SKRIPSI
PROSES PRODUKSI PROGRAM TELEVISI SPECIAL EVENT (Studi Kasus Program Variety Show”Trans Bi6 Show”di Trans TV dan Trans7)
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Bidang Broadcasting Fakultas Komunikasi
DISUSUN OLEH : NAMA
: KHAIRUN NISA
NIM
: 4410401 – 020
BIDANG STUDI
: BROADCASTING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING
Nama Judul
Bibliografi
: Khairun Nisa : Proses Produksi Program Televisi Special Event ( Studi Kasus Program Variety Show “Trans Bi6 Show” di Trans TV dan Trans 7) : 71 halaman + 4 gambar + 43 Lampiran
Stasiun televisi setiap harinya menayangkan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Salah satu jenis program televisi yaitu program special event yang diproduksi hanya pada saat – saat tertentu saja seperti program Trans Bi6 Show yang diproduksi oleh Trans TV dan Trans 7 dalam rangka merayakan ulang tahun mereka yang ke 6. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses produksi program Trans Bi6 Show?. Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga memerlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operation procedur (SOP) yaitu: pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan ialah metode studi kasus dengan menggunakan indepth interview sebagai teknik pengumpulan data primer. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan yaitu bahwa proses produksi program Trans Bi6 Show terbagi menjadi tiga tahapan yaini tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam tahap pra produksi hal yang perlu diperhatikan ialah masalah rundown acara. Sedangkan tahap produksi merupakan realisasi dari rundown yang telah dibuat. Pada pasca produksi para kru berkumpul untuk mengevaluasi hasi program yang telah diproduksi.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Proses Produksi Program Televisi Special Event (Studi kasus Program Variety Show Trans Bi6 Show di Trans TV dan Trans 7)”. Skirip ini diajukan sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di Univesitas Mercu Buana. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mendapat dorongan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ponco Budi Sulistyo ., M.Comn selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta motivasi kepada peneliti, sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan. 2. Abah, Umi, Kakak - kakakku (Mba Umi Fauziah, Mba Farhatun dan Mba Khurun’in) serta adik-adikku (Fachrudin, Ashif dan Fatur). Terima kasih atas segala cinta, doa, kepercayaan, motivasi serta materi yang telah diberikan kepada peneliti selama ini. 3. Bapak Emil Syarif selaku penanggung jawab produksi Trans TV yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini. 4. Mba Yessy dan kawan-kawan yang telah banyak membantu peneliti dalam pencarian data serta informasi.
v
5. Mas Ikhsan, Mas Wiranto dan Mas Boim Lebon. Terima kasih atas waktu serta informasinya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6 .Mas Yoseph selaku HRD Trans TV yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. 7. Sahabat- sahabatku Sari, Keke, Nyo2, Afri serta Vq yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari hasil yang sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki.oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi temanteman mahasiswa, khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Jakarta, Agustus 2008
Khairun Nisa
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..……………………………………………………………I DAFTAR ISI......….…………………….……………………………………..........III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………........1 1.2 Pokok Permasalahan ……………………………………………………………. 5 1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………...6 1.4 Signifikansi Penelitian ……………………………………………………………6 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa ……………………………………………………………….7 2.2 Televisi Sebagai Media Massa .............................................................................15 2.3 Program Televisi ...................................................................................................20 2.4 Produksi Televisi ..................................................................................................25 2.5 Program Televisi Special Event………………………………………………....31 2.6 Program Variety Show ………………………………………………………….33 METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian …………………………………………………………………..37 3.2 Metode Penelitia ………………………………………………………………...37 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................38 3.4 Nara Sumber .........................................................................................................39
3.5 Definisi Konsep ....................................................................................................40 3.6 Fokus Penelitian ...................................................................................................41 3.7 Teknis Analisis Data .............................................................................................42 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Stasiun Televisi ……………………………………………...39 4.2 Gambaran Umum Trans Bi6 Show ……………………………………………..42 4.3 Hasil Penelitian ………………………………………………………………….43 4.4 Pembahasan ……………………………………………………………………..67 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………...70 5.2 Saran……………………………………………………………………….…….71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN Surat Keterangan Riset Kartu Bimbingan Skripsi Hasil Wawancara Rundown Acara Operational Rundown Schedulle Loading & Sound Check Instrument Band Manpower Person In Charge List Talent & PIC Talent Talent Act Breakdown Wardrobe dan Property Breakdown Lagu Rating Galeri Curriculum Vitae
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setelah undang-undang No. 32 tentang penyiaran disahkan pada tahun 2002, televisi menjadi media yang tumbuh dengan pesat di Indonesia. Nilai Investasi dan barrier to entry yang tinggi pada bisnis televisi tidak menyurutkan langkah para para investor untuk bergerak di bisnis media audio visual ini. Sementara itu regulasi pemerintah juga telah menumbuhkan stasiun – stasiun televisi lokal yang tersebar di berbagai daerah.1 Dengan tumbuhnya berbagai stasiun televisi tersebut telah membuat persaingan pertelevisian di Indonesia menjadi semakin ketat dan hanya stasiun televisi yang memiliki kerja sama tim yang baiklah yang akan menang. Hal ini ditegaskan oleh Ishadi Sk yang mengatakan kemenangan stasiun televisi ditentukan oleh kerja sama dan semangat tim, mulai dari programming, produksi, fasilitas tekhnik news, finance dan fasilitas pendukung, serta sales and marketing yang menjual produk untuk ditayangkan. 2 Stasiun televisi setiap harinya menayangkan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program ini menarik dan
1 2
Susilo,M Edy. Jurnal Ilmu Komunikasi,FISIP UPN Yogyakarta.vol.3.hal361 Est.Surat Sahabat : Trans Corp. Berdikari Penerbit.Trans. Corp. Jakarta. Edisi 01-Januari 2oo8.Hal 2
2
disukai audien, serta selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. 3 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton. 4 Program yang bernilai ditentukan oleh proses produksinya. Jika terdapat suatu kesalahan pada proses produksinya terutama untuk tayangan Live maka kesalahan ini tidak dapat diperbaiki atau di retake. Oleh sebab itu proses produksi dinilai penting dalam menentukan kualitas program. Suatu program hiburan dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi kreatif kreatif. 5 Selain itu, sebagai media massa elektronika dan bertumpu kepada teknologi modern, maka 3
Morisson. Managemen Penyiaran Strategi mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakasa:.Tangerang. 2005. Hal 97 4 Ibid 5 Ibid Hal 277
3
televisi menjadi media dengan proses produksi yang mahal dan untuk menutupi biaya produksi itu stasiun televisi memerlukan dana dari pemasang iklan.6 Oleh sebab itu, dalam mamproduksi suatu program para broadcaster diharapkan dapat membuat program yang selain bermutu tapi juga memiliki nilai komersil agar dapat dijual kepada pihak pengiklan. Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau gagasan. Dengan demikian setiap program selalu dimulai dari ide atau gagasan. ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Ide atau gagasan dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja.7 Program televisi ada yang diproduksi oleh stasiun televisi sendiri (In house Production) dan pula yang diproduksi oleh rumah produksi (Production House). 8 Program siaran yang diproduksi oleh In house Production cukup bervariasi, namun ada keterbatasan-keterbatasan pelaksanaan yang harus dipertimbangkan. Keterbatasan itu antara lain menyangkut tenaga profesi yang ada. Dengan demikian, bisa ditentukan acara-acara tertentu mana saja yang bisa digarap biasanya In house Production menangani acara-acara kuis, mimbar agama,variety show,dan beberapa acara lainnya yang menggunakan set panggung. Selain itu, bisa pula siaran khusus seperti program spacial event. 9
6
Morissan.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Penerbit Ramdina Prakasa. Tanggerang.2004. Hal 7 Morisson. Managemen Penyiaran Strategi mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakasa:.Tangerang. 2005Hal 266 8 Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi. Penerbit Pinus.Yogyakarta.2007.Hal 77 9 Soenarto, RM.. Programma televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Penerbit FFTV-IKJ PRESS. Jakarta. 2007.Hal 27 7
4
Program special event yang selalu dibuat setiap tahunnya oleh setiap stasiun televisi program specia event peringatan ulang tahun stasiun televisi. Karena acara peringatan ualng tahun dari organisasi bisnis dan social menciptakan suatu kesempatan berkomunikasi dengan public yang berkenaan dengan kemajuan, prestasi dan sumbangan organisasi itu. Tujuannya adalah menumbuhkan perasaan bangga dan kepercayaan diri bagi perusahaannya.10 Hal ini nampak pada Program special event “Trans Bi6 Show” yang diproduksi oleh dua stasiun televisi sekaligus yaitu Trans TV dan Trans 7 dalam rangka merayakan HUT ke 6 mereka. "TransBI6 Show" merupakan pogram special event persembahan peringatan HUT dari TransTV dan Trans7. Program ini juga merupakan suatu perayaan akan kesuksesan TransTV dan Trans7 yang secara konsisten menunjukkan performa prima selama 6 tahun. Dengan setting panggung yang megah serta didukung tata lampu & audio berteknologi canggih, "Trans BI6 Show" mencoba menyajikan sebuah pertunjukan yang fantastis. 11 Alasan penulis memilih program “Trans Bi6 Show” di Trans TV dan Trans Trans 7 sebagai objek yang diteliti karena dalam program “Trans Bi6 Show” karena acara ini diproduksi oleh dua stasiun televisi sekaligus yakni Trans TV dan Trans 7 dimana hal ini masih jarang dilakukan oleh stasiun-stasiun televisi di Indonesia terutama untuk program special event hari ulang tahun. Selain itu, program “Trans Big Show” yang ditayangkan pada hari Sabtu 15 Desember 2008 pada pukul 19.00 10
Moore, Fezier. Humas menmbangun Citra Dengan Komunikasi. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.2004. Hal. 324 11 Kpl/wwn. 'Trans Bi6 Show' Meriahkan Ultah Trans TV & Trans7. www.kapanlagi.com
5
hingga 23.00 WIB ini, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh AC Nielsen telah berhasil memperoleh rating sebesar '5.5/18.7 untuk program ”Trans Bi6 Show” di Trans TV serta “Trans Bi6 Show” di Trans 7 memperoleh rating sebesar '2.2/7.4 dari simple/universe sejumlah 6.247/33.764.924. Dengan kata lain sekitar 5,5% dari 33.764.924 (1.857.071) orang menonton Trans Bi6 Show di Trans TV serta 2,2 % dari 33.764.924 ( 742.828 ) orang menonton Trans Bi6 Show di Trans 7. Penulis ingin meneliti proses produksi program “Trans Bi6 Show” di Trans TV dan Trans 7 karena terdapat penggunaan teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya di Indonesia seperti plasma frame, hydrolic dan hologram. Penulis ingin mengetahui proses produksi yang dilakukan dengan menggunakan peralatan tersebut. Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan diatas, penulis ingin meneliti bagaimana proses produksi dalam menghasilkan program special event. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menetapkan judul outline skripsi ini adalah: Proses Produksi Program Special Event “Trans Bi6 Show” di TransTV dan Trans7) .
1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah : Bagaimana Proses Produksi Program Televisi Special Event (Studi Kasus Program Variety Show “Trans Bi6 Show di Trans TV dan Trans 7 ) ?
6
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Proses Produksi Program Televisi Special Event (Studi Kasus Program Variety Show “Trans Bi6 Show” di Trans TV dan Trans 7 ).
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pedalaman studi komunikasi pada umumnya terutama pada bidang broadcasting khususnya mengenai produksi program televisi special event.
1.4.2 Signifikansi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada stasiun televisi dalam memproduksi program special event di masa-masa selanjutnya.
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa S. Djuarsa Sendjaja mengatakan konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan meyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience.12 Bittner dalam bukunya Mass Communication: An Introduction (1980), mengatakan bahwa komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.13 Menurut Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi ini tergambar bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan serta didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan
12
Sendjaja,S. Djuarsa.Teori Komunikasi.Penerbit Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2004. Hal 5.1 13 Sendjaja,S. Djuarsa.Pengantar Ilmu Komunikasi.Penerbit Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2003. Hal 7.3
7
harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu tekhnologi tertentu sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. 14 Severin & Tankard Jr., seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk (1999), dalam bukunya Communication Theories: Origins, Methodhs, And Uses In The Mass Media mendefinisikan komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kemera televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengmbangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.15
2.1.2 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa
pada hakikatnya merupakan proses pengoperan
lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran, biasanya dikenal dengan media printed (press), media auditif (radio) medio visual atau media audio
14
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media Bandung. 2004. Hal 3
15
Ibid. Hal 6
8
visual. Yang dimaksudkan dengan media disini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai massa (sejumlah orangyang tidak terbatas)16 Teori proses komunikasi massa tentang transmisi pesan pertama kali dikemukakan oleh Claude Shannon pada akhir 40-an dan dikembangkan olehnya bersama dengan rekan kerjanya Warren Weaver. Komunikasi oleh mereka digambarkan sebagai suatu proses yang linier dan searah. Yaitu proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju kepada tujuan (komunikan). Terdapat lima fungsi yang beroperasi dalam proses komunikasi di samping satu factor disfungsional yaitu noise atau gangguan. 17 Pada dasarnya prinsip proses ini adalah seperti bekerjanya proses penyiaran radio. Pada bagian pertama dari proses adalah sumber informasi yang menciptakan pesan atau rangkaian pesan untuk dikomunikasikan. Pada tahap berikutnya pesan diubah kedalam bentuk sinyal oleh transmiter sehingga dapat diteruskan melalui saluran kepada penerima. Penerima lalu menyusun kembali sinyal menjadi pesan sehingga dapat mencapai tujuan. Sementara itu sinyal dalam perjalanannya memiliki potensi untuk terganggu oleh berbagai sumber gangguan yang muncul.18 Gambar proses komunikasi massa yang diciptakan Shannon dan Weaver ini adalah sebagai berikut:19
16
Ibid hal 32 Sendjaja,S. Djuarsa.Teori Komunikasi.Penerbit Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2004. Hal 5..4 - 5.5 18 Ibid 19 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa 17
Rekatama Media Bandung. 2004. Hal 3
9
Sumber Informasi
Transmitter
Penerima
Tujuan
Sumber Gangguan
Gambar 2.1 Proses Komunikasi Massa Gambar diatas menunjukkan bahwa sumber informasi menciptakan sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan (terdiri atas kata-kata lisan / tulisan, gambar, musik dll.) di ubah ke dalam bentuk sinyal oleh pemancar sesuai dengan saluran kepada penerima. Saluran adalah media yang dapat menyalurkan isyarat dari pemancar kepada penerima. Penerima menyusun kembali sinyal tersebut menjadi sebuah pesan sehingga sampai kepada tujuan. Sementara itu dalam perjalanannya, sinyal memiliki potensi gangguan yang ada disekitarnya, misalnya pada saat yang bersamaan dalam saluran yang sama muncul terlalu banyak sinyal. Hal ini akan mengakibatkan adanya perbedaan antara sinyal yang dikirimkan dengan sinyal yang diterima. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pesan yang dikirimkan oleh sumber, yang kemudian disusun kembali oleh penerima sehingga mencapai tujuan,
10
tidak selalu memiliki makna yang sama. Komunikator harus menyadari bahwa suatu pesan yang dikirimkan tidak selalu diterima dengan makna/ pengertian yang sama oleh penerima. Jika komunikator tidak mempunyai kemampuan untuk menyadari hal tersebut, maka hal itu merupakan penyebab bagi kegagalan komunikasi.20
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa Karakterisik komunikasi massa adalah sebagai berikut: 21 1) Komunikasi Terlembagakan Wright berpendapat bahwa komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2) Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikiasi massa ditujukan untuk samua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. 3) Komunikan Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
20 21
Ibid Ibid. Hal 7- 12
11
4) Media Massa Menimbulkan Keserempakan Effend, seperti dikutip Komala, dalam Karlinah dkk.(1999) mengartikan keserempakan media massa ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 5) Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Pada komunikasi massa yang penting adalah unsur isi (menekankan pada apa yang dikomunikasikan). Serta pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. 6) Komunikasi massa Bersifat Satu Arah Komunikasi Massa adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan. 7) Stimulasi Alat Indra Terbatas Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya melihat, sedangkan pada media massa televisi dan film, penonton mengguanakan indra penglihatan dan pendengaran. 8) Umpan Balik Tertunda (Delayed) Komponen umpan balik (feedback) merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback
12
yang disampaikan oleh komunikan. Namun dalam komunikasi massa feedback seringkali tertunda terutama untuk media cetak.
2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick yaitu: 22 a. Surveillence ( Pengawasan ) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama yaitu warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) dan Instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan itu dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan seharí-hari seperti jadwal acara bioskop, daftar harga sembako dan lain sebagainya. b. Interpretation (Penafsiran) Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
22
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Penerbit Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004. Hal 15-22
13
Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. c. Lingkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk Lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Transmission of value (pentebaran Nilai-Nilai) Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Di antara semua media massa, televisi sangat berpotensi untuk terjadinya sosialisai (pentebaran nilai-nilai) pada anak muda, terutama anak-anak yang telah melampaui usia 16 tahun, yang banyak menghabiskan waktunya menonton televisi dibanding
kegiatan lainnya. Beberapa pangamat memperingatkan kemungkinan
terjadinya disfungsi jika televisi menjadikan salurannya untuk sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) e. Entertainment (Hiburan) Televisi adalah media massa yang mengutamakan hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap harinya merupakan tayangan hiburan. Melalui
14
berbagai macam acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
2.1.5 Media Komunikasi Massa Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (stimultaneous) dan serentak (intantaneous). Para sarjana sepakat bahwa jenis – jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran, televisi, dan film. Sifat media massa harus benar–benar mendapat perhatian, karena erat sekali kaitannya dengan khalayak yang akan diterpa. 23
2.2 Televisi Sebagai Media Massa 2.2.1 Pengertian Televisi Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut dengan radio withpicture atau movie at home.24 Media televisi merupakan media massa periodik, dan merupakan media massa elektronika. Media elektronika adalah media yang dalam menyajikan pesan-pesannya
23
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Penerbit Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004. Hal 39 24 Widjaja, H.A.W.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi Edisi Revisi.PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2000. Hal..36
15
sangat tergantung kepada energi listrik, artinya tanpa listrik tidak akan dapat menyampaikan pesan.25 Sebagai media massa elektronika dan bertumpu kepada teknologi modern, maka televisi menjadi media dengan proses produksi yang mahal dan untuk menutupi biaya produksi itu stasiun televisi memerlukan dana dari pemasang iklan.26
2.2.2 Karakteristik Media Televisi Sama halnya dengan media lainnya, televisi juga memiliki sejumlah karakteristik yang bersifat khusus. Antara lain adalah sebagai berikut:27 a. Selain menyajikan suara, televisi juga menyajikan gerakan, visi dan warna. b. Fungsi utama televisi adalah sebagai media hiburan. Akan tetapi di beberapa negara berkembang, televisi juga merupakan simbol status. Perbedaan fungsi ini jelas membawa konsekuensi pada jenis acara yang ditayangkan. Di negara berkembang, acara-acara pada umumnya cenderung dilemas untuk para pemirsa pria. Sedangkan di Inggris, khususnya di siang hari, acara dibuat sedemikian rupa untuk memikat minat ibu rumah tangga. Di tempat-tempat tertentu, televisi bahkan dipandang sebagai alat hiburan untuk anak-anak. Oleh karena itu, stasiun pemancarnya harus mau dan mampu menyesuaikan diri dengan menyediakan banyak acara untuk anak-anak.
25
Morissan.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Penerbit Ramdina Prakasa. Tanggerang.2004. Hal 6-7 Ibid Hal 7 27 Anggoro, M. Langgar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. PT. Bumi Aksara. Jakarta. 2002. Hal. 149-150
26
16
c. Pembuatan program televisi relatif lebih lama dan mahal, apalagi bila dibanding dengan program radio. Untuk menekan biaya, pihak produsen sering menjalin kerja sama dengan perusahaan atau pihak lain. Konsekuensinya, ia harus toleran terhadap iklan atau pesan khusus dari perusahaan tersebut. Karena mahalnya pembuatan acara televisi maka iklan harus ditingkatkan. Lambat laun sikap masyarakat terhadap iklan pun mulai berubah. Mereka mulai menerima kehadiran sponsor dan iklan sebagai suatu hal yang wajar dan penting. Bila televisi Amerika sudah mulai melakukannya sejak lama, kini BBC dan ITV baru mulai sibuk mencari sponsor untuk pembuatan acara-acaranya. Di Amerika Serikat bahkan sudah berkembang metode yang baru, yaitu metode barter. Metode yang mulai diperkenalkan di Eropa itu mengharuskan suatu perusahaan menyediakan seluruh biaya pembuatan acara, dan sebagai imabalannya ia boleh memasang iklan secara gratis pada acara dan jam tayang tertentu. Acara televisi ada yang bersifat langsung (artinya ditayangkan dalam waktu bersamaan dengan saat peristiwa itu sendiri ditayangkan dalam waktu bersamaan dengan saat peristiwa itu sendiri berlangsumg) atau direkam dahulu beberapa waktu sebelumnya. d Karena mengandalkan tayangan secara visual maka segala sesuatu yang tampak harus dibuat semenarik mungkin Respons pemirsa sangat ditentukan oleh baiktidaknya penampilan fisik dari mereka yang tampil. Pemirsa pasti akan memperhatikan mereka sampai sedetail-detailnya, mulai dari model pakaian, sisiran rambut, dan sebagainya. Pemirsa televisi akan “membantai” siapa saja
17
yang berpnampilan buruk. Hal ini sudah sering dibuktikan pada berbagai pemilihan umum yang berlangsung di Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Politisi atau seorang calon yang tampil baik akan memperoleh dukungan. Sedangkan mereka yang tampil buruk akan merosot popularitasnya. Karena pengaruhnya yang sedemikian besar, para manager kampanye pemilu selalu berusaha keras menampilkan tokohnya sebaik mungkin dalam acara debat maupun acara lain yang diliput oleh televisi. e. Dibandingkan dengan media-media lainnya, televisi memang relatif jauh lebih mahal. Dukungan teknologi dan finansial yang dibutuhkannya juga jauh lebih besar. Kalau seorang reporter koran hanya membutuhkan kertas dan pena, dan seorang reporter radio hanya membutuhkan tape recorder, maka reporter televisi membutuhkan banyak peralatan, mulai dari kamera, batería cadangan hingga ke sejumlah personel pendukung. Peliputan oleh media televisi juga dituntut bersifat menyeluruh. Oleh karena itu, sering kita melihat dalam suatu resepsi atau acara, peliputan dilakukan oleh stasiun televisi tampak menonjol atau bahkan mendominasi ruangan.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi Televisi merupakan media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu. Artinya, siaran dari suatu media televisi dapat diterima di mana saja dalam
18
jangkauan pancarannya (menguasai ruang), tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai waktu).28 Selain itu menurut Skomis, dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan lain sebagainya), televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (gerak/live) yang bisa bersifat politis, bisa informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.29 Kekuatan televisi menurut Kathleen Hall Jamieson sebagai dramatisasi dan sensa-sionalisasi isi pesan. Begitu pula menurut pakar komunikasi Jalaluddin Rakhmat (1991), gambaran dunia dalam televisi sebetulnya gambaran dunia yang sudah diolah. Dalam hal ini Jalaludin Rakhmat menyebutnya sebagai Tangan-tangan Usil. Tangan pertama yang usil adalah kamera (camera), gerak (motions), ambilan (shots), dan sudut kamera (angles) menentukan kesan pada diri pemirsa.Tangan kedua adalah proses penyuntingan. Dua gambar atau lebih dapat dipadukan untuk menimbulkan kesan yang dikehendaki30 Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat maka suatu siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau penontonnya, tetapi sebaliknya, siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas penonton. Suatu program acara mungkin
28
Morissan.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Penerbit Ramdina Prakasa. Tanggerang.2004. Hal 6 M.Anwas,Oos.Antara TV, Anak dan Keluarga.www.1asphost.com.7/10/2005 30 Ibid
29
19
disukai oleh kelompok masyarakat terdidik, namun program acara itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya.31
2.2.4 Fungsi Media Televisi Bagi Masyarakat Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitianpenelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.32
2.3 Program Televisi 2.3.1 Pengertian Program Televisi Kata Program berasal dari bahasa Inggris Programme atau Program yang berarti acara atau rencana. Undang – undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namur kata ‘program’ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata ‘siaran’ untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang
31 32
Morissan.Jurnalistik Televisi Mutakhir.Penerbit Ramdina Prakasa. Tanggerang.2004. Hal 8 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Penerbit Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004. Hal 128
20
di tampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas.33 Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (servises) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.34
2.3.2 Isi Program Televisi Pada prinsipnya isi program televisi mencerminkan orientasi isi program suatu stasiun televisi. Namun demikian, satu hal yang mendasari adalah apa pun orientasi isi siaran yang ditetapkan, kesemuanya tetap harus dimulai dari gagasan – gagasan atau ide – ide kreatif yang dituangkan secara rinci dalam konsep. Dalam pelaksanaannya, preferensi pemirsa harus diprhatikan sejalan dengan pemahaman bahwa mereka berasal dari beragam kultur dan sistem nilai.35
33
Morisson. Media Penyiran Strategi mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakasa.Tangerang. 2005. Hal 97 34 Ibid 35 Suwardi, Purnama. Seputar Bisnis dan Produksi Siaran Televisi.TVRI Sumbar.Padang. 2006. Hal 52
21
Isi siaran suatu stasiun televisi harus selalu dikembangkan dari waktu ke waktu, sehingga mengukat kesadaran pemirsa terhadap brand image stasiun televisi bersangkutan, sejalan dengan pemenuhan pengharapan dan keinginan pemirsa. Ada beberapa csrs ysng dapat ditempuh untuk mengembangkan isi program, di antaranya yang terpanting, seperti diakui oleh Asian Media Information and Communication Centre, AMIC, adalah:36 1. Mengembangkan genre – genre dan format program baru berdasarkan keaslian adat istiadat atu keragaman budaya yang ada. 2. Meningkatkan bobot perhatian terhadap hasil-hasil riset kebutuhan dan keinginan pemirsa serta sector industri. 3. Mengombinasikan penggunaan beragam sumber daya untuk memperbarui ide-ide produksi dan penyiaran, sehingga tetap relevan dan mengikat perhatian tanpa harus membengkakkan dana produksi 4. Melakukan investasi berkesinambungan untuk mengembangkan sumber daya manusia, khususnya di bidang penulisan naskah, akuisisi serta pengetahuan mengenai marketing dan bisnis siaran 5. Mengetahui kebutuhan masyarakat berkenaan dengan program – program acara mendidik dan menghibur 6. Mengembangkan nilai-nilai etik dan profesionalisme orang-orang yang terlibat dalam proses produksi 7. Mengupayakan pertukaran program dengan lembaga-lembaga penyiaran asing 36
Ibid Hal 52-53
22
8. Mengupayakan saling bertukar dan berbagi produksi dan pernyiaran program – program social budaya dengan lembaga penyiaran lain Pengembangan isi program dilakukan oleh pengelola stasiun penyiaran sesuai dengan perkembangan selera, minat dan perhatian pemirsa. Dalam hal ini, suatu acara dapat dipertahankan untyuk jangka waktu yang relative lama, apabila tiap episode program tersebut
diproduksi
dengan
mengaplikasikan
beragam
modifikasi,
perbaikan-perbaikan dan pengembangan ide sentral, serta pengembangan berbagai aspek teknik produksi.37
2.3.3 Jenis – Jenis Program Televisi Morissan mengatakan program televisi dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu:38 1) Program informasi (berita) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) 2) Program hiburan (entertainment)
37 38
Ibid Ibid. Hal 100-105
23
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, dan permainan.
2.3.4 Perencanaan Program Televisi Menurut Pringle Starr Mc Cavitt perencanaan program adalah “…the development of short, medium, and long range plans to permit the station to attain its programming and its financial objectives.” (pengembangan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan programnya dan tujuan keuangannya). Dengan demikian menurut definisi ini, dalam merencanakan program harus pula ditetapkan target pendapatan yang dapat diterima dari penayangan suatu program.39 Perencanaan program televisi diarahkan untuk dapat memilih (seleksi) dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin penonton dari jumlah audien yang ada saat itu.40 Bagian program stasiun televisi harus mempertimbangkan berbagai factor dalam merencanakan program yang akan disiarkan. Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum bagian program memutuskan untuk memproduksi,
39 40
Ibid Hal 113 Morisson. Strategi mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakasa.Tangerang. 2005. Hal 113
24
melakukan akuisisi dan kemudian melakukan scheduling terhadap suatu program yaitu: persaingan dan ketersediaan audien.41
2.4 Produksi Televisi 2.4.1 Proses / Tahap Produksi Televisi Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga memerlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operation procedur (SOP) seperti berikut: 1) Pra Produksi Tahap praproduksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagassan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan diatas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang akan dibuat audiovisualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.42
41 42
Ibid Hal 115 Ibid
25
Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:43 a) Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b) Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. c) Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meliputi dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan. Orang yang begitu percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal yang sifatnya pemikiran di atas kertas. Dalam isi produksi progran televisi, hal ini dapat berakibat kegagalan. Sebagian besar pekerjaan dalam produksi program televisi bukan pada saat shooting dilapangan. Shooting dilapangan hanya memerlukan waktu 7 atau 10 43
Wibowo, Fred. Teknik Produksii Program Televisi. Penerbit Pinus.Yogyakarta.2007.Hal 39-40
26
hari. Namun, perencanaan dan persiapan dapat makan waktu lebih lama dengan lebih banyak menggunakan kertas-kertas dan pena daripada kamera atau peralatan teknik yang lain. 2) Produksi Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan sutu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan. 3) Tahap pasca produksi Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik, efek dan lain-lain.
2.4.4 Pihak – Pihak Yang Terlibat Dalam Produksi Televisi Suatu program televisi melibatkan banyak orang, misalnya para artis, crew, fungsionaris lembaga penyelenggara, aparat polisi setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan, dan pejabat yang bersangkut paut dengan masalah perijinan. Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan lancar, produser harus memikirkan juga
27
penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapih-rapihnya. Suatu organisasi pelaksana produksi yang tidak disusun secara rapi akan menghambat jalannya produksi, berarti kerugian waktu dan uang. Dalam hal ini, produser dapat dibantu oleh produser pelaksana. Ia didampingi sutradara dalam mengendalikan organisasi.44 Produser pelaksana membawahi bendahara dan kasir yang mengatur keuangan dan membayar kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Sementara itu, sekretariat mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat, kontrak, dan perijinan. Tanggung jawab untuk pelaksanaan dari organisasi yang bersifat lapangan ini dipikul oleh bagian yang disebut unit manager. Bagian ini menanggung tugas dari dua sisi sekaligus; sisi organisasi dan sisi artistic. Ia menjadi penghubung antara unit organisasi dibawah sekretariat dan produser pelaksana dengan unit artistik dibawah sutradara. Bidang yang langsung dibawah koordinasi pelaksana unit manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi, dan akomudasi. Lokasi, setting/dekorasi, properti, kostum dan make-up. Pelaksana lapangan berada dalam koordinasi unit manager, tetapi segi artistik sepenuhnya dibawah tanggung jawab art designer atau art director.45 Sutradara dibantu sepenuhnya oleh art designer atau director of photography. Sementara kamerawan membawahi bagian pencahayaan dan suara. Sutradara adalah penanggung jawab penuh produksi; ia bertanggung jawab terhadap produser (dalam hal ini, produser harus bersungguh-sungguh memikirkan bagaimana pekerjaan 44
Wibowo, Fred. Teknik Produksi Produksi Program Televisi. Penerbit Pinus.Yogyakarta.2007.Hal 34-35 45 Ibid Hal 35
28
sutradara dapat berjalan lancar berkat dukungan organisasi yang rapi dan efisien). Kendati sebuah program banyak menampilkan bintang yang baik, tetapi apabila tidak didukung oleh kerabat kerja (crew) yang baik, tak mungkin sebuah program berhasil baik. Kerabat kerja yang baik mutlak diperlukan dalam sebuah produksi. Masingmasing kerabat kerja harus professional dalam bidangnya dan mampu bertanggung jawab sungguh-sungguh pada tugasnya.46 Pelaksanaan produksi untuk produksi program televisi di studio memiliki nama yang berbeda pula. Sutradara disebut pengarah program atau program director (PD). Fungsi dan tugasnya mirip dengan sutradara. Hanya ia bekerja di belakang meja control. Asisten sutradara disebut Floor Director (FD) tugasnya membantu sutradara mengarahkan pemain dan crew di dalam Studio rekaman gambar. Pembantu Pengarah Program yang lain adalah switcher. Ia bertugas membantu pengarah acara men-switch kamera melalui tombol di meja control. Dalam rekaman studio biasanya digunakan multicamera, tiga atau empat kamera. Salah satu yang dipilih untuk masuk rekaman atau on air di-switch oleh switcher atas perintah Pengarah Program ke switch on air. Pelaksana produksi lain sama dengan pelaksana produksi shooting
lapangan.
Bedanya pada jumlah kamerawan. Dengan multikamera diperlukan dua sampai empat kamerwan sekaligus.47
46 47
Ibid .Hal 36 Ibid .Hal 38
29
2.4.5 Efektifitas Produksi Televisi Berpikir tentang produksi televisi bagi seorang produser profesional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selain menghibur, dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, dan memiliki makna. Apa yang disebut sajian nilai itu akan tampil apabila sebuah produksi acara bertolak dari statu visi. Visi itu tumbuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada orientasi, ideologi, relegi, dan pemikiran-pemikiran kritis atas sarana yang dipakai untuk menampilkan materi produksi.48 Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelectualitas dan spiritualitas secara iritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah untuk produksi. Naskah ini merupakan bahan dasar yang perlu dipikirkan oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi.49 Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak sikapnya. Sikap inilah kekhasan dan keunikan dari produksi itu. Produksi yang tidak memiliki kekhasan atau keunikan berarti tidak menarik dan biasa-biasa saja. Tidak memukau dan mempesona.50
48
.Ibid Hal 23 Ibid Hal 24 50 Ibid 49
30
2.5 Program Televisi Special Event 2.5.1 Pengertian Special Event Special Event adalah peristiwa yang diciptakan secara khusus pada hari-hari dan pekan-pekan khusus.51 Salah
satu
mempertahankan kesalahpahaman
tujuan atau
diadakan
program
meningkatkan
mengenai
special
penerimaan
organisasi
dan
event
masyarakat,
memberitahukan
yaitu
untuk
meluruskan perkembangan
perusahaan tersebut.52 Bentuk – bentuk special event yaitu:53 1) Internal special Event. Biasanya dilakukan oleh suatu badan secara khusus dan memusatkan perhatian kepada sponsor daripada peristiwanya. Contoh: Trans Bi6 Show . 2) Eksternal Special Event. Biasanya meliputi kegiatan yang diselenggarakan oleh beberapa badan usaha secara bersama-sama dan memusatkan perhatian pada peristiwanya daripada sponsor. Contoh: Pemilihan Putri Indonesia 3). Gimmick. Special Event yang dilakukan dengan menggunakan peristiwa-peristiwa yang tengah hangat (Story of The Day), peristiwa yang menyangkut orang-orang penting atau peristiwa-peristiwa bersejarah. Contoh: konser musik untuk korban tsunami dll. 51
Heryanto, Gun Gun. Modul Perkuliahan Publisitas Pokok Permasalahan Special Event. Penerbit Stikom Prosia. Jakarta. 2005.Hal. 1 52 Moore, Fezier. Humas menmbangun Citra Dengan Komunikasi. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.2004. Hal 329 53 Heryanto, Gun Gun,op. cit .,
31
Unsur-Unsur Special Event yaitu:54 1) Apakah : Judul peristiwanya, programnya ? 2) Kapan waktu yang sebaik-baiknya ? 3) Dimana dan kearah siapa penyebaran serta penyajian komunikasi direncanakan? 4) Siapakah pengisi acaranya? 5) Mengapa acara itu diadakan 6) Bagaimana proses produksi yang hendak dilakukan
2.5.2 Program Televisi Specia Event Menurut Boim Lebon program televisi special event yaitu program yang diproduksi khusus pada hari-hari special seperti hari ulang tahun stasiun televis, hari raya idul adha, hari kemerdekaan dan lain sebagainya. Tujuan diproduksinya program special event yaitu untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa stasiun televisi tersebut turut merayakan hari besar tersebut. Program special event dipercaya dapat mempengaruhi citra dari stasiun televisi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Boim Lebon yang mengatakan bahwa program special event turut memberikan pengaruh kepada citra stasiun televise karena semakin spektakuler program yang diproduksi maka akan semakin banyak dibicarakan oleh masyarakat dan menjadi citra yang baik dimata masyarakat.
54
Ibid
32
Hal yang membedakan produksi program special Event dengan program reguler yaitu pengisi acaranya lebih banyak, konsep acara lain dari yang biasa/ spektakuler, panggung lebih besar, serta membutuhkan kru yang lebih banyak.55 Unsur – unsur Program special event yaitu: a) Konsep Spektakuler b) Melibatkan banyak kru c) Para pengisi acara yang top dibidangnya d) Dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya orang e) Panggung yang lebih besar dari biasanya f) Sebisa mungkin program special event yang diproduksi berbeda dengan program biasa.
2.6 Program Variety Show Variety Show adalah tayangan atau program televisi yang menampilkan beraneka ragam aksi, dan biasanya diselingi dengan musik (instrumental atau nyanyian) tarian, serta comedí dan kadang-kadang akrobat ataupun sulap.56 Variety merupakan kombinasi antara dua atau lebih unsur-unsur hiburan dan seni: seorang penyanyi, penari, stand-up comic, dan sebagainya. Tergantung pada kepribadian (personality) figur yang memegang peranan pada program tersebut.
55 56
Hasil wawancara dengan Boim Lebon selaku Produser RCTI. 15/07/2008. Sulistyo, Ponco Budi. Modul Perkuliahan Produksi non Berita 1 Pokok PermasalahanVariety Show.Penerbit UMB.Jakarta.2006. Hal 2
33
Beberapa elemen atau unsur –unsur tersebut dikolaborasikan untuk mendapatkan penampilan terbaik.57 Variety show hampir selalu menampilkan persembahan musical (baik instrumental, vocal, maupun tarian) dan sketsa komedi, kadang-kadang acrobat, sulap, dan kisah-kisah dramatis. Beberapa menampilkan bintang-bintang sebagai host-nya, biasanya yang sudah terkenal terlebih dahulu di industri radio maupun rekaman dan penampilan mereka ditemani oleh bintang tamu. Dimana tayangan variety lainnya menampilkan personality seseorang, yang beraksi sebagai seorang MC dan menciptakan kesinambungan dari akting-akting yang sebenarnya terpisah satu dengan lainnya.58
Jenis-Jenis Tayangan Variety Show yaitu: a. Vaudeville Show Vaudeville Show adalah acara variety show yang menampilkan sebuah seri dari aksi-aksi lepas (tidak berhubungan satu dengan lainnya), menampilkan bintang-bintang
ataupun
orang-orang
yang
sedang
hangat
dibicarakan
(“headliners”) dalam rangka untuk menunjang aksi-aksi tersebut. Varityvaudeville show juga biasa disebut sebagai “vaudeo”. b. Musical Variety Show
57 58
Ibid Ibid hal 2-3
34
Merupakan tayangan variety show yang didominasi oleh aksi-aksi penyanyi dan juga musisi. Yang membedakan tayangan ini dengan tayangan musik yang sebenarnya adalah tayangan tersebut tidak hanya menampilkan seni musik saja tetapi juga dimeriahkan oleh jenis-jenis pertunjukan atau kesenian lainnya. Contoh: Duel Show di RCTI { Musik plus komedi} c. Comedy Variety Show Comedy Variety Show atau biasa disebut juga dengan comic dominated show merupakan tayangan variety yang lebih didominasi oleh unsur-unsur komedi. Contoh Gong Show d. The Personality Variety Show Dalam tayangan ini, biasanya yang penjadi penampil utama (central performer) adalah seseorang atau beberapa orang pribadi (personality) yang berprofesi sebagai penyanyi ataupun penari. Namun, untuk memeriahkan suasana tetap dihadirkan bintang tamu yang mempersembahkan kebolehan mereka untuk menghibur penonton.Contoh: Program KD di Trans TV e. Game Variety Show Merupakan tayangan variety yang lebih didominasi oleh permainanpermainan (games) yang tidak hanya melibatkan peserta (contestants) di studio, tetapi juga pemirsa yang ada di rumah. Sebagai tayangan variety, jenis tayangan ini tentunya juga diisi oleh unsur-unsur hiburan lainnya, baik itu musik, komedi dan lain sebagainya. f. The Musical Comedy Approach
35
Pada tanyangan jenis ini, hoburan musik yang ditampilkan lebih bersifat komedi. Boleh jadi, letak unsur hiburannya bukan pada keindahan suara si penyanyi, tetapi bagaimana si penyanyi dan musisi dapat memainkan satu nyanyian dan sajian musik yang dapat mengundang tawa penonton, baik melalui lirik, aksi panggung, ataupun irama musik yang dimainkannya. Contoh: Teamlo g. Solo Performance Merupakan salah satu jenis variety show yang setiap pertumjukkannya hanya menampilkan satu orang penampil saja dan dalam penampilannya itu ia mempersembahkan lebih dari satu jenis hiburan atau bentuk kesenian.
36
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti sudah mempunyai konsep dan kerangka konseprual (landasan teori).59 Bogdan danTaylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.60
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak
59
Kriyantono, Rachmat. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi:Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.2006. Hal 69
60
Moleong, J. Lexy.Metode nPenelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2004. Hal 6
38
mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis.61 Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit social, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.62 Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why; peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki; dan bilamana focus penelitian terletak pada fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata.63
3.3 Teknik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dilakukan dengan dua cara yaitu: 3.3.1 Data Primer Peneliti mendapatkan data primer dengan cara melakukan Wawancara mendalam (Indepth Interview). Wawancara mendalam adalah suatu cara
61
Kriyantono, Rachmat. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi:Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran .Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.2006 Hal 66 62 Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodelogi Penelitian.Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.1997. Hal 46 63 Yin, Robert.K. Studi Kasus Desain dan Metode. Penerbit PT Raja Grafindo persada: Jakarta. 2005. Hal 1
39
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.64
3.3.2 Data Sekunder Peneliti memperoleh data sekunder melalui studi pustaka yang dilakukan dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan Dalam penelitian ini, penulis memperoleh informasi dan data dari berbagai macam buku referensi dan artikel-artikel yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Nara Sumber Berikut ini merupakan nama – nama key informan berikut tugas dan wewenang mereka yang peneliti dapatkan dari data Trans TV. 1. Nama Jabatan
: M. Ikhsan : Produser
Tugas dan Wewenang: a) Membuat konsep acara b) Mengestimasi budget acara c) Menentukan artis / talent acara d) Merancang bentuk panggung e) Mengurus seluruh masalah teknis acara 64
Kriyantono, Rachmat, op.cit., Hal 98
40
f) Menyebarkan / mensosialisasikan konsep acara kepada seluruh devisi g) Mengorganisir semua hal yang berkaitan dengan acara h) Mengkoordinasikan konten acara kepada artis/talent i) Menentukan semua hal teknis (blocking) yang berhubungan dengan konten acara j) Memimpin shooting acara (pembuat keputusan pada saat shooting.
2. Nama Jabatan
: Yessy Yani Agus : Creative
Tugas dan wewenang: Mengembangkan konsep acara dan memberikan ide-ide menarik.
3. Nama Jabatan
: Wiranto : Sutradara
Tugas dan Wewenang: a) Menentukan blocking artis / talent b) Menentukan blocking camera dan lighting c) Menentukan in/out frame artis d) Mengarahkan floor director dan cameraman
3.5 Definisi Konsep
41
1. Proses Produksi adalah tahapan – tahapan produksi yang harus dilalui dalam memproduksi suatu tayangan tertentu agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. 2. Program Spesial
Event adalah program yang diproduksi secara khusus dan
biasanya progam ini diproduksi untuk memperingati suatu momen tertentu. 3 Variety Show adalah tayangan atau program televisi yang menampilkan beraneka ragam aksi, dan biasanya diselingi dengan musik. 4. Trans Bi6 Show adalah program spesial yang diproduksi oleh Trans TV dan Trans7 dalam rangka merayakan HUT Trans TV dan Trans 7 ke 6
3.6 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini , peneliti mencoba untuk memfokuskan penelitian ini pada tahap-tahap produksi yang terdiri atas tiga tahap yaitu: 1. Tahap pra produksi Tahap praproduksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagassan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Tahap pra produksi meliputi tiga hal yaitu:penemuan ide, perencanaan dan persiapan produksi. 2. Tahap produksi. Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di Studio maupun diluar Studio. Dalam tahap produksi ini, sutradara bekerja sama dengan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
42
3. Tahap pasca produksi. Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali serta mengevaluasi program tersebut. Teknik Analisis Data Data yang telah di kumpulkan oleh peneliti akan diatur, diurutkan, dan dikelompokan. Pengorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipótesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori subtantif. Analisi data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipótesis kerja seperti yang disarankan oleh data.65 Langkah-Langkah analisis yang dilakukan yaitu: 1. Mengumpulkan dan mencatat semua informasi dan kejadian yang relevan, kemudian mempelajari serta memahami untuk mendapatkan definisi-definisi yang mendalam dari data yang diperoleh. 2. Dari data yang bermakna tersebut kemudian dikembangkan dan berkaitan dengan tema kajian secara sistematis dan consisten sehingga mendapatkan pemahaman yang actual. 3. Kemudian dari temuan-temuan kajian yang sudah dikembangkan berdasarkan kerangka teori, maka tersusun penjelasan secara deskriptif dan diformulasikan ke dalam kesimpulan sebagai rumusan hasil penelitian.
65
Meleong, M.A. Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya : Bandunng. 2006. Hal 280
43
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.1 Gambaran Umum Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation, yang juga merupakan pemilik dari Trans|7 Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, Trans TV memulai siaran secara resmi.
LOGO TRANS TV
Gambar 4.1 Logo Trans TV
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
44
Visi : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
Misi :Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
4.1.2 Gambaran Umum Trans 7
Trans7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. Trans7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan ijin dari Departemen
Perdagangan dan
Perindustrian
Jakarta Pusat dengan Nomor
809/BH.09.05/III/2000. Pada tanggal 22 Maret 2000
keberadaan TV7 telah
diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara
45
Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Dibawah naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, Trans7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
Logo Trans 7
Gambar 4.2 Logo Trans 7
Logo Trans7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa Trans7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
46
4.2 Trans Bi6 Show
Gambar 4.3 Logo Trans Bi6 Show
Perayaan HUT Trans yang ke 6 ini yang.beda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sesuai namanya, acara HUT tahun ini didesain dengan setting panggung yang lebih luas dan mewah didukung tata lampu dan audio berkapasitas tinggi serta penggunaan teknologi baru yang canggih yang belum pernah digunakan sebelumnya seperti plasma frame, hydrolic dan hologram. Dengan mengangkat konsep dynamic set, perayaan HUT tahun ini akan terasa berbeda karena set akan dibuat sedemikian rupa sehingga akan nampak dinamis dan bergerak dengan begitu penonton dan pemirsa di rumah tidak akan bosan.
Acara ulang tahun yang ke-6 itu, disiarkan langsung dari Plenary Hall Jakarta Convention Centre pada hari Sabtu, 15 Desember 2007 pukul 19.00 WIB. Dan acara tersebut dipandu oleh Indy Barends dan Ferdy Hasan, serta didukung aksi kocak dari Komeng, Adul, Olga Syahputra, Okky Lukman dan Indra Bekti. Untuk menambah semarak acara, Trans menyajikan penyanyi terkemuka seperti Agnes Monica, Bunga
47
Citra Lestari, She dan Dewi Persik yang memberikan suguhan menarik melalui kolaborasi unik. Dan tak lupa band-band papan atas tanah air seperti Peterpan, Slank, Nidji, Ungu, Letto, Samson, dan Matta juga akan menghentak panggung pertunjukan Trans BI6 Show. Acara semakin berwarna dengan hadirnya parodi Bioskop Trans TV yang akan dibawakan oleh bintang-bintang Extravaganza.
Acara ditutup dengan doa dari 4 Kyai yang akan memanjatkan doa untuk kesejahteraan bangsa dan tanah air serta keberhasilan Trans TV & Trans selama 6 tahun juga dimasa yang akan datang.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Proses Pra Produksi Program Special Event Trans Bi6 Show
4.3.1.1 Penemuan Ide
Langkah awal dalam memproduksi program Trans Bi6 Show yaitu dengan melakukan penemuan ide. Penemuan ide ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsep acara yang akan dibuat. Penemuan ide berasal dari brainstorming antara Produser, Creative dan PA, yang dilakukan dengan cara mengadakan meeting ataupun via telepon. Pada proses brainstorming ini produser mencoba memberikan ide yang kemudian dikembangkan oleh creative lalu PA memberikan komentarnya secara
48
tekhnis. Seperti kutipan wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show:66
Dalam mendiskusikan program yang terlibat adalah produser, creative dan PA. Produser yang memberikan ide lalu dikembangkan oleh creative dan PA memberkan komentarnya secara teknis. Dalam menentukan konsep acara ini didasarkan pada tujuan dalam memprodukasi program Trans Big Show yaitu untuk merayakan hari ulang tahun Trans TV dan Trans 7 serta sebagai momentum sinergi Trans 7 dan Trans TV. Perayaan ini digabung dimaksudkan agar tidak terjadi perayaan dua kali. Seperti kutipan wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show:67
Tujuan Trans Bi6 Show ini sebagai perayaan akbar anniversary Trans TV dan Trans 7 yang ke 6. Sekaligus sebagai momentum sinergi Trans 7 dan Trans TV. Trans 7 bergabung dengan Transcorp bulan September, maka kita mencari momentum yang tepat untuk mempersatukan dua stasiun TV ini. Agar tidak ada perayaan dua kali lebih baik kita merayakan satu kali dalam acara yang besar
4.3.1.2 Perencanaan
Baik buruknya proses produksi akan ditentukan oleh perencanaan diatas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan diatas kertas yang nantinya diproduksi dilapanghan. Apa yang direncanakan diatas kertas itu yang
66 67
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB
49
nantinya akan dibuat visuaisasinya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka disusunlah suatu tim produksi. Tim produksi yang terlibat dalam pembuatan program Trans Bi6 Show ini seluruhnya terdiri dari para karyawan Transcorp. Hal ini ditegaskan oleh M. Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara sebagai berikut:68
Seluruh tim yang terlibat berasal dari Transcorp (Trans TV dan Trans 7). Kita mencoba memanfaatkan SDM yang kita miliki. Setiap stasiun TV memberikan perwakilan. Namun, karena Trans TV karyawannya lebih banyak maka yang terlibat lebih banyak dari Trans TV.
Dengan terlibatnya dua stasiun televisi dalam memproduksi program ini, maka hal ini memiliki kelebihan serta kekurangan. Kelebihannya yakni dapat meringankan beban namun kekurangannya ialah sulitnya menyatukan visi dan misi dari dua stasiun televisi. Cara mengatasi kekurangan ini ialah dengan cara banyak melakukan brainstorming antar kru sehingga segala perbedaan dapat teratasi. Seperti kutipan wawancara dengan Yessi Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show:69
Yang pasti dengan diproduksinya dua stasiun TV sekaligus kerjaan kita lebih ringan istilahnya berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Kekurangannya bagaimana kita menyatukan dua stasiun TV sekaligus. Untuk mengatasi hal itu kita banyak-banyak melakukan brainstorming hingga segala hambatan dapat teratasi.
68 69
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB
50
Perencanaan program televisi diarahkan untuk dapat memilih (seleksi) dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin penonton dari jumlah audien yang ada saat itu.
Berikut adalah format Trans Bi6 Show: Judul
: Trans Bi6 Show
Tema
: Futuristik
Genre
: Variety Show
Target Audience
: A,B dan C usia 15 hingga 45 tahun
Waktu tayang
: 15 Desember 2007 pukul 19.00 WIB
Lokasi
: JCC Planary Hall, Jakarta.
Pemilihan judul Trans Bi6 Show ini tercipta melalui sayembara yang diadakan dua bulan sebelum acara. Sayembara yang dikhususkan untuk para karyawan Transcorp ini akhirnya melahirkan nama Trans Bi6 show sebagai judul program acara HUT ke 6 Trans ini. Judul Trans Bi6 Show ini dipilih karena dianggap dapat mewakili program tersebut serta singkat dan mudah diingat orang. Seperti yang
51
ditegaskan oleh Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut ini:70
Setiap akan memproduksi acara besar, dua bulan sebelumnya kita menggadakan sayembara melalui email. Ada beberapa ratusan masukan lalu diperkecil hingga mendapat judul Trans Bi6 Show. Dalam menentukan judul acara kalau bisa judulnya itu singkat dan menggambarkan acara kita seperti apa. Menurut kita Trans Bi6 Show sudah dapat mewakili acara kita serta mudah diingat orang.
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Agar Trans Bi6 Show dapat menarik audiens serta pemasang iklan maka ditetapkannya target audiens dari kalangan A, B dan C usia 15 hingga 45 tahun. Alasan dalam pemilihan target audience ini dikarenakan A dan B merupakan para pemegang uang, para pengiklan melihat daya beli mereka sehingga para pengiklan bersedia memasang iklannya pada program
Trans Bi6 Show ini. Sedangkan C
merupakan kelompok penonton paling besar hingga 55%. Seperti yang dijabarkan oleh M. Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara sebagai berikut:71
Target audiens kita mayoritas A, B dan C usia 15 hingga 45 tahun. Karena para pemegang iklan melihat daya beli yang paling besar dari masyarakat yaitu A 70
Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB 71 Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB
52
dan B hádala yang paling utama. Sedang C merupakan jumlah penonton yang paling besar, jumlah mereka hingga 55%.
Bila target audiens telah ditentukan maka hal lain yang ingin dilakukan ialah mendekatkan program Trans Bi6 Show dengan para audiensnya. Dan hal inilah yang menjadi alasan program Trans Bi6 Show ini ditayangkan secara Live. Seperti kutipan wawancara dengan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show berikut ini:72
Alasan mengapa Trans Bi6 Show ditayangkan secara live ialah karena semua program live akan mendekatkan secara emocional. Serta karena Trans Bi6 Show merupakan kerja keras kita selama 1 tahun maka kita mengharapkan bisa sedekat mungkin dengan audiens.
Untuk tambah menarik audiens Trans Bi6 Show dipandu oleh para pembawa acara yang telah popular dikalangan masyarakat yaitu: Indy Barends dan Ferdy Hasan, serta didukung aksi kocak dari Komeng, Adul, Olga Syahputra, Okky Lukman dan Indra Bekti. Terpilihnya mereka sebagai pembawa acara didasarkan oleh pertimbangan – pertimbangan berikut:
a. Mereka dinilai telah kompeten dibidangnya sebagai pembawa acara b. Mereka adalah Ikon Transcorp c. Mereka kompeten d. Mereka popular dikalangan masyarakat 72
Ibid
53
Hal ini ditegaskan oleh Yessy Yani Agus selaku Creative Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut::73
Alasan dalam pemilihan MC yaitu kita menilai mereka sudah espek dibidangnya, mereka ikon Trans, mereka juga competen dan popular di kalangan umum.
Selain itu, salah satu cara Trans Bi6 Show mengadu creativitas dan kontens yaitu dengan cara membuat treatment – treatment khusus untuk song performance. Hal ini dapat dilihat diantaranya pada saat Bunga Citra Lestari bernyanyi dengan menggunakan mawar besar, baju berkain panjang untuk Dewi Persik dan moving set untuk Peterpan.
Untuk tambah tampil beda Trans Bi6 Show turut menghadirkan empat orang Da’i yaitu: KH Abdul Azim Abdullah Z, KH Khumaidi Dahlan, KH Abdul Hamid Baedowi dan KH Soleh Khosim. Alasan Trans Bi6 Show menghadirkan empat Da’i ini karena:
a. Ide original b. Sejak ulang tahun Trans TV yang pertama selalu menggunakan ulama c. Memakai kyai Langitan karena mereka dianggap telah sepuh, señor, dan
lebih
unik tidak pasaran. 73
Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB
54
d. Trans selalu menggunakan Da’i untuk doa. Karena mayoritas masyarakat Indonesia Muslim, maka Trans menggunakan Da’i.
Hal ini seperti yang dituturkan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut: 74
Trans Bi6 Show menggunakan Da’i karena dari ide original kita, sejak ulang tahun pertama Trans kita selalu menggunakan Da’i. memakai kyai Langitan karena mereka sudah sepuh, sudah señor dan lebih unik tidak pasaran. Serta kita menngunakan Da’i untuk berdoa, karena mayoritas masyarakat beragama Islam.
Semua ide – ide tersebut dirangkum dalam rundown. Pembuatan rundown dilakukan oleh produser, creative dan PA lalu dikembangkan oleh seluruh kru. Dalam menyusun rundown ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain:
a. Grafik emosional penonton b. Rating dan Share c. Tekhis
Hal ini seperti yang dikatakan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara sebagai berikut: 75
74
Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB
55
Ketika kita membuat rundown, kita melihat grafik emosional orang. Bagaimana caranya
pada segmen 1 penonton merasa senang tetapi kalau penonton
diletakan diatas terus maka penonoton akan merasa capek. Jadi kalau semuanya kita bikini green maka akan jadi flat. Jadi harus ada segmen pertama green, kedua green, ketiganya Turun lalu nanti green lagi. Diskusi dengan PA untuk membicarakan masalah tekhnis.misal segmen 1 samsons, ke 2 Nidji, tapi secara tekhnik kamera tidak memungkinkan, maka labih baik setelah Samsons, Agnes dulu. Serta rating dan share juga perlu diperhatikan.
Pembuatan rundown ini sendiri memakan waktu cukup lama hingga enam bulan. Banyak perubahan – perubahan yang terjadi baik pada saat pra produksi hingga pada saat proses produksi berlangsung. Perubahan – perubahan yang terjadi diantaranya disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
a. Terganjal masalah tekhnis (peralatan datang terlambat, bunga untuk BCL ternyata sulit untuk dipindahkan, lighting tiba-tiba dibagi untuk stasiun TV lain, item yang secara ide menarik tapi ternyata secara kamera tidak menarik dan sebagainya) b. Artis tidak setuju dengan tretment yang diusulkan c. Dan lain sebagainya
Untuk meminalisir perubahan rundown dan demi kelancaran acara maka hal-hal yang dilakukan ialah: 75
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB
56
a. Membahas tiap item secara mendetail b. Membuat alternatif per item c. Banyak latihan d. Hafal rundown e. Lima belas hari sebelum produksi dilakukan modifikasi sesuai dengan lokasi syuting.
Namun, apabila perubahan itu tetap terjadi pada saat proses produksi berlangsung maka cara mengatasinya dengan cara melakukan pengalihan mata penonton dengan cara mengarahkan kamera ketempat lain. Seperti kutipan wawancara dengan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show:76
Kalau pas hari H terjadi sesuatu maka kita akan melakukan pengalihan mata penonton. Mungkin yang distudio tidak bisa diakali tetapi penonton dirumah bisa kita akali dengan cara membuang kamera sementara kita membenahi masalah tersebut.
Salah satu hal yang perlu direncanakan dengan baik yaitu masalah keuangan. Dalam hal perencanaan keuangan untuk Trans Bi6 Show ini, didasarkan pada budget tahun lalu yang disesuaikan dengan inflasi tahun ini. Dengan perencanaan keuangan yang matang program Trans Big Show tidak mengalami over bugdet. Over bugdet hanya terjadi di beberapa post, Namun hal ini dapat teratasi dengan mengambil 76
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB
57
budget dari post lain yang berlebih. Sumber dana ini sendiri seratus persen berasal dari dana perusahaan. Dengan asumsi dana ini akan tertutup dengan pemasukan dari iklan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh M. Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut:77
Lihat budget tahun lalu, inflasi tahun ini.Selalu kita cek. Kalau terjadi over budget dalam masing-masing post kita akan mengambil budget dari post lain yang berlebih. Perusahaan menyediakan budget dengan harapan budget tersebut akan tertutup dengan iklan
4.3.1.3 Persiapan Produksi
Sebelum proses produksi berlangsung ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya ialah:
a. Mempersiapkan peralatan serta mencoba penggunaannya
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi Trans Bi6 Show 70% berasal dari milik Transcorp pribadi sementara 30% berasal dari pihak luar. Seperti yang
77
Ibid
58
dipaparkan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut:78
Ada beberapa yang kita pinjam dari pihak luar. Peralatan Trasncorp sekitar 70 % sisanya barter dengan pihak luar
Sesuai namanya, acara Trans Bi6 Show tahun ini didesain dengan setting panggung yang lebih luas dan mewah didukung tata lampu dan audio berkapasitas tinggi serta penggunaan teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya seperti plasma frame, hydrolic dan hologram. Dengan mengangkat konsep dynamic set, perayaan HUT tahun ini terasa berbeda karena set akan dibuat sedemikian rupa sehingga akan nampak dinamis dan bergerak dengan begitu penonton dan pemirsa di rumah tidak akan bosan79.
Beberapa alasan Trans Bi6 Show menggunakan peralatan-peralatan dengan tekhologi baru ini yaitu: 1) Untuk memanjakan penonton 80 2) Ingin menunjukan bahwa Trans dapat melakukan yang lebih dari pada yang lain81
78
Ibid Puncak Acara HUT Trans Bi6.www.trans7.co.id 80 Ibid 81 Kutipan wawancara dengan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show. 16/06/2008 79
59
3) Agar acara ini berkesan tidak hanya untuk para kru tetapi juga bagi para penonton82 4) Sebagai komitmen melangkah lebih maju dalam produksi, inovasi, dan teknologi83
Karena beberapa alat ini seperti baru pertama kali digunakan oleh Transcorp maka baik kegunaan maupun cara menggunakanya belum seluruhnya diketahui oleh para kru. Untuk mengatasi hal ini maka para kru membuat beberapa simulasi bagaimana cara memaksimalkan peralatan ini serta mencari referensi dari luar. Seperti kutipan artikel Behind The Scene Ultah Transcorp berikut:84
Untuk item hologram kami semua harus putar otak cari cara. Kumpulkan beberapa referensi, lalu lakukan simulasi dengan media kaca dan air. Simulasi pertama gagal, gambarnya buram. Kami cari lagi cara untuk mewujudkan treatment itu. Simulasi kedua, ketiga….sampai jadi.
Hal ini juga dipertegas dengan pernyataan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut:85
82
83
Ibid "Trans TV" dan "Trans 7" Siaran Ultah Bersama.www.suarapembaruan.com.14/07/2007
84
Tim Trans Bi6 Show. Surat Sahabat Forum Komunikatif Internal Trans TV dan Trans 7. Behind The Scene Ultah Transcorp.Edisi 12- Desember 2007. Hal 5
85
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB
60
Kesulitannya karena pertama kali mencoba. Maka kita bebar-benar baru tahu kegunaan serta cara penggunaanya. Jadi cara mengatasinya bagaimana kita mencoba memaksimalkan suatu alat / suatu tekhnologi baru.
b. Booking artis
Dalam pemilihan para pengisi acara Trans Bi6 Show didasarkan oleh selera masyarakat umum. Oleh sebab itu dalam pemilihan pengisi acara didasarkan oleh pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut:86
a. Bintang-bintang yang sedang bersinar, paling bersinar dan akan bersinar. b. Penjualan kaset/CD mereka c.
Banyaknya acara yang mereka isi
d. Rating dan Share acara yang diisi mereka
Berdasarkan pertimbangan diatas maka terpilihlah artis-artis berikut sebagai pengisi acara: Agnes Monica, Bunga Citra Lestari, She, Dewi Persia, Peterpan, Slank, Nidji, Ungu, Letto, Samsons, dan Matta Band
Namun, sayangnya di Indonesia jumlah artis tidaklah terlalu banyak sehingga biasanya setiap acara ulang tahun stasiun televisi artis – artisnya hampir sama. Untuk
86
Ibid
61
mengatasi hal itu, Trans bi6 show mencoba untuk mengadu creativitas dan konten. Seperti kutipan wawancara dengan M.Ikhsan selaku produser Trans Bi6 Show:87
Pemilihan artis didasarkan pada bintang-bintang yang sedang bersinar, yang paling bersinar dan akan bersinar, dari penjualan kaset/CD, rating dan share acara yang diisi oleh mereka. Tapi sayangnya kalau di Indonesia persediaan artisnya tidak banyak. Biasanya ulang tahun stasiun TV artis-artisnya hampir sama, hanya kita adu creativitas dan adu konten
c. Latihan
Dua hari sebelum acara para pengisi acara diwajibkan untuk melakukan latihan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Namun, meski jadwal latihan artis telah tersusun, namun pada H-1 tak satupun artis yang bisa datang untuk latihan. Sehingga semua artis hanya melakukan latihan pada hari H.88
4.3.2 Proses Produksi Program Special Event Trans Bi6 Show
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di Studio maupun diluar Studio. Dalam tahap produksi ini, sutradara bekerja sama
87 88
Ibid Tim Trans Bi6 Show. Surat Sahabat Forum Komunikatif Internal Trans TV dan Trans 7. Behind The Scene Ultah Transcorp.Edisi 12- Desember 2007. Hal 5
62
dengan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Proses pengambilan gambar dimulai tepat pada pukul 19.00 WIB.Opening item selalu jadi hal yang terpenting dari sebuah acara.89 Opening yang dibuka oleh gimmic Bimbim Slank dan pemain perkusi serta diikuti oleh kolaborasi Slank dengan para vokalis Ungu, Samsons, Peterpan, Nidji serta Letto ini tergolong sukses tanpa kendala yang berarti. Karena program Trans Bi6 Show ini, berlangsung selama kurang lebih lima jam maka sutradara yang terlibatpun lebih dari satu. Hal ini untuk mengantisipasi jika Sutradara mengalami keletihan serta bad mood. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut: 90
Kebetulan kemarin saya melibatkan beberapa teman untuk merasakan juga produksi program ini. Saya minta bantuan dua orang buat gantian. karena acara lima jam, takutnya kan mau kebelakang atau apa, haus, capek karena suaranya kan habis juga buat komunikasi dengan temen- temen kameramen FD. Jadi gantian. Saya tadinya membagi tugas persegmen tapi kadang baru satu segmen sudah capek atau bad mood jadi meski baru 1 segmen tapi sudah gantian
Pada saat proses produksi rundown hanya sebagai garis besar saja. Banyak hal yang tidak sesuai dengan rundown. Hal ini seperti yang dikatakan Wiranto sebagai Sutradara dalam kutipan wawancara berikut:91
89
Ibid Hasil Wawancara dengan Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show.04/08/2008. Pukul 14.15 WIB 91 Ibid 90
63
rundown itu hanya sebagai garis besarnya saja tapi kadang-kadang artis juga ada yang lupa atau sebagainya kita harus selalu siap mgantisipasinya secara spontan saja.
Salah satu hal yang harus diperhatikan ketika proses produksi yakni masalah frame in/out para pengisi acara. Salah satu yang harus diperhatikan dalam penentuan frame in/out para pengisi acara ialah jika frame in dari kanan maka frame out harus dari kiri. Selain itu yang menjadi pertimbangan dalam menentukan frame in/out yaitu posisi pendukung acara selanjutnya yang akan tampil. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan antar pendukung acara serta untuk mengalihkan mata penonton ketika para kru menyiapkan peralatan pendukung acara selanjutnya. Hal ini seperti yang dikatakan Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut:92 Dalam menetukan frame in/out tidak boleh tabrakan. Keluar dari kiri masuk dari kanan.selain itu kita juga bisa jadi kita amankan dulu persiapan band sebelah kanan. Agar penonton dirumah tidak tahu.
Sedangkan untuk masalah setting lokasi, Sutradara berkoordinasi dengan tim art agar blocking kamera tidak terganggu serta audio dapat terdengar dengan baik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara sebagai berikut:93 Penataaan panggung bagian art kita tinggal koordinasi . Bagian art membuat gambarnya, bentuknya bsgsimana lalu kita tinggal koordinasi. Wah bentuknya jangan begini, ini buat kamera. Audionya juga kadang-kadang nganggu , audionya kedengarannya nggak bagus. Biasanya begitu kita koordinasi biar 92 93
Ibid Ibid
64
audionya juga bagus biar enak didengar, nggak mono, biar balance seperti sterio. Dan kita juga menentukan blocking kamera biar taruh kameranya pas ngambil gambarnya dapat. Ketika melakukan sesuatu tidak tertutup penonton
Masalah koordinasi antara Sutradara dengan tim art ini, sempat mengalami kendala terjadi misscommunication antara keduanya. Setting panggung dilapangan ternyata tidak sesuai dengan yang digambar. Serta keterbatasan tempat juga menjadi salah satu kendala dalam melakukan proses produksi program Trans bi6 show ini. Seperti yang diungkapkan Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show dalam kutipan wawancara berikut:94 Kita kan sebelum produksi kita meeting, kebetulan kalau acara besar, ulang tahun kan termasuk besar. Yang kemarin itu persiapanya saya sebulan sebelumnya meeting produksi sama tim kretif, sama teknisnya juga. Segala teknisnya kan di meeting-in sebelumnya biar dapat sepakatnya. Gambarnya bagus kalau letaknya disini. Nah pas hari H-nya kita juga haru meeting, liat setnya sesuai dengan blocking kamera atau tidak? kendalanya disitu kita harus kasih tahu orang set bagusnya gimana.Selain itu masalah blocking-an kita biasanya ngga sesuai dengan setnya. Pasti pas hari H ada yang kurang. Tempatnya kan terbatas ada VVIP dan VIP. Kalau taruh kamera disini ngga boleh karena ada VIP. Solusinya kita harus baca situasi kira-kira ngakalinnya bagaimana, nggobrol lagi sama orang set.
4.3.3 Proses Pasca Produksi Program Special Event Trans Bi6 Show
Usai acara maka para kru berkumpul bersama untuk mengadakan syukuran berupa potong tumpeng serta mendengarkan penilaian dari Chairul Tanjung selaku komisaris utama dari Trans TV dan Trans 7. Chairul Tanjung sangat memuji hasil
94
Ibid
65
dari kerja keras tim Trans Bi6 Show dan mengatakan banyak item-item yang lucu serta menarik.
Selain dari penilaian yang diberikan oleh Chairul Tanjung, ada beberapa cara lain untuk menilai kesuksesan acara Trans Bi6 Show ini diantaranya yaitu:
a. Melihat animo penonton distudio.
Antusias penonton ternyata bertahan selama kurang lebih 4 jam cara Trans Bi6 Show ini berakhir.
b. Melihat hasil Rating dan Share
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh AC Nielsen program Trans Bi6 Show telah berhasil memperoleh rating sebesar '5.5/18.7 untuk program ”Trans Bi6 Show” di Trans TV serta “Trans Bi6 Show” di Trans 7 memperoleh rating sebesar '2.2/7.4.
c. Melihat hasil pemasukan iklan d. Kepuasan batin para kru yang terlibat.
Ada berbagai macam komentar yang diberikan oleh beberapa kru. M. Ikhsan selaku produser mengaku tidak sepenuhnya puas. Hal ini dikarenakan meski rating bagus tetapi menurut beliau program Trans Bi6 Show ini belum bisa
66
memberikan efek positif untuk Trans di masa depan. Hal ini seperti kutipan wawancara dengan M. Ikhsan sebagai berikut: 95
Alhamdulillah. Tapi belum sepunuhnya puas. Mungkin efek pada malam itu bagus , rating dan share kita dapat, artis puas, managemen puas. Tapi kita ingin hasil dari ultah ini bisa membawa hasil untuk Trans kedepannya. Rasa kurang puas juga dirasakan oleh Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show. Hal ini dikarenakan proses produksi berlangsung dengan kurang lancar yang disebabkan masalah komunikasi yang kurang lancar.Seperti dalam kutipan wawancara dengan Wiranto sebagai berikut:96
Kalau saya pribadi agak kurang maksimal. Ada yang masih kurang lancar. Masalah komunikasi itu kan agak ribet. Sebaliknya, Yessy Yani Agus selaku creative mengaku sangat puas dengan program Trans Bi6 Show ini. Hal ini dikarenakan perolehan rating dan share program ini cukup besar. Seperti kutipan wawancara dengan Yessy Yani Agus berikut ini:97
Iya, sangat memuaskan. Dan pada saat itu rating dan share nya juga cukup memuaskan.
95
Hasil wawancara dengan M.Ikhsan selaku Produser Trans Bi6 Show.16/07/2008 .Pukul 22.15 WIB Hasil Wawancara dengan Wiranto selaku Sutradara Trans Bi6 Show.04/08/2008. Pukul 14.15 WIB 97 Hasil wawancara dengan Yessy Yani Agus selaku creative Trans Bi6 Show. 15/02/2008. Pukul 19.00 WIB 96
67
4.4 Pembahasan
Program Trans Bi6 Show merupakan program yang diproduksi oleh dua stasiun televisi sekaligus yakni Trans TV dan Trans 7 yang tergabung dalam Transcorp. Adapun tujuan dari program ini yaitu sebagai perayaan akbar hari ulang tahun Trans TV dan Trans 7 serta sebagai momentum bergabungnya Trans 7 dengan Trans TV. Program special event ini diselenggarakan di JCC dan disiarkan secara live oleh Trans TV dan Trans 7 pada hari sabtu tanggal 15 Desember 2007.
Judul Trans Bi6 Show dipilih karena dianggap dapat mewakili program tersebut serta singkat dan mudah diingat orang. Pemilihan judul ini sendiri didapat dari hasil saimbara yang dikhususkan untuk seluruh karyawan Transcorp.
Proses produksi program Trans Bi6 Show ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pra produksi, produksi serta pasca produksi. Pada tahap pra produksi, tim produksi Trans Bi6 Show berusaha membuat format dan ide yang original sehingga lebih unik serta menarik audiens. Dalam tahap ini, perencanaan yang matang serta merinci merupakan salah satu kunci penting guna kelancaran serta kesuksesan program ini. Sebab Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan diatas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang akan dibuat audiovisualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.98 98
Ibid
68
Oleh karena itu, proses pra produksi program Trans Bi6 Show memakan waktu cukup lama yakni sekitar 6 bulan. Setiap program special event ulang tahun stasiun televisi biasanya diisi oleh artis – artis kelas satu99. Maka pemilihan para pengisi acara program Trans Bi6 Show didasarkan pada artis yang paling populer, sedang populer dan akan populer. Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.100 Selama proses produksi berlangsung Sutradara memiliki tugas untuk menjaga kelancaran shooting . Berhubung program Trans Bi6 Show ini ditayangkan secara live, dan tidak ada retake maka tugas sutradarapun menjadi lebih berat. Untuk itu program Trans bi6 Show tidak hanya ditangani oleh satu orang saja tetapi tiga orang, hal ini untuk mengantisipasi apabila Sutradara mengalami keletihan ataupun badmood Tahap pasca produksi pada program Trans Bi6 Show ini ialah tahap evaluasi. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (servises) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan
99
kutipan Wawancara dengan Boim Lebon selaku Produser RCTI Wibowo, Fred. Teknik Produksii Program Televisi. Penerbit Pinus.Yogyakarta.2007.Hal 39
100
69
pemasang iklan.101 Oleh karena itu, penilaian sukses tidaknya program ini didasarkan pada hasil rating dan share yang dilakukan oleh AC Nielsen. Dari hasil riset tersebut diketahui bahwa progtram ini meraih rating dan share sebesar
'5.5/18.7 untuk
program ”Trans Bi6 Show” di Trans TV serta “Trans Bi6 Show” di Trans 7 memperoleh rating sebesar '2.2/7.4 dari simple/universe sejumlah 6.247/33.764.924. Dengan kata lain sekitar 5,5% dari 33.764.924 (1.857.071) orang menonton Trans Bi6 Show di Trans TV serta 2,2 % dari 33.764.924 ( 742.828 ) orang menonton Trans Bi6 Show di Trans 7.
101
Ibid
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari seluruh hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini yang telah peneliti uraikan diatas, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut: 1 Pra Produksi Tahap pra produksi program Trans Bi6 Show memakan waktu sekitar 6 bulan. Tahap pra produksi meliputi pencarian ide, perencanaan serta persiapan. Hal yang memakan waktu paling lama ialah saat pembuatan rundown sebab banyak hal yang mesti disesuaikan antara ide dengan kondisi tekhnis dan non tekhnis.Penyesuain ide dengan kondisi teknis dan nonteknis ini memakan waktu lama antara lain disebabkan terdapat visi dan misi yang berbeda antara dua stasiun serta terdapat beberapa peralatan tekhnologi baru yang belum pernah digunakan oleh kedua stasiun televisi ini.Untuk itu para kru sesering mungkin melakukan brainstorming. Selama proses pra produksi ini, banyak kendala yang dihadapi baik masalah tekhnis maupun non tekhnis. Namun, hal tersebut dapat teratasi dengan melakukan brainstorming.
2 Produksi Tahap produksi merupakan tahap realisasi atas apa yang telah direncanakan serta disiapkan pada tahap pra produksi. Program Trans Bi6 Show ini tayang sekitar 4 jam. Untuk itu dibutuhkan tiga orang sutradara dalam
70
menangani program ini. Selama shooting berlangsung rundown hanya sebagai panduan garis besar saja selanjutnya banyak perubahan yang terjadi.
3 Pasca Produksi Usai acara, seluruh kru berkumpul untuk mendengarkan penilaian yang diberikan oleh Chairul Tanjung selaku komisaris utama Transcorp. Chairul Tanjung merasa puas dengan program ini serta rating dan share yang didapat program ini pun cukup besar.
5.2 Saran Dari keseluruhan kesimpulan yang telah peneliti sampaikan diatas, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: Menampilkan artis – artis yang berbeda dengan para pengisi program biasa agar program ini lebih terasa berbeda dengan program lainnya.
71
Daftar Pustaka
Anggoro, M. Langgar. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. Bandung: PT. Bumi Aksara. (2002). Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media (2004) Efendi, Onong Uchjana. Hubungan Masyarakat suatu studi Komunikologis. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.(1992) Moore, Fezier. Humas Menmbangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya. (2004) Kriyantono, Rachmat. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi:Disertai Contoh Praktis Riset
Media,
Public
Relation,
Advertising,
Komunikasi
Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group (2006) Meleong, M.A. Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya (2006) Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tanggerang: Ramdina Prakasa (2004) Media Penyiran Strategi mengelola Radio dan Televisi. Tnggerang: Ramdina Prakasa.Tangerang (2005) Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodelogi Penelitian. Jakarta Bumi Aksara: (1997) Sendjaja,S Djuarsa. Teori Komunikasi Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.(2004) Pengantar
Ilmu
Komunikasi
Jakarta:
Pusat
Penerbitan
Universitas Terbuka.(2003) Teori Komunikasi Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.(2004) Soenarto, RM. Programma televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTV-IKJ PRESS (2007) Suwardi, Purnama. Seputar Bisnis dan Produksi Siaran Televisi. Padang : TVRI Sumbar (2006)
Wibowo, Fred. Teknik Produksi Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus (2007) Widjaja, H.A.W.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. (2000) Wiryanto. Teori Komunikasi Massa.Jakarta: Penerbit Grasindo.( 2003). Yin, Robert.K. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo persada: (2005)
Sumber Lain Est.Surat Sahabat : Trans Corp. Berdikari Penerbit.Trans. Corp. Jakarta. Edisi 01 Januari (2oo8). Heryanto, Gun Gun. Modul Perkuliahan Publisitas Pokok Permasalahan Special Event. Jakarta: Penerbit Stikom Prosia. (2005). Kpl/wwn.
'Trans
Bi6
Show'
Meriahkan
Ultah
Trans
TV
&
Trans7.
www.kapanlagi.com M.Anwas,Oos. Antara TV, Anak dan Keluarga.www.1asphost.com.7/10/2005 Puncak Acara HUT Trans Bi6.www.trans7.co.id Sulistyo, Ponco Budi. Modul Perkuliahan Produksi non Berita 1 Pokok Permasalahan Variety Show.Jakarta:UMB (2006) Susilo,M Edy. Jurnal Ilmu Komunikasi,Yogyakarta : FISIP UPN vol.3
Hasil Wawancara M.Ikhsan Produser Senin, 16 Juni 2008, pukul 22.15 WIB
1. Apa saja yang anda persiapkan dalam merencanakan acara ini? Jawab : Menentukan artis yang akan dipakai. Pengembangan konten..Contoh: Samsons banyak menggunakan biola jadi kita permanis dengan siluet 2. Apa saja kendala yang anda hadapi dalam memproduksi acara ini? Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana cara mengatasimya? Jawab : Banyak dari masalah teknis hingga non tekhnis. Gambar secara teori kalau dikamera tidak akan bocor ternyata dilapangan tidak bisa taruh kamera disini karena buat gimmick A atau konten A. nah kalau kamera bocor harus diakali.Schedule artis. Dari jauh-jauh hari kita sudah kasih tahu latihan tanggal sekian, tiba-tiba mendadak tidak bisa atau mendadak mundur.Konten yang disiapin ternyata tidak bagus Cara mengatasinya: Saya harus hafal rundown dilua kepala, kita harus banyak latihan. Tapi kalau pas hari H terjadi sesuatu maka kita akan melakukan pengalihan mata penonton. Mungkin penonton distudio tidak dapat dikelabui tapi yang dirumah bisa kita akali dengan cara membuang kamera.
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi acara ini? Mengapa sedemikian lama? Jawab: 6 bulan. Paling lama dealing artis, pemilihan treatment, rundown 4. Bagaimana sistem pembagian kru dalam pembuatan acara ini?Menapa demikian? Jawab : Setiap stasiun TV memberikan perwakilanya masing-masing tapi karena Trans TV lebih banyak karyawanya sehingga kru yang terlibatpun lebih banyak dari Trans TV 5. Berapa orang kru yang terlibat dalam produksi acara ini? Jawab : 150 orang 6. Apakah seluruh kru yang terlibat merupakan orang internal Trans? Jawab : Ya sluruhnya dari Transcorp. kita coba memanfaatkan SDM yang kita miliki 7. Mengapa acara ini disiarkan secara live? Jawab : Semua program live akan memberikan kedekatan emocional kita mengharapkan bisa sedekat mungkin dengan audiens 8. Siapa target audien acara ini? Jawab : Target utama A, B dan C usia 15-45. Karena A dan B merupakan para pemegang uang. Iklan melihat daya beli yang paling besar dari masyarakat. Sedang C merupakan jumlah penonton yang paling besar hinggá 55 %. 9. Apakah semua peralatan yang digunakan dalam produksi ini milik trans sendiri? Jawab :Tidak. Ada beberapa yang kita pinjam dari pihak luar
10. Apa ada alasan khusus menapa trans menggunakan plasma frame, hydrolic dan hologram.? Jawab : Kita ingin menunjukan kalau kita bisa. Supaya show yang kita punya akan akan berkesan tidak hanya untuk penonton tapi juga untuk kita.Kita sebagai creater berpikir slama setahun ini kita puncakin karya kita disini. Jadi, kita akan selalu coba hal-hal yang baru berkaitan dengan tekhnologi dan mungkin juga dengan hal-hal lainnya. 11. Apa ada kesulitan dalam mengunakan peralatan – peralatan tersebut? Jawab : Kesulitanya karena pertama kali nyoba jadi kita benar-benar baru tahu fungsi apa saja yang bisa digunakan oleh alat tersebut. Cara mengatasinya kita coba memaksimalkan statu alat/ suatu tekhologi baru yang memang yang lainnya tidak support 12. Apakah ada kriteria khusus dalam pemilihan para pengisi acara? Jawab : Bintang-bintang yang sedang bersinar, yang paling bersinar dan yang akan bersinar. Dari penjualan kaset dan CD.Dari benyaknya acara yang mereka isi sebelumnya. Rating dan share acara yang diisi oleh mereka. Namun sayangnya di Indonesia persediaan artis tidak banyak sehingga biasanya ultah setiap stasiun artis-artisnya hampir sama. Untuk itu kita beradu kretivitas dan adu konten 13. Berapa lama proses pembuatan rundown acara? Jawab : 6 bulan
14. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan rundown? Jawab: Produser, cretive dan PA. mengembangkan
sedangkan
Ide dari produser, Cretive PA
memberikan
komentar
yang secara
teknis.Diskusi dengan PA diperlukan untuk penyesuaian secara teknis.Misal pada segmen 1 samsons kedua Nidji, tapi ternyata manurut PA hal ini tidak memungkinkan karena Samsons kameranya disini sedang Nidji kameranya disana mending abis Samsons ke Ratu dulu. 15. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam membuat rundown? Jawab : Ketika kita membuat rundown kita melihat grafik emocional penonton. Gimana caranya pada segmen 1 penonton merasa senang tapi kalo penonton ditaro diatas terus panonton akan capek. Jadi kalo semuanya kita bikin green, semuanya akan jadi flat. Jadi harus ada pertama green, Kedua green, ketiganya turun truz nanti green lagi. Jadi yang harus dipetimbangkan hádala emosional, rating dan share 16. Siapa saja yang memegang rundown acara? Jawab : All crew 17. Mengapa mereka wajib memegang rundown? Jawab : Agar memudahkan mereka dalam bekerja 18. Apa ada perubahan rundown selama produksi berlangsung? Jawab : Banyak dari masalah teknis hingga non tekhnis. Gambar secara teori kalau dikamera tidak akan bocor ternyata dilapangan tidak bisa taruh kamera disini karena buat gimmick A atau konten A. nah kalau kamera
bocor harus diakali. Rundown kalau 1 menit masih bisa kita rubah maka akan kita rubah, meski kita tidak merubah rundown utama 19. Mengapa perubahan tersebut terjadi? Jawab : Faktor lapangan turut mempengaruhi. Ada item yang aman dan ada juga item yang ada dikepala kita ternyata tidak pas dengan lapangan misal secara teknik camera jelek, maka akan kita rubah. 20. Bagaimana cara menangani agar proses produksi berlangsung sesuai dengan rundown? Jawab : Saya harus hafal rundown diluar kepala,kita harus banyak latihan. Membahas item per item sedetail mungkin 21. Bagaimana cara anda mengatur budget? Jawab : Lihat budget tahun lalu, inflasi tahun ini. Kalau terjadi over budget dalam masing-masing post kita akan mengambil budget dari post lain yang berlebih 22. Budget program ini berasal dari mana saja? Jawab : Perusahaan menyediakan budget dengan harapan budget tersebut akan tertutup dengan iklan 23. Apakah hasil akhir acara ini sesuai dengan yang anda harapkan? Jawab : Alhamdulillah. Tapi Belem sepunuhnya puas. Mungkin efek pada malam itu bagus , rating dan share kita dapat, artis puas, managemen puas. Tapi kita ingin hasil dari ultah ini bisa membawa hasil untuk Trans kedepannya.
24. Bagaimana cara anda menilai bahwa acara ini di sukses atau tidak? Jawab : Rating dan share, berapa sales yang kita dapat dan berapa pengeluaran kita. Program tv ini merupakan bisnis sekaligus seni, secara bisnis kita dengar komentar bos-bos, managemen,. Namun jika dilihat dari seni merupakan kepuasan
Wiranto Sutradara Senin, 4 Agustus 2007, pukul 14.20 WIB 1. Apa saja yang anda persiapkan dalam memproduksi acara ini? Mengapa hal itu perlu dipersiapkan? Jawab : Dari segi setnya, terus peralatan kamera, lighting, koordinasi antara audio visual, lighting. Segala tim kamera, audio visual serta setnya. 2. Ada berapa orang Sutradara yang terlibat dalam program ini? Jawab : Kebetulan kemarin saya ngilibatin temen-temen buat merasakan juga ada dua orang. Saya minta bantuan dua orang buat gantian. Itu kan acara lima jam, takutnya kan mau kebelakang atau apa, haus capek karena suaranya kan habis juga buat komunikasi dengan temen- temen kameramen FD. Jadi gantian. Saya tadinya membagi tugas persegmen tapi kadang baru satu segmen dah capek atau bad mood jadi meski baru 1 segmen tapi dah nggantian.
3. Apa saja kendala yang anda hadapi dalam memproduksi acara ini? Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana cara mengatasimya? Jawab : Kita kan sebelum produksi kita meeting, kebetulan kalau acara besar, ulang tahun kan termasuk besar. Yang kemarin itu persiapanya saya sebulan sebelumnya meeting produksi sama tim kretif, sama teknisnya juga. Segala teknisnya kan di meeting-in sebelumnya biar dapat sepakatnya. Gambarnya bagus kalau letaknya disini. Nah pas hari Hnya kita juga haru meeting, liat setnya sesuai dengan blocking kamera atau tidak? kendalanya disitu kita harus kasih tahu orang set bagusnya gimana. Selain itu masalah blocking-an kita biasanya ngga sesuai dengan setnya. Pasti pas hari H ada yang kurang. Tempatnya kan terbatas ada VVIP dan VIP. Kalau taruh kamera disini ngga boleh karena ada VIP. Solusinya kita harus baca situasi kira-kira ngakalinnya bagaimana, nggobrol lagi sama orang set. 4. Apa yang menjadi pertimbangan dalam pembutan setting lokasi? Jawab : Penataaan panggung bagian art kita tinggal koordinasi . Bagian art ngasih gambarnya, bentuknya gimana lalu kita tinggal koordinasi. Wah bentuknya jangan begini, ini buat kamera. Audionya juga kadangkadang nganggu , audionya kedengarannya nggak bagus. Biasanya begitu kita koordinasi biar audionya juga bagus biar enak didengar, nggak mono, biar balance seperti sterio. Dan kita juga menentukan
blocking kamera biar taruh kameranya pas ngambil gambarnya dapat. Ketika melakukan sesuatu tidak tertutup penonton 5. Apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pembuatan treatment ? Jawab : paling kita kasih masukan saja bagaimana bagusnya dimata kamera. 6. Bagaimana cara anda menagani para artis dan kru agar mereka dapat bekerja sebaik mungkin? Jawab : Biasanya kita meeting untuk buat keputusan sama temen-temen FD/PD biar lancar. Sama produser juga meeting. Nah pas dilapangan juga diskusi lagi sama temen – temen kreatif.kita selalu meeting. 7. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan blocking kamera? Jawab : Tidak boleh tabrakan. Keluar dari kiri masuk dari kanan. Dan lagi bisa jadi kita amanin dulu tempat kirinya persiapan band sebelah kanan. Kan di on air orang ngga tahu. Misalnya ssebelah kiri peterpan, kanannya samsons. Blocking kamera juga kita bagi perkameramen. 8. Bagaimana cara anda meminilisir perubahan rundown pada saat proses produksi? Jawab: rundown itu hanya sebagai garis besarnya saja tapi kadang-kadang artis juga ada yang lupp atau apa kita harus selalu siap mgantisipasinya secara spontan saja. 9.Apakah hasil akhir acara ini sesuai dengan yang anda harapkan? Jawab : Kalau saya pribadi agak kurang maksimal. Ada yang masih kurang lancar.Masalah komunikasi itu kan agak ribet.
Yessy Yani Agus Creative
1.
Apa tujuan utama dari acara ini? Jawab : Merayakan anniversary perayaan akbar ulang tahun Trans TV dan Trans 7 sebagai momentum sinergi antara Trans 7 dan Trans TV karena satu group
2.
Apa ada beda dengan acara yang diproduksi oleh satu stasiun televisi saja? Jawab : Yang pasti lebih ringan. Ada kekurangan dan kelebihan . Kita kebantu berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Jadi lebih ringan. Kekurangannya bagaimana menyatukan dua stasiun televisi sekaligus. Cara mengatasinya banyak-banyak brainstorming, meeting. Sehingga segala hambatan dapat teratasi.
3.
Apa yang membedakan Program Trans Bi6 Show dengan program lainnya: Jawab : Program ini merupakan sinergi dua stasiun televisi yang baru bergabung. Serta yang membedakannya ialah kemasannya, kita membuatnya benar-benar yang professional, original dari kreativitas dari teman-teman.
4.
Apa saja yang anda persiapkan dalam merencanakan acara ini? Mengapa hal itu perlu dipersiapkan? Jawab : Secara global, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan konsep acara.
5.
Mengapa diadakan pada tanggal 15 Desember 2007? Jawab : Trans 7 bergabung bulan September 2007, kita mencari momen kapan yang tepat ukan dua untuk mempersatukan dua stasiun televisi. Agar tidak ada perayaan dua kali lebih baik kita merayakan satu kali dalam acara yang besar.
6.
Apa saja kendala yang anda hadapi dalam memproduksi acara ini? Mengapa hal itu terjadi? Bagaimana cara mengatasimya? Jawab : Tekhnis dan non tekhnis banyak banget. Contoh pada hari H ada beberapa alat yang belum bias dipasang sementara kita live beberapa jam lagi. Lalu set BCL sempat mengalami kendala, artis datang telat datang dal lain sebagainya. Solusinya kita harus bekerja dengan baik, koordinasi harus bagus.
7. Mengapa memilih genre Variety Show? Jawab : Sangat mewakili acara – acara besar dan refleksi Trans TV dan Trans 7. 8.Bagaimana proses pemilihan judul acara ini? Jawab : Setiap menggelar acara besar, dua bulan sebelumnya kita menggadakan saimbara yang dikhususkan untuk karyawan Transcorp melalui email. Ada beberapa ratusan masukan, diperkecil sehingga mendapat Trans Bi6 Show. 9.Mengapa Judul acara tersebut yang diambil? Jawab : Dalam menentukan judul acara, kalau bisa judulnya itu singkat dan menggambarkan acara kita seperti apa. Menurut kita Trans Bi6 Show
sudah dapat mewakili acara kita yang spektakuler dan singkat serta mudah diingat oleh orang. 10.
Apa ada alasan khusus dalam pemilihan pengisi acara serta MC? Jawab : kita menilai mereka sudah espek dibidangnya. Mereka adalah ikon Trans TV serta mereka juga kompeten dan popeler dikalangan umum.
11.
Apa ada alasan khusus mengapa trans turut mengadirkan empat Dai sekaligus? Jawab : Ide kita original. Sejak ulang tahun pertama kita selalu menggunakan ulama. Memakai Kyai Langitan karena mereka sudah sepuh, sudah senior, lebih unik dan tidak pasaran. Selain itu, kita selalu menggunakan Dai untuk doa, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Muslim.
12.
Bagaimana dengan proses evaluasi program ini? Jawab : Biasanya setelah live langsung kumpul di JCC, secara lisan diberikan oleh bapak CT, komisaris dari Trans TV dan Trans 7. CT sangat memuji hasil dari kerja keras teman-teman semuanya, item banyak yang lucu.
13.
Apakah hasil akhir acara ini sesuai dengan yang anda harapkan? Jawab : Iya, sangat memuaskan. Dan pada saat itu rating dan share nya juga cukup memuaskan.
14.
Bagaimana cara anda menilai bahwa acara ini di sukses atau tidak? Jawab : Pertama kita melihat dari kepuasan batin. Bagaimana perasaannya pada saat kita selesai mengadakan suatu acara puas untuk secara emosional.
Selain itu, melalui AC Nielsen, karena mau tidak mau penilaian akhir jatuh pada rating dan share.
Boim Lebon Produser RCTI Selasa, 15 Juli 2008 Pukul 15.20 WIB 1.
Apa pengertian dari Special Event? Jawab: Special event biasanya program yang dibuat khusus pada hari-hari special. Misalnya hari ulang tahun televisi hari raya Idul fitri, Idul Adha, Kemerdekaan RI biasanya dibuatkan special event. Special event tidak reguler
jadi
tidak
berkesinambungan,
kadang-kadang/sesekali
tergantung dari event-event perayaan – perayaan besar. Itu dasar dibuatnya special event. 2.
Apa tujuan dari Program special event? Jawab: Tujuannya karena itu special event biasanya hari-hari besar/hari ulang tahun. Untuk memberitahukan kepada pemirsa bahwa di hari special itu, stasiun televisi membuat acara spesial. Jadi untuk memberitahukan kepada pemirsa dihari spesial itu televisi turut merayakan hari besar itu.
3.
Apa yang membedakan antara program special event dengan program biasa? Jawab: Perbedaannya karena ada kata-kata special. Biasanya prbedaannya di pengisi acaranya, dikonsepnya biasaya yang lain/ luar bisa/ spektakuler. Misalnya kalau panggungnya tidak kecil, lebih besar, jumlah pemain
musiknya lebih banyak. Hal – hal spektakuler itu yang membedakannya dengan program reguler. Kerena program spektakuler biasanya dikerjakan dengan banyak orang, dengan waktu yang khusus. 4.
Unsur – unsur apa saja yang terdapat pada program special event? Jawab: Unsur spektakuler. Misalnya untuk penggung, konsep awalnya harus spektakuler, harus melibatkan benyk orang atau bisa dinikmati oleh sebanyaknya orang. Panggung harus lebih besar dari biasanya. Pokonya sesuatu yang beda dan tidak biasa.
5.
Apa yang membedakan program special event ulang tahun stasiun televise dengan program special event lainnya? Jawab: Biasanya ulang tahun stasiun televise cukup spektakuler. Biasanya artisnya banyak, artis-artis yang bagus, artis-artis kelas satu, pemusiknya banyak. Karena acara Ultah TV acara yang special, televise setiap hari membuat acara, ketika dia ulang tahun maka dia harus membuat yang lebih heboh. Jadi memang tuntutan suatu TV untuk membuat acara Ultah yang bagus
6.
Apakah ada pengaruh antara program special event HUT stasiun televise dengan image stasiun televise tersebut? Jawab: Ada pengaruhnya. Karena semakin spektakuler acaranya maka akan menjadi bahan pembicaraan. Itu akan jadi imaga yang baik dimata pemirsa.
OPERATIONAL RUNDOWN
HUT 6 TRANS NO
DAY - TIME
ACTIVITY
PIC
1
Minggu, 09 Des 2007
20.00 wib
2
Senin, 10 Des 2007
00.00 - 12.00 12.00 wib 12.00 - 18.00 18.00 wib 18.00 wib
Loading + Set Up Rigging Main Set Loading + Set Up Basic Main Set Loading + Set Up Rigging Tribun Loading + Set Up Basic Set Tribun Loading + Install Basic Lighting
Lighting + Mata Elang Set Builder + Supplier Lighting + Mata Elang Set Builder + Supplier Lighting + Mata Elang
3
Selasa, 11 Des 2007
00.00 - done
Cont. Set Up Lighting Cont. Set Up Basic Set + Tribun
Lighting + Mata Elang Set Builder + Supplier
4
Rabu, 12 Des 2007
00.00 - done
Cont. Finishing Main Set + Tribun Cont. Set Up Lighting Set Up Ruang Artis Loading Power Lighting Loading FX Lighting Focussing Lighting Docking Sound System (Loading Power Genset Audio) Cont. Finishing Stage (Basic Set Band) + Tribun Install FX Lighting Note : 1 Cam + 1 Monitor stby for Lighting Cont. Focussing Lighting Loading Sound System ( FOH + Mixer Stage Monitor + Broadcast ) Loading AC Di ruangan Screen Loading Screen + LED + Plasma + Macintosh Install Grafis & Screen to Main Source Loading Audio (Equipment + Instrument) : OB Van + SNG to Venue
Set Builder + Supplier Lighting + Mata Elang UPM MEP + Supplier Lighting + Mata Elang Lighting + Mata Elang Audio + Supplier
Continue Finishing Stage Continue Focussing + Demo Lighting Continue Sound Check Band Loading Audio (Equipment + Instrument) : Loading + Line Check + Sound Check Setting Camera White Balance Break + Sholat Jumat GENERAL REHEARSAL (incl. LED) Setting SNG Briefing All Crew (After Rehearsal Done)
Set Builder + Supplier Lighting Audio + crew Band
5
Kamis, 13 Des 2007
10.00 wib 12.00 wib 16.00 - 24.00 18.00 wib 22.00 wib 00.00 - done 00.00 - done
12.00 - 18.00 20.00 wib 19.00 22.00 6
JUMAT, 14 Des 2007
00.00 - done
07.00 08.00 - done 10.00 12.00 - 13.30 14.00 wib 15.00 22.00 -
Docking Rigging Docking Stage + Tribun
Lighting + Mata Elang Set Builder + Supplier
Set Builder + Supplier Lighting + Mata Elang Lighting + Mata Elang Audio + Sumber Ria UPM + GA
TS
TS + Campers TP + TS + CCU All Crew All Crew + All Artist Transmisi All Crew
OPERATIONAL RUNDOWN
HUT 6 TRANS NO 7
DAY - TIME Sabtu, 15 Des 2007
00.00 - done 08.00 09.00 -
09.00 - 17.00 16.00 - 17.00 17.00 18.00 -
19.00 - 23.00 23.00 - done
ACTIVITY Continue Focussing + Demo Lighting Continue Finishing Stage SNG, Check Signal, Pointing, Bartone, Sync. Etc Final Check Stage Final Check Audio + Lighting + Camera White Balance REHEARSAL RUN THROUGH Sweeping Gegana All Artist + All Crew Preparation The Show Final Check Equipment Audience Entry Venue OFF AIR LIVE ON AIR HUT TRANS 6 Dismantle
PIC Lighting Set Builder + Supplier Transmisi Set Builder Crew On Duty TP + TS + CCU All Crew + All Artist UPM + Security All Crew + All Artist ALL CREW Protokoler + FD Tim Off Air All Crew + All Artist All Crew
Update : 27 / 11 / 2007
TALENT SCHEDULE HUT TRANS KE 6
SATURDAY, 15 DEC'07
FRIDAY, 14 DEC'07
DAY/ DATE
NO
TIME
ARTIST
DANCER / OTHERS
1
08.00
LETTO
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK
2
10.00
PETERPAN
LOADING ONLY
3
12.00
BREAK SHOLAT JUMAT
BREAK SHOLAT JUMAT
4
13.00 - 15.00
PETERPAN
LINE CHECK + SOUND CHECK
5
13.00
SAMSONS
LOADING ONLY
6
14.00 - 16.00
UNGU
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK + REHEARSAL SONG
7
15.00 - 17.00
ALUNA, IAN ANTONO
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK + REHEARSAL SONG
HOMEBAND
8
16.00 -18.00
ALUNA, IAN ANTONO
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK + REHEARSAL SONG
HOMEBAND
9
17.00 - 19.00
SLANK
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK + REHEARSAL SONG
10
19.00 - 21.00
ALUNA, TRANSCORP
REHEARSAL SONG
11
20.00 - 21.00
SAMSONS
LINE CHECK + SOUND CHECK + REHEARSAL SONG
12
23.00
13
24.00
AGNES MONICA
REHEARSAL SONG
1
08.00 - 09.00
NIDJI
LOADING + LINE CHECK + SOUND CHECK
2
09.00
MATTA, SHE
REHEARSAL (PLAYBACK ONLY)
3
11.00
LETTO
REHEARSAL LETTO + BCL
4
11.45
NIDJI
REHEARSAL NIDJI + Penonton
5
12.30
AGNES
REHEARSAL AGNES
6 7 8 9 10
13.15 14.00 14.45 15.30 16.15 - 17.00
PETERPAN SAMSON SLANK + PERKUSI UNGU ALUNA & SINGERS
REHEARSAL PETERPAN REHEARSAL SAMSON REHEARSAL SLANK + PERKUSI + VOKALIS REHEARSAL UNGU REHEARSAL (DEWI PERSSIK. BCL, GITARIS2, IAN ANTONO, etc) LIVE REPORTASE DAN REDAKSI SORE
HOMEBAND
HOMEBAND
HOMEBAND
REMARKS
PART / ITEM
CONTACT PERSON
PIC CREATIVE
PIC AUDIO PERSONS
No Part Artis 1 I Pemain STOMP 2 I Agnes Monica 25 XII Agnes Monica 3 11
I Ratu VI Ratu + Samson
23
XI Samson
5 26 6 12
II XII III VI
22 9 17
X Nidji V Extravaganza VIII Mr. Magis
18 27 31 4
VIII Trio Macan Dewi Persik XIII Dewi Persik XIV Matthew + Ima II Komeng + Partner
9 13 19
V Komeng + Partner VI Komeng + Partner IX Komeng + Partner
21 24 28
X Komeng + Partner XI Komeng + Partner XIII Komeng + Partner
29 14 15 7 10 16 30 8
XIV VII VII III VI VII XIV IV
20
Radja Radja Ungu Ungu + Nidji
Komeng + Partner Iwan Fals Ust. Yusuf Mansyur Indy + Ferdy Indy + Ferdy Indy + Ferdy Indy + Ferdy Iwan Fals
IX Iwan Fals Agnes Monica Giring Nidji Ian Radja Pasha Ungu Bams Samson Tora Sudiro
Dancer / Others Nezindahood Nezindahood Nezindahood
Audio SFx Band Band
UDW
Band Band
String Section
Band
Ian Palsu
Band Band Band Band
Dancer
Band
Dancer Macan Dancer Macan UDW All Artist
Remarks Opening Atraksi Perkusi Song : Tak Ada Logika Gimmick Song. Song : Ini Gila, Ini Cinta Song : Teman Tapi Mesra Kolaborasi : Naluri Lelaki - Lelaki Buaya Darat Song : Medley Bukan Diriku - Kenangan Terindah Song : Benci Bilang Cinta Song : Yakin Song : Seperti Yg Dulu Kolaborasi : Demi Waktu - Sudah Song : Hapus Aku Parodi / Song #6 (Minus One) Gimmick Sulap Tag to Song #10
Tohpati
Song : SMS
Tohpati Tohpati SFx Tohpati
Song : Tak Bisakah (koplo) Song : Milik Kita Bersama Gimmick tag to song Benci Bilang Cinta Tag to Parodi / Song #6 Hooker Tag to song #11
Burung Makau Pawang Burung Unta Tokoh Palsu
Tohpati
Tokoh Palsu Choir Crew Choir Crew
Tohpati Tohpati Tohpati
Choir Cello Biola Backing Vokal
Band
Band
Tag to song #12 Hooker Tag to Kuis Cari Pasangan Gimmick Kuis Kuis Cari Pasangan Kuis Cari Pasangan Song : Indonesia Pusaka Pembacaan Doa Info Kuis + Hooker Tag to Song #7 Round Up + Hooker Closing Program Song : Izinkan Aku Menyayangimu
Kolaborasi : Bento
SCHEDULLE LOADING & SOUND CHECK INSTRUMENT BAND HUT TRANS KE-6 DAY - TIME
NO 1
Jumat, 14 Des 2007
10.00
Loading + Line Check + Sound Check Letto
Audio + Crew
Loading Peterpan
Audio + Crew
Line Check + Sound Check Peterpan
Audio + Crew
Loading Samsons
Audio + Crew
14.00 - 16.00
Loading + Line Check + Sound Check + Rehearsal Song Ungu
Audio + Crew
15.00 - 18.00
Loading + Line Check + Sound Check + Rehearsal Song Aluna + Ian Antono
Audio + Crew
17.00 - 19.00
Loading + Line Check + Sound Check + Rehearsal Song Slank
Audio + Crew
20.00 - 21.00
Line Check + Sound Check + Rehearsal Song Samsons
Audio + Crew
13.00
Sabtu, 15 Des 2007
REMARKS
Loading Audio (Equipment + Instrument Band) : 08.00
13.00 - 15.00
2
ACTIVITY
Loading Audio (Equipment + Instrument Band) : 08.00 - 09.00
Loading + Line Check + Sound Check Nidji
Audio + Crew