PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI 2013
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI 2014
TIM PENYUSUN
Pengarah Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Ketua Drs. Saprimail Harahap, M.Kes Kepala Bidang Bina Pendataan, Evaluasi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Sekretaris Yan Niaga, SKM, M.Kes Kepala Seksi Pendataan
Editor Arnaliadevi, SKM
Anggota Ika Asrini M, S.Pd; Parida Harahap, S. Psi; Heriyantomi, A.MKep;
Kontributor BPS Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas Kesehatan, Bidang Bina Pendataan, Evaluasi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Bidang Bina Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Bidang Bina Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kepada Allah SWT selalu kami panjatkan, karena dengan rahmat dan karuniaNya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 telah dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi merupakan sarana penyajian data dan informasi kesehatan yang merupakan potret status kesehatan masyarakat dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Profil kesehatan Provinsi Jambi selain sebagai penyajian data dan informasi kesehatan juga dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi dari program-program pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota. Data Profil Kesehatan Provinsi Jambi saat ini telah pula dimanfaatkan dalam penyusunan RPJMD dan renstra Dinas Kesehatan. Penyajian data dalam profil kesehatan diupayakan dalam bentuk data “facility based”
dan data “community based” serta data yang disajikan diupayakan
lengkap dari segi jenis dan cakupan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2013 ini penyusunannya berbeda dari profil kesehatan sebelumnya, profil kesehatan yang sekarang penyajiannya menyesuaikan dengan Profil Kesehatan Indonesia, lebih banyak penyajian datanya. Sumber data masih sama dengan profil sebelumnya yaitu bersumber dari profil kesehatan kabupaten/ kota, data dari program dan juga data dari lintas sektor terkait.
Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagai koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi bersama-sama dengan program di Dinas Kesehatan menyusun Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi ditampilkan dalam bentuk yang lebih menarik agar para pembaca lebih mudah menggunakannya. Profil Kesehatan ini menggambarkan tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor terkaitlainnya serta perbandingan dengan Nasional.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 dengan segala keterbatasannya tetap diupayakan agar dapat terbit lebih cepat dari tahun sebelummya. Profil
i
Kesehatan Provinsi Jambi 2013 dibuat dalam bentuk cetakan buku, bagi yang membutuhkan dapat menghubungi Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi ini. Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data informasi di bidang kesehatan. Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jambi,
November 2014
Tim Penyusun
ii
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kahadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbinganNya, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi telah menerbitkan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” yang mencakup seluruh kabupaten/ kota. Meskipun berat dan banyak tantangan didalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan ini, akhirnya Seksi Pendataan berhasil menghimpun data tahun 2013 dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013”.
Tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu ternyata cukup banyak, sehingga data dan informasi dari kabupaten/ kota maupun program masih belum dapat terisi secara lengkap. Dengan terbitnya “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini, saya harapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik institusi pemerintah, swasta, profesi, mahasiswa dan lainnya diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi.
Ucapan selamat dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada semua pihak, terutama kepada Seksi Pendataan dan Pengendalian yang telah menjadi coordinator
dalam
penyusunannya,
dan
kontribusi
program,
sehinga
memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini. Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jambi,
November 2014
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes NIP 19620318 198901 2 002
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB
I
PENDAHULUAN
1
BAB
II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
6
A. B. C. D. E.
6 10 14 21 24
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan Keadaan Penduduk Keadaan Ekonomi Keadaan Pendidikan Keadaan Kesehatan Lingkungan
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
31
A. Mortalitas B. Morbiditas
31 41
SITUASI UPAYA KESEHATAN
69
A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Pelayanan Kesehatan Rujukan C. Perbaikan Gizi Masyarakat
70 101 108
SUMBER DAYAKESEHATAN
121
A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan
121 131 138
PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL 143 A. Kependudukan B. Derajat Kesehatan C. Upaya Kesehatan
143 150 153
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
No Tabel
Judul Tabel
Lampiran Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 4
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 5
Persentase Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Berusia 10 Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 6
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 7
Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 8
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompk Umur Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 9
Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Dan AFP Rate (NON POLIO) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tbel 10
Jumlah Kasus Baru TB Paru Dan kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Dan
Lampiran Tabel 11 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 12 Jumlah KAsus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, Dan Infeksi Meular Lainnya Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 15 Persentse Donor Darah Diskrining Terhadap HIV, AIDS, Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 16 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin kabupaten / Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 19 Jumlah Kasus dan Prevalansi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dicegah Dengan Imunisasi Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin kabupaten/ Kota Tahun 2013. Lampiran Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 24 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 25 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi JambiTahun 2013.
Lampiran Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 27 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampira Tabel 30
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet FE I Dan FE 3 Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 31 Jumlah Dan Persenatase Ibu Hamil Dan Neonatal Resiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Balita, Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Kelamin
Lampiran Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin kabupaten? Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 41 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia Anak 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 44 Jumlah Balita Yang Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 45 Cakupan Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin Kabupate/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Tahun 2013. Lampiran Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 50 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat JAlan Masyarakat Miskin (Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir Miskin) Menurut Strata Kesehatan, Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Disarana Kesehatan Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 60 Indikator Kenerja Pelayanan di Ruamh sakit Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 62 Persenatse Rumah Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk AEDES Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 64 Persentase Keluarga Menurut Sarana Air Bersih Yang Digunakan Di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 65 Persenatase Keluarga Menurut Sumber Air Bersih Yang Digunakan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 67 Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki Sfesialis Dasar di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 72 Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan Kabupaten/ Kota di provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 73 Usaha Kesehatan Yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jmbi Tahun 2013. Lampiran Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi di Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarkat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fsioterafis di Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
BAB I PENDAHULUAN
P
embangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Komponen pengelolaan kesehatan dikelompokkan dalam subsistem : 1. Upaya Kesehatan 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Sumber Daya Manusia Kesehatan 5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan 6. Manajemen, Informasi, dan regulasi kesehatan, dan 7. Pemberdayaan Masyarakat.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Sistem informasi kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan data dan informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang ada saat ini
masih belum dapat menyediakan data dan informasi yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang efektif. Masih terfrakmentasinya sistem informasi. kesehatan sehingga mengakibatkan redundant data, duplikasi kegiatan dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya, situasi ini mengakibatkan pendistribusian informasi menjadi terlambat terutama dari sumber data di unit pelayanan.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi merupakan gambaran tentang situasi pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selalu diterbitkan setiap tahun. Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013, merupakan alat ukur capaian indikator pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota dibandingkan dengan target provinsi, nasional dan target Millenium Development Goals (MDGs). Profil Kesehatan Provinsi Jambi memuat berbagai data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana.
Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel, grafik, peta dan narasi, dengan melihat peringkat dari tiap indikator, sehingga kabupaten/ kota dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan kabupaten/ kota lainnya. Data profil kesehatan Provinsi Jambi juga digunakan sebagai bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di kabupaten/ kota.
2
Dalam penyajian data Profil Kesehatan Provinsi Jambi diusahakan untuk menampilkan data dan informasi yang dapat menjawab visi dan misi Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Dimana visi Kementrian Kesehatan adalah “Masyarakat Sehat yang Mandiri” sedangkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah “Masyarakat Jambi Sehat Adil dan Mandiri” dengan misi adalah sebagai berikut : 1.
Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
2.
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
3.
Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kualitas lingkungan.
4.
Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia bidang kesehatan.
5.
Meningkatkan kualitas manjemen, pembiayaan kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
Meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka, mengakibatkan kebutuhan informasi kesehatan dan akses terhadap informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan informasi kesehatan. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendisain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat. Disentralisasi adalah kebijakan yang mendorong untuk terjadinya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
3
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung menajemen kesehatan yang lebih baik terutama untuk mendukung visi dan misi pembangunan kesehatan baik pusat dan daerah.
Adapun sistimatika Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 terdiri atas 6 (enam) BAB, yaitu : Bab I. Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya
Profil
Kesehatan
Provinsi
Jambi
2013
serta
sistimatikanya. Bab II. Situasi Umum dan Perilaku Penduduk, bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Jambi yang meliputi, (1). Letak geografis, fotografi, dan pemerintahan. (2). Kependudukan (3). Perekonomian. (4). Pendidikan. (5). Lingkungan fisik dan, (6). Perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan. Bab III. Situasi Derajat Kesehatan, bab ini berisikan tentang uraian hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2013, yang mencakup angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan, bab ini berisikan tentang upaya yang telah dilaksakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2013, gambaran upaya kesehatan yang dilakukan meliputi : pencapaian kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun 4
2013. gambaran sumber daya mencakup keadaan tenaga, sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Bab VI. Perbandingan Provinsi Jambi dengan Provinsi lain di Sumatera, Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator yang meliputi data kependudukan, angka kelahiran, angka kematian, dan beberapa penyakit tertentu. ***
5
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan
P
rovinsi Jambi adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Provinsi Jambi secara resmi berdiri
menjadi provinsi tahun 1958 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juni 1958. Provinsi Jambi terletak antara 0° 45' sampai 2° 45' Lintang Selatan dan 101° 0' - 104° 55' Bujur Timur, terletak ditengah pulau sumatera membujur sepanjang pantai timur sampai barat, dengan luas wilayah keseluruhan 50.160,05.Km². Secara geografis Provinsi Jambi terletak pada Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan.
Gambar 2.1 Letak Geografis Provinsi Jambi
Batas wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut ; sebelah utara dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan, sebelah barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan. Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan IndonesiaMalaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.
Luas wilayah Provinsi Jambi 50.160,05 km2, dengan luas wilayah per kabupaten/ kota adalah sebagai berikut :
- Kabupaten Kerinci
3.355,27 km2
( 6,69%)
- Kabupaten Merangin
7.679,00 km2
(15,31%)
- Kabupaten Sarolangun
6.184,00 km2
(12,33%)
- Kabupaten Batanghari
5.804,00 km2
(11,57%)
- Kabupaten Muaro Jambi
5.326,00 km2
(10,62%)
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur
5.445,00 km2
(10,86%)
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4.649,85 km2
( 9,27%)
- Kabupaten Tebo
6.461,00 km2
(12,88%)
- Kabupaten Bungo
4.659,00 km2
( 9,29%)
- Kota Jambi
205,43 km2
( 0,41%)
- Kota Sungai Penuh
391,50 km2
( 0,78%)
7 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Persentase luas wilayah kabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi dapat dilihat pada gambar 2.2, dimana kabupaten terluas wilayahnya adalah Kabupaten Merangin, sedangkan wilayah terkecil adalah Kota Jambi.
Gambar 2.2 Persentase Luas Wilayah Kabupaten/ Kota Provinsi Jambi
Sumber : BPS Provinsi Jambi
Otonomi daerah membuat adanya pemekaran wilayah sesuai dengan Undang-Undang No. 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, maka ada 4 kabupaten yang dimekarkan. Wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko dimekarkan menjadi dua yaitu Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun beribukota di Sarolangun dan Kabupaten Merangin beribukota di Bangko. Kabupaten Tanjung Jabung dimekarkan 8 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Kabupaten Tanjung Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur beribukota di Muara Sabak. Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo, Kabupaten Kabupaten Bungo beribukota di Muara Bungo dan Kabupaten Tebo beribukota di Muara Tebo.
Dengan ditetapkannya Kota Sungai Penuh sebagai daerah tingkat II yang baru berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008, maka Provinsi Jambi mempunyai 2 Kota dalam wilayahnya. Kota Sungai Penuh ini dimekarkan dari Kabupaten Kerinci sebagai induknya. Wilayah kecamatan yang menjadi bagian Kota Sungai Penuh adalah Kecamatan Tanah Kampung, Sungai Penuh, Hamparan Rawang, Pesisir Bukit dan Kumun Debai.
Saat ini Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu Kabupaten Kerinci ibukotanya Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun ibukotanya Sarolangun, Kabupaten Merangin ibukotanya Bangko, Kabupaten Bungo ibukotanya Muara Bungo, Kabupaten Tebo ibukotanya Muara Tebo, Kabupaten Batanghari ibukotanya Muara Bulian, Kabupaten Muaro Jambi ibukotanya Sengeti, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ibukotanya Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ibukotanya Muara Sabak, dan Kota Jambi yang juga merupakan ibukota Provinsi Jambi, dan yang terakhir adalah pembentukan Kota Sungai Penuh. Sampai dengan bulan Desember
9 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
2013 kecamatan di Provinsi Jambi berjumlah 189 kecamatan sedangkan desa dan kelurahan berjumlah 1.550 desa/ kelurahan. Adanya pemekaran wilayah kabupaten/ kota kini jarak tempuh melalui jalan darat dari pusat kota Provinsi Jambi ke 9 Kabupaten dan 2 Kota terdiri dari : Prov. Jambi
Ke
Kab. Kerinci
(Sungai Penuh)
419 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Merangin
(Bangko)
290 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Sarolangun
(Sarolangun)
179 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Bungo
(Muara Bungo)
252 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Tebo
(Muara Tebo)
206 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Batanghari
(Muara Bulian)
60 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Muara Jambi
(Sengeti)
27 Km.
Prov. Jambi
Ke
Kab. Tanjung Jabung Barat
(Kuala Tungkal)
Prov. Jambi
Ke
Kab. Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak)
Prov. Jambi
Ke
Kota Jambi
(Kota Baru)
Prov. Jambi
Ke
Kota Sungai Penuh
(Sungai Penuh)
131 Km. 129 Km. 3 Km. 420 Km.
B. Keadaan Penduduk Berdasarkan data agregat per kabupaten/ kota hasil Sensus Penduduk 2010, Proyeksi jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.309.011 jiwa, yang terdiri dari 1.692.796 jiwa penduduk laki-laki dan 1.616.215 jiwa penduduk perempuan. Jika dilihat distribusi sebaran jumlah penduduk menurut jenis kelamin per kabupaten/ kota adalah ;
10 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Provinsi Jambi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 Kabupaten/ Kota
Laki-laki
Perempuan
Total
1. Kab. Kerinci
118,194
118,568
236,762
2. Kab. Merangin
183,658
174,872
358,530
3. Kab. Sarolangun
136,344
131,205
267,549
4. Kab. Batanghari
131,730
126,286
258,016
5. Kab. Muaro Jambi
194,679
181,940
376,619
6. Kab. Tanjab Timur
108,924
103,294
212,218
7. Kab. Tanjab Barat
156,196
137,250
293,446
8. Kab. Tebo
165,841
155,800
321,641
9. Kab. Bungo
168,783
161,151
329,934
10. Kota Jambi
286,289
283,042
569,331
42,158
42,807
84,965
1.692.796
1.616.215
3.309.011
11. Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013 Tingkat persebaran penduduk Provinsi Jambi masih terpusat di Kota Jambi yaitu sebesar 17,21 persen. Sedangkan kabupaten/ kota lainnya seperti Kabupaten Muaro Jambi ditempati oleh sekitar 11,38 persen penduduk, Kabupaten Merangin ditempati oleh 10,83 persen penduduk dan kabupaten/ kota lain ditempati oleh kurang dari 10 persen penduduk provinsi Jambi. Tiga kabupaten/ kota lainnya dengan jumlah penduduk terendah di Provinsi Jambi yaitu Kota Sungai penuh, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Kerinci. Provinsi
11 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jambi dengan luas wilayah sebesar 50.160,05 kilometer persegi dan jumlah penduduk
3.317.034 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan
penduduk Provinsi Jambi sebanyak 66,13 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten/Kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Jambi yaitu sebesar 2.771,41 jiwa per kilometer persegi, sedangkan kabupaten dengan tingkat kepadatan paling rendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu 38,97 jiwa per kilometer persegi. Distribusi penduduk Provinsi Jambi menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat kita lihat pada piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2013 seperti pada gambar 2.3. Indikator tentang struktur umur penduduk bermanfaat untuk mengetahui piramida penduduk yang memberikan gambaran jumlah penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum dan tidak produktif lagi, maka beban tanggungan penduduk produktif di suatu wilayah akan besar. Piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2013 dapat digolongkan dalam piramida penduduk muda (expansive) yang dicirikan dengan tingkat kelahiran tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah sehingga angka pertumbuhan penduduk relatif tinggi. Selain penduduk pada kelompok umur kurang dari 15 tahun yang terlihat sangat menonjol, penduduk pada kelompok umur 25-29 tahun juga terlihat lebih besar dibandingkan kelompok umur lainnya. Penduduk pada kelompok umur ini adalah mereka yang terlahir di tahun 1980an dan 12 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
termasuk dalam generasi baby boom, dimana pada saat periode sensus memasuki usia produktif. Gambar 2.3 Piramida Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2013
75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
200,000
150,000
100,000
50,000
0
Laki-Laki
50,000
100,000
150,000
200,000
Perempuan
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan (Dependency Ratio). Dependency Ratio tahun 2013 sebesar 50,61 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 45 orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk berumur lebih dari 65 tahun. 13 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Angka
beban
tanggungan
adalah
angka
yang
menyatakan
perbandingan antara penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun) dikalikan 100. Di Provinsi Jambi Kabupaten/ Kota dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun yaitu sebesar 58,22 %, diikuti oleh Kabupaten Bungo sebesar 56,14 % dan Kabupaten Tanjab Barat sebesar 56,23 %. Sedangkan kabupaten dengan beban tanggungan terendah adalah Kota Jambi yaitu sebesar 44,30 % dan Kabupaten Muaro Jambi sebesar 51,80 %.
C. Keadaan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan PDB. Apabila “diibaratkan” kue, PDB adalah besarnya kue tersebut. Pertumbuhan ekonomi sama dengan membesarnya “kue” tersebut yang pengukurannya merupakan persentase pertambahan PDB pada tahun tertentu terhadap PDB tahun sebelumnya .
PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan; dan penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu 14 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
untuk
mengeliminasi
faktor
kenaikan
harga.
Saat
ini
BPS
menggunakan tahun dasar 2000.
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Perekonomian di Provinsi Jambi selama 2013 telah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ekonomi Jambi tidak hanya bisa berada di atas target yang ditetapkan sekitar 7 persen, bahkan tingkat pertumbuhannya berada di atas tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2013 ini pertumbuhan perekonomian nasional ditargetkan tumbuh 5 persen, namun setelah melihat riak ekonomi semakin membaik lalu pemerintah menaikkan targetnya menjadi 5.5 persen. Pertumbuhan ekonomi Jambi 2013 ternyata masih jauh di atas target pertumbuhan nasional yang telah disesuaikan tersebut. Tabel 2.2 Indikator Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Inflasi 16,50 10,66 7,24 11,57 2,49 10,52 2,76 4,22 8,74
Jenis Indikator PDRB (miliyar Rupiah) Berlaku Konstan Perkapita 22.487,01 12.619,97 7.625,66 26.061,77 13.363,62 8.680,76 32.076,68 14.275,16 11.697,44 41.056,48 15.297,77 14.724,72 42.815,92 16.272,26 15.107,07 53.816,69 17.465,00 17.424,19 63.268,14 18.962,40 19.959,57 72.564,20 20.373,50 22.283,10 40.540,37 10.652,59
Pertumbuhan Ekonomi 5,57 5,89 6,82 7,16 6,37 7,30 8,54 7,44 7,84
Ket: 2013 masih data semester 1
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013 15 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tingkat capaian yang lebih tinggi dari target ini terutama didorong oleh semakin membaiknya harga produk-produk sektor pertanian dalam arti luas seperti produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertanian tanaman pangan.
Bagusnya kondisi perekonomian Provinsi Jambi juga ditopang oleh indikator ekonomi lainnya seperti tingkat inflasi yang masih berada dalam ambang batas normal. Inflasi adalah Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2013 sebesar 8,74 %, sedangkan pertumbuhan ekonominya adalah 7,84 %. Di samping itu, kebijakan otoritas moneter yang menetapkan tingkat suku bunga rendah ikut pula berpengaruh terhadap sektor riil. Salah satu faktor lain yang menjadi determinan membaiknya perekonomian Provinsi Jambi adalah iklim politik dan keamanan yang semakin kondusif.
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi pada tahun 2013 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami kenaikan dari 7,44% (2012) menjadi 7,84.
Perekonomian Provinsi Jambi yang
diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp. 40.540,37 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013 sebesar Rp. 10.652,59 milyar (data semester 1 2013).
16 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan angkatan kerja (economically active population) dan struktur ketenagakerjaan adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai masalah dibidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial.
Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu. Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga. Tenaga kerja merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi.
17 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 2.3 Penduduk Bukan Angkatan Kerja Berumur 15 Tahun ke Atas di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2012 Tahun
Bukan Angkatan Kerja Sekolah
Mengurus Rumah
Lainnya
Total
Tangga 2007
176.031
392.415
84.956 653.402
2008
171.621
400.766
94.169 666.556
2009
186.312
390.743
90.806 667.861
2010
212.777
484.057
107.225 804.059
2011
198.096
433.284
82.956 714.336
2012
218.501
480.057
91.210 789.768
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012
Salah satu alat ukur untuk melihat keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan adalah dengan melihat indikator ketenagakerjaan yang dihasilkan baik dari data Survei maupun Sensus. Akses ke pasar tenaga kerja yang lebih baik menyebabkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha penduduk juga meningkat, sehingga hal ini dapat menekan tingkat pengangguran di suatu wilayah. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan jumlah antara penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Jika digambarkan menurut kelompok umurnya, pola TPAK penduduk Provinsi Jambi menyerupai huruf ’U’ terbalik.
18 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pada kelompok usia muda, tingkat partisipasi angkatan kerjanya cenderung kecil, karena sebagian besar dari mereka masih berada di bangku sekolah. Angka TPAK tertinggi berada pada kelompok umur 25-59 tahun, untuk kemudian mulai mengalami penurunan pada usia di
atas
60
tahun.
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
(TPT)
menggambarkan banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha dan mereka yang merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (discourage worker). Pada umumnya pola TPT menurut kelompok umur di Provinsi Jambi mengindikasikan angka yang relatif tinggi di kelompok umur muda untuk kemudian mengalami penurunan pada kelompok umur setelahnya.
Indonesia memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam. Masingmasing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang hidup di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu atau Orang Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian lainnya. Sebagian dari mereka masih berpaham animisme, meskipun sudah ada yang mengenal agama Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu di wilayah utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan Sensus
19 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Penduduk 2010 berjumlah 3.205 orang yang hidup di wilayah administrasi Merangin, Sarolangun, Batang Hari, Tanjung Jabung Barat, Tebo dan Bungo.
Tabel 2.4 Jumlah Suku Anak Dalam per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Jumlah Penduduk Kabupaten/ Kota
Laki-laki
Perempuan
Total
Merangin
436
429
865
Sarolangun
534
559
1.093
Batang Hari
39
40
79
Tanjung Jabung Barat
31
26
57
Tebo
416
406
822
Bungo
147
142
289
1.603
1.602
3.205
Total
Sumber : BPS Provinsi Jambi, Berdasarkan SP2010
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu. Pada tahun 2009 tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi relatif lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan Provinsi Jambi 8,42 persen lebih rendah dari nasional yang sebesar 14,15 20 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
persen. Untuk wilayah Sumatera, Provinsi Jambi menempati urutan ketiga terendah setelah Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Persentase jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada tahun 2013 mencapai 8,42 %.
Gambar 2.6 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013 14 12
11.88 11.37 10.27
10
9.28
8.55
8.4
8.65
8.28
8.42
2009
2010
2011
2012
2013
8 6 4 2 0 2005
2006
2007
2008
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
D. Keadaan Pendidikan Indikator pendidikan dapat memberikan gambaran kualitas penduduk secara akademis yang merupakan modal pemerintah untuk evaluasi, perencanaan, dan intervensi program pendidikan yang menyangkut penduduk yang putus sekolah, buta huruf, meningkatkan pendidikan masyarakat, dll. Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur untuk melihat tingkat kemajuan sosial di suatu wilayah. Semakin tinggi 21 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
pendidikan yang ditamatkan, semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk baca tulis dan bersosialisasi
sehingga dengan
demikian peran serta dalam kehidupan sosial serta peluang untuk mengakses informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain semakin terbuka lebar.
Secara umum penduduk di perkotaan mempunyai kemampuan baca tulis yang lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan. Angka melek huruf tertinggi terdapat di Kota Jambi sebesar 99,07 Dibandingkan provinsi lainnya, ternyata penduduk Provinsi Jambi bersekolah relatif lebih lama, dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 8,05 tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP.
Tabel 2.5 Indikator Pendidikan Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2013 Uraian 2008 Angka Melek Huruf 98,05 Laki-laki 93,57 Perempuan Rata-rata Lama Sekolah 7,63 Laki-laki/ Perempuan Angka Partisipasi Sekolah 97,59 7 - 12 84,78 13 - 15 55,72 16 - 18 12,77 19 - 24
2009
2010
2011
2012 96,20
2013 96,85
8,20
8,32
98,34 98,44 97,82 93,85 96,87 94,14 7,68
7,84
8,05
98,11 85,10 55,13 11,83
98,27 85,56 56,11 12,81
98,34 88,07 59,49 15,36
98,65 90,83 59,11 15,23
98,78 91,53 63,51 19,89
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
22 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Jumlah guru yang tersedia pada suatu sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan di suatu sekolah. Semakin besar
rasio jumlah guru
disekolah maka mutu pendidikan diharapkan akan lebih baik, dibanding sekolah yang mempunyai guru yang sedikit.
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya
kemajuan
yang
dicapai
Provinsi
Jambi
dalam
pembangunan manusia tidak terlalu signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 9 tahun terakhir hanya mengalami peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 74,35 pada tahun 2013. Gambar 2.7 Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013 75
74.35 73.78
74
73.3 72.74
73 71.99
72 70.95
71.29
71.46
2006
2007
72.45
71 70 69 2005
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
23 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
E. Keadaan Kesehatan Lingkungan Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Kesehatan lingkungan yang merupakan kegiatan lintas-sektor belum
dikelola
dalam
suatu
sistem
kesehatan
kewilayahan.
Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) . Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1.
Air Bersih Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat
24 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
berbahaya. Hasil capaian pelaksanaan program air bersih untuk akses terhadap air bersih per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Persentase Akses Terhadap Air Bersih per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi dari Tahun 2013 Provinsi Jambi
71.8
Sungai Penuh
91.5
Tanjab Barat
86.5
Kota Jambi
85
Kerinci
81.5
Merangin
76.1
Sarolangun
74.7
Batang hari
69.6
Bungo
63.15
Muaro Jambi
62.4
Tebo
56
Tanjab Timur
43.87 0
20
40
60
80
100
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Berdasarkan gambar 2.8 dapat dilihat bahwa akses terhadap air bersih di Provinsi Jambi pada tahun 2013 yaitu sebesar 71,8 % sedangkan tahun 2012 yaitu sebesar 70,3% menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1,5 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011 ( 69,98 %) menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,32%.
25 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan maka untuk tahun 2012 ( 70,3%) hasil dari pemeriksaan terhadap keluarga yang telah diperiksa jenis sarana air bersihnya maka hasilnya telah melewati target yang ditetapkan untuk daerah pedesaan dengan standar air bersih untuk daerah pedesaan yaitu sebesar 63,5%. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah keluarga yang telah diperiksa akses terhadap air minum pada tahun tahun 2012 hasil pemeriksaan tertinggi adalah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat masing-masing sebesar 100%, dan diikuti Kabupaten Sarolangun (99,11%) dan Kabupaten Bungo (85,99%). Sedangkan cakupan terendah dari keluarga yang diperiksa adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (39,11%) dan Kota Jambi (42,57%).
2.
Rumah Sehat Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.
26 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 2.9 Persentase Rumah Sehat di Provinsi Jambi Tahun 2012 Provinsi Jambi
72.1
Sungai Penuh
52.6
Batang hari
81.9
Kota Jambi
94.5
Merangin
75.3
Muaro Jambi
82.9 56.7
Tanjab Barat Sarolangun
77.6
Tanjab Timur
45.2
Bungo
73
Tebo
66.1
Kerinci
55.4 0
20
40
60
80
100
Sumber : Bidang P2PL, 2012
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan terhadap 229.710 rumah pada tahun 2012 khusus untuk kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman pada 2012 dapat dilihat pada gambar 2.9, dimana untuk tahun 2012
persentase rumah sehat di Provinsi Jambi
adalah sebesar 72,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 66,2 % mengalami peningkatan sebesar 5,9 %. Persentase kabupaten/ kota dengan rumah sehat tertinggi adalah Kota Jambi yaitu sebesar 94,5 % diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi sebesar 82,9 %, sedangkan kabupaten/ kota terendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 45,2 %.
27 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
3.
Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit. Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasan tempat-tempat umum meliputi : (1) Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum maupun personal hygiene) ; (2) Alat-alat kebersihan ; (3) Tempat kegiatan. Pelaksanaan program tempat-tempat umum di Provinsi Jambi tahun 2013 memperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 2. 6 Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat Di Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2013
No
Kabupaten / Kota
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muaro Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh Jumlah
% Tempat-Tempat Umum Sehat 2008 2009 2010 2011 2012 75,85 72,98 57,2 49,87 54,24 70,96 73,09 65,3 75,48 66,86 56,74 58,87 --- 64,37 73,74 63,86 65,99 68,63 55,61 38,94 71,07 78,22 57,88 --11,29 44,86 46,99 36,01 58,31 58,60 45,81 47,94 --- 48,34 14,80 56,16 58,29 74,27 63,90 65,58 72,61 74,74 72,70 75,24 63,95 68,00 75,80 77,93 67,17 76,59 ------- 65,08 32,20 55,57 63,37 65,50 58,54 58,82
2013 100,00 65,50 73,10 61,50 56,00 67,18 40,70 46,00 77,96 80,00 86,67 68,6
Sumber : Bidang P2PL, 2012 28 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2013 sebanyak
68,6 % pada tahun 2012 sebanyak 3.067 buah
(58,82%) dari semua TTU yang telah diperiksan (5.807 buah), dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (58,54 %) mengalami peningkatan sebesar 0,28 %.
Tabel 2.7 Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Di Provinsi Jambi Tahun 2013 No
Kabupaten/ Kota
Jumlah
1 Kerinci 2 Merangin 3 Sarolangun 4 Batanghari 5 Muaro Jambi 6 Tanjung Jabung Timur 7 Tanjung Jabung Barat 8 Tebo 9 Bungo 10 Kota Jambi 11 Kota Sungai Penuh Provinsi Sumber : Bidang P2PL, 2013 Upaya
penyehatan
942 1438 858 370 847 407 588 2012 1699 976 441 10.578
makanan
Jumlah % Memenuhi Memenuhi Syarat Syarat 48 5,10 658 45,76 201 23,43 1 0,27 546 64,46 226 55,53 355 60,37 199 9,89 958 56,39 773 79,20 189 42,86 41.54 39,27
ditujukan
untuk
melindungi
masyarakat dan konsumen terhadap penyakit-penyakit yang
29 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
ditularkan melalui makanan dan mencegah masyarakat dari keracunan makanan. Upaya tersebut meliputi orang yang menangani makanan, tempat pengolahan makanan dan proses pengolahan makanannya. Sedangkan untuk pemeriksaan Tempat pengolahan makanan (TPM) di Provinsi Jambi tahun 2013 hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.7.
Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 tercatat Tempat Pengolahan Makanan di Provinsi Jambi berjumlah sebanyak 10.578 . Jumlah yang diperiksa yang baru memenuhi syarat berjumlah sebanyak 41.54 tempat (39,27 %). Berdasarkan kabupaten/ Kota persentase tertinggi yang memenuhi syarat adalah Kab Bungo yaitu sebanyak 958 tempat (56,39 %) dan yang terendah adalah Kabupaten Bt.Hari yaitu sebanyak 1 tempat (0,27 %).
30 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
D
erajat kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja seperti
pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana namun juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Faktor-faktor ini juga mempengaruhi kajadian morbiditas, mortalitas dan status gizi masyarakat. Situasi derajat kesehatan di Indonesia digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit, serta Umur Harapan Hidup (UHH) dan status gizi masyarakat.
A. MORTALITAS Mortalitas adalah angka kematian yang tejadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Berikut ini adalah beberapa angka kematian yaitu kematian bayi, balita, ibu, dan angka kematian kasar.
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang di nyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan
indikator yang biasa digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional. Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian bayi.
Gambar 3.1 Estimasi Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012 80 74 68
60
JAMBI NASIONAL
68.3 60.2 57 46
40 35 32
39 34
34 29 32 26
20
0 1991
1994
1997
2003
2007
2010*
2012
Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012 * Hasil Sensus Penduduk 2010.
Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun 1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup, hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan hasil SP 2010 estimasi AKB tahun 2010 sebesar 26 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi 32 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
menunjukkan kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 AKB Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil SP2010 AKB Provinsi Jambi tahun 2010 sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi Jambi pada tahun 2010 masih berada di atas angka nasional. Pada tahun 2012 AKB berdasarkan hasil SDKI 2012 Provinsi Jambi berada diangka 34 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan nasional 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Beberapa faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB seperti yang ditampilkan, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Perbaikan status ekonomi masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi terhadap penurunan kematian bayi.
Hasil laporan fasilitas kesehatan pada tahun 2013 dapat dilihat jumlah bayi yang meninggal di Provinsi Jambi. Jumlah bayi yang meninggal paling banyak di laporkan terdapat di Kabupaten Merangin (17 orang) sedangkan paling sedikit terdapat di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(1 orang),
gambaran jumlah
kematian bayi (1 – 12 bulan) yang di laporkan per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 dapat di lihat pada Gambar 3.2 berikut dan lampiran tabel 7.
33 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.2 Jumlah Kematian Bayi (1 -12 bulan) Per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 2013
2. Angka Kematian Balita (AKABA). Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Pada periode tahun tertentu. AKABA mempersentasekan peluang terjadinya kematian pada pase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012 AKABA adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. 34 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.3 Angka Kematian Balita (AKABA) di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012
AKABA Per 1.000 Kelahiran Hidup
120 100
JAMBI INDONESIA
102 97 87.5 81
80
62.4 58
60
51 46
40
47 44
40 36
20 0 1991
1994
1997
2002/2003
2007
2012
Sumber : BPS, Hasil SDKI, 2013
AKABA di Provinsi Jambi pada tahun 1991 tercatat pada angka 102 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan yaitu pada angka 36 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini sudah dibawah angka nasional.
Berdasarkan laporan dari pelayanan kesehatan diketahui jumlah balita yang meninggal di Provisi Jambi tahun 2013 adalah 17 orang, jumlah kematian balita paling banyak terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (6 orang). Gambaran jumlah kematian balita per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 3.4 dan lampiran tabel 7.
35 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.4 Jumlah Kematian Anak Balita per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013
3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) adalah jumlah kematian ibu akibat proses kelahiran persalinan dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. atau angka pengukuran resiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6 minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun tempat melekatnya janin, oleh sebab apapun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.
36 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
AKI dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalina dan nifas. Hasil SDKI 2007 AKI secara nasional menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan angka kematian ibu menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan
penurunan AKI secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2012 per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 3.5 Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup) di Indonesia Tahun 1994 - 2012
AKI Per 100.000 KH
500 400
390
359 334
307
300 228 200 100 0 1994
1997
2002
2007
2012
Sumber : BPS, Hasil SDKI, 2013
37 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Hasil laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat jumlah kematian ibu (hamil, bersalin dan nifas) di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 58 kasus dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 64.448 kelahiran hidup. Jika diproyeksikan angka kematian ibu di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 90 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini jika dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan angka proyeksi kematian ibu dari 110 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012 menjadi 90 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2013 . Gamber 3.6 Proyeksi Angka Kematian Ibu di Provinsi Jambi Tahun 2009 – 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013.
38 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di Kabupaten Merangin (12 kasus) sedangkan paling sedikit terdapat di Kota Sungai Penuh (0 kasus). Gambaran jumlah kematin ibu per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2013 dapat di lihat pada gambar 3.6 dan lampiran tabel 8 Gambar 3.7 Jumlah Kematian Ibu per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013.
4. Angka Kematian Kasar (AKK) Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian selama setahun per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka kematian kasar di Indonesia pada tahun 2007, berdasarkan estimasi SUPAS 2005 adalah sebesar 6.9 per 1.000 penduduk.
39 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat selain sebagai salah satu indikator derajat kesehatan UHH juga digunakan sebagai
indikator
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM).
Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan akan mempengaruhi peningkatan Umur Harapan Hidup. Umur Harapan Hidup di Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar 69,25 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2011 pada kabupaten/kota adalah Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 71,03 tahun dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,54 tahun. Pada tahun 2012 sebesar 69,44 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2012 pada kabupaten/kota adalah Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci dan Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 71,09 tahun dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,81 tahun. Pada tahun 2013 sebesar 69,61 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2013 pada kabupaten/kota adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 71,23 tahun dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,95 tahun.
40 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.8 Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
69.61
Tanjab Timur
71.23
Kerinci
71.19
Sungai Penuh
71.19
Tanjab Barat
70.29 70.15
Kota Jambi Sorolangun
69.85
Batang hari
69.8
Muaro Jambi
69.49
Tebo
69.47 69.15
Merangin Bungo
67.95
66
67
68
69
70
71
72
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011
B. MORBIDITAS Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insident maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit pada kurun waktu tertentu. 1. Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi pada tahun 2013 menurut daftar tabulasi menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas akut lainnya dengan jumlah kasus sebanyak 30,39 % kasus. Adapun persentase rincian mengenai 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi dapat di lihat pada tabel berikut . 41 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi Tahun 2010 s/d 2013
No
Jenis Penyakit
1. Infeksi akut lain saluran pernafasan atas 2. Penyakit sistem otot dan jaringan pengikat 3. Penyakit tekanan darah tinggi 4. Gastritis 5. Penyakit kulit alergi 6. Diare (termasuk tersangka kolera) 7. Penyakit infeksi kulit 8. Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 9. Penyakit pulpa & jaringan/ rongga 10. Kecelakaan dan rudapaksa
2011 1. 36.6
Persentase 2012 1. 24.43
2013 1. 30,39
2.
11,8
3.
11,22
2.
13,00
3. 4. 6. 5.
9,8 9,1 8,4 9,0
4. 6. 7. 5.
10.05 8.74 7.82 8.78
3. 4. 5. 6.
12,63 10,30 9,53 8,83
8. 7.
4,9 5,8
8. 2.
4,23 21.40
7. 8.
5,32 5,11
10.
1,9
10.
1,9
9.
2,86
9.
2,8
9.
2,10
10.
2,04
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, 2013
Gambaran pola 10 penyakit terbanyak selama 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan pola yang cenderung sama, yaitu penyakit infeksi akut lain saluran pernafasan atas dan penyakit sistem otot dan jaringan pengikat masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan dimasyarakat. Dari 10 pola penyakit terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi pada tahun 2013 untuk penyakit infeksi Akut lain pada saluran Pernapasan Bagian Atas masih merupakan penyakit tertinggi yaitu sebanyak (30,39 %) kasus.
42 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
2. Penyakit Menular a. Malaria Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebarkan malaria. Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana traspormasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasan hidup sehat.
Kementrian Kesehatan telah menetapkan Sertifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di indonesia menjadi 4 strata yaitu : 1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. 2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk. 3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk. 4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
43 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.9 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Inciddence) Di Provinsi Jambi Tahun 2009 s/d 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Upaya pengendalian malaria di Provinsi Jambi menggunakan Annual Parasite Incidence (API). Pada gambar 3.9 menunjukkan bahwa API di Provinsi Jambi dari tahun 2009 sampai dengan 2013 cenderung menurun. Pada tahun 2009 API di Provinsi Jambi berada pada angka 1,85 per 1.000 penduduk sampai dengan tahun 2013 menunjukkan angka 1,12 per 1.000 penduduk.
44 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.10 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Inciddence) Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Angka kesakitan Malaria per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2013 tertinggi adalah Kabupaten Tebo yaitu 3,24 per 1.000 penduduk dan terendah adalah Kota Sungai Penuh yaitu 0,01 per 1.000 penduduk .
b. TB Paru Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru termasuk penyakit menular kronis. Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya pola pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan 45 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
menjadi lebih besar serta mengabiskan waktu berobat yang lebih lama. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui doplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB Paru menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmet global dalam MDGs.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB Paru adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kementrian Kesehatan menetapkan target CDR minimal pada tahun 2013 sebesar > 70 %. Dalam gambar 3.11 berikut ini dapat dilihat angka penemuan kasus BTA (+) pada tahun 2013, dan persentase penemuan setiap kabupaten/ kota di Propinsi Jambi. Gambar 3.11 Cakupan Case Detection Rate (CDR) TB Paru BTA (+) di Provinsi Jambi Tahun 2013 66.6
Provinsi Jambi Tanjab Timur Tanjab Barat Sarolangun Kota Jambi Batang hari Bungo Muaro Jambi Tebo Sungai Penuh Merangin Kerinci
88.21 77.51 77.3 74.74 68.01 66.71 63.9 57.33 55.01 49.41 44.43 0
20
40
60
80
100
Sumber : Bidang P2PL, 2013
46 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pencapaian CDR Provinsi Jambi pada tahun 2013 sebesar 66,60 %, angka ini belum memenuhi target minimal yang telah ditetapkan nasional yaitu sebesar > 70%. Pada tingkat kabupaten/ kota, CDR tertinggi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar (88,21 %) diikuti Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar (77,51 %). sedangkan kabupaten dengan CDR terendah terdapat di Kabupaten Kerinci yaitu sebesar (43,33 %).
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru digunakan angka
keberhasilan
pengobatan
(SR=Succes
Rate)
yang
mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif.
Tabel 3.3 Hasil Cakupan Pengobatan Penderita TBC di Provinsi Jambi Tahun 2010 s/d 2013 No
Indikator
1. Perkiraan penderita TB Paru 2. Jumlah suspek yg diperiksa 3. Case Detect Rate (CDR) (%) 4. Penderita diobati 5. Konversi (%) 6. Sukses Rate (%)
2010 4.779 31.393 68,31 3.455 91,01 93,45
Tahun 2011 2012 4.934 5.108 6.900 67,43 72,04
2013 5.228 11.551 66,60
3.147 91,27
3.156 88,87
1.111 91,00
93.38
93,54
)*
Ket : *) Angka Sukses Rate baru dievaluasi Th. 2014 Sumber : Bidang P2PL, 2013
47 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa pencapaian Success Rate (SR) pada tahun 2010 s/d 2013 telah melampaui target nasional 85 %. Adapun angka Succes Rate (SR) untuk tahun 2012 yang telah dievaluasi pada tahun 2013 telah mencapai angka 93, 54 %. Sedangkan untuk Angka Suskses Rate tahun 2013 baru bisa dievaluasi pada tahun 2014.
c. HIV & AIDS Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan heteroseksual, tranfusi darah yang tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui kandungan dan menyusui.
Di Provinsi Jambi HIV & AIDS menunjukkan trend penurunan setiap tahun. Pada tahun 2013 di Provinsi Jambi jumlah kasus baru HIV dan AIDS adalah 137 kasus HIV dan 90 AIDS. Kasus baru HIV dan AIDS terbanyak berada di Kota Jambi dengan jumlah kasus masing-masing adalah HIV 95 kasus dan AIDS 66. Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota terendah pada tahun 2013
48 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
adalah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dengan jumlah kasus 1 orang dengan HIV. Gambar 3.12 Jumlah Kasus Baru HIV dan AIDS Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 0 1 0 1 1 1 0 2 1 2 1 2 2
Sungai Penuh Kerinci Sarolanun Merangin Bungo Tanjab Timur Tebo
HIV
AIDS
4 6 5 6
Muaro Jambi Batang Hari
8 7
Tanjab Barat
16 66
Kota Jambi
95
0
20
40
60
80
100
Sumber : Bidang P2PL, 2013.
d. Pneumonia Pneumonia atau radang paru-paru adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau
49 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol. Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (aveoli). Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang
memiliki
masalah
kesehatan
(malnutrisi,
gangguan
imunologi).
Tahun 2011 di Provinsi Jambi, cakupan penemuan pneumonia pada balita sebesar 15,3 % dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 4.963 kasus. Sedangkan tahun 2012
jumlah kasus
pneumonia balita di Provinsi Jambi di temukan sebanyak 5.972 kasus atau dengan cakupan sebesar 21,7% . Jika dibandingkan dengan tahun 2011 maka untuk tahun 2012
mengalami
peningkatan sebesar 20,33% (peningkatan sebesar 1.099 kasus). Sedangkan pada tahun 2013 penemuan penderita pneumoni 5.489 kasus atau dengan cakupan 17,20 %.
Untuk mengetahui besarnya cakupan penemuan kasus Pneumonia Balita menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 3.13, kasus pneumonia balita
tertinggi
berturut-turut adalah Kota Jambi (1.382 kasus), Kabupaten
50 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Merangin (1.239 kasus) dan Kabupaten Bungo (1.097 kasus), dan yang terendah terdapat pada Kabupaten Tanjab Timur (15 kasus).
Gambar 3.13 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
17.2
Merangin Bungo Kota Jambi
40.73 33.39 24.13
Batang hari Muaro Jambi Sarolangun
21.74 19.77 7.2
Tebo Sungai Penuh Kerinci Tanjab Barat Tanjab Timur
7.13 5.87 2.11 1.1 0.68
0
10
20
30
40
50
Sumber : Bidang P2PL, 2013.
e. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bukan penyakit keturunan atau kutukan
51 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
tuhan. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan . Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/ pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.
Kemajuan teknologi dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta sudah bisa diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah penyakit kusta, maka diperlukan program pengendalian secara terpadu dan menyeluruh melalui strategi yang sesuai dengan endemisitas penyakit kusta, guna mencegah kecacatan.
52 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 3.14 Jumlah Kasus Baru Penderita Kusta Tipe PB dan MB di Provinsi Jambi Tahun 2004 s/d 2013 100
91 81
75 69
75
50
31 25
17
16
14
0 2010
2011
2012
2013
PB
MB
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Pada tahun 2010 di Provinsi Jambi dilaporkan terdapat kasus baru tipe Pausi Basiler sebanyak 31 kasus dan tipe Multi Basiler sebanyak 91 kasus. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus baru kusta tipe Pausi Basiler (PB) berjumlah 17 kasus terjadi penurunan yang cukup banyak yaitu berkurang 14 kasus dan kusta tipe Multi Basiler (MB) berjumlah 81 kasus terjadi penurunan sebanyak 10 kasus dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012 untuk kasus kusta baik tipe Multi Basiler maupun tipe Pausi Basiler mengalami penurunan, dimana tipe Multi Basiler dari 81 kasus (2011) menjadi 69 kasus (2012) begitu juga dengan tipe Pausi Basiler dari 17 kasus (2011) menjadi 14 kasus (2012). Namun ditahun 2013 Kasus Baru kusta PB dan MB mengalami sedikit peningkatan yaitu kasus PB 16 kasus dan MB 75 kasus. Di Provinsi Jambi penyakit Kusta pada tahun 2010 termasuk Provinsi yang low endemic dengan prevalensi < 1 per 100.000 penduduk, 53 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
tetapi secara spesifik daerah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian, karena setiap tahun masih ditemukan penderita baru dibeberapa kabupaten/ kota, ratarata 1 – 44 kasus tiap tahun atau NCDR antara 1 - 3 /100.000 penduduk. Pada tahun 2010 NCDR sebesar 3,95 per 100.000 penduduk.
Gambar 3.13 Kasus Baru Kusta Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 Tanjab Timur
13
Muaro Jambi 1
22
13
Kota Jambi 1
12
Merangin 0
8
Bungo 1
5
Sarolangun 0
4
Batang hari 0
4
Tebo 0 3 Kerinci 0 2 Tanjab Barat 01 Sungai Penuh 01 0
5
10
15
20
25
30
35 PB
40 MB
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tingginya proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0 – 14 tahun) diantara penderita baru. Kabupaten dengan kasus terbanyak adalah kabupaten Tanjung Jabung Timur (37 kasus), 54 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
diikuti Kabupaten Muaro Jambi (14 kasus) dan Kota Jambi (13 kasus). sedangkan kasus terendah adalah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (1 kasus).
f. Rabies Kasus gigitan hewan penular rabies di Provinsi Jambi pada tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah dibandingkan tahun sebelumnya 2012 (672 kasus), pada tahun 2013 berjumlah sebanyak 741 kasus gigitan yang tersebar di 11 kabupaten/ Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut dibawah ini.
Tabel 3.4 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Di Provinsi Jambi Tahun 2011 - 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN / KOTA Kab. Kerinci Kab. Merangin Kab. Sarolangun Kab. Batang Hari Kab. Muaro Jambi Kab. Tanjab Timur Kab. Tanjab Barat Kab. Tebo Kab. Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
2011 21 51 43 59 119 85 125 77 64 78 42 764
TAHUN 2012 40 18 93 74 119 44 67 86 61 37 33 672
2013 82 41 166 110 77 22 66 82 57 15 23 741
Untuk kasus penyakit rabies yang terjadi pada tahun 2013 berjumlah sebanyak 741 kasus, yang tersebar di 11 (sebelas) 55 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
kabupaten Kota. Untuk kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Sarolangun (166 kasus) dan Kabupaten Batang hari (110 kasus), sedangkan kasus terendah terdapat di Kota Jambi (158 kasus).
3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) a. Tetanus Neonatorium Penyakit tetanus neonatorum pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusui secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang. Kejang yang sering di jumpai pada bayi baru lahir, yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat pemotongan tali pusat / perawatannya yang tidak bersih.
Tetanus Neonatorium (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk kedalam tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksikan bayi yang baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin. Di Provinsi Jambi pada tahun 2013 dari 11 kabupaten/ kota dilaporkan tidak terdapat adanya kasus Tetanus Neonatorium.
56 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
b. Campak Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan
karena
infeksi
virus
campak
golongan
Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2 - 4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret yang terinfeksi. Berikut dapat ditampilkan Insidence Rate (IR) Campak menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Gambar 3.14 Insidence Rate (IR) Penyakit Campak Klinis Penduduk < 15 Tahun Per 100.000 Penduduk di Provinsi Jambi Tahun 2010 – 2013 14 12 10 8 6 4 2 0
10
11.86
11.38
8.5
2010
2011
2012
2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
57 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pada tahun 2010 jumlah kasus penyakit campak klinis penduduk < 15 tahun adalah 270 dengan incidence rate (IR) 8,5 per 100.000 penduduk. Tahun 2011 dilaporkan terdapat 314 kasus campak dengan Incidence Rate tertinggi tahun 2012 terdapat di Kota Jambi sebesar 199 kasus (2,15 per 10.000 penduduk) diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi sebesar 1,47 per 10.000 penduduk, dan Kota Sungai Penuh sebesar 0,69 per 10.000 penduduk serta Kabupatan Batang hari sebesar 0,51 per 10.000 penduduk. Pada tahun 2013 Insidence rate penyakit campak per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi dapat dilihat seperti pada gambar 3.15.
Gambar 3.15 Insidence Rate (IR) Penyakit Campak Klinis Penduduk < 15 Tahun Per 100.000 Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
11.38
Muaro Jambi
38.45 33.52
Kota Jambi Sungai Penuh
7.9
Tebo
5.3 2.26
Tanjab Timur Tanjab Barat
1.67
Bungo
1.53
Sarolangun
1.13
Batang hari
0.77
Merangin
0.28 0
Kerinci 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sumber : Bidang P2PL, 2013
58 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Incidence Rate tertinggi tahun 2013 terdapat di Kabupaten Muaro Jambi sebesar 142 kasus (38,45 per 100.000 penduduk) diikuti oleh Kota Jambi sebesar 33,52 per 100.000 penduduk, dan Kota Sungai Penuh sebesar 7,9 per 100.000 penduduk serta Kabupatan Tebo sebesar 5,3 per 100.000 penduduk. Sedangkan Incidence Rate terendah terdapat Kabupaten Kerinci ( 0 per 100.000 penduduk).
c. Polio dan AFP (Acute Paralisis Layu Akut) Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk kedalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 - 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan tangan.
Sedangkan AFP
merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian beakibat pada kelumpuhan.
59 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 3.5 Target dan Penemuan Kasus AFP per Kabupaten/Kota Dalam Provinsi Jambi Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kab/ Kota Kab. Kerinci Kab. Merangin Kab. Sarolangun Kab. Batang Hari Kab. Ma. Jambi Kab. Tanjab Timur Kab. Tanjab Barat Kab. Tebo Kab. Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh Jumlah
Target Penemuan 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 20
Jml AFP Rate (Per Kasus 100.000 pddk < 15 Th) 1 2.00 0 0.00 3 3.00 5 5.00 3 3.00 4 8.00 2 2.00 2 0.00 3 3.00 4 4.00 3 6.00 30 3.00
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Penemuan kasus AFP di Provinsi Jambi pada tahun 2013 sebanyak 30 kasus, dengan target penemuan 21 kasus, artinya melebihi dari target penemuan kasus AFP yang telah ditetapkan. Tahun 2013 di Provinsi Jambi kasus non polio AFP Rate tertinggi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 8 per 100.000 anak usia < 15 tahun, diikuti oleh Kabupaten Batanghari 5 per 100.000 anak usia < 15 tahun, Kota Sungai Penuh sebesar 6 per 100.000 anak usia <15 tahun, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo, Kota Sungai Penuh sebesar 3 per 100.000 anak. Sedangkan kabupaten dengan non polio AFP Rate terendah adalah 60 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Kabupaten Kerinci, Mearangin,Kota Jambi 0 per 100.000 anak usia < 15 tahun.
4. Penyakit Potensial KLB/ Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah (DBD), Diare,dan Cikungunya. Seluruh penyaki potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
a. Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun juga bisa menyerang orang dewasa. Masalah DBD tidak hanya berdampak pada masalah klinis individu yang terkena DBD, namun juga berdampak pada kondisi
sosial
dan
ekonomi
masyarakat
sehingga
penanganannya tidak hanya diselesaikan oleh sektor kesehatan saja namun memerlukan peran aktif masyarakat, lintas sektor/ Pokjanal DBD, Pemerintah Daerah dan DPRD, khususnya ditingkat kabupaten/ kota. Hal ini sejalan dengan diterapkannya sistem otonomi daerah.
Sektor
kesehatan
penanggulangan
sebagai
instansi
demam berdarah
tekhnis
dengue
dalam
dalam upaya
61 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
penemuan dan tatalaksana penderita DBD masih dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain bahwa penemuan kasus DBD secara dini bukanlah hal yang mudah, karena pada awal perjalanan penyakit, gejala dan tandanya sulit dibedakan dengan gejala penyakit infeksi lainnya. Selain sulitnya penemuan dini kasus DBD secara surveilans epidemiologis permasalahannya adalah kasus-kasus yang dilaporkan sebagai DBD, tidak semuanya didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang ditetapkan WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita dan pelaporan demam dengue (DD), DBD atau Sindrom Syok Dengue (SSD) belum terlaksana seperti yang diharapkan.
Di Provinsi Jambi, kejadian Demam Berdarah Dengue telah menyebar ke seluruh kabupaten / kota. Kota Jambi masih mencatat kasus tertinggi sepanjang tahun 2006 hingga tahun 2012, sesuai dengan pattern of disease dari penyakit DBD, yaitu Urban Disease. Hal ini dapat dimengerti mengingat Kota Jambi telah mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan dengan laboratorium yang mendukung dan mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis DBD merupakan faktor resiko tingginya kasus DBD di Kota Jambi. Untuk tahun 2013 pada umumnya di Provinsi Jambi ( 91 %) kabupaten Kota telah terjangkit penyakit DBD dan hanya kabupaten kerinci yang masih bebas dari penyakit DBD.
62 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jika dibandingkan capaian angka kesakitan (diukur dengan incidence rate) dan
angka kematian (diukur dengan case
fatality rate) periode 5 tahun terakhir angkanya terlihat relatif menurun (IR tahun 2006 sebesar 10,1 per 100.000 penduduk; tahun 2007 sebesar 11,3 per 100.000 penduduk; tahun 2008 sebesar 8,6 per 100.000 penduduk, tahun 2009 sebesar 8,5 per 100.000 penduduk dan tahun 2010 sebesar 6,0 per 100.000 penduduk) sementara angka kematian masih berfluktuasi (CFR tahun 2006 sebesar 5,1%; tahun 2007 sebesar 1,6%; tahun 2008 sebesar 3,7%; tahun 2009 sebesar 2,0% dan tahun 2010 sebesar 2,8%). Tahun 2011 di Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah 59,4 per 100.000 penduduk dan CFR 2,1 %. Tahun 2012 di Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah 30,5 per 100.000 penduduk dan CFR 2,2 %. Pada tahun 2013 IR kasus DBD adalah 18,9 per 100.000 penduduk dengan CFR 2,8 %.Angka Incidence Rate DBD di Provinsi Jambi tahun 2013 lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.16 dibawah ini.
63 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 3.16 Incidence Rate DBD Per 10.000 Penduduk dan Case Fatality Rate DBD di Provinsi Jambi Tahun 2013 6 5.1
60.9
5
3.7
50
4 2.8 2.1
2
30.6
1.6
25
2.8
3
18.9
2
CFR (%)
IR Per 100.000 Penduduk
75
2.2 10.1
11.3
8.5
8.6
1 6
0
0 2006
2007
2008
2009 IR
2010
2011
2012
2013
CFR
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Incidence Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jambi pada periode 5 tahun terakhir relatif menurun. Hal ini dimungkinkan oleh dampak intervensi adanya kejadian luar biasa demam chikungunya tahun 2009, dimana upaya pembersihan sarang nyamuk oleh masyarakat masih terus dilakukakan. Karena penyakit ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Environment Based Disease) yang terkait erat dengan perilaku hidup bersih dari masyarakat. Tetapi pada tahun 2011 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Jambi sehingga total jumlah kasus mencapai 1.879 kasus DBD di Provinsi Jambi.
b. Diare Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare 64 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
Penyakit Diare sering kita jumpai dimasyarakat bahkan timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga membuat panik masyarakat dan petugas kesehatan. Hal ini dapat kita lihat dari angka kesakitan penyakit diare dari tahun ketahun selalu meningkat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare adalah oleh kuman melalui kontaminasi makanan/ minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung
dengan
penderita
diare.
Sasaran
program
penanggulangan penyakit diare adalah semua kelompok umur dengan mengutamakan pelayanan bagi golongan balita.
Pada tahun 2013 penemuan penderita diare di Provinsi Jambi berjumlah 72.108 kasus yang tersebar pada 11 kabupaten/ kota. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan kasus sebesar 18.642 kasus. Dilihat pada tahun 2012 kasus Diare di Provinsi Jambi dari 11 kabupaten/ kota berjumlah sebesar 90.757 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2011 (84.188 kasus) terjadi peningkatan sebesar 1,5% (1.213 kasus).
65 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jumlah kasus diare di Provinsi Jambi tahun 2013 terbanyak terdapat di Kabupaten Merangin yaitu sebesar 11.483 kasus, Kota Jambi (10.573 kasus). Adapun kasus terendah adalah Kota Sungai Penuh (1.770 kasus). ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.17 dibawah ini.
Gambar 3.17 Jumlah Kasus Diare per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 Merangin
11,483
Kota Jambi
10,573
Bungo
9,152
Sarolangun
7,439
Tebo
7,377
Muaro Jambi
6,314
Batang hari
6,128
Tanjab Timur
4,430
Tanjab Barat
4,303
Kerinci
3,139
Sungai Penuh
1,770
0
2,500
5,000
7,500
10,000
12,500
Sumber : Bidang P2PL, 2013
c. Filariasis Sesuai dengan kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem by year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHO pada tahun 1997, ditetapkan
2 pilar utama
kegiatan eliminasi filariasis, yaitu pengobatan massal untuk 66 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
memutuskan transmisi penyakit dan
penatalaksanaan kasus
kronis untuk meringankan beban penderita filariasis kronis.
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancroofti, Brugia malayi dan timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (Getah Bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap
dijaringan
limfe
sehingga
menyebabkan
pembengkakan dilengan dan organ genital.
Dalam rangka melaksanakan komitmen Global Eliminasi Limfatik Filariasis di Provinsi Jambi telah dilakukan kegiatan pengobatan massal di 5 (lima) kabupaten endemis Filariasis, yaitu: Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Batang Hari serta Kabupaten Merangin. Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan Pilot Project Pengobatan Massal filariasis yang awal pelaksanaannya dengan kecamatan
sebagai
unit
implementasi
(2
kecamatan
percontohan) yang diharapkan pada tahun ke 5 pengobatan massal sudah mencakup seluruh desa dalam Kabupaten. Kabupaten Tanjab Barat telah selesai melaksanakan pengobatan massal filariasis, sampai saat ini tinggal 4 kabupaten saja yang sedang melaksanakan pengobatan massal filariasis, pengobatan
67 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
massal filariasis dilakukan selama 5 tahun berturut-turut. Berikut adalah hasil pengobatan massal penyakit Filariasis tahun 2012 dan tahun 2013 di 4 kabupaten di Provinsi Jambi. Tabel 3.5 Cakupan Pengobatan Massal Filariasis di Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2013
NO 1. 2. 3. 4.
KABUPATEN Kab. Merangin Kab. Tanjab Timur Kab. Batanghari Kab. Muaro Jambi
CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL DARI SASARAN (%) 2012 2013 91.89 86.35 96.99 93.78 90.15 91.03 87.58 95.83
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Dari data diatas terlihat bahwa pengobatan massal penyakit filariasis yang dilakukan di 4 kabupaten endemis termasuk berhasil karena target minimal dalam pengobatan massal filariasis yang ditetapkan WHO adalah minimal 65 % dari target sasaran harus tercapai.
68 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
T
ujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, untuk itu dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan
masyarakat.
Dalam mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
dan
menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut. ;
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Seorang ibu berperan penting dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan
kesehatan,
dari
posyandu
sampai
rumah
sakit
pemerintah atau fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
70 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal (cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang di canang oleh pemerintah pada tahun 2000. Setelah melewati tahun 2010 dengan berbagai kegiatan yang memicu pemikiran-pemikiran baru tentang kesehatan ibu dan anak maka pada tahun 2011 terjadi perubahan antara lain: Berubahnya pandangan yang selama ini tidak mementingkan pendekatan klinik dan penanganan Rumah Sakit untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Pendekatan baru menyatakan bahwa pengurangan kematian sebaiknya dilakukan secara integratif antara preventif dan kuratif, tidak bisa
71 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
dilakukan secara terpisah-pisah. Penanganan perlu dilakukan dengan pendekatan “natural history of disease”. Penanganan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam pelayaan KIA akan berada di bawah satu unit yang berdampak pada integrasi lebih baik PONED dan PONEK. Restrukturisasi sangat penting untuk mengurangi fragmentasi pelayanan primer dengan sekunder dan tertier. Peran penyedia pelayanan swasta ditingkatkan secara optimal. Kebijakan mengenai penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup sistem kontrak dalam kelompok, dokter plus dalam MDG4 dan MDG5, dan kepemimpinan teknis oleh klinisi. Adanya kebijakan Jaminan Persalinan Nasional (Jampersal) dan BOK Puskesmas.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan
untuk
selama
masa
kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang berkompeten yang memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesial kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pungukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri menentukan presetasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), 72 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah 4 kali selama masa kehamilan, dengan ketentuan pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada trwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar untuk pelayanan kesehatan antenatal tersebut dianjukan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko dan penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinila dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang di hitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal yang pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk menghitung indikator K1) atau ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk menghitung indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. 73 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.1 memperlihat cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 selama tahun 2007 sampai tahun 2013 terus mengalami peningkatan dari 91,78 % pada tahun 2007 menjadi 97,8 % pada tahun 2013. Sedangkan cakupan K4 sama dengan K1 pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 juga cenderung meningkat, pada tahun 2007 dari 82,42 % menjadi 93,61 % pada tahun 2013. Gambar 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013
91.78
92.18
94.58
95.59
90 88.03 82.42
97.83 92.65
96.93 92.16
97.8 93.61
88.1
83.61
70
K1
50 2007
2008
2009
2010
2011
2012
K4 2013
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Dari gambar 4.1 dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2007 terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar 9,36 % kemudian pada tahun 2013 kesenjangan atau selisih menjadi lebih kecil yaitu sebesar 4,19 74 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
%. Kesenjangan cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1-K4, dengan kata lain kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan neonatal meneruskan hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat dipantau oleh petugas kesehatan.
Gambar 4.2 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi
97.8
Kota Jambi
100
Sungai Penuh
99.17
Tanjab Barat
99.11
Batang hari
98.89
Sarolangun
98.79
Kerinci
97.59
Tanjab Timur
97.56
Muaro Jambi
97.22
Bungo
97.04
Tebo
96.18
Merangin
94.33 90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Gambar 4.2 menyajikan hasil pencapaian cakupan ibu hamil K1 per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013, yang menunjukkan pencapaian sebesar 97,8 %, yang berarti belum mencapai target K1 Provinsi Jambi tahun 2013 yaitu sebesar 98 %. Kota Jambi merupakan kabupaten/ kota dengan pencapaian 75 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
K1 100 %. Sedangkan Kabupaten Merangin (94,33 %) merupakan kabupaten dengan capaian K1 terendah yaitu dibawah target Provinsi Jambi.
Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi
93.61
Kota Jambi
98.05
Tanjab Barat
98.02
Sarolangun
96.59
Bungo
95.9
Sungai Penuh
95.34
Muaro Jambi
94.99
Batang hari
94.54
Kerinci
90.38
Tanjab Timur
89.32
Merangin
86.6
Tebo
86.21 80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
S umber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2013, hasil pencapain indikator pelayanan K4 di Provinsi Jambi sebesar 93,61 % yang berarti masih dibawah target yang ditetapkan di Provinsi Jambi yaitu sebesar 94 %. Dari kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi sebagian besar kabupaten/ kota telah mencapai target cakupan K4 yang ditetapkan Provinsi Jambi. Kota Jambi merupakan kabupaten/ kota dengan capaian K4 tertinggi (98,05 %), diikuti Kabupaten Tanjab Barat (98,02 %) Sedangkan Kabupaten Tebo dan Merangin dengan capaian K4 terendah (86,21 %) dan ( 86,6 %). 76 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.4 Pencapaian Cakupan K4 Ibu Hamil Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang Yankes, 2013
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehtan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where and why; lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 77 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkat pertolongan persalinan oleh tenaga keseahatan menjadi 90 % pada tahun 2015 dari 40,7 % pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Gambar 4.5 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013 91.1 85.91
90
85.74
90.2
92.3
86.78
75.94 70
Pn 50
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Gambar 4.5 menggambarkan cakupan persalinan yang ditolang oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jambi dari tahun 2007 sampai 2013 cenderung meningkat. Pada tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jambi telah mencapai 92,3 % dengan target sebesar 89 %.
78 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Dari indikator capaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013, dapat dilihat seperti pada gambar 4.6 bahwa kabupaten/ kota hamper semuanya telah melebihi target Provinsi (89 %) hanya ada 2 (dua) kabupaten yang belum mencapai target yaitu Kabupaten Merangin dan Tebo. Gambar 4.6 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 92.3
Provinsi Kota Jambi
98.8 95.4
Batang hari Tanjab Barat
95
Bungo
93.6
Sungai Penuh
93.5
Sarolangun
92.1 92
Muaro Jambi Tanjab Timur
90.9
Kerinci
90.8
Tebo
86.9
Merangin
82.7 70
75
80
85
90
95
100
105
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2013 semua kabupaten/ kota di Provinsi Jambi telah mencapai target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu sebesar 89 %. Pada gambar 4.6 terlihat bahwa sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi yang memiliki cakupan Pn diatas 90 %, kabupaten/ kota yang lainnya memiliki pencapaian kurang dari 90 %. Sehingga dalam upaya peningkatan cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan program unggulan kesehatan ibu, diantaranya 79 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
adalah
kemitraan
bidan
dukun,
peningkatan
persalinan
difasilitas kesehatan melalui jaminan program persalinan, model rumah tunggu di kabupaten/ kota dengan Puskesmas di daerah terpencil guna pencegahan terhadap komplikasi yang terjadi selama persalinan, revitalisasi Bidan Koordinator melalui pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk peningkatan mutu
dan
kualitas
tenaga
penolong
persalianan,
serta
peningaktan kualitas suveilans kesehatan ibu pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas yang kedua (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3) kunjungan nifas yang ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakuakan pada saat dilaksanakannya kegiatan diposyandu dan dilakukan secara bersamaan pada kunjungan bayi.
Pelayanan ibu nifas yang diberikan meliputi ; 1) pemeriksaan tekanan darah nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia 80 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
dan pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali (2 x 24 jam; dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.
Gambar 4.8 berikut ini menyajikan persentase pelayanan ibu nifas menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Gambar 4.8 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi
92.38
Kota Jambi
96.97
Batang hari
95.78 95.39
Tanjab Barat 93.52
Sungai Penuh
92.88
Bungo Tanjab Timur
92.64
Sarolangun
92.12
Muaro Jambi
91.96 91.31
Kerinci 89.41
Tebo 83.42
Merangin 75
80
85
90
95
100
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Cakupan kunjungan ibu nifas rata-rata pada di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 92,38 %. Sementara taget kunjungan ibu nifas di Provinsi Jambi pada tahun 2013 adalah 89 %. Hasil capaian kunjungan ibu nifas tertinggi adalah Kota Jambi dengan capaian sebesar 96,97 % jauh melampaui target provinsi, kemudian Kabupaten Batangharii (95,78 %). Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin (83,42 %). 81 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (resti)
dan
memerlukan
pelayanan
kesehatan,
karena
terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g% tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan 32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi berat/ sepsis, dan persalinan prematur. Gambar 4.9 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Batang hari Tebo Muaro Jambi Sarolangun Bungo Tanjab Barat Tanjab Timur Kota Jambi Merangin Kerinci Sungai Penuh
76.74 97.57 92.18 85.26 82.38 82.03 77.73 71.76 67.16 66.45 60.69 48.53 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang Yankes, 2013
82 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.9 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Sebagian Kabupaten/ kota sudah mencapai target cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2013 yaitu sebesar 71 %, dan Kabupaten Batanghari merupakan capaian cakupan komplikasi kebidanan tertinggi ( 97,57 %). Kabupaten/ kota terendah adalah Kota Sungai Penuh dengan cakupan hanya 48,53 %.
Neonatus
risti/
komplikasi
meliputi
asfiksia,
tetanus
neonatorium, sipsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma ganggguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/ komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/ komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.
Pada tahun 2010 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang di laporkan sebesar 19,76 %, kemudian pada tahun berikutnya 2011 cakupan mencapai 44,52 %, tahun 2012 cakupan penanganan neonatal komplikasi turun menjadi 45,92 % sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi 58,69 %. Sementara target yang ditetapkan di Provinsi Jambi untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2013 yaitu sebesar 75 %. Gambaran cakupan penanganan komplikasi 83 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
neonatal per kabupaten/ kota dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini. Terdapat 4 Kabupaten/kota yang capaian cakupan penanganan neonatal komplikasi melebihi target capaian Provinsi
tahun
2013.
Sedangkan
pencapaian
cakupan
penanganan neonatal komplikasi tertinggi adalah Kabuapten Muaro Jambi yaitu 89,23 %, sedangkan cakupan yang terendah adalah Kota Jambi sebanyak 27,15 %.
Gambar 4.10 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 58.69 Muaro Jambi
89.23 84.14
Sarolangun
80.32 80.14
Tebo
70.67 68.01
Batang hari
65.84 39.97
Merangin
33.49 30.11
Kota Jambi
27.15 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sumber : Bidang Yankes, 2013
e. Kunjungan Neonatal Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal, baik didalam maupun diluar gedung puskesmas, termasuk bidan didesa, polindes dan 84 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
kunjungan kerumah. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen Terpadu Balita, Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Bayi
umur 0 - 28 hari merupakan golongan umur yang
memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir; pada hari 3 sampai dengan 7 hari, dan hari 8 sampai dengan 28 hari.
85 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.11 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
98.3
Kota Jambi
108.5
Sungai Penuh
100
Tanjab Barat
99.9
Sarolangun
99.4
Tebo
98.3
Batang hari
97.6
Muaro Jambi
96.4
Tanjab Timur
96.1
Bungo
95.1
Kerinci
93.4
Merangin
91.4 80
85
90
95
100
105
110
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Berdasarkan target capaian pelayanan kesehatan bayi menurut laporan rutin tahun 2012 yaitu cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) yang sebesar 94,5 %, sedangkan pada tahun 2013 cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) yang sebesar 98,3 % sementara itu Provinsi Jambi sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 94 %. Gambar 4.11 memperlihatkan kunjungan neonatal pertama (KN1) per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Dari hasil laporan masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi Jambi hampir rata-rata kabupaten/ kota telah mencapai target. Untuk cakupan KN1 tertinggi adalah Kota Jambi mencapai 108,5 %. Sedangkan untuk kabupaten/ kota yang terendah adalah Kota Jambi dan Kabupaten Merangin yaitu sebesar 91,4 %. 86 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi berumur 29 hari sampai dengan 11 bulan disarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun dirumah, posyandu, tempat penititipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu pada umur 29 hari sampai dengan 3 bulan, satu kali pada umur 3 s/d 6 bulan, 1 kali pada umur 6 s/d 9 bulan, dan satu kali pada umur 9 s/d 11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1 s/d 3, Polio 1 s/d 4, dan Campak), indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyedian pelayanan kesehatan. Gambar 4.12 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi Tebo Kota Jambi Muaro Jambi Bungo Tanjab Timur Sarolangun Sungai Penuh Merangin Tanjab Barat Kerinci Batang hari
92.4 99.3 98.2 96.9 94.6 93.2 92.8 92 91.5 89.4 78.4 77 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang Yankes, 2013
87 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan bayi adalah 89,48 %, kemudian pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan bayi adalah 91,22 %, pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan bayi di Provinsi Jambi yaitu sebesar 90,0 % sedangkan pada tahun 2013 akupan cpelayanan kesehatan bayi adalah 92,4 % sementara target yang ditetapkan Provinsi Jambi yaitu sebesar 85 %. Terdapat 3 Kabupaten/ kota yang mencapai target provinsi yaitu ; paling tinggi adalah Kabupaten Tebo dengan capaian 99,3 % diikuti oleh Kota Jambi dengan capaian
sebesar 98,2 %. Sedangkan kabupaten/ kota yang
belum mencapai target provinsi adalah paling rendah adalah Kabupaten Batanghari dengan capaian 77 %.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita Balita merupakan anak usia 1 - 4 tahun, pelayanan kesehatan pada anak balita, meliputi ; pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala; penyuluhan pada orang tua ( Kebersihan anak, Perawatan gigi, Perbaikan gizi/ pola pemberian makan anak, Kesehatan lingkungan, Pendidikan seksual dimulai sejak balita atau sejak anak mengenali identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan,
Perawatan anak sakit, dan Jauhkan anak dari
bahaya); Cara menstimulasi perkembangan anak; Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit; Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalamsetahun; dan Identifikasi
88 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya.
Gambar 4.13 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 77.37
Provinsi Jambi Muaro Jambi
93.32
Sungai Penuh
93.32
Sarolangun
93.16 90.41
Kota Jambi
86.03
Tanjab Barat
83.63
Merangin
83.6
Batang hari
80.25
Tanjab Timur
76.71
Kerinci
58.96
Bungo
38.91
Tebo
0
20
40
60
80
100
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4 Tahun) sebesar 69,3 %, tahun 2011 cakupan sebesar 71,73 %, tahun 2012 cakupan sebesar
72,52 %, sedangkan pada tahun
2013 cakupan kesehatan anak balita adalah 76,1 % hal ini terjadi sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya. Sementara target yang harus dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar 85 % masih belum tercapai. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 89 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
per kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 4.13 dimana kabupaten/ kota yang capaiannya tertinggi adalah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 93,32 %, sedangkan kabupaten paling rendah adalah Kabupaten Tebo yaitu sebesar 38,91 %.
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah Dasar/ Sederajat, serta pelayanan kesehatan pada anak remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil.
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah adalah karies
gigi,
kecacingan,
kelainan
refleksi/
ketajaman
penglihatan dan masalah gizi.
90 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD/ Setingkat Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
93.93
Provinsi Jambi Kota Jambi
100
Sungai Penuh
100
Muaro Jambi
100 99.63
Kerinci Tanjab Timur
98.25
Tebo
98.11
Batanghari
98.4
Bungo
98.4
Sarolangun
94.21
Tanjab Barat
82.55
Merangin
76.29 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Kabupaten/ kota dengan capaian cakupan penjaringan murid SD dan setingkat tertinggi adalah Kota Jambi, Kabupaten Sungai Penuh, dan Kabupaten Muaro Jambi dengan capaian 100 %, sedangkan kabupaten/ kota dengan capaian terendah adalah paling rendah Kabupaten Merangin dengan capaian sebesar 76,29 %.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/ pasangan ini lebih diprioritaskan mengguanakan alat/ cara KB. 91 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tingkat pencapaian keluarga berencana dapat dilihat cakupan peserta KB yang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang digunakan di Provinsi Jambi dapat di lihat pada gambar 4.15.
Gambar 4.15 Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Di Provinsi Jambi Tahun 2011 4
IUD
2 0,2
MOP
0,1 0,7
MOW
0,1 11,5
Implan
6,7 40,8
Suntik
54,7 30,6
Pil
32,2 2,3
Kondom
4,2 9,9
Lainnya
0 0
10
20 Peserta KB Baru
30 40 Peserta KB Aktif
50
60
Sumber : Bidang Yankes, 2011
Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi yang digunakan di Provinsi Jambi yang terbanyak adalah jenis kontrasepsi Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) yaitu Suntik lebih dari 40 %, untuk peserta KB Aktif yang 92 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
mengunkan Suntik yaitu sebesar 40,8 % sedangkan peserta KB Baru sebesar 54,7 %. Jenis kontrasepsi paling sedikit yang digunakan adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu MOP, untuk peserta KB Aktif sebesar 0,2 %, sedangkan peserta KB Baru sebesar 0,1 %.
Proporsi peserta KB Aktif menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013, Provinsi Jambi memiliki capaian peserta KB Aktif
sebesar
85,3%.
Kabupaten
Tanjung
Jabung
Timur
merupakan kabupaten dengan capaian peserta KB Aktif tertinggi (110,7 %) diikuti Kota Sungai Penuh dengan capaian peserta KB Aktif sebesar (97,1 %).
Gambar 4.16 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
85.3
Sarolangun
84.5
Tebo
87.1 110.7
Tanjab Timur Kota Jambi
86
Tanjab Barat
87.6
Merangin
80.8
Batanghari
79.2
Muaro Jambi
81.5 72.5
Kerinci Sungai Penuh
97.1
Bungo
84.3 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang Yankes, 2013
93 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Sebagian besar Kabupaten/kota mendekati angka capaian peserta KB Aktif Provinsi Jambi. Perbedaan persentase capaian tidak terlalu signifikan dimana capaian terendah KB Aktif adalah Kabupaten Kerinci 72,5 % diikuti Kabupaten Batanghari 79,2 %.
Persentase peserta KB Baru menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 terlihat dalam gambar 4.17. Pada tahun 2013 Kabupaten Tebo dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 46,6 %, diikuti Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 34,4 %. Sementara ada 3 Kabupaten/kota dengan capaian persentase peserta
KB
Baru
terendah
yaitu
Kabupaten/kota
Kerinci,Sarolangun dan Sungai Penuh.
Gambar 4.17 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
18.5
Tebo
46.6
Tanjab Timur
34.4
Kota Jambi
28.2
Merangin
27.2
Batanghari
19.5
Muaro Jambi
12.7
Tanjab Barat
7.4
Bungo
6.4
Kerinci
0
Sarolangun
0
Sungai Penuh
0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Sumber : Bidang Yankes, 2013
94 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Typhus, Radang selaput otak, Radang paru-paru, dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atru seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang vatal.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio 95 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah
antibodi,
sehingga
kadar
antibodi
dalam
tubuh
meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus dan Campak.
a. Imunisasi Dasar Pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisai Dasar Lengkap) pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.
Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90 %.
Dalam upaya untuk mencapai target Desa UCI, Kemenkes RI menetapkan kebijakan upaya percepatan dengan Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Immunization (GAIN-UCI) 2010 - 2014 di seluruh desa/kelurahan yang 96 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
dilaksanakan Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat. Untuk tahun 2013 target desa UCI sebesar 95 % belum terlampaui untuk Provinsi Jambi.
Gambar 4.18 Distribusi Desa/ Keluarahan Universal Child Immunizayion (UCI) per Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Tahun 2013 target UCI Desa/Kelurahan yang ditetapkan adalah sebesar 95 % dengan realisasi baru capaian 91,6 %. Permasalahan belum tercapai target adalah adanya penambahan jumlah desa hampir mencapai 10 % dari desa yang ada pada tahun 2012 (dari 1393 pada Tahun 2012 menjadi 1532 desa pada Tahun 2013), serta diantaranya merupakan daerah sulit/ sangat sulit yang memerlukan dukungan sarana dan prasarana serta sumber daya yang memadai. 97 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.19 Persentase Cakupan UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan Dalam Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013 100
94.9
92.1
90 90.7 88.6 85.06
85.88 83.97
80
UCI
70 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Cakupan desa UCI di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2013 berjumlah 1.416 desa/kelurahan dengan persentase cakupan sebesar 92,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2012 cakupan desa uci mengalami peningkatan sebesar 1,4 %. Dari 11 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi dapat dilihat bahwa cakupan desa yang telah UCI untuk tahun 2013 tertinggi adalah di 2 kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Baranghari, dan Muaro Jambi sebesar 100 %, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Kerinci sebesar 81,5 %. b. Imunisasi Pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang
98 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
sistem saraf pusat. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Penderita mengalami kejang otot serta diikuti kesulitan menelan dan bahkan bernafas. Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan.
Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan bantuan dukun bayi dirumah dengan peralatan yang tidak steril. Mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak bersih digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan tradisional atau abu digunakan untuk menutup luka bekas potongan.
Maternal
and
Neonatal
Tetanus
Elimination
(MNTE)
merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil.
Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil adalah melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang 99 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
sistem saraf pusat. Dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/ subkutan dalam.
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT 1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu.
Gambar 4.20 Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
73.4 109.3
Tanjab Barat Sungai Penuh
100.3 90.4
Merangin Tanjab Timur
87.8 87
Bungo Batanghari
78.7 76
Muaro Jambi Kota Jambi
75.2 73.1
Sarolangun Kerinci Tebo -10
26.5 8.9 10
30
50
70
90
110
Sumber : Bidang Yankes, 2013
100 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pada tahun 2013 capaian persentase cakupan TT 2+ Provinsi Jambi sebesar 73,4%. Kabupaten/ kota dengan cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ tertinggi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan capaian sebesar 109,3 %, di ikuti dengan Kota Sungai Penuh sebesar 100,3% dan terendah adalah Kabupaten Tebo yaitu 8,9 %, di ikuti Kabupaten Kerinci 26,5% Gambar 4.20 dan lampiran table 30 memperlihatkan dari 11 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi hanya 5 kabupaten/ kota yang berhasil mencapai cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil > 80 % yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Merangin dan Tanjung Jabung Timur, Bungo Kota Sungai Penuh. Sedangkan kabupaten/ kota dengan capaian 60 – 79 % adalah Kabupaten Sarilangun, Batanghari, Muaro Jambi dan Kota Jambi. Kabupaten kerinci dan Tebo memiliki capaian < 60 %.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat , dan lain-lain.
1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu 101 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/ BOR), ratarata lama hari perawatan (Length of Stay/ LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/ BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/ TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/ GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/ NDR).
Berdasarkan data Bidang Pelayanan Kesehatan, tingkat pelayanan tempat tidur (BOR) di rumah sakit umum di Provinsi Jambi tahun 2011 sebagian besar belum mencapai angka ideal yang diharapkan (yaitu 60-85%). Beberapa rumah sakit pemerintah yang mencapai BOR diatas 60 % yaitu Rumah Sakit Umum Raden Mattaher sebesar 141,7%, Rumah Sakit Bratanata sebesar 94,8 %, Rumah Sakit St. Theresia sebesar &9,6 % dan Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie sebesar 66,0 %. Sedangkan BOR tertinggi adalah Rumah Sakit Umum Raden Mattaher sebesar 141,7 % dan RS Bratanata sebesar 94,8 %.
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode (biasanya satu tahun), berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Pada tahun 2011 BTO rumah sakit belum mencapai angka ideal, yaitu hanya sebesar 25 kali. Padahal 102 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
selama enam tahun sebelumnya BTO di rumah sakit selalu berada pada kisaran 40-50 kali. Tabel 4.1 Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Di Provinsi Jambi Tahun 2013 NO
KODE RS
PROSENTASE INDIKATOR PELAYANAN
NAMA RS BOR
1
1571012
RSUD Raden Mattaher Jambi
2
1571036
3
AVLOS
BTO
TOI
NDR
GDR
RATA-RATA KUNJUNGAN
65.9
5.2
46.7
2.7
36.4
61.4
47
RS Jiwa Provinsi Jambi
67
41,1
2,5
16,53
0
0,001
88
1501012
RSUD Mayjend HA Thalib Kerinci
61
3
84
2
1
4
32
4
1502014
RSUD Kol.Abundjani Bangko
41.8
3.6
52.8
3.9
0.9
2.5
37
5
1503036
RSUD Prof.DR K. Quzwain Sarolangun
31.35
2.96
30.63
6.1
13.75
39.08
0
6
1509013
RSUD H.Hanafie Muaro Bungo
70
4
68
2
1
5
35
7
1502013
RSUD Sulthan Thaha Saifuddin Tebo
35,00
77.84
38,08
6,20
3,13
14,10
8
1504015
RSUD H.Abdoel Madjid Batoe
59.12
3.3
58
2.57
2.7
0.7
0
9
1505016
RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi
26.85
2,95
25,56
10,44
1
5
31
10
1507010
RSUD Daud Arif Kuala Tungkal
45.14
3.06
61.3
3.43
1.37
5.46
12
11
1506011
RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak
28.08
3
36
7
0.7
2.15
5
12
1571158
RSUD H.Abdul Manap Kota Jambi
45.8
3.1
3.4
4.9
9.98
0
0
13
1505027
RSUD Sungai Bahar
5.9
1.8
12.1
28.4
0.7
9
14
1505028
RSUD Sungai Gelam
63,32
3
5,98
1,86
0,33
1,33
2
15
1571034
RS Bhayangkara
37
3,4
40
9
0,36
0,76
5,4
16
1571023
RS dr.Bratanata
74,18
2,17
82,28
0,69
1,2
3,2
76
17
1571045
RS St.Theresia
76,86
3,33
86,14
0,98
0,92
2,05
26
18
1571147
Siloam Hospital
45,42
3,31
51,20
3,89
1,19
2,14
137
19
1571056
RS Budhi Graha
41
4
21
9
4
4
0
20
1571067
RS Mayang Medical Centre
31
3.9
41.4
8.8
0.15
0.01
48
21
1509024
RS Bersaudara Mandiri
0
0
0
0
0
0
22
1571161
RSIA Annisa
77.8
21.2
48.54
0.842
0,305
0,9
0
23
1571159
RS Islam Arafah
55.57
3.24
63.48
2.56
5
11
89
24
1571162-S
RS Kambang
47.52
2,73
5,4
3,33
0,19
0.4
7
25
1571164-S
RS Rimbo Medika
0,45
13,16
18,09
19,35
73.02
0
0
26
1504017-S
RS Royal Prima
17.89
2.49
11.95
11.83
0
1.52
27
1509016-S
RS Central Medika
63.7
58
10
2
0
0
25
28
1571163-S
RS Baiturrahim
76.7
2.57
10.71
31.45
1.33
1.33
2
32,38
34.65
Sumber : Bidang Yankes, 2013
103 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Tabel 4.1 memperlihatkan rata-rata LOS di Provinsi Jambi masingmasing rumah sakit umum selama tahun 2013 yang berkisar antara 0 – 77,84 hari dan belum mencapai angka ideal. Berdasarkan rumah sakit, RSUD Sulthan Thaha Saifuddin Tebo memiliki LOS tertinggi (77,84 hari) dan RS Bersaudara Mandiri memiliki LOS terendah (0 hari).
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Pada tahun 2013 TOI di rumah sakit berkisar antara 0 – 31,45 hari.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2013 angka GDR di rumah sakit Provinsi Jambi berkirar antara 0 – 61,4 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit.
104 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang kerumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. NDR pada tahun 2013 berada pada kisaran 0 – 73,02 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu < 25 per 1.000 pasien keluar.
2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tujuan
penyelenggaraan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan lima tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan
105 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rumah sakit.
Pemerintah pusat telah melaksanakan program Jamkesmas untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu. Berdasarkan ketetapan Menteri Kesehatan RI jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu di Provinsi
Jambi
yang
menjadi
kuota
penjaminan
melalui
Jamkesmas tahun 2013 sebesar 821.557 jiwa sementara masyarakat miskin dan tidak mampu yang ada sebesar 821.554 maka terdapat sisa yang dijamin melalui Jamkesmasda.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 686/Menkes/SK/VI/2010
Tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Jamkesmas, Bahwa Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu diluar kuota Jamkesmas maka pembiayaan kesehatannya menjadi tanggungjawab Pemda setempat (Provinsi dan
Kabupaten/Kota)
dan
mekaniskme
pengelolaannya
seyogyanya mengikuti Jamkesmas.
Provinsi Jambi bersama kabupaten/ kota telah mengembangkan Jamkesmasda tahun 2013 yang mencakup kepesertaan lebih kurang 226.787 jiwa. Kepersertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin di Provinsi Jambi pada tahun 2013, untuk kepesertaan Jamkesmas berjumlah 821.557 maskin dan 226.787 maskin menggunakan Jamkesda. Sedangkan Jumlah masyarakat miskin di Provinsi Jambi 106 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
berdasrkan data tahun 2008 berjumlah 849.016 maskin. Gambaran kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi seperti pada gambar 4.21.
Gambar 4.21 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013 44,124
Kota Jambi
146,154 141,013
16,427
Sarolangun
93,076 93,185
18,431
Muaro Jambi
88,977 88,977
13,607
Kerinci
76,709 81,518
24,359
Tanjab Barat 7,231
Merangin
72,914 72,914 56,648 69,405 69,405
Batanghari 15,938
Tebo
62,282 62,282
14,434
Bungo
60,948 60,948
7,042
Tanjab Timur Sungai Penuh
17,431 17,693
78,763 78,763
54,895 54,859 33,072
Provinsi Jambi 0
20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 Maskin
Jamkesmas
Jamkesda
Sumber : Bidang PKM, 2013
Berdasarkan data tahun 2013 jumlah masyarakat miskin terbanyak berada di Kota Jambi yaitu sebanyak 141.013 maskin, dan paling sedikit adalah Kota Sungai Penuh dengan jumlah 17.693 maskin.
107 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Program perbaikan gizi masyarakat secara umum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan, kesadaran dan keinginan masyarakat dalam mewujudkan kesehatan yang optimal khususnya pada bidang gizi,
terutama
bagi
golongan
rawan
dan
masyarakat
yang
berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota.
Kegiatan pokok Kementerian Kesehatan dalam mengimplementasikan Perbaikan Gizi Masyarakat meliputi, peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi lebih, peningkatan surveillance gizi, dan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi (Perpres, 2007). Adapun sasaran pokok program Perbaikan Gizi Masyarakat yakni menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita, terlaksananya penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin
1.
Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Untuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu hamil pemerintah sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah, dimana 1 tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara dengan 60 mg besi dan 0.25 mg asam folat). Setiap ibu hamil dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu 108 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
tablet setiap hari selama masa kehamilannya dan empat puluh hari setelah melahirkan.
Anemia merupakan salah satu keadaan kurang gizi dengan keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari keadaan normal. Orang yang mempunyai Hb yang rendah, secara fisik belum menunjukkan gejala anemia dan masih terlihat berada dalam keadaan yang relative sehat. Namun makin rendah Hb, menunjukkan makin berat keaadaan anemia yang diderita dan makin rendah pula kemampuan kerja fisiknya.
Gambar 4.22 Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013 Fe1, 96.51
Fe1, 94.98
Fe1, 96.08
100 Fe1, 80 Fe1, 75.67
Fe1, 78.19 Fe3, 90.23
Fe1, 72.87
Fe3, 89.82
Fe3, 91.42
75 Fe3, 70.9
Fe3, 69.93
Fe3, 73.89
Fe3, 64.85
50
25
Fe1
Fe3
0 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Bidang PKM, 2013
Penangulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil 109 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di Provinsi Jambi selama 6 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.22 berikut ini.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 terlihat ada kecendrungan peningkatan baik cakupan Fe1 dan Fe3. Pada tahun 2007 cakupan Fe1 Provinsi Jambi yaitu sebesar 75,67 % sampai dengan tahun 2013 meningkat menjadi 96,08 %. Sedangkan untuk Fe3 di Provinsi Jambi tahun 2007 yaitu sebesar 69,93 % meningkat menjadi 91,42 % pada tahun 2013. Sebaran cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu hamil menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut ini. Gambar 4.23 Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah (Fe3) Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
91.42
Tanjab Barat
96.34
Sungai Penuh
96.22
Muaro Jambi
95
Sarolangun
94.95
Batanghari
94.54
Bungo
93.61
Kerinci
90.39
Kota Jambi
89.95
Tanjab Timur
88.61
Tebo
86.73
Merangin
84.67 78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
Sumber : Bidang PKM, 2013
110 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Kabupaten/ kota dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu sebesar 96,34 %, diikuti oleh Kota Sungai Penuh sebesar 96,22 %. Sedangkan cakupan terendah adalah
Kabupaten
Merangin
sebesar
84,67
%,
diikuti
Kabupaten Tebo sebesar 86,73 %.
2.
Pemberian Kapsul Vitamin A Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan balita (12-59 bulan), dilakukan secara serentak dua kali setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus di posyandu atau puskesmas. Untuk bayi diberikan kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 SI, sedangkan untuk balita kapsul berwarna merah dengan dosis 200.000 SI. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk meningkatkan daya tahan balita terhadap penyakit serta meningkatkan proses penglihatan. Dan juga bertujuan untuk menurunkan angka kematian, dan menghindari masalah kekurangan vitamin A. Kapsul vitamin A dalam dosis tinggi terbukti efektif dalam mengatasi masalah diatas apabila cakupannya tinggi.
Ada berbagai bukti yang menunjukkan peran besar vitamin A dalam menurunkan angka kematian anak. Jadi selain diberikan untuk menghindari kebutaan, maka pemberian vitamin A saat ini juga utamanya dikaitkan dengan masalah kelangsungan hidup anak, berikut kesehatan dan pertumbuhan mereka.
111 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Vitamin A berguna bagi kesehatan mata serta mencegah kebutaan, dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Anak yang mendapatkan cukup vitamin A, tidak akan terlalu parah kondisinya saat ia terkena diare, campak, atau penyakit lain, sehingga penyakit yang menyerang tersebut tidak akan sampai mengancam jiwanya. Sementara itu pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilaksanakan secara terpadu bersama dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Meski demikian, bila ibu nifas belum juga memperoleh kapsul vitamin A, maka vitamin ini masih bisa diberikan diluar pelayanan tersebut. Gambar 4.24 Persentase Bayi, Balita dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
87.7 84.8
Sarolangun Batanghari Muaro Jambi Tanjab Timur Tanjab Barat Bungo Tebo Sungai Penuh Kerinci Kota Jambi Merangin
57.2
0
20
40
60
97.59
100 96.9 98.2 99.94 96.9 97.4 100 98.3 94.5 99.51 92.1 90.3 96.6 87.1 89.1 98.35 88.3 89 95.49 85 85.9 100 85.2 84.8 78.92 84.1 83.6 99.53 81.3 80.5 100 76
80
100
Bufas Balita Bayi
120
Sumber : Bidang PKM, 2013
112 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Pada tahun 2013 di Provinsi Jambi dengan jumlah 11 kabupaten/ kota terdapat 56.520 bayi laki-laki dan perempuan, namun hanya sebanyak 26.951 bayi berumur 6 – 11 bulan yang mendapat vitamin A sehingga persentasenya hanya 47,7% dari total bayi yang ada. Jumlah anak balita laki-laki dan perempuan sebanyak 243.708 dengan anak yang mendapatkan vitamin A 2x sebanyak 181.770, dan persentasenya mencapai 68,14 %. Ada sebanyak 73.128 ibu nifas dan yang mendapat vitamin A adalah 68.967 orang hingga persentasenya mencapai 94,3 %.
3.
Cakupan Konsumsi Garam Beryodium Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan sekumpulan gejala yang muncul akibat kurangnya unsur Iodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama pada tubuh seseorang. Kekurangan Iodium saat ini tidak terbatas hanya pada gondok dan kretinisme, melainkan juga berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dalam arti luas. Mulai dari masalah tumbuh
kembang,
termasuk
perkembangan
otak
yang
menyebabkan terjadinya penurunan potensi tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient = IQ). Pemantauan GAKY dilakukan melalui Ekspresi Yodium dalam Urine (EYU) sebagai cerminan mengenai
asupan
yodium
serta
cajupan
rumah
tangga
mengonsumsi garam beryodium.
113 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Permasalahan mengenai masih rendahnya cakupan konsumsi garam beryodium dimasyarakat disebabkan antara lain, belum optimalnya pemberdayaan masyarakat juga kampanye untuk menkonsumsi garam beryodium, dan ditambah dengan regulasi yang belum memadai. Masalah lain yang juga muncul adalah belum teraturnya pelaksanaan pemantauan garam beryodium dimasyarakat secara terus menerus.
Gambar 4.25 Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi Garam Beryodium Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
97.93
Muaro Jambi
100
Batang Hari
100
Kota Jambi
99.87
Tanjab Barat
99.65
Tanjab Timur
99.4
Bungo
98.28
Sungai Penuh
97.69
Kerinci
97.17 96.1
Sarolangun 79.41
Tebo Merangin 0
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang PKM, 2013
Pada gambar 4.25 dapat dilihat cakupan garam beryodium yang Cukup tinggi untuk tingkat rumah tangga adalah Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari sebesar 100 % dan terendah di 114 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Kabupaten Tebo sebesar 79.41 %, untuk angka Provinsi tahun 2013 adalah sebesar 97.93 % sedangkan tahun 2012 sebesar 99,10 % dan tahun 2011 adalah sebesar 97,80 %.
4.
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
115 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 4.26 Persentase Bayi yang Diberikan ASI Eksklufif Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
64 78.9
Kerinci Sarolangun
75.55
Merangin
75.29
Muaro Jambi
74.76
Batanghari
68.92
Tanjab Timur
66.46
Sungai Penuh
62.91
Kota Jambi
61.31
Tanjab Barat
58.9
Tebo
55.97
Bungo
44.2 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sumber : Bidang PKM, 2013
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jambi Tahun 2013 sebesar 64 %. Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian pemberian ASI Eksklusif Nasional yaitu 80 %. Untuk pemberian ASI Eksklusif tertinggi adalah Kabupaten Kerinci sebesar 78,9 % dan yang terendah adalah Kabupaten Bungo sebesar 44,2 %.
5.
Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, 116 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang.
Gambar 4.27 Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang di Posyandu (D/S) Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 72.7
Provinsi Jambi Sarolangun
98.7
Batanghari
87.16
Tanjab Barat
85.29
Sungai Penuh
84.22
Muaro Jambi
83.99
Tanjab Timur
79.86
Bungo
75.64
Kerinci
74.96
Merangin
63.86
Tebo
61.22
Kota Jambi
50.09 0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Bidang PKM, 2013
Berdasarkan laporan dari kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 72,7 %. Cakupan penimbangan balita di posyandu menurut kabupaten/ kota tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 4.27.
Masalah yang berhubungan dengan kunjungan posyandu antara lain:
dana
operasional
serta
sarana
prasarana
untuk
menggerakkan kegiatan posyandu; tingkat pengetahuan kader 117 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
berikut kecakapan petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling; tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat posyandu; dan pelaksanaan pembinaan kader.
D. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Bisa dikatakan bahwa ada dua kategori bencana di Indonesia yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industri, tumpahan minyak dilaut; sementara bencana alam terjadi sebagai akibat dari aktivitas lapisan/ kerak bumi/ fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin ribut yang kejadiannya sulit diprediksi.
Kejadian bencana umumnya mempunyai dampak yang merugikan, seperti rusak/ hancurnya sarana dan prasarana fisik maupun permukiman, terhambatnya roda perekonomian bahkan jatuhnya korban jiwa baik cedera maupun meninggal dunia, serta arus pengungsian penduduk. Kejadian bencaba ada yang dapat dicegah namun ada pula yang tidak mungkin dihilangkan sama sekali, dengan kata lain, hanya pengurangan dampak yang dapat dilakukan. Semakin berkurangnya dampak bencana, semakin kecil pula risiko krisis kesehatan yang akan muncul.
Berdasarkan data kejadian bencana yang ada di Provinsi Jambi terdapat 8 (delapan) jenis bencana, antara lain sebagai berikut : 118 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jenis dan Ancaman Bencana yang ada di Provinsi Jambi 1. Banjir / Banjir Bandang 2. Kebakaran (Lahan, Hutan, Rumah) 3. Angin Putting Beliung (Angin Kencang) 4. Longsor 5. Konflik 6. Gempa Bumi 7. Letusan Gunung 8. Kabut Asap Sumber: BPBD Prov. Jambi 2011
Berdasarkan persentase bencana yang terjadi pada tahun 2013 adalah seperti grafik 1.5 dibawah ini. Banjir merupakan bencana tersering yang terjadi di Provinsi Jambi, yang diikuti dengan kebakaran rumah, kabut asap, dan kebakaran lahan.
Gambar 4.27 Persentase Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Provinsi Jambi Tahun 2010 s/d 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
119 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Tabel 4.2 Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2010 – 2013
No
Kejadian Bencana
1. Banjir 2. Kebakaran Rumah 3. Kabut Asap 4. Kebakaran Lahan 5. Puting Beliung 6. Tanah Longsor 7. Banjir Bandang Jumlah
Tahun 2010
2011
8 kali -
3 kali 3 kali 1 kali 1 kali 1 kali 9 kali
1 kali 1 kali 10 kali
Total Kumu 2012 2013 latif 8 kali 16 kali 2 kali 5 kali 10 kali 6 kali 9 kali 6 kali 7 kali 2 kali 3 kali 6 kali 1 kali 1 kali 3 kali 2 kali 15 kali 17 kali 51 kali
Sumber : Bidang P2PL, 2013
***
120 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
S
umber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan
harapan bisa memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya kesehatan diulas dengan memaparkan gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan yang disajikan meliputi: puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga kesehatan.
1. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa dikenal dengan Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi
sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan
masyarakat;
3)
pusat
pelayanan
kesehatan
masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2012 jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sudah mencapai 178 unit, yang saat dirinci akan menunjukkan bahwa jumlah puskesmas perawatan sebanyak 72 unit, sementara puskesmas non perawatan sendiri berjumlah 106 unit. Tahun 2013 jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sudah sebanyak 182 unit, dengan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 75 unit dan puskesmas nonperawatan sebanyak 107 unit.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap masyarakat diwilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa puskesmas keliling dan puskesmas pembantu. Untuk mengetahui rasio puskesmas terhadap penduduk dari tahun 2005 s/d tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini.
122 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 5.1 Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013
Per 100.000 Penduduk
10 8 6
5.12
5.22
5.4
5.67
5.75
5.56
5.49
5.45
5.5
4 2 Rasio Pusk 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Salah
satu
indikator
yang
digunakan
untuk
mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Pada kurun waktu 2005 s/d 2013 rasio puskemas per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi adalah dari 5,12 menjadi 5,50 per 100.000 penduduk. Di tahun 2012 jumlah puskesmas keliling di Provinsi Jambi sebanyak 282 unit, dengan jumlah puskesmas pembantu mencapai 1,101 unit, sehingga total jumlah puskesmas keliling dan puskesmas pembantu di Provinsi Jambi adalah berjumlah 1,383 unit. Rasio puskesmas
123 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi pada tahun 2013 sudah mencapai angka 5,5 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.2 Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/ kota menunjukkan bahwa rasio tertinggi pada tahun 2013 adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 8,01 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio terkecil adalah Kota Jambi yaitu sebesar 3,51 per 100.000 penduduk.
124 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
2. Rumah Sakit Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain merupakan upaya promotif dan preventif, juga meliputi pembangunan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam lingkup kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Tahun 2012 Provinsi Jambi sudah memiliki rumah sakit sebanyak 24 unit, dengan rincian yaitu; rumah sakit umum (RSU) sebanyak 22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. Dari 24 unit rumah sakit di Provinsi Jambi terdiri dari rumah sakit umum (RSU) sebanyak 22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di Provinsi Jambi sudah sebanyak 30 unit, dengan rumah sakit umum (RSU) berjumlah 28 unit dan 2 unit rumah sakit khusus (RSK). Ke 30 rumah sakit tersebut tidak hanya dikelola oleh Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten/ Kota, tapi juga TNI/ POLRI, serta sektor swasta
125 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 5.3 Persentase Kepemilikan Rumah Sakit di Provinsi Jambi Tahun 2013
Pemerintah, 46%
Swasta, 47% TNI/ Polri, 7%
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Jumlah tempat tidur pada suatu rumah sakit dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan rumah sakit dimaksud dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Di Provinsi Jambi tahun 2013 jumlah tempat tidur berjumlah sebanyak 3.159 tempat tidur. Adapun jumlah tempat tidur tahun 2013 terbanyak masih dimiliki oleh RSU Raden Mattaher Jambi dengan 365 tempat tidur diikuti oleh Rumah Sakit Jiwa dengan 270 tempat tidur. Sedangkan jumlah tempat tidur paling sedikit terdapat di Rumah Sakit Bersalin Puri Medika dengan hanya 11 tempat tidur.
3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk dengan melibatkan masyarakat sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Pendekatan dimaksud bisa dilihat dalam pengembangan sarana Upaya 126 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM antara lain terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa (POD).
Salah satu jenis UKBM yang sudah lama dikembangkan dan sangat dikenal baik oleh masyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi
empat tingkatan
yakni, Posyandu
Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
Di tahun 2012 Provinsi Jambi terdapat 3.313 Posyandu aktif, dimana angka tersebut didapat dari penjumlahan semua posyandu aktif di Provinsi Jambi yaitu 471 Posyandu Pratama, 1470 Posyandu Madya, 1.076 Posyandu Purnama, dan 336 Posyandu Mandiri. Sedangkan pada tahun 2013 terdapat 3.332 posyandu di Provinsi Jambi dengan rincian sebagai berikut; 459 Posyandu Pratama, 1474 Posyandu Madya, 1098 Posyandu Purnama, dan 301 Posyandu Mandiri.
127 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jumlah Posyandu Pratama di tahun 2012 berkurang di tahun 2013, yakni dari 471 menjadi 459 posyandu, begitu juga dengan jumlah Posyandu Mandiri tahun 2012 dan 2013, dari 336 menjadi 301 posyandu. Namun demikian 1470 Posyandu Madya di tahun 2012 meningkat menjadi 1474 posyandu di tahun 2013, dan 1076 Posyandu Purnama di tahun 2012 bertambah menjadi 1098 posyandu pada tahun 2013. Informasi selengkapnya mengenai keadaan posyandu di tiap kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.4 Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
41.99 62.8
Batanghari Sarolangun
50.3
Tanjab Timur
47.81
Muaro Jambi
46.7
Tanjab Barat
46.39
Kota Jambi
45.03
Tebo
40
Merangin
37.34 36.33
Kerinci Bungo
13.45
Sungai Penuh
5.19 0
10
20
30
40
50
60
70
Sumber : Bidang PKM, 2013
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk didesa sebagai upaya untuk mempermudah akses 128 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya),
penanganan
kegawatdaruratan
kesehatan
dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Poskesdes merupakan salah satu indikator sebuah desa untuk disebut desa siaga. Untuk tahun 2012 jumlah Poskesdes di Provinsi Jambi adalah 570, dengan jumlah Desa Siaga sebanyak 1.329 desa dan Desa Siaga Aktif sebanyak 655 desa. Di tahun 2013 Provinsi Jambi sudah memiliki 614 Poskesdes dan 1.548 Desa Siaga.
4. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementrian Kesehatan merupakan institusi dari sektor pemerintah yang berperan didalam penyedian tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam penyelenggaraan tenaga kesehatan jenjang pendidikan menengah dan Diploma (D-III) yang berada dibawah pembinaan
Kementrian
Kesehatan
dikelompokkan
dalam 129
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Politeknik Kesehatan (milik Kemenkes) dan Non Poltekkes (milik swasta,TNI/ POLRI dan Pemda). Pada tahun 2013 dan 2012 jumlah institusi Diknakes di Provinsi Jambi sebanyak 16 institusi, yang terdiri dari 4 jurusan/ program studi di Poltekes dan 12 institusi Non poltekkes.
Gambar 5.5 Jumlah Program Studi Pada Institusi Poltekes dan Non Poltekes Di Provinsi Jambi tahun 2013 8 7
Poltekes
Non Poltekes
6 6
4
2 1
1
1
1
1
1
0 Keperawatan
Kebidanan
Kesling
Kesehatan Gigi
Analis Kes
Farmasi
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Gambar menunjukkan jumlah program pada institusi Diknakes non poltekkes; untuk prodi keperawatan terdiri dari keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi.
130 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
b. Akreditasi Institusi Dengan banyaknya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada saat ini, Kementrian Kesehatan berusaha melakukan upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Akreditasi merupakan salah satu upaya pembinaan yang dilakukan terhadap institusiinstitusi pendidikan kesehatan yang ada, selain itu juga untuk melihat kualitas dari masing-masing institusi.
Akreditasi dilaksanakan bagi institusi yang telah menjalankan perkuliahan sampai dengan semester V (lima), dan institusi lama yang telah habis masa berlaku akreditasinya. Pada tahun 2007 , institusi Diknakes milik Kemenkes mengalami perubahan status kelembagaan dari Akdemi menjadi Poltekkes. Untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada Poltekkes, mulai tahun 2004 Pusdiknakes melakukan akreditasi terhadap jurusan / program studi poltekkes yang ada.
B. TENAGA KESEHATAN Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Pada 2011 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam 131 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
wilayah administratif Provinsi Jambi berjumlah : 12.499 orang, terdiri dari 10.087 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan 2.412 orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-kesehatan.
Untuk tahun 2012 jumlah
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah administratif Provinsi Jambi adalah : 14.419 orang, terdiri dari 11.729 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan 2.690 orang memiliki latar belakang pendidikan formal nonkesehatan.
Sedangkan pada tahun 2013 jumlah Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah administratif Provinsi Jambi adalah : 14.337 orang, terdiri dari 11.863 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan 2.474 orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-kesehatan. Gambar 5.6 Proporsi SDM Kesehatan Menurut Latar Belakang Pendidikan Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Non Kesehatan, 17.26% Kesehatan, 82.74%
Sumber : Bidang Evdal, 2013
132 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan
yang bertugas di sarana
pelayanan kesehatan dimasyarakat. Menurut pendataan Bidang Evaluasi dan Pengendalian, jumlah tenaga medis di Kabupaten/ Kota dan Provinsi Jambi tahun 2013 sebanyak 1.121 orang terdiri dari dokter spesialis sebanyak 293 orang, dokter umum sebanyak 664 dan dokter gigi sebanyak 164 orang.
Rasio dokter umum
terhadap 100.000 penduduk adalah sebesar 16,2 per 100.000 penduduk di kabupaten/ kota. Tahun 2013 dokter spesialis berjumlah 312 orang dengan rasio sebesar 9,43 per 100.000 penduduk di kabupaten/ Kota. Rasio dokter gigi tahun 2013 adalah sebesar 4,53 per 100.0000 penduduk.
Adapun Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk menurut kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 5.7
133 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 5.7 Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk Di Provinsi Jambi Tahun 2013 Provinsi Jambi
20.07
Kota Jambi
47.25
Kerinci
26.19
Muaro Jambi
18.85
Batanghari
16.67
Sarolangun
14.58 13.67
Tanjab Timur Sungai Penuh
12.95
Bungo
12.73
Merangin
11.16
Tanjab Barat
9.88
Tebo
9.02 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Pada tahun 2013 jumlah dokter umum yang ada diPuskesmas per kabupaten/ kota berjumlah sebanyak 664 orang. Apabila dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap 100.000 penduduk yang ada di Kabupaten Kota tertinggi adalah di Kota Jambi (47,25 per 100.000 penduduk), sedangkan yang terendah adalah di Kabupaten Tebo (9,02 per 100.000 penduduk). Adapun rasio dokter umum untuk Provinsi Jambi sebesar 20,07 per 100.000 penduduk.
134 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Jumlah tenaga dokter gigi dipuskesmas di kabupaten/kota pada tahun 2013 sebanyak 164 orang dengan rasio sebesar 4,96 per 100.000 penduduk. Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi adalah Kota Jambi dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk, sedangkan terendah adalah Kabupaten Sarolangun dengan rasio 2,99 per 100.000 penduduk.
Terdapat 3.433 bidan dikabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi pada tahun 2013 dengan rasio sebesar 103,75 per 100.000 penduduk. Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat pada Kabupaten Kerinci dengan rasio 155,43 per 100.000 penduduk dan yang terendah adalah Kota Sungai Penuh
dengan rasio 44,72 per
100.000 penduduk.
Sementara itu jumlah perawat di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 4.405 orang dengan rasio sebesar 133,12 terhadap 100.000 penduduk, Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat pada Kota Jambi dengan rasio 315,46 per 100.000 penduduk dan yang terendah adalah Kabupaten Kerinci dengan rasio 55,75 per 100.000 penduduk. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel 74 s/d 78.
2. Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Jambi terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan 135 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
dan non pelayanan) diprovinsi dan kabupaten/ kota, dengan status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/ POLRI dan swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan unit pelaksana teknis (UPT), Dinas Kabupaten/Kota dan UPT, rumah sakit/ Poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan TNI/ POLRI.
Dari data yang diterima tahun 2012 terdapat sebanyak 14.419 orang bekerja pada sector kesehatan yang terdiri dari 11.729 orang tenaga kesehatan dan 2.690 orang tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari 1.330 orang tenaga medis, 4.753 orang tenaga keperawatan, 2.876 orang tenaga bidan, 726 orang tenaga kefarmasian, 721 orang tenaga kesehatan masyarakat, 232 orang tenaga gizi, 70 orang tenaga keterapian fisik, 566 orang keteknisan medis. Sementara itu tahun 2013 terdapat sebanyak 14.337 orang bekerja pada sektor kesehatan yang terdiri dari 11.863 orang tenaga kesehatan dan 2.474 orang tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari 1.121 orang tenaga medis, 4.748 orang tenaga keperawatan, 3.433 orang tenaga bidan, 664 orang tenaga kefarmasian, 1.066 orang tenaga kesehatan masyarakat, 234 orang tenaga gizi, 61 orang tenaga keterapian fisik, 536 orang keteknisan medis.
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber 136 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
daya manusia yang dimiliki, terutama ketersedian tenaga kesehatan. Pada tahun 2011 terdapat 5.684 orang yang bertugas di puskesmas dengan rincian 5.382 orang tenaga kesehatan dan 302 orang tenaga non kesehatan. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang bertugas di puskesmas sebanyak 300 orang, bila dibandingkan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya (172 puskesmas) dengan jumlah dokter, maka
rasio
dokter umum
adalah 1,7 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 86 orang, bila dibandingkan dengan seluruh puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas memiliki dokter gigi.
Rasio dokter gigi
terhadap puskesmas yaitu 0,5 per puskesmas.
Tahun 2012 terdapat 6.666 orang yang bertugas di puskesmas dengan rincian 6.308 orang tenaga kesehatan dan 358 orang tenaga non kesehatan. Dari keseluruhan jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang bertugas di puskesmas sebanyak 328 orang, yang jika dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya (174 puskesmas) dengan jumlah dokter, maka rasio dokter umum adalah 1,88 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di Puskesmas tahun 2012 sebanyak 108 orang, bila dibandingkan dengan seluruh puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum seluruh puskesmas memiliki dokter gigi.
Rasio dokter gigi
terhadap puskesmas yaitu 0,62 per puskesmas.
137 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan
pembangunan
kesehatan
adalah
pembiayaan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari masyarakat. 1. Anggaran Kesehatan Provinsi Anggaran Kesehatan APBD Provinsi Jambi dibagi berdasarkan program/ kegiatan kesehatan yang terdiridari Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa. Program/ kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat diberikan pada Dinas Kesehatan. Sedangkan program/ kegiatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif diberikan pada Rumah Sakit.
Tabel 5.1 Alokasi Anggaran Kesehatan Sumber Dana APBD dan APBN Provinsi Jambi Tahun 2013 No 1. 2. a. b. c.
Sumber Dana Total APBN Provinsi Total APBD Provinsi APBD Dinkes Provinsi APBD RSU Provinsi APBD RSJ Provinsi Jumlah Dana Kesehatan
Alokasi Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
424.944.630.411. 255.339.786.631. 43.361.599.523. 175.929.629.448. 36.048.557.660. 682.284.417.042.
Sumber : Subbag Program & Evdal Prov. Jambi, 2013 dan Official Website Prov Jambi
Untuk tahun 2013 dana yang tersedia berjumlah sebesar Rp. 682.284.417.042. yang terdiri dari dana APBN sebesar 138 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Rp. 424.944.630.411 dan APBD sebesar Rp. 255.339.786.631. Selain anggaran bersumber dari APBD Provinsi, anggaran kesehatan juga bersumber dari APBN dalam bentuk dana dekonsentrasi, DAK, dan BOK. Informasi selengkapnya tentang alokasi anggaran kesehatan di Provinsi Jambi tahun 2013 terdapat pada lampiran tabel 82 .
Gambar 5.8 Alokasi Anggaran Kesehatan Di Provinsi Jambi Tahun 2013 APBN, 62.47%
APBD Prov, 37.53%
Sumber ; Bidang Evdal, 2013 dan Official Website Prov Jambi
2. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Menurut data tahun 2012 hanya 42 % penduduk yang tercakup oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Persentase penduduk yang memiliki jaminan pembiayaan oleh program jaminan pembiayaan/ asuransi disajikan pada gambar 5.9 menurut sumber pembiayaan sampai tahun 2012. 139 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 5.9 Persentase Yang Dilindungi Jaminan Kesehatan Masyarakat/ Asuransi Kesehatan Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Jamkesda Jamsostek 3.86%
Mandiri 3.21%
3.80%
Askes 19.96% TNI 0.88%
Polri 0.83% PBI 67.46%
Askes
TNI
Polri
Jamsostek
Jamkesda
Mandiri
PBI
Sumber ; Bidang PKM, 2013
Pada tahun 2012 terdapat 178 unit Puskesmas di Provinsi Jambi melayani Jamkesmas. Untuk pelayanan kesehatan rujukan tersedia 12
Rumah
Sakit
yang
persentase terbesarnya
merupakan rumah sakit umum dan khusus milik pemerintah sebanyak 26.130 orang rawat jalan dan 8.741 rawat inap secara keseluruhan peserta jamkesmas dilayani oleh rumah sakit pemerintah. Gambar 5.10 menunjukkan cakupan pemberi
140 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
pelayanan kesehatan rujukan peserta jamkesmas di Provinsi Jambi tahun 2012. Gambar 5.10 Cakupan Layanan Kesehatan Rujukan Rawat Inap dan Rawat Jalan Peserta Jamkesmas Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2012 1
Provinsi Jambi Sungai Penuh Batanghari Merangin Kota Jambi Bungo Tebo Tanjab Barat Tanjab Timur Muaro Jambi Sarolangun Kerinci
3,33
0 0 0,7
1,14 1,3 1,3 1,7 1,55
0,2
4,33
1,9
0,55 0,9
0,3
2,86
0,81
0,3 0,31
R Inap R Jalan
1,6 1,62 2,1
0
1
3,22
2
3
4
5
Sumber : Bidang PKM, 2013
Sementara di tahun 2012 terdapat sekitar 42% penduduk yang tercakup oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Data mengenai persentase penduduk
yang
memiliki
jaminan
pembiayaan/ asuransi kesehatan menurut kabupaten/ kota untuk tahun 2012 terdapat pada Lampiran tabel 55.
Peserta
Jamkesmas
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
komprehensif dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di
141 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit. Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin dan hampir miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan dan beberapa pemerintah daerah telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis di puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Jumlah penduduk yang di tanggung oleh program Jamkesmas pada tahun 2011 sebanyak 784.842 jiwa. Untuk tahun 2012 Jumlah penduduk yang ditanggung oleh program Jamkesmas berjumlah 785.224 dan terjadi peningkatan sebesar 0,05 % (382 jiwa).
***
142 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
BAB VI PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL A. KEPENDUDUKAN
B
eberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka
pembangunan nasional, antara lain adalah ; Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan
pusat
dari
seluruh
kebijaksanaan
dan
program
pembangunan yang dilakukan. Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan. Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan.
Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi
dinamika
pembangunan
yang
dilakukan
oleh
pemerintah. Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk
yang
memadai
akan
merupakan
pendorong
bagi
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan.
Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang. Karena dampaknya baru terasa dalam jangka waktu yang panjang, sering kali peranan penting penduduk
dalam pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberpa ahli kesehatan memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang selama 25 tahun kedepan atau satu genarasi.
Gambar 6.1 Jumlah Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2013
Sumber : Kemkes RI, 2013
144 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Hasil estimasi jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 248.422.956 jiwa, yang terdiri atas jumlah penduduk laki-laki sebesar 125.058.484 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 123.364.472 jiwa. Jumlah penduduk di Indonesia meningkat dengan relatif cepat. Diperlukan kebijakan untuk mengatur atau membatasi jumlah kelahiran agar kelahiran dapat dikendalikan dan kesejahteraan penduduk makin meningkat. Rasio jenis kelamin pada tahun 2013 sebesar 101. Angka ini berarti bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan. Sedangkan penduduk Provinsi Jambi berjumlah 3.329.887 jiwa, dengan 1.701.091 jiwa laki-laki dan 1.628.796 jiwa perempuan.
Berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebesar 45.472.830, Jawa Timur sebesar 38.268.825 dan Jawa Tengah sebesar 32.684.579. Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Provinsi Papua Barat dengan jumlah penduduk sebesar 846.711, Gorontalo sebesar 1.110.294 dan Maluku Utara sebesar 1.114.917.
1. Laju Pertumbuhan Penduduk Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah dimasa yang akan dating. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk disegenap bidang kehidupan termasuk bidang kesehatan. Indikator tersebut biasa dikenal dengan laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan 145 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
penduduk dipengaruhi 3 faktor, yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat dilihat pada gambar 6.2 berikut.
Gambar 6.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Per Provinsi di Indonesia Tahun 1990 - 2000 Riau Papua Banten Sulawesi Tenggara Kalimantan Tengah Bengkulu Kalimantan Timur Sulawesi Tengah Sumatera Selatan Kalimantan Barat Jawa Barat Jambi Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Gorontalo Sulawesi Selatan Nanggroe Aceh Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sumatera Utara Bali Lampung Kep. Bangka Belitung Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Sumatera Barat Maluku Utara DKI Jakarta Maluku
4.35 3.22 3.21 3.15 2.99 2.97 2.81 2.57 2.39 2.29 2.03 1.84 1.82 1.64 1.59 1.49 1.46 1.45 1.33 1.32 1.31 1.17 0.97 0.94 0.72 0.7 0.63 0.48 0.17 0.08 0
1
2
3
4
5
Sumber : BPS Pusat, 2010
Laju pertumbuhan penduduk secara Nasional pada periode tahun 1990 – 2000 adalah sebesar 1,49. Pada gambar 6.2 dapat dilihat bahwa Provinsi dengan laju pertumbuhan penduduknya yang tinggi 146 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
hádala Provinsi Riau dengan pertumbuhan 4,35, sedangkan paling kecil ádalah Provinsi Maluku dengan pertumbuhan 0,08. Sedangkan untuk Provinsi Jambi masih berada ditengah dengan pertumbuhan 1,84.
2. Penduduk Menurut Kelompok Umur Distribusi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat kita lihat pada piramida penduduk tahun 2012 seperti pada gambar 6.3. Indikator tentang struktur umur penduduk bermanfaat untuk mengetahui piramida penduduk yang memberikan gambaran jumlah penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan penduduk usia belum dan tidak produktif lagi, maka beban tanggungan penduduk produktif di suatu wilayah akan besar. Gambar 6.3 Jumlah Penduduk dan Anka Beban tanggungan Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Produktif dan Non Produktif di Indonesia Tahun 2013
Sumber : Kemkes RI, 2013
147 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa banyak penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban tanggungan (Dependency Ratio). Dependency Ratio Nasional tahun 2013 sebesar 51,3 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang terdiri dari 29 orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5 orang penduduk berumur lebih dari 65 tahun. 3. Indeks Pembangunan Manusia Human Development Index (HDI) merupakan suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang pembangunan manusia, yaitu panjang umur, dan menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik (diukur dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan memiliki standar hidup yang layak (diukur dari penghasilan/ pengeluaran riil perkapita).
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi oleh perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya
kemajuan
yang
dicapai
Provinsi
Jambi
dalam
pembangunan manusia tidak terlalu signifikan. Angka IPM Provinsi Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya mengalami sedikit peningkatan dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45 pada tahun 2009. 148 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Sedangkan IPM Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah 69,57 pada tahun 2005 menjadi 71,76 pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 72,27. Dilihat dari peringkat rangking Provinsi Jambi pada tahun 2005 berada pada angka 70,95, kemudian naik menjadi 72,45 pada tahun 2009 dan 2010 naik lagi menjadi ke 72,74.
Namun demikian berdasarkan data angka Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen Menurut Provinsi Tahun 2011 – 2013 dari Badan Pusat Statistik 2014, terdapat peningkatan angka IPM tahun 2012 dimana angka IPM nasional adalah 73,29, maka angka IPM Provinsi Jambi adalah sebesar 73,78. Sedangkan pada tahun 2013 IPM Provinsi Jambi naik menjadi 74,35.
Gambar 6.4 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi Tahun 2009 s/d 2013 80 75
72.45
72.74
73.18
73.78
74.35
70 65 60 55 50 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : BPS Pusat, 2013
149 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
B. DERAJAT KESEHATAN Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasa digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun nasional. Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan angka kematian bayi. Gambar 6.5 Estimasi Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012 80
JAMBI
74 68
70
68.3
NASIONA L
60.2 57
60 50
46 35
40 30
34
39 34
32
29 32
26
20 10 0 1991
1994
1997
2003
2007
2010*
2012
Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012 2010* Hasil Sensus Penduduk 2010
Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada tahun 1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran
hidup.
Angka
Kematian
Bayi
di
Provinsi
Jambi
menunjukkan kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di Provinsi Jambi sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada 150 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
tahun 2007 AKB Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi Jambi pada tahun 2007 masih berada di atas angka nasional. Pada tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 AKB Provinsi jambi masih diatas angka Nasional yaitu 29 per 1.000 kelahiran hidup, dan nasional 26 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan berdasarkan SDKI 2012 AKB Provinsi Jambi masih diatas angka Nasional yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan nasional 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Millenium Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20. Secara nasional hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di Indonesia. Pada tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2002 AKABA adalah 46 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 AKABA nasional adalah 44 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012 AKABA adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup.
151 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
AKABA Per 1.000 Kelahiran Hidup
Gambar 6.6 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012 120 100 80
JAMBI INDONESIA
102 87.5 97
62.4
81
51
60
47 40
58
40
46
44
36
20 0 1991
1994
1997
2002/2003
2007
2012
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Hasil
SDKI
2007
AKI
secara
nasional
menunjukkan
kecenderungan menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan penurunan AKI secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per 100.000 kelahiran hidup.
152 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
Gambar 6.7 Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup) di Indonesia Tahun 1994 -2012 450 390
AKI Per 100.000 KH
400
359
334
350
307
300 228
250 200 150 100 50 0 1994
1997
2002
2007
2012
Sumber : BPS, 2008
C. UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
dan
menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu 153 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal (cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
***
154 Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI 2013
TABEL LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI 2014
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/ KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
LUAS WILAYAH (km 2) 3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
7
8
9
KEPADATAN PENDUDUK per km 2 10
3,355.27 7,679.00 6,184.00 5,804.00 5,326.00 5,445.00 4,649.85 6,461.00 4,659.00 205.43 391.50
263 207 152 107 150 80 114 109 144 3 35
24 10 6 7 3 13 20 3 10 59 34
287 217 158 114 153 93 134 112 154 62 69
236,762 358,530 267,549 258,016 376,619 212,218 293,446 321,641 329,934 569,331 84,965
68,781 71,706 64,664 63,052 94,544 52,807 75,907 79,762 80,825 135,483 22,274
3.44 5.00 4.14 4.09 3.98 4.02 3.87 4.03 4.08 4.20 3.81
70.56 46.69 43.26 44.45 70.71 38.97 63.11 49.78 70.82 2,771.41 217.02
50,160.1
1364
189
1553
3,309,011
809,805
4.09
65.97
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
174,756 170,118 161,406 149,054 147,647 154,439 152,263 137,299 116,128 96,557 77,955 58,334 38,568 23,992 17,921 16,359
JUMLAH
1,692,796
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
167,265 160,911 152,795 144,849 147,355 153,958 146,919 118,427 108,914 90,024 71,820 51,373 35,180 25,549 19,714 21,162
342,021 331,029 314,201 293,903 295,002 308,397 299,182 255,726 225,042 186,581 149,775 109,707 73,748 49,541 37,635 37,521
104.48 105.72 105.64 102.90 100.20 100.31 103.64 115.94 106.62 107.26 108.54 113.55 109.63 93.91 90.90 77.30
1,616,215
3,309,011
104.74 50.61
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
b. SD/MI c. SMP/ MTs d. SMA/ MA e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II g. AKADEMI/DIPLOMA III h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
Sumber: …………… (sebutkan)
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
LAKI-LAKI HIDUP
1
2
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
4
5
6
7
8
9
18
2,194
11
2,205
2,243
9
2,252
4,437
20
4,457
2
MERANGIN
22
3,835
50
3,885
3,676
18
3,694
7,511
68
7,579
3
SAROLANGUN
13
2,798
18
2,816
2,576
8
2,584
5,374
26
5,400
4
BATANGHARI
17
2,677
30
2,707
2,540
25
2,565
5,217
55
5,272
5
MUARO JAMBI
19
4,191
15
4,206
4,064
16
4,080
8,255
31
8,286
6
TANJAB TIMUR
17
1,950
12
1,962
1,885
13
1,898
3,835
25
3,860
7
TANJAB BARAT
16
3,481
9
3,490
3,226
9
3,235
6,707
18
6,725
8
TEBO
16
3,387
13
3,400
3,218
9
3,227
6,605
22
6,627
9
BUNGO
18
3,231
20
3,251
3,200
20
3,220
6,431
40
6,471
10 KOTA JAMBI
20
6,869
19
6,888
6,723
1
6,724
13,592
20
13,612
6
882
5
887
932
3
935
1,814
8
1,822
182 35,495
202
35,697
34,283
131
34,414
69,778
333
70,111
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
5.7
3.8
Sumber: ………. (sebutkan) Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
11
HIDUP + MATI
KERINCI
JUMLAH (KAB/KOTA)
10
MATI
1
11 KOTA SUNGAI PENUH
3
MATI
PEREMPUAN
4.7
12
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS 3
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
19 49 13 11 17 6 9 10 13 19
3 11 2 3 2 3 10 3 5 1
0 0 0 1 2 2 1 0 2 1
0 11 2 4 4 5 11 3 7 2 0
19 16 6 6 12 4 9 6 5 6
3 6 3 1 2 0 9 3 3 1
0 0 2 0 0 4 0 0 0 2
0 6 5 1 2 4 9 3 3 3 0
38 65 19 17 29 10 18 16 18 25 0
6 17 5 4 4 3 19 6 8 2 0
0 0 2 1 2 6 1 0 2 3 0
0 17 7 5 6 9 20 6 10 5 0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
182
166 5
43 1
9 0
49 1
89 3
31 1
8 0
36 1
255 4
74 1
17 0
85 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
LAKI - LAKI
Sumber: ………. (sebutkan) Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 KEMATIAN IBU NO
KABUPATEN
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
1
KERINCI
2
MERANGIN
3
SAROLANGUN
4
BATANGHARI
5 6
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
16
17
18
19
20
0
22
7,689
0
0
0
1
0
0
0
8
0
13
5,374
0
0
0
0
0
2
2
4
0
17
5,217
0
0
0
0
0
1
0
1
0
2
MUARO JAMBI
19
8,255
0
0
0
0
1
1
1
3
0
2
0
2
1
3
1
5
TANJAB TIMUR
17
3,835
0
1
1
2
0
2
1
3
0
0
1
1
0
3
3
6
7
TANJAB BARAT
16
6,707
0
0
2
2
0
1
2
3
0
0
0
0
0
1
4
5
8
TEBO
16
6,605
0
3
0
3
0
2
0
2
0
2
0
2
0
7
0
7
9
BUNGO
18
6,431
0
1
0
1
0
2
1
3
0
2
0
2
0
5
1
6
20 13,592
0
1
0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
0
4
0
4
1,814
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
182 69,956
0
7
3
11
1
13
7
29
0
12
4
19
1
32
14
59
Sumber: ………. (sebutkan) Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0
15
1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
0
14
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun
1
6
0
< 20 tahun
0
11 KOTA SUNGAI PENUH
1
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4,437
10 KOTA JAMBI
18
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
3
3
0
2
3
5
0
0
3
0
0
0
12
2
0
2
0
4
2
6
0
2
0
3
0
3
84
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
2
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PUSKESMAS
L
3
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
%
17
18
KERINCI
18
118,194
118,568
236,762
MERANGIN
22
183,658
174,872
358,530
154
64
86
35.83
240
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
SAROLANGUN
13
136,344
131,205
265,329
267
83
55
17.08
322
267
83
55
4
BATANGHARI
17
131,730
126,286
258,232
183
65
99
35.11
282
205
64
5
MUARO JAMBI
19
194,679
181,940
368,715
212
60
142
40.11
354
216
60
6
TANJAB TIMUR
17
108,924
103,294
212,218
0
0
0
0.00
310
0
0
0
7
TANJAB BARAT
16
156,196
137,250
300,207
187
52
174
48.20
361
188
52
174
8
TEBO
16
165,841
155,800
321,641
0
0
0.00
283
0.00
352
9
BUNGO
18
168,783
161,151
329,934
220
63
129
36.96
349
243
37.53
389
11
10 KOTA JAMBI
20
286,289
283,042
572,688
426
62
259
37.81
685
488
38.85
798
50
6
42,158
42,807
84,965
182
1,692,796
1,616,215
3,309,221
JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
1,649 49.83
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
46
#DIV/0! 944 28.53
27
17.08
322
0
113
35.53
318
3
0.94
146
40.33
362
3
0.83
0.00
310
0
0.00
48.07
362
0
62
146
61
310
50
944
#DIV/0!
0
29
3,218
107.52 48.56
28.53
Sumber: …………….. (sebutkan) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
3309011
0.00 2
#DIV/0! 1,607
5 0
0
0 3,558
0.00
JUMLAH
2
#DIV/0!
0.00
L+P
1
11 KOTA SUNGAI PENUH
372
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
97.24
#DIV/0! 0.00
0.00 0.00 3 6.27 #DIV/0!
69
2
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TB PARU NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
1
KERINCI
2
MERANGIN
22
0
3
SAROLANGUN
13
2,277
4
BATANGHARI
17
0
5
MUARO JAMBI
19
3,071
6
TANJAB TIMUR
17
0
7
TANJAB BARAT
16
1,291
8
TEBO
16
9
BUNGO
18
2,086
1,292
3,378
222
129
351
10 KOTA JAMBI
20
0
0
5,835
426
259
685
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA)
18
0
0
1,261
101
0
1,858
815
3,092
0
1,987
2,843
5,914
0 1,197
182
166
#DIV/0!
#DIV/0!
13.16
154
86
240
#DIV/0!
#DIV/0!
12.92
267
55
322
183
99
282
212
142
354
2,563
0
0
310
2,488
188
174
362 285
0 8,725
6,147
30,937
1,753
1,009
3,357
11.73 #DIV/0! 6.90 #DIV/0! 14.56 #DIV/0! 10.64
20.09
6.75 #DIV/0! 4.99 #DIV/0! 14.54 #DIV/0! 9.98
16.41
Sumber: …………….. (sebutkan) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
12
65
2,561
6
L+P
10.41 14.19 5.99 12.10 14.55 11.13 10.39 11.74 #DIV/0! 10.85
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
BTA (+) DIOBATI L L
P
4
5
L + P JUMLAH
0
0
260 162 232 0 188 171 244 0
62 108 128 0 174 114 129 0
P
L+P
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
6
7
67 0 322 270 360 310 362 285 373 704 0
0 #DIV/0! #DIV/0! 260 100.00 0 0.00 233 100.43 0 #DIV/0! 152 80.85 0 0.00 210 86.07 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 62 100.00 0 0.00 120 93.75 0 #DIV/0! 136 78.16 0 0.00 145 112.40 0 #DIV/0! #DIV/0!
855
463
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,257 715 3,053 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
L
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
68.02
64.76
145 216.42 0 #DIV/0! 322 100.00 189 70.00 353 98.06 235 75.81 288 79.56 252 88.42 355 95.17 576 81.82 0 #DIV/0! 2,715
88.93
0 #DIV/0! #DIV/0! 4 1.54 0 0.00 19 8.19 0 #DIV/0! 152 80.85 0 0.00 4 1.64 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 3 4.84 0 0.00 14 10.94 0 #DIV/0! 136 78.16 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 216.42 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 2.17 101.54 104.84 102.17 37 13.70 0.00 0.00 226.00 33 9.17 108.62 104.69 107.22 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 75.81 288 79.56 161.70 156.32 159.12 14 4.91 0.00 0.00 93.33 4 1.07 87.70 112.40 96.25 35 4.97 #DIV/0! #DIV/0! 86.79 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
179
153
418
14.24
21.40
13.69
Sumber: …………….. (sebutkan) Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
82.26
86.15 102.62
L+P 24
0
0
0 0 3 0 0 0 7 0
0 0 3 0 0 0 3 0
10 0.3
6 0.2
0 0 0 15 6 0 0 7 10 15 0 53 1.6
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1
KERINCI
18
2
MERANGIN
22
3
SAROLANGUN
13
4
BATANGHARI
17
5
MUARO JAMBI
19
6
TANJAB TIMUR
17
7
TANJAB BARAT
8
TEBO
9
BUNGO
10 KOTA JAMBI 11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA)
L
P
4
5
L+P 6
7
23,684 17,040
8
-
16,650
33,690
15,298
13,662
28,960
1,530
13,118
12,502
25,620
1,312
18,948
17,629
36,577
-
-
16
13,072
12,145
16
-
-
18
14,294
20
30,108
121,878
9
-
10
11
2,368
12
13
#DIV/0!
2.0
#DIV/0!
1,280
38.2
1,366
2,896
106
6.9
81
5.9
187
6.5
1,250
2,562
300
22.9
236
18.9
536
20.9
1,895
1,763
3,658
7
0.4
5
0.3
595
16.3
-
-
1
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0.0
25,217
1,307
1,215
2,522
76
5.8
60
32,743
-
-
3,274
17,467
31,761
1,429
1,747
3,176
501
35.0
29,354
59,462
3,011
2,935
5,946
810
26.9
7,405
-
-
10,484
10,276
119,409
305,129
Sumber: …………….. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
4.9
136
5.4
#DIV/0!
213
6.5
610
34.9
1,097
34.5
656
22.3
1,466
24.7
#DIV/0!
52
7.0
16.0
5,610
18.4
#DIV/0!
741 30,497
0
15
48
0
10
#DIV/0!
14
#DIV/0!
3,353
6 182
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P
JUMLAH BALITA
#DIV/0! 1,800
17.2
1,648
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P 13
L
14
15
P
L+P
2
< 1 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
2
1 - 4 TAHUN
1
2
3
2.19
1
0
1
1.11
0
0
0
0.00
0
0
0
3
5 - 14 TAHUN
1
1
2
1.46
3
0
3
3.33
0
0
0
0.00
1
0
1
4
15 - 19 TAHUN
2
1
3
2.19
0
1
1
1.11
0
1
1
2.63
0
0
0
5
20 - 29 TAHUN
18
25
43
31.39
24
6
30
33.33
0
6
6
15.79
7
1
8
6
30 - 39 TAHUN
42
25
67
48.91
22
11
33
36.67
7
23
30
78.95
5
7
12
7
40 - 49 TAHUN
7
6
13
9.49
13
3
16
17.78
0
0
0
0.00
3
0
3
8
50 - 59 TAHUN
4
0
4
2.92
5
1
6
6.67
1
0
1
2.63
0
1
1
9
≥ 60 TAHUN
2
0
2
1.46
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
77
60
137
68
22
90
8
30
38
16
9
25
56.20
43.80
75.56
24.44
21.05
78.95
64.00
36.00
Sumber: …………….. (sebutkan) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 DONOR DARAH NO
1
UNIT TRANSFUSI DARAH
2
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P L JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 6
7
8
9
10
11
12
POSITIF HIV % 13
P JUMLAH 14
% 15
L+P JUMLAH % 16
17
1 RSUD H HANAFIE
618
84
702
618
100.00
84
100.00
702
100.00
3
0.49
0
0.00
3
0.43
2 Lab RSUD KH.Daud Arif
989
110
1,099
989
100.00
110
100.00
1,099
100.00
1
0.10
0
0.00
1
0.09
1,607
194
1,801
1,607
100.00
194
100.00
1,801
100.00
4
0.25
0
-
4
0.22
JUMLAH Sumber: …………….. (sebutkan)
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 DIARE NO
KABUPATEN
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PUSKESMAS L
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
3
4
5
L+P 6
7
8
9
118,194 183,658 136,344 131,730 194,679 108,924 156,196 165,841 168,783 286,289 42,158
118,568 174,872 131,205 126,286 181,940 103,294 137,250 155,800 161,151 283,042 42,807
236,762 358,530 267,549 258,016 376,619 212,218 293,446 321,641 329,934 569,331 84,965
2,529 3,189 2,899 2,829 4,088 2,770 6,583 6,819 3,820 6,176 902
2,537 3,044 2,779 2,697 3,803 2,626 6,116 6,360 4,669 6,080 916
4,869 13,774 5,678 5,526 7,891 4,541 12,699 13,179 8,448 12,256 1,897
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,692,796 ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
1,616,215
3,309,011
42,603
41,628
90,757 214
Sumber: …………….. (sebutkan)
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
P
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P
DIARE DITANGANI P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
0 0 3,196 212 2,770 5,949 0 3,700 4,721
0 0 0 113 5 100 90 0 97 76 0
20,548
48.2
0 0 2,970 208 2,626 5,361 0 4,513 4,552
0 0 0 110 5 100 88 0 97 75 0
0 12,188 0 6,166 4,466 5,396 11,310 7,531 8,213 9,273 1,770
0 88 0 112 57 119 89 57 97 76 93
20,230
48.6
66,313
73.1
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 KASUS BARU NO
KABUPATEN
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
KERINCI
18
0
0
2
MERANGIN
22
0
3
SAROLANGUN
13
0
4
BATANGHARI
17
5
MUARO JAMBI
19
6
TANJAB TIMUR
17
7
TANJAB BARAT
16
8
TEBO
16
9
BUNGO
10 KOTA JAMBI
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
8
6
0
0
18
1
20
1
1
1
6
2
3
1
0
5
1
6
14
15
12
0
1
1
8
6
2
8
4
3
1
4
1
6
5
1
6
7
13
7
7
14
6
21
23
12
35
7
7
0
7
0
3
3
0
3
7
0
3
0
1
3
1
4
4
1
5
0
1
8
4
12
9
4
13
0
0
2
2
0
2
2
56
25
81
98
69.14
30.86
11
6
64.71
35.29
17
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: …………….. (sebutkan)
L+P
0
6 182
PB + MB
L 1
11 KOTA SUNGAI PENUH
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
67
31
68.37
31.63
2.02
0.94
2.96
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA L
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
3
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: …………….. (sebutkan)
P
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
L+P
5
6
7
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
8
6 3 5 7 23 7 3 4 9 -
1 2 1 1 7 12 1 4 2
1 8 4 6 14 35 7 3 5 13 2
1 -
67
31
98
1
-
%
9
10
0.00 0.00 0.00 0.00 7.14 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0 0 0 0 4 3
1.02
7 0
0 0
0 0 0 0 28.6 8.6 0 0 0 0.0 0 7.14
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: …………….. (sebutkan)
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
0 0 0 0 1 8
0 0 0 0 0 6
0 1 0
0 0 0
182
10
6
0 0 0 0 1 14 0 0 1 0 0
0 6 0 5 6 15
1 2 0 1 7 6
3 3 8
0 1 5
16
46
23
L+P 12
1 8 0 6 13 21 10 3 4 13 5
0 6 0 5 7 23 0 3 4 8 0
1 2 0 1 7 12 0 0 1 5 0
1 8 0 6 14 35 10 3 5 13 5
84
56
29
100
0.2
0.1
0.3
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 KUSTA (PB) NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN 2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANAJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH PUSKESMAS
PENDERITA PB
3
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLA
%
JUMLA
%
JUMLA
%
L
P
L+P
JUMLA
%
JUMLA
%
JUMLA
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0
0
2,285 0 0 11
1,875 0 0 0
0 0 0
0 0 1
2,296
1,876
0 0 1,875 0 0 11 0 0 0 1 0
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 6 #DIV/0! 11 100 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
0 0 0 0 7 11 0 0 7 0 0
#DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
1,887
18
7
25
1.3
0.8
0.4
0
1
0 7 8 32
0 3 1 0
3 5 3
0 4 2
58
11
1 0 0 10 9 32 0 3 9 5 0 69
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 57 8 100 0 0 #DIV/0! 3 100 2 40 3 100 #DIV/0! 20
34
0 0 2 1 0 1 3 2
9
0 #DIV/0! #DIV/0! 67 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 75 100 #DIV/0!
0 4 0 6 9 0 2 4 5 5 0
0 #DIV/0! #DIV/0! 60 100 0 #DIV/0! 133 56 100 #DIV/0!
82
35
51
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
5
75,384 109,347 80,884 0 105,766 57,788 67,186 101,292 97,948 174,609 27,032
0 0 3 5 3 4 2 2 3 0 3
897,236
25 2.79
Sumber: …………….. (sebutkan) Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
987,251
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
DIFTERI
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KASUS L
1
2
3
P
4
L+P
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
L 8
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
P
L+P
L
9
10
11
P
L+P
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
15
L+P
16
17
MENINGGAL 18
1
KERINCI
18
0
0
0
0
0
2
MERANGIN
22
0
1
1
0
0
3
SAROLANGUN
13
0
0
0
0
0
4
BATANGHARI
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
5
MUARO JAMBI
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
TANJAB TIMUR
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TANJAB BARAT
16
0
0
0
0
11
4
15
0
0
0
0
0
0
0
0
8
TEBO
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
BUNGO
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 KOTA JAMBI
20
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
182
1
1
2
0
11
4
15
0
1
1
0
1
0
1
1
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: …………….. (sebutkan)
0.00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
100.00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS L
1
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
KERINCI
18
0
2
MERANGIN
22
2
3
SAROLANGUN
13
0
0
0
0
0
4
BATANGHARI
17
1
2
3
0
5
MUARO JAMBI
19
0
0
128
0
6
TANJAB TIMUR
17
1
1
2
7
TANJAB BARAT
16
14
9
23
8
TEBO
16
0
0
9
BUNGO
18
5
10 KOTA JAMBI
20
13
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: …………….. (sebutkan)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
3
0
3
0
0
0
16
29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
6 182
HEPATITIS B
7 34
28
199
0 0.0
3
0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN 2
JUMLAH PUSKESMAS 3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
P
L+P
L
4
5
6
7
P
CFR (%) L+P
8
9
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
2 20 0 22 21 49 47 9 34 184
4 11 0 15 11 38 61 10 27 131
6 31 0 37 32 87 108 19 61 315 0
0 1 0 1 1 0 2
0 0 0 0 0 0 1
0 6
0 4
182
388 11.7
308 9.3
696 21.0
11
5
L
P
L+P
10
11
12
0 1 0 1 1 0 3 0 0 10 0
#DIV/0! 5.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4.3 0.0 0.0 69.0 #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.6 0.0 0.0 3.1 #DIV/0!
#DIV/0! 3.2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.8 0.0 0.0 69.5 #DIV/0!
16
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
1
KERINCI
18
0
0
0
2
MERANGIN
22
0
0
7,579
-
-
3
SAROLANGUN
13
2,285
1,875
4,160
510
424
4
BATANGHARI
17
0
0
6,330
-
-
5
MUARO JAMBI
19
0
0
6,524
9
6
6
TANJAB TIMUR
17
197
186
383
197
186
7
TANJAB BARAT
16
398
352
750
533
496
8
TEBO
16
9
BUNGO
18
1,184
1,193
2,377
273
276
10 KOTA JAMBI
20
0
0
7,362
-
-
11 KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
SUSPEK
0
2,621
6
182
0
3
4,064
3,606
38,089
1,522
1,388
MENINGGAL
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sumber: …………….. (sebutkan)
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7,579
391
#DIV/0!
199
#DIV/0!
196
2.59
0
0
0
934
162
31.76
64
15
253
27.10
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6,234
231
#DIV/0!
131
#DIV/0!
362
5.81
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6,524
5
55.56
1
17
521
7.99
1
0
1
20.00
0.00
0.19
383
96
48.73
89
48
108
28.16
0
0
0
0.00
0.00
0.00
1,029
533
100.00
496
100
107
10.44
0
0
0
0.00
0.00
0.00
2,978
602
#DIV/0!
398
#DIV/0!
1,000
33.58
0
0.00
0.00
0.00
549
87
31.87
23
8
110
20.04
0
0
0
0.00
0.00
0.00
0
0
7,362
77
-
-
2,910
2,184
#DIV/0!
70
#DIV/0!
147
2.00
#DIV/0!
1
#DIV/0!
1
#DIV/0!
143.50
1,472
106
148.37
5.10
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 0
1
0
1
0
L+P
0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
CFR
0.00
0.00 #DIV/0!
0.05
0 0.00
0 0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.67
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
0
2
MERANGIN
22
0
1
1
0
1
1
3
SAROLANGUN
13
0
0
0
0
0
0
4
BATANGHARI
17
0
0
0
50
26
76
5
MUARO JAMBI
19
0
49
23
72
6
TANJAB TIMUR
17
0
0
0
102
37
139
7
TANJAB BARAT
16
0
42
16
58
8
TEBO
16
0
0
0
0
0
0
9
BUNGO
18
0
0
0
0
0
0
10 KOTA JAMBI
20
1
0
1
4
5
9
0
5
5
10
0
0
0
252
113
365
8
3
11
6 182
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
1
1
0
2
0
9
KERINCI
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
L+P
1
11 KOTA SUNGAI PENUH
18
JUMLAH SELURUH KASUS
Sumber: …………….. (sebutkan) Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
0
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
2
3
LAKI-LAKI
LAKI + PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI 1
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
JUMLAH PUSKESMAS
4
5
6
7
8
%
9
10
11
22
3
SAROLANGUN
13
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
BATANGHARI
17
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
MUARO JAMBI
19
136,120
126,829
262,949
0
0.00
6
TANJAB TIMUR
17
3,935
4,144
8,079
3,935
7
TANJAB BARAT
16
120,796
112,225
233,021
62,710
8
TEBO
16
0
0
0
9
BUNGO
18
48,489
48,386
96,875
10 KOTA JAMBI
20
200,153
197,926
398,079
6
#DIV/0!
489,510
999,003
0
0.00
100.00
4,144
51.91
59,841
14.12
30,613
#DIV/0! 94,915
18.63
0
0 #DIV/0!
1.78
100.00
8,079
100.00
53.32
122,551
52.59
0
0.00
0
15.47
58,883
#DIV/0! 94,598
0
4,678
#DIV/0!
0.00 28,270
0 #DIV/0!
#DIV/0!
0 509,493
0
12
MERANGIN
0
0
%
2
Sumber: …………….. (sebutkan)
0
JUMLAH
18
182
0
JUMLAH
KERINCI
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
%
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1
11 KOTA SUNGAI PENUH
0
JUMLAH
PEREMPUAN
19.33
0 189,513
#DIV/0! 0.00 14.79 #DIV/0! 18.97
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
LAKI-LAKI 1
2
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
3
4
1
KERINCI
18
2
MERANGIN
22
3
SAROLANGUN
13
4
BATANGHARI
17
5
MUARO JAMBI
6
0
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
5
6
7
0
PEREMPUAN %
JUMLAH
8
%
9
0
LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH
10
%
11
0
0
12
0
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0! #DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
19
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
TANJAB TIMUR
17
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
TANJAB BARAT
16
64,020
61,126
125,146
88
8
TEBO
16
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
9
BUNGO
18
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10 KOTA JAMBI
20
7,544
7,102
14,646
332
0
4
139,792
424
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
6 182
71,564
68,228
0.14
4.40 #DIV/0! 0.59
74
697 0 771
0.12
9.81 #DIV/0! 1.13
162
1,029 4 1,195
0.13
7.03 #DIV/0! 0.85
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
1
2
3
4
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
PEMERIKSAAN IVA %
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
KERINCI
18
2
MERANGIN
22
#DIV/0!
#DIV/0!
3
SAROLANGUN
13
#DIV/0!
#DIV/0!
4
BATANGHARI
17
5
MUARO JAMBI
19
6
TANAJAB TIMUR
17
7
TANJAB BARAT
16
42116
0
8
TEBO
16
0
78
#DIV/0!
9
BUNGO
18
0
0
#DIV/0!
10 KOTA JAMBI
20
87228
120
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan) Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
0
JUMLAH 0
0
#DIV/0! 107919
2 0
6 182
0
#DIV/0! 0
#DIV/0!
2 0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
78
#DIV/0!
0
#DIV/0!
106
#DIV/0! 200
0
0 #DIV/0!
186
#DIV/0!
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR
1
2
3
4
5
LANGI 6
7
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
8
9
10
11
12
13
14
15
10-14 15-19 THN THN
16
17
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
1 KERACUNAN MAKANAN
1
1
8
7
15
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2 HEPATITIS A
1
1
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3 KERACUNAN MAKANAN
1
1
7
7
14
4 KERACUNAN MAKANAN
1
1
7
6
13
5 KERACUNAN MAKANAN
1
1
0
6
6 KERACUNAN MAKANAN
1
1
22
7 CAMPAK
1
1
8 CAMPAK
1
9 KERACUNAN MAKANAN
1
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
6
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
51
73
0
119
#DIV/0!
#DIV/0!
61.34
-
-
-
5
2
7
1
1
2
5
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
1
7
2
9
1
2
4
3
0
2,656
#DIV/0!
#DIV/0!
0.34
-
-
1
0
0
700
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
7
1
2
0
10 DIARE
1
1
14
26
40
11 TETANUS NEONATORIUM
1
1
0
1
1
12 KERACUNAN MAKANAN
1
1
0
13 KERACUNAN MAKANAN
1
1
0
6
14 CAMPAK
1
1
0
1
15 DIPTHERI
1
1
2
9
11
16 CAMPAK
1
1
9
17
26
17 HEPATITIS A
1
1
18
18
36
18 KERACUNAN MAKANAN
1
1
1
0
1
19 TETANUS NEONATORIUM
1
1
16
25
41
20 HEPATITIS A
1
1
3
2
5
21 CAMPAK
1
1
1
0
1
22 DIFTERI
1
1
0
23 HEPATITIS A
1
1
24 DBD
1
1
1
1
5
13
2
3
15
2
3
1
-
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
20
#DIV/0!
#DIV/0!
-
6
0
26
#DIV/0!
#DIV/0!
1
0
44
#DIV/0!
#DIV/0!
0
1,491
#DIV/0!
#DIV/0!
0.74
1,700
#DIV/0!
#DIV/0!
1
0
0
1 1
2
3
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
23.08
#DIV/0!
-
-
2.27
#DIV/0!
-
-
-
-
-
1.53
-
-
2
4
19
38
#DIV/0!
#DIV/0!
94.74
-
5
1
1
29
1
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
41
700
#DIV/0!
#DIV/0!
0.71
-
#DIV/0!
#DIV/0!
26
#DIV/0!
-
-
2
1
-
#DIV/0!
#DIV/0!
3
1
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………………….. (sebutkan)
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
0 3 4 4 3 1 4 0 0 3 0
0 3 4 4 3 1 4 0 0 3 0
182
22
22
#DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! 100.00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH 4
K1
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
5101 9,047 6099 5765 9328.49 4,353 7,423 7,422 7,201 14,546 2,037
4979 8,534 6025 5724 9212 4,247 7,319 7,142 6,987 14,124 2,020
97.6 94.3 98.8 99.3 98.8 97.6 98.6 96.2 97.0 97.1 99.2
4611 7,835 5901 5450 9012 3,893 7,239 6,402 6,906 13,233 1,942
90.4 86.6 96.8 94.5 96.6 89.4 97.5 86.3 95.9 91.0 95.3
4867 9,063 5827 5497 8904.468 4,155 7,250 6,765 6,882 13,918
4423 7,710 5367 5246 8369 3,755 6,699 6,314 6,444 12,901 1,818
182
78,322
76,313
97.4
72,424
92.5
73,128
69,046
11
12
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
15
90.9 85.1 92.1 95.4 94.0 90.4 92.4 93.3 93.6 92.7 #DIV/0!
4,232 7,706 5,345 5,263 8,364 3,825 6,725 6,102 6,373 12,901
87.0 85.0 91.7 95.7 93.9 92.1 92.8 90.2 92.6 92.7 #DIV/0!
4,447 7,630 5,826 5,263 8,364 3,851 6,725 6,491 6,392 12,164 1,814
91.37045 84.18846 99.98284 95.74313 93.93037 92.68351 92.75863 95.95 92.87998 87.39761 #DIV/0!
94.4
66,836
91.4
68,967
94.30937
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN 2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI 17 TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH PUSKESMAS
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
5,101 9,047 6,099 5,765 9,328 4,353 7,423 7,422 7,201 14,546 2,037
830 5,923 3,895 4,013 2,663 2,446 4,453 429 6,142 4,852 0
16.3 65.5 63.9 69.6 28.5 56.2 60.0 5.8 85.3 33.4 -
559 5,649 3,580 3,455 2,854 2,345 3,834 395 5,661 4,358 688
11.0 62.4 58.7 59.9 30.6 53.9 51.7 5.3 78.6 30.0 33.8
385 1,270 399 558 1,515 819 2,021 195 121 2,661 770
7.5 14.0 6.5 9.7 16.2 18.8 27.2 2.6 1.7 18.3 37.8
248 739 219 197 1,165 333 1,319 47 332 2,012 463
4.9 8.2 3.6 3.4 12.5 7.6 17.8 0.6 4.6 13.8 22.7
161 520 259 329 1,555 325 937 25 150 1,914 123
3.2 5.7 4.2 5.7 16.7 7.5 12.6 0.3 2.1 13.2 6.0
1,353 8,178 4,457 4,539 7,089 3,822 8,111 662 6,264 10,945 2,044
26.5 90.4 73.1 78.7 76.0 87.8 109.3 8.9 87.0 75.2 100.3
182
78,322
35,646
45.5
33,378
42.6
10,714
13.7
7,074
9.0
6,298
8.0
57,464
73.4
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN 2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANAJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH PUSKESMAS
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
3
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
50,036 82,283
830 5,923
65,487 81,228 52,392 53,560 69,504 82,214 59,780
4,945 1,106 2,838 16,795 429 895 6,812
596,484
40,573
1.7 7.2 #DIV/0! 7.6 1.4 5.4 31.4 0.6 1.1 11.4 #DIV/0!
559 5,649
6.8
23,779
3,979 627 2,625 3,863 395 585 5,497
1.1 6.9 #DIV/0! 6.1 0.8 5.0 7.2 0.6 0.7 9.2 #DIV/0!
385 1,270
4.0
7,765
818 261 839 270 195 180 3,547
0.8 1.5 #DIV/0! 1.2 0.3 1.6 0.5 0.3 0.2 5.9 #DIV/0! 1.3
248 739 299 187 339 0 47 86 2,643
4,588
0.5 0.9 #DIV/0! 0.5 0.2 0.6 0.1 0.1 4.4 #DIV/0! 0.8
161 520 183 204 280 0 25 38 2,510
3,921
0.3 0.6 #DIV/0! 0.3 0.3 0.5 0.0 0.0 4.2 #DIV/0!
1,353 8,178 0 5,279 1,279 4,083 4,133 662 889 14,197 0
2.7 9.9 #DIV/0! 8.1 1.6 7.8 7.7 1.0 1.1 23.7 #DIV/0!
0.7
40,053
6.7
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANAJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
5101 9047 6099 5765 9328 4353 7423 7422 7201 14546 2037
4,979 8,338 5,863 5,709 9,070 4,198 7,241 7,036 7,003 13,795 2,020
97.61 92.16 96.13 99.03 97.23 96.44 97.55 94.80 97.25 94.84 99.17
4,611 7,660 5,791 5,450 8,862 3,857 7,151 6,437 6,741 13,084 1,960
90.39 84.67 94.95 94.54 95.00 88.61 96.34 86.73 93.61 89.95 96.22
182
78322
75,252
96.08
71,604
91.42
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANAJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
%
%
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
5,101 9,047 6,099 5,765 9,328 4,353 7,423 7,422 7,201 14,546 2,037
1,020 1,809 1,220 1,153 1,866 871 1,485 1,484 1,440 2,909 407
619 1202 997 1112 1726 619 1148 1636 1182 2209
60.7 66.4 81.7 96.4 92.5 71.1 77.3 110.2 82.1 75.9 0.0
2,194 3,926 2,798 2,677 4,191 1,950 3,481 3,387 3,231 6,869 882
2,243 3,763 2,576 2,540 4,064 1,885 3,226 3,218 3,200 6,723 932
4,437 7,689 5,374 5,217 8,255 3,835 6,707 6,605 6,431 13,592 1,814
329 637 420 402 629 301 522 508 485 1,030 132
336 634 386 381 610 293 484 483 480 1,008 140
666 1,271 806 783 1,238 594 1,006 991 965 2,039 272
148 279 352 283 576 196 417 404 304
45.0 43.8 83.9 70.5 91.6 65.1 79.9 0.0 83.4 29.5 0.0
131 147 297 245 567 197 390 418 335
38.9 23.2 76.9 64.3 93.0 67.2 80.6 0.0 87.1 33.2 0.0
279 426 649 528 1,143 393 807 674 822 639 -
41.9 33.5 80.5 67.5 92.3 66.1 80.2 68.0 85.2 31.3 0.0
182
78,322
15,664
12450
79.5
35,586
34,370
69,956
5,395
5,235
10,630
2,959
54.8
2,727
52.1
6,360
59.8
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NO
KABUPATEN
IUD 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
NON MKJP
MKJP
JUMLAH PUSKESMAS
582 2,405 1,248 3,353 3,186 1,155 5,824
%
MOP
5
6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.7 4.8 3.4 7.1 7.2 2.6 7.4 #DIV/0!
182 #####
Sumber: ……………….. (sebutkan) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
5.3
237 88 231 103 11 132 114
916
%
MOW
7
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.7 237 0.2 244 0.6 187 0.2 188 0.0 47 0.3 441 0.1 1,212 #DIV/0! 0.3 2,556
%
IM PLAN
%
JUMLAH
9
10
11
12
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.7 0.5 0.5 0.4 0.1 1.0 1.5 #DIV/0!
#DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3,408 10.0 4,464 2,896 5.8 5,633 4,148 11.3 5,814 5,708 12.1 9,352 7,781 17.5 11,025 4,366 9.8 6,094 3,999 5.1 11,149 #DIV/0! 0
0.8 32,306
9.6 53,531
%
KON DOM
13
14
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 13.1 11.2 15.9 19.8 24.8 13.7 14.2 #DIV/0!
674 1,615 1,344 1,725 4,122 2,112 1,744
15.9 13,336
%
SUNTIK
15
16
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.0 3.2 3.7 3.6 9.3 4.7 2.2 #DIV/0!
17,584 22,275 15,194 18,250 22,630 22,897 36,926
4.0 155,756
%
PIL
17
18
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 51.8 44.4 41.5 38.5 50.9 51.4 46.9 #DIV/0!
11,242 20,638 14,268 18,019 6,665 13,408 28,950
46.4 113,190
%
OBAT VAGINA
19
20
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 33.1 41.1 39.0 38.1 15.0 30.1 36.8 #DIV/0!
2 0 0 0 0
33.7
2
0
%
LAIN NYA
21
22
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0!
0 0 0 0 0
0.0
0
0
%
JUMLAH
23
24
% 25
MKJP + % MKJP + NON MKJP NON MKJP 26
27
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0!
0 0 0 29,502 44,528 30,806 37,994 33,417 38,417 67,620 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 86.9 88.8 84.1 80.2 75.2 86.3 85.8 #DIV/0!
0 0 0 33,966 50,161 36,620 47,346 44,442 44,511 78,769 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 #DIV/0!
0.0
282,284
84.1
335,815
100.0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NO
KABUPATEN
IUD 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
JUMLAH PUSKESMAS 3
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
131 345 289 135 2,777 52 1,329
5,058
Sumber: ……………….. (sebutkan) Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
%
MOP
5
6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1.6 4.4 2.5 3.4 11.7 1.5 5.1 #DIV/0! 6.0
49 28 25 7 11 0 2
122
%
MOW
7
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.6 0.4 0.2 0.2 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.1
49 26 9 194 47 18 520
863
%
IMPLAN
9
10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.6 0.3 0.1 4.8 0.2 0.5 2.0 #DIV/0! 1.0
908 128 1,023 229 5,114 350 595
8,347
%
JUMLAH
11
12
%
KONDOM
13
14
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10.9 1.6 9.0 5.7 21.5 10.4 2.3 #DIV/0!
0 0 0 1,137 527 1,346 565 7,949 420 2,446 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 13.6 6.7 11.8 14.1 33.4 12.5 9.5 #DIV/0!
9.9
14,390
17.0
178 356 502 102 2,457 86 9,379
13,060
%
SUNTIK
15
16
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2.1 4.5 4.4 2.5 10.3 2.6 36.3 #DIV/0! 15.4
4,089 4,841 4,540 1,723 9,018 2,269 9,379
35,859
%
PIL
17
18
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 49.0 61.7 39.9 42.9 37.9 67.3 36.3 #DIV/0! 42.4
2,941 2,124 4,989 1,626 4,349 594 4,618
21,241
%
OBAT VAGINA
19
20
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 35.2 27.1 43.9 40.5 18.3 17.6 17.9 #DIV/0! 25.1
0 0 0 0 0 0 0
0
%
LAIN NYA
21
22
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0
0 0 0 0 0 0 0
0
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
23
24
25
26
27
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 #DIV/0!
0 0 0 7,208 7,321 10,031 3,451 15,824 2,949 23,376 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 86.4 93.3 88.2 85.9 66.6 87.5 90.5 #DIV/0!
0 0 0 8,345 7,848 11,377 4,016 23,773 3,369 25,822 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 #DIV/0!
0.0
70,160
83.0
84,550
100.0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH PUS 4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
5
6
JUMLAH
%
7
8
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
37,181 52,417 42,215 42,873 61,575 33,072 54,037 51,046 52,822 91,645 14,182
0 14,245 0 8,345 7,848 11,377 4,016 23,773 3,369 25,822 0
0.0 27.2 0.0 19.5 12.7 34.4 7.4 46.6 6.4 28.2 0.0
26,968 42,339 35,682 33,966 50,161 36,620 47,346 44,442 44,517 78,769 13,773
72.5 80.8 84.5 79.2 81.5 110.7 87.6 87.1 84.3 86.0 97.1
182
533,066
98,795
18.5
454,583
85.3
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
2
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
KERINCI
18
2,194
2,243
4,437
6,680
MERANGIN
22
3,926
3,763
7,689
-
3
SAROLANGUN
13
2,798
2,576
5,374
4
BATANGHARI
17
2,677
2,540
5,217
5
MUARO JAMBI
19
4,191
4,064
6
TANAJAB TIMUR
17
1,950
7
TANJAB BARAT
16
3,481
8
TEBO
16
3,387
9
BUNGO
18
10 KOTA JAMBI
Sumber: ………. (sebutkan)
L+P
P
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
BBLR P
L
L
1
11 KOTA SUNGAI PENUH
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
304.5
12,165
542.3
18,845
424.7
45
0.67365
28
0.2
73
0.4
0.0
0
0.0
0
0.0
93
#DIV/0!
51
#DIV/0!
144
#DIV/0!
2,798
100.0
2,576
100.0
5,374
100.0
59
2.1
47
1.8
106
2.0
2,677
100.0
2,540
100.0
5,217
100.0
68
2.5
69
2.7
137
2.6
8,255
4,178
99.7
4,055
99.8
8,233
99.7
130
3.1
134
3.3
265
3.2
1,885
3,835
1,950
100.0
1,885
100.0
3,835
100.0
27
1.4
29
1.5
56
1.5
3,226
6,707
3,308
95.0
3,065
95.0
6,373
95.0
15
0.5
12
0.4
27
0.4
3,218
6,605
3,387
100.0
3,218
100.0
6,605
100.0
89
2.6
58
1.8
147
2.2
3,231
3,200
6,431
3,231
100.0
3,200
100.0
6,431
100.0
36
1.1
53
1.7
89
1.4
20
6,869
6,723
13,592
6,143
89.4
5,968
88.8
11,794
86.8
26
0.4
21
0.4
47
0.4
6
882
932
1,814
0.0
0
0.0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
182
35,586
34,370
69,956
112.5
72,707
103.9
1.3
1,091
1.5
0.0 34,352
96.5
38,672
#DIV/0! 588
1.7
502
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KERINCI
18
2,301
2,359
4,660
2,191
95.2
2,236
94.8
4,427
95.0
2,203
95.7
2,236
94.8
4,439
95.3
2
MERANGIN
22
4,223
4,219
8,442
3,947
93.5
3,768
89.3
7,715
91.4
3,885
92.0
3,756
89.0
7,641
90.5
3
SAROLANGUN
13
2,762
2,616
5,378
2,793
101.1
2,563
98.0
5,356
99.6
2,721
98.5
2,536
96.9
5,257
97.8
4
BATANGHARI
17
2,738
2,607
5,345
2,677
97.8
2,540
97.4
5,217
97.6
2,667
97.4
2,542
97.5
5,209
97.5
5
MUARO JAMBI
19
8,480
4,154
#DIV/0!
4,022
#DIV/0!
8,176
96.4
4,142
#DIV/0!
4,011
#DIV/0!
8,153
96.1
6
TANJAB TIMUR
17
4,393
4,087
8,480
4,154
94.6
4,022
98.4
8,176
96.4
4,137
94.2
4,010
98.1
8,147
96.1
7
TANJAB BARAT
16
3,462
3,253
6,715
3,481
100.5
3,226
99.2
6,707
99.9
3,473
100.3
3,220
99.0
6,693
99.7
8
TEBO
16
0
0
6,765
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6,583
97.3
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6,116
90.4
9
BUNGO
18
3,337
3,259
6,596
3,186
95.5
3,040
93.3
6,226
94.4
3,170
95.0
3,028
92.9
6,198
94.0
10 KOTA JAMBI
20
6,684
6,571
13,255
6,143
91.9
5,969
90.8
12,112
91.4
5,962
89.2
5,840
88.9
11,802
89.0
1,796
878
#DIV/0!
929
#DIV/0!
1,807
100.6
875
#DIV/0!
924
#DIV/0!
1,799
100.2
75,913
33,604
112.4
32,315
111.5
72,502
95.5
33,235
111.2
32,103
110.8
71,454
94.1
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
6 182
29,900
28,971
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
1,144 4,223 2,762 901 1,792 1,672 12,498
1,179 4,219 2,616 846 1,664 1,677 12,206
2,323 8,442 5,378 2,327 4,243 1,747 3,456 2,980 3,349 36,264 1,796
864 1,270 530 1,003 804 4,478
75.5 0.0 46.0 #DIV/0! #DIV/0! 58.8 56.0 #DIV/0! 48.1 35.8 #DIV/0!
895 1,495 448 937 812 4,596
75.9 0.0 57.1 #DIV/0! #DIV/0! 53.0 56.3 #DIV/0! 48.4 37.7 #DIV/0!
1,759 1,952 2,765 1,603 1,856 978 1,940 1,590 1,616 16,070 368
75.7 23.1 51.4 68.9 43.7 56.0 56.1 53.4 48.3 44.3 20.5
182
24,992
24,407
72,305
8,949
35.8
9,183
37.6
32,497
44.9
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
2
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
JUMLAH PUSKESMAS 3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KERINCI
18
2,301
2,359
4,660
1,799
78.2
1,921
81.4
3,720
79.8
2
MERANGIN
22
4,223
4,219
8,442
3,941
93.3
3,782
89.6
7,723
91.5
3
SAROLANGUN
13
2,762
2,616
5,378
2,582
93.5
2,403
91.9
4,985
92.7
4
BATANGHARI
17
2,738
2,607
5,345
2,282
83.3
1,832
70.3
4,114
77.0
5
MUARO JAMBI
19
4,393
4,087
8,480
4,171
94.9
4,047
99.0
8,218
96.9
6
TANJAB TIMUR
17
2,016
1,941
3,957
1,935
96.0
1,904
98.1
3,839
97.0
7
TANJAB BARAT
16
3,462
3,253
6,715
3,093
89.4
2,907
89.4
6,000
89.4
8
TEBO
16
0
0
6,765
0
9
BUNGO
18
3,337
3,259
6,546
3,073
10 KOTA JAMBI
20
6,684
6,571
13,255
5,965
6
0
0
1,796
182
31,916
30,912
71,340
11 KOTA SUNGAI PENUH JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
#DIV/0!
0
92.1
3,136
89.2
5,778
#DIV/0! 28,841
90.4
#DIV/0!
6,646
98.2
96.2
6,209
94.9
87.9
11,743
88.6
0
0.0
63,197
88.6
#DIV/0! 27,710
90
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
287 212 158 113 155 93 134 112 153 62 69
233 191 135 113 155 83 129 102 149 62
81.2 90.1 85.4 100.0 100.0 89.2 96.3 91.1 97.4 100.0 -
182
1,548
1,352
87.3
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L L
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
DPT1+HB1 P
3
4
P 5
L+P 6
JUMLAH
%
7
8
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
2,226 4,223 2,762 2,738 4,393 2,016 3,462 3,337 6,684 -
2,291 4,219 2,616 2,607 4,087 1,941 3,253 3,259 6,571 -
4,517 8,442 5,378 5,345 8,480 3,957 6,715 6,765 6,546 13,255 1,796
1,673 3,881 2,896 2,821 4,528 2,003 4,073 3,366 3,544 6,254
182
31,841
30,844
71,197
35,039
75.2 91.9 104.9 103.0 103.1 99.4 117.6 #DIV/0! 106.2 93.6 #DIV/0!
L+P
L
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
1,657 3,825 2,708 2,759 4,341 2,025 3,896 3,227 3,262 6,056
72.3 3,330 90.7 7,706 103.5 5,604 105.8 5,580 106.2 8,869 104.3 4,028 119.8 7,969 #DIV/0! 6,593 100.1 6,806 92.2 12,310 #DIV/0! 0
110.0 33,756
109.4 68,795
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
73.7 91.3 104.2 104.4 104.6 101.8 118.7 97.5 104.0 92.9 0.0
JUMLAH 13
2,616 3,728 2,909 2,649 4,443 1,974 4,066 3,278 3,544 6,107
96.6 35,314
% 14
117.5 88.3 105.3 96.7 101.1 97.9 117.4 #DIV/0! 106.2 91.4 #DIV/0!
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
15
16.0
17
2,659 3,861 2,789 2,678 4,184 2,004 3,997 3,255 3,346 5,986
116.1 5,275 91.5 7,589 106.6 5,698 102.7 5,327 102.4 8,627 103.2 3,978 122.9 8,063 #DIV/0! 6,533 102.7 6,890 91.1 12,093 #DIV/0! 0
110.9 34,759
112.7 70,073
% 18
116.8 89.9 106.0 99.7 101.7 100.5 120.1 96.6 105.3 91.2 0.0
JUMLAH 19
2,548 3,764 2,954 2,691 4,439 1,961 3,902 3,339 3,544 5,939
98.4 35,081
DO RATE (%)
CAMPAK P
L % 20
114.5 89.1 107.0 98.3 101.0 97.3 112.7 #DIV/0! 106.2 88.9 #DIV/0!
JUMLAH 21
L+P
%
JUMLAH
22
23
2,490 3,687 2,776 2,605 3,987 1,924 3,928 3,267 3,227 5,787
108.7 5,038 87.4 7,451 106.1 5,730 99.9 5,296 97.5 8,426 99.1 3,885 120.7 7,830 #DIV/0! 6,606 99.0 6,771 88.1 11,726 #DIV/0! 0
110.2 33,678
109.2 68,759
% 24
L
P
L+P
25
26
27
111.5 -52.30 -50.27 -51.29 88.3 3.01 3.61 3.31 106.5 -2.00 -2.51 -2.25 99.1 4.61 5.58 5.09 99.4 1.97 8.15 4.99 98.2 2.10 4.99 3.55 116.6 4.20 -0.82 1.74 97.6 0.80 -1.24 -0.20 103.4 0.00 1.07 0.51 88.5 5.04 4.44 4.74 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 96.6
-0.12
0.23
0.05
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………….. (sebutkan)
BCG P
L
3
L+P
BAYI DIIMUNISASI POLIO4 P
L
L+P
IMUNISASI DASAR LENGKAP P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
2,301 4,223 2,762 2,738 4,393 2,016 3,462 0 3,337 6,684 0
2,359 4,219 2,616 2,607 4,087 1,941 3,253 0 3,259 6,571 0
4,660 8,442 5,378 5,345 8,480 3,957 6,715 6,765 6,546 13,255 1,796
1,967 3,823 3,057 2,803 4,482 2,018 3,810 3,330 3,544 5,783
85 91 111 102 102 100 110 #DIV/0! 106 87 #DIV/0!
1,821 3,797 2,774 2,670 4,340 1,974 3,621 3,304 3,381 5,554
77 90 106 102 106 102 111 #DIV/0! 104 85 #DIV/0!
3,788 7,620 5,831 5,473 8,822 3,992 7,431 6,634 6,925 11,337 0
81 90 108 102 104 101 111 98 106 86 -
0 3,728 3,004 2,618 4,437 1,962 4,068 3,254 3,497 5,627
0 88.27848 108.7618 95.61724 100.9983 97.32143 117.5018 #DIV/0! 104.7947 84.18612 #DIV/0!
0 3,825 2,829 2,659 4,174 2,018 4,025 3,350 3,376 5,831
0 90.66129 108.1422 101.9946 102.1212 103.967 123.726 #DIV/0! 103.5901 88.7384 #DIV/0!
0 7,553 5,833 5,277 8,611 3,980 8,093 6,604 6,873 11,458 0
0 89.46932 108.4604 98.72778 101.5395 100.5812 120.5171 97.6201 104.9954 86.44285 0
0 0 1,439 2,751 4,434 1,959 3,902 3,050 3,426 3,648
0 0 52.09993 100.4748 100.93 97.17262 112.707 #DIV/0! 102.6671 54.5781 #DIV/0!
0 0 2,979 2,605 4,058 1,929 3,928 3,332 3,173 3,490
0 0 113.8761 99.92328 99.2831 99.38176 120.7443 #DIV/0! 97.36115 53.11216 #DIV/0!
0 0 4,418 5,356 8,492 3,888 7,830 6,382 6,599 7,138 0
0 0 82.1495 100.2058 100.1362 98.25625 116.6006 94.3 100.8 53.85138 0
182
31,916
30,912
71,340
34,617
108
33,236
108
67,853
95
32,195
100.8735
32,087
103.7996
64,282
90.10694
24,609
77.105
25,494
82.47161
50,103
70.23161
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
3
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % Ʒ 7
8
9
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
1,144 4,223 2,762 2,016 1,670 3,337 6,684 -
1,179 4,219 2,616 #DIV/0! 1,941 1,589 3,259 6,571 -
2,323 8,442 5,378 2,665 4,187 1,854 3,259 6,765 6,596 13,255 1,796
979 98 1,617 1,751 3,610
85.58 0.00 0.00 #DIV/0! 14861 0.00 96.82 #DIV/0! 52.47 54.01 #DIV/0!
182
21,836
#DIV/0!
56,520
8,055
36.89
10
978 82.95 0.00 0.00 #DIV/0! 13,541 ####### 0.00 1,496 94.14 #DIV/0! 1,753 53.79 3,480 52.96 #DIV/0! 21,248
#DIV/0!
JUMLAH
L+P
%
L
P
L+P
11
12
13
14
15
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % 16
17
18
19
JUMLAH
L+P
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % 25
26
27
1,957 2,594 1,707 3,113 6,375 3,504 6,777 924
84.24 0.00 0.00 97.34 0.00 92.07 95.51 94.24 53.12 51.13 51.45
11,371 17,040 9,610 11,694 24,213
11,705 16,550 8,892 11,700 24,411
23,076 33,590 20,284 26,395 16,484 18,502 25,956 23,394 48,624 7,403
9,450 93 8,299 9,552 21,770
83.11 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 14860.52 #DIV/0! 86.36 #DIV/0! 81.68 89.91 #DIV/0!
9,549 13,541 7,696 10,555 23,102
81.58 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 28761.93 #DIV/0! 86.55 #DIV/0! 90.21 94.64 #DIV/0!
18,999 19,431 14,489 15,995 18,489 20,107 44,872 -
82.33 0.00 #DIV/0! 95.79 0.00 87.90 86.45 71.23 85.95 92.28 0.00
12,515 21,263 2,762 2,016 11,280 14,070 30,897 -
12,884 20,769 2,616 1,941 10,481 14,015 30,982 -
25,399 42,032 5,378 22,966 18,028 21,761 32,743 28,085 61,879 8,488
10,429 9,916 12,307 27,823
83.33 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 87.91 #DIV/0! 87.47 90.05 #DIV/0!
10,527 -
26,951
47.68
73,928
73,258
243,708
49,164
66.50
64,443
87.97
152,382
62.53
94,803
93,688
266,759
60,475
63.79
58,609
9,192 12,308 26,582
28
81.71 0.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 87.70 #DIV/0! 87.82 85.80 #DIV/0! 62.56
L+P
%
29
30
20,956 82.51 0.00 0.00 22,021 95.89 ###### 15,801 87.65 19,108 87.81 24,864 75.94 24,615 87.64 54,405 87.92 0.00 181,770
68.14
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN 2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
PUSKESMAS 3
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
7,081 10,265 9,067 9,082 11,444 6,798 12,297 9,163 10,248 14,728 14,817 3,039 118,029
76.9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 92.4 #DIV/0! 76.7 42.3 #DIV/0!
18 4,576 22 0 13 17 0 19 0 17 0 16 6,924 16 0 18 6,676 20 17,972 6 182 36,148
4,721 0 0 0 0 6,506 0 6,687 17,525
35,439
9,297 14,025 12,184 10,623 12,956 8,313 13,430 0 13,363 35,497 3,565 133,253
3,521 0
3,560 0
0 0 0 6,401 0 5,120 7,601
0 0 0 5,896 0 5,128 7,127
22,643
21,711
62.6
75.4 76.2 #DIV/0! 73.2 #DIV/0! 74.4 #DIV/0! 85.5 #DIV/0! 88.3 #DIV/0! 81.8 91 91.6 #DIV/0! #DIV/0! 77 76.7 41 41.5 #DIV/0! 415.6 61
88.6
12 0.3 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 0.3 0 #DIV/0! 24 0.5 30 0.4 #DIV/0!
10 0.3 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 0.2 0 #DIV/0! 25 0.5 33 0.5 #DIV/0!
22 104 25 20 41 43 27 0 49 63 13
0.3 1.0 0.3 0.2 0.4 0.6 0.2 0.0 0.5 0.4 0.1
83
78
407
0.3
0.4
0.4
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
11,370 17,040 11,380 10,380 14,861 0 9,610 0 12,497 24,213
11,706 16,650 10,799 9,895 13,541 0 8,892 0 12,497 24,411
23,076 33,690 22,179 20,275 28,402 21,952 18,502 32,743 24,994 48,624 0
9,115 14,319 10,481 8,475 13,884 8,728 8,176 0 9,060 21,170
80.2 84.0 92.1 81.6 93.4 #DIV/0! 85.1 #DIV/0! 72.5 87.4 #DIV/0!
9,052 13,912 10,182 8,575 12,620 8,399 7,740 0 9,600 20,489
77.3 83.6 94.3 86.7 93.2 #DIV/0! 87.0 #DIV/0! 76.8 83.9 #DIV/0!
18,167 28,231 20,663 17,050 26,504 17,127 15,916 15,400 18,660 41,659 0
78.7 83.8 93.2 84.1 93.3 78.0 86.0 47.0 74.7 85.7 #DIV/0!
182
111,351
108,391
274,437
103,408
92.9
100,569
92.8
219,377
79.9
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 BALITA NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
PUSKESMAS
3
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L JUMLA H 13
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11 0 135 0 0 0 35 0 34 50
265
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
9,080 0 15,298 0 0 0 13,073 0 8,690 30,108
9,346 0 13,662 0 0 0 12,144 0 8,696 29,354
18,426 33,527 28,960 13,817 30,283 19,173 25,217 28,818 17,386 59,462 9,124
6,299 0 12,500 0 0 0 12,270 0 6,211 7,426
6,294 0 11,086 0 0 0 11,387 0 6,217 7,376
12,593 21,618 23,586 12,070 25,372 15,233 23,657 19,170 12,428 14,802 7,685
69.4
67.3
81.7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 93.9 #DIV/0! 71.5 24.7 #DIV/0!
81 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 94 #DIV/0! 71 25 #DIV/0!
68.3 64.5 81.4 87.4 83.8 79.5 93.8 66.5 71.5 24.9 84.2
182
76,249
73,202
284,193
44,706
42,360
188,214
58.6
58
66.2
% 14
0.2 1.1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.3 #DIV/0! 0.5 0.7 #DIV/0! 0.6
JUMLA H 15
13 0 138 0 0 0 25 0 34 60
270
L+P % 16
0.2
JUMLA H 17
% 18
1.2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.2 #DIV/0! 0.5 0.8 #DIV/0!
24 159 273 32 10 83 60 50 68 110 30
0.2 0.7 1.2 0.3 0.0 0.5 0.3 0.3 0.5 0.7 0.4
0.6
899
0.5
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
%
%
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
3 135 4 5 3 2 4 2 8 4
4 138 1 7 1 1 5 1 10 2
7 31 273 5 12 4 3 9 3 18 6
182
170
170
371
3
100.0
4 5 3 2 4 2 8 4
0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
35
20.6
-
4
100.0
1 7 1 1 5 1 10 2 32
-
0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
7 31 5 12 4 3 9 3 18 6
100.0 100.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
18.8
98
26.4
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
PUSKESMAS
3
L
P
SD DAN SETINGKAT
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
4
5
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
2,254 4,004 2,204 4,030 4,116 2,504 3,698
2,193 3,672 2,114 3,967 3,706 2,388 3,231
5,973 0
182
28,783
2,196 3,783 2,204 4,030 0 2,504 3,582
5,815 0
4,447 7,676 4,318 7,997 7,822 4,892 6,929 0 0 11,788 1,805
27,086
57,674
25,227
6,080 848
97.4 94.5 100.0 100.0 0.0 100.0 96.9 #DIV/0! #DIV/0! 101.8 #DIV/0!
2,115 3,467 2,114 3,967 0 2,388 3,127
87.6
23,517
87.6
5,602 737
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: ………. (sebutkan)
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
96.4 94.4 100.0 100.0 0.0 100.0 96.8 #DIV/0! #DIV/0! 96.3 #DIV/0!
4,311 7,250 4,318 7,997 0 4,892 6,709 0 0 11,742 1,585
86.8
48,804
86.8
96.9 94.5 100.0 100.0 0.0 100.0 96.8 #DIV/0! #DIV/0! 99.6 87.8
4,447 0 0 214 41,862 4,892 221
4,311 0 0 214 0 4,892 221
276 83
261 82
97 0 0 100 41,862 9,784 100 0 0 20 593
84.6
51,995
9,981
52,556
84.6
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: …………… (sebutkan)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN 4
5
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
28 63 1 87 5 31 2,356 22 50 3,442
182
6,085
6
1,633 2,117 1,079 2,675 161 1,318 1,901 1,261 3,235 12,585
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.2 0.0 0.0 0.3 #DIV/0!
27,965
0.2
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: …………… (sebutkan)
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
5
268
59
156 214
214
226 221 237 246 276
189 221 25 246 155
1,844
1,109
22.0 #DIV/0! 0.0 100.0 #DIV/0! 83.6 100.0 10.5 100.0 56.2 #DIV/0!
220
60.1
1,783
212 214 189 221 237 246 244
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
82.1 #DIV/0! 135.9 100.0 #DIV/0! 83.6 100.0 100.0 100.0 88.4 #DIV/0! 96.7
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
2,254
2,193
-
-
-
-
2,073 4,030
1,983 3,967
302 -
122 -
2,506 20,035 21,205 23,491 28,910
2,388 17,797 19,513 21,491 25,027
2,405 1,555 2,031 3,171
1,658 1,667 1,877 3,816
#DIV/0! #DIV/0! 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 50.9 44.4 212.5 35.5 #DIV/0!
##### ##### 0.0 ##### ##### ##### 63.5 48.2 217.2 40.1 #####
1,633 569 2,275 1,493 8,391 2,506 -
53.6 ##### 0.0 100.0 ##### ##### 56.0 46.3 214.7 35.9 #####
104,504
94,359
9,464
9,140
4,447 4,056 7,997 4,894 37,832 40,718 44,982 53,937 198,863
2,196 1,717 4,030 2,504 10,502 2,465 4,408 9,139
36,961
97.4 #DIV/0! 82.8 100.0 #DIV/0! 99.9 52.4 11.6 18.8 31.6 #DIV/0! 35.4
2,115 1,634 3,967 2,388 9,381 2,828 4,090 8,923
35,326
96.4 #DIV/0! 82.4 100.0 #DIV/0! 100.0 52.7 14.5 19.0 35.7 #DIV/0!
4,311 3,351 7,997 4,892 19,883 5,293 8,498 18,325 -
96.9 #DIV/0! 82.6 100.0 #DIV/0! 100.0 52.6 13.0 18.9 34.0 #DIV/0!
37.4
72,550
36.5
3,044 424 569 4,063 3,222 3,908 6,987 22,217
1,223 690 4,315 1,126
7,354
77.7
1,052 803 4,076 1,530
7,461
81.6
#####
75.9
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11,350 9,905 0 11,288
11,931 10,490 0 10,503
21,165 6,917 2,513 15,427 0
19,664 7,029 7,221 16,361 0
0 23,281 20,395 0 21,791 0 40,828 13,946 9,734 31,788 18,143
78,565
83,198
179,906
13,769 5,488 2,513 6,224 0
#DIV/0! 88.02 45.26 #DIV/0! 195.46 #DIV/0! 65.06 79.34 100.00 40.34 #DIV/0!
68,810
87.58
9,990 4,483 4,279 22,064
12,212 5,489 7,221 7,762 0
#DIV/0! 88.03 50.83 #DIV/0! 249.79 #DIV/0! 62.10 78.09 100.00 47.44 #DIV/0!
0 20,493 9,815 8,530 48,298 0 25,981 10,977 9,734 13,986 7,298
#DIV/0! 88.02 48.12 #DIV/0! 221.64 #DIV/0! 63.64 78.71 100.00 44.00 40.22
79,004
94.96
155,112
86.22
10,503 5,332 4,251 26,234
TABEL 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PENYEBARAN INFORMASI
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA)
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
298 8280
17177 0
6883 0
2209 2416 3 2988 2869 0 5512 325
10794 119763 0 1186 2507 0 7924 1
2764 7 3 80 497 0 4775 17
182
24900
159352
15026
24900
159352
15026
TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
L 3
4
5
6
L+P
7
8
1 JAMKESMAS
0
0.00
0.00
0.00
2 ASKES PNS
0
0.00
0.00
0.00
3 JPK JAMSOSTEK
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0.00
5 ASURANSI PERUSAHAAN
0
0.00
0.00
0.00
6 ASURANSI SWASTA
0
0.00
0.00
0.00
7 JAMKESDA
0
0.00
0.00
0.00
0
0.00
0.00
0.00
4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANAJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2,482 21,831 0 4,181 0 112,333 0 665 361,921 45,163
4,515 18,532 0 4,730 0 103,898 0 356 474,765 54,808
0 239,721 40,363 176,730 17,778 118,977 216,231 0 1,021 934,432 99,971
3,279 2,507 0 528 0 543 0 0 37,993 733
3,489 1,972 0 662 0 488 0 0 45,018 982
0 9,609 4,479 2,083 3,633 822 1,031 0 0 83,011 1,715
0 0 0 0 0 179 170 665 34,437 1,558
90 0 0 0 0 0 117 76 356 27,022 1,609
90 64 0 55 0 79 296 246 1,021 61,459 3,167
661,604
0 1,845,224
45,583
52,611
0 106,383
37,009
29,270
0 66,477
RS. Bhayangkara RSD. Raden Mathaher RSD. Abdul Manap RS Internasional Siloam RS.Budhi Graha RS.Mayang Medikal Center RS.Theresia RSB.Anissa RS Dr. Bratanata RSJ.Jambi RS.Bakti Lestari RS Islam Arafah RS. Kambang RSB.Puri Medika RS ROYAL RSIA. Rimbo Medika RSU.Baiturahim RSUD Chatib Quzwain RSUD Kol Abunjani Bangko
2,981 47,036 19,193 24,477 42 7,812 23,671 3,405 0 20,650 164 13,769 15,000 0 4,898 212 1,970 7,121 2,482
2,285 53,466 25,162 24,000 37 6,393 32,719 19,236 0 11,517 140 18,802 20,146 0 4,960 4,581 6,857 6,269 4,515
5,266 100,502 44,355 48,477 79 14,205 56,390 22,641 0 32,167 304 32,571 35,146 0 9,858 4,793 8,827 13,390 6,997
1,351 7,438 2,667 2,500 232 2,013 3,923 1,500 6,000 5,235 21 1,946 1,000 150 875 160 200 2,098 3,279
921 9,604 3,943 2,620 863 1,342 5,639 1,449 7,896 2,282 20 2,879 1,469 197 922 1,467 400 1,605 3,489
2,272 17,042 6,610 5,120 1,095 3,355 9,562 2,949 13,896 7,517 41 4,825 2,469 347 1,797 1,627 600 3,703 6,768
297 1,167 0 0 0 0 7 0 0 25,885 185 0 0 0 5,773 372 0
0 679 0 0 0 0 16 0 0 13,799 160 0 0 0 5,882 6,048 1
297 1,846 0 0 0 0 23 0 0 39,684 345 0 0 0 11,655 6,420 1 0 0
SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
194,883
241,085
42,588
49,007
26,585
0 194,883
0 902,689
0 88,171
0 101,618
91,595 0 0 0 0 0 0 197,978
33,686
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
435,968 0 0 0 0 0 0 2,281,192
0 70,695
0 55,855
60,271 0 0 0 0 0 0 126,748
1,692,796
1,616,215
3,309,011
1,692,796
1,616,215
3,309,011
11.5
55.9
68.9
5.2
6.3
6.0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: ……………… (sebutkan) Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
RSU Rd. Mattaher Jambi RS Jiwa Daerah Jambi RSUD H. Abdul Manaf Kota Jambi RSUD H. Abdoel Madjid Batoe RSUD Sultan Thaha Saifudin Tebo RSUD H. Hanafie Muaro Bungo RSUD Kol Abunjani Bangko RSUD Prof, DR. H.M Chotib Quzwan RSUD Mayjen H A. Thalib Kerinci RSUD K.H. Daud Arif RSUD Nurdin Hamzah RS Budi Graha RS DR Bratanata RS. St. Theresia RS Bhayangkara Siloam Hospital RS Mayang Medical Centra RS Bersaudara Mandiri RSIA Annisa RS Islam Arafah RS Kambang RS Bersalin Puri Medika RS Bakti Lestari RS Rimbo Medika RS Central Medika RS Royal Prima RS. AHMAD RIPIN RS. SUNGAI BAHAR RS. SUNGAI GELAM RS Baiturrahim RSUD HAMBA KABUPATEN/KOTA Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
365 270 160 125 84 206 125 89 95 69 44 36 287 125 64 100 81 23 62 79 72 11 35 22 60 67 94 71 50 56 132 3,159
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
596 4 80
451 4 85
32
21
83
62
118 20 1 242 101 10 50 19 23 26 9
7,438 1,500 2,667
9,604 2,012 3,943
1,430
1,808
3,279 2,175
3,489 1,535
1,757 823 500 5,242 3,923 1,351 2,500 2,013
2,400 800 595 4,848 5,639 921 2,620 1,342
17,042 3,512 6,610 3,238 6,768 3,710 4,157 1,623 1,095 10,090 9,562 2,272 5,120 3,355
2,625 2,134 1,200 150 21 372
2,949 3,067 1,269 197 20 6,048
5,574 5,201 2,469 347 41 6,420
865
932
315 157 200
541 177 400
44,637
57,156
1,797 2,443 856 334 600 7,650 111,886
-
354 3 33
267 3 33
12
5
31
20
110 15 1 152 95 9 60 13
1,047 8 165 53 62 145 228 35 2 394 196 19 110 32
33 7 1 80 53 7 30 2
27 28 9
50 54 18
8 13 6
-
-
6
2
8
11
10
4 1 5 104 1,545
2 4 2 6 1,168
21 13 6 5 7 110 2,788
-
31 5 1 72 35 4 31 3
621 6 66 17 10 51 64 12 2 152 88 11 61 5
87,414.0 2.7 30.0 #DIV/0! 22.4 #DIV/0! 38.2 #DIV/0! 6.7 24.3 2.0 46.2 25.7 7.4 20.0 9.4
47.0 2.0 21.6 #DIV/0! 11.6 #DIV/0! 40.4 #DIV/0! 4.6 18.8 1.7 31.4 16.8 9.8 22.9 9.7
61.4 2.3 25.0 #DIV/0! 16.4 #DIV/0! 9.2 39.1 #DIV/0! 5.5 21.6 1.8 39.0 20.5 8.4 21.5 9.5
47.6 2.0 12.4 #DIV/0! 8.4 #DIV/0! 14.3 #DIV/0! 1.9 8.5 2.0 15.3 13.5 5.2 12.0 1.0
27.8 1.5 8.4 #DIV/0! 2.8 #DIV/0! 13.0 #DIV/0! 1.3 6.3 1.7 14.9 6.2 4.3 11.8 2.2
36.4 1.7 10.0 #DIV/0! 5.3 #DIV/0! 1.5 13.7 #DIV/0! 1.5 7.4 1.8 15.1 9.2 4.8 11.9 1.5
9 13 7
17 26 13
8.8 12.2 7.5 16.1
9.2 9.1 7.1 0.3
9.0 10.4 7.3 1.2
3.0 6.1 5.0 -
3.1 4.2 5.5 -
3.0 5.0 5.3 -
4 7 6 2 7 54 1,302
12.7 #DIV/0! 12.7 6.4 25.0 #DIV/0! 3.5
10.7 #DIV/0! 3.7 22.6 5.0 #DIV/0! 2.0
11.7 5.3 7.0 15.0 11.7 14.4 2.5
1.2 #DIV/0! 12.7 25.0 #DIV/0! 1.5
3.2 #DIV/0! 3.7 11.3 5.0 #DIV/0! 1.0
2.2 2.9 7.0 6.0 11.7 7.1 1.2
-
-
1
3
4 5
2 2 2
683
548
-
TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
RS. Bhayangkara RSD. Raden Mathaher RSD. Abdul Manap RS Internasional Siloam RS.Budhi Graha RS.Mayang Medikal Center RS.Theresia RSB.Anissa RS Dr. Bratanata RSJ.Jambi RS.Bakti Lestari RS Islam Arafah RS. Kambang RSB.Puri Medika RS ROYAL RSIA.Rimbo Medika RSU. Baiturrahim RSUD H. Hanafie Muaro Bungo RSUD Kol Abunjani Bangko RSUD Chatib Quzwain RSUD Mayjen H A. Thalib Kerinci RSUD K.H. Daud Arif RSUD Nurdin Hamzah RS Bersaudara Mandiri RSUD HAMBA RS. AHMAD RIPIN RS. SUNGAI BAHAR RS. SUNGAI GELAM
Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA DIRAWAT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
4
5
2272 17042 6610 5120 1095 3355 9562 5574 10090 3512 41 5201 2469 347 1797 6420 600 3,238 6,768 3,710 4,157 1,623
6
64 365 160 100 36 81 125 62 287 270 35 79 72 11 67 22 56 84 206 125 89 95 69 44 23 132 94 71 50
6449 87414
6450 88631
110 6570
61 6600
31138 16219 39038
9340 11715 25965
92 16025 9006 1191 4377
100 16100 6750 1041 4480
7,650 2,443 856 334
28,484 9,212 1,552 1,104
1138
31379
86,956
1,568 3,238
1,543 13,725
19,084 10,184
24,516 13
12,530
25,336 7,081 1,552 1,104
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
27.6 65.6 0.0 0.3 50.0 0.0 68.2 71.7 37.3 0.0 0.7 55.6 34.3 29.7 17.9 0.0 7.7 10.6 0.0 41.8 31.3 0.0 49.8 0.0 0.0 59.1 26.8 6.0 6.0
35.5 46.7 41.3 51.2 30.4 41.4 76.5 89.9 35.2 13.0 1.2 65.8 34.3 31.5 26.8 291.8 10.7 38.5 0 54.144 41.68539326 0 60.2 36.9
7.4 2.7 8.8 7.1 6.0 8.8 1.5 1.2 6.5 28.1 309.3 2.5 7.0 8.1 11.2 1.3 31.5 8.5 #DIV/0! 3.9 6.0 #DIV/0! 3.0 9.9
2.8 5.2 0.0 0.0 6.0 0.0 1.0 2.1 2.6 0.0 2.4 3.1 2.7 3.0 2.5 0 2.6 4.2 #DIV/0! 3.6 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0
58.0 26.0 12.1 6.68
2.6 10.3 28.5 51.3
3.3 2.9 1.8 3.3
20.9
27.57
10.5
0.0
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber ……
RUMAH TANGGA
JUMLAH PUSKESMAS 3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
60,236 89,472 59,971 56,720 87,528 51,198 75,496 78,209 75,696 152,687 21,518
20,534 35,863 10,794 119,763 23,621 26,913 17,463 72,592 16,648 10,803
34.1 59.8 19.0 136.8 46.1 35.6 22.3 95.9 10.9 50.2
6,783 18,772 24,269 6,816 76,766 12,082 13,975 13,834 49,618 11,135 7,555
182
808,731
354,994
43.9
241,605
33.0 #DIV/0! 67.7 63.1 64.1 51.1 51.9 79.2 68.4 66.9 69.9 68.1
TABEL 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
JUMLAH (KAB/KOTA)
182
Sumber: …………………….. (sebutkan)
2012 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
6
7
58691 83660 59210
16,762 39,567 19,986
73582 53536 75496 76300 65773 125612 19644
52,509 23,075 45,826 48,388 99,621 57,366 4,977
28.56 47.30 33.75 #DIV/0! 71.36 43.10 60.70 63.42 151.46 45.67 25.34
408,077
59.01
691,504
2013 RUMAH DIBINA
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
#VALUE! 78641.00 39224.00
8,973 49,443 26,089
30461.00 29669.85 27912 26161 68246.00
1,000 4,414 12,706 27,912 6,777 31,579 6,411 175,304
#VALUE! 62.87 66.51 #DIV/0! #DIV/0! 8.24 42.82 100.00 25.90 46.27 77.66 #DIV/0!
5645 38397 19986 801 3220 11099 27912 1442 25989 4979
62.91095509 77.66 76.61 #DIV/0! 80.10 72.95 87.35 100.00 21.28 82.30 77.66
16,761 38,397 39,972 53,310 26,295 56,925 76,300 41,054 77,785 9,956
28.55804127 45.90 67.51 #DIV/0! 72.45 49.12 75.40 100.00 62.42 61.92 50.68
139470
79.56
436,755
63.16
TABEL 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN SUMUR GALI TERLINDUNG
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
4
236,762 291,234 265,329 258,232 368,715 212,218 300,207 321,641 329,934 572,688 88,627
182
3,245,587
Sumber: ………………… (sebutkan)
5
6
48,786 7,752 258,232 57,190 2,690 300,207 20,480 41,919 50,617 -
0 262736 7752 28203 300957 2690 12368 21049 205301 116742 325
8
9
10
0 0 28173 188173.00 5275 5275.00 0 2360 39417 218925 20 0 0.00 108 13560 12368 13,560 12914 13176 16,457 31444 163339 29913 87654.00 3,141 0 0.00 -
787,873 958123 160696
691270
SUMUR BOR DENGAN POMPA
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
SUMUR GALI DENGAN POMPA
33286
11
13
14
MEMENUHI SYARAT
15
16
17
0 0 0 0 76 458 287 1,895 0 617 683 1741 9,556 586 2,055 0 -
0 0 0 76 0 0 486 1478 479 0
0 0.00 0.00 0.00 458.00 0.00 0.00 0.00 8121.00 1624.00 0.00
28058
3307
2519
10203
13427
14647
0
18
0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00 129 20 129 108 0 0.00 0 0 0.00 16763 10798 0.00 0 0 0.00 11005 3211 13298.00 53 0 0.00 14029
TERMINAL AIR
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI SYARAT
19
20
0 0 15 15 0 0 36 1,700 0 0 0 12 314 0 63
2029
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT
22
0.00 0.00 12.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 250.00 0.00
0 0 346 0 2 0 0 0 0 26 0
0 0 346 0 215 0 0 0 0 150 82
0 0.00 0 0.00 341 341.00 0 0.00 2 215.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 23 137.00 0 0.00
0 0 0 0 0 0 0 0 3 25 16070 16070 0 37154 0 0 0 0 91 306 0 18
0 0.00 0 0 0 0.00 0 0.00 12869 80130 10481 74419.00 0 0.00 6162 6162 5709 5752.00 0 0.00 0 0 0 0.00 3 25.00 12 13181 12 13181.00 0 0.00 1726 1726 0 0.00 37264 37154.00 37264 5073 5073 5073.00 0 0.00 2721 2661 1704 1798.00 0 0.00 7179 53889 5784 47312.00 72 275.00 56617 148564 54965 131379.60 0 0.00 0 17659 0 0.00
262
374
793
366
16164
37339
8 20
25
26
693
27
28
53573
29
30
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
MEMENUHI SYARAT
12
24
MEMENUHI SYARAT
21
-
23
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
31
32
37454 124550 329045
33
83728
34
35
36
0 262592 11380 0 232933 24276 5073 14974 218772 277407 0
#DIV/0! 90.17 4.29 0.00 63.17 11.44 55897 4.66 66.31 48.44 0.00
278915 ######
32.27
TABEL 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………………… (sebutkan)
182
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
% 8
#DIV/0! 103
154 61 12 115 0 379 35
20 50 116 34 12 42 0 379
#DIV/0! 19.42
14 13
75 56 100 37
116 22 12 0 0 379
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 100.00 0.00 #DIV/0!
70 26 100 65 100 0 #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JENIS SARANA JAMBAN KOMUNAL
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PUSKESMAS
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………………… (sebutkan)
3
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
4
236762 358530 265329 258232 368715 212218 300207 321641 329934 572688 88627 3,312,883
5
6
7
8
9
12
13
14
19
20
-
-
62,659 -
11 -
520 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.8299 #DIV/0!
1,067 39,250 31,477 44,744 12,361 22,627 27,276 30,988 93,680 -
583,298 358,530 41,477 285,820 12,361 86,489 27,579 147,359 371,098 -
258 31,552 29,770 42,112 6,048 17,613 23,659 136,412 -
338 216,492 28,914 206,673 39,737 17,895 118,394 285,389 -
0.0579 60.383 69.711 #DIV/0! 72.309 0 45.945 64.886 80.344 76.904 #DIV/0!
1,384 2,065 10,327 6,006 9,067 14,083 8,716 -
1,922 2,065 54,645 6,006 38,013 61,540 91,339 -
206 1,986 9,212 1,760 9,614 19,480 -
132 1,986 42,612 16,119 42,348 27,085 -
6.86785 #DIV/0! 96.1743 #DIV/0! 77.9797 0 42.4038 #DIV/0! 68.8138 29.6533 #DIV/0!
1,087 3,924 1,841 13,819 13,654 13,905 4,363 2,876 -
1,496 3,924 8,902 13,819 55,128 14,289 20,828 38,915 -
206 2,107 1,395 4,103 9,395 2,173 1,951 -
338 2,106 6,158 23,604 9,612 12,395 3,152 -
22.59 ##### 53.67 ##### 69.18 0 42.82 67.27 59.51 8.1 #####
62,659
11
520
0.8299
303,470
1,914,011
287,424
913,832
47.744
51,648
255,530
42,258
130,282
50.985
55,469
157,301
21,330
57,365
36.47
-
-
9 14,905 14,914
10
11
15
16
17
18
21
22
23
24
JUMLAH
%
25
26
808 #DIV/0! 210741 58.8 33006 12.4 0 0.0 255443 69.3 0 0.0 79460 26.5 27507 8.6 173137 52 314811 55.0 0 0.0 ########
33.1
TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………………… (sebutkan)
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
287 212 158 113 155 93 134 112 153 62 9
10 2 44 48 35 12 124 51 36 9
3.48 0.9 27.8 42 23 13 93 0.0 33 58.1 100.0
182
1,488
371
24.9
19 76 13 124 10 13 35.0
0 0 0 16.8 49.0 14.0 92.5 8.93 8 56.5 0 0
9 2
13 36 9
3.14 0.94339623 0 42 29 14 93 0 8 58.1 100
299
20.09
48 45 13 124
TABEL 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
SARANA PENDIDIKAN NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………………….. (sebutkan)
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
7
8
SARANA KESEHATAN
HOTEL SD
9
10
11
12
SLTP
4
5
6
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
222 306 237 205 251 229 221 483 244 276 73
222 47 51 44 72 67 81 82 77 15
222 25 61 22 31 38 38 49 69 15
8 22 13 17 18 17 16 16 18 43 6
1 1 1 3 1 1 1 3 12 1
2 2 6 -
11 7 7 1 5 17 12 58 13
674 412 372 296 376 357 374 500 410 541 123
222 186 153 85 221 146 221 142 156 221 -
100.0 60.8 64.6 41.5 88.0 63.8 100.0 29.4 63.9 80.1 -
13
182
2,747
758
570
194
25
10
131
4,435
1,753
63.8
14
SLTA
15
16
PUSKESMAS
17
222 100.0 38 80.9 24 47.1 26 59.1 68 94.4 38 56.7 81 100.0 - #DIV/0! 48 58.5 61 79.2 -
222 100.0 17 77.3 78 127.9 10 45.5 31 100.0 22 57.9 38 100.0 - #DIV/0! 30 61.2 51 73.9 -
606
499
79.9
87.5
18
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
BINTANG
19
20
21
7 22 7 15 18 12 16 4 18 40 0
87.5 100.0 53.8 88.2 100.0 70.6 100.0 25.0 100.0 93.0 -
1 1 1 3 1 1 1 3 10
#DIV/0! 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 83.3 -
0 0 2 0 0 0 0 0 2 6 0
#DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 100.0 #DIV/0!
159
82.0
22
88.0
10
100.0
-
22
23
NON BINTANG
24
25
#DIV/0! 11 100.0 5 71.4 1 100.0 2 40.0 11 64.7 #DIV/0! 7 58.3 41 70.7 2 15.4 80
61.1
TEMPAT-TEMPAT UMUM
26
27
673 276 270 137 342 221 368 147 264 430 2
99.9 67.0 72.6 46.3 91.0 61.9 98.4 29.4 64.4 79.5 1.6
3,129
70.6
TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH TPM
2
3
4
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………………….. (sebutkan)
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
6
7
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
8
9
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI %
JASA BOGA
10
11
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
942 1438 858 370 847 407 588 2012 1699 976 441
0 0 0 1 2 0 0 0 8 48 0
10 52 121 0 102 30 73 55 78 219 0
24 47 80 0 123 34 35 72 84 379 35
14 559 0 0 319 162 247 72 788 144 0
48 658 201 1 546 226 355 199 958 773 189
5.10 45.76 23.43 0.27 64.46 55.53 60.37 9.89 56.39 79.20 42.86
2 0 0 1 2 0 0 3 2 17 0
31 103 35 132 81 39 83 102 68 112 0
12 71 25 163 56 27 49 43 35 62 0
27 606 0 73 162 115 128 182 333 75 0
72 780 60 369 301 181 233 330 438 266 248
7.64 54.24 6.99 99.73 35.54 44.47 39.63 16.40 25.78 27.25 56.24
182
10578
59
740
913
2305
4154
39.27
27
786
543
1701
3278
30.99
TABEL 66 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 JUMLAH TPM DIBINA
NO
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN
JUMLAH PUSKESMAS
2
3
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: …………………….. (sebutkan)
4
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6 182
5
6
7
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
8
9
72 1403 60 369 301 181 278 330 535 266 248
0 0 0 1 2 0 0 0 10 17 0
5 0 156 102 40 39 83 0 146 112 0
27 0 105 163 27 27 49 0 119 62 0
18 0 0 48 50 115 146 0 1121 75 0
50 0 261 314 119 181 278 0 1396 266 0
69.44 0.00 435.00 85.09 39.53 100.00 100.00 0.00 260.93 100.00 0.00
10
11
48 1185 201 1 546 226 310 199 966 591 189
12
44 0 0 1 0 0 0 0 0 13 0
13
0 0 0 0 0 0 73 0 0 82 0
14
0 0 0 0 2 0 35 0 0 62 0
15
0 0 0 0 0 0 202 0 0 25 0
16
44 0 0 1 2 0 310 0 0 182 0
91.67 0.00 0.00 100.00 0.37 0.00 100.00 0.00 0.00 30.80 0.00
17
4043
30
683
579
1573
2865
70.86
4462
58
155
99
227
539
12.08
TABEL 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN
1 1
12
2
13 1
28 2
10 53 12 22 88
10
10 8 1 64 377
10 8 1 64 377 -
12 22 88
3 0 0 3
1 31 260 170 1015
1 34 260 170 1,018
TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
1 RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
13
13
100.00
15
15
100.00
RUMAH SAKIT ANISA
1
1
100.00
RUMAH SAKIT JIWA
1
1
100.00
28
28
100.00
RUMAH UMUM SWASTA 2 RUMAH SAKIT KHUSUS
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
TABEL 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: ……………………. (sebutkan)
PRATAMA JUMLAH % 4
5
MADYA JUMLAH % 6
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
JUMLAH
%
14
15
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
25 118 24 3 30 47 66 31 91 6 18
8.65 29.57 7.27 1.02 7.92 17.15 25.10 10.33 33.09 1.32 23.38
159 132 140 106 172 96 75 149 147 243 55
55.02 33.08 42.42 36.18 45.38 35.04 28.52 49.67 53.45 53.64 71.43
102 86 134 127 153 109 93 88 30 172 4
35.29 21.55 40.61 43.34 40.37 39.78 35.36 29.33 10.91 37.97 5.19
3 63 32 57 24 22 29 32 7 32 0
1.04 15.79 9.70 19.45 6.33 8.03 11.03 10.67 2.55 7.06 0.00
289 399 330 293 379 274 263 300 275 453 77
105 149 166 184 177 131 122 120 37 204 4
36.33 37.34 50.30 62.80 46.70 47.81 46.39 40.00 13.45 45.03 5.19
182
459
13.78
1474
44.24
1098
32.95
301
9.03
3332 1
1399
41.99
TABEL 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KECAMATAN 2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
PUSKESMAS 3
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
6
7
8
9
POSMALDES POS TB DESA 10
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
287 212 158 113 155 93 134 112 153 62 69
37 50 85 55 114 85 101 67 12 8
0.00 47.00 0.00 0.00 75.00 0.00 2 0 67.00 0.00 0.00
76 18 112 4 15 46
182
1,548
614
191
271
11
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6 0 0.00 0.00 0.00 6
16 4
TABEL 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ………. (sebutkan)
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
18 22 13 17 19 17 16 16 18 20 6
287 215 158 113 155 93 134 112 153 62 69
54 116 24 42 85 9 68 47 136 34
182
1,551
615
161 20 140 37 61 22 17 45 17 0 27
71 23 134 1 5 4 7 16 6 547
267
0 56 32 0 1 3 13 4 0 8 2 119
286 215 330 80 152 41 105 112 153 8 69
100 100 209 71 98 44 78 100 100 13 100
1,551
100
TABEL 73 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA
1
2
1 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Chatib Quzwain dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-
-
-
15 10 14 13 10 83 2
23 17 10 13 18 169 7
16 61 42 27 62 20 24 26 28 256 9
21 10 14 13 10 259 2
24 17 10 13 18 234 7
65 45 27 62 24 26 28 493 9
147 4
257 9
4
9
571 13 13
329 10 10
323 10 10
779 20 20
-
-
-
-
-
312 9.4288
584 17.649
339
333
1
4 7
-
-
182 -
77 -
294 -
188 6
78 1
6
1
6
305 7 7
4 2 4 3 2 13 -
11 16 5 6 7 40 4
28 2
89 1
2
1
6 19 15 18 18 5 9 9 9 53 4
165 3 3
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
P
L+P
15
16
17
18
19
20
-
-
-
-
1 -
4 3 2 14 -
11 16 5 6 7 41 4
19 15 18 18 9 9 9 55 4
-
29 2 2
90 1 1
156 3 3
-
-
-
-
-
31
91
1 -
4 2 -
2 -
1
-
1
-
TOTAL
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan :
a
termasuk S3
194
79
151
266
799 24.146
30
90
168 5.077
1
1
2 0.0604
159 4.8051
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1.00 RSUD Chatib Quzwain dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PERAWAT a P
L 4
5
90 499 269 215 426 231 110 224 289 502 37
0 0 65 76 0 0 62 61 103 220 22
0 0 194 135 0 0 96 83 150 1197 56
2892 41
609 17
1911 85
41
17
85
PERAWAT GIGI L+P
L
P
6
7
8
119.00 485.00 259.00 211.00 220.00 190.00 158.00 144 253 1597.00 78.00 0.00 3714.00 102.00 0.00 0.00 0.00 102.00
L+P 9
0 0 0 4 0 0 2 7 3 11 0
0 0 10 26 0 0 19 12 11 87 9
27
174
0
0
22.00 26.00 10.00 30 45.00 37 21 19 14 98.00 9.00 0.00 331.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0.00
0.00
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0.00
0.00
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0.00
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
2933 181.47
626
1996
3816.00 115.32
27
174
331.00 10.00
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
12
13
1 KERINCI
-
-
2 MERANGIN
-
-
13 -
-
1
-
-
-
-
6
-
-
2
28
24
4 BATANGHARI
3
13
16
-
-
24
-
-
-
6 TANJAB TIMUR
-
7 TANJAB BARAT
2
18
1
15
-
20
-
9
10 -
4
8 TEBO
3
18
21
9 BUNGO
2
11
13
16
182
198
11 KOTA SUNGAI PENUH
2
7
9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
30
277
353
9
39
1 RSUD Chatib Quzwain
1
13
14
1
7
10 KOTA JAMBI
14
-
3 SAROLANGUN 5 MUARO JAMBI
L+P
8
-
26 -
6
-
2
-
4
6
3
29
32
3
13
16
-
30
2
17
22
24
-
3
18
21
-
2
11
13
24
208
232
2
7
9
-
-
63
39
308
400
8
2
20
22
34 -
-
-
-
-
RSUD Kol Abunjani Bangko dst. (mencakup RS Pemerintah
-
-
-
-
-
dan swasta dan termasuk
-
-
-
-
-
-
-
pula Rumah Bersalin)
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
13
14
1
7
8
2
20
22
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
31
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
290
367
10
46
71
41
328
422 12.75306
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Chatib Quzwain RSUD Kol Abunjani Bangko dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
KESEHATAN MASYARAKAT P
3
4
12 3
15 5 -
8 6 13 20 2
6 6 12 26 4
64 2
74 9
2
9
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
L
5
-
-
L+P
6
19 44 17 8 22 16 14 12 25 46 6 229 11 20 31
7
-
8
7 5
-
14 26 13 30 20 21 13 16 93 13
19 8 -
7 5 6 33 5
14 8 10 60 8
68 5
127 4
5
4
259 9 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan)
66
83
260 7.857332599
73
131
268 8.099096679
TABEL 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
1 KERINCI 2 MERANGIN
NUTRISIONIS L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
-
3 SAROLANGUN 4 BATANGHARI
-
3
-
11
-
-
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 TANJAB BARAT
1
3
4
8 TEBO
1
11
12
2
5
7
6
66
73
-
6
6
-
-
15
4
4
3
4
1
11
12
1 -
-
-
-
5
7
6
67
74
6
6
-
-
145
5
8
1 RSUD Chatib Quzwain
3
5
8
-
9
-
-
-
-
-
-
-
-
pula Rumah Bersalin)
3
5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
17
-
-
13
-
148
-
1
3
-
-
108
111
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
2
13
dan swasta dan termasuk
5 -
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Kol Abunjani Bangko
18
12
-
-
3
1 -
-
-
-
-
-
-
18
6 TANJAB TIMUR
9 BUNGO
-
19
-
10 KOTA JAMBI
-
L+P
16
5 MUARO JAMBI
11 KOTA SUNGAI PENUH
TOTAL
DIETISIEN
9 -
3
5
17
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan)
16
116
165 4.986384149
-
1
1
0.03022051
16
113
162 4.895722619
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
FISIOTERAPI L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
3
6
4
-
5
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
7
-
-
-
10
-
-
-
13
-
-
-
-
-
P 16
-
-
L+P 17
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… RSUD Kol Abunjani Bangko dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
11
24
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan)
35 3 3
-
-
-
-
-
-
-
11
24
-
L 15
-
-
-
-
14
-
24
-
-
-
-
12
-
-
-
-
11
-
10
34
9
-
-
-
8
TOTAL
AKUPUNKTUR L P L+P
-
1
1
1
1
1.1484
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
38
2
-
-
-
-
1 0
1
2 0.0604
-
-
11
12
-
12 0
25
36
25
37 3 3
25
37 1.1182
TABEL 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… RSUD Kol Abunjani Bangko dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
-
-
-
-
-
17 -
16 -
17
-
16
-
33 33 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
1 -
4
-
-
-
-
TEKNISI GIGI
-
5
-
-
1
5
2 -
1
-
-
-
-
-
-
-
1
ANALISIS KESEHATAN
-
3
3 -
-
-
-
-
17
-
11 3 4 6 36 2
14 11 5 149 3
51
193
-
-
11 27 23 17 15 11 185 5 311 20 20
-
-
-
2 1
ORTETIK PROSTETIK
-
-
2
REFRAKSIONIS OPTISIEN
2 -
-
-
4 1
-
-
5
-
-
3
-
2 -
-
-
-
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN L P L+P 24
25
-
26
-
-
-
-
1
1
L+P
L
P
L+P
L
P
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
5 -
14 -
6
-
19 -
15
-
1 -
21 -
JUMLAH
P
-
-
TEKNISI KARDIOVASKULER
L -
1
1
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
L+P 35
-
17 12
12 27
-
-
83 -
14 11 5 184 3 229 -
18 15 11 250 6 356 20 20
4 4 6 66 3 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
229
376
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: ……………… (sebutkan) Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
17
16
33
-
-
-
4
1
5
1
2
3
51
193
331
3
2
5
-
-
-
6
15
21
1
-
1
-
-
-
83
11.36
TABEL 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… RSUD Kol Abunjani Bangko dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 4
10
-
6 4
10
-
11
-
12 8 20 -
L+P -
-
6 4
6 4
10 -
10 -
12 8 20 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
-
-
-
10
10
20
10
10
20
TABEL 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 KERINCI MERANGIN SAROLANGUN BATANGHARI MUARO JAMBI TANJAB TIMUR TANJAB BARAT TEBO BUNGO KOTA JAMBI KOTA SUNGAI PENUH SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… RSUD Kol Abunjani Bangko dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
107 -
-
-
-
159 -
-
-
-
25 11 15 17
7 5 3 15
68
30
-
-
6 34 32 16 18 32
132 -
6
12
-
-
-
10 40 169
2 29 254
12 69 423
225
291
-
-
516 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 -
6 -
25 21 55
12 -
7 7 32
32 28 87 -
52
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
107
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: ……………… (sebutkan)
68
30
132
225
291
516
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
52
159
TABEL 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAMBI TAHUN 2013
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
46,277,424,718
a. Belanja Langsung
22,717,814,695
b. Belanja Tidak Langsung
23,559,610,023
29.75
2 APBD PROVINSI
0.00
3 APBN : - Dana Dekonsentrasi - Dana Alokasi Khusus (DAK)
109,265,344,000
70.25
21,646,964,000
13.92
2,816,810,000
1.81
- Kantor Daerah
36,301,570,000
- TP APBN (DINKES)
13,500,000,000
TP APBN (RS)
35,000,000,000
- ASKESKIN
0.00
- Lain-lain (sebutkan)
0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0.00
(sebutkan project dan sumber dananya) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
155,542,768,718
100.0
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: ……................ (sebutkan)
#DIV/0!
47,005.82