BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan yang berwenang menjalankan usaha penyediaan listrik di Indonesia; sebagaimana diatur oleh UU No. 30 Tahun 2009, bahwa usaha penyediaan atau pengadaan listrik yang tanggung jawab PT PLN (Persero) tersebut meliputi pengadaan pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen. Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, PT. PLN (Persero) harus mampu memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; a. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. b. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. c. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. PT PLN (Persero) memiliki lingkungan organisasi yang dinamis dan penuh tantangan serta senantiasa dituntut untuk melaksanakan transformasi secara berkesinambungan. Tuntutan ini bertujuan agar perusahaan ini dapat dijalankan 1
secara efisien dengan kinerja yang baik dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. kinerja ini dinilai dari aktivitas pendistribusian energi listrik bagi seluruh pelanggan dan rasio elektrifikasi di wilayah kerjanya (Fernando, 2012). Turan Gonen dalam bukunya yang berjudul Electric Power Distribution System Engineering menyatakan bahwa Kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat harus ditunjang dengan usaha peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Kualitas yang dimaksud adalah pelayanan teknis yang mampu memberikan aliran energi dengan daya yang mencukupi, berkesinambungan dan handal. Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT PLN (Persero) melakukan transformasi menuju perusahaan penyedia tenaga listrik dengan layanan kelas dunia. Perusahaan ini berusaha menyamai perusahaan penyedia tenaga listrik di negara maju dengan meningkatkan standar kinerja yang mengacu kepada peningkatan pelayanan secara keseluruhan terhadap pelanggan eksternal dan karyawan internal (Company Profile PT.PLN, 2012). Pada saat ini di PT. PLN (Persero), kinerja sebuah unit ditentukan oleh beberapa indikator penilaian kinerja organisasi yang menjadi tolak ukur keberhasilan
suatu
unit
dalam
pengelolaannya
(Edaran
Direksi
N0.002/E/DIR/2013). Pencapaian kinerja tersebut tidak terlepas dari perencanaan dan proses bisnis yang dilakukan. Tabel 1.1 menunjukkan target dan realisasi kinerja di PLN Rayon Kartasura pada tahun 2014.
2
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Kinerja PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura Tahun 2014
INDIKATOR
BOBOT NILAI
TARGET
REALISASI
PENCAPAIAN (%)
10
4529
4552
100,51
NILAI
Perspektif Pelanggan Penambahan Jumlah Pelanggan Recovery Time
10,00
8
180
55,91
168,94
8,00
12
5
2,20
156,00
12,00
8
3,60
5,07
235,08
8,00
SAIDI
10
517,77
992,94
8,23
0,00
SAIFI Distribusi Rasio Kerusakan Trafo Distribusi
10 10
11,67 0,15
12,19 0
95,54 100,00
9,11 10,00
Kecepatan Pelayanan Pasang Baru Perspektif Efektivitas Produk dan Proses Pertumbuhan Penjualan
Susut Distribusi tanpa l-4
12
5,50
4,05
173,63
12,00
Perspektif SDM Mengoptimalkan E-Buletin
8
1
1
100,00
8,00
Perspektif Keuangan dan Pasar Umur Piutang
12
30,93
30,78
100,48
12,00
Kepatuhan Temuan Auditor Internal Kepatuhan K2 dan K3 TOTAL
MAX10 MAX10 100
0,00 0,00 89,11
Sumber : Diolah dari aplikasi SIMONIK (2014) Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa ada 2 (dua) indikator kinerja yang tidak tercapai di tahun 2014 yaitu SAIDI dan SAIFI. Adanya indikator kinerja yang tidak tercapai pada tahun 2014 menyebabkan nilai KPI (Key Performance Indicator) PLN Rayon Kartasura tidak mencapai nilai yang sempurna (100). Sehingga pada tahun 2014 , kualitas pelayanan PLN Rayon Kartasura di sisi SAIDI dan SAIFI masih belum memenuhi harapan di sisi perusahaan maupun di sisi konsumen. 3
Selain tidak tercapainya target kinerja SAIDI dan SAIFI, pemadaman yang terjadi akibat terganggunya sistem distribusi, menyebabkan PLN Kartasura kehilangan potensi pendapatan Kwh yang tidak tersalurkan kepada pelanggan. Dalam Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) N0.002/E/DIR/2013, tingkat kehandalan distribusi tenaga listrik, diukur dengan SAIDI (System Average Interruption Duration Index), yaitu rata-rata lama padam per pelanggan per tahun (menit/pelanggan/tahun) dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
yaitu
rata-rata
jumlah
gangguan
per
pelanggan
per
tahun
(
kali/pelanggan/tahun). Disamping itu melalui Keputusan presiden No. 89/2002, diberlakukan penerapan sanksi terhadap PLN berupa kompensasi biaya beban sebesar 10 persen tenaga listrik ke pelanggan, apabila kualitas pelayanan PLN tidak sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan ( TMP ) yang ditentukan. Di dalam TMP hanya tiga indikator yang ditetapkan pemerintah untuk dipenuhi PLN, yaitu jumlah Gangguan (kali/plg/bulan), Lama Gangguan (menit/plg/bulan) dan kesalahan baca meter (kali/plg/tahun). Kedua indikator TMP yaitu Jumlah dan Lama gangguan diukur melalui indikator SAIFI dan SAIDI. Terjadinya pemadaman aliran listrik karena terganggunya sistem distribusi sangat merugikan. Di dalam kasus tersebut secara faktual dikeluhkan oleh banyak warga. Berbagai dampak dirasakan oleh masyarakat dari adanya pemadaman yaitu macetnya jalan raya ketika rambu lalu lintas mati, perangkat peralatan rumah tangga rusak, produksi pada proses produksi industri rumah tangga terhenti, dan lain sebagainya. Sehingga, PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia listrik 4
secara berkelanjutan harus memenuhi kebutuhan listrik kepada masyarakat (Fernando, 2012). Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Rayon Kartasura yang merupakan salah satu unit dari 11 Rayon yang berada di bawah PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat permasalahan yang berkaitan dengan tidak tercapainya kualitas SAIDI dan SAIDI tahun 2014 di PLN Rayon Kartasura. Tidak tercapainya kinerja tersebut mengakibatkan kualitas layanan PLN Rayon Kartasura tidak optimal, sebab durasi pemadaman dan frekuensi pemadaman di pelanggan menjadi lebih dari yang telah di tetapkan oleh Manajemen. Selain itu dengan terjadinya pemadaman maka PLN Rayon Kartasura kehilangan potensi pendapatan akibat kwh yang tidak tersalurkan. Diperlukan langkah-langkah yang bersifat strategis untuk mencegah terjadinya pemadaman, baik yang bersifat preventif maupun korektif. Harus diidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang berdampak langsung terhadap perbaikan kinerja SAIDI dan SAIFI. Karena anggaran operasi dan anggaran pemeliharaan alokasinya terbatas, maka dengan keterbatasan tersebut harus melakukan pekerjaan pemeliharaan yang efektif dan efisien (RKAP PLN Area Surakarta, 2014).
5
Rekomendasi yang di dapat dari analisis terjadinya gangguan yang menyebabkan
tidak
tercapainya
kinerja
SAIDI
dan
SAIFI
harus
diimplementasikan, sehingga berdampak positif terhadap kinerja.
1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan permasalahan di atas, dapat ditetapkan pertanyaan penelitian yaitu : 1. Bagaimana kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura pada tahun 2014 ? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura ? 3. Rekomendasi apakah yang diberikan guna memperbaiki kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura ?
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menjelaskan kondisi kualitas SAIDI & SAIFI di PLN Rayon Kartasura pada tahun 2014
2.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura.
6
3.
Menetapkan rekomendasi untuk memperbaiki kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis maupun manfaat teoritis. 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan fakta empiris mengenai penyebab tidak tercapainya target SAIDI dan SIFI, memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kualitas SAIDI dan SAIFI. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan empiris yang berguna bagi peneliti dan insan PLN di unit lain yang berminat untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya kualitas SAIDI dan SAIFI, beserta upaya-upaya perbaikannya.
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian meliputi penjelasan kualitas SAIDI dan SAIFI di PLN Rayon Kartasura selama tahun 2014, menemukan faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target kinerja SAIDI dan SAIFI serta menyusun rekomendasi yang relevan bagi Manajemen di PLN Rayon Kartasura untuk mencapai kualitas SAIDI dan SAIFI sesuai dengan yang ditargetkan. Hal yang
7
disoroti dalam penelitian ini adalah kondisi eksternal dan internal dalam lingkungan PLN Rayon kartasura yang mempengaruhi kualitas SAIDI & SAIFI. Penelitian ini terbatas pada subyek penelitian, kondisi serta data pendukung yang ada di PT. PLN (Persero) Area Surakarta – Rayon Kartasura selama tahun 2014. Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi pada perbaikan kualitas SAIDI & SAIFI secara berkelanjutan baik dari sisi perencanaan system distribusi, pengembangan organisasi dan pembinaan sumber daya manusia berbasis kompetensi khususnya transfer pengetahuan pada internal perusahaan.
1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, yang terdiri dari pendahuluan, dasar teori, metode penelitian, analisis dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Pada Bab I, dimuat latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan tesis ini. Pada Bab II berisi dasar teori yang mendukung tujuan Bab I, yaitu teori yang berkaitan dengan kontrol kualitas dan Fish Bone Method. Dasar teori yang dipilih sesuai dengan kepentingan peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian dan atau rumusan permasalahannya. Bab III menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi dan obyek penelitian di PT. PLN (Persero) Rayon Kartasura. Data penelitian diambil secara langsung (data sekunder) dan wawancara (data primer) kepada Jajaran manajemen dan pelaksana
8
di PLN Rayon Kartasura dan PLN Area Surakarta yang terkait langsung dengan pencapaian SAIDI dan SAIFI. Pada Bab IV akan disampaikan analisis data dan pembahasan penelitian. Analisis dilakukan dengan membuat transkrip wawancara terlebih dahulu kemudian dicermati jawaban responden dengan mengacu dasar teori yang dirujuk dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan data primer yang telah diperoleh dengan wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Pembahasan meliputi pengelompokkan data hasil analisis kemudian memberikan uraian keterkaitan antar data hasil analisis yang nantinya akan dipetakan melalui Fish Bone Diagram. Pembahasan yang telah dilakukan dalam Bab V; akan dibuatkan kesimpulan sesuai dengan pertanyaan penelitian dan rumusan permasalahannya. Keterbatasan penelitian disampaikan sebagai bagian dari penyimpangan proses penelitian yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti.
9