PROPOSAL IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IbK)
IPTEK KEWIRAUSAHAAN (IbK) DI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
OLEH 1. 2. 3. 4.
DIANA LUKITASARI S.H.,M.H. YUDHO TARUNO MURYANTO S.H.,M.Hum. DIANA TANTRI C. S.H.,M.Hum. ENDANG MINTOROWATI S.H.M,Hum
Ketua : 197807022008122002 Anggota : 197701072005011001 Anggota : 197212172005012001 Anggota : 194905051980032001
DIBIAYAI DENGAN DIPA DP2M SESUAI SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN KEGIATAN NOMOR: 24/UN.27.3/PM/2012
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDI DIKAN NASIONAL
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012 1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul
: Iptek Kewirausahaan (IbK) di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ketua Tim Pelaksana
:
a. Nama lengkap
: Diana Lukitasari S.H.,M.H.
b. Nip/NIK
: 197807022008122002
c. Jabatan/golongan
: Penata Muda/ III b
d. Universitas
: Sebelas Maret Surakarta
e. Program studi
: Ilmu HUkum
f. Alamat kantor/TLP/fax/Email
: Jl. IR. Sutami 36 A Surakarta (0271) 664989
g. Alamat rumah/Tlp/Fax/Email
: Jl. Kahuripan Utara Raya 04/06 Sumber Surakarta 0271 713099 lukitasari. Diana @ mail. com
3. Anggota tim pelaksana a. Dosen
: 4 Orang
b. Praktisi
: 2 Orang
c. Teknisi/programmer
:-
4. Peserta a. Mahasiswa PKMK
: 5 Orang
b. Mahasiswa PKMK lainya
: 5 Orang
c. Mahasiswa yang merintis Usaha Baru
: 10 Orang
d. Alumni
:
5. Biaya kegiatan a. Dikti
: RP. 25.000.000,-
b. Perguruan Tinggi
:
c. Sumber lain
:
6. Tahun Pelaksanaan
: 2012 sampai tahun 2014
2
Mengetahui,
Surakarta 1 Nopember 2012
Dekan Fakultas Hukum Universitas
Ketua Tim Pelaksana
Prof. DR. Hartiwingsih, S.H.,M.Hum.
Diana Lukitasari, S.H.,M.H.
NIP : 195702031985032001
NIP : 197807022008122002
Menyetujui, Ketua LPPM
Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., NIP: 196606111991031002.
3
IPTEK KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS HUKUM
A. Analisis Situasi Dunia kewirausahaan saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Munculnya wirausaha-wirausaha muda yang berasal dari kalangan kampus mulai menggeser paradigma , bahwa pengusaha sukses tidak hanya berasal dari luar dunia kampus dan hanya dari kelompok keluarga pengusaha. Pengusaha-pengusaha muda yang berbasis pada dunia kampus tersebut sudah mampu mengembangkan usaha bisnisnya tidak hanya dalam skala lokal, namun sudah merambah pasar internasional. Perkembangan dunia usaha tidak terlepas dari peran pengembangan kewirausahaan di dunia pendidikan terutama pendidikan formal di kampus. Pendidikan kewirausahaan yang telah dilakukan di lingkungan UNS sejak tahun 1990-an telah membawa dampak perubahan yang besar pada pola pikir dan paradigma mahasiswa terkait dengan dunia kewirausahan. Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 telah memporakporandakan sendi-sendi perekonomian. Kondisi perekonomian yang tidak stabil menimbulkan efek pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Sempitnya lapangan pekerjaan juga berimbas pada lulusan perguruan tinggi. Banyak lulusan sarjana dari perguruan tinggi yang menyandang status pengangguran terdidik. Pengembangan kewirausahaan yang digalakkan oleh program pemerintah, terutama di lingkungan perguruan tinggi menjadikan lulusan sarjana dari perguruan tinggi selain mempunyai bekal keilmuan sesuai dengan bidang dan kompetensi ilmunya juga didukung pula kemampuan kewirausahaan sebagai bekal para lulusan sarjana ketika lulus dalam pendidikan yang ditempuh. Pengalaman di berbagai negara maju menunjukkan bukti bahwa semakin banyak penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi melalui wirausaha, akan berdampak pada kemajuan ekonomi bangsa tersebut. Mengingat masih tingginya tingkat pengangguran di kalangan terdidik, khususnya para alumni perguruan tinggi, mulai tahun 1997 Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
terpanggil untuk aktif mengembangkan budaya kewirausahaan di
perguruan tinggi dengan menyediakan anggaran dana untuk kegiatan pendukung kewirausahan seperti ; kuliah kewirausahaan (KWU), kuliah kerja nyata usaha (KKN-U), klinik konsultasi
4
bisnis dan penempatan kerja (KBPK), magang kewirausahaan (MKU), program kreatifitas mahasiswa (PKM) dan inkubator wirausaha baru (INWUB)1. Program pengembangan kewirausahaan di UNS saat ini hampir seluruhnya sudah sesuai dengan instruksi Direktorat Pendidikan Tinggi, seperti program kuliah kewirausahaan yang saat ini dijalankan hampir di seluruh program fakultas yang ada di UNS, selain itu program kreatifitas dan inkubator wirausaha baru/inkubator
bisnis dan program yang lainnya sudah berjalan
beriringan. Program pengembangan kewirausahaan yang ada di UNS tidak sepenuhnya berjalan secara efektif dan secara optimal mampu memunculkan wirausaha muda atau wirausaha mandiri yang benar-benar handal dan siap terjun ke dunia bisnis secara riil. Kondisi ini dapat dilihat dari belum adanya kegiatan yang saling berkaitan dari kegiatan hulu sampai kegitan hilir yang outputnya dalam rangka memunculkan wirusaha muda di lingkungan UNS khususnya di fakultas hukum. Permasalahan pengembangan program kewirausahaan di UNS selain permasalahan tersebut di atas, permasalahan belum dijadikannya kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah yang urgen dalam menunjang karir mahasiswa di luar kompetensinya menyebabkan kuliah kewirausahaan hanya sebagai kuliah “gugur tugas” yang hanya dijalankan oleh mahasiswa sebagai kuliah untuk menambah sks yang sifatnya wajib. Belum banyak munculnya wirausaha yang berasal dari fakultas hukum UNS menyebabkan mata kuliah kewirausahaan dipandang sebelah mata. Pengembangan konsep kewirausahaan di kampus saat ini masih dianggap dalam tataran konsep belaka belum mengarah pada konsep yang riil dan aplikatif yang dapat dilaksanakan oleh setiap mahasiswa baik yang tergabung dalam program kreatifitas kewirausahaan maupun programprogram kewirausahaan yang ada dikampus. Kondisi ini banyak terjadi di fakultas di UNS terutama fakultas dimana yang tidak ada keterkaitan dengan bidang-bidang ekonomi. Melihat kondisi di atas maka diperlukan sebuah konsep pengembangan kewirausahaan di kampus yang berbasis pada magang kewirausahaan dan inkubator kewirausahaan dengan mitra usaha. Program Iptek Kewirausahaan pada prinsipnya memberikan wawasan dan pemahaman terkait paradigma, bahwa usaha sungguhan (real business) adalah samudra yang digeluti oleh seorang wirausaha yang tidak mengenal jalan pintas, apalagi cara-cara menjadi kaya, melainkan merupakan perilaku berusaha yang jujur, hasil dari kerja keras dan kepercayaan2.Program
1 2
Asri lkasmi riani,dkk, 2005, Dasar dasar kewirausahaan,UNS perss Rhenald Kasali, dkk, 2010, Modul Kewirausaha untuk program Strata 1, PT. Mizan Republika
5
pengembangan kewirausahaan di UNS khususnya di fakultas Hukum telah dilakukan dengan jalan mensinkronkan materi perkuliahan pada uji kompetensi dasar ke 4 (empat) yang mana dilakukan dengan menyusun konsep proposal usaha yang dilakukan di setiap kelas dengan para mahasiswa membentuk kelompok wirausaha lalu dilakukan uji kelayakan melalui presentasi di setiap proposal usaha tersebut. Sebagai kegiatan tindak lanjut dalam rangka pengembangan kewirausahaan pada tanggal 11-16 Desember 2011 dilakukan Pekan Kewirausahaan di lingkungan Fakultas Hukum UNS. Dalam acara tersebut sejumlah kelompok bisnis atau usaha mahasiswa yang dipresentasikan dalam uji kompetensi dasar 4 (empat) di akhir perkuliahan direalisasikan ke dalam pekan kewirausahaan yang difasilitasi pihak fakultas.
Pekan
kewirausahaan yang ada di fakultas hukum merupakan wujud apresiasi terhadap karya inovatif mahasiswa yang dituangkan dalam bentuk konsep wirausaha yang mempunyai nilai ekonomis. Dengan diadakannya pekan kewirausahaan maka diharapkan dapat memacu munculnya wirausahawan di kalangan mahasiswa khususnyadi fakultas hukum UNS. Berdasarkan
sumber
dari
bidang
kemahasiswaan
Pembantu
rektor
III
bidang
Kemahasiswaan UNS DR. Dwi Triyanto, menyatakan bahwa jumlah mahasiswa UNS yang mengikuti program kreatifitas mahasiswa pada tahun 2011 meningkat jumlahnya dari tahun sebelumnya dan proposal yang diterima dan didanai oleh Dikti sejumlah 322 proposal termasuk di dalamnya proposal program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan.3 Hal senada juga diungkapkan oleh
Kepala Bagian Minat dan Penalaran Mahasiswa (Minalwa) Biro
Kemahasiswaan UNS, Drs Sutarno S.Sos yang membentuk kelompok kerja di setiap fakultas untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti Program Kreatif Mahasiswa (PKM) yang dikompetisikan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Selain itu, kelompok kerja didirikan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa menghadapi PKM agar semakin banyak tim yang masuk verifikasi Dikti4. Dari 322 proposal yang didanai oleh dikti khusus untuk program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan berjumlah 53 proposal5. Berdasarkan sumber dari bidang III kemahasiswaaan UNS rekap untuk tiap fakultas khususnya bidang kreatifitas mahasiswa kewirausahaan di
3
http://www.solopos.com/2011/pendidikan/322-proposal-pkm-uns-mendapat-pendanaan-dikti-86807 solopos, 24 februari 2011 4 Joglosemar 9 oktober 2011 5 http://www.uns.ac.id/news_event.php?idMn=1&act=det&idA=617
6
fakultas hukum hanya 3 yang lolos untuk didanai untuk periode 2010-20116. Dari jumlah tersebut bila dilihat dari jumlah mahasiswa yang ada di fakultas hukum tentunya masih jauh dari yang diharapkan. Pengembangan kewirausahaan dipandang sebagai langkah strategis dalam upaya turut mengatasi permasalahan ekonomi bangsa. Menurut menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah pada saat pencanangan Gerakan Nasional Kewirausahaan (GNK) tahun 2011 menyatakan jumlah wirausahawan baru mencapai 0,24 % dari total jumlah penduduk Indonesia, Padahal target dari 230 Juta penduduk Indonesia adalah 4,6 % wirausaha7, hal tersebut jauh dari yang diharapkan Dengan adanya program iptek kewirausahaan ini diharapkan mahasiswa dari fakultas hukum yang lolos seleksi program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan dan mahasiswa peserta mata kuliah kewirausahaan yang saat ini sedang merintis usaha untuk ditindaklanjuti dengan merealisasi proposal dan melakukan pembinaan dan pendampingan. Sebagai informasi bahwa mahasiswa peserta kewirausahaan baik yang sudah lolos program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan, maupun mahasiswa yang sedang merintis usaha dan alumni yang sudah merintis usaha dapat diklasifikasikan jenis usahanya menjadi beberapa jenis diantaranya adalah di bidang kuliner dan produk makanan, di bidang konveksi (tas lukis, dan celana jeans), dan di bidang jasa berupa (jasa untuk EO dan entertainment). Keunikan dari bidang usaha yang dijalankan atau sedang dirintis oleh tenant dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Untuk bidang makanan dan kuliner Keunikan dan kekhasan dari produk ini adalah para mahasiswa mengolah bahan makanan tradisional yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki nilai inovasi dan kreatifitas tinggi serta keunikan yang tidak dimilki oleh produk makanan yang lainnya, seperti pada produk makanan dari bahan jantung pisang yang dibuat secara krispi dan produk jadah yang merupakan makanan yang terbuat dari tepung ketan dengan perpaduan kelapa yang dibuat sedemikian rupa dengan variasi rasa bermacam-macam dari rasa coklat, keju, strobery dll. Disamping itu ada produk tenant yang menyajikan produk makanan yang berbahan dasar dari jamur berupa bakso dari jamur dan bakso bakar jamur. Selain produk makanan terdapat juga produk minuman yang berasal dari tanaman secang yang
6
http://mawa.uns.ac.id/index.php?pilih=lihat&id=1531&PHPSESSID=57221f73922902e4695181ff38eb0b38 Panduan pelaksana Program peningkatan Kemampuan Dosen Dalam pendidikan Kewirausahaan, 2011, Dirjent PT Kemndiknas. 7
7
diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman untuk kesehatan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 2.
Produk konveksi Keunggulan dan keunikan dari produk ini adalah para tenant menyajikan produk berupa tas lukis yang memiliki nilai estetika dan seni yang tinggi sehingga dapat merubah nilai ekonomis dari suatu barang menjadi lebih tinggi karena ada unsur seni di dalamnya. Selain itu produk celana jeans yang dihasilkan dari produk tenant memilki nilai ekonomis yang bagus dengan harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dengan tetap menampilkan model dan desain modern.
3.
Untuk produk Jasa entertainment Para tenant mampu menuangkan ide dan gagasan yang kreatif dengan menjadi konsultan terkait dengan kegiatan sebuah event pertunjukan maupun event yang berkaitan dengan entertainment dengan menyediakan jasa desainnya, hal ini belum banyak dilakukan oleh siapapun dan ini merupakan peluang bisnis yang bagus. Dalam rangka memfasilitasi dan memberikan bantuan terkait program iptek kewirausahaan
pihak fakultas hukum secara infra struktur sudah memadai, hal ini dapat dilihat dalam rangka pekan kewirausahaan yang diselenggarakan pada bulan Desember 2011 fakultas yang memberikan sarana berupa penyediaan tempat dan ruang bagi tenant mahasiswa yang sedang atau sudah merintis usaha. Fasilitas lain pendukung dalam rangka kegiatan iptek kewirausahaan dengan tersedianya ruang yang representatif yang dapat digunakan sebagai ruang untuk kegiatan pembinaan dan ruang pelatihan yang mana fasilitas tersebut didukung oleh ruang yang ber AC, layar, LCD monitor, jaringan komunikasi berupa wi fi, wi fi internet yang dapat diakses oleh setiap mahasiswa, sehingga para tenant dapat memasarkan dan memperkenalkan produknya melalui media internet, telepon dan faximile, whiteboard dll. Fasilitas yang diberikan oleh pihak fakultas hukum secara khusus telah mendudukung dan merangsang pembentukan wirausaha muda di kalangan mahasiswa khususnya di fakultas hukum UNS. Langkah yang ditempuh pihak fakultas mendapat apresiasi dari tenant yang membuka stand di fakultas hukum mengingat hal tersebut baru pertama kali dilakukan semenjak mata kuliah kewirausahaan diajarkan dan dijadikan materi wajib di faklultas hukum. Hal ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dan sebagai embrio dalam menunjang kegiatan iptek kewirausahaan di fakultas hukum dan menunjang program IbIKK (iptek bagi inovasi dan kreatifitas kampus) di fakultas hukum UNS 8
yang mana saat ini belum ada. Selain sarana tersebut diatas pihak fakultas juga menyediakan akses informasi dan teknologi berupa jaringan internet. Dalam rangka upaya mengembangkan iptek kewirausahaan di fakultas hukum selain sarana dan prasarana yang mendukung diperlukan pula pengelola yang profesional dan handal. Para pengelola ini merupakan dosen kewirausahaan yang sudah mengikuti berbagai macam pelatihan kewirausahaan dan didukung pula dosen kewirausahaan yang memiliki latar belakang usaha yang beragam yang mana dapat menunjang program iptek kewirausahaan serta dapat dijadikan sebagai tempat magang dan dapat digunakan sebagai inkubator bisnis oleh para tenant.
B. Metode Pelaksanaan Dalam rangka melaksanakan program iptek kewirausahaan di fakultas hukum UNS untuk menghasilkan 5 (lima) wirausahawan dalam kurun waktu satu tahun, pengelola melakukan rekruitmen tenant peserta iptek bagi kewirausahaan dengan pola sebagai berikut : 1.
Pola rekruitment peserta melalui program PKMK yang sedang berjalan. Dalam pola rekruitment ini peserta tenant berasal dari mahasiwa program PKMK yang lolos dan disetujui untuk didanai, sebagai tindak lanjut dari usulan yang disetujui dan didanai tersebut untuk direalisasikan secara nyata dan konkrit melalui program IbK. Dengan program ini diharapkan tenant mampu mengoptimalkan potensi dan SDM yang ada melalui kegiatan bisnis yang lebih marketable.
2.
Pola rekruitment peserta melalui program PKMK yang sudah selesai programnya. Dalam pola rekruitmen melalui alumni program PKMK yang sudah selesai programnya namun tidak ditindaklanjuti untuk direalisasikan dalam konsep bisnis secara berkelanjutan. Model ini biasanya mahasiswa yang mengikuti program PKMK hanya sebatas memenuhi kriteria dalam proposal yang diajukan dan yang didanai. Para tenant melakukan realisasi dalam rangka memenuhi ketentuan yang ada dalam proposal dan ketentuan yang disyaratkan oleh pihak penyelanggara program, sehingga pihak tenant belum secara sungguh sungguh dan riil menindaklanjuti kegiatan usahanya, jadi hanya sebatas tuntutan formalitas belaka dan setelah semua ketentuan formil dipenuhi maka selesai sudah program tersebut tanpa ada tindak lanjut.
3.
Pola rekruitment peserta melalui Jaringan alumni.
9
Pola rekruitmen melalui jaringan alumi dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan jaringan CDC (carier development centre) terkait keberadaan dan staus dari alumni terutama alumni yang sudah atau sedang merintis kegiatan usaha. 4.
Pola rekruitment peserta diluar program PKMK dan alumni. Dalam pola rekruitment ini dilakukan dengan cara memberikan kesempatan bagi setiap mahasiswa atau tenant yang sedang atau sudah merintis kegiatan usaha di luar kelompok alumni, dan diluar program PKMK, artinya berasal dari mahasiswwa fakultas hukum baik yang sudah atau belum mengambil mata kuliah kewirausahaan yang berminat dan intens dengan kegiatan kewirausahaan. Metode pendekatan yang digunakan dalam rangka iptek kewirausahaan di fakultas hukum
UNS dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain : 1.
Inventarisasi calon tenant Dalam rangka mencari dan mewadahi calon tenant maka perlu dilakukan inventarisasi terkait calon tenant. Dalam pola ini calon wirausahawan atau calon tenant sudah dilakukan identifikasi melalui keempat program tersebut di atas,untuk kemudian dilakukan inventarisasi mengenai jumlah tenant yang akan direkrut dan pengelompokan klasifiksi jenis dan bidang usaha yang dijalankan oleh para tenant. Proses seleksi ini dilakukan dengan cara membuat standarisasi terkait calon tenant yang sedang merintis atau sudah melaksanakan kegiatan usaha. Penilaian dan seleksi didasarkan atas studi kelayakan usaha dari calon tenant. Dengan cara ini maka akan didapatkan calon tenant yang berkualitas mengingat banyaknya calon tenant yang berminat dan memiliki jenis bidang usaha yang beragam.
2.
Bimbingan kewirausahaan Sebagai tindak lanjut dari calon tenant yang sudah diseleksi dan di inventarisir maka tahap selanjutnya adalah dilakukannya bimbingan kepada calon tenant yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan wirausahawan yang mandiri dan profesional. Bimbingan terhadap calon tenant ini dilakukan oleh tim yang mana tim tersebut berasal dari pihak pengelola (tim iptek ) yang terdiri dari unsur dosen kewirausahaan dan juga dari tim perusahaan mitara yang akan memberikan layanan bimbingan dan konsultasi sesuai dengan kompetensi dan keahlian dari perusahaan mitra. Di samping perusahaan mitra yang melakukan pembinan dan bimbingan, pembinaan dan bimbingan juga 10
diberikan oleh mitra dalam kegiatan ini yang berasal dari kalangan perbankan. Kalangan perbankan disini akan dilakukan oleh pihak Bank Mandiri selaku bank yang banyak melakukan kerjasama dan menaungi dalam kegiatan kewirausahaan khususnya di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi. Adapun kegiatan bimbingan kewirausaan tersebut dapat dilakukan dengan cara : a.
Aspek pemasaran Bimbingan terkait aspek pemasaran disini diberikan oleh pihak perusahaan mitra dan juga pihak pengelola yang berkompeten terkait kiat-kiat melakukan pemasaran produk yang dihasilkan oleh tenant dalam merintis usahanya serta dalam rangka menghadapi persaingan bisnis.
b.
Aspek pembiayaan Bimbingan dalam aspek pembiayaan dilakukan oleh pihak bank yang terkait. Dalam hal ini dtekankan pada pengelolaan keuangan dan akutansi pembukuan terkait bidang usaha yang dijalankan oleh tenant. Disamping itu akan diberikan bimbingan berkaitan dalam hal proses pengajuan kredit terkait bidang usaha yang dijalankan oleh tenant kedepannya.
c.
Aspek produksi Pola bimbingan untuk aspek produksi dilakukan oleh pihak perusahaan mitra yang mana disesuaikan dengan jenis dan bidang usaha yang dirintis oleh tenant. Dalam bimbingan ini diarahkan untuk mengoptimalkan hasil dari produk tenant yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan guna meningkatkan volume produksi dari usaha tenant.
d.
Legalitas usaha Bimbingan terkait dengan status dan aspek hukum dalam usaha yang dilakukan oleh tenant dilakukan oleh tim pengelola dari dosen kewirausahaan yang mana hal ini sudah sesuai dengan latar belakang tim pengelola. Dalam metode ini pihak tenant akan diberikan wawasan dan bimbingan terkait dengan pilihan status badan usaha yang akan dipilih oleh tenant, karena hal tersebut berkaitan dengan tanggungjawab hukum suatu badan usaha baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
3. Magang kewirausahaan di perusahaan mitra 11
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan bimbingan dan konsultasi tersebut maka para tenant akan diprogramkan magang pada perusahaan mitra berdasarkan jenis dan bidang usaha yang dijalankan oleh tenant. Pihak perusahaan mitra telah memberi kesanggupan untuk melakukan magang di tempat perusahaan mitra sesuai dengan kebutuhan pihak tenant dan melakukan pembimbingan bersama dengan tim pengelola untuk dapat memberikan pengalaman baru dan aplikasi dari proses pembimbingan kepada para tenant. Program magang ini diharapkan dapat memberikan pengalaman secara langsung bagi para tenant dalam rangka mengelola sebuah usaha. 4. Busisness opportunity dengan perusahaan mitra Program business opportunity ini merupakan konsep sederhana yang dibuat oleh tim pengelola iptek kewirausahaan dengan memadukan kerjasama antara perusahaan mitra dengan para tenant menjadi sebuah konsep “anak perusahaan dengan bapak perusahaan” yang mana perusahaan mitra menjadi induk perusahaan dari para tenant yang akan menjadi pembinaan dan pembimbing para tenant yang melakukan kegiatan usahanya dan dapat menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan bilamana kegiatan bisnisnya sama dan sejenis. Secara kongkrit ini dapat dilaksanakan dengan konsep perusahaan hulu dan hilir, artinya para tenant yang memiliki jenis usaha yang sama dan sejenis dengan perusahaan mitra dapat menjadi pemasok kebutuhan atau produk dari perusahaan mitra dan sebaliknya. Dengan konsep ini para pihak yang terlibat dapat diuntungkan dan tanpa terjadi persaingan yang tidak sehat. 5. Monitoring dan evaluasi tenant. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melihat dari berbagai aspek baik dari aspek sosial, produksi, pemasaran, keuangan dan sebagainya. Metode monitoring dan evaluasi terkait kegiatan usaha yang dilakukan oleh tenant dengan membuat time schedule berdasarkan laporan secara berkala yang dapat dibuat berdasarkan pantauan secara mingguan (weekly) dan bulanan (monthly) sebuah laporan dari berbagai aspek tersebut namun yang paling utama adalah pembukuan atau arus kas, atau laporan rugi laba secara sederhana dan ringkas tanpa mengurangi subtansi layaknya dalam sebuah perusahaan. Program monitoring ini dilakukan dengan cara 12
mewajibkan tenant membuat laporan. Kegiatan laporan ini akan disupervisi oleh perusahaan mitra dan tim pengelola iptek kewirausahaan.
C. Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan iptek bagi kewirausahaan disusun sebuah rencana kerja yang disesuaikan dengan metode pendekatan yang mana dibagi dalam beberapa tahapan antara lain : 1.
Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan sesuai dengan metode pelaksanaan yang dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain : a.
Rekruitment tenant. Dalam kegiatan rekruitment pola yang digunakan sesuai dengan metode pelaksanaan yaitu dengan merekrut calon tenant berdasarkan metode pelaksanaan yaitu rekruitment terkait peserta PKMK yang sedang berjalan, peserta PKMK yang sudah selesai programnya, calon tenant di luar program PKMK, dan tenant berasal dari Alumni. Untuk rekruitment khusus tenant alumni tim pelaksana bekerjasama dengan bidang kemahasiswaan dan CDC (Carier Development Centre) untuk melacak keberadaan alumni yang sedang atau sudah melakukan kegiatan usaha.
b.
Inventarisir tenant berdasarkan jenis dan bidang usaha Setelah dilakukan rekruitment terhadap calon tenant maka dilakukan inventarisasi jenis dan bidang usaha tenant. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembinaan dan pemberian pelatihan pada calon tenant, sehingga nantinya program magang yang dilakukan dapat berjalan efektif dan sesuai dengan bidang usaha yang dilakukan oleh para tenant.
2.
Tahap pelaksanaan a.
Bimbingan usaha Kegiatan bimbingan usaha dilakukan oleh tim pengelola iptek kewirausahaan bersama dengan perusahaan mitra dengan model pendidikan dan pelatihan dengan mengambil tempat di perusahaan mitra ataupun di Fakultas hukum UNS. Pola yang dilakukan adalah dengan model ceramah, workshop, dan diskusi materi sesuai dengan kompetensi bidang yang dimiliki oleh para tentor baik dari tim pelaksana maupun perusahaan mitra dan pihak perbankan. 13
b.
Magang di perusahaan mitra Penyaluran kegiatan magang dilakukan berdasarkan jenis usaha para tenant dengan disesuaikan ruang lingkup perusahaan mitra. Secara kompetensi bidang usaha perusahaan mitra sudah sesuai dengan jenis dan bidang usaha para tenant. Sebagai contoh jika tenant yang jenis usahanya di bidang kuliner dapat magang di Diana Bakery atau anak perusahaan dari PT. Sumber Santosa yang bergerak dalam bidang kuliner yang bernama “ Mas Mbong Steak” yang mana keberadaan rumah makan tersebut berada di daerah Mangkunegaran dan salah satu cabangnya berada di belakang kampus UNS Kentingan dan daerah Palur. Sedangkan untuk bidang usaha tenant yang lainnya juga dapat melakukan kegiatan magang di salah satu anak perusahaan PT. Sumber Santosa yaitu di PT. Selaras dan PT. Trita Perkasa.
c.
Business opportunity Dalam kegiatan business opportunity ini para tenant melakukan kegiatan usaha secara rill dengan melakukan kolaborasi dengan perusahaan mitra, bilamana jenis usaha tenant yang sesuai dengan perusahaan mitra dapat melakukan kerjasama sebagai pemasok atau penyedia bahan bagi perusahaan mitra (kegiatan hulu dan hilir) atau menjadi mitra dalam pendistribusian produk dari tenant atau sebaliknya. Kegiatan Business opportunity ini sangat berperan bagi keberhasilan tenant dalam melakukan kegiatan usahanya,sehingga dengan sistem ini jaringan bisnis dan akses bisnis menjadi terbuka mengingat peran dari perusahaan mitra yang sudah berkecimpung dalam kegiatan bisnis cukup lama. Selain itu dengan program ini tenant dapat mengakses jaringan perusahaan mitra yang dipunyai.
3.
Tahap evaluasi Monitoring dan evaluasi kegiatan usaha tenant dilakukan berdasarkan metode pelaksanaan dan jadwal kegiatan. Pada tahun pertama monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada bulan ke-2 (dua) pada saat bimbingan,kegiatan magang dan sampai pada saat pelaksanan kegiatan usahan secara riil (business opportunity) hingga selesai jangka waktu dari kegiatan. Pada tahun kedua monitoring dan evaluasi dilakukan pada saat dimulainya kegiatan magang hingga kegiatan selesai. Sedangkan monitoring dan evaluasi pada tahun ke tiga dimulai pada saat kegiatan riil usaha tenant dilakukan (businesss opportunity) hingga jangka waktunya selesai sesuai dengan kontraknya. 14
4.
Jumlah tenant Dalam rangka mempersiapkan 5 (lima) calon wirausahawan yang mandiri yang berbasis iptek maka diperlukan jumlah tenant yang memiliki potensi dan prospek yang bagus di tiap tahunnya. Adapun sistem dan metode yang digunakan dalam rangka menghasilkan jumlah wirausahawan yang mandiri dengan menggunakan metode “optimalisasi kelompok usaha mandiri”. Di setiap tenant yang akan menjadi embrio wirausaha mandiri terdiri dari minimal 3 (tiga) orang, Konsep tenant disini mengadopsi dari konsep PKMK yang setiap kelompok terdiri dari minimal 3 orang. Dengan konsep ini maka setiap anggota tenant berpeluang menjadi wirausahawan mandiri dan diharapkan akan muncul 3 wirausahawan mandiri lagi setelah tiap anggota tenant tersebut menjadi leader bagi calon wirausahawan mandiri selanjutnya. Seterusnya demikian sehingga target 20 tenant tiap tahun akan terpenuhi dan bahkan lebih jumlahnya.
Jadwal pelaksanaan Tahun I (pertama) Kegiatan
Jan
feb
maret
April
Mei
Juni
Juli
Agst Sep Okt Nop Des
Mei
Juni
Juli
Agst Sep Okt Nop Des
1. Rekruitment Tenant 2. Inventarisasi Tenant 3. Bimbingan Tenant 4. Magang 5. Business opportunity 6. Monev
Jadwal pelaksanaan Tahun II (Kedua) Kegiatan
Jan
Feb maret April
1. Pengelompokan Tenant 2. Magang
15
3. Business opportunity 4. Monev
Jadwal pelaksanaan Tahun III (Ketiga) Kegiatan
Jan
Feb Maret
Aprl
Mei
Juni
Juli
Agst Sep Okt Nop
Des
1. Pengelompokan Tenant 2. Magang 3. Business opportunity 4. Monev
D. Kelayakan Perguruan Tinggi 1. Kualifikasi tim pelaksana Dalam rangka pelaksanaan iptek bagi kewirausahaan perlu dukungan sebuah tim pelaksana yang handal dan profesional di bidangnya. Tim pelaksana yang menjalankan kegiatan iptek bagi kewirausahawan merupakan dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan yang ada di fakultas hukum serta para dosen dengan latar belakang seorang wirausahawan. Selain itu tim pelaksana iptek bagi kewirausahaan telah
mengikuti
berbagai
pelatihan
terkait
dengan
kewirausahaan
yang
diselenggarakan baik dalam skala regional maupun nasional
16
2. Struktur organisasi Ketua tim
Mitra Perbankan
Perusahaan Mitra
ant
Divisi Pendidikan & Pelatihan
Teanant
Teanant
Teanant
Divisi Rekruitment &Litbang
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
Teanant
17
3. Fasilitas kewirausahan di fakultas hukum Fasilitas fakultas hukum dalam rangka mendukung kegiatan iptek kewirausahaan berupa fasilitas sarana ruang untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan tenant berupa penyediaan ruang kelas yang representatif dengan dilengkapi fasilitas ruang ber AC, LCD, dan papan tulis whiteboard serta peralatan pendukung lainnya. Kapasitas ruangan menampung 50 orang yang mana hal ini sesuai dengan jumlah anggota tenant yang nantinya akan menjadi calon wirausahawan mandiri. Selain fasilitas tersebut di atas di fakultas hukum secara teknologi informasi juga telah dilengkapi dengan sarana wi fi yang dapat digunakan untuk para tenant mengakses informasi dan sebagai sarana memasarkan produknya melalui media internet. Selain itu lahan di fakultas hukum masih memungkinkan untuk diberikannya fasilitas ruang/tempat tenant melakukan kegiatan bisnis melalui sistem bagi hasil dengan disesuaikan jenis dan bidang usaha yang berkaitan dengan dunia kampus terutama yang berkaitan dengan kuliner. 4. Reputasi lembaga kerjasama di luar UNS Dalam rangka melaksanakan program iptek bagi kewirausahaan di fakultas hukum UNS maka diperlukan kerjasama dengan pihak mitra yang memiliki kompetensi bidang usaha yang dapat menunjang program iptek bagi kewirausahaan. Adapun pihak mitra ini terdiri dari 2 (dua) pihak. Pihak pertama adalah PT. Sumber Santosa yang mana merupakan perusahaan group yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang antara lain bidang kuliner, perdagangan, jasa dan lain-lain. Dan pihak kedua adalah Diana Bakery sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi kue dan roti serta dari Bank Mandiri cabang Surakarta yang nantinya difokuskan pada aspek pembiayaan dan pembinaan tenant. Untuk pihak PT. Sumber Santosa dan Diana Bakery sudah menyatakan kesediannya untuk dilakukan kerjasama dengan tim pengelola iptek kewirausahaan khususnya dalam hal magang bagi para tenant. Sedangkan pihak Bank Mandiri Cabang Surakarta bersedia menjadi tentor atau konsultan dalam bimbingan tenant serta kedepannya diharapkan menjadi sumber pendanaan bagi wirausahaan yang sudah berhasil serta siap terjun ke dunia bisnis. 18
E. Biaya Pekerjaan Biaya penelitian yang diperlukan dalam kegiatan ini dapat dirinci dalam estimasi anggaran sebagai berikut: Jenis Pengeluaran
Pelaksana (gaji&upah) Bahan Habis Pakai Perjalanan & Akomodasi Pembelian Peralatan & Bahan usaha 5 kelompok tenant @ 1.200.000,Pengolahan data Laporan / Publikasi Biaya lain-lain Total Anggaran Total Keseluruhan Anggaran
Rincian Anggaran Tahun I (Rp) 7.520.000 2.290.000 5.000.000
Anggaran yang Diusulkan Tahun Berikutnya: Tahun II Tahun III (Rp) (Rp) 7.520.000 7.520.000 2.290.000 2.290.000 5.000.000 5.000.000
6.000.000 750.000 850.000 1.500.000 25.000.000
6.000.000 750.000 850.000 1.500.000 25.000.000
6.000.000 750.000 850.000 1.500.000 25.000.000 75.000.000.-
1. Uraian Biaya Tahun I a.
Honorarium Pelaksana Tahun I Pelaksana
Ketua Peneliti Anggota Jumlah b.
Jumlah Orang
Minggu/ Bulan
Bulan Kerja
Jam / Minggu (Rp)
1 3
4 4
10 10
10 6
Tarif Jam / minggu (Rp) 8.000 6.000
Total Biaya (Rp)
3.200.000.4.320.000.7.520.000.-
Biaya Bahan Habis Pakai Tahun I
Spesifikasi Kertas HVS A4 Tinta Komputer Flashdisc Buku Agenda Bollpoint Tas tim pelaksana Fotocopy dokumen pelatihan
Jumlah Satuan 6 rim 4 box 5 buah 5 buah 2 box 4 buah (modul
Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) 30.000.180.000.25.000.100.000.80.000.400.000.40.000.200.000.25.000.50.000.100.000.400.000.460.000.460.000.19
Stater kit Peserta Jumlah
c.
20 buah
25.000,-
500.000,2.290.000.-
Biaya Perjalanan dan Akomodasi Tahun I (Keperluan peninjauan dan koordinasi lapangan di perusahaan mitra) Spesifikasi
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Transortasi lokal Tim @ 75.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Konsumsi @ 175.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Jumlah
d.
3.500.000,5.000.000.-
Pembelian Peralatan dan bahan usaha tenant gelombang 1 Tahun I Spesifikasi
Tenant Kelompok 1 Tenant Kelompok 2 Tenant Kelompok 3 Tenant Kelompok 4 Tenant Kelompok 5 Jumlah
e.
1.500.000.-
Harga Satuan (Rp) 1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.-
Jumlah Harga (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Pengolahan Data Spesifikasi
Pengolahan Data Jumlah
f.
750.000.750.000.-
Biaya Laporan / Publikasi Tahun I Spesifikasi
Konsep laporan penelitian Tahun I (100 hal) Penggandaan laporan 10 eks (100 hal) Publikasi laporan Jumlah g.
1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.6.000.000.-
Harga Satuan (Rp) 400.000.150.300.000.-
Jumlah Harga (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
400.000.150.000.300.000.850.000.-
Biaya lain-lain Spesifikasi
20
Komunikasi (Telepon) Penelusuran internet Materai Perijinan Jumlah
500.000.250.000,6.000.-
500.000.250.000.600.000.150.000,1.500.000.-
2. Uraian Biaya Tahun II a. Honorarium Pelaksana Tahun ke II Pelaksana
Ketua Peneliti Anggota Jumlah
Jumlah Orang
Minggu/ Bulan
Bulan Kerja
Jam / Minggu (Rp)
1 3
4 4
10 10
10 6
Tarif Jam / minggu (Rp) 8.000 6.000
Total Biaya (Rp)
3.200.000.4.320.000.7.520.000.-
b. Biaya Bahan Habis Pakai Tahun ke II Spesifikasi
Jumlah Satuan
Kertas HVS A4 Tinta Komputer Flashdisc Buku Agenda Bollpoint Tas tim pelaksana Fotocopy dokumen pelatihan Stater kit Peserta Jumlah
6 rim 4 box 5 buah 5 buah 2 box 4 buah (modul 20 buah
Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) 30.000.180.000.25.000.100.000.80.000.400.000.40.000.200.000.25.000.50.000.100.000.400.000.460.000.4600.000.25.000,-
500.000,2.290.000.-
c. Biaya Perjalanan dan Akomodasi Tahun ke II (Keperluan peninjauan dan koordinasi lapangan di perusahaan mitra) Spesifikasi Transortasi lokal Tim @ 75.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Konsumsi @ 175.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1.500.000.3.500.000,5.000.000.-
21
d. Pembelian Peralatan dan bahan usaha tenant gelombang 2 Tahun ke II Spesifikasi Tenant Kelompok 1 Tenant Kelompok 2 Tenant Kelompok 3 Tenant Kelompok 4 Tenant Kelompok 5 Jumlah
Harga Satuan (Rp) 1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.-
Jumlah Harga (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.6.000.000.-
e. Pengolahan Data Spesifikasi Pengolahan Data Jumlah
750.000.750.000.-
f. Biaya Laporan / Publikasi Tahun II Spesifikasi Konsep laporan penelitian Tahun I (100 hal) Penggandaan laporan 10 eks (100 hal) Publikasi laporan Jumlah
Harga Satuan (Rp) 400.000.150.300.000.-
Jumlah Harga (Rp)
Harga Satuan (Rp) 500.000.250.000,6.000.-
Jumlah Harga (Rp)
400.000.150.000.300.000.850.000.-
g. Biaya lain-lain Spesifikasi Komunikasi (Telepon) Penelusuran internet Materai Perijinan Jumlah
500.000.250.000.600.000.150.000,1.500.000.-
3. Uraian Biaya Tahun ke III a. Honorarium Pelaksana Tahun ke III Pelaksana
Ketua Peneliti Anggota Jumlah
Jumlah Orang
Minggu/ Bulan
Bulan Kerja
Jam / Minggu (Rp)
1 3
4 4
10 10
10 6
Tarif Jam / minggu (Rp) 8.000 6.000
Total Biaya (Rp)
3.200.000.4.320.000.7.520.000.22
b. Biaya Bahan Habis Pakai Tahun ke III Spesifikasi
Jumlah Satuan
Kertas HVS A4 Tinta Komputer Flashdisc Buku Agenda Bollpoint Tas tim pelaksana Fotocopy dokumen pelatihan Stater kit Peserta Jumlah
6 rim 4 box 5 buah 5 buah 2 box 4 buah (modul 20 buah
Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) 30.000.180.000.25.000.100.000.80.000.400.000.40.000.200.000.25.000.50.000.100.000.400.000.460.000.460.000.25.000,-
500.000,2.290.000.-
c. Biaya Perjalanan dan Akomodasi Tahun III (Keperluan peninjauan dan koordinasi lapangan di perusahaan mitra) Spesifikasi
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Transortasi lokal Tim @ 75.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Konsumsi @ 175.000/bln x 5 bln efektif x 4 orang Jumlah
1.500.000.3.500.000,5.000.000.-
d. Pembelian Peralatan dan bahan usaha tenant gelombang III Tahun ke III Spesifikasi Tenant Kelompok 1 Tenant Kelompok 2 Tenant Kelompok 3 Tenant Kelompok 4 Tenant Kelompok 5 Jumlah
Harga Satuan (Rp) 1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.-
Jumlah Harga (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.1.200.000.6.000.000.-
e. Pengolahan Data Spesifikasi Pengolahan Data Jumlah
750.000.750.000.-
23
f. Biaya Laporan / Publikasi Tahun III Spesifikasi Konsep laporan penelitian Tahun III (100 hal) Penggandaan laporan 10 eks (100 hal) Publikasi laporan Jumlah
Harga Satuan (Rp) 400.000.150.300.000.-
Jumlah Harga (Rp) 400.000.150.000.300.000.850.000.-
g. Biaya lain-lain Spesifikasi Komunikasi (Telepon) Penelusuran internet Materai Perijinan Jumlah
Harga Satuan (Rp) 500.000.250.000,6.000.-
Jumlah Harga (Rp) 500.000.250.000.600.000.150.000,1.500.000.-
24
DAFTAR PUSTAKA Asri lkasmi riani,dkk, 2005, Dasar- dasar Kewirausahaan ,UNS pers. Joglosemar, 9 Oktober 2011. Panduan Pelaksana Program Peningkatan Kemampuan Dosen dalam Pendidikan Kewirausahaan, 2011, Dirjen PT Kemendiknas. Rhenald Kasali, dkk, 2010, Modul Kewirausahaan untuk program Strata 1, PT. Mizan Republika. Solopos, 24 Februari 2011. http://www.solopos.com/2011/pendidikan/322-proposal-pkm-uns-mendapat-pendanaan-dikti 86807 http://www.uns.ac.id/news_event.php?idMn=1&act=det&idA=617 http://mawa.uns.ac.id/index.php?pilih=lihat&id=1531&PHPSESSID=57221f73922902e4695181 ff38eb0b38
25
BIODATA PENGUSAHA MITRA
1. Nama : M. Adi Cahyono,S.H.,M.Kn. 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Sukarta, 4 Maret 1978 3. Jabatan di Perusahaan : Direktur 4. Nama Perusahaan Mitra : PT. Sumber Santosa 5. Alamat Perusahaan Mitra : Jln.Raya Palur No. 21/I Mojolaban Sukoharjo Telpon/HP/Faks : 0816672576 E-Mail : 6. Pendidikan Terakhir : Pascasarjana 7. Pengalaman Usaha : 8 tahun TAHUN 2004 – Sekarang 2005 – Sekarang 2010- Sekarang 2010- Sekarang
JENIS USAHA Perdagangan Transportasi Perdagangan Perdagangan
JABATAN Direktur Direktur Direktur Direktur
TEMPAT Sukoharjo Sukoharjo Boyolali Porwodadi
Surakarta, 25 Januari 2012 Yang Menyatakan,
M.Adi Cahyono, S.H.,M.Kn.
26
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA
Yang bertandatangan di bawah ini, 1. Nama
: M.Adi Cahyono,S.H.,M.Kn.
2. Jabatan
: Direktur
3. Nama Perusahaan
: PT. Sumber Santosa
4. Bidang Usaha
: Perdagangan dan Jasa
5. Alamat Usaha
: Jln.Raya Palur No. 21/I Mojolaban Sukoharjo
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program Iptek bagi Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Hukum UNS 1. Nama Ketua Tim Pengusul: Diana Lukitasari, S.H.,M.H. 2. Fakultas/Pusat Studi
: Hukum/Ilmu Hukum
Guna menerapkan IPTEKS dan mengembangkan program kewirausahaan yang sudah disepakati bersama sebelumnya. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara Perusahaan Mitra dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan usaha dalam wujud apapun juga. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 25 Januari 2012 Yang membuat pernyataan,
M.Adi Cahyono, S.H.,M.Kn.
27
28