LAPORAN IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IbK)
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IBK) DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA)
Oleh : Ketua: Nyoman Santiyadnya, S.Si, M.T(NIP.132240367) Anggota: 1. Drs. IBP. Mardana, M.Si (NIP. 131943605) 2. Dra.Ni Wayan Sukerti, M.Pd (NIP.1323391420) 3. Ni Made Suriani, S.Pd, M.Pd (NIP. 132299687) 4. Drs. Anjuman Zukri, M.Pd (NIP. 130869919) 5. Drs. Ida Bagus Sutresna, M.Pd (NIP. 131425323) 6. Komang Setemen, S.Si, M.T. (NIP. 132297046) 7. I Kt Budaya Astra, S.Pd, M.Or.(NIP. 132174241) Didanai dari DIPA Ditlitabmas Dikti dengan Nomor Kontrak: 174/SP2H/KPM/DIT.LITABMAS/III/2012 Tanggal 6 Maret 2012
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2012 i
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul
2. Ketua Pelaksana 2.1 Nama lengkap 2.1 NIP 2.3 Jabatan/Golongan 2.4 Perguruan Tinggi 2.5 Fakultas/Jurusan 2.6 Alamat Kantor/Telp/Faks 2.7 Alamat Rumah/Telp/ 3. Anggota Tim Pengusul Kegiatan 3.1 Dosen 3.2 Praktisi 3.3 Teknisi/Programer Komputer 4. Peserta 4.1 Mahasiswa PKM/PKMK 4.2 Mahasiswa Merintis Usaha Baru 5. Biaya Kegiatan a. Dikti b. Undiksha c. Lain-lain,PMW, Teh-Sosro
6. Tahun Pelaksanaan
: Ipteks bagi Kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) : Nyoman Santiyadnya, S.Si, M.T : 132240367 : Lektor/IIId : UNDIKSHA : Teknik dan Kejuruan/Elektronika : Jln. A. Yani 67 Singaraja Singaraja/(0362)22570/25735 : BTN. Puri Asri D/4 Kerobokan Singaraja-Bali/081558692268 : 6 orang : 3 orang : 2 orang : : 15 orang : 15 orang : Rp 70.000.000,: Rp 70.000.000,: Rp 12.500.000,-
: Tahu 2011 s/d tahun 2013 ( 3 tahun)
Mengetahui : Ketua LPM Undiksha
Singaraja, 8 Desember 2012 Ketua Pelaksana
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S NIP. 195901011984031003
Nyoman Santiyadnya, S.Si, M.T NIP. 132240367
ii
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IBK) DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) oleh, I Nyoman Santiyadnya, dkk Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Tujuan pelaksanaan program IbK di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) adalah untuk menumbuh-kembangkan budaya kewirausahaan di Undiksha. Metode pelaksanaan IbK menggunakan PALS dengan tahapan (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase pengkapasitasan (capaciting) dan pendampingan (scaffolding) kewirausahaan (entrepreneurship capacity building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization) usaha baru sebagai wirausaha baru. Hasil yang diperoleh dari kegiatan IbK Undiksha adalah (1) IbK Undiksha telah berhasil membidani lahirnya 15 orang mahasiswa Undiksha sebagai wirausaha baru yang menjalankan bisnis di bidang kuliner, usaha ternak babi/ayam, telepon seluler, komputer, dan debero shoes; dan (2) Terwujudnya inkubator wirausaha (Inwub) IbK Undiksha sebagai centre of entrepreneurship dalam pengembangan budaya kewirausahaan di Undiksha. Kata-kata kunci: IbK, PALS, inwub, wirausaha baru
iii
IPTEKS FOR ENTREPRENEURSHIP (IBK) IN UNIVERSITY OF GANESHA EDUACTION (UNDIKSHA) by, I Nyoman Santiyadnya, etc Faculty of Teknik dan Kejuruan Universitas of Ganesha Education
The IbK of Undiksha was aimed to improve the entrepreneurship in University of Ganesha Education. The method of IbK based on PALS approach which consist of stage (1) awareness phase, (2) capaciting phase, (3) scaffolding phase, (4) institutionalization phase. The result of IbK of Undiksha were (1) IbK Undiksha succeed to promote 15 students as new entrepreneur whose run business in sector culinary, pigs/chicken livestock business, cellular phone, debero shoes; and installation on entrepreneurship incubator of IbK Undiksha as centre of entrepreneurship in develop entrepreneur culture in Undiksha. Keywords: IbK, PALS, inwub, new entrepreneurer
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-NYA pelaksanaan kegiatan P2M Program Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) DP2M Dikti ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat pada waktunya. Terlaksananya kegiatan P2M Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) di Undiksha ini adalah berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada yth: 1. Direktur P2M Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta 2. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 3. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 4. Prof. Dr. Sundani Nurono Suwandi atas bimbingannya 5. Dosen dan mahasiswa Undiksha atas peran sertanya.
Semoga kerjasama yang baik ini dapat dipelihara dan ditingkatkan pada masamasa mendatang dan semoga pula hasil kegiatan IbK ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan iklim kewirausahaan di Undiksha
Singaraja, 8 Desember 2012 Ketua Tim Pelaksana
Nyoman Santiyadnya, S.Si, M.T NIP. 132240367
v
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
i ii iii iv v vi
1. Judul Kegiatan 2. Kelembagaan IbK 3. Ruang IbK 4. Tim IbK 5. Tenant IbK 6. Metode IbK 7. Pelaksanaan Program IbK 8. Penambahan Tenant 9. Evaluasi Kinerja Program 10. Dokumentasi
1 1 2 4 6 7 11 25 26 28
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
1.
JUDUL KEGIATAN
: IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN UNDIKSHA
2. KELEMBAGAAN IbK Kelembagaan Ipteks bagi Kewirausahaan Undiksha ada dibawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Undiksha. Struktur organisasi tim pelaksana IbK Undiksha seperti ditunjukkan pada gambar 1. REKTOR PR I, PR II, PR III, PR IV
BEM
KETUA LPM
KETUA PELAKSANA IbK
Bendahara
PIC 1
DEKAN
PIC 2
PIC 3
Sekretaris
PIC 4
PIC 5
MAHASISWA (TENANT) Keterangan: PIC 1= Devisi recruitment tenant PIC 2= Devisi KWU PIC 3= Devisi Magang Wirausaha PIC 4= Devisi Diklat hibah kewirausahaan PIC 5= Bussines Plan dan Start-Up Bussines
Gambar 1. Struktur Organisasi IbK Pelindung
: Rektor Undiksha
Pengarah
: Pembantu Rektor I, II, III, an IV
Penanggung jawab: Ketua LPM Undiksha Ketua Pelaksana : Nyoman Santiyadnya, S.Si, M.T Sekretaris
: Aryawan Adijaya, S.Pd, M.Pd
Bendahara
: Drs. IBP. Mardana, M.Si
PIC 1
: I Kt Budaya Astra, S.Pd, M.Or
PIC 2
: Drs. Ida Bagus Sutresna, M.Pd
vii
PIC 3
: Komang Setemen, S.Si, M.T.
PIC 4
: Dra.Ni Wayan Sukerti, M.Pd
PIC 5
: Ni Made Suriani, S.Pd, M.Pd
3. RUANG IbK 3.1 Ruang Administrasi Ruang administrasi Undiksha yang saat awal penyusunan proposal akan ditempatkan di gedung “Sport Smart” Undiksha, tapi karena kebijakan Rektor Undiksha memutuskan untuk menempatkan IbK Undiksha yang lebih strategis di areal kampus tengah berdekatan dengan kantin seribu jendela Undiksha, dengan ukuran luas bangunan 8x4 meter, yang sekaligus difungsikan sebagai tempat Inkubator Wirausaha Mahasiswa (Inwub) IbK Undiksha, seperti ditunjukkan pada gambar 2. Bangunan IbK Undiksha memiliki 4 ruang, yakni (1) ruang outlet untuk memajang produk wirausaha mahasiswa dan komoditi Inwub, (2) ruang administrasi dan printing/percetakan, (3) toilet, dan (4) halaman terbuka untuk pelayanan costumer IbK.
Gambar 2. Gedung Bangunan IbK Undiksha 3.2 Fasilitas Ruangan Administrasi Fasilitas ruangan administrasi IbK Undiksha meliputi : (a) 2 fan, (b) 2 mebeler, (c) 4 meja dan kursi, dan (5) papan white board beserta softboard. Semua fasilitas ini diadakan dari hibah IbK. Undiksha hanya menyiapkan gedung dalam keadaan kosong. Ruang administrasi cukup sempit, sementara tidak mengganggu aktivitas administrasi IbK terutama berkaitan dengan aktivitas surat-menyurat, persiapan KWU, dan pertemuan bisnis.
viii
3.3 Fasilitas Manajemen Fasilitas managemen yang sudah diadakan IbK Undiksha pada pelaksanaan tahun -1 (Tahun-2012) adalah (a) 2 unit komputer multimedia, (b) 4 unit printer, (c) 1 unit scanner, (d) peralatan untuk penjilid dan, dan (e) 1 unit telepon celular (HP). Semua fasilitas managemen di IbK Undiksha juga diberdayakan untuk pelayanan bisnis di Inwub Undiksha, yakni pelayanan sewa komputer, printing, scanner, pulsa electric, dan penjilidan. 3.4 Fasilitas Pelatihan Fasilitas pelatihan meliputi: ruang kuliah, makalah kewirausahaan , silabus, SAP, Laptop dan LCD. Ruang kuliah IbK di pusatkan di Gedung Kuliah Umum (GKU) Undiksha. Ruang pelatihan untuk pengenalan dan proses produksi komoditi usaha dilakukan di laboratorium di setiap fakultas di lingkungan Undiksha yang memiliki fasilitas yang diperlukan, seperti: (1) kitchen set , (2) bengkel elektronik dan mesin, (3) komputer, (4) sarana binaraga, dan (5) kantin. 3.5 Laboratorium pendukung Fasilitas laboratorium yang disediakan untuk mendukung program IbK adalah (1) laboratorim boga, (2) kantin marketing, (3) unit Inwub, (4) Laboratorium ICT, (5) Bengkel mesin dan elektronik, dan laboratorium kebinaragaan, seperti ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3. Fasilitas yang mendukung program IbK di Undiksha ix
3.5.1
Fasilitas Peralatan Fasilitas peralatan yang disediakan Undiksha untuk program IbK adalah
printer, fotocopy, frezzer, komputer, scanner, kitchen set, camera digital, hardisk portable. 3.5.2
Fasilitas Ruang Pelatihan Fasilitas ruang pelatihan, khususnya untuk pelaksanaan kuliah kewirauhaan
dan diklat kewirausahaan adalah AC, Laptop, LCD, dan peralatan pendukung lainnya yang berkait dengan produk komoditi yang dilatihkan.
4. TIM IBK 4.1 Jumlah Dosen/Instruktur Jumlah dosen yang terlibat dalam program IbK Undiksha sebanyak 12 orang, baik bertindak sebagai dosen pelaksana IbK maupun sebagai instruktur dalam perkuliahaan kewirausahaan dan diklat kewirausahaan, seperti ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Staf Pengajar dan Pelaksana Program IbK di Undiksha No
1
2 3 4 5
Nama Staf Pengajar
Status/Pengalaman
Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd
KWU, MKU, dan KKU, Hibah Penelitian Kewirausahaan Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, Sibermas, Hibah Penelitian MPd Kewirausahaan Drs. Ida Bagus Putu Mardana, KWU, TOT MSi Entrepreneurship, praktisi Ni Made Suriani, S.Pd, M.Pd TOT Entrepreneurship, praktisi Drs. Anjuman Zukhri, MPd TOT Entrepreneurship, praktisi
6
Dr. Edy Sujana, M.Si
Hibah Penelitian Kewirausahaan
7
Dr. I Made Budasi, M.Sc
8 9
I Nyoman Santiyadnya, S.Si, MT. Dr. I Nyoman Tika, M.Si
TOT Entrepreneurship, praktisi KWU, dan Praktisi
10
Drs. Ida Bagus Sutrisna, M.Si
KWU, IbW, OT Entrepreneurship, praktisi Bahasa
Topik Materi Kuliah
Bidang Keahlian /fakultas
Konsep Dasar Kewirausahaan
Ekonomi/Sosial
Motivation dan Leadership Peluang Usaha, Analisis Pasar Managemen Wirausaha
PPKN/Sosial
Analisis Keuangan (Cashflow) Bussines Plan/ Pemasaran Usaha (Marketing) Praktek Kewirausaha ICT-Based Entrepreneurship Marketing Network Penulisan karya ilmiah
Fisika/MIPA PKK/Kejuruan Ekonomi/Sosial Ekonomi/Sosial Bhs. Inggris/Bahasa Informatika/ Kejuruan Kimia Bahasa Indoneisa
x
11 12
Ni Made Sukerti, S.Pd, M.Pd I Wayan Budaya Astra
Boga Sport
13
Komang Setemen, S.T, M.T
Komputer
Bisnis Kuliner Wirausaha Keolahragaan Marketing berbasis ECommerce
PKK Sport Informatika
4.2 Jumlah Praktisi Praktisi wirausaha yang terlibat dalam program IbK sebagian berasal dari internal dosen Undiksha yang sudah memiliki usaha, dan sebagain berasal dari luar kampus Undiksha sebagai wirausaha mandiri, seperti ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Praktisi Wirausaha Program IbK No Nama Praktisi 1 Ni Made Suriani, S.Pd. M.Pd 2 Dr. I Made Budasi, M.S 3
Drs. Anjuman Zukhri
Status/Pengalaman Bisnis Kuliner Usaha travel/wisata ritual Agen Book Store
4
Drs. I Made Nuridja, M.Pd
Usaha Percetakan
5 6 7
Ir. Arif Gunawan I Made Open I Ketut Sunara
Retailer Komputer Usaha ternak babi Usaha ternak ayam
Bidang Usaha/Lembaga Kuliner Betutu (Undiksha) Bisnis wisata(Undiksha) Penjualan Buku (Undiksha) Usaha Bunga dan Spanduk (Undiksha) Tera Komputer(Swasta) Babi, dan roti pia Ayam pedaging dan kampung
4.3 Teknisi/programer : Teknisi/programmer yang terlibat dalam program IbK sebanyak 2 orang, yakni: (1) Widi (Programmer), dan (2) Budiasa (teknisi). Teknisi dan programmer komputer merupakan staf Puskom Undiksha, yang dilibatkan dalam pengembangan IbK di Undiksha. 4.4 Gelar akademik tim Tim pelaksana IbK Undiksha bergelar akademik Master (S2) sebanyak 7 orang, sedangkan instruktur IbK Undiksha memiliki gelar akademik Profesor 2 orang, doktor (S3) 3 orang, dan Master (S2) sebanyak 8 orang. 4.5 Gender Jenis kelamin kelamin dosen pelaksana dan instruktur IbK Undiksha : 2 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. xi
4.6 Prodi/Fakultas Prodi/Fakultas dosen pelaksana dan Instruktur IbK berasal dari FTK (Fakultas Teknik dan Kejuruan), FMIPA(Fakultas Matematika dan IPA), FOK(Fakultas Ilmu Olahraga) , FIS (Fakultas Ilmu Sosial) dan FBS(Fakultas Bahasa dan Seni).
5. TENANT IbK
5.1 Jumlah tenant saat ini : 50 mahasiswa, yang secara aktif terlibat dalam program kuliah kewirausahaan, Diklat kewirausahaan, magang kewirausahaan dan partisipan kewirausahaan. 5.2 Jenis produk tenant
: Jenis wirausaha tenant adalah 15 produk, yakni Kuliner,
Debora Shoes, Downligth furniture, Ternak babi dan Ternak Ayam tradisional; dan 3 jasa yakni jasa sewa komputer dan printing, jasa pulsa electric, dan prodik-produk kuliner 5.3 Rencana Lokasi Usaha Tenant Lokasi Usaha Tenant: 10 tenant masih bernaung di Inwub IbK Undiksha (inwall) dan 5 tenan sudah memiliki lokasi di luar Undiksha (out-wall). Lokasi tenan yang menjalankan usaha bisnisnya di Inwub Undiksha adalah (1) debero shoes, (2) depot kuliner Udayana, (3) Usaha printing, internet dan sewa komputer, (4) celuller phone IbK Undksha, seperti ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4. Lokasi In-wall Usaha tenant IbK Undiksha
xii
5.4 Potensi bisnis tenant Ditinjau dari tuntutan dan kebutuhan komunitas akademik Universitas Pendidikan Ganesha dan masyarakat Buleleng dan Bali usulan bisnis tenant yang memiliki potensi prospektif adalah komoditas yang bertautan dengan (1) kuliner dan makanan ringan untuk memenuhi tuntutan makanan yang sesuai dengan daya beli mahasiswa, (2) printing, internet dan sewa komputer untuk memenuhi tutuntan mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas akademik , (3) produk usaha ternak babi dan ayam untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat bali akan babi dan ayam untuk keperluan upacara. Usulan bisnis mahasiswa yang dipayungi dalam program IbK, seperti yang dipaparkan pada tabel 3. nampaknya akan dapat berjalan dengan baik.
6. METODE IBK Metode pendekatan IbK dalam konteks pemberdayaan potensi entrepreneurship mahasiswa mahasiswa menggunakan metode PALS (Participatory Action Learning System). Prinsip dasar dari metode PALS adalah pelibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program kewirausahaan (entrepreneurship) secara alamiah dengan segala pendekatan sehingga membentuk suatu sistem interaksi pembelajaran secara partisipatif, baik secara personal maupun komunal ( Chambers, 2007).
Terapan IPTEKS (1) Pemodalan (2) Desain Peralatan (3) Desain Teknologi (4) Pemasaran
PALS
Potensi wirausaha
K W U
Entrepreneurship Capacity Building
(Bussines Establishment) WIRAUSAHA BARU
Start-up Bussiness
Program Aksi: (1) Diklat Kewirausahaan (2) Magang Kewirausahaan (3) Inkubator Kewirausahaan
AWARENESS PHASE
CAPACITING /SCAFFOLDING PHASE
INSTITUTIONALIZATION PHASE
Gambar 5. Metode Participatory Action Learning Systems xiii
Metode PALS menitikberatkan pada transformasi kegiatan-kegiatan yang telah ada untuk diusahakan dibawa pada perubahan-perubahan ke arah perbaikan
kondisi
entrepreneurship mahasiswa melalui (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase pengkapasitasan (capaciting) dan pendampingan (scaffolding) kewirausahaan (entrepreneurship capacity building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization) usaha baru sebagai wirausana baru. Metode pendekatan IbK dengan metode PALS secara digramatik ditunjukkan pada gambar 6. Pengkapasitasan jiwa usaha wirausaha, secara berjenjang dilakukan dengan pelaksanaan perkuliahan kewirausahaan, diklat/magang, diklat wirausahan, dan star-up bussines.
Secara
skhematik
penumbuh-kembangan
budaya
kewirausahaan
di
Universitas Pendidikan Ganesha seperti ditunjukkan pada gambar 3.
MONEV
Lembaga Mitra
PKMK
Recruitment tenant
KWU
Diklat Program Mahasiswa Wirausaha
Inkubator wirausaha Undiksha
Hibah PMW/Mandiri/ Bantuan Modal
BUSSINES PLAN
BUSSINESESTABLISH MENT
START-UP BUSSINES
WIRAUSAHA BARU
NonPKMK
Industri Mitra
Magang UKM/Perusahaan
Scaffolding
Gambar 6. Metode Pelaksanaan IbK di Undiksha Pelaksanaan kuliah kewirausahaan (entrepreneurship) dilakukan selama 3 bulan, pada semester genap, nama mata kuliah: Kewirausahaan, kode kuliah (MPK-708), bobot 2 SKS, sebanyak 16 kali tatap muka di kelas maupun di luar kelas melalui
3(tiga)
tahapan kegiatan belajar mengajar (KBM). Ketiga tahapan ini dilakukan di kelas dan di luar kelas mengikuti skenario KBM yang ada di SAP. Kuliah pertama KWU diisi dengan kuliah umum kewirausahaan yang diberikan oleh reiewer DP2M Dikiti, Ir. xiv
Gatot Murdjito, MS. Dalam kuliah kewirusahaan, mahasiswa diberikan bekal pengetahuan tentang (1) konsep-konsep dasar kewirausahaan,
(2) motivasi dan
leadership, prinsip-prinsip dan hukum bisnis, (3) teori peluang dan kesempatan berusaha, serta dinamika kehidupan usaha sepanjang sejarah perekonomian lokal maupun global, (4) marketing, dan (5) bussines plan. Materi kuliah tahap pertama ini akan difokuskan pada aspek kognitif dan aspek afektif yang berlaku di dunia usaha, dengan segala dinamika dan perubahan sejarah kebudayaan dan aktivitas kehidupan usaha manusia dari jaman ke jaman. Mahasiswa Undiksha yang bisa mengikuti perkuliahan kewirausahaan (KWU) dari program IbK, dengan tingkat kehadiran >75 % sebanyak 72 orang. 6.1 Jumlah Pelatihan Pembuatan Produk Pada tahun I program IbK Undiksha hanya melaksanakan pelatihan pembuatan produk, sebanyak 2 kali, yakni (1) pelatihan pembuatan kuliner tradisional bali, dan (2) pelatihan ternak ayam tradisional. Pada tahun pertama Ibk Undiksha sebagian besar waktu difokuskan untuk meningkatkan softskill mahasiswa di bidang kewirausahaan. 6.2 Jumlah Pelatihan Manajemen Bisnis.
Gambar 7. Kuliah Kewirausahaan
xv
Secara kuantitatif jumlah pelatihan pembuatan produk secara integral dilakukan dalam
perkuliahan
kewirausahaan,
(2)
diklat
kewirausahaan,
(3)
magang
kewirausahaan, dan start-bussines yang diikuti oleh mahasiswa yang sudah memiliki kualifikasi untuk menjadi peserta program IbK. Jumlah pelatihan (KWU) sebanyak 16 kali. Substansi KWU yang diberikan adalah (1) konsep-konsep dasar kewirausahaan, (2) motivasi dan leadership, prinsip-prinsip dan hukum bisnis, (3) teori peluang dan kesempatan berusaha, serta dinamika kehidupan usaha sepanjang sejarah perekonomian lokal maupun global, (4) marketing, dan (5) bussines plan Diklat kewirausahaan merupakan aktivitas untuk proses fokusing tenant untuk memenangkan hibah kewirausahaan dari PMW dan Wirausaha Bank Mandiri. Subsitansi diklat meliputi (1) penyampaian wawasan kewirausahaan(nara sumber nasional dan atau pakar wirausahan Undiksha), (2) simulasi wirausaha, (3) group disccusion peluang usaha, (4) focusing group discussion penyusunan bisnis plan sesuai dengan panduan wirausaha dana penyandang, (5) penilaian, presentasi dan pembahasan bisnis plan dihadapan nara sumber/pakar/praktisi, (6) finalisasi usulan bisnis plan, dan (7) kompetisi hibah kewirausahaan.
Gambar 8.Diklat Kewirausahaan 6.3 Lokasi tempat magang Lokasi tempat magang usaha, yakni (1)PT.Teh botol Sosro, (2) Tera Komputer, dan percetakan Cemerlang. Magang kewirausahaan dari program IbK, diikuti oleh 3 kelompok mahasiswa, yakni Pande Agus Santoso berkaitan dengan bidang Managemen Produksi di PT.Teh botol Sosro, Hendra Gunawan magang di PT.Teh botol Sosro berkaitan dengan Marketing Managemen , dan Kadek Listuayu berkaitan dengan bidang Usaha sewa, jual dan perbaikan HP di Tera Handphone..
xvi
6.4 Jenis usaha tempat magang Jenis usaha tempat magang, yaitu (1) Usaha bisnis kuliner, (2) Bisnis usaha komputer, dan percetakan (printing), dan glass furninutre. 6.5 Jumlah sarasehan dunia usaha Belum dilakukan kegiatan sarasehan dunia usaha pada pelaksanaan tahun I Ibk Undiksha 6.6 Jumlah kunjungan dan konsultasi Kunjungan dan konsultasi kewirausahaan sudah dilakukan sebanyak 5 kali kunjungan, yakni dari Bonesa Undiksha, Tera Komputer dan Percetakan Cemerlang. 7.
Pelaksanaan Program IbK Undiksha Tahun-2 (2012)
(I) Tahap Persiapan (a) Sosialisasi Program IbK Sosialisasi program IbK dilakukan kepada Rektorat, Dekanat dan ketua-ketua jurusan dan mahasiswa tentang program kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di lingkungan Undiksha. Selanjutnya mencanangkan penawaran mata kuliah pilihan kewirausahaan (KWU) dengan bobot 2 SKS di bawah koordinasi Pembantu Rektor I bidang Akademik dengan pelaksana unit layanan IbK LPM kepada mahasiswa Undiksha pada semeter ganjil setiap tahun perkuliahan, (3) membuka pendaftaran bagi mahasiswa untuk mengikuti recruitment test sebagai langkah awal memprogram kuliah pilihan kewirausahaan (entrepreneur) yang dicanangkan LPM Undikhsa.
SOSIALISASI PROGRAM IbK UNDIKSHA
Gambar 9. Sosialisasi Program IbK-Undiksha Tahun 2012 xvii
(b) Recruitmen Tenant Proses seleksi calon peserta program kewirausahaan di Undiksha (recruitment tenant) dilakukan secara bertahap sebagai berikut: Persyaratan mahasiswa yang boleh mendaftar untuk mengikuti program kewirausahan di Undiksha adalah sebagai berikut: (1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di semua jurusan di lingkungan Undiksha. (2) Pernah memenangkan PKM/PKMK dan atau mahasiswa yang berkeinginan dan atau sudah memulai merintis usaha/bisnis baru, yang ditunjukkan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. (3) Menyerahkan
surat
pernyataan
komitmen
untuk
mengikuti
program
kewirausahaan (entrepreneurship). (4) Menyerahkan kelengkapan administrasi
lainnya, sesuai yang dibutuhkan
panitia pelaksana program kewirausahaan Undiksha. (5) Bersedia
mengikuti
recruitment
test,
yakni
test
kewirausahaan
(entrepreneurship test) dan test kepribadian (personality test). (6) Melakukan regestrasi ulang
program kewirausahaan berdasarkan hasil
recruitmen test. Mahasiswa yang dinyatakan lolos untuk mengikuti program kewirausahaan adalah mahasiswa yang memperoleh
nilai
melebihi skor
passing grade dari akumulasi nilai test kewirausahaan, tes kepribadian, bobot pengalaman kewirusahaan dan daya tampung. Kapasitas daya tampung maksimum 30 mahasiswa.
PROSES RECRUITMENT TENANT IbK
Gambar 10. Proses Recruitment Tenant IbK
xviii
(c) Penyiapan Perangkat/Panduan Wirausaha dan Infrastruktur Inkubator Wirausaha Undiksha Sebelum pelaksanaan perkuliahan kewirausahaan, diklat/magang, maka perlu dilakukan penyusunan perangkat perkuliahan/magang seperti (1) Silabus Mata Kuliah & SAP, (2) Diktat dan modul perkuliahan, dan paket simulasi, (3) pedoman observasi dan evaluasi, (4) panduan magang/diklat, (5) Model Rencana Bisnis (Bussines Plan), dan Makalah Kewirausahaan. Kemudian, berkait dengan penampungan tenant yang belum mampu menyelenggarakan usaha bisnis secara mandiri, maka penyiapan perlengkapan, sarana/prasarana dan infrastruktur inkubator wirausaha Undiksha sebagai center of entrepreneurship perlu dilengkapi secara bertahap sehingga mampu berfungsi sebagai (1) penyelenggaraan administrasi kewirausahaan, (2) unit bisnis umum untuk memasarkan kebutuhan mahasiswa dan produk PKMK, IbIKK, dan IbW Undiksha, dan (3) mewadahi tenant dalam membuka in-wall bussines di bawah payung inkubator wirausaha Undiksha. Gedung dan zone area yang disiapkan lembaga Undiksha untuk unit layanan IbK Undiksha adalah gedung bekas kantor satpam yang ada dekat perpustakaan Undiksha, seperti ditunjukkan pada gambar 11.
UNIT LAYANAN IbK-UNSIKSHA
Gambar 11. Tempat Unit Layanan IbK dan Inkubator Wirausaha Undiksha
xix
(II). Tahap Pelaksanaan: Entrepreneurship Capacity Building 1.1 Kuliah Kewirausahaan (KWU) Pelaksanaan kuliah kewirausahaan (entrepreneurship) dilakukan selama 3 bulan, pada semester genap, nama mata kuliah: Kewirausahaan, kode kuliah (MPK-708), bobot 2 SKS, sebanyak 16 kali tatap muka di kelas maupun di luar kelas melalui 3(tiga) tahapan kegiatan belajar mengajar (KBM). Ketiga tahapan ini dilakukan di kelas dan di luar kelas mengikuti skenario KBM yang ada di SAP. Pada tahapan pertama, mahasiswa
diberikan
bekal
pengetahuan
tentang
(1)
konsep-konsep
dasar
kewirausahaan, (2) motivasi dan leadership, prinsip-prinsip dan hukum bisnis, (3) teori peluang dan kesempatan berusaha, serta dinamika kehidupan usaha sepanjang sejarah perekonomian lokal maupun global, (4) marketing, dan (5) bussines plan. Materi kuliah tahap pertama ini akan difokuskan pada aspek kognitif dan aspek afektif yang berlaku di dunia usaha, dengan segala dinamika dan perubahan sejarah kebudayaan dan aktivitas kehidupan usaha manusia dari jaman ke jaman. Para mahasiswa diharapkan bisa belajar dari sejarah, karena pada hakekatnya kewirausahaan adalah suatu model kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara menjalankan bisnis diantara keseluruhan hidup manusia di muka bumi. Mahasiswa Undiksha yang bisa mengikuti perkuliahan kewirausahaan (KWU) dari program IbK sebanyak 72 orang, seperti ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. Peserta Perkuliahan Kewirausahan (KWU) IbK Undiksha NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
NAMA Edy Agus Juny Artha Gede Bayu Mahendra I Nengah Suartana I Wayan Suwadnyana Taufik Akbar Ni Putu Ari Listya Dewi Nyoman Surya Candra I Made Wira Dharma Jaya Pangus Ketut Gusmawan I Komang Gede Sukawijana I Nengah Sueca Ni Kadek Novi Ari Ni Komang Sariani Gede Wasudewa
FAK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FPBS FPBS FPBS FPBS
JURUSAN Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro BINDO BINDO BINDO BINDO
xx
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
I Gede Panca Gauatama I Nyoman Pasek Kd Dwi Aryawati Gede Oka Pramana Peranata Sari Gd Putra Pradnya Sanjaya Pt mega Pramayanta I Nyoman Arimbawa Gd Budi Darma Yasa Ngurah Adnyana Wayan Sudiarta Putu Gd Mahaputra Komang Gede Giri Astina Sang Made Sudiarta Agus Siwiane Gede Arimbawa I Putu Adi Sucipta Daya Suni Ayu Noyantari Sita Permata Sari Kadek Nuryasa I Km Indra Juliawan I Putu Sedana P Ni Kadek Dira P Ni Wayan Swandari I Gede Bogi Sudhana IGN Endra Wyaspradiksa Bagus Jaka Sugiharta Ade Dharma Putra Tatsari Widia Rini Ayu Shanti Jumati Gusti Komang Ardika Veny Arista Leni Meiliyani Widuri Soetopo Putri Paramita Desinatalia Nyoman Restu Md Tuari Gst A Mahadewi Gst A Ariantini Seni Rahayu
FPBS FPBS FPBS FPBS FPBS FPBS FPBS FOK FOK FOK FOK FOK FOK FOK FOK FOK FOK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FIS FIS FIS FIS FIS FIS FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK FTK
BINDO BBALI BBALI BING BINDO BJPG BJPG PENJASKES PENJASKES PENJASKES PENJASKES PENJASKES PENJASKES PENJASKES PENJASKES FOK FOK Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Informatika Pen.ekonomi Pen.ekonomi Pen.ekonomi Pen.ekonomi Pen.ekonomi Pen.ekonomi PKK PKK PKK PKK PKK PKK PKK PKK PKK PKK
xxi
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Pande Mei Listuayu Cita Ita Agung Putri Suarjana Yudi Aritama Ratna Dewi Agus Purnama Dedi Artawana Sri Antari Narni Lestari
FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FMIPA FIP FIP
Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika Fisika PGSD PGSD
Pada tahapan kedua, aktivitas belajar difokuskan pada upaya peningkatan pemahaman terhadap realitas kehidupan bisnis dengan melalui pengkajian kasus-kasus yang terjadi atau berlaku di dunia usaha. Kasus-kasus itu menyangkut asperk operasional, manajerial, dan etika moral bisnis yang menjadi bahasan atau topik perbincangan umum dewasa ini. Pembelajaran ditekankan pada upaya pemahaman masalah dan alternatif-alternatif solusi yang bisa disumbangkan masyarakat wirausaha untuk ikut mewarnai kehidupan dunia pada skala lokal, regional, nasional, maupun skala global. Dengan membahas sejumlah kasus yang telah terjadi di lapangan itu, para peserta kuliah kewirausahaan diharapkan lebih bisa memahami seluk beluk dan dinamika kehidupan usaha dengan harapan agar timbul keinginan untu menjadi wirausaha baru. Pada tahap ketiga, mengadakan evaluasi proses perkuliahan (PBM) dan evaluasi hasil belajar kewirausahaan. Evaluasi PBM dimaksudkan sebagai upaya menemukan informasi-informasi balikan (feedback) tentang jalannya kegiatan perkuliahan kewirausahaan di kelas dan di luar kelas dengan harapan agar PBM periode perkuliahan berikutnya akan lebih efisien dan produktif. Adapun evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan belajar yang dituangkan dalam program sudah dapat dicapai. Kedua macam kegiatan evaluasi itu akan dilakukan mengikuti skenario KBM yang telah dirancang sebelumnya, dengan menggunakan instrumeninstrumen evaluasi yang secara akademik dapat dipertanggung jawabkan validitas isi dan reliabilitasnya.
xxii
Sebelum ketiga tahapan perkuliahan kewirausahaan dijalankan, maka lebih dahulu akan dilakukan tes kemampuan awal (pretest) untuk mengetahui kondisi awal mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan. Disamping itu juga akan dilakukan wawancara untuk menjaring kesiapan mereka selama mengikuti kegiatan dan rencana tindakan selanjutnya setelah selesai mengikuti program ini. kewirausahaan
ini
diharapkan
akan
ditindak
Pengalaman belajar
lanjuti
dengan
program
diklat/magang/inwub sebagai jalan rintisan mejadi wirausaha baru menuju penyusunan Rancana Usaha (bussiness plan) untuk wilayah pedesaan, dan pengembangan wirausaha untuk wilayah perkotaan sampai pada penyelenggaraan usaha
mandiri (bussines
establisment) menjadi wirausaha baru. Hanya 20 (dua puluh) mahasiswa terbaik sesuai ranking hasil evaluasi kuliah kewirausahaan yang diperkenankan untuk mengikuti tahapan pengkapasitasan kewirausahaan.
KULIAH KEWIRAUSAHAAN(KWU)
Gambar 12. Kuliah Kewirausahaan (KWU) xxiii
Proses pembelajaran program KWU ini secara operasional akan dilaksanakan oleh LPM Undiksha, dengan skenario dari teori ke aplikasi. Artinya, kuliah diawali dengan penyajian seperangkat pengetahuan kewirausahaan, kemudian ditingkatkan ke pemahaman melalui tugas-tugas latihan pemecahan masalah aktual di bidang bisnis. Bekal pengetahuan dan pemahaman itu, selanjutnya diaplikasikan ke dalam kegiatan belajar penyusunan rencana usaha yang didasarkan pada referensi kenyataan praktek yang ada di lapangan. Staf pengajar yang ditugaskan lembaga untuk mengampu perkuliahan kewirausahaan ini adalah dosen yang memiliki capabilitas akademik di bidang kewirusahaan dan atau sudah mendapatkan sertifikat Trainer of Trainer (TOT) Entrepreneurship dari Ciputra Entrepreneurship University bekerjasama dengan DIKTI dan Bank Mandiri Wirausaha seperti ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4. Staf Pengajar dan Pendamping Program IbK di Undiksha Nama Staf Pengajar
Status/Pengalaman
Prof. Dr. Naswan Suharsono, M.Pd
KWU, MKU, dan KKU, Hibah Penelitian Kewirausahaan Prof. Dr. I Wayan Sibermas, Hibah Lasmawan, MPd Penelitian Kewirausahaan Drs. Ida Bagus Putu KWU, TOT Mardana, MSi Entrepreneurship, praktisi Dr. rer.nat I Wayan Sibermas, IbIKK, TOT Kariasa, M.Sc Entrepreneurship, praktisi Ni Made Suriani, TOT Entrepreneurship, S.Pd, M.Pd praktisi Drs. Anjuman Zukhri, TOT Entrepreneurship, MPd praktisi Dr. Edy Sujana, M.Si Hibah Penelitian Kewirausahaan Dr. I Made Budasi, M.Sc I Nyoman Santiyadnya, S.Si, MT. Dr. I Nyoman Tika, M.Si
TOT Entrepreneurship, praktisi KWU, dan Praktisi
KWU, IbW, OT Entrepreneurship, praktisi
Topik Materi Kuliah Konsep Dasar Kewirausahaan Motivation dan Leadership Peluang Usaha, Analisis Pasar Technopreneurship Managemen Wirausaha
Bidang Keahlian /fakultas Ekonomi/Sosial
PPKN/Sosial Fisika/MIPA Kimia/MIPA PKK/Kejuruan
Analisis Keuangan (Cashflow) Bussines Plan/ Pemasaran Usaha (Marketing) Praktek Kewirausahaan ICT-Based Entrepreneurship
Bhs. Inggris/Bahasa Informatika/ Kejuruan
Marketing Network
Kimia
Ekonomi/Sosial Ekonomi/Sosial
xxiv
1.2 Pengkapasitasan Berwirausaha 2.2.1 Diklat Mandiri Wirausaha/ Program Mahasiswa Wirausaha Mahasiswa yang memperoleh nilai terbaik dengan ranking 1-10 dalam perkuliahan Kewirausahaan (KWU), dan sudah berpengalaman dalam menjalankan usaha bisnis atau sudah memulai usaha baru, akan diproyeksikan untuk mengikuti diklat pengkapasitasan berwirausaha focusing
pada penyusunan proposal rencana usaha
(bisnis plan) yang diharapkan dapat memenangkan program hibah kewirausahaan yang dicanangkan oleh (1) program Wirausaha Mahasiswa Bank Mandiri, (2) program entrepreneurship Ciputra University, (3) program mahasiswa wirausaha (Dikti), atau dari sumber pendanaan lembaga lain Persyaratan dan mekanisme pelaksanaan program diklat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) Memperoleh nilai A dalam perkuliahan kewirausahaan dan sudah memulai usaha baru. b) Bersedia mengikuti diklat wirausaha Bank mandiri, Ciputra, dan PM, selama 2 minggu. c) Memiliki usulan bussines plan yang sudah memiliki produk, segmen pasar, visibilitas, akuntabilitas, dan prospektif ekonomis yang tinggi. d) Memiliki track record yang memadai dalam menjalankan kegiatan kewirausahaan. e) Tahapan diklat adalah sebagai berikut: (1) Penyampaian wawasan kewirausahaan(nara sumber nasional dan atau pakar wirausahan Undiksha), (2) simulasi wirausaha, (3) group disccusion peluang usaha, (4) focusing group discussion penyusunan bisnis plan sesuai dengan panduan wirausaha dana penyandang, (5) penilaian, presentasi dan pembahasan bisnis plan dihadapan nara sumber/pakar/praktisi, (6) finalisasi usulan bisnis plan, dan (7) kompetisi hibah kewirausahaan. f) Mahasiswa
yang
berhasil
mendapatkan/memenangkan
hibah
kewirausahaan dapat langsung mencoba melaksanakan kegiatan usaha bisnis (bussines running) dibawah koordinasi, pendampingan, bimbingan -konsultasi dan monev penyelenggara unit layanan IbK. g) Mahasiswa yang tidak lolos dalam memenangkan hibah kewirausahaan, dapat
mengikuti
program
magang
kewirausahaan
di
UKM xxv
(eksternal)/perusahaan atau usaha bisnis di Undiksha(Internal), atau ditampung dalam aktivitas usaha di Inkubator wirausaha Undiksha.
DIKLAT KEWIRAUSAHAAN
Gambar 13. Diklat Kewirausahaan Diklat kewirausahaan dimaksudkan untuk membantu tenant dalam menuangkan ide bisnis ke dalam rencana bisnis (bussines plan). Proposal yang dihasilkan mahasiswa dalam kegiatan diklat ini seperti dipaparkan pada tabel 5.
Tabel 5. Daftar Proposal IbK Undiksha Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11
JUDUL Kripik jamur tiram khas bali Telur Asin Aneka Rasa Depot kalul udayana Purplrjam Yuderiku Pusat peternakan babi bali terpadu Sukawati collection Usaha penjulan busana kampus, kantor dan aksesoris bermotif sukawati di kota singaraja Debero Shoes One stop kakul Akoidram chiken cultivation Usaha Digital Printing
PENGUSUL Wayan dedi juniawan Ari Winangun Seni Rahayu Kadek yuliani Ade dharma putra Ni komang ita kristiani Nyoman Restu
FAKULTAS FIS FIS FTK FIS FIS FMIPA FIS
I gede panca gautama Wanda yudi astari I gede mardioka I wayan cita juliana
FBS PKK FOK FMIPA
xxvi
12 Ganesha Pasta
Ni nyoman dewi adnyani
13
Dewa ayu putu putri pramitha S.
Usaha pembuatan BONIESHA (bolu dan brownies ganesha)
14 Usaha bioskop mini happy (Romeo and Juniet) 15 Snack jagung manis suke 16 IT centere and photography 17 Down Ligth Handycraft 18 Es terserah 19 Ganesha Seting Production House 20 Usaha peternakan ayam tradisional Bali 21 Usaha Ternak Babi non-Bali 22 Celluler Phone IbK Undiksha 23 One Stop-ICT
I kedek aditya sutrisna I gst ngurah wyaspradiksa Putu sedana putra Cita Yuliana I made dwi juliarta puta Komang Dayat Suni IB. Ari Sudana Sugita Yasa Kadek Listuayu Pande Santoso
FIS FIS FTK FBS FTK FMIPA FMIPA PKK FMIPA FOK FMIPA
Dari 22 usulan bisnis yang diajukan tenant, hanya 5 proposal berhasil memenangkan pendanaan dari program PMW Undiksha/Hibah-tehSosro, kemudian 10 proposal mahasiswa didanai dari program IbK Undiksha.
2.2.2 Magang Kewirausahaan Magang kewirausahaan disediakan untuk mahasiswa yang menempati urutan skor nilai perkuliahan kewirausahaan pada urutan di bawah ranking 11-20, dan mahasiswa yang gagal memenangkan hibah program kewirausahaan. Persyaratan dan mekanisme pelaksanaan magang kewirausahaan adalah sebagai berikut. a) Telah lulus dalam perkuliahan kewirausahaan (entrepreneurship) (MPK708), minimal dengan nilai B. b) Memilih tempat magang di UKM/Perusahan/Industri Mitra yang sudah memiliki kerjasama dengan Undiksha, sesuai dengan bidang usaha yang ingin ditekuni. c) Mengikuti program pembekalan magang kewirausahaan, penerjunan ke lapangan, pelaporan dan ujian hasil magang secara penuh selama 1 bulan. d) Melaksanakan kegiatan magang sesuai dengan tuntutan akademis yang dipersyaratkan oleh tim magang IbK. e) Memberikan bimbingan kepada mahasiswa tenant selama magang.
xxvii
f) Menghasilkan laporan magang dan usulan rencana bisnis (bisnis plan) hasil refleksi dari pengalaman magang. g) Penilaian, presentasi dan pembahasan bisnis plan dihadapan nara sumber/pakar/praktisi. h) Usulan bisnis plan mahasiswa yang memiliki kualifikasi tinggi, artinya memiliki produk barang/jasa usaha, segmen pasar, visibilitas, akuntabilitas, dan
prospektif
ekonomis
yang
tinggi
dapat
langsung
mencoba
melaksanakan kegiatan usaha bisnis (bussines running) dengan pinjaman modal dari IbK atau donator lainnya secara mandiri dibawah koordinasi, pendampingan, konsultasi dan monev penyelenggara program IbK. Magang kewirausahaan dari program IbK, diikuti oleh 2 mahasiswa, yakni Citta Juliana berkaitan dengan bidang digital printing dan Putu Sedana Putra berkaitan dengan bidang Usaha sewa, jual dan perbaikan komputer.
2.2.3 Inkubator Wirausaha Undiksha Inkubator kewirausahaan Undiksha merupakan suatu aktivitas wirausaha yang diwujudkan IbK untuk mewadahi kegiatan kewirausahaan berorientasi profit di Undiksha, sekaligus sebagai tempat untuk menyemai mahasiswa dengan kualifikasi kewirausahaan belum memadai untuk menjadi
wirausaha baru yang profesional,
mampu berkompetensi di komunitas bisnis di masyarakat secara mandiri. Segmen usaha Inkubator Wirausaha Undiksha yang dikelola meliputi (1) Warnet dan Pulsa Handphone, (2) Fotocopy dan percetakan, (3) Usaha Dagang Umum, (4) Usaha Makanan Kuliner, (5) Fitnes Centre, (6) Beauty Salon, (7) Service Layanan listrik dan elektronika, dan (7) Jasa layanan pendidikan/bimbingan belajar/Kursus keterampilan. Mahasiswa yang sudah memiliki produk usaha berupa barang atau jasa hasil dari program PKM/PKMK, dan dosen yang sudah memiliki produk usaha barang/jasa hasil program IbIKK/IbW dapat memanfaatkan ruang dalam Inkubator wirausaha Undiksha untuk memasarkan produk-produknya, atau menyemai
rencana bisnis yang telah
disusun sebelumnya (in-wall bussines), namun belum mampu dikelola sendiri secara mandiri, baik karena kurang pemodalan, penguasaan ipteks, pangsa pasar, managemen usaha, maupun rendahnya kemampuan panetrasi pasar.
xxviii
Persyaratan dan mekanisme pelibatan mahasiswa dalam aktivitas usaha inkubator wirausaha Undiksha adalah sebagai berikut. (a) Lulus kuliah kewirausahaan (entrepreneurship) minimal dengan nilai B (b) Pernah mengikuti Diklat kewirausahaan untuk memenangkan hibah entrepreneurship atau magang kewirausahaan, minimal dengan nilai B. (c) Bersedia menjalankan rencana dan aktivitas bisnis di bawah naungan payung Inkubator Wirausaha Undiksha, selama 1(satu) bulan. (d) Melaksanakan kegiatan kewirausahaan sesuai dengan bidang usaha, rencana usaha di bawah naungan InkubatorWirausaha Undiksha. (e) Menghasilkan laporan aktivitas usaha dan perencanaan usaha bisnis (bisnis plan) bertitik-tolak dari hasil refleksi pengalaman usaha di inkubator wirausaha Undiksha. (f) Penilaian, presentasi dan pembahasan bisnis plan dihadapan nara sumber/pakar/praktisi. (g) Usulan bisnis plan mahasiswa yang memiliki kualifikasi tinggi, artinya memiliki produk barang/jasa usaha, segmen pasar, visibilitas, akuntabilitas, dan prospektif ekonomis yang tinggi disetujui untuk mencoba melaksanakan kegiatan usaha bisnis (bussines running) secara mandiri dengan pinjaman modal dari IbK atau donator lainnya dibawah koordinasi, pendampingan, konsultasi dan monev penyelenggara program IbK. INKUBATOR WIRAUSAHA BARU UNDIKSHA
Gambar 14. Inkubator Wirausaha Baru Undiksha xxix
III. Tahap Bussines-Establisment dan Monev 3.1 Start-up Bussines Mahasiswa peserta program kewirausahaan yang sudah memiliki substansi rencana usaha yang matang dapat memulai kegiatan usaha bisnis (bussines running) di luar Undiksha secara mandiri (out-wall bussines), dibawah pengawasan tim pelaksana IbK. Kegiatan usaha dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, dengan keanggotaan maksimum 3 orang, sesuai dengan rumpun bidang usaha yang ditekuni. Pesyaratan dan mekanisme pelaksanaan start-up bussines adalah sebagai berikut. (a)Lulus dalam kuliah kewirausahaan, diklat hibah kewirausahaan atau magang kewirausahaan, inkubator wirausaha yang dibuktikan oleh surat keterangan dari tim pelaksana IbK, atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan. (b) Memiliki rencana bisnis (bussines plan) yang sudah mantap dan disetujui untuk diimplementasikan oleh tim reviewer dan monev entrepreneurship Undiksha, (c) Melaksanakan kegiatan usaha bisnis sesuai rencana secara mandiri, dan melaporkan kemajuan usaha setiap minggu kepada tim reviewer dan monev wirausaha Undiksha, (d) Menyediakan pendampingan, bimbingan dan bantuan IPTEKS pada mahasiswa tenant dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya selama 2 bulan, (e) Mengawasi dan mengevaluasi kemajuan usaha mahasiswa tenant dari aspek (1) kesesuaian dengan bussines plan, (2) produktivitas usaha, (3) profit, (4) kelancaran pengembalian pinjaman modal usaha, dan (5) sustainabilitas usaha. Mahasiswa wirausaha baru yang baru sedang memulai usahanya sebanyak 15 orang, dengan bidang bisnis yang ditekuni, seperti tabel 6. Tabel 6. Start up Bussines No JUDUL 1 Usaha Ternak Babi non-Bali 2 Celluler Phone IbK Undiksha 3 Usaha Printing, Internet dan Sewa
7
komputer Depot Kuliner Udayana Usaha peternakan ayam tradisional Bali Undiksha Canang Center and Delivery Ganesha Ruber Souvenir
8
Depot Bakso Ganesha
4 5 6
PENGUSUL I Gede Sugitayasa Kadek Listuayu Pande Agus Santoso
FAKULTAS FOK FMIPA FMIPA
Seni Rahayu
FTK
IB.Ari Sudana
FMIPA
Kadek Dwi Hendratma Gunawan Komang Gde Yudi Arsana
FMIPA
FMIPA
Eka Liana Devi
FMIPA xxx
9
Bayu Putra Pratama
FTK
10
Tas Laptop Crazy & Jasa Pembuatan Website Junior’s Photo Gallery (JPG)
I G B N Eka Putra Wijaya
FIS
11
Ganesha Barbershop
I Komang Agus Eka Putra
FOK
12
Warung Bola
Komang Muriasa
FMIPA
13
Tahu Antik
Meiliatini
FMIPA
14
Hamburger Sirih
Asmawa
FMIPA
15
Mie-Pelangi
Dharma Putra
FMIPA
8. PENAMBAHAN TENANT 8.1 Tahun II (Tahun 2012) Penambahan jumlah tenan yang akan diproyeksikan menjadi wirausaha baru mandiri sebanyak 15 orang 8.2 Tahun III(Tahun 2013) Penambahan jumlah tenan yang akan diproyeksikan menjadi wirausaha baru mandiri sebanyak 25 orang
9. EVALUASI KINERJA PROGRAM 9.1 Kondisi usaha mahasiswa sebelum dan setelah jadi tenant Kondisi usaha mahasiswa sebelum menjadi tenant IbK banyak mengalami hambatan di dalam produksi karena kurangnya sentuhan ipteks, dan marketing karena kurangnya kemampuan dalam penetrasi pasar. Produk downlight furniture yang dimenangkan mahasiswa PKMM yang hanya dipasarkan di kalangan mahasiswa Undiksha kurang mampu memberikan keuntungan yang optimal, karena kecilnya omzet penjualan, demikian juga produk kuliner PKMK mahasiswa pada awalnya hanya menjangkau mahasiswa di satu fakultas. Tetapi setelah mendapat pembinaan dan pendampingan dalam program IbK, ada sentuhan kreasi Ipteks dalam produksi, pengkemasan dan pemasaran di bawah payung Inwub Undiksha, maka kedua produk tenant menunjukkan progress penjualan yang signifikan. Di lain pihak, tingginya tuntutan printing untuk tugas-tugas akademik mahasiswa, maka pelayanan printing on line dan antar jemput yang diusulkan salah satu tenant IbK mendapat respon yang cukup antusias di kalangan mahasiswa dan dosen. xxxi
Sebelum bergabung dengan IbK, semula usaha printing mahasiswa ini hanya menunggu costumer untuk menyewa pelayanan printing di rumah sewaan, namun setelah mendapat sentuhan kewirausahan IbK jasa printing on line dipusatkan di IbK Undiksha dengan sentuhan bisnis printing online dan penjilidan instan dengan sistem antar jemput. Pelayanan printing online dengan sistem antar jemput merupakan sebuah produk bisnis mahasiswa yang mendatangkan keuntungan yang cukup potensial. 9.2 Rencana bisnis yang direalisasikan penyandang dana Pada tahun II (tahun 2012) IbK Undiksha dan mahasiswa tenant yang dipayunginya belum ada rencana bisnis yang direalisasikan penyandang dana di luar IbK dan PMW. Pada tahun kedua 5 orang tenant IbK berhasil memenangkan hibah grand entrepreneurship muda teh-sosro dengan nilai nominal @ Rp 2.500.000,00. Akumulasi dana yang disediakan untuk mendukung program IbK Undiksha dari PT.Teh botol Sosro adalah Rp. 12.500.000,00,,-
9.3 Jumlah tenant yang menjadi wirausaha baru mandiri (a)
Tahun I : 6 mahasiswa dari hibah IbK/ 4 orang memenangkan hibah PMW
(b)
Tahun II : 15 mahasiswa
(c)
Tahun III: 25 mahasiswa
9.4 Upaya Menjaga Keberlanjutan Program Keberlanjutan program IbK Undiksha wajib ditindak lanjuti Tim IbK dibawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Undiksha melalui beberapa kebijakan dan program teknis, yakni (1) mengusulkan ke Rektorat secara melembaga satus unit Inwub IbK yang ada sekarang dapat ditetapkan sebagai embrio untuk pusat pengembangan kewirausahaan di Undiksha; (2) menetapkan program kuliah KWU IbK Undiksha sebagai mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa di semua fakultas di Undiksha dan dijadikan sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk mengikuti semua kompetisi hibah kewirausahaan, baik internal di Undiksha maupun eksternal di lembaga negeri/swasta di luar Undiksha, (3) membuat MUO dengan pihak praktisi wirausaha/swasta sebagai lembaga mitra IbK dalam pengembangan budaya kewirausahan di Undiksha berlandaskan pada kerjasama yang bersifat mutual-benefide cooperative, yang pada tahun 2012 telah berhasil membuat kesepakatan kerjasama xxxii
dengan PT. The botol-sosro, dan (4) mengembangkan sistem monev dan audit internal yang konstruktif secara vertikal maupun horizontal, sehingga dapat dideteksi secara dini peluang kegagalan/hambatan dalam menjalankan usaha bisnis, baik pada managemen di Inwub IbK Undiksha, maupun usaha bisnis yang dijalankan mahawasiswa sebagai wirausaha baru. 9.5 Usul penyempurnaan program IbK Penyempurnaan program IbK dapat dilakukan dengan mengembangkan program kemitraan dan kerjasama dengan pelaku bisnis di luar Undiksha. Iklim dan budaya akademis di Perguruan Tinggi, khususnya Undiksha yang mengedepankan unsur birokrasi dan struktural merupakan hambatan socio-psichology yang dapat mengukung kreativitas dalam berwirausaha. Atas dasar itu, maka perlu adanya proses akulturasi budaya usaha antara dunia bisnis di luar kampus dengan embrio bisnis di dalam kampus melalui proses asimilasi dan akomodasi kerjasama yang berlandaskan pada pondasi mutual-benefide cooperative. Dunia kampus yang memandang bisnis secara akademik sering terisolasi dalam pikiran normatif yang mengedepankan keunggulan sentuhan ipteks dari suatu komoditas usaha, sedangkan dunia bisnis lebih terfokus pada efisiensi produktif dan pembangunan marketing-network yang mengedepankan profit. Dua polarisasi dunia bisnis ini dapat dintegrasikan dalam program IbK dengan mempertipis sekat ruang dunia kampus dengan dunia bisnis, melalui proses internalisasi aktivitas wirausaha komunitas kampus dengan bisnis nyata di luar kampus. 9.5.1
Model Usulan Kegiatan Model usulan kegiatan dalam rangka penyempurnaan program IbK
diistilahkan dengan model partisipatif. Kerangka dasar dari model partisipatif (sandwich-programe) adalah pengembangan kerjasama dalam aspek produksi dan pemasaran pada komoditas usaha dari mahasiswa (civitas kampus) dengan pelaku bisnis di luar kampus. 9.5.2
Anggaran Biaya Rp. 100.000.0000
9.5.3
Lain-lain Usulan xxxiii
10. DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN IbK-UNDIKSHA TAHUN 2012
xxxiv
xxxv
xxxvi
xxxvii
DAFTAR PUSTAKA Arman Hakim Nasution, Bustanul Arifin Noer & Mokhammad Suef. 2001. Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia: Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Pt. Elex Komputindo. Kelompok Gramedia Jakarta. Budiyono, H.Susanto Dan M. Djaeni . 2004. Kuliah Kewirausahaan: Pengelolaan Usaha Kecil Menengah. Makalah. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship, Mengubah Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda. Universitas Ciputra. Entrepreneurship Centre. Nasution Nasution, AH, , AH, Noer Noer, BA, , BA, Suef, M, 2006. Entrepreneurship: , M, 2006. Entrepreneurship: membangun membangun spririt spririt eknopreneurship. Penerbit eknopreneurship.Penerbit Andi.Jogyakarta. Robert T. Kiyosaki. 2008. Increase Your Financial IQ: Kelola Uang Anda dengan Lebih Cerdas. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Robert T. Kiyosaki. 2007. The Cashflow Quadrant: Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Teddy Oswari. 2005. Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrpreneur Students) Sebagai Modal untuk Menjadi Pengusaha Baru. Makalah. Universitas Gunadharma. Winarto. 2008. Membangun Kewirausahaan Sosial: “Meruntuhkan dan Menciptakan Sistem” secara Kreatif? Makalah. Yogyakarta.
xxxviii
xxxix
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IBK) DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) oleh, I Nyoman Santiyadnya Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Tujuan pelaksanaan program IbK di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) adalah untuk menumbuh-kembangkan budaya kewirausahaan di Undiksha. Metode pelaksanaan IbK menggunakan PALS dengan tahapan (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase pengkapasitasan (capaciting) dan pendampingan (scaffolding) kewirausahaan (entrepreneurship capacity building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization) usaha baru sebagai wirausaha baru. Hasil yang diperoleh dari kegiatan IbK Undiksha adalah (1) IbK Undiksha telah berhasil membidani lahirnya 15 orang mahasiswa Undiksha sebagai wirausaha baru yang menjalankan bisnis di bidang kuliner, usaha ternak babi/ayam, telepon seluler, komputer, dan debero shoes; dan (2) Terwujudnya inkubator wirausaha (Inwub) IbK Undiksha sebagai centre of entrepreneurship dalam pengembangan budaya kewirausahaan di Undiksha. Kata-kata kunci: IbK, PALS, inwub, wirausaha baru ABSTRACT The IbK of Undiksha was aimed to improve the entrepreneurship in University of Ganesha Education. The method of IbK based on PALS approach which consist of stage (1) awareness phase, (2) capaciting phase, (3) scaffolding phase, (4) institutionalization phase. The result of IbK of Undiksha were (1) IbK Undiksha succeed to promote 15 students as new entrepreneur whose run business in sector culinary, pigs/chicken livestock business, cellular phone, debero shoes; and installation on entrepreneurship incubator of IbK Undiksha as centre of entrepreneurship in develop entrepreneur culture in Undiksha. Keywords: IbK, PALS, inwub, new entrepreneurer 1. Pendahuluan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang berlokasi di kota Singaraja. Undiksha Singaraja berdiri di atas areal seluas 14 ha. Undiksha Singaraja terbagi dalam 6 fakultas, yaitu: Fakultas MIPA, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Bahasa dan Seni, xl
Fakultas Pendidikan dan Fakultas Olahraga dan Program Pasca Sarjana. Dari ke-6 fakultas terdapat 34 jurusan dan progam studi. Jumlah mahasiswa pada tahun akademik 2008/2009 per 29 pebruari 2008 adalah 5.644 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa aktif tahun akademik 2009/2010 per 29 Peberuari 2010 adalah 8.424 orang, yang terdiri dari program S1, Diploma, dan S2. Sedangkan jumlah tenaga administrasi dan pustakawan sebanya 213 orang. Jadi secara keseluruhan jumlah mahasiswa Undiksha 10.000 orang. Sesuai dengan kurikulum 2007, mahasiswa S1 Undiksha diproyeksikan akan menjadi PNS guru untuk semua bidang studi mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Namun, karena rendahnya daya serap pengangkatan menjadi guru negeri/swasta oleh Pemerintah, maka setiap fakultas menawarkan mata kuliah kerja alternatif (MKKA) yang dimaksudkan untuk membekali mahasiswa Undiksha keterampilan hidup (life skill) pada bidang elektronika, komputer, akutansi, bengkel listrik, instalasi listrik, perhotelan, tataboga, tata busana, pariwisata, pendidikan, percetakan, dan lain-lainnya. Dengan MKKA ini mahasiswa diharapkan mampu mempenetrasi peluang kerja non-guru. Dengan hanya memberikan substansi keterampilan hidup di luar disiplin keilmuan mahasiswa melalui program MKKA, ternyata belum menjamin mahasiswa eksis membuka usaha kerja baru non-guru, karena rendahnya pemahaman konsep bisnis dan kiat-kiat berwirausaha. Hal ini terlihat dari banyaknya alumni undiksha yang bersedia menjadi tenaga honor pendidik dengan gaji yang relatif rendah, setelah mereka menamatkan studinya di Undiksha. Hampir 99% mahasiswa yang telah lulus cenderung menunggu dan mencari kerja, dan hanya sedikit saja yang mempunyai inisiatif menjadi wirausaha. Pedahal peluang binis di sekitar kampus Undiksha, di kota Singaraja, dan di provinsi Bali masih cukup menjanjikan. Hal ini mungkin disebabkan sistem dan budaya akademis yang selama ini diterapkan hanya untuk menghasilkan lulusan yang dipersiapkan sebagai tenaga kerja (pegawai) dan bukan sebagai pengusaha. Mahasiswa Undiksha sebagian besar berasal dari luar daerah, sehingga mereka pada umumnya mondok di sekitar kampus. Situasi ini menyebabkan geliat roda perekonomian masyarakat di sekitar kampus menjadi lebih hidup. Bisnis rumah kost dan rumah makan (kuliner) banyak bermunculan di sekitar kampus. Rutinitas kegiatan mahasiswa pada umumnya adalah mengikuti perkuliahan dengan berbagai tugas yang dibebankan kepadanya oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut. Disamping itu, kegiatan kemahasiswaan secara insidental, antara lain, seminar ilmiah, kemah, malam xli
hiburan, pengadaan bazar, dan lain-lain juga mewarnai aktivitas akademis mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam hal penyelesaian tugas-tugas tersebut banyak sekali berhubungan dengan masalah fotocopy, penjilidan, ketik komputer, Internet, Wartel, alat komunikasi HP, rumah makan (kuliner), catering, loundry, dan lain-lain. Kebutuhan masyarakat kampus akan layanan tersebut meupakan peluang usaha yang dapat ditangkap mahasiswa untuk dikemas menjadi usaha bisnis yang menguntungkan. Sementara itu dengan bermunculannya bisnis rumah kost di sekitar kampus, maka terjadi peningkatan pemasangan dan
instalasi listrik, mesin pendingin
dan barang elektronika lainnya. Di samping itu, di Singaraja penyedia jasa maintenance mesin pendingin, serta mesin–mesin listrik masih sangat kurang, pedahal dengan kondisi alam yang panas membuat kebutuhan akan AC atau kipas angin menjadi sangat penting, sehingga dibutuhkan jasa maintenance untuk alat-alat tersebut. Hal ini juga nampaknya menjadi lahan bisnis yang menjanjikan bagi mahasiswa. Jasa rental komputer juga sangat dibutuhkan karena tidak semua mahasiswa memiliki komputer. Tugas-tugas mahasiswa dalam bentuk paper, makalah dan lain-lainnya pada umumnya di-edit dengan komputer. Usaha jasa rental komputer, juga sebagai usaha yang bagus untuk dikembangkan. Harga komputer yang cendrung terjangkau oleh sebagian mahasiswa, maka kepemilikannya makin lama makin meningkat. Kerusakan-kerusakan komputer mungkin terjadi tidak bisa dihindari, sehinggan peluang bisnis penyedia jasa service komputer kian makin terbuka. Di samping itu, usaha merakit dan jual-beli komputer juga sangat terbuka, baik komputer baru maupun komputer bekas. Internet merupakan sarana dalam penjelajahan dunia maya, hampir semua informasi ada di situs internet baik informasi yang bersifat umum maupun informasi yang bersifat ilmiah. Mahasiswa sebagai bagian dari komunitas ilmiah sangat memerlukan fasilitas internet, karena hampir semua tugas dari setiap mata kuliah mengharuskan mahasiswa memanfaatkan internet untuk memperoleh data pendukung dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Sehingga penyediaan jasa warung internet ini merupakan peluang bisnis yang sangat bagus. Dalam konteks area provinsi di luar kabupaten Buleleng, banyak peluang bisnis yang dapat dieksplorasi mahasiswa. Bali sebagai salah satu tujuan wisata domestik atapun internasional merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk wirausaha. Jenis wirausaha yang dapat dikembangkan adalah 1) wirausaha profesional, yang xlii
sebagian besar dalam bentuk industri pariwisata seperti bisnis perhotelan, bisnis tempattempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya, dan 2) wirausaha sederhana, dengan modal terbatas dalam bentuk warung internet (warnet), usaha service alat elektronik, rumah makan dan sebagainya dengan konsumen masyarakat setempat. Banyak peluang bisnis yang menjanjikan potensi profit yang menguntungkan tetapi sering tidak ditangkap mahasiswa, karena rendahnya instink bisnis dan kemampuan entrepreneurship di kalangan mahasiswa. Hal ini harus mendapat penanganan ekstra Undiksha, bagaimana mentransformasi secara bertahap iklim perkuliahan yang berorientasi pada knowledge based menuju perkuliahan yang berorientasi
pada
entrepreneurship
based.
Dalam
konteks
membangkitkan
kewirausahaan mahasiswa, syarat awal yang harus diupayakan adalah (1) memiliki keterampilan pada bidang usaha yang akan digeluti, yang dapat diperoleh dengan mengikuti kuliah MKKA (mata kuliah kerja alternatif), sebagai mata kuliah pilihan, dan (2) menumbuhkembangkan kompetensi kewirausahaan dengan mencanangkan program kewirausahaan seperti PKMK, PMW dan IbK. Iklim kondusif yang dicanangkan Dikti dalam membangun kewirausahaan mahasiswa melalui program PKMK telah disambut dengan antusias oleh mahasiswa Undiksha. Jumlah mahasiswa yang memenangkan PKMK 2 tahun terakhir berjumlah 8 orang, non PKMK
101, mahasiswa yang merintis usaha baru sampai tahun 2010
sebanyak 10 orang. Jenis produk/ komoditas usaha yang sudah dihasilkan atau dijual oleh tenant adalah: (1) layanan penjualan/penyewaan, pengetikan dan service komputer, (2) penjualan berbagai produk kuliner seperti makanan dan kue-kue, (3) penjualan pulsa dan layanan service HP, (4) produksi buku olympiade tingkat SD, SMP, dan SMA, (5) Produksi dan penjualan perangkat upakara (pejati, canang-sari), (6) pelayanan pijit kesehatan (health massase), dan Fitnest centre. Produk usaha tenant tersebut sangat potensial secara ekonomis untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar baik di dalam kampus Undiksha maupun di luar kampus.
Namun keberlanjutan dan penanganan
secara profesional usaha bisnis yang dikelola mahasiswa PKMK dan mahasiswa yang merintis usaha sering menjadi kegagalan dalam membangun wirausaha baru, sehingga perlu proses yang mapan dalam membangun kapasitas entrepreneurship mahasiswa secara sistemik, melalui program ipteks bagi kewirausahaan (IbK).
xliii
Dengan potensi kepakaran dalam bidang bisnis, civitas akademik Undiksha sangat berpotensi mengembangkan iklim kewirausahan di kampus melalui program Ipteks bagi kewirausahaan (IbK) , yang digagas oleh LPM Undiksha. Hal ini dapat dilihat dari sumber tenaga yang dimiliki lembaga yang berkualifikasi latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dari Jurusan Ekonomi manajemen dan Akutansi. Di samping itu, beberapa diantara mereka juga berperan sebagai pengelola maupun konsultan suatu lembaga usaha yang tergolong sukses. Perusahaan-perusahaan yang mereka kelola pada umumnya bergerak di bidang jasa, seperti: kuliner, koperasi, priklanan, percetakan, angkutan, kontraktor, properti dl. Di samping itu, dari beberapa hasil penelitian, civitas akademik Undiksha telah berhasil menemukan produk yang memiliki potensi ekonomis tinggi, yaitu “pigmen anorganik alami batu merah” yang sudah dikelola secara ekonomis dalam program IbIKK. Produk ini sudah menjadi salah satu komoditas usaha unggulan Undiksha yang dijual dalam bentuk patung cendramata, cat lukis alami, bata merah, dan genteng. Optimalisasi managemen produksi dan pemasaran komoditas ini tentu harus didukung oleh iklim kewirausahaan di Undiksha. Dengan potensi kepakaran akademik dan kewirausahaan seperti ini, Undiksha sebenarnya mampu membangkitkan spirit kewirausahaan di kalangan mahasiswa melalui program ipteks bagi kewirausahaan (IbK), sehingga mahasiswa dapat menterjadikan diri sebagai wirausaha baru, dengan mengembangkan business plan guna menangkap peluang-peluang bisnis di sekitar kampus, dan di luar kampus dalam area kabupaten atau provinsi. Dengan pencanangan IbK di Universitas Pendidikan Ganesha diharapkan dapat (1) menciptakan wirausaha baru yang mandiri dari Undiksha, (2) meningkatkan keterampilan manajemen usaha bagi masyarakat menciptakan
metode
pelatihan
kewirausahaan
yang
cocok
industri, (3)
bagi
mahasiswa
PKMK/mahasiswa wirausaha Undiksha, dan (4) Unit usaha yang dapat menghasilkan profit sebagai sumber generate revenue dari Undiksha. Melalui program IbK, maka Undiksha dapat: (1) mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa dengan cara (i) memberikan bekal pengetahuan konseptual dan kemampuan manajerial tentang bagaimana menjadi wirausaha berhasil, (ii) melatih mahasiswa tentang cara menemukan peluang usaha dan memilihnya sesuai dengan kemampuan SDM, dana, dan proyek pengembangan usahanya di kemudian hari sesuai tuntutan pasar, (iii) melatih keterampilan mahasiswa dalam menyusun Rencana Usaha (RU) sesuai dengan jenisxliv
jenis usaha yang dipilihnya, (iv) melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi dan memperbaiki Rencana Usaha berdasarkan hasil survey kelayakan usaha dan informasiinformasi aktual yang relevan untuk mendukung perkembangan usaha di kemudian hari, dan (v) Menciptakan wirausaha baru yang mandiri, (2) Meningkatkan keterampilan manajemen usaha bagi masyarakat industri, dan (3) Menciptakan metode pelatihan kewirausahaan yang cocok bagi mahasiswa PKMK/mahasiswa wirausaha. Kelima tujuan-tujuan operasional tersebut diarahkan pada proses pencapaian sasaran akhir program pembentukan wirausaha baru yang mandiri, tangguh, dan peka terhadap lingkungan sekitar dengan menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika bisnis sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut para peserta. Dengan demikian, maka wirausaha baru yang hendak dihasilkan melalui program IbK ini diharapkan bisa memiliki kepribadian yang utuh dan mampu menempatkan usahanya sebagai bagian dari skenario untuk memuliakan kehidupan di muka bumi. Target luaran minimal yang direncanakan untuk dicapai melalui kegiatan Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) di Undikahsa adalah: (1) Tersusunnya perangkat perkuliahan kewirausahaan, seperti: Silabus Mata Kuliah dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Diktat kuliah kewirausahaan, Panduan magang/diklat kewirausahaan, dan model entrepreneurship capacity building, (2) Terwujudnya unit usaha dalam bentuk inkubator wirausaha yang berorientasi profit di Undiksha sebagai salah satu sumber generate revenue Undiksha, (3) Dihasilkannya 10 mahasiswa yang dapat menjadi wirausaha baru mandiri per tahun
yang siap
berkompetisi di masyarakat, sehingga selama 3 tahun akan dihasilkan sekitar 30 wirausaha baru dari Undiksha, dan (4) Publikasi ilmiah. 2. Metode Pelaksanaan 2.1 Pola Rekrutment Tenant Rekrutment tenant peserta program kewirausahaan dibawah unit layanan IbK setiap tahun dilakukan dengan metode test ujian masuk kewirausahaan. Proses seleksi calon peserta program kewirausahaan di Undiksha (recruitment tenant) dilakukan secara bertahap sebagai berikut: (1) melakukan sosialisasi kepada ketua-ketua jurusan dan mahasiswa tentang program kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di lingkungan Undiksha, (2) penawaran mata kuliah pilihan kewirausahaan dengan bobot 2 SKS, kepada mahasiswa Undiksha pada semeter genap setiap tahun xlv
perkuliahan, (3) membuka pendaftaran bagi mahasiswa untuk memprogram kuliah pilihan kewirausahaan (entrepreneur) yang dicanangkan LPM Undikhsa. Siklus rekrutment tenant dilakukan secara periodik setiap tahun. (30) tiga puluh mahasiswa PKMK/Mahasiswa non PKMK yang sudah berhasil lolos dari recruitment test berhak mengikuti program perkuliahan kewirausahaan (KWU), tapi hanya 20 (dua puluh) mahasiswa dengan urutan ranking terbaik yang diperbolehkan melanjutkan untuk mengikuti program entrepreneurship capacity building, yaitu (1) diklat hibah kewirausahaan, (2) magang kewirausahaan, dan (3) Inkubator kewirausahaan. Dari 20 mahasiswa yang digodok dalam program pembentukan kapasitas wirausaha diharapkan dapat dihasilkan 8-10 mahasiswa wirausaha baru mandiri per tahun yang siap berkompetisi di masyarakat (bussines establishment). Sirkulasi peserta program kewirausahaan IbK Undiksha, seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Tahun-1
PKMK/ NonPKMK
8-10 30 00
20 00
Tahun-2 PKMK/ NonPKMK
Tahun-3
PKMK/ NonPKMK
Tahun-n PKMK/ NonPKMK
8-10 30 00
10 00
30 00
10 00
WIRAUSAHA BARU
8-10
30
Gambar 1. Periodisasi Recruitment Peserta IBK
2.2 Metode Pendekatan IbK Metode pendekatan IbK dalam konteks pemberdayaan potensi entrepreneurship mahasiswa mahasiswa menggunakan metode PALS (Participatory Action Learning System). Prinsip dasar dari metode PALS adalah pelibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program kewirausahaan (entrepreneurship) secara alamiah dengan segala pendekatan sehingga membentuk suatu sistem interaksi xlvi
pembelajaran secara partisipatif, baik secara personal maupun komunal ( Chambers, 2007). Metode PALS menitikberatkan pada transformasi kegiatan-kegiatan yang telah ada untuk diusahakan dibawa pada perubahan-perubahan ke arah perbaikan kondisi entrepreneurship mahasiswa melalui (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase pengkapasitasan (capaciting) dan pendampingan (scaffolding) kewirausahaan (entrepreneurship capacity building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization) usaha baru sebagai wirausaha baru. Metode pendekatan IbK dengan metode PALS secara digramatik ditunjukkan pada gambar 2.
Terapan IPTEKS (1) Pemodalan (2) Desain Peralatan (3) Desain Teknologi (4) Pemasaran
PALS
K W U
Potensi wirausaha
Entrepreneurship Capacity Building
Start-up Bussiness
(Bussines Establishment) WIRAUSAHA BARU
Program Aksi: (1) Diklat Kewirausahaan (2) Magang Kewirausahaan (3) Inkubator Kewirausahaan
AWARENESS PHASE
CAPACITING /SCAFFOLDING PHASE
INSTITUTIONALIZATION PHASE
Gambar 2. Metode Participatory Action Learning Systems Fase penyadaran (awareness) kewirausahaan mahasiswa merupakan starting point dalam membangun kapabilitas wirausaha mahasiswa melalui recruitment test dan pelaksanaan program perkuliahan kewirausahaan (entrepreneurship). Pengkapasitasan kewirausahaan mahasiswa ditumbuhkembangkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan intensif untuk dapat memenangkan hibah kewirausahaan dari penyandang dana, seperti BUMN, PMW Dikti, Wirausaha Bank Mandiri, atau lembaga keuangan lainnya atau magang kewirausahaan di Industri bisnis mitra, seperti Rangoon Sunset, xlvii
Cozty Resto, Boga Undiksha, Tera Computer, Sempurna electronic Service, Hardy’s Department Store, Bilingua College, Singaraja Handphone, Percetakan Swadaya, dan Artha Graphica Digital. Fase pengkapasitasan kewirausahaan ini diharapkan dapat menghantarkan mahasiswa untuk menghasilkan rencana usaha bisnis (bussines plan) yang matang untuk diimplementasikan dalam membuka usaha baru (start-up bussines). Pola pembimbingan dan pengawasan pada fase pengkapasitasan kewirausahaan ini dilakukan secara terpadu dengan melibatkan tim pelaksana IbK, bagian kemahasiswaan, dan nara sumber (dosen pengajar) dengan mengoptimalkan monev internal. Pembiayaan usaha baru mahasiswa tenant, pada tahap start-up bussines dapat berasal dari (1) hibah PMW Dikti, (2) Community Service Responsibelity (CSR) Wirausaha Bank Mandiri, atau lembaga keuangan lainnya, dan (3) pinjaman modal lunak dari unit layanan IbK yang harus dilunasi dengan cara dicicil selama setahun, terhitung saat usaha bisnis dinyatakan berjalan. Unit layanan IbK akan mewajibkan setiap tenant yang sudah membuka usaha baru untuk melakukan pertemuan rutin setiap 2(dua) minggu untuk (1) mendiskusikan permasalahan usaha dan mengkaji pemberian bantuan teknologi bagi usaha baru yang sedang dikelola mahasiswa tenant Undiksha, (2) sharing pengalaman usaha, dan (3) sosialisasi prospektif usaha, keuangan dan trendy pasar. Dalam operasi kegiatannya, unit layanan IbK (LPM) akan secara internal berkolaborasi dengan bidang kemahasiswaan (PR-III bidang kemahasiswaan), khususnya dalam recruitment tenant dan Jurusan/laboratorium yang akan mengelola pendidikan dan pelatihan, bantuan teknologi, praktek kewirausahaan di masing-masing fakultas. Kolaborasi secara eksternal dilakukan dengan Industri usaha tempat mahasiswa magang seperti Rangoon Sunset, Cozty Resto, Boga Undiksha, Tera Computer, Sempurna electronic Service, Hardy’s Department Store, Bilingua College, Singaraja Handphone, Percetakan Swadaya, dan Artha Graphica Digital dan lembaga keuangan untuk mendapatkan modal usaha bagi tenant, seperti PMW Dikti, Community Service Responsibelity (CSR) Wirausaha Bank Mandiri, atau lembaga keuangan lainnya. 3. Hasil dan Pembahasan Sosialisasi program IbK dilakukan kepada Rektorat, Dekanat dan ketua-ketua jurusan dan mahasiswa tentang program kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha xlviii
(Undiksha) di lingkungan Undiksha. Kegiatan sosialisasi IbK dibuka dengan resmi Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., dengan menghadirkan nara sumber dari DP2M Dikti, Prof. Dr. Sundani Nurono Suwandi. Dalam arahannya rektor Undikhsa menekankan pentingnya penumbuh-kembangan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa dalam rangka membekali education soft-skill di bidang kewirausahaan kepada mahasiswa sehingga dapat mengakselerasi panetrasi mahasiswa di dunia kerja.
Gambar 3. Sosialisasi Program IbK-Undiksha Tahun 2012 Proses seleksi calon peserta program kewirausahaan di Undiksha (recruitment tenant) dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
(1)
tahap pendaftaran, setiap
fakultas dijatah sebanyak 20 orang, sesuai dengan arahan pimpinan
dan proses
pengajuan calon dilakukan oleh senat mahasiswa di tingkat fakultas, yakni FMIPA, FTK, FOK, FBS, FIS, dan FIP. (2) tahap recruitment test, yakni test kewirausahaan (entrepreneurship test) dan test kepribadian (personality test). Dari hasil rekruitmnet test hanya 90 orang mahasiswa yang diijinkan untuk mengikuti program IbK. Terkait dengan pembangunan kapasitas enptrepreneurship mahasiswa, IbK Undiksha telah menyiapkan perlengkapan, sarana/prasarana dan infrastruktur inkubator wirausaha Undiksha sebagai center of enptrepreneurship secara bertahap yang berfungsi sebagai (1) penyelenggaraan administrasi kewirausahaan, (2) unit bisnis umum untuk memasarkan kebutuhan mahasiswa dan produk PKMK, IbIKK, dan IbW Undiksha, dan (3) mewadahi tenant dalam membuka in-wall bussines di bawah payung inkubator wirausaha Undiksha. Fasilitas yang sudah diadakan lewat program IbK untuk Inkubator wirausaha baru (Inwub), yakni : 4 unit komputer, 2 unit priter, 4 mebuler, 4 unit estalase dagangan, 4 meja, 2 almari es, 4 unit kursi marketing, dan 2 rombong bakso. xlix
UNIT INKUBATOR WIRAUSAHAN IbK-UNSIKSHA
Gambar 4. Tempat Unit Layanan IbK dan Inkubator Wirausaha Undiksha Pengkapasitasan jiwa usaha wirausaha, secara berjenjang dilakukan dengan pelaksanaan perkuliahan kewirausahaan, diklat/magang, diklat wirausahan, dan start-up bussines. Pelaksanaan kuliah kewirausahaan (entrepreneurship) dilakukan selama 3 bulan, pada semester genap, nama mata kuliah: Kewirausahaan, kode kuliah (MPK708), bobot 2 SKS, sebanyak 16 kali tatap muka di kelas maupun di luar kelas melalui 3(tiga) tahapan kegiatan belajar mengajar (KBM). Kuliah pertama KWU diisi dengan kuliah umum kewirausahaan yang diberikan oleh reiewer DP2M Dikit, Prof. Dr. Sundani Nurono Suwandi. Dalam kuliah kewirusahaan, mahasiswa diberikan bekal pengetahuan tentang (1) konsep-konsep dasar kewirausahaan,
(2) motivasi dan
leadership, prinsip-prinsip dan hukum bisnis, (3) teori peluang dan kesempatan berusaha, serta dinamika kehidupan usaha sepanjang sejarah perekonomian lokal maupun global, (4) marketing, dan (5) bussines plan. Mahasiswa Undiksha yang bisa mengikuti perkuliahan kewirausahaan (KWU) dari program IbK, dengan tingkat kehadiran >75 % sebanyak 72 orang.
Gambar 5. Kuliah Kewirausahaan (KWU) l
Mahasiswa yang memperoleh nilai terbaik dengan ranking bagus dalam perkuliahan Kewirausahaan (KWU), dan sudah berpengalaman dalam menjalankan usaha bisnis atau sudah memulai usaha baru, diwajibkan mengikuti diklat pengkapasitasan berwirausaha fokusing
pada penyusunan proposal rencana usaha
(bisnis plan) yang diharapkan pkan dapat memenangkan program hibah kewirausahaan yang dicanangkan oleh (1) program Wirausaha Mahasiswa Bank Mandiri, dan (2) program mahasiswa wirausaha (Dikti).
Gambar 6. Diklat Kewirausahaan Dari 22 usulan bisnis yang diajukan tenant, hanya 4 proposal berhasil memenangkan pendanaan dari program PMW Undiksha, kemudian 6 proposal mahasiswa didanai dari program IbK Undiksha. Mahasiswa yang belum berhasil memenangkan hibah wirausaha baik dari PMW maupun dari IbK, difokuskan untuk mengikuti program magang kewirausahaan.
Gambar 7. Mahasiswa wirausaha baru Magang kewirausahaan dari program IbK, diikuti oleh 2 kelompok mahasiswa, yakni Citta Juliana berkaitan dengan bidang digital printing dan Putu Sedana Putra berkaitan dengan bidang Usaha sewa, jual dan perbaikan komputer. Penyerahan hibah li
bantuan IbK Undiksha untuk mahasiswa wirausaha baru, seperti ditunjukkan pada gambar 7. Inkubator kewirausahaan Undiksha merupakan suatu aktivitas wirausaha yang diwujudkan IbK untuk mewadahi kegiatan kewirausahaan berorientasi profit di Undiksha, sekaligus sebagai tempat untuk menyemai mahasiswa dengan kualifikasi kewirausahaan belum memadai untuk menjadi
wirausaha baru yang profesional,
mampu berkompetensi di komunitas bisnis di masyarakat secara mandiri. Segmen usaha Inkubator Wirausaha Undiksha yang dikelola pada tahun-2 IbK Undiksha meliputi (1) Warnet dan Pulsa Handphone, (2) Fotocopy dan percetakan, (3) Usaha Dagang Umum, dan (4) Usaha Makanan Kuliner.
Gambar 8. Aktivitas Inkubator Wirausaha IbK Undiksha Pada tahun 2012 ini, IbK Undiksha menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dengan
PT
Teh
Botol
Sosro
untuk
secara
sinergis
menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan di Universitas Pendidikan Ganesha, dengan item-item kerjasama (1) pendampingan IbK dan usaha tenant melalui penjualan varians produk teh sosro sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan usaha , dan (2) pendidikan dan latihan, serta penyediaan fasilitas dan hibah dana usaha bagi tenant melalui program kemitraan. Aktivitas kerjasama kemitraan IbK Undiksha dengan PT The botol Sosro seperti terekam dalam gambar 9.
Gambar 9. Program Kerjasama Kemitraan IbK-PT. Teh botol Sosro lii
Mahasiswa peserta program kewirausahaan yang sudah memiliki substansi rencana usaha, setelah diberi bantuan hibah modal dari IbK, PMW, dan Hibah The Sosro telah memulai kegiatan usaha bisnis (bussines running) di dalam (in-wall) maupun di luar (out-wall) Undiksha secara mandiri (out-wall bussines), dibawah pengawasan tim pelaksana IbK. Mahasiswa wirausaha pada tahun -1 (tahun 2011) sebanyak 6 orang, sedangkan mahasiswa yang baru sedang memulai usahanya pada tahun -2 (tahun 2012) sebanyak 9 orang. Sampai pelaksanaan tahun-2 (tahun 2012) IbK Undiksha telah membidani lahirnya 15 calon wirausaha baru yang sudah memulai usahanya dengan bidang bisnis yang ditekuni, seperti tabel 3. Tabel 3. Start up Bussines JUDUL
PENGUSUL
FAKULTAS
No 1
Usaha Ternak Babi non-Bali
I Gede Sugitayasa
2
Celluler Phone IbK Undiksha
3 4
Usaha Printing, Internet dan Sewa komputer Depot Kuliner Udayana
Kadek Listuayu Pande Agus Santoso Seni Rahayu
FMIPA FMIPA FTK
5 6 7
Usaha peternakan ayam tradisional Bali Undiksha Canang Center and Delivery Ganesha Ruber Souvenir
IB.Ari Sudana Kadek Dwi Hendratma Gunawan Komang Gde Yudi Arsana
FMIPA FMIPA FMIPA
8
Depot Bakso Ganesha
Eka Liana Devi
FMIPA
9
Tas Laptop Crazy & Jasa Pembuatan Website
Bayu Putra Pratama
FTK
10
Junior’s Photo Gallery (JPG)
I G B N Eka Putra Wijaya
FIS
11
Ganesha Barbershop
I Komang Agus Eka Putra
FOK
12
Warung Bola
Komang Muriasa
FMIPA
14
Tempe Isi
Mei Yuliani
FMIPA
15
Hamburger-Sirih
Asnawa
FMIPA
FOK
4. Penutup Berdasarkan paparan di atas maka terkait dengan pelaksanaan Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) di Undiksha dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Sampai pelaksanaa tahun-2 (tahun 2012), IbK Undiksha telah berhasil membidani lahirnya 15 orang mahasiswa Undiksha sebagai wirausaha baru yang menjalankan bisnis di bidang kuliner, usaha ternak babi/ayam, telepon seluler, komputer, dan debero shoes; dan (2) Terwujudnya inkubator wirausaha IbK Undiksha sebagai centre of entrepreneurship dalam pengembangan budaya kewirausahaan di Undiksha.
liii
DAFTAR PUSTAKA Arman Hakim Nasution, Bustanul Arifin Noer & Mokhammad Suef. 2001. Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia: Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Pt. Elex Komputindo. Kelompok Gramedia Jakarta. Budiyono, H.Susanto Dan M. Djaeni . 2004. Kuliah Kewirausahaan: Pengelolaan Usaha Kecil Menengah. Makalah. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship, Mengubah Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda. Universitas Ciputra. Entrepreneurship Centre. Nasution Nasution, AH, , AH, Noer Noer, BA, , BA, Suef Suef, M, 2006. Entrepreneurship: , M, 2006. Entrepreneurship: membangun membangun spririt spririt eknopreneurship. Penerbit eknopreneurship.Penerbit Andi.Jogyakarta. Robert T. Kiyosaki. 2008. Increase Your Financial IQ: Kelola Uang Anda dengan Lebih Cerdas. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Robert T. Kiyosaki. 2007. The Cashflow Quadrant: Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Teddy Oswari. 2005. Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur Students) Sebagai Modal untuk Menjadi Pengusaha Baru. Makalah. Universitas Gunadharma. Winarto. 2008. Membangun Kewirausahaan Sosial: “Meruntuhkan dan Menciptakan Sistem” secara Kreatif? Makalah. Yogyakarta.
liv