DAMPAK PROGRAM CAHAYA 1000 DESA AL-AZHAR PEDULI UMMAT TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI DUSUN MEKAR ASIH DESA PAMOYANAN KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN CIANJUR SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
oleh Ratna Ersya Sallyda 109054100001
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi/tesis/disertasi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1/strata 2/ strata 3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 30 Januari 2014
Ratna Ersya Sallyda
ABSTRAK Kemiskinan merupakan masalah sosial yang kompleks terkait dengan dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Faktor penyebab kemiskinan antara lain rendahnya taraf pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya lapangan kerja dan keterisolasian. Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan,Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan merupakan daerah miskin dari keterisolasi. Dusun tersebut belum terjangkau oleh pemerintah dari segi pembangunan. Padahal tujuan pembangunan adalah mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera secara merata. Untuk meningkatkan taraf hidup, penghidupan, dan kehidupan masyarakat miskin diperlukan pemberdayaan, namun hampir dipastikan masyarakat miskin tidak memiliki kesanggupan untuk melakukan pemberdayaan terhadap diri mereka sendiri. Kondisi inilah yang dialami oleh warga di Dusun Mekarasih. Al-Azhar Peduli Ummat merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli dengan kondisi kemiskinan di Dusun tersebut. Melalui program Cahaya 1000 Desa, Al-Azhar Peduli Ummat melakukan program pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak program Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan potensi air untuk di ubah menjadi energi mekanik (putaran) yang di transmisikan (dihubungkan) ke generator untuk menghasilkan energi listrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa program Cahaya 1000 Desa memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat di Dusun Mekarasih, antara lain masyarakat sudah mengetahui cara pembuatan PLTMH yang bertujuan agar masyarakat dapat merawat dan menjaganya apabila ada kerusakan terhadap PLTMH. Selain itu, masyarakat Dusun Mekarasih juga mendapatkan pemberdayaan di bidang sosial, budaya, ekonomi, penerang, mendirikan koperasi, fasilitas media komunikasi, mengurangi biaya pengeluaran, dan hiburan, sehingga dengan adanya program ini kehidupan masyarakat di Dusun Mekarasih semakin sejahtera.
Kata Kunci : Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat, Program Cahaya 1000 Desa
i
KATA PENGANTAR ِﻦ اﻟﺮَّﺣِ ْﯿﻢ ِ َﺴ ِﻢ اﻟﻠّ ِﮫ اﻟ ّﺮَﺣْﻤ ْ ِﺑ
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam, sehingga kita dapat menikmati rahmat sekalian alam. Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah salah satu syarat penyelesaian program strata satu di Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut berjudul “DAMPAK PROGRAM CAHAYA 1000 DESA AL AZHAR PEDULI UMMAT TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI DUSUN MEKARASIH DESA PAMOYANAN, KEC CIBINONG, KAB CIANJUR SELATAN”. Penulis juga mengharapkan segala bentuk masukan berupa kritik atau saran-saran yang bersifat membangun dalam menyempurnakan skripsi ini, mengingat kemampuan penulis yang masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Selama dalam proses pembuatan skripsi yang penulis lalui, tidak ada pekerjaan yang sukses dilakukan dalam kesendirian. Dibalik keberhasilan selalu ada yang memberi semangat, bimbingan, bantuan dan do’a. untuk penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan banyak berterima kasih atas bantuan dan jasa yang diberikan oleh semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya : 1. Ayah tercinta Syamsir Alam dan Mama tercinta Ratna Eri Rahmayanis yang telah memberikan do’a, kasih sayang, kesabaran, dorongan motivasi serta pengorbanan yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan sesuatu yang mudah-mudahan dapat dijadikan suatu kebanggaan.
ii
2. Bapak DR.Asep Usman Ismail, MA dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan fikiran, serta arahan kepada penulis pada penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Dr. Arief Subhan, M,Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suprapto M.Ed selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MAselaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Siti Napsiyah Ariefuzzaman, M.SW dan Bapak Ahmad Zaki, M.Si sebagai Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial dan Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal untuk meraih cita-cita dimasa depan dan seluruh staff Tata Usaha serta staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 6. Bapak Rahmatullah Siddik, Bapak Rosihan selaku pengurus Al-Azhar Peduli Ummat dan Bapak Kusnadi beserta masyarakat Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan yang telah membantu dan memberikan informasi dalam proses penyusunan skripsi ini. 7. Kakak Rafiqa Fijra, S.T, Kameh Farabi, S.T dan Uda Adil Mubarak, M.Si terima kasih banyak telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 8. Adik Ku tersayang Muhammad Rhidanda Syaputra yang selalu medo’akan dan memberikan dukungannya untuk kakak. 9. Uni Sari, Kakak Ully, Uda Arfi, Adilla, Nesty dan keluarga yang lainnya terima kasih banyak atas dukungan, do’a yang diberikan serta semangat kepada penulis.
iii
10 Sahabat Ku Nurul Aqidah, Ria Fidiyanti, Nindi Tiara Wati, Millata Hanifa, Nandya Zahra Yusella, Ni’matul Farida, Irhineu Dwi Wahyudi, Rizka Carissa, Hanifa Sya’adilla, Ade Mega Suryani, Zulbaida Febriatun, Momba Donna Sari Lubis dan Abiyudin yang selalu
mendukung
serta
memberikan
motivasi
di
sela-sela
kesibukannya. 11 Teman-teman Ku seperjuangan khususnya Kesejahteraan Sosial angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi. 12 Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah memberikan bantuan dan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, semoga Allah SWT memberikan kemudahan atas semuanya dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun bagi penulis. Amin Ya Robbal Alamin…
Depok, 17 Januari 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………......i KATA PENGANTAR................................................................................. ...…ii DAFTAR ISI ............................................................................................... …...v DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. viii BAB I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ........................................................... …...1
B.
Perumusan dan Pembatasan Masalah .......................... .......6 1 Pembatasan Masalah .............................................. .......6 2 Perumusan Masalah ................................................ .......7
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... …...7 1 Tujuan Penelitian .................................................... …...7 2 Manfaat Penelitian ................................................. …...7
D.
Metodologi Penelitian ……………………………….. …...8 1 Jenis Penelitian ....................................................... …...8 2 Pendekatan Penelitian ............................................. …...8 3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................. …...9 4 Teknik Pemilihan Informan..................................... ….10 5 Informan Penelitian................................................. ….10 6 Sumber Data ........................................................... ….11 7 Teknik Pengumpulan Data ...................................... ….12
BAB II
E.
Teknik Analisis Data .................................................. ….13
F.
Teknik Keabsahan Data .............................................. .....14
G.
Tinjauan Pustaka ……………………………………. …..14
H.
Sistematika Penulisan ……………………………….. ….15
LANDASAN TEORI A
Dampak ..................................................................... ….17 1 Pengertian Dampak …….……………………….. .. ….17
v
B
Program ..................................................................... ….18 1 Pengertian Program ……………………………….. ….18 2 Macam-macam Program …………………………... …19 3 Tujuan Program …………………………………… ….20
C
Pemberdayaan Masyarakat.......................................... ….20 1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ..................... ….20 2 Pemberdayaan Sebagai Proses ................................ ….24 3 Indikator Keberdayaan ............................................ ….25 4 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat ........................ ….26 5 Tujuan Pemberdayaan.............................................. ….27
D
Kemiskinan ................................................................ ….28 1 Pengertian Kemiskinan ............................................ ….28 2 Faktor-faktor Kemiskinan ....................................... ….33
BAB III
GAMBARAN UMUM A.
Latar Belakang Al-Azhar Peduli Ummat..................... ….35 1 Sejarah..................................................................... ….35 2 Visi dan Misi ........................................................... ….37 3 Moto........................................................................ ….38 4 Jati Diri.................................................................... ….38 5 Budaya Lembaga ..................................................... ….39 6 Nilai Lembaga ......................................................... ….39 7 Tujuan dan Strategi.................................................. ….39 8 Struktur Pengurus .................................................... ….40 9 Program Kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat ..... ….41
B.
Latar Belakang Desa Pamoyanan ................................ ….45 1 Sejarah Desa Pamoyanan ......................................... ….45 2 Visi dan Misi ........................................................... ….46 3 Sarana Prasarana Desa ............................................. ….47 4 Struktur Pemerintahan Desa Pamoyanan .................. ….48 5 Kondisi Umum Desa................................................ ….49 6 Geografi................................................................... ….51
vi
a Letak dan Luas Wilayah................................. ….51 b Lokasi Perbatasan ........................................... ….53 7 Potensi Wilayah ....................................................... ….53 8 Infrastruktur dan Komunikasi .................................. ….53 9 Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan...................... ….54 10 Program yang Pernah Ada...................................... ….54 11 Potensi Peternakan................................................. ….55 12 Potensi SDM.......................................................... ….55 BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A.
Proses Pelaksanaan dan Manfaat Program Cahaya 1000 Desa ...................................................... ….57 1 Tahap Persiapan....................................................... ….60 2 Tahap Assesment...................................................... ….63 3 Tahap Perencanaan Program .................................... ….67 4 Tahap Formulasi Aksi.............................................. ….69 5 Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan .............. ….70 6 Tahap Evaluasi ........................................................ ….74 7 Tahap Terminasi ...................................................... ….75
B BAB V
Dampak Program Cahaya 1000 Desa .......................... ….76
PENUTUP A.
Kesimpulan................................................................. ….83
B.
Saran ......................................................................... ….84
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….85 LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Informan Penelitian ……………………………................................10 Tabel 2. Data Nama Kepala Desa ……………………………………………..46 Tabel 3. Jumlah Penduduk ……………………………………………………50 Tabel 4. Potensi Wilayah ……………………………………………………...53 Tabel 5. Infrastruktur dan Komunikasi ………………………………………..53 Tabel 6. Jumlah Pendapatan …………………………………………………..54 Tabel 7. Data program yang ada ………………………………………………54 Tabel 8. Data Potensi Peternakan ………………………………………….…..55 Tabel 9. Data Potensi SDM ……………………………………………………55 Tabel 10. Data SWOT …………………………………………………………65
viii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan persoalan kompleks di berbagai dimensi kehidupan
yakni sosial, ekonomi, budaya, serta politik. Masalah kemiskinan telah lama ada. Berdasarkan ukuran kehidupan modern, masyarakat miskin kesulitan meraih akses fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan lainnya yang tersedia pada masa kini. Pengertian kemiskinan itu sendiri adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulit akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dalam bahasa Arab, kata miskin diambil dari kata sakana yang berarti diam atau tenang, sedangkan faqir dari kata faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung. Faqir adalah orang yang parah tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya demikian berat sehingga ”mematahkan” tulang punggungnya.1 Dengan memperhatikan kata tersebut, diperoleh kesan bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam sendiri, enggan atau tidak dapat
1
M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan Ummat (Bandung: Mizan, 1997), h.449.
1
2
bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadap diri sendiri. Sedangkan ketidakmampuan berusaha antara lain disebabkan oleh penganiayaan manusia lain atau diistilahkan pula dengan kemiskinan struktural.2 Kemiskinan juga dapat diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan seseorang atau rumah tangga dengan tingkat pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimumnya. Dari sisi kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; kemiskinan absolut, kemiskinan relative, dan kemiskinan kultur. Seseorang termasuk ke dalam golongan kemiskinan absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum pangan, sandang, kesehatan papan dan pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif, sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan. Namun, masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedangkan miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Oleh karena itu, pengertian garis kemiskinan adalah kemampuan seseorang atau keluarga memenuhi kebutuhan hidup standar pada suatu waktu dan lokasi tertentu untuk melangsungkan hidupnya. Faktor-faktor penyebab kemiskinan antara lain rendahnya taraf pendidikan, rendahnya derajat kesehatan, terbatasnya lapangan kerja, kondisi keterisolasian, dll.
2
Ibid., h. 449-450.
3
Kondisi geografis dan demografis Indonesia dapat digambarkan bahwa masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan ternyata lebih besar dibanding di perkotaan. Persentase penduduk miskin di Indonesia antara daerah perkotaan dan perdesaan menurut catatan BPS pada bulan Maret tahun 2011 adalah 15,72% penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sedangkan bulan Maret tahun 2012 sebesar 15,72%. Pada saat ini, Indonesia masih dihadapkan dengan populasi penduduk miskin yang masih cukup besar.3 Salah satunya di wilayah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan yang dimana desa tersebut. Wilayah bukit Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur selatan merupakan wilayah miskin yang belum tersentuh oleh pemerintah dari segi pembangunan. Padahal tujuan pembangunan itu sendiri adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara merata baik material maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Kesejahteraan sosial yang di maksud berkaitan dengan organisasi atau institusi pelayanan. Berdasarkan pokok spiritual yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 tersebut, maka hakekat pembangunan dapat dilaksanakan secara menyeluruh dalam arti dilaksanakan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan. Proses pembangunan yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh dua dimensi, yakni dimensi makro yang menggambarkan bagaimana institusi negara 3
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan. Grand Desain Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan, (Jakarta : Kementerian Sosial, 2012). h.8
4
melalui kebijakan dan peraturan yang dibuatnya mempengaruhi proses perubahan suatu masyarakat. Dimensi kedua adalah dimensi mikro, yaitu individu dan kelompok masyarakat mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri. 4 Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan baik. Dalam mengatasi permasalahan pembangunan perlu adanya dukungan pemerintah Stakeholder dari berbagai kelembagaan. Hal ini bertujuan pelaksanaan program meningkatkan kualitas SDM dapat dilaksanakan dengan profesional sesuai dengan prinsip-prinsip efesiensi, efektivitas, dan kesinambungan program. Dengan adanya lembaga atau institusi yang ada di masyarakat dapat menciptakan atau meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh institusi atau lembaga tersebut, seperti lembaga Al-Azhar Peduli Ummat. Lembaga ini merupakan lembaga pelayanan kepada masyarakat melalui dengan berbagai pengelolaan program untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya Program Cahaya 1000 Desa. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai sebagai alat pembangkit listrik. Hal ini dikarenakan listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat, namun menurut data pelanggan PLN di Indonesia sampai bulan April tahun 2009 pengguna listrik PLN sebanyak 39.122.455 orang dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220.000.000 jiwa. Hal ini menandakan
4
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2003), cet 1, h.1.
5
bahwa dari data tersebut ada 181 Juta lebih diantaranya belum menikmati aliran listrik PLN. Fenomena ini sangat disayangkan mengingat potensi aliran sungai di Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU (Pekerja Umum) tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan, terlebih daerah dengan kondisi belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh kelompok masyarakat miskin yang terpencil, serta rawan akidah dan rawan pendidikan. Atas dasar pemikiran tersebut maka Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program inspiratif pembangunan sarana pembangkit listrik untuk membantu penduduk di daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik. Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH), suatu teknologi terapan dengan konsep turbin, dan kumparan dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 Watt/ PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih adalah masuknya aliran listrik dengan kapasitas lebih dari 3.000 Watt dan dapat menerangi 70 rumah, serta sebuah masjid yang ada di dusun tersebut. Selain itu, masyarakat juga telah mendapatkan manfaat dari program Cahaya 1000 Desa seperti penerangan dalam infrastruktur, media elektronik, dan efektifitas kerja yang dilakukan pada malam hari.
6
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di dusun tersebut dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil program Cahaya 1000 Desa, serta peranannya dalam meningkatkan kualitas masyarakat. penelitian tersebut diangkat ke dalam skripsi yang berjudul ” Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli Ummat terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan”. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.
Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membatasi
penelitian ini pada dampak Program Cahaya 1000 Desa terhadap Pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan. 2.
Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu : a. Bagaimanakah proses pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan?
7
b. Bagaimanakah
dampak
program
Cahaya
pemberdayaan Masyarakat miskin di
1000
Desa
dalam
Dusun Mekarasih Desa
Pamayonan? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini: a. Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan
kegiatan Program
Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih Desa Pamayonan. b. Untuk mengetahui dampak program Cahaya 1000 Desa tersebut terhadap
pemberdayaan
masyarakat
Dusun
Mekarasih
Desa
Pamoyanan. 2.
Manfaat Penelitian a) Manfaat Akademik Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi
teoritis khususnya dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian –penelitian selanjutnya terutama penelitian tentang pemperdayaan masyarakat.
8
b) Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai masukan ilmu pengetahuan bagi pembaca sekaligus diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi pemerintah, lembaga sosial masyarakat dan khususnya untuk masyarakat Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan bahwa program Cahaya 1000 Desa mempunyai potensi dalam pengembangan kehidupan melalui program cahaya 1000 desa. D.
Metodologi Penelitian
1.
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk deskripsikan dampak program cahaya 1000 desa terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih. 2.
Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor yang dikutip dalam buku Lexy J. Moleong bahwa metode pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa
9
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.5 Pada pendekatan ini penulis beralaskan bahwa dengan menggunakan pendekatan ini penulis dapat memperoleh fakta langsung dari subjek yang diteliti dapat dijadikan data kemudian dapat membandingkan dengan subjek lain serta agar bisa memperoleh informasi yang mendalam tentang dampak program pemberdayaan masyarakat Dusun Mekarasih dan penulis juga berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.6 Selain pendekatan kualitatif dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat sebelum pelaksanaan program melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan masyarakat Dusun Mekarasih. Pendekatan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode pemberdayaan masyarakat
seperti FGD (Focus Group Discussion) dan PRA (Participatory Rapid Appraisal). Metode pemberdayaan masyarakat ini penting dilakukan agar data yang dari lapangan sesuai dengan perencanaan program. 3.
Tempat dan Waktu Penelitian a) Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Kecamatan
Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan. Lokasi ini dipilih karena Program Cahaya
5 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosda Karya. 2004). Cet. Ke-20.h.4. 6 Dr, Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar, M.pd. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara,2003), cet ke-4, h.42
10
1000 Desa ini dilaksanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat di Dusun Mekarasih Desa Pamoyongan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan. b) Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 5 bulan sekitar bulan Maret sampai bulan November 2013. 4.
Teknik Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa. Sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.7 5.
Informan Penelitian
No
7
Informan
Tabel 1 : Informan Penelitian Jabatan Informasi yang dicari
1
Rahmatullah Siddik
Manager Program Al-Azhar Peduli Ummat
2
Kusnadi
Ketua Koperasi Sinar Harapan
Metode Pengumpu lan Data Wawancara
Gambaran Umum Lembaga, Tahap Proses Program Cahaya 1000 Desa Dampak Wawancara Pelaksanaan
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.54
11
Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Cianjur
6.
3
Mulyadi
4
Suhanda
Teknisi dan Pengawas Mesin Turbin Program Cahaya 1000 Desa Tokoh Masyarakat
6
Ani
Masyarakat
5
Saripin
Usaha gula aren
Program Cahaya 1000 Desa terhadap Perkembangan Ekonomi Operasional Wawancara
Dampak Program Dampak Program Dampak Program
Wawancara Wawancara Wawancara
Sumber data Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh peneliti dilakukan dengan
cara penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung berupa pengamatan dan wawancara secara langsung dari penerima layanan program Cahaya 1000 Desa yaitu staff struktural yang berada di AlAzhar Peduli Ummat dan masyarakat Dusun Mekarasih. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh baik berupa dokumen, arsiparsip, catatan tertulis yang berkaitan dengan penelitian.
12
7. Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
8
Dan alat yang digunakan
dalam pencatatan data berupa alat tulis dan Tape Recoreder. b) Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancraindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.9 Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan.10 Namun, dalam metode observasi penulis ingin melakukan pengamatan secara langsung bagaimana proses sampai hasil program lembaga terhadap tanggung jawab sosial dalam kehidupan masyarakat.
8
H. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, h.108 9 Ibid, h.115 10 CL.Selltiz,et al., Research Methods in Social Relation, Holt, Rinehart, and Winston, New York, 1964, p.200. Dikutip dari Moh. Nazir,Op.cit.h.212.
13
c) Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen tertulis seperti catatan lapangan dan dokumen tidak tertulis seperti foto. Dalam hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dengan observasi dan interview, tetapi hanya diperoleh dengan cara melakukan penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, jurnal dan internet.11 Adapun data dan sumber yang penulis gunakan yaitu foto kegiatan, jadwal pembuatan program cahaya 1000 desa dan lainnya yang berkaitan dengan apa yang sedang diteliti oleh penulis. E.
Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.12 Sehingga
untuk
memecahkan
masalah
penelitian
dari data
yang
dikumpulkan kemudian penulis menganalisa dan mengkritisinya. Dimana penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan,
11 12
memberi
gambaran
dan
mengklarifikasikan
Ibid,h.73. Moh. Nasir D, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h.405
serta
14
menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya kemudian disimpulkan. F.
Teknik Keabsahan Data Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Pengertian triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dengan cara membandingkan data hasil wawancara dengan pengamatan di lapangan. Pengamatan yang dilakukan untuk melihat dampak program cahaya 1000 desa terhadap pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan. G.
Tinjauan Pustaka Ada beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang
akan penulis jadikan bahan perbandingan adalah Strategi Komunikasi Marketing Lembaga Amal Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat yang disusun oleh Muhammad Anwar Sani, skripsi ini menyimpulkan bahwa cara proses komunikasi marketing Lembaga Amal Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli ummat di masjid-masjid perlu menerapkan manajemen modern dalam pengelolaan zakatnya.
15
H.
Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Bab ini menggambarkan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, keabsahan data, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teoritis Berisikan pembahasan tentang pengertian dampak, pengertian program, tujuan program, pengertian pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
sebagai
proses,
tahapan
pemberdayaan
masyarakat, tujuan pemberdayaan, pengertian kemiskinan, serta faktor-faktor kemiskinan, BAB III
Gambaran Umum LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Menguraikan tentang latar belakang LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, Program kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, serta gambaran wilayah Desa Pamoyangan Cianjur Selatan serta analisis mengenai tahapan program cahaya 1000 Desa menguraikan tentang tahapan proses pembuatan program cahaya
16
1000 desa yang dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan dan mengenai dampak terhadap pemberdayaan masyarakat.
BAB IV
Analisis Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli Ummat Analisis terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Desa Pamoyangan Cianjur Selatan. Meliputi proses pembuatan program cahaya 1000 desa yang dilakukan daerah desa pamoyangan, pelaksanaan dan partisipasi masyarakat dalam program cahaya 1000 desa, dan hasil program cahaya 1000 desa terhadap ekonomi masyarakat.
BAB V
Penutup Penutup menguraikan kesimpulan dan sara
BAB II LANDASAN TEORI A.
Dampak
1.
Pengertian Dampak Dampak dalam buku kamus besar bahasa Indonesia berarti benturan,
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu. Dampak ekonomis juga berarti pengaruh suatu penyelenggara kegiatan terhadap perekonomian.1 Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, dampak pembangunan menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan oleh pembangunan yang direncanakan. Dampak pembangunan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan. Pengertian dampak lainnya adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa (perbuatan atau keputusan).2
1
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.234 2 Gunadi,YS, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: PT.Gramedia Indonesia,1998),h.85
17
18
Dari pengertian dampak diatas dapat diartikan dampak adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas baik hasil yang positif maupun negatif dari suatu program. B.
Program
1.
Pengertian Program Program adalah seperangkat aktivitas atau kegiatan yang ditujukan untuk
mencap ai suatu perubahan tertentu terhadap kelompok sasaran tertentu.3 Menurut Suharsimi Arikunto, mengungkapkan sebagai berikut : Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.4 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha (ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya) yang akan dijalankan.5 Dari kedua pengertian program di atas dapat penulis pahami bahwa program adalah suatu kegiatan yang nyata dan dilaksanakan oleh salah satu atau beberapa lembaga tertentu dalam rangka untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan.
3
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama, 2005) h.120 4 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998) 5 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),h.789.
19
2.
Macam-macam Program Macam atau jenis program dapat beragam wujud, jika ditinjau dari berbagai
aspek, program ditinjau dari : a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan suka rela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain. b. Jenis, ada program pendidikan, program pemberdayaan, program koperasi, program kemasyarakatan, dan sebaginya. Klasifikasi tersebut tergantung dari jangka yang bersangkutan. c. Waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. d. Keluasan ada program sempit dan program luas e. Pelaksanaannya ada program kecil dan program besar f. Sifatnya, ada program penting dan ada program tidak penting.6 Penulis menyimpulkan bahwa macam atau jenis program sebagai rangkaian proses untuk membuat suatu kegiatan yang direncanakan yang dapat di sesuaikan dengan kondisi lapangan dan masyarakat.
6
h.2
Suharismi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta : Bina Aksara, 1998)
20
3.
Tujuan Program Tujuan program adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam
proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.7 Yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak bermanfaat maka program tersebut tidak dilaksanakan. Penulis menyimpulkan bahwa tujuan program adalah suatu kegiatan yang direncanakan harus mencapai tujuan. C.
Pemberdayaan Masyarakat
1.
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya bersama antara masyarakat
dengan berbagai pihak lainnya yang peduli untuk membangun sebuah kondisi yang menempatkan seluruh lapisan atau strata masyarakat untuk mampu terlibat dalam proses pembangunan pada skala lokal (tingkat keluruhan desa).8 Secara konseptual pemberdayaan adalah terjemahan dari bahasa inggris yaitu empowerment, berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan).9 Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya 7
Ibid, h.35. Masyarakat Mandiri, Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: MM,2006), h.8. 9 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT.Refika Aditama, 2005),cet.1 , h.57 8
21
agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksesibilitasnya terhadap sumberdaya yang terkait dengan pekerjaannya, aktivitas sosialnya, dll.10 Suharto memberikan definisi pemberdayaan sebagai: pemberdayaan berarti menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat guna meningkatkan keterampilan mereka dalam pengambilan keputusan dan partisipasi dalam kegiatan yang mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat di masa depan.11 Sedangkan pengertian menurut kamus bahasa Indonesia adalah suatu proses atau cara atau perbuatan memberdayakan (membuat berdaya). Dimana berdaya berarti berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, atau mempunyai akal (cara) untuk mengatasi sesuatu hal.12 Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,
10
Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), h.27. 11
Suharto, Edi Fahrudin, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi, (Jakarta: Badan Pelatihan Sosial Departemen Sosial,2004),h.29 12 Frista Artmanda.W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: Lintang Media), h.234
22
keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.13 Shardlow (1998) melihat bahwa berbagai pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka (“such a definition of empowerment is centrally about people taking control of their own lives and having the power to shape their own future”). Dalam kesimpulannya Shardlow menggambarkan bahwa pemberdayaan adalah sebagai suatu gagasan.14 Muncul konsep pemberdayaan pada awalnya, menekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat, kelompok atau individu agar lebih berdaya. Selanjutnya menekankan pada proses menstimulasi, mendorong dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya.15 Dalam proses pemberdayaan terdapat dua pihak yang saling terkait, yakni unsur luar berupa lembaga maupun individu yang memberi kekuatan (power to powerless) dan pihak yang mengalami proses pemberdayaan (empowerment of the powerless) sehingga punya kekuatan untuk dapat mengambil peran berharga bagi lingkungannya.
13
http://www.sarjanaku.com/2011/09/Pemberdayaan-Masyarakat-Pengertian.html update: 22 Agustus 2010 14 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003),h.54-55. 15 Pranaka A.M.W dan Prijono Onny S, Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi ( Jakarta : CSIS 1996), h. 56
23
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa inti pemberdayaan adalah upaya untuk mengubah keadaan individu atau kelompok agar menjadi lebih berdaya. Hal ini didukung oleh pendapat Hulme & Turner pemberdayaan mendorong terjadinya suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik secara lokal maupun nasional. Karena itu, pemberdayaan sifatnya individual sekaligus kolektif. Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang menyangkut hubungan-hubungan kekuatan yang berubah antara individu, kelompok, dan lembaga-lembaga sosial. Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan proses
untuk
memfasilitasi
dan
mendorong
masyarakat
agar
mampu
menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang.16 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inti dari pemberdayaan adalah pemunculan daya atau penguatan yang lemah. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses, dimana kekuatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan lebih dominan dan dalam pelaksananya peranan masyarakat lebih di utamakan. Hal ini mungkin dicapai dengan menguatkan kapasitas mereka melalui pemberian kesempatan, keahlian dan pengetahuan
16
Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), h.
24
sehingga mereka mampu untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki. 2.
Pemberdayaan Sebagai Proses Hal yang sangat penting dalam proses adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan atau keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individuindividu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau mengakses sumberdaya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan masyarakatnya dalam arti luas).17 Menurut Kartasasmita proses pemberdayaan
sebagai upaya untuk
memberikan kekuatan dan kemampuan, berarti di dalam pemberdayaan mengandung dua pihak yang perlu ditinjau dengan seksama yaitu pihak yang diberdayakan dan pihak yang memberdayakan. Agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan diperlukan komitmen yang tinggi dari dua pihak. Dari pihak pemberdaya harus beranjak dari pendekatan bahwa masyarakat tidak dijadikan obyek dari berbagai program dan proyek pembangunan, akan tetapi merupakan subyek dari upaya pembangunannya sendiri. Untuk itu, maka dalam pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan yang terarah dilaksanakan
17
Ibid, h.61
25
oleh masyarakat yang menjadi kelompok sasaran dan menggunakan pendekatan kelompok.18 Slamet (2003) menjelaskan rinci bahwa yang dimaksud dengan masyarakat berdaya
adalah
masyarakat
yang
tahu,
mengerti,
faham
termotivasi,
berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.19 3.
Indikator Keberdayaan Menurut Parson (dalam Edi Suharto,2005) mengajukan tiga dimensi
pemberdayaan yang merujuk pada : a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar. b. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.
18 Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan(Jakarta : Pustaka Cidesindo, 1996) h.144 19 Riza Tulus Setia, Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) (Pelayanan Fisik Desa Pamargarsari Kec.Parung Kabupaten Bogor) h.26-27
26
c. Pembebasan yang dihasilkan dari gerakan sosial, yang dimulai dari pendidikan
dan
politisasi
orang-orang lemah
dan
kemudian
melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih menekan.20 4.
Tahapan Pemberdayaan Masyarakat a. Tahap Persiapan, ada dua hal yang perlu dipersiapkan pertama penyiapan petugas yaitu community worker sedangkan persiapan kedua adalah penyiapan lapangan, yaitu melakukan studi kelayakan lapangan. b. Tahap Assesment, pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap masalah dan sumber daya yang dimiliki klien atau masyarakat. Assesment ini dapat dilakukan dengan menggunakan penilaian SWOT, kekuatan, kesempatan dan tantangan. Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
20
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung : Refika Aditama, 2005), h.63
27
c. Tahap Perencanaan Program, pada tahap ini agen perubahan mencoba melibatkan masyarakat untuk memahami masalah yang mereka hadapi dan berusaha mencari solusi terhadap masalah tersebut. d. Tahap Formulasi Rencana Aksi, pada tahapan ini agen perubahan membantu kelompok masyarakat untuk menentukan program dan kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Formulasi rencana aksi dirumuskan oleh petugas dengan masyarakat. e. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan, pada tahap ini agen perubahan membantu program yang telah direncanakan. f. Tahap Evaluasi, pada tahap ini agen perubahan bersama masyarakat dari kelompok masyarakat melakukan pengawasan terhadap program yang dilaksanakan dan mengawasinya. g. Tahap Terminasi, pada tahap ini dilakukan pemutusan hubungan kerja secara resmi antara pekerja sosial dengan masyarakat. Tahap terminasi pada program pemberdayaan dilaksanakan diakhir kegiatan berupa Focus Group Discusion sebagai program evaluasi terhadap seluruh kegiatan.21 5.
Tujuan Pemberdayaan Tujuan pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan 21
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h.251-258.
28
atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial. Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat yang memiliki ketidakberdayaan.22 Tujuan kegiatan pemberdayaan adalah : a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dari kondisi fisik maupun kondisi sosial ekonominya. b. Menumbuhkan kreativitas dan jiwa kemandirian dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan. c. Meningkatkan kemampuan usaha.23 Penulis menyimpulkan tujuan pemberdayaan sebagai keadaan yang ingin melakukan suatu perubahan sosial yang dilakukan oleh masyarakat atas keinginan mereka sendiri. D.
Kemiskinan
1.
Pengertian Kemiskinan Dalam proses pengentasan kemiskinan melalui pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat miskin adalah bertujuan untuk mengangkat derajat hidup keluarga miskin baik akibat krisis ekonomi maupun kemiskinan yang
22 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika Aditama,2005), cet1, h.60 23 Suhartini, Halim, Khambali, Basyid (eds), Model-model Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pesantren,2005), h.8
29
diakibatkan oleh faktor lain dengan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar hidup mereka. Kemiskinan juga ditandai oleh kurangnya akses untuk mendapatkan barang, jasa, asset dan peluang penting yang menjadi hak setiap orang. Setiap orang harus bebas dari rasa lapar, harus dapat hidup dalam damai, dan harus mempunyai akses untuk mendapatkan pendidikan dasar dan jasa-jasa layanan kesehatan primer. Dalam UUD 1945 khususnya pasal 34 mengamanatkan bahwa “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara” (ayat 1), dan “Negara berkewajiban menangani fakir miskin melalui pemberdayaan dan bantuan jaminan sosial” (ayat 3). Selanjutnya komitmen nasional dalam pemberdayaan fakir miskin dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 124 tahun 2001 Nomor 8 tahun 2002 tentang Komite Penanggulangan Kemiskinan dengan tujuan meningkatkan kerja sama, dukungan dan sinergi semua pihak baik sektor pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha dalam menanggulangi masalah kemiskinan.24 Kemiskinan berasal dari kata “miskin” dengan mendapatkan awalan “ke” dan akhiran “an”. Miskin adalah tidak berharta benda dan serba kekurangan. Sedangkan kemiskinan adalah hal miskin, keadaan miskin, situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian dan
24
Departemen Sosial RI, Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan ; Program Pemberdayaan Fakir MIskin (Jakarta : Direktorat Bantuan Sosial Fakir Miski, 2005), h.10.
30
perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum.25 Pengertian kemiskinan itu sendiri adalah sebagai keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulit akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dalam bahasa arab kata miskin diambil dari kata sakana yang berarti diam atau tenang, sedangkan faqir dari kata faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung. Faqir adalah orang yang parah tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga ”mematahkan” tulang punggungnya.26 Piven dan Clowed (1993) dan Swanson (2001), menunjukan bahwa kemiskinan berhubungan dengan kekurangan materi, rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial. a. Kekurangan materi. Kemiskinan dalam arti dipahami sebagai situasi kesulitan yang dihadapi orang dalam memperoleh barang-barang yang bersifat kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari. Seperti makanan, pakaian, dan perumahan. b. Kekurangan penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sering dikaitkan dengan standar atau garis 25 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,1989), cet ke-2, h.487. 26 M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan Ummat (Bandung: Mizan, 1997), h.449
31
kemiskinan (poverty line) yang berbeda-beda dari suatu Negara ke Negara lainnya, bahkan dari satu komunitas ke komunitas lainnya dalam satu Negara. c. Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial, kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan pelayanan sosial dan rendahnya aksesibilitas lembaga-lembaga pelayanan sosial, seperti lembaga pendidikan, kesehatan dan informasi.27 BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat desa antara lain terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan dan ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan dan laki-laki. Konsep kemiskinan di dalam GBHN 1993 yang dikutip oleh Tangdilintin (2000.h,5.5) bahwa kemiskinan yang dimiliki masyarakat adalah terbatasnya modal yang dimiliki dan rendahnya pengetahuan dan keterampilan mengakibatkan rendahnya produktivitas sehingga pendapatan rill rendah yang menyebabkan tabungan masyarakat rendah akan mempengaruhi tingkat investasi yang dimiliki pada akhirnya meningkatnya beban ketergantungan kepada pemerintah. Untuk 27
Edi Suharto, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia, (Bandung: Alfabeta,2009), cet ke 1, H.15
32
penduduk yang masih berada dibawah garis kemiskinan adalah mereka yang berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap atau tidak berpendapatan sama sekali. Definisi kemiskinan itu sendiri adalah situasi serba kekurangan dari masyarakat yang terwujud antara lain oleh terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai tukar hasil produksi orang miskin, dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan.28 Berdasarkan studi SMERU, Suharto (2006:132) menunjukkan sembilan kriteria yang menandai kemiskinan: a. Ketidakmampuan
memenuhi
kebutuhan
konsumsi
dasar
(pangan,sandang dan papan), b. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental, c. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil), d. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (buta huruf, rendahnya pendidikan dan keterampilan, sakit-sakitan) dan keterbatasan sumber alam (tanah tidak subur, lokasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan, listrik, dan air),
28
GBHN 1993 yang dikutip oleh Tangdilintin (2000.h,5.5)
33
e. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual (rendahnya pendapatan dan asset), maupun missal (rendahnya modal sosial, ketiadaan fasilitas umum), f. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan, g. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi), h. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari Negara dan masyarakat), i. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.29 Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup melihat dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.30 2. Faktor-faktor Kemiskinan Beberapa ahli menjelaskan adanya faktor-faktor penyebab kemiskinan seperti :
29 Edi Suharto, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia (Bandung: Alfabeta Bandung,2009), cet ke 1, h.16 30 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Garafindo Persada,2004), cet ke-4, h.365.
34
a. Rendahnya taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan menyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki. b. Rendahnya derajat kesehatan seperti taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir, dan prakarsa. c. Terbatasnya lapangan kerja. keadaan kemiskinan karena kondisi pendidikan diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan untuk memutuskan lingkaran kemiskinan tersebut. d. Kondisi keterisolasian. Banyak penduduk miskin, secara ekonomi tidak berdaya karena terpencil dan terisolasi. Mereka hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.
BAB III GAMBARAN UMUM A.
Latar Belakang Al-Azhar Peduli Ummat
1.
Sejarah Al-azhar peduli ummat adalah lembaga nirbala yang dibentuk Yayasan
Pesantren Islam Al-Azhar yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dhuafa, berbasis pendidikan dan dakwah dengan mendayagunakan sumber daya dan partisipasi publik dalam bentuk zakat, infaq, sedekah, dan dana sosial lainnya, bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi pengurus organisasi. Al-Azhar peduli ummat, telah berkiprah dalam lusinan program kemanusiaan, tanggap bencana, pemberdayaan komunitas dan CSR selama 8 tahun di seantero Indonesia dengan support dari puluhan ribu donatur-donatur, baik perseorangan, korporat dan BUMN dan telah berkiprah di banyak wilayah melalui program tanggap bencana alam, pemberdayaan komunitas mandiri dan penguatan kesejahteraan rakyat.1 Lembaga ini resmi dibentuk oleh badan pengurus Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar pada tanggal 1 Desember 2004 melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BPYPIA/1425. 2004 yang ditanda tangani oleh ketua badan pengurus YPI Al-Azhar yaitu oleh bapak H.Rusydi Hamka dan sekretaris bapak 1
Al-Azhar Peduli Ummat, Panduan Ibadah Ramadhan “Kami Bangga Bersamamu Karena Allah Membanggakanmu”
35
36
H.Nasroulah Hamzah yang beralamat di Jl. Sisingamaharaja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sesuai dengan Undang-undang No.38 tahun 1999, tentang pengelolaan Zakat dilakukan oleh pemerintah yaitu : a. Pusat oleh Menteri Agama. b. Daerah Provinsi oleh Gubernur atas usul kepala kantor wilayah Departemen Agama Provinsi. Al-Azhar menjadi institusi pengelola zakat yang amanah dan professional dalam penyelenggaraan berbagai program pemberdayaan ummat dan mempunyai misi untuk menyalurkan zakat, infak dan shadaqah, menghimpun dana pengelola ZIS secara professional dan transfaran, menjadikan jembatan antara muzaki dan mustahik, penyelenggara berbagai program pendidikan, dakwah, sosial, dan kemaslahatan umat dan menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan program ekonomi umat berbasis pendidikan dan dakwah. Adapun strategi umum Al-Azhar Peduli Ummat yakni memanfaatkan seoptimal mungkin citra YPI Al-Azhar dalam merealisasikan muzaki yang potensial, baik internal maupun eksternal secara individu maupun lembaga, menciptakan program pendistribusian zakat yang tepat sasaran dengan prioritas mustahik yang secara ekonomi paling tidak berdaya, untuk melakukan koordinasi dengan
instansi
terkait
menggunakan
teknologi
informasi
terkini
dan
mengoptimalkan SDM yang tersedia. Dan mempunyai sasaran mewujudkan Al-
37
Azhar peduli Ummat sebagai institusi pengelola zakat yang dikukuhkan pemerintah dalam kurun waktu 2 tahun. Memiliki unit pengumpul zakat di setiap sekolah universitas dilingkungan YPI Al-Azhar dalam tahun pertama. Memiliki kerja sama dengan bank-bank syari’ah dalam pengumpulan zakat, sekurangkurangnya 3 bank dalam tahun pertama dan memiliki SDM yang berkualitas dalam
jumlah
yang
memadai
sesuai
kebutuhan.
Mempunyai
program
pendistribusian zakat yang menjangkau 8 Ansaf dengan sebaran lebih dari 10 provinsi dalam waktu 2 tahun, memiliki pogram pendayagunaan zakat dan nonzakat yang teransparan dan memiliki jaringan kemitraan dengan BMT, sekurangkurangnya 20 BMT dalam kurun 2 tahun. Seiring perkembangannya Al-Azhar mempunyai jejaring yang terbesar di Indonesia, jejaring ini merupakan program kerja sama YPI Al-Azhar dengan LAZ yang berada di daerah masing-masing dari berbagai program pemberian bantuan dana zakat yang berada di wilayah tersebut akan dijalankan oleh LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. 2.
Visi dan Misi a) Visi Menjadi
lembaga
nirlaba
yang
amanah
dan
pengembangan ummat berbasis pendidikan dan dakwah.
profesional
dalam
38
b) Misi a. Menginspirasi gerakan zakat Indonesia berbasis masjid b. Mengembangkan program inspiratif yang mendorong kemandirian masyarakat berbasis sumber daya lokal. c. Mewujudkan lembaga nirlaba yang terpercaya berskala global didukung sistem dan manajemen yang professional. d. Membangun kegemilangan masyarakat melalui sinergi dengan institusi pendidikan dan dakwah. 3.
Moto Mitra Muzaki Sahabat Mustahik
4.
Jati Diri a. Lembaga nirlaba yang mengelola zakat, infak, sedekah (ZIS) berbasis masjid. b. Bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kemanusiaan dan pengembangan masyarakat dengan sumber dana ZIS, dan dana sosial, CSR yang tidak mengikat. c. Nilai-nilai yang dijadikan panduan lembaga dalam menjalankan programnya adalah nilai-nilai Islam. d. Badan hukum lembaga YPI Al-Azhar.
39
5.
Budaya Lembaga a. Amanah dan Profesional. b. Menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap amil sebelum meminta pada masyarakat. c. Tegas dalam prinsip dan egaliter dalam membangun hubungan. d. Independen dan tidak berpihak pada kelompok politik tertentu
6.
Nilai Lembaga a. Inspiring b. Peduli c. Kreatif dan Produktif d. Kemitraan
7.
Tujuan dan Strategi a. Menjadi lembaga yang menginspirasi masyarakat dan Indonesia dalam bidang pengelolaan zakat berbasis masjid. b. Menjadi lembaga yang komitmen dalam dunia kepedulian, dakwah dan pengembangan umat. c. Mengembangkan kepedulian masyarakat melalui volunteerism. d. Menjadikan masjid sebagai rumah perubahan kemandirian masyarakat yang dapat memerankan fungsi sosial selain sebagai rumah ibadah. e. Mengembangkan pesantren mandiri yang dapat mendukung akses dakwah lebih luas.
40
f. Membangun komunitas mandiri melalui pengembangan masyarakat berbasis pendidikan dan dakwah. 8.
Struktur Pengurus Direktur Eksekutif Harry Rachmad Wakil Direktur Sigit Iko S,GM Manager Keuangan
Keuangan
Lusianah
Farid Rasyidi
Fundraising & Komunikasi
Program
Nanda Putera, GM
Agus Nafi, GM
Manager Fundraising
Manager Program
Anggriansyah
Rahmatullah Sidik
Manager Komunikasi
Direktur RGI
Sigit TP
Dwi Kartika N
Manager Mitra Jejaring
Manager RGI
Saripudin
Ahmad Ahidin
Kelembagaan
Desain Grafis
Sigit Nugroho
Iwan Yulianto
Sumber : Majalah Al-Azhar Edisi The Pride Of Ramadhan, Kami Bangga Bersamamu Karena Allah Membanggakanmu. Hal 2 tahun 2012
41
9.
Program Kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Berkaitan dengan program kegiatan Al-Azhar Peduli Ummat meliputi
berbagai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan dilingkungan YPI AlAzhar. Realisasi setiap program disesuaikan dengan ketersediaan dana zakat berdasarkan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh badan pelaksana Al-Azhar Peduli Ummat. Disamping itu, dalam merealisasikan setiap program yang telah ditetapkan, badan pelaksana Al-Azhar Peduli Ummat wajib memperhatikan ketentuan tentang persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat sebagaimana ditetapkan dalam BAB V Keputusan Menteri Agama RI No.373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan UUPZ. Dana yang dari zakat dan infaq sebagai energi untuk membangun Indonesia dari pedesaan hingga perkotaan yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan & pengurangan jumlah pengangguran dengan memberikan akses pendidikan & keahlian, akses kesehatan, serta akses ekonomi berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu, Al-Azhar membuat beberapa kegiatan program tersebut, seperti : a) Program Zakat Pride (Poverty Reduction With Integrated Development & Empowerment) Program zakat Pride memperluas pendayagunaan dana zakat yang dihimpun oleh Al-Azhar Peduli Ummat untuk upaya penanggulangan kemiskinan melalui sektor : pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. a. Sektor Pendidikan
: Beasiswa 3G, Rumah Gemilang
42
Indonesia, RGI Mobile\Training, dan Saung Ilmu. b. Sektor Kesehatan
: Bidang Gemilang, Layanan Jenazah Gratis,Pesantren Sehat, Balai Pengobatan Umum dan Gigi, DAI Sehat Indonesia.
c. Sektor Kesejahteraan
: Layanan Menuju Mandiri, Keluarga Berdaya, Pesantren Mandiri, DA’I Sahabat Masyarakat.
b) Program My Heart For Yatim Program my heart for yatim, sebuah terobosan baru layanan sepenuh hati bagi peningkatan derajat hidup anak yatim dhuafa dengan layanan lengkap “HEART” (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support) dengan berbagai kegiatan, seperti: a. Health
: Layanan Pengobatan, Konsultasi Kesehatan, Edukasi Perilaku Hidup Bersih, Sehat & Islami, dan Khitan.
b. Education
: Beasiswa Pendidikan, Pendampingan dan Bimbingan Belajar, Seragam & Perlengkapan Sekolah, Study Tour.
c. Appreciation
: Hadiah dan Penghargaan untuk
43
Prestasi Akademik dan Non Akademik. d. Religion
:Baca Tulis dan Hafalan Al-Qur’an, Taklim & Spiritual motivasi, Pembinaan & Pendampingan Intensif, Character Building, Bantuan Perlengkapan Shalat.
e. Talent
: Pembinaan Bakat dan Potensi Yatim, Kursus Keterampilan & Seni, Olahrga, dan lain-lain sesuai bakat yatim.
c) Program RGI (Rumah Gemilang Indonesia) Program RGI adalah pusat pendidikan & pelatihan keterampilan serta pemberdayaan generasi usia produktif yang putus sekolah dengan meningkatkan pengetahuan (Knowledge), Keahlian (Skill), Akhlaq (Attitude). Terbagi menjadi program Regular dengan 4 kelas dan Non Reguler dengan 2 kelas. RGI dihadirkan sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran usia produktif di Indonesia dengan berbagai kegiatan, seperti: a. Kelas Reguler
: Teknik Komputer & Jaringan, Desain Grafis & WEB Desain,
44
Tata Busana & Menjahit, Fotografi &Videografi. b. Kelas Non Reguler
: Ibu Kreatif & DA’I Melek Teknologi, RGI Mobile Training
d) Program Infralink (Infrastruktur & Konservasi Lingkungan) Pengadaan
infrastruktur
sebagai
pendukung
upaya
pemberdayaan
masyarakat dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat diantaranya pelaksanaan pertanian berkelanjutan, pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan kritis sekaligus sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga. Program kegiatan pengadaan infrastruktur dan konservasi lingkungan seperti: a. Sarana Ibadah
: Benah Mushala & Mushala For Sale
b. Sarana Kesehatan
: Balai Pengobatan Umum & Gigi, Puskesmas, dan Posyandu.
c. Sarana Pendidikan
: Madrasah, Pesantren, Sekolah Umum, dan Taman Pendidikan AlQur’an (TPA).
d. Sarana Kesejahteraan
: Cahaya 1000 Desa (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro, Rumah Sehat bagi Korban Bencana, Pengadaan Air bersih Sanitasi, Irigasi, Jalan Poros Desa.
45
e. Konservasi Lingkungan
: Pertanian Berkelanjutan, Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Pengelolaan Lahan Kritis dan Pinggiran Jalan Desa untuk Hutan Rakyat.
e) Program FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional Formula cara tepat menangani bencana nasional yang meliputi formulasi penting mulai dari tahap tanggap darurat, penanganan pengungsi, program kebersihan pasca bencana, program pemulihan infrastruktur kesejahteraan dan ekonomi keluarga pasca bencana. B.
Latar Belakang Desa Pamoyanan
1.
Sejarah Desa Pamoyanan Desa Pamoyanan adalah desa terpencil di daerah Cianjur Selatan. Waktu
tempuh hingga 5 jam dari kota Cianjur. Desa pamoyanan merupakan desa pemekaran yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Desa Cikangkareng, maka untuk lebih efektif dan maksimal dalam menjalankan roda pemerintahan maka atas dasar itulah para tokoh masyarakat berinisiatif untuk memekarkan Desa menjadi dua yaitu Desa Asal (Desa Cikangkareng) dan Desa Pemekaran (Desa Pamoyanan).
46
Selama berdirinya Desa Pamoyanan sudah ada beberapa
kepala desa.
Adapun nama-nama kepala desa tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2. Data Nama Kepala Desa No 1 2 3 4 5 6 7 2.
Nama Kepala Desa Abduloh Unggih Subandi Udan Supardan Sumarna Dadan Gumelar Sulaeman Herman Sugandi
Masa Jabatan 1978-1983 1984-1985 1985-1993 1994-1997 1998-2004 2004-2009 2010-sekarang
Keterangan
Visi dan Misi a) Visi Desa Pamoyanan, yaitu : “Mewujudkan Desa Pamoyanan Termaju Melalui Pendekatan Pembangunan
Pertanian, Peternakan, Perdagangan dan Industri” b) Misi Desa Pamoyanan, yaitu: a. Memberdayakan SDM petani, peternak dan pedagang. b. Membentuk kelompok tani dan pedagang yang maju. c. Mewujudkan kualitas SDM masyarakat dan perempuan yang unggul dan berakhlak mulia dijiwai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. d. Mewujudkan perekonomian desa yang tangguh yang bertumpu pada potensi sumber daya desa secara berkelanjutan.
47
3.
Sarana Prasarana Desa a. Balai desa
: 1 Unit
Kondisi : Cukup
b. PAUD
: 5 Unit
Kondisi : Kurang
c. SD/TK/MI
: 11 Unit
Kondisi : Baik
d. SMP/MTs
: 3 Unit
Kondisi :Cukup
e. SMA/MA
: 2 Unit
Kondisi : Baik
f. Jalan Provinsi
: 6,4 KM
Kondisi : Baik
g. Jalan Kabupaten
: 3,7 KM
Kondisi : Rusak
h. Jalan Kecamatan
: 12 KM
Kondisi : Baik
i. Jalan Desa
: 15 KM
Kondisi : Rusak
j. Lapangan Sepak Bola
: 1 Unit
Kondisi : Rusak
k. Lapangan Voly
: 5 Unit
Kondisi : Sedang
l. Mesjid/DKM
: 22 Unit
Kondisi : Sedang
m. Mushala
: 53 Unit
Kondisi : Rusak
48
4.
Struktur Pemerintahan Desa Pamoyanan Kepala Desa Herman Sugandi
Sekretaris Desa Burhan S
Kaur Pemerintahan
Suharlan, SH
Kaur Umum
Kaur Kesra
Yunus Royani
Bakur Kurniadi
Kaur Pembanguna n
Kaur Keuangan
Cecep FS
Saeman Somantri
Kaur Trantib
Sugni
Kepala Dusun I
Kepala Dusun II
Kepala Dusun III
Kepala Dusun IV
Kepala Dusun V
E. Mustopa
Supriatna
Sopian
Kurnia
Uhidin
49
5.
Kondisi Umum Desa
a)
Data Demografi 1) Tingkat Kesejahteraan Masyarakat a. Keluarga Pra Sejahtera
= 28 Jiwa
b. Keluarga Sejahtera 1
= 429 Jiwa
c. Keluarga Sejahtera 2
= 626 Jiwa
d. Keluarga Sejahtera 3
= 521 Jiwa
2) Tingkat Pendidikan a. Belum Sekolah
= 187 Orang
b. Tamat SD
= 411 Orang
c. SLTP
= 1319 Orang
d. SLTA
= 819 Orang
e. Diploma
= 282 Orang
f. S1/PT
= 198 Orang
g. S2
= 53 Orang
3) Mata Pencaharian Penduduk a. Pegawai Negeri Sipil
= 304 Orang
b. Wiraswasta
= 322 Orang
c. Pensiunan
= 78 Orang
d. Petani
= 928 Orang
50
e. Buruh Tani
= 219 Orang
f. Peternak
= 739 Orang
g. Pedagang
= 192 Orang
h. Buruh/Karyawan Swasta
= 31 Orang
4) Jumlah Penduduk a. Laki-laki
= 3.136 Jiwa
b. Perempuan
= 3.143 Jiwa
c. Jumlah
= 6.279 Jiwa
d. Jumlah Kepala Keluarga (KK)
= 1.961 Jiwa
5) Data jumlah penduduk berdasarkan Dusun Tabel 3. Jumlah Penduduk No 1 2 3 4 5
Nama Kedusunan Pamoyanan Bojongpicung Pasirhuni Sinagar Mekarasih JUMLAH
Jumlah KK 338 481 406 489 202 1.916
6) Agama Tingkat keagamaan di Desa Pamoyanan mayoritas beragama Islam.
51
b)
Geografi
1)
Letak dan Luas Wilayah Desa Pamoyanan merupakan salah satu desa dari empat belas desa yang
berada di Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, memiliki luas wilayah sekitar 815,115 Ha. Daerah ini terdapat bukit-bukit terjal dan sangat rawan longsor. Keadaan bentang lahan yang berupa daratan sebagian besar dikuasai oleh perkebunan. Secara administratif Desa Pamoyanan terbagi menjadi 5 kedusun yaitu: Dusun Pamoyanan, Dusun Bojongpicung, Dusun Pasirhuni, Dusun Sinagar, dan Dusun Mekarasih. Dari 5 kedusunan tersebut terbagi 12 Rukun Warga (RW) dan 49 Rukun Tetangga (RT). Di salah satu desa pamoyanan terdapat dusun yang tertinggal yaitu dusun mekarasih yang terletak di puncak bukit. Dusun Mekar Asih merupakan sebuah dusun yang dikelilingi tebing-tebing yang curam, tingkat ketinggian tebing mencapai 100 meter, jenis lahan disini adalah persawahan dan hutan masyarakat. Adapun kesuburan tanah cukup tinggi. Ketersediaan air diperoleh dari air sungai dan irigasi (rembesan dari tebing). Gambaran Dusun Mekarasih Dusun mekarasih terdiri dari 3 Rumah Tangga (RT), yaitu kampung Lolongokan, Cihonje, dan Cibenteng. Ketiga kampung ini sangat sulit dijangkau
52
karena jalan yang terjal dan mendaki. Jalan menuju ke dusun mekarasih berupa jalan setapak dan bebatuan. Kampung ini sangat terpencil, bahkan jika dilihat dari kantor Desa Pamoyanan tidak terlihat tanda-tanda kehidupan berada diatas bukit itu. Hanya air terjun curug deyut dengan ketinggian 59 meter dan terlihat disela-sela hamparan hijau pepohonan yang sangat rindang. Tetapi setelah kita mendaki selama 30 menit ke atas, melewati jalan setapak dengan kiri jurang dan sebelah kanan bukit terjal, ternyata ada peradaban manusia dengan 202 Kepala Keluarga (KK) dan 317 jiwa yang menghuni 3 RT disana. Data Penduduk Dusun Mekarasih Terdiri dari 317 jiwa yang terbagi dalam 202 kepala keluarga, dibawah 3 RT dan 1 RW. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : a. RT 01 sebanyak 142 jiwa b. RT 02 sebanyak 92 jiwa c. RT 03 sebanyak 83 jiwa Jarak Pemerintahan Dusun Mekarasih a. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kecamatan sejauh 8 KM b. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kabupaten sejauh 100 KM.
53
2)
Lokasi Perbatasan a. Sebelah Utara berbatasan dengan Cimaskara b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Cikangkareng c. Sebelah Barat berbatasan dengan Girijaya d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kalapa Nunggal c) Potensi Wilayah Tabel 4. Potensi Wilayah Sektor Pertanian
Potensi Tinggi
Perkebunan Peternakan Perikanan Pendidikan Kesehatan Keagamaan
Sedang Tinggi Sedang Kurang Kurang Cukup
Kelembagaan Masyarakat
Kurang
Kebutuhan Pupuk, bibit, saluran air Bibit, pupuk Bibit, penyaluran hasil Tempat, bibit Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan Uztad, buku-buku keagamaan Kelompok tani, ibuibu PKK
d) Infrastruktur dan Komunikasi Tabel 5. Infrastruktur dan Komunikasi Infrastruktur Akses Jalan Akses Komunikasi Akses Listrik Infrastruktur lain
Uraian Lebar jalan 2,5 meter, jalan dalam kondisi berbatu (belum diaspal) Sudah masuk alat komunikasi (HP) dengan sinyal paling kuat yaitu Telkomsel, XL dan Indosat PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Sekolah sejauh 2,5 km
54
Kantor polisi sejauh 30 km Puskesmas sejauh 7 km Bank sejauh 30 km
e) Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan Tabel 6. Jumlah Pendapatan No
Pelapisan Berdasarkan Pendapatan < Rp.600.000,00 Rp. 600.000,00
1 2
Persentase Jumlah Sampling (%) 20 80
f) Program Yang Pernah Ada Tabel 7. Data Program yang Ada N o 1
Waktu Penerima Pelaksana Manfaat 3 bulan Warga
2
Nama Program PNPM (Jalan) Gapoktan
Masih terlaksana
Warga
3
BLT
Tiap bulan
Warga miskin
4
Tunjangan Gempa
2010
Warga terimbas
5 6
Bantuan Air 2006 Bersih Raskin Tiap bulan
7
Jamkesmas
Bila sakit
Warga Warga
Warga miskin
Dampak Akses transportasi Kebutuhan pertanian tersedia Membantu warga kurang mampu Membantu korban gempa Tersedianya air bersih Membantu ketersediaan beras warga miskin Meringankan biaya pengobatan warga miskin
Keberlanj Saran utan masih Baik Masih
Baik
-
Cukup
-
Cukup
-
Kurang
Masih
Baik
Masih
Baik
55
g) Potensi Peternakan Tabel 8. Data Potensi Peternakan Sapi Kerbau Domba Ikan Unggas
1
Data Ternak
a. b. c. d. e.
2
Ketersediaan pakan alami
a. Rumput b. Daun-daunan c. Dll
3
Ketersediaan pakan alternative
a. b. c. d.
4
Kultur berternak masyarakat
a. Jumlah peternak tradisional b. Jumlah peternak professional c. Pengetahuan beternak
5
Kondisi keamanan
Jenis Pakan Alternatif Jumlah Ketersediaan Lokasi dan Jarak memperoleh Kebiasaan menggunakan pakan alternatif
a. Rasio pencurian b. Rasio dimakan binatang buas
h) Potensi SDM Tabel 9. Data Potensi SDM 1
Profil potenis relawan dan SDM
a. Orang-orang yang dipercaya dan dianggap paling jujur oleh masyarakat b. Figur-figur relawan, ikhlas dan memiliki kepedulian serta empati tinggi terhadap perbaikan masyarakat miskin c. Pemuda dan perempuan yang aktif, memiliki komitmen ke masyarakat tertinggal d. Figure-figur pemimpin formal dan pemimpin
56
informal masyarakat e. Berpotensi keahlian (bisnis, pendidikan, kesehatan dll) f. Berkemampuan ekonomi dan lainnya
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Proses Pelaksanaan dan Manfaat Program Cahaya 1000 Desa Program Cahaya 1000 Desa yang dilaksanakan oleh Lembaga Al-Azhar di
Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan merupakan sebuah program yang dilaksanakan untuk merespon kondisi masyarakat pedesaan yang ada di Indonesia secara umum, khususnya desa-desa yang dikategorikan sebagai desa terisolir. Tujuan pelaksanaan program ini adalah meningkatkan kualitas atau daya saing masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu berdaya dalam ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Bapak Rahmatullah Siddik, selaku Manajer Program Al-Azhar Peduli Ummat menjelaskan bahwa beberapa program yang dilaksanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat
konsen di bidang pemberdayaan masyarakat, berikut petikan
wawancara dengan Rahmatullah Siddik: “Terdapat banyak program dalam Lembaga Al- Azhar, seperti Rumah Gemilang Indonesia, Zakat PRIDE (Poverty Reduction with Integrated Development & Empowerment), My HEART (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support), INFRALINK (Instruktur & Konservasi Lingkungan), dan FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional). Dari program-program tersebut, program yang konsen di bidang pemberdayaan masyarakat adalah program INFRALINK, Rumah Gemilang Indonesia, dan zakat PRIDE. Program Cahaya 1000 Desa yang termasuk ke dalam program INFRALINK”.1
1
Wawancara pribadi dengan Bapak Rahmatullah selaku Manager Program Al-Azhar Peduli Ummat, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 13.00 di Rumah Gemilang Indonesia
57
58
Program Cahaya 1000 Desa merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di bawah kontrol INFRALINK Al-Azhar Peduli Ummat. Secara garis besar program ini bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat dengan cara subsidi listrik. Alasan adanya pemenuhan kebutuhan melalui listrik adalah karena listrik dianggap sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat saat ini. Selain itu, sebagian besar aktivitas masyarakat bergantung pada ketersediaan listrik. Hal inilah yang melatarbelakangi Yayasan Al- Azhar membuat program yang bergerak pada pengadaan listrik bagi desa-desa terisolir. Bapak Rahmatullah Siddik menambahkan, Program 1000 Desa sangat bermanfaat bagi masyarakat pedesaan yang belum mendapat akses listrik secara luas dan terbuka, salah satunya seperti yang terjadi di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Azhar, Dusun Mekarasih merupakan sebuah desa yang tergolong kelompok desa tertinggal yang membutuhkan program pemberdayaan agar masyarakat desa tersebut menjadi lebih berdaya. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah dengan pengadaan listrik yang tujuan agar masyarakat desa tersebut bisa memanfaatkan listrik dengan maksimal untuk kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Program ini memanfaatkan aliran irigasi sebagai alat pembangkit listrik. Hal ini karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Akan tetapi, menurut data pelanggan PLN di Indonesia sampai bulan April tahun 2009, pengguna listrik PLN sebanyak 39.122.455 orang dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak
59
220.000.000 jiwa, berarti dari data tersebut terdapat 181 Juta lebih yang belum menikmati aliran listrik PLN. Fenomena ini sangat disayangkan, mengingat potensi aliran sungai di Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU (Pekerja Umum) tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan terlebih daerah-daerah tersebut yang belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh masyarakat miskin dan daerah terpencil yang rawan akidah dan rawan pendidikan. Atas dasar pemikiran tersebut, Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program inspiratif pembangunan melalui sarana pembangkit listrik guna membantu penduduk di daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik. Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH), suatu teknologi terapan dengan konsep turbin dan kumparan dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 watt/ PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan Provinsi Jawa Barat dan daerah Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Secara umum, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat dilaksanakan di wilayah Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan yang merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui program Cahaya 1000
60
Desa. Dusun Mekarasih merupakan wilayah terpencil di desa Pamoyanan dan terletak di atas bukit, bahkan jika dilihat dari kantor Desa Pamoyanan tidak terlihat tanda-tanda kehidupan, hanya di dusun tersebut terdapat air terjun Curug Deyut dengan ketinggian 59 meter dan yang terlihat hanya hamparan hijau pepohonan yang sangat rindang. Secara konseptual, pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa diharapkan mampu memberikan dampak positif yang lebih besar karena mekanisme kerja program tersebut melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari tahap persiapan, tahap Assesment, tahap perencanaan program, tahap formulasi rencana aksi, tahap pelaksanaan program atau kegiatan, tahap evaluasi, sampai tahap terminasi.2 Pada penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan menurut Isbandi Rukminto Adi dalam pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa, yakni: 1.
Tahap persiapan Tahap persiapan adalah awal dari suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pada tahap ini, peneliti mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan untuk membuat suatu program. Persiapan yang dilakukan antara lain:
2
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h.251-258.
61
a.
Pembentukan Petugas Petugas berfungsi untuk menyamakan persepsi antara tim agen perubahan
(change agent) mengenai pendekatan yang akan digunakan dalam melakukan pengembangan masyarakat. Penelitian yang dilakukan pada program Cahaya 1000 Desa, jabatan petugas dinamakan koordinator lapangan dari relawan Al-Azhar Peduli Ummat. Sedangkan manager program yang bertugas sebagai fasilitator sekaligus menjadi pendamping untuk agen perubahan dalam pembuatan program yang akan dilakukan. Pembuatan program diperoleh dari hasil perencanaan program dan identifikasi penilaian lapangan. Perencanaan program diperoleh dari manajer program, identifikasi lapangan diperoleh dari koordinator lapangan. Berdasarkan kedua aspek tersebut diperoleh perencanaan program yang tepat untuk dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. Manajer program memberikan pengarahan kepada koordinator lapangan beserta tim yang akan melakukan pembuatan program cahaya 1000 desa setelah mendapatkan hasil identifikasi dari lapangan dan mendapatkan permasalahan yang ada di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. b.
Penyiapan Lapangan Lapangan yang menjadi daerah sasaran dilakukan dengan studi kelayakan.
Adapun tahap persiapan yang dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat adalah melakukan seleksi wilayah atau lokasi yang akan menjalankan
62
program tersebut. Seleksi wilayah dilakukan melalui survey. Kegiatan survei pertama kali dilakukan pada awal tahun 2011. Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat, aparat Desa Pamoyanan dan masyarakat Dusun Mekarasih. Penetapan kriteria sangat penting agar pemilihan lokasi dilakukan dengan sebaik mungkin dan bertujuan agar program yang akan dilaksanakan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, Survei sekaligus pertemuan yang dilakukan Al-Azhar Peduli Ummat didampingi oleh kadus, DKM, tokoh masyarakat, RT dan RW setempat, dan sebagian warga setempat. Pertemuan tersebut sekaligus ingin mensosialisasikan tentang program yang akan dilaksanakan. Proses sosialisasi sangat penting untuk menentukan minat dan ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi. Karena melalui sosialisasi juga akan membantu dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan kegiatan program. kegiatan tersebut dilakukan di rumah Bapak Kusmadi. Pada awalnya masyarakat tidak yakin dengan sosialisasi program yang pihak Al-Azhar Peduli Ummat sampaikan. Mereka tidak yakin Dusun Mekarasih atau yang biasa dikenal sebagai curug Deyut yang dikenal angker oleh warga itu dapat menghasilkan tenaga listrik. Namun dengan keterangan dari tim dan pemaparan contoh program yang telah dilaksanakan di lokasi lain, tim Al-Azhar Peduli ummat dapat meyakinkan mereka dan menggerakan warga untuk bergotong royong membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dengan
63
keyakinan oleh tim Al-Azhar Peduli Ummat warga Dusun Mekarasih mau untuk melakukan gotong royong agar mendapatkan hasil yang optimal.3 Hasil dari pengamatan peneliti, pihak Al-Azhar telah memberikan 1 unit fasilitas PLTMH dan koperasi Cahaya harapan. Pengolahan program Cahaya 1000 Desa yang dibangun oleh pihak Al-Azhar dan diserahterima untuk dikelolah oleh warga Dusun Mekarasih pada tanggal 23 November 2011. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang bertujuan untuk membangkit listrik dengan menggunakan aliran air yang memiliki debit aliran yang mencukupi dengan kapasitas yang minim dan dikelola dengan sangat sederhana dan masih membutuhkan penguatan dari lembaga baik secara teknis, financial maupun organisasi. Peneliti meninjau lokasi rumah turbin alat untuk mengoperasionalkan listrik yang ada di Dusun Mekarasih berada di tengah-tengah hutan. Tempat rumah turbin tersebut sangat dekat dengan air terjun. Penempatan yang dibangun sengaja dilakukan agar listrik yang diterima masyarakat dapat berfungsi dengan baik. “waktu pertama kali yang dilakukan yaitu mencari tempat yang letaknya di pelosok dan yang bertugas adalah tim relawan dari wilayah Cianjur sendiri. Pada saat survei tempat, tim yang bertugas bertemu dengan para warga”4 2.
Tahap Assesment Pada tahap ini, pihak lembaga yang bertugas di lapangan melakukan
mencari informasi atau mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan oleh 3
Laporan Hasil evaluasi Al-Azhar Peduli Ummat Wawancara pribadi dengan Bapak Rosihan Selaku relawan Al-Azhar, tanggal 13 November 2013” , pukul 15.00 WIB di tempat Rumah Bapak Rosihan 4
64
klien dan juga sumber daya klien agar program yang direncanakan dapat membawa perubahan bagi masyarakat. Dalam tahapan ini masyarakat sudah terlibat secara aktif agar masyarakat merasakan permasalahan yang mereka angkat benar-benar permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri. Dalam proses penelitian ini dapat pula menggunakan teknik SWOT, yakni Strength (kekuatan) Weekness (kelemahan) Opportunities (peluang) Threat (ancaman). Dalam tahapan pengkajian yang dilakukan oleh Al-Azhar Peduli Ummat pada program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih, yaitu: Kegiatan Kajian Kebutuhan Kajian kebutuhan dilakukan sejak pertama dengan cara survey tahap awal dan terus dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat agar mendapatkan gambaran tentang kondisi wilayah yang menjadi kegiatan program Cahaya 1000 Desa. Kegiatan kajian kebutuhan ini dilakukan dengan metode PRA (Participatory Rapid Appraisal) atau penilaian Desa secara partisipatif. PRA merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang dilakukan pada tahapan awal perencanaan kegiatan. Melalui PRA dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti pemetaan wilayah, analisis keadaan untuk membandingkan keadaan masa lalu, sekarang, dan di masa depan dengan cara mengidentifikasi
masalah-masalah
yang
masyarakat
merasakan
mendapatkan alternatif-alternatif pemecahan masalah atau solusi.
sehingga
65
Materi kajian kebutuhan dapat dilihat dari berbagai aspek internal dan eksternal yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan program cahaya 1000 desa. Aspek internal yang dikaji meliputi kekuatan dan kelemahan yang dinilai dapat memperkuat dan memperlemah pelaksanaan program, sedangkan aspek eksternal yang dikaji meliputi peluang dan ancaman yang dapat menambah dan menghambat keberhasilan program. Hasil kajian tersebut sering disebut dengan komponen SWOT. Identifikasi komponen SWOT dalam program cahaya 1000 desa, yaitu: Tabel 10. Data SWOT NO Komponen SWOT
Program Cahaya 1000 desa di Dusun Cibenteng Desa Pamoyangan a. Keberadaan infrastruktur Rumah Turbin b. Keberadaan lembaga Al-Azhar Peduli Ummat c. Adanya kesiapan masyarakat d. Adanya koperasi “Sinar Harapan”
1
Kekuatan
2
Kelemahan
a. Kurangnya standar pengolahan dalam alat Turbin b. Lahan yang terjal c. Terbatasnya alat pendukung seperti air ketika musim panas atau kemarau
3
Peluang
a. Adanya dukungan pemerintah
4
Ancaman
b. Ketika musim panas atau kemarau tidak ada air untuk menghidupkan listrik
66
Kajian kebutuhan ini terkait dengan identifikasi komponen SWOT, kajian kebutuhan ini terus dilakukan sampai kebutuhan yang nyata terkait dengan program Cahaya 1000 Desa untuk menuju perubahan kehidupan yang lebih baik. Dalam kajian kebutuhan ini dilakukan sebagai untuk mengkaji kebutuhan dan keinginan masyarakat sesuai dengan karakteristik lingkungan dan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) di Dusun Mekarasih. Kajian kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan pelatihan cara pembuatan program Cahaya 1000 Desa sebagai penguatan kapasitas masyarakat menjadi agen perubahan kepada masyarakat luas. Selain pelatihan yang dibutuhkan, lembaga juga memberikan fasilitas dan koperasi guna mensukseskan kegiatan program Cahaya 1000 Desa. Dengan metode PRA yang digunakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan dalam kerangka untuk menemui adanya persoalan, potensi serta karakteristik masyarakat di lingkungan Dusun Mekarasih melalui langkah-langkah yang sistematik dan komprehensif. Dengan adanya SWOT yaitu adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan ada dari pihak internal atau pun eksternal.
67
Dalam tahapan assesment ini dilakukan mengidentifikasi komponen analisis SWOT yang bertujuan agar kita bisa mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman jika suatu saat ada masalah atau pun bantuan yang akan diberikan.5 3.
Tahap Perencanaan Program Menurut Venugopal (1957) perencanaan adalah suatu prosedur kerja
bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaankeadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan penerima manfaat yang ingin dicapai.6 Sedangkan pengertian program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap perencanaan program melibatkan masyarakat secara partisipatif untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ke dalam sederetan rencana kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan program yang baik harus dilengkapi dengan hasil analisis berdasarkan fakta dan harus sesuai dengan keadaan di wilayah tersebut yang menyangkut dengan keadaan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) agar program yang akan dilakukan bertujuan dengan baik.
5 Wawancara pribadi dengan pak rahmat selaku manager program, tanggal 30 Agustus 2013 , pukul 11.00 WIB di Rumah Gemilang Indonesia. 6 Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2012), H.236
68
Adapun di dalam tahap perencanaan program yang dilakukan lembaga AlAzhar peduli ummat pada program Cahaya 1000 Desa yaitu: Kegiatan yang dilakukan pada pertama kali adalah melakukan pertemuan dengan warga masyarakat dan aparat desa. Pertemuan dengan warga masyarakat dan aparat desa dilakukan pada awal tahun 2011, Tujuan dilakukannya pertemuan ini adalah untuk mensosialisasikan secara terbuka mengenai program cahaya 1000 desa kepada masyarakat di wilayah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara metode FGD (focus group discussion) yaitu proses diskusi kelompok terarah untuk memfokuskan persoalan masalah yang ada serta menyampaikan keterbukaan pandangan masyarakat saat ini tentang upaya pembuatan program Cahaya 1000 Desa. Selain itu, agen perubah menilai kondisi wilayah di Dusun Mekarasih untuk menetapkan rancangan program PLTMH. Hasil pertemuan dengan warga masyarakat dan aparat desa menunjukan bahwa Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Cianjur Selatan sudah mengetahui gambaran program Cahaya 1000 Desa yang akan dilakukan. Berdasarkan tahap perencanaan program Cahaya 1000 Desa yang dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat. Hal ini terlihat dari sosialisasi dan diskusi kelompok dengan agen perubah dan masyarakat pada proses perencanaan program. selain itu, perencanaan program sesuai dengan fakta yang ada di lapangan yaitu dilakukannya survei SDA dan SDM di wilayah Dusun Mekarasih yang menjadi objek program. SDA yang ada di desa tersebut berupa geografis yang akan menunjang pendirian PLTMH seperti ketinggian air terjun, jumlah air
69
dan lahan. Sedangkan dari segi SDM dilihat dari potensi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengolahan PLTMH. 4.
Tahap Formulasi Aksi Pada tahap formulasi aksi yang bertugas adalah agen perubah. Agen
perubah bertugas membantu masyarakat untuk merumuskan dan menentukan program apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Pada umumnya, orang yang bertugas sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat dan menentukan program yang akan dilakukan adalah pekerja sosial. Adapun tahapan dalam formulasi aksi yang dilakukan Lembaga Al-Azhar Peduli Ummat pada program Cahaya 1000 Desa, yaitu: Agen perubah yang bertugas sebagai fasilitator dalam program Cahaya 1000 Desa adalah Manager program. Manager program bertanggung jawab penuh terhadap program-program yang dimiliki di Al-Azhar Peduli Ummat. Pada tahap formulasi aksi, Manager Program memberikan suatu pelatihan yang diberikan kepada masyarakat Dusun Mekarasih. Pelatihan yang diberikan antara lain pelatihan pembuatan PLTMH dan perawatan (maintenance) PLTMH. Pada tahap ini, program Cahaya 1000 Desa yang dikelola oleh Lembaga AlAzhar Peduli Ummat bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mampu mengambil keputusan dalam mengatasi masalah di kemudian hari. Serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan aktivitas mereka sehari-hari.
70
5.
Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan Tahap pelaksanaan program merupakan tahap awal dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat pada program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan
Cibinong. Pada tahap ini program yang telah
direncanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat dilakukan oleh masyarakat yang bekerja sama dengan agen perubah. Tujuannya agar masyarakat yang terlibat dalam proses pembuatan PLTMH mengerti dan memahami cara pembuatannya agar masyarakat sudah paham apabila terjadi kerusakan terhadap PLTMH di kemudian hari. Tahap pelaksanaan program membutuhkan kerja sama yang baik antara masyarakat dan agen perubah. Agar program yang telah direncanakan dengan baik dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan. Tetapi apabila dalam pelaksanaan program tidak dilakukan dengan kerja sama yang baik, maka program akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini penting untuk dilakukan dalam proses pelaksanaan program di lapangan. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program PLTMH. PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang memanfaatkan potensi air untuk di ubah menjadi energi mekanik (putaran) yang di transmisikan (hubungkan) ke generator yang menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke rumah warga desa yang biaya pendanaan pembangunan PLTMH didapatkan melalui anggaran ZAKAT dan Infaq dari para donator yang telah menyumbang ke Al-Azhar Peduli Ummat.
71
Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat yang dimulai dari bersosialisasi program ke warga masyarakat dan aparat desa yang bertujuan agar mengetahui dan mengerti cara dalam pelaksanaan pembangunan PLTMH, setelah bersosialisasi pihak agen perubah dengan masyarakat membentuk kelompok kerja untuk tiap warga, bertujuan untuk mengatur proses kerja pembuatan PLTMH. Setelah pembentukan kelompok, masyarakat melakukan kerja bakti pemecahan batu kali dan penggalian pasir di lereng tebing untuk pembuatan komponen PLTMH seperti saluran irigasi, bak penenang dan rumah turbin. Bak penenang merupakan tempat penampungan air yang berfungsi untuk penyuplai air turbin, Sedangkan rumah turbin itu sendiri merupakan tempat penyimpanan PLTMH.7 Sebelum melakukan pembuatan PLTMH, masyarakat dikenakan iuran sebesar Rp.20.000,- per KK (Kepala Keluarga). Selama dalam proses pembuatan masyarakat melakukannya dengan cara kerja bakti mulai dari memecahkan batu kali sampai dengan membuat bangunan rumah turbin. Karena wilayah Desa Pamoyanan terkenal dengan solidaritas dan gotong royong yang sangat bagus. Apabila ada masyarakat yang tidak bergotong royong dalam proses pembuatan PLTMH, akan dikenakan sanksi berupa iuran sebesar Rp.20.000,- per KK (Kepala Keluarga),selama tidak mengikuti proses pembuatan PLTMH. Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki tiga komponen utama, yaitu air (sumber energi), turbin, dan generator. Air yang 7
Wawancara Pribadi Bapak Rahmatullah selaku program 30 Agustus 2013, pukul 13.00 WIB di Rumah Gemilang Indonesia
72
berada di bak penenang mengalir dengan kapasitas tertentu dan disalurkan dengan ketinggian (head) tertentu menuju rumah turbin yang akan menumbuk balingbaling turbin, kemudian air yang sudah masuk ke dalam rumah turbin di ubah menjadi energi mekanik (putaran) yang diteruskan ke poros turbin, poros yang berputar tersebut kemudian dihubungkan ke generator (penghasil listrik) . Dari generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga atau keperluan lainnya.
A
Mengalir dengan Kapasitas tertentu
BB
Energi Mekanik / Putaran
C
D
Rumah Warga
Gambar 1 Ilustrasi Proses PLTMH
73
Keterangan : A
: Bak Penenang
B
: Rumah Turbin
C
: Poros Turbin
D
: Generator
Sementara debit air yang digunakan di Dusun Mekarasih sebesar ± 50 liter/detik dengan ketinggian jatuh air ± 51 meter, yang memakai jenis turbin crossflow maka daya yang diperoleh sebesar 13 KW, yang dibagi 73 KK. Setiap kepala keluarga (KK) mendapatkan listrik sebesar 115 Watt, sehingga kapasitas listrik yang diperoleh masyarakat sangat sedikit dan penggunaan listriknya hanya di waktu tertentu saja. Penggunaan listrik dinyalakan pukul 16.00 WIB dan dimatikan pukul 07.00 WIB. Alasan pembagian waktu tersebut adalah karena masyarakat melakukan aktivitas di malam hari dalam rumah, sedangkan pagi sampai sore masyarakat beraktivitas di luar rumah seperti berkebun dan bertani. Kemudian, mekanisme pembuatan tugu untuk penopang pipa saluran air, pemasangan pensok dan pipa, pembuatan jaringan instalasi ke rumah-rumah warga. Masyarakat yang mendapatkan aliran listrik dari PLTMH hanya digunakan pada aktivitas malam. Untuk melakukan aktivitas di malam hari antara lain menonton, untuk proses pembuatan bagi warga yang mempunyai usaha gula aren, untuk anak-anak mengerjakan tugas sekolah atau PR (Pekerja Rumah) Berikut kutipan dari salah satu masyarakat : “Alhamdulillah saya bersyukur banget sekarang udah ada listrik. Dulu sebelum adanya listrik di rumah saya cuman pakai penerangan lampu
74
dinding minyak tanah. Tetapi sekarang udah ada listrik, jadi anak saya bisa ngerjain tugas dari sekolahnya dan bisa nonton tv“8 Setelah melakukan pembuatan PLTMH, masyarakat dan Al-Azhar Peduli Ummat membuat koperasi yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur.9 Koperasi ini dibuat untuk simpan pinjam dan tempat pembayaran listrik. Setiap bulan sekali masyarakat dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000,-. Biaya tersebut digunakan untuk operasional PLTMH, pengurus koperasi, dan pengurus teknisi PLTMH. 6.
Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan program.
pada tahap ini masyarakat dan agen perubahan sebagai pengawas terhadap program yang sedang berjalan dalam pengembangan masyarakat. keterlibatan masyarakat dalam tahap ini mampu membentuk sistem untuk melakukan pengawasan internal, sehingga program yang telah dilakukan dalam jangka waktu yang panjang masyarakat lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya atau fasilitas yang telah ada. Kegiatan pelaksanaan program cahaya 1000 desa memiliki indikator keberhasilan tersendiri dalam membuat program cahaya 1000 desa. Evaluasi yang 8
Wawancara Pribadi dengan Bapak Kusmadi selaku Katua Koperasi Sinar Harapan tanggal 14 November 2013, pukul 16.00 WIB di Rumah Kediaman Bapak Kusmadi 9 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Sinar Harapan
75
ada pada program ini pun dengan adanya listrik di lingkungan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari adanya listrik. Serta adanya partisipasi dan antusias dari masyarakat yang tinggi untuk mengikuti atau membantu dalam membuat dan memelihara PLTMH. Peneliti juga mengungkapkan, dengan adanya listrik di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan, masyarakat juga mendapatkan fasilitas yang cukup baik, seperti: masyarakat dapat merasakan manfaat adanya listrik. Manfaat yang masyarakat rasakan seperti penerangan, menonton, dan melakukan aktivitas di malam hari, mendapatkan fasilitas yang lebih baik, menciptakan kehidupan yang berkualitas untuk lingkungannya ditambah dengan adanya koperasi selain bermanfaat untuk pembuatan dan pemeliharaan PLTMH, juga bermanfaat untuk memajukan perekonomian desa dan memperbaiki infrastruktur desa, seperti pembuatan jalan akses ke desa. 7.
Tahap Terminasi Tahap terminasi adalah tahap “pemutusan” hubungan secara formal dengan
komunitas sasaran. Seringkali terminasi dilakukan bukan karena masyarakat sudah dianggap “mandiri” tetapi karena proyek harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan.10 Istilah pemutusan ini dilakukan dengan sistem sasaran dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses perubahan berencana.
10
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Masyarakat & Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran 7 Pendekatan Praktis (Jakarta : UI Press,2001), cet.1, h.251
76
Terminasi dilaksanakan ketika tujuan telah dicapai sesuai dengan harapan dan pelayanan yang diberikan sudah lengkap. Seperti halnya dengan tahap-tahap yang lain, pada tahap terminasi partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting agar megetahui hasil program yang sudah direncanakan berjalan dengan tujuan yang diharapkan. Menurut pak rahmatullah, program cahaya 1000 desa yang telah dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan bahwa masyarakat sudah mengetahui dan memahami cara menggunakan PLTMH apabila ada kerusakan yang terjadi dengan mesin. Setelah melakukan terminasi pihak lembaga dengan masyarakat, pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat telah memberikan surat tanda terima yang membuktikan bahwa program yang sudah dilaksnakan berjalan dengan sesuai harapan. Tetapi, pihak Al-Azhar masih mengontrol Dusun Mekarasih dengan program yang lain. B.
Dampak Program Cahaya 1000 Desa Program Cahaya 1000 Desa melalui pendirian PLTMH yang telah berjalan
sejak akhir tahun 2011. Kapasitas yang dimiliki PLTMH yang terdapat di Dusun Mekarasih masih terbatas sebagai penerang. Penghidupan listrik dilakukan hanya pada jadwal tertentu oleh operator PLTMH. Penghidupan listrik dilakukan pukul 16.00 WIB dan dimatikan pada pukul 07.00 WIB. Setiap rumah mendapatkan jatah listrik sebanyak kurang lebih
77
115 Watt. Sehingga penggunaan listrik yang masyarakat dapatkan sangat terbatas. Hal ini difaktori oleh debit air dan alat PLTMH yang digunakan sangat sederhana. Ketersediaan air pada Dusun Mekarasih digunakan untuk dua penggunaan, yaitu sebagai operasi PLTMH dan irigasi lahan perkebunan masyarakat. Apabila terjadi musim kemarau, air diutamakan untuk irigasi lahan perkebunan, sehingga masyarakat tidak menerima aliran listrik. Listrik akan hidup apabila debit air mencukupi untuk memutar turbin . Apabila debit air kecil, maka listrik tidak dapat hidup. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dampak program Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat telah mengetahui cara pembuatan PLTMH yang bertujuan agar masyarakat dapat merawat dan menjaga PLTMH apabila ada kerusakan terhadap PLTMH kedepannya. Dengan adanya PLTMH, kehidupan masyarakat di Dusun Mekarasih juga sejahtera. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara bahwa program cahaya 1000 desa mendapatkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Pihak yang merasakan manfaat tersebut adalah pelajar, petani, pengusaha gula aren, rumah tangga dan koperasi. Kegunaan koperasi tersebut untuk penyimpanan data arsip-arsip dengan menggunakan komputer. Dampak positif lainnya pada program cahaya 1000 desa pada Dusun Mekarasih diuraikan sebagai berikut:
78
1.
Segi budaya Dari segi budaya dampak yang masyarakat rasakan ada dua, yaitu bisa
melakukan kegiatan di malam hari seperti mengaji. Karena sebelum adanya listrik kehidupan masyarakat di malam hari tidak ada. Dan yang kedua dengan adanya listrik tingkat resiko dalam kebakaran lebih kecil dibanding dengan menggunakan lampu dinding yang menggunakan bahan bakar minyak. 2.
Segi Sosial Masyarakat Dusun Mekarasih memiliki semangat gotong royong yang
tinggi. Semangat gotong royong ini terpupuk dengan adanya PLTMH. Partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk melakukan pendirian PLTMH. Setelah PLTMH selesai dibangun, semangat gotong royong masih sangat tinggi. Hal ini dilihat dari kegiatan gotong royong yang dijadwalkan pada setiap pagi di hari jumat, sehingga masyarakat meliburkan kegiatan berkebun. Dengan demikian, hari Jumat merupakan hari gotong royong dan ibadah bagi masyarakat Dusun Mekarasih. Gotong royong pada Dusun Mekarasih yang tinggi juga dibuktikan dari komitmen masyarakat untuk tetap memanfaatkan PLTMH hingga nanti disaat instalasi PLTA sudah masuk ke daerah tersebut. PLTMH yang sudah didirikan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat dengan masyarakat tetap. digunakan dan dijaga dengan baik (pendirian, hingga pengelolaan), “walaupun di waktu nanti
79
listrik sudah masuk, PLTMH ini akan tetap digunakan dan dijaga, karena disini ada semangat kebersamaan dan gotong royong”.11 3.
Segi ekonomi Kegiatan perekonomian yang terdapat di Dusun Mekarsari antara lain usaha
gula aren dan jual beli hasil perkebunan. Adanya aliran listrik mendukung penggunaan alat komunikasi Handphone. Dengan adanya Handphone membantu kelancaran
aktivitas
perekonomian
masyarakat.
kelancaran
kegiatan
perekonomian yang dirasakan antara lain, para petani yang ingin jual hasil panen melalui tengkulak dapat membuat janji untuk bertemu, dengan demikian dapat mengefisienkan waktu untuk bertemu, sehingga kualitas hasil tani pun dapat dijaga kesegarannya. Sebelum adanya listrik, petani harus datang ke tempat biasa pertemuan dengan tengkulak dalam 2 hari sekali dan menunggu sampai sore. Hal ini disebabkan tidak adanya kepastian waktu untuk bertemu. Selain itu, kelancaran kegiatan perekonomian dirasakan petani. Petani dapat berkomunikasi dengan petani lain yang bertujuan untuk mengetahui harga pasar dari hasil pertanian yang berlaku. Tujuan lainnya adalah untuk menentukan harga jual hasil tani ke tengkulak. Agar tidak terjadi penipuan antara tengkulak dengan petani. Hasil pertanian ini akan dijualkan ke pasar Cianjur dan luar daerah Cianjur. Hal yang sama juga dirasakan oleh pengusaha gula aren dalam melakukan transaksi jual beli dengan tengkulak gula aren.
11
Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Suganda selaku tokoh masyarakat pada tanggal 15 November 2013, pukul 17.30 WIB di rumah kediaman Bapak suganda.
80
Dampak yang masyarakat rasakan terhadap ekonomi selain dengan adanya alat komunikasi, masyarakat juga bersyukur dengan adanya listrik di Dusun Mekarasih, masyarakat bisa menghemat dengan pengeluaran. Sebelum adanya aliran listrik, pengeluaran yang dilakukan masyarakat pada bahan bakar minyak tanah untuk lampu dinding dalam sebulan menghabiskan 4 liter minyak tanah dengan biaya sebesar Rp.44.000 per bulan. Setelah adanya listrik biaya pengeluaran tersebut digunakan sebagai untuk membiayai pendidikan, membeli kebutuhan sehari-hari, dan biaya untuk PLTMH. 4.
Penerang (terangkan manfaat dari listrik untuk penerang) Pihak yang memperoleh manfaat listrik sebagai penerang adalah
masyarakat, pelajar, dan usaha gula aren. Manfaat listrik yang digunakan masyarakat seperti adanya lampu listrik pelajar dapat belajar dan mengerjakan tugas dari sekolah di malam hari. Sebelum adanya lampu listrik, pelajar harus belajar dan mengerjakan tugas di siang hari. Sedangkan manfaat listrik pada usaha gula aren adalah pembuatan gula aren dapat dilakukan di malam hari. Selain penerang rumah masyarakat, ketersediaan penerang listrik juga di instalasikan di jalan dan tempat peribadatan (mushalla). Sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan belajar mengaji bagi anak-anak setiap malam di mushala. Namun, pada setiap hari jumat dan minggu listrik di hidupkan selama 24 jam. Alasannya karena jumat merupakan kegiatan gotong royong dan untuk
81
melakukan ibadah. Sedangkan hari minggu anak-anak tidak sekolah atau hari libur. Biasanya kegiatan mereka di hari minggu adalah menonton televisi. 5.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat, hidupnya koperasi. Setelah adanya PLTMH di Dusun Mekarasih, masyarakat dan pihak
lembaga Al-Azhar membangun sebuah koperasi yang dinamakan Koperasi Sinar Harapan. Pendirian koperasi memiliki fungsi khusus yaitu fungsi pengelolaan PLTMH. Selain itu, koperasi berfungsi dalam peningkatan tingkat perekonomian dan mensejahterakan Dusun Mekarasih. Anggota koperasi adalah masyarakat yang mendapatkan listrik dari PLTMH. Jumlah anggota koperasi terdiri dari 3 orang yaitu ketua, sekretaris dan bendahara. Untuk saat ini, koperasi sinar harapan untuk fungsi simpan pinjam masih terbatas untuk peminjam dengan tingkat kepentingan tertentu. Ketua koperasi saat ini adalah salah satu warga Dusun Mekarasih yaitu Bapak Kusmadi. Masyarakat juga dikenakan kewajiban iuran sebesar Rp.20.000,perbulan. Iuran tersebut digunakan untuk sejumlah kegunaan, yaitu insentif untuk pihak teknisi dan pengurus koperasi, perbaikan PLTMH apabila ada kerusakan dan simpanan masyarakat. Pengurus koperasi sebanyak 3 orang dan teknisi ada 2 orang. 6.
Fasilitas media komunikasi Listrik dimanfaatkan oleh masyarakat untuk media komunikasi seperti
menonton televisi dan mendengarkan radio. Karena sebelum adanya televisi
82
masyarakat kurang mendapatkan informasi berita terbaru. Tetapi setelah adanya listrik masyarakat bisa menonton berita terbaru untuk mendapatkan informasi seperti mendapatkan informasi baru dan menambahkan wawasan pengetahuan dari acara berita di televisi. (TV,Radio,dll) dan alat komunikasi (Handphone) Manfaat aliran listrik yang dirasakan masyarakat tidak hanya pada media komunikasi saja, manfaat juga dirasakan dari penggunaan alat komunikasi. Alat komunikasi berupa HandPhone. Sebelum adanya listrik masyarakat sulit untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Antara lain, komunikasi dengan keluarga yang berada jauh dari Dusun Mekasari, komunikasi antara petani dan tengkulak, komunikasi antar petani, komunikasi antara pengusaha gula aren dan tengkulak. Dengan demikian, adanya penggunaan alat komunikasi mendukung kelancaran kegiatan masyarakat. 7.
Hiburan Kegunaan listrik sebagai hiburan adalah untuk melakukan nonton seperti
sinetron dan acara music. Karena sebelum adanya listrik masyarakat khususnya untuk anak-anak dan orang dewasa mendengarkan music dari radio saja. Tetapi setelah adanya listrik masyarakat bisa melihat orang atau tokoh yang ada di televisi tersebut.
BAB V PENUTUP
Pembahasan dalam penutup dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan hasil dari penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud adalah saran terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan pada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Program cahaya 1000 desa merupakan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan lembaga Al-Azhar Peduli Ummat mulai dari pembagian petugas yang akan terjun lapangan sekaligus survei tempat yang akan menjalankan program tersebut, mencari informasi atau mengidentifikasi masalah kebutuhan apa yang dirasakan oleh klien, membuat sederatan rencana kegiatan yang melibatkan masyarakat dengan cara sosialisasi secara partisipatif, agen perubah bertugas membantu masyarakat untuk merumuskan program yang akan dilakukan, selanjutnya proses pembuatan PLTMH seperti membangun bak penenang, pipa untuk saluran air yang menuju rumah
83
84
turbin, dan alat generator yang bertujuan untuk menyalurkan listrik ke rumah warga. Setelah pembuatan PLTMH, masyarakat juga membangun koperasi cahaya harapan. Selanjutnya setelah pembuatan PLTMH dan Koperasi, pihak Al-Azhar Peduli Ummat melakukan evaluasi untuk mengetahui indicator keberhasilannya, kemudian setelah evaluasi, pihak Al-Azhar Peduli Ummat melakukan terminasi. 2) Dampak program Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat telah mengetahui cara pembuatan PLTMH yang bertujuan agar masyarakat dapat merawat dan menjaga PLTMH apabila ada kerusakan terhadap PLTMH. Dengan adanya PLTMH, kehidupan masyarakat di Dusun Mekarasih sejahtera. Hal ini dikarenakan mereka mendapatkan manfaat terhadap adanya listrik di kehidupan sehari-hari. Selain itu PLTMH juga berdampak terhadap sosial, budaya, ekonomi, penerang, pendirian koperasi, fasilitas media komunikasi, dan hiburan. B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai berikut : Perlu adanya peningkatan kapasitas PLTMH agar masyarakat Dusun mekarasih dapat mengoptimalkan kinerja dan manfaat PLTMH.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Rukminto Isbandi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2003, cet 1. Arikunto Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta: Bina Aksara, 1998. Artmanda Frista.W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jombang: Lintang Media. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. CL.Selltiz,et al., Research Methods in Social Relation, Holt, Rinehart, and Winston, New York, 1964, p.200. Dikutip dari Moh. Nazir,Op.cit. Departemen Sosial RI, Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan ; Program Pemberdayaan Fakir MIskin Jakarta : Direktorat Bantuan Sosial Fakir Miski, 2005 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan. Grand Desain
Penanggulangan
Kemiskinan
Perdesaan,
Jakarta :
Kementerian Sosial, 2012. Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Kartasasmita Ginandjar, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan, Jakarta : Pustaka Cidesindo, 1996
85
86
Mardikanto, Totok, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012. Masyarakat Mandiri, Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyarakat, Jakarta: MM,2006. Moleong Lexy. J, Metode Penelitian Kualitatif Bandung : PT Remaja Rosda Karya. 2004. Cet. Ke-20 Pranaka A.M.W dan Prijono Onny S, Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi Jakarta : CSIS 1996. Shihab, M Quraish. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan Ummat Bandung: Mizan, 1997. Soejono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Garafindo Persada,2004, cet ke-4. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
Bandung: Alfabeta,
2008. Suhartini, Halim, dan Khambali, Basyid (eds), Model-model Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta: Pustaka Pesantren,2005. Suharto dan Edi Fahrudin, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi, Jakarta: Badan Pelatihan Sosial Departemen Sosial,2004. Suharto, Edi, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia Bandung: Alfabeta Bandung, 2009.
87
Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika Aditama, 2005. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Tulus Riza Setia, Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Pelayanan Fisik Desa Pamargarsari Kec.Parung Kabupaten Bogor. YS Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT.Gramedia Indonesia,1998. http://www.sarjanaku.com/2011/09/Pemberdayaan-Masyarakat-Pengertian.html update: 22 Agustus 2010.
LAMPIRAN A DOKUMENTASI
Gambar 1 Mencari informasi mengenai data-data masyarakat yang mendapatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro sekaligus mencari informasi tentang profil koperasi cahaya harapan di rumah Pak Kusnadi selaku ketua koperasi Dusun Mekarasih.
Gambar 2 Nama-nama masyarakat yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro sekaligus yang menjadi anggota koperasi cahaya sebanyak 75 kepala keluarga.
Gambar 3 Kantor koperasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro cahaya harapan Dusun Mekarasih yang terletak di Kp.Lolongokan Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan
n
Gambar 4 Salah satu rumah warga Dusun Mekarasih yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang letaknya di Kp.Cibenteng Rt 02 Rw 10 yang jaraknya masih berdekatan dengan rumah warga lainnya.
Gambar 5 Salah satu rumah warga Dusun Mekarasih yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang letaknya di Kp.Cibenteng Rt 02 Rw 10 yang jaraknya berjauhan dengan rumah warga lainnya.
Gambar 6 Salah satu manfaat di malam hari dari pembangkit listrik sebagai penerang dan salah media komunikasi seperti menonton televisi. Lampu sebagai alat penerang di ruang tamu.
Gambar 7 Akses jalan menuju ke rumah turbin. Infrastruktur jalannya masih tanah.
Gambar 8 Rumah turbin yang letaknya tengah-tengah hutan Dusun Mekarasih. Fungsi rumah turbin adalah tempat alat turbin untuk mengoperasi listrik.
Gambar 9 Pipa pemasuk atau penyuplai air saluran bak penampung air ke turbin. Pipa tersebut terletak tebing bukit Dusun Mekarasih.
Gambar 10 Bak penampung air. Bak tersebut dibagi menjadi dua saluran air, yang pertama air untuk perkebunan masyarakat Desa Pamoyanan dan saluran yang kedua untuk turbin. Bak penampung tersebut terletak di atas bukit Dusun Mekarasih. Fungsi bak penenang untuk mengatur perbedaan keluaran air antara penstock dan headrace dan untuk pemisahan kotoran dalam air seperti kayu dan pasir.
1
2
3
Gambar 11 1 ) Pipa penyuplai air yang berwarna biru berfungsi untuk saluran air yang masuk ke turbin. 2 ) berwarna kuning disebut turbin cross flow yang berfungsi untuk mengubah potensi air menjadi energy mekanik (putaran). 3) Generator yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik (putaran) menjadi energy listrik
Gambar 12 Panel penerima dan pembagi listrik. Panel tersebut berfungsi sebagai terminal untuk mengatur aliran listrik ke rumah masyarakat Dusun Mekarasih terima.
Gambar 13 Tiang Listrik berfungsi sebagai penyanggah kabel listrik. Tiang listrik di Dusun Mekarasih yang menggunakan besi terbatas. Sisanya menggunakan bambu.
Gambar 14 Prasasti peresmian PLTMH dari Al-Azhar Peduli Ummat. Prasasti tersebut di tanda tangani oleh Direktur Al-Azhar Peduli Ummat dengan IBEKA. Peresmian disaksikan oleh pemerintah Dusun Pamoyanan Kecamatan Cibinong.
Gambar 15 Jembatan Curug Deyut merupakan jalan utama yang menjadi akses masyarakat menuju ke sekolah, kantor Desa Pamoyanan, Puskesmas dan warung sembako untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jembatan tersebut terbuat dari bambu sehingga sering rusak akibat dikikis oleh air hujan. Tetapi apabila jembatan rusak, akses jalan tersebut bisa lewat rumah turbin.
Gambar 16 Akses jalan masyarakat menuju Dusun Mekarasih dari kantor Desa Pamoyanan. Infrastruktur jalan tersebut masih berbatuan dan tanah.
Gambar 17 Pemandangan Dusun Mekarasih dari Desa Pamoyanan. Pemandangan tersebut tidak terlihat tanda-tanda pemukiman rumah warga Dusun Mekarasih yang terletak di atas bukit.
Gambar 18 Kantor Desa Pamoyanan.
Gambar 19 Pohon Gula Aren. gula aren merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Dusun Mekarasih yang menggunakan listrik.
Gambar 20 Proses pengambilan bahan untuk pembuatan gula aren yang dilakukan dua kali dalam sehari.
Gambar 21 Proses pembuatan gula aren
Gambar 22 Hasil gula aren yang siap di jual oleh tengkulak
Gambar 23 Wawancara dengan Sekretaris Desa Pamoyanan yang bernama Bapak Burhan tentang profil Desa Pamoyanan.
Gambar 24 Wawancara dengan usaha gula aren di Dusun Mekarasih yang bernama Bapak Saripin.
Gambar 25 Wawancara dengan salah satu masyarakat Dusun Mekarasih yang bernama Bapak Suhanda.
Gambar 26 Setelah wawancara dengan salah satu teknisi PLMH (Pembangkit Listrik Mikrohidro) yang bernama Bapak Mulyadi.
Gambar 27 Salah satu manfaat listrik yang digunakan untuk penerangan di ruang makan.
Gambar 28 Salah satu manfaat listrik untuk penerangan teras rumah di malam hari.
Gambar 29 Alat masak masyarakat Dusun Mekarasih yang masih menggunakan kayu bakar. Tetapi sebagian masyarakat juga menggunakan kompor gas.
Gambar 30 Manfaat listrik di mushala yang digunakan untuk melakukan ibadah.
LAMPIRAN B
Wawancara dengan usaha gula aren Nama
: Bapak Saripin
Tempat
: Rumah Bapak Saripin
Hari/tanggal : 15 November 2013 Waktu
: 15.00 WIB
1. Bagaimana cara mendapatkan bahan gula aren? Jawab : Biasanya saya sendiri yang mengambil bahan mentah gula aren di pohon, tapi kalau saya sedang halangan. Ya saya suruh orang lain yang mengambilnya. 2. Apakah bapak atau ibu mendapatkan bahan gula aren di lahan sendiri atau lahan orang lain? Jawab : kadang-kadang saya ambil gula arennya dari pohon saya sendiri, dan kadangkadang saya ambilnya dari pohon orang lain. 3. Jika ibu atau bapak mendapatkan dari lahan orang lain, apakah harus membagi hasil dengan orang tersebut? Jawab : kalau saya ambil dari pohon orang lain, saya suka kasih upah ke orang yang punya pohon itu. Biasanya saya kasih Rp.20.000,- perhari 4. Bagaimana sistem bagi hasil yang diterapkan jika memakai lahan orang lain ? Jawab : sistem bagi hasil ya saya kasih aja Rp.20.000,- setiap saya ambil di pohon orang lain. 5. Dalam satu hari berapa banyak gula aren yang ibu atau bapak hasilkan? Jawab : biasanya saya menghasilkan kurang lebih 50 lodong perbulan. Tapi itu gak tetap. Karena tergantung dengan hasil panen yang ada di pohon. 6. Berapa lodong yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg gula aren? Jawab : Kurang lebih 10 lodong
7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat guka aren? Jawab : saya ambil lodong sehari bisa 2 kali, biasanya saya ambil dari pohonnya pagi dan sore. Tapi kalo cuacanya jelek saya ambilnya sehari 1 kali. Soalnya saya ambil dari pohonnya jauh dan tempatnya terjal. Kalau musim hujan, jalannya licin. 8. Bagaimana cara membuat gula aren? Jawab : yang bertugas buat gulanya itu istri, anak dan adik saya. Setelah saya ambil dari pohon, biasanya di saring dulu, setelah di saring sampai bersih dan halus baru dimasak sampai mendidih. Dalam proses masak jangan lupa di aduk terus, setelah masak baru di masukan ke dalam cetakan. Kemudian tahap selanjutnya baru di bungkus. 9. Bagaimana ibu atau bapak menjual hasil gula aren? Jawab : saya jual gula aren biasanya lewat tengkulak, dan harganya terserah tengkulak mau jual berapa. Tapi kalo saya jual sendiri harganya Rp.8.000,- satu lodong. 10. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik? Jawab : saya dapat listrik sejak akhir tahun 2011 11. Bagaimana cara ibu atau bapak mendapatkan listrik? Jawab : sebelum dapat listrik, kita disuruh iuran dulu sebesar Rp.20.000,- dan ikut dalam membuat PLTMH 12. Apakah anda mengetahui tentang program listrik cahaya 1000 desa Al-Azhar? Jawab : saya tahu PLTMH itu program dari Al-Azhar. Sebelum proses pembuatan saya bersama warga di kasih penjelasan terlebih dahulu agar saya paham dan mengerti. 13. Apakah listrik menyala selama 24 jam atau hanya terterntu saja? Jawab : listrik itu nyala sekitar jam 4 sore dan matinya jam 7 pagi. Tapi tergantung cuaca juga, kalau musim hujan biasanya tunggu hujannya berenti dulu baru hidup listriknya. Kecuali hari jum’at dan minggu itu baru 24 jam nyala listriknya.
14. Setelah mendapatkan listrik, manfaat apa yang ibu atau bapak gunakan listrik? Jawab : manfaat dari listrik yang jelas saya bisa menonton tv, rumah jadi terang dan saya kadang-kadang bisa buat gula aren di malam hari. 15. Apakah program tersebut memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat desa? Jawab : sangat memberikan dampak positif. Buktinya dengan adanya listrik saya bisa memanfaatkan listrik. 16. Apakah setelah memproduksinya lama hasil gula aren bertambah? Jawab : hubungan listrik dengan bertambah penghasilan gak ada ya secara langsung. Tapi kalau dari segi pengeluaran ya lebih hemat dibanding dengan make lampu dinding. Terus saya juga bisa telepon tengkulak kalau hasil gula arennya udah banyak gak perlu tunggu tengkulak datang. 17. Menurut ibu atau bapak adakah dampak negatif dari program tersebut? Jawab : dampak negative gak ada, positif sih yang saya rasain
Wawancara dengan masyarakat Nama
: Bapak Suhanda
Tempat
: Rumah Bapak Suhanda
Hari/tanggal : 15 November 2013 Waktu
: 17.30 WIB
1. Bagaimana kehidupan masyarakat sebelum adanya listrik? Jawab : dulu sebelum adanya listrik, Dusun Mekarasih itu gelap sekali. Kegiatan masyarakat untuk di luar tidak ada. Kalau setiap malam kita semua di dalam rumah masing-masing. 2. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik? Jawab : listrik adanya itu sejak akhir tahun 2011 3. Apa yang ibu atau bapak ketahui tentang program cahaya 1000 desa? Jawab : program cahaya 1000 desa itu program dari Al-Azhar peduli Ummat yang tujuannya untuk memberikan listrik di Dusun Mekarasih. Bukan hanya program cahaya 1000 desa saja, tetapi disini juga ada koperasi sinar harapan. 4. Bagaimana cara mendapatkan listrik? Jawab : cara mendapatkan listrik masyarakat harus memberi iuran sebesar Rp.20.000,5. Siapa yang mengelola listrik? Jawab : yang mengelola listrik adalah bagian teknisi PLTMH. Orang yang bertugas itu cuman 2 orang, kemudian yang menjadi pengurus koperasi itu 3 orang. Tugas teknisi itu ya menghidupkan dan mematikan listrik. Jadwal untuk menyala listrik itu sekitar jam 4 sore sampai jam 7 pagi. Kecuali hari jumat dan minggu. Karena jumat itu para petani tidak pergi ke kebun dan hari minggu anak-anak pada libur sekolah. Terus hari jumat itu waktunya masyarakat melakukan kerja bakti.
6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembuatan listrik? Jawab : partisipasi masyarakat sangat senang. Apalagi pada saat pembuatan PLTMH. Pada saat proses pembuatan PLTMH kita saling gotong royong. Tapi kalau ada masyarakat yang tidak bantu, orang tersebut akan dikenakan denda. 7. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik? Jawab : Manfaat yang saya rasain rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam hari ada kaya menonton tv, telepon ada, anak-anak bisa mengaji tiap malam karena jalanan jadi terang. Infrastruktur jalan sekarang jadi bagus. Dulu susah buat jalan aja. 8. Dari segi ekonomi, dampak apa yang dirasakan oleh bapak atau ibu setelah adanya listrik? Jawab : kalau dari ekonomi mah pendapatan gak ngaruh, pendapatan yang dulu dengan sekarang sama aja perbulan kurang lebih Rp.300.000,-. Tetapi kalau dari segi pengeluaran itu sangat ngaruh. Karena sebelum adanya listrik pengeluaran lebih banyak untuk beli bahan bakar minyak, yang tadinya kita seminggu habisin Rp.12.000,- untuk beli bensin perlitar dan sekarang perbulan kita cuman ngeluarin Rp.20.000,- aja 9. Apakah harapan ibu atau bapak dengan program ini untuk ke depannya? Jawab : harapan saya mah gak ada,
Wawancara dengan masyarakat Nama
: Bapak Kusnadi
Tempat
: Rumah Bapak Kusnadi
Hari/tanggal : 14 November 2013 Waktu
: 16.00 WIB
1. Bagaimana kehidupan masyarakat sebelum adanya listrik? Jawab : sebelum adanya listrik, Dusun Mekarasih, ketika malam menggunakan lampu minyak yang mengkonsumsi minyak solar dikarenakan minyak tanah langka, selain biaya pembelian minyaknya dan juga penerangannya yang kurang cukup untuk belajar anak anak sekolah. Dan aktivitas di malam hari terbatas. 2. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik? Jawab : listrik adanya itu sejak akhir tahun 2011 3. Apa yang ibu atau bapak ketahui tentang program cahaya 1000 desa? Jawab : program cahaya 1000 desa itu program dari Al-Azhar peduli Ummat yang bergerak untuk sosial, yang memberikan listrik di Dusun Mekarasih, dengan cara member atau membuat PLTMH yang di kelola oleh koperasi sinar harapan. 4. Bagaimana cara mendapatkan listrik? Jawab : awalnya masyarakat dibimbing untuk bekerja sama untuk membantu program cahaya 1000 desa, yang berupa pembuatan PLTMH, setelah selesai warga yang menggunakan hasil PLTMH berupa listrik, akan membayar iuran sebesar 20.000 per KK, yang di kelola koperasi sinar harapan. 5. Siapa yang mengelola listrik? Jawab : yang mengelola listrik adalah bagian teknisi PLTMH. Orang yang bertugas itu cuman 2 orang, kemudian yang menjadi pengurus koperasi itu 3 orang. Tugas teknisi itu ya menghidupkan dan mematikan listrik. Jadwal untuk menyala listrik itu sekitar jam 4 sore sampai jam 7 pagi. Kecuali hari jumat dan minggu. Karena jumat itu para petani
tidak pergi ke kebun dan hari minggu anak-anak pada libur sekolah. Terus hari jumat itu waktunya masyarakat melakukan kerja bakti.
6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembuatan PLTMH yang menghasilkan listrik? Jawab : partisipasi masyarakat di desa ini sangat mendukung pada saat pembuatan PLTMH dengan cara saling bergotong royong. Tapi kalau ada masyarakat yang tidak bantu, orang tersebut akan dikenakan denda. 7. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik? Jawab : Manfaat yang saya rasakan rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam hari bisa lebih efektif, seperti menonton tv, berfungsinya handphone, dan anak-anak bisa mengaji tiap malam karena jalanan jadi terang. 8. Dari segi ekonomi, dampak apa yang dirasakan oleh bapak atau ibu setelah adanya listrik? Jawab : kalau dari ekonomi mah pendapatan gak ngaruh, pendapatan yang dulu dengan sekarang sama aja perbulan kurang lebih Rp.300.000,-. Tetapi kalau dari segi pengeluaran itu sangat ngaruh. Karena sebelum adanya listrik pengeluaran lebih banyak untuk beli bahan bakar minyak, yang tadinya kita seminggu habisin Rp.12.000,- untuk beli bensin perlitar dan sekarang perbulan kita cuman ngeluarin Rp.20.000,- aja 9. Apakah harapan ibu atau bapak dengan program ini untuk ke depannya? Jawab : masyarakat di desa itu sebelumnya sangat bersukur, dan berharap ke depanya, program ini bisa menambah daya listrik, sehingga tidak ada keterbatasan daya listrik pada siang hari dan menyempurnakan akses jalan sehingga bisa aman dilalui mobil
Wawancara dengan masyarakat Nama
: Bapak Mulyadi sebagai operator PLTMH.
Tempat
: Rumah Bapak Saripin
Hari/tanggal : 15 November 2013 Waktu
: 16.00 WIB
1. Adakah kendala selama bertugas sebagai operator PLTMH? Jawab : tidak ada kendala yang mendasar, kecuali pembersihan saluran air dari sampah yang terbawa air yang menyebabkan penyumbatan, dan penukaran klahar turbin, akibat masa pemakaian. 2. Apakah mendapatkan honor dari koperasi selama bertugas? Jawab : mendapatkan honor secara sukarela dari masyarakat, biasanya perbulan Rp.600.000 dibagi 5 dengan pihak koperasi. 3. Adakah kendala lain yang dikarenakan alam ? Jawab : ada, dikarenakan longsornya tebing yang mengakibatkan kerusakan pada pipa air. 4. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik? Jawab : Manfaat yang saya rasakan rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam hari bisa lebih efektif, seperti menonton tv, berfungsinya handphone, dan anak-anak bisa mengaji tiap malam karena jalanan jadi terang. 5. Cara pengelolaan PLTMH ? Jawab : Mempunyai 2 orang operator yang bekerja secara bergantian. Biasanya sistem bekerjanya 1 bulan sekali. Karena kadang-kadang petugasnya ada yang sibuk dan biasanya suka pergi ke luar desa.
Wawancara dengan masyarakat Nama
: Bapak Rahmatullah Siddik
Tempat
: Rumah Gemilang Indonesia
Hari/tanggal : 30 Agustus 2013 Waktu
: 13.00 WIB
1. Kapan al-azhar resmi beroperasi, dan siapa yang meresmikannya? Jawab : Lembaga ini resmi oleh badan pengurus Yayasan Pesantren Islam (YPI) AlAzhar pada tanggal 1 Desember 2004 melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BPYPIA/1425. 2004 yang ditanda tangani oleh ketua badan pengurus YPI Al-Azhar yaitu oleh bapak H.Rusydi Hamka dan sekretaris bapak H.Nasroulah Hamzah yang beralamat di Jl. Sisingamaharaja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 2. Apa saja struktur organisasi yang ada di al-azhar peduli ummat? Jawab : Direktur eksekutif Bapak Harry Rachmad, Wakil Direktur Bapak Sigit Iko, GM. fundraising & komunikasi Bapak Nanda Putera, GM.program Bapak Agus Nafi, GM.keuangan Bapak Farid Rasyidi, Direktur RGI Ibu Dwi Kartika N, manager fundraising Bapak Anggriansyah, manager mitra jejaring Bapak Saripudin, manager komunikasi Bapak Sigit Tp, manager program Bapak Rahmatullah Sidik, dan lain-lain 3. Apakah al-azhar menjalin kerja sama? Jawab : pihak Al-Azhar tidak bekerja sama dengan siapapun, tetapi sumber dana yang ada di Al-Azhar berasal dari para donator-donatur yang membayar Zakat, Infaq dan Shadaqah. Khususnya untuk program cahaya 1000 desa, anggaran dana dari zakat saja. 4. Apa saja program pemberdayaan di al-azhar? Jawab : Program yang ada di lembaga al-azhar banyak seperti rumah gemilang Indonesia, zakat PRIDE (Poverty Reduction with Integrated Development & Empowerment), my HEART (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support), INFRALINK (Instruktur & Konservasi Lingkungan), FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional). Tetapi tidak semua program yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. yang bertujuan pemberdayaan masyarakat cuman program INFRALINK, Rumah Gemilang Indonesia dan zakat PRIDE. Termasuk program cahaya 1000 desa yang termasuk bidang program INFRALINK” 5. Apa latar belakang diadakannya program cahaya 1000 desa? Jawab : Program ini memiliki tujuan secara garis besar yaitu meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat dengan cara memberikan listrik. Listrik dianggap sebagai sebuah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi oleh masyarakat saat ini, boleh dikatakan sebagian besar aktivitas masyarakat bergantung pada ketersediaan listrik, maka ini latarbelakang
pemikiran yang dikembangkan oleh Yayasan Alazhar untuk membuat sebuah program yang bergerak pada pengadaan listrik bagi desa-desa terisolir. Program 1000 desa sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan yang belum mendapat akses secara luas akan kebutuhan listrik. Salah satunya di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Al-Azhar Desa Pamoyanan Cianjur Selatan merupakan sebuah desa yang tergolong pada kelompok desa tertinggal yang membutuhkan sebuah program pemberdayaan agar masyarakat desa tersebut menjadi masyarakat yang lebih berdaya. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah pengadaan listrik dengan tujuan agar masyarakat desa tersebut bisa memanfaatkan listrik dengan maksimal untuk kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. 6. Bagaimana pelakasanaan program cahaya 1000 desa mulai dari tahap awal hingga akhir? Jawab : Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat yang dimulai dari bersosialisasi program ke warga masyarakat dan aparat desa yang bertujuan agar mengetahui dan mengerti cara dalam pelaksanaan pembangunan PLTMH, setelah bersosialisasi pihak agen perubah dengan masyarakat membentuk kelompok kerja untuk tiap warga, bertujuan untuk mengatur proses kerja pembuatan PLTMH. Setelah pembentukan kelompok, masyarakat melakukan kerja bakti pemecahan batu kali dan penggalian pasir di lereng tebing untuk pembuatan komponen PLTMH seperti saluran irigasi, bak penenang dan rumah turbin. Bak penenang merupakan tempat penampungan air yang berfungsi untuk penyuplai air turbin, Sedangkan rumah turbin itu sendiri merupakan tempat penyimpanan PLTMH. 7. Menurut bapak, bagaimana peran al-azhar peduli ummat dalam melayani kebutuhan masyarakat miskin? Jawab : pihak al-azhar bergerak dibidang pengumpulan zakat,infak, dan sedekah yang dimanfaatkan untuk memperdayakan masyarakat duafa, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat 8. Menurut bapak, dengan adanya program cahaya 1000 desa. Perubahan apa yang dirasakan selama melakukan program tersebut? Jawab : perubahan yang ada di Dusun Mekarasih banyak sekali manfaat yang mereka dapatkan. Salah satunya pada penerangan. Karena dengan adanya program cahaya 1000 desa masyarakat bisa melakukan aktivitas di malam hari dan bisa menonton televisi. Karena sebelum adanya listrik kehidupan masyarakat disana di malam hari tidak ada. Tapi sekarang setelah adanya listrik setiap malam anak-anak bisa mengaji di mushala. Kemudian setelah proses pembuatan PLTMH masyarakat sudah paham dan mengerti cara menjaga dan merawat PLTMH tersebut. Jadi kalau ada kerusakan terhadap PLTMH, masyarakat yang perbaiki sendiri. 9. Menurut bapak, respon masyarakat terhadap program cahaya 1000 desa, bagaimana? Jawab : respon masyarakat sangat senang, karena baru pertama kali lstrik masuk ke Dusun Mekarasih. Namun, pada proses pembuatan PLTMH partisipasi masyarakat juga
sangat tinggi dan semangat. Karena pada saat proses pembuatan masyarakat kerjanya dengan cara gotong royong.
DATA KEPALA KELUARGA RT 01 LOLONGOKAN DUSUN MEKAR ASIH NO NAMA ADE DODOY KEKE EUIS 2 ADI SUHENDAR SITI ROBARIAH NOVI WANDA A DETI JULIANTI 3 APUD UNING 4 ASEP RENI MULYANI SILVI N 5 D. TARYANA KOMARIAH SRI NURYANTI 6 DAGUS AIDAH 7 DAMAK 8 SUDRAJAT RATMANAH 9 DEDE RIAWAN ENI NURYANI KURNIAWAN 10 DIDIN KOKOM ABAN AAN
TEMPAT TANGGAL LAHIR
1
USIA 55 TH 40 TH 17 TH 17 TH
CIANJUR, 01/03/1974 CIANJUR, 05/09/1984 CIANJUR, 04/11/1999 CIANJUR, 03/09/2005 CIANJUR, 29/05/2009 CIANJUR, 10 APRIL 1949 CIANJUR, 01 SEPTEMBER 58 CIANJUR, 05 JANUARI 1978 CIANJUR, 07 MARET 1980 CIANJUR, 04 JANUARI 2004 CIANJUR, 24 DESEMBER 1977 CIANJUR, 10 JULI 1976 CIANJUR, 11 OKTOBER 2007 28 TH 23 TH CIANJUR, 01 NOVEMBER 45 CIANJUR, 12 MEI 1957
CIANJUR, 11/07/1950 CIANJUR, 22/11/1969 CIANJUR, 14/06/1988 CIANJUR, 18/02/1989
JENIS KELAMIN LK PR LK PR LK PR PR LK PR LK PR LK PR PR LK PR PR LK PR
LK PR 36 TH LK 27 TH PR 06 TH LK LK PR LK LK
HUBUNGAN DALAM KELUARGA KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISRTI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK
STATUS
AGAMA
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BELUM BELUM BELUM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BELM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN
ISLAM
TANI IRT BURUH BURUH BURUH IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT BURUH IRT
SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD BLM SEKOLAH SD SD
WIRASWASTA IRT BURUH IRT PETANI IRT BURUH BURUH
SD SD SD SD SD SD SD SD SD
KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN
ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
PENER NO ANGAN URUT PLTS 18
TANPA 15 PENERA NGAN 7 PLTS
6 1
-
19
PLTS
10
-
23
-
28
11 12
13
14
15
16
17 18
INAR TINI SYARIF ACENG DIMIN EDI IMAS IRMA ZAINAL ENDANG SUMIATI SUSANTI TANTRI ENGKUS ROSMIYATI ANI NUR AISYAH GANDI KARSITI YUDIMAN SUSANTI TANTAN R JAJAM AMILAH ACA YULI MAJI MARNI RINI MASTAR MA’ UJI ENTIN RINA
CIANJUR, 16/12/1995 CIANJUR, 03/05/1996 CIANJUR, 01/03/1997 CIANJUR, 20/12/1999 CIANJUR, 04 JULI 1970 1973 1993 2002 CIANJUR, 05/06/1976 CIANJUR, 07/11/1977 CIANJUR, 27/02/2000 CIANJUR, 25/06/2007 CIANJUR, 26 JULI 1972 CIANJUR, 11 JULI 1977 CIANJUR, 09 OKTOBER 1996 CIANJUR, 11 OKTOBER 2000 CIANJUR, 05 FEBRUARI 1973 CIANJUR, 02 APRIL 1974 CIANJUR, 23 FEBRUARI 1994 CIANJUR, 15 NOVEMBER 1999 CIANJUR, 20 JANUARI 2008 CIANJUR, 02/11/1941 1955 1992 1995 CIANJUR, 12 OKTOBER 1965 CIANJUR, 01 FEBRUARI 1970 CIANJUR, 16 JULI 2000
PR PR LK LK LK PR PR LK LK PR PR PR LK PR PR PR LK PR LK PR LK LK PR PR PR LK PR PR 51 TH LK 70 TH PR 40 TH PR LK
ANAK ANAK ANAK ANAK
BLM BLM BLM BLM
KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK
KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BELUM BELUM KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM BLM BLM KAWIN KAWIN BELUM BELUM KAWIN KAWN BLM
BURUH ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM
ISLAM ISLAM
WIRASWASTA IRT WIRASWASTA BURUH PETANI TKI (SAUDI)
SD SD SD SD
SD PLTS SD SMK SD SD PLTS SD SD BELUM SEKOLAH SD PLTS SD SMP SD WIRASWASTA SD PLTS IRT SD SD SD BLM SEKOLH PETANI SD PLTS IRT SD PELAJAR SMK PELAJAR SMP WIRASWASTA SD PLTS IRT SD SD PETANI SD PLTS SD SD SMP
11
24
12
5
17
3 13
19
20 21 22 23
24
25 26
27
DADAN SANTI MISBAH NARSITI KAMAL KADAI SYAFA’AT PERMANA ANING Y RUHYANA SA’AN DEDE SHOBARI WASIAH YULIANA NENENG N SITI NUR H ADANG N ERNI P AHMAD N SOPANDI ACIH ASEP SHOLEH SUDIN SUHANDA ENDAH ASEP BISIR NABIL AHMAD BELLA TAYAT
21 TH 11 TH 50 TH 40 TH 29 TH 19TH 12 TH
PR
ANAK
LK PR LK LK LK LK PR
KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI
KAWN KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN
LK PR LK PR PR PR PR LK PR LK LK PR 13TH LK 11 TH LK
KEPALA KELUARGA ISRTI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK
KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM BLM BLM BLM BLM
LK PR 18 TH LK 12 TH LK 5 TH LK 2 TH LK 6 BLN PR CIANJUR, 02 AGUSTUS 1960 LK
KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK CUCU CUCU CUCU CUCU KEPALA KELUARGA
CIANJUR, 19/07/1991 CIANJUR, 05/06/1991 CIANJUR, 16 APRIL 1936 CIANJUR, 20 JUNI 1955 CIANJUR, 06/02/1933 CIANJUR, 06/03/1958 CIANJUR, 30/08/1990 CIANJUR, 12/06/1992 CIANJUR, 03/11/1994 CIANJUR, 06/01/1996 CIANJUR, 27/08/2000 CIANJUR, 20/01/2006 CIANJUR, 02/11/1953 CIANJUR, 09/09/1975 CIANJUR, 10/10/1997 CIANJUR, 15/05/1999
SD ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM
ISLAM ISLAM
KAWIN
ISLAM
PETANI IRT BURUH BURUH PELAJAR BURUH IRT
SD SD SD SD SD SD SD
WIRASWASTA SD SD PETANI SR IRT SD IRT SD BURUH SD PELAJAR SMP PELAJAR SMP PELAJAR SD PETANI SD SD SD SD
PLTS
27
PLTS
16
PLTS
9
PLTS
26
PLTS
21
WIRASWASTA SD PLTS SD SMK SD BLM SEKOLAH BLM SEKOLAH BLM SEKOLAH WIRASWASTA SD PLTS
8
28 29 30
31
32 33
IKAH TITIS UKAN ENCUM SUTISNA RATNASARI UYAT ENTIN ELA ANGGI WIDYANA IMAS ROHMAT H YUDI R TIA RISKI YAYAD ENTIN NURLAELA ANGGIH
34 EDAH AGUS DEDE 35 ROHIMI ATIN GUNAWAN RAHMAWATI ANGGI ERNA 36 ENDAH 37 SALAMAH
CIANJUR, 05 JANUARI 1961 CIANJUR, 14 MARET 1995 CIANJUR, 01 JANUARI 1951 CIANJUR CIANJUR, 18 JANUARI 1990 CIANJUR, 17 APRIL 1994
CIANJUR, 13/09/1967 CIANJUR, 10/05/1971 CIANJUR, 30/03/1992 CIANJUR, 24/11/1994 CIANJUR, 09/05/1996 CIANJUR, 13/02/2006
CIANJUR, 05/04/1956 CIANJUR, 10/12/1988 CIANJUR, 03/10/1992 CIANJUR, 1979 CIANJUR, 1982 CIANJUR, 15/11/2000 CIANJUR, 21/07/2004 CIANJUR, 17/06/2010 CIANJUR, 06/02/1933 CIANJUR, 20/11/1965
PR PR LK 50 TH PR 21 LK 17 PR LK PR PR LK LK PR LK LK 15 TH PR 4 TH LK
ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK ANAK
KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN
PR 12 TH PR 5 TH PR
KEPALA KELUARGA ANAK ANAK
JANDA BLM BLM
PR LK LK LK PR LK PR LK PR PR PR
KEPALA KELUARGA CUCU CUCU KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA KEPALA KELUARGA
JANDA BLM BLM KAWIN KAWIN BELUM BELUM BELUM BELUM JANDA JANDA
ISLAM ISLAM
IRT WIRASWASTA IRT WIRASWASTA
ISLAM
KAWIN KAWIN BLM BLM BLM BLM
ISLAM
ISLAM ISLAM
PETANI IRT BURUH BURUH PELAJAR -
WIRASWASTA SD SD -
ISLAM
BURUH
ISLAM
PETANI IRT PELAJAR -
ISLAM ISLAM
SD SD SD PLTS SD SD PLTS SD SD PLTS SD SD BELUM SEKOLAH SD PLTS SD SMK SMK SMP BELUM SEKOLAH
SD SD SD SD SD SD -
2 4
30
14
-
20
-
22
-
25 29
DATA KEPALA KELUARGA RT 02 CIBENTENG DUSUN MEKAR ASIH NO
NAMA
1
HERMAN CACAN WAWAN SINDI MA ENTIN DIK-DIK KARTINI HENDI RATIH AMAD MARSIAH IDA RUSDA WATI SINTA ICANG KARTI SARIFIN ELIS KINKIN DIMAS KARNUDIN MAMAR AMINAH NARDI CUCUM ANTON SERLI MULYADI
2 3
4 5 6 7
8 9
10
TEMPAT DAN TANGGAL USIA LAHIR CIANJUR, 12/08/1968 CIANJUR, 21/06/1976 CIANJUR, 14/11/1996 14 TH CIANJUR, 16/03/2004 7 TH 60 TH 45 TH 35 TH 18 TH 16 TH 69 TH 20 TH CIANJUR, 12/12/1971 7 TH 54 TH 45 CIANJUR, 08/07/1977 CIANJUR, 07/06/1976 CIANJUR, 10/03/2000 CIANJUR, 04/11/2010 CIANJUR, 07/04/1965 CIANJUR, 02/04/1970 CIANJUR, 08/03/1976 CIANJUR, 14/04/1997 CIANJUR, 27/04/2004 CINAJUR, 07/07/1975
47 TH 18 TH
JENIS KELAMIN LK PR LK PR PR LK PR LK PR LK PR PR LK PR PR LK PR LK PR LK LK LK PR PR LK PR LK PR LK
HUB DALAM KELUARGA KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA
STATUS AGAMA
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
KAWIN KAWIN BLM BLM JANDA KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BELUM BELUM KAWIN KAWIN BELUM KAWIN KAWIN BLM BLM KAIWN
SD PLN IKUT SMP ORANG LAIN SMP BELUM SEKOLAH SR TIDAK ADA SD PLTS SD SMP SMP SD TIDAK ADA SD
ISLAM
PETANI IRT PELAJAR PELAJAR IRT BURUH IRT PELAJAR PELAJAR BURUH IRT PELAJAR BURUH IRT BURUH IRT BURUH IRT PELAJAR BURUH TANI IRT PELAJAR PETANI
ISLAM
BURUH
ISLAM
ISLAM ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM
SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SD SD
PENERANGAN
PLTS PLTS
PLTS PLTS
PLTS
11
12
13 14 15
16
17
HADMAH YULI YUNI DHANA TATI RUSMATI LINLIN MARLINA FAJAR FAJRI EMEN TETI S. RAFLY MR YESI SULAIMAN KARTIKA SILVIA ALAINA MASJID JAMI AL-IHSAN OOP SOPANDI ODEH SUMIARSI EEP SAEFUL H ININ SUPRIYANTI ARIF RAHMAN H RAHMAT EMI DINDIN ILIS ICAN RANTI RIDWAN IMAN SUDIN IIS ASEP UYUN
CIANJUR, /1984 CIANJUR, 06/08/2000 CIANJUR, 13/10/2010 CIANJUR, 08/01/1968 CIANJUR, 12/06/1975 CINAJUR, 22/04/1994 CIANJUR, 26/06/1999
CIANJUR, 05/11/1977 CIANJUR, 06/06/1973 CIANJUR, 03/03/2002
PR PR PR LK PR PR LK LK PR LK PR LK PR PR
ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK
KAWIN BLM BLM KAWIN ISLAM KAWIN BLM BLM KAWIN ISLAM KAWIN BLM BLM KAWIN ISLAM KAWIN BLM
IRT PELAJAR BERUH TANI IRT PELAJAR PELAJAR BURUH TANI IRT PELAJAR PETANI IRT -
SD SD SD SD SMP SMP SD SD SD SD SD SD SD
CIANJUR, 22/02/1938 CIANJUR, 05/08/1954 CIANJUR, 29/09/1984 CIANJUR, 07/12/1987 CIANJUR, 03/08/1991 CIANJUR, 10/06/1959 CIANJUR, 09/04/1975 CIANJUR, 20/01/1990 CIANJUR, 17/03/1993 CIANJUR, 11/11/1996 CIANJUR, 29/06/2001 CIANJUR, 15/07/2009 CIANJUR, 18/01/2011 CIANJUR, 27/03/19975 CIANJUR, 14/04/1979 CIANJUR, 06/04/1993 CIANJUR, 11/06/1996
LK PR LK PR LK LK PR LK PR LK PR LK LK LK PR LK PR
KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK
KAWIN ISLAM KAWIN KAWIN BELUM BELUM KAWIN ISLAM KAWIN BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM KAWIN ISLAM KAWIN BELUM BELUM
PETANI IRT WIRASWASTA MENGAJAR PETANI IRT PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR
SD SD SMK S1 SMP SD SD SMP SD SD SD
PLTS
SD SD SMK SMP
PLTS
41 TH
PLTS
PLTS
PLTS
TANPA PENERANGAN
18 19 20 21
DINI MOMON NURAIDA DADAN AI WINTARSIH TARODIN MINTARSIH EUIS AMAN ROFIDIN
63 TH 55 TH 16 TH 35 TH
CIANJUR, 06/08/1996
55 TH 50 TH 44 TH 13 TH
LK PR PR LK PR LK PR PR LK LK
KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ANAK
KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BELUM DUDA BLM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
PETANI IRT PELAJAR PETANI IRT BURUH IRT PELAJAR BURUH PELAJAR
SD SD SMK SD SD SD SD SMP SD SMP
PLTS
PENERANGAN
PLTS PLTS PLTS
DATA KEPALA KELUARGA RT 03 CIHONYE DUSUN MEKAR ASIH NO 1
2
3 4
NAMA
TEMPAT DAN TANGGAL USIA JENIS LAHIR KELAMIN IYAN SAEPUDIN CIANJUR, 01/01/1979 LK ANI MARYANI CIANJUR, 10/03/1982 PR RETI SUSILAWATI CIANJUR, 17/07/2000 PR JIHAN ASKA PUTRI CIANJUR, 01/01/2009 PR ANDA CIANJUR, 06/01/1962 LK TITI CIANJUR, 16/03/1975 PR SANTI CIANJUR, 04/03/1994 PR DANDI CIANJUR, 04/03/1997 LK REGINA CIANJUR, 28/10/2006 PR DADANG N CIANJUR, 03/05/1979 LK TETI ROHAETI CIANJUR, 21/09/1984 PR ASTRI P CIANJUR, 10/05/2003 PR MASJID JAMI AL-BAROKAH
HUB DALAM KELUARGA KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK
STATUS AGAMA
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
KAWIN ISLAM KAWIN BLM BLM KAWIN ISLAM KAWIN BLM BLM BLM KAWIN ISLAM KAWIN BLM
PETANI IRT PELAJAR PETANI IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR
SD SMP SMP BELUM SEKOLAH SD SD SMK SMP SMP LAMPU SD MINYAK SD PLTS
5 6
7 8 9 10 11 12 13 14
15
AHMAD RASIH ISMA ANAH SALEH YULI KAYAH OSID YENI RISMAYAH SUR AH NININ RUSTANDI ILAH AGUS NUROHMAN ROSANDI ROROS RIKA DANO NUNUNG OYOK GANDA DARWATI DIMAS SARJA MISKAH APANDI IDAR ACENG MAYA DARWAN ADAH ERNA
CIANJUR, 05/12/1965 CIANJUR, 07/06/1970 CIANJUR, 05/09/1970 CIANJUR, 05/07/1980 CIANJUR, 02/04/2000 CIANJUR, 01/02/2004 CIANJUR, 02/08/1950 CIANJUR, 21/05/1973 CIANJUR, 12/06/1977 CIANJUR, 22/02/1999 CIANJUR, 10/04/1950 CIANJUR, 05/06/1970 CIANJUR, 12/08/1971 CIANJUR, 12/07/1978 CIANJUR, 13/08/1997 CIANJUR, 05/09/1979 CIANJUR, 10/09/1985 CIANJUR, 04/03/2008 CIANJUR, 02/08/1970 CIANJUR, 11/05/1972 CIANJUR, 08/09/1997 CIANJUR, 07/04/1975 CIANJUR, 04/07/1980 CIANJUR, 05/01/2007 CIANJUR, 30/04/1930 CIANJUR, 15/09/1940 CIANJUR, 27/04/1940 CIANJUR, 11/03/1960 CIANJUR, 09/07/1990 CIANJUR, 15/05/2000 CIANJUR, 18/05/1969 CIANJUR, 06/09/1974 CIANJUR, 11/03/1990
LK PR LK PR LK PR PR LK PR PR LK PR LK PR LK LK PR PR LK PR LK LK PR LK LK PR LK PR LK PR LK PR PR
KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK
KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BELUM BELUM JANDA KAWIN KAWIN BLM JANDA JANDA KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM
ISLAM ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM
PETANI IRT PEDAGANG IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR BURUH BURUH WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR
SD SD SD SD SD BLM SKOLAH SD SD SD SD SD SD SD SD PELAJAR SD SD BLM SKOLH SD SD SD SD SD BLM SKOLAH SR SR SD SD SD BLM SKOLAH SD SMP SMK
LAMPU MINYAK LAMPU KINCIR
LAMPU KINCIR LAMPU MINYAK PLTS LAMPU MINYAK LAMPU MINYAK LAMPU MINYAK LAMPU MINYAK LAMPU MINYAK LAMPU KINCIR
16 17
18
19 20
21 22 23 24
25
LISMAWATI MASRI AISAN ELAN CUCU ENI ENCEP ASEP IMAS DEDE NENENG LULU ANDRI IDA JAHIDIN AMRIAH MAUL ANDI ROSIDIN RIA ELPA APENG YOYON ADUL PAI JUMAE ILAR IMAS NANA HASAN KADNA OLIS YANTI
CIANJUR, 07/05/1998 CIANJUR, 28/03/1935 CIANJUR, 11/07/1943 CIANJUR, 24/11/1974 CIANJUR, 12/09/1978 CIANJUR, 15/07/1994 CIANJUR, 10/04/2000 CIANJUR, 12/06/1970 CIANJUR, 07/09/1975 CIANJUR, 12/07/1998 CIANJUR, 10/02/2001 CIANJUR, 18/08/2007 CIANJUR, 15/08/1983 CIANJUR, 10/07/1985 CIANJUR, 17/08/1942 CIANJUR, 14/10/1948 CIANJUR, 07/09/1994 CIANJUR, 12/08/1996 CIANJUR, 10/04/1979 CIANJUR, 02/07/1982 CIANJUR, 16/10/2004 CIANJUR, 07/02/1968 CIANJUR, 11/04/1972 CIANJUR, 05/07/1995 CIANJUR, 08/05/1936 CIANJUR, 21/09/1942 CIANJUR, 10/11/1975 CIANJUR, 12/10/1979 CIANJUR, 11/09/1998 CIANJUR, 07/03/2001 CIANJUR, 10/05/1973 CIANJUR, 18/07/1976 CIANJUR, 10/12/1994
PR LK PR LK PR PR LK LK PR PR PR PR LK PR LK PR LK LK LK PR PR LK PR LK LK PR LK PR PR LK LK PR PR
ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI CUCU CUCU KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK
BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM BLM BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM BLM KAWIN KAWIN BLM
ISLAM ISLAM
ISLAM
ISLAM ISLAM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
ISLAM
PEDAGANG IRT MENJAHIT IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR
BLM SKOLAH SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD BLM SEKOLAH SD SD SD SD SD SD SD SD BLM SKOLAH SD SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD
LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR
LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR
26 27 28 29
DEDE SOLIHIN ENUR INTAN MARNA ITI ANDI IKA INA NARIAN HAHAT SOPANI NENI
CIANJUR, 17/09/1998 CIANJUR, 18/07/1976 CIANJUR, 20/04/1980 CIANJUR, 25/07/1996 CIANJUR, 26/03/1935 CIANJUR, 10/11/1946 CIANJUR, 12/07/1980 CIANJUR, 24/09/1983 CIANJUR, 11/06/2008 CIANJUR, 08/12/1970 CIANJUR, 02/09/1994 CIANJUR, 11/07/2000 CIANJUR, 28/05/2002
PR LK PR PR LK PR LK PR PR LK PR LK PR
ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK KEPALA KELUARGA ISTRI ANAK ANAK
BLM KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN KAWIN KAWIN BLM KAWIN KAWIN BLM BLM
ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM
PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT WIRASWASTA IRT PELAJAR WIRASWASTA IRT PELAJAR PELAJAR
SMP SD SD SD SD SD SD SD BLM SKOLAH SD SD SD SD
LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR LAMPU KINCIR
DATA KEKAYAAN WARGA RW 10 MEKAR ASIH RUMAH
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
NAMA KUSNADI ADE JAJAM UKAN YAYAD TITIS D. TARYANA MAJI GANDI BEBEN DIDIN SULAIMAN EDI MASTAR WIDYANA APUD SARIPIN HERMAN ASEP ENDANG DAGUS ADI SAAN PERMANA DEDE DIAWAN MULYADI UYAD S DA'DA EMEN TAYAT DIKDIK SHOBARI TARODIN KARNUDIN YADI ICANG AMAD DIMIN JAHIDIN AKAD DARWAN OSID
JENIS PEKERJAAN
TANAH SAWAH DARAT KONDISI STATUS TANI DAGANG LAIN2 LUAS STATUS LUAS STATUS PRMNEN HM 1600 GADAI 11000 HM BILIK HM 6000 GP BILIK HM 300 HM BILIK HM 160 HM BILIK HM BURUH 2600 HM PRMNEN HM 400 HM BILIK HM BURUH 4000 HM 900 HM BILIK HM 800 PINJAM 2800 HM BILIK HM NYADAP 1200 PINJAM 120 HM BILIK HM 800 HM 200 HM BILIK HM BURUH 36 HM BILIK HM RW 2000 PINJAM 1200 HM PRMNEN HM 2500 HM 3600 HM BILIK HM 50 HM PRMNEN HM 800 PINJAM 4000 HM BILIK HM 2000 HP 6000 HM PRMNEN HM 800 HGP 2000 HM BILIK HM 2400 HGP 60 HM BILIK HM 40 HM PRMNEN HM 2000 HGP 4000 HM BILIK HM BURUH 30 HGP BILIK HM 400 HM BILIK HM 200 HM 400 HM BILIK HM 400 HM 400 HM BILIK HM 300 HM 300 HM BILIK HM BURUH 60 HGP BILIK HM BENGKEL 2600 HM 700 HM BILIK HM 2000 PINJAM 8000 HM BILIK HM 800 HM 1600 HM BILIK HM 1600 SEWA 6400 HM BILIK HM BURUH 400 HM BILIK HM 1600 SEWA 200 HGP PRMNEN HM BURUH 8000 HM 9000 HP PRMNEN HM 200 HM BILIK HM 800 SEWA 1000 HM BILIK HM 4800 HM BILIK HM 1600 HM 400 HM BILIK HM 24000 HGP BILIK HM 120 HM BILIK HM BURUH 1600 SEWA 400 HGP BILIK HM BURUH 2000 HM 2400 HM BILIK HM BURUH 4000 HM
TERNAK JENIS
PERIKANAN
KEPEMILIKAN
JUMLAH KPM JENIS JUMLAH KPM
KAMBING 2 HM DOMBA 2 HM AYAM 3 HM AYAM 4 HM AYAM 3 HM DOMBA 1 HM AYAM 2 HM DOMBA 3 BGH AYAM 2 HM AYAM 5 HM AYAM 5 HM DOMBA 8 HM DOMBA 6 HM AYAM 5 HM DOMBA 5 HM AYAM 1 HM DOMBA 3 HM AYAM 3 HM DOMBA MAROH BH AYAM 5 HM DOMBA 4 HM AYAM 10 HM DOMBA 1 HM DOMBA 5 HM AYAM 2 HM AYAM 2 HM AYAM 2 HM DOMBA 3 HM KERBAU 2 HM AYAM 1 HM KAMBING 1 HM AYAM 4 HM KAMBING 11 HM KAMBING 2 HM
NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA EMAS NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA NILA
20 KG 3 KG 2 KG 2 KG 5 KG 5 KG 1 KG 5 KG 3 KG 30 KG 10 KG 3 KG 2 KG 3 KG 2 KG 10 KG 5 KG 2 KG 2 KG 5 KG 2 KG 3 KG 5 KG 5 KG 5 KG 10 KG 3 KG 3 KG 4 KG
HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM
MOTOR
KETRAMPILAN PENDAPATAN PENGELUARAN CANGKALENG NYADAP AREN
NYADAP AREN NYADAP AREN
NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN
CANGKALENG BANGUNAN NYADAP AREN MENJAHIT MEBEL BENGKEL NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN 2 NYADAP AREN NYADAP AREN
2
NYADAP AREN MENJAHIT
1,500,000 450,000 450,000 450,000 2,000,000 400,000 450,000 450,000 600,000 450,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 450,000 750,000 750,000 750,000 750,000 950,000 600,000 600,000 450,000 750,000 300,000 600,000 600,000 450,000 450,000 300,000 600,000 1,200,000 300,000 600,000 300,000 300,000 300,000 500,000 300,000 500,000 200,000
950,000 600,000 600,000 450,000 750,000 600,000 600,000 600,000 450,000 600,000 450,000 900,000 900,000 600,000 600,000 450,000 300,000 450,000 600,000 450,000 500,000 200,000
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
ANDI ROHIMI DADANG KAYAH SADI DANO RUSMANA SUR'AH ANDRI AHMAD GANDA ANDA IYAN APANDI SARJA ISAH ELAN ASEP PA'I MEMED SHOLIHIN MARNA NARIAH ROSYIDIN APENG RUHYANA SUHANDA DHANO AJO USEP GILAR MISBAH ODAH SUDIN SUDIN SOPANDI AMAN DINI ENTIN KARMA SUDRAJAT
BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK PRMNEN BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK BILIK PRMNEN BILIK BILIK BILIK BILIK PRMNEN
HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM
BURUH BURUH BURUH BURUH BURUH BURUH BURUH BURUH
BURUH NYADAP
BURUH
P. PADI BURUH P. PADI
BURUH BURUH BURUH
1200 HM 1200 32 300 400 HM 200 800 HG 300 2000 HG 3200 1200 HG 500 500 200 2000 HG 700 500 500 500 800 HM 1600 400 HM 4000 4000 HM 800 200 400 HM 400 800 HM 400 1600 HM 1200 400 HM 100 800 HM 800 800 HM 200 2000 1200 HM 1200 110 100 3600 HGP 4800 100 800 HM 400 800 HM 200 1200 AKAD 1200 200 1000 HM 10000 400 4000 HGP 100400 800 HM 3200 1200 HM 1800 400 HM 400 1400 HM 7600 6400 HM 8000
HGP HGP HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HGP HGP HM HM HM HM HM HM
KAMBING KAMBING AYAM AYAM AYAM AYAM AYAM AYAM KAMBING AYAM KAMBING AYAM KAMBING KAMBING AYAM AYAM KAMBING AYAM KAMBING AYAM AYAM KAMBING AYAM DOMBA ANGSA AYAM AYAM DOMBA DOMBA DOMBA AYAM KAMBING AYAM KAMBING DOMBA DOMBA DOMBA
5 2 7 5 10 7 8 5 6 5 1 8 2 2 8 4 2 8 3 5 10 5 7 1 2 10 2 4 2 4 3 2 5 5 3 6 5
HM NILA HM NILA HM HM HM HM NILA HM NILA HM HM NILA HM HM HM HM EMAS HM HM HM HM HM NILA HM NILA HM NILA HM HM HM NILA HM HM NILA HM NILA HM HM NILA HM NILA HM NILA HM HM NILA HM HM NILA HM HM NILA HM HM NILA HM NILA
3 KG 4 KG 7 KG 5 KG 3 KG 5 KG 1 KG 1 KG 2 KG 5 KG 5 KG 3 KG 3 KG 4 KG 3 KG 5 KG 5 KG 5 KG 5 KG 25 KG
HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM HM
NYADAP AREN PERKAYUAN
PERKAYUAN
2
PENG. PADI NYADAP AREN
2
NYADAP AREN NYADAP AREN
NGOJEK NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN NYADAP AREN
200,000 450,000 600,000 700,000 500,000 700,000 1,000,000 300,000 600,000 600,000 600,000 500,000 700,000 600,000 600,000 800,000 1,000,000 600,000 600,000 600,000 600,000 700,000 600,000 700,000 1,500,000 450,000 1,000,000 450,000 600,000 600,000 600,000 750,000 300,000 450,000 450,000 1,200,000 600,000 600,000 200,000 800,000 3,000,000
200,000 600,000 600,000 600,000 500,000 650,000 900,000 300,000 600,000 600,000 600,000 500,000 700,000 600,000 600,000 700,000 900,000 600,000 600,000 600,000 600,000 700,000 600,000 700,000 1,500,000 600,000 1,000,000 600,000 600,000 600,000 600,000 750,000 300,000 600,000 450,000 750,000 400,000 600,000 300,000 600,000 3,000,000
JADWAL KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHADRO(PLTMH) SENIN NO NAMA 1 Dayat 2 Ruhyana 3 Sudin 4 Apandi 5 Dini 6 Mulyadi 7 Usep 8 Sulaeman 9 Apeng 10 Ajo 11 Ahmad 12 Rosidin 13 Kadna 14 Tayat 15 Memed
SELASA RT NO NAMA 1 1 Maji 1 2 Gandi 1 3 Dama 3 4 Bongkok 2 5 Ekus 2 6 O’op 2 7 Usman 2 8 Maedin 3 9 Jana 3 10 Dadang 3 11 Osid 3 12 Erus 3 13 Gana 1 14 Ade 3 15 Eman
RABU RT NO NAMA 1 1 Apud 1 2 Asep 1 3 Mastar 1 4 Yana 1 5 Sobari 2 6 Saripin 2 7 Herman 2 8 Karma 2 9 Danu 3 10 Rosiyadi 3 11 Ana 3 12 Sarja 3 13 Didin 1 14 Masri 3 15 Dadan
KAMIS RT NO NAMA 1 1 D.taryana 1 2 Adi 1 3 Yayad 1 4 Utis 1 5 Uyat 2 6 Da’da 2 7 Emen 2 8 Dik’dik 3 9 Andri 3 10 Elan 3 11 Darwan 3 12 Aman 1 13 Iyan 3 14 Permana 2 15 Tatang
SABTU RT NO NAMA 1 1 Dagus 1 2 Sa’an 1 3 Dede 1 4 Ukan 1 5 Jajam 2 6 Amad 2 7 Yadi 2 8 Marli 3 9 Jahidin 3 10 Saedin 3 11 Asep 2 12 Pa’i 3 13 Dimin 1 14 Pandi 2 15 Kholil
RT 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
MINGGU NAMA Edi Misbah Sopandi Ending Suhanda Tarodin Rahmat Sudin Dasep Solihin Marna Ani Icang Karnudin Rohimi
RT 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1
LAPORAN KEUANGAN OPERASIONAL PENDAMPING PLTMH A. PEMASUKAN NO
HARI/TANGGAL 1 18/02/11 2 19/03/11
JENIS PEMASUKAN Mbak Nurli Mbak Nurli
Jumlah
JUMLAH 1,000,000 500,000
1,500,000
B. PENGELUARAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30 31 32 33
HARI/TANGGAL 20/02/11 21/02/11 21/02/11 21/02/11 22/02/11 22/02/11 25/02/11 25/02/11 03/03/11 03/03/11 06/03/11 06/03/11 06/03/11 08/03/11 08/03/11 09/03/11 11/03/11 11/03/11 12/03/11 12/03/11 12/03/11 12/03/11 14/03/11 18/03/11 18/03/11 19/03/11 28/03/11 03/04/11 03/04/11 03/04/11 03/04/11 04/04/11
JENIS PENGELUARAN OPERASIONAL PENDATAAN WARGA KERTAS A4, PENGGARIS, HEKTER, SPIDOL KARTON, LAKBAN, SPIDOL BESAR GAS SEWA MOTOR BENSIN OPERASIONAL SEPATU BOOT 2 PASANG @ 65.000 SENTER SEWA MOTOR (KE BALAI DESA) BENSIN OPERASIONAL KARUNG PASIR 10 BUAH @ 2000 LETTER T BENSIN PENGANGSURAN PASIR WARNET BENSIN PENGANGSURAN PASIR BENSIN PENGANGSURAN PASIR BENSIN PENGANGSURAN PASIR PERLENGKAPAN MANDI GAS FEDERAL OIL, TUTUP OLI IQRO' BENSIN PENGANGSURAN PASIR BENSIN PENGANGSURAN PASIR BENSIN PENGANGSURAN PASIR OLEH WARGA BENSIN PENGANGSURAN PASIR OLEH WARGA KONTRAK POSKO SEWA MOTOR + LABEL SENSUS GAS SEWA MOTOR BENSIN 2 LITER WARNET PRINT AD/ART KOPERASI
JUMLAH 9,000 52,000 20,500 15,000 20,000 12,000 130,000 20,000 20,000 12,000 20,000 5,000 22,000 6,000 11,000 11,000 11,000 15,000 16,000 40,000 7,000 11,000 11,000 50,000 12,000 300,000 24,000 16,000 20,000 12,000 3,500 20,000
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
04/04/11 12/04/11 12/04/11 12/04/11 14/04/11 14/04/11 09/04/11 06/04/11 01/05/11 01/05/11 01/05/11 07/05/11 13/05/11 15/05/11 20/05/11 24/05/11 24/05/11 24/05/12 24/05/13 24/05/14 02/06/11
BENSIN 2 LITER BENSIN ANGSUR PASIR WARGA 2 ORANG BAYAR LISTRIK POSKO KAPUR 1 PACK SEWA MOTOR (KE BALAI DESA) BENSIN OPERASIONAL 2 LITER BUKU TABUNGAN, KWARTO, KAS KWARTO ONGKOS KE DINAS KOPERASI & SEWA MOTOR BATERAI + CHARGER METERAN (5 M) BENSIN OPERASIONAL BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR OLI DAN GIR BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BENSIN OPERASIONAL SOSIALISASI INSTALASI BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR BAN DALAM MOTOR OPERASIONAL Jumlah
12,000 24,000 35,000 3,000 20,000 12,000 90,000 56,000 95,000 5,000 20,000 11,000 11,000 11,000 11,000 57,000 11,000 11,000 11,000 11,000 28,000 1,499,000
KETERANGAN kwitansi APU kwitansi APU
KETERANGAN NON BON NOTA TOKO NOTA TOKO NON BON KWITANSI APU KWITANSI APU NOTA TOKO NON BON KWITANSI APU NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NOTA TOKO NOTA BENGKEL NOTA TOKO NON BON NON BON KWITANSI APU KWITANSI APU KWITANSI APU NOTA TOKO NON BON KWITANSI APU NON BON NON BON NON BON
NON BON NON BON NON BON NON BON KWITANSI APU NON BON NOTA TOKO KWITANSI APU NOTA TOKO NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON NON BON
RUNDOWN KEGIATAN PENDAMPING NO 1
HARI/TANGGAL Jum’at, 18/02/11
2
Sabtu, 19/02/11
o o o o
o 3
Minggu, 20/02/11
o o o o o
4
Senin, 21/02/11
o o
5
Selasa, 22/02/11
o o o o o o o o o o
JENIS KEGIATAN Persiapan perjalanan menuju lokasi Perjalanan menuju lokasi Sampai di lokasi Sosialisasi program pembangkit listrik tenaga mikrohidro kepada masyarakat Lolongokan yang dihadiri langsung oleh : - Kadus - DKM - Tokoh Masyarakat - RT dan RW setempat - Sebagian warga setempat Adapun tempat sosialisasi adalah di rumah bapak Sopandi selaku Kadus tempat pembangkit dibangun Pendataan warga RT.01 didampingi langsung oleh ketua RT yang bersangkutan Silaturrahmi ke RT & RW untuk merencanakan jadwal kerja kelompok Silaturrahmi ke tokoh masyarakat (Anjengan) Silaturrahmi ke DKM Masjid sekaligus menanyakan kegiatan keagamaan warga setempat Pendataan warga RT 02 didampingi langsung oleh ketua RT 02 dan Rw setempat. Mengikuti seklaigus mengisi kegiatan mauled Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh warga RT 01 di Masjid Nurul Jannah Lolongokan, dalam acara mauled tersebut dihadiri oleh ketua MUI Pamoyanan, BPD, Kadus, RT & RW,DKM dan hamper semua masyarakat lolongokan Diskusi / rapat dengan warga untuk melaksanakan persiapan pembentukan kelompok kerja tiap RT Melihat/ survey potensi alam yang ada di Lolongokan, Cibenteng dan Cihonye Pemenuhan kebutuhan administrasi (belanja ke pasar) Silaturrahmi ke Anjengan Pembuatan analisis pendapatan tiap warga. Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Sosialisasi program ke aparat desa (balai desa) Silaturrahmi ke rumah bapak Parian selaku BPD Pendataan warga RT 03 Survey ke pesantren Membeli kebutuhan pokok Pertemuan dengan warga di rumah RW membahas pelaksanaan pengumpulan batu dan pasir untuk
6
Rabu, 23/02/11
o o o o o
7
Kamis, 24/02/11
o o o o
8
Jum’at 25/02/11
o o o o o
9
Sabtu, 26/02/11
o o o
10
Minggu, 27/02/11
o o o o
11
Senin, 28/02/11
o o o
pembangunan pembangkit. Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Pelaksanaan pengumpulan batu bersama-sama warga RT 01, 02 dan 03 dilokasi pengumpulan batu (kali) adapun jaraknya dari lokasi pembangkit 1,5 km Silaturrahmi ke warga-warga Menjemput team IBEKA yang dating ke lokasi ( Mas Dhygda dan Yandi) Diskusi dengan team IBEKA untuk pelaksanaan program pembangkit listrik tenaga mikrohidro Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga Survey bersama team IBEKA ke lokasi rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro Survey ke sumber air induk,untuk mengetahui seberapa besar potensi air (debit air) Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga Pengukuran head (ketinggian tebing) di lokasi pembangunan Pengukuran debut di saluran air Diskusi dengan warga di posko Al-Azhar dengan agenda menggali potensi alam yang ada di dusun setempat Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km. Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Menghadiri peringatan mauled Nabi di RT 02 Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km. Diskusi /kumpul dengan warga Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
12
Selasa, 01/03/11
13
Rabu, 02/03/11
14
Kamis, 03/03/11
15
Jum’at 04/03/11
16
Sabtu 05/03/11
o Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km. o Pembuatan rincian penyajian data warga o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga o Menyambut kedatangan team IBEKA yang berjumlah 17 orang o Survey bersama team IBEKA ke lokasi pembangunan o Survey bersama team IBEKA ke lokasi pengambilan batu dan pasir o Pembuatan kelompok kerja warga o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Penempatan jadwal kelompok kerja warga di poskoposko warga o Tahap awal pembangunan yaitu dengan pembersihan semak-semak yang ada dilokasi pembangunan sebagai tempat bak penenang o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Bertemu dengan team PLN pusat sekaligus menjelaskan program cahaya 1000 desa di dusun mekar sari tepatnya lolongokan, cibenteng dan cihonye o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Berkunjung ke balai desa o Survey ke bendungan induk bersama team IBEKA dalam rangka persiapan perbaikan saluran air o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Diskuis dengan warga o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Diskuis dengan warga o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Menghadiri peringatan mauled Nabi di RT 03
17
Minggu,06/03/11
18
Senin,07/03/11
19
Selasa, 08/03/11
20
Rabu, 09/03/11
21
Kamis, 10/03/11
22
Jum’at, 11/03/11
23
Sabtu, 12/03/11
24
Minggu, 13/03/11
o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Mengadakan perlombaan anak o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Mengadakan perlombaan anak o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Mengadakan perlombaan anak o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA o Mengadakan perlombaan anak o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita o Membesihkan saluran air, dari hulu sungai hingga curuk bersama warga dan Team IBEKA dengan tujuan agar debit air lebih besar o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Permainan anak (kegiatan bersama anak-anak warga setempat dengan memberi game dan perlombaan) o Mengajar Ngaji dan bercerita o Membaca surat yasin bersama-sama anak pengajian dan sebagian warga di masjid Nurul Jannah o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Membersihkan saluran air (membetulkan saluransaluran yang bocor) o Diskusi dengan warga untuk merencanakan pembentukan ketua pokja yang baru o Permainan anak o Mengajar ngaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Membersihkan saluran air (membenahi saluran warga ke sawah-sawah sesuai kebutuhan) o Bersama dengan warga memilih ketua pokja dengan ini Bapak Engkus mendapat amanat sebagai ketua pokja di dampingi oleh Ketua RT masing-masing o Permainan anak o Mengajar ngaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengumpulan batu kali
25
Senin, 14/03/11
26
Selasa, 15/03/11
27
Rabu, 16/03/11
28
Kamis, 17/03/11
29
Jum’at, 18/03/11
30
Sabtu, 19/03/11
31
Minggu, 20/03/11
32
Senin, 21/03/11
33
Selasa, 22/03/11
o Diskusi dengan warga dan team IBEKA di Posko AlAzhar membahas seberapa banyak material yang di butuhkan. o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengumpulan batu kali o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengumpulan batu kali o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengumpulan batu kali o Diskusi dengan warga (menggalang kekompakan warga dalam pembangunan rumah pembangkit) o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengansuran batu kali o Meratakan tanah lereng tebing sebagai tempat pembangunan rumah turbin (pembangkit) o Permainan anak o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit o Pengansuran batu kali o Meminta ijin kepada pemilik tanah yang akan dibangun bak penenang bersama Bapak kadus, Ketua Pokja dan Bapak BPD o Diskusi dengan Team Al-Azhar Pusat dan Team IBEKA membahas pelaksanaan pembangunan PLTMH o Permainan anak o Mengajar mengaji dan bercerita o Survey ke lokasi pembangkit dengan rombongan AlAzhar pusat o Survey ke lokasi penggalian pasir o Survey ke lokasi hulu air o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan rumah pembangkit o Mengetik rundown kegiatan pemdamping o Menyusun laporan bulanan o Permainan anak dan bercerita o Mengajar mengaji dan bercerita o Pengangsuran batu ke lokasi o Permainan anak o Mengajar ngaji dan bercerita o Pengangsuran batu ke lokasi o Permainan anak
34
Rabu, 23/03/11
35
Kamis, 24/03/11
o o o o o o o o
36
Jum’at, 25/03/11
37
Sabtu, 26/03/11
o o o
38
Minggu, 27/03/11
39
Senin, 28/03/11
40
Selasa, 29/03/11
o o o o o o o o o o o o
Rabu, 30/03/11
o o o o
Kamis, 31/03/11
o o o o
Jum’at, 01/04/11
o o o
Sabtu, 02/04/11
o o o
41
42
43
44
Mengajar ngaji dan bercerita Pengangsuran batu ke lokasi tempat rumah pembangkit Diskusi dengan warga Mengajar ngaji Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang air di atas curuk duyut Pengangsuran batu ke lokasi pembuatan bak penenang air di atas curuk duyut Mengajar mengaji Yasinan (membaca surat yasin dan doa bersama anakanak pengajian dan sebagian warga) Membuat lapangan voly bersama warga Mengajar mengaji dan bercerita Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang air di atas curuk duyut Permainan anak Mengajar ngaji dan bercerita Penggalian dan pengumpulan batu di lereng tebing Pengangsuran pasir Takziah (warga meninggal) Main voly dengan warga Mengajar mengaji dan bercerita Penggalian dan pengumpulan batu di lereng tebing Pengangsuran pasir Main voly dengan warga Mengajar mengaji dan bercerita Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang Pendataan warga calon penerima listrik Mengajar ngaji Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang Pendataan warga calon penerima listrik Mengajar ngaji Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang Mengajar ngaji Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang Mengajar ngaji Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
45
Minggu, 03/04/11
46
Senen, 04/04/11
47
Selasa, 05/04/11
48
Rabu, 06/04/11
49
Kamis, 07/04/11
50
Jum’at, 08/04/11
51
Sabtu, 09/04/11
52
Minggu, 10/04/11
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
Penggalian bak penenang Mengajar sekolah agama Mengajar mengaji Rapat pembentukan koperasi PLTMH Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang air Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang air Ngeprint data koperasi Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang air Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang air Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang air Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Yasinan di masjid Nurul Jannah lolongokan Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Penggalian bak penenang Mengisi pengajian ibu-ibu Yasin dan tahlil memperingati 100 hari meninggalnya Rapat dengan warga di RT 03 cihonye Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing Mengajar sekolah agama di RT 02 Mengajar sekolah agama di RT 01 Mengajar mengaji dan bercerita
53
Senin, 11/04/11
54
Selasa, 12/04/11
55
Rabu, 13/04/11
56
Kamis, 14/04/11
o o o o o o o o o o o o o o o o
57
Jum’at, 15/04/11
58
Sabtu, 16/04/11
o o o o o o o o
59
Ahad, 17/04/11
o o o o o
60
Senin, 18/04/11
61
Selasa, 19/04/11
62
Rabu, 20/04/11
63
Kamis, 21/04/11
o o o o o o o o o o o o o
Pengangsuran batu dari puncak tebing Pembuatan batu pecah Pembuatan batu split untuk mengecor Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Pembuatan batu pecah Pembuatan batu split untuk mengecor Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Pembuatan batu pecah Pembuatan batu split untuk mengecor Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Ke balai desa, dengan agenda mengundang kepala desa untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro Menonton film rumah pembangkit aih nuso di balai desa Mengajar sekolah agama dan mengaji di RT 02 Mengajar mengaji di RT 01 Yasinan Mengisi pengajian ibu-ibu PKK Kerja bakti bersama warga membersihkan jalan Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pemecahan batu split untuk pengecoran pondasi bak penenang Pengangsuran pasir Mulai pembangunan bak penenang rumah pembangkit Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan Pengangsuran pasir bersama anak-anak pengajian dan warga ke lokasi bak penenang Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
64
Jum,at 22/04/11
65
Sabtu, 23/04/11
66
Minggu, 24/04/11
67
Senin, 25/04/11
68
Selasa, 26/04/11
69
Rabu, 27/04/11
70
Kamis, 28/04/11
71
Jum’at, 29/04/11
72
Sabtu, 30/04/11
73
Minggu, 01/05/11
74
Senin, 02/05/11
75
Selasa, 03/05/11
76
Rabu, 04/05/11
77
Kamis, 05/05/11
o Mengisi pengajian ibu-ibu PKK o Pengangsuran pasir bersama warga ke lokasi bak penenang o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Survey ke bak penenang dan rumah turbin bersama rombongan dari Al-Azhar dan IBEKA o Berangkat ke Jakarta o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Rapat di kantor Al-Azhar pusat o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Yasinan o Mengisi pengajian ibu-ibu PKK o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin o Penyiapan lahan untuk rumah turbin o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng o Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin
78
Jum’at, 06/05/11
o o o o o o
79
80
Sabtu, 07/05/11
o o
Minggu, 08/05/11
o o o o o o
81
Senin, 09/05/11
o o o o o o o o
82
Selasa, 10/05/11
o o
83
Rabu, 11/05/11
84
Kamis, 12/04/11
85
Jum’at, 13/04/11
o o o o o o o o o o o
Penyiapan lahan untuk rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan yasinan pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin) rapat / diskusi dengan warga, (menggalang kekompakan) mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin) pengangsuran pasir dari atas ke lokasi rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin) pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi pembangunan rumah turbin pengangsuran pasir dari lereng tebing ke lokasi rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin) pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi pembangunan rumah turbin penurunan bata merah dari truk Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Melakukan penekanan untuk meminta komitmen kepada warga supaya tetap bekerja. Pengangsuran bata merah ke lokasi pembangunan rumah turbin. pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Penggalian pasir Penekanan kerja ke masyarakat (rapat koordinasi) Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Penggalian pasir Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Yasinan Pengangsuran pasir
86
Sabtu, 14/05/11
87
Minggu, 15/05/11
88
Senin, 16/05/11
89
Selasa, 17/05/11
o o o o o o o o o o o o o o
90
91
92
93
94
95
Rabu, 18/05/11
Kamis, 19/05/11
Jum’at, 20/05/11
Sabtu, 21/05/11
Minggu, 22/05/11
Senin, 23/05/11
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
Mengisi pengajian ibu-ibu dengan tema “SHOLAT” Membantu team IBEKA membangun rumah turbin Membawa adukan semen ke tukang Mengajar mengaji di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Survey ke curug walet, melihat potensi debit air dan head tebing Mengajar mengaji di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan survey ke lokasi bak penenang dan rumah turbin bersama team Al-Azhar pusat Melaksanakan akikah atas nama Terry Komala binti Komarudin Melakasanakan pelatihan PLTMH, yang di ikuti seluruh pengurus koperasi dan sebagian warga dan aparat desa antara lain bapak BPD dan Kadus setempat Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Yasinan Kerja bakti bersama warga megangsuran pasir dari lereng tebing Mengisi pengajian ibu-ibu PKK dengan tema “ZAKAT” Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
96
97
98
Selasa, 24/05/11
Rabu, 25/05/11
Kamis, 26/05/11
o o o o o o o o o o o o
99
Jum’at, 27/05/11
100
Sabtu, 28/05/11
o o o o o o o o
Minggu, 29/05/11
o o o o o
101
o o o o o
102
Senin, 30/05/11
103
Selasa, 31/05/11
o o o
104
Rabu. 01/06/11
o o o
turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Pengumpulan pasir di penggalian pasir Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Penggalian pasir Rapat dengan warga dan team IBEKA “ pengaturan saluran air dan pengukuran jalur kabel instalasi” Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Yasinan Pengangsuran pasir Sosialisasi ke warga terkait rencana instalasi listrik Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Silaturrahmi ke warga (menjenguk warga yang sakit) Pengukuran jalur kabel untuk instalasi ke rumah-rumah warga serta pemasangan patok untuk pemasangan tiang yang di dampingi RT, RW dan warga setempat Sosialisasi instalasi ke warga Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Yasinan di rumah warga yang sakit. Pengukuran jalur kabel untuk instalasi ke rumah-rumah warga serta pemasangan patok untuk pemasangan tiang yang di dampingi RT, RW dan warga setempat Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk mendoakan arwah almarhum ibu endah Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk mendoakan arwah almarhum ibu endah Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk
105
Kamis, 02/06/11
o o o
106
Jum’at, 03/06/11
o o
107
108
Sabtu, 04/06/11
o o
Minggu, 05/06/11
o o o
109
Senin, 06/06/11
110
Selasa, 07/06/11
111
Rabu. 08/06/11
112
Kamis, 09/06/11
113
Jum’at, 10/06/11
114
Sabtu, 11/06/11
115
Minggu, 12/06/11
116
Senin, 13/06/11
117
Selasa, 14/06/11
118
Rabu. 15/06/11
119 120
Kamis, 16/06/11 Jum’at, 17/06/11
121
Sabtu, 18/06/11
122
Minggu, 19/06/11
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
mendoakan arwah almarhum ibu endah Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk mendoakan arwah almarhum ibu endah Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat pengganlian pasir Sosialisasi kepada seluruh warga untuk menetapkan iuran listrik Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat pengganlian pasir Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat pengganlian pasir Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembersihan selokan (saluran air) Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Berangkat ke cianjur Survey ke lokasi pembangkit besama team Al-Azhar Memperingati Isro’ Mi’roj di Masjid Nurul Jannah Rapat dengan team Al-Azhar dan Ibeka di posko Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pembuatan video pembangunan rumah pembangkit Mlester dinding rumah turbin
123
Senin, 20/06/11
124
Selasa, 21/06/11
125
Rabu. 22/06/11
126
Kamis, 23/06/11
127
Jum’at, 24/06/11
128
Sabtu, 25/06/11
129
Minggu, 26/06/11
130
Senin, 27/06/11
131
Selasa, 28/06/11
132
Rabu. 29/06/11
133
Kamis, 30/06/11
134
Jum’at, 01/07/11
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pembuatan video pembangunan rumah pembangkit Mlester dinding rumah turbin Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Membantu resepsi pernikahan warga Dokumentasi pernikahan Panitia rajaban dan tasyakuran kel. Bapak Suhanda Pembuatan video pemlesteran rumah pembangkit Pembuatan rangka atap rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pembuatan rangka atap rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Yasinan di masjid Nurul Jannah Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pembuatan rangka atap rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pembuatan pondasi tempat mesin turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pengacian rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pengacian rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pengacian rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin Pembuatan video saluran air dari hulu air Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit Dokumentasi video pengacian dinding rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Tahlilan di rumah warga Yasinan di masjid Nurul Jannah Penggalian dan pengangsuran pasir dari lereng tebing Ceramah pengajian ibu-ibu di madrasah Nurul Jannah
135
Sabtu, 02/07/11
136
Minggu, 03/07/11
137
Senin, 04/07/11
138
Selasa, 05/07/11
o o o o o o o o o o o o o o o o
Khutbah Jum’at di Masjid Nurul Jannah Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Dokumentasi rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Dokumentasi rumah turbin Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Pembuatan tugu Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan Rapat penetapan fungsional koperasi Pembuatan tatakan cor atap rumah turbin Pembuatan tugu Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan