PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO) KODE MATA KULIAH: ISI 128
PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Oleh: KEMALA TAUFIQ 0210205005 JURUSAN DESAIN PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO) KODE MATA KULIAH: ISI 128
PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni (S1)
Oleh: KEMALA TAUFIQ 0210205005 JURUSAN DESAIN PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pengantar Karya Tugas Akhir dengan judul : PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL)
TOURS AND TRAVELS
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Telah diperbaiki dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian tingkat akhir guna memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yang diujikan pada:
Hari
: Rabu
Tanggal : 8 Juni 2011
Menyetujui:
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Drs. I Nym Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002
Ida Bagus Kt Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP. 197604012003121002
i
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA
Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh: Nama NIM Jurusan Program Studi
: Kemala Taufiq : 0210205005 : Desain : Desain Komunikasi Visual
Judul : PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 8 Juni 2011, sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.
Dewan Penguji : Ketua Sidang
: Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP.196403241990031002
Sekretaris
..............................
: Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP. 197604012003121002
..............................
Penguji Utama : Drs. I Wayan Swandi, M.Si NIP. 195912311992031112
Anggota
: Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si NIP. 195805041990031001
Anggota
.............................. ..............................
: I Nyoman Larry Julianto, S.Sn, M.Ds NIP. 198307142006041003
..............................
Mengesahkan
Mengetahui,
Denpasar, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Rupa Denpasar
Dra. Ni Made Rinu, M.Si NIP.195702241986012002
Prof.Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002
ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Kemala Taufiq, mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar NIM : 0210205005 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bebas Royalti Non-Eksklusif (NonEksklusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels Melalui Desain Komunikasi Visual beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini. Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan media/format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database)
mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas pelanggaran hak dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Denpasar Pada Tanggal : 2 Juni 2011 Yang menyatakan
Kemala Taufiq NIM. 0210205005
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya maka Tugas Akhir berjudul Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels Melalui Desain Komunikasi Visual dapat diselesaikan. Tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan akademis untuk meraih Gelar Sarjana Seni (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Wayan Rai S, MA selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Seni Indonesia Denpasar. 2.
Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa pada Jurusan Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual.
3.
Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan Pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama menyusun tugas akhir ini..
4.
Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual.
5.
Bapak Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg selaku Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
6. Para penguji tugas akhir yang telah memberikan masukan, saran, dan koreksi sehingga tugas akhir ini bisa terwujud seperti ini. 7.
Pihak Manajemen Yanto Bali Lombok Tours and Travels yang telah memberikan perhatian dan kesabaran serta bantuan selama penulis melakukan observasi.
iv
8. Keluarga penulis yang penuh pengorbanan memberikan kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 9.
Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu memberikan perhatian, dorongan dan semangat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tugas akhir ini.
Denpasar, 2 Juni 2011
Kemala Taufiq
v
ABSTRAK
Nama : Kemala Taufiq Judul : Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels Melalui Desain Komunikasi Visual
Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal di dunia. Banyaknya wisatawan baik domestik maupun mancanegara memberikan peluang bisnis yang besar bagi perusahaan-perusahaan penyedia produk dan jasa pariwisata seperti agen perjalanan, hotel. restoran dan sebagainya. Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah salah satu agen perjalanan yang berada di Bali. Dalam usianya yang masih terbilang baru, agen perjalanan ini memiliki potensi yang sangat besar kedepannya dikarenakan kerjasamanya yang luas dan manajemennya yang berpengalaman. Usianya yang masih baru menjadi kendala tersendiri dalam promosi yang dilakukan oleh agen perjalanan ini. Media promosi yang digunakan masih terbilang sedikit dan sangat sederhana, untuk itu diperlukan ra ncangan media komunikasi visual dengan konsep yang lebih menarik dan komunikatif yang disesuaikan dengan konsep perusahaan ini yaitu ceria (cheerful) Penentuan konsep dan media komunikasi visual yang tepat didapatkan berdasarkan analisis data aktual dan faktual serta analisis wawancara yang kemudian dapat ditarik kesimpulan konsep desain yang digunakan sebagai dasar rancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Media promosi yang digunakan dalam promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah iklan majalah, brosur, kartu nama, guide card, banner ad, website, agenda, voucher, sales kit, dan katalog.
Kata Kunci : Promosi, Desain komunikasi visual, Tours and travel.
vi
ABSTRACT Name : Kemala Taufiq Title
: Promotion of Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels Through Visual Communication Design
Bali is one of famous tourism destination in the world. The large numbers of domestic and foreign tourists who visited this island has brought good opportunities for tourism business such as travel agent, hotel, restaurant, etc. Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels is one of the travel agency who located at Bali. This company has just established, but it has a good opportunity because of its wide partnerships with other tourism companies and its experienced staffs. Due to its youth, this travel agency just had few and very simple promotion media, so it need to redesign their promotion media with more attractive and communicative design. Based on the company purpose the concept that will suits to it is “cheerful”. The suitable design concept and promotion media of Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels will be decide based on analysis of research result (actual data, factual data and interview with the company management). Media promotion that will be use for Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels are magazine commercial adv, brochure, name card, guide card, banner ad, website, schedule planner, voucher, sales kit and catalogue. Keyword: Promotion, Visual communication design, Tours and travels
vii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan Halaman Judul Lembar Persetujuan Pembimbing ...................................................................... i Halaman Pengesahan Ujian Dan Lembaga ........................................................ ii Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ........................................................................... iii Kata Pengantar ................................................................................................... iv Abstrak ............................................................................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................................ viii Daftar Tabel ....................................................................................................... xi Daftar Gambar.................................................................................................... xii Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.1.1 Faktor Obyektif............................................................................. 2 1.1.2 Faktor Subyektif ........................................................................... 3
1.2
Pengertian Judul ....................................................................................... 4
1.3
Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.4
Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.5
Tujuan Perancangan ................................................................................. 5 1.5.1 Tujuan Khusus .............................................................................. 5 1.5.2 Tujuan Umum ............................................................................... 6
1.6
Manfaat Perancangan ............................................................................... 6
1.7
Metode Perancangan ................................................................................ 6 1.7.1 Lokasi dan Obyek ......................................................................... 6 1.7.2 Sumber Data yang Dimanfaatkan ................................................. 6 1.7.3 Metode Pengumpulan Data........................................................... 7 1.7.4 Metode Analisis Data ................................................................... 8 1.7.5. Indikator Serta Model Penilaian Desain ....................................... 9
1.8
Sistematika Penulisan ............................................................................... 12
viii
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Data Teoritis/Aktual.................................................................................. 14 2.1.1. Pengertian Objek/Kasus................................................................ 14 2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual .................................... 17 2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual ............................................... 46 2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan ............................................................ 49 2.1.5. Teori Sosial Yang Mendukung Kasus .......................................... 51 2.2. Data Lapangan/Faktual ............................................................................ 56 2.2.1. Nama Obyek ................................................................................. 56 2.2.2. Pengelola....................................................................................... 56 2.2.3. Lokasi ........................................................................................... 57 2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang ada ........................................... 57 2.2.5. Potensi Kasus ................................................................................ 60 2.2.6 Strategi Pemasaran........................................................................ 61 2.3. Analisis dan Sintesis ................................................................................. 62 2.3.1 Analisis ......................................................................................... 62 2.3.2 Sintesa............................................................................................ 69 BAB III KONSEP DESAIN 3.1. Konsep Dasar Perancangan ...................................................................... 72 3.2. Pola Pikir .................................................................................................. 73 3.3. Skema Proses Perancangan ...................................................................... 74 3.4
Strategi Media .......................................................................................... 76 3.4.1 Khalayak Sasaran/Segmentasi ...................................................... 77 3.4.2. Panduan Media ............................................................................. 78
3.5
Strategi Promosi ....................................................................................... 82
3.6
Program Tayangan Media ........................................................................ 83 3.6.1. Kapan ........................................................................................... 83 3.6.2. Dimana.......................................................................................... 85 3.6.3. Frekuensi....................................................................................... 86
3.7
Strategi Kreatif ......................................................................................... 87 3.7.1 Isi Pesan ........................................................................................ 87 3.7.2. Bentuk Pesan ................................................................................ 88
ix
3.7.3. Strategi Visual .............................................................................. 88 3.7.4. Gaya Visual .................................................................................. 88 3.7.5. Material ......................................................................................... 89 BAB IV VISUALISASI DESAIN 4.1
Aplikasi Konsep Pada Desain Secara Umum........................................... 90 4.1.1 Ilustrasi ......................................................................................... 90 4.1.2 Warna............................................................................................ 92 4.1.3 Tipografi ....................................................................................... 93
4.2
Visualisasi Desain .................................................................................... 93 4.2.1 Iklan Majalah Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ..... 93 4.2.2 Voucher Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.............. 97 4.2.3 Banner Ad Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels .......... 100 4.2.4 Brosur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ................ 103 4.2.5 Guide Card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ......... 107 4.2.6 Kartu Nama Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels........ 111 4.2.7 Website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels .............. 113 4.2.8 Agenda (Schedule Planner) Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ......................................................................... 117 4.2.9 Sales Kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ............. 119 4.2.10 Katalog Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels............... 125
BAB V PENUTUP 5.1
Simpulan ................................................................................................... 126
5.2
Saran ......................................................................................................... 127
Daftar Pustaka .................................................................................................... 128 Lampiran
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Klasifikasi Nilai ............................................................................... 11
Tabel 1.2
Contoh Penilaian .............................................................................. 12
Tabel 4.1
Biaya Kreatif dan Pemasangan Iklan Majalah ................................. 97
Tabel 4.2
Biaya Kreatif dan Produksi Voucher ............................................... 99
Tabel 4.3
Biaya Kreatif dan Produksi Banner Ad ........................................... 103
Tabel 4.4
Biaya Kreatif dan Produksi Brosur .................................................. 107
Tabel 4.5
Biaya Kreatif dan Produksi Guide Card .......................................... 110
Tabel 4.6
Biaya Kreatif dan Produksi Kartu Nama ......................................... 113
Tabel 4.7
Biaya Kreatif dan Produksi Website ................................................ 117
Tabel 4.8
Biaya Kreatif dan Produksi Agenda................................................. 119
Tabel 4.9
Biaya Kreatif dan Produksi Sales Kit ............................................. 123
Tabel 4.10 Biaya Kreatif dan Produksi Katalog ................................................ 125
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Ilustrasi Manual ............................................................................. 19
Gambar 2.2
Ilustrasi Digital .............................................................................. 20
Gambar 2.3
Ilustrasi Kombinasi Manual Dan Digital ...................................... 21
Gambar 2.4
Ilustrasi Realis ............................................................................... 21
Gambar 2.5
Ilustrasi Dekoratif.......................................................................... 22
Gambar 2.6
Ilustrasi Kartunal ........................................................................... 22
Gambar 2.7
Ilustrasi Ekspresionis..................................................................... 23
Gambar 2.8
Ilustrasi Surealis ............................................................................ 23
Gambar 2.9
Ilustrasi Absurd ............................................................................. 24
Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan ...................................................... 25 Gambar 2.11 Contoh Huruf Sans Serif ............................................................... 26 Gambar 2.12 Contoh Huruf Script ...................................................................... 27 Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscelleanous ........................................................ 27 Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi ................................................ 28 Gambar 2.15 Kendala Readbility Pada Tipografi ............................................... 29 Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada Tipografi................................................. 30 Gambar 2.17 Kendala Clarity Pada Desain......................................................... 30 Gambar 2.18 Rumus Mengukur Tingi Huruf...................................................... 31 Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huruf ............................................................. 32 Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain ..................................................... 33 Gambar 2.21 Contoh Logo.................................................................................. 34 Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol .................................................................. 36 Gambar 2.23 Warna Sebagai Petunjuk Praktis ................................................... 37 Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjadinya Dan Hasil Perpaduannya ............ 38 Gambar 2.25 Iklan Dengan Model Layout Axial................................................ 42 Gambar 2.26 Iklan Dengan Model Layout Group .............................................. 43 Gambar 2.27 Iklan Dengan Model Layout Band ................................................ 43 Gambar 2.28 Iklan Dengan Model Layout T ...................................................... 44 Gambar 2.29 Iklan Dengan Model Layout Grid ................................................. 44 Gambar 2.30 Bagan Mesin Ceetak Datar............................................................ 50
xii
Gambar 2.31 Mesin Cetak Digital .................................................................... 52 Gambar 2.32 Struktur Manajemen YBL Tour and Travels .............................. 57 Gambar 2.33 Denah Lokasi YBL Tours and Travels ....................................... 57 Gambar 2.34 Kartu Nama YBL Tours and Travels .......................................... 58 Gambar 2.35 Nota Itienary Merangkap Voucher YBL Tours and Travels....... 59 Gambar 2.36 Nota Receipt YBL Tours and Travels ......................................... 59 Gambar 2.37 Website YBL Tours and Travels................................................. 60 Gambar 3.1
Skema Pola Pikir ......................................................................... 73
Gambar 3.2
Skema Proses Perancangan ......................................................... 76
Gambar 4.1
Visualisasi Maskot ...................................................................... 91
Gambar 4.2
Variasi Bentuk Maskot ................................................................ 92
Gambar 4.3
Iklan Majalah............................................................................... 94
Gambar 4.4
Voucher ....................................................................................... 97
Gambar 4.5
Banner Ad ................................................................................... 100
Gambar 4.6
Brosur .......................................................................................... 104
Gambar 4.7
Guide Card .................................................................................. 107
Gambar 4.8
Kartu Nama ................................................................................. 110
Gambar 4.9
website......................................................................................... 114
Gambar 4.10 Agenda (Schedule Planner) ......................................................... 117 Gambar 4.11 Sales Kit ...................................................................................... 120 Gambar 4.12 Katalog ........................................................................................ 123
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Proses Kreatif Desain Iklan Majalah
Lampiran 2
Proses Kreatif Desain Voucher
Lampiran 3
Proses Kreatif Desain Banner Ad
Lampiran 4
Proses Kreatif Desain Brosur
Lampiran 5
Proses Kreatif Desain Guide card
Lampiran 6
Proses Kreatif Desain Kartu Nama
Lampiran 7
Proses Kreatif Desain Website
Lampiran 8
Proses Kreatif Desain Agenda
Lampiran 9
Proses Kreatif Desain Sales Kit
Lampiran 10 Proses Kreatif Desain Katalog Lampiran 11 Kartu Kegiatan Bimbingan TA
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Bali merupakan salah satu tujuan wisata dengan keindahan alam dan
keunikan budaya Bali menjadi daya tarik utama datangnya wisatawan-wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kesuksesan pariwisata Bali ini tidak dapat dilepaskan dari promosi Bali sebagai tempat tujuan wisata yang dilakukan oleh perusahaan perkapalan Belanda bernama “KPM” (Koninklijke Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet Navigation Co), Official Tourist Bureau dan Gregor Krause yang melakukan promosi pariwisata pertama Bali. Perusahaan KPM dan Official Tourist Bureau memulai promosinya tentang Bali pada tahun 1914, dengan menggunakan brosur pariwisata sebagai media promosi (Vikers, 1989 : 91, Picard, 2006 : 32). Gregor Krause juga memainkan peran penting dalam promosi pariwisata Bali dengan buku kumpulan fotonya yang terbit pada tahun 1920 (Picard, 2006 : 36). Promosi-promosi tersebut memperkenalkan Bali kepada dunia internasional dan terus berkembang hingga menjadi seperti saat ini, bahkan citra pertama yang dibuat tentang Bali sebagai surga (eden) tetap bertahan hingga masa kini. Seiring dengan perkembangan jaman, promosi-promosi Bali makin meningkat pesat hingga pulau ini menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di d unia internasional. Bali sebagai daerah tujuan wisata memiliki beragam tempat tujuan perjalanan dan rekreasi, serta memiliki banyak prasarana pariwisata yang merupakan fasilitas yang memungkinkan proses kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar sehingga memudahkan setiap orang yang terlibat dalam kegiatan berwisata. Banyaknya tujuan dan prasarana yang tersedia juga perlu didukung oleh sarana yang memadai. Agen perjalanan (travel agent) merupakan salah satu unsur pariwisata yang cukup krusial. Agen perjalanan (travel agent) memberikan para wisatawan kemudahan-kemudahan dalam mempersiapkan perjalanan wisata mereka. Mulai dari lokasi tujuan wisata, hotel, transportasi,
1
2
pemandu wisata (guide), restoran dan sebagainya. Pada dasarnya, agen perjalanan hanya memberikan jasa konsultasi, perencanaan dan pengaturan perjalanan wisata, mulai dari tempat menginap (hotel), transportasi, pemandu wisata, hingga lokasi- lokasi tujuan wisata. Banyaknya prasarana yang tersedia dan banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke Bali menjadikan pulau ini menjadi tempat yang sangat ideal sebagai tempat mengembangkan usaha jasa agen perjalanan. Hal ini dilihat pula oleh seorang pengusaha jasa wisata bernama Bapak Suyanto sebagai salah satu peluang usaha yang memiliki potensi besar. Sejak tahun 2002 beliau mulai merintis usahanya bekerjasama dengan beberapa agen perjalanan yang telah cukup besar di Bali sebagai sub agen yang menyediakan jasa pemandu-pemandu berbahasa mandarin dan transportasi, hingga pada Oktober 2010 beliau mendirikan perusahaan agen perjalanan sendiri bernama “Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels” yang menyediakan jasa perencanaan dan pengaturan perjalanan wisata dengan Bali sebagai daerah tujuan utama dan Lombok sebagai daerah tujuan pendukung, dengan meluaskan spesifikasi tidak hanya pada wisatawan berbahasa mandarin namun mengglobal termasuk juga wisatawan domestik. Mengingat usia perusahaan yang masih baru maka diperlukan media promosi yang memadai dan efektif untuk meningkatkan eksistensi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels di mata konsumen, dimana desain media promosi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi perkembangan perusahaan ke depannya agar mampu bersaing dengan perusahaan agen perjalanan yang lain.
1.1.1 Faktor Obyektif Jika dilihat dari sejarah perkembangan pariwisata Bali dapat dilihat tahapan-tahapan perkembangan promosi yang dilakukan oleh Belanda. Brosur pariwisata Bali yang dikeluarkan oleh KPM pada tahun 1914 disertai foto pemandangan hutan, pohon-pohon palm dan persawahan, dan dilengkapi teks “Bali. You leave this island with a sigh of regret and as long as you live you can never forget this Garden of Eden” (Vikers, 1989 : 91), namun pada tahun yang sama Official Tourist Bureau mengeluarkan
3
“Illustrated Tourist Guide to East Java, Bali and Lombok”, yang dibuat sangat sederhana. Tidak ada informasi apapun tentang sejarah Bali atau masyarakat saat itu, ataupun curahan hati keindahan pulau atau penduduknya, seperti media- media promosi saat ini. Sebaliknya para pelancong diberitahu tentang ketidaknyamanan dan kesulitan-kesulitan yang akan ditemui selama perjalanan, dan memperingatkan beberapa daerah tertentu tidak ramah dan kurang menarik. Baru setelah sebuah brosur bernama Short Guide to Bali yang terbit pada tahun 1923, wisatawanwisatawan memperoleh informasi yang lebih berbobot melingkupi pemberitaan tentang tujuan-tujuan wisata yang dianjurkan, didahului pengantar singkat tentang masyarakat Bali, sejarahnya, tradisi agamanya serta keseniannya. Mulai tahun 1927 terbit majalah bulanan yang berjudul “Tourism, A Monthly Bulletin of Information Relative to Travel in the Ducth East Indies” dimana beberapa edisi majalah tersebut sepenuhnya membahas tentang Bali (Picard, 2006 : 32). Buku kumpulan foto Gregor Krause yang terbit tahun 1920 memainkan peran penting dalam promosi pariwisata Bali. Buku yang berisi hampir 400 foto ini menarik perhatian pelukis sekaligus musikus Jerman, Walter Spies untuk datang ke Bali pada tahun 1923 dan kemudian menetap di Bali pada tahun 1927. Kolaborasi daya tarik buku Gregor Krause dan keberadaan Walter Spies di Bali membawa promosi-promosi baru tentang Bali dari sisi yang berbeda, mulai dari buku Island of Bali (1937) yang di tulis Miguel Covarrubias dan novel A Tale from Bali (1937) karangan Vicki Baum hingga film Goona-Goona dari Andre Roosevelt dan Insel der Damoen dari Victor von Plessen (Picard, 2006 : 39, 43-44). Perkembangan promosi-promosi Bali yang dilakukan memberikan dampak pada jumlah wisatawan yang datang. Data-data pertama yang dikeluarkan oleh Official Tourist Bureau mencatat 213 pengunjung pada tahun 1924, yang kemudian meningkat mencapai 1.428 pengunjung pada tahun 1929, dan mulai naik lagi pada tahun 1934 hingga mencapai jumlah rata-rata 3000 per tahun pada akhir dasawarsanya (Picard, 2006 : 31, 33).
4
Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan promosi ditentukan dari pemilihan media dan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, agar perusahaan ini nantinya dapat dikenal dan berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya diperlukan pemilihan media dan strategi promosi yang tepat.
1.1.2 Faktor Subyektif Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels walaupun baru berdiri namun memiliki potensi besar mulai dari staf-staf berpengalaman, hingga kerjasama dengan cukup banyak tour operator. Namun dalam promosi perusahaan agen perjalanan ini hanya mengandalkan pada koneksi-koneksi lama yang telah mereka miliki, hingga perlu promosi-promosi lain yang mampu menaikkan eksistensi dan membuka akses langsung baik pada tour operator lain maupun konsumen (wisatawan). Di sisi lain unsur subjektif (kenalnya penulis dengan pemilik perusahaan) memberikan kemudahan dalam pengumpulan data serta membentuk strategi-strategi promosi yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
1.2
Pengertian Judul Judul dari tema yang diangkat yaitu " Promosi Yanto Bali Lombok Tours
And Travels Melalui Desain Komunikasi Visual”. Berikut pengertian judul diambil dari masing- masing kata yang membentuk kalimat dari judul yang diangkat : Promosi : Usaha untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat (Badudu-Zain, 1996:1091). Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels : Mengacu pada sebuah agen perjalanan yang menyediakan jasa pelayanan dan perencanaan perjalanan wisata.
5
Melalui : Melewati, menggunakan (Badudu-Zain, 1996 :759). Desain : Perencanaan, rancangan bentuk (Badudu-Zain, 1996 :335). Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami ; hubungan kontak, perhubunga n (Badudu JS, 1991 : 454). Visual : Dapat dilihat dengan indra pengelihatan (Poerwadarminta, 1991 ; 1120).
Berdasarkan arti dari masing- masing kata yang membentuk kalimat judul diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud dari judul yang diangkat adalah perencanaan untuk menyusun suatu sarana penyampaian informasi kepada masyarakat dalam upaya memperkenalkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours dan Travels.
1.3
Rumusan Masalah Permasalahan yang ditemui adalah : a.
Bagaimanakah merancang suatu media komunikasi visual yang efektif dan menarik dalam mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels?
b.
Media promosi apa sajakah yang mampu mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels?
1.4
Batasan Masalah Agar nantinya pembahasan tidak terlalu luas, maka permasalahan yang
diangkat akan dibatasi hanya pada perancangan media komunikasi visual untuk mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels mulai dari proses perancangan sampai dengan tahap akhir berupa perwujudan
6
1.5
Tujuan Perancangan 1.5.1 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui media promosi yang mampu mendukung promosi agen pariwisata.. b. Untuk dapat mengetahui proses perancangan media komunikasi visual yang efektif dalam mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
1.5.2 Tujuan Umum a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
1.6
Manfaat Pe rancangan Adapun manfaat yang ingin diperoleh adalah : a. Menambah wawasan mahasiswa dalam proses perancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan secara akademis. b. Menambah
kepustakaan
akademis
dalam
perancangan
media
komunikasi visual. c. Masyarakat dapat memahami betapa pentingnya media komunikasi visual sebagai sarana pendukung promosi suatu perusahaan d. Sebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.
1.7
Metode Perancangan 1.7.1
Lokasi dan Obyek Lokasi perancangan beralamatkan di Jl. Pulau Saelus II gg
Kenanga No.3 Denpasar Bali. Obyek perancangan bernama Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agen perjalanan. Kasus perancangan yang diangkat adalah riil, sehingga pijakan perancangan jelas dan dapat dipercaya
7
1.7.2
Sumber Data yang Dimanfaatkan Sumber data yang dimanfaatkan berdasarkan konsep teoritis yang
bersumber pada pusat-pusat data seperti buku-buku yang berhubungan dengan Desain Komunikasi Visual, Travel Agency, Kamus Bahasa Indonesia, Majalah pariwisata, Majalah Concept. Serta informasi yang didapat dari informan seperti owner, manajer, pegawai, dan pengguna jasa Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, dan data-data yang didapat dari internet
1.7.3
Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Primer : a. Metode Observasi : Metode observasi adalah melihat objek kajian secara langsung akan berguna dalam pengumpulan data dan perumusan masalah. (Nadzir, 1988 : 48 ) Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. (Bungin, 2008 : 115) Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap data yang diperlukan oleh penulis untuk perancangan media komunikasi yang dibuat oleh penulis. b. Metode Wawancara : Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai. (Bungin, 2008 : 108) Pengumpulan data dengan teknik wawancara secara terbuka dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Dengan demikian, wawancara tersebut akan berguna untuk memperoleh data sebagai data non fisik. ( Nadzir, 1988 : 48).
8
Pada metode ini penulis melakukan wawancara dengan pihakpihak yang bersangkutan seperti : pemilik Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
Metode Pengumpulan Data Sekunder a. Metode Dokumentasi : Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. (Bungin, 2008 : 121) Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keteranganketerangan (seperti kutipan-kutipan dari surat kabar, gambargambar dan sebagainya) (Poerwadarminta 1985 : 256 ). Dalam metode ini penulis melakukan pengambilan data seperti, literatur, gambar- gambar dari website, surat kabar. b. Studi Kepustakaan : Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data dan mempelajari data dari buku-buku, internet maupun majalah yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk mencari pendekatan dalam pemecahan
masalah
yang
berhubungan
dengan
cara
penampilan isi pesan (Nawawi, 1998 : 263) Metode ini meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi
yang
berkaitan
dengan
masalah
penelitian.
(Consuelo, 1993 : 37) Dalam metode ini penulis mempelajari buku-buku literatur hasil penelitian dan data-data internet,
yang berkaitan dan
menunjang dengan permasalahan penulisan Tugas Akhir ini.
9
1.7.4
Metode Analisis Data Adapun metode analisa data yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif yaitu : Metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan/ meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2008 ; 68), yang kemudian dikombinasikan dengan metode komparatif, yaitu : melakukan perbandingan (membandingkan) antara data dan fakta, atau sebab dan akibat untuk memperoleh suatu kesimpulan (Stokes 2006 : 89) Dalam metode ini penulis memaparkan hasil riset (pengumpulan data) yang diperoleh untuk kemudian dianalisa dengan membandingkan antara hasil riset tersebut dengan data-data teoritis.
1.7.5.
Indikator Serta Model Penilaian Desain Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi
visual ini, untuk menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala likert (skala yang menunjukan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam penilaian dilakukan dengan memberikan tanda plus (+) bila ada kesesuaian antara desain yang dibuat dengan prinsip desain dan tanda minus (-) bila tidak ada kesesuaian dengan prinsip desain. (Nasir, 2003 :338 )
Adapun beberapa kriteria desain yang dimaksudkan adalah : a. Komunikatif Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan (Poerwadarminta, 1985 : 518).
10
b. Fungsional Desain yang dibuat dapat digunakan semaksimal mungk in dan berfungsi sebagaimana mestinya (Poerwadarminta, 1985 : 283). c. Informatif Desain yang dibuat pesannya mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Poerwadarminta, 1985 : 380). d. Surprise Dalam
bahasa
Indonesia
berarti
mengherankan,
mengejutkan
(Poerwadarminta, 1985 ; 571). Desain yang dibuat mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. e. Ergonomis Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi, ukuran dan bentuk visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang memakai ataupun yang melihatnya (Poerwadarminta, 2000 : 267). Untuk menunjang sisi ergonomis diperlukan kesederhanaan dimana desain terlihat wajar, sederhana namun dapat menarik perhatian (Poerwadarminta, 1985 : 883). f. Etis Desain tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat (Poerwadarminta, 1985 : 278 ). g. Estetis Desain mampu menampilkan nilai- nilai keindahan (Poerwadarminta, 2000 : 265). i. Kreatif Usaha dalam menyampaikan ide atau gagasan yang lebih baru dan inovatif sehingga penampilan sedikit berbeda (Poerwadarminta, 2000 ; 890).
11
Model perancangan berdasar pada unsur-unsur desain komunikasi visual yang dikomposisikan agar menarik dan tetap mampu menarik perhatian masyarakat. Indikator atau alat ukur perancangan media menggunakan kaidahkaidah desain komunikasi visual yang dinilai berdasarkan sistem poin dalam angka 1 s.d 5 dengan poin : a. 1 adalah kurang sekali b. 2 adalah kurang c. 3 adalah cukup d. 4 adalah baik e. 5 adalah baik sekali Untuk menentukan pilihan masing- masing karya yang akan dipilih menjadi karya terbaik dapat diambil melalui pemberian nilai masing- masing indikator dan unsur-unsur desain dengan perhitungan nilai pembagi (N) = nilai skor tertinggi dikali jumlah indikator. Sedangkan untuk penilaian desain melalui rumus (R) = jumlah rata-rata sekor nilai tertinggi dibagi 3 unsur desain dikali 100%. Dalam mengelompokan kriteria dari desain tersebut, maka akan di buat sebuah klasifikasi, mulai dari kurang sekali sampai dengan baik sekali. Yang akan diuraikan sebagai berikut :
Kriteria Nilai
Klasifikasi Nilai
Baik sekali
80 – 100%
Baik
60 – 80%
Sedang
40 – 60%
Kurang
20 – 40%
Kurang sekali
0 – 20%
Tabel 1.1 Klasifikasi Nilai
12
Contoh :
Tabel 1.2 Contoh Penilaian
1.8
Jadi
N = Nilai skor tertinggi x Jumlah indikator N = 5 x9 N = 45
Untuk
R = Jumlah rata-rata skor keseluruhan x 100% N R = ( 4+3,7+3+3+3,3+4+2,6+2,6+3,7) x 100% 45 R = 66.4%
Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran umum tentang pengantar karya ini, maka
dirasakan perlu sistematika yang akan dipaparkan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang menyangkut hal- hal atau dasardasar yang diterapkan pada ide atau gagasan yang nantinya menjadi acuan dalam pembuatan desain, pengertian judul, masalah yang ada, serta rumusan masalah, batasan masalah yang merupakan gambaran umum dari sisi secara keseluhan materi pengantar karya atau metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data untuk menghasilkan analisis dan sintesis
13
Bab II Identifikasi dan Analisis Data Menjelaskan tentang tinjauan akan berbagai data yang akan diperoleh sebagai bahan masukan bagi perancangan, baik itu secara aktual maupun faktual yang ada di lapangan, analisis dan sintesis dari olahan data yang diperoleh. Bab III Konsep Perancangan Menjelaskan tentang konsep dasar perancangan sebagai hasil dari proses pengolahan data, sehingga nantinya diharapkan lahir konsep dan gagasan sebagai patokan akan adanya desain-desain yang baru. Strategi pemasaran dan konsep kreatif desain yang akan dibuat. Bab IV Vis ualisasi Karya Menjelaskan tentang berbagai alternatif media yang akan dibuat oleh perusahaan, dari mulai berbagai elemen dasar visual baik itu ilustrasi, teks, warna, dan typografi. Desain yang terpilih sebagai alternatif desain terbaik yang akan dipergunakan perusahaan untuk mempromosikan nama perusahaan tersebut. Bab V Penutup Menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur- unsur yang berpengaruh dalam proses perancangan sehingga diketahui hal-hal yang menjadi alasan dalam menjadikan media promosi tersebut perlu untuk ditampilkan. Sedangkan saran-saran merupakan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait.
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1. Data Teoritis/Aktual 2.1.1. Pengertian Objek/Kasus 2.1.1.1.
Sejarah Agen Perjalanan Perusahaan Inggris “ Cox & Kings” seringkali disebutkan
sebagai agen perjalanan tertua (pertama) di dunia, namun pada dasarnya perusahaan ini merupakan sebuah bank yang berdiri pada tahun 1758 yang menyediakan jasa pengaturan perjalanan bagi klienkliennya. Beberapa perusahaan Inggris yang juga disebutkan sebagai perintis agen perjalanan adalah “Dean & Dawson”, “The Polytechnic Touring Association“ serta “The Co-operative Wholesale Society” (Wikipedia, 2004 : wiki/Travel_agency). Seorang Australia yang tinggal di Leicester (Inggris) bernama Thomas Cook disebutkan sebagai tokoh pendiri agen perjalanan moderen. Pada tahun 1841 Thomas Cook bekerja sama dengan Midland Railway mengatur paket perjalanan dengan kereta api untuk
570
orang
dari
Leicester
Campbell
Street
menuju
Loughborough, dengan biaya satu shilling per orang untuk tiket kereta dan makanan (konsumsi). Ini merupakan penyewaan kereta api pertama untuk perjalanan wisata yang dipromosikan kepada publik (Ingle, 1991 : 14). Untuk Indonesia. Langkah awal pariwisata nusantara dimulai pada tahun 1908 dengan didirikan suatu asosiasi yang mengatur lalu lintas pariwisata di Hindia Belanda yang meliputi perwakilan berbagai bank, perusahaan asuransi, perkeretaapian, serta maskapai pelayaran. Asosiasi ini di bentuk dan berpusat di Batavia (Jakarta sekarang),
bernama
Vereeniging
Toeristenwerkeer in
Netherlandsch Indie. Asosiasi yang disubsidi oleh pemerintah kolonial
14
15
tersebut pada tahun itu juga membuka suatu Official Tourist Bureau, yang bertugas merintis kerjasama dengan biro perjalanan terbesar pada jaman itu dan membuka kantor perwakilan di seluruh jawa dan luar negeri (Picard, 2006 : 30). Perusahaan
perkapalan
Belanda
bernama
“KPM”
(Koninklijke Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet Navigation Co.) dapat dikatakan sebagai agen perjalanan wisata pertama di Bali dengan menyediakan akomodasi mulai dari transportasi menuju Bali hingga membangun hotel pertama di pulau ini untu mengakomodir kebutuhan wisatawan (Picard, 2006 : 31). Kesemarakan pariwisata Bali pernah terhenti karena meletusnya Perang Dunia I tahun 1939–1941 dan Perang Dunia II tahun 1942–1945 dan dilanjutkan dengan Perang Kemerdekaan RI tahun 1945–1949. Baru pada tahun 1956 kepariwisataan Bali dirintis kembali. Kepariwisataan di Bali dilaksanakan secara lebih intensif, teratur, dan terencana ketika mulai dicanangkan Pelita I pada tanggal 1
April
1969
(Wisnawa,
2010
:
sejarah-perkembangan-
pariwisata.html).
2.1.1.2.
Pengertian Agen Perjalanan Agen
perjalanan
adalah
badan
usaha
yang
menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan. Ruang lingkup agen perjalanan : 1.
Menjadi perantara pemesanan pemesanan tiket
2.
Mengurus dokumen perjalanan
3.
Menjadi perantara pemesanan akomodasi, restaurant, sarana wisata dan sebagainya
4.
Menjual paket wisata yang di buat oleh biro perjalanan umum
16
Fungsi Agen Perjalanan : 1.
Sebagai Perantara a. Di daerah asal wisatawan 1) Melengkapai informasi bagi wisatawan 2) Memberikan saran bagi calon wisatawan 3) Menyediakan tiket b. Di daerah tujuan 1) Memberi informasi bagi wisatawan. 2) Membantu reservasi 3) Menyediakan transportasi 4) Mengatur perencanaan 5) Menjual dan memesan tiket
2.
Sebagai organisator. Karena travel agent sebagai perantara, maka ia berada di tengah-tengah industri pariwisata,oleh karena itu diperlukan adanya kontrak yang dibuat terlebih dulu. Selain itu itu harus ada perjanjian khusus yangmengatur hubungan kerja sehingga jelas tugas, kewajiban dan hak masing- masing pihak. Sehingga bagi wisatawan agen perjalanan (travel agent) merupakan tempat mendapatkan informasi tentang tujuan daerah wisata, meminta bantuan mengurus dokumen, memesan tiket, hotel, angkutan wisata dll, dan meminta b antuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan
Pada umumnya agen perjalanan beroperasi dengan berbasis pada komisi dari tour operator, penerbangan, hotel, restoran, penyewaan kendaraan dan sebagainya.
17
2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual 2.1.2.1.
Definisi Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual jika ditinjau dari asal kata
(etimologi), istilah ini terdiri dari tiga kata : 1.
Desain Desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Desain berarti suatu elemen visual yang dikembangkan dengan tujuan tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklanan atau pengemasan. Desain bisa juga berarti usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur- unsurnya yang membentuk wajah suatu benda (Nurudin, 1996 : 52).
2.
Komunikasi Secara definitif, komunikasi adalah suatu proses interaksi dimana seseorang atau suatu lembaga menyampaika n amanat (pesan) kepada pihak lain, supaya pihak lain itu dapat menangkap maksud yang dikehendaki penyampai (Sutaryo. 2005:23). Komunikasi
kemudian
dianggap
sebagai
proses
menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran
antara
pengirim
(komunikator)
dan
penerima
(komunikan ). 3.
Visual Visual berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Visual
berarti
dapat
dilihat
(Poerwadarminta, 1991 : 1120).
oleh
indra
pengelihatan
18
Desain komunikasi visual adalah seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audiens sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan.
2.1.2.2.
Elemen-Elemen Penunjang Desain Komunikasi Visual Menurut Dra. Artini Kusmiati R (1999), visualisasi adalah
cara atau sarana yang paling tepat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas. Penampilan secara visual selalu mampu menarik emosi pembaca dan dapat menolong seseorang untuk menganalisa,
merencanakan dan memutuskan suatu problema,
kemudian mengkhayalkannya
untuk
kepentingan naskah
yang
disertainya (Kusmiati,1999 : 85-86). Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen
ini bisa digunakan sendiri-sendiri,
bisa
juga
digabungkan. 1. Ilustrasi Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual (Wijanarko, 2010 : elemen-elemendalam-desain-komunikasi- visual.html). Ilustrasi sendiri artinya adalah sebuah gambar yang dikerjakan khusus untuk menyertai teks tercetak, seperti yang ada pada buku dan iklan, agar dapat memperkuat arti atau menambah efek dari suatu kalimat (Mayer, 1967: 191).
19
Berdasarkan proses pembuatannya ilustrasi terbagi menjadi :
a. Manual (Gambar Tangan/Hand Drawing) Ilustrasi
manual
keseluruhan
atau
gambar
tangan
menggunakan tangan,
dibuat
secara
dengan memberikan
ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi grafis yang dibuat seperti iklan, poster, baliho, dan sebagainya (Pujiriyanto, 2005 : 42).
Gambar 2.1 Ilustrasi Manual (http:// http://3.bp.blogspot.com/_tGPOUPoyIGo/S-4zuMeYRI/AAAAAAAAAJk/tZxs_uaH-nU/s400/jadul3.jpg)
b. Digital Ilustrasi komputer atau ilustrasi digital adalah penggunaan perangkat digital untuk menghasilkan gambar di bawah manipulasi
langsung
dari
seniman,
biasanya
melalui
perangkat bantuan seperti tablet atau mouse . Hal ini dibedakan dari seni yang dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan
model
matematis
yang diciptakan oleh
seniman. Hal ini juga berbeda dari manipulasi digital foto,
20
dalam hal ini adalah sebuah konstruksi asli dari awal. (Elemen Fotografi mungkin dimasukkan ke dalam karya-karya tersebut, tetapi mereka tidak dasar utama atau sumber untuk mereka.)( Wikipedia, 2004 : wiki/Digital_illustration).
Gambar 2.2 Ilustrasi Digital (http://www.lhasa-travel.com/wp-content/uploads/2010/10/Lhasa-travel-Inquiry.jpg)
Ada dua macam gambar dapat dihasilkan proses digital, yaitu gambar vektor dan gambar bitmap. Gambar vektor adalah gambar yang tidak tergantung pada resolusi. Gambar jenis ini tidak akan mengalami perubahan pada saat dibesarkan atau dikecilkan. Gambar vektor merupakan hasil garis, kurva dan bidang. Setiap unsur memiliki fill dan stroke yang dapat diedit sesuai kreasi. Program komputer yang menghasilkan biasanya program Corel Draw, Adobe Illustrator dan Macromedia Freehand. Gambar
bitmap
adalah
gambar
yang
dibentuk
oleh
sekumpulan titik yang disebut pixel (picture element). Titik titik akan terlihat sebagai sebuah gambar utuh bila kita melihatnya dari jauh. Bila kita melihat gambar tersebut atau membesarkannya maka akan muncul sederetan kotak yang berhimpitan. Banyaknya titik akan berpengaruh pada tingkat kejelasan gambar yang sering disebut dengan resolusi (Artesti, 2010 : fotografi).
21
c. Kombinasi Manual dan Digital Ilustrasi kombinasi adalah ilustrasi yang dibuat dengan menggabungkan
teknik
manual dan
digital,
biasanya
dilakukan dengan bantuan scanner.
Gambar 2.3 Ilustrasi Ko mb inasi Manual dan Digital (Sumber : http://www.newmexico.org/newsletters/imgs/Balloon-fiesta-Poster.jpg)
Sedangkan corak atau bentuk ilustrasi terbagi atas 6 macam : 1) Corak
ilustrasi
realistis,
yaitu
corak
ilustrasi
yang
menggambarkan secara nyata wujud obyek yang ditangkap oleh indra penglihatan, serta menggambarkan secara nyata cerita isi suatu naskah yang disertainya.
22
Gambar 2.4 Ilustrasi Realis (sumber : http://cdn3.iofferphoto.com/img/item/204/673/106/KuIw.jpg)
2) Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk visualnya terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang, warna dan komposisi yang dalam hasil keseluruhannya tetap bersifat datar (flat).
Gambar 2.5 Ilustrasi Dekoratif (sumber : http://fc06.deviantart.net/fs13/f/2007/115/0/d/Tourism_Malaysia_Po ster_ by_iamem.jpg)
3) Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang menggunakan bentuk-bentuk
jenaka atau bentuk-bentuk
mengalami perubahan atau distorsi.
realis
yang
23
Gambar 2.6 Ilustrasi Kartunal (sumber :http://www.home-communications.co.uk/bits/Coop-travel-1.jpg)
4) Corak ilustrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang mengutamakankebebasan berekspresi dalam membuat karya ilustrasi, dari sifat bebas tersebut menimbulkan obyek-obyek yang bebas pula.
Gambar 2.7 Ilustrasi Ekspresionis (sumber : http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)
5) Corak
ilustrasi surealistis,
yaitu corak
ilustrasi yang
menggambarkan khayalan atau mimpi, tidak jelas batas antara kenyataan dengan angan-angan.
24
Gambar 2.8 Ilustrasi Surealistis (sumber :http://kenjoudrey.com/images/advertising_05.jpg)
6) Corak
ilustrasi
absurd,
yaitu
corak
ilustrasi
yang
menggambarkan wujud-wujud yang tidak masuk akal atau aneh
Gambar 2.9 Ilustrasi Absurd (Sumber : http://svealien.files.wordpress.com/2010/01/mtv_medusa.jpg)
Perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels akan menggunakan teknik gabungan manual dan digital dengan corak kartunal.
25
2. Fotografi Foto dibuat berdasarkan suatu konsep desain untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengankeinginan desainer atau pengguna. Biasanya, dibuat untuk keperluan suatu iklan (suatu pesan mengenai suatu produk/jasa yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, dan ditujukan kepada sebagian atau keseluruhan masyarakat). Foto harus produktif (dalam arti membangkitkan minat), komunikatif, dan menghasilkan respon melalui daya tarik visualnya dalam mendukung suatu iklan. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut (Cotton, 1990:117)
Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan (Sumber : http://theinspirationroom.com/daily/print/2007/2/queensland-mostly-fine.jpg) .
26
Teknik fotografi pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels digunakan untuk mendukung teks/informasi agar lebih komunikatif.
3. Tipografi Tipografi adalah seni menyusun huruf- huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari- hari (Wijanarko, 2010 : elemen-elemendalam-desain-komunikasi- visual.html). Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya bisa dipersepsikan berbeda. Seperti yang diungkapkan Danton Sihombing (2001), tipografi merupakan konsep yang abstrak, seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan, dan suasana hati, seperti perasaan gembira, sedih, optimisme, tenteram ataupun romantis (Sihombing, 2001 : 4). Disaat sekarang ini ada banyak tipe huruf, guna mempermudah dalam pemilihan dari sekian jenis huruf tersebut, sebagai patokan huruf- huruf tersebut dapat digolongkan yaitu : 1. Tanpa Kait (sans serif) Jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh font yang digolongkan kepada sans serif adalah : Helvetica (1957), Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans,
27
Century Gothic dan lain sebagainya (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis- huruf-tipografi.html) . Contoh :
Gambar 2.11 Contoh Huruf SanS Serif (sumber : http://www.powerful-sample-resume-formats.com/images/sans_serif_fonts.gif)
2. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab
(Wijanarko,
2009
:
makna-dari- fontjenis-huruf-
tipografi.html). Contoh :
Gambar 1.12 Contoh Huruf Script
3. Miscellaneous (Aneka Ragam)
28
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garisgaris dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis-huruftipografi.html). Contoh :
Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscellaneous
Hasil
karya
desain
menjadi
menarik,
komunikatif,
harmonis, dan attraktif ketika menggunakan tipografi yang tepat. Contoh pada koran dan majalah seringkali menggunakan font yang ramping dan jelas seperti Times New Roman, Helvetica dan sejenisnya. Untuk huruf header dan judul artikel biasanya menggunakan Impact, Arial Black, dan Bold Times New Roman yang tegas. Itu semua berkaitan dengan legibility atau kejelasan keterbacaan (Wijanarko, 2009 : tipografi.html).
Ada
empat
prinsip
mempengaruhi keberhasilan
pokok suatu
tipografi
yang
sangat
desain
tipografi
yaitu
Legibility, Readibility, Visibility, Clarity (Sihombing, 2001 : 5864, Suharyono, 2008:empat-pokok-prinsip-tipografi). a. Legibility Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf.
29
Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat, seperti contoh di bawah ini (gambar 2.14):
Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi (Sumber : Typographic Design: Form and Communication)
Huruf 'f', 't', 'j', mempunyai karakteristik yang sama sehingga ada kemungkinan terbaca dengan kurang tepat. Apabila menggunakan copping, bagian atas daripada huruf lebih dapat terbaca daripada bagian atasnya.
b. Readbility Readbility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Hal ini tidak dapat terlepas dari jenis huruf/font, ukuran, pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning (jarak antar huruf), perataan (alignment), dan sebagainya, serta, kontras warna terhadap latar belakang. Huruf- huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan tidak readible. Pada contoh di bawah ini (gambar 2.15), dekorasi yang terlalu berlebihan kurang tepat pada logo, sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca teks. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan
30
bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena kurang komunikatif.
Gambar 2.15 Kendala Readbility Dalam Tipografi (Sumber : http://farm3.static.flickr.com/2430/3962703092_749b1cdf4f.jpg)
c. Visibility Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf- huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik. Dibawah ini (gambar 2.16) merupakan contoh kesalahan pemilihan ukuran huruf pada iklan sehingga terkendala pada visibility-nya.
31
Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada Tipografi (Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/John_Nettles_Jersey_ tourism_advertisement.jpg/200px-John_Nettles_Jersey_tourism_advertisement.jpg)
d. Clarity Clarity adalah kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan tipe, dan lain- lain. Pada gambar di bawah ini (gambar 2.17), tipografi yang digunakan salah secara prinsip clarity, dan hanya berfungsi sebagai dekorasi, bukan sumber informasi.
Gambar 2.17 Kendala Clarity pada Desain (sumber : http://belajardesain.files.wordpress.com/2009/07/study_of_typography1.jpg?w=450&h=180)
32
Dalam memenuhi keempat prinsip pokok tipografi tersebut, maka perlu untuk mengetahui bagaimana cara mengukur tinggi huruf (gambar 2.18) dan sistem pengukuran huruf (gambar 2.19).
Gambar 2.18 Ru mus Mengukur Tinggi Huruf (sumber : koleksi pribadi, dibuat berdasarkan buku Penerapan Teknologi Tepat Guna Di Pedesaan, Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Nala:1992)
33
Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huru f (sumber : koleksi pribadi dibuat berdasarkan : http://www.ahlidesain.com/type-measurement-ataupengukuran-huruf-pada-tipografi.html)
Keempat prinsip pokok tipografi ini menjadi dasar utama dalam pemilihan jenis huruf (font) yang akan digunakan dalam proses perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
34
4. Simbolisme Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk
menjembatani
perbedaan
bahasa
yang
digunakan,
contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain- lain digunakan simbol
(Wijanarko,
2010
:
elemen-elemen-dalam-desain-
komunikasi- visual.html).
Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain (Sumber : http://www.dpeck.info/pictures/cities/besancon15.jpg)
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang
35
perusahaan itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.
Gambar 2.21 Contoh Logo (sumber :http://4.bp.blogspot.com/_-MIkvM9w3Y8/SE4FeXW2xMI/AAAAAAAAAFw/PlV51yvdhI/S870-R/visit-indonesia-year-2008.gif)
Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels simbolisme digunakan sebagai subtitusi teks dalam memberikan informasi.
Keempat elemen desain komunikasi visual tidak dapat dilepaskan dari : a. Warna Warna merupakan fenomena dari perbedaan panjang gelombang dalam cahaya yang memberikan efek yang berbeda saat mengenai suatu benda sehingga warna yang tertangkap oleh mata kita sangat tergantung pada cahaya dan gelombang dari cahaya yang terserap dan terpantulkan oleh benda. (Sanyoto, 2005 : 9). Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri sendiri. Penampilan suatu warna selalu dipengaruhi dan ditentukan oleh warna lain yang ada di sekitarnya. Warna juga merupakan tampilan fisik pertama yang sampai ke mata kita yang membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Baik itu benda
36
mati atau benda hidup. Warna bisa kita lihat karena ada interaksi atau karena ada saling mempengaruhi antar warna itu sendiri. Warna bisa mewakili emosi dari karya grafis desain atau desain grafis tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audiens. Sebagai bagian dari elemen tata rupa desain grafis, warna sangatlah penting memegang peranannya sebagai sarana untuk lebih mempertegas, memperkuat kesan/tujuan dari sebuah karya desain grafis. Menggunakan warna dasar terlalu banyak akan membuat harmoni tidak tercapai, maksimal adalah lima warna untuk medium dan tiga untuk simple (Wijanarko,
2009
:
trik- memilih-warna-untuk-karya-desain-
grafis.html). Ada beberapa fungsi warna yaitu : 1) Warna Sebagai Simbolik Ada warna-warna tertentu yang bisa mewakili perasaan kita. Fungsi warna sebagai simbolik tidak dapat terlepas dari kejiwaan (psikologis). Warna cerah adalah wakil dari perasaan yang cerah atau gembira. Warna-warna matahari seperti kuning, merah, jingga dan yang satu nada dengannya bisa menimbulkan rasa hangat. Warna-warna muda seperti kuning muda, hijau muda, merah jambu, biru cerah dan coklat cerah memberi kesan ceria yang berjiwa muda. (Wijanarko, 2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dan-karya-desainkomunikasi- visual.html). Beberapa warna juga sudah menjadi simbol identik dengan beberapa hal, seperti hijau sudah identik dengan daun, alam (nature) dan penghijauan.
37
Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol (sumber : http://fahrurozi.files.wordpress.com/2009/01/color_harmony_pic1.jpg?w=500&h=532)
Faktor latar belakang budaya dalam simbolisasi warna juga tidak boleh diabaikan. Contohnya bila di budaya barat jika sedang berduka atau menengok orang berduka, menggunakan pakaian warna hitam, karena hitam dikiaskan sebagai kematian atau keburukan, namun menurut kepercayaan orangorang Batak hitam berarti kekuatan dan keteguhan.
2) Warna Sebagai Penunjuk Praktis Warna juga erat kaitannya dengan pola tingkah laku masyarakat. Seperti memberi petunjuk ke suatu jurusan, memberi instruksi dan memberi peringatan. Lampu lalu lintas yang memberi isyarat berhenti diinstruksikan dengan warna merah. Hati- hati dengan warna kuning dan jalan dengan warna hijau. Tanda silang merah berarti palang merah. Kendaraan truk pengangkut bahan bakar minyak selalu berwarna merah menyala. Ambulans kendaraan pengangkut orang sakit selalu berwarna putih. Warna kotak surat yang
38
dulu sering kita temui di jalan selalu berwarna jingga. Telepon umum selalu berwarna biru. Dari beberapa warna yang telah diterapkan tersebut dapatlah ditinjau aspek-aspek warna dengan sifat penampakannya. Warna
merah,
jingga
dan
kuning
bersifat
panas
berpenampilan lebih menonjol dan merangsang. Makna dari peringatan warna tersebut adalah bahaya dan hati- hati. Sedangkan warna hijau, biru dan ungu bersifat dingin berpenampilan pasif yaitu teduh dan diam. Makna dari peringatan yang dimaksud adalah keadaan yang aman (Wijanarko, 2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dankarya-desain-komunikasi- visual.html).
Gambar 2.23 Warna sebagai Petunjuk Praktis
Atribut warna meliputi : a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. b) Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
39
Selain fungsi dan karakter warna dalam desain, salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah proses pembentukkan warna. Warna menurut proses terjadinya terbagi menjadi 2 yaitu warna yang terdapat dari cahaya (additive) yaitu merah, hijau dan biru yang biasa kita kenal dengan model RGB, dan warna yang berasal dari pigmen yaitu cyan, magenta, yellow, black (biru muda, merah, kuning, dan hitam). Perpaduan dari warna-warna utama ini akan menghasilkan warna lain yang kita sebut warna sekunder dipadukan lagi akan memunculkan warna tersier dan seterusnya.
Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjad inya dan Hasil Perpaduannya (sumber : http://joyhomework.files.wordpress.com/2009/12/color_theory_by_thomasdian.jpg)
Warna menurut proses terjadinya menjadi penting karena akan berpengaruh pada proses perwujudan media. Pada media yang dicetak akan menggunakan tipe warna yang berasal dari pigmen (subtractive colour/CMYK) seperti iklan majalah, brosur dan sebagainya.
Sedangkan
(menggunakan
media
untuk
media
elektronik
yang
seperti
tidak
dicetak
monitor,
tv,
dansebagainya) menggunakan tipe warna dari cahaya (additive colour/RGB), seperti website dan banner ad.
40
Sesuai dengan fungsinya, pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels warna yang akan digunakan merupakan warna-warna yang mampu menunjukkan keceriaan yang menjadi ciri khas perjalanan wisata dengan jenis format warna yang menyesuaikan dengan teknik perwujudan media yang akan digunakan.
b. Teks Teks dalam pengertian umum adalah dunia semesta ini, bukan hanya teks tertulis atau teks lisan. Adat istiadat, kebudayaan film drama secara umum adalah teks. Dalam desain komunikasi visual, teks adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana, jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978 : 63).
Teks dibagi dalam beberapa sistem penamaan dan masingmasing memiliki fungsi berbeda, yaitu: 1) Judul (Headline/Heading) Adalah teks yang letaknya paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara yang lainnya dan biasanya untuk menyampaikan pesan yang paling penting (Santosa, 2002 : 54). Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata-katanya yang singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah tulisan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain judul, yaitu: a) Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak tulisan
41
b) Judul kontras dengan teks lainnya baik dari segi warna, ukuran dan bentuknya c) Ditempatkan dalam frame atau bingkai d) Kata tidak terlalu panjang dan mudah dibaca e) Judul sebaiknya diposisikankan di tengah-tengah. f) Hindari judul dengan pemakaian huruf kapital semua g) Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama dengan isi dan maksud (Pujiriyanto, 2005 : 38). 2) Sub Judul (Sub Headline) Sub judul berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian headline dan untuk membagi
serta sebagai
penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul dengan warna yang berbeda pula. Sub judul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarah pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy). Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sub judul, yaitu: a) Sub judul serasi dan saling mendukung dengan judulnya. b) Hindari penempatan di bawah kolom. c) Jangan berlebih menggunakan materi visual, sesuaikan jenis huruf dengan judul dan teks isinya. d) Gunakan tipe huruf yang kontras, misalnya tipe huruf Sans Serif. e) Gaya dan ukuran huruf pada artikel dapat dideformasi dengan memiringkan atau memperbesar 1-3 kali. f) Sub judul dapat ditulis dengan lekukan atau indent dengan posisi sebelah kiri. g) Gunakan garis bawah atau di atas sub judul untuk kejelasan atau buatkan frame. h) Gunakan warna berbeda dengan warna artikel.
42
i) Tempatkan di kolom terpisah di samping atas, jangan di bawah artikel. j) Susun unsur- unsur dengan posisi, proporsi, irama, latar belakang, pilihan tipografi dalam kesatuan yang artistik. (Pujiriyanto, 2005 : 39). 3) Teks Isi (Body Copy) Digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan kandungan dalam produk. Isi pesan yang ingin disampaikan berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berfikir dan bertindak lebih lanjut. Naskah yang kreatif dapat menampilkan fakta-fakta, bagan, daya tarik dari hal yang menyenangkan atau menggelisahkan (isu-isu strategis). Penting sekali untuk menyusun naskah yang menarik, bersahabat dan meyakinkan. Secara kreatif bentuk naskah atau body copy dapat dikombinasikan dengan berbagai bentuk gambar (Pujiriyanto, 2005 : 39). 4) Slogan (Semboyan) Kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah mempunyai pengertian pengungkapan suatu konsep dalam bentuk kalimat singkat padat sehingga mudah ditangkap dan dimengerti oleh khalayak sasaran.
Sering
keberhasilan suatu semboyan decapai dengan pengulangan (Nuradi, 1996 : 163). 5) Kata Penutup (Closing Word) Closing Word adalah kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 41).
43
Pada perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels teks yang digunakan terdiri dari beberapa bagian seperti. Head line, Body text dan Tagline, yang berisi informasi dan promosi mengenai tujuan wisata dan aktifitas-aktifitas yang dapat dilalukan selama perjalanan wisata.
c. Tata Letak Menata layout halaman cetak adalah satu bagian dari kegiatan desain grafis. Bidang halaman yang ditata tak ubahnya kanvas yang harus diisi dengan elemen-elemen grafis pengisi halaman itu (Kusrianto, 2007 : 268). Susunan layout sangat menentukan. Sebuah ide, copywrite, ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan gagal bila disusun dan disajikan dengan layout yang kurang tepat (Kusrianto, 2007 : 307). Beberapa contoh tipikal metode layout iklan adalah sebagai berikut: 1) Axial Elemen-elemen iklan diletakan berdasarkan sebuah sumbu yang diletakan pada posisi tertentu di halaman iklan. Pada metode ini akan banyak ditampakan bidang kosong.
Gambar 2.25 Iklan dengan ModelLayout Axial (sumber : http://theinspirationroom.com/daily/print/2008/10/tourism_australia_canberra.jpg)
44
2) Group Menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan, Tujuan adalah
untuk
memberikan
satu
pusat
perhatian.
Gambar 2.26 Iklan dengan Model Layout Group (sumber : http://www.brochuremonster.com/blog/wp-content/uploads/2011/02/Traveland-Tourism-Banner.jpg)
3) Band Elemen iklan dipasang membentang seperti sabuk, vertikal.
tetapi
letaknya
Tipikal
membujur secara
tersebut
memberikan
blocking materi setinggi halaman iklan.
Gambar 2.27 Iklan dengan Model Layout Band (sumber : http://item.slide.com/r/1/318/i/CRTvE4_m7j_LGu9t5uHJsd9GoYxWHvXB/)
45
4) T Walaupun ini termasuk model lama yang sudah kuno tetapi ternyata model itu masih banyak yang menggunakan karena dirasa masih efektif.
Gambar 2.28 Iklan dengan Model Layout T (sumber : http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)
5) Grid/Sistem Kolom Model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran dan letak elemen lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak banyak bidang kosong.
Gambar 2.29 Iklan dengan Model Layout Grid (sumber : http://www.sethlinder.com/copywriting/assets/tourism2_lrg.jpg)
Layout yang digunakan pada perancangan media komunikasi visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah tipe group,axial, band, dan tipe T, dan dikombinasikan dengan tipe
46
yang lain jika dibutuhkan untuk mendukung estetis media yang akan dibuat.
d. Media Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan untuk
menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat
diemban media Didalam periklanan, media penyampaian dapat dibagi menjadi dua pengertian : 1) Media Lini Atas (Above The Line Media) Media lini atas adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). 2) Media Lini Bawah (Below The Line Media ) media lini bawah adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, artinya tidak melibatkan pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan. ( kartu nama, shopping bag, stiker, katalog, brosur, t-shirt, kalender, gantungan kunci dan topi ). Media di bawah ini sering dijadikan pilihan kegiatan berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan anggaran terbatas terutama dalam menaikan angka penjualan (direct selling) secara dramatis, kelebihannva adalah : a)
Efektifitas
waktu
dan
kecepatan
penyampaian
informasi kepada khalayak sasaran b)
Penguatan citra yang relatif tanggap di benak konsumen
c)
Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis.
d)
Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran cukup menjanjikan
47
e)
Tenggang waktu pemanfaatan media ini sangat fleksibel
(Kusmiati, 1999:23 ) Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain: 1)
Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan, seperti: selebaran, brosur, folder dan media lainnya.
2)
Berdasarkan lokasi penempatannya, seperti: a) Diluar ruangan (outdoor), seperti: poster, baliho, papan nama, spanduk, dll. b) Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.
3)
Berdasarkan bentuk media yang digunakan: a) Media langsung, seperti: katalog, selebaran, folder, kartu nama, dll. b) Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio (Ananda, 1978 : 50).
Media yang digunakan pada perancangan media komunikasi visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri dari jenis media yaitu media lini atas seperti iklan majalah, banner ad, voucher, dan website. Sedangkan pada media lini bawah terdiri dari brosur, kartu nama, guide card, schedule planner, sales kit dan katalog.
2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual Prinsip desain digunakan sebagai pedoman dalam mengorganisasikan elemen-elemen grafis untuk dapat menghasilkan desain yang berkualitas. Prinsip-prinsip desain tersebut antara lain: a.
Kesatuan Kesatuan atau unity menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang
48
melandasinya. Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan adanya kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju. (Kusrianto, 2007 : 35). b.
Keseimbangan Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen pada suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua macam keseimbangan dalam prinsip desain yaitu
keseimbangan
formal yang digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis agar terkesan rapi dan formal, dan keseimbangan informal yang memiliki tampilan yang tidak simetri. Prinsip ini sering digunakan untuk menggambarkan adanya dinamika, energi dan pesan yang bersifat tidak formal. (Kusrianto, 2006 : 279) c. Irama Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.
Penataanya
dapat
dilaksanakan
dengan
mengadakan
pengulangan maupun pergantian secara teratur (Kusrianto, 2007 : 41). d.
Kontras Kontras di dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Kontras ditampilkan secukupnya saja karena bila terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis (Kusrianto, 2007 : 42).
e. Fokus Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan (Kusrianto, 2007 : 42).
49
f. Proporsi Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan.
Prinsip komposisi tersebut
menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain (Kusrianto, 2007 : 43). Pengertian proporsi ada kemiripan dengan pengertian skala hanya saja unsur proporsi tidak berdiri sendiri, melainkan selalu dikaitkan dengan ukuran objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Dalam menciptakan karya seni/desain, seniman/desainer harus dapat menciptakan karya yang memiliki proporsi yang bagus (proposional), sesuai dengan ukuran- ukuran perbandingan yang dianggap proposional yang mengacu pada prinsip proporsi, yaitu bagaimana menciptakan suatu karya yang serasi sehingga dapat terlihat menarik.
Selain itu, agar desain yang dihasilkan baik dan menarik, hendaknya mengetahui kriteria-kriteria desain diantaranya : a. Komunikatif Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan (Poerwadarminta, 1985 : 518). b. Fungsional Desain yang dibuat dapat digunakan semaksimal mungkin dan berfungsi sebagaimana mestinya (Poerwadarminta, 1985 : 283). c. Informatif Desain yang dibuat pesannya mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Poerwadarminta, 1985 : 380). d. Surprise Dalam
bahasa
Indonesia
(Poerwadarminta, 1985 ; 571).
berarti
mengherankan,
mengejutkan
50
Desain yang dibuat mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. e. Ergonomis Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi, ukuran dan bentuk visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang memakai ataupun yang melihatnya (Poerwadarminta, 2000 : 267). f. Etis Desain tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat (Poerwadarminta, 1985 : 278 ). g. Estetis Desain mampu menampilkan nilai- nilai keindahan (Poerwadarminta, 2000 : 265). i. Kreatif Usaha dalam menyampaikan ide atau gagasan yang lebih baru dan inovatif sehingga penampilan sedikit berbeda. (Poerwadarminta, 2000 ; 890)
2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan Sebagai seorang yang menerjuni Desain Komunikasi Visual a tau seorang desainer, pengetahuan tentang teknik mencetak mutlak perlu diketahui. Hal tersebut dilakukan agar dapat mempersiapkan sarana yang diperlukan sejak awal proses (Kusrianto, 2007 : 131).
2.1.4.1. Tehnik Cetak Ada beberapa macam teknik cetak yang digunakan yaitu teknik cetak tinggi (relief), teknik cetak dalam (grafure), teknik cetak datar (offset), teknik cetak saring (screen printing), Teknik Cetak Digital. Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and travels teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media rancang grafis adalah :
51
1. Teknik Cetak Datar (Offset) Adalah teknik cetak, dimana acuan yang akan dicetak sama tinggi dengan yang tidak dicetak dengan menggunakan prinsip tolak menolak antara air dan lemak. Perbedaaan dasar antara proses offset dengan proses cetak yang lain adalah : a. Tinta (berbasis minyak) tidak bercampur dengan air. b. Tinta pada awalnya dipindahkan dari plat ke blanket (karet) dan baru dari blanket dipindahkan ke kertas yang akan dicetak. Cetak offset biasa digunakan untuk mencetak buku, koran, dan majalah. (Kusrianto, 2006 :131)
Gambar 2.30 Bagan Mesin Cetak Datar (Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual : 132).
2. Teknik Cetak Digital Merupakan suatu teknologi cetak yang memiliki high quality langsung dari komputer. Beberapa kelebihan dari cetak digital printing adalah : a. Short run printing, yaitu mencetak dengan oplah di bawah 1000, dalam full colour termasuk 3 lembar, 20 lembar, atau 100 lembar. b. On demand printing, yaitu mencetak sesuai dengan kebutuhan, kapan saja, dimana saja, serta dapat meng-update/ merubah data pada saat setiap cetak. c. Personalization, yaitu memiliki kemampuan untuk mencetak secara personal/ perindividu/ pergroup dengan data yang bervariasi.
52
d. Distributed printing, yaitu data digital dapat langsung dicetak secara bersamaan di tempat lain, segera setelah data tersebut diterima di manapun. e. Tidak seperti halnya pada sistem cetak offset tradisional, untuk mendapatkan suatu hasil cetak harus melewati tahap pembuaatan film separasi warna montage, platmaking, hingga sampai akhirnya pada proses cetak (Kusrianto, 2007 :131-136).
Gambar 2.31 Mesin Cetak Digital (Sumber: http://www.wb8.itrademarket.com/27 november 10).
2.1.4.2. Bahan Penggunaan bahan dalam media rancang grafis harus sesuai dengan kebutuhan. Adapun beberapa jenis bahan yang biasa digunakan adalah kertas, logam, kayu dan sebagainya (Scheder, 2003 : 43).
2.1.5. Teori Sosial Yang Mendukung Kasus Desain komunikasi visual berkaitan erat dengan banyak faktor dan bidang keilmuan yang lain karena itu dirasa perlu untuk menerapkan beberapa teori sosial yang mampu mendukung kasus yang diangkat. Adapun teori-teori sosial yang dianggap relevan untuk mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah :
53
1.
Komunikasi Massa Sifat dari media- media promosi yang ditujukan kepada khalayak luas dan menggunakan media massa, menjadikan teori komunikasi massa menjadi relevan untuk mendukung kasus ini. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Jalaluddin, 2005:189). Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik” yang juga dikutip oleh Sutaryo (2005) mengatakan para ahli komunikasi berpendapat yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication) (Sutaryo, 2005:80). Secara teknis kita dapat menunjukkan 4 tanda pokok dari komunikasi massa yaitu bersifat tidak langsung artinya harus melewati media teknis, bersifat satu arah artinya tidak ada interaksi antara pesertapeserta komunikasi, bersifat terbuka artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim, dan yang terakhir adalah mempunyai publik yang secara geografis tersebar. Melvin De Fleur menunjukkan adanya 4 faktor yang memperkuat pengaruh diantara media dan audiens, yaitu: teori perbedaan individual, teori kategori/penggolongan sosial, teori hubungan sosial dan teori sosial budaya (Sutaryo, 2005:102). Teori perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Setiap orang mempunyai potensi biologis. Pengalaman belajar, dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula (Jalaluddin, 2005:203).
54
Teori kategori/penggolongan sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial, yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama. Golongan sosial berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, dan keyakinan beragama menampilkan kategori respons. Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula (Jalaluddin, 2005:204). Tahun 1948 Harold Lasswell merumuskan penggabungan kedua teori (perbedaan individu dan penggolongan sosial) dengan menyatakan “suatu cara yang paling tepat untuk
menggambarkan kegiatan
komunikasi adalah dengan jalan menjawab pertanyaan berikut : Who? Say what? In which channel? To whom? With what effect?” (Sutaryo, 2005:105) Teori hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa (Jalaluddin, R. 2005:204). Teori
sosial-budaya
melihat
cara-cara
media
massa
mempengaruhi perilaku sebagai suatu produk budaya. Pada hakikatnya teori ini menganggap, media melalui pesan-pesan yang disampaikannya dengan cara-cara tertentu dapat menumbuhkan kesan-kesan yang oleh audiens disesuaikan dengan norma-norma budayanya. Dalam hal ini secara tidak langsung media akan bekerja untuk memperngaruhi sikap individu tersebut (Sutaryo, 2005:106). Dalam kasus ini teori komunikasi masa diatas akan digunakan pada membentuk pola-pola (strategi promosi) yang akan digunakan pada media promosi yang menggunakan media massa.
2.
Semiotika Semiotika awalnya merupakan ilmu linguistik, namun ilmu ini tidak dapat terlepas dalam proses komunikasi. Semiotika adalah ilmu
55
yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Definisi tersebut menjelaskan relasi yang tak dapat d ipisahkan antara sistem tanda dan penerapannya di dalam masyarakat (Walker, 2010: xii). Jika dilihat dari kacamata dunia Desain Grafis, semiotika adalah ilmu
komunikasi
yang
berkenaan
dengan
pengertian
tanda-
tanda/simbol/isyarat serta penerapannya. Semiotika menyangkut pada aspek-aspek budaya, adat- istiadat, atau kebiasaan di masyarakat. Jika Roland Barthes menekankan pada “bagaimana caranya mengutarakan pesan”, Charles Sanders Peirce lebih pada “pemikiran yang berlangsung hanya melalui tanda” (Lechte, 2001 : 193,226). Peirce membagi tanda menjadi 3 unsur yaitu : ikon (tanda yang dalam satu atau beberapa hal sama dengan objek yang ditandakan), indeks (tanda yang secara fisik terkait atau dipengaruhi oleh objeknya), dan simbol (sesuatu yang terlempar bersama-sama dan membentuk suatu konvensi/kesepakatan). Teori Peirce kemudian disederhanakan oleh Ferdinand de Saussure dengan membagi tanda hanya pada dua unsur yaitu : Penanda (signifiant) dan yang ditandakan (signifie) (Lechte, 2001: 227,228,235). Semiotika dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Semantik, berkenaan dengan makna dan konsep. Semantik berasal dari kata Semanien dalam Bahasa Yunani, yakni berarti, bermaksud, dan meneliti. 2) Meneliti dan menganalisis Visualisasi dari
makna dalam visual tertentu.
suatu image merupakan symbol dari suatu
makna. 3) Makna
suatu
visual dan perkembangannya.
Etimologi
:
mempelajari perubahan dan perkembangan desain, sejarah seni dan desain, serta pergerakannya (Kusrianto, 2007 : 59).
Ilmu semiotika akan diaplikasikan pada saat pembuatan perancangan/desain, khususnya dalam menilai kembali ketepatan
56
pemilihan ilustrasi yang akan digunakan sebagai simbol dan ikon komunikator dan penanda informasi dalam desain komunikasi visual yang menuju pada tujuan yang hendak dicapai, ya itu memperkenalkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tour and Travels sekaligus menarik minat komunikan (wisatawan) untuk menggunakan jasa agen perjalanan ini.
3.
Strategi Samudra Biru (Blue Ocean Strategy) Blue Ocean Strategy merupakan teori strategi pemasaran yang digagas oleh professor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee Mauborgne, Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar contohnya pada kasus yamaha mio, pada saat perusahaan otomotif lain fokus pada motor biasa, yamaha melihat inovasi baru (motor matic) yang tidak tersentuh hingga menjadi trendsetter baru yang baru kemudian ditiru oleh pihak kompetitor lain. Blue ocean strategy mengarahkan pada bagaimana membentuk ruang pasar tanpa pesaing. Ruang tersebut hanya bisa diwujudkan dengan dua alternatif cara yaitu target yang sama d i wilayah yang berbeda atau target yang sama sekali berbeda di ruang yang sama (Trisnanto, 2007 ;4). Pengertian blue ocean strategy (strategi samudra biru) menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne adalah membuat ruang pasar yang belum terjelajahi, yang bisa menciptakan permintaan dan
memberikan peluang pertumbuhan yang sangat
menguntungkan. Intinya, bagaimana bersaing dengan tangkas dalam kompetisi. Bagaimana secara cerdik membaca
persaingan,
menyusun
strategi
dan
kerangka
kerja
yang
sistematis guna menciptakan samudra biru (Kim & Mauborgne, 2005 : 5,7). Prinsip Blue ocean dalam merumuskan suatu strategi adalah merekonstruksi batas pasar, fokus pada big picture atau gambaran
57
besarnya dan bukan pada angka (jumlah), mengeksplorasi permintaanpermintaan (kebutuhan-kebutuhan) baru dan melakukan tahapan strategis secara tepat. Sedangkan pada pelaksanaannya blue ocean berprinsip pada mengatasi hambatan organisasi dan membangun proses eksekusi dalam strategi (Kim & Maurborgne, 2005 : 47, 81, 101, 117,147,171). Pada kasus ini blue ocean strategy digunakan dalam strategi visual dan pemilihan produk-produk dari Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels
yang akan digunakan dalam perancangan media
promosi.
2.2. Data Lapangan/Faktual 2.2.1. Nama Obyek Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agen perjalanan, yang menyediakan jasa konsultasi, perencanaan, dan pengaturan perjalanan wisata. Perusahaan ini baru berdiri sejak Oktober 2010 dan menawarkan konsep pleasant and friendly tours.
2.2.2. Pengelola Pengelolaan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels diawasi langsung oleh pemilik (owner) yang sekaligus berperan sebagai direktur, dan membawahi beberapa pimpinan dari masing- masing bidang. Adapun struktur dari pengelolaan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah sebagai berikut :
58
Gambar 2.32 Stru ktur Manajemen YBL Tours and travels
2.2.3. Lokasi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels untuk sementara berlokasi di Jl. Pulau Saelus II gg Kenanga No.3 Sesetan, Denpasar Bali. Nomor telp. +62 361 8603008 (hunting), Fax. +62 361 8422813. Denah Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels :
Gambar 2.33 Denah Lokasi YBL Tours and Travel
2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang ada Untuk mempromosikan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, maka pihak pengelola selama ini menggunakan media promosi
59
berupa kartu nama, nota dan website. Dari semua media yang sudah ada tersebut menggunakan unsur-unsur visual yang hampir sama sebagai berikut: 1) Warna Menggunakan warna putih sebagai background, logo asli berwarna hijau dan goresan warna kuning sebagai pemanis. 2) Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan sebagian besar berupa foto untuk website dan tanpa ilustrasi selain logo untuk nota dan kartu nama. 3) Teks Berisi tentang produk-produk tur operator yang menjadi patner kerjasama agen perjalanan ini. 4) Huruf Menggunakan jenis huruf Helvetica Neue Bold Condensed dan Stone Sands ITC TT- Semilta sebagai bodycopy dan huruf variatf pada logo. Berikut ini adalah media- media yang sudah digunakan sebagai media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels : 1. Kartu nama
Gambar 2.34 Kartu Nama YBL Tours and Travels (sumber : manajemen YBL Tours and Travels)
Ukuran : 3 cm x 6 cm. Bahan : Art Paper 150 gsm Tehnik cetak : Sablon (cetak saring)
60
2. Nota
Gambar 2.35 Nota Itienary Merangkap Voucher YBL tours and Travels (sumber : manajemen YBL Tours and Travels)
Itienary merangkap voucher Ukuran : 15 cm x 10 cm Bahan : HVS 70 grm Tehnik cetak : offset
Gambar 2.36 Nota Receipt YBL tours and Travels (sumber : manajemen YBL Tours and Travels)
Kwitansi (receipt) Ukuran : 15 cm x 10 cm Bahan : HVS 70 grm Tehnik Cetak : offset
61
3. Situs Web (website)
Gambar 2.37 WebSite YBL Tours and Travels (sumber : koleksi pribadi. Printscrn April 2011)
Website Domain : http://www.ybltours.com Ukuran : (dynamic) width : min-width 860 px Height : min-height 200 px (header), 1 px (body) CMS : Joomla 1.5
2.2.5. Potensi Kasus Walaupun secara legalitas Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels baru berdiri sejak Oktober 2010, namun secara tehnis operasional perusahaan ini telah berjalan sejak 2006. Ditunjang dengan pengalaman dan kerjasama yang baik dengan para
tour operator, para penyedia
akomodasi,dan fasilitas yang memadai, menjadi alasan kesuksesan agen perjalanan ini kedepannya.
62
2.2.6 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran sangat diperlukan untuk mencapai target yang akan dituju. Pemasaran merupakan proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap identifikasi, antisipasi, serta pemenuhan kebutuhan konsumen dalam waktu
yang bersamaan menciptakan keuntungan
perusahaan. Strategi pemasaran menurut Philip Kotler terdiri dari : a.
Product Berkaitan dengan masalah produk, produk yang akan dipasarkan berupa media-media promosi yang di dalamnya terdapat pesan dan informasi yang akan disampaikan kepada para konsumen Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels seperti brosur, kartu nama dan iklan majalah, website, dan media komunikasi lainnya yang nantinya dapat memberikan informasi yang maksimal, sehingga dapat mencapai target yang ingin dicapai
b.
Price Berkaitan dengan masalah harga. Harga media promosi yang diwujudkan
akan
ditekan
semaksimal
mungkin,
sehingga
memungkinkan untuk bersaing dengan media-media promosi yang telah dimiliki oleh perusahaan lain. c.
Place Tempat
pemasaran
yang
tepat
adalah
tempat-tempat
yang
berhubungan dengan pariwisata dan partner kerja perusahaan, seperti di hotel, villa, atau tour operator, bandara dan website. d.
Promotion Media promosi yang akan digunakan diharapkan mampu berbicara (komunikatif) memberikan informasi yang tepat dan jelas.
63
e.
Target Segmentasi Pasar Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menargetkan pasarnya kepada wisatawan yang datang ke Bali khususnya dari mancanegara dan wisatawan domestik juga menjadi target pasar yang utama dari perusahaan.
2.3. Analisis dan Sintesis 2.3.1 Analisis a.
Analisis Teori Pada analisis teori, pendekatan teori yang digunakan dalam
perancangan dikaji untuk mendapatkan akurasi fungsional teori- teori tersebut. Pada kasus ini pendekatan teori digunakan dalam : 1) Pembentukkan Strategi Promosi Strategi promosi merupakan salah satu hal yang penting dalam proses promosi. Dalam pembentukkan pola strategi promosi Yanto bali Lombok (YBL)
Tours and Travels mengacu pada teori blue ocean
strategy. Blue ocean strategy atau strategi samudra biru tidak menggunakan kompetisi sebagai patokan melainkan menggunakan inovasi nilai yang merangkul seluruh sistem kegiatan perusahaan sehingga yang direkonstruksi dalam strategi ini tidak hanya yang berhubungan dengan penjualan (konsumen) namun juga melingkupi internal perusahaan itu sendiri (Kim & Mauborgne, 2011 : 31-39). Untuk mencapai hal ini diperlukan analisis yang kuat dan akurat tentang perusahaan dan pasar (konsumen) dengan berbasis pada analisis SWOT yaitu : Strength, Weakness, Opportunity, Threat (Freddy, 2006 : 18).
64
2) Pemilihan Media Media merupakan alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. (Alwi, 2001:726). Pemilihan media yang tepat merupakan salah satu faktor utama keberhasilan promosi. Pemilihan media disesuaikan pada strategi promosi dan target segmentasi pasar yang dituju, agar media yang digunakan menjadi efektif. Dalam mempromosikan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels maka media yang telah ada perlu dikaji kembali untuk memilih kembali media-media yang tepat dengan khalayak sasaran yang dituju sehingga media promosi yang dipilih akan lebih bervariasi seperti brosur, iklan majalah, voucher, banner ad dan sebagainya.
3) Visualisasi Media Visualisasi media terbagi menjadi 4 unsur utama yaitu : i. Ilustrasi Ilustrasi merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah desain.
Ilustrasi
digunakan
untuk
membantu
mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, serta tegas, dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Dengan ilustrasi maka pesan semakin berkesan, dan pesan yang ingin disampaikan diharapkan lebih mudah di mengerti, karena pembaca akan lebih mengingat gambar dari pada kata-kata (Artini, 1989 : 44). Untuk itu, ilustrasi yang akan digunakan ialah ilustrasi yang sederhana namun tetap menarik dan kreatif serta dapat memberi gambaran mengenai apa yang ditawarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Ilustrasi yang dipakai juga nantinya dapat menjadi ciri khas dari setiap media promosi yang dikeluarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels,
65
sehingga mudah diingat oleh audiens, seperti ilustrasi kartunal dan foto. ii. Warna Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. empat warna akan meningkatkan efektivitas dan biaya iklan (Suyanto, 2004: 43). Dengan banyaknya usaha sejenis, maka Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels perlu memiliki desain yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga mudah diingat sekaligus menjadi image perusahaan tersebut di masyarakat. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui warna. Warna juga dapat mewakili identitas dari perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini warna yang dipilih adalah warna yang dapat memberi gambaran mengenai keceriaan (cheerful) yang menjadi ciri khas perjalanan wisata seperti warna kuning dan oranye. iii. Teks Fungsi dari teks tersebut adalah memberi keterangan atau informasi dalam sebuah desain. Dalam sebuah desain huruf dan tipografi harus diperhatikan penempatan atau tata letak, dan kesan yang ditimbulkan harus sesuai dengan apa yang ingin disampaikan (Poerwadarminta, 1985 : 14). Teks hendaknya singkat padat dan jelas serta, mengandung ajakan karena. berpromosi tidak diperkenankan memakai teks yang bertele-tele hal ini akan membuat khalayak sasaran malas untuk membaca informasi yang disampaikan, teks yang akan digunakan
juga
harus
mudah
diingat,
serta
bersifat
menggambarkan apa yang ditawarkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, seperti “get up to 30% discount” dan “enjoy an unforgetable trip with us”.
66
iv. Tipografi Tipografi adalah ilmu yang harus dikuasai oleh seorang yang bergerak dalam bidang desain grafis, Karena ilmu ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang huruf, dari memilih sampai menata huruf- huruf itu pada ruang-ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan tertentu. Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, sebaiknya menggunakan huruf yang tegas namun tidak kaku seperti huruf- huruf sans serif (tahoma, trebuchet, myriad dan sebagainya) dan didukung huruf yang mampu menggambarkan fleksibilitas perjalanan wisata seperti huruf- huruf script (lucida handwriting, monotype costiva) dan huruf- huruf miscellaneous (marker felt).
4) Perwujudan Media Perwujudan media tidak terlepas dari : i. Ukuran dan Bahan Berapapun ukuran iklan yang dikerjakan, tulisan serta gambar visualnya harus disusun secara proposional dengan ruang yang tersedia. Sedangkan bahan yang digunakan harus sesuai dengan media promosi yang akan digunakan. (Suyanto,M. 2004: 75) Bahan yang digunakan hendaknya bahan yang sesuai dengan kebutuhan percetakan dan mempertimbangkan pada anggaran biaya yang tersedia. Bahan yang dipilih akan mempengaruhi hasil cetakan. ii. Teknik Cetak Teknik cetak bertujuan dalam memperbanyak sebuah desain untuk nantinya diedarkan di tengah masyarakat. ada beberapa
67
teknik cetak yang dapat digunakan yaitu teknik cetak tinggi, datar, dan cetak saring. (Scheder, 1976 : 161) Teknik cetak disesuaikan dengan bentuk, jenis bahan dan kebutuhan
dari
media
yang
dirancang.
Dengan
memperhitungkan sebaiknya mana teknik cetak yang paling sesuai dan efisien baik itu teknik cetak offset maupun digital printing.
b.
Analisis Faktual Dalam perancangan tugas akhir ini menggunakan analisis faktual
yaitu data-data yang didapat untuk pembuatan tugas akhir studio di lapangan sesuai dengan sebenarnya yang ada di lapangan meliputi : 1) Strategi Promosi Strategi promosi yang digunakan masih tergantung pada koneksi lama yang dimiliki oleh mitra perusahaan, sehingga kesan sub agen masih melekat pada Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
2) Pemilihan Media Media informasi dan promosi yang telah ada hanya kartu nama, website
dan
nota
itienary
merangkap
sebagai
voucher
dan
receipt/invoice. Media- media tersebut belum beragam jenisnya untuk mempromosikan perusahaan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
3) Visualisasi Media i. Ilustrasi Hanya sebatas menggunakan foto partner tour operator yang ada dan foto- foto umum objek wisata di Bali. Selain itu ada
68
media promosi yang belum selesai dibuat namun telah dipublish yaitu website. ii. Warna Pada umumnya warna didominasi warna putih dengan corak kuning dan oranye sebagai motif (bukan dominan) namun cukup berhasil menarik perhatian audiens. Oleh karena itu warna kuning dan oranye akan tetap dipertahankan pada perancangan media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels namun ditambahkan intensitasnya sehingga menjadi lebih dominan. iii. Teks Berisi tentang penjelasan atau keterangan tentang menu dan informasi perusahaan, dan fasilitas. Teks pada desain kurang berisi ajakan dan kata kata yang mempengaruhi konsumen, sehingga belum ada daya tarik. iv. Tipografi Menggunakan beberapa gabungan jenis huruf seperti Arial Bold, Tahoma, Trebuchet MS dan huruf variatif yang dipergunakan sebagai logo, namun masih dirasa monoton dan kurang memiliki identitas sesuai karakter yang ditonjolkan.
4) Perwujudan Media Perwujudan media tidak terlepas dari : i. Ukuran dan Bahan Bahan yang digunakan berupa kertas blues white 230 gsm dan HVS 120 gsm menggunakan satuan cm. Ukuran dan bahan sudah sesuai dengan media yang sudah ada.
69
ii. Teknik Cetak Menggunakan teknik digital printing. Teknik cetak sudah sesuai dengan media yang sudah ada.
c.
Analisis Wawancara Wawancara adalah teknik
digunakan untuk
untuk
mengumpulkan data yang
mendapatkan keterangan-keterangan
lisan
melalui
komunikasi dan tanya jawab diantara sumber informasi dengan peneliti. Wawancara dilakukan antara lain dengan Direktur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, yaitu bapak Suyanto pada tanggal 15 Februari 2011 dikatakan bahwa Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels merupakan perusahaan menengah ke atas, pangsa pasarnya merupakan wisatawan baik domestik maupun asing. Bapak Suyanto sangat yakin bahwa Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels akan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya, karena bisa dilihat dari pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels bisa dikatakan cukup lengkap. Tujuan utama dalam mendirikan perusahaan ini khususnya agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke Bali khususnya menyediakan informasi dan jasa perancangan dan pengaturan perjalanan wisata yang sesuai dengan selera mereka. Untuk itu dalam mewujudkannya atau menginformasikannya memerlukan media promosi yang tepat dan bervariasi sehingga bukan hanya mampu bertahan lama, tetapi harus ma mpu menarik konsumen untuk datang dan menggunakan jasa Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
70
2.3.2 Sintesa
1) Strategi Promosi Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap promosi dalam memperoleh pencitraa n (eksistensi), tahap promosi dalam meningkatkan marketing (penjualan produk) dan tahap evaluasi.
2) Pemilihan Media Media komunikasi visual yang akan didesain adalah untuk tahap promosi pencitraan, oleh karena itu target segmentasi pasar (sasaran audiens promosi) dibagi menjadi 2 yaitu konsumen (wisatawan) dan perusahaan penyedia jasa pariwisata lain yang akan menjadi mitra kerja Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Sesuai tujuan promosi pada tahap ini maka perancangan media menekankan pada disadarinya kehadiran Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels pada dunia agen perjalanan wisata, maka media yang dipilih terbagi atas : iklan majalah, banner ad, website, brosur, agenda (schedule planner), sales kit untuk konsumen (wisatawan) dan voucher,kartu nama, guide card untuk mitra perusahaan. Keseluruhan media tidak berdiri sendiri dalam mencapai sasaran namun saling mendukung dalam mencapai pencitraan Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
3) Visualisasi Media i.
Ilustrasi Akan menggunakan ilustrasi kombinasi digital dan hand drawing sebagai image dari media komunikasi visual yang akan dirancang. Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai (eksistensi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels) maka perlu di
71
buatkan ikon perusahaan berupa maskot perusahaan yang unik dan mudah diingat. Maskot juga mampu menarik perhatian audiens. Corak ilustrasi yang dipilih adalah corak kartunal, selain unik karena jarang digunakan oleh agen perjalanan sebagai ikon promosi, corak ini lebih menarik perhatian secara umum dan semua kalangan usia. ii.
Warna Warna-warna yang akan digunakan adalah warna berbasis pigmen (CMYK) pada media yang dicetak dan warna berbasis cahaya (RGB) pada media yang tidak dicetak. Pada ilustrasi fotografi akan menggunakan foto berwarna untuk menunjukan suasana sebenarnya dari objek wisata dan tour operator, kemudian ilustrasi kartunal akan menggunakan kombinasi warna-warna cerah yaitu warna kuning dan oranye untuk memperkuat
kesan
ceria.
Pada
latar
belakang
akan
menggunakan kombinasi monokromatik yang gelap dan terang disesuaikan dengan kebutuhan estetik dan ergonomis media yang akan dirancang. iii.
Teks Teks yang disusun berupa kata-kata/kalimat yang bersifat memberi informasi dan mempengaruhi sasaran yang dituju secara singkat, jelas, informatif, mudah dipahami, mudah diingat serta menggambarkan image yang diinginkan, fasilitas dan produk yang ditawarkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Teks yang digunakan antara lain headline, sub headline, body copy, slogan, dan baseline/signature.
72
iv.
Tipografi Menggunakan jenis huruf yang dapat memberikan kesan santai dan fleksibel namun tetap elegan, seperti Lucida Handwriting, Marker felt dan Stone Sands sehingga jenis huruf tersebut dapat dipadukan sesuai dengan ilustrasi yang digunakan dan dapat membawa ciri khas atau identitas perusahaan. Kemudian penggunaan huruf dari keluarga Sans serif seperti Arial, Tahoma, Trebuchet, Arial Rounded pada informasi mengenai jasa yang disediakan oleh travel agent agar terkesan tegas namun tidak kaku dan mudah dibaca.
4) Perwujudan Media i.
Ukuran dan Bahan Ukuran yang akan digunakan memakai satuan cm. dan pixel. Bahan yang digunakan terdiri atas kertas art paper untuk media iklan majalah, voucher, brosur, kartu nama, agenda (schedule planner) dan sales kit. Guide card menggunakan bahan plastik, sedangkan
untuk
website
dan
ad
banner
yang
tidak
menggunakan tehnik cetak menggunakan ukuran pixel yang kemudian akan diunggah (upload) ke hosting server. ii.
Teknik Cetak Teknik cetak yang akan digunakan adalah digital print untuk, voucher, guide card, kartu nama, agenda (schedule planner) dan sales kit. Iklan majalah dan brosur menggunakan tehnik cetak offset. Website dan ad banner tidak memerlukan tehnik cetak.
BAB III KONSEP DESAIN
3.1. Konsep Dasar Perancangan Dalam proses perancangan media komunikasi visual yang baik, dan untuk menghasilkan sebuah rancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria serta prinsip-prinsip desain yang telah ada, maka diperlukan konsep dasar perancangan untuk dapat menghasilkan sebuah rancangan media komunikasi visual yang nantinya dapat memberikan informasi yang tepat dan informatif Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Konsep dasar perancangan inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam proses perancangan media Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels melalui media komunikasi visual. Dalam penyajian media komunikasi visual ini, mahasiswa sebagai perancang media komunikasi visual berusaha untuk menyajikan rancangan media yang sesuai dengan kriteria dan prinsip dasar desain agar nantinya tercipta sebuah desain media komunikasi yang mampu mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Desain media komunikasi yang dirancang nantinya diharapkan mampu untuk mempengaruhi khalayak sasaran, sesuai dengan sasaran dan tujuan dari promosi tersebut. Penyampaian pesan dalam media komunikasi visual dapat dikatakan berhasil jika disampaikan pada saat yang tepat dan waktu yang tepat pula. Ceria (cheerful) merupakan konsep utama yang diterapkan dalam perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ini. Desain dibuat menonjolkan kesan keceriaan dan fleksibelitas yang menjadi ciri khas wisata/rekreasi dan layout ditata dengan sederhana (simple) untuk mencerminkan keteraturan dan kenyaman fasilitas yang ditawarkan.
72
73
3.2. Pola Pikir Pola pikir merupakan langkah- langkah pemikiran yang ditempuh dalam memecahkan permasalahan dalam perancangan media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Dalam hal ini manusia sebagai mahluk sosial sangat membutuhkan hal yang disebut informasi. Maka dari itu diperlukan media komunikasi visual agar infomasi yang hendak disampaikan komunikator kepada masyarakat dapat menjadi informasi yang komunikatif dan informatif. Untuk mewujudkan hal tesebut dibutuhkan perancang media Desain Komunikasi Visual yang dapat menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan dengan rancangan yang menarik informatif dan komunikatif serta tidak terlepas dari norma – norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Penjelasan diatas dapat digambarkan dengan bagan skema pola pikir berikut ini :
Gambar 3.1 Ske ma Po la Pikir
74
Timbulnya masalah/kebutuhan informasi tentang agen perjalanan yang mampu membantu mempersiapkan perjalanan wisata di kalangan wisatawan yang diangkat sebagai tema dari desain komunikasi visual, sehingga membutuhkan informasi tentang agen perjalanan melalui komunikator (YBL Tours and Travels) untuk
menyampaikan pesan. Dalam penyampaian pesan melalui media,
menggunakan landasan hukum berupa peraturan undang-undang dan normanorma yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka diciptakan media komunikasi visual untuk menyampaikan pesan tersebut. Media komunikasi visual yang telah tercipta nantinya akan dikembalikan kepada komunikator untuk selanjutnya disebarkan kepada komunikan. Setelah media tersebut disebarkan, maka akan diperoleh hubungan timbal balik dari media yang telah diciptakan baik dari komunikator, komunikan, peraturan undangundang beserta norma- norma di masyarakat, hingga jawaban dari kebutuhan informasi wisatawan tentang agen perjalanan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels yang bisa membantu perencanaan, pengaturan serta pelaksanaan perjalanan wisata di Bali.
3.3. Skema Proses Perancangan Dalam alur proses perancangan di lapangan diperlukan sebuah prosedur dalam proses perancangan itu sendiri, dimana dimulai dengan tema atau variabel perancangan dan persiapan perancangan kemudian menentukan masalah, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Untuk mendukung dalam pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori dan lapangan kemudian dilakukan analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa, maka dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Berikut skema dari proses perancangan :
75
Gambar 3.2 Skema Proses Perancangan
Sebagai gambaran dari skema proses perancangan merupakan skema yang akan kita jadikan sebagai sebuah acuan di dalam membuat media desain
76
komunikasi. Tema yang diangkat dalam mata k uliah Tugas Akhir ini adalah komersil dengan mengambil judul "Promosi Yanto Bali Lombok Tours And Travels Melalui Desain Komunikasi Visual”. Dari judul kita dapat mencari latar belakang masalah yang nantinya dirumuskan menjadi suatu permasalahan. Setelah masalah dirumuskan, kemudian dapat ditetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan permasalahan yang ada, setelah mendapatkan tujuan dan sasaran, selanjutnya kita dapat melakukan pengumpulan data baik secara aktual maupun secara faktual Apabila data-data tersebut telah terkumpul, barulah kita mencari sintesa data kemudian membuat alternatif pra desain, selanjutnya melakukan analisa pradesain. Setelah analisa pra desain barulah dilakukan pemilihan desain yang harus sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dan desain yang terpilih haruslah mempunyai nilai tertinggi. Selanjutnya, barulah masuk ke tahap proses cetak dan tahap perwujudan desain yang dilanjutkan dengan menyebarkan informasi ke masyarakat.
3.4
Strategi Media Strategi adalah siasat atau kebijakan-kebijakan atau langkah- langkah yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk oleh target audience dengan panduan media yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan media habit, yaitu kebiasaan target audiens masing- masing pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audiens inilah yang menentukan saluran (media) mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya biaya yang terjangkau (Sanyoto, 2006 : 66-67).
77
3.4.1 Khalayak Sasaran/Segmentasi Khalayak sasaran merupakan sasaran dari tujuan perancangan media komunikasi visual yang ingin dicapai. Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels khalayak sasaran terbagi menjadi 2 yaitu konsumen (wisatawan) dan perusahaan di bidang pariwisata lain yang berpotensi menjadi mitra usaha seperti restoran,tour operator, hotel dan sebagainya. Dalam melakukan strategi media, variabel segmentasi pasar atau khalayak sasaran dapat dibedakan menjadi empat kelompok, antara lain: a.
Geografis Segmentasi geografis meliputi wilayah, propinsi, kabupaten, kota, dengan sifatnya urbanis/semi dan urbanis/rural. Berdasarkan faktor geografi sasaran yang diinginkan yaitu wilayah di luar Bali dan di sekitar Bali sebagai daerah pariwisata yaitu wisatawan asing dan domestik serta perusahaan pariwisata yang dapat menjadi mitra usaha.
b.
Demografis Segmentasi demografis meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tingkat penghasilan. Berdasarkan faktor demografi media yang dirancang diperuntukkan mencakup wisatawan
mancanegara dan domestik
yang
memiliki tingkat
penghasilan cukup tinggi dan tertarik untuk melakukan perjalanan wisata ke Bali serta perusahaan di bidang pariwisata yang memiliki latar belakang yang beragam. c.
Psikografis Segmentasi psikografis meliputi kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan tingkat sosial. Dilihat dari psikografis, sasaran yang diinginkan yaitu konsumen dari dari kalangan menengah ke atas seperti wisatawan domestik dan
mancanegara yang memiliki kesenangan dalam
melakukan perjalanan wisata dan perusahaan yang memiliki tujuan usaha yang sama dengan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels namun bukan kompetitor.
78
d.
Behaviouristis Segmentasi behaviouristis meliputi perilaku pembelian/penggunaan tentang tingkat menggunakan, waktu menggunakan, dan status menggunakan. Melalui behaviouristis perlu adanya penyesuaian media terhadap khalayak sasaran.
3.4.2. Panduan Media Media yang digunakan sebagai solusi dalam mempomosikan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels diharapkan mampu memberikan informasi kepada khalayak sasaran tentang keberadaan agensi perjalanan yang mampu membantu konsumen (wisatawan) yang akan melakukan perjalan wisata ke Bali, ataupun wisatawan yang sudah berada di Bali dan memerlukan bantuan untuk perjalanan wisatanya. Media yang digunakan harus mampu menginformasikan serta mampu membangun image positif kepada khalayak khususnya pangsa pasar yang dituju. Selain itu media yang digunakan mampu menarik minat khalayak sasaran untuk munggunakan jasa agen perjalanan ini. Usaha mempromosikan produk/jasa tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok media yaitu : a.
Media Lini Atas (above-the-line media) Media lini atas (above-the-line media) kelompok media promo yang memerlukan luar ruang, artinya melalui sarana media komunikasi massa. misalnya media cetak, media elektronik, serta media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya, biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut, yang termasuk dalam jenis media ini antara lain: 1. Iklan Majalah Iklan: Reklame (Badudu, 1996 : 672). Majalah: terbitan yg berisi berbagai liputan jurnalistik, pandangan topik aktual pembaca, penerbitannya dibedakan atas bulanan, tengah bulanan, mingguan, dsb, dan menurut isinya, dibedakan atas berita, wanita, remaja,
79
olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dsb (Badudu,1996 : 969). Jadi iklan majalah berarti, reklame yang di tempatkan di terbitan yg berisi berbagai liputan jurnalistik, pandangan topik aktual pembaca.
Fungsi: Merupakan media alternatif yang sering digunakan karena kelebihan media ini adalah memiliki jangkauan gerak yang luas 2. Voucher Secarik kertas yang digunakan sebagai pengganti uang; dokumen tertulis dari seorang auditor untuk
memperlihatkan bahwa
laporannya keuangannya benar atau uang telah benar benar dibayarkan (Maria, 2008 ; 291). Fungsi: Sebagai alat tukar dan media promosi yang sekaligus memberikan keuntungan kepada pelanggan atau konsumen yang dituju. Dengan memberikan diskon atau bonus tertentu pada pemilik voucher. 3. Banner Ad Banner ad adalah bentuk iklan yang dipakai di jaringan Internet. Bentuk iklan dalam jaringan ini biasanya merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian penjelajah supaya mengunjungi situs web yang dimaksud. Spanduk ini biasanya dibuat menggunakan format gambar (JPG, GIF, PNG), skrip Java, dan objek multimedia lainnya. Spanduk moderen bahkan sudah disertai suara dan animasi sehingga terlihat lebih menarik. Ada berbagai ukuran yang dipakai, mulai dari yang sangat kecil,
melebar,
memanjang,
(Wikipedia,2004 : wiki/banner_ad) Fungsi:
hingga
yang
melintang.
80
Sebagai media iklan yang sering digunakan untuk menarik perhatian pengguna website supaya mengunjungi situs web yang dimaksud. 4. Website Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halamanhalaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar (Wikipedia, 2004 : wiki/Situs_web). Fungsi : Sebagai tempat membagi informasi secara luas ke seluruh dunia dengan cepat, mudah dan terperinci/detail melalui internet.
b.
Media Lini Bawah (Below-The-Line Media) Media lini bawah (below-the-line media) yakni kelompok media promo yang tidak memerlukan media luar ruang, artinya tidak melibatkan pemasangan iklan di media komunikasi massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan. Terdiri dari media seperti: 1. Brosur Bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman yang dijilid sehingga menyerupai buku. (Kusrianto, 2007 : 331) Fungsi : Memberikan rincian produk-produk jasa yang ditawarkan serta paket-paket promosi.
81
2. Kartu Nama Kartu kecil yang bisa dimasukan ke dalam dompet, berisi keterangan
nama,
alamat,
dan
informasi
nomor
kontak
perorangan/perusahaan (Badudu,1996 :293) Fungsi : Sebagai sumber informasi mengenai cara menghubungi orang secara personal dan/atau perusahaan yang diberikan secara langsung kepada konsumen. 3. Agenda (Schedule Planner) Buku kecil yang digunakan untuk catatan harian/mingguan/bulanan rencana perjalanan yang akan dilakukan ataupun telah dilakukan (Badudu, 1996 : 12) Fungsi : Sebagai media dokumentasi tertulis (diary). 4. Sales Kit Folder yang berisi informasi tentang perusahaan atau produk, setiap promosi penjualan bahan yang membantu tenaga penjual dalam menjual produk. Ini mungkin berisi audio atau video kaset atau CD, demonstrasi bahan, model, penjualan sastra, sampel dan sebagainya (Bussinessdictionary, 2011 : definition/sales-kit.html). Fungsi : Sebagai sumber informasi dan dapat menjadi souvenir bagi konsumen. 5. Guide Card Kartu yang menerangkan indentitas pemegangnya sebagai anggota pemandu wisata suatu perusahaan (Badudu,1996:293). Fungsi : Sebagai media informasi kepada tur operator dan wisatawan sekaligus media promosi bergerak.
82
6. Katalog Pengertian : Daftar barang atau produk yang dikeluarkan organisasi untuk publik (Nuradi, 97 : 2006). Dibuat dalam bentuk cetak sederhana (hitamputih) ataupun lux (berwarna). Fungsi : Memuat foto produk, harga, spesifikasi, alamat dan penawaran khusus (diskon).
3.5
Strategi Promosi Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels dibagi menjadi 3
tahap yaitu tahap promosi dalam memperoleh pencitraan (eksistensi), tahap promosi dalam meningkatkan marketing (penjualan produk) dan tahap evaluasi. Tahap pencitraan dilakukan dalam periode 3-6 bulan. Tujuannya adalah mengenalkan kehadiran Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels tidak hanya dikalangan calon konsumen (wisatawan) namun lebih menekankan pada perusahaan-perusahaan lain yang berpotensi sebagai mitra usaha sebagai bentuk promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels dalam membuka jaringan kerjasama yang lebih luas. Jika kehadiran Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels telah di ketahui maka perluasan kerjasama dalam mendukung perkembangan (kemajuan) perusahaan menjadi lebih mudah. Tahap marketing dilakukan dalam periode 10 – 12 bulan. Tujuannya adalah meningkatkan penjualan produk-produk perusahaan, dengan menekankan sasaran promosi para konsumen. Tahap evaluasi dilakukan secara internal perusahaan untuk mengevaluasi hasil (feed back) dari promosi yang dilakukan pada tiap akhir periode promosi. Indikator penilaian evaluasi pada tahap pencitraan dilihat dari perluasan jaringan kerjasama perusahaan, sedangkan pada tahap marketing evaluasi dilihat dari grafik penjualan produk dari sebelum promosi hingga akhir periode promosi
83
sehingga efektifitas promosi yang dilakukan terlihat hingga dapa t menentukan kelanjutan promosi selanjutnya. Pada desain promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menekankan pada pengenalan /pencitraan perusahaan agen perjalanan ini.
3.6
Program Tayangan Media Program tayangan media merupakan desain media yang telah diwujudkan
yang akan disebarkan kepada masyarakat sasaran yang meliputi kapan,dimana dan frekuensi. 3.6.1. Kapan Dalam hal ini menyangkut kapan penyebaran media komunikasi visual yang telah diwujudkan akan disebarkan kepada masyarakat, agar nantinya pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels tahap pertama akan berakhir pada bulan April 2012 sebelum dilanjutkan dengan promosi tahap kedua. Waktu ini di tentukan ses uai dengan periode akhir kontrak harga (rate) dari mitra usaha utama (tour operator) sehingga promosi tahap kedua telah menyesuaikan dengan kontrak harga (rate) terbaru. 1. Iklan Majalah Pemasangan/publikasi iklan majalah akan dimulai pada awal bulan September 2011. 2. Voucher Voucher akan disebarkan pada konsumen pada saat melakukan konfirmasi reservasi dan pembayaran biaya perjalanan/tur, sebagai pengganti fungsi uang untuk hotel, tur operator dan sebagainya pada mitra agen perjalanan yang telah disepakati. 3. Banner Ad Banner ad akan beroperasional sepanjang waktu sebagai sumber informasi dan promosi melalui melalui beberapa media website
84
dari mitra kerja seperti bali-adventures.com dan
lombok-
network.com dimulai dari awal bulan September 2011. 4. Website Website (situs web) akan beroperasional sepanjang waktu sebagai sumber informasi dan promosi melalui internet dimulai dari September 2011. 5. Brosur Brosur akan mulai disebarkan pada Agustus 2011. 6. Kartu Nama Kartu nama diberikan sewaktu-waktu pada konsumen tanpa batas waktu tertentu. 7. Agenda (Schedule Planner) Agenda diberikan kepada konsumen pada saat pelunasan invoice bagi konsumen yang membayar secara tunai, dan pada saat penjemputan bagi konsumen yang membayar via transfer. 8. Sales Kit Sales kit akan diberikan kepada konsumen yang mengambil paket produk pada saat pelunasan invoice bagi konsumen yang membayar secara tunai, dan pada saat penjemputan bagi konsumen yang membayar via transfer. 9. Guide Card Guide card akan digunakan oleh pemandu wisata setiap hari pada saat
mengantar/mendampingi
konsumen
dalam
perjalanan
wisatanya. 10. Katalog Katalog akan diberikan kepada pembimbing dan penguji pada saat ujian tugas akhir (studio)
85
3.6.2. Dimana Dalam hal ini menyangkut tentang pemasangan dan penyebaran media komunikasi visual, agar nantinya pesan yang disampaikan tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan media. 1. Iklan Majalah Iklan majalah yang dirancang adalah untuk majalah “Bali & Beyond”, majalah ini dipilih karena selain majalah ini telah terkenal juga jalur distribusinya yang luas tidak hanya di Bali namun hingga di luar pulau Bali dan dipusatkan pada perusahaanperusahaan yang potensial menjadi mitra usaha Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 2. Voucher Voucher akan diberikan secara langsung pada konsumen yang membayar secara tunai dan melalui surat eletronik (email) untuk konsumen yang membayar secara transfer. 3. Banner Ad Banner ad akan diletakkan di halaman web iklanbali.com dan halaman web mitra perusahaan seperti bali-adventures.com dan lombok-network.com dan dapat di akses melalui internet. 4. Website Website (situs web) akan diletakkan di jejaring world wide web (www) dan dapat diakses melalui internet. 5. Brosur Brosur disebarkan melalui tempat-tempat publik seperti bandara, advertising stand dan mitra-mitra perusahaan seperti restaurant, hotel dan sebagainya. 6. Kartu Nama Kartu nama diberikan secara langsung pada konsumen . 7. Agenda (Schedule Planner) Agenda diberikan secara langsung pada konsumen.
86
8. Sales Kit Sales kit diberikan secara langsung pada konsumen. 9. Guide Card Guide card akan digunakan oleh pemandu wisata setiap hari pada saat
mengantar/mendampingi
konsumen
dalam
perjalanan
wisatanya. 10. Katalog Katalog akan diberikan kepada pembimbing dan penguji di ruang ujian tugas akhir (studio)
3.6.3. Frekuensi Merupakan tenggang waktu yang digunakan dalam penyebaran media, agar nantinya dapat mencapai target sasaran yang diinginkan. 1. Iklan Majalah Iklan majalah yang dirancang adalah untuk majalah Bali & Beyond selama setahun penuh dimulai dari September 2011 sampai dengan Agustus 2012 dengan 2 variasi iklan sesuai strategi promosi yang dilakukan. 2. Voucher Voucher akan disebarkan pada konsumen sesuai reservasi. 3. Banner Ad Banner ad akan dipasang di halaman web mitra perusahaan seperti bali-adventures.com dan lombok- network.com selama satu tahun penuh. 4. Website Website (situs web) akan beroperasional selama 3 tahun. 5. Brosur Brosur dapat dibagikan selama satu tahun penuh. 6. Kartu Nama Kartu nama diberikan pada konsumen tanpa batas waktu tertentu.
87
7. Agenda (Schedule Planner) Agenda akan diberikan kepada konsumen sebagai souvenir untuk 6 bulan masa promosi. 8. Sales Kit Sales Kit akan diberikan sebagai souvenir untuk 6 bulan masa promosi. 9. Guide Card Guide card digunakan oleh pemandu wisata setiap hari pada saat mengantar/mendampingi konsumen dalam perjalanan wisatanya. 10. Katalog Katalog akan disediakan kepada pembimbing dan penguji di ruang ujian tugas akhir (studio).
3.7
Strategi Kreatif Istilah ini mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya.
Seseorang pengiklan biasanya akan berpikir bahwa strategi kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif, strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran kedalam suatu posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan. Strategi kreatif merupakan pendekatan dan sistematika berpikir yang membantu dalam penyusunan layout suatu iklan untuk memaksimalkan daya tarik visual.
3.7.1 Isi Pesan Pesan atau informasi yang akan disampaikan hendaknya berisi informasi dan ajakan kepada khalayak sasaran mengenai keberadaan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Secara umum pesan-pesan yang hendak disampaikan melalui media- media promosi yang dirancang sebagai berikut : 1.
Memberikan informasi kepada khalayak sasaran mengenai keberadaan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
88
2.
Memberikan informasi produk-produk jasa dan paket-paket yang disediakan/ditawarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
3.
Memberikan
gambaran
menarik
(mendeskripsikan
kelebihan-
kelebihan dan diskon-diskon yang ditawarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels )
3.7.2. Bentuk Pesan Pesan ditampilkan secara visual, tujuannya agar lebih menarik dan mudah dimengerti. pesan disampaikan melalui kalimat-kalimat sederhana dengan menggunakan bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional sehingga khalayak sasaran dapat dengan mudah mengerti pesan yang disampaikan. mengandung ajakan karena. berpromosi tidak d iperkenankan memakai teks yang bertele-tele hal ini akan membuat khalayak sasaran malas untuk membaca informasi yang disampaikan, teks yang akan digunakan juga harus mudah diingat, serta bersifat menggambarkan apa yang ditawarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
3.7.3. Strategi Visual Ilustrasi yang ditampilkan adalah segala sesuatu yang berhubungan produk jasa dan paket-paket wisata yang ditawarkan oleh Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Strategi visual yang ditampilkan pada tahap pertama promosi ini di dominasi oleh ilustrasi bercorak kartunal dengan didukung teknik fotografi, dan didukung warna-warna cerah sehingga menarik perhatian dari audiens dan mudah diingat.
3.7.4. Gaya Vis ual Mengangkat gaya visual yang sederhana dengan menggunakan foto sebagai informasi pendukung teks tentang lokasi tujuan wisata, dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan selama melakukan perjalanan wisata, karena itu keaslian foto akan dipertahankan. untuk memunculkan
89
kesan ceria dan santai akan digunakan Ilustrasi kartunal, dan didukung dengan logo sebagai identitas perusahaan. Ilustrasi- ilustrasi akan didukung warna-warna yang cerah/mencolok seperti kuning, oranye, merah, selain sebagai pendukung kesan ceria, senang, dan bahagia, juga sebagai penarik perhatian. Warna-warna tersebut akan dikombinasikan dengan warna-warna lain untuk mendukung estetis dan kenyamanan mata.
3.7.5. Material Dari masing- masing media yang dirancang, akan diuraikan jenis material yang digunakan dalam perwujudannya : 1.
Iklan Majalah
: art paper 150 gsm
2.
Voucher
: art paper 150 gsm
3.
Banner Ad
: Graphic
Interchange
Format
(GIF) 4.
Website
: HyperText
Markup
Language
(HTML) 5.
Brosur
: art paper 150 gsm
6.
Kartu Nama
: Blues White 230 gsm
7.
Agenda (Schedule Planner)
: art paper 150 gsm
8.
Sales Kit
: plastik, kertas stiker, art paper 230 gsm
9.
Guide Card
10. Katalog
: plastik : art paper 150 gsm
BAB IV VISUALISASI DESAIN
4.1
Aplikasi Konsep Pada Desain Secara Umum Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels melalui desain
komunikasi visual mengangkat konsep ceria (cheerful) sebagai konsep utama. Dalam mewujudkan konsep tersebut maka dibuat beberapa mainframe (batasan utama) pada unsur- unsur visual yang akan digunakan.
4.1.1
Ilustrasi Gaya visual pada ilustrasi di keseluruhan media menggunakan
ilustrasi bercorak kartunal sebagai ilustrasi utama dengan didukung ilustrasi fotografi sebagai ilustrasi tambahan untuk
memperjelas
informasi. Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels, dirasa perlu untuk membuat maskot karena selain untuk membangun kesan ceria pada desain juga sebagai penguat karakter perusahaan yang ingin membangun kesan friendly yang kurang tersampaikan pada logo. Maskot dipakai pada setiap desain sebagai icon pendamping logo perusahaan sebagai ilustrasi utama. Maskot merupakan simbol kedua dari perusahaan selain logo, sehingga dipilih bentuk manusia laki- laki dan perempuan sebagai perwakilan orang-orang (staff/crew) dari perusahaan, dengan mengenakan pakaian adat Bali sebagai simbolisasi lokasi perusahaan dan area lokasi utama dari produk-produk yang ditawarkan. Sesuai dengan
konsep
utama
ilustrasi perancangan
yang
mengusung corak kartunal maka corak yang digunakan pada ilustrasi maskot berbentuk kartun dengan tehnik gambar hand drawing dengan tehnik pewarnaan digital. Gaya kartun yang digunakan adalah gaya chubby (montok, tembem), yang memiliki proporsi menyerupai anak-anak. Gaya ini dipilih 90
91
karena bentuknya menyerupai anak-anak yang identik dengan lucu (cute), polos dan ceria.
Gambar 4.1 Visualisasi Maskot
Warna pakaian yang dipilih adalah warna kuning yang dipadukan dengan warna analognya. Warna kuning yang cerah dirasa mampu menunjang kesan ceria yang ingin disampaikan, dan kemampuan warna kuning sebagai penarik perhatian diharapkan mampu menarik perhatian audiens yang melihat.
92
Gambar 4.2 Variasi Bentuk Maskot
4.1.2
Warna Pada desain media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) tours and
travels, warna yang digunakan sebagai dominan adalah warna analog (warna yang bersebelahan dalam lingkaran warna) kuning hingga oranye, tanpa menggunakan warna kontras untuk menonjolkan kedua warna tersebut, melainkan hanya mengubah hue dan saturation-nya, sehingga secara umum warna yang mendominasi adalah kuning, oranye dan coklat. Warna kuning dan oranye yang termasuk warna panas (warm colour) secara visual terlihat cerah dan menarik perhatian, digunakan sebagai simbol keceriaan, optimisme dan semangat. Sedangkan warna coklat yang termasuk warna dingin (cool colour) bersifat stabil dan kuat digunakan sebagai simbolisasi kekuatan dan kestabilan perusahaan.
93
4.1.3
Tipografi Jenis tipografi yang akan digunakan pada perancangan media
promosi Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels harus dapat mewakili fleksibelitas dari sifat ceria, namun di sisi lain juga mampu mendukung formalitas dan ketegasan informasi dari perusahaan Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels. Oleh karena itu tipografi yang digunakan hanya 3 jenis huruf yaitu sans serif, script dan miscellaneous. Huruf sans serif yang formal dan mudah dibaca digunakan pada teks-teks yang berhubungan dengan informasi yang bersifat pasti dan tegas. Huruf script digunakan pada teks-teks yang menonjolkan keramahan dan data/informasi yang bersifat fleksibel sedangkan huruf miscellaneous digunakan pada teks-teks yang berisi data/informasi yang tegas namun fleksibel.
4.2
Visualisasi Desain Media- media komunikasi visual yang digunakan pada promosi Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels adalah :
4.2.1
Iklan Majalah Pada sub akan dibahas visualisasi media komunikasi visual dalam
bentuk iklan majalah, sebagai media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 1. Unsur-Unsur Visual a. Bentuk Fisik Bentuk fisik media iklan majalah Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah persegi panjang dengan format vertikal, berukuran 10 x 13,5 cm. Iklan ini akan dimuat pada halaman dalam majalah.
94
Iklan majalah ini dibuat dalam format vertikal menyesuaikan dengan
bentuk
majalah
pada
umumnya,
sehingga
dapat
dipublikasikan di berbagai macam majalah. b. Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan adalah ilustrasi gabungan manual dan digital pada maskot, dan ilustrasi fotografi sebagai insert pada background
yang
menampilkan
lokasi wisata
yang biasa
dikunjungi oleh wisatawan, aktivitas yang bisa mereka lakukan, dan kesenian yang biasa menarik minat para wisatawan dengan opacity diturunkan hingga mencapai 50 % agar tidak menjadi fokus namun tetap terlihat. c. Teks Teks yang digunakan pada iklan majalah ini adalah “YBL Tours and Travels” yang merupakan bagian dari logo dan “GET UP TO 30% DISCOUNT” sebagai headline yang menekankan potongan harga yang diberikan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Teks berikutnya “ADVENTURES TRIP, DAILY TOURS, CRUISES, WATER SPORTS, SPA, HOTELS AND VILLAS” sebagai subheadline yang menerangkan produk-produk yang akan memperoleh potongan harga (discount). Kemudian yang terakhir adalah informasi mengenai alamat, nomor telepon, dan website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. d. Tipografi Tipografi yang digunakan terdiri dari Marker Felt pada “GET UP TO
30
%
DISCOUNT”, huruf yang termasuk dalam jenis
miscellaneous ini digunakan karena bentuknya yang menyerupai tulisan tangan dengan spidol (marker) dirasa mampu mewakili fleksibelitas namun disaat yang bersamaan juga mewakili ketegasan. Jenis huruf Tahoma digunakan pada sub headline dan informasi lokasi, no telepon dan website perusahaan karena bentuknya yang tegas namun tidak kaku dan mudah dibaca.
95
e. Warna Warna yang digunakan adalah gradasi kuning-oranye sebagai latar (background) dengan space cukup dominan (2/3 bagian dari keseluruhan bidang), dan bidang terang (putih) pada sisanya. Kombinasi kedua warna ini dipadukan untuk memunculkan kesan cerah dan terang, tujuannya selain sebagai simbolisasi keceriaan dan semangat juga agar menarik perhatian pembaca majalah. Untuk warna huruf digunakan warna coklat gelap, agar tidak terlalu kontras dengan latar (background) sehingga lebih nyaman di mata namun tetap jelas dibaca. f.
Bahan Aplikasi bahan yang digunakan pada iklan majalah ini adalah artpaper glossy 150 gsm. Tekstur glossy dan hasil cetak yang tajam, membuat bahan ini memiliki kualitas cetak yang baik untuk majalah.
g. Tehnik Cetak Proses perwujudan iklan majalah ini akan menggunakan tehnik cetak offset, karena akan dicetak dalam jumlah besar tehnik ini menjadi lebih murah dan cepat dibanding tehnik cetak lainnya.
2.
Kreatif Desain Pada proses kreatif desain iklan majalah dibuat 3 alternatif desain yang kemudian akan dipilih salah satu sebagai desain terpilih. Desain iklan majalah berikut ini terpilih karena layout tipe band horisontal yang sederhana dengan kombinasi zig- zag pada ilustrasi maskot memberikan kesimbangan simetris pada desain, dan didukung informasi yang singkat namun padat dan jelas, serta ilustrasi fotografi yang membantu informasi secara visual membuat tampilan desain ini cukup ergonomis dan estetis.
96
3.
Tampilan Desain Dari 3 alternatif dari proses kreatif desain, terpilih desain berikut ini :
skala 1 : 1,4 Gambar 4.3 Iklan Majalah
Nama Media : Iklan Majalah Ukuran
: 10 x 13,5 cm
Bahan
: art paper 150 gsm
Teknik Cetak : offset
4.
Biaya Kreatif dan Produksi Biaya pemasangan iklan untuk ukuran 10 x 13,5 cm selama satu ta hun adalah Rp. 5.000.000,-/bulan dengan diskon sebesar 20% untuk kontrak selama setahun (ketentuan harga menurut majalah Bali and Beyonds).
97
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
FREK UENSI
HA RGA
Pemasangan iklan di majalah Bali and Beyonds
artpaper 150 grm
10x13 ,5c m
12 bulan
@ Rp. 5 .000 .000 per bulan (dis kon 20% )
Rp.
48 .000 .000 ,-
_
_
_
Rp. 500 .000
Rp.
500 .000 ,-
Rp.
48 .500 .000 ,-
Biaya des ain
TOTA L
Tabel 4.1 Biaya Kreatif dan Pemasangan Media Iklan Majalah
4.2.2
Vouche r Sub bab ini akan membahas visualilasi media voucher sebagai
salah satu media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik pada media voucher ini mengambil format horisontal dengan ukuran 20 x 8 cm. Voucher dibuat dalam bentuk horisontal (landscape) karena ukurannya yang tidak terlalu besar hingga lebih praktis dan lebih memudahkan dokumentasi keuangan.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan pada voucher hanya ilustrasi maskot yang memakai tehnik gabungan manual dan digital. Karena media ini berukuran tidak terlalu besar namun akan berisi data-data penting dari wisatawan dan tour yang akan dilakukan, sehingga penggunaan ilustrasi pada voucher ini diminimalisir agar tidak mengganggu fungsional utama dari voucher.
c.
Teks Teks dalam media ini didominasi oleh data yang akan disertakan dalam fungsional voucher tersebut sebagai pengganti uang nantinya, oleh sebab itu maka keseluruhan teks dalam media ini merupakan informasi tanpa tambahan teks lain.
98
Teks “YBL Tours and Travels” yang merupakan bagian dari logo tetap menjadi bagian utama dari media ini, dengan disertai informasi nomor kontak perusahaan. d.
Tipografi Tipografi yang digunakan adalah font Tahoma pada teks informasi nomor kontak perusahaan, dan Corbel pada teks data voucher. Kedua huruf ini merupakan jenis huruf sans serif. Huruf tersebut digunakan karena bentuknya yang formal dan mudah dibaca.
e.
Warna Warna yang diaplikasikan pada voucher Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah warna monochromatic coklat dengan warna pastel sebagai dominasi. Dominasi warna pastel ini digunakan untuk menunjang sisi kenyamanan (ergonomis) pembaca, karena jumlah informasi dalam bentuk teks yang ditampilkan nantinya akan cukup banyak.
f.
Bahan Voucher Yanto
Bali Lombok
(YBL) Tours and
Travels
menggunakan bahan artpaper 120 gsm. Bahan ini memiliki kualitas cetak yang baik dan cukup tahan lama untuk keperluan luar ruangan. g.
Tehnik Cetak Perwujudan media voucher ini akan menggunakan teknik digital printing.
2.
Kreatif Desain Pada proses kreatif desain media voucher dibuat tiga alternatif desain, yang kemudian dipilih satu sebagai desain terpilih. Desain berikut ini terpilih karena layout tipe band yang sederhana, dengan kombinasi warna yang lebih nyaman di mata dibanding desain lainnya. Tampilannya yang sederhana dengan ilustrasi maskot yang
99
menonjolkan keceriaan namun tidak menyampingkan fungsional utama voucher.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain terpilih desain berikut ini :
Skala 1 : 2 Gambar 4. 4 Voucher Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
4.
Nama Media
: Voucher
Ukuran
: 20 x 8 cm
Bahan
: artpaper 120 gsm
Tehnik Cetak
: digital printing
Biaya Kreatif dan Produksi Biaya produksi pembuatan voucher ukuran 20 x 8 cm dengan teknik Digital printing adalah Rp. 1500,- per pcs. (harga menurut DNA Digital n Art)
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya ditigal Printing voucher
artpaper 120 grm
120 x 8 cm
500
@ Rp.i500 ,-
_
_
_
Biaya des ain
Rp.200 .000
Tabel 4.2 Biaya Kreatif dan Produksi Voucher
TOTA L
Rp.
750 .000 ,-
Rp.
200 .000 ,-
Rp.
950 .000 ,-
100
4.2.3
Banne r Ad Sub bab ini membahas media promosi banner ad Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Media banner ad Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels berbentuk persegi panjang dengan ukuran 468 x 88 pixel dan akan dimuat pada halaman depan website.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan adalah maskot sebagai penunjang keceriaan dan semangat. serta ilustrasi yang menggambarkan wisatawan yang sedang bingung. Figur kartun yang digunakan adalah sepasang wisatawan untuk mewakili ke-2 gender (laki- laki dan perempuan) dengan figur laki- laki mewakili wisatawan barat (Eropa, Amerika, Australia) dengan visualisasi hidung mancung dan rambut pirang, dan figur perempuan mewakili wisatawan Asia dengan visualisasi bermata sipit dan rambut hitam. Ilustrasi fotografi digunakan sebagai pemberi informasi pengganti teks mengenai aktifitas dan tujuan wisata yang bisa dilakukan selama melakukan perjalanan wisata.
c.
Teks Teks pada banner ad Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menekankan pada fungsi agen perjalanan sebagai konsultan perjalanan, hingga teks yang digunakan adalah “get confused with your trip?”,” Don’t know where to go?”, “Don’t know what to do?”, “click here” dan “we will help you”
d.
Tipografi Tipografi pada teks menggunakan huruf Lucida Grande pada seluruh teks. Huruf ini termasuk jenis huruf sans serif yang formal, tegas dan mudah dibaca.
101
e.
Warna Warna didominasi warna kuning dengan gradasi oranye pada bagian pinggirnya. Warna ini digunakan sebagai simbol keceriaan, semangat, dan optimisme serta sebagai penarik perhatian dari audiens. Teks menggunakan warna coklat sebagai simbol kekuatan dan kestabilan perusahaan dan dapat dipercaya.
f.
Bahan Media banner ad ini akan ditampilkan dengan animasi yang terdiri dari 6 image dengan total durasi 6 detik (1 detik per image) yang diulang-ulang secara terus menerus (loop), oleh karena itu digunakan format GIF (graphic interchange format) yang berukuran lebih kecil dari JPEG (joint photographic expert group) sehingga mendukung untuk animasi di web. Image dibuat dengan basis warna RGB 8 bit.
g.
Tehnik Cetak Pengerjaan media banner ad menggunakan teknik olah digital melalui komputer.
2.
Kreatif Desain Perancangan media banner ad melalui proses kreatif desain yang menghasilkan satu desain terpilih dari tiga alternatif desain yang dibuat. Desain tersebut dipilih karena tampilannya yang sederhana dengan layout tipe band yang ditunjang oleh warna yang lebih cerah dan menarik perhatian dibanding alternatif lainnya
102
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain terpilih desain berikut ini :
Skala 1 : 2 Gambar 4. 5 Banner Ad Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
4.
Nama Media
: Banner Ad
Ukuran
: 468 x 88 pixel
Bahan
: GIF (graphic interchange format)
Teknik Cetak
:-
Biaya Kreatif dan Produksi Biaya produksi yang diperlukan dalam perwujudan media promosi
banner ad adalah Rp. 200.000,- per bulan (harga menurut ketentuan situs iklanbali.com)
103
KETERA NGA N Biaya pemas angan banner ad
BA HA N
UKURA N
FREK UENSI
HA RGA
GI F
468 x 88 pixel
6 bulan
@ Rp.200 .000 ,-
Rp.
1 .200 .000 ,-
_
_
_
Rp. 400 .000
Rp.
400 .000 ,-
Rp.
1 .600 .000 ,-
Biaya des ain
TOTA L
Tabel 4.3 Biaya Kreatif dan Produksi Banner Ad
4.2.4
Brosur Pada sub bab ini akan dibahas media brosur sebagai media promosi
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media brosur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels berbentuk persegi panjang format horisontal berukuran 30 x 21 cm dengan dua kali lipatan hingga setelah dilipat ukurannya menjadi 10 x 21 cm dengan format vertikal.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan adalah maskot sebagai penunjang keceriaan dan semangat, serta ilustrasi yang menggambarkan wisatawan. Figur kartun yang digunakan adalah sepasang wisatawan untuk mewakili ke-2 gender (laki- laki dan perempuan) dengan figur laki- laki mewakili wisatawan barat (Eropa, Amerika, Australia) dengan visualisasi hidung mancung dan rambut pirang, dan figur perempuan mewakili wisatawan Asia dengan visualisasi bermata sipit dan rambut hitam. Ilustrasi fotografi digunakan sebagai background dengan opacity sampai dengan 60 % agar tidak dominan namun tetap terlihat jelas. Ilustrasi foto berfungsi sebagai penguat informasi teks mengenai
104
aktifitas dan tujuan wisata yang bisa dilakukan selama melakukan perjalanan wisata. c.
Teks Teks yang digunakan di bagian depan brosur adalah “GET CONFUSED WITH YOUR TRIP?”, teks ini digunakan sebagai headline dan penarik minat audiens. Kemudian didukung oleh teks “have an unforgetable trip with us” dan “we can help you to prepare and arrange your trip” sebagai subheadline. Headline dan subheadline ini lalu diteruskan dengan teks informasi yang menekankan pada fungsi konsultan dari agen perjalanan yaitu informasi mengenai hal- hal apa saja yang dapat dikonsultasikan kepada Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Di bagian belakang brosur berisi teks mengenai informasi alamat, nomor telepon, dan website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
d.
Tipografi Tipografi yang digunakan adalah Marker felt untuk headline dan subheadline, huruf yang termasuk dalam jenis miscellaneous ini digunakan karena bentuknya yang menyerupai tulisan tangan dengan spidol (marker) dirasa mampu mewakili fleksibelitas namun disaat yang bersamaan juga mewakili ketegasan. Pada teks jenis-jenis aktifitas menggunakan huruf Lucida handwriting. Jenis huruf script ini dirasa cocok untuk menampilkan fleksibelitas aktivitas yang dapat dilakukan selama perjalanan wisata yang ingin disampaikan pada teks, sedangkan pada teks-teks informasi yang bersifat pasti digunakan huruf Tahoma. Huruf yang termasuk dalan jenis huruf sans serif ini digunakan karena bentuknya yang formal dan mudah dibaca.
e.
Warna Warna didominasi oleh gradasi kuning-oranye oleh karena kekuatan warna kuning dan oranye sebagai penarik perhatian, dan
105
putih pada informasi produk untuk mendukung kenyamanan pembaca. f.
Bahan Brosur Yanto bali lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan bahan artpaper 150 gsm. Bahan ini memiliki kualitas cetak yang baik dan cukup tahan lama untuk keperluan luar ruangan.
g.
Tehnik Cetak Proses perwujudan brosur Yanto bali lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan teknik cetak offset, karena media ini akan dicetak dalam jumlah banyak dan biaya produksinya lebih murah.
2.
Kreatif Desain Media brosur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels melalui proses kreatif desain dengan tiga alternatif desain dan kemudian terpilih satu desain. Desain berikut ini terpilih karena tampilannya yang simple dengan layout kombinasi tipe band dan group, disertai kombinasi warna yang mencolok (cerah) sebagai penarik perhatian membuat desain ini lebih menarik dibanding dua alternatif lain yang terlalu sederhana.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain dipilih desain berikut ini :
106
Skala 1 : 7 Gambar 4.6 Brosur Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
Skala Nama Media Ukuran Bahan Teknik Cetak
4.
:1 : 7 : Brosur : 30 x 21 cm (terbuka) 10 x 21 cm (terlipat) : art paper 150 gsm : offset
Biaya Kreatif dan Produksi Dalam proses perwujudan brosur Yanto bali lombok (YBL) Tours and Travels sebanyak 1000 lembar diperlukan biaya Rp. 2.175.000,- dengan detail sebagai berikut (harga menurut CV. Deva Gae Selaras):
Kertas artpaper 150 grm @1.000 x 500 lbr : Rp.
500.000
Film untuk uk 30 x 42 cm @250.000 x 4pcs : Rp. 1.000.000 Ongkos cetak 500-1000 lbr
: Rp.
650.000
Biaya potong kertas : Rp. 25.000 -------------------------------------------------------------------------Total : Rp. 2.175.000
107
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya cetak offs et ibrosur
Artpaper 150 grm
30 x 21 cm
1000
Rp 2 .175 .000
Rp.
2 .175 .000 ,-
_
_
_
Rp. 800 .000
Rp.
800 .000 ,-
Rp.
2 .975 .000 ,-
Biaya des ain
TOTA L
Tabel 4.4 Biaya Kreatif dan Produksi Brosur
4.2.5
Guide Card Pada sub bab ini akan membahas media guide card Yanto Bali
Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels berbentuk persegi panjang format vertikal dengan ukuran 5,5 x 8,5 cm.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan adalah ilustrasi gabungan manual dan digital pada maskot yang menampilkan keceriaan dan foto dari pemandu wisata (tour guide) berukuran 3x4 cm sebagai informasi pemegang kartu yang bersangkutan.
c.
Teks Headline “TOUR GUIDE” digunakan sebagai pernyataan dan informasi bahwa orang yang bersangkutan merupakan pemandu wisata dari Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, dengan disertai nama dari pemandu wisata. Logo yang menyertakan teks “YBL Tours and Travels” menjadi simbol utama perusahaan pemandu wisata yang tercantum dalam
108
guide card, dengan disertai informasi alamat, nomor kontak dan email perusahaan. d.
Tipografi Tipografi yang digunakan terdiri dari Marker Felt pada “TOUR GUIDE” dan nama pemandu, huruf yang termasuk dalam jenis miscellaneous ini digunakan karena bentuknya yang menyerupai tulisan tangan dengan spidol (marker) dirasa mampu mewakili fleksibelitas namun disaat yang bersamaan juga mewakili ketegasan. Jenis huruf Tahoma digunakan pada sub headline dan informasi lokasi, no telepon dan website perusahaan karena bentuknya yang formal dan mudah dibaca.
e.
Warna Warna yang digunakan adalah gradasi kuning-oranye sebagai latar (background) dengan space cukup dominan (2/3 bagian dari keseluruhan bidang), dan bidang terang (putih) pada sisanya. Kombinasi kedua warna ini dipadukan untuk memunculkan kesan cerah dan terang, tujuannya selain sebagai simbolisasi keceriaan dan semangat juga agar mudah menarik perhatian audiens. Kedua warna dipisahkan dengan garis lengkung agar tercipta kesan lentur sebagai simbol fleksibelitas dari perjalanan wisata. Untuk warna huruf digunakan warna coklat gelap, agar tidak terlalu kontras dengan latar (background) sehingga lebih nyaman di mata namun tetap jelas dibaca.
f.
Bahan Bahan yang digunakan untuk media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah plastik. Bahan ini kuat dan tahan lama untuk media luar ruangan.
g.
Tehnik Cetak Tehnik cetak dalam perwujudan media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels merupakan media digital
109
printing. Tehnik ini digunakan karena jumlah media yang dicetak sedikit dan berbeda di setiap item-nya
2.
Kreatif Desain Proses kreatif desain media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menghasilkan tiga alternatif desain yang kemudian tepilih satu desain. Desain berikut ini terpilih karena tampilannya yang sederhana dengan layout tipe axial, dan kombinasi warnanya yang lebih estetis dibanding kedua desain lainnya. Kecerahan warna dan ilustrasi maskot yang digunakan menyimbolkan keceriaan dan semangat dari perjalanan wisata, dan mampu menarik perhatian audiens sekitarnya.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain terpilih desain sebagai berikut :
Skala 1 : 1 Gambar 4.7 Guide Card Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
110
Nama Media
: Guide card
Ukuran
: 5,5 x 8,5 cm
Bahan
: Plastik
Tehnik Cetak
: Digital printing
Media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels dibuat dengan format persegi panjang vertikal. Daya tarik utama yang ditampilkan oleh media ini adalah kombinasi dan kecerahan warna yang menonjol, serta infomasi dan foto pemilik kartu sebagai tanda pengenal identitas yang bersangkutan sebagai pemandu wisata dari Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Penggunaan tipografi miscellaneous yang fleksibel namun tegas, warna yang cerah dan ilustrasi maskot menjadi simbol keceriaan, semangat dan fleksibelitas dari perjalanan wisata.
4.
Biaya Kreatif dan Produksi Perwujudan media guide card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels memerlukan biaya produksi sebesar Rp. 25.000,-/pcs (harga menurut Rama Advertising) untuk 17 orang pemandu wisata yang terdaftar pada Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya digital printing guide card
plas tik
5 ,5 x 8 ,5 cm
17
@ Rp.25 .000 ,-
_
_
_
Biaya des ain
Rp. 200 .000
Tabel 4.5 Biaya Kreatif dan Produksi Guide Card
TOTA L
Rp.
425 .000 ,-
Rp.
200 .000 ,-
Rp.
625 .000 ,-
111
4.2.6
Kartu Nama Sub bab ini akan membahas media kartu nama Yanto bali Lombok
(YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik media kartu nama berbentuk persegi panjang dengan format horisontal berukuran 8 x 5 cm.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan menggunakan ilustrasi logo dan maskot sebagai identitas perusahaan.
c.
Teks Teks yang ditampilkan merupakan teks informasi nama, no telepon, dan alamat email dari pemilik kartu nama serta alamat web perusahaan, nomor telepon dan faksimili kantor.
d.
Tipografi Tipografi pada media kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah Perpetua pada nama dan Helvetica pada data/informasi. Kedua huruf ini termasuk dalam jenis huruf sans serif dan dipilih karena tampilannya yang formal dan mudah dibaca.
e.
Warna Warna pada kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels didominasi gradasi kuning-oranye yang mengambil 2/3 bagian media sedangkan sisanya menggunakan warna putih sebagai sebagai background. Kombinasi warna ini digunakan sebagai sebagai simbolisasi semangat dan optimisme, yang menjadi ciri khas dari keceriaan.
f.
Bahan Pada perwujudan kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan bahan blues white 230 gsm dengan finishing laminasi doff untuk menambah daya tahan bahan.
112
g.
Tehnik Cetak Perwujudan kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan teknik digital printing karena jumlah produksi yang tidak terlalu banyak hingga lebih ekonomis.
2.
Kreatif Desain Pada proses kreatif desain kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels menghasilkan 3 altenatif desain yang kemudian dipilih satu desain terpilih. Desain terpilih karena tampilannya yang sederhana dengan layout tipe grid yang simple dan kombinasi warna yang membuat desain ini secara visual lebih estetis dan ergonomis daibanding kedua alternatif desain yang lain.
3.
Tampilan Desain Desain terpilih dari 3 alternatif desain dari proses kreatif desain adalah :
Skala 1 : 1 Gambar 4.8 Kartu Nama Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
Nama Media Ukuran Bahan Teknik Cetak
: Name card : 8 x 5 cm : blues white 230 gsm : digital printing
113
4.
Biaya Kreatif dan Produksi Biaya produksi dalam perwujudan kartu nama Yanto bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah Rp. 60.000/box (satu box berisi 100 lembar, harga sesuai ketentuan DNA Digital n Art).
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya digital printing kartu nama
Art paper 230 grm
8 x 5 cm
1 box (100 lbr)
@ Rp.60 .000 ,-
_
_
_
Biaya des ain
Rp. 200 .000
TOTA L
Rp.
60 .000 ,-
Rp.
200 .000 ,-
Rp.
260 .000 ,-
Tabel 4.6 Biaya Kreatif dan Produksi Kartu Nama
4.2.7
Website Sub bab ini akan membahas media website sebagai media promosi
Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menyesuaikan dengan resolusi monitor komputer 800x600 pixel, hingga bentuk yang digunakan adalah persegi panjang dengan lebar 780 pixel dan panjang menyesuaikan dengan tampilan pada 960 pixel, kecuali pada opening yang menggunakan ukuran 780 x 500 pixel.
b.
Ilustrasi Ilustrasi pada template menggunakan ilustrasi maskot untuk memunculkan kesan ceria, sedangkan foto hanya digunakan pada data/informasi sebagai penguat teks dan/atau informasi pengganti teks.
114
c.
Teks Teks yang digunakan pada website terbagi menjadi 2, yaitu pada template dan pada body (data utama). Pada template, headline yang digunakan pada header dan sub headline yang digunakan pada teks menu button. Pada body (data utama) headline digunakan sebagai informasi halaman.
d.
Tipografi Tipografi pada website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri dari Lucida Handwriting , Marker Felt dan Tahoma .
e.
Warna Website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels didominasi oleh warna pastel coklat (krem) pada main body table untuk mendukung kenyamanan mata pada saat membaca banyak teks informasi yang hendak disampaikan. Warna pastel tersebut didukung dengan warna kuning-oranye sebagai penarik simbolisasi keceriaan, semangat dan sekaligus menunjang sisi estetis. Background menggunakan warna coklat gelap sebagai pengganti kontras untuk menonjolkan halaman we tersebut.
f.
Bahan Media website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels akan menggunakan beberapa format file, mulai dari JPEG (joint photograpic expert group) untuk image template yang kemudian akan di potong-potong (slice) sesuai fungsionalnya dari header, body, background, menu background dan sebagainya. Untuk menu button akan menggunakan format PNG (portable network graphic). Image-image ini kemudian diterjemahkan dan disatukan ke dalam HyperText Markup language (HTML) melalui cascading style sheet (CSS) yang menjadi pengatur struktur utama tampilan template website.
115
g.
Tehnik Cetak Website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels merupakan media yang tidak dicetak, hanya melalui teknik olah komputer.
2.
Kreatif Desain Proses kreatif desain website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels melalui 3 alternatif desain untuk setiap halaman, kemudian dipilih satu desain terpilih. Desain terpilih karena tampilannya yang sederhana, namun lebih estetis dan ergonomis dibanding 2 alternatif lainnya.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain terpilih desain berikut ini :
116
Gambar 4.9 Website Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
Nama Media
: Website
Ukuran
: 780 x 960 pixel
Bahan
: HyperText Markup Language (HTML)
Teknik Cetak
:-
117
4.
Biaya Kreatif dan Produksi Dalam proses perwujudan media website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels untuk 3 tahun diperlukan biaya sebesar (harga menurut ketentuan PT Master Web Network): Domain @ Rp. 103.000/th x 3
: Rp. 309.000,-
Hosting Cpanel 375 Mb@Rp. 192.500/th x 3 : Rp. 577.500,-------------------------------------------: Rp. 866.500,PPN 10% : Rp. 86.650,--------------------------------------------Total : Rp. 973.150,KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
FREK UENSI
HA RGA
Biaya perwujudan website
Cpanel H osting
375 M b
3 th
@ Rp.973 .150 ,-
Rp.
973 .150 ,-
_
_
_
Rp. 5 .000 .000
Rp.
5 .000 .000 ,-
Rp.
5 .973 .150 ,-
Biaya des ain
TOTA L
Tabel 4.7 Biaya Kreatif dan Produksi Website
4.2.8
Agenda (Schedule Planner) Pada sub bab ini akan dibahas media promosi agenda (schedule
planner) Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik media ini adalah persegi panjang dengan format vertikal berukuran 15 x 21 cm.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan adalah ilustrasi maskot dan logo sebagai identitas perusahaan.
c.
Teks Teks yang digunakan hanya keterangan fungsional media ini yaitu “schedule planner” dan alamat web perusahaan.
118
d.
Tipografi Tipografi pada media ini menggunakan jenis huruf Tahoma pada teks “SCHEDULE PLANNER” dan Arial Rounded pada alamat web perusahaan.
e.
Warna Warna yang ditampilkan adalah gradasi coklat-oranye dan putih dengan garis lengkung kuning-oranye sebagai sebagai pemisah dan mendukung estetis.
f.
Bahan Bahan menggunakan artpaper 230 gsm pada cover dan HVS 100 gsm untuk halaman dalam.
g.
Tehnik Cetak Proses perwujudan media agenda Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan teknik digital printing, karena jumlah yang tidak terlalu banyak.
2.
Kreatif Desain Proses kreatif desain pada perancangan media agenda Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menghasilkan 3 alternatif desain yang kemudian terpilih satu desain. Desain berikut ini terpilih karena tampilannya yang sederhana dengan kombinasi warna yang lebih menarik dari kedua alternatif lainnya.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain terpilih desain berikut ini :
119
Skala 1 : 5 Gambar 4.10 Media Agenda (Schedule Planner) Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
4.
Nama Media
: Agenda
Ukuran
: 15 x 21 cm
Bahan
: art paper 230 gsm
Teknik Cetak
: digital printing
Biaya Kreatif dan Produksi Biaya produksi dalam proses perwujudan agenda Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels sebesar Rp. 25.000/ pcs (harga menurut DNA Digital n Art).
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya Digital Printing
Art Paper 230 grm
15 x 21 cm
100
@ Rp.25 .000 ,-
_
_
_
Biaya des ain
Rp. 300 .000 ,-
Tabel 4.8 Biaya Kreatif dan Produksi Agenda
TOTA L
Rp.
2 .500 .000 ,-
Rp.
300 .000 ,-
Rp.
2 .800 .000 ,-
120
4.2.9
Sales Kit
Pada sub bab ini akan dibahas media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri dari kotak dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 25 cm dan tebal maksimum 2,5 cm untuk transparant case, persegi panjang berukuran 31 x 23 cm untuk folder, dan lingkaran dengan diameter 7,5 cm untuk stiker.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan terdiri dari logo perusahaan, dan maskot. Ilustrasi digunakan untuk menggambarkan kesan ceria dan semangat.
c.
Teks Media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels menggunakan teks informasi alamat, no telepon, alamat website perusahaan. Untuk media folder di tambahkan teks slogan “have an unforgetable trip with us” di bagian dalam folder, dan pada stiker menggunakan teks “welcome to Bali” sebagai headline.
d.
Tipografi Tipografi yang dipilih untuk media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah Tahoma, Marker Felt dan Arial Rounded.
e.
Warna Pada media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels warna di dominasi warna coklat dan putih pada folder, transparan pada kotak (case), dan oranye pada stiker.
121
f.
Bahan Bahan yang digunakan adalah plastik untuk Transparant case, art paper 230 gsm untuk folder, dan kertas stiker untuk stiker.
g.
Tehnik Cetak Tehnik cetak dalam proses perwujudan media ini adalah digital printing untuk folder dan stiker.
2.
Kreatif Desain Proses kreatif desain media sales kit menghasilkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih satu desain. Desain berikut ini terpilih karena tampilannya yang simple
3.
Tampilan Desain Dari alternatif desain yang ada dipilihlah dsain berikut ini :
122
Skala 1 : 8 Gambar 4.11 Sales Kit Yanto Bali Lo mbok (YBL) Tours and Travels
Nama Media Ukuran Bahan Teknik Cetak
: Sales Kit : 32 x 25 x 2,5 cm : Plastik, artpaper, kertas stiker : digital printing
123
4.
Biaya Kreatif dan Produksi Proses perwujudan media sales kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels memerlukan biaya sebesar Rp. 45.000,- / set (ketentuan harga menurut DNA Digital n Art).
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya produksi s ales kit
Mix media
32x25 x2 ,5 cm
100
@ Rp.45 .000 ,-
Rp.
4 .500 .000 ,-
_
_
_
Rp. 1 .000 .000 ,-
Rp.
1 .000 .000 ,-
Rp.
5 .500 .000 ,-
Biaya des ain
TOTA L
Tabel 4.9 Biaya Kreatif dan Produksi Sales Kit
4.2.10
Katalog
Pada sub bab ini akan dibahas media katalog sebagai perangkum seluruh desain yang dibuat untuk keperluan ujian akhir (studio). 1.
Unsur-Unsur Visual a.
Bentuk Fisik Bentuk fisik media katalog adalah persegi panjang format horisontal dengan ukuran 21 x 15 cm.
b.
Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilan pada media katalog ini adalah ilustrasi maskot dengan opacity 70% pada bagian cover dan 30% pada halaman dalam.
c.
Teks Teks yang digunakan pada media katalog ini adalah teks yang menerangkan katalog mulai dari judul karya tugas akhir, nama, nim dan biodata mahasiswa, prakata, dan keterangan masing- masing media.
124
d.
Tipografi Jenis huruf yang digunakan adalah Lucida Handwritings dan Tahoma.
e.
Warna Media katalog ini menggunakan dominasi warna oranye pastel (krem) dan putih, dengan tambahan gradasi kuning-oranye sebagai corak pada halaman sampul.
f.
Bahan Proses perwujudan media katalog menggunakan artpaper 120 gsm.
g.
Tehnik Cetak Perwujudan media ini menggunakan teknik digital printing.
2.
Kreatif Desain Proses kreatif desain dalam perancangan media katalog menghasilkan 3 alternatif desain, yang kemudian terpilih satu desain. Desain berikut ini terpilih karena tampilannya yang sederhana dengan warna lembut (dominasi pastel) sehingga tidak beradu dengan mediamedia yang ditampilkan.
3.
Tampilan Desain Dari ketiga alternatif desain yang ada, terpilih desain berikut ini :
125
Skala 1 : 9 Gambar 4.12 Katalog Yanto Bali Lo mbo k (YBL) Tours and Travels
Nama Media Ukuran Bahan Teknik Cetak 4.
: Katalog : 21 x 15 cm : art paper 120 gsm : digital printing
Biaya Kreatif dan Produksi Proses produksi media katalog memerlukan biaya sebesar Rp. 25.000,per piece (ketentuan harga menurut DNA Digital n ART)
KETERA NGA N
BA HA N
UKURA N
JUMLA H
HA RGA
Biaya Digital Printing
Art Paper 120 grm
15 x 21 cm
15
@ Rp.25 .000 ,-
_
_
_
Biaya des ain
Rp. 300 .000 ,-
Tabel 4.10 Biaya Kreatif dan Produksi Katalog
TOTA L
Rp.
375 .000 ,-
Rp.
300 .000 ,-
Rp.
800 .000 ,-
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1.
Proses merancang media komunikasi visual dalam menentukan media yang efektif sebagai sarana promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, diawali dengan proses riset, kemudian berdasarkan data-data yang berhasil dikumpulkan dianalisa untuk menentukan konsep utama desain dan media- media yang cocok untuk mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Konsep utama yang diangkat dalam promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah ceria (cheerful) yang menjadi ciri utama perjalanan wisata. berdasarkan konsep utama ini lalu dirancang alternatif-alternatif desain yang kemudian menghasilkan desain terpilih yang paling sesuai dengan konsep dasar perancangan, penggunaan ilustrasi, teks, tipografi, warna, layout serta berdasarkan kriteria desain.
2.
Berdasarkan hasil analisa data aktual, data faktual dan wawancara, maka dipilih media- media yang tepat untuk mempromosikan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels yaitu iklan majalah, voucher, brosur, guide card, banner ad, kartu nama,website, agenda (schedule planner) dan sales kit. Pengaplikasian unsur-unsur visual pada desain media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels bertolak dari konsep utama yaitu ceria (cheerful). Oleh karena itu, ilustrasi menggunakan ilustrasi bercorak kartunal sebagai ilustrasi utama dengan didukung ilustrasi fotografi sebagai ilustrasi tambahan untuk memperjelas informasi. Warna yang mendominasi adalah kuning, oranye dan coklat. Warna kuning dan oranye secara visual terlihat cerah dan menarik perhatian, digunakan sebagai simbol keceriaan,
126
127
optimisme dan semangat. Sedangkan warna coklat digunakan sebagai simbolisasi kekuatan dan kestabilan perusahaan. Jenis tipografi yang akan digunakan pada perancangan media promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri dari Huruf sans serif yang formal dan mudah dibaca digunakan pada teks-teks yang berhubungan dengan informasi yang bersifat pasti dan tegas. Huruf script digunakan pada teks-teks yang menonjolkan keramahan dan data/informasi yang bersifat fleksibel sedangkan huruf miscellaneous digunakan pada teks-teks yang berisi data/informasi yang tegas namun fleksibel.
5.2
Saran Adapun saran-saran penulis sebagai bahan pertimbangan setelah
mengetahui dan melakukan studi penelitian ini, antara lain: 1.
Manajemen Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels sebaiknya lebih meningkatkan intensitas promosi dan mengganti desain media promosinya secara berkala agar tetap menarik dan mampu bersaing dengan agen perjalananan lainnya.
2.
Dalam merancang media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi hendaknya pihak pengelola Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels mengadakan kerja sama dengan desainer komunikasi visual. Melalui kerja sama tersebut diharapkan menghasilkan media komunikasi visual yang efektif dan efisien, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki desainer tersebut.
3.
Media komunikasi visual yang dibuat sebagai sarana promosi disesuaikan juga dengan kemampuan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menentukan media- media yang tepat digunakan sehingga hasil yang diperoleh nantinya dapat optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,P.N. Balai Pustaka, Jakarta Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Mutiara,Jakarta Arikunto, Suharsimi. 1983. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Badudu-Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Bungin, Burhan. 2007, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakkan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Kencana, Jakarta Burton, Graeme. Yang Tersembunyi Di Balik Media, Jalasutra, Yogyakarta Cotton, Bob. 1990. A New Guide to Graphic Design, Oxford, Phaidon Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus komunikasi, Penerbit CV Mandar Maju, Bandung Ingle, R. 1991. Thomas Cook of Leichester, Bangor, Headstart History Jalaludin, Rakhmat. 2005, Sosiologi Komunikasi Massa, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Kim, W Chan. Mauborgne, Rene. 2005, Blue Ocean, Harvard Business School Publishing, Boston Kim, W Chan. Mauborgne, Rene. 2011, Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru), PT Serambi Ilmu Semesta, jakarta Kusmiarti, Artini. 1999. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, Penerbit Djambatan, Jakarta Kusrianto, Adi. 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual, Andi, Yogyakarta Lechte, John. 2001. 50 Filsuf Kontemporer, Penerbit Kanisius, Yogyakarta 128
129
Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, Penerbit LkiS, Yogyakarta Maria Regina College.2008 Kamus Istilah Desain Grafis dan Periklanan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Marzuki. 1995. Metodologi Riset,BPEFE-UII, Yogyakarta Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosadakarya, Bandung Nadzir, Moh. 2005, Metode Penelitian, Ghalilea Indonesia, Bogor Nanawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian, Ghali, Jakarta Nuradi, Dkk. 1996. Kamus Istilah Periklanan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Picard, Michel. 2006. Bali, Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata, Kepustakaan populer Gramedia (KPG), Jakarta Piliang, Yasraf A. 2004. Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Jalasutra, Yogyakarta Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Penerbit Andi, Yogyakarta Poerwadarminta, W.J.S, 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Tester, Keith. 2009. Immor(t)alitas Media, Penerbit Juxtapose, Yogyakarta Tim penulis Program Studi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta dan Studio diskom.2007. irama visual; dari toekang reklame sampai komunikator visual. Jalasutra Yogyakarta Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotiks Komunikasi Visual. Jalasutra, Yogyakarta Trisnanto, Adhy. 2007. Cerdas Beriklan, Galang Press, Yogyakarta Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta
130
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa & Desain (Nirmana), Arti Bumi Intaran, Yogyakarta Scheder, George. 1977. Perihal Cetak Mencetak, Kanisius,Yogyakarta Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis, PT Gramedia Pustaka, Jakarta Stokes, Jane. 2003. How To Do Media and Cultural Studies : Panduan Untuk Melaksanakan Penelitian Dalam Kajian Media dan Budaya, Penerbit Bentang, Yogyakarta Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi, Arti Bumi Intaran,Yogyakarta Suwena , I Kt & Widyatmaja, IGN. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata, Udayana University Press, Denpasar Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Penerbit Andi, Yogyakarta Walker, John A. 2010.Critical Communication Studies: Sebuah Pengantar Komperensif, Jalasutra, Yogyakarta Vikers, Adrian. 1989. Bali, A Paradise Created, Periplus Edition Inc, BerkeleySingapore
Businessdictionary. 2011, Sales Kit, available at http://www.businessdictionary.com diakses 14 Mei 2011 Cenadi, Christine S. 1999. Elemen-Elemen Dalam Desain komunikasi Visual, available from http://puslit.petra.ac.id diakses 4 Mei 2011 Hacky. 2010. Psikologi Warna Pada Desain Grafis, available from http//www.jurusgrafis.com, diakses 14 mei 2011 Hartanto, DD. 2001. Penggunaan Ilustrasi Sebagai Daya Tarik pada Iklan Media Cetak, available from http://puslit.petra.ac.id, diakses 12 Mei 2011
131
Istanto, Fredy H. 2000. Gambar Sebagai Alat Komunikasi Visual, available from http://puslit.petra.ac.id, diakses 12 Mei 2011 Tanudjaja, Bing Bedjo. 2002. Bentuk-Bentuk Kartunal Sebagai Medium Penyampai Pesan pada Iklan, available from http://puslit.petra.ac.id diakses 14 Mei 2011 Suharyono, Syariff. 2008. Empat Pokok Prinsip Tipografi, available from http://suharyonosyarif.blogspot.com, diakses 7 Mei 2011 Wijanarko, Lizard. 2010. Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi Visual, available from http://www.ahlidesain.com, diakses 7 Mei 2010 Wijanarko, Lizard. 2009. Tipografi, available from http://ahlidesain.com, diakses 7 Mei 2010 Wijanarko, Lizard. 2010. Kontribusi Warna Bagi Kehidupan Dan Karya Desain Komunikasi Visual, available from http://ahlidesain.com, diakses 7 Mei 2010 Wijanarko, Lizard. 2009. Tips Memilih Warna untuk Karya Desain Grafis, available from http://www.ahlidesain.com, diakses 12 Mei 2010 Wijanarko, Lizard. 2010. Type Measurement Atau Pengukuran Huruf Pada Tipografi, available from http://www.ahlidesain.com, diakses 7 Mei 2010 Wijaya, Priscilia Y. 1999. Tipografi dalam Desain Komunikasi Visual, available from http//puslit.petra.ac.id diakses 14 Mei 2011 Wikipedia, 2004. Digital Illustration, available at http://en.wikipedia.org diakses 12 Mei 2011 Wikipedia, 2004. Banner Ad, available at http//en.wikipedia.org diakses 4 Mei 2011 Wikipedia, 2004. Travel Agency, available at http//en.wikipedia.org diakses 4 Mei 2011
132
Wikipedia, 2004. Website, available at http:// en.wikipedia.org diakses 12 Mei 2011 Wisnawa, Made Bayu. 2010. Definisi Pariwisata dan Wisatawan, available from http://madebayu.blogspot.com diakses 4 Mei 2011 Wisnawa, Made Bayu. 2010. Sejarah Perkembangan Pariwisata, available from http://madebayu.blogspot.com diakses 4 Mei 2011
Lampiran 1
Proses Kreatif Desain Iklan Majalah
DESAIN TERPILIH
Skala 1 :1
Lampiran 2
Proses Kreatif Desain Voucher
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 2
Lampiran 3
Proses Kreatif Desain Banner Ad
DESAIN TERPILIH
Lampiran 4
Proses kreatif Desain Brosur
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 3
Lampiran 5
Proses Kreatif Desain Guide Card
DESAIN TERPILIH
Lampiran 6
Skala 3 :1 Proses Kreatif Desain Kartu Nama
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 1
Lampiran 7
Proses Kreatif Desain Website
DESAIN TERPILIH
Lampiran 8
Proses Kreatif Desain Agenda
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 4
Lampiran 9
Proses Kreatif Desain Sales Kit
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 8
Lampiran 10 Proses Kreatif Desain Katalog
DESAIN TERPILIH
Skala 1 : 4