PROFIL JENDER BIDANG EKONOMI DI WILAYAH PEDESAAN KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR Rini Dwiastutir, Keppi Sukesir, dan Han Dwi Utami2
Pendahuluan
ffualara perkentbanganrya paradiEma kriteriu keberhasilan pembangunan mengalctmi kali pergeseran. Seiak awal tahun 1990-un muncul paradigma baru, bahwa lll))UeOerapa l€V 4ot11 Oemb(tttgunan harus mampu meningkatklttt mutu kcltidupan baik sebagai indiviclu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. [}paya penhgkatcrn kualitas/muti sumber{ay,a mdnusia an{Jtara lain dapat dicapai.dengan pemberdaltacrn (empowennent). Keberhasilun pembaniu.:nap perlu ditinjau dari kesenjangan jendeiontara prii'dan waniia, karena sosok
waiita merupakan subyek'pembanganan bersama-scrma dengan pria. .,::, ,. ,r. ' semehtara itu,;,salah satu kualitas wanith.:i'ebagai'mi'tra sejajar.pria d.tilam
an b e rw aw as an j e n dg r adn l ah p e n g akuan,aka n harkat dan mariib at w anit a y ang sesuai dengan kodratnya. Namun dalam kehidupan seh'ari:hari i,asih;ering dtjumpai.sui-
p emb an g un
ordirutsi wanita datam berbagai,bidang keh.idupan,yang'ditunjakkan ad.anya ketimpangqn antara kedudukan dengan peran wanita baik datam kehidupan nasyaraknt maupunkeluarga, ' PembaflSunan yang telah,dilakianakan mencabyp segala aspek bittangkehidupaidi. semttt wilayah. Dalam kajian ini lebih menyoroti.6i.dang eikonotmi cli wilayah pe:desaan dengan penimbangan bahwa dampak pembangunan ekonomi secara !angsung dapat dikenali di'Wswi,akAtdalamiangkawaktupe ek'serta mengihgat sebiga.in;besir 1x15,io1pendi,iu*,.., berada di wilayah pedesaan. ' Tulis an ini dtnaksudkan intuta-me mapirkan. has:iJ p e ie rap an a na l is * j e nrder ag a r mampu menemu-kenali permasalahan kedudukan dan pcran pria maupun wlanita dengan mempe rhatikan hubungan antar ind.ividu. Piparan deskripsi fenomena didisarkan pada iato . !an+ diwukili tiga kecamata,n dengah pemtlihain tottsi|atteAt a.secara sengaja (purpo: sive) atas dasar pendapatan wilayah administratif dan kondisi fisik masyarakit.
.,
untuk menentukan kecamatan maupun desa Penelitian Untuk mewakili keadaan wilayah kabupaten contoh; yakni dengan klasifikasi daerah kaya, secara umum, makapenenfuan lokasipenelitian sedang dan miskin. Dengan demikian diperoleh dilaksanakan dengan metode stratifikasi baik lokasi contoh yang mewakili stratifikasi kaya
Lokasi
l) h 2)
Rini Dwiastuti, M.S. dan Dr. L: Keppi Sukesi, M.S. Staf pergajar Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertaniar & Anggota Kelompok Peneliti Jender Pusat Penelitian Peran Wanita Lembaga Penelitian Universitas Bmwijaya Malang h Hili Dwi Utami. M.S. Staf pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakm & Anggota Kelompok Peneliti Jender Pusat Penelitian Perm Wanita Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya Malang
Warta Studi Perempuan, Volume 5 No.
I,
1997
19
sampai miskin sebagai berikut: Kecamatan pagu
(Desa Pagu, Pamenang dan Nanggungan);
pengukuran dalam pelaksanaan analisis jender seperti yang tercantum pada lampiran L
Kecamatan Plemahan (Desa Mejono, Sebet dan
Banjarejo) dan Kecamatan Ngancar (Desa
Profil Kedudukan Wanita di
Kunlang, Ngancar dan Babatan).
Ekonomi
Sumber Data
Angka) diperoleh gambaran bahwa potensi tenaga kerya wanita di lokasi penelitian relatif
B.idang
Daridata sekunder (Kabupaten Kediri dalam
Deskipsi kedudukan wanita didasarkan pada data sekunder dan data primer. Data sekunder diambil dari buku laporan tahunan "Kabupaten Kediri Dalam Anggka 1995", serta data sekuder yang telah dihimpun oleh Tim Peneliti PEMDA
dikum-pulkan dari 80 rumahtangga untuk
lebih besar daripada pria, yaitu 52 ZJ. Namun angkatan kerja wanita yang bekerja relatif lebih sedikit daripada pria. Dengan menggunakan pendekatan rasio antarajumlah angkatan kerja yang bekerja dengan jumlah tenaga kerja dapat diperoleh gambaran bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita sebesar 92 dan
masing-masing kecamatan contoh.
pria sebesar 97. Angka tersebut dapat dikatakan
setempat (berdasarkan daftar isian data sekunder
yang disediakan). Sementara itu, data primer
Dalam membahas peranan wanita dalam
bahwa setiap 100 jiwa tenaga kerja wanita
pembangunan, khususnya didasarkan pada data primer yang diperoleh dari wawancara dengan
terdapat 92jiwa yang bekerja (penuh dan seten-
menggunakan kuesioner, serta dilengkapi
kerja pria terdapat 97 jiwa yang bekerja.
dengan hasii wawancara bebas dengan menggunakan pedoman wawancara. Dalam pembahasan
Keadaan ini menunjukkan tendensi bahwa partisipasi wanita dalam bidang ekonomi relatif
tersebut peranan wanita dianalisrs dengan unit
lebih rendah. Relatif rendahnya kedudukan wanita dalam bidang ekonomi juga ditunjukkan dari status
analisis individu dengan membandin gkan antara
gah penganggur); dan setiap 100 jiwa tenaga
wanita dengan pria, dan beberapa variabel menggunakan unit analisis keluarga. Peranan
pekerjaan. Pada status buruh tetap dan karyawan
wanita dalam beberapa bidang pembangunan dibahas menurut kecamatan.
porsi wanita lebih rendah. Dari jumlah yang bekerja wanita relatr lebih rendah, dengan perbandingan
Analisis Jender Unit analisis data dalam penelitian ini adalah keluarga karena dalarn hubungan keluarga ini dapat merefleksikan kedudukan dan peranan wanita dalam masyarakat, khususnya dalam kemampuan pengambilan keputusan di bidang ekonomi. Dalam mendeskripsikan fenomena didasarkan pada metode analisis jendel yan-e meliputi analisis-analisis: kegiatan, inanfaat, akses. kontrol, manfaat dan dampak pemba-
Berdasarkan definisi operasional yang mengacu pada Pedoman dari kantor MENUPW
r
sebesar
Dengan memperhatikan proporsi angkatan
kerja wanita yang bekerja menurut jenis lapangan pekerjaan dapat diperoleh gambaran bahwa bidang pertanian, industri kerajinan dan perdagangan merupakan lapangan pekerjaan yang relatif banyak menyerap tenaga kerja wanita. Sementara itu proporsi angkatan kerja pria retratif merata pada hampir semua lapangan pekerjaan.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis data
ngunan.
tersebut dapat disusun matlik data dan
wanit; 8 Vo dan pria
62V0.
atau
priner terdapat tendensi bahwa wanita yang mempunyai pekerjaan tetap relatif lebih besar daripaCa pria. namun kedudukan wanita relatif
.
Tabel
L Proporsi
responden menurut sifat pekerjaan Kecamatan
.P-4
..,-ir;.;
Wanita ,,iPii-a=
Flemaha*
.f
i
Wanita 'i,tr+ia
,Nga1tc.ar:'..:i
Wanita .'.,#fia:
tl,:lll rr,L
84,'7 6214. 9,4 ,i1_8# 3,5 .4r5;;::ir 2,4 lfl,?-"'l', i
lebih rendah daripada pria bila ditinjau dari sistem pengupahan dan status pekerjaan yang
tidak tetap. Pekerjaan pokok wanita lebih
96,3
:.:
81;,
1,3 t::-'|"E , 5 ' 'Lrft.<.,'
:
0
,.,15,0'.,
71,3 )') \
6,3
t,57;;5.,. )a) < irL;r?;5",
0 ,,. rS.,t
pokok sebagai pekerjaan tetap relatiflebih besar daripada pria. Pekerjaan pokok yang bersifat
bersifat harian sedangkan pria bersifat bulanan. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa secara
tidak tetap di Kecamatan Pagu porsi wanita relatif lebih besar, sedangkan untuk Kecamatan Plemahan dan Ngancar porsi wanita sama
umum porsi wanita yang memiliki pekerjaan
dengan pria.
Tabel 2. Proporsi responden menurut sistem pengupahan
lLt:.lrt$.tfuija ril:::t=:rj:1::,r
* * ri:=::::::
70,0
iiiiir#i*{n{ian-
38,8
'l.l:ivg6*od* x-@.,,1 An: ,.
10,6
')) L
t{o
;;,,,,*'Mo$si*an
t'l,6
il'fi#*,';
9,4
29"+
i:n$
I
&tflar
1,2
;=i-nwuofiilitir B:
:5
rlf,CI;,$i
0
.5,0
iii;"-1-ti$#i,.{
2,4 -"11 ,r.Mr# 2,4 1,2 ,,,r;t;,[
,',=,
.'.t':=*=,=B,icggu*:., L1r @a1tvfin=g q
.,...]-.pjlsa$i,,,.,,
,i,i;ft"$S$Wi -', ,ilH.dht:Md Xiki ,i,li-ffiffi,t
4,'.7
'=2
16,5 ,,i
,A
1'2
'il'{i? 71,8 t'',,n3,6
Warta Studi Perempuan, Volunte
5
No. 1, 1997
30,0
,1.715
0 .ff
2,5 ".,?_,3;&
22,5 :'38;.8. 25,0 ;.2i1$ 7,5 ,.'10 15,0 ,,".:8i8
13,8 .r; 3
2,5
o 'tr'"CI 2,5 1;3
C
15,0 ;, ,,319. 10,0 .'i!1.;-3" ,{ l4:.!<, ::
_
r:r:,
-<.
Peksrjaan prn
'il; ,
lil9'4i
1,3
l:.lii3
13,8 ,:.3;8 2,5 ,,1i0 66,3 8?5
;1.;S
o .+ 0
11,3
,:"r'i$
,.,,:.:j,,$ ,,r$3,i8,
1'3 ,,{io
22,5
,8$r0
21
Sistem pengupahan pekerjaan pokok meliputi harian, bulanan dan musiman. Untuk pekerjaan
lebih banyak yang bekerjapadapemerinrah. Hal ini harus dicermati lebih lanjut, apakah wanita
pokok yang diupah bulanan dan musiman,
benar-benar lebih mempunyai kemampuan untuk
jumlah pria lebih besar dari wanita, sedang yang diupah harian justru wanita yang lebih banyak.
berwiraswasta ataukah karena mereka tidak
_
mempunyai kesempatan kerja yang berhubungan
Tidak demikian halnya dengan pekerjaan
dengan pihak lain.
sampingan, kesemuanya pria lebih banyak dari wanita. Sistem pengupahan yang banyak terjadi di tiga kecamatan lokasi penelitian adalah harian.
di Kecamatan Ngancar tidak drjumpai wanita sebagai pekerja
baik untuk pekerjaan'pokok maupun harian.
dijumpaidi Kecamatan Plemahan dengan porsi wanita sama dengan pria. Jumlah responden
Pada sistem pengupahan tersebut nampak porsi
Pada Tabel 3 nampak bahwa
bulanan. Status pekerja bulanan, banyak
wanita jauh lebih tinggi daripada pria. Tabel2 menunjukkan porsi wanita dengan
yang berstatus tidak ikut orang lain atau beker.la
sistem pengupahan bulanan relatif lebih kecil.
besar, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pagu.
Khusus untuk Kecamatan Ngancar, porsi
Dan tidak satupun terdapat responden yang berstatus pemilik unit usaha.
pengupahan dengan sistem musiman nampak
relatif besar dibanding dua kecamatan lain.
sendiri di Kecamatan Ngancar nampak paling
Pekerjaan sampingan responden contoh di
Dari informan kunci pengusaha, diakui bahwa dalam pemberian upah dibedakan
tiga lokasi penelitian lebih bersifat musiman,
menurut jenis kelamin, yakniupah wanita lebih
untuk kecamatan Pagu dan Ngancarporsi wanita
kecil daripada pria. Beberapa alasan yang dikemukakan ialah bahwa pria lebih bisa
sama dengan pria dan untuk Kecamatan Plemahan porsi wanita relatif lebih tinggi. Apabila dilihat dari kemandirian bekerja, yakni bekerja secara mandiri (wiraswasta), ikut orang lain maupun bekerja pada pemerintah.
maka nampaknya wanita lebih banyak yan_q berwiraswata dari pada pria, sedangkan pria
menjaga keselamatan, bisa kerja keras dan cara
berfikir yang tidak begitu terpengaruh dengan keadaan lingkungan. Menurut peneliti alasan tersebut sebetulnya bersumber dari stereotipe jender yang ada. Salah satu bukti dapat dilihat darijumlah jam kerja per hari.
Tabel 3. Proporsi responden menurut status pekerjaan bila ikut orang lain tt: :,.a
, ::
,S.tatus.pete]jaan : i::::.:::.::.:.=l,ll
[::---
::
r,:i,
:
i ;f.
rerap
,,Fulailant" .'..,'',':
..f{ffi,,,-,
$i "', :F r$taf lll
i:,'
llllffeajawat
22
,"
, -Pagu=,:=
Wanita ',.,'Piia
Kecamatan Plernahan
W""itt
."
24,7
15,3
43,8
363
5,9
8'2
35,0
3.7;5
r'3;1
ll,3
15,3
7,r
-1?e
:t'tl ,3 . ' 3;8
0
iL.' 0
'0
'o
8,8
47,1
49,4
1,3
'21,3
Ngancal Pria
Wanita
30,0 0 0 g,g "t3* 8;3. 0 ,,,3,8 0 ,.,,.. 0 61,3 .4&8
Warta Studi Perempuan, Volume 5 No. 1, 1997
Profil Peranan di Bidang
a. Aktivitas Walaupun
di
Ekonomi
Kecamatan Pagu
banyak
jam,
nampakbahwapartisipasisegalaaktivitasdalam
usaha keluarga di Kecamatan Pagu lebih didominasi oleh wanita, dan di Kecamatan Plemahan oleh pria, sedangkan di Kecamatan
dijumpai wanita yang bekerja kurang dari 8 akan tetapi juga terdapat wanita yang bekerja Ngancar partisipasi wanita bersama pria terlihat lebih dominan (Tabel 5). lebih dari l0 Berdasiukansebarandatayangterdapatpada Untuk Kecamatan Plemahan dan sebagian besar wanita maupun pria bekerla Tabel5nampakbahwaditigakecamatancontoh antara delapan sampai l0 jam. Di Kecamatan pada umumnya wanita lebih berpartisipasi pada Plemahan porsi wanita yang termasuk dalam aktivitas pengadaan modal. Sedangkan dari
jam.
,! I
t
I
Ngancar
kiteria tersebut nampak relatif lebih besar
Kecamatan Pagu dan Ngancar dapat dikatakan
porsi
bahwa pada umumnya wanita dan pria secara
daripada pria, dan di Kecamatan Ngancar kedua jenis kelamin sama. (Tabel
4)
bersama-sama berpartisipasi pada kegiatan beli
keluarga peralatan, merekrut tenaga kerja dan pemasaran beragam. Keragaman tingkat partisipasi menurut jenis dari masing-masing kecamatan, kelamin terhadap jenis kegiatan usaha keluarga
Peran wanita dalam kegiatan usaha
di tiga
kecamatan contoh nampak
Apabila ditinjau
Tabel -,
4.
Proporsi responden menurut jumlah jam kerja
, ., 't"
Iu
(per
'
Kecamatan
P.agt im kerj,a Wanita Pria han)
.-,<+jam,,
'5to:': ,:;j?ioi . '"
.T|$f ,Mel;'awal
62,4 1
1,8
17,6 8.2
r,r. , ,,,Ngancar Pria Wanita Hia
Plemahan
Wanita
:. ,131i8 ;311;6:
-"ll;A,
rlrp"
ll,5
,17,5
80,0 ,66,3,, 1,3.'.J,$r. 1,3 "'12j
28,8 55,0 8,8
j,s
',::i,ZF,, li5;S.i
lli
',,,-t-.t;S
${ls1;i
Tabel 5. Partisipasi responden dalam kegiatan usaha sendiri (usaha keluarga)
I Keterangan :
W = Wanita; P = Pria; W+P = Bersama
Warta Studi Perempuan, VoLume 5 No.
I,
1997
23
juga terjadi pada anggota keluarga. Kecenderungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Dari paparan diatas, nampaknya dalam pekerjaan publik peran wanita/istri tidak dapat diabaikan.
Walaupun dalam beberapa hal
istri tidak
ijasah dan ketrampilan tuntutan pasar juga tidak mernbatasi jumlah pedagang. Di Kecamatan Pagu dan Ngancar porsi wanita sebagai pedagang relatifjauh lebih banyak, sedangkan kecamatan Plemahan porsi wanita dengan pria
mendapatkan hak-hak sebagaimana mestinya, tetapi peran yang demikian itu cukup menggem-
hampir seimbang.
birakan. Untuk melengkapi analisis yang ada,
baik sebagai pekerjaan pokok maupun
maka harus dilihat pula bagaimana mereka dapat menikmati hasil dari pekerjaan mereka tersebut,
pingan, maksimum hanya 22,5Va, hal ini bisa berarti terbatasnya lahan pertanian dan makin banyaknya orang yang meninggalkan sektor
sebagaimana diuraikan berikut.
b. Akses Berdasarkan keterangan dari informan kunci
diperoleh gambaran bahwa sebagian besar masyarakat setempat mendapatkan pen ghasi lan dari kegiatan bertani, terutama penduduk yang berumur 40 tahun ke atas. Jenis komoditas yang dikelola petani setempat tidak hanya padi dan jagung, akan tetapijuga menanam buah-buahan.
Dari responden diperoleh gambaran bahwa ternyata jenis pekerjaan pedagang baik sebagai
pekerjaan pokok merupakan jenis pekerjaan yang terbanyak diminati dan dilakukan oleh
Ternyata jenis lapan gan pekerj aan pertanian, sam-
pertanian yang bersifat tradisional. dan berpindah ke lapangan perdagangan yang lebih banyak berada di pasar dan tidak dibatasi waktu. Berdasarkan data
di Kecamatan pagu
dan Plemahan dapat dikatakan bahwa jenis lapangan
pekerjaan jasa informal lebih rerbuka untuk
wanita. Sementara itu, pada jenis lapangan pekerjaan formal, dalam hal ini buruh indu:;rri dan karyawan administrasi porsi pnareilitt 1,:'*ih besar.
Menurut sebaran data pada Tabel j .nampak bahwa jenis lapangan pekeryaan responden di Kecamatan Pagu sangat beragam, hanya saja di
wanita. Hal in i beralasan karena jenis pekerjaan pedagang merupakan jenis pekerjaan informal
tempat tersebut tidak drjumpai perernak. Hal tersebut sangat memungkinkan karena pada
yang tidak menuntut banyak syarat formal seperti
daerah dataran rendah usaha peternakan hanya
Tabel 6. Partisipasi anggota rumahtangga responden dalam kegiatan usaha sendiri Kecamatan
Kegiatan Usaha
Fagu
Plemahan
Wanita Fiia
:: * Pemodalan ,,,'.
72,e
*,.P
cari Bahan natdfuUtan
*,Re
*
'
.
loladn Usaha
tt,TenKerja
emasaran.
Wanita
I
56,3 52,5 50,0 1l
46,3
57,5
43,8
5i2.,5,'
40,0
51,3
45,0
37.,6
?'7
50,0
26,3
_33,9
56,5
38,8
44,7
'49,4
5
,
.P.ria
3:2,9
55,3
'
::Ngancar
49,4 ,4,9
60,0
*, Beli,P,q,,,,lqlatan
x.'P.e
Pria
:
* Pengol an-. *'P.engemasan
Wanita
I
:
42,,5
47,0 47,2 62,4 41,2
51,3
40,0
46;3
37,5
51,3,
43,8
'.42,5
31,5
50,0
2fr,0
75,0
83,8
52,5 47'3,,, 30,0 ,53,g,
70,r
Tabel 7. Jenis lapangan pekerjaan pokok dan samping responden Kecamatan
Pldm Wanita 'ffi r:rr
:,,:,,.tiF-e$i,1;1,'1,:.."r"ri'
Wanita
24,7
jj.ffii: ::!!
ltr;:r:::'=
25,0 13,8
;;;9.
12,9 .,],p,tt, )4 ta ?rl : I itili
7,1 7,1
O 0
22,5
.':..
21,3
..4;?,
:::::9:j4i
3,8
0 0 0 0
.;;..ii}1.,,
il,, ., i*;4E 4',7 ,a)4tl l
o
1
:
",
2,4 4,7
j:zL.:3= to,,,2;5"',',i,
,23f9;,
,,rr.6i3i." .:.'..6:3'-'
i.ii '.0 ii lu3-.1. ..,''
i'.
0=
;;... 0,:::
fl :::::.:= 1,3 =:::,:: "'.,3
::li.l.\i:::'!.:
t..r*,,S;iiiit,
iln:6
;
.
:':
pekerjaan responden di Kecamatan Plemahan
di Kecamatan Pagu sebesar Rp 361.490,- yang berasal dari suami/pria sebesar
lebih sedikit bila dibanding Kecamatan Pagu,
55Vo dan dari isteri/wanita sebesar 47Vo.
jumlah yang paling sedikit terjadi di Keca-
Sumbangan wanita terhadap pendapatan rumah-
sebagai kegiatan sambilan. Jenis lapangan
dan
responden
matan Ngancar.
tangga pada Kecamatan Ngancar juga relatif
Porsi sumbangan pendapatan pekerjaan pokok dari wanita relatif hampir sama dengan pria, namun perbedaan porsi agak besar terjadi
besar,
pada pendapatan pekerjaan sampingan. Adapun
di
klasifikasi pendapaper disajikan pada Tabel 8. tan rata-rata bulan
sebanyak 367o. Rendahnya nilai pendapatan
Rata-rata pendapatan per bulan rumahtangga
rumahtangga responden dan relatif rendahnya
sebaran responden menurut
Warta Studi Percmpuan, Volutne 5 No.
l,
1997
yaitu sebanyak{S%o dari pendapatan rata-
rata responden senilai Rp 369.212,50. Pendapatan rumahtangga responden terkecil dijumpai
Kecamatan Plemahan, yaitu sebesar Rp 260.337,50 dengan porsi sumbangan wanita
25
E
Tabel 8. Proporsi responden menurut pendapatan rata_rataper bulan
rtrF,t-g$'..
+.r'r.9.ti;s Wanita
Kecamatan 1r',iip,ib-m r.irr.Hlg.m.afljin,'.,,:N$9ne6,,tr.,..'ian
.it'.r" it-,ri,
,r,,-.pt,rir., Waniti
-:
,
,,.
Lpriu
W.;ti;='
.,
22,4 16,5 16,1 r8.8 I3,0
29,4
2:.9 34,1 2,4 1.,2
37,5 3,8
20.0 10,0 4s.o s4',4 ;;; il"i, 10,0 24,9 30,0 37 5
15,2 gi 1,3 ..
0
t2.s zi,s 3,g ,.2;5i:,,:, .,-_1".
:t
..
85,,9. 98,2 I l.g 0 0 0
9,2 2,4 2.1 1,2
sumbangan wanita terhadap pendapatan rumahangga di Kecamatan Ngancar disebabkan terdapat 37,5Vo responden wanita di daerah
tersebut tidak mempunyai pekerjaan pokok. Kondisi rendahnya pendapatan tersebut sej alan dengan kondisi keadaan fisik rumah responden
yang relatif paling rendah diantara tiga keca_ matan contoh yang ada (uraian identitas rumah_
tangga contoh).
Hal ini berarti bahwa secara mako penda_ patan masyarakat di Kecamatan Ngancar, walaupun dalam metode penelitian dipilih sebagai kecamatan yang ada pada kategori miskin, pendapatan mereka sudah cukup baik,
tinggal meningkatkan sebagian kecil lainnya unfuk sampai pada kategori yang berpendapatan
cukup menurut kriteria mereka sendiri. Dengan pendapatan yang demikian itu, bagaimana frekuensi dan nilai tabungan akan ditampilkan pada Thbel 9. Pada Thbel 9 dapat dilihat bahwa kegiaran menabung yang dilakukan oleh responden ratarata mencapai sel,ttar 40Va, yaitu berkisar antara
93,8 75,0
76,3
.S
25 15,0 g,g 7:5 3.8 7,5 3,8 5.0 0 3,9 o j,o 0 0 ll,3 ;,,
33 hingga 86Vo; percentase terendah dijumpai di Kecamatan Plemahan. persentase rerpond.n
wanita pada kiteria frekwensi jarang terlihat
relatif lebih sedikit, akan tetapi pada kriteria cukup sering sampai dengan
kiteria
selalu
menabung lebih didominasi oleh wanita. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran wanita
dalam bidang ekonomi rumahtangga sangat besar, terutama dalam hal menjaga kesinam_ bungan kecukupan kebutuhan keluarga melalui menabung.
Mengenai besarnya nilai tabungan, sebagian besar responden menabung berkisar antara Rp 5.000,- hingga Rp 25.000,-. Dengan memperhati_ kan frekwensi dan nilai tabungan menunjukkan kecenderungan bahwa responden wanita sering menabung dengan nilai tabungan yang relatif lebih kecil dari pria. Sedangkan pria walaupun bisa menabung senilai di atas Rp 25.000,- namun jarang sekali dilakukan. Kondisi ini bisadiman-
faatkan untuk gerakkan memasyarakatkan menabung melalui sasaran utama adalah wanita. Dengan demikian secara umum perekono-
Tabel 9. Proporsi responden menurut frekuensi dan nilai tabungan Kecamatan
U
' ,Pa$u '.t
an
:;":';11:ii'
Wanita hit 9,4 25,9 32,9
:l:1.{.i4i
4,7
l,+
I S,ng
l
62,5
13,8 r3;8'-
5,0
11,3
trO;s
)5
tr:':t:3.: : iiir.
5,0
..
l2;5,,,
)5
2,5
-,1,1rp', ,
ll,3 .t:tffi
26,3 is3$= 30,0 .2.$ffi;,. 23,8 4, ,
6,3
.-5i0.,
,
bungan per bulan: (Rp 1.000,-)
ung 54,1 ,:,63.8
<5
::r:; . 25.1 50 , ,-l ;,!.1u15 ,i, .-,s;;,=".9,,,51 *
11r1iffi@c*; Wanita r:: iia:
:
a
5,0 ,,{# -,Ut-u,,,,,
.,,
|i7,ol;' ,
anii
Wanita
-+IE
9,4 17,6
,'.F,l
34,5
1410
3,6 7,2.,rts$ ..',,.;!j,
90,0
3,8 5,0 1,3
55-9.,. 13,8..:' l5;0,,,,.
''5;0'
0 '.ttl
23,8
o
*'..1=:fi,,
52,5 ,$.3tg.' 15,0 #':5:
7,6
=-2,5,,tr
Tabel 10. Akses terhadap kedit/pinjaman
mian warga ternyata cukup baik, karena hampir
Meskipun apabila dilihat dari jumlah tabungan-
separuh darijumlah responden dapat menabung.
nya relatif tidak banyak, tetapi sifat suka
Warta Studi Percmpuan, Volume 5 No. 1, 1997
27
E
menabung merupakan sifat baik yang perlu dikembangkan, agar tidak hanya untuk kepen_ tingan keluarga saja tetapi juga untuk kepen_
tingan pembangunan hal tersebut sangat berguna. Selain menabung, meminjam uangjuga merupakan kebiasaan yang adadi rumah tangga.
Untuk itu Tabel 10. akan memperlihatkannya. Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar (88,8%) responden tidak memiliki pinjaman, sedang yang memiliki pinjaman hanyalah sebanyak 6,3Vo. Iumlah pinjaman berkisar sampai dengan Rp.100.000,-. Kondisi
seperti
ini
dapat diartikan bahwa warga
kecamatan contoh belum memanfaatkan atau belum memperoleh kesempatan (mempunyai akses) untuk menggunakan kredit dari lembaga
keuangan, antara lain perbankan yang dapat memberikan pinjaman mencapai jutaan rupiah (misalnya Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen) yang apabila dapat dimanfaat-
kan untuk usaha produktif, tentunya dapat meningkatkan usaha mereka sekaligus keuntungan bagi lembaga perbankan. Menurut keterangan dari informan kunci,
sumberdaya produksi pada umumnya atas nama
suami/pria, misalnya dalam hal pengambilan kredit (K.U.K. maupun K.I.K), bukti pemilikan tanah maupun pendapatan rumahtangga.
c. Kontrol Kontrol wanita dalam bidang ekonomi bisa ditinjau dari keterlibatannya terhadap peman_
faatan keuntungan maupun pengambilan keputusan pada berbagai macam kegiatan perekonomian, misalnya dalam menentukan harga produk. Peran wanita di bidang ekonomi pada umumnya terbatas pada penggunaan keun-
tungan, yaitu mulai dari cukup berperan (Kecamatan Plemahan) sampai dengan sangat
berperan (Kecamatan Pagu); terutama dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Namun dalam mengatur dan pengelolaan keuangan untuk usaha
produktif nampak relatif kecil, kecuali Kecamatan Pagu. Kecilnya peran wanita dalam pengaturan keuangan pada usaha produktif seringkali disebabkan adanya pandangan bahwa
isteri/wanita hanya sebagai pendamping, sedangkan keputusan pada suami.
Tabel 11. Keterlibatan wanita dalam pengambilan keputusan
untuk memanfaatkan keuntungan Kecamatan ;itt .. r,,,,=.,..-P.AgU
iilr
lt:-,P.Ig
an
ir=:,;':,I{$-riG
g,g&gs g,FeFc $,gfiFg iT FFSgFg FFggFE BgggFF A B c
|
,.....,.
2,4 0 9,4 6,3 t2,566,3 5,0 2,5 7,5 23.0 48,8 6,3 0 0 21,3 3.5 0 8,2 6,3 I3,8 65,0 6,1 25 6,3 25,0 47,5 6,3 0 0 21,3 49,423,slL.8'2.4 0 t29 6,3 t2.,5 65.0 7,j 2,5 6t,3 r0,0'0 0 0 0t0,0
70.6 tz,g 60:0 22.4
4,7 5,9
Keterangan:
I = Penggunaan
keuntungan
2 = Mengetahui keuangan setiap saat 3 = Mengatur dan mengelola keuangan
Tabel 4.12. Sebaran responden menurut alasan bekerja Kecamatan
'
::1,:r
Hl#Sh$i,
::::,,,,-
,,'.'::::.:.
::::l
,:, .,,l ,ii
:;,.-::illilillil * 'kesibukan; ]!f$..8
l$eacan nelehaslln mocal 'Mempunyar : *,M: l ni+Ildn ilsalia ::::
s'Mongenbangkan bakat
* *
$ani(qJu#ga
*rin€k@d
..'
r,
i,"..F..4
.,,:..,
waniii
21,2 21,0
5?i.., =t'.*ria ,.,,2,4
2,4 'iSrg ,S 2,4 '.1,i 4,7 ,'2;4 9,4
3,5
.t',,
d. Manfaat
.:,,Pletnfimt.,i
*"*
ipria
:
i,3
10,0
46,3
1?5
7,3
45,0
n,5
23,9 3,8
q
I
,5,0
,1
2,5 1
1,3
0
1,5
1,3
5ro
21,3
6,3
6i3
5,0
e. Dampak
Sementara itu, manfaat keterlibatan wanita
Walaupun dalam menggalian data yang
dalam aktivitas ekonomi (bekerja) relatif banyak
menunjang analisis dampak ini telah dilakukan
(angka rcta-r ata kuran g lebih 38Va) responden menyatakan untuk mencari penghasilan, dan tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa keterlibatannya bermanfaat untuk memupuk modal baru maupun melanjutkan usaha, serta untuk mengurangi beban keluarga (Tabel 12.)
dengan wawancarabebas, namun disadari masih
Tempat kerja wanita merupakan hal yang penting bagi wanita yang bekerja mencari nafkah. Di kala mereka bekerja. apabila ada
dangkalnya data yang diperoleh. Secara tersirat diakui oleh responden bahwa dengan banyaknya kegiatan di bidang ekonomi dirasakan bahwa
frekwensi perhatian terhadap anak relatif berkurang. Di samping itu juga dirasakan bahwa beban kerja semakin tinggi apabila tanpa adanya
partisipasi anggota rumahtangga terhadap pekerjaan reproduksi atau domestik.
masalah kesehatan (anggota keluarga ada yang
sakit, misalnya), maka wanita akan terpaksa harus meninggalkan atau menghentikan peker-
jaannya,
I
Di
Kesimpulan dan Rekomendasi Dari data primer diperoleh gambaran bahwa
kecamatan contoh, kebanyakan wanita bekerja di rumah mereka sendiri (40Vo), tetapi hampir seperlima pada masing-masing tempat kerja tersebut (adajuga yang bekerja di dalam desa dan lingkungan keca-matan). Kalau dapat memilih, wanita akan memilih bekerja di rumah mereka sendiri (67,5Vo), karena beban
kedudukan wanita lebih baik daripada pria, karena porsi yang mempunyai pekerjaan tetap lebih besar. Hanya saja apabila ditinjau dari sistem pengupahan posisi wanita relatif rawan,
kerja rumahtangga yang tidak dapat dilepaskan.
per hari, porsi wanita berkisar antara 8 sampai
Alasan wanita bekerja di rumah sendiri adalah bisa sambil mengasuh anak. Tetapi
18 7o; sedangkan pria 4hinggaS Vo. Peran wanita relatif besar bila ditinjau dari partisipasinya dalam hal: pengelolaan usaha
sebagian dari mereka mengatakan bahwa alasan
mereka lebih suka bekerja kepada orang lain adalah karena penghasilannya rutin dan tidak usah repot-repot memikir.
Warta Studi PeremDuan, Volume 5 No. 1, 1997
karena sistem pengupahan yang diberikan relatif
bersifat pengupahan harian. Di lokasi penelitian dijumpai pekerja yang bekerja lebih dari 10 jam
keluarga, memberikan sumbangan pendapatan rumahtangga serta dalam hal menjaga kesinambungan kecukupan kebutuhan hidup keluarga.
3I
E
Tabel 13' Sebaran responden menurut alasan bekerja ikut orang lain dan bekerja di rumah sendiri Kecamatan
',1r,,.
,,'rii
l'
*
1Yun1u p6t
'N$anom';.'''
Wanita '.,-:;l ifl
,ii
A. Alary
*
,.".'P1g a1 Wanita : ..kia
,,t,F.agt'..
Hasjl Tdk
bekerja ikut orang lain
rutin
li,6
repot'berpikir 16,5
menjalankan uiitra :* i,{L in?
*.-,,^
'
t,*^*-..^-
A ^9,4
2,4
)5
?{
2,5
8.8 '
,;0
/ 4
1,3 -
5,0
0
.,..0,
41,3
8,3
4,']
,,,.42,5
0 t,,.,
menjalankan usaha " B. Alasan bekerja
**
x ;,'.
(^t";t
man-..,,r, Sanhlmengasuh
Tdk diperinrah ffi11:.:':
'r -
di rumah sendiri
n ^-^r, 1< anak 25,9
oiang 5,9 27,0
*.._L.
31,5
9,4 0
':,-.8
Akses wanita terhadap sumberdaya produksi
relatif kecil. Peran wanita dalam bidang ekonomi pada umumnya terbatas pada penggunaan
keuntungan; peran tersebut akan lebih bila
?95
5,0
3,8
38,8
= i0 7,5 ::.:' 01
5,0
pendekatan sektoral, yaitu sektor pertanian, industri dan jasa.
''t #fi #,-,fllEl=
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepadaPemerintah baerah tingkit Kabupaten
ditinjau dari kontrol wanita terhadap alokasi
I
pendapatan untuk usaha produktif.
Kediri yang telah bek{a sama dengan Tim Peneliti.
Untuk mendapatkan gambaran yang utuh
khususnya sebagai penyandang dana dalam pelaksanaan
tentang profil kedudukan dan peranan wanita di
suatu wilayah perlu dikembangkan penelitian untuk daerah-daerah yang mencirikan wilayah perkotaan (urban) dan wilayah transisi (suburban). Sertajuga bisa dikembangkan dengan
35,CI
)'7\
kajian profil kedudukan dan peran wania ini, Ucapan terima kasih juga disampaikan unrukteman-
teman Tim Peneliti: Umu Hilmy, S.H, MS,. Sd .
Wahyuningsih, S.Htl MS, Indrati, S.H., MS., yang tekift secara beN:ima-sama dalam'melnpersiapkan
penelitian.E
insfurmr
'ii
KnpoJo para peminat yang bnrsnl;o membantu VSP
It.
Hos corcnldmtroro 26A, IAI
30
Warta Studi Perempuan, Volume 5 No.
l,
1997