PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PESERTA DIDIK DI SMAN 7 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Oleh WITRI AFRIYANTI NIM. E1A 012 059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125Telp. (0370) 623873
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal yang disusun oleh : Witri Afriyanti NIM. E1A012059 dengan judul “Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Penguasaan Konsep Biologi Peserta Didik di SMAN 7 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016” telah diperiksa dan disetujui.
Mataram,
September 2016
Mengetahui,
Pembimbing I,
Pembimbing II,
(Prof. Dr. Hj. Dwi Soelistya Dyah Jekti, M.Kes.) NIP. 19471209 197302 2 001
(Dr. Syamsul Bahri, M.Si.) NIP. 19631231 199603 1 002
2
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PESERTA DIDIK DI SMAN 7 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016 Witri Afriyanti1), Dwi Soelistya Dyah Jekti2), Syamsul Bahri3) 1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62 Mataram Email:
[email protected] ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap penguasaan konsep Biologi pada peserta didik di SMAN 7 Mataram tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah kausal komparasi dengan tujuan mengetahui perbedaan pengaruh kedua model tersebut terhadap penguasaan konsep peserta didik di SMAN 7 Mataram tahun ajaran 2015/2016. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest non-control group design. Populasinya adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMAN 7 Mataram. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA5 sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep adalah objective test. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t dengan teknik independent sample t-test pada taraf signifikansi 95% dengan bantuan program SPSS 17 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan penguasaan konsep peserta didik yang signifikan antara kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan kelas eksperimen II yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) (p<0,05). Kata Kunci : Team Assisted Individualization (TAI), Think Pair Share (TPS), penguasaan konsep
3
THE DIFFERENCE BETWEEN THE INFLUENCE OF COOPERATIVE TYPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) AND THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODELS ON STUDENT’S BIOLOGY CONCEPT IN SMAN 7 MATARAM ACADEMIC YEAR 2015/2016
Witri Afriyanti1), Dwi Soelistya Dyah Jekti2), Syamsul Bahri3) 1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No. 62 Mataram Email:
[email protected] ABSTRACT
The difference influence between cooperative learning model of Team Assisted Individualization (TAI) and Think Pair Share (TPS) on Biology concepts achievement of SMAN 7 Mataram student has been conducted. The type of this research was causal comparative in order to know the difference of those two models. The research design was pretest-posttest non-control group design. The population were all students of XI grade science class of SMAN 7 Mataram in academic year at 2015/2016. We obtained XI IPA2 as experiment class I, whereas XI IPA5 experiment class II by using purposive sampling technique. The research instrument to measure student concept achievement of was objective test. The data which are obtained in this research were analyzed by using t-test with independent sample t-test technique in SPSS 17 for windows program at the significance level of 95%. Data analyze result shows that Team Assisted Individualization (TAI) is better and significantly different to Think Pair Share (TPS) on student Biology concept achievement. Key words : Team Assisted Individualization (TAI), Think Pair Share (TPS), Concept Mastery
4
proses tanya jawab untuk mengeluarkan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor utama bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan
pendapat yang menyebabkan penguasaan konsep dari peserta didik menurun.
bagi
Berdasarkan hasil observasi yang
manusia.
dilakukan di SMA Negeri 7 Mataram pada
Pendidikan dapat membuat orang cerdas,
kelas XI menunjukkan bahwa nilai ulangan
kreatif, bertanggung jawab dan produktif.
harian dari mata pelajaran Biologi sangat
Berbagai upaya dalam pendidikan telah
rendah dengan rata-rata nilai berkisar antara
dilakukan,
pengembangan
55 sampai 75. Rata-rata nilai ulangan harian
maupun penyempurnaan kurikulum yang
peserta didik masih di bawah kriteria
dilakukan secara bertahap, konsisten dan
ketuntasan minimal (KKM), ini disebabkan
disesuaikan
karena pendidik tidak menggunakan model
mempunyai
peranan
kelangsungan
penting
kehidupan
diantaranya
dengan
perkembangan
dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
pembelajaran
yang
bervariasi
sehingga
Seiring dengan perkembangan ilmu
kurangnya penguasaan konsep peserta didik.
pengetahuan dan teknologi menyebabkan
Dampak lainnya yaitu kurangnya interaksi
proses pembelajaran menjadi lebih mudah
antara peserta didik dengan pendidik dalam
untuk dilakukan karena tidak adanya batasan
mengikuti pembelajaran, karena peserta
untuk
didik
belajar
sehingga
peserta
didik
tidak
memiliki
keinginan
untuk
memiliki banyak waktu dalam memahami
bertanya ataupun menjawab pertanyaan
materi, namun tidak hanya diikuti dengan
yang diberikan oleh pendidik. Untuk itu,
kemajuan IPTEK saja, tetapi harus diikuti
diperlukan adanya model pembelajaran yang
pula dengan inovasi yang diberikan oleh
dapat
pendidik terhadap proses belajar mengajar.
sehingga peserta didik memiliki keinginan
menarik perhatian peserta didik
Biologi,
untuk belajar dan dapat berinteraksi dengan
pendidik masih mengajar dengan cara
baik antar sesama peserta didik maupun
ceramah,
dengan pendidik.
Dalam
pembelajaran
pendidik
selalu
menjelaskan
materi pelajaran dari awal mulai proses
Model pembelajaran Team Assisted
pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Individualization (TAI) merupakan model
Sehingga hal ini berdampak pada keinginan
pembelajaran
belajar dan kemampuan berfikir dari peserta
pembelajaran penerapan bimbingan antar
didik menurun, sebab tidak ada interaksi dan
teman.
yang
Model
mempunyai strategi
pembelajaran
ini 5
menggabungkan kooperatif
antara
pembelajaran
Selain model pembelajaran Team
individu.
Assisted Individualization (TAI), terdapat
Assisted
pula model pembelajaran lain yang mampu
Individualization (TAI) lebih dikenal dengan
meningkatkan penguasaan konsep peserta
pembelajaran individu dalam kelompok.
didik yaitu model pembelajaran kooperatif
Karena dalam pembelajaran TAI kesulitan
tipe Think Pair Share (TPS), model ini
yang dialami peserta didik dapat dipecahkan
merupakan salah satu tipe pembelajaran
bersama dengan ketua serta bimbingan
kooperatif yang telah memiliki prosedur
pendidik. Keberhasilan dari tiap individu
untuk memberi peserta didik lebih banyak
ditentukan oleh keberhasilan kelompok,
untuk
sehingga diperlukan kemampuan interaksi
membantu
sosial yang baik antara semua anggota
pembelajaran ini memberikan kesempatan
kelompok.
kepada peserta didik untuk mengemukakan
Model
dan
pembelajaran
pembelajaran
Team
berfikir,
menjawab
satu
sama
dan lain.
saling Model
Model pembelajaran kooperatif TAI
jawaban yang sangat tepat, serta mendorong
(Team Assisted Individualization) dirancang
peserta didik untuk meningkatkan kerja
untuk mengatasi kesulitan belajar peserta
sama antar peserta didik. Pada model Think
didik secara individual. Slavin (2009)
Pair Share (TPS) peserta didik belajar
menegaskan
model
secara berpasangan. Dengan belajar dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team
kelompok kecil seperti ini diharapkan
Assisted
merupakan
peserta didik dapat bertanggung jawab. Hal
proses pembelajaran yang mengadaptasikan
ini dapat membuat peserta didik lebih
dari perbedaan
didik
mandiri dan serius dalam belajar dan
berdasarkan kemampuan awal, sehingga
mengerjakan tugas yang diberikan (Novita,
model pembelajaran ini dapat digunakan
2014).
bahwa
tujuan
Individualization)
tiap-tiap
peserta
untuk memecahkan atau menyelesaikan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
masalah peserta didik yang menyangkut
mengetahui perbedaan pengaruh penguasaan
penguasaan konsep (ranah kognitif) masing-
konsep Biologi antara peserta didik yang
masing
menggunakan
individu.
Penguasaan
konsep
model tipe
Team
pembelajaran
merupakan suatu hasil pemikiran kognitif
kooperatif
Assisted
peserta didik melalui kegiatan atau proses
Individualization (TAI) dengan peserta didik
belajar.
yang menggunakan model pembelajaran 6
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada
terjadi pada system ekskresi pada manusia
peserta didik di SMAN 7 Mataram tahun
dan hewan (misalnya pada ikan dan
ajaran 2015/2016.
serangga). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kausal komparasi. digunakan control
Desain adalah
group
penelitian pretest-postest
design.
Penelitian
Team Assisted Individualizatin (TAI) dan
yang
model pembelajaran Think Pair Share
non-
(TPS), sedangkan variabel terikatnya adalah
ini
penguasaan konsep peserta didik. Instrumen
dilaksanakan di SMAN 7 Mataram pada
yang
peserta didik kelas XI IPA semester genap
penguasaan konsep berupa tes pilihan ganda
tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam
yang telah valid dan reliabel sebanyak 26
penelitian adalah seluruh peserta didik kelas
soal. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-
XI IPA yang terdiri dari tujuh kelas. Sampel
t dengan bantuan program SPSS 17 for
ditentukan
purposive
Windows dan untuk mengetahui peningkatan
sampling dan diperoleh kelas XI IPA2
penguasaan konsep digunakan uji Gain
sebagai kelas eksperimen I yang diajarkan
Score.
dengan
dengan
dengan
kooperatif
tipe
teknik
model Team
pembelajaran Assisted
penelitian ini adalah sistem ekskresi yaitu Standar Kompetensi 3 (Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
mengukur
1. Hasil Penelitian
sebagai kelas eksperimen II yang diajarkan
Share (TPS). Materi yang diajarkan dalam
untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Indiidualization (TAI) dan kelas XI IPA5
dengan model pembelajaran Think Pai
digunakan
Hasil uji perbedaan penguasaan konsep pada kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran TAI dengan kelas eksperimen II yang menggunakan model pembelajaran TPS dapat dilihat pada gambar 1.
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas). Kompetensi
Dasar
3.3
(Menjelaskan
keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat 7
Nilai Rata-Rata
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
sebesar 0,43. Hasil peningkatan rata-rata
81.375 64.857 42.75
nilai gain skore dari kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
36
Tabel 4.1 Hasil Uji Gain Score Nilai Pretest dan post-test Peserta didik Peserta didik dengan dengan menggunakan menggunakan model model pembelajaran pembelajaran TAI TPS
: Pre-test
Kelas
Rata-Rata Nilai Gain Score 0,64 0,43
Eksperimen I Eksperimen II
Peningkatan (%) 64% 43%
: Post-test 2. Pembahasan
Gambar 1 : Perbedaan nilai rata-rata pretest dan post-test pada peserta didik yang menggunakan model TAI dengan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran TPS. Hasil penguasaan konsep pada data pre-
Berdasarkan hasil tes penguasaan konsep yang didapatkan oleh peserta didik dikelas eksperimen I nilai ratarata pada data pre-test adalah 42,75 dan pada data post-test
test menunujukkan bahwa peserta didik
sebesar
mendapatkan nilai rata-rata 42,75 pada kelas
eksperimen II nilai rata-rata data pre-test
eksperimen I dan nilai rata-rata sebesar 36
sebesar 36 dan pada data post-test sebesar
pada kelas eksperimen II. Sedangkan hasil
64,85.
penguasaan konsep pada data post-test
keduanya dapat meningkatan hasil belajar
menunjukkan bahwa peserta didik yang
peserta didik sehingga penguasaan konsep
menggunakan model pembelajaran TAI
peserta didik meningkat. Untuk hasil uji
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 81,37
hipotesis data penguasaan konsep peserta
dan peserta didik yang menggunakan model
didik menunjukkan nilai thitung sebesar 6,90
pembelajaran TPS mendapatkan nilai rata-
lebih besar dari ttabel yaitu 2,00 (6,90 > 2,00),
rata sebesar 64,85.
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
Sedangkan hasil uji gain score untuk kelas
eksperimen
I
(team
assisted
individualization ) sebesar 0,64 sedangkan untuk kelas eksperimen II (think pair share)
81,37.
Data
Sedangkan
ini
pada
menunjukkan
kelas
bahwa
berarti bahwa ada perbedaan pengaruh penguasaan konsep Biologi antara peserta didik
yang
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted 8
Individualization
(TAI)
dengan
model
mengemukakan pendapat mereka di dalam
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
kelompok saat diskusi untuk menyelesaikan
Share (TPS) di SMAN 7 Mataram tahun
masalah yang diberikan pendidik. Hal
ajaran 2015/2016.
tersebut menyebabkan proses pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, keduanya berpusat pada peserta didik sedangkan
pendidik
berperan
sebagai
fasilitator dan mediator. Hanya saja jumlah anggota kelompok pada kedua model ini berbeda.
Dari
data
yang
diperoleh
menunjukkan bahwa model pembelajaran TAI memberikan peningkatan penguasaan konsep yang lebih tinggi daripada model pembelajaran TPS. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Indriyani
(2011)
yang
menyatakan model pembelajaran TAI lebih baik daripada model pembelajaran TPS dalam meningkatkan hasil belajar peserta
lebih asyik dan tidak monoton, karena peserta
diberikan
didik
pendidik
dan
kemudian
didiskusikan dalam kelompok sehingga peserta didik lebih memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri, dkk (2013)
yang
mengatakan
model
pembelajaran TAI lebih memotivasi peserta didik untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam
sistem
mengutamakan
kompetisi peran
dengan individu
lebih tanpa
mengorbankan aspek kooperatif. Selama proses diskusi, kelompok dipimpin oleh satu orang ketua dalam
untuk
kelompok tersebut. Ketua kelompok ini
menemukan sendiri konsep-konsep melalui
bertugas sebagai asisten pendidik, sehingga
kerjasama antar anggota kelompok agar
selama proses diskusi ketua kelompok
pembelajaran lebih bermakna, sehingga
memberikan arahan dan bantuan kepada
peserta didik dapat
anggotanya. Karena itu setiap kelompok
mempunyai
peserta
mencari sendiri
lebih
banyak
TAI
dituntut
jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang
didik. Karena pembelajaran dengan model pembelajaran
didik
kesempatan
memahami materi
harus memiliki ketua kelompok yang dapat
dengan lebih baik.
memberikan Pada
proses
pembelajaran
menggunakan model TAI, pembelajaran dikelas berlangsung sangat antusias dalam
untuk
masukan
membimbing
memecahkan (2014)
setiap
berupa
pendapat
anggotanya
dalam
masalah.
Menurut
Yoga
ketua
kelompok
harus 9
memiliki kemampuan kognitif yang lebih
materi
tinggi daripada anggotanya, ini bertujuan
pembelajaran TPS memilliki tiga tahapan
agar ketua kelompok dapat membimbing
(Jufri, 2010) yaitu : 1) berpikir (thinking),
anggotanya. Selain itu dalam penelitian
pendidik
Indriyani (2011) menyatakan di dalam
sesuai
kelompok memiliki kemampuan yang tidak
kemudian
sama, sehingga pada saat diskusi kelompok
memikirkan
berlangsung peserta didik baik yang pandai
berpasangan (pairing), pendidik meminta
maupun kurang pandai akan memberikan
peserta didik untuk berpasangan. Kegiatan
kontribusi semaksimal mungkin untuk hasil
yang dilakukan adalah mendiskusikan hasil
kerja kelompok maupun individu sehingga
jawaban
dapat lebih meningkatkan hasil belajar
yang
secara menyeluruh. Model pembelajaran
pembelajaran; 3) berbagi (sharing ), para
TAI juga melatih peserta didik untuk
pasangan
memecahkan berbagai masalah, mengubah
diskusi di depan kelas.
kebiasaan peserta didik dari mendengarkan dan menerima informasi dari pendidik (Teacher center) menjadi belajar dengan banyak berpikir sendiri untuk memecahkan permasalahan (Student center). Penggunaan Think
Pair
model
Share
yang
akan
diajarkan.
memberikan dengan
pertanyaan
materi
yang
meminta
diberikan
akan
yang
diajarkan,
peserta
jawabannya
terhadap
Model
didik
sendiri;
2)
pertanyaan-pertanyaan pendidik
pada
mempresentasikan
awal
hasil
Hasil pengamatan untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) menunjukkan proses pembelajaran dan penguasaan konsep yang cukup baik. Tetapi apabila dibandingkan
pembelajaran
(TPS)
memberikan
dengan model pembelajaran TAI, model pembelajaran
TPS
hasil
peningkatan
kesempatan peserta didik bekerja sama
penguasaan konsep peserta didik hanya
saling membantu dalam kelompok kecil
43%, sedangkan untuk model pembelajaran
yang terdiri dari 2 orang (berpasangan)
kooperatif
sehingga dapat bertukar pikiran dengan
mencapai 64%. Hasil penelitian ini berbeda
teman
model
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pembelajaran TPS ini diterapkan, pendidik
Surayya (2014) bahwa model pembelajaran
terlebih
ringkasan
TPS berpengaruh terhadap peningkatan hasil
materi pelajaran melalui presentasi singkat
belajar peserta didik. Hidayah (2013) juga
di depan kelas agar peserta didik mengetahui
membuktikan bahwa terdapat
kelompok.
dahulu
Sebelum
memberikan
tipe
TAI
peningkatannya
pengaruh 10
model pembelajaran kooperatif tipe TPS
Model
pembelajaran
TPS
terhadap hasil belajar peserta didik dengan
merupakan model pembelajaran kooperatif
kreativitas berbeda pada standar kompetensi.
secara
Beberapa faktor yang menyebabkan model
pembelajaran
TPS
kurang
meningkatkan penguasaan konsep peserta didik. Pertama, jumlah anggota kelompok pada model pembelajaran TPS hanya 2 orang (berpasangan) sedangkan pada model pembelajaran TAI terdiri dari 45 orang, ini menyebabkan konstribusi pemikiran atau pendapat dari 2 jenis kelompok ini berbeda sehingga
hasil
yang
didapatkan
juga
berbeda. Kedua, jumlah kelompok model pembelajaran TPS lebih banyak daripada model pembelajaran TAI. Sehingga pada saat
presentasi kelompok
pada
model
pembelajaran TPS terdapat kelompok yang tidak bisa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka didepan kelas. Hal ini
berpasangan.
Prosedur
yang
digunakan dalam model pembelajaran TPS dapat memberi peserta didik lebih banyak waktu
berpikir,
membantu
merespon
tetapi
dan
saling
kenyataannya
tidak
dilaksanakan dengan baik oleh peserta didik sehingga penguasaan konsep peserta didik rendah karena kurang memahami materi dengan baik. Adapun kelemahan dari model pembelajaran ini yaitu tidak selamanya peserta didik dapat mengatur cara berpikir secara sistematik, selain itu lebih sedikit ide yang masuk karena sedikitnya anggota kelompok yang ada. Sedangkan kelebihan dari model pembelajaran TPS peserta
didik
pembelajaran
berperan
ini yaitu
aktif
berlangsung
dan
selama dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri.
dapat menurunkan motivasi serta antusias peserta
didik
pembelajaran.
dalam Ketiga,
Perbedaan
mengikuti proses instrumen
yang
peserta
didik
penguasaan melalui
kedua
konsep model
digunakan berupa tes pilihan ganda. Tes
pembelajaran tersebut, dapat terlihat pada
pilihan ganda memiliki jangkauan materi
rata-rata
yang sangat luas. Sehingga pada saat
eksperimen I dan kelas eksperimen II
evaluasi, kemampuan peserta didik untuk
dengan rata-rata penguasaan konsep kelas
menjawab soal kurang bias menjangkau
eksperimen I lebih tinggi dibandingkan
seluruh materi. Hal ini menyebabkan hasil
dengan rata-rata penguasaan konsep kelas
evaluasi peserta didik rendah.
eksperimen II. Hal ini menandakan bahwa
penguasaan
konsep
kelas
model pembelajaran TAI lebih berpengaruh 11
dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik dibandingkan dengan model pembelajaran TPS. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: terdapat perbedaan pengaruh penguasaan konsep Biologi
antara
menggunakan kooperatif
peserta model
tipe
Team
didik
yang
pembelajaran Assisted
Individualization (TAI) dengan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada peserta didik di SMAN 7 Mataram tahun ajaran 2015/2016 (p<0,05).
12
DAFTAR PUSTAKA Fitri, M, Susanti, E, dan Utami, B. 2013. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur (SPU) Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. (Online) Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Universitas Sebelas Maret. Hidayah, M dan IGP Asto, B. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Kreativitas Berbeda Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio (Skripsi). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Indriyani, A. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dan Think Pair Share (TPS) Ditinjau Dari Sikap Percaya Diri Peserta Didik Pada Materi Limit Fungsi Kelas XI IPA SMA Kota Kediri Tahun Ajaran 2010/2011. (online) http://www.perpustakaan.uns.ac.id/skripsi. diakses pada 10 Desember 2015. Jufri, W. 2010. Belajar Dan Pembelajaran Sains. NTB: Arga Puji Press. Novita, R. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Materi Trigonometri Di Kelas XI IAI SMA Negeri 8 Banda Aceh. (Online) Jurnal Volume V Nomor 1 ISSN 2086-1397. Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Meulaboh. Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung: Nusamedia. Surayya, L, Subagia, I. W. Tika, I. N. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir Krisis Siswa.(online) e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Volume 4 Tahun 2014. Yoga, P. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Terhadap Penguasaan Konsep Peserta Didik Pelajaran IPA (Biologi) Di SMP Negeri 1 Kuripan Tahun Ajaran 2014-2015 (Skripsi). Mataram: Universitas Mataram.
13