LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DIGITAL ANIMATOR 3D PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Oleh : Candra Irawan, M.Kom (0628057201) Agus Winarno, M.Kom (0631017101)
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014
1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... 1 LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3 RINGKASAN ..................................................................................................... 4 PRAKATA .. ........................................................................................................ 5 BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 6 BAB 2 TARGET DAN LUARAN ...................................................................... 8 BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................. 9 BAB 4 HASIL YANG DICAPAI ..................................................................... 10 BAB 5 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA.............................................. 11 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 11 JUSTIFIKASI ANGGARAN . ........................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14 LAMPIRAN
3
RINGKASAN
Pada saat ini hampir semua sektor industri membutuhkan tenaga kerja yang bisa bersaing ditingkat global untuk menghadapi pasar bebas asia dan dunia. Perguruan Tinggi (PT) adalah salah satu lembaga yang diharapkan berperan aktif dalam knowledge transfer ke masyarakat. Salah satu usaha untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang dapat bersaing di dunia industri adalah dengan meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja lulusan dari pendidikan vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu SMK yang dijadikan mitra adalah SMK Robby Rodlyah dan SMK Fransiskus yang memiliki program studi multimedia dan berjarak kurang lebih 20 km dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang berlokasi di kecamatan Genuk Kota Semarang. Kedua SMK selama ini mempunyai masalah yang sama yaitu kompetensi siswa tidak memenuhi Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga sulit bersaing di industri. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan IbM Pembelajaran Multimedia Animator 3D untuk Berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dengan program IbM ini di harapkan kompetensi siswa SMK robby Rodlyah dan SMK Fransiskus kompetensinya meningkat dan memenuhi SKKNI sehingga dapat bersaing di dunia industri.
4
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT, dengan rahmat, hidayah dan karuniaNya telah memperkenankan penulis untuk menyelesaikan laporan kemajuan pengabdian kepada masyarakat (IbM) dengan judul “IbM Pembelajaran Multimedia Digital Animator 3D Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”. Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat ini, banyak sekali bantuan dan dukungan yang telah diperoleh. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang diantaranya adalah : 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Kharis Widiatmoko, S.Si, M.Kom selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Semarang. 4. Ibu Dewi Tri MS guru SMK Fransiskus Semarang 5. Rekan-rekan Dosen dan semua yang membantu dan terlibat dalam pengabdian masyararat ini. Sungguh pengabdian pada masyarakat ini bukan tanpa kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat diharapkan, akhir kata semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat.
Semarang, 23 Juni 2014
Penulis
5
BAB 1. PENDAHULUAN Pada saat ini hampir semua sektor industri membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan bisa bersaing ditingkat global untuk menghadapi pasar bebas asia dan dunia. Seiring dengan perkembangan era teknologi komunikasi dan Informasi yang sedang kita alami, menuntut terciptanya sumber daya manusia yang handal dan mempunyai kemampuan sejalan dengan kemajuan iptek dalam bidang komunikasi dan informasi. sumber daya manusia adalah modal yang paling utama dalam pembangunan sesuai cita-cita yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi, yaitu dengan mengadakan pembelajaran yang mencakup 3 aspek kompetensi yaitu Skill, Attitude dan Knowledge sehingga tercipta kualitas sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan tuntutan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan dapat bersaing dengan luar negeri di dalam persaingan dalam era globalisasi. Pada tahun 2008 tenaga kerja bidang multimedia dan informasi mencapai 32,6 juta tetapi baru terisi 19,8 juta atau 61% dari kebutuhannya. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi lulusan Smk untuk bisa di serap industry, karena idealnya 85-90% dari kebutuhan sumberdaya di bidang multimedia dan informatika terpenuhi. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu kebutuhan vital yang tidak bisa diabaikan perannya dalam keberlangsungan suatu bangsa dan tidak bisa ditawar-tawar lagi guna mempersiapkan anak bangsa sebagai calon tenaga kerja agar bisa kompetitif dan dapat di terima di industi serta
tidak tertinggal dari
Negara lain. Sebagaimana telah diamanatkan oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan efesiensi pengelolaan manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara berencana, terarah, dan berkesinambungan. Pendidikan dalam hal ini pembelajaran
mempunyai peranan strategis
menciptakan masyarakat terpelajar, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kesejahteraan umum dan ketertiban dunia. Ada 3 (tiga) sasaran
6
pembangunan pendidikan nasional, yang dituangkan dalam Renstra Pendidikan Tahun 2005-2009 yaitu: meningkatnya perluasan dan pemerataan pendidikan; meningkatnya
mutu
dan
relevansi
pendidikan
serta
meningkatnya
tata
kepemerintahan, akuntabilitas dan pencitraan publik. Pendidikan atau pembelajaran berbasis kompetensi merupakan salah satu tujuan pendidikan yang digagas dalam rangka membentuk siswa yang mempunyai pola pikir kompetitif, cerdas serta mandiri. Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dan industri dalam melaksanakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu (Pasal 21 SK. Mendiknas No. 045/2002). Standar Kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam rangka mencapai kompetensi tersebut, maka pendidikan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi global dalam hal ini perubahan orientasi menuju persaingan bebas dan perubahan paradigma pembelajaran. Perubahan kurikulum harus disertai perubahan dalam implementasinya sehingga tercapai perubahan proses pembelajaran secara menyeluruh. Penyelenggaraan kegiatan ini pada dasarnya merupakan realisasi apa yang telah diamanatkan oleh UUD 1945 dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara spesifik landasan hukum yang digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik adalah : 1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang RI N0. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 4. . PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). 5. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1991 tentang Latihan Kerja Nasional. Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai sekolah vokasi yang dipersiapkan untuk mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi masih banyak lulusan dari SMK yang belum terserap oleh industri karena masih kalah bersaing. Demikian juga kendala yang dihadapi oleh SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus yang memiliki program studi multimedia selama ini lulusannya masih banyak yang belum terserap oleh industri. SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus merupakan sekolah swasta yang memiliki jumlah siswa yang cukup 7
banyak dan potensial yang terletak di kecamatan Genuk Kota Semarang berjarak kurang lebih 20 km dari universitas Dian Nuswantoro. Dari kedua SMK tersebut mengingkan dan berharap agar lulusannya banyak yang diserap oleh industri. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran multimedia untuk animator 3D sesuai standart kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). Ada beberapa kendala atau permasalahan yang terjadi dari SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus yaitu : a. Pengetahuan guru tentang Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) multimedia masih kurang sehingga materi pembelajaran tidak sesuai dengan standart kompetensi. b. Kurikulum sekolah yang tidak sesuai (matching) dengan SKKNI sehingga lulusan banyak yang belum terserap oleh industri. c. Laboratorium multimedia dan peralatan yang kurang memadai dan mendukung dalam proses pembelajaran. d. Metode pembelajaran yang tidak berbasis kompetensi sehingga pengetahuan, ketrampilan dan sikap siswa kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diprioritaskan mengadakan kegiatan pembelajaran multimedia berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga baik guru dan siswa memahami kompetensi multimedia yang sesuai dengan standart industri.
BAB 2. TARGET DAN LUARAN Pada kegiatan pembelajaran multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI adalah sebagai berikut : a. Materi pembelajaran multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI berupa softcopy dan hardcopy. b. Materi uji kompetensi (MUK) multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI berupa softcopy dan hardcopy. c. Sertifikat kompetensi teknis multimedia digital animator 3D dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Tahapan pelaksanaan Agar kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan lancer serta mencapai tujuan yang di harapkan dilakukan beberapa tahapan seperti gambar di bawah ini. Tahap pertama yaitu identifikasi permasalahan pada mitra. Tahap kedua menawarkan solusi pemecahan masalah pada mitra. Tahap ketiga pengadaan material yang dibutuhkan untuk pelatihan dan materi pre test sebelum dilaksanakan pelatihan digital animator 3D. Tahap keempat adalah penyusunan materi pelatihan berdasarkan SKKNI. Tahap kelima pelaksanaan pelatihan digital animator 3D. Tahap keenam Uji Kompetensi Teknis Digital animator 3D. Tahap berikutnya publikasi.
Identifikasi masalah
Solusi yang ditawarkan
Uji Kompetensi Teknis
Pengadaan Material dan Pre Test
Pelatihan Digital Animator 3D
Penyusunan Materi Pelatihan
Publikasi
Gambar 1. Metode Pelaksanaan IBM
3.2 Lokasi Pelaksanaan Dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai mitra adalah SMK Fransiskus dan SMK Robby Rodliyah yang berlokasi di Kota semarang
9
BAB 4. HASIL YANG DI CAPAI Pada bab ini dibahas hasil yang telah di capai hingga saat ini, serta hambatan selama kegiatan pengabdian masyarakat dan penanganan hambatan yang dihadapai
No. Kegiatan 1
Hasil
Realisasi Capaian
Persiapan a. Survey
Lokasi
dan Uraian
masalah
yang
100%
Identifikasi masalahan harus ditangani pada mitra saat ini b. Pemecahan
Masalah Uraian
Masalah
dan
100%
yang ditawarkan dan kegiatna yang di tawarkan Perencanaan
Kegiatan kepada mitra
dengan mitra 2
Pelaksanaan a. Pengadaan Material dan Daftar spesifikasi material Pre Test
dan materi Pre Test
b. Penyusunan
Materi Materi Pelatihan Digital
Pelatihan c. Pelatihan
100%
100%
Animator 3D Multimedia Materi
Digital Animator 3D
Pelatihan
Daftar Pelatihan
dan
Kehadiran
50% (satu mitra)
Multimedia
Digital animator 3D 3.
Evaluasi dan Monitoring a. Uji Kompetensi Teknis cluster
Multimedia
Digital Animator 3D
4.
Materi Uji Kompetensi
50%
Teknis Digital Animator
(satu mitra)
3D
Pembuatan Laporan dan Publikasi a. Pembuatan Laporan
Draft Publikasi
dan Publikasi
10
0%
4.2. Hambatan dan Penanganan Beberapa hambatan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat baik secara internal dan eksternal adalah sebagai berikut : No 1.
Hambatan
Penanganan
Labratorium Mitra Belum ada Pen Membeli Tablet
2.
Tablet
untuk
demontrasi
Beberapa Personal Computer GPU Sewa kurang memadai
3.
Pen
GPU
untuk
kelancara
pelatihan
Proses rendering membutuhkan waktu Menambah jam pelatihan lama
4.
Pemahaman SKKNI kurang
Setiap ganti
sessi
pelatihan di
jelaskan SKKNI terlebih dahulu
BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Dalam pelasanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat, masih terdapat beberapa taget capaian yang belum terlaksana yang akan dicapai pada waktu 4 bulan mendatang. Capaian yang belum terlaksana adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pada mitra SMK Robby Rodliyah semarang belum dilaksanakan dan akan di laksanakan pada bulan berikutnya 2. Membuat laporan akhir dan monitoring pelaksanaan pengabdian masyarakat 3. Membuat draft publikasi untuk hasil akhir pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, hingga saat ini telah dibuat materi pelatihan digital animator 3D, serta materi uji kompetensi Digital Animator 3D dan SKKNI klaster digital animator 3D.
11
JUSTIFIKASI PENGGUNAAN DANA
1. Honor No
1. 2. 3.
Honor
Honor/ Jam (Rp)
Ketua pelaksana Anggota pelaksana PPH 21 (5%)
Waktu (Jam / Minggu) 10 10 -
20.000 15.000 -
Minggu
Total (Rp)
16 16 -
Sub Total (Rp)
Ket
3.200.000 2.400.000 560.000 Dari total honor 11.200.000 6.610.000
2. Peralatan Penunjang dan Habis Pakai No
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Sewa Laboratorium Multimedia Sewa Camera SLR Back up Data Pengadaan Pen Tablet Promosi Pembelajaran Promosi Hasil Pelatihan Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan
20
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9
Personal Computer Camera Flash Disk Pen Tablet MMT X-banner CD blank Kertas HVS Tinta Printer
Harga Satuan (Rp) 200.000
10 5 2 10 4 100 3 rim 4 botol
150.000 100.000 1.300.000 25.000 150.000 5.000 35.000 45.000
10 11 12 13 14
Materai Kertas Foto Baterai Album Foto PPN
MoU dengan mitra Dokumentasi Dokumentasi Promosi
10 4 bendel 8 4
6.500 50.000 7.500 150.000 3.933.364
1.
Material
Sub Total (Rp)
Total (Rp) 6.000.000
Ket
Satu Mitra
1.500.000 500.000 2.600.000 Satu mitra 250.000 600.000 500.000 105.000 180.000 Tinta hitam 65.000 200.000 30.000 600.000 3.933.364 Potong otomatis waktu dana cair 17.063.364
3. Transportasi dan Akomodasi No
1. 2. 3.
Uraian
Sewa mobil Bahan Bakar Honor Sopir
Justifikasi Pemakaian
Survey dan pelaksanaan Survey dan pelaksanaan Survey dan pelaksanaan
12
Jumlah
Harga Satuan (Rp) 5 300.000 5 150.000 5 50.000 Sub Total (Rp)
Biaya (Rp)
1.500.000 750.000 250.000 2.500.000
Ket
4. Lain-lain No
Material
1.
Konsumsi
2. 3. 4.
Konsumsi Materi Pelatihan Fotocopi
Justifikasi Pemakaian
Survey dan pelaksanaan Pelatihan Fotokopi materi Laporan, bahan pustaka
Jumlah
5 20 2
Harga Satuan (Rp) 150.000
Biaya (Rp)
120.000 400.000 665.000
2.400.000 800.000 665.000
Sub Total (Rp) Total Penggunaan Dana
Ket
750.000
4.615.000 30.788.364
5. Pemasukan No
Jenis Pemasukan
Jumlah
1.
Dana Cair Tahap 1 0.7 Total pemasukan dana sampai saat ini Kekurangan dana hingga saat ini
13
Harga Satuan (Rp) 41.500.000
Biaya (Rp)
Ket
29.050.000 29.050.000 (-) 1.738.364
DAFTAR PUSTAKA
Depnakertrans, 2006,
PP no 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional Depnakertrans, 2006, PP no 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Gusrizal, 2002, “Pelaksanaan Uji Kompetensi SMK Dan Implikasinya Pada Intrumen Uji”, Buletin Pembelajaran No.02 Juni Tahun 2002 Depdiknas, 2003, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Depnakertrans, 2009, Rencana tenaga Kerja Nasional Tahun 2010 - 2014 Depnakertrans, 2004, PP no 23 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi Drs, H. Martinis Yamin, M.Pd, 2010, “Strategi pembelajaran berbasis kompetensi”, Penerbit GP Press Muslich&Masnur, 2009,”Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (KTSP)”, Penerbit Bumi Aksara
14
Lampiran Contoh serifikat kompetensi teknis digital animator 3D dari LSP
15
16
17