PROGRES REPORT PENDAMPINGAN UNHAS PADA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) EXECUTIVE SUMMARY PUAP ( pengembangan usaha agribisnis pedesaan) merupakan program strategi Kementrian Pertanian dalam upaya mengatasi hambatan modal yang umumnya dialami petani dalam melaksanakan usaha taninya. Pada prinsipnya program serupa telah banyak dilaksanakan dengan nama yang berbeda namun belum membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah masih rendahnya tingkat profesionalisme SDM petani terkait dengan management organisasi, usaha dan keuangan. Oleh karena itu agar program PUAP dapat berhasil guna maka program pendampingan oleh perguruan tinggi nampaknya sudah menjadi suatu keniscayaan. Dalam rangka ini, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin telah menanda tangani naskah perjanjian kerjasama pendampingan pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) No: 83/L.B.510/1.10.21/01/2010 dan No: 136/H4.12/LN.05/2010 pada tanggal 19 januari 2010 bertempat di ruang rapat A Gedung Rektorat, Universitas Hasanuddin disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Partanian dan Rektor Universitas Hasanuddin. Kerjasama ini diawali dengan workshop peningkatan kapasitas Gapoktan yang pada dasarnya membahas prongram dan model pendampingan, deskripsi tugas pendampingan UNHAS (sekretariat, kordinator, sarbina atau sarjan Pembina agribisnis) dan TOR ( tehnik operasional riset). Workshop ini dibuka oleh Sekretarias Jenderal Kementrian Pertanian RI disaksikan oleh Rektor Universitas Hasanuddin dan diikuti oleh 100 orang peserta diantaranya kepala pusat pembiayaan/sekretaris PUAP pusat, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Bogor, Kepala BPTP Sulawesi Selatan dan staf, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin dan Dinas/Instansi terkait. Hasil Workshop menyimpulkan diperlukannya pendampingan propesional untuk meningkatkan kapasitas gapoktan dalam pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP).
1
Rekruitmen dan seleksi sarbina (Sarjana Pembina Agribisnis) untuk pendampinagn gapoktan dilakukan melalui iklan lowongan di harian Fajar tanggal 27 Januari 2010. Calon pelamar diberi kesempatan sampai tanggal 6 Februari 2010. Jumlah pelamar sampai pada batas waktu yang ditetapkan mencapai 220 orang tediri dari sarjana pertanian dan peternakan. Hasil seleksi berkas dinyatakan lulus 160 orang calon dan dilanjudkan dengan wawancara dan berhasil lulus 109 orang yang selanjugnya mengikuti psikotest pada tanggal 9 Februari 2010 serta wawancara akhir dan dinyatakan lulus 75 orang (12 Februari 2010). Ke 75 orang calon sarbina ini kemudian mengikuti pelatihan pada tanggal 16 Februari sampai dengan 21 Februari 2010 setiap hari dari jam 08.00 – 17.00 dan 20.00 – 22.00 di Gedung LAN Antang Makassar. Materi pelatihan ditekankan kepada penguatan organisasi Gapoktan/Poktan, Pengembangan usaha agribisnis dan manajemen serta administrasi keuangan. Pengajar dari pelatihan ini adalah Guru Besar dari Universitas Hasanuddin, Staf BPTP serta BRI dan Dinas Koperasi. Pada akhir pelatihan juga dilakukan penempatan Sarbina pada 8 kabupaten dengan ketentuan setiap Sarbina membina 3 – 5 gapoktan yang diharapkan berada dalam satu Kecamatan. Alokasi Sarbina adalah sebagai berikut : Kabupaten Bantaeng (50 Gapoktan) 13 orang Sarbina, Gowa (50 Gapoktan) 12 orang Sarbina, Bone (50 Gapoktan) 12 orang Sarbina, Luwu (32 Gapoktan) 10 orang Sarbina, Toraja (22 Gapoktan) 7 orang Sarbina, Enrekang (35 Gapoktan) 10 orang Sarbina, Sidrap (26 Gapoktan) 6 orang Sarbina dan Kabupaten Pinrang (17 Gapoktan) 5 orang Sarbina. Penempatan Sarbina di masing-masing Kabupaten tersebut disampaikan melalui surat Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin atas nama Rektor No. G12/HA.12/TU.15/2010. Perkenalan Sarbina dengan Tim PUAP Propinsi dan Tim PUAP Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2010 pada pertemuan Propinsi II di Hotel Kenari di jalan Joseph Latumahina Makassar, mulai jam 09.00 sampai 17.00. Pelaksanaan ini dilanjudkan pertemuan Sarbina dan Tim teknis PUAP di masing-masing Kabupaten. Pada pertemuan ini dibahas penempatan Sarbina pada masing-masing Kecamatan dan jadwal pertemuan Sarbina dengan Tim PUAP Kabupaten. Dari alokasi Sarbina di Kecamatan berdasarkan pertimbangan Tim PUAP Kabupaten, ada perbedaan dari ketetapan 3 – 5 Gapoktan / Sarbiana / Kecamatan karena pertimbangan geografis dan kepentingan pembinaan. Sosialisasi PUAP Kerjasama serta verifikasi Gapoktan serta pertemuan kabupaten I di 8 kabupaten (Bantaeng, Gowa, Sidrap, Pinrang, Enrekang) dilaksanakan mulai pada tanggal 24 Februari sampai dengan 7 Maret 2010 berdasarkan surat dekan Fakultas Pertanian atas nama Rektor Universitas Hasanuddin kepada Bupati Kabupaten Sidrap, Pinrang, Enrekang, Toraja, Bone, Luwu, Gowa dan Bantaeng No. 437/114.12/P.M05/2010. Hasil sosialisasi Prongram pendampingan PUAP kepada 8 2
Kabupaten pada umumnya mendapat tanggapan positif baik dari ketua Tim PUAP Propinsi Sulawesi Selatan maupun Tim PUAP kabupaten dari 8 kabupaten penempatan. Demikian pula tanggapan positif diperoleh pada umumnya dari pengurus Gapoktan atau penyuluh lapangan dan penyedia mitra tani. Hasil Verifikasi awal menunjukkan bahwa rona awal Gapoktan adalah sebagai berikut : PUAP kerjasama ini meliputi 279 Gapoktan yang tersebar di 60 Kacamatan dan 8 Kabupaten yaitu Enrekang, Toraja, Bantaeng, Gowa, Sidrap, Pinrang, Luwu dan Bone. Terdapat ± 1971 kelompok tani dengan ± 43321 orang anggota. Pendidikan sebagian besar pengurus adalah SLTA sebagian bahkan SD atau SMP sungguhpun ada sebagian kecil pendidikan D3 atau S1. Sekitar 60 % pengurus marupakan petani sisanya adalah aparat Desa (10 %), PNS (10 %) dan swasta/lainnya (10 %). Pendirian Gapoktan umumnya dilakukan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 umumnya berdasarkan SK Bupati dan sebagian besar Gapoktan belum mempunyai AD/ART. Sebagian Gapoktan sudah menyerahkan pengelolaan dana PUAP kepada pengelola/manager dengan aturan-aturan yang disepakati bersama seperti di Kabupaten Bone, Luwu dan Pinrang. Data administrasi keuangan saat ini (Maret 2010) masih sangat minim. Ini dapat dilihat dari total 279 Gapoktan catatan keuangan yang ada hanya mencapai Rp. 22,526 milyar yang seyongyanya Rp. 27,9 milyar apabila pencairan total sudah dilakukan 100 %. Untuk gambaran keuangan Gapoktan adalah sebagai berikut : terdapat 8 % Gapoktan yang total dananya ada (Gapoktan + petani) < Rp. 85.000.000, 37 % dengan total dana 85.000.000 – 100.000.000, 43 % Gapoktan yang total dananya > Rp. 101.000.000 – 115.000.000, 8,7 % Gapoktan dengan dana ≥ Rp. 115.000.000 dan ± 10 % Gapoktan tidak mempunyai informasi tentang catatan keuangan. Disamping itu belum ada aturan-aturan jelas tentang simpan – pinjam serta hak dan kewajiban anggota, sanksi dan imbalan, mekanisme penyaluran dan pengembalian. Usaha yang ada saat ini umumnya masih merupakan usaha penyaluran dana PUAP sebagai pinjaman atas nama kelompok tani atau anggota petani dan belum merupakan usaha simpan pinjam. Simpanan yang ada masih berupa simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Simpanan suka rela terbatas hanya pada sejumlah pengelolah dan pengurus Gapoktan dalam jumlah relative kecil. Usaha pengadaan saprodi dilakukan sejumlah Gapoktan dengan bekerjasama dengan pengecer yang ada tetapi dinilai kurang efektif karena tingginya selisih harga yang harus dibayar oleh petani. Usaha on farm umumnya merupakan usaha budidaya perorangan utamanya tanaman pangan, perkebunan dan ternak. Usaha bersama yang ada barulah usaha pengadaan pupuk, itupun masih melalui pengecer serta usaha
3
pembibitan ternak babi dan pakan dimana pemeliharaannya dilakukan oleh masing-masing petani sebagaimana ditemui di Kabupaten Toraja Utara. Tugas pokok Sarbina di lapangan dalam bulan Maret dan April ditekankan kepada pengenalan personil Gapoktan dan pengelola, kebijakan organisasi Gapoktan, penyempurnaan administrasi keuangan dan identifikasi usaha yang ada serta masalah-masalah yang dihadapi. Berdasarkan data yang ada ini dan setelah disempurnakan serta di edit oleh Tim PUAP kerjasama UNHAS – BPTP data Gapoktan disusun dalam bentuk buku Directory Gapoktan yang diperkirakan sudah dapat dicetak pada akhir bulan Mei. Disamping itu akan dicetak bahan diseminasiannya yaitu : booklet budidayaa komoditi pertanian dan booklet management usaha agribisnis serta poster budidaya (21 poster) dan management usaha (10 poster). Hasil perjalanan Tim Supervisor dan Pembina dari UNHAS – BPTP yang dilaksanakan pada awal Mei dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. Masih adanya mispersepsi tentang pengelolaan dana PUAP (diperuntukan agribisnis – non agribisnis) serta institusi pengelolaan dana PUAP, 2. Belum adanya standard administrasi keuangan yang disepakati bersama oleh Gapoktan dan 3. Pengembangan usaha terkait dengan pengadaan saprodi utamanya pupuk/pestisida dan benih. 4. Keberadaan Sarbina umumnya sudah diapresiasi oleh Gapoktan. Di Luwu misalnya, salah seorang Sarbina dapat menyakinkan kepada anggota Gapoktan yang sebelumnya berkeras tidak mau membayar pinjamannya akhirnya bersedia membayar dan membuat perjanjian setelah pembicaraan dengan Sarbina. Di Sidrap salah seorang Sarbina diminta Gapoktan untuk ikut menagih. Sarbina pada umumnya bersama-sama gapoktan atau pengelola mulai menyempurnakan administrasi keuangan. Disamping itu juga Gapoktan bersama-sama dengan Sarbina mencari peluang usaha yang ada (penangkaran benih). Menindak lanjuti hal tersebut, pada minggu ke IV bulan Mei akan dilakukan pelatihan bagi Gapoktan di masing-masing Kabupaten dengan materi pokok terkait dengan penguatan organisasi Gapoktan serta manajemen dan administrasi keuangan serta peluang pengembangan usaha. Pada pertengahan Juni 2010 nanti akan dilaksanakan workshop “Gapoktan Merajut Jejaring Kemitraan” dengan tujuan untuk mempercepat pengembangan usaha Gapoktan melalui kemitraan terkait. Workshop ini diharapkan dibuka oleh Menteri Pertanian RI dan dihadiri oleh PT. PUSRI, PT. Pupuk Kaltim, PT. PERTANI, PT. SHS, BULOG, BI, BRI, BPR, PNM, PERTAMINA, PT. RUTAN, BPTP, B2PPTP, UNHAS/Fakultas Pertanian, 75 Gapoktan pewakil dari ± 300 Gapoktan PUAP Kerjasama dan 75 orang Sarbina (Sarjana Pembina Agribisnis). 4
Tim PUAP Kerjasama Ketua
Prof. Dr. Ir. Christianto. L. M.Sc Nip. 19510424 197903 1 001 DATA KEUANGAN GAPOKTAN (Rp)
No.
Kabupaten
Jumlah Gapoktan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Enrekang* Toraja* Bantaeng1 Gowa2 Sidrap Bone Luwu Pinrang TOTAL
35 22 48 48 23 49 30 17 279
Rekening Bank Gapoktan (Rp) 2.138.938.690 617.269.000 1.938.448.000 411.309.645 147.645.197 581.581.041 109.475.977 221.894.153 5.796.383.003
Kas Gapoktan 85.958.500 38.050.000
507.627.879 278.914.298 238.265.430 7.204.450 1.156.020.557
Petani
Barang
Total
1.062.684.500 1.278.660.000 1.795.635.000 2.673.099.640 1.361.514.000 2.558.263.532 2.875.850.216 1.072.147.500 14.677.854.000
6.462.591 178.200.000 42.496.700*
3.294.044.281 2.154.676.000 3.734.083.000 3.084.409.285 2.016.787.076 3.418.758.871 3.223.541.623 1.601.246.103 22.526.546.000
227.159.291
*Maret 2010 *Lainnya : 1. Dana awal : 4.401.019.000 2. 3.588.739.000 3. Poktan KLASIFIKASI KEUANGAN GAPOKTAN ( % GAPOKTAN ) No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kabupaten
Enrekang Toraja Bantaeng Gowa Sidrap Bone Luwu Pinrang Rata-rata
Jumlah Gapoktan
35 22 48 48 23 44 30 17 279
Rp. Juta (%) < 85
85 - 100
>101 - 115
≥ 115
0 0 18,3 12,2 17,4 0 3,5 12,5 8,0
57 0 41,7 44,9 39,2 25 10,3 75 36,63
35,7 91 18,75 12,2 39,2 45 48,3 3,9 43,25
2,85 4,5 6,25 4,2 0 7 37,9 3,9 8,57
5
Tidak ada Informasi 5,7 4,5 15,0 26,5 4,2 23 0 3,9 10 %