Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
IPTEKS BAGI MASYARAKAT PASIEN KANKER Felicia Zahida, Wibowo Nugroho Jati, Jenita Doli Donsu 1. Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Email:
[email protected]
ABSTRAK Angka kejadian kanker semakin tinggi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Adanya BPJS amat membantu masyarakat, namun angka drop out dan alih terapi ke alternatif juga masih terjadi. Tujuan ipteks pasien kanker adalah memberikan intervensi bagi pasien kanker guna mencegah drop out, serta membekali pasien dengan pengetahuan yang mendukung kesehatan yang lebih baik.. Metode yang digunakan adalah bekerjasama dengan Paguyuban Pasien dan Mantan Pasien Kanker, Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY, serta Klinik Onkologi Kotabaru. Mitra-mitra ini memungkinkan tim mendapatkan akses pertemuan dengan pasien kanker, serta melakukan pendampingan. Tim memberi pasien pengetahuan mengenai nutrisi sehat, seperti makanan organik, memilih dan menyajikan sayuran dan buah sehat. Pembiasaan pasien agar hidup sehat dengan cara senam sehat, senam otak, dan yoga. Pendampingan pasien untuk selalu gembira, sehat mental dengan menggunakan media sosial yang tersedia, serta meet and share. Pemberian pengetahuan dan ketrampilan dengan pelatihan hidroponik, membuat perhiasan seperti kalung dan gelang, agar pasien selalu sibuk dan tidak perlu berfikir negatif. Hasil intervensi menunjukkan respons pasien yang positif. Pasien lebih gembira, teralihkan dari kondisi fisik yang sedang lemah karena terapi. Pasien memiliki lebih banyak teman berbagi pikiran dan justru saling mendukung. Intervensi tim memberi dampak positif bagi pasien serta berhasil mencegah drop out dan alih terapi ke alternatif.
Kata kunci: intervensi pasien kanker, nutrisi, ketrampilan, cegah drop out, cegah terapi alternatif. ABSTRACT Teile; Knowledge and Technology Share for Cancer Patients
The incidence of cancer is higher in Indonesia, especially in Yogyakarta. BPJS proved very helpful to the community, but the dropout rate and switch to alternative therapies is still going on. The purpose of this community service is to provide cancer patients knowledge and technology interventions for cancer patients to prevent drop outs, as well as equip patients with knowledge to support better health. The method used is enhance collaboration with the Society of Former Cancer Patient and Cancer Patient, Indonesian Cancer Foundation, DIY branch, and Oncology Clinic Kotabaru. These partners enabled team to get access and meet with cancer patients, as well as mentoring. The team gave the patients knowledge about healthy nutrition, such as organic food, selecting and presenting healthy vegetables and fruits. Habituation patient to live a healthy life by way of healthy exercise, brain exercises, and yoga. Mentoring patients to always be happy, mentally healthy by using social media available, as well as meet and share. The provision of knowledge and skills by training hydroponics, make jewelry such as necklaces and bracelets, so that the patient is always busy and do not have to think negative. The results of the intervention patients showed positive responses. Patients are more excited, distracted from the physical conditions that are weak due to the therapy. Patients have more friends to share their thoughts and support each other instead. Intervention activities have a positive impact for patients and managed to prevent drop out and alternative therapy.
348
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X Keywords: cancer patients interventions, nutrition, skills, prevent dropouts, prevent alternative therapies
LATAR BELAKANG Analisis situasi saat ini menunjukkan angka kejadian kanker di Indonesia semakin meningkat, terutama kanker payudara diikuti pada ranking berikutnya adalah kanker leher rahim (Tjandra, 2010). Adanya BPJS amat membantu, namun demikian terapi pengobatan yang panjang dan beragam seringkali membuat frustasi dan kecemasan bagi pasien serta dapat meningkatkan resiko metastasis. Angka kejadian drop out dari pengobatan medis dan beralih ke terapi alternatif cukup tinggi. Pernyataan terakhir ini tidak dikehendaki sebab pada terapi alternatif kasus kegagalan tinggi, dan dapat berakibat fatal. Kebiasaan makan pasien kanker seringkali buruk, hal ini biasanya disebabkan oleh adanya prioritas keluarga pada aktifitas mencari nafkah saja sehingga pasien makan seadanya. Jika pasien mampu mengubah kebiasaan makannya menjadi lebih sehat, maka harapan hidup dapat ditingkatkan. Upaya penyembuhan pasien kanker dapat diperkuat melalui kegiatan religi pasien. Kombinasi terapi medis dan kegiatan religi ini amat disarankan dan terbukti mampu meningkatkan harapan hidup pasien. Kesehatan mental dan fisik pasien seringkali berfluktuasi. Jika semangat hidup rendah, dapat memperbesar kejadian metastasis, oleh sebab itu perlu dicegah dengan aktivitas pengalih serta aktivitas penambah semangat. Belum ada layanan di luar Rumah Sakit bagi pasien kanker, sehingga pasien tidak termonitor. Home Care berbayar. Taraf pengetahuan pasien menentukan aktif tidaknya cek laboratorium dan kontrol ke dokter secara berkala. Peran relawan atau tim intervensi dalam pendampingan dan adanya Rumah Singgah amat penting memastikan kedisiplinan berobat. Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki rumah singgah yang disebut Sasana Marsudi Husada. Pasien dapat keluarganya dan menempati rumah singgah yang ada dengan hanya mengganti biaya bersih-bersih dan bahkan bila tidak mampu akan difasilitasi secara gratis. Mental pasien biasanya berubah, bisa tertutup, mudah emosi, atau tidak mandiri, sehingga pendampingan pasien kanker menjadi esensial. Situasi tersebut diatas menginspirasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Sebelumnya pasien kurang dimonitor, ada atau tidak kemajuan pada pasien tidak diketahui, sebab relawan memiliki kegiatan yang beragam yang bertujuan untuk pencegahan penyakit kanker, serta penyuluhan deteksi dini kanker. Pasien yang sudah kanker, menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari dokter yang memberi terapi. Pada pengabdian masyarakat ini, tim pendamping memiliki hubungan yang lebih intensif, guna mengetahui kelemahan dari masing-masing pasien. Ada pasien yang lemah dalam pemilihan makanan, ada pasien yang kurang memiliki motivasi dan seterusnya. Tim dapat mengembangkan kekuatan pasien yang sudah ada, mengubah focus yang tidak tepat, dan mengarahkan ke mental positif, sebatas yang menjadi tanggung jawabnya. Tim memberi aktivitas yang memberi efek positif bagi proses penyembuhan. Seringkali keluarga pasien juga perlu diintervensi, selain pasien itu sendiri. Tujuan program pengabdian masyarakat bagi pasien kanker ini adalah memastikan pasien tidak drop out dan pasien tidak beralih terapi ke terapi alternatif atau tetap berobat medis. Pasien mendapat pengetahuan hidup sehat, memilih makanan sehat, mengolah makanan secara benar. Pasien diarahkan tetap gembira, peduli kesehatan diri sendiri, tetap sibuk dengan aktivitas positif.
349
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
MASALAH Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai gaya hidup sehat mengakibatkan tingginya kejadian kanker. Pasien kanker membutuhkan pendampingan yang berkelanjutan agar pengetahuan yang didapat lewat intervensi menjadi kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan. Target kegiatan ini adalah melakukan pendampingan pasien kanker, memberikan ilmu pengetahuan untuk hidup sehat sehingga mencegah kejadian drop out serta tidak beralih ke pengobatan alternative.
METODE PELAKSANAAN Pasien diikutsertakan dalam kegiatan tim intervensi dan Paguyuban Pasien dan Mantan Pasien Kanker, Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (PPMPK-YKI DIY) dengan cara: a. Pendidikan Masyarakat : Pasien diikutsertakan dalam kegiatan baik secara individu (pasien tidak dapat bangun) maupun berkelompok, baik di rumah pasien maupun di rumah singgah YKI cabang DIY. Pasien kanker diberi penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran mengenai hidup sehat serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Penerapan IPTEK bagi masyarakat: Pasien kanker diajari membuat perhiasan seperti gelang, kalung, asesoris jilbab, hiasan rumah tangga dan sebagainya. Kegiatan yang menghasilkan produk ini didisain untuk menyibukkan pasien dengan kegiatan yang positif dan dapat menghasilkan pendapatan keluarga tambahan. Pasien melupakan penyakitnya dan bergembira saat produknya selesai, dan dapat menghasilkan income tambahan; c. Pelatihan: Pasien dilatih memilih jenis makanan sehat seperti sayuran dan buah organic, bijibijian sehat di sekitar kita. Pasien dilatih mengolah makanan sehat yang sederhana, dengan cara yang sehat dengan melakukan demonstrasi atau percontohan serta realisasinya. d. Konsultasi: Pasien dapat selalu bertanya jawab dalam kelompok grup antar pasien serta tim pendamping, serta dengan dokter jaga yang hadir setiap saat (dr Sutaryo MD). Beberapa aktivitas yang dikembangkan adalah meet and share, pertemuan singkat di lokasi wisata tertentu yang dekat (missal di Omah Kecebong), hingga aktivitas outbound di lokasi yang nyaman dan diberi fasilitas lebih baik lagi (di Eling Bening, Ambarawa). Dalam kegiatan ini pasien dapat berinteraksi lebih intens dengan tim pendamping, dan dapat berkonsultasi dalam suasana yang lebih santai atau informal. Pasien merasa lebih nyaman dan disegarkan lewat permainan sederhana. Dalam acara luar ruangan, pasien kanker dapat beraktifitas dengan sinergi yang baik dengan Perguruan Tinggi; e. Mediasi. Tim pendamping berfungsi sebagai mediator dokter dan pasien. Dokter tidak memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan pasien, diluar ruangan konsultasi. Pasien kanker sering memiliki pertanyaan yang tidak sempat diajukan ke dokter saat konsultasi. Tim pendamping dapat menjembatani gaps yang ada dengan memberikan ipteks bagi pasien kanker. Teknik Pengumpulan Data. Pasien diwawancara di awal dan diakhir pendampingan, menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Target pasien adalah lima orang. Teknik Analisis Data. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan wawancara pasien.
350
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Lokasi, waktu, dan durasi kegiatan. Lokasi kegiatan dilakukan terutama di Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, di luar ruangan seperti, Omah Kecebong, Yoga outdoor di Prambanan, dan outbound di Eling Bening, Ambarawa. Waktu kegiatan dijadwalkan secara teratur, setiap bulan, seperti kegiatan religi setiap dua bulan sekali, kegiatan luar ruangan sebulan sekali. Durasi kegiatan bervariasi, dari kegiatan meet and share yang hanya 1 jam saja, pelatihan dan demonstrasi selama 3 jam, kegiatan ourdoor jarak dekat hanya 3 jam, sementara kegiatan outdoor seperti Yoga dan outbound dapat mencapai setengah hari. Setiap kegiatan didisain tidak melelahkan pasien, sebab kondisi pasien dapat drop dengan cepat. Semua kegiatan berdurasi lama disertai pendampingan dokter dan relawan berpengalaman. Lama program Ipteks bagi masyarakat pasien kanker ini adalah selama enam bulan sesuai dengan pengumuman tahap dua bagi penerima hibah. Hasil dan Pembahasan Pasien kanker anak dan dewasa mendapatkan wawasan tambahan yang penting bagi proses penyembuhan pasien. Bila sebelumnya pasien merasa bingung dan was-was dengan terapi medis yang dihadapi, maka setelah intervensi, pasien menjadi lebih paham mengenai penyakitnya sendiri yaitu kanker. Pasien paham bahwa kondisi diri sendiri perlu diperhatikan dan diperbaiki, pada pasien anak, orang tuanya menjadi makin paham, dan partisipasinya lebih baik dan sesuai. Pasien menjadi lebih paham memilih makanan bagi pasien kanker. Conohnya, pasien kanker payudara yang disebabkan estrogen. Pasien paham bahwa dia harus mengurangi asupan berbahan kedelai, seperti tahu, tempe dan susu kedelai. Namun bagi pasien lain, makanan berbahan kedelai amat baik bagi penyembuhan. Pasien saat ini paham bahwa, sayuran dan buah, harus dikonsumsi sesegar mungkin, sesedikit mungkin diolah. Pasien paham bahwa memproses buah dengan juice lebih baik dari buah yang diblender. Diakhir proses pendampingan, pasien diberi stimulus alat kesehatan berupa blender, guna membiasakan hidup sehat di rumah. Target awal pengabdian telah terpenuhi sesuai rencana, bahkan hasilnya jauh lebih baik lagi, sebab ada banyak pihak yang membantu kesuksesan dan menambah jumlah acara. Contohnya adanya acara yang disubsidi Dinas Kesehatan, yang menambah satu acara tiap bulan selama 4 bulan terakhir. Ada acara yang disponsori pihak swasta, seperti pemberian motivasi oleh ibu Magdalena dan dibagikan CD motivasi Anthony Dio Martin. Selain itu acara diikuti lebih banyak pasien tidak hanya yang menjadi target IbM Pasien Kanker, sehingga dampaknya lebih positif dan lebih kuat. Program ini menghasilkan luaran berupa buku pegangan pasien berjudul: Mengenal Kanker Lebih Dekat Lagi. Buku ini ber ISBN, dan telah dibagi ke semua pasien dan Yayasan. Luaran kedua berupa leaflet kewaspadaan pada kanker. Leaflet ini juga telah dibagikan kepada pasien, dan ada juga yang ditinggal untuk Yayasan, sehingga bias diakses para pasien di rumah singgah. Program religi, tidak selalu berhasil, dalam arti, pasien seringkali justru tidak ditempat saat acara religi muslim, sebab pasien sedang menjalani rawat inap di rumah sakit, atau sedang kontrol dokter. Namun acara religi diikuti pasien lain yang bukan merupakan pasien target. Hal ini masih dalam batas wajar, sebab pasien yang dimonitor hanya sedikit. Tingkat kesulitan yang dihadapi selama program pengabdian masyarakat cukup rendah, seperti misalnya yang terjadi pada acara religi. Jadi acaranya sendiri sukses, namun pasien sedang tidak bias menghadirinya satu kali dari 4 kali diadakan. Kesulitan lain adalah adanya pasien yang kurang bisa membaur dibanding pasien lainnya.
351
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Gambar 1. Kegiatan Yoga outdoor. Mengenalkan pasien pada kegiatan Yoga.
Gambar 2. Pelatihan dan demonstrasi memilih dan mengolah salad menggunakan bahan organic.
Gambar 3. Kegiatan rehabilitasi melatih ketrampilan, menggunakan waktu, mengalihkan pikiran ke kegiatan positif yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan.
352
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
Gambar 4. Kegiatan demo masak berbahan jagung, melatih pasien membuat susu jagung, sup jagung dan olahan lain.
Gambar 5. Dukungan pasien kanker anak dan dewasa dari dokter spesialis dan tokoh masyarakat.
Gambar 6. Pasien menerima tumpeng dan bergembira bersama GKR Hemas dan Gubernur DIY. Program ini mendekatkan tim pendamping dengan dua mitra yang terlibat (Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Klinik Onkologi Kotabaru), meningkatkan kerjasama. Tim juga menjadi lebih dekat dengan mitra YKI cabang DIY lain seperti staf RS Sardjito, selain itu juga kemitraan dengan club kanker lain seperti CML dan GIST, Tulip Lover, CISC Jogja, Love Pink dan sebagainya. Dengan demikian jelas bahwa, hasil pengabdian ini jauh diatas target awal. Meskipun demikian masih banyak hal bisa dilakukan bagi pasien kanker di Yogyakarta, sebab akan selalu ada pasien baru yang membutuhkan bantuan.
353
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat ISSN.2541-3805, ISSN 2541-559X
KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan ipteks bagi masyarakat pasien kanker, tergolong berhasil diatas target. Bagi tiap acara, jika pasien menunjukkan kepuasannya lewat ekspresi kalimat atau ekspresi wajah yang positif, gembira, dan antusias mengikuti kegiatan selanjutnya. Dengan demikian pasien kanker telah terjaga tetap bertahan dalam kelompok yang berkegiatan positif, terstruktur dan berkelanjutan, sehingga tidak ada kesempatan untuk drop out atau pindah terapi alternative yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ketepatan kesesuaian antara masalah yang dihadapi masyarakat dengan solusi atau metode yang diterapkan, ditunjukkan dengan ramainya komunikasi dalam grup membicarakan aktifitas yang baru selesai berlangsung, saling tukar menukar foto, dan bercanda. Manfaat kegiatan tampak dengan adanya pasien yang mempraktekkan ilmu baru yang mereka dapat di pelatihan, dirumah masing-masing. Rekomendasi bagi program kegiatan pengabdian selanjutnya. Tim pendamping merekomendasikan program pelatihan yang lebih banyak mengisi secara kreatif dalam kehidupan seharihari pasien. Beberapa aktivitas yang disukai pasien adalah kegiatan outdoor durasi pendek (3 jam), demonstrasi memasak, menyajikan makanan sehat dan segar (pembuatan salad, juice sayuran dan buah), memberikan ketrampilan yang mudah, ringkas, dan tidak terlalu rumit, namun dengan bahan yang khusus, sehingga memiliki nilai jual yang cukup tinggi (perlu penggantian bahan yang lebih memiliki nilai jual).
DAFTAR PUSTAKA Baradero, M. Dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan pada Klien Kanker. Jakarta: EGC. Bulechek, GM. Butcher, HK., & Dochterman, J.M. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). 5th ed. St. Louis. Mosby Elsevier Cancer Helps Tim. 2010. Stop Kanker. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Chen, Rosita dkk., 2012. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Haryono, SJ. 2012. Kanker Payudara Familial: Penelusuran Gena Predisposisi Terwaris dan Perhitungan Resiko. Pada Ujian Doktor di Auditorium Fakultas Kedokteran (FK): UGM Huang, Xin., 2011. Tumor Ginekologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam Fujin, C. et.al. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis, ed.2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tjandra, 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. www.antaranews.com/berita/1265254914/ kejadian-kanker-payudara-masih-tertinggi WHO, 2003. Kanker Payudara. www.hompedin.org/download/kankerpayudara.pdf.
SESI TANYA JAWAB Nama Pemakalah
dr. Felicia Zahida
Nama Penanya Dr.-Ing. Sita Y. Amijaya
Asal Institusi
UKDW
Isi Pertanyaan
Apa yang dapat dilakukan agar supaya penderita kanker punya wawasan dan harapan hidup yang luas ?
354
Jawaban
Meningkatkan motivasi melalui dokter spesialis dan psikolog. Tetapi agak susah meningkatkan motivasi karena tergantung kasus pasien. Sharing pasien ke pasien penderita lebih efektif untuk memotivasi.