MATA KULIAH
:MENTALITAS
JUMLAH SKS
: 2 SKS
DOSEN
: TIM DESKRIPSI SINGKAT
Matakuliah ini menjelaskan: (a) dimensi kecerdasan manusia, (b) mengenal fitrah manusia, (c) menemukan suara hati manusia melalui kebebasan untuk memilih, (d) hukum alam dan prinsip-prinsip. Matakuliah ini juga menjelaskan ketangguhan pribadi, ketangguhan sosial dan ketangghan hubungan manusia dengan alam semesta, serta bagaimana membangun ketangguhan pribadi, ketangguhan sosial dan berhubungan dengan alam semesta melalui sifat kasih dan sayang, adil dan rasa syukur untuk mencapai manusia paripurna. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki ketangguhan pribadi, ketangguhan sosial dan mampu berinteraksi terhadap alam semesta melalui sifat kasih sayang, adil dan pandai bersyukur dalam kehidupan sehari-hari. PROPORSI PENILAIAN 1. 2. 3. 4.
Tugas Mingguan Diskusi Mingguan Ujian Tengah Semester Ujian Akhir Semester
40% 20% 20% 20%
TATA-TERTIB PERKULIAHAN a. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu dengan maksimum keterlambatan 5 menit. Keterlambatan dosen selama 15 menit tanpa pemberitahuan berarti kelas dinyatakan kosong b. Mahasiswa harus berpakaian rapi, tidak merokok di kelas, tidak berbicara dengan rekannya di kelas, tidak mengganggu jalannya perkuliahan c. Mahasiswa tidak diperkenankan menyalakan handphone di dalam kelas d. Mahasiswa diharapkan bertindak sejujur-jujurnya, karena seluruh materi matakuliah ini dirancang untuk meningkatkan kualitas diri mahasiswa. Perilaku tidak jujur adalah perilaku menipu diri sendiri e. Mahasiswa mempunyai hak untuk mendapatkan nilai akhir dari matakuliah ini, jika: ¾ Mengikuti kuliah minimal 80% ¾ Mengumpulkan tugas (keterlambatan dianggap tidak mengumpulkan tugas)
1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Minggu 1
Tujuan Instruksional Khusus Menjelaskan dimensi kecerdasan manusia.
Pokok Bahasan Pendahuluan : Dimensi Kecerdasan manusia
2
Memberi pemahaman bahwa manusia tercipta secara fitrah
Mengenal fitrah manusia dengan empat sifat dasar: kasih, sayang, adil, dan syukur Menuju Manusia Paripurna
3
Menjelaskan bagaimana kesempurnaan manusia dicapai melalui ketangguhan pribadi, ketangguhan sosial dan ketangguhan hubungan manusia-alam
4
Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik
Ketangguhan Pribadi – Sifat Kasih pada Tingkat Fisik
5
Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Pribadi - Sifat Kasih pada Tingkat Mentalspiritual
6
Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik
Ketangguhan Sosial - Sifat Kasih pada Tingkat Fisik
7
Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Sosial - Sifat Kasih pada Tingkat MentalSpiritual
8 9
Ujian Tengah Semester Membentuk karakter yang memiliki sifat kasih pada tingkat fisik-mental-spiritual
Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam
Sub Pokok Bahasan 1. Kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) 2. Keunggulan kecerdasan spiritual 1. Hakekat penciptaan manusia 2. Fitrah/sifat dasar manusia 1. Ketanguhan pribadi 2. Ketangguhan sosial 3. Ketangguhan Hubungan manusia-alam 1. Nilai kasih 2. Membangun ketangguhan pribadi dengan sifat kasih (tingkat fisik) 1. Nilai kasih 2. Membangun ketangguhan pribadi dengan sifat kasih (tingkat mentalspiritual) 1. Nilai kasih 2. Membangun ketangguhan sosial dengan sifat kasih (tingkat fisik) 1. Nilai kasih 2. Membangun ketangguhan sosial dengan sifat kasih (tingkat mentalspiritual) 1. Nilai kasih 2. Membangun ketangguhan
Teknik Pembelajaran - Diskusi dan Latihan 1
- Diskusi dan Latihan 2
- Diskusi
Diskusi dan Latihan 3
Diskusi dan Latihan 4
Diskusi dan Latihan 5
Diskusi dan Latihan 6
Diskusi dan Latihan 7
2
Sifat Kasih pada Tingkat FisikMental-Spiritual 10
Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Pribadi - Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual
1. 2.
11
Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Sosial - Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual
1. 2.
12
Membentuk karakter yang memiliki sifat sayang pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam Sifat Sayang pada Tingkat Mentalspiritual
1. 2.
13
Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Pribadi - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual
1. 2.
14
Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Sosial - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual
1. 2.
15
Membentuk karakter yang memiliki sifat adil pada tingkat mental-spiritual
Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam Sifat Adil pada Tingkat Mentalspiritual
1. 2.
16
Ujian Akhir Semester
sosial dengan sifat kasih (tingkat mental) Nilai sayang Membangun ketangguhan pribadi dengan sifat sayang (tingkat mentalspiritual) Nilai sayang Membangun ketangguhan sosial dengan sifat sayang (tingkat mentalspiritual) Nilai sayang Membangun ketangguhan hubungan manusia-alam dengan sifat sayang (tingkat mentalspiritual) Nilai adil Membangun ketangguhan pribadi dengan sifat adil (tingkat mentalspiritual) Nilai adil Membangun ketangguhan sosial dengan sifat adil (tingkat mentalspiritual) Nilai adil Membangun ketangguhan hubungan manusia-alam dengan sifat adil (tingkat mentalspiritual)
Diskusi dan Latihan 8
Diskusi dan Latihan 9
Diskusi dan Latihan 10
Diskusi dan Latihan 11
Diskusi dan Latihan 12
Diskusi dan Latihan 13
3
MINGGU 1 LATIHAN 1 : Dimensi Kecerdasan Manusia Mahasiswa mengerjakan soal di bawah ini (The 8th habit: hal 87) 1. Bagi fisik kita: seandainya Saudara mengalami kecelakaan dan menderita cacat permanen, apakah yang Saudara lakukan? 2. Bagi pikiran kita: seandainya Saudara adalah karyawan kontrak suatu perusahaan dan masa kerja Saudara tinggal 6 bulan lagi apa yang Saudara pikirkan? 3. Bagi hati/emosi kita: Praktik dengan bermain peran di kelas misalnya menciptakan suatu kondisi tertentu yang dapat memancing emosi mahasiswa. 4. Untuk jiwa kita: (1) Andaikan Saudara dapat bertatap muka dengan Tuhan setiap 15 menit sekali; hiduplah sesuai dengan pengandaian itu. (2) melakukan dzikir atau doa bersama. (lakukan dalam seminggu mendatang untuk didiskusikan di kelas pada pertemuan berikutnya) MINGGU 2 LATIHAN 2 : Mengenal Fitrah Manusia Mahasiswa diberikan kosa-kata tentang nilai-nilai kebaikan manusia sebanyak 30 kosa kata. Kemudian diminta untuk memilih 10, kemudian dari 10 dipilih lagi menjadi 5 yang dianggap paling baik. Setelah itu pada sesi berikutnya mahasiswa diminta menuliskan pengalaman yang dialami dari kelima nilai kebaikan manusia. Nilai-nilai kebaikan dimaksud adalah sebagai berikut: (sumber asmaul husna) Pemberi manfaat Inspirator Estetis Berilmu Sabar Enerjik
Konsisten Mandiri Inovatif Bersikap terpuji Menghargai Ikhlas
Komitmen Kebenaran Berhati luas Bersikap mulia Mensyukuri Adil
Pengasih sesame Menguasai diri Berhati jernih Cinta damai Kejujuran Kreatif
Pemaaf Murah hati Pembuka hati Berpengetahuan Empati Obyektif
MINGGU 3 Diskusi tentang Ketangguhan Pribadi, Ketangguhan Sosial, dan Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam
MINGGU 4 LATIHAN 3: Membangun Ketangguhan Pribadi – Sifat Kasih (Tingkat Fisik) Kasih adalah sifat Tuhan (Rahman) yang pada dasarnya secara sederhana dapat diartikan ”suka memberi.” Tuhan memberi ”apa saja” dan kepada ”siapa saja” tanpa membeda-bedakan, seperti matahari yang menyinari alam tanpa ”pilih kasih.” Latihan ini adalah latihan dalam bentuk memberi sesuatu pada diri sendiri secara fisik. Contoh dari latihan ini seperti memberi sesuatu yang menjadi hak dari tubuh kita; jika pada suatu saat kita merasa lapar, maka ini pertanda bahwa hak dari tubuh harus segera dipenuhi dan hak dari tubuh pula untuk berhenti makan sebelum kenyang.
4
Latihan 3a (Makan): 1. Sadari dan rasakan pada suatu saat perut Saudara terasa lapar 2. Sadari rasa lapar tersebut seolah-olah tubuh Saudara meminta haknya, dan Saudara menyadari untuk memenuhi hak tersebut sebagai kewajiban 3. Ambillah/carilah makanan yang bersih dan sehat secara fisik dan mental (halal) 4. Panjatkan doa kepada Tuhan, karena RahmatNya Saudara mendapatkan rejeki yang halal dan sehat; dan dengan RahmatNya pula perut Saudara memberikan ”sinyal” lapar 5. Makanlah makanan yang sudah ada di tangan Saudara 6. Rasakan sepenuh hati; rasakan pula bahwa semua ini karena kehendak Tuhan yang menggerakkan tangan, mulut, dan perut Saudara 7. Rasakan terus sepanjang Saudara makan dengan penghayatan yang penuh 8. Hentikan makan Saudara sebelum terasa kenyang (secara ideal 30% berupa makanan padat dan 70% berupa air) 9. Panjatkan puji syukur dengan sepenuh hati kepada Tuhan yang telah memberi rejeki 10. Lakukan latihan tersebut setiap hari 11. Tulislah pengalaman Saudara dan ceritakan di kelas Latihan 3b (Bernafas): ”Bernafas” adalah kegiatan setiap detik yang kita lakukan tanpa disadari (karena aktivitas ini digerakkan oleh alam bawah sadar kita, sehingga pada saat tidurpun kita tetap bernafas). Latihan ini pada dasarnya memberikan kesadaran kepada kita bahwa (1) tubuh kita mempunyai hak untuk mendapatkan ”energi ilahi” dari proses pernafasan, (2) bersyukur kepada Tuhan, karena tanpa ”kehendak” kita (dengan kekuatan alam bawah sadar), organ-organ pernafasan bekerja dengan ketundukan penuh pada perintah Tuhan untuk membantu kita bernafas, (3) bersyukur kepada Tuhan yang memberikan rejeki ”energi ilahi” ini secara gratis. 1. Pada saat Saudara sedang stres atau lelah atau juga dalam keadaan sadar, cobalah duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 2. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada ketangguhan pribadi Saudara 3. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 4. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 5. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh
5
6. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 7. Setelah itu (masih dalam posisi duduk dan mata terpejam), hiruplah udara sambil membayangkan seolah-olah Saudara menghirup energi Ilahi yang suci yang diberikan atas Rahmat Tuhan 8. Salurkan energi tersebut ke seluruh tubuh untuk membersihkan semua kotoran yang ada (energi negatif) 9. Hembuskan udara, seolah-olah Saudara sedang mengeluarkan kotoran (energi negatif) dari seluruh tubuh Saudara 10. Lakukan langkah 6-8 di atas selama kira-kira 10 menit 11. Setelah itu, sadari lingkungan sekitar dan pelan-pelan mata dibuka 12. Ucapkan puji syukur kepada Tuhan atas berkat rejeki yang diberikan kepada Saudara 13. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas
MINGGU 5 LATIHAN 4: Membangun Ketangguhan Pribadi – Sifat Kasih (Tingkat MentalSpiritual) Pada latihan sebelumnya kita memberikan benda ”fisik” (makanan dan udara) kepada tubuh. Latihan berikut ini juga memberikan sesuatu kepada tubuh kita, namun yang kita berikan berupa sesuatu yang sifatnya non-fisik, yaitu memberikan ”rasa perhatian” (mental) dan ”makanan spiritual” pada roh (spiritual). Latihan 4.a (Rasa Perhatian): 1. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 2. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada ketangguhan pribadi Saudara 3. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 4. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 5. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 6. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 7. Setelah itu (masih dalam posisi duduk dan mata terpejam), lakukan dialog dengan anggota tubuh Saudara (dengan memberikan perhatian dan merasakan keberadaan semua anggota tubuh); mulai dari ujung jari-jari kaki kiri terus naik ke betis dan paha, kemudian dari jari kaki kanan naik ke betis hingga paha. Kemudian dari paha naik ke pantat, punggung, dan dada. Berhenti di dada, kemudian lanjutkan dari jari-
6
jari tangan kiri naik hingga ke lengan atas, demikian juga dari jari-jari tangan kanan naik hingga ke lengan atas. Berikutnya, mulai dari lengan atas ke bahu, leher, dan berakhir di kepala. Dialog dapat dilakukan seperti contoh berikut ini (Saudara dapat melakukannya dengan bahasa sendiri): ”Jari-jari kaki kiriku, dalam seharian ini engkau telah membantuku... engkau membantu tanpa lelah dan balas jasa. Tanpa engkau, aku tidak dapat menjalankan tugasku dengan baik... makasih ya...engkau telah banyak membantuku dan maafkan aku jika selama ini aku tidak memperhatikanmu....” dan seterusnya... Jika ada bagian dari tubuh yang sakit, lakukan dialog seperti berikut (Saudara juga dapat mengunakan bahasa sendiri): ”kenapa engkau (dan bayangkan bagian anggota tubuh yang sakit) sakit? ...maafkan aku, mungkin engkau sakit karena aku tidak memperhatikan kamu, atau aku menggunakan kamu tanpa memperhatikan kapasitasmu... maafkan aku! Sembuhlah engkau dengan energi dari Tuhanku! (sambil bayangkan ada energi putih dari Tuhan masuk pada organ tubuh yang sakit)... sembuh ya?!... maafkan aku, sekali lagi maafkan aku jika selama ini aku menyiksamu....” 8. Lakukan langkah 6 selama kira-kira 15-20 menit 9. Setelah itu, sadari lingkungan sekitar dan pelan-pelan mata dibuka 10. Ucapkan puji syukur pada Tuhan atas berkat rejeki ”perhatian” yang telah diberikan pada tubuh Saudara 11. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas Latihan 4.b (Makanan Spiritual): Ketika kita lapar secara fisik, maka kita bersegera memberi makanan kepada tubuh kita. Makanan yang kita berikan juga berupa fisik, seperti nasi, roti, dan lain-lainnya. Namun ketika roh kita lapar, makanan apa yang harus segera kita berikan? Makanannya juga harus setingkat dengan yang membutuhkan, yaitu berupa ”makanan spiritual” (biasanya dalam bentuk menyebut ”nama-nama Tuhan,” berdzikir). 1. Lakukan latihan ini pada malam hari, yaitu ketika Saudara akan mengakhiri semua kegiatan dan akan istirahat untuk tidur 2. Tidurlah dengan posisi tubuh yang rileks dan santai 3. Kemudian, sebutlah atau pujilah nama Tuhan (misalnya yang beragama Islam: subhanaAllah, astaghfiruLlah, laa ilaaha ilAllah, alhamduliLlah, dan lain-lainnya. Bagi yang beragama selain Islam silahkan gunakan puji-pujian pendek yang dapat disebutkan berulang-ulang) dengan bersuara selama 10 menit 4. Sesudah itu, lanjutkan dzikir tadi melalui hati (tanpa suara) sampai Saudara tertidur 5. Lakukan latihan ini setiap malam, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas
7
MINGGU 6 LATIHAN 5: Membangun Ketangguhan Sosial – Sifat Kasih (Tingkat Fisik) Latihan sebelumnya pada dasarnya berkaitan dengan pengembangan diri kita secara individu (karena itu kita menamakannya ”Ketangguhan Pribadi”). Pada latihan berikutnya diarahkan pada hubungan diri kita dengan orang lain (oleh karena itu kita namakan ”Ketangguhan Sosial”). Latihan 5.a (Benda Fisik): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Berikan sesuatu milik Saudara (misalnya: uang, baju, kalung, cincin, dan lainlainya) kepada orang lain (misalnya: teman, tetangga, pengemis, orang yang sama sekali tidak kenal, dan lain-lainnya) 3. Lakukan latihan ini setiap hari dengan memberikan benda/harta yang bernilai rendah hingga bernilai tinggi kepada orang lain (misalnya memberi uang dengan nilai Rp. 1.000,00 pada hari pertama, Rp. 2.000,00 pada hari kedua, Rp. 5.000,00 pada hari ketiga, Rp. 10.000,00 pada hari keempat, dan seterusnya) 4. Pada saat memberikan benda/harta tadi, bayangkan seolah-olah Saudara sebagai ”agen”-Nya Tuhan yang mendapat tugas untuk mendistribusikan harta Tuhan itu kepada orang lain 5. Setelah memberikan benda/harta tadi, ucapkan puji syukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan kepercayaan kepada Saudara untuk mendistribusikan hartaNya kepada hamba Tuhan yang lain 6. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 7. Lakukan latihan ini setiap hari selama satu minggu, tulis dan ceritakan ”perasaan” Saudara setelah menunaikan ”tugas” tadi di kelas
MINGGU 7 LATIHAN 6: Membangun Ketangguhan Sosial - Sifat Kasih (Tingkat MentalSpiritual) Pada latihan ini, kita tidak memberikan benda fisik kepada orang lain. Tetapi sebaliknya kita memberikan benda ”mental” dan ”spiritual” kepada orang lain untuk memperkuat Ketangguhan Sosial kita. Latihan 6.a (Benda ”Mental”): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Benda ”mental” yang dapat kita berikan kepada orang lain misalnya dalam bentuk ”senyum,” ”perhatian,” ”empati,” ”memberi maaf,” dan lain-lainnya. Benda ”mental” ini jika diberikan kepada orang lain akan memberikan efek positif bagi kita 8
sendiri dan orang lain. berikut ini.
Kita dapat merasakannya pada saat melakukan latihan
3. Pada saat Saudara bertemu dengan tetangga, teman, dosen, atau siapa saja (baik yang dikenal atau tidak), coba berikan ”senyum” kepada mereka. Atau, ketika teman Saudara marah terhadap Saudara, cobalah balas kemarahan teman tersebut dengan ”senyum” Saudara 4. Rasakan ”senyum” ini (sebagai refleksi dari rasa bahagia) sebagai karunia Tuhan, dan 5. Salurkan rasa bahagia ini kepada orang lain (atau kepada teman yang sedang marah) dengan ikhlas, dan dengan harapan orang tersebut merasakan kebahagian yang sama dengan Saudara 6. Kombinasikan ”senyum” Saudara dengan obrolan-obrolan ringan lain yang menyenangkan dan menyejukkan 7. Jika telah selesai (yaitu, Saudara mau berpisah dengan orang tersebut atau teman tadi yang marah), ucapkan puji syukur kepada Tuhan atas kemampuan yang telah diberikan Tuhan kepada Saudara untuk ”senyum” kepada orang lain 8. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas Latihan 6.b (Benda ”Spiritual”): Benda ”Spiritual” yang diberikan kepada orang lain, dalam bentuk sederhana dan ”mudah” dilakukan adalah memberikan ”doa.” Lakukan latihan berikut ini yang InsyaAllah Ketangguhan Pribadi dan Ketangguhan Sosial kita menjadi semakin baik dan kuat. 1. Pada saat Saudara bertemu dengan seseorang (baik orang tua maupun tetangga, teman, dosen, pengemis, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu), coba doakan dia! 2. Doa apa? Doa yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran Saudara (bukan dipikirkan sebelumnya) 3. Bacakan doa dengan ikhlas dalam bahasa yang mudah Saudara lakukan (bahasa Indonesia, Arab, atau lainnya) 4. Lakukan doa tadi dengan lisan (terdengar) atau cukup dengan hati (tanpa suara) 5. Lakukan puji syukur kepada Tuhan, karena Saudara telah mampu berdoa untuk orang lain 6. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 7. Lakukan tiap hari, tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas
MINGGU 8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9
MINGGU 9 LATIHAN 7: Membangun Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam – Sifat Kasih (Tingkat Fisik-Mental-Spiritual) Selain berinteraksi dengan manusia yang lain, kita juga berinteraksi dengan alam. Latihan berikut ini adalah untuk memperkuat hubungan kita dengan alam baik pada tingkat fisik maupun mental dan spiritual. Latihan 7 (Kasih pada Alam): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Perhatikan tanaman (atau hewan) yang ada di halaman rumah Saudara 3. Lakukan dialog dengan tanaman tersebut melalui hati Saudara, tunggu respon yang diberikan oleh tanaman tersebut yang tertangkap oleh hati Saudara 4. Ikuti respon yang diperoleh dari tanaman tersebut dengan sepenuh hati. Sebagai contoh, jika tanaman tadi minta disirami, maka Saudara bantu tanaman tadi untuk disiram. Jika minta dibersihkan daun-daun yang kering, maka bersihkan daun-daun tersebut, begitu seterusnya 5. Ketika Saudara sedang memenuhi apa yang diminta oleh tanaman tersebut, lakukan seolah-olah Saudara sedang menyalurkan rahmat Tuhan pada tanaman tersebut 6. Panjatkan puji syukur pada Tuhan karena Saudara dapat melakukan pekerjaan tersebut 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan setiap hari dengan obyek yang sama (tanaman) atau obyek yang berbeda 9. Tulis dan ceritakan pengalaman Saudara di kelas MINGGU 10 LATIHAN 8: Membangun Ketangguhan Pribadi - Sifat Sayang (Tingkat MentalSpiritual) ”Sayang” adalah sifat Tuhan (Rahim) yang pada dasarnya dapat diartikan secara sederhana sebagai sifat menyayangi. Tuhan menyayangi hamba-hambaNya. Tuhan menyebarkan Rahim-Nya di alam semesta untuk dinikmati, dirasakan, dan diinteraksikan sebagi jembatan untuk kembali kepadaNya. Tanpa sifat ini, dunia beserta isinya akan hancur dan punah. Dengan sifat Rahim ini alam semesta tetap hidup dinamis. Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Setelah melakukan Latihan 3.b (Bernafas), lanjutkan latihan ini dalam posisi Saudara tetap duduk dengan mata terpejam
10
3. Bayangkan orang yang paling Saudara sayangi (misalnya Ibu Saudara); bayangkan Ibu Saudara menyayangi Saudara sejak dari kandungan hingga Saudara menjadi dewasa. Ibu menyayangi Saudara tanpa pamrih 4. Jika rasa sayang tersebut telah hadir dalam diri Saudara, maka rasakan rasa sayang itu 5. Kemudian salurkan rasa sayang itu mulai dari kaki hingga ke ujung rambut; bayangkan rasa sayang itu merasuk ke dalam setiap sel kaki hingga rambut Saudara 6. Rasakan bahwa Saudara menyatu dengan rasa sayang itu; rasakan kira-kira 10 menit, atau lebih 7. Sadari lingkungan sekitar, dan bukalah mata Saudara 8. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 9. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! MINGGU 11 LATIHAN 9: Membangun Ketangguhan Sosial - Sifat Sayang pada Tingkat Mental-spiritual Sifat sayang bukan untuk monopoli diri sendiri, tetapi untuk disalurkan ke orang lain sebagai Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu, latihan berikut ini pada dasarnya adalah latihan memberikan rasa kasih-sayang kepada orang lain. Latihan 9a (Sayang pada Orang lain): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], salurkan rasa sayang itu kepada orang yang hendak Saudara beri rasa sayang. Pada saat Saudara menyalurkan rasa sayang itu, ucapkan dalam hati: ”Dengan Kasih-Sayang Tuhanku, berikut ini aku salurkan rasa sayang kepadamu.” 4. Lakukan langkah 3 selama 10 menit, atau lebih 5. Sadari lingkungan sekitarnya, dan bukalah mata Saudara 6. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! Latihan 9b (Sayang pada Orang lain dalam Bentuk Nyata): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], Lakukan sesuatu, misalnya, membuatkan kopi/teh untuk orang tua di rumah.
11
4. Ketika Saudara sedang membuat kopi/teh, salurkan rasa sayang pada kopi/teh tersebut. Salurkan dan sadari pula pada saat Saudara memberikan kopi/teh tersebut kepada orang-tua Saudara 5. Pandanglah orang-tua Saudara dengan penuh rasa sayang dan layani dengan rasa sayang 6. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan 7. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 8. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara!
MINGGU 12 LATIHAN 10: Membangun Ketangguhan Hubungan Manusia-Alam Sayang pada Tingkat Mental-spiritual
- Sifat
Rasa sayang tidak saja penting bagi diri sendiri dan orang lain, tetapi juga bagi alam di sekitar kita. Untuk itu, setelah kita melakukan latihan untuk diri sendiri dan orang lain, maka berikutnya adalah melakukan latihan untuk alam. Latihan 10 (Sayang pada Alam): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Lakukan Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri) 3. Pada saat rasa sayang telah menyatu dengan diri Saudara [yaitu pada saat Saudara melakukan langkah ke-6 pada Latihan 8 (Sayang pada Diri Sendiri)], salurkan rasa sayang itu kepada misalnya tanaman yang ada di halaman rumah Saudara. Pada saat Saudara menyalurkan rasa sayang itu, ucapkan dalam hati: ”Dengan Kasih-Sayang Tuhanku, berikut ini aku salurkan rasa sayang kepadamu.” 4. Lakukan langkah 3 selama 10 menit, atau lebih 5. Lakukan komunikasi dengan tanaman, tunggu dan tangkap responnya 6. Jika telah selesai ”dialog,” maka sadari kembali lingkungan Saudara dan bukalah mata Saudara 7. Panjatkan puji syukur kepada Tuhan atas karuniaNya 8. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 9. Lakukan latihan ini setiap hari; tulis dan ceritakan pengalaman Saudara! MINGGU 13 LATIHAN 11: Membangun Ketangguhan Pribadi - Sifat Adil pada Tingkat Mental-spiritual Adil juga merupakan salah satu sifat dari Tuhan Yang Maha Esa. Adil dapat diartikan sebagai menempatkan sesuatu pada tempatnya, atau ada juga yang mengartikan menempatkan sesuatu secara proporsional, atau ada juga yang mengartikan membagi
12
sesuatu dengan jumlah yang sama. Terlepas dari variasi makna adil tersebut, latihan berikut ini dilakukan dalam rangka menanamkan sifat adil bagi diri kita. Latihan 11 (Adil pada Diri Sendiri): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada ketangguhan pribadi Saudara 4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Perhatikan kegiatan yang Saudara lakukan kemarin 9. Perhatikan seberapa banyak kegiatan tersebut menyangkut aspek fisik, aspek mental dan aspek spiritual 10. Renungkan seberapa banyak waktu yang telah digunakan untuk aktivitas fisik, mental, dan spiritual 11. Tanyakan ke diri Saudara: apakah kegiatan yang dilakukan kemarin itu sudah cukup adil memenuhi kebutuhan tubuh Saudara secara utuh? 12. Perhatikan respon dari diri Saudara melalui hati 13. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 14. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 15. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 16. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan MINGGU 14 Latihan 12 (Adil pada Orang Lain): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada ketangguhan pribadi Saudara 13
4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Perhatikan interaksi Saudara dengan orang lain yang paling berkesan (positif atau negatif) kemarin 9. Renungkan dan tanyakan ke diri Saudara: apakah interaksi yang dilakukan kemarin itu sudah cukup adil atau tidak? 10. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 11. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada diri Saudara tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 12. Perhatikan respon dari diri Saudara melalui hati 13. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 14. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan MINGGU 15 Latihan 13 (Adil pada Alam): 1. Lakukan Latihan 3.a (Makan) dan Latihan 3.b (Bernafas) 2. Duduk di kursi (atau duduk bersila di atas sajadah, atau tikar, atau karpet) dalam posisi punggung dan kepala tegak lurus, santai dan rileks, tanpa rasa tegang pada seluruh tubuh baik secara fisik maupun mental 3. Pejamkan mata, mohon kepada Tuhan agar latihan ini dapat memberi berkah pada ketangguhan pribadi Saudara 4. Kemudian konsentrasikan pikiran Saudara pada proses pernafasan 5. Rasakan udara yang masuk dan udara yang keluar (pastikan bahwa dalam proses ini Saudara benar-benar konsentrasi pada nafas, tidak ada pikiran lain selain konsentrasi pada nafas) 6. Sadari bahwa Saudara sedang memberikan apa yang menjadi hak dari tubuh Saudara, yaitu memberikan udara bersih kepada tubuh 7. Lakukan langkah 1-4 selama kira-kira 10 menit 8. Hadirkan tanaman atau hewan yang ada di rumah Saudara dalam visualisasi pikiran Saudara 9. Renungkan dan tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi: apakah sikapku terhadapmu selama ini sudah cukup adil atau tidak? 10. Perhatikan respon dari tanaman atau hewan tadi melalui hati
14
11. Jika jawabannya ya, maka tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap adil 12. Jika jawabannya tidak, maka tanyakan kepada tanaman atau hewan tadi tentang sikap atau tindakan apa sehingga tindakan Saudara dianggap tidak adil 13. Perhatikan dan catat respon dari tanaman atau hewan tersebut 14. Lakukan Latihan 4.b (Makanan Spiritual) 15. Lakukan latihan ini setiap hari, tulis pengalaman Saudara dan diskusikan
15