PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY UNTUK MENINGKATKAN CITRA BINUS UNIVERSITY (Studi Kasus: Program Kerjasama CSR Binus University Dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa)
WORKING PAPER
Oleh
Mutiara Uli Togatorop
1201000905
07 PAO
Universitas Bina Nusantara Jakarta 2014
1
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY UNTUK MENINGKATKAN CITRA BINUS UNIVERSITY Studi Kasus: Program Kerjasama CSR Binus University Dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa
Mutiara Uli Togatorop Bina Nusantara University, Jl. KH Syahdan no. 9 Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat, Telp: (+6221) 534-5830,
[email protected] Dosen Pembibing: Amia Luthfia S.P.,M.Si.,
ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program CSR Binus University dalam meningkatkan citra melalui program kerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang akan diperoleh melalui observasi dan wawancara. HASIL YANG DICAPAI dalam penelitian ini adalah agar program kerjasama CSR yang dilakukan oleh Binus University dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa dapat membantu dalam memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang putus sekolah, sehingga citra yang dibangun oleh Binus University dapat lebih meningkat. SIMPULAN dari hasil penelitian ini adalah Program CSR Binus University dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa ini berbentuk program kursus bahasa inggris dan komputer, mereka juga mendapatkan sertifikat dari Binus University. Kata Kunci : CSR(Corporate Social Responsibility), Citra, Binus University
THE PURPOSE OF THIS RESEARCH is to discover the implementation of Binus University CSR program in increasing through a cooperation program with Yayasan Cinta Anak Bangsa. THE METHOD USED IN THIS RESEARCH is qualitative method. Data sources used in this research is qualitative data that will be obtained through observation and interviews. THE RESULT IN THIS RESEARCH is that the joint program conducted by CSR Binus University with Yayasan Cinta Anak Bangsa can assist in providing a proper education for the children who drop out of school, so the image built by Binus University can be further increased. THE CONCLUSION OF THIS RESEARCH is Binus University CSR program with Yayasan cinta anak bangsa shaped in English language programs and computer courses, they also get a certificate of Binus University. Keyword : CSR (Corporate Social Responsibility), Image, Binus University
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari stakeholder pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun tujuan umum yang telah mereka tentukan. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam pihak, baik dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari pihak luar, seperti pemerintah, pihak asing, masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan inilah yang dapat membantu mempercepat pembangunan di Indonesia. Selain itu, jalinan kerjasama dirajut untuk mencapai kepentingan perusahaan, agar perusahaan dapat menjaga eksistensinya dan menjadi Good Bussiness. Dalam rangka menjaga eksistensi suatu perusahaan, maka perusahaan itu harus dapat menjaga keseimbangan hubungan dengan pihak lain yang dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan dan mencapai Good Bussiness. Keseimbangan dapat dijaga dengan melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Menurut Kotler dan Lee (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Menurut Wibisono, Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau definisinya sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun akademisi. Sebagai sebuah konsep yang berasal dari luar, tantangan utamanya memang adalah memberikan pemaknaan yang sesuai dengan konteks Indonesia. Indonesia adalah negara yang sangat beraneka ragam dengan budayanya dan Indonesia juga merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya manusianya masih sangat rendah dalam hal pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan. Lembaga pendidikan sekolahan baik yang bersifat umum maupun kejuruan merupakan salah satu lembaga yang bertujuan membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat, kepribadian, sikap mental, kreativitas, penalaran dan kecerdasan seseorang. Agar tercipta sumber daya manusia Indonesia yang mampu mempunyai keahlian merupakan komponen untuk membangun mutu sumber daya manusia di masa yang akan datang. Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk ini, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. Begitu banyak permasalahan di negeri ini dalam hal pendidikan, namun jika kita sebagai anak negeri ingin berbuat untuk memperbaiki semuanya. Indonesia akan mampu mengejar ketinggalannya dalam dunia pendidikan. Pemahaman tentang CSR pada umumnya berkisar pada tiga hal pokok, yaitu CSR adalah: pertama, suatu peran yang sifatnya sukarela (voluntary) dimana suatu perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan, oleh karena itu perusahaan memiliki kehendak bebas untuk melakukan atau tidak melakukan peran ini; Kedua, disamping sebagai institusi profit, perusahaan menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kedermawanan (filantropi) yang tujuannya untuk memberdayakan sosial dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi dan eksploitasi. Ketiga, CSR sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat. Pemahaman CSR selanjutnya didasarkan oleh pemikiran bahwa bukan hanya Pemerintah melalui penetapan kebijakan public (public policy), tetapi juga perusahaan harus bertanggungjawab terhadap masalah-masalah sosial. Bisnis didorong untuk mengambil pendekatan pro aktif terhadap pembangunan berkelanjutan. Konsep CSR juga dilandasi oleh argumentasi moral. Tidak ada satu perusahaan pun yang hidup di dalam suatu ruang hampa dan hidup terisolasi. Perusahaan hidup di
3
dalam dan bersama suatu lingkungan. Perusahaan dapat hidup dan dapat tumbuh berkat masyarakat dimana perusahaan itu hidup, menyediakan berbagai infrastruktur umum bagi kehidupan perusahaan tersebut, antara lain dalam bentuk jalan, transportasi, listrik, pemadaman kebakaran, hukum dan penegakannya oleh para penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim). Kesuksesan perusahaan saat ini tidak lagi hanya ditentukan dari keberhasilan memperoleh keuntungan, namun juga komitmen untuk turut mengembangkan lingkungan dimana suatu perusahaan / organisasi berada. Kemajuan, perkembangan dan keberadaan perusahaan juga tergantung pada kepercayaan masyarakat, karenanya menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk turut ambil bagian dalam program kemanusiaan, sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat / bangsa . Bina Nusantara University (Binus) pada awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan komputer Modern Computer Course yang didirikan pada tanggal 21 Oktober 1974. Universitas Bina Nusantara (Binus) adalah salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta, bahkan di Indonesia. Universitas pertama yang meraih Sertifikasi ISO-9001 ini memiliki lebih dari 20 ribu mahasiswa, 700 dosen, tiga kampus yang megah, meraih penghargaan “The Best Indonesian Net Company” dan belakangan punya citra sebagai cybercampus. Tapi barangkali sedikit yang tahu bagaimana seorang Widia Soerjaningsih dan ayahnya (alm) Wibowo, mengawali dan membangun universitas ini dari sebuah kursus komputer di teras rumah. Universitas Binus benar-benar diawali dengan modal ide dan keberanian belaka. Kesuksesan perusahaan saat ini tidak lagi hanya ditentukan dari keberhasilan memperoleh keuntungan, namun juga komitmen untuk turut mengembangkan lingkungan dimana suatu perusahaan / organisasi berada. Kemajuan, perkembangan dan keberadaan perusahaan juga tergantung pada kepercayaan masyarakat, karenanya menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk turut ambil bagian dalam program kemanusiaan, sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat / bangsa . Berdasarkan sumber data yang didapat dari divisi CMC (Corporate Marketing Communication) Bina Nusantara, sebagai bentuk tanggung jawab social yang dilaksanakan, BINA NUSANTARA memfokuskan program CSR dalam bidang : 1. Pendidikan (khususnya mendukung program-program yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan pengembangan bakat anak-anak berpotensi/berprestasi). 2. Kesehatan (memberikan dukungan bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan bantuan dalam proses pengobatan yang dilaksanakan). 3. BINUS Peduli Bencana (memberikan bantuan/dukungan dalam penanganan terjadinya bencana nasional) Ada beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Bina Nusantara antara lain : 1. Scholarship Program (Industry For Education) “INDUSTRY for EDUCATION”, yaitu kerjasama BINUS dengan dunia industry dalam bentuk kegiatan social yang didedikasikan kepada anak Indonesia yang berprestasi namun kurang mampu dengan memberikan beasiswa pendidikan di jenjang perguruan tinggi yang berkualitas. 2.
3.
Collaboration Ship, yaitu YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa). Program kerjasama Binus dengan YCAB membuat program baru yang bernama RBCAB (Rumah Belajar Cinta Anak Bangsa). Community Development a) Healthy and Green Living Pihak BINA NUSANTARA di sini bekerja sama dengan pihak pemda setempat dan industri terkait dalam pemberian ‘tempat sampah’ di wilayah-wilayah pemukiman penduduk dan lingkungan sekolah. Wilayah : Jakarta Barat, Serpong dan Senayan b)
c)
Braille | Hope & Future Pihak BINA NUSANTARA di sini bekerja sama dengan pihak Puskesmas setempat dalam pemberian ataupun pelatihan alat bantu membaca Braille bagi tunarungu. Wilayah : Jakarta Barat, Serpong dan Senayan Disaster Management Memberikan pelatihan siaga bencana termasuk bencana alam dan banjir. Wilayah : Jakarta Barat, Serpong dan Senayan
4
Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) adalah yayasan sosial nirlaba independen yang didirikan pada tanggal 13 Agustus 1999. Organisasi ini dibangun atas dasar keprihatinan terhadap meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda Indonesia, fokus utamanya adalah pencegahan narkoba primer di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas. Organisasi ini memiliki tiga program utama yaitu Healthy Lifestyle Promotion for in-school youth (HELP), House of Learning and Development (HOLD) dan Hands on Operation for Entrepreneurship (HOPE). HELP (Healthy Lifestyle Promotion) bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai gaya hidup sehat bebas dari penyalahgunaan narkoba dengan dua jenis penyampaian yaitu secara langsung melalui program tatap muka dan secara massal melalui acara-acara yang berskala besar. HOLD (House of Learning and Development) bertujuan memberikan ketrampilan kepada kaum muda yang telah kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan, atau mempunyai keahlian yang kurang memadai untuk mendapatkan pekerjaan dengan membangun sebuah pusat pelatihan kejuruan yang disebut dengan Rumah Belajar. Rumah Belajar memiliki beberapa program ketrampilan seperti komputer, bahasa inggris, salon dan program kejar paket A, B dan C. Untuk program komputer dan bahasa inggris, YCAB bekerjasama dengan Yayasan Bina Nusantara untuk kurikulum dan sertifikasi kelulusannya ditambah dengan beberapa modul tambahan seperti enterpreneurship. HOPE (Hands on Operation Entrepreneurship) bertujuan untuk menyediakan kesempatan dan penempatan kerja serta mendukung entrepreneurship untuk jangka panjang. Sejalan dengan perkembangannya, YCAB mulai melihat adanya hubungan antara kemiskinan dan penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba sebenarnya hanya berupa gejala dari masalah sosial di sekitar kita. YCAB kemudian menyadari adanya tuntutan / kebutuhan sosial di tengah penyalahgunaan narkoba yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menciptakan kelompok eksklusif yang menolak orang-orang muda mendapatkan pendidikan (informasi, keahlian dan bakat) dan juga pekerjaan. Kami menyadari bahwa kedua hal tersebut merupakan pangkal permasalahan yang menyebabkan munculnya penyalahgunaan narkoba dan beberapa masalah lainnya termasuk masalah sex bebas, HIV dan ketidak berdayaan untuk bersaing di dunia kerja. Misi YCAB pun berkembang dari kampanye pencegahan narkoba kepada misi yang lebih pokok untuk mengatasi masalah narkoba tersebut. Kami yakin bahwa dengan mengajak para remaja untuk memilih gaya hidup sehat dan memberikan pendidikan yang mempersiapkan mereka untuk menjadi seorang pekerja dan/atau pengusaha, akan menjadi cara yang sangat efficient dalam pengurangan persediaan maupun permintaan narkoba. Dalam pelaksanaan kerjasama program CSR ini ada hambatan di dalam pelaksanaannya. Dimana dari pihak Binus University mendapat hambatan yaitu Kendala yang dihadapi selama ini adalah sangat sedikit dari mahasiswa Binus yang melamar melalui Binus Center yang berminat untuk mengajar di tingkat SMU. Kendala berikutnya adalah pada saat ujian persamaan. Untuk bahan ujian, para murid tidak mengalami kesulitan karena apa yang telah diajarkan sesuai dengan materi yang telah disiapkan oleh pihak Binus, lalu sebelum ujian persamaan Binus Center juga meminta informasi materi apa saja yang telah diajarkan. Sedangkan dari pihak YCAB sendiri mengalami hambatan yaitu menterjemahkan seluruh kurikulum Bina Nusantara ini ke setiap guru-guru di setiap rumah belajar. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang dilaksanakan, BINA NUSANTARA memfokuskan program CSR dalam bidang Pendidikan (khususnya mendukung program-program yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan pengembangan bakat anak-anak berpotensi/berprestasi) yaitu program CSR nya adalah Collaboration Ship YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa). Dimana Bina Nusantara mempunyai strategi CSR untuk Menciptakan persepsi yang positif dari BINUS, Meningkatkan Awaress Image dan Brand Corporate, dan Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BINA NUSANTARA sebagai Institusi pendidikan berkualitas dunia. Tujuan program CSR ini dilakukan guna meningkatkan kualitas mutu dan sumber daya manusia. Kegiatan atau program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bentuk solidaritas sosial perusahaan bukan hanya berguna bagi masyarakat, tetapi juga sangat bermanfaat untuk membentuk citra perusahaan, dengan publikasi yang tepat akan sangat membantu membangun menggalang kerjasama antara masyarakat dengan perusahaan.
Rumusan Masalah 1.
Bagaimana pelaksanaan program CSR Binus dalam meningkatkan citra melalui program kerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa ?
5
2.
Hambatan apa yang dihadapi pada saat melaksanakan program CSR Binus University dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa ?
Tujuan Penelitian 1. 2.
Mengetahui pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) Binus University dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa dalam meningkatkan citra. Mengetahui hambatan apa yang terjadi pada saat melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) Binus University dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa.
Manfaat 1. 2.
Memberikan referensi bagi mahasiswa Marketing Communication mengenai program (Corporate Social Responsibilit). Untuk Binus University, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam sebuah karya ilmiah khususnya mengenai program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk para mahasiswa.
Landasan Teori 1. 2. 3. 4.
Teori Komunikasi Teori Public Relations Teori Corporate Social Responsibility Teori Citra
METODE PENELITIAN 1. 2.
3. 4.
Metode Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer, data sekunder dan observasi. Data primer melalui wawancara semi terstruktur pihak internal yaitu Binus University dan pihak Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Data sekunder melalui dokumen-dokumen perusahaan dan observasi penelitian. Tahapan riset dilakukan dengan cara menanyakan pertanyaan (asking question), observasi (observation) dan mengkontruksi jawaban. Keabsahan data dalam penelitian ini adalah melalui kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian.
HASIL DAN BAHASAN Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam setiap perusahaan pasti ada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), karena ini adalah bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya. Peneliti melakukan penelitian di Binus University guna untuk meneliti rasa tanggung jawab atau CSR apa yang diberikan pihak Binus kepada masyarakat sekitar. Menurut Kotler dan Lee, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas yang diterapkan dan diwujudkan melalui kegiatan praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Program pelaksanaan CSR Binus dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) masuk dalam kategori bentuk CSR yaitu Corporate Philanthropy.
6
Program kerjasama CSR Binus dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa dalam melaksanakan CSR selalu terkait erat dengan motivasi yang dimiliki. Kedua belah pihak ini memiliki motivasi dan tujuan yang sama dalam memberikan pembelajaran formal kepada anak-anak yang putus sekolah atau dropouts demi masa depan anak-anak tersebut. Dan tujuan dari Binus dan YCAB ini agar anak-anak tidak terjerumus pergaulan bebas seperti penyalahgunaan narkoba dan tidak terkena penyakit HIV/AIDS. Manfaat yang di terima oleh Binus University dalam melaksanakan program kerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) ini adalah Binus University mempertahankan sekaligus meningkatkan citra dalam program CSR tersebut. Citra yang diperoleh Binus sejauh ini sangat baik di kalangan masyarakat luas khususnya masyarakat sekitar Binus University. Binus melakukan program CSR ini adalah suatu bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak-anak yang putus sekolah atau dropouts, karena Binus University adalah salah satu universitas yang IT atau komputernya terbaik di Binus. Maka dari itu Binus memberikan bantuan kepada YCAB berupa kursus komputer dan bahasa Inggris. Manfaat dalam kerjasama CSR ini adalah melebarkan akses sumber daya, yang dimana pihak YCAB kekurangan SDM untuk mengajar siswa-siswi di Rumah Belajar ini. Rumah Belajar ini membentangkan akses menuju market yang dimana YCAB ini punya cara untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada program belajar layaknya sekolah laiannya. YCAB sendiri mempunyai cara dengan membagi-bagikan brosur atau spanduk sehingga masyarakat tahu ada satu program CSR yang masih peduli akan pentingnya suatu pendidikan bagi anak-anak bangsa. Berkaitan dengan pendapat tersebut, berikut penuturan dari Bapak Haris Suhendra selaku Corporate Communication Manager Binus mengenai pemahaman tentang CSR. “Merupakan rasa kepekaan perusahaan terhadap masyarakat dan Bagaimana perusahaan mempunyai rasa tanggung jawab sosial terhadap Masyarakat dan Peduli terhadap masyarakat juga peduli terhadap keberlangsungan perusahaan.” Dan dari informan yang kedua Ibu Maria Christie selaku Corporate Public Relation mendefinisikan CSR itu adalah sebagai berikut. “CSR itu adalah suatu bentuk tanggung jawab perusahaan, terhadap efek samping yang ditimbulkan dari jenis usaha perusahaan tersebut, dan bukan hanya semata-mata melakukan tanggung jawab, tetapi juga peduli akan lingkungan dimana perusahaan itu berada. Sehingga dimana suatu perusahaan itu berada, perusahaan itu memiliki nilai manfaat bagi lingkungannya. Dan tentunya, dapat membantu program pemerintah.” Dari pernyataan kedua informan tersebut, bisa kita lihat seberapa pentingnya program CSR di setiap perusahaan. Dan peneliti menyimpulkan bahwa setiap perusahaan pasti ada program CSR yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan atau suatu bentuk rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada bahkan Binus melakukan program CSR ini dengan pihak YCAB di luar pulau Jawa.
Citra Perusahaan Melalui kerjasama CSR Binus dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa ada keuntungan yang diperoleh Binus yang berimplikasi pada peningkatan citra Binus. 1) Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), yang dipimpin oleh Veronica Colondam, masuk dalam seratus besar Non-Govermental Organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) tingkat dunia dan menjadi satu-satunya LSM asal Indonesia yang masuk dalam jajaran seratus besar LSM terbaik di dunia tersebut, mengungguli World Vision (Inggris) dan Greenpeace (Belanda). The Global Journal, yang berpusat di Genewa (Swiss) dan fokus pada isu sosial serta pembangunan, mempublikasikan The Top 100 NGO’s 2013 dari 450 LSM yang dipilih di seluruh dunia. Seratus LSM tersebut diseleksi dan diperingkat berdasarkan kriteria dampak, inovasi, dan keberlanjutan dari kegiatan yang dilakukan. YCAB menduduki peringkat ke-74 dan merupakan satu-satunya LSM asal Indonesia yang masuk dalam jajaran seratus besar NGO terbaik di dunia, di mana YCAB mengungguli LSM Internasional seperti World Vision asal Inggris yang menduduki peringkat 78 dan Greenpeace asal Belanda yang duduk di posisi 89. YCAB ini sudah masuk dalam kategori internasional, dengan adanya program kerjasama CSR Binus dengan YCAB ini bisa membuat citra Binus University semakin meningkat karena YCAB membawa nama Binus dalam memberikan kontribusi berpua pendidikan kepada Rumah Belajar Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Melalui kerjasama antara Binus University dengan
7
YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) melalui adanya program CSR ini bisa meningkatkan citra Binus University dengan bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang berhenti sekolah. Binus memberikan kontribusi kepada pihak YCAB ini berupa kurikulum bahasa inggris dan kursus komputer. Dan Binus juga akan memberikan sertifikat kepada mereka yang telah klulus mengikuti program kursus komputer tersebut. Murid-murid yang ada di Rumah Belajar Yayasan Cinta Anak Bangsa ini menilai kontribusi yang di berikan Binus kepada Rumah Belajar ini sangat baik. Dengan adanya sertifikat komputer yang diberikan Binus kepada anak-anak Rumah Belajar ini bisa berpeluang untuk dapat kerja di perusahaan karena sudah di bekali ilmu bahasa inggris dan komputer yang telah Binus berikan. Kami berharap agar di masa yang akan datang akan semakin banyak lagi siswa-siswi Rumah Belajar Cinta Anak Bangsa yang terbantu dan terpacu untuk berprestasi. Generasi muda yang berpendidikan dan berkualitas merupakan modal terpenting bagi suatu bangsa. Oleh karenanya, kami selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi muda bangsa ini. Kami juga berharap kerjasama seperti ini dapat dikembangkan lagi, agar semakin banyak anak Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk belajar. 2)
Program kerjasama CSR terhadap Rumah Belajar YCAB ini dapat membangun citra yang baik di internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dan perlu diketahui oleh masyarakat bahwa program ini di laksanakan sebagai suatu bentuk rasa tanggung jawab dan kepedulian Binus terhadap lingkungan sekitar, khususnya para generasi muda yang putus sekolah agar tidak terjerumus akan bahayanya penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda jaman sekarang. Dengan adanya Rumah Belajar YCAB ini dapat mengurangi anak-anak yang pupus harapannya dan masih mau meraih mimpinya, disini Binus memberikan yang terbaik dalam kontribusi akademik seperti bahasa inggris dan komputer. Penilaian dari pihak internal Binus University terhadap citra Binus melalui program CSR adalah suatu bentuk kepedulian dan tanggung jawab Binus dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah memiliki nilai positif bagi mahasiswa dan karyawan Binus University. Adapun persepsi positif dari pihak eksternal yaitu masyarakat sekitar yang menilai citra Binus University sangat baik. Khususnya masyarakat di lingkungan sekitar Binus menilai bahwa rasa kepedulian terhadap masyarakat sangat besar terlebih kepada pendidikan anak-anak yang mau meneruskan pendidikannya. Bahkan program CSR Binus bukan hanya pendidikan saja tetapi peduli terhadap kesehatan dan peduli bencana alam. Dimana Binus University peduli akan kesehatan masyarakat yang terkena penyakit dan tidak sanggup untuk membayar uang pengobatan mereka. Binus memberikan dukungan bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan bantuan dalam proses pengobatan yang dilaksanakan. Dan terakhir CSR Binus itu adalah Peduli Bencana Alam, yang dimana bencana yang terjadi di sekitar Binus maupun di luar lingkungan Binus memberikan bantuan dan penanganan kepada masyarakat yang terkena musibah bencana alam. Sedangkan ada juga persepsi positif dari siswa-siswi beserta keluarganya yang belajar di Rumah Belajar YCAB. Menurut siswa-siswi Rumah Belajar YCAB ini bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya Rumah Belajar ini. Sebelumnya mereka tidak melanjutkan sekolahnya dikarenakan biaya sekolah sangat mahal belum lagi untuk keperluan buku-buku sekolah. Mereka tidak sanggup untuk membayar uang sekolah. Jangankan untuk uang sekolah, untuk biaya kehidupan seharihari pun mereka mengalami kesulitan. Maka dari itu mereka merasa sangat terbantu dengan adanya program belajar di Rumah Belajar YCAB ini dan mereka bisa melanjutkan studinya sehingga mereka bisa kerja. Para siswa-siswi ini juga diajarkan oleh Rumah Belajar bagaimana cara membuat lamaran kerja. Jadi mereka sudah di bekali untuk kehidupan pada saat mereka kerja nanti. Jadi dengan adanya program ini banyak siswa-siswi yang mengikuti program belajar di Rumah Belajar demi mencapai ilmu yang semestinya mereka dapatkan layaknya sekolahsekolah lainnya.
Binus membuktikan dengan bentuk CSR ini dilakukan berdasarkan kepedulian serta keprihatinan yang mendalam terhadap makin banyaknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia maka perlu diadakan suatu usaha untuk menciptakan generasi muda yang berani menolak narkoba dan tetap pro aktif mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Dan untuk menciptakan generasi muda yang sehat, mandiri, dan kreatif tersebut harus melalui suatu proses yang efektif yang sudah harus dilakukan sejak dini. Ini salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan yang berfungsi sebagai ektra kurikuler untuk membekali dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masa depan, dengan memberikan suatu wadah bagi anak- anak yang kurang mampu.
8
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti selama proses penelitian berlangsung dan hasil pengolaan data seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan program kerjasama Binus dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa memberikan bantuan kontribusi kurikulum pengajaran kursus komputer dan bahasa inggris yang dilakukan tim guru Yayasan Cinta Anak Bangsa yang sebelumnya telah diajarkan terlebih dahulu oleh Binus University. Program CSR ini telah berlangsung dari tahun 2004 dan program kerjasama ini akan di lanjutkan lagi dengan penambahan program terbaru yang disediakan Binus kepada Yayasan Cinta Anak Bangsa.
2.
Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program kerjasama ini ada dari pihak Binus, kurangnya mahasiswa dan mahasiswi yang melamar di Binus Career untuk pengajaran tingkat SMU.
3.
Citra yang diperoleh Binus University melalui program kerjasama CSR dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa ini semakin meningkat karena adanya bantuan dari pihak Binus kepada Rumah Belajar YCAB.
4.
Program CSR yang dilakukan Binus University merupakan suatu cerminan dimana perusahaan diterima dengan baik sebagai bagian dari warga masyarakat itu sendiri dan turut memikul tanggung jawab sosial terhadap keadaan sekitarnya bahkan di luar pulau Jawa.
Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diambil, maka penulis memberikan saran-saran yang nantinya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan dan bagi akademis.
Saran Praktis 1.
Memperbanyak beasiswa kepada anak-anak yang memperoleh pendidikan formal dari Rumah Belajar YCAB ini. Sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
2.
Memberikan program yang lebih bermanfaat lagi seperti melukis, karena di Binus terkenal dengan jurusan DKV yang dimana bisa menjadikan anak-anak ini lebih berbakat lagi.
Saran Akademis 1.
Perlu penelitian kuantitatif untuk mengukur citra Binus dimata masyarakat luas yang berbentuk seperti program CSR yang dilakukan oleh Binus dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa.
9
REFERENSI Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Deddy Mulyana (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Hadi, N. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. Haris Herdiansyah. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu – Ilmu Sosial. Jakarta. Salemba Humanika Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. Jakarta. PT. Gelora Aksara Pertama. Kotler, Philip, & Lee, Nancy. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing The Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey: John Wiley & Sons inc. Kriyantono, Rahmat (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset Nova, F. (2011). CRISIS Public Relations : Strategi PR Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra, dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA. Riswandi, (2009). Ilmu Komunikasi. Jakarta. Graha Ilmu Rosady Ruslan (2008). Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada Rosady Ruslan (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. Rajawali Pers Rumanti, Maria. (2004). Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo. Sutojo, Siswanto. (2004). Membangun Citra Perusahaan. Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka. Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing. Referensi Jurnal Benn, Suzanne. (2010). Public Relations Leadership in Corporate Social Responsibility. Journal of Business Ethics. 96 (3): 403 – 423 Ramasamy, Hung Woan Ting. (2010). Management Systems and The CSR Engagement. Social Responsibility Journal. 6 (3): 362 – 373 Siregar, Chairil. (2007). Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi CSR Pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Sosioteknologi. Edisi 12: 285-288 Tumpal, Handro. (2012). Pengarauh Citra Perusahaan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. Management Analysis Journal. 1 (1): 4 – 5
10
Referensi Internet www.ycabfoundation.org www.library.binus.ac.id http://swa.co.id/business-strategy/management/ycab-masuk-dalam-top-100-ngo-dunia
RIWAYAT PENULIS Mutiara Uli Togatorop lahir di Pematang Siantar pada 19 April 1991. Penulis telah menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam Bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran jurusan Public Relations pada tahun 2014. Sebelumnya penulis pernah melaksanakan kerja praktek di sebuah Radio sebagai Marketing pada tahun 2013.
11