 23 December 2013.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/106 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
37.
SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued)
AND
m. SMF telah menandatangani perjanjian dengan PT MNC Finance, sebagai berikut: Ketentuan Umum Jual Beli tagihan KPR bersyarat, Perjanjian Induk Jual Beli tagihan KPR bersyarat No. 001/PIJB/SMF-MNCF/I/2011 tanggal 11 Januari 2011, dan Akte Jual Beli Tagihan No. 69 tanggal 28 Maret 2011 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta sebesar Rp2.608.164.595 dengan jangka waktu 3 tahun.
m. SMF signed agreement with PT MNC Finance, as follows: General Provisions of Term Purchase Program, Term Purchase Program Main Agreement, number 001/PIJB/ SMF-MNCF/I/2011 dated 11 January 2011, and Deed of sale and purchase number 69 dated 28 March 2011 by public notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Jakarta amounted Rp2,608,164,595 with 3 years of period term.
n.
SMF menandatangani perjanjian penggunaan jasa No.013A/PPJ/SMF-TMSI/V/2011 dan No. M-03/TMSI-SEK/0511 tanggal 26 Mei 2011 dengan PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi, dengan nilai kontrak sebesar Rp4.180.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi bersedia menyediakan jasa pengadaan MIS (Management Information System). PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi dan SMF sepakat melakukan pemutusan PPJ Proyek Pembangunan MIS, berdasarkan surat yang dikirimkan oleh PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi No. E-06/TMSI-SEK/2012 tertanggal 6 Maret 2012.
n.
SMF signed service agreement number 013A/PPJ/SMF-TMSI/V/ 2011 and number. M03/ TMSI-SEK/0511 dated 26 May 2011 with PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi with a contract value of Rp4,180,000,000. Based on the mentioned agreement, PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi is willing to provide Management Information System. PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi and SMF agreed to terminate the PPJ MIS agreement based on letter from PT Teknoglobal Multi Sistem Integrasi No. E-06/TMSI-SEK/2012 dated 6 March 2012.
o.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan Akad Mudharabah Wal Murabahah No.027/AKAD/SMFBSM/X/2011 tanggal 3 Oktober 2011. Fasilitas Mudharabah tersebut sebesar Rp300 milyar yang digunakan sebagai modal kerja khusus untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR).
o.
SMF provides loan to PT Bank Syariah Mandiri based on Akad Mudharabah Wal Murabahah number 027/AKAD/SMF-BSM/X/2011 dated 3 October 2011. Mudharabah Wal Murabahah facility amounted Rp300 billion was for used as special working capital to finance outstanding home ownership (PPR).
Jangka waktu 3 tahun sejak tanggal pencairan yaitu 3 Oktober 2011. p.
SMF menandatangani perjanjian pendukung kredit No.028/PPK/KIK-DBTN02/X/2011 tanggal 25 Oktober 2011 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut, SMF bertindak sebagai pendukung kredit dalam transaksi penerbitan efek beragun aset (EBA). SMF setuju menyediakan dana tidak kurang dari jumlah maksimum ambang batas rekening cadangan pada tanggal penutupan yang ditetapkan sebesar Rp14.859.375.000 ke dalam rekening cadangan. Selanjutnya, KIK-DBTN02 wajib membayar imbalan jasa kepada SMF sesuai dengan urutan prioritas pembayaran pada setiap tanggal pembayaran sebesar 0,06% per tahun dari jumlah pokok terhutang EBA.
215
The term of the loan is 3 year from disbursment dated 3 October 2011. p.
SMF signed a Credit Enhancer Agreement number 028/PPK/KIK-DBTN02/X/2011 dated 25 October 2011 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. According to the agreement, SMF acted as credit enhancer for the issuance of residential mortgage-backed securities (RMBS) transaction. SMF agreed to provide and transfer fund not less than the maximum threshold amount to reserve account at the closing date amounted to Rp14,859,375,000 Furthermore, KIK-DBTN02 obliged to pay SMF quarterly for the service rendered based on payment priority on every payment date with annual interest rate 0.06% of principal outstanding RMBS.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/107 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
KOMITMEN (lanjutan)
DAN
PERJANJIAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
37.
SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued)
AND
q.
SMF menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Bahana Artha Ventura No.029/MOU/SMF-BAV/X/2011 tanggal 25 Oktober 2011, tentang Program Kemitraan. Berdasarkan Nota Kesepahaman tersebut PT Bahana Artha Ventura bersedia menyalurkan Dana Program Kemitraan milik SMF dalam bentuk pinjaman serta pendampingan terhadap Mitra Binaan. Nota Kesepahaman ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak penandatangan.
q.
SMF signed a Memorandum of Understanding dated 25 October 2011 number 029/MOU/SMF-BAV/X/2011 with PT Bahana Artha Ventura, about the Partnership Program. Under the MoU, PT Bahana Artha Ventura willing to distribute SMF's Fund Partnership Program in the form of loans and assistance to Partners Patronage. Memorandum of Understanding is valid for 1 (one) year from the signing.
r.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk., berdasarkan Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayadah No.033/AKAD/SMF-BMI/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011. Fasilitas Pembiayaan Mudharabah Muqayadah tersebut sebesar Rp100 milyar, yang digunakan sebagai modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas Pembiayaan Hunian Syariah ("PHS") dengan menggunakan prinsip Musyarakah Mutanaqisah sesuai persyaratan yang ditetapkan SMF.
r.
SMF provided loans to PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk., Based on Akad Mudharabah Muqayadah number 033/AKAD/SMFBMI/XII/2011 dated 14 December 2011. Mudarabah Muqayadah financing facility amounting to Rp100 billion which was used as working capital for the provision of facilities Residential Financing the Sharia ("PHS") using the principle of Musharaka Mutanaqisah according to the requirements as set out by SMF.
Jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun sejak tanggal pelaksanaan fasilitas pembiayaan. s.
Pada tanggal 28 Desember 2011 SMF menandatangani Perjanjian Addendum I Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayadah kepada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk berdasarkan No.035/AKAD/SMF-BMI/XII/2011. Addendum tersebut memuat perubahan sebagai berikut: Sebelum: berjumlah Rp100 milyar dengan jaminan sebesar 125% dari jumlah fasilitas pembiayaan, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. Sesudah: berjumlah Rp300 milyar terdiri dari: (1) fasilitas pembiayaan I sebesar Rp100 milyar, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal 15 Desember 2011. (2) fasilitas pembiayaan II sebesar Rp200 milyar, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal pelaksanaan fasilitas pembiayaan II. Jaminan pinjaman ini sebesar 115% (seratus lima belas persen) dari jumlah fasilitas pembiayaan I dan II.
216
Loan maturity period is 3 years from the date of initial funding. s.
On 28 December 2011 SMF signed the Agreement Addendum I Mudharabah Muqayadah to PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk number 035/AKAD/SMF-BMI/XII/2011. The addendum contains changes as follows: -
Before: amounted to Rp100 billion with collateral 125% of the amount of financing facilities, with maturities of 3 (three) years.
-
After: amounted to Rp300 billion consists of: (1) financing facility I Rp100 billion, with maturities of 3 (three) years from the date of 15 December 2011. (2) financing facility II Rp200 billion, with maturities of 3 (three) years from the date of execution of the financing facility II.
This loans collateral amounting to 115% (one hundred fifteen percent) of total financing facilities I and II.
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/108 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 37.
KOMITMEN (lanjutan) t.
DAN
PERJANJIAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
37.
SMF menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Sarana Jabar Ventura No.036/PKS/SMF-SJV/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011, tentang Pelaksanaan Penyaluran Dana Program Kemitraan. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tersebut PT Sarana Jabar Ventura bertindak sebagai lembaga penyalur yang berperan dalam pelaksanaan survey, analisis kelayakan, evaluasi persyaratan, mengembalikan angsuran pinjaman, pelaporan serta pembinaan dan pendampingan mitra binaan. Dana pinjaman Program Kemitraan yang disediakan SMF sebesar Rp1 milyar.
SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued) t.
Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani. u.
SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan Akad Mudharabah Wal Murabahah No.038/AKAD/SMFBSM/XII/2011 tanggal 29 Desember 2011. Fasilitas Mudharabah tersebut sebesar Rp300 milyar yang digunakan sebagai modal kerja khusus untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dengan menggunakan prinsip Murabahah sesuai persyaratan yang ditetapkan SMF. Dengan jaminan sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari nilai fasilitas pembiayaan.
NILAI WAJAR ASET KEWAJIBAN KEUANGAN
KEUANGAN
DAN
SMF signed a Cooperation Agreement with PT Sarana Jabar Ventura number 036/PKS/SMF-SJV/XII/2011 dated 28 December 2011, on the Implementation of Fund Partnership Program. Under the Cooperation Agreement, PT Sarana Jabar Ventura acted as the institutions that play a role in the implementation of the survey, feasibility analysis, feasibility study, return the loan installments, reporting as well as coaching and mentoring of trained partners. Partnership Program funds provided loans amounting to Rp1 billion SMF.
This agreement is valid for 1 (one) year from the signing. u.
SMF provides loans to PT Bank Syariah Mandiri based on Akad Mudharabah wal Murabahah number 038/AKAD/SMFBSM/XII/2011 dated 29 December 2011. Mudharabah facility amounting to Rp300 billion, was used as working capital for Home Ownership Financing (PPR) using Murabahah principle according to the requirements set out by SMF, with a collateral of 120% (one hundred twenty percent) of the financing facility.
The term of the loans is 3 (three) years from the date of execution of the financing facility.
Jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun sejak tanggal pelaksanaan fasilitas pembiayaan. 38.
AND
38.
FAIR VALUE OF FINANCIAL FINANCIAL LIABILITY
ASSET
AND
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, in an armslength transaction basis.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:
The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial instruments on the Company’s statements of financial positions:
217
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/109 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38.
FAIR VALUE OF FINANCIAL FINANCIAL LIABILITY (continued)
ASSET
AND
30 Juni/ June 2012 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-lain Uang muka Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih Aset lain-lain
Liabilitas: Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Surat hutang jangka menengah Obligasi
Nilai wajar/ Fair value
1,722,940,642,607
1,722,940,642,607
14,082,455,534 26,400,000 3,846,611,304 372,630,052 3,681,931,643,723 31,979,277,324 3,621,674,000 12,183,608,016 1,330,381,675
14,082,455,534 26,400,000 3,546,244,820 372,630,052 3,811,621,687,295 31,979,277,324 3,621,674,000 18,116,443,005 1,330,381,675
5,472,315,324,235
5,607,637,836,312
2,300,824,519 41,345,181,191 304,878,359,942 2,808,516,064,544
2,300,824,519 41,345,181,191 304,878,359,942 2,827,210,880,543
3,157,040,430,196
3,175,735,246,195
Financial assets: Cash and cash equivalents Account receivables Interest based Fee based Other receivables Advance payments Loans Credit enhancement Sinking funds Long-term investments – net Other assets
Liabilities: Other payables Accrued expenses Medium term notes Bonds
31 Desember/ December 2011 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-lain Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih
Liabilitas: Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Surat hutang jangka menengah Obligasi
1,844,272,926,032
1,844,272,926,032
13,872,293,062 30,200,000 2,009,580,037 2,612,048,511,424 36,483,865,080 3,084,660,000 12,381,000,000
13,872,293,062 30,200,000 2,009,580,037 2,611,695,427,734 36,483,865,080 3,084,660,000 12,181,730,344
4,524,183,035,635
4,523,630,682,289
1,911,873,087 32,160,369,735 330,000,000,000 1,940,000,000,000
1,911,873,087 32,160,369,735 329,642,848,959 1,937,494,116,996
2,304,072,242,822
2,301,209,208,777
218
Financial assets: Cash and cash equivalents Account receivables Interest based Fee based Other receivables Loans Credit enhancement Sinking funds Long-term investments – net
Liabilities: Other payables Accrued expenses Medium term notes Bonds
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/110 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38.
FAIR VALUE OF FINANCIAL FINANCIAL LIABILITY (continued)
ASSET
AND
31 Desember/ December 2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Berbasis bunga Berbasis imbalan Piutang lain-lain Pinjaman yang diberikan Jaminan dan pendukung kredit Sinking funds Investasi jangka panjang – bersih
Liabilitas: Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Surat hutang jangka menengah Obligasi
765,440,030,639
765,440,030,639
8,414,363,341 1,268,714,285 1,629,207,775 1,434,696,252,416 27,465,443,436 11,487,173,628 12,176,394,778
8,258,533,241 1,268,714,285 1,629,207,775 1,434,021,098,190 27,465,443,436 11,487,173,628 12,176,394,778
2,262,577,580,298
2,261,746,595,972
1,989,097,978 19,630,396,995 387,496,273,498 725,724,252,322
1,989,097,978 19,630,396,995 387,716,133,478 726,243,868,911
1,134,840,020,793
1,135,579,497,362
Financial assets: Cash and cash equivalents Account receivables Interest based Fee based Other receivables Loans Credit enhancement Sinking funds Long-term investments – net
Liabilities: Other payables Accrued expenses Medium term notes Bonds
Metode penentuan nilai wajar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The used method for fair value determination is as follows:
Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka, aset lain-lain, hutang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar, dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
The estimated fair value of cash and cash equivalent, account receivable, other receivables, advance payments, other assets, other payables and accrued expenses, since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.
Piutang hubungan istimewa dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat biaya bunga tertimbang Perseroan pada tanggal periode pelaporan.
Due from related parties is valued with discounted cash flow based on Company’s weighted interest rate cost of funds at the reporting date.
Jaminan dan pendukung kredit dan sinking funds disimpan dalam bentuk giro dan/atau deposito dengan menggunakan suku bunga pasar, sehingga nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
Credit enhancement and sinking funds are deposited as current account and/or time deposit with market interest rate, therefore the carrying value is a reasonable approximation of fair value.
219
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/111 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38.
FAIR VALUE OF FINANCIAL FINANCIAL LIABILITY (continued)
ASSET
AND
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas masa depan yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Estimated cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.
Nilai wajar dari surat hutang jangka menengah dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada surat hutang jangka menengah terakhir yang diutilisasi.
The fair value of medium term notes is estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lender for the last utilization of medium term notes.
Nilai wajar investasi jangka panjang dan obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of l0ong-term investments and bonds is estimated by using the last quoted market price.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy:
a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
30 Juni/June 2012 Nilai tercatat/ Carrying value Aset
Investasi jangka pendek
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
231,132,087,436
-
231,132,087,436
-
231,132,087,436
231,132,087,436
-
231,132,087,436
-
231,132,087,436
220
Assets Short term investment
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/112 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 39.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN
39.
Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012:
THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS The carrying amount of Company’s financial instruments as at 30 June 2012 is as follows:
30 Juni/ June 2012 ASET KEUANGAN
FINANCIAL ASSETS
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Bank
25,000,000
Loans and receivables Cash on hand
2,985,472,482
Cash in banks
Deposito berjangka Nominal - bersih Piutang usaha – berbasis bunga Jumlah tercatat
1,719,930,170,125 2,075,841,759 1,722,006,011,884
Time deposits Nominal - net Account receivables – interest based Carrying amount
Pinjaman yang diberikan Nominal - bersih Piutang usaha – berbasis bunga Jumlah tercatat
3,681,931,643,723 9,906,301,070 3,691,837,944,793
Loans Nominal - net Account receivables – interest based Carrying amount
26,400,000
Piutang usaha – berbasis imbalan
3,846,611,304
Other receivables
Piutang usaha – berbasis imbalan Piutang lain-lain Uang muka
372,630,052
Advance payments
31,979,277,324
Credit enhancement
Sinking funds
3,621,674,000
Sinking funds
Aset lain-lain
1,330,381,675
Other assets
Jaminan dan pendukung kredit
5,458,031,403,514 Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka panjang Nominal - bersih Piutang usaha – berbasis bunga Jumlah tercatat Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi jangka pendek Nominal - bersih Piutang usaha – berbasis bunga Jumlah tercatat Jumlah Aset Keuangan
12,183,608,016 309,785,679 12,493,393,695
Held-to-maturity financial assets Long- term investments Nominal - net Account receivables – interest based Carrying amount
231,132,087,436 1,790,527,026 232,922,614,462
Financial assets at fair value through profit or loss Short term investments Nominal - net Account receivables – interest based Carrying amount
5,703,447,411,671
Total Financial Assets
LIABILITAS KEUANGAN
FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Hutang lain-lain
2,300,824,519
Financial liabilities at amortised cost Other payables
Biaya yang masih harus dibayar (non bunga)
614,333,969
Accrued expenses – non interest
Liabilitas tunjangan purna jabatan
537,240,000
Post employment benefit liabilities
304,878,359,942 5,072,611,111 309,950,971,053
Medium term notes Nominal Account interest Carrying amount
Obligasi Nominal Bunga yang masih harus dibayar Jumlah tercatat
2,808,516,064,544 35,658,236,111
Bonds Nominal Account interest Carrying amount
Jumlah Liabilitas Keuangan
3,157,577,670,196
Surat hutang jangka menengah Nominal Bunga yang masih harus dibayar Jumlah tercatat
2,844,174,300,655
221
Total Financial Liabilities
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/113 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 40.
41.
42.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
STANDAR AKUNTANSI BARU
40.
NEW ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan interpretasi akuntansi keuangan tentang Perjanjian Konstruksi Real Estat serta Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi, dimana keduannya akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued Interpretation about Real Estate Construction Agreement and the Revocation of SFAS 51 about Accounting Quasi-Reorganisation, whereas both will be effective as at 1 January 2013.
Pada saat ini, tidak terdapat dampak atas penerapan ISAK dan PPSAK tersebut kepada Perseroan.
At this time, there is no impact on the application of those Interpretation of SFAS and Revocation of SFAS 51 to the Company.
KONTINJENSI
41.
CONTINGENT
Berdasarkan perjanjian pendukung kredit dan penjaminan pembelian EBA No. 053/PPK/KIKDBTN01/XII/2010 tanggal 15 Desember 2010 dengan PT Danareksa Investment Management dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (KIK-DBTN01), SMF bertindak sebagai pendukung kredit dan penjamin pembelian dalam transaksi penerbitan Efek Beragun Aset (EBA). Sebagai penjamin pembelian EBA, SMF mempunyai kewajiban untuk membeli seluruh EBA Kelas A dari Pemegang EBA Kelas A apabila Rapat Pemegang EBA menyatakan telah terjadi Gagal Bayar EBA. Pembelian EBA Kelas A akan dilakukan dengan harga sebesar jumlah pokok terhutang dari EBA Kelas A pada saat terjadinya gagal bayar. Gagal bayar tersebut hanya akan terjadi apabila:
Based on Credit Enhancer Agreement and RMBS to buy guarantee number 053/PPK/KIKDBTN01/XII/2010 dated 15 December 2010 with PT Danareksa Investment Management and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (KIK-DBTN01), SMF is acting as credit enhancer and standby buyer for the issuance of residential mortgage backed securities (RMBS). Being a standby buyer means SMF has the responsibility to buy A class RMBS from its holders if RMBS holders meeting declared that late payment for class A RMBS has occurred. The A class RMBS purchase will be at the amount of A class RMBS principal outstanding at time of late payment. The late payment for class A RMBS will occur if:
1. 2.
1. 2.
EBA kelas B yang besarnya 8,2% telah habis. Reserve Account telah habis.
EBA class B which is 8.2% had been used. Reserve account had been used.
Kedua kondisi ini tidak terjadi pada akhir periode pelaporan. Sehingga, Perseroan tidak mencatat liabilitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Neither of these conditions have been reached at the reporting period end. Therefore, the Company do not record any liability as at 30 June 2012 and 31 December 2011.
Lihat Catatan 35 untuk rincian mengenai eksposur maksimum kontinjensi.
Refer to Note 35 for details of the maximum exposure of contingent.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
42.
SUBSEQUENT EVENTS
Pinjaman yang diberikan
Loans
Pada tanggal 4 Juli 2012 SMF telah menandatangani perjanjian dengan PT MNC Finance, Akta Jual Beli Tagihan dan Perjanjian Induk Jual Beli Tagihan KPR Bersyarat berdasarkan Surat Keterangan No:251/Umum/VI/2012 tanggal 29 Juni 2012 Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., notaris sebesar Rp1.288.284.665 dengan jangka waktu 60 bulan.
On July 4, 2012 SMF signed agreement with PT MNC Finance, Dead of sale and purchase and Term Purchase Program Mani Agreement based on certificate number 561/Umum/VI/2012 dated June 29, 2012 by public notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH., amounted Rp1,288,284,665 with 60 months of period term.
222
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/114 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 42.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
42.
SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
Loans (continued)
Pada tanggal 27 September 2012 SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk berdasarkan Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayadah No. 023/AKAD/SMF-BMI/IX/2012. Fasilitas Pembiayaan Mudharabah Muqayadah tersebut sebesar Rp328.000.000.000, yang digunakan sebagai modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas Pembiayaan hunian Syariah (“PHS”) dengan menggunakan prinsip Musyarakah Mutanaqisah sesuai persyaratan yang ditetapkan SMF.
On September 27, 2012 SMF provided loans to PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk based on Akad Mudharabah Muqayadah number 023/AKAD/SMFBMI/IX/2012. Mudharabah Muqayadah financing facility amounting Rp328,000,000,000 which was used as working capital for the provision of facilities Residential Financing the Sharia (“PHS”) using the principle of Musharakah Mutanaqisah according to the requirements as set out by SMF.
Pada tanggal 18 Oktober 2012 SMF memberikan pinjaman kepada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk berdasarkan Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayadah No.026/AKAD/SMF-BMI/X/2012. Fasilitas Pembiayaan Mudharabah Muqayadah tersebut sebesar Rp172.000.000.000, yang digunakan sebagai modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas Pembiayaan hunian Syariah (“PHS”) dengan menggunakan prinsip Musyarakah Mutanaqisah sesuai persyaratan yang ditetapkan SMF.
On October 18, 2012 SMF provided loans to PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk based on Akad Mudharabah Muqayadah number 026/AKAD/SMFMudharabah Muqayadah BMI/X/2012. This financing facility amounts to Rp172,000,000,000 will be used as working capital for the provision of Residential Financing Sharia (“PHS”) facilties using the principle of Musharakah Mutanaqisah according to the requirements as set out by SMF.
Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III
Medium Term Notes (MTN) SMF III
Perseroan telah melunasi Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF III Tahap I Tahun 2011 sebesar Rp 205.000.000.000 pada tanggal 11 Oktober 2012 dan MTN SMF III Tahap II Tahun 2011 sebesar Rp 100.000.000.000 pada tanggal 14 Oktober 2012 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
The Company has paid the Medium Term Notes (MTN) SMF III Phase I Year 2011 amounted to Rp 205.000.000.000 on October 11, 2012 and MTN SMF III Phase II Year 2011 amounted to Rp 100.000.000.000 on October 14, 2012 on a timely manner and exact amount.
Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap (SMFP 03)
Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Year 2010 With Fixed Interest Rate (SMFP03)
Perseroan telah melunasi Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap (SMFP 03) sebesar Rp 500.000.000.000 pada tanggal 8 Juli 2012 secara tepat waktu dan tepat jumlah.
The Company has paid the Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Year 2010 With Fixed Interest Rate (SMFP03) amounted to Rp 500.000.000.000 on July 8, 2012 on a timely manner and exact amount.
Penawaran umum Berkelanjutan II Tahap I PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (“Obligasi SMF”) dan Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) SMF IV
Public offering of Continuing Bonds II PT Sarana Multigriya Finansial Phase I (“SMF Bonds”) and Medium Term Notes (MTN) SMF IV
Pada tanggal 24 Oktober 2012, Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap I PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (“Obligasi SMF”) sekurang-kurangnya sebesar Rp750.000.000.000.
On October 24, 2012, the Company has submit a Registration Letter to the Capital Markets Supervisory Agency of Financial Institution (“Bapepam-LK”) in relation to a Public Offering of Continuing Bonds II PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Phase I (“SMF Bonds”) at the minimum amount of Rp750,000,000,000.
223
PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) Lampiran - 5/115 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011, 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 42.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012 AND 2011, 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
42.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan – 2012
Annual General Stockholder’s Meeting – 2012
SMF telah menerima Keputusan Pemegang Saham PT SMF (Persero) Nomor 233/KMK.06/2012 tertanggal 19 Juli 2012 tentang Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan dan Pembayaran Tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2011, yang berbunyi:
SMF has received the Stockholder’s Decision Letter number 233/KMK.06/2012 dated 19 July 2012 regarding the approval of using the Company’s Net Income and the Tantiem Payment to the Directors and Board of Commissioners for the year ended 2011, which says:
-
-
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 disetujui dengan jumlah Rp80.498.503.264 dengan perincian: (1) Cadangan sebesar Rp.40.000.000.000 (49,7%); (2) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebesar Rp804.985.033 (1%); dan (3) Laba Ditahan sebesar Rp39.693.518.231 (49,35%). Menyetujui pembayaran tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar 2% dari laba bersih Perseroan atau sebesar Rp1.609.970.065.
-
Keterangan mengenai penggunaan laba bersih dan pembayaran tantiem diatas berdasarkan RUPS Nomor: 53 tanggal 26 Juni 2012 yang disahkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor:233/MK.06/2012 tanggal 19 Juli 2012.
43.
SUBSEQUENT EVENTS (continued)
PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
The use of Company’s net income for the year ended 2011 amounted to Rp80,498,503,264,with details: (1) Reserve for equity amounted to Rp40,000,000,000 (49.7%); (2) Partnership program and community development amounted to Rp804,985,033 (1%) and (3) Retained earnings amounted to Rp39,693,518,231 (49.35%). - Approved payment of tantiem for the Directors and Board of Commissioners amounted to 2% from the Company’s net income or amounted to Rp1,609,970,065.
The information regarding the use of the Company’s Net Income and the Tantiem Payment above is based on the Annual General Stockholder’s Meeting Number: 53 dated 26 Juni 2012 which was approved in the Ministry of Finance Decree Number:233/MK.06/2012 dated 19 July 2012. 43.
REISSUANCE OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal.
In relation with the Company’s plan for a Public Offering of “Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap”, the Company has reissued its financial statements as at 30 June 2012 and 31 December 2011, 2010 and 2009, and for the sixmonth periods ended 30 June 2012 and 2011, and for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, to revise the presentation as required by the capital market regulations.
Penerbitan kembali laporan keuangan terutama terkait dengan Laporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagai berikut:
Reissuance of the financial statements mainly related to the Statements of Financial Position, Statements of Changes in Equit and Notes to the Financial Statements as follows:
a. 1 - Informasi umum; b. 2 - Ikthisar kebijakan akuntansi penting; c. 7 - Piutang usaha; d. 11 - Pinjaman yang diberikan; e. 16 - Hutang lain-lain; f. 22 - Surat hutang jangka menengah; g. 23 - Obligasi; h. 24 - Modal saham; i. 43 - Peristiwa setelah tanggal neraca
a. 1 - General information; b. 2 - Summary of significant accounting policies; c. 7 - Account receivables; d. 11 - Loans; e. 16 - Other payable; f. 22 - Medium Term Notes; g. 23 - Bonds; h. 24 - Capital stock; i. 43 - Subsequent events.
224
XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1. Umum Perseroan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp5.000.000.000.000,(lima triliun Rupiah), dimana pada tahap pertama Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi”) dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah). Penjelasan yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Perjanjian Perwaliamanatan”) dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Kecuali didefinisikan lain, maka definisi yang dipakai di bawah ini mengacu pada definisi dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran oleh KSEI jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek yang lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis untuk menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat sesuai dengan keputusan RUPO yang tercantum pada Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku di pasar modal dan keputusan RUPO.
225
2. Keterangan Tentang Obligasi A. Pokok Obligasi Jumlah Pokok Obligasi Sebanyak-banyaknya sebesar Rp750.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah). Obligasi ini ditawarkan adalah sebesar Rp525.000.000.000 (lima ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yang ditawarkan dalam 3 (tiga) seri yang terdiri dari: Seri A
: Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp320.000.000.000 (tiga ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp135.000.000.000 (seratus tiga puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah). dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Sisa dari jumlah Pokok ditawarkan yang sebanyak-banyaknya Rp225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort) terdiri dari: Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya Rp105.000.000.000,- (seratus lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Bila Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. B. Bunga Obligasi ini ditawarkan dengan tingkat bunga tetap yang dibagi atas 3 (tiga) seri, yaitu: Seri A sebesar 7,3% (tujuh koma tiga persen) per tahun; Seri B sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) per tahun; dan Seri C sebesar 8,0% (delapan persen) per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, sedangkan pembayaran terakhir Bunga Obligasi Seri A akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A yaitu pada tanggal 27 Desember 2015, Seri B akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B yaitu pada tanggal 27 Desember 2017, dan Seri C akan dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C yaitu pada tanggal 27 Desember 2019. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Rekening melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari Pokok Obligasi yang terhutang yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. 226
Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi tersebut, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi ini adalah sebagai berikut : Bunga Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Seri A 27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015
Seri B 27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015 27 Maret 2016 27 Juni 2016 27 September 2016 27 Desember 2016 27 Maret 2017 27 Juni 2017 27 September 2017 27 Desember 2017
Seri C 27 Maret 2013 27 Juni 2013 27 September 2013 27 Desember 2013 27 Maret 2014 27 Juni 2014 27 September 2014 27 Desember 2014 27 Maret 2015 27 Juni 2015 27 September 2015 27 Desember 2015 27 Maret 2016 27 Juni 2016 27 September 2016 27 Desember 2016 27 Maret 2017 27 Juni 2017 27 September 2017 27 Desember 2017 27 Maret 2018 27 Juni 2018 27 September 2018 27 Desember 2018 27 Maret 2019 27 Juni 2019 27 September 2019 27 Desember 2019
C. Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus maupun oleh pihak ketiga lainnya, namun sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 kitab undang-undang Hukum Perdata Indonesia, dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. D. Pembelian Kembali (buy back) Obligasi 1. 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan sebagaimana tercantum dalam Prospektus, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali dengan harga pasar atau sebagai pelunasan Obligasi. Khusus untuk pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek.
227
2. Pembelian kembali (buy back) hanya dapat dilakukan jika Perseroan tidak melakukan kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan kecuali telah mendapat persetujuan RUPO. 3. Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali (buy back) jika pelaksanaan pembelian kembali (buy back) tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 4. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian (buy back) Obligasi, dengan ketentuan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum dilaksanakannya pengumuman dalam surat kabar, Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK mengenai rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut. 5. Pengumuman tersebut harus mencantumkan: i. Periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi dimana Pemegang Obligasi dapat mengajukan penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan; ii. Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi; iii. Kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; iv. Target harga maksimal pembelian kembali (buy back) yang tentukan atas pertimbangan dan keputusan dari Perseroan; v. Tata cara penyelesaian pembelian kembali (buy back); vi. Persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual dan tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; vii. Tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut dilakukan selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi (selanjutnya disebut “Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali”). 6. Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib melampirkan: i.
Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali; ii. Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual; iii. Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan bebas dari segala sengketa/tuntutan/ikatan jaminan dan tidak dapat diperjual belikan oleh Pemegang Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali. 7. Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui jumlah maksimal dana untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara proporsional. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang bukan merupakan Afiliasi Perseroan tidak termasuk Pemegang Obligasi yang merupakan Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia. 8. Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk dibeli kembali (buy back) pada periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam ayat 10.5 sub ii Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.
228
9. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi. 10. Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka 4 dan 5 tersebut di atas, dengan ketentuan sebagai berikut: i. Jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; ii. Obligasi yang dibeli kembali (buy back) tersebut bukan merupakan milik Afiliasi Perseroan (kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia); dan iii. Obligasi yang dibeli kembali (buy back) tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. 11. Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: i. jumlah Obligasi yang telah dibeli; ii. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; iii. harga pembelian kembali (buy back) yang telah terjadi; dan iv. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi. 12. Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut di atas, Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan. 13. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan untuk disimpan, dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Bunga Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan KSEI. 14. Apabila Perseroan melakukan pelunasan atas Obligasi yang dibeli kembali (buy back) maka Perseroan wajib untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat, Bursa Efek dan KSEI selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan tersebut. Obligasi yang telah dilunasi menjadi tidak berlaku dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun. 15. Dalam hal dilunasi sebagian, maka Perseroan akan menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut. 16. Pembelian kembali (buy back) oleh Perseroan mengakibatkan: - hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau - pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. 17. Dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Obligasi dilakukan dengan mendahulukan obligasi yang tidak dijamin. 18. Dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut.
229
19. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut. E. Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan Sebelum dilunasinya semua Jumlah Yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perseroan berkenaan dengan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa: 1. Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat, pemberian ijin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut: i. Ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan ii. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan ijin tersebut dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan ijin dan dokumen pendukungnya tersebut diterima oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya; iii. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah data atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Jika dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijinnya; Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan dan tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya terhadap perusahaan penerus (surviving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus (surviving company) maka seluruh kewajiban berdasarkan Obligasi dan/atau Perjanjian Perwaliamanatan telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus (surviving company) dan perusahaan penerus (surviving company) tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pembayaran berdasarkan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan. b. Perusahaan penerus (surviving company) tersebut salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam bidang usaha utama yang sama dengan Perseroan. 2. Melakukan peminjaman hutang baru atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk melakukan peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali hutang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan;
230
3. Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan ijin untuk menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan dan/ atau Anak Perusahaan (jika ada), baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang, kecuali jaminan yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan Anak Perusahaan (jika ada). 4. Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Anak Perusahaan (jika ada) memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: a. Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; b. Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan yang ditentukan berdasarkan Anggaran Dasar; c. Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program kesejahteraan pegawai Perseroan dengan ketentuan sesuai peraturan perusahaan Perseroan. 5. Mengubah bidang usaha utama Perseroan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada Anak Perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha. 6. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. 7. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (”PKPU”) atau mengijinkan Anak Perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan pailit atau permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) sebagai akibat adanya permohonan kepailitan pihak lain. 8. Membayar, membuat atau menyatakan pembagian deviden pada tahun buku Perseroan selama Perseroan lalai dalam melakukan pembayaran Jumlah Terhutang atau Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah Terhutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan Obligasi. 9. Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar kegiatan usaha Perseroan sehari-hari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan diatur oleh pihak lain. 2. Selama Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk: i
Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/ atau pelunasan Pokok Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan menyerahkan fotokopi bukti pengiriman dana kepada Wali Amanat pada hari yang sama.
ii Memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak yang berwenang lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan/atau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia; iii Memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan ayat 6.2 (x) Pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, harus berada dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
231
a. Current Ratio, perbandingan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar tidak kurang dari 1 : 1 (satu berbanding satu); b. Perbandingan Aktiva Produktif dengan Hutang tidak kurang dari 0,8 : 1 (nol koma delapan berbanding satu). ”Aktiva Produktif” berarti terdiri dari kas dan setara kas, pinjaman yang diberikan, piutang usaha dan investasi jangka panjang-bersih.
“Hutang” berarti hutang berbunga yang diperoleh Perseroan termasuk hutang bank, hutang sewa guna usaha, hutang Efek konversi, hutang Efek dan instrumen pinjaman lainnya, hutang kredit investasi, hutang Perseroan yang dijamin dengan agunan atau gadai atas aktiva pihak lain berdasarkan nilai penjaminan, pinjaman yang berasal dari perusahaan lain yang diakuisisi dan menjadi Anak Perusahaan (jika ada) atau perusahaan lain yang melebur ke dalam Perseroan, kecuali hutang pajak, hutang dividen (jika ada), hutang dagang dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, hutang kepada pihak ketiga selain bank dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun.
iv Memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja sebelum ditandatanganinya dokumen-dokumen berkaitan dengan: 1. Peminjaman hutang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Obligasi dan digunakan untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan; dan/atau 2. Penjaminan dan/atau pembebanan aktiva Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) yang diberikan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada). v
Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
vi Mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. vii Memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan. viii Segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain. ix Memberikan ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat dengan pemberitahuan 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan biaya-biaya yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan. x Menyampaikan kepada Wali Amanat : 1. Salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada Bapepam dan LK, Bursa Efek, KSEI, dalam waktu selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihakpihak yang disebutkan di atas. 2. Salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.
232
3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam dan LK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan Perseroan. 4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke Bapepam dan LK. 5. Laporan keuangan triwulan disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah periode laporan keuangan tersebut berakhir. xi Memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akuntansi berdasarkan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. xii Mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan. xiii Selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja memberitahukan kepada Wali Amanat secara tertulis atas : 1. Setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan (jika ada); 2. Setiap perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, pembagian deviden, susunan pemegang saham Anak Perusahaan (jika ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan (jika ada) setelah akta-akta tersebut diterima oleh Perseroan; 3. Perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) berkedudukan sebagai pihak tergugat yang secara Material mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada); 4. Terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanat untuk maksud tersebut, yang mengkonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah-langkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut.
xiv Membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya sebagaimana mestinya.
xv Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No: IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.
233
F. Kelalaian Perseroan 1. Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam: a. Angka 2 huruf a, c, d, e, g dan h di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 10 (sepuluh) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau b. Angka 2 huruf f di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 30 (tiga puluh) Hari Kalender, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau c. Angka 2 huruf b di bawah ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;
Maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi dengan cara membuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atas biaya Perseroan. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan, maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan.
2. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini: a. Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Obligasi Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau melunasi Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi; atau b. Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang secara Material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau c. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang; atau d. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang dengan putusan hukum tetap telah menyita atau mengambilalih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara
234
Material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau e. Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Departemen Keuangan atau lembaga otoritas keuangan lain yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan tidak mendapat ijin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara Material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara Material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau f.
Keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara Material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
g. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dengan krediturnya (cross-default) dalam jumlah hutang melebihi 30% (tiga puluh persen) dari Ekuitas Perseroan, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian hutang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau h. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara Material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibankewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 3. Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau terdapat putusan pailit, Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo. G. Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan pasar modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di bidang pasar modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: 1. RUPO dapat diselenggarakan pada setiap waktu menurut ketentuan-ketentuan dibawah ini, antara lain untuk maksud-maksud sebagai berikut: a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain; b. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku atau menentukan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan Bapepam dan LK nomor : VI.C.4 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang;
235
d. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, dengan tetap memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK Nomor: VI.C.4; e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Wali Amanat untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan peraturan KSEI; f.
Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan termasuk untuk menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian dan akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; dan
g. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan. 2. Dengan memperhatikan peraturan di bidang pasar modal yang berlaku, RUPO dapat diselenggarakan bilamana: a. Pemegang Obligasi sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan fotocopi KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat; b. Wali Amanat atau Bapepam dam LK atau Perseroan menganggap perlu untuk mengadakan RUPO. 3. Wali Amanat wajib melakukan pemanggilan untuk RUPO dan menyelenggarakan RUPO, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan penyelenggaraan RUPO dari Pemegang Obligasi, Bapepam dan LK, dan Perseroan. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusannya kepada Bapepam dan LK dan Bursa Efek, selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. 4. Tata Cara RUPO: a. RUPO dapat diselenggarakan ditempat kedudukan Perseroan atau ditempat lain dimana Obligasi dicatatkan atau tempat lain yang disepakati Perseroan dan Wali Amanat. b. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan RUPO. c. Pemanggilan RUPO wajib dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum diselenggarakannya RUPO melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.
236
RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lama 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO pertama atau kedua. d. Pemanggilan RUPO harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: - - - - -
Tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; Agenda RUPO; Pihak yang mengajukan usulan diselenggarakannya RUPO; Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki suara dalam RUPO; dan Kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilankeputusan RUPO.
e. RUPO dipimpin dan diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO. Dalam hal penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan-bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang harus membuat berita acara RUPO. f.
Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO.
g. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat. h. Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp1,- (satu rupiah) atau kelipatannya. Satu Satuan Pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. i.
Suara blanko, abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan (tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia).
j.
Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO, yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.
k. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum diselenggarakannya RUPO, Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat seluruh jumlah Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia. l.
Pada saat pelaksanaan RUPO: -
Perseroan wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia; dan
-
Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO wajib membuat surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya baik yang terafiliasi dengan Perseroan maupun yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.
237
m. Kecuali biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat pengunduran diri Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, biaya pemasangan iklan untuk pengumuman, pemanggilan dan pengumuman hasil RUPO serta semua biaya penyelenggaraan RUPO termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya Notaris dan sewa ruangan untuk penyelenggaraan RUPO dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima oleh Perseroan dari Wali Amanat. n. Atas penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara RUPO yang dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti yang sah dan mengikat Pemegang Obligasi, Wali Amanat dan Perseroan. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPO. 5. RUPO untuk memutuskan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan sebagai berikut: (i) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). (ii) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). (iv) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). b. Bila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan kuorum kehadiran dan keputusansebagai berikut: (i) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). 238
(ii) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). (iv) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). c. Bila RUPO dimintakan oleh Bapepam dan LK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan sebagai berikut: (i) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). (ii) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). (iv) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia).
239
6. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain memutuskan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, diselenggarakan dengan ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan sebagai berikut: a. Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. c. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. e. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. 7. Perseroan, Wali Amanat dan Pemegang Obligasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusankeputusan yang diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO. 8. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 17 ayat 17.2. Perjanjian Perwaliamanatan. 9. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang berlaku. H. Hak-Hak Pemegang Obligasi 1. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Berjaminan yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. 2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan.
240
3. Bila terjadi kelalaian dalam pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi, atas jumlah yang terhutang yang harus disetor/dibayar Perseroan, yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang telah lewat sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. 4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (termasuk didalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan fotokopi KTUR dari KSEI yang diperoleh dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 5. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. Mengambil keputusan atas suatu kejadian kelalaian menurut Perjanjian Perwaliamanatan; atau b. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan tingkat Bunga Obligasi, tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi serta persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan; atau c. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; atau d. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pemberitahuan Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan sah dan dengan sebagaimana mestinya apabila ditandatangani oleh pihak yang berwenang, pihak-pihak mana akan ditentukan bersama antara Perseroan dan Wali Amanat dan disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan: WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal Gedung BRI II lt.3 Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46, Jakarta 10210 Telepon: (021) 2500124, 5758130, 5758140 Faksimili: (021) 5752444, 2510316
PERSEROAN PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Grha SMF Jalan Panglima Polim I No.1 Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Telepon: (021) 2700-400 Faksimili: (021) 2701-400 Up. Corporate Secretary
241
4. Hukum Yang Berlaku Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini tunduk pada dan diartikan sesuai ketentuan undang-undang dan hukum Negara Republik Indonesia.
242
XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI 1. Hasil Pemeringkatan Obligasi Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1660/PEF-Dir/X/2012 tanggal 8 Oktober 2012, hasil pemeringkatan atas Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan ini, untuk periode 5 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2013, adalah: AA id (Double A) Lembaga Pemeringkatan Efek dalam hal ini Pefindo tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. 2. Skala Pemeringkatan Efek Hutang Jangka Panjang Tabel di bawah ini menunjukan urutan peringkat yang berlaku untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi. AAA Efek Hutang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Hutang dengan peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
id
AA
Efek Hutang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit dibawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.
A
Efek Hutang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.
id
id
BBB Efek Hutang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
id
BB
Efek Hutang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.
B
Efek Hutang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
id
id
243
CCC Efek Hutang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Hutang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.
id
D
id
Efek Hutang dengan peringkat idD menandakan Efek Hutang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti berusaha.
Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “CCC”. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati. 3. Ringkasan Pertimbangan (Rating Rationale) Peringkat Nasional Perseroan mencerminkan dukungan pemerintah terhadap Perseroan bila diperlukan dengan mempertimbangkan 100% kepemilikan pemerintah dan fungsi nasional Perseroan untuk mengembangkan pasar sekunder KPR di Indonesia, meskipun sejarah operasional Perseroan yang terbatas dan tidak adanya dukungan tertulis pemerintah atas kewajiban Perseroan. Perseroan telah memperoleh laba sejak berdiri tahun 2005. Pendapatan dari pinjaman sampai dengan akhir Juni 2011 sebesar Rp16,5 miliar, akhir tahun 2010 sebesar Rp27,4 miliar, akhir Juni 2010 sebesar Rp16,33 miliar, akhir tahun 2009 sebesar Rp51,8 miliar, akhir tahun 2008 sebesar Rp40,6 miliar, akhir tahun 2007 sebesar Rp16,7 miliar dan akhir tahun 2006 sebesar Rp50,93 miliar sebagai hasil dari perluasan aktifitas pendanaan. Perseroan didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia tahun 2005 dan berada di bawah ketentuan dan pengawasan Kementerian Keuangan. PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI YANG DITERBITKAN SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA KEWAJIBAN ATAS EFEK TERSEBUT BELUM LUNAS, SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM DAN LK NOMOR IX.C.11 TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG.
244
XVII. ANGGARAN DASAR Anggaran Dasar yang dicantumkan dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dituangkan dalam Akta No. 114 tanggal 13 Agustus 2009 dibuat dihadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 3 Juli 2009, Tambahan No.17294 juncto berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat No. 40 tanggal 23 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat No. AHU-AH.01.10-30395 dan telah masuk Daftar Perseroan No. AHU-0074816.AH.01.09.Tahun2012 tanggal 14 Agustus 2012. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama Perseroan Terbatas “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial” disingkat PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), (selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, di wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2 Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 22 Juli 2005 dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 26 Juli 2005 serta didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi; b. Menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif; c. Menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari Kreditor Asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Utang. 3. Selain kegiatan usaha tersebut pada ayat 2, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berikut: a. Memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (”KPR”) untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan; b. Menerbitkan Surat Utang; c. Mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit enhancement); d. Melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global; e. Melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi; f. Melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan;
245
g. Menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; h. Melakukan pembelian Efek Beragun Aset; i. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. MODAL Pasal 4 1. Modal dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) terbagi atas 4.000.000 (empat juta) lembar saham, masing masing saham dengan nominal sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 2.000.000 (dua juta) lembar saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah). 3. Sebesar 100% (seratus per seratus) dari nilai nominal setiap saham yang ditempatkan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, atau seluruhnya berjumlah Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dengan cara sebagai berikut : a. Sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2005 tanggal 7 Pebruari 2005 oleh Negara Republik Indonesia. b. Sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2012 oleh Negara Republik Indonesia Saham saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan Perseroan dengan syarat, jumlah dan harga berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atas usul Direksi setelah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dengan ketentuan harga tersebut tidak di bawah pari. 4. Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan tersebut dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing Pemegang Saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional). 5. Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan, maka yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh Pemegang Saham sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimiliki. 6. Sebelum jangka waktu 14 (empat belas) hari berakhir, apabila ternyata masih ada sisa saham yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham dengan klasifikasi yang sama, Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada Pemegang Saham lainnya yang masih berminat. 7. Apabila setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak penawaran kepada Pemegang Saham tersebut masih ada saham yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham, Direksi harus menawarkan jumlah tertentu atas saham tersebut terlebih dahulu kepada karyawan Perseroan yang berminat dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 8. Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat 6 tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham : a. ditujukan kepada karyawan Perseroan, antara lain saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP (Employee Stocks Option Program) Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; atau c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi, antara lain penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kompensasi piutang atau pemisahan, yang telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham.
246
9. Dalam hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat 5, ayat 6, ayat 7 dan karyawan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan, maka Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut kepada pihak lain. 10. Yang dimaksud dengan pihak lain pada ayat 10, adalah bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, atau lembaga keuangan formal lainnya. SAHAM Pasal 5 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama pemiliknya. 2. Perseroan hanya mengakui 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham. 3. Jikalau suatu saham pindah tangan karena warisan atau didasarkan sebab-sebab lain menjadi milik dari lebih 1 (satu) orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk seorang diantara mereka dan yang ditunjuk itulah yang dicatat sebagai wakil mereka bersama dalam Daftar Pemegang Saham, yang berhak untuk mempergunakan hak-hak yang diberikan oleh hukum kepada saham tersebut. 4. Selama ketentuan pada ayat 3 belum dilaksanakan, maka hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut tidak dapat dijalankan, sedangkan pembayaran dividen atas saham ditangguhkan. 5. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar Perseroan dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan. SURAT SAHAM Pasal 6 1. Untuk tiap-tiap saham dapat diterbitkan 1 (satu) helai surat saham, disertai seperangkat tanda dividen berikut sehelai talon untuk menerima seperangkat dividen baru. 2. Surat-surat saham diberi nomor urut, sedangkan tanda-tanda dividen dan talon itu mempunyai nomor yang sama dengan surat saham yang disertainya. 3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti kepemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang Pemegang Saham. 4. Pada surat saham paling sedikit harus dicantumkan: a. Nama dan alamat Pemegang Saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai nominal saham. 5. Pada surat kolektif saham paling sedikit harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham.
247
6. Surat-surat Saham dan Surat Kolektif harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau apabila Direktur Utama berhalangan, oleh seorang Direktur bersama sama dengan Komisaris Utama, dan apabila Komisaris Utama berhalangan, oleh Direktur Utama atau Direktur bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan Komisaris. SURAT SAHAM PENGGANTI Pasal 7 1. Apabila surat saham dan/atau tanda dividen dan/atau talon rusak atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan mereka yang berkepentingan Perseroan akan mengeluarkan penggantinya. 2. Surat saham aslinya kemudian dimusnahkan dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya. 3. Apabila surat saham dan/atau tanda dividen dan/atau talon hilang, maka atas permintaan tertulis mereka yang berkepentingan Perseroan akan mengeluarkan penggantinya setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut telah cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa khusus. 4. Setelah surat saham pengganti tersebut dikeluarkan, maka surat saham aslinya tidak berlaku lagi terhadap Perseroan. 5. Semua biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan. 6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai ayat 5 mutatis muntandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti. DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 8 1. Perseroan mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. 2. Dalam Daftar Pemegang Saham itu dicatat: a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham dan klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; f. Setiap perubahan kepemilikan saham; dan g. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. 4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal dengan surat yang disertai tanda penerimaan kepada Direksi. 5. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
248
6. Direksi berkewajiban untuk mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. 7. Setiap pemegang saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja kantor Perseroan. PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 9 1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak. 2. Akta pemindahan saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 atau salinannya sesuai dengan asli disampaikan kepada Perseroan. 3. Pemegang Saham yang hendak memindahkan sahamnya harus menawarkan terlebih dahulu secara tertulis kepada Pemegang Saham lain dengan menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada Direksi secara tertulis tentang penawaran tersebut. 4. Para Pemegang Saham lainnya berhak secara proporsional dengan kepemilikan sahamnya, membeli saham yang ditawarkan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penawaran dilakukan. 5. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 tidak dapat dilaksanakan oleh Perseroan, Pemegang saham dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada karyawan mendahului penawaran kepada orang lain dengan harga dan persyaratan yang sama dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 6. Pemegang saham yang menawarkan sahamnya sebagaimana dimaksud pada ayat 3, berhak menarik kembali penawaran tersebut setelah lewatnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 4. 7. Keharusan menawarkan kepada Pemegang Saham lainnya hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali. 8. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah terpenuhi. 9. Mulai hari panggillan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari rapat itu, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan. 10. Segala tindakan pemindahan hak atas saham yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 9 membawa akibat bahwa hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut tidak dapat dijalankan, sedangkan pembayaran dividen atas saham tersebut ditangguhkan. DIREKSI Pasal 10 1. Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Direksi yang beranggotakan paling banyak 5 (lima) orang Direktur, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. 2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan, jujur, perilaku yang baik, serta memilki dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perseroan. 3. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. Cakap/mampu melaksanakan perbuatan hukum; 249
c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya, tidak pernah: i. dinyatakan pailit; atau ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. d. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan dan/atau hukum. 4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan. 5. Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping. 6. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5 batal demi hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau anggota Dewan Komisaris mengetahui dan menyatakan tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI Pasal 11 1. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Anggota Direksi wajib menandatangani Kontrak Manajemen sebelum ditetapkan pengangkatannya. 4. Masa jabatan Direksi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu. 5. Anggota Direksi diberi gaji berikut fasilitas dan/atau tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Direksi, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya kekosongan tersebut, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi kekosongan dimaksud. 7. Selama jabatan anggota Direksi kosong, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi lainnya atau pihak lain untuk sementara waktu menjalankan tugas anggota Direksi yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama. 8. Dalam hal kekosongan jabatan anggota Direksi disebabkan karena berakhirnya masa jabatan dan Rapat Umum Pemegang Saham belum menetapkan anggota Direksi baru, maka anggota Direksi yang berakhir masa jabatan tersebut dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk sementara menjalankan tugas anggota Direksi yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya anggota Direksi yang definitif. 9. Pelaksana tugas anggota Direksi yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat 7 dan ayat 8, selain anggota Direksi yang masih menjabat, memperoleh gaji dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan anggota Direksi yang kosong tersebut, tidak termasuk santunan purna jabatan. 10. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai satupun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris berkewajiban menjalankan tugas Direksi, dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya anggota Direksi yang definitif, dan dengan ketentuan dalam waktu
250
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi kekosongan Dewan Komisaris wajib melakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham guna mengisi kekosongan tersebut. 11. Dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 10, Dewan Komisaris dapat bertindak sendiri atau menunjuk salah seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris. 12. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila yang bersangkutan: a. Mengundurkan diri; b. Meninggal dunia; c. Terbukti melakukan tindak pidana kejahatan; d. Tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; e. Dinyatakan pailit atau dinyatakan tunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh pengadilan; f. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau g. Berhalangan tetap. 13. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 14. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri. 15. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana tersebut pada ayat 13 atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada keputusan, maka anggota Direksi bersangkutan berhenti dari jabatannya pada tanggal yang diminta tersebut di atas atau dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 16. Anggota Direksi yang berhenti sebelum atau setelah masa jabatannya berakhir, termasuk berhenti karena mengundurkan diri, tetap bertanggungjawab terhadap segala tindakannya sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan tanggal penetapan pemberhentiannya atau tanggal efektif berakhirnya jabatannya yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 17. Apabila seorang anggota Direksi berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Direksi yang digantikannya. 18. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada. 19. Anggota Direksi dilarang: a. merangkap jabatan pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan; b. merangkap jabatan pada jabatan struktural dan/atau fungsional dalam instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan/atau Daerah; c. merangkap jabatan pada jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; d. merangkap jabatan pada jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; e. menjadi pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif; atau f. menjadi calon Kepala Pemerintah Daerah.
251
20. Dalam hal anggota Direksi memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 19, maka masa jabatannya sebagai anggota Direksi berakhir demi hukum terhitung sejak terpenuhinya ketentuan tersebut. PEMBERHENTIAN SEWAKTU-WAKTU DIREKSI Pasal 12 1. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yang bersangkutan: a. tidak memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen; b. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik; c. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar; d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara; atau e. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 3. Selain alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Direksi dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi kepentingan dan pencapaian tujuan Perseroan. 4. Rencana pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberitahukan kepada anggota Direksi yang bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Dewan Komisaris atau pihak lain yang ditunjuk/dikuasakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d serta ayat 3 ditetapkan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. 6. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjuk/diberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diterima oleh anggota Direksi yang bersangkutan. 7. Dalam hal anggota Direksi yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak berkeberatan atas rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dianggap telah terpenuhi. 8. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. 9. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf d dan huruf e, merupakan pemberhentian tidak dengan hormat. TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 13 1. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin dan melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan
252
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan. 3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan. 4. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik yang mengenai kepengurusan maupun mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. 6. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk: a. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun dan persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham; b. Mengadakan kerja sama operasi yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun; c. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi. 7. Paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris harus memberikan keputusan. 8. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan (yang bukan merupakan barang dagangan) baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, setelah mendengar pendapat dan saran dari Dewan Komisaris harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang atau melepaskan hak atas kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut. 10. Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan persetujuan tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dan saran tertulis dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu: a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang; b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain. c. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. d. Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist). g. Mengadakan kerja sama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan Rapat Umum Pemegang Saham. h. Menghapus tagih piutang macet yang telah dihapusbukukan. i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun. j. Melakukan tindakan lain yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
253
11. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan/data tambahan dari Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan pendapat atau saran tertulis, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memberikan keputusan tanpa adanya pendapat atau saran tertulis dari Dewan Komisaris. 12. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pemberian persetujuan atas tindakan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 10. 13. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menentukan pembatasan selain pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, ayat 8, dan ayat 10, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan. 14. Kebijakan kepengurusan ditetapkan dalam rapat Direksi. 15. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua tindakan yang dilakukan telah disetujui Direksi dan harus segera dilaporkan kepada Rapat Direksi dan Dewan Komisaris paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tindakan tersebut dilakukan. 16. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama berwenang bertindak atas nama Direksi. 17. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh dan diantara anggota Direksi yang ada berwenang bertindak atas nama Direksi. 18. Dalam hal penunjukkan sebagaimana dimaksud pada ayat 17 tidak dilakukan, maka salah seorang Direktur yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi berwenang bertindak atas nama Direksi. 19. Dalam hal Direksi yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak atas nama Direksi. 20. Dalam hal anggota Direksi hanya berjumlah 2 (dua) orang, sehingga hanya terdapat satu orang anggota Direksi, salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dapat menjalankan fungsi Direksi untuk sementara waktu sampai dengan Direktur Utama dapat menjalankan fungsinya kembali. 21. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa. 22. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. HAK DAN KEWAJIBAN DIREKSI Pasal 14 Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, maka: 1. Direksi berhak untuk: a. Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengurus Perseroan; b. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
254
c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan; d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seseorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; e. Menghapusbukukan piutang macet dalam nilai tertentu yang tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau Dewan Komisaris, yang selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham; f. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan. g. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. 2. Direksi berkewajiban tanpa mengurangi tanggung jawab pengurusan Perseroan pada umumnya: a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perseroan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk selanjutnya disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham guna mendapatkan persetujuan; c. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan; d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; e. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; f. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham; g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya; h. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundangundangan. Pasal 15 3. Direksi menyusun rencana kerja tahunan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang dan memuat juga anggaran tahunan Perseroan untuk tahun buku yang akan datang. 4. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 2, maka rencana kerja tahun sebelumnya diberlakukan. 6. Rencana kerja tahun sebelumnya berlaku juga bagi Perseroan yang rencana kerjanya belum memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
255
RAPAT DIREKSI Pasal 16 1. Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi. 2. Keputusan Direksi dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan. 3. Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. 4. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi. 5. Panggilan rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang mengusulkan rapat dan dalam hal rapat diusulkan pemegang saham, oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak. 6. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 7. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat. 8. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. 9. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Direksi dipimpin oleh seorang Direktur yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir. 10. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu. 11. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya. 12. Rapat Direksi dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi atau wakilnya. 13. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat. 14. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan. 15. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi yang diwakilinya. 16. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Direktur Utama atau pimpinan rapat yang menentukan dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. 17. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat. 18. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. 256
19. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Direksi dibuat risalah rapat Direksi yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir. BENTURAN KEPENTINGAN Pasal 17 1. Dalam hal kepentingan Perseroan berbenturan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, maka dengan persetujuan Dewan Komisaris, Perseroan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. 2. Apabila perbenturan kepentingan tersebut menyangkut semua anggota Direksi, maka Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. 3. Dalam hal tidak ada Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut pada ayat 1. DEWAN KOMISARIS Pasal 18 1. Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris yang beranggotakan paling banyak 3 (tiga) orang, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. 2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memiliki integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha perusahaan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. 3. Selain harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. Cakap/mampu melaksanakan perbuatan hukum; c. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah : i. dinyatakan pailit; atau ii. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau iii. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. d. Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang ekonomi, keuangan, perbankan dan/atau hukum. 4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Dewan Komisaris dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan. 5. Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping. 6. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan ayat 5 batal demi hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut.
257
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS Pasal 19 1. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu. 4. Para anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh Dewan Komisaris sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham atas beban Perseroan. 6. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya kekosongan tersebut, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi kekosongan dimaksud. 7. Selama jabatan anggota Dewan Komisaris kosong, maka Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya atau pihak lain untuk sementara waktu menjalankan tugas anggota Dewan Komisaris yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama. 8. Dalam hal kekosongan jabatan anggota Dewan Komisaris disebabkan karena berakhirnya masa jabatan dan Rapat Umum Pemegang Saham belum menetapkan anggota Dewan Komisaris baru, maka anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatan tersebut dapat ditetapkan oleh Dewan Komisaris untuk sementara menjalankan tugas anggota Dewan Komisaris yang kosong tersebut dengan kewajiban dan kewenangan yang sama sampai dengan diangkatnya anggota Dewan Komisaris yang definitif. 9. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai satupun anggota Dewan Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham sudah harus mengisi kekosongan tersebut dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi kekosongan. 10. Selama jabatan Dewan Komisaris kosong selain karena berakhirnya masa jabatan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan tugas Dewan Komisaris sampai dengan ditetapkannya anggota-anggota Dewan Komisaris yang definitif. 11. Dalam hal kekosongan jabatan disebabkan oleh karena berakhirnya masa jabatan, maka anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk tetap melaksanakan tugas sebagai anggota Dewan Komisaris dengan kewenangan dan kewajiban yang sama sampai dengan ditetapkannya anggota Dewan Komisaris yang definitif. 12. Pelaksana tugas anggota Dewan Komisaris yang kosong sebagaimana dimaksud pada ayat 7, ayat 8, dan ayat 11, selain anggota Dewan Komisaris yang masih menjabat, memperoleh gaji dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan anggota Dewan Komisaris yang kosong tersebut, tidak termasuk santunan purna jabatan. 13. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: a. Masa jabatannya berakhir; b. Mengundurkan diri;
258
c. Meninggal dunia; d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Umum Pemegang Saham dengan alasan: i. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik; ii. melanggar ketentuan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan; iii. dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. d. Dinyatakan pailit atau dinyatakan tunduk pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh pengadilan; atau e. Berhalangan tetap. 14. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 15. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri. 16. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 15 atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada keputusan, maka anggota Dewan Komisaris bersangkutan berhenti dari jabatannya pada tanggal yang diminta tersebut diatas atau dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 17. Anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum atau setelah masa jabatannya berakhir, termasuk berhenti karena mengundurkan diri, tetap bertanggungjawab terhadap segala tindakannya sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan tanggal penetapan pemberhentiannya atau tanggal efektif berakhirnya jabatannya yang belum diterima pertanggung-jawabannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham. PEMBERHENTIAN SEWAKTU-WAKTU DEWAN KOMISARIS Pasal 20 1. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan alasan anggota Dewan Komisaris bersangkutan: a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar; c. melakukan tindakan yang diindikasikan telah merugikan Perseroan; dan/atau d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 3. Selain alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 2, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi kepentingan dan pencapaian tujuan Perseroan. 4. Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberitahukan kepada yang bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjuk/dikuasakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, huruf b, dan huruf c serta ayat 3 ditetapkan setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
259
6. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjuk/diberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diterima oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. 7. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak berkeberatan atas rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dianggap telah terpenuhi. 8. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. 9. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf c dan huruf d, merupakan pemberhentian tidak dengan hormat. 10. Apabila seorang anggota Dewan Komisaris berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang digantikannya. 11. Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Komisaris, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya yang telah ada. 12. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; b. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; d. pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif; atau e. calon Kepala Daerah. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 21 1. Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 2. Dewan Komisaris bertugas: a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi; b. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengurusan Perseroan; c. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh Rapat Umum Pemegang Saham; d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut; e. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang diusulkan Direksi. 3. Para anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan, halaman dan/atau tempat lain yang dipergunakan dan/atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku, surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 4. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan Komisaris atas beban Perseroan.
260
5. Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya dalam jangka waktu terbatas atas beban Perseroan. 6. Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dibebankan kepada Perseroan dan secara jelas dimuat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. 7. Para anggota Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan. 8. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak biasa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perusahaan atau terdapat alasan mendesak yang dinilai tepat bagi Perseroan. 9. Pemberhentian sementara itu dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan Dewan Komisaris. b. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Direksi. c. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut. d. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. e. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara dimaksud, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri. f. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf e dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh dan dari antara Pemegang Saham yang hadir. g. Dalam hal pemegang saham Perseroan adalah Pemegang Saham tunggal, maka keputusan tersebut dapat ditetapkan tanpa harus penyelenggaraan rapat secara fisik (on paper). h. Dalam hal jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada huruf e telah lewat dan tidak diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Saham tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum. i. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada huruf h. 10. Dalam hal Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Dewan Komisaris, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Dewan Komisaris Baru. KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS Pasal 22 Tanpa mengurangi tugas Dewan Komisaris untuk mengawasi Perseroan oleh Direksi dan memberi nasehat pada Direksi maka Dewan Komisaris berkewajiban: 1. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan serta perubahan dan tambahannya, laporan berkala dan laporan laporan lainnya dari Direksi. 2. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
261
3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dalam hal menunjukkan gejala kemunduran, serta melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 4. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengurusan Perseroan. 5. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 23 1. Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris. 2. Keputusan Dewan Komisaris dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan. 3. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau atas usul paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. 4. Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 6. Panggilan rapat Dewan Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak. 7. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 6 harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 8. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat. 9. Semua Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. 10. Dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. 11. Apabila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka pimpinan rapat Dewan Komisaris dipilih oleh dan diantara anggota Komisaris yang hadir pada rapat tersebut. 12. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis yang diberikan secara khusus untuk keperluan itu. 13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya. 14. Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat, apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya.
262
15. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. 16. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan. 17. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya. 18. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Komisaris Utama atau pimpinan rapat yang menentukan usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian tertutup. 19. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat. 20. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. 21. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris harus dibuat suatu risalah rapat Dewan Komisaris yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir. SATUAN PENGAWASAN INTERN Pasal 24 1. Perusahaan wajib membentuk Satuan Pengawasan Intern. 2. Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 3. Satuan Pengawasan Intern bertugas: a. membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pemeriksaan operasional dan keuangan Perusahaan, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada Perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikannya; b. memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada Direktur Utama; dan c. memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilaporkan. 4. Direktur Utama menyampaikan hasil pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 3 kepada seluruh anggota Direksi, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam rapat Direksi. 5. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern. 6. Atas permintaan tertulis Dewan Komisaris, Direksi wajib memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat 3. 7. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Pengawasan Intern wajib menjaga kelancaran tugas satuan organisasi lainnya dalam Perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masingmasing.
263
KOMITE AUDIT DAN KOMITE LAINNYA Pasal 25 1. Dewan Komisaris wajib membentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. 2. Pembentukan komite audit dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Komite audit bertugas untuk: a. membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; b. menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal; c. memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya; d. memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan; e. melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya; dan f. melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/ atau yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris dapat membentuk komite lain untuk membantu tugas Dewan Komisaris. 5. Pembentukan dan pelaksanaan tugas komite lain dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. TAHUN BUKU Pasal 26 1. Tahun buku Perseroan adalah tahun takwim dan pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. 2. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, setelah ditelaah dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah buku Perseroan ditutup. 3. Dalam laporan tahunan tersebut memuat paling sedikit : a. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas (jika ada), serta catatan dan penjelasan atas laporan keuangan tersebut; b. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang telah dicapai; c. Kegiatan utama Perseroan dan perubahan selama tahun buku; d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan; e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi serta honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris untuk tahun yang baru lampau. 4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, yang wajib diserahkan oleh Direksi kepada akuntan publik untuk diaudit. 5. Mulai dan dari dilakukan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai dengan hari penutupan rapat itu, laporan tahunan tersebut harus disediakan di Kantor Perseroan atau dikirimkan kepada para Pemegang Saham untuk diperiksa.
264
6. Rapat Umum Pemegang Saham memberikan persetujuan atas laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris. 7. Laporan keuangan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 8. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, laporan tahunan yang bersangkutan harus disediakan di Kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para Pemegang Saham. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 27 1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah: a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan; b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. 2. Yang dimaksud dengan Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar adalah keduaduanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Pasal 28 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi: a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan; b. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. 3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2: a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru berlalu yang telah diaudit oleh Akuntan Publik serta penjelasan atas dokumen tersebut untuk mendapatkan pengesahan rapat; b. Direksi menyampaikan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan di masa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan rapat; c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; d. Diputuskan penetapan akuntan publik untuk mengaudit buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris; e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak mengurangi ketentuan Anggaran Dasar. 4. Pengesahan perhitungan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan.
265
5. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk mengesahkan rencana kerja dan anggaran Perseroan tahun buku berikutnya diadakan paling lambat pada hari ketiga puluh bulan pertama setelah tahun buku baru dimulai. 6. Direksi diwajibkan mengirimkan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk dimintakan pengesahan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku baru mulai berlaku, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 7. Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 harus sudah disediakan di Kantor Perseroan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan untuk kepentingan pemegang saham. 8. Dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dapat juga dimasukkan usul-usul yang diajukan oleh seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan ketentuan bahwa usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh Direksi paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 9. Apabila sampai dengan batas waktu akhir sebagaimana dimaksud pada ayat 5, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan belum disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, maka yang berlaku bagi Perseroan adalah rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang diajukan untuk tahun buku yang bersangkutan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 10. Direksi diwajibkan untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah. 11. Apabila Direksi lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka dengan memperhatikan ketentuan pada ayat 9, pemegang saham berhak memanggil sendiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan. 12. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 11 harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberikan izin tersebut. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Pasal 29 1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan setiap saat, jika dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham. 2. Direksi diwajibkan untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah, di dalam surat permintaan tersebut juga harus dicantumkan hal-hal yang hendak dibicarakan. 3. Jika Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dalam waktu 15 (lima belas) hari setelah permintaan itu diterima, maka yang menandatangani surat permintaan itu berhak memanggil sendiri rapat tersebut atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
266
4. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 3, harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberikan izin tersebut. TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 30 1. Semua Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha. 2. Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan dengan surat tercatat yang memakai tanda penerimaan, yang dikirimkan pada alamat terakhir yang tercatat pada Buku Daftar Pemegang Saham dan disamping surat tercatat dapat juga dilakukan melalui 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia, sekurangnya 14 (empat belas) hari sebelum rapat diadakan. 3. Di dalam panggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus diberitahukan hari, tanggal, jam, dan tempat rapat diadakan dan dengan singkat hal-hal yang hendak dibicarakan, disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat telah tersedia di kantor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan rapat sampai dengan tanggal rapat diadakan. 4. Pemanggilan rapat dilakukan oleh Direksi, dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. 5. Apabila semua Pemegang Saham hadir dan/atau diwakili dalam suatu Rapat Umum Pemegang Saham, panggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan rapat tersebut dapat diselenggarakan dimana pun juga di dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah. 6. Rapat Umum Pemegang Saham dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. 7. Setiap penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6, harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Umum Pemegang Saham. PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 31 1. Jika dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang dipilih oleh dan dari antara para pemegang saham yang hadir. 2. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat ini dibuat notulen atau risalah rapat dan sebagai pengesahannya ditandatangani oleh pimpinan rapat dan salah seorang peserta rapat yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir dan isinya menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan Pihak Ketiga. 3. Pembuatan notulen atau risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak perlu jika dibuat berita acara rapat oleh notaris. KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN Pasal 32 1. Kuorum, Hak Suara dan Keputusan a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang diwakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar; 267
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a di atas tidak tercapai, maka dapat diadakan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum; c. Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat; d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama; e. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; f. Dalam hal kuorum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan; g. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada huruf f bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap. 2. Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang Saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. 3. Pimpinan rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada waktu rapat diadakan. 4. Dalam rapat, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. 5. Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun yang bersangkutan tidak memiliki hak suara dalam pemungutan suara. 6. Pemungutan suara mengenai diri seseorang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila pimpinan rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam rapat. 7. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui putusan rapat. 8. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. 9. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 10. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan. 11. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian tertutup. 12. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. 13. Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
268
PENGGUNAAN LABA Pasal 33 1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku yang tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi dan telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, digunakan sesuai cara yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 2. Laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dibagikan untuk cadangan, dan sisanya ditanamkan kembali ke dalam modal Perseroan. 3. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya. 4. Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan. PENGGUNAAN DANA CADANGAN Pasal 34 1. Bagian dari laba bersih yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan usul Direksi, dengan mengindahkan peraturan perundangundangan. 2. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh per seratus) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh hanya boleh digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. 3. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba. 4. Pengelolaan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu kegiatan utama Perseroan serta memperhatikan peraturan perundang-undangan. 5. Setiap keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan rugi laba Perseroan. 6. Penggunaan laba bersih Perseroan termasuk jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menetapkan sebagian atau seluruh laba bersih Perseroan digunakan untuk pembagian dividen, atau pembagian lain seperti tansiem (tantiem) untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perseroan yang antara lain diperuntukan bagi perluasan usaha Perseroan. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 35 1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah suara pemegang saham yang hadir. 2. Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam Bahasa Indonesia.
269
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan perubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang perubahan tersebut. 5. Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah rapat pertama itu dapat diselenggarakan rapat kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk rapat pertama, kecuali mengenai jangka waktu panggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat kedua tersebut tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat, rapat tersebut harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. 6. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia dan dalam Berita Negara Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut. PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 36 1. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut. 2. Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah rapat pertama itu dapat diselenggarakan rapat kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk rapat pertama, kecuali mengenai jangka waktu panggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat kedua tersebut tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. 3. Direksi wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian mengenai rencana penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 37 1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka pembubaran Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham
270
dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh seluruh jumlah suara pemegang saham yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. 2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena : a. dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; atau b. dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan; atau c. dicabutnya kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan; atau d. harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau kurator yang ditunjuk oleh pengadilan. 3. Pembubaran Perseroan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 4. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi. 5. Likuidator wajib mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan, mengumumkan kepada kreditor dalam Berita Negara dan surat kabar harian yang terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Perseroan dibubarkan. 6. Sisa perhitungan likuidasi dibagi kepada para pemegang saham Perseroan sesuai dengan nilai nominal saham yang dimiliki dan yang telah dibayar penuh. 7. Anggaran Dasar beserta perubahannya di kemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkan perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan diberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada (para) likuidator. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) Pasal 38 Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam Buku Daftar Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. PERATURAN PENUTUP Pasal 39 Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
271
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1. Pemesan Yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. 2. Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang diajukan dengan menggunakan fotokopi formulir tersebut ataupun bentuk lainnya akan ditolak. 3. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4. Masa Penawaran Obligasi Masa Penawaran Obligasi dilakukan pada tanggal 20 Desember 2012 dimulai pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 16.00 WIB. 5. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XXII Prospektus pada tempat dimana pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO. 6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. 7. Penjatahan Obligasi Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka penjatahan akan dilakukan sesuai degan peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Tanggal penjatahan adalah 21 Desember 2012. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan, Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.15 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan.
272
Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT Danareksa Sekuritas, akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum. 8. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi melalui Agen Penjualan tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi selambat-lambatnya tanggal 26 Desember 2012 pukul 10.00 WIB (in good fund) yang ditujukan pada rekening di bawah ini. PT Danareksa Sekuritas Nama Bank : Bank Permata Cabang : Sudirman No. Rekening : 40.0176.4409 Atas nama : PT Danareksa Sekuritas
PT CIMB Securities Indonesia Nama Bank : PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang : Graha Niaga No. Rekening : 146 0101 085 009 Atas nama : PT CIMB Securities Indonesia
Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. 9. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Distribusi Obligasi secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 27 Desember 2012, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan. 10. Pendaftaran Obligasi pada Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya Tanggal Emisi. b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek. c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran bunga, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi.
273
e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran bunga maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran bunga dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas bunga adalah Pemegang Rekening yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga (P-4). f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan memperlihatkan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening yang diterbitkan oleh KSEI pada Hari Kerja ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh KSEI mulai Hari Kerja pertama setelah berakhirnya RUPO. g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI. 11. Pembatalan Penawaran Umum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi mulai berlaku pada tanggal Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi ditandatangani oleh Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan akan berakhir dengan sendirinya apabila : • • •
Pernyataan Efektif tidak diperoleh selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012; Tidak memenuhi persyaratan pencatatan pada Bursa Efek sesuai dengan peraturan perundangundangan; Seluruh Obligasi telah habis terjual kepada Masyarakat, seluruh dana penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi telah diterima oleh Perseroan dan seluruh hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi telah terpenuhi;
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri pada setiap waktu sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara memberikan pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan, apabila (i) Perseroan lalai untuk memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perseroan tidak melakukan upaya apapun untuk memperbaiki kelalaian itu dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan; dan (ii) terjadi suatu perubahan penting yang material atas keadaan keuangan Perseroan sehingga menurut pendapat Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi setelah mendengarkan penjelasan dari Perseroan mengenai perubahan material tersebut dan telah terlebih dahulu mendiskusikan penjelasan tersebut dengan Perseroan, disimpulkan bahwa sesuai dengan praktek pasar yang selama ini berlaku dapat merugikan calon investor. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dapat diakhiri setiap waktu sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif dengan cara memberikan pemberitahuan tertulis oleh Perseroan mengenai niatnya untuk mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, apabila Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi lalai untuk memenuhi syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk memperbaiki kelalaian itu dalam jangka waktu yang disepakati bersama sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
274
Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran Efektif atau membatalkan Penawaran Umum apabila terjadi kondisikondisi berikut: • • •
indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK berdasarkan formulir nomor : IX.A.2-11 lampiran 11.
Keputusan Perseroan untuk menunda ataupun membatalkan Penawaran Umum tersebut harus diberitahukan kepada Bapepam dan LK serta mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada para pemesan Obligasi paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum Obligasi, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima Perseroan, maka Perseroan wajib mengembalikan uang pembayaran tersebut kepada para pemesan Obligasi melalui KSEI dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah tanggal pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 2% (dua persen) per tahun diatas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi yang dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi. Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan karenanya harus dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjamin Emisi Obligasi ini, maka para pihak berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Bapepam dan LK. 12. Lain-Lain Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
275
XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI A. WALI AMANAT OBLIGASI Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut sebagai “BRI”) dalam penerbitan Obligasi ini bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No. 08/STTD-WA/ PM/1996 tanggal 11 Juni 1996. Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat akta Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan BRI dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 DenganTingkat Bunga Tetap No. 67 tanggal 24 Oktober 2012, Perubahan I Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 DenganTingkat Bunga Tetap No. 58 tanggal 26 November 2012 dan Perubahan II Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 DenganTingkat Bunga Tetap No. 81 tanggal 12 Desember 2012 yang ketiganya dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. BRI selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi ini menyatakan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tidak memiliki hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi yang diwaliamanati selama umur Obligasi dan/atau tidak merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2011 sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-309/BL/2009 Peraturan No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten. BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No. B.231-DIM/IPM/10/2012 tanggal 23 Oktober 2012 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-412/BL/2010 Peraturan Nomor VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. 1. Umum Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (untuk selanjutnya disebut BRI) didirikan dengan nama De Poerwokertosche Sparbank der Inslandsche Hoofden (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau Bank Priyayi yang didirikan oleh Raden Wiriadmadja dan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1895. Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan keadaan, maka Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Setelah Indonesia merdeka, maka Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan dan integrasi dari BRI, PT Bank Tani Nelayan Nederlansche Handel Mij (NMH) dengan bentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan disingkat BKTN berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) No. 41 tahun 1960 tanggal 26 Oktober 1960. BKTN tersebut selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II berdasarkan penetapan Presiden Republik Indonesia No. 17 tahun 1965. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 1968, maka Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia (“BRI”). BRI berubah statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Dengan Akta No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, maka BRI diberi nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia atau disingkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri
276
Jakarta Pusat dengan No. 2155-1992 tanggal 15 Agustus 1992 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3a tahun 1992. Anggaran Dasar BRI tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, kemudian seluruh perubahan Anggaran Dasar dimuat di Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan Nomor 23079, dan terakhir diubah dengan Akta No. 4 tanggal 2 Februari 2010 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.AH.01.10-03093 tanggal 5 Februari 2010. 2. Permodalan Wali Amanat Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia No. 38 tertanggal 24-11-2010, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, telah ditetapkan Persetujuan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) dan Perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar PT Bank Rakyat Indonesia terkait dengan Pemecahan Nominal Saham. Atas hal tersebut diatas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Yang dikeluarkan oleh PT. Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per 30 Juni 2012, maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut : Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Lembar Saham
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar
1 59.999.999.999 60.000.000.000
250 250
250 14.999.999.999.750 15.000.000.000.000
0,00% 100,00% 100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Atas Nama Seri B
1 13.999.999.999
250 250
250 3.499.999.999.750
0,00% 56,75%
10.669.162.000
250
2.667.290.500.000
43.25%
24.669.162.000
6.167.290.500.000
100,00%
35.330.838.000
8.832.709.500.000
Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel
3. Pengurus dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk No.57 tanggal 28 Maret 2012 yang dibuat di hadapan Dina Chozie selaku pengganti Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama* Komisaris Komisaris Komisaris* Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen* 277
: : : : : : : :
Bunasor Sanim Mustafa Abubakar Vicentius Sony Loho Heru Lelono Hermanto Siregar Aviliani Adhyaksa Dault Ahmad Fuad
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: Sofyan Basir : Djarot Kusumayakti : Ahmad Baequni : Sarwono Sudarto : Lenny Sugihat : Agus Toni Soetirto : Sulaiman Arif Arianto : Randi Anto : Suprajarto : Asmawi Syam : Gatot Mardiwasisto
* efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, BRI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 berikut perubahannya dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam rangka mendukung dan mengembangkan kegiatan usahanya, BRI juga melakukan penyertaan pada Anak Perusahaan sebagai berikut : Nama Perusahaan PT BTMU-BRI Finance PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia PT Bank BRISyariah PT Bank Agroniaga BRIngin Remittance Company, Ltd
Bidang Usaha Pembiayaan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Pemeringkat/Rating Perbankan Perbankan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Prosentase Kepemilikan (%) 45% 3% 8% 2,1% 99,9% 86,88% 100%
Dalam rangka mengembangkan Fee Based Income dan pengembangan Pasar Modal di Indonesia, BRI saat ini melayani jasa Wali Amanat (Trustee), Agen Pembayaran (Paying Agent), Agen Jaminan (Security Agent), Sinking Fund Agent dan Jasa Kustodian. 1. Jasa Wali Amanat (Trustee) Obligasi yang menggunakan Jasa Wali Amanat BRI posisi per 30 September 2012 adalah sebagai berikut : a. Banking - Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 b. Telecommunication - Obligasi Indosat II Tahun 2002 - Obligasi Indosat IV Tahun 2005 - Obligasi Syariah Ijarah Indosat Tahun 2005 - Obligasi Indosat V Tahun 2007 - Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 - Obligasi Indosat VI Tahun 2008 - Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 - Obligasi Indosat VII Tahun 2009 - Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 - Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 - Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
278
c. Financial Company - Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 - Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 - MTN Federal International Finance III Tahap I Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance I Seri A Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance Finance I Seri B Tahun 2010 - MTN Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2010 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2011 - Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 - Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 - Obligasi Toyota Astra Financial Services I Tahun 2011 - Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap 1 Berjaminan Tahun 2011 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance II Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap 1 Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahap 1 Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap 2 Berjaminan Tahun 2012 - Obligasi Toyota Astra Financial Services II Tahun 2012 - MTN Surya Artha Nusantara Finance II Tahun 2012 - MTN Surya Artha Nusantara Finance III Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Mandala Finance Tahap I Tahun 2012 d. Infrastructure - Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 e. Property & Construction - Obligasi Summarecon II Tahun 2008 - Sukuk Ijarah Sumarecon Agung II Tahun 2008 - Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 - Obligasi II Agung Podomoro Land Tahun 2012 f.
Food & Beverage - Obligasi Fast Food Indonesia I Tahun 2011 - MTN Forisa Nusapersada I Tahun 2011
g. Shipping - Obligasi APOL II Tahun 2008 - MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008 2. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Berkewajiban membantu Perseroan melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Perseroan menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Pembayaran BRI saat ini sebagai berikut: - Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 3. Jasa Agen Jaminan (Security Agent) Fungsi Agen Jaminan adalah membantu Wali Amanat dalam pengawasan nilai jaminan Obligasi, mendaftarkan jaminan kepada Kantor Fidusia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi dengan baik.
279
Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Jaminan BRI saat ini sebagai berikut: - Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 - Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2011 - Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 - Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 - Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap 1 Berjaminan Tahun 2011 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance II Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap 1 Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahap 1 Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap 2 Berjaminan Tahun 2012 - MTN Surya Artha Nusantara Finance II Tahun 2012 - MTN Surya Artha Nusantara Finance III Tahun 2012 - MYB of TubanPetro - Obligasi Summarecon II Tahun 2008 - Sukuk Ijarah Sumarecon Agung II Tahun 2008 4. Produk dan Jasa Lainnya Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain : a. Jasa Trust & Corporate Services lainnya : - Jasa Agen Sinking Fund - Jasa Agen Escrow - Jasa Agen Konversi - Jasa Arranger Sindikasi b. Custodian Services c. Cash Management d. Financial Institution (Credit Line) e. Reksadana BRI f. DPLK BRI 5. Kantor Cabang BRI Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 31 Mei 2012 BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 18 kantor wilayah, 15 kantor inspeksi, 427 kantor cabang, 508 kantor cabang pembantu, 491 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 4.849 BRI unit, 1.404 Teras BRI, 100 Teras keliling BRI, 1 kantor New York Agency, 1 kantor cabang Cayman Island, dan 1 kantor perwakilan Hongkong. 6. Perizinan BRI a. Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, perihal status BRI menjadi Perusahaan Perseroan b. Anggaran Dasar BRI No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta c. Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan LK No.08/STTD-WA/PM/1996, tanggal 11 Juni 1996, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Wali Amanat d. SK Bank Indonesia No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Bank Devisa e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) BRI dari Pemerintah Proponsi DKI Jakarta Nomor 09.05.1.65.37895 tanggal 7 Maret 2011, masa berlaku ijin usaha s.d 11 Februari 2016 f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Nomor 593.1.824/2012, tanggal 8 Juni 2012, berlaku s.d 30 Mei 2013
280
7. Tugas Pokok Wali Amanat Sesuai dengan Pasal 51 UUPM, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 DenganTingkat Bunga Tetap, tugas pokok Wali Amanat adalah : a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialokasikan kepada pemodal; c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan; dan d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat wajib menjalankan tugas dengan itikad baik, cermat, dan penuh kehati-hatian sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 8. Penunjukan, penggantian dan berakhirnya tugas Wali Amanat Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2012 DenganTingkat Bunga Tetap, bilamana terjadi salah satu hal di bawah ini, maka Wali Amanat berhenti menjadi Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan: a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Perseroan; b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sabab sebagai berikut: - Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut; - Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; - Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan; - Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang; - Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya; - Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/ atau peraturan perundangundangan Pasar Modal; - Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; - Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. VI.C.3; atau - Atas permintaan Pemegang Obligasi. c. Berakhirnya tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Wali Amanat adalah pada saat: - Obligasi telah dilunasi baik pokok, bunga termasuk denda (jika ada) dan Wali Amanat telah menerima laporan pemenuhan kewajiban Perseroan dari Agen Pembayaran atau Perseroan; - Tanggal tertentu yang telah disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah tanggal jatuh tempo pokok Obligasi; - Setelah diangkatnya Wali Amanat baru 9. Laporan Keuangan Bank Rakyat Indonesia Berikut ini adalah kutipan dari Ikhtisar Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
281
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk NERACA KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah) URAIAN
31/12/2011 audited
TOTAL ASSET TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
469.899.284 420.078.955 49.820.329 469.899.284
31/12/2010 audited
31/12/2009 audited
404.285.602 367.612.491 36.673.111 404.285.602
316.947.029 289.689.647 27.257.382 316.947.029
LABA RUGI (dalam jutaan Rupiah URAIAN
31/12/2011 (Audited) 17.622.195 1.133.685 18.755.880 3.667.884 15.087.996 208.505 15.296.501
Laba (Rugi) Operasional Penghasilan non operasional bersih Laba (rugi) sebelum pajak Taksiran Pph Laba (Rugi) tahun berjalan setelah pajak bersih pendapat komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
31/12/2010 (Audited) 14.403.351 504.879 14.908.230 3.435.845 11.472.385 86.366 11.558.751
31/12/2009 (Audited) 8.560.659 1.330.569 9.891.228 2.582.936 7.308.292 7.308.292
RASIO-RASIO PENTING 31/12/2011 (audited) 14,96% 4,93% 42,49% 8,00% 2,30% 76,20%
Capital Adequate Ratio (CAR) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Net Interest Margin Non Performing Loan Ratio (Gross) Loan To Deposit Ratio
31/12/2010 (audited) 13,76% 4,64% 43,83% 10,77% 3,52% 75,17%
31/12/2009 (audited) 13,20% 3,73% 35,22% 8,97% 3,52% 80,88%
Alamat Wali Amanat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal Gedung BRI II lt.3 Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46 Jakarta 10210 Telp : (021) 2500124, 5758130, 5758140 Fax : (021) 5752444, 2510316 B. WALI AMANAT OBLIGASI BERKELANJUTAN II SMF TAHAP II DAN/ATAU TAHAP SELANJUTNYA (JIKA ADA) Untuk Obligasi Berkelanjutan II SMF Tahap II dan/atau tahap selajutnya (jika ada), Perseroan akan menunjuk Wali Amanat, untuk itu Perseroan dan Wali Amanat akan menandatangani perjanjian perwaliamanatan untuk setiap tahap penerbitan obligasi dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan.
282
XXI. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lantai 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. (021) 529-91099 Fax. (021) 529-91199
283
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di bawah ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) Gedung Danareksa Jl. Merdeka Selatan No.14 Jakarta 10110 Tel. : (021) 350-9888/350-9777 Fax.: (021) 350-1724
PT CIMB Securities Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. : (021) 515-4660 Fax.: (021) 515-4661
284