Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Editor : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd. Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. Drs.Suharto, M.Kes. Dr. Susanto, M.Pd. Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd. Dra.Titik Sugiarti, M.Pd. Susi Setiawani, S.Si., M.Sc. Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.
Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si. Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd. Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd. Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd. Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd. Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd. Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd. Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd. Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN- UNIVERSITAS JEMBER Jember, Jawa Timur, INDONESIA
Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
ISBN : 987-602-18397-4-4 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA @2016 Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, Oktober 2016 Kantor : Jl. Kalimantan 37 Tegalboto Jember, 68121 Pelindung
: Prof. Dr. Sunardi, M.Pd. (Dekan FKIP Universitas Jember)
Penasehat
: Dr. Sukatman, M.Pd. (Pembantu Dekan I FKIP Universitas Jember)
Ketua Tim Editor
: Drs. Suharto, M.Kes. (Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember)
Anggota Tim Editor : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.
Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D
Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.
Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si.
Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.
Drs.Suharto, M.Kes.
Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd.
Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd.
Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd.
Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd.
Dra.Titik Sugiarti, M.Pd.
Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd.
Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.
Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd.
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.
Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin dari penerbit
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya 2016 dapat terbit. Kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pemakalah sebagai penyumbang naskah pada acara seminar nasional yang kami selenggarakan 23 Oktober 2016. Jumlah dan keragaman penulis bervariatif, mulai dari unsur dosen, guru, maupun praktisi pendidikan Kami menyajikan beberapa artikel yang sangat berguna bagi pembaca. Berbagai kajian dalam bidang pendidikan kami sajikan apik. Topiknya adalah “Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan terima kasih kepada narasumber utama, yaitu : Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), dan Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd. (Universitas Jember). Akhirnya, kami mohon kepada pembaca untuk selalu dapatnya mengkritisi artikel-artikel yang disajikan dalam prosiding ini. Semoga tulisan-tulisan artikel dalam prosiding ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi. Amin.
Jember, Oktober 2016
Editor
DAFTAR ISI
Halaman
MAKALAH UTAMA
Tantangan Dan Peluang Pendidikan Matematika Menghadapi MEA (Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.)………………………………………................... Collaborative Learning, Caring Community, dan Jumping Task Berbantuan Lembar Kerja Siswa Berbasis Scientific Approach: Salah Satu Alternatif Pembelajaran Matematika di Era MEA (Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd.)....................................................................................................................
1-6
7-18
MAKALAH PENDIDIKAN Mempermudah Memfaktorkan Bentuk Kuadrat dengan Menggunakan Teknik Persegi Panjang Geser pada Siswa Kelas VIII A Semester Ganjil Smp Negeri 1 Kalisat Jember (Achmad Ridwan)...........................................
19-29
Melatih Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Guided Discovery Learning (Afif Alfa Robi).................
30-38
Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Tipe Kecerdasan Majemuk (Afifah Nur Aini)...................................................................................................
39-45
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Model Problem-Based Learning Dengan Soal HOTS Untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa (Ahmad Aleq Chusnudin)..............................................................
46-49
Pengembangan Pendidikan Berkarakter dengan Integrasi Elaborasi, Eksplorasi dan Konfirmasi dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (Ahmad Rofi’i).........................................................................................
50-59
Proses Berpikir Siswa Kelas VIII MTs. Al Misri dalam Menyelesaikan Soal Faktorisasi Bentuk Aljabar Berdasarkan Teori Piaget (A. Mujib M.T.)....................................................................................................................
60-73
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII F Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4 Lumajang (Ajeng Kartini, Idam Djunaedi, Bambang Eko S., Eka Resti Wulan).......................................................................................................
73-80
Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Constructive Controversy (Alfia Nur
81-86
Filah)................................................................................................................. Profil Pengajuan Soal Matematika Siswa yang Bergaya Kognitif Reflektif dan Siswa yang Bergaya Kognitif Impulsif di MTs. Ma’arif Pare (Ana Rahmawati).........................................................................................................
87-94
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp Berbasis Pesantren (Andi Kriswanto, S.Pd)......................................................................
95-99
Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMP Berkemampuan Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Cerita Segiempat dan Scaffolding yang Sesuai untuk Mengatasinya (Dian Novita Rohmatin, M. Yahya Ashari).................................
100-107
Peningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Donny Youngki Rangkuti, S.Pd)....................................................................................................................
108-116
Perbaikan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pembuatan Video Alga Pasir Warna untuk Menemukan Kembali Rumus Volume Kerucut dari Volume Tabung (Mahmudah)...................................................................
117-125
Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di Kelas IX D SMP Negeri 2 Ajung Tahun Pelajaran 2016/2017 (Dra. Suminah)...............................................................
126-131
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assited Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMPN 2 Silo pada Materi Persamaan Linear dengan Satu Variabel Tahun Pelajaran 2015/2016 (Putut Purwonodadi)...............
132-138
Penerapan Metode GTA (Gunting-Tempel-Arsir) dalam Pembelajaran Materi Pecahan di SDN 3 Pesucen, Banyuwangi (Dwi Anita, Ryyo Rusano Hansya, Imam Firdaus).....................................................................................
139-143
Studi Komparatif Pemanfaatan Geogebra dalam Pembelajaran Geometri (Edy Wihardjo, Rosmelia Capriana, Christine Wulandari S.)......... Desain Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education dengan Memperhatikan Beban Kognitif Siswa Materi Bangun Ruang Sederhana Kelas IV SD (Eko Waluyo, Cholis Sa’dijah, Subanji)...................
144-150
151-155
Karakteristik Project Based Learning (PjBL) pada Pembelajaran Matematika (Elly Anjarsari)............................................................................
156-161
Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Melalui Scaffolding Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Endah Indriyana)...........................................................................................................
162-169
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematik Siswa SMP (Endang Poetri Astutik).......................................................................................
170-175
Simulasi Model Dispersi Polutan Karbon Monoksida di Jalan By Pass (Studi Kasus Line Source di Jalan Raya By Pass Bandara Juanda, Sidoarjo) (Endrayana Putut L.E.)......................................................................
176-187
Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Permenkadometri Siswa Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2015 / 2016 di SMA Negeri 1 Lumajang (Erfan Syahuri, S.Pd.)......................................................
188-198
Memahami Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan PDRB, Pengangguran, IPM, dan Kemiskinan (Faishol Amir , S.Si)........................
199-208
Model Research Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa (Hassan Asy Syaibani)................................................
209-213
Proses Konstruksi Bahasa Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Garis dan Sudut Melalui Pengajuan Masalah (Heryanto Cahyohadi)…..................
214-220
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa (Hessy Susanti, S.Si)....................................................................................................................
221-226
Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Scientific Discovery Learning (Ichwan Handi Permana).................................................................
227-232
Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Pasirian Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 (Ismi Ulfa Faizah, Broto Maryono, Lady Agustina, Eka Resti Wulan)............................................................
233-239
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Proses Pemecahan Masalah (Joni Susanto, S.Pd)...........................................................................
240-243
Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Persegi Panjang (Labibah Nilna Faizah)...........................................
244-248
Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kelas Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 (Mohammad Tohir)............................................
249-263
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok dengan Penerapan Metode Discovery Learning (Muslika)........................................................................................... Peningkatan Hasil Belajar Persamaan Matematika Melalui Penggunaan Media Interaktif Komputasi Excel pada Siswa Kelas X Boga 2 SMK Negeri
264-272
2 Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016 (Mustofa Khilmi, S.Pd S)..
273-279
Profil Berfikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) (Nafisatur Rohmah, S.Pd)
280-284
Proses Berpikir Kritis Siswa Climber dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (Nahrowi)....................................
285-290
Penggunaan Alat Peraga Bolangkus Logika untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Logika di SMA Negeri Tempeh Tahun Pelajaran 2015/2016 (Nanis Su’udah, Bendot Tri Utomo, Lady Agustina, Eka Resti Wulan).........................................................
291-299
Mengenal Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa dalam Pembelajaran Matematika (Nila Herawati)...........................................................................
300-305
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Mengkonstruksi Teorema Pythagoras (Nuris Hisan Nazula)....................................................................
306-309
Analisis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas VII (Nurul Laily).....................
310-319
Representasi Verbal Siswa dalam Menterjemahkan Notasi Aljabar (Oktaviyanto Catur Fajar Mulyono)................................................................
320-322
Batik Gajah Oling Banyuwangi dalam Perspektif Matematika: Studi Etnomatematika (Rachmaniah M. Hariastuti, M.Pd.)..................................
323-330
Pengembangan Software Visual Basic pada Materi Sistem Persamaan Linier (Rani Rizkin Dari, Rahmatillah A.M. Dewi).......................................
331-336
Profil Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinau dari Gaya Belajar (Risa Aries Diana Mr,S.Pd).........................................................................................................
337-340
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning (PBL) Melalui Lesson Study For Learning Community (LSLC) (Siska Ari Andini)........................................................
341-352
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sk. Statistika pada Siswa Kelas 9D dengan Menggunakan Metode Problem Based Introduction ( PBI ) SMPN 2 Silo pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015-2016. (Sri Fatimawati, S. Pd)..................................................................................................................
353-355
Menentukan Jumlah-n Suku Pertama (Sn) Deret Aritmatika Berderajat-m dengan Transformasi Deret Bilangan ke Barisan Bilangan (Suryadi)...
356-364
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA (Yudy Tri Utami, S.Pd)........................................................................
365-369
Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional dan Cambridge Checkpoint Pelajaran Matematika Tingkat Sekolah Menengah Pertama Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Tipe Penyajian Soal dan Ruang Lingkup Materi (Zainal Abidin, S.Pd)....................................................................................
370-374
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berdasarkan EtnomatikaMasyarakat Simbar Banyiwangi (Titiek Indahwati)..............
375-379
144 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4
STUDI KOMPARATIF PEMANFAATAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI (A COMPARATIVE STUDY OF UTILIZATION GEOGEBRA IN LEARNING GEOMETRY) Edy Wihardjo 1,2, Rosmelia Capriana2, dan Christine Wulandari S3. 1Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya 2Universitas Negeri Surabaya 3Universitas Muhammadiyah Jember
[email protected],
[email protected]
Abstrak Pada jenjang SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%). Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.” GeoGebra merupakan software yang dapat memvisualisasikan materi yang abstrak menjadi lebih konkret, bersifat dinamis dan interaktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggu- nakan GeoGebra, serta untuk mengetahui manakah yang lebih baik diantara keduanya. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Balung, Jember, melibatkan siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII B se- bagai kelas kontrol. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif serta jenis penelitian True Experimental dengan bentuk Post-test Only Control Design. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan dokumentasi. Kata Kunci: GeoGebra, Pembelajaran Geometri, Segitiga
Pendahuluan Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang penerapannya sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jane (2006) mengemukakan bahwa “Geometry touches on every aspect of our lives”. Penyataan tersebut mendasari alasan pentingnya mempelajari geometri. Pada tingkat satuan pendidikan SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%) (Saddam, 2012:5). Geometri memiliki keabstrakan objek, sehingga menuntut siswa untuk mampu membayangkan hal-hal yang tidak nyata bentuk fisiknya. Visualisasi merupakan aspek paling penting dalam matematika, tidak hanya geometri atau yang berhubungan dengan aspek keruangan, tetapi juga aspek lain seperti analitis matematis (Guzman, 2002). Selain kemampuan visualisasi, kemampuan spasial juga dibutuhkan dalam mempelajari geometri. Menurut Black (2005), kemampuan spasial adalah suatu kemampuan dalam merepresentasikan, mentransformasi, membangun dan memanggil kembali informasi simbolik tidak dalam bentuk bahasa. Oleh karenanya, geometri dianggap sebagai bidang kajian matematika yang sulit. Siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan geometri dan pada umumnya dalam mengkonstruksi objek geometri. Kesulitan-kesulitan tersebut berkaitan erat dengan rendahnya kemampuan visual dan kemampuan spasial yang notabene syarat untuk dapat memahami keabstrakan Komputer dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak. GeoGebra merupakan salah satu program komputer (software) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif. GeoGebra memungkinkan siswa untuk aktif dalam membangun pemahaman geometri (Wees, 2009). GeoGebra juga dapat memberikan visualisasi konsep-konsep geometri. Menurut
145 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 Pütz (2001), siswa yang menggunakan GeoGebra akan memahami geometri lebih mendalam karena adanya representasi visual yang jelas pada objek geometri dan keterlibatan siswa untuk mengkonstruksi sehingga pemahaman geometri siswa lebih mendalam. Materi matematika disusun secara hirarkis, artinya siswa harus memahami materi sebelumnya agar dapat memahami materi selanjutnya. Segitiga merupakan materi geometri yang dipelajari pada tingkat SMP. Sebelum memahami materi (pembelajaran) Segitiga, siswa terlebih dahulu harus memahami materi Garis dan Sudut. Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.” GeoGebra dapat menurunkan keabstrakan dari konsep geometris dan memvisualisasikan konsep tersebut dalam bentuk konkret. Penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran materi segitiga akan mempermudah dalam memahami cara melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga, yaitu garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Sehingga siswa dapat memahami langkah-langkah dalam melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga dengan bantuan GeoGebra. Kelebihan pemanfaatan GeoGebra, (1) Lukisan-lukisan geometri yang biasanya dihasilkan dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka, (2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri, (3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar, dan (4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri (Mahmudi, 2010:4).
Metode Penelitian Desain penelitian ini adalah true experimental design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan GeoGebra dan pembelajaran tanpa menggunakan GeoGebra, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas dengan menggunakan desain penelitian Post-test Only Control Design. Prosedur penelitian Pertama, mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala SMP Negeri 1 Balung. Kedua, melakukan observasi ke SMP Negeri 1 Balung dan mewawancarai Guru Matematika kelas VII. Diperoleh informasi bahwa jumlah siswa kelas VII adalah 221 siswa dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 75. Ketiga, menentukan populasi penelitian dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji rata-rata terhadap data hasil ulangan harian Matematika seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013, sehingga diperoleh 3 kelas yang berdistribusi normal, homogen dan memiliki kemampuan yang sama yaitu kelas VIIA, VIIB dan VIIC. Keempat, menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster sampling (berdasarkan kelas, bukan anggota-peranggota), menggunakan sistem undian dalam pengambilan keputusan. Sehingga terpilih kelas VIIA sebagai kelas eksperimen (38 siswa) dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol (36 siswa). Kelima, melaksanakan kegiatan belajar mengajar pokok bahasan segitiga dengan memanfaatkan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan GeoGebra di kelas kontrol, sebanyak tiga kali pertemuan dimulai dengan mengajarkan materi tentang (1) jenis-jenis segitiga, kemudian (2) menghitung keliling dan luas segitiga, serta (3) melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga. Keenam, melaksanakan kegiatan belajar menggunakan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan GeoGebra di kelas kontrol. Ketujuh, mengadakan post-test pada pertemuan terakhir dengan durasi 1 × 45 menit, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Kedelapan, menganalisis data hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, menggunakan: Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Kesembilan, menarik kesimpulan dari hasil analisis data. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan soal tes uraian yang telah diuji-cobakan di sekolah lain untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Reliabilitas soal ditentukan menggunakan metode alpha, dimana jika hasil dari 𝑟11 kemudian dikonsultasikan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan Product Moment dk = N – 1, dan signifikannya 0,05 (5%). Kaidah keputusan: “Jika 𝑟11 >𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti Reliabel, dan𝑟11 <𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti Tidak Reliabel” . Sedangkan valid tidaknya soal ditentukan menggunakan Pearson
146 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 Product Moment, dimana jika t hitung > t table berarti valid jika thitung < ttable berarti tidak valid. Persentase aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diketahui dari hasil observasi dengan bantuan observer pada kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒 2 ). Selanjutnya homogen tidaknya kedua kelas yang dijadikan sampel, peneliti menggunakan uji F (varians). Dalam Analisis data untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra dan untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra pada subpokok bahasan segitiga, peneliti menggunakan Uji Beda Mean (Uji Z) (dua pihak dan satu pihak) dengan taraf signifikan α = 5% (0.05), Ho diterima jika –Z (½.α) ≤ Z hitung ≤ Z (½.α). Harga Z (½.α) didapat dari daftar distribusi normal baku. Sedangkan uji satu pihak dengan taraf signifikan α = 5% (0.05), Ho diterima jika –Z α ≤ Z hitung ≤ Z α. Harga Z α didapat dari daftar distribusi normal baku.
147 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 Pembahasan Setelah diadakan post-test diperoleh nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 36 dan nilai tertingginya adalah 100, sedangkan untuk kelas kontrol nilai terendah adalah 32 dan nilai tertingginya adalah 84. Jika dibandingkan antara kedua kelas tersebut kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol. Adapun perbandingan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan Nilai Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Komponen
Kelas Eksperimen VIIA
Kelas Kontrol VIIB
1
Jumlah Siswa
35
35
2
Nilai Terendah
36
32
3
Nilai Tertinggi
100
84
4
Nilai Rata-Rata
66,86
59,54
5
Varians
181,55
170,76
6
Simpangan Baku
13,47
13,1
Hasil dari Post-test kemudian diuji Normalitas menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒 2 ). Data dikatakan berdistribusi normal jika 𝜒 2 hitung ≤ 𝜒 2 tabel . Adapun hipotesis dan tabel normalitas hasil post-test adalah sebagai berikut. Hipotesis nihil (H0) : Suatu kelas berdistribusi normal jika 𝜒 2 hitung lebih kecil dari pada 𝜒 2 tabel Hipotesis alternatif (Ha) : Suatu kelas tidak berdistribusi normal jika 𝜒 2 hitung tidak lebih kecil dari pada 𝜒 2 tabel Tabel 2 Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Kelas
N
𝝌𝟐 hitung
𝝌𝟐 table
Distribusi
1
Kelas VII A (eksperimen)
35
0.05
3,74
7,82
Normal
2
Kelas VII B (kontrol)
35
0.05
7,07
7,82
Normal
Berdasarkan keterangan pada tabel uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal. Setelah diuji normalitas, kemudian data diuji homogenitas menggunakan rumus Analisis Varians Tinggi Banding Rendah. Data dikatakan homogen jika Fhitung ≤ Ftabel. Adapun hipotesis dan tabel homogenitas hasil post-test adalah sebagai berikut: Hipotesis nihil (H0) : Sepasang kelas homogen jika Fhitung lebih kecil daripada Ftabel Hipotesis alternaif (Ha) : Sepasang kelas tidak homogen jika Fhitung tidak lebih kecil daripada Ftabel Tabel 3 Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Kelas
n
RataRata
Standar Deviasi
Varians
1
Kelas Eksperimen
35
66,86
13,47
181,55
2
Kelas Kontrol
35
59,54
13,1
170,76
Fhitung
F tabel
1,06
1,77 (5%)
148 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 Berdasarkan keterangan pada tabel uji homogenitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disesuaikan dengan Ha dan Ho maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians-varians data yang homogen. Setelah data diuji normalitas dan homogenitas, data tersebut kemudian diuji dengan uji Z-test yang nantinya dikonsultasikan dengan Ztabel untuk dilihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun hipotesis yang diajukan untuk hasil uji beda kedua kelompok adalah sebagai berikut: 1) Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis nihil (H0) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra. Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,96 untuk taraf signifikansi 5%. Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung ≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra”. 2) Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis nihil (H0) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra tidak lebih baik atau sama dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra. Hipotesis alternatif (Ha) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra lebih baik daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,645 untuk taraf signifikansi 5%. Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung ≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra lebih baik daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra”.
149 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Matematika pokok bahasan Geometri subpokok bahasan Segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra, dan (2) Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan GeoGebra lebih baik daripada yang diajar dengan tanpa menggunakan GeoGebra. Saran Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan pada: (1) Pemangku kepentingan (Stakeholder Pendidikan, antara lain: Pemerintah, Masyarakat, dan Kepala Sekolah) untuk mendukung pemanfaatan software, khususnya GeoGebra, dalam kegiatan belajar mengajar, dengan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai; (2) Guru Matematika SMP, untuk mempelajari pemanfaatan GeoGebra kemudian menerapkan pengetahuannya dalam pembelajaran Geometri, khususnya subpokok bahasan Segitiga; (3) Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), untuk mengintegrasikan pemanfaatan software pendidikan dalam matakuliah, sehingga mahasiswa pendidikan (calon guru) memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam proses pembelajaran ketika kelak mereka menjadi Guru; serta (4) Peneliti lain untuk meng-eksplor pemanfaatan software untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih bermutu. Daftar Pustaka 6.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
7.
Budhiawan, C.I. 2012. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Kanisius Pakem pada Pokok Bahasan Segitiga dengan Memanfaatkan Program GeoGebra dalam Proses Pembelajaran Remedial. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma.
8.
Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional.
9.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Guzman, M. (2002). The Role of Visualization in Teaching and Learning of Mathematical Analisis. 2nd Internarional Conference on The Teaching of Mathematics. [Online]. Tersedia: www.math.uoc.rg/~ictm2/procedings/invGuz.pdg [12 Juni 2016]. 11. Hamalik, O. 2004. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 12. Jane, Mary Schmitt.2006. Developing Geometric Reasoning.WashingtonDC:GED Mathematics Training Institute. 13. Jihad, A. & Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. 14. Mahmudi, A. 2010. Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 27 Nopember. 15. Maxrizal. 2010. Penggunaan Software GeoGebra dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FMIPA UNY. 16. Pütz, C. (2001). Teaching Descriptive Geometry: Principles and Effective Methods Demonstrated by the Example of Monge Projection, XV Conference on Graphics, Sao Paulo Brazil, November 5-9, 2001. 17. Rahman, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan GeoGebra Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan SelfConcept tentang Matematika. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung. 18. Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. 19. Saddam, A. 2012. Pembelajaran Geometri Melalui Model Van Hiele Berbantuan GeoGebra. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: FMIPA UPI. 20. Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 21. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
150 | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016 ISBN: 987-602-18397-4-4 22. Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI. 23. Supeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan. Jakarta:PT Rineka Cipta. 24. Wees, David. 2009. How Can Geogebra Be Used Help Students Understand And Visualize Mathematics Problems. http://davidwees.com/content/how-can-geogebra-be-used-help-students-understand-and-visualize-mathematicsproblems/ [13 Juni 2016].