PROFIL RUMAH SAKIT UMUM NEGARA TAHUN 2013
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Waca, oleh karena atas rahmat-Nyalah maka
“PROFIL RSU
NEGARA” dapat diselesaikan pada waktunya. Buku Profil RSU Negara berisi tentang gambaran, VISI dan MISI RSU Negara, kebijakan unggulan , permasalahan dan solusinya. Tersusunnya Buku Profil RSU Negara, tidak terlepas dari adanya kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terimakasih atas segala bantuannya. Harapan kami semoga Profil RSU Negara ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana penilaian penyelenggaraan pelayanan publik.
Negara, Januari 2014 Direktur RSU Negara
dr. Made Dwipayana, MPPM NIP. 19650118 199003 1 007
Profil RSU Negara 2013
Page 2
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Rumah Sakit Umum Negara adalah salah satu SKPD dilingkungan Pemerintah
Kabupaten
Jembrana
yang
merupakan
unsur
penunjang
penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Pelayanan Kesehatan. Sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah di lingkungan
PEMDA yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD ( PPK – BLUD ) dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Hal tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Demikian halnya dengan Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana ,perkembangan RSU Negara menjadi PPK – BLUD merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan hidup RSU Negara dimasa yang akan datang adanya kewenangan dalam penggunaan anggaran terutama pembelanjaan. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Rumah Sakit Umum Negara termasuk dalam katagori type C. Dan RS ini telah lulus dengan Akreditasi Dasar 12 Pelayanan. RSU Negara memberikan pelayanan rawat jalan dan juga pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat jalan dilakukan oleh 8 poliklinik yang ada, lengkap dengan dokter spesialisnya, kecuali poli umum dan poli gigi. Selain itu ditunjang dengan unit penunjang antara lain unit laboratorium, radiologi, fisioteraphy dan juga farmasi serta instalasi rawat darurat yang melayani selama 24 jam. Walaupun sumber daya yang ada cukup memadai namun pada tahun-tahun terakhir ini terdapat
Profil RSU Negara 2013
Page 3
kecendrungan adanya RS dan klinik kesehatan swasta yang memberikan pelayanan sejenis disatu sisi sebagai mitra tapi dapat menjadikan competitor yang potensial apabila RSU Negara
tidak segera berbenah akan
mengakibatkan masalah yang besar bagi pengelolaan RS di masa mendatang. RSU Negara diharapkan mempunyai daya ungkit untuk meningkatkan pendapatan dari pendapatan fungsional dan pendapatan umum. Untuk meningkatkan pendapatan, diperlukan upaya meningkatkan jenis dan mutu pelayanan. Lingkungan bisnis yang terus berubah, memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan tarhadap arah organisasi dan untuk menaikan citra organisasi agar mendapatkan legitimasi dalam pencapaian visi, dan/atau
berkompetisi memenangkan persaingan
mencapai visi sosio ekonominya. Demikian juga terjadi pada provider pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Daerah. Tantangan
dan tekanan Rumah Sakit Daerah akan
selalu
muncul sesuai dengan perkembangangan teknologi kedokteran, perkembangan jenis penyakit dan tuntutan masyarakat tentang perbaikan mutu layanan.
1.
Sejarah Secara histories Rumah Sakit Umum Negara pada mulanya merupakan sebuah poliklinik dan berdiri pada tahun 1934. Poliklinik tersebut semakin lama semakin berkembang kemudian mendapat tambahan beberapa bangsal sehingga menjadi sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
tanggal
15
Desember
1993
Nomor
1167/Menkes/SK/XII/1993 dan Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Bali Nomor 307/1994, tanggal 15 Juli 1994, Rumah Sakit Umum Negara ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum tipe C, sampai saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM.02.04.3.1.1409, tanggal 5 Maret 2007 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama “Rumah Sakit Umum Negara” Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali. Berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana NO 26 tahun 2008 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Negara sebagai Badan Layanan
Profil RSU Negara 2013
Page 4
Umum, maka sejak bulan Oktober tahun 2008 RSU Negara menjadi BLU bertahap. Dalam Peraturan Bupati Jembrana Nomor 56 Tahun 2008, Fungsi Keberadaan RSU Negara yaitu : 1)
Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
2)
Pengorganisasian pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
3)
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit.
4)
Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
2. Landasan Hukum Berdasarkan Dasar Hukum terkait dengan Operasional RSU Negara, adalah sebagai berikut : 1.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
6.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008;
8.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan;
Profil RSU Negara 2013
Page 5
9.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan; 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000, tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang
Pembinaan
dan
Pengawasan
Atas
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan; 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM; 19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian
Pemerintahan
Urusan
Daerah
Pemerintahan
Propinsi,
antara
Pemerintahan
Pemerintah, Daerah
Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 22. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Profil RSU Negara 2013
Page 6
23. Permenkeu RI Nomor 7 tahun 2006 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU; 24. Permenkeu RI Nomor 8 tahun 2006 tentang KewenanganPengadaan Barang/Jasa BLU; 25. Permenkeu RI Nomor 9 tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas pada BLU; 26. Permenkeu RI Nomor 10 tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai BLU; 27. Permendagri RI Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 28. Keputusan Menteri Kesehatan RI No YM.02.04.3.1.1409, tentang Pemberian izin Penyelenggaraan Rumah sakit Umum Daerah dengan nama Rumah Sakit Umum Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali. 29. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2008, tentang Penetapan RSU Negara sebagai Badan Layanan Umum; 30. Peraturan Bupati No 67 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Negara ; 31. Keputusan Bupati Jembrana Nomor 1344 / Keu / 2011 ; tentang penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK – BLUD ) pada Rumah Sakit Umum Negara. 32. Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD RSU Negara.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Jembrana di Bidang Kesehatan Tahun 2011-2015 Tujuan Otonomi Daerah : Kesejahteraan Masyarakat, Layanan Publik dan Daya Saing Daerah. Visi Kabupaten Jembrana Kesejahteraan
Masyarakat
2011-2015 adalah “ Terwujudnya Jembrana,
Melalui
Peningkatan
Perekonomian dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia yang
Profil RSU Negara 2013
Page 7
dilandasi
semangat
Kebersamaan
,
Kewirausahaan
dan
Pemberdayaan Masyarakat.” Misi Kabupaten Jembrana tahun2011-2015 terdiri dari : 1.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipasif dan transparan.
2.
Meningkatkan perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi basis dan pemberdayaan masyarakat.
3.
Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan social dasar lainnya.
4.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana public dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
5.
Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Dari ke-5 misi tersebut yang berkaitan dengan kesehatan adalah
misi 3 yang mempunyai tujuan meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan yakni dengan ; Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan kesehatan yang memadukan program JKJ dengan program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara), dengan skema pelayanan kesehatan yang lebih luas dan berkualitas, serta berlaku di seluruh Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Provinsi Bali. Prioritas Pembangunan Kabupaten Jembrana adalah : 1.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
2.
Peningkatan Daya Saing Ekonomi.
3.
Pengembangan tata ruang dan lingkungan lestari.
4.
Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi.
5.
Pembangunan politik, hukum dan HAM.
Untuk mewujudkan misi serta berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Jembrana yang ditetapkan disusun program: 1.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD Rumah Sakit.
4. Tujuan Utama BLUD Masyarakat masih dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara rumah sakit pemerintah yang lebih terjangkau tetapi kurang professional, atau rumah
Profil RSU Negara 2013
Page 8
sakit swasta yang lebih baik dalam pelayanan namun biaya lebih tinggi. Persaingan yang tidak sehat dari rumah sakit swasta, rendahnya komitmen dan kopetensi SDM, penampilan, budaya kerja dan perilaku yang tidak mendukung telah menciptakan brand image yang buruk bagi rumah sakit pemerintah. Kondisi ini diperparah dengan permasalahan pengelolaan keuangan yang tidak fleksibel, antara lain dalam penganggaran, keharusan setor pendapatan, penentuan tariff yang memerlukan waktu lama dalam pembahasan dengan legislative, pengadaan barang dan jasa yang tidak efisien, pola kerja sama dan investasi yang tidak dimungkinkan. Keadaan tersebut membuat rumah sakit pemerintah tidak mampu bersaing dengan rumah sakit swasta. Sehingga dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola keuangan yang fleksibel dan responsive yang dapat menjawab permasalahanpermasalahan pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Keuangan badan Layanan Umum daerah merupakan angin segar bagi perumah sakitan di Indonesia. Dengan diperkuat UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pengelolaan barang Milik Negara, sehingga penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktekpraktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam
rangka
memajukan
kesejahteraan
umum
dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. RSU Negara bertekad untuk melayani dengan lebih baik sesuai keinginan dan harapan pelanggan, sehingga diperlukan fleksibilitas pengelolaan keuangan. Hal tersebut dimungkinkan jika RSU Negara menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
B. VISI VISI RSU Negara adalah “ Menjadi Rumah Sakit Mandiri dan Memuaskan Pelanggan “ Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi.
Profil RSU Negara 2013
Page 9
Visi adalah harapan yang hendak diwujudkan pada masa yang akan datang atau periode 5 tahun mendatang, visi tersebut harus mampu mengilhami semua anggota organisasi dan mampu memotivasi serta membangkitkan semangat dan rangsangan bagi seluruh anggotanya untuk dapat meraih atau mencapainya. Penjelasan : RSU Negara
sebagai satu-satunya rumah sakit umum milik
Pemerintah Kabupaten Jembrana diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat Kabupaten Jembrana. Oleh karena sebagai rumah sakit milik Pemerintah maka diharapkan selain dapat memberikan pelayanan terbaik dan terjangkau oleh masyarakat Kabupaten Jembrana yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan juga diharapkan
RSU
Negara
mampu
mewujudkan
kemandirian
dalam
pengelolaannya. C. MISI Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut: a) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan Sejahtera. b) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima. c) Mewujudkan lingkungan Rumah Sakit yang bersih dan tertib. d) Mewujudkan kemandirian Rumah Sakit dengan prinsip otonomi dalam pengelolaan. Guna mewujudkan VISI dan MISI tersebut, RSU Negara menerapkan MOTTO yaitu “ SERASI” : S
: Segera Pelayanan yang tanggap, cepat, bermutu dan professional.
E
: Efektif Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur tetap Rumah Sakit Umum Negara.
R
: Ramah Pelayanan secara tulus dengan sapa, salam dan senyum.
A
: Aman
Profil RSU Negara 2013
Page 10
Pelayanan yang memberikan rasa aman secara fisik, mental
dan
emosional. S
: Simpatik Pelayanan diberikan dengan rasa empati.
I
: Indah Pelayanan dengan lingkungan yang asri, bersih dan tertib.
D. TUJUAN Tujuan RSU Negara , adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum adalah : “ Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat “. 2. Tujuan khusus adalah : 1) Melaksanakan pembelajaran (pendidikan, pelatihan, penelitian) dan pengembangan SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen. 2) Melaksanakan pelayanan Prima yang ”SERASI” ( Segera, Efektif, Ramah, Aman, Simpatik dan Indah). 3) Meningkatkan kemampuan keuangan (financial returns) dan mengelola RS secara mandiri. 4) Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Profil RSU Negara 2013
Page 11
BAB II PROFIL LAYANAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, telah ditetapkan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Negara sebagai berikut.
SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPANNYA Struktur Organisasi dalam PERDA tersebut terdiri dari : a. Direktur. b. Bagian Tata Usaha. c. Bidang – Bidang. d. Sub Bagian – Sub Bagian. e. Seksi – Seksi. Profil RSU Negara 2013
Page 12
f. Jabatan Fungsional. Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Umum. b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Laporan. c. Sub Bagian Keuangan. Bidang – Bidang terdiri dari : 1. Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu, yang meliputi : a. Seksi Rajal, Ranap, Rasid. b. Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi Rekam Medis SIM dan Humas. 2. Bidang Penunjang Medik, yang meliputi : a. Seksi Logistik b. Seksi Diagnostik. 3. Bidang Penunjang Non Medik, yang meliputi : a. Seksi Sarana Prasarana Rumah Sakit. b. Seksi Kesehatan Lingkungan.
TUPOKSI Rumah Umum Negara
merupakan Rumah Sakit Pemerintah Kabupaten
Jembrana Kelas ”C” yang aturan pokok operasionalnya mengacu pada UU No.32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah Keppres No.40 tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan RSUD, Kepmendagri No. 1 tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja RS Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 67 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Negara.
1. DIREKTUR 1.1 Tugas pokok: Rumah Sakit Umum dipimpin oleh seorang Direktur yang mempunyai tugas pokok : a) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
Profil RSU Negara 2013
Page 13
peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan. b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
1.2. Fungsi : Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rumah Sakit Umum Negara mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit. b. Pengoordinasian pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit. d. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Rincian tugas Direktur : Menyusun rencana kegiatan beradasarkan kebijakan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum. Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas. Menyusun data/bahan untuk pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Mengawasi pelaksanaan tugas ketatausahaan, perencanaan SDM dan Litbang perencanaan sarana dan prasarana , perencanaan keuangan. Mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masingmasing. Memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja , hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan dalam pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
Profil RSU Negara 2013
Page 14
2. BAGIAN TATA USAHA 2.1. Tugas Pokok Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, mempunyai tugas merencanakan oprasionalisasi, member tugas, member petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.
2.2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis administrasi kepegawain, administrasi keuangan, perencanaan pelaporan dan urusan rumah tangga ; b. penyusunan kebijakan administrasi umum ; dan c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Sub Bagian; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian.
Rincian tugas Bagian Tata Usaha : Merencanakan
operasionalisasi
pengelolaan
administrasi
umum
dan
kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan. Memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, perencanan dan pelaporan. Mempelajari dan menelaah peraturan dan perundang-undangan dan naskah dinas di bidang tugasnya. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dan sub bagian dalam melaksanakan tugas. Melaksanakan urusan umum, kepegawaian, surat menyurat, inventarisasi dan perlengkapan, perencanaan dan pelaporan serta rumah tangga Rumah sakit Umum. Melaksanakan urusan keuangan. Menyelenggarakan urusan perawatan perlengkapan/peralatan Rumah Sakit Umum. Menerima naskah/surat surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan ke Kepala Bidang, Sub bagian dan Seksi.
Profil RSU Negara 2013
Page 15
Menyimpan data/arsip naskah keluar/masuk. Merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan/perlengkapan rumah sakit umum. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Rumah Sakit Umum. Mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai bahan pimpinan. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier. Memberikan saran dan pertimbangan teknis atasan. Mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Kepala Sub bagian. Menyusun laporan hasil kegiatan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur dan; melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
2.a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan oprasionalisasi, member tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian ; b. pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian ; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub bagian; dan d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub Bagian Rincian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : Membuat rencana operasionalisasi program kerja sub bagian umum. Mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan adminuistrasi
barang
dan
perlengkapan
rumah
sakit,
pelaksanaan
adminsitrasi, penggunaan dan pemakaian kendaraan dan rumah dinas serta pengguanaan kantor.
Profil RSU Negara 2013
Page 16
Melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan rumah sakit umum serta rumah dinas. Melaksanakan tugas humas dan keprotokolan Rumah Sakit Umum, mengumpulkan, mengelola dan menyimpan data kepegawaian Rumah Sakit Umum. Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai Rumah Sakit Umum dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, menyimpan bahan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian. Mempersiapkan bahan pemberhentian , teguran pelanggaran disiplin , pension dan surat cuti Rumah Sakit Umum. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Rumah Sakit Umum. Melaksanakan
pengurusan,
pengadaan,
penyimpanan,
pendistribusian,
inventarisasi perlengkapan Rumah Sakit Umum. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan Rumah Sakit Umum. Menyelenggarakan
administrasi
kepegawaian
meliputi
penempatan,
kenaiakan pangkat, gaji berkala. Mempersiapkan bahan dan rencana kesejahteraan pegawai serta mengatur kehadiran pegawai. Membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urusan Kepegawaian (DUK) dan bahan pembuat DP3 setiap pegawai. Mengevaluasi hasil program kerja. Menyusun laporan hasil kegiatan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 2.b. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan oprasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas dibidang perencanaan dan pelaporan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian ; Profil RSU Negara 2013
Page 17
b. pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian ; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub bagian; dan d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub Bagian
Rincian Tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan : Menyususn rencana operasionalisasi kegiatan Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan. Mendistribusikan tugas dan member petunjuk kepada staf. Memberi petunjuk operasional kegiatan kepada staf. Menyusun rencana perjalanan dinas. Mengendalikan rencana tahunan. Menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan Rumah Sakit. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaaan dan penyajian data statistic serta informasi Rumah Sakit Umum. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Umum. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Rumah Sakit umum. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Rumah sakit Umum. Melaksanakan monitoring dan evaluasi. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum. Melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan. Mengevaluasi hasil laporan kerja. Membuat laporan hasil kegiatan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan 2.c. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan oprasionalisasi, member tugas, memberi petunjuk, Profil RSU Negara 2013
Page 18
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ). Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian ; b. pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian ; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub bagian; dan d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat nonstructural dalam lingkup Sub Bagian
Rincian Tugas Sub Bagian Keuangan : Membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub bagian Keuangan. Membuat daftar ususlan kegiatan. Membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian. Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Rumah Sakit Umum. Mengajukan SPP untuk pengisian Kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan
pengguna
anggaran
(kepala
satuan
kerja
perangkat
daerah/lembaga teknis daerah. Memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi. Mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran. Melaksanakan kegiatan meneliti, mengoreksi dan menandatangani Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan melaporkan hasil pelaksanaan tugas /kegiatan kepada atasan . 3. Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu
Profil RSU Negara 2013
Page 19
Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan medik dan pengendalian mutu. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Medik dan Pengendali Mutu sesuai dengan kebijakan rumah sakit umum ; b. Penyelenggaran pelayanan medik dan pengendali mutu c. Pengordinasi dan penghimpun data kegiatan pelayanan medik dan pengendali mutu ; dan d. Pelaksana tugas kedinasan lainnya yang diberikan kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Rincian tugas Bidang Pelayanan Medik dan Pengendali Mutu : Menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Medik dan Pengendali Mutu sesuai kebijakan di bidang pelayanan RSU. Menyelenggarakan program pelayanan medik dan pengendali mutu. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di bidang pelayanan medic dan pengendali mutu serta mencari alternative pemecahannya. Melakukan koordinasi antar Kepala Bidang Dan Kepala Bagian Tata Usaha dalam pelaksanaan tugas. Mengkoordinasikan kepala seksi agar tejalin kerja sama yang baik dan saling mendukung. Mendistribusikan
tugas
kepada
bawahan
sesuai
bidang
tugasnya
berdasarkan ketetntuan yang berlaku. member petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas /kegiatan kepada atasan.
3.1.
Seksi Ranjal Ranap Rasip
Profil RSU Negara 2013
Page 20
Seksi Ranjal Ranap Rasip dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan dalam pelayanan ranjal, ranap, dan rasip. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyusun rencana kerja Seksi Ranjal Ranap Rasip sesuai kebijakan Rumah Sakit Umum; b. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan pelayanan ranjal, ranap, rasip; dan, c. Pelaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Rincian Tugas Kepala Seksi Ranjal Ranap Rasip : Menyusun rencana kegiatan Ranjal ranap Rasip berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Menyelenggarakan pelayanan Ranjal Ranap Rasip. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi Ranjal Ranap Rasip, serta mencari alternative pemecahannya. Membagi tugas kepada bawahannya agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kedinasan kepada atasan.
3.2. Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi, Rekam medis, SIM dan Humas Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi, Rekam medis, SIM dan Humas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan dalam bidang keperawatan mutu,sertifikasi, rekam medis,SIM dan humas. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi mempunyai fungsi :
Profil RSU Negara 2013
Page 21
a. Penyusun rencana kerja Kepala Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi, Rekam medis, SIM dan Humas b. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan dalam bidang keperawatan mutu, sertifikasi, rekam medis, SIM dan Humas c. Pelaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Rincian Tugas Kepala Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi Rekam Medis,SIM dan Humas :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Keperawatan Mutu, Sertifikasi Rekam Medis SIM dan Humas berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan RSU.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Keperawatan mutu, Sertifikasi Rekam Medis SIM dan Humas serta mencari alternative pemecahannya.
Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier.
4.
Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
Bidang Penunjang Medik Bidang Penunjang Medik dipimpin oelh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan logistik dan diagnostik Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Penunjang Medik mempunyai fungsi : a. Penyusun rencana kerja Bidang Penunjang Medik sesuai dengan Kebijakan Rumah Sakit Umum; b. Penyelenggaran kegiatan logistic dan diagnostic c. Pengordinasian dan penghimpun data kegiatan di bidang penunjang medik; dan d. Pelaksana tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
Profil RSU Negara 2013
Page 22
Rincian Tugas Kepala Bidang Penunjang Medik : Menyusun rencana kegiatan Bidang Penunjang Medik berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit. melaksanakan koordinasi penyelenggaran kegiatan logistic dan diagnostik Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang Penunjamg Medik, serta mencari alternative pemecahannya. Melakukan koordinasi antar Kepala Bagian Tata Usaha dalam pelaksaaan tugas. Melakukan koordinasi antar Kepala Bidang dan Kepala Bagian Tata Usaha dalam pelaksanaan tugas. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
4.1 Seksi Logistik Seksi Logistik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan perbekalan farmasi, linen dan Gizi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. penyusun rencana kerja Seksi Logistik sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit Umum; b. penggkoordinasian kegiatan perbekalan farmasi dan gizi; dan c. pelaksanan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasansesuai dengan bidang tugasnya.
Rincian tugas Kepala Seksi Logistik :
Profil RSU Negara 2013
Page 23
Menyusun rencana kegiatan seksi logistic berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit. Menyelenggarakan pelayanan logistic Rumah Sakit. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi logistik serta mencari alternative pemecahannya. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 4.2. Seksi Diagnostik Seksi Diagnostik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan laboratorium dan radiologi Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. Penyusun rencana kerja Seksi Diagnostik sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit Umum; b. Penggkoordinasian pengembangan laboratorium dan radiologi; dan c. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasansesuai dengan bidang tugasnya.
Rincian tugas Kepala Seksi Diagnostik : Menyusun rencana kegiatan seksi diagnostik berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan rumah sakit. Menyelenggarakan pelayanan diagnostik Rumah Sakit. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi diagnostik serta mencari alternative pemecahannya. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Profil RSU Negara 2013
Page 24
Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 5. Bidang Penunjang Non Medik Bidang Penunjang Non Medik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan dan memelihara sarana dan prasarana serta Kesehatan Lingkungan . Dalam melaksankan tugas pokok tersebut Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana kerja Bidang Penunjang Non Medik sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit. b. Penyelenggaraan persiapan dan pemeliharaan sarana dan prasarana penunjang medik serta kesehatan lingkungan’ c. Penggordinasian dan menghimpun data kegiatan di bidang penunjang non medik; dan d. Pelaksanaan tugas kedinasan laiinya yang didiberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Rincian Tugas Kepala Bidang Penunjang Medik : Menyusun rencana kegiatan Bidang Penunjang Non Medik berdasarkan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum; merencanakan, mempersiapkan dan memelihara sarana dan prasarana serta Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit; Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Bidang PenunjamgNon Medik, serta mencari alternative pemecahannya. Melakukan koordinasi antar Kepala Bidang dan Kepala Bagian Tata Usaha dalam pelaksanaan tugas. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung. Mendistribusikan
tugas
kepada
bawahan
sesuai
bidang
tugasnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku.
Profil RSU Negara 2013
Page 25
Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
5.1. Seksi Sarana dan Prasarana RS Seksi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit Dalam melaksankan tugas pokok tersebut Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana Prasarana RS sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit. b. Penyelenggaraan
pemenuhan
kebutuhan,
pemeliharaan
dan
pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit; dan c. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang didiberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Saran Prasarana RS adalah sebagai berikut : Menyusun rencana kegiatan seksi sarana dan prasarana berdasarkan kebijakan umum rumah sakit. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit; mengkoordinasikan dan mengkaji kebutuhan sarana dan prasana; mengadakan sarana dan prasarana rumah sakit; Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi sarana prasarana serta mencari alternative pemecahannya. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
Profil RSU Negara 2013
Page 26
5.2. Seksi Kesehatan Lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan dalam bidang kesehatan lingkungan Dalam melaksankan tugas pokok tersebut Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana kerja Seksi kesehatan Lingkungan sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit. b. Penyelenggaraan pemeliharaan dan pengembangan dalam bidang kesehatan lingkungan’ c. Pelaksanaan tugas kedinasan laiinya yang didiberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan sebagai berikut : Menyusun rencana kegiatan seksi kesehatan lingkungan berdasarkan kebijakan umum rumah sakit. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan di bidang kesehatan lingkungan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan rumah sakit penanganan air bersih dan limbah rumah sakit; mengoordinasikan kegiatan penanganan vektor di lingkungan rumah sakit; Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi kesehatan lingkungan serta mencari alternative pemecahannya. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk pengembangan karier. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
Profil RSU Negara 2013
Page 27
1. Hasil Kegiatan tahun 2013 b.
Pendapatan dan Sumber Dana Pendapatan RSU Negara dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Data Pendapatan RSU Negara NO TAHUN
PENDAPATAN
1.
2009
3.308.387.130
2.
2010
13.931.144.172,64
3.
2011
15.958.181.964,36
4.
2012
17.524.663.465,34
5.
2013
24,056,380,281.34
Sedangkan sumber dana lain RSU Negara dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 2 Data Sumber Dana RSU Negara 2013 NO
2.
TAHUN
APBD
APBN
1.
2009
19.028.749.957,00
4.756.143.250,00
2.
2010
11.535.783,060,00
1.763.887.500,00
3.
2011
18.990.574.115,60
5.977.800.000,00
4.
2012
19.825.681.706,00
13.156.641.000,00
5.
2013
28.384.804.500,00
9.370.640.000,00
Sumber Daya Manusia/Ketenagaan Faktor sumber daya manusia sebagai motivator dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan kesehatan rumah sakit, tidak terlepas dari pertimbangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia itu sendiri. Klasifikasi dan jumlah tenaga di RSU Negara tahun 2013 dapat digambarkan sebagai dalam tabel 1.
Profil RSU Negara 2013
Page 28
Tabel 1. Data Pegawai berdasarkan jumlah dan Kualifikasi Pendidikan No
Jenis Ketenagaan
1
PNS
Non PNS
Jumlah
2
3
4
5
I
Medis
1
dr. Sp. Anak
1
1
2
2
dr. Sp. Penyakit Dalam
2
2
3
dr. Sp. Radiologi
1
1
4
dr. Sp. Bedah
2
2
5
dr. Sp. Obgyn
2
2
6
dr. Sp. Syaraf
1
1
7
dr. Sp. Patologi Klinis
1
1
8
dr. Sp. Anestesi
1
1
9
dr. Sp. THT
1
1
10
Dokter umum + S2
1
1
11
Dokter Umum
13
13
12
Dokter Gigi
2
2
Jumla h
28
1
29
II
Paramedis Keperawatan
1
S2 Keperawatan
1
2
S1 Keperawatan
14
2
16
3
D3 Keperawatan
59
19
78
4
D3 Kebidanan
32
8
40
5
D4 Kebidanan
2
-
2
6
D3 Anestesi
4
-
4
7
D1 Kebidanan
1
-
1
8
SPK
27
2
29
9
PKC
-
10
SPKA/C
-
11
D3 Kesehatan Gigi
-
12
SPRG Jumlah
Profil RSU Negara 2013
1
4
-
4
144
31
175
Page 29
III
Paramedis Non Keperawatan
1
Magister Kesehatan
2
2
2
S1 Farmasi
1
1
3
S1 Kes. Masyarakat
7
7
4
D3 Gizi
4
4
5
D 3 Fisioterafi
2
2
6
D3 Analis Kesehatan
3
7
D3 Elektro Medik
2
8
D3 Radiologi
3
9
D4 Radigrafi
1
1
10
D3 Rekam Medik
-
-
11
D3 Kesling
1
1
12
SPPH
2
2
13
SMF
4
14
SAA
-
-
15
SMAK
2
2
16
Pekarya Kesehatan
4
4
17
SPAG
0
0
18
D3 Analis Kimia Farmasi/Farmasi
1
1
2
Jumlah
39
11
50
3
6 2
1
6
4
10
IV
Non Medis
1
S1 Ekonomi
3
3
6
2
S1 Hukum
-
-
-
3
S1 Teknik
4
-
4
4
S1 Sos. Pol
3
-
3
5
D3 Manajemen
1
3
4
6
D3 Pertanian
1
7
D1 Pariwisata
1
-
1
8
SLTA
37
28
65
9
SMP
4
6
10
10
SD
8
3
11
62
43
105
273
85
358
J umlah TOTAL
1
Sumber : Bagian Kepegawaian RSU Negara
Profil RSU Negara 2013
Page 30
Tabel 2. Data Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan NO PANGKAT/GOLONGAN 1 Pembina Utama Madya/IV.d
JUMLAH 1
2
Pembina Utama Muda/IV c.
3
3
Pembina Tk 1/IV b.
6
4
Pembina/IV a.
7
5
Penata Tk 1/III.d
44
6
Penata/III.c.
43
7
Penata Muda Tk1/III.b.
41
8
Penata Muda/III.a
25
9
Pengatur Tk 1/II.d.
10
10
Pengatur/II.c.
45
11
Pengatur Muda Tk 1/II.b.
24
12
Pengatur Muda/II.a.
14
13
Juru Tk 1/I.d.
2
14
Juru/I.c.
0
15
Juru Muda Tk 1/I.b.
7
Juru Muda/I.a.
1
Sumber : Bagian Kepegawaian RSU Negara
3.
Fasilitas dan Sarana
Jenis-jenis pelayanan Kesehatan yang disediakan di RSU Negara adalah : d.
Poliklinik Umum Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat jalan. Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan dilengkapi ruang pemeriksaan dan peralatan. Unit ini diatangani oleh satu orang dokter umum dan dua orang perawat
b.
Poliklinik Kebidanan dan KB Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan kebidanan dan Keluarga Berencana, Program KB (layanan alat kontrasepsi), pemeriksaan kehamilan dan post melahirkan.Poliklinik ini dilengkapi meja Gynecologi standart dan USG, yang ditangani oleh dua orang dokter spesialis Gynecologi dan dua orang bidan.
c.
Poliklinik Gigi
Profil RSU Negara 2013
Page 31
Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi dengan jenisjenis pelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak dan karang gigi, penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan dua dental unit yang ditangani oleh dua orang dokter gigi dan dua orang perawat gigi. d.
Poliklinik Bedah Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan bedah dengan jenis-jenis pelayanan antara lain : rawat luka, pasang/buka kateter, perawatan post operasi. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis bedah umum dan tiga orang perawat.
e.
Poliklinik Syaraf Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus penyakit syaraf, unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis syaraf dan dua orang perawat.
f.
Poliklinik Penyakit Dalam. Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus internis, dimana unit ini dilengkapi dengan ruang pemeriksaan dan peralatan ECG serta ditangani satu
orang
dokter spesialis penyakit dalam, satu orang dokter umum dan dua
orang
perawat. g.
Poliklinik Anak Unit pelayanan ini menangani konsultasi dan pemeriksaan pada bayi, balita dan anak ( dibawah usia 12 tahun). Poliklinik ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis anak, dokter umum dan dua orang perawat.
h.
Poliklinik THT Unit pelayanan ini dilayani oleh satu orang dokter spesialis THT dan dua orang perawat.
i.
Instalasi Gawat Darurat 24 jam Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum dan tiga orang perawat. Unit ini terdiri dari dua ruangan yakni ruang penanganan pasien dan ruang bedah minor. Untuk menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan selama 24 jam unit ini juga ditunjang oleh unit-unit yang lain misalnya : farmasi, rontgent, laboratorium dan IBS.
j.
Apotek
Profil RSU Negara 2013
Page 32
Pelayanan yang diberikan oleh apotik Rumah Sakit Umum Negara berupa penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, sekaligus pelayanan obat-obatan bagi masyarakat luas. Unit ini buka 24 jam yang ditangani oleh dua orang Apoteker dan 4 orang asisten apoteker serta 4 orang staf. k.
Laboratorium Instalasi ini merupakan penunjang dalam upaya menentukan diagnose penyakit pasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau treatment medis yang akan diberikan kepada pasien sangat mempertimbangkan hasil laboratorium yang diperoleh. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilaksanakan di RSU Negara terdiri dari : pemeriksaan kimia klinik dan pemeriksaan rutin. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis Patologi Klinik, satu orang analis dan empat orang pembantu analis serta satu orang staf, unit ini buka 2 shift (pagi dan sore).
l.
Instalasi Radiologi Unit ini memberikan pelayanan radiology, khususnya untuk pemeriksaan rontgent dan USG. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis radiology, dua orang tenaga AKPRO dan satu orang staf administrasi.
m.
Instalasi Bedah Sentral Unit ini ditangani oleh lima orang dokter spesialis bedah umum, dua orang spesialis gynekologi, dua orang spesialis anasthesi, empat orang anathesi dan lima orang perawat.
n.
Instalasi Gizi Instalasi Gizi RSU Negara menangani gizi untuk pasien rawat inap (pengadaan makanan pasien) serta menangani konsultasi rawat jalan. Unit ini ditangani oleh dua orang tenaga gizi dan 6 orang staf.
o.
Fisioteraphy Unit Fisioteraphy memberikan pelayanan therapi medik kepada pasien yang membutuhkan, unit ini dilayani oleh dua orang fisiotherapis.
p.
Ambulance Unit bergerak ini memberikan pelayanan kegawatdaruratan, pelayanan ambulance jenasah dan referal pasien. Sarana yang ada adalah satu ambulance jenasah, empat ambulance pasien yang ditangani lima orang sopir.
q.
Pelayanan rawat Inap
Profil RSU Negara 2013
Page 33
Pelayanan rawat inap memegang peranan penting dalam menunjukan kemampuan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit, dengan kapasitas 106 tempat tidur, pelayanan rawat inap diharapkan mampu menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang prima. Table 4 Banyaknya Ruang, Tempat Tidur dan Jumlah Pasien yang Dirawat di RSU Negara tahun 2013 KELAS
LAYANAN
JUMLAH
JUMLAH
I
II
III
VIP
BED
KUNJUNGAN
ANGGREK
0
6
0
0
6
262
BAKUNG
2
6
15
0
23
3.009
PUDAK
0
12
0
0
12
466
CEMPAKA
0
3
10
0
13
649
DAHLIA
4
6
12
0
22
1.355
FLAMBOYAN
0
0
32
0
32
1.805
VIP
0
0
0
14
14
1.080
122
8.626
JUMLAH
Layanan rawat inap juga ditunjang dengan layanan laboratorium, rontgent, farmasi, PMI dan layanan ambulance. Tingkat pemanfaatan Rumah Sakit Umum Negara oleh masyarakat dan data sepuluh besar penyakit serta data sepuluh besar penyebab kematian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Realisasi Hasil Pelayanan Kesehatan di RSU Negara Tahun 2011-2013 NO
INDIKATOR
2011
2012
2013
1
Kunj. Rawat Jalan
33.079
36.139
38.126
2
Kunjungan IRD
17.977
21.260
23.443
3
Kunj. Rawat Inap
7.803
8.960
8.620
4
BOR
59,19
66.01
64.41
5
LOS
3,51
3.29
3.33
6
BTO
62,26
73.30
70.66
7
TOI
2,40
1.69
1.84
8
GDR
52,03
50.20
53.13
9
NDR
31,29
19.12
19.02
Sumber : PEP RSU Negara
Profil RSU Negara 2013
Page 34
Berdasarkan data tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut : 1)
Tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) selama tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012, namun angka ini masih berada dalam standar yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu 60 – 85 %. Rasio BOR selama tahun 2011 – 2013 mengalami fluktuasi, hal ini menunjukkan fluaktuasi jumlah kunjungan pasien rawat inap ke RSU Negara.
2)
Tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), yaitu suatu nilai rata-rata berapa kali dalam satu periode waktu tertentu, satu tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini penggunaannya tidak berdiri sendiri akan tetapi bersama-sama dengan indikator LOS, TOI dan BOR melalui analisis Barber & Johnson untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit. Rasio BTO selama tahun 2011 mencapai 62 kali , tahun 2011 mencapai 73 kali dan mengalami penurunan di tahun 2013 yaitu 70.66 kali. Frekuensi pemakaian tempat tidur dari periode 2011 sampai 2013 ini mengalami fluktuasi yang mana nilainya masih diatas standar yang ditetapkan kementerian kesehatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perputaran pemakaian tempat tidur masih sangat cepat, sehingga ke depan perlu penambahan tempat tidur khususnya untuk rawat inap kelas III dan paviliun.
3)
Interval pemakaian tempat tidur (TOI), yaitu suatu rata-rata hari yang menggambarkan interval pemakaian tempat tidur dari saat terakhir terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini sebagaimana halnya indikator BTO penggunaannya tidak berdiri sendiri, akan tetapi bersama-sama dengan indikator LOS, BTO dan BOR melalui analisis Barber & Johnson untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit. Rasio TOI selama tahun 2011 mencapai 2.4 hari, TOI tahun 2012 menurun menjadi 1.7 hari, dan tahun 2013 meningkat menjadi 1.84, angka-angka ini masih sesuai standar.
Ditinjau dari mutu pelayananan analisis kinerja RSU Negara dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Average Length of stay (AvLOS) mempunyai arti rata-rata lamanya seorang pasien dirawat. Indikator ini secara umum bisa memberi gambaran efisiensi pelayanan di rumah sakit. Rasio AvLOS selama tahun 2011 adalah 3.51 hari, tahun 2012 adalah 3,30 hari dan tahun 2013 adalah
Profil RSU Negara 2013
Page 35
3.33 hari. Hal ini menunjukkan bahwa rasio AvLOS masih dibawah standar kementerian kesehatan yaitu 6 – 9 hari, yang menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RSU Negara masih kurang efisien. 2. Rasio kematian netto (NDR), yaitu angka kematian pasien rawat inap yang dirawat lebih atau sama dengan 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar baik hidup atau mati pada periode tertentu. Indikator ini lebih bermakna dalam penilaian mutu pelayanan rumah sakit, karena jika dibandingkan dengan yang meninggal <48 jam setelah dirawat lebih memberikan gambaran upaya rumah sakit dalam menyelamatkan jiwa pasien. Pasien yang meninggal >48 jam setelah dirawat sangat dipengaruhi oleh tingkat keparahan pasien pada waktu masuk rumah sakit. Oleh karena itu untuk menilai mutu pelayanan di rumah sakit, indikator angka kematian yang dipakai adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat (NDR). Rasio NDR RSU Negara tahun 2011 adalah 2.5 , tahun 2012 adalah 19.12 dan tahun 2013 menurun menjadi 19.02. Jadi rasio NDR di RSU Negara masih melebihi standar yang ditetapkan kementerian kesehatan yaitu 2,50‰ sehingga mutu pelayanan rumah sakit perlu ditingkatkan. 3. Angka kematian umum (GDR), yaitu angka kematian untuk tiap 1000 penderita keluar baik hidup dan mati pada periode tertentu. Selama tahun 2011 rasio GDR 5.2, tahun 2012 GDR RSU Negara adalah 50.21 dan tahun 2013 adalah 53.13‰ dengan standar GDR dari kemeterian kesehatan adalah 4,50 ‰.
Hal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan di RSU
Negara kurang baik karena tingkat kematian umum masih sangat tinggi.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa indikator yang tidak sesuai standar yang mempengaruhi produktifitas RSU Negara. Hal ini menunjukkan pelayanan medis dan non medis masih kurang optimal dalam memberikan mutu pelayanan yang baik kepada pasien. Sedangkan
dari
kegiatan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
berdasarkan sepuluh besar penyakit yang ditangani dapat diketahui sebagai berikut : 1.
10 (Sepuluh) Besar penyakit yang ditangani Daftar 10 (sepuluh) besar penyakit rawat jalan berdasarkan data kegiatan
Profil RSU Negara 2013
Page 36
RSU Negara pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan 2013 (Poliklinik) NO
ICD CODE
ICD
CASES
1
E110
Non-insulin-dependent diabetes mellitus With coma
3,463
2
I110
Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure
1,302
3
I519
Heart disease, unspecified
1,114
4
K30.
Dyspepsia
779
5
J329
Chronic sinusitis, unspecified
762
6
M199
Arthrosis, unspecified
727
7
H269
Cataract, unspecified
641
8
H524
Presbyopia
636
9
I679
Cerebrovascular disease, unspecified
595
10
J459
Asthma, unspecified
566
Dari data pada tabel tersebut dia atas diketahui bahwa selama tahun 2013 untuk rawat jalan, penyakit mellitus With coma
dengan kode ICD E110 yaitu Non-insulin-dependent diabetes menduduki rangking tertinggi.
Untuk 10 (sepuluh) besar penyakit rawat inap tampak pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Rawat Inap 2013 NO
ICD CODE
ICD
CASES
1
A09.
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
318
2
E110
Non-insulin-dependent diabetes mellitus With coma
264
3
K721
Chronic hepatic failure
264
4
A010
Typhoid fever
242
Profil RSU Negara 2013
Page 37
5
I10.
Essential (primary) hypertension
198
6
I679
Cerebrovascular disease, unspecified
191
7
S060
Concussion
178
8
I64.
Stroke, not specified as haemorrhage or infarction
174
9
D649
Anaemia, unspecified
161
10
K30.
Dyspepsia
152
Selama tahun 2013 untuk rawat inap, penyakit
dengan kode ICD A09.
yaitu
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin menduduki rangking tertinggi. Tabel 8 Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Gawat Darurat 2013 (IGD) NO
2.
ICD CODE
ICD
CASES
1
J459
Asthma, unspecified
1019
2
A09.
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
837
3
N23.
Unspecified renal colic
291
4
J068
Other acute upper respiratory infections of multiple sites
247
5
I679
Cerebrovascular disease, unspecified
226
6
E110
7
J440
8
I64.
9
N390
10
J180
Non-insulin-dependent diabetes mellitus With coma Chronic obstructive pulmonary disease with acute lower respiratory infection Stroke, not specified as haemorrhage or infarction Urinary tract infection, site not specified Bronchopneumonia, unspecified
190 179 154 138 114
Sepuluh besar penyakit penyebab kematian Daftar sepuluh besar penyakit penyebab kematian di RSU Negara tahun 2013
adalah sebagai berikut :
Profil RSU Negara 2013
Page 38
Tabel 8 Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian 2013 NO
ICD
JUMLAH
1
J969 Respiratory failure, unspecified
127
2
I64. Stroke, not specified as haemorrhage or infarction
104
3
A419 Septicaemia, unspecified
33
4
K721 Chronic hepatic failure
30
5
R570 Cardiogenic shock
28
6
D649 Anaemia, unspecified
21
7
S062 Diffuse brain injury
19
8
I679 Cerebrovascular disease, unspecified
18
9
N189 Chronic renal failure, unspecified
17
P210 Severe birth asphyxia
14
10
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penyebab kematian terbanyak di RSU
Negara
tahun
2013
adalah
penyakit
dengan
kode
ICD
J969
yaitu Respiratory failure, unspecified.
4.
Permasalahan dan Hambatan Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana merupakan Rumah Sakit
tipe C Non Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Jembrana, yang berdiri sejak tahun 1934. Pada tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanggal 15 Desember 1993 Nomor 1167/Menkes/SK/XII/1993 dan Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Bali Nomor 307/1994, tanggal 15 Juli 1994, Rumah Sakit Umum Negara ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum tipe C, sampai saat ini. Berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana NO 26 tahun 2008 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Negara sebagai Badan Layanan Umum, maka sejak bulan Oktober tahun 2008 RSU Negara menjadi BLU bertahap kemudian sejak bulan Januari tahun 2012 RSU Negara menjadi BLU penuh. Luas areal Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana merupakan areal yang kurang ideal untuk pengembangan Rumah Sakit
masa depan. Diperlukan
paling sedikit luas areal ± 4,5 hektar untuk membangun rumah sakit yang dianggap
Profil RSU Negara 2013
Page 39
ideal dan yang mampu bersaing dan mampu memberikan pelayanan yang bermutu. Sebanyak 80% luas areal itu telah menjadi bangunan gedung sehingga terasa kurangnya areal hijau untuk taman dan areal untuk parkir kendaraan. Tahun 2012 ini telah dibebaskan lahan seluas 56 are, dan di tahun 2013 ini direncanakan pembebasan lahan seluas 30,6 are namun yang baru berhasil direalisasikan adalah seluas 5,6 are, hal ini terkait dengan permasalahan undang-undang tentang tanah yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Rencananya pembebasan lahan itu akan digunakan untuk pembangunan instalasi pemulasaran jenasah, instalasi genset, dapur, laundry, incinerator , dll Sarana pelayanan di
Rumah Sakit Umum Negara Kabupaten Jembrana
meliputi sarana rawat jalan dengan 4 buah poliklinik spesialis dasar (Bedah, Anak, Interna dan Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik lain seperti THT, Rehabilitasi Medik, Gigi, Umum, Saraf, Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana radiologi/rontgen,Gizi , Farmasi dan Laboratorium . Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 122 tempat tidur yang tersebar di bangsal-bangsal Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, dan ruang Paviliun serta bangsal Flamboyan yang khusus diperuntukan bagi pasien kelas III yang mulai difungsikan pada tanggal 4 Pebruari tahun 2011. Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. Kondisi bangunan gedung sebagian dalam keadaan kurang layak huni dan memerlukan perawatan dan renovasi yang cukup besar dan secara terus menerus. Sementara itu dana subsidi untuk pemeliharaan semakin berkurang dan
harga
barang- barang semakin meningkat dengan amat cepat. RSU Negara sudah membuat perencanaan Master Plan rumah sakit yang mana nantinya pembangunan dan pengembangan rumah sakit akan dilakukan berdasarkan master plan tersebut. Pengembangan rumah sakit sesuai dengan master plan mulai dilaksanakan tahun 2012 yang dimulai dengan pembangunan gedung PONEK Pola tarif yang berlaku di rumah sakit masih dibawah unit cost, sehingga semakin tinggi tingkat hunian maka subsidi rumah sakit menjadi semakin besar. Pola tarif baru yang mendekati unit cost mulai diberlakukan pada tgl 1 Pebruari 2013. Namun meski demikian pengembangan investasi dan belanja modal rumah sakit masih memerlukan dukungan pemerintah daerah untuk pengadaannya.
Profil RSU Negara 2013
Page 40
Disamping itu hambatan lainnya adalah : a. Motivasi dan produktivitas SDM belum optimal b. Kepatuhan terhadap SOP belum optimal c. Utilisasi peralatan belum optimal d. Sosialisasi program pemerintah (JKBM, Jamkesmas, Jampersal) belum maksimal e. Pelayanan dan penggunaan bahan habis pakai dan obat belum efisien f. Marketing & Public Realation belum profesional g. Belum terpenuhi rasio pengembangan SDM 5 hari per orang per tahun h. Pengembangan karir staf belum proporsional i. Remunerasi belum memadai
5. Pemecahan Masalah Menetapkan target pencapaian melalui pelayanan prima dan bermutu secara kesinambungan dengan didukung tenaga profesional serta fasilitas peralatan sesuai kemajuan Iptekdok untuk mencapai Visi Rumah Sakit Umum Negara yaitu menjadi rumah sakit mandiri dan memuaskan pelanggan.
Profil RSU Negara 2013
Page 41
BAB III PENUTUP
Profil RSU Negara Tahun 2013 merupakan refleksi dari Rumah Sakit Umum Negara
yang dapat dipakai untuk mengetahui gambaran umum serta
pelayanan yang diberikan di RSU Negara. Program dan kegiatan unggulan yang akan dilaksanakan oleh RSU Negara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jembrana akan pelayanan kelas III. Dengan tersusunnya Profil RSU Negara Tahun 2013 ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang ingin dicapai Tahun 2014 dan bermanfaat sebagai penjabaran pelaksanaan pemerintahan di Tahun berikutnya.
Profil RSU Negara 2013
Page 42