Universitas Udayana
ISBN 978-602-7776-09-8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012
Diterbitkan oleh : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung Bali Tlp/Fax No ; 0361-701801
PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Denpasar, 13-14 Juli 2012
Diselenggarakan oleh PERTETA Cabang Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-50, HUT ke 28 & BK ke 18 FTP UNUD Didukung oleh :
PT. Wisu Varia Analitika
PT. Cakrawala Angkasa
PT. Almega Sejahtera
PT. Ditek Jaya
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
DAFTAR ISI
Deskripsi
Hal
Halaman Judul ………………………………………………………………………...
i
Tim Penyunting ……………………………………………………………………….
ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….………
iii
Sambutan Ketua PERTETA Pusat ................................................................................
iv
Susunan Panitia ……………………………………………………………………....
v
Daftar Isi ........................................................................................................................
vi
Daftar Makalah ..............................................................................................................
vii
Keynote Speaker 1 : Bambang Palgoenadi
1
Keynote Speaker 2: Wayan Windia
14
Keynote Speaker 3: Made Merta
20
Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP)
25
Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
197
Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP)
377
Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM)
463
Bidang 5. Emerging Technology (ET)
613
Makalah Poster
747
vi
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
DAFTAR MAKALAH Keynote Speaker No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Bambang Palgoenadi
Mekanisasi Perkebunan
1
2
Wayan Windia
Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Untuk Keberlanjutan Sistem Pertanian
14
3
Made Merta
Kearifan Lokal dalam Adopsi Teknologi untuk Menunjang Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan
20
Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Bima Sakti Novi Tri N.
Proses Pembuatan Dan Pemurnian Asap Cair Dari Tempurung Kelapa, Sebagai Bahan Pengawet Makanan Pengganti Formalin
25
2
Budi Raharjo
Kajian Pengaruh Pengeringan Dan Penggilingan Terhadap Mutu Gabah Dan Beras Varietas Inpari 1 Di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan
33
3
Budi Raharjo
Pengaruh Penyimpanan Hermetik Pada Berbagai Varietas Padi Terhadap Populasi Serangga Hama
39
4
Dewi Maya Maharani
Kinetika Perubahan Tegangan Kontak Maksimum Kacang Goreng Selama Penyimpanan
50
5
Emmy Darmawati
59
6
I Made Supartha Utama
Kajian Identifikasi Chilling Injury Pada Buah Alpukat Secara Non Destructive Menggunakan Gelombang Ultrasonik Penundaan Pre-Cooling Berpengaruh Terhadap Susut Bobot, Mutu Visual Dan Masa Simpan Brokoli Di Dalam Kotak Styrofoam Diisi Es Curah
7
I Nengah Kencana Putra
79
8
I.S. Tulliza
9
Joko Nugroho W.K.
Reduction Of Oxalate Content At The Processing Of Cocoyam (Xanthosoma Sagittifolium) Flour By Immersion Method Pengaruh Tebal Tumpukan Dan Kecepatan Pengeringan Terhadap Mutu Benih Padi Oryza Sativa Hasil Pengeringan Dengan Box Dryer Proses Pengeringan Singkong Parut Dengan Menggunakan Pneumatic Dryer
70
86
96
vii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
10
Joko Nugroho W.K.
11
Junaedi Muhidong
12
Mulyati M. Tahir
13
Rokhani Hasbullah
14
Roni Parulian Damanik
15
Supratomo
16
Judul Artikel
Halaman
Pengeringan Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium Schott) Sawut Menggunakan Pneumatic Dryer Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Tingkat Penjamuran Biji Kakao Selama Penyimpanan Perubahan Mutu Bumbu Picung (Pangium Edule Reinw) Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang Disinfestasi Lalat Buah Pada Buah Belimbing (Averrhoa Carambola L) Dengan Perlakuan Uap Panas (Vapor Heat Treatment)
105
Analisa Penggunaan Air Pengencer (Dilution Water) Pada Press Stasion Dan Clarification Station Terhadap Kenaikan Minyak Karakteristik Pemanasan Ohmic Selama Proses Alkalisasi Rumput Laut Jenis Eucheuma Cottonii
138
Surya Abdul Muttalib
Identifikasi Aroma Campuran (Blending) Kopi Arabika Dan Robusta Dengan Electronic Nose Menggunakan Sistem Pengenalan Pola
154
17
Y. Aris Purwanto
164
18
Yusron Sugiarto
Penentuan Titik Kritis Susut Pasca Panen Pisang (Studi Kasus Di Sentra Produksi Pisang, Cianjur) Studi Performansi, Stabilitas Dan Mikrobial Pada Digester Hibrid Terhadap Fluktuasi Limbah Cair Tapioka
19
Ida Bagus Putu Gunadnya
179
20
Jumriah Langkong
Penggunaan Giberelin Setelah Panen Mempengaruhi Karakteristik Buah Melon Selama Penyimpanan Kajian Daya Patah Dan Kerenyahan Kripik Kentang (Solanum Tuberosum Linn) Berdasarkan Ketebalan Dan Lama Penggorengan
113 120 129
145
171
187
Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman.
1
Ade Moetangad Kramadibrata
Kajian Perubahan Karakteristik Fisika-Mekanika Tanah Pada Beberapa Energi Pemadatan Tanah
197
2
Andreas W. Krisdiarto,
Keterkaitan Infrastruktur Jalan Dan Hujan Terhadap Angka Restan Tbs Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq)
211
3
Asep Sapei
Perkolasi Lahan Sawah Dengan Lapisan Kedap Buatan (Artificial Impervious Layer / Hardpan) Dalam Kerangka Irigasi Hemat Air
221
viii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
4
Bambang Rahadi
5
Chandra Setyawan
6
Judul Artikel
Halaman.
Penilaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu Terhadap Laju Erosi Analisis Pengelolaan Tata Guna Lahan Untuk Pengendalian Erosi Di Das Hulu Waduk Sempor
228
Fajri Anugroho
The Effects Of Solid Compost And Combined With Liquid Compost On Growth Of Leek (Allium Porrum L.)
241
7
Gatot Pramuhadi
253
8
I Wayan Tika
9
Indarto
10
Mahmud Achmad
11
Murtiningrum
12
Nugroho Tri Waskitho
13
Nuraeni Dwi Dharmawati
14
Siti Suharyatun
Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi Big Gun Sprinkler Di Kebun Tebu Lahan Kering Analisis Surplus Air Irigasi Sebagai Dampak Aplikasi Teknik Ngenyatin Pada Subak Sungi I Deteksi Kecenderungan Data Hujan Di Jawa Timur Menggunakan Mann-Kendall Test The Analysis Of Hydrology And Sedimentation During Flash Flood Event In Mamasa Catchment Prediksi Debit Sungai Bedog Dengan Model Arima Sebagai Dasar Penentuan Pola Tanam Daerah Irigasi Cokrobedog Modal Manusia Pengelola Dalam Pengelolaan Das Brantas Kajian Variasi Lama Perendaman Pada Pembuatan Kompos Cair Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Laju Perubahan Lengas Tanah Pada Sistem Lorong Pengatus Dangkal Di Tanah Sawah
15
Sitti Nur Faridah
Analisis Sebaran Spasial Iklim Klasifikasi Schmidt-Ferguson
324
16
Sophia Dwiratna NP.
333
17
Suhardi
18
Suhardjo Widodo
19
Bambang Aris Sistanto
Penerapan Metode Two-Tier Dalam Pemodelan Stokastik Curah Hujan Bulanan Model Pendugaan Perubahan Muka Airtanah Selama Pemompaan Pemetaan Dan Perencanaan Jaringan Distribusi Air : Studi Kasus Di Dusun Krajan Desa Sidomulyo Kajian Interval Pemberian Air Irigasi Dan Teknik Aplikasi Hidrogel Yang Tepat Pada Media Tanam Terhadap Efisiensi Penggunaan Air, Serta Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Varietas New Red Fire
235
260 267 279 288
300 308
316
341 349
364
ix
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP) No
Nama Pemakalah
1
Hilda Julia
2
Joko Sumarsono
3
Joto Wahyudi
4
Judul Artikel
Halaman
Manajemen Pengendalian Sedimen Das Hulu Waduk Sempor Pemodelan Matematika Pola Rembesan Emitter Sistem Penyiram Tetes (Drip Irrigation) Pada Tanah Inceptisol Analisis Oil Losses Pada Fiber Dan Broken Nut Di Unit Screw Press Dengan Variasi Tekanan
377
Leopold O. Nelwan
Simulasi Algoritma Pengendalian Pada Pengeringan Udara Alamiah Jagung Pipilan
405
5
Luh Putu Wrasiati
414
6
Siswoyo Soekarno
Aplikasi Analisis Indeks Efektivitas Dalam Menentukan Ekstrak Bunga Kamboja Cendana Yang Paling Berpotensi Untuk Dikembangkan Sebagai Antioksidan Alamiah Power Efficiency Study Of Electric Generator Using Micro-Hydro Power With Pelton Turbine
7
Wilson Palelingan Aman
Dukungan Ibikk Permesinan Agroindustri Jurusan Teknologi Pertanian Unipa Untuk Meningkatkan Penggunaan Alsintan Di Papua Barat
431
8
Yohanes Setiyo
Optimalisasi Produktivitas Kentang Granola G3 Dengan Implentasi Teknologi Mulsa Plastik Dan Proses Bioremidiasi Secara In-Situ
439
9
Sri Mudiastuti
Modifikasi Bentuk Green House Berventilasi Ganda Pada Tanaman Bunga Chrysantemum. Berdasarkan Analisis Termal Dalam Bangunan
447
390
399
422
Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Abadi Jading
Pengembangan Rancangan Agitator Untuk Mengoptimumkan Aliran Bahan Pada Alat Pengering Pati Sagu Model Agitated-Vibro Cross Flow Fluidized Bed (Agrocffb)
463
2
Ansar
470
3
Arifin Dwi Saputro
Analisis Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari Biji Kedelai Sistem Kering Design And Application Of Aflatoxin Rapid Detector To Detect And Measure The Content Of Aflatoxin In Agricultural Products
475
x
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
4
Asep Yusuf
5
Bambang Purwantana
6
Bambang Purwantana
7
Bandul Suratmo
8
Judul Artikel
Halaman
Proses Penyosohan Sorgum Menggunakan Mesin Penyosoh Tep-3 Untuk Mendukung Sorgum Sebagai Bahan Pangan Pengembangan Kompor Gas Bertekanan Rendah Untuk Pembakaran Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Pembersihan Dan Pendinginan Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Menggunakan Sprayer Air Pengaruh Cerobong Terhadap Kinerja Tungku
481
Bandul Suratmo
Kajian Pemisahan Beras Dengan Gaya Sentrifugal
516
9
Cahyawan Catur Edi Margana
525
10
Desrial
11
Dyah Wulandani
12
Eko Budi Bowo Leksono
Sifat Aerodinamika Biji Jarak Dan Penerapannya Untuk Sistem Blower Pada Mesin Pengupas Biji Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) Desain Pemanas Tipe Elektrik Untuk Pemanfaatan Bbn Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Unit Generator Listrik Pengaruh Ukuran Jarak Antar Lubang Pada “Obstacle” Tipe Plat Berlubang Dalam Reaktor Biodiesel Terhadap Laju Reaksi Produksi Biodiesel Non Katalitik Perancangan Alat Pengecer Arang Bagas Pada Barisan Tanaman Tebu
13
Elita R. Widjaya
Rekayasa Alat Pencacah Sawit Dengan Jenis Pisau Circular
567
14
I Made Nada
Kajian Kesesuaian Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Pekerja Pada Penyosohan Beras ‘Su’ Di Desa Babahan Penebel Tabanan
574
15
Indya Dewi
Analisis Ergonomi Pada Penyiapan Lahan Sawah Lebak Menggunakan Alat Tradisional Tajak Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
579
16
M. Muhaemin
588
17
Nursigit Bintoro
18
Tri Tunggal
Pengembangan Model Mesin Grading Tomat Berdasarkan Evaluasi Secara Visual Perpindahan Panas Dan Massa Proses Pengeringan Mekanis Metode Dryeration Dengan Menggunkan Silo Beraerator Rancangan Mesin Penghancur Sisa Tanaman Menggunakan Gergaji Putar (Rotary Saw)
490
498 508
540
546
554
597
605
xi
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Bidang 5. Emerging Technology (ET) No
Nama Pemakalah
1
Asri Widyasanti
2
Bambang Susilo
3
Cahyawan Catur Edi Margana
4
Cicih Sugianti
5
Dimas Firmanda Al Riza
6
Gatot Pramuhadi
7
I Dewa Made Subrata
8
I Wayan Astika
9
Judul Artikel
Halaman
Pasteurisasi Ohmic Jus Campuran Jeruk- Wortel: Pengukuran Konduktivitas Listrik Keseluruhan Dan Optimasi Model Prediksi Matematika Efek Penerapan Gelombang Ultrasonik Pada Esterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) The Evaluation Of Fuel Conversion From Kerosene To Coal For Tobacoo Curing Based On The Technical And Environmental Aspects In Lombok, West Nusa Tenggara
613
Kajianpengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Mortalitas Lalat Buah Dan Mutu Buah Mangga Gedong (Mangifera Indica. L) Selama Penyimpanan Desain Dan Simulasi Fotobioreaktor Dengan Tenaga Surya Untuk Budidaya Mikroalga
648
Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi Herbisida Di Kebun Tebu Lahan Kering Modifikasi Mekanisme Pengendali Traktor Empat Roda Untuk Menunjang Percepatan Otomatisasi Dibidang Pertanian Pengukuran Tingkat Warna Daun Padi Dengan Telepon Seluler Android
665
I Wayan Astika
Penentuan Intensitas Cahaya Dan Ketinggian Terbang Pesawat Yang Optimal Untuk Pemetaan Tingkat Warna Daun Padi
694
10
Leopold O. Nelwan
704
11
Mohammad Agita Tjandra
12
Mursalim
13
P.A.S. Radite
Kajian Termal Pada Kolektor Datar Surya Semi Tertutup Untuk Berbagai Kemiringan Survei Gps Dengan Metoda Statik Untuk Kawasan Sekitar Sungai Batang Kuranji, Kota Padang Studi Laju Pengeringan Semi-Refined Carrageenan (Src) Yang Diproduksi Secara Konvensional Dan Secara Ohmic Pengolahan Data Posisi Real Time Dari RtkDpgs Berbasis Mikrokontroler
14
Rahmat Sabani
Analisa Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi Panas Pada Pengeringan Lapis Tipis Produk Pertanian Menggunakan Kolektor Surya Kaca Ganda
735
625
632
657
675
683
713
718
728
xii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Makalah Poster No
Nama Pemakalah
1
I Made Anom S. Wijaya
2
Judul Artikel
Halaman 747
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja
Variasi Spatial Unsur Hara N, P, Dan K Pada Lahan Padi Sawah (Studi Kasus Di Kabupaten Klungkung) Pengaruh Teknik Pre-Cooling Terhadap Warna Bunga Melati Selama Penyimpanan
3
Ida Ayu Mahatma Tuningrat
Pemilihan Prioritas Pengembangan Buah Unggulan Yang Dihasilkan Di Bali
764
4
K. A. Nocianitri
777
5
Lilik Pujantoro
6
Ni Wayan Wisaniyasa
7
Sumiyati
8
Ni Luh Yulianti
Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Kajian Pengaruh Fisis Teknik Pengemasan Selama Transportasi Terhadap Mutu Eksternal Dan Internal Telur Ayam Buras The Utilization Of Local Tubers As An Alternative Food Substitute Rice Pengembangan Model Agroekowisata Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Subak Kajian Lama Perendaman Dan Tingkat Konsentrasi Larutan Cacl2 Terhadap Tekstur Dan Kecerahan Rebung Tabah (Gigantochloa Nigrociliata(Buse)Kurz) Fresh-Cut Pada Kemasan Vakum Suhu Dingin
9
I Putu Surya Wirawan
821
10
S.A. Lindawati
The Effect Of The Mowing Height On Mowing Torque And Quality Of Turfgrass Tiff Way 146 Evaluasi Subyektifitas dan Obyektifitas Produk Olahan Daging Itik Afkir
756
783
797 803 813
824
xiii
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
PENGGUNAAN GIBERELIN SETELAH PANEN MEMPENGARUHI KARAKTERISTIK BUAH MELON SELAMA PENYIMPANAN Ida Bagus Putu Gunadnya1, Sri Mulyani2 1
2
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Hormon giberelin sudah biasa digunakan pada budidaya tanaman buah. Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa hormon ini juga memberikan manfaat bila digunakan pada penanganan pascapanen buah. Berdasarkan pada kenyataan ini, hormon giberelin dicoba digunakan untuk mempertahankan karakteristik buah melon jenis Sky-rocket selama penyimpanan. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan percobaan faktorial 2 faktor. Faktor pertama berupa penggunaan larutan giberelin dengan 5 level konsentrasi yaitu: 0, 100, 200, 300 dan 400 ppm. Faktor kedua adalah lama penyimpanan buah pada suhu kamar dengan 7 level: 0, 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 hari. Buah melon direndam dalam larutan giberelin selama 1 menit, ditiriskan dan disimpan dalam kardus beralas jerami kertas. Parameter yang diamati meliputi kadar gula pereduksi, total padatan terlarut, total asam dan tekstur daging buah melon. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakukan penggunaan larutan giberelin, plama penyimpanan dan kombinasinya berpengaruh nyata terhadap kadar gula pereduksi, total asam dan tekstur daging buah. Lama penyimpanan mempengaruhi secara nyata total padatan terlarut daging buah. Analisis Beda Nyata Terkecil (BNT) menghasilkan bahwa perlakuan penggunaan larutan giberelin terbaik untuk penyimpanan buah melon adalah konsentrasi giberelin 300 ppm. Karakteristik buah melon yang diberikan dari perlakuan larutan dengan konsentrasi giberelin sebesar ini adalah mengandung gula pereduksi 1.95%, total padatan terlarut 4.07oBrix, total asam 0.77 mgrek/100 g bahan dengan kekerasan daging buah 12.83 kg/cm2.
PENDAHULUAN Giberelin merupakan kelompok besar dari senyawa hormon yang memiliki aktivitas biologi pada tanaman. Giberelin dikenal sebagai asam giberelat (GA) dengan jenis GA1, GA2, GA3 dan seterusnya. Beberapa jenis GA diisolasi dari fungi Gibberella fujikura, sedangkan beberapa lainnya ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi. Tidak semua giberelin memiliki keaktivan secara biologi yang sama tetapi peran utama dari giberelin adalah mendorong pertumbuhan batang tanaman. Beberapa peran giberelin lainnya diantaranya mendorong perkecambahan biji, pertumbuhan buah dan induksi enzim (Cleland, 1999). Kajian pengaruh penggunaan hormon giberelin selama pertumbuhan pohon dan buah yang dihasilkan sudah banyak dilakukan. Perlakuan ini tidak mempengaruhi waktu pembungaan melon (Ouzounigou et al., 2008). Pemberian GA3 dapat mengurangi pengaruh logam berat terhadap penurunan jumlah bunga melon (Khan & Chaudhry, 2006). Penggunaan GA3 menyebabkan berat buah anggur menjadi sangat besar dengan berat biji yang lebih
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Kata Kunci: Pascapanen, Giberelin, Penyimpanan, Melon.
179
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
rendah (Halbrooks & Mortensen, 1987). Pemberian GA3 dapat menurunkan jumlah buah cherry yang pecah sampai 77.80% (Yildirim & Kuyuncu, 2010). Pengaruh GA yang digunakan selama buah pada pohonnya dan pengaruhnya terhadap karakteristik buah yang dihasilkan sudah banyak pula diteliti. Penggunaan GA3 diketahui mempengaruhi total padatan terlarut buah anggur (Wolf & Loubser, 1992). Perlakuan GA3 prapanen mempengaruhi kekerasan buah cherry petik (Canli & Orhan, 2009), total padatan terlarut dan total asam buah jeruk (Porat et al., 2001) dan buah cherry (Clayton & Biasi, 2003). Kekerasan buah dan total padatan terlarut beberapa jenis jeruk dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan pemberian GA saat pemberian 1 hari sebelum panen dibandingkan dengan tanpa diberikan perlakuan (kontrol), tetapi total asam buah tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Kekerasan buah lebih besar secara nyata daripada kontrol (Ritenour et al., 2005). Total padatan terlarut buah jeruk yang diberikan perlakuan GA secara nyata lebih kecil daripada kontrol (Ritenour et al., 2005; Fidelibus & Cambell, 2002). Buah jeruk besar yang diberikan perlakuan GA3 dan asam 2,4-dikhlorofenoksiasetat (asam 2,4-D) selama buah berada di pohon memiliki ketahanan kulit terhadap tusukan secara nyata lebih besar daripada kontrol (Ferguson et al., 1982). Özkaya et al. (2006) melaporkan kekerasan buah cherry petik meningkat setelah selama pertumbuhan buah diberikan perlakuan dengan GA. Kajian penggunaan giberelin terhadap karakteristik buah sesudah dipetik juga sudah dilakukan. Ritenour et al. (2005) melaporkan bahwa perlakuan 250 ppm GA dengan 0.05% Silwet secara nyata menunda pembentukan warna beberapa jenis buah jeruk pada penyimpanan 18 hari setelah buah dipanen. Perlakuan GA3 pascapanen menyebabkan buah jeruk warna hijau secara nyata mampu dipertahankan, sedangkan warna hijau dari buah yang tidak diberikan perlakuan menurun sangat cepat selama penyimpanan (Porat et al., 2001). Vargas & Lopez (2011) menyatakan bahwa penggunaan GA3 memungkinkan untuk menunda pemasakan buah pisang. Menurut Porat et al. (2001) nilai total padatan terlarut dan total asam buah jeruk yang diberikan perlakuan dan disimpan baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang tidak berbeda nyata dengan buah yang tidak diberikan perlakuan. Ferguson et al. (1982) menemukan bahwa ketahanan kulit buah jeruk besar terhadap tusukan tidak dipengaruhi oleh pemberian GA dan asam 2,4-D setelah buah dipanen. Penelitian tentang penggunaan giberelin pada buah melon yang sudah dipetik masih jarang dilaporkan, sedangkan buah melon termasuk buah yang disenangi dan biasanya dimakan masak segar. Menurut Lester (1997) buah melon (Cucumis melo L.) merupakan buah dengan kandungan kalori, lemak dan mineral Natrium yang rendah tetapi buah ini merupakan sumber Kalium dan vitamin C. Disamping itu, buah ini juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik. Karakteristik lain yang dimiliki oleh buah ini diantaranya berdasarkan pola respirasi buah dan buah melon tergolong buah klimakterik (Kader, 1992). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian giberelin terhadap karakteristik buah melon selama penyimpanan. Buah melon dengan umur petik dan berat seragam diberikan perlakuan pencelupan dalam larutan giberelin sebelum disimpan selama beberapa hari pada suhu kamar.
METODOLOGI Bahan dan Alat Buah melon yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah dengan kematangan seragam yaitu 30 hari setelah pembungaan dengan berat 1.5-1.7 kg. Buah melon diperoleh dari Banjar Bona Kecamatan Belahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Bahan utama lainnya yang digunakan adalah giberelin yang berupa asam giberelat (GA3) diproduksi oleh National Business Corp., Singapura. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis meliputi NaOH 0.1 N, H2SO4 20%, larutan Luff (CuSO4.5H2O), Na2S2O3.5H2O, KI 20%, fenolftalpein
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Denpasar, 13-14 Juli 2012
180
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
dan akuades. Alat-alat yang digunakan mencakup: pengaduk, kertas rumput, kertas saring, kardus, timbangan dan alat-alat gelas untuk analisis kimia, blender, refraktrometer dan penetrometer. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola percobaan faktorial dua faktor. Faktor pertama berupa perlakuan pemberian 5 level konsentrasi giberelin, yaitu: G0 = konsentrasi 0 ppm, G1 = konsentrasi 100 ppm, G2 = konsentrasi 200 ppm, G3 = konsentrasi 300 ppm dan G4 = konsentrasi 400 ppm. Faktor kedua berupa lama penyimpanan pada suhu ruang (28 ± 2oC) yaitu: H0 = 0 hari, H1 = 3 hari, H2 = 6 hari, H3 = 9 hari, H4 = 12 hari, H5 = 15 hari dan H6 = 15 hari. Setiap sampel terdiri atas satu buah melon. Setiap perlakuan diulang sebanyak dua kali. Data hasil pengamatan diolah dengan atau tanpa ditransformasi dengan transformasi akar. Data kemudian diolah untuk memperoleh sidik ragam dengan menggunakan paket program pengolah data Minitab Release 11.12 (Minitab Inc., 1996). Bila perlakuan memberikan pengaruh nyata maka pengolahan dilanjutkan dengan menggunakan Beta Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf uji 5%.
Pengamatan Parameter Parameter mutu buah melon yang diukur meliputi parameter-parameter obyektif dari daging buah melon yaitu kadar gula pereduksi, total padatan terlarut, total asam dan tekstur. Cara pengukuran parameter yang dilakukan adalah sbb: Kadar gula pereduksi. Kadar gula pereduksi daging buah melon dilakukan berdasarkan pada metode Luff-Schoorl sebagaimana dijelaskan dalam Sudarmaji dkk (1984). Kadar gula pereduksi dinyatakan dalam persen. Total padatan terlarut. Pengukuran total padatan terlarut daging buah dilakukan dengan menggunakan alat refraktrometer. Daging buah melon dihancurkan dan cairan buah diteteskan pada permukaan prisma alat. Nilai total padatan terlarut daging buah melon dibaca pada skala alat dan dinyatakan sebagai oBrix. Total asam. Total asam daging buah melon ditetapkan dengan mengikuti metode titrimetri (Sudarmaji dkk, 1984). Parameter ini dinyatakan sebagai mgrek/100 g bahan. Tekstur. Pengukuran tekstur buah melon dilakukan dengan menggunakan alat penetrometer. Pengukuran tekstur daging dilakukan dua kali pada bagian pangkal daging buah dan pada tengah daging. Pengukuran dirata-rata dan tekstur daging buah dinyatakan sebagai kg/cm2.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Gula Pereduksi Daging Buah Melon Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian giberelin dengan beberapa taraf konsentrasi, perlakuan lama penyimpanan buah pada suhu kamar dan
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Pelaksanaan Percobaan Buah melon dengan umur kematangan yang sama dan dengan berat buah yang seragam disortasi secara visual sehingga diperoleh buah melon yang utuh, kulit buah tidak cacat dan tidak busuk. Kemudian buah-buah melon hasil sortasi dibersihkan. Langkah berikutnya, disiapkan larutan giberelin sesuai dengan perlakuan. Buah melon dicelupkan ke dalam larutan giberelin selama 1 menit dan ditiriskan selama 5 menit. Buah kemudian disimpan dalam kardus yang dialasi dengan kertas jerami. Buah disimpan dalam suhu kamar sesuai dengan perlakuan faktor kedua yang sudah diterangkan di atas.
181
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
kombinasi kedua perlakuan berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap kadar gula pereduksi daging buah melon. Secara umum hasil pengukuran kadar gula pereduksi daging buah melon memperlihatkan peningkatan kandungan dan mencapai puncak setelah disimpan beberapa hari. Kemudian kadar gula menurun selama sisa penyimpanan buah. Tabel 1 memperlihatkan pengaruh kombinasi perlakuan terhadap kadar gula pereduksi daging buah melon. Puncak nilai kadar gula pereduksi pada perlakuan konsentrasi giberelin 0 ppm terjadi pada penyimpanan hari ke-6. Pada penyimpanan hari ke-6 kadar gula pereduksi daging buah mencapai nilai secara nyata tertinggi (P < 0.05) bila dibandingkan dengan kadar gula pereduksi daging buah pada hari penyimpanan lainnya. Tabel 1. Pengaruh perlakuan konsentrasi GA dan lama penyimpanan buah melon pada suhu ruang terhadap kadar gula pereduksi daging buah (%)
Lama penyimpanan (hari)
0
Konsentrasi giberelin (ppm) 100 200 300
400
1.50 a 1.50 a 1.50 a 1.50 a 1.50 a de d bc d cd 3 1.64 a 1.62 a 1.49 a 1.70 a 1.66 a cd d cd cd c 6 2.78 a 1.99 b 2.13 b 2.14 b 2.02 b a bc cd b b 9 2.00 b 2.62 a 2.52 a 2.52 a 2.79 a b a d a a 12 1.49 c 1.75 bc 2.12 a 2.08 a 2.01 ab de cd bc b b 15 1.27 cd 1.57 b 1.87 a 1.83 ab 1.25 d e d a bc d 18 1.52 a 1.72 a 1.53 a 1.72 a 1.52 a de cd b cd c Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menyatakan berbeda nyata (P < 0.05).
Untuk perlakuan konsentrasi giberelin yang lebih tinggi (100, 200, 3000 dan 400 ppm), puncak kadar gula pereduksi daging buah secara konsisten dan berbeda secara nyata (P < 0.05) dengan hasil pengukuran pada hari-hari penyimpanan lainnya, terjadi setelah buah disimpan selama 9 hari. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa pemberian perlakuan giberelin mampu menunda pemasakan buah melon selama 3 hari bila dibandingkan dengan pemberian 0 ppm giberelin. Pengamatan ini sesuai dengan hasil percobaan Ritenour et al. (2005) yang menyatakan bahwa pembentukan warna pada beberapa jenis buah jeruk dapat ditunda dengan menggunakan 250 ppm GA3 setelah buah dipanen. Penggunaan GA3 dengan kisaran konsentrasi 500-2000 ppm juga dilaporkan mampu menunda pemasakan buah pisang dibandingkan dengan buah yang tidak diberikan perlakuan. Lama penundaan pemasakan buah pisang mencapai 9.5 - 12.4 hari (Vargas & Lopez, 2011). Potensi GA3 yang digunakan sebagai penanganan pascapanen buah dilaporkan juga mampu menunda pemasakan buah peach selama penyimpanan buah (Martinez-Romero et al., 2000). Hasil percobaan ini juga mengungkap bahwa perlakuan pemberian konsentrasi giberelin pada konsentrasi 100, 200, 300 dan 400 ppm tidak mampu menahan perombakan makro-molekul daging buah menjadi gula-gula pereduksi. Ouzounigou et al. (2008) melaporkan bahwa pemberian GA3 pada tahap prapanen juga tidak mempengaruhi kandungan glukosa dan fruktosa daging buah melon. Berdasarkan pada data dan hasil analisis
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
0
182
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
BNT pada Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian giberelin dengan konsentrasi 300 ppm menyebabkan buah memiliki kandungan gula pereduksi tertinggi sepanjang waktu penyimpanan bila dibandingkan dengan perlakuan pemberian giberelin lainnya. Nilai rata-rata kandungan gula pereduksi daging buah melon mencapai 1.95%. Total Padatan Terlarut Daging Buah Melon Berdasarkan pada hasil analisis ragam diperoleh bahwa total padatan terlarut daging buah melon dipengaruhi secara nyata (P < 0.05) oleh lama penyimpanan. Perlakuan pemberian giberelin dan kombinasinya dengan perlakuan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (P > 0.05). Clayton & Biasi (2003) melaporkan hal yang sama bahwa total padatan terlarut dari buah cherry tidak dipengaruhi oleh pemberian perlakuan GA3 selama pertumbuhan buah. Porat et al. (2001) menemukan bahwa total padatan terlarut buah jeruk setelah pemetikan yang diberikan perlakuan GA3 dan disimpan, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang, tidak berbeda nyata dengan buah yang tidak diberikan perlakuan. Hasil percobaan memperlihatkan suatu kecenderungan bahwa semakin lama waktu penyimpanan buah melon menyebabkan total padatan terlarut daging buah melon meningkat (Gambar 1). Hal ini menunjukkan bahwa selama penyimpanan buah melon terjadi pemecahan makro-molekul daging buah menjadi molekul-molekul sederhana yang larut air.
5 4 3
c
c
0
3
b
b
b
a
a
2 1 0 6 penyimpanan 9 12(hari) 15 Lama
18
Gambar 1. Pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai total padatan terlarut daging buah melon.
Total asam daging buah melon dari buah melon yang mendapat perlakuan giberelin menurun secara nyata selama penyimpanan (Tabel 2). Secara umum, perlakuan pemberian giberelin mulai hari penyimpanan ke-3 menyebabkan kandungan total asam daging buah melon berbeda nyata (P < 0.05) dengan pemberian 0 ppm giberelin. Secara relatif pemberian giberelin 300 ppm menyebabkan daging buah melon mengandung asam lebih tinggi. Nilai rata-rata total asam daging buah melon yang diberikan perlakuan giberelin 300 ppm setelah disimpan 18 hari adalah 0.77 mgrek/100 g.
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Tekstur (kg/cm2)
Total Asam Daging Buah Melon Sama seperti hasil analisis ragam untuk kadar gula pereduksi, hasil analisis ragam untuk total asam daging buah melon menunjukkan bahwa baik perlakuan pemberian giberelin, lama penyimpanan dan kombinasi kedua perlakuan berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap total asam daging buah melon. Hasil percobaan ini berbeda dengan hasil yang dilaporkan Porat et al. (2001) yang menyatakan bahwa buah jeruk yang sudah diberikan perlakuan GA dan disimpan tidak mengalami perubahan total asam. Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh buah melon terus mengalami perombakan makromolekul yang dikandungnya dan menghasilkan asam-asam hasil dari siklus respirasi gula. Keadaan ini didukung oleh penurunan kadar gula pereduksi (Tabel 1) dan peningkatan nilai total padatan terlarut daging buah melon (Gambar 1).
183
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
Tabel 2. Pengaruh perlakuan konsentrasi GA dan lama penyimpanan buah melon pada suhu ruang terhadap TPT daging buah melon (mgrek/100 g) Konsentrasi giberelin (ppm)
Lama penyimpanan (hari)
0
100
200
300
400
0
0.93 a
0.93 a
0.93 a
0.93 a
0.93 a
A
a
a
a
a
3
0.88 a
0.80 a
0.82 a
0.90 a
0.83 a
A
b
b
a
b
6
0.73 c
0.75 bc
0.82 abc
0.87 a
0.84 ab
Bc
bc
b
a
ab
0.63 c
0.68 bc
0.78 ab
0.80 a
0.78 ab
D
cd
b
bc
b
0.58 c
0.65 bc
0.74 ab
0.75 a
0.65 bc
D
cd
b
c
c
0.45 b
0.63 a
0.60 a
0.56 a
0.63 a
E
de
c
d
c
0.68 a
0.55 bc
0.45 c
0.59 ab
0.45 c
Cd
e
d
d
d
9 12 15 18 Keterangan:
Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menyatakan berbeda nyata (P < 0.05).
Tekstur Daging Buah Melon Analisis ragam tekstur daging buah melon, seperti pada hasil analisis ragam gula pereduksi dan total asam, juga memberikan hasil bahwa parameter ini dipengaruhi secara nyata (P < 0.05) oleh pemberian perlakuan giberelin, lama penyimpanan dan kombinasinya. Ferguson et al. (1982) melaporkan hasil yang sama untuk buah yang diberikan GA dan 2,4-D. Dilaporkan bahwa nilai ketahanan kulit buah jeruk besar terhadap tusukan lebih besar daripada buah yang tidak diberikan perlakuan GA dan 2.4-D. Tabel 3. Pengaruh perlakuan konsentrasi GA dan lama penyimpanan buah melon pada suhu ruang terhadap tekstur daging buah (kg/cm2) 0
100
200
300
400
0
14.13 a
14.13 a
14.13 a
14.13 a
14.13 a
A
a
a
a
a
12.25 d
12.43 cd
12.9 d
13.33 b
13.43 a
B
b
b
b
b
12.58 bc
12.17cd
12.07 d
12.91 b
13.43 a
B
b
c
b
b
10.36 c
12.06 b
12.04 b
12.88 a
12.27 b
C
b
c
b
c
8.61 d
11.42 bc
10.97 c
12.88 a
11.77 b
D
c
d
b
cd
15
7.51 c
9.93 b
10.00 b
12.26 a
12.01 a
E
d
e
c
c
18
7.76 c
9.56 b
9.61 b
11.45 a
11.41 a
E
d
e
d
d
3 6 9
12
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Konsentrasi giberelin (ppm)
Lama penyimpanan (hari)
184
Denpasar, 13-14 Juli 2012 Keterangan:
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menyatakan berbeda nyata (P < 0.05).
Tabel 3 juga memperlihatkan hal yang sama bahwa pemberian giberelin 0 ppm memiliki tekstur daging buah terendah bila dibandingkan dengan pemberian giberelin dengan konsentrasi lebih tinggi. Perlakuan giberelin 400 ppm hanya mampu mempertahankan nilai tekstur daging buah dengan nilai tertinggi yang berbeda nyata (P < 0.05) dengan perlakuan lainnya selama penyimpanan 6 hari. Setelah penyimpanan 6 hari, perlakuan giberelin 300 ppm menyebabkan daging buah melon memiliki nilai tekstur tertinggi yang berbeda nyata (P < 0.05) dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian giberelin 300 ppm merupakan perlakuan terbaik yang mampu mengurangi penurunan nilai tekstur daging buah. Nilai rata-rata tekstur daging buah melon yang mendapat perlakuan 300 ppm adalah 12.83 kg/cm2 setelah penyimpanan 18 hari.
KESIMPULAN Kadar gula pereduksi, total asam dan tekstur daging buah melon dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan pemberian giberelin, lama penyimpanan dan kombinasi dari kedua perlakuan. Total padatan terlarut daging buah melon hanya dipengaruhi secara nyata oleh lama penyimpanan. Perlakuan pemberian giberelin dapat menunda pemasakan buah dari 6 hari menjadi 9 hari sejak buah dipetik. Berdasarkan pada uji Beda Nyata Terkecil dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian giberelin yang menghasilkan buah melon dengan karakteristik terbaik adalah perlakuan giberelin dengan konsentrasi 300 ppm. Karakteristik buah melon yang diberikan perlakuan ini mengandung gula pereduksi 1.95%, total padatan terlarut 4.07oBrix, total asam 0.77 mgrek/100 g bahan dengan kekerasan daging buah bernilai 12.83 kg/cm2.
Canli F.A. and Orhan H., 2009, Effects of Preharvest Gibberellic Acid Applications on Fruit Quality of ‘0900 Ziraat’ Sweet Cherry. HortTechnology 19(1):127-129. Cleland R.E., 1999, Introduction: Nature, occurrence and functioning of plant hormones. In Biochemistry and Molecular. Biology of Plant Hormones. Hooykaas P.J.J., Hall M.A. and Libbenga K.R. (eds.). Elservier, Ansterdam. pp 3-22. Clayton M. and Biasi W.V., 2003, Postharvest Quality of 'Bing' cherries Following Preharvest Treatment with Hydrogen Cyanamide, Calcium Ammonium Nitrate, or Gibberellic Acid. HortScience. 38(3):407-411. Ferguson L., Ismail M.A., Davies F.S. and Wheaton T.A., 1982, Pre- and Postharvest Gibberellic Acid and 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid Applications for Increasing Storage Life of Grapefruit. Proc. Fla. State Hort. Soc. 95:242-245. Fidelibus M.W. and Campbell C.A., 2002, Gibberellic Acid Application Timing Affects Fruit Quality of Processing Oranges. HortScience 37(2):353-357. Halbrooks M.C. and Mortensen J.A., 1987, Influence of Gibberellic Acid and Various Management Practices on Berry, Seed and Cluster Development in 'Orland Seedless' Grape. Proc. Fla. State Hort. Soc. 100:312-315. Kader A.A., 1992, Postharvest Biology and Technology: An Overview. In Postharvest Technology of Horticultural Crops. Kader A.A. (ed.). University of California, Division od Agriculture and Natural Resources. Publication 3311. pp. 15-20. Khan A.S. and Chaudhry N.Y., 2006, GA3 Improves Flower Yield in Some Cucurbits Treated with Lead and Mercury. African Journal of Biotechnology 5(2):149-153. Lester G., 1997, Melon (Cucumis melo L.) Fruit Nutritional Quality and Health Functionality. HortTechnology 7(3):222-227.
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
DAFTAR PUSTAKA
185
Denpasar, 13-14 Juli 2012
[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen
Martinez-Romero D., Valero D., Serrano M., Burlo F., Carbonell A., Burgos L. and Riquelme F., 2000, Exogenous Polyamines and Gibberellic Acid Effects on Peach (Prunus persica L.) Storability Improvement. Journal of Food Science 65(2):288-294. Ouzounigou G., Papadopoulou P., Giannakoula A. and Ilias I., 2008, Plant Growth Regulators Treatments Modulate Growth, Physiology and Quality Characteristics of Cucumis melo L. Plants. Pak. J. Bot. 40(3):1185-1193. Özkaya C., Dündar Ö. and Küden A., 2006, Effect of Preharvest Gibberellic Acid Treatments on Postharvest Quality of Sweet Cherry. Journal of Food, Agriculture & Environment 4(1):189191. Porat R.,Feng X., Huberman M., Galili D., Goren R. and Goldschmidt E.E., 2001, Gibberellic Acid Slows Postharvest Degreening of ‘Oroblanco’ Citrus Fruits. HortSCience 36(5):937–940. Ritenour M.A., Burton M.S. and McCollum T.G., 2005, Effects of Pre- or Postharvest Gibberellic Acid Application on Storage Quality of Florida 'Fallglo' Tangerines and 'Ruby' Red Grapefruit. Proc. Fla. State Hort. Soc. 118:385-388. Sudarmadji S., Haryono B. dan Suhardi, 1984, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta. Vargas A. and Lopez J.A., 2011, Effect of Dose Rate, Application Method and Commercial Formulations of GA3 on Banana (Musa AAA) Fruit Green Life. Global Science Books 5(1):5155. Wolf E.E.H. and Loubser J.T., 1992, Gibberellic Acid Levels and Quality Effects of Gibberellic Acid in Treated Table Grapes. S. Afr. J. Enol. Vitic. 13(2):57-63. Yildirim A.N. and Kuyuncu F., 2010, The Effect of Gibberellic Acid Applications on the Cracking Rate and Fruit Quality in the ‘0900 Ziraat’ Sweet Cherry Cultivar. African Journal of Biotechnology 9(38):6307-6311.
186