H
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DOKUMEN RENCANA STRATEGIS 2011- 2025 DAN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2016
LEMBARAN PENGESAHAN
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, dengan ini menyatakan bahwa Dokumen Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam 2011–2025 edisi Revisi Maret 2016 ini adalah dokumen resmi yang merupakan acuan pengembangan dan pembangunan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala ke depan hingga tahun 2025. Dokumen Renstra ini sekaligus bermakna sebagai perwujudan keinginan dan amanah bersama civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala untuk diimplementasikan secara nyata, melalui evaluasi secara berkala dan berkelanjutan guna menjamin peningkatan mutu dan daya saing Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala demi meraih masa depan yang lebih baik.
Banda Aceh, 10 Maret 2016
i
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia Allah SWT, kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala 2011–2025 edisi Maret 2016.
Penyusunan dokumen ini dilakukan dengan mempertimbangkan Rencana Strategis, Rencana Operasional, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam. Secara umum, dokumen ini mengandung penjelasan tentang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi pencapain tujuan, analisis internal dan eksternal, serta indikator capaian kinerja Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga dokumen Renstra, Renop, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang ini dapat tersusun. Dokumen ini telah disusun dengan sebaik-baiknya, namun tentunya masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan dokumen ini sangat kami butuhkan.
Besar harapan, dokumen ini dapat dijadikan acuan serta landasan, khususnya bagi sivitas Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam, dalam melaksanakan kegiatan tridharma Perguruan Tinggi. Kami juga berharap, dokumen ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.
ii
TIM PENYUSUN
dr. M.Riswan, SpPD-KHOM, FINASIM Dr. dr. Maimun Syukri, SpPD-KGH, FINASIM dr. Krishna W. Sucipto, SpPD-KEMD, FINASIM dr. Fauzi Yusuf, SpPD-KGEH, FINASIM dr. Azhari Gani, SpPD-KKV, FCIC, FINASIM dr. Syamsu Umar, SpPD, FINASIM dr. M. Diah, SpPD-KKV, FINASIM dr. Kurnia F. Jamil, M. Kes, SpPD-KPTI, FINASIM dr. Abdullah, SpPD-KGH, FINASIM dr. Azzaki Abubakar, SpPD-KGEH dr. Mahriani Sylvawani, SpPD, FINASIM dr. T. Mamfaluti, M. Kes, SpPD dr. Hendra Zufry, SpPD-KEMD, FINASIM dr. M. Darma Muda Setia, SpPD, FINASIM dr. Islamuddin, SpPD dr. Desi Salwani, SpPD dr. Masra Lena Siregar, SpPD dr. M. Fuad, SpPD dr. Ivan Ramayana, M. Ked(PD), SpPD dr. Vera Abdullah, SpPD dr. Eva Musdalita, SpPD dr. Chacha Marissa Isfandiari , SpPD dr. Price Maya , SpPD dr. Agustia Sukri Eka Damayanti, SpPD
iii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
ii
TIM PENYUSUN .....................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................
iv
I.
PENDAHULUAN .....................................................................................................
1
II.
ORGANISASI DAN TATA KERJA ......................................................................
4
III.
RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA OPERASIONAL ........................
8
A. VISI ......................................................................................................................
8
B. MISI .....................................................................................................................
8
C. TATA NILAI .....................................................................................................
8
D. STRATEGI PENCAPAIAN DAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN ..............................................................................................
9
E. TUJUAN PROGRAM STUDI ........................................................................
10
F. SASARAN ..........................................................................................................
11
G. STRATEGI PENCAPAIAN ...........................................................................
12
H. ANALISA SWOT PROGRAM STUDI ........................................................
16
I.
J.
MATRIKS STRATEGI PENGEMBANGAN MENURUT KOMPONEN MASUKAN, PROSES, PROSES DAN KELUARAN ..................................
17
1. Analisa Lingkungan Internal ............................................................
17
2. Analisa Lingkungan Eksternal .........................................................
19
STRATEGI PENDEKATAN KEBIJAKAN ................................................
20
K. FOKUS PROGRAM DAN CAPAIAN KEGIATAN RENCANA STRATEGI .........................................................................................................
21
1. Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra Periode I, peningkatan kapasitas dan modernisasi (2011-2015) ..........
21
2. Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra Periode II, Penguatan Pelayanan & Daya saing Regional (2016-2020) ..........................................................................................
24
3. Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra IV, Daya Saing Internasional (2021-2025) .......................................
26
IV.
PENUTUP .................................................................................................................
27
V.
LAMPIRAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I ILMU PENYAKIT DALAM...........
28
iv
VI.
RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I ILMU PENYAKIT DALAM...........................................................
36
v
BAB I PENDAHULUAN Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Seiring dengan cita-cita tersebut, para pencetus kemerdekaan pun memasukkan penjabarannya dalam batang tubuh UUD 1945 dengan mengamanatkan kepada pemerintah untuk menjalankan suatu sistem pendidikan nasional dalam rangka untuk menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak yang mulia. Sistem pendidikan nasional juga dirancang untuk bisa menyamakan kesempatan pendidikan diseluruh Indonesia dengan tidak lupa menjaga berlangsungnya pendidikan bermutu yang efisien dan efektif, sehingga tercapai sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan. Implementasi dari UUD 1945 ini kemudian melahirkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”. Dalam UU tersebut, dijelaskan tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan yang besar itu, Kementerian pendidikan merancang “Strategi Jangka Panjang Pengembangan Pendidikan Tinggi (HELTS) 2003-2010”. Dalam HELTS 2003-2010, pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia bertumpu pada tiga pilar utama: 1). kontribusi perguruan tinggi pada peningkatan daya saing bangsa (nation competitiveness), 2). Pemberian otonomi dan desentralisasi wewenang dan tanggung jawab kepada perguruan tinggi (autonomy), 3). penciptaan kesehatan organisasi internal perguruan tinggi (organizational health). Ketiga kebijakan dasar (basic policy) tersebut, secara keseluruhan mengarah pada strategi pengembangan perguruan tinggi yang lebih mandiri, mampu menghasilkan produk- produk (output and outcome) yang secara nyata dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kecerdasan, kemandirian dan daya saing bangsa.
Selain HELTS 2003-2010, Kementerian Pendidikan Nasional juga
menetapkan Rencana Pembangunan
Pendidikan
Nasional
Jangka
Panjang
(RPPNJP) 2011-2025, yang tertuang dalam Permendiknas 32 Tahun 2005 tentang Renstra Depdiknas.
1
Kolegium Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis Indonesia pada tahun 2008 membuat suatu keputusan tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis. Dalam rangka penyetaraan standar pendidikan pada perguruan tinggi tahun 2014 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan tinggi. Setahun berikutnya Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi mengeluarkan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang perubahan standar nasional pendidikan tinggi. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam semua rencana pendidikan dalam peraturan yang tersebut diatas yang dituangkan dalam rencana jangka panjang untuk merumuskan rencana strategis.
Berlandaskan
Tri
Dharma
Pendidikan
Tinggi,
Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala terus berupaya
memajukan pendidikan
dengan
memprioritaskan dukungan kerjasama, baik dalam maupun luar negeri. Dalam perkembangannya, dengan mempertimbangkan daya dukung internal dan eksternal, persoalan
yang dihadapi saat ini, dan tantangan globalisasi, serta
Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2011-2025, maka Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala memancangkan visi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam yang inovatif dan berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang pendidikan, penelitian dan pelayanan pada tahun 2025. Guna mencapai cita-cita besar ini, Program Studi Pendidikan
Dokter
Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala merumuskan langkah-langkah strategis yang tertuang dalam misi, tujuan dan sasaran dibawah payung besar bernama Rencana Strategis (RENSTRA) Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. RENSTRA ini disusun secara sistematis, cermat dan teliti, sehingga dapat diyakini akan mampu mengantarkan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I (Sp-I) Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menuju visi 2025. RENSTRA yang memuat rencana pengembangan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dalam periode 2011–2025 ini, dibagi dalam
2
tiga periode rencana pengembangan. (1) Periode I, Peningkatan Kapasitas & Modernisasi (2011-2015), (2) Periode II, Penguatan Pelayanan (2016-2020), (3) Periode III, Peningkatan daya saing Nasional menuju Internasional (2021-2025). Untuk memaksimalkan pencapaian RENSTRA Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala 2025,
maka dalam setiap periode perencanaan pengembangan, setiap
kekuatan dan kelemahan diurai secara cermat dan teliti. Dalam setiap periode perencanaan pengembangan, diawali dengan penetapan rumusan target yang ingin dicapai secara jelas dan tegas, yang dilanjutkan dengan diskripsi secara jelas dan jujur kondisi objek saat direncanakan. Dari hasil perbandingan tersebut akan didapatkan gambaran riil kondisi saat ini dibandingkan dengan kondisi yang diinginkan. Gambaran inilah yang kemudian digunakan untuk menyusun Rencana Strategis yang sistematis dan akurat, sehingga perencanaan tersebut memberikan keyakinan untuk dapat mengantarkan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala mencapai kondisi ideal yang dicita-citakan.
3
BAB II ORGANISASI DAN TATA KERJA
Keinginan masyarakat Aceh untuk adanya Fakultas Kedokteran di Aceh sudah ada sejak lama. Sebagai Ketua Presidium Universitas Syiah Kuala, Drs. Marzuki Nyakman merupakan yang pertama mencetuskan perlunya Fakultas Kedokteran di jajaran Universitas Syiah Kuala, diwujudkan dengan mengeluarkan Surat Keputusan No. 2411/Unsyiah/UP-1964 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala. Ketua panitia T. Oesman Jacob (Walikota Banda Aceh pada waktu itu) dan H. Zaini Bakri (Bupati Aceh Besar) sebagai wakil ketua. Panitia ini belum mampu mewujudkan Fakultas Kedokteran
di Universitas Syiah Kuala karena banyak persyaratan yang belum
dipenuhi, diantaranya Rumah Sakit Umum Banda Aceh belum memenuhi syarat mendidik calon dokter, kurangnya pendanaan dan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana lainnya masih menjadi hambatan, di pihak lain Universitas Syiah Kuala masih berusia relatif muda. Pada tanggal 23 Juni 1979 Gubernur/KDH Istimewa Aceh Prof. A. Majid Ibrahim mengeluarkan Surat Keputusan No. 412.5/321/1979 untuk membentuk Badan Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Yang terdiri atas Dewan
penasehat
yaitu Gubernur dan Muspida
lainnya, sebagai Ketua ditunjuk Muhammad Hasan Basri (Sekwilda Daerah Istimewa Aceh), Wakil Ketua I Prof. Dr. Ibrahim Hasan (Rektor Universitas Syiah Kuala) dan Wakil Ketua II dr. Yuliddin Away, Sekretaris dr. Nek Muhammad (Direktur RSU Banda Aceh), Bendahara dr. Kamaruzzaman, sebagai Pembantu Umum merangkap anggota yaitu Drs. Karimuddin Hasybullah, dr. Ridhwan Ibrahim, Sp. B, dan dr. T. Makmur Mohd Zain, SKM. Pada bulan Januari 1980, Konsorsium Ilmu Kedokteran dari Direktorat Jenderal
Pendidikan
Tinggi
menetapkan
Program
Pengembangan Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala segera terwujud dan Rektor Universitas Syiah Kuala dengan Surat Keputusan No. 20 tahun 1980, tanggal 14 Mei 1980 membentuk Tim Inti Pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Kemudian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat Keputusan No. 0217/0/1980 tanggal 27
4
Agustus 1980, menugaskan Universitas Syiah Kuala dan Konsorsium Ilmu Kedokteran untuk mempersiapkan Pembukaan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Pada tahap awal yaitu tahun 1980, 1981, dan 1982 Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala bekerjasama dengan beberapa Fakultas Kedokteran Universitas negeri lainnya seperti Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran
Universitas
Sriwijaya, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan adalah dalam rangka pengembangan calon staf Pengajar dan proses seleksi calon-calon mahasiswa untuk dididik di Fakultas Kedokteran pada Fakultas Kedokteran yang telah disebutkan diatas, dengan status titipan belajar untuk kemudian diharapkan akan menjadi calon staf akademik Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Berdasarkan SK No. 0217/O/1980 diatas, Rektor Universitas Syiah Kuala membentuk Panitia Persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala melalui Surat Keputusan No. 05 Tahun 1981 tanggal 19 Februari 1981, bersamaan dengan pencabutan kembali Surat Keputusan Presidium Universitas Syiah Kuala No. 2411/Unsyiah/Up/1964, tanggal 10 Nopember 1964 dan Surat Keputusan Rektor No. 20 Tahun 1980, tanggal 14 Mei 1980. Pada tanggal 1 April 1982, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Daoed Joesoef menyampaikan Keputusan Presiden RI No. 16 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Syiah Kuala yang diantaranya menyatakan bahwa Universitas Syiah Kuala terdiri dari antara lain Fakultas Kedokteran. Pada Tahun 1982 Fakultas Kedokteran Universitas SyiahKuala menempati gedung Akademi Pemerintahan Dalam Negeri di jalan T. Nyak Arief, kemudian pada tahun 1986 pindah ke gedung Biro Rektor yang berada di Jalan Tgk. Chik Pante Kulu dan pada tahun 1988 Fakultas Kedokteran telah memiliki bangunan seluas 4389 m2 yang sekarang terletak di jalan Tgk Syech Abdul Rauf Darussalam – Banda Aceh, yang dibangun di atas areal seluas 61.650m2, sedangkan gedung kuliah yang berada di Kompleks RSU dr. Zainoel Abidin memiliki luas sekitar725 m2 .
5
Pada tahun 2000, Nanggroe Aceh Darussalam ditetapkan sebagai daerah operasi militer yang menyebabkan kondisi sosial masyarakat Aceh menjadi kurang stabil, yang memberi dampak akses kesehatan yang lebih sulit ditengah ketidakstabilan kondisi keamanan masyarakat. Didorong oleh keinginan untuk memberi pelayanan kesehatan yang lebih baik terutama di bidang penyakit dalam kepada masyarakat Aceh ditengah segala keterbatasan fasilitas yang ada, kondisi ini yang melatar belakangi pembentukan Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Unsyiah. Awalnya ditandai oleh Piagam Kerjasama antara Rektor Unsyiah, Dirjen Pelayanan Medis Departemen Kesehatan dan Kolegium Kedokteran Indonesia pada tahun 2002. Dilanjutkan dengan Memorandum of Understanding antara Dekan FK Unsyiah dan Dekan FK USU sebagai pengampu pada tahun 2003. Pada tanggal 29 Januari 2004 keluar rekomendasi dari kolegium PAPDI kepada Bagian Penyakit Dalam FK Unsyiah untuk menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam USU sebagai pengampu. Pada tanggal 11 Agustus 2011, keluarnya SK Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No:181/E/O/2011
tentang
Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Penyakit Dalam (Sp) mandiri pada Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh menegaskan program PPDS-I penyakit Dalam FK Unsyiah sudah berdiri mandiri. Berbagai dokumen persiapan pendirian Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala terdokumentasikan pada: 1. Piagam kerjasama antara dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, kepala Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan Direktur Umum
Pusat
Adam
Malik
Medan
No.
12228/211.7/PP/2002,
No.
445/1050/2002, No. 890.3541, No. KS.01.01.4.3022 tentang pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis berbasis kompetensi (PPDS-BK) di Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala/Badan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2. Perjanjian kerjasama antara Rektor Universitas Syiah Kuala dengan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia No. 217 tahun 2002, No. KS.01.02.1.2.2780, No. 41/K.S/K.I/VII/2002 tentang Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis
6
Kompetensi (PPDS-BK) di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dan Badan Pelayanan Kesehatan (BPK) Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 3. Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala No. 421.5/113/2002 tentang pembentukan personalia pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS-I) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 4. Perjanjian kerjasama antara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dengan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara No. 1845/J11.7/PP/2003 tentang pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 181/E/6/2011 tentang penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam pada Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
7
BAB III RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA OPERASIONAL A. VISI “Menjadi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam yang inovatif dan berdaya saing di tingkat Nasional dalam bidang pendidikan, penelitian dan pelayanan pada tahun 2025.” B. MISI 1. Menyelenggarakan Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam dengan keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2. Mengembangkan penelitian kedokteran yang berdaya saing dan berkualitas di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3. Memberikan pelayanan berkualitas yang berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 4. Menyelenggarakan manajemen organisasi yang akuntabel dan profesional. 5. Meningkatkan kerjasama nasional dan internasional dalam peningkatan kualitas dan pengembangan program studi.
C. TATA NILAI Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan penyelenggaraan kegiatan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala didasarkan kepada tata nilai yang mengarah kepada: 1)
Kepemimpinan yang kuat (Strong Leadership), menunjukkan perilaku yang visioner, kreatif, inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahanperubahan ke arah yang lebih baik, dan bertanggung jawab,
2)
Kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation), selalu mencari ideaidea baru untuk dapat menjalankan tugas/perannya dengan lebih baik,
3)
Etika dan Integritas (Ethics and Integrity), dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, maupun menjalankan profesinya, selalu berpegang teguh pada norma-norma atau peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat, negara, dan agama, serta kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan,
8
4)
Sinergi
(Synergy),
bekerja
sama
untuk
dapat
memanfaatkan
semaksimal mungkin potensi yang dimiliki Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala Ekselensi (Excellence), berusaha secara maksimal untuk mencapai hasil yang sempurna, dan 5)
Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial (Socio-cohesiveness and Social Responsibility), menjaga kerukunan dan peduli terhadap masyarakat sekitar.
D. STRATEGI PENCAPAIAN DAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing, yang diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta menghasilkan karya-karya akademik yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan sehingga Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menjadi rujukan dalam pengembangan bidang Ilmu Penyakit Dalam. Pencapaian kondisi tersebut memerlukan waktu dan proses yang terus dirancang secara bertahap. Untuk menjamin terjadinya peningkatan secara berkelanjutan, diperlukan sistem penjaminan mutu berdasarkan baku mutu yang terus dikembangkan secara berkelanjutan. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing mencakup tiga bidang tridharma pendidikan tinggi. Peningkatan mutu dan relevansi pada bidang pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan proaktif pada perubahan masyarakat dalam berbagai bidang, baik di tingkat lokal, nasional maupuan global. Oleh karena itu, selain menguasai hard skill (kompentensi keilmuan penyakit dalam), lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala juga harus menguasai soft skill (kompetensi pendukung) yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan seperti berkomunikasi, berkerja dalam tim, berfikir kritis, menguasai teknologi informasi, dan memiliki jiwa entrepreneurship dan kepemimpinan yang kuat. Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum Program Studi Pendidikan Ilmu Penyakit Dalam akan terus menerus disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat, proses pembelajaran harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sarana dan prasarana akademik terus ditingkatkan, dan pembinaan non kurikuler harus mengacu pada pengembangan kreativitas enterpreneurship dan
9
kepemimpinan peserta didik. Kebijakan bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing secara rinci ditujukan untuk: (a) Pengembangan program profesional, (b) Penguasaan teknologi informasi, (c) Peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan soft skill. Penguatan kapasitas Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala untuk mewujudkan diri sebagai organisasi pendidikan tinggi yang sehat, mandiri dan akuntabel serta memiliki citra yang sangat positif di masyarakat sebagai Program Studi Pendidikan Ilmu Penyakit Dalam yang berkualitas, kebijakan penguatan tata kelola, relevansi dan pencitraan publik secara rinci diarahkan untuk (a) Perbaikan sumber daya proses belajarmengajar dan manajemennya, (b) Perbaikan sistem pembelajaran, (c) Penguatan manajemen internal, (d) Peningkatan kapasitas layanan profesional. Implementasi strategi pencapaian diatas, didukung dengan berbagai kerjasama dengan pihak eksternal antara lain: 1.
Bekerjasama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional dalam pengembangan kurikulum, riset dan aplikasi teknologi, seperti Renal Sisters Center, Quintiles, dan lainnya.
2.
Bekerjasama dengan lembaga-lembaga riset nasional seperti Lembaga Eijkman, LIPI dan lainnya dalam pengembangan riset di bidang Kedokteran Tropik.
3.
Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pusat dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
E. TUJUAN PROGRAM STUDI 1.
Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
2.
Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan penelitian kedokteran yang berdaya saing dan berkualitas di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
3.
Menghasilkan lulusan yang mampu memberikan pelayanan berkualitas yang berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
4.
Menghasilkan
lulusan
yang
memiliki
jiwa
kepimimpinan
dalam
menyelenggarakan manajemen organisasi yang akuntabel dan profesional. 5.
Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu menghadapi era globalisasi.
10
F. SASARAN SASARAN TUJUAN STRATEGIS 1 Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 1. Menyelenggarakan kurikulum pendidikan yang diterapkan secara nasional berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan penyesuaian kebutuhan lokal. Indikator kinerja: -
Tersedianya Buku Rancangan Pengajaran (BRP) sesuai modul dalam kurikulum.
-
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pendidikan di RS Pendidikan Utama (RSPU) meliputi ruang diskusi, Ruang Baca, Ruang tindakan, Mini Laboratorium Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ruang perawatan, IGD, dan poliklinik.
-
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala meliputi Laboratorium Keterampilan Medik, Laboratorium Biomedik, Perpustakaan Induk.
-
Tersedianya Dosen dengan kualifikasi spesialis konsultan di setiap divisi.
2. Meningkatnya standar mutu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam. Indikator kinerja: -
Terakreditasinya program studi oleh LAM-PTKes dengan nilai A untuk reakreditasi pada tahun 2017.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen Indikator kinerja: -
Pemenuhan rasio dosen : peserta didik sesuai yang ditetapkan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia yaitu 1 : 3
-
Peningkatan kualitas melalui pemenuhan target sebanyak 50 % dari total dosen yang memiliki sertifikat pendidik (AA/Pekerti/Sertifikasi Dosen/Dokter Pendidik Klinik). Target pada tahun 2025 jumlah dosen dengan kualifikasi S3 sebanyak 30 % dan kualifikasi spesialis konsultan sejumlah 75 % dari total dosen.
11
4. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar yang di ukur melalui output lulusan. Indikator kinerja: -
Optimalisasi sistem e–Learning (www.elearning.unsyiah.ac.id) dalam proses belajar mengajar.
-
Sebanyak lebih dari 30 % lulusan memiliki IPK > 3,5.
-
Sebanyak lebih dari 50 % first taker lulus ujian Nasional Kolegium Ilmu Penyakit Dalam.
-
Tercapainya masa kelulusan tepat waktu sebanyak lebih dari 50 % peserta didik.
-
Peserta didik mengikuti kegiatan ilmiah nasional/International minimal 10 kali selama masa pendidikan.
SASARAN TUJUAN STRATEGIS 2 Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan penelitian kedokteran yang berdaya saing dan berkualitas di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penelitian. Indikator kinerja: -
Partisipasi dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik sejumlah 10 Penelitian per tahun.
-
Perolehan Hak Atas kekayaan Intelektual (HaKI) dari peserta didik maupun dosen sebanyak ≥ 2.
2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah. Indikator kinerja: -
Publikasi Jurnal International sebanyak ≥ 2 per tahun.
-
Publikasi Jurnal Nasional terakreditasi sebanyak lebih dari 3 per tahun.
-
Publikasi Jurnal Nasional tidak terakreditasi lebih dari 5 per tahun.
3. Mendirikan Jurnal Lokal di Bagian Ilmu Penyakit Dalam. SASARAN TUJUAN STRATEGIS 3 Menghasilkan lulusan yang mampu mendarmabaktikan keilmuannya melalui pelayanan berkualitas yang berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien. Indikator kinerja: -
Tersedianya Panduan Praktik Klinik (PPK) Ilmu Penyakit Dalam.
-
Tersedianya Clinical Pathway.
2. Meningkatnya indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan.
12
Indikator kinerja: -
Tersedianya kuisioner survey kepuasan pasien.
-
Terpenuhinya target indeks kepuasan pasien sekurang-kurangnya 96%.
SASARAN TUJUAN STRATEGIS 4 Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kepimimpinan dalam menyelenggarakan manajemen organisasi yang akuntabel dan profesional. 1. Ketersediaan struktur organisasi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis–I Ilmu Penyakit Dalam yang efektif dan terintegrasi. Indikator kinerja: -
Tersedianya Surat Keputusan (SK) struktur organisasi dari rektor dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
-
Tersedianya tupoksi yang jelas dan koordinasi yang baik.
-
Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen organisasi.
2. Meningkatnya
sumber
pendanaan
dari
dalam
dan
luar
negeri
untuk
penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi. Indikator kinerja: -
Adanya hibah peningkatan mutu pendidikan tinggi tingkat nasional sebanyak ≥ 1 per tahun.
-
Adanya hibah peningkatan mutu dan pelayanan dari pemerintah daerah sebanyak ≥ 1 per tahun.
-
Adanya hibah internasional sebanyak ≥ 1 sumber dana per tahun.
3. Berjalannya sistem penjaminan mutu yang baik. Indikator kinerja: -
Tersedia laporan bidang penjaminan mutu program studi yang tersusun rapi setiap semester.
-
Tersedianya check list monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana, kurikulum, dan sumber daya manusia meliputi peserta didik, dosen dan tenaga kependidikan minimal 2 x per tahun.
4. Berlakunya sistem reward dan punishment dalam pengembangan sumber daya manusia. Indikator kinerja: -
Hasil evaluasi kinerja dosen setiap semester dalam kategori baik ( > 80% dosen memenuhi kewajiban Tri Darma Perguruan Tinggi).
-
Hasil nilai rata-rata Satuan kinerja Pegawai dalam kategori baik ( > 75).
13
SASARAN TUJUAN STRATEGIS 5 Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu menghadapi era globalisasi. 1. Meningkatnya kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional. Indikator kinerja : - Terselenggaranya kerjasama dengan > 10 organisasi nasional per tahun. - Terselenggaranya kerjasama dengan > 2 organisasi internasional per tahun. - Terjalin kerjasama baru minimal 2 organisasi nasional/internasional per tahun. G. STRATEGI PENCAPAIAN STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS 1 1. Mendorong dosen divisi di Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsyiah melanjutkan pendidikan S3 dan/atau Spesialis Konsultan (Sp-II). 2. Melakukan pengiriman dosen untuk mengikuti degree dan non degree baik pada level nasional maupun internasional. 3. Melakukan rekrutment berkala dosen (tetap dan tidak tetap) 4. Mendorong dosen untuk mendapatkan sertifikat pendidik (AA/Pekerti/ Sertifikasi Dosen/Dosen pendidik Klinik) 5. Melakukan pembuatan dan update Buku Rancangan Pembelajaran secara berkala. 6. Melaksanakan bimbingan dan ujian rutin pada setiap tahap pendidikan dan divisi. 7. Melaksanakan bimbingan pada peserta didik yang akan mengikuti ujian nasional. 8. Melaksanakan workshop pelaksanaan ujian Objective Structure Clinical Examination (OSCE) nasional Program Pendidikan Dokter Spesialis–I Ilmu Penyakit Dalam. 9. Membuatkan jadwal kurikulum terstruktur dan terlaksana dengan baik. 10. Bimbingan dari dosen wali kepada peserta didik yang dibuktikan dengan Log Book. 11. Menyelenggarakan pelatihan e-learning bagi dosen dan peserta didik secara berkala. 12. Optimasi Information Communication Technology (ICT). 13. Membuat kebijakan bagi peserta didik untuk mengikuti kegiatan ilmiah nasional/internasional minimal 10 kali selama masa pendidikan. 14. Mengikuti Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) yang diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala. 15. Menginisasi kegiatan pengembangan kualitas dosen dan meningkatkan kompetensi peserta didik.
14
STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS 2 1. Mendorong dosen dan peserta didik untuk melakukan penelitian. 2. Mengupayakan penambahan sumber dana penelitian. 3. Menyediakan sumber dana bagi dosen dan peserta didik untuk publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional. 4. Membentuk tim perumus jurnal lokal Ilmu Penyakit Dalam. 5. Membentuk kerjasama antara Program Studi Ilmu Penyakit Dalam dengan institusi kedokteran dan kesehatan dan institusi terkait lainnya. 6. Menyelenggarakan workshop metodelogi penelitian secara berkala. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS 3 1. Melakukan sosialisasi berkala Panduan Praktik Klinik (PPK) pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala. 2. Melakukan evaluasi dan update berkala panduan Panduan Praktik Klinik pelayanan medik dan clinical pathway pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala. 3. Melaksanakan monitoring pelaksanaan Panduan Praktik Klinik dan clinical pathway pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala. 4. Menyediakan kuesioner survei kepuasan pasien. 5. Melakukan survei kepuasan pasien setiap 1 tahun sekali. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS 4 1. Menyusun uraian tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur jabatan. 2. Melakukan evaluasi berkala SOP pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, peserta didik, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala. 3. Melakukan kerjasama dengan mitra donor. 4. Membuat laporan bidang penjaminan mutu setiap semester.
15
5. Membuat checklist monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana, kurikulum dan sumber daya manusia. 6. Mendorong pemanfaatan teknologi informasi untuk memperbaiki administrasi akademik. 7. Memfasilitasi evaluasi kinerja dosen setiap semester. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN STRATEGIS 5 1. Menjalin kerjasama baru dan memperkuat kerjasama yang sudah ada`baik nasional maupun internasional dengan mengoptimalkan networking dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat termasuk dalam hal donasi. 2. Mendorong kegiatan share knowledge dengan narasumber organisasi nasional dan internasional secara reguler. 3. Mendorong dan mendukung kegiatan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
H. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI Faktor Internal a) Strategis 1. Staf pengajar berpendidikan pasca sarjana dan konsultan serta mengikuti selalu peningkatan keprofesiannya dengan aktif di pertemuan nasional dan internasional. 2. Peserta didik dengan kemampuan yang tinggi, berkomitmen memilih Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam-I Universitas Syiah Kuala. 3. Tersedianya tempat kuliah, laboratorium, diskusi kelompok serta sarana penunjang lain. 4. Keberadaan perpustakaan yang memadai. 5. Multi media yang siap dipakai dalam proses pembelajaran. 6. Adanya struktur organisasi tatalaksana yang sudah jelas. 7. Kurikulum pendidikan telah berhasil mendidik Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang mumpuni dengan angka drop out rendah. 8. Metode informasi/ komunikasi elektronik yang sudah dibenahi. 9. Terdapat beberapa penelitian yang termuat dalam majalah Internasional, atau disajikan dalam pertemuan ilmiah. 10. Telah menjadi prodi yang telah diakui sebagai prodi yang terakreditasi. 11. Diminati oleh calon peserta didik dari berbagai daerah di Indonesia. 12. Kerjasama internasional yang terbina.
16
Faktor Eksternal a) Opportunities 1. Terjalinnya kerja sama dengan berbagai instansi swasta ataupun negeri, domestik maupun regional dan internasioal, akan dapat dimanfaatkan untuk peng-upgrade diri dan peningkatan mutu lulusan. 2. Terdapat peluang berupa tawaran peningkatan kualitas dosen dengan pengiriman dosen keluar negeri. 3. Banyak organisasi yang bersedia memberi kerjasama dalam bentuk beasiswa. 4. Terdapat kesempatan kerja yang luas bagi lulusan program studi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam dari sektor swasta maupun negeri. b) Threat 1. Meningkatnya jumlah Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan program studi spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang berarti persaingan Dokter Spesialis lulusan Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala menjadi lebih ketat. 2. Globalisasi berdampak kemungkinan persaingan dengan dokter luar negeri yang bekerja di Indonesia. 3. Tingginya kesadaran Masyarakat mengenai dunia pengobatan yang mengharuskan anak didik lebih menghayati kepekaan konsumen. I. MATRIKS STRATEGI PENGEMBANGAN MENURUT KOMPONEN MASUKAN, PROSES, PROSES DAN KELUARAN 1. Analisa Lingkungan Internal Kelemahan
Kekuatan
Perluasan dan pemerataan akses • Bagian Ilmu • Rasio peserta didik terhadap luas
Penyakit
Dalam
ruangan diskusi dan ruang baca di
bekerjasama dengan Rumah Sakit
bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
RSUD dr. Zainoel Abidin untuk fasilitas
Kedokteran Unsyiah dan RSUD dr.
ruang baca yang juga tersedia di RS
Zainoel Abidin masih belum ideal
dan menyediakan sarana Wi-fi yang dapat digunakan peserta didik
17
•
Tidak memadainya daya tampung
Memprioritaskan penggunaan ruangan
ruang terhadap staff di Bagian Ilmu
yang ada untuk divisi-divisi di Penyakit
Penyakit Dalam FK di RSUD dr.
Dalam
Zainoel Abidin •
•
•
Memanfaatkan
penyebaran
informasi
Pendaftaran peserta didik baru
sehubungan dengan kegiatan Program
sebelumnya tidak banyak diketahui
Studi melalui media sosial termasuk
umum
pendaftaran peserta didik baru secara online
•
•
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing kurikulum Rendahnya tingkat kemampuan • Penerapan softskills seperti kemampuan berbahasa
Kompetensi yang meningkatkan interaksi
Inggris dan kemampuan presentasi
mahasiswa dengan jurnal asing
Kelulusan
Adanya
first taker pada ujian •
nasional sangat rendah •
•
Masih
sangat
sedikitnya
perubahan
kurikulum
yang
disesuaikan dengan kebutuhan program studi dan kompetensi ahli penyakit dalam
kualifikasi
dosen/ staff yang konsultan di divisi •
Mengirim
yang ada dalam melaksanakan tugas
mengambil
Minimnya jumlah Guru Besar dari FK
pemerataan konsultan di seluruh divisi
Unsyiah •
berbasis
•
tenaga
pengajar
Subspesialis
untuk untuk
Prodi Ilmu Penyakit Dalam menyokong civitas akademikanya untuk melakukan
Aktivitas penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh staf penelitian maupun menjadi narasumber di event-event skala nasional maupun
dosen masih sedikit
internasional.
Peningkatan Tata Kelola (good governance), Akuntabilitas dan Pencitraan Publik •
•
Manajemen Data Akademik belum
•
Adanya perbaikan system tata kelola FK
Optimal Lemahnya system Informasi
Unsyiah dengan pemberlakuan sistem
dan data base institusi di FK Unsyiah
data yang dapat di adopsi di Bagian IPD
Masih rendahnya skill pegawai sebagian •
Adanya pelatihan berkala di lingkungan
staff administrasi akademik
FK Unsyiah yang dapat diikuti oleh staff Bagian IPD dalam untuk perbaikan skill SDM di Penyakit Dalam
18
2. Analisa Lingkungan Eksternal Tantangan
Peluang
Perluasan dan pemerataan akses •
•
•
Konflik selama 30 tahun menyebabkan •
AdanyaPerdamaian dengan Lahirnya UU
anjloknya mutu pendidikan serta masih
Pemerintahan Aceh Nomor 11 Tahun
tingginya angkakemiskinan di Aceh
2006
Adanya stigma Aceh sebagai daerah •
Adanya UU nomor 32 tahun 2004 tentang
yang tidak aman akibat konflik
otonomi daerah dan UU nomor 25 tahun
Tsunami tahun 2004 menyebabkan
2005 tentang perimbangan keuangan
anjloknya perekonomian Aceh
pusat dan daerah •
Jangkauan
pasar
kerjalulusan
pasca
dan
rehab-rekon
Aceh
perdamaian
diharapkan meluas ke tingkat regional •
Meningkatnya
frekuensi
pemberitaan
media massa akan Aceh pasca Tsunami dan Perdamaian ikut memperbaiki citra Aceh sebagai daerah yang aman •
Tersedianya dana ban tuan/hibah dari para
donator untuk membantu proses
recovery pendidikan akibat tsunami di Aceh melalui program competitive grant Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing •
Sulitnya mengembangkan penelitian •
Meningkatnya
dan
terhadap dunia riset yang ditandai dengan
pengabdian
berbasis
permasalahan lokal untuk menjadi problem
solver
dari
perhatian Pemerintah
meningkatnya hibah penelitian
berbagai •
permasalahan yang ada di daerah
Kerjasama
dengan
Universitas luar
negeri untuk mengembangkan riset di bidang penyakit dalam •
Program
Studi
Pendidikan
Dokter
Spesialis ilmu penyakit dalam FK Unsyiah sebagai salah satu program studi dengan sebaran alumni yang semakin merata di setiap RS kabupaten di propinsi Aceh
19
Peningkatan Tata Kelola (good governance), Akuntabilitas dan Pencitraan Publik •
•
Kurang
terpublikasinya
kegiatan •
Tingginya penggunaan teknologi informasi
internal Program Studi Ilmu Penyakit
di Indonesia
Dalam
Unsyiah sedang dalam proses pembenahan
FK Unsyiah
ke
lingkungan •
eksternal
menuju status BHMN/BHP
Tata kelola Program Studi yang masih •
Semakin tingginya kesadaran masyarakat
terikat ole tata kelola universitas dan
akan akuntabilitas dan pencitraan publik
Fakultas
J. STRATEGI PENDEKATAN KEBIJAKAN Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1
Penyakit
Dalam
Universitas
Syiah
Kuala
merupakan
roadmap
pengembangan Program Studi pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam 2011– 2025, yang mana dokumen ini sebagai acuan dalam penyusunan dan implementasi kegiatan dari sistem perencanaan yang akan menghasilkan seperangkat kebijaksanaan dan rencana program pengembangan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam selama 18 tahun kedepan. Dokumen Renstra Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam Universitas Syiah Kuala ini disusun secara terarah dan terukur sesuai dengan tahapan pengembangan dan target serta sasaran yang akan dicapai. Renstra juga merupakan alat dan strategi yang dipakai dalam mewujudkan Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam sesuai dengan target yang telah dicanangkan. Berdasarkan tahapan pengembangan dan pembangunan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam, Rencana Strategis (Renstra) 2013-2017 atau tahap II merupakan kelanjutan dari tahapan yang telah dilalui pada tahun 2007-2012 atau tahap I. Dalam mengimplementasikan
program untuk mewujudkan visi dan misi
yang sesuai dengan target capaian, maka diperlukan strategi jadwal pelaksanaan program sehingga efektif. Terkait dengan hal tersebut maka Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam telah menjabarkan rencana pembangunan berkelanjutan menjadi beberapa tahapan dengan tetap berbasis pada 3 (tiga) pilar, yaitu: 1). pemerataan dan perluasan akses, 2). Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, 3).Penguatan tata kelola (good governance), akuntabilitas, dan pencitraan publik.
20
Penjabaran program pada setiap periode pelaksanaan didasarkan pada prioritas dan kebutuhan riil Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam dengan mengacu kepada rencana pembangunan pendidikan nasional jangka panjang. Berikut adalah periode penjabaran rencana pembangunan jangka berkelanjutan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; (1) Periode I, Peningkatan Kapasitas & Modernisasi (2011-2015), (2) Periode II, Penguatan Pelayanan & Daya saing Regional (2016-2020), (3) Periode III, Daya Saing Internasional (2021-2025), Terkait dengan target rencana strategi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Penyakit Dalam maka untuk dapat menjalankan amanat terhadap pembangunan pendidikan nasional, maka Program Studi Pendidikan Dokter SpesialisI Penyakit Dalam telah memperjelas arah tujuan yang dituangkan ke dalam visi, misi, dan tata nilai yang harus dijalankan dengan mengacu kepada amanat perundangundangan berikut: 1) Undang-Undang Dasar 1945, 2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang 25 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, 3) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 4) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tentang Perguruan Tinggi dan 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi Negeri Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum 5) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 200/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Laksana Universitas Syiah Kuala
K. FOKUS PROGRAM DAN CAPAIAN KEGIATAN RENCANA STRATEGI 1.
Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra Periode I, peningkatan kapasitas dan modernisasi (2011-2015) Pada
periode
I
sebelumnya
fokus
rencana
strategis Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala adalah peningkatan kapasitas dan modernisasi (2011-2015). Periode ini menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia (Human resources) dan infrastruktur yang menyokong sistem pembelajaran. Namun, aspek perbaikan sistem tetap dimasukkan walaupun pada periode ini infrastruktur penyokong sistem belum sempurna. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam telah melaksanakan berbagai program yang difokuskan pada pencapaian dari tiga pilar
21
sebagai landasan program pengembangan Program Studi Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam: 1) Pemerataan dan perluasan akses; Bidang ini diarahkan untuk meningkatkan daya tampung Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam dalam menerima peserta didik dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua golongan masyarakat. Penerimaan calon peserta didik juga dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan jumlah antara laki-laki dan perempuan. Dari sisi asal domisili, pemerataan dan perluasan akses pendidikan di periode I ini difokuskan di tingkat lokal (Provinsi Aceh) dan nasional. Program ini sekaligus juga mendukung kebijakan pemerintah meningkatkan kesempatan pada masyarakat Aceh untuk belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global. Pemerataan akses di tingkat lokal membuka peluang bagi masyarakat Aceh yang belum atau masih sedikit keterwakilannya di prodi ini dan akses ke daerah lain di Indonesia yang berada di luar Aceh juga dibuka secara lebar. Selain membuka akses pendidikan, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala juga meluaskan akses dengan membuka hubungan dengan universitas lain untuk mengembangkan riset. Pendataan alumni juga menjadi poin penting bagi mempermudah akses lulusan saat masuk di dunia kerja. Kebijakan bidang pemerataan dan perluasan akses pendidikan secara rinci ditujukan untuk: program promosi, pengembangan sistem riset, dan membuka jaringan dengan alumni. 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; Bidang ini diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta menghasilkan karya-karya akademik yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan sehingga Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menjadi Program Studi unggulan
di
tingkat
nasional.
Pencapaian
kondisi tersebut
memerlukan waktu dan proses yang terus dirancang secara bertahap. Untuk menjamin terjadinya peningkatan secara berkelanjutan, diperlukan sistem penjaminan mutu berdasarkan baku mutu yang terus dikembangkan secara berkelanjutan. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing mencakup tiga bidang tridharma pendidikan tinggi. Peningkatan mutu dan relevansi pada bidang pendidikan diukur dari
pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik yang lebih tinggi yang
22
memungkinkan lulusan proaktif pada perubahan masyarakat dalam berbagai bidang, baik di tingkat lokal, nasional maupuan global. Oleh karena itu, selain menguasai hard skill (kompentensi keilmuan), lulusan prodi ini juga harus menguasai soft skill (kompetensi pendukung) yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan seperti berkomunikasi (dalam bahasa Indonesia, lokal dan Inggris), bekerja dalam tim, berpikir kritis, menguasai teknologi informasi, dan memiliki jiwa entrepreneurship dan kepemimpinan yang kuat. Guna mencapai tujuan tersebut, kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu penyakit Dalam akan terus menerus disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat, proses pembelajaran harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sarana dan prasarana akademik terus ditingkatkan, dan pembinaan non-kurikuler harus mengacu pada pengembangan kreativitas, dan kepemimpinan mahasiswa. Selain itu, untuk meningkatkan daya saing di tingkat nasional, dilakukan standarisasi dengan lembaga akreditasi di tingkat nasional. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah terakreditasi B oleh LAM-PTKes sejak 16 Mei 2012 dan akan mengajukan kembali peninjauan akreditasi pada tahun 2017. Kebijakan bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing secara rinci ditujukan untuk pengembangan kemampuan akademik, penguasaan teknologi informasi, peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan soft skill, serta standarisasi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu penyakit Dalam. 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik; Bidang ini diarahkan pada penguatan kapasitas Ilmu Penyakit Dalam untuk mewujudkan diri sebagai organisasi pendidikan tinggi yang sehat, mandiri dan akuntabel serta memiliki citra yang sangat positif di masyarakat sebagai perguruan tinggi yang berkualitas, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan setiap tahunnya melakukan audit internal yang saat ini telah memasuki Siklus 3 Audit Internal Mutu Akademik (AIMA). Fakultas Kedokteran Unsyiah juga berusaha mengoptimalkan fungsi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu Universitas Syiah Kuala (LP3M) dalam mengevaluasi kinerja di lingkungan Fakultas Kedokteran Unsyiah. Kebijakan penguatan tata kelola, relevansi dan pencitraan publik secara rinci diarahkan untuk perbaikan sumber daya proses belajar-mengajar dan manajemennya, perbaikan sistem pembelajaran, penguatan manajemen internal, peningkatan kapasitas layanan profesional.
23
2. Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra Periode II, Penguatan Pelayanan & Daya saing Regional (2016-2020) Fokus rencana strategis Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala pada periode II (tahun 2016– 2020) ditekankan pada pembangunan penguatan pelayanan. Berdasarkan evaluasi implementasi program berdasarkan acuan rencana strategis periode I terhadap rasio kebutuhan dan ketersediaan sarana (Infrastuktur) dan prasarana (Sumber daya Manusia) pendidikan menjadi optimal, fokus selanjutnya adalah upaya meningkatkan mutu pendidikan agar relevan dan berdaya saing melalui penguatan sistem adminisitrasi dan akademik. Porsi pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia tetap dimasukkan dengan porsi yang berbeda dibandingkan periode I. Sasaran dan program-program kerja yang terkait harus mampu menjawab tuntutan mutu dari kapasitas pendidikan yang semakin besar dan desentralisasi fiskal, otonomi daerah yang semakin dewasa serta Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ditahun 2016. Standar mutu yang berkesinambungan pada periode ini diharapkan relevan dengan pasar regional berdasarkan pada benchmarking yang obyektif dan realistis. Program kerja yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan kebutuhan pasar regional menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai daya saing yang diinginkan. 1) Pemerataan dan perluasan akses; Pemerataan dan perluasan akses diperiode II ini ditekankan pada level nasional dan regional dengan tidak melupakan aspek lokal. Penerimaan calon peserta didik baru tetap memberikan porsi yang besar untuk peminat dari provinsi aceh untuk mengakomodir kebutuhan daerah yang dikuatkan dengan surat-surat rekomendasi dari bupati/walikota setempat dengan tetap mengacu pada kecukupan tenaga spesialis di daerah. Kebijakan penerimaan calon peserta didik dari luar aceh juga tetap dilanjutkan. Dalam tahap berikutnya, direncanakan untuk membuka program studi Subspesialis dalam lingkungan Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam. Tenaga pengajar yang disekolahkan untuk melanjutkan jenjang Subspesialis, diharapkan bisa membangun jaringan riset pada universitas luar terkait yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan riset di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing;
24
Guna meningkatkan mutu lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala sehingga mampu bersaing ditingkat regional Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam menyokong civitas akademikanya untuk bisa mengikuti event-event berskala regional baik berupa kompetisi, workshop maupun seminar. Civitas Akademika Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam juga didorong untuk aktif berperan sebagai narasumber disemua event-event nasional dan regional. Disamping itu, Jurnal Kedokteran Universitas Syiah Kuala (JKU) diharapkan dapat menjadi jurnal rujukan nasional dan diakui sebagai salah satu jurnal ilmiah bergengsi di level nasional. Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala juga berusaha meningkatkan daya saing di level regional dan internasional dengan mendatangkan tenaga pengajar lulusan dalam dan luar negeri dari jenjang S2 dan S3. Selain itu, tenaga pengajar lama juga di motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat S3. Peningkatan daya saing dilakukan dengan melakukan standarisasi pendidikan dengan bantuan akreditasi. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Ked1okteran Universitas Syiah Kuala menargetkan Akreditasi A pada visitasi LAM-PTKes selanjutnya. Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam menguatkan pelayanan penelitian dan pengembangan teknologi menuju fakultas riset. Strategi penguatan pelayanan ini merupakan milestone peralihan fokus atau penekanan dari pembangunan aspek kuantitas kepada aspek kualitas. 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik; Pilar ketiga ini merupakan bidang prioritas pada periode II ini karena merupakan titik tekan dari perbaikan sistem. Dalam periode ini, penguatan di bidang ini difokuskan pada digitalisasi data akademik dan dosen, sentralisasi data dan evaluasi berkala. Digitalisasi data dilakukan pada data akademik peserta didik dan dosen termasuk, digitalisasi jurnal, skripsi, dan publikasi lain. Digitalisasi data ini berguna untuk menjaga data-data berharga dan juga menunjukkan kesiapan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala memasuki era paperless. Akses data ini dipermudah dengan adanya local area network (LAN). Faktor promosi atas data yang terdigitalisasi dibantu dengan keberadaan website resmi FK Unsyiah, www.fk.unsyiah.ac.id. Dengan data yang
25
terpusat, semua pihak yang berkepentingan dalam bidang akademik maupun non akademik dapat langsung mengakses lewat pelayanan satu pintu. Dengan adanya digitalisasi dan sentralisasi data, evaluasi akan mudah dilakukan. Fakultas Kedokteran Unsyiah lewat Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu Universitas Syiah Kuala (LP3M) berupaya mengevaluasi kinerja dan tingkat kepuasan dosen, mahasiswa dan staf administrasi dilingkungan prodi secara berkala. Hasil evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki performance prodi kedepan menjadi lebih baik.
3.
Fokus Program dan capaian kegiatan Renstra Periode III, Daya Saing Internasional (2021-2025) Periode III merupakan periode puncak dalam rencana strategis pengembangan
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Dalam periode ini, prodi ini diharapkan bisa menjadi Fakultas Kedokteran yang disegani di level nasional dan regional serta mampu bersaing di tingkat intenasional. Pada dasarnya, program kerja yang diajukan di periode ini tidak jauh berbeda dengan periode II, yaitu penguatan pelayanan dan daya saing regional. Hal ini terjadi karena pola pengembangan regional dan internasional hanya memiliki sedikit perbedaan di tataran cakupan geografis dan mutu. Pada periode ini, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala diharapkan sudah mencapai sasaran optimal dalam menjalankan visi dan misinya.
26
BAB IV PENUTUP
Rencana Strategis dan rencana operasional Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala 2011–2025 ini merupakan dasar bagi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Program Studi dan unit-unit kerja pelaksanaannya. Oleh karena itu, setiap unit kerja diwajibkan mengacu dan menyelaraskan kegiatan pada Rencana Strategis ini. Jika dalam perjalanan rencana strategis ini mengalami kendala yang signifikan, maka data dilakukan perubahan yang dipimpin langsung oleh Kepala Bagian dan Kepala Program Studi Ilmu Penyakit Dalam yang diikuti oleh seluruh staf dan disetujui oleh dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Rencana Strategis ini akan dijabarkan ke dalam Rencana Operasional dan akan dilengkapi dengan program-program kerjanya untuk keperluan evaluasi keberhasilan pelaksanaannya.
27
LAMPIRAN
PENETAPAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 ILMU PENYAKIT DALAM 2011–2025
28
Tujuan
Sasaran Program
Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Menyelenggarakan kurikulum pendidikan yang diterapkan secara nasional berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan penyesuaian kebutuhan lokal
Kondisi Indikator Kinerja saat ini (2013-2015) 2016 Buku Rancangan Pengajaran (BRP) sesuai modul dalam kurikulum. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan di RS Pendidikan Utama (RSPU) dan Fak. Kedokteran Unsyiah meliputi ruang diskusi, Ruang Baca, Ruang tindakan, Mini Laboratorium Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ruang perawatan, IGD, poliklinik, ruang Skill Lab, Laboratorium Biomedik dan perpustakaan induk Dosen dengan kualifikasi spesialis konsultan di setiap divisi
Target Pencapaian Kinerja 2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
90 %
90 %
95 %
95 %
95 %
95 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
41,6 %
41,6 %
40 %
58 %
58 %
70 %
70 %
80 %
85 %
95 %
100 %
29
Meningkatnya standar mutu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen
Terakreditasinya program studi oleh LAM-PTKes dengan nilai A untuk reakreditasi pada tahun 2017 Rasio dosen : peserta didik sesuai yang ditetapkan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia yaitu 1 : 3 Pemenuhan target sebanyak 50 % dari total dosen yang memiliki sertifikat pendidik (AA/Pekerti/Sertifik asi Dosen/Dokter Pendidik Klinik). Target pada tahun 2025 jumlah dosen dengan kualifikasi S3 sebanyak 30 % dan kualifikasi spesialis konsultan sejumlah 75 % dari total dosen.
Meningkatkan mutu Optimalisasi sistem proses belajar e–Learning
-
-
95 %
95 %
95 %
99 %
99 %
99 %
100 % 100 % 100 %
95 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
79,6 %
83,4 % 88,8 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
30 %
30 %
50 %
50 %
60 %
60 %
70 %
85 %
90 %
95 %
100 %
30
(www.elearning.uns mengajar yang di ukur melalui output yiah.ac.id) dalam lulusan proses belajar mengajar Sebanyak lebih dari 30 % lulusan memiliki IPK > 3,5 Sebanyak lebih dari 50 % first taker lulus ujian Nasional Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Tercapainya masa kelulusan tepat waktu sebanyak lebih dari 50 % peserta didik Peserta didik mengikuti kegiatan ilmiah nasional/Internation al minimal 10 kali selama masa pendidikan
Menghasilkan Meningkatnya lulusan yang kuantitas dan mampu kualitas Penelitian melakukan penelitian kedokteran yang
Partisipasi dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik sejumlah 10 Penelitian per tahun
-
-
50 %
50 %
70 %
70 %
80 %
85 %
95 %
95 %
100 %
-
25 %
30 %
50 %
60 %
70 %
80 %
85 %
90 %
95 %
100 %
25 %
30 %
50 %
70 %
70 %
80 %
80 %
85 %
90 %
95 %
100 %
40 %
50 %
50 %
70 %
70 %
80 %
80 %
85 %
90 %
95 %
100 %
50 %
50 %
60 %
65 %
70 %
75 %
80 %
85 %
90 %
95 %
100 %
31
berdaya saing dan berkualitas di bidang Ilmu Penyakit Dalam
Perolehan Hak Atas kekayaan Intelektual (HaKI) dari peserta didik maupun dosen sebanyak ≥ 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah
Menghasilkan lulusan yang mampu mendarmabaktik an keilmuannya melalui Meningkatkan pelayanan pelayanan kepada berkualitas yang pasien berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Publikasi Jurnal International sebanyak ≥ 2 per tahun Publikasi Jurnal Nasional terakreditasi sebanyak lebih dari 3 per tahun Publikasi Jurnal Nasional tidak terakreditasi lebih dari 5 per tahun
Tersedianya Panduan Praktik Klinik (PPK) Ilmu Penyakit Dalam
-
-
-
17 %
17 %
20 %
25 %
30 %
40 %
45 %
50 %
33 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
-
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
-
33 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
32
Meningkatnya indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan
Tersedianya Clinical Pathway
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tersedianya kuisioner survey kepuasan pasien
70 %
70 %
80 %
80 %
80 %
90 %
90 %
95 %
95 %
100 % 100 %
85 %
85 %
85 %
90 %
90 %
90 %
90 %
95 %
95 %
95 %
Surat Keputusan (SK) struktur organisasi dari rektor dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tupoksi yang jelas dan koordinasi yang baik
50 %
75 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhinya target indeks kepuasan pasien sekurangkurangnya 96%. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kepimimpinan dalam menyelenggarak an manajemen organisasi yang akuntabel dan profesional
Ketersediaan struktur organisasi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis–1 Ilmu Penyakit Dalam yang efektif dan terintegrasi
Meningkatnya sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri untuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen organisasi Hibah peningkatan mutu pendidikan tinggi tingkat nasional sebanyak ≥
75 %
80 %
80 %
85 %
85 %
90 %
95 %
95 %
100 %
100 %
33
penyelenggaraan Tri 1 per tahun Darma Perguruan Tinggi
Berjalannya sistem penjaminan mutu yang baik
Berlakunya sistem reward dan punishment dalam pengembangan sumber daya manusia
Hibah peningkatan mutu dan pelayanan dari pemerintah daerah sebanyak ≥ 1 per tahun Hibah internasional sebanyak ≥ 1 sumber dana per tahun Laporan bidang penjaminan mutu program studi yang tersusun rapi setiap semester Check list monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana, kurikulum, dan sumber daya manusia meliputi peserta didik, dosen dan tenaga kependidikan minimal 2 x per tahun Evaluasi kinerja dosen setiap semester dalam kategori baik ( > 80% dosen memenuhi
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
75 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
30 %
40 %
50 %
60 %
65 %
30 %
60 %
80 %
90 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
75 %
80 %
85 %
90 %
95 %
100 %
34
kewajiban Tri Darma Perguruan Tinggi) Nilai rata-rata Satuan kinerja Pegawai dalam kategori baik ( > 75) Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan mampu menghadapi era globalisasi
Meningkatnya kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terselenggaranya kerjasama dengan > 2 organisasi internasional per tahun
50 %
50 %
60 %
60 %
70 %
75 %
80 %
90 %
90 %
95 %
Terjalin kerjasama baru minimal 2 organisasi nasional/internasion al per tahun
50 %
50 %
60 %
60 %
70 %
75 %
80 %
90 %
95 %
95 % 100 %
Terselenggaranya kerjasama dengan > 10 organisasi nasional per tahun.
100 %
35
LAMPIRAN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 ILMU PENYAKIT DALAM
TAHUN 2011 – 2025
36
PROGRAM I PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES
Orientasi Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Tujuan pembangunan strategi Menyelenggarakan kurikulum pendidikan yang diterapkan secara nasional berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan penyesuaian kebutuhan lokal, melalui: -
Tersedianya Buku Rancangan Pengajaran (BRP) sesuai modul dalam kurikulum.
-
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pendidikan di RS Pendidikan Utama (RSPU) dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala meliputi ruang diskusi, Ruang Baca, Ruang tindakan, Mini Laboratorium Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ruang perawatan, IGD, poliklinik, ruang Skill Lab, Laboratorium Biomedik, Perpustakaan Induk.
-
Tersedianya Dosen dengan kualifikasi spesialis konsultan di setiap divisi.
Strategi pengembangan 1.
Mendorong dosen divisi di Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsyiah melanjutkan pendidikan S3 dan/atau Spesialis Konsultan (Sp-2).
2.
Melakukan pengiriman dosen untuk mengikuti degree dan non degree baik pada level nasional maupun internasional.
3.
Melakukan rekrutment berkala dosen (tetap dan tidak tetap).
4.
Mendorong dosen untuk mendapatkan sertifikat pendidik (AA/Pekerti/ Sertifikasi Dosen/Dosen pendidik Klinik).
5.
Melakukan pembuatan dan update Buku Rancangan Pembelajaran secara berkala.
6.
Melaksanakan bimbingan dan ujian rutin pada setiap tahap pendidikan dan divisi.
7.
Melaksanakan bimbingan pada peserta didik yang akan mengikuti ujian nasional.
8.
Melaksanakan workshop pelaksanaan ujian Objective Structure Clinical Examination (OSCE) nasional Program Pendidikan Dokter Spesialis–1 Ilmu Penyakit Dalam.
9.
Membuatkan jadwal kurikulum terstruktur dan terlaksana dengan baik.
10. Bimbingan dari dosen wali kepada peserta didik yang dibuktikan dengan Log Book. 11. Menyelenggarakan pelatihan e-learning bagi dosen dan peserta didik secara berkala. 12. Optimasi Information Communication Technology (ICT). 13. Membuat
kebijakan
bagi
peserta
didik
untuk
mengikuti
kegiatan
ilmiah
nasional/internasional minimal 10 kali selama masa pendidikan.
37
14. Mengikuti Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) yang diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala. 15. Menginisasi kegiatan pengembangan kualitas dosen dan meningkatkan kompetensi peserta didik.
No.
1.
Sasaran
Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan akademik yang berkualitas dan profesional
Strategi Pencapaian
Indikator Kunci & Target Capaian
Menyelenggarakan kurikulum pendidikan yang diterapkan secara nasional
Tersedianya Buku Rancangan Pengajaran (BRP)
Meningkatkan standar mutu pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit Dalam Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen Meningkatkan mutu proses belajar mengajar yang diukur melalui output lulusan
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pendidikan Tersedianya dosen dengan kualifikasi spesialis konsultan Terakreditasinya program studi oleh LAM - PTKes
Pemenuhan rasio dosen & Sertifikasi Pendidik Optimalisasi sistem e-learning Sebanyak ≥ 30% lulusan memiliki IPK ≥ 3,5 Sebanyak ≥ 50% first taker lulus ujian nasional Kelulusan tepat waktu sebanyak ≥ 50% Kegiatan ilmiah nasional/ internasional minimal 10 kali
Target Tahun
Kondisi saat Ini
2011 - 2015
2016 - 2020
2021 - 2025
100 %
100 %
100 %
100 %
90 %
90 %
99 %
100 %
41,6 %
41,6 %
70 %
100 %
-
-
99 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
30 %
30 %
60 %
100 %
-
-
100 %
100 %
-
-
70 %
100 %
25 %
25 %
80 %
100 %
40 %
40 %
80 %
100 %
38
PROGRAM 2 PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING
Orientasi Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan penelitian kedokteran yang berdaya saing dan berkualitas di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Tujuan pembangunan strategi Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penelitian. Indikator kinerja: -
Partisipasi dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik sejumlah 10 Penelitian per tahun.
-
Perolehan Hak Atas kekayaan Intelektual (HaKI) dari peserta didik maupun dosen sebanyak ≥ 2.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah. Indikator kinerja: -
Publikasi Jurnal International sebanyak ≥ 2 per tahun.
-
Publikasi Jurnal Nasional terakreditasi sebanyak lebih dari 3 per tahun.
-
Publikasi Jurnal Nasional tidak terakreditasi lebih dari 5 per tahun.
Mendirikan Jurnal Lokal di Bagian Ilmu Penyakit Dalam.
Strategi pengembangan 1.
Mendorong dosen dan peserta didik untuk melakukan penelitian.
2.
Mengupayakan penambahan sumber dana penelitian.
3.
Menyediakan sumber dana bagi dosen dan peserta didik untuk publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional.
4.
Membentuk tim perumus jurnal lokal Ilmu Penyakit Dalam.
5.
Membentuk kerjasama antara Program Studi Ilmu Penyakit Dalam dengan institusi kedokteran dan kesehatan dan institusi terkait lainnya.
6.
Menyelenggarakan workshop metodelogi penelitian secara berkala.
39
No.
Sasaran
Strategi Pencapaian Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian
2.
Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan penelitian kedokteran yang berdaya saing dan berkualitas
Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah
Mendirikan jurnal lokal di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Indikator Kunci & Target Capaian Partisipasi dosen dengan melibatkan peserta didik sejumlah 10 penelitian per tahun Perolehan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dari peserta didik maupun dosen sebanyak ≥ 2 Publikasi Jurnal Internasional sebanyak ≥ 2 per tahun. Publikasi Jurnal Nasional terakreditasi sebanyak ≥ 3 per tahun Publikasi Jurnal Nasional tidak terakreditasi ≥ 5 per tahun
Kondisi saat Ini
Target Tahun 2011 -2015
2016 - 2020
2021 -2025
50 %
50 %
75 %
100
-
-
20 %
50 %
33 %
33 %
100 %
100 %
-
-
100 %
100 %
-
-
100 %
100 %
-
-
95 %
100 %
40
PROGRAM 3 PENINGKATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK
Orientasi Menghasilkan lulusan yang mampu mendarmabaktikan keilmuannya melalui pelayanan berkualitas yang berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Tujuan pengembangan strategi Meningkatkan pelayanan kepada pasien. Indikator kinerja: -
Tersedianya Panduan Praktik Klinik (PPK) Ilmu Penyakit Dalam.
-
Tersedianya Clinical Pathway.
Meningkatnya indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan. Indikator kinerja: -
Tersedianya kuisioner survey kepuasan pasien.
-
Terpenuhinya target indeks kepuasan pasien sekurang-kurangnya 96%.
Strategi pengembangan 1.
Melakukan sosialisasi berkala Panduan Praktik Klinik (PPK) pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala.
2.
Melakukan evaluasi dan update berkala panduan Panduan Praktik Klinik pelayanan medik dan clinical pathway pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala.
3.
Melaksanakan monitoring pelaksanaan Panduan Praktik Klinik dan clinical pathway pada semua staf pengajar dan tenaga kependidikan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, mahasiswa, perawat, alumni, pihak manajemen Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin, Fakultas Kedokteran dan Rektorat Universitas Syiah Kuala.
4.
Menyediakan kuesioner survei kepuasan pasien.
5.
Melakukan survei kepuasan pasien setiap 1 tahun sekali.
41
No.
3.
Sasaran Menghasilkan lulusan yang mampu mendarmabak tikan keilmuannya melalui pelayanan berkualitas yang berbasis pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Strategi Pencapaian
Indikator Kunci & Target Capaian
Meningkatkan pelayanan kepada pasien
Tersedianya Panduan Praktik Klinik (PPK) Ilmu Penyakit Dalam. Tersedianya Clinical Pathway. Tersedianya kuisioner survey kepuasan pasien
Meningkatkan indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan
Terpenuhinya target indeks kepuasan pasien sekurangkurangnya 96%
Target Tahun
Kondisi saat Ini
2011 -2015
2016 - 2020
2021 -2025
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
70 %
70 %
90 %
100 %
85 %
85 %
90 %
100 %
42