Katalog BPS : 9302013.3574
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo Menurut Lapangan Usaha 2008-2012
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
Katalog BPS : 9302013.3574
TAHUN 2013
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PROBOLINGGO 2008-2012
No. Publikasi
: 35740.1302
Katalog BPS
: 9302013.3574
Ukuran Buku
: 21 Cm x 28,5 Cm
id
ISBN : 979 487 708 5
s.
go .
Jumlah halaman : 63 Halaman + v
bp
Naskah :
ot a.
Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik
ok
Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo
gg
Gambar Kulit :
lin
Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik
Diterbitkan Oleh :
pr o
bo
Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo
ht
tp ://
Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warokhmatullahi Wabarokhatuh Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga publikasi “Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo Tahun 2008-2012” ini dapat diselesaikan. Produk Domestik Regional Bruto merupakan gambaran pencapaian pembangunan baik oleh Pemerintah Daerah maupun seluruh masyarakat di kota
s.
go .
id
Probolinggo di bidang ekonomi dalam suatu tahun tertentu, dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait. Angka-angka PDRB disajikan menurut penghitungan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 2000 berupa tabel-tabel angka
gg
ok
ot a.
bp
nominal, persentase, maupun indeks-indeks tertentu yang biasa digunakan sebagai indikator ekonomi. Konsep dan definisi juga dicantumkan agar para pengguna data dapat memahami dan melakukan analisis dengan benar. Setiap penerbitan publikasi PDRB selalu diupayakan penyempurnaan dalam hal pengolahan maupun penyajian data. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pengguna data sangat kami harapkan demi kesempurnaan
tp ://
pr o
bo
lin
publikasi ini dimasa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan publikasi ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya.
ht
Wassalamu’alaikum Warokhmatullahi Wabarokhatuh
Probolinggo, September 2013 Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Kepala,
Ir. SURYA ASTUTI, MM NIP. 19651024 199203 2 001
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………. i Daftar Isi …………………………………………………………………… ii-iii Daftar Tabel ……………………………………………………………….. iv Daftar Gambar…………………………………………………………….. v Halaman PENDAHULUAN ………………………………………………....
1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang…………………………………............................... Tujuan……………………………………………………………… Lingkup Kajian…………………….……………………………….. Sistematika Penulisan………...……………………………………..
II.
KONSEP DAN DEFINISI…………………………………………
5
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.5.1 2.5.2 2.5.3 2.5.4
Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto……… PDRB Per Kapita…………………………..……………………….. Agregat Produk Domestik Regional Bruto………………………… Cara Penyajian dan Angka Indeks …………………………………. PDRB Atas Dasar Harga Konstan …………………………………. Revaluasi …………………………………………………………… Ekstrapolasi ………………………………………………………… Deflasi …………………………………………………………….... Deflasi Berganda ……………………………………………………
9 10 11 12 15 15 15 16 16
3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.2 3.3 3.4 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.5
s.
bp
ot a.
ok
gg
lin
bo
pr o
tp ://
1 1 2 3 3
URAIAN SEKTORAL …………………………………………… 17
ht
III.
go .
id
I.
Sektor Pertanian ……………………………………………………. Tanaman Bahan Makanan …………………………………………. Tanaman Perkebunan Rakyat ……………………………………… Tanaman Perkebunan Besar ……………………………………….. Peternakan dan Hasil-hasilnya …………………………………….. Kehutanan …………………………………………………………. Perikanan …………………………………………………………... Sektor Pertambangan dan Penggalian ……………………………… Sektor Industri Pengolahan ………………………………………… Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih …………………………………. Listrik ………………………………………………………………. Gas …………………………………………………………………. Air Bersih …………………………………………………………... Sektor Konstruksi …………………………………………………..
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
17 17 18 18 18 19 19 19 20 21 21 21 22 22
ii
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ………………………….. Perdagangan Besar dan Eceran …………………………………….. Hotel ………………………………………………………………... Restoran ……………………………………………………………. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ……………………………. Angkutan ………………………………………………………..…. Komunikasi ………………………………………………………… Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ………………... Bank ………………………………………………………………... Lembaga Keuangan Bukan Bank ………………………………….. Jasa Penunjang Keuangan …………………………………………. Sewa Bangunan ……………………………………………………. Jasa Perusahaan ……………………………………………………. Sektor Jasa-jasa …………………………………………………….. Jasa Pemerintahan Umum ………………………………………….. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan …………………………………… Jasa Hiburan dan Kebudayaan ……………………………………... Jasa Perorangan dan Rumah Tangga ……………………………….
IV.
TINJAUAN EKONOMI …………………………………………. 32
4.1 4.2 4.3 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 4.3.5 4.3.6 4.3.7 4.3.8 4.3.9 4.4 4.5 4.6
Gambaran Perekonomian Kota Probolinggo 2011…………………. Pergeseran Struktur Perekonomian…………………………………. Perkembangan Ekonomi Sektoral…………………………………... Sektor Pertanian…………………………………………………….. Sektor Pertambangan dan Penggalian……………………………… Sektor Industri Pengolahan………………………………………… Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih………………………………… Sektor Konstruksi…………………………………………………... Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran…………………………... Sektor Pengangkutan dan Komunikasi…………………………….. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan………………... Sektor Jasa-jasa……………………………………………………... Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo………………………….. Tingkat Perkembangan Harga……………………………………… Produk Domestik Regional Bruto Perkapita………………………...
22 22 23 23 24 24 26 26 27 27 27 27 28 28 29 29 30 30
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
3.6 3.6.1 3.6.2 3.6.3 3.7 3.7.1 3.7.2 3.8 3.8.1 3.8.2 3.8.3 3.8.4 3.8.5 3.9 3.9.1 3.9.2 3.9.3 3.9.4
LAMPIRAN..............................................................................................
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
32 35 37 37 39 40 41 42 42 43 44 46 47 48 49
51-63
iii
DAFTAR TABEL Halaman Perekonomian Kota Probolinggo Tahun 2008-2012………. ......
33
Tabel 4.2
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Probolinggo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)……………..
34
Tabel 4.3
Struktur Perekonomian Kota Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (persen)…………………………......
37
Tabel 4.4
Pertumbuhan Sektor Pertanian Kota Probolinggo 2008-2012 (persen) ……………………………………………………........
38
Tabel 4.5
Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)...........................................................
39
Tabel 4.6
Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Kota Probolinggo 2008-2012 (persen) …..................................................................
40
Tabel 4.7
Distribusi Persentase PDRB Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen).....................................
41
Tabel 4.8
Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)…...............................................
42
Tabel 4.9
Distribusi Persentase PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)..............
43
Tabel 4.10
Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)…...............................................
44
Tabel 4.11
Distribusi Persentase PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)........
44
Tabel 4.12
Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)…......................................
45
Tabel 4.13
Distribusi Persentase PDRB Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)... 45
Tabel 4.14
Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)…......................................................................................
46
Tabel 4.15
Distribusi Persentase PDRB Sektor Jasa-jasa Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)..........................................................
47
Tabel 4.16
Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo Tahun 2008-2012 (persen)…......................................................................................
47
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
Tabel 4.1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
iv
DAFTAR GAMBAR Halaman
49
PDRB Perkapita Kota Probolinggo Tahun 2008-2012 (Rupiah)............................................................................
50
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
Gambar 4.2
Perbandingan Inflasi dan Laju Implisit Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)....................…………………....……
id
Gambar 4.1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
v
I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pasca pemberlakuan otonomi daerah (otda), orientasi perencanaan
pembangunan yang selama ini cenderung sentralistik mengalami pergeseran dengan memasukkan unsur lokal (potensi daerah) pada setiap perencanaan maupun implementasinya. Pendekatan ini akan lebih aplikatif, karena kebutuhan
go .
id
setiap daerah cenderung berbeda. Oleh karena itu tidak berlebihan, pendekatan ini diduga telah mendorong katup baru penggerakan ekonomi daerah.
bp
s.
Pusat atau sentral kegiatan ekonomi yang timbul, tidak lepas dari
ot a.
pergerakan katup baru perekonomian yang bermunculan pada setiap daerah. Kondisi ini akan menciptakan aktivitas perekonomian dan mendorong
ok
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menciptakan terjadinya
gg
trickle down effect.
lin
Sirkulasi dan tumbuhnya aktivitas ekonomi daerah akan memberikan
bo
spektrum perekonomian daerah. Oleh karena itu gambaran perekonomian secara
pr o
makro pada suatu daerah perlu diketahui, sehingga setiap perkembangan dan fluktuasi yang terjadi akan dapat dideteksi sedini mungkin. Ukuran makro
tp ://
ekonomi yang umum dipergunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto
ht
(PDRB).
Seiring kemajuan teknologi, tidak menutup kemungkinan terjadinya
kenaikan ataupun lonjakan produksi barang dan jasa. Tentunya hal ini tidak lepas dari perkembangan supply dan demand pada sistem perekonomian daerah. Dampak langsung yang lain dari perkembangan ekonomi adalah perubahan struktur perekonomian suatu daerah termasuk didalammnya terjadinya proses transformasi struktural. Transformasi struktural ini terjadi sebagai akibat pada perekonomian tradisional (sektor pertanian, penggalian) terjadi surplus tenaga kerja hingga nilai produk marginal sama dengan nol, dan juga karena tingkat average product para pekerja hampir sama atau eqivalen mengakibatkan
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
1
marginalnya juga sama dengan nol. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perpindahan baik pengusaha maupun tenaga kerja dari perekonomian tradisional menuju ke perekonomian industri. Pergeseran struktur perekonomian ini juga didukung dengan tingkat pengembalian investasi (return of investmen) pada perekonomian industri yang lebih menguntungkan dibanding pada perekonomian tradisional, terlebih jika dibandingkan dengan perekonomian perdagangan yang mempunyai resiko yang relatif kecil. Ini sesuai dengan prinsip Neo Trade
id
Transformation (NTT).
go .
Perkembangan perekonomian dan pergeseran pola struktur ekonomi akan memberikan informasi arah kebijakan ekonomi. Oleh karena itu informasi yang
bp
s.
memberikan gambaran perekonomian daerah secara makro sangat dibutuhkan
Tujuan
ok
1.2
ot a.
khususnya bagi penentu kebijakan dalam menentukan arah perekonomian daerah.
gg
Pembangunan yang pesat disegala bidang dan telah menjangkau seluruh
lin
pelosok tanah air memerlukan adanya data statistik PDRB setiap tingkat wilayah
bo
administrasi untuk perencanaan pembangunan khususnya bidang ekonomi
pr o
sekaligus evaluasi hasilnya.
tp ://
Tujuan yang ingin dicapai dalam perhitungan PDRB Kabupaten/Kota ini adalah untuk mengetahui antara lain:
ht
1. Besaran PDRB Data PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besaran PDRB yang mampu dihasilkan sangat bergantung pada faktor tersebut. 2. Peranan/Konstribusi Komponen Sektor Ekonomi Peranan
atau
konstribusi
sektor
ekonomi
menunjukkan
struktur
perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam prosentase, menunjukkan peran masing-masing sektor
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
2
ekonomi dalam kemampuannya menciptakan nilai tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya dipergunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan
id
pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu.
go .
4. Tingkat Perubahan Harga (Inflasi/Deflasi)
Inflasi/deflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga
bp
Lingkup Kajian.
ot a.
1.3
s.
pada tingkat produsen.
ok
Lingkup kajian berupa penilaian produk barang dan jasa yang dihasilkan
gg
di Kota Probolinggo yang dinilai dalam satuan rupiah dengan periode 1 (satu)
lin
tahun takwin yaitu Januari sampai dengan Desember. Penyusunan angka-angka
bo
PDRB dihitung menurut sektor-sektor ekonomi yang mengikuti standart
pr o
klasifikasi internasional dalam hal ini ada 9 (sembilan) sektor ekonomi . Sektorsektor tersebut adalah sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian;
tp ://
sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor konstruksi;
ht
sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. 1.4
Sistematika Penulisan Publikasi Produk Domestik Regional Bruto ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I, memuat bahasan mengenai latar belakang penyusunan PDRB, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan, lingkup kajian dalam penulisan serta sistematika penulisan.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
3
BAB II, memuat bahasan mengenai konsep dan definisi dari PDRB, pendekatan penghitungan PDRB serta cara penyajian angka PDRB. BAB III, memuat
uraian sektoral yang digunakan dalam menghitung
angka PDRB serta cakupannya. BAB IV, merupakan analisis tentang gambaran perekonomian Kota Probolinggo.
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
LAMPIRAN, berisikan tabel-tabel pokok hasil perhitungan PDRB.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
4
II. KONSEP DAN DEFINISI Perkembangan ekonomi akan sesuai dengan pemanfaatan sumber daya ekonomi (economic resources). Sumber daya tersebut adalah tanah (land), tenaga kerja (labor), dan modal (capital). Ketiga sumber daya tersebut dalam ilmu ekonomi disebut sebagai faktor-faktor produksi (factor of production). Biasanya, faktor produksi tenaga kerja dibedakan kedalam tenaga kerja dalam arti pekerja
id
dan tenaga kerja dalam arti keahlian. Dengan menggunakan faktor produksi
go .
tersebut, input antara (intermediate input) atau bahan baku, misalnya, beberapa
s.
keping papan ditambah dengan bahan material lainnya, dapat diubah menjadi
bp
sebuah kursi, dengan harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan keping
ot a.
papan semula. Pengertian inilah yang relevan dengan istilah nilai tambah (value added).
ok
Sebidang lahan, dikombinasikan dengan pemanfaatan faktor produksi
gg
lainnya, digunakan untuk menumbuhkan bibit padi dan menghasilkan padi yang
lin
mempunyai nilai yang lebih tinggi pada masa panen. Dengan mengkombinasikan
bo
faktor produksi dengan input antara (intermediate input) seperti kapas, dapat
pr o
diproduksi barang lain yang nilainya lebih tinggi. Pengertian ini dapat diteruskan
tp ://
untuk seluruh bentuk input antara dan diproses menjadi output. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana faktor-faktor produksi
ht
mampu mengubah bahan baku (intermediate input) menjadi suatu produk (output) yang menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Dalam terminologi ekonomi, peningkatan nilai dari input menjadi output disebut sebagai nilai tambah (value added). Penjumlahan seluruh nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah tertentu dikenal dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dalam buku teks, biasanya disebutkan bahwa besaran PDRB dapat dihitung melalui pengukuran arus sirkulasi (circular flow), dan pengukurannya dapat dibedakan
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
5
menjadi tiga cara : metode total keluaran (the total-output method), metode` pengeluaran atas keluaran (the spending-on-output method), dan metode pendapatan dari produksi (the income-from-production method). Secara populer, pendekatan penghitungan PDRB dengan metode yang pertama dikenal dengan sebutan pendekatan produksi,
yang kedua dikenal dengan pendekatan
pengeluaran, dan yang terakhir dikenal dengan pendekatan pendapatan. Dalam kondisi ketersediaan data mentah (raw data) di Indonesia, pendekatan yang
id
terakhir hanya dapat diterapkan di sektor ekonomi tertentu, misalnya sektor
go .
keuangan. Penghitungan PDRB Kota Probolinggo tahun 2012 yang disajikan dalam publikasi ini menggunakan pendekatan yang pertama yaitu pendekatan
bp
s.
produksi.
ot a.
Untuk lebih memperjelas mengenai konsep dan definisi, berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berhubungan dengan perhitungan Produk
ok
Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu :
wilayah domestik, output, biaya
gg
antara, dan nilai tambah bruto. Selain itu, pada bab ini dijelaskan pula mengenai
lin
pendekatan penghitungan, PDRB perkapita, agregat PDRB, penyajian angka
pr o
Wilayah Domestik
bo
indeks dan PDRB atas dasar harga konstan.
tp ://
Semua barang dan jasa sebagai hasil kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanapa memperhatikan apakah faktor produksinya dimiliki atau
ht
dikuasai oleh penduduk daerah tersebut, merupakan produk domestik wilayah bersangkutan. Output yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut merupakan produk domestik. Wilayah domestik adalah suatu daerah yang meliputi daratan dan lautan yang berada di dalam batas-batas geografis daerah tersebut. Output Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu (biasanya satu tahun). Jenis output ada 3 (tiga) macam : (i) Output utama (output yang menjadi tujuan utama), (ii) Output sampingan (bukan tujuan
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
6
utama produksi), dan (iii) Output ikutan (output yang terjadi bersama-sama/tak dapat dihindarkan dengan output utamanya). Pada dasarnya nilai output diperoleh dari perkalian kuantum produksi dan harganya. Dengan demikian besaran output dapat diperoleh melalui rumus :
O = QxP Beberapa pengertian output secara lebih rinci dijelaskan berikut ini. Barang dan jasa yang diproduksi selama suatu periode tertentu (biasanya satu
id
tahun) sebagian besar mungkin dijual pada periode yang sama, juga termasuk
go .
barang dan jasa yang dibuat untuk diberikan kepada pegawainya sendiri. Sisanya merupakan stok produsen dalam bentuk barang jadi dan atau setengah jadi.
bp
s.
Barang setengah jadi meliputi barang yang masih dalam proses pembuatan atau
ot a.
perakitan.
Barang setengah jadi pada sektor konstruksi dicatat sebagai output barang
ok
jadi sektor tersebut dan merupakan pembentukan modal tetap bruto. Pertambahan
gg
nilai dari kayu dan tanaman yang masih tumbuh tidak termasuk dalam
lin
perhitungan output, karena belum dianggap sebagai komoditi. Output lapangan
bo
usaha yang memproduksi barang untuk tujuan dipasarkan selama suatu periode
pr o
tertentu, biasanya tidak sama dengan penerimaan penjualan pada periode tersebut.
tp ://
Barang yang dijual pada suatu periode sebagian diperoleh dari stok produksi periode yang lalu dan sebaliknya produksi periode sekarang tidak seluruhnya
ht
terjual pada periode yang sama, akan tetapi sebagian merupakan stok untuk dijual pada periode selanjutnya. Biaya Antara Biaya antara merupakan nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untuk memproduksi output yang terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang habis digunakan dalam proses produksi oleh unit-unit produksi dalam suatu wilayah tertentu pada rentang waktu tertentu (biasanya satu tahun). Termasuk juga sebagai biaya antara adalah pembelian peralatan kerja buruh
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
7
tambang seperti lampu dan bahan peledak atau peralatan kerja buruh tani atas dasar suatu kontrak. Pengeluaran untuk transpor pegawai ke dan dari tempat bekerja dimasukkan sebagai pengeluaran konsumsi rumah tangga. Perlakuan ini dipakai karena pengeluaran transportasi tersebut sepenuhnya merupakan keputusan yang dilakukan oleh pegawai. Penggantian uang perjalanan, makan dan sejenisnya yang diadakan oleh pegawai dalam hubungannya untuk melaksanakan tugas,
id
diperlakukan sebagai biaya antara. Pengeluaran perusahaan untuk jasa kesehatan,
go .
obat-obatan dan rekreasi untuk pegawainya pada umumnyadiperlakukan sebagai biaya antara, karena pengeluaran ini adalah untuk kepentingan perusahaan dan
bp
s.
bukan kepentingan pegawai secara individu.
ot a.
Nilai Tambah Bruto
Nilai tambah bruto merupakan pengurangan dari nilai output dengan biaya
ok
antaranya, atau apabila dirumuskan menjadi :
gg
Nilai Tambah Bruto = Output - Biaya Antara
lin
Pengertian nilai tambah bruto sangat penting untuk memahami apa yang
bo
dimaksud dengan PDRB, yang tidak lain adalah penjumlahan dari seluruh besaran
pr o
nilai tambah bruto dari seluruh unit produksi yang berada pada region tertentu,
tp ://
dalam rentang waktu tertentu (biasanya satu tahun). Dengan demikian harus dipahami bahwa total output dalam suatu wilayah
ht
merupakan penjumlahan dari seluruh NTB dari seluruh proses produksi. Perlu dipahami bahwa total output bukan merupakan penjumlahan dari seluruh output. Hal ini disebabkan karena ada inter-relasi antara satu proses produksi dengan proses produksi yang lain. Contoh: produksi kedelai akan menjadi input antara pada produksi tahu/tempe. Oleh karena itu, apabila dijumlahkan seluruh output dari semua proses produksi, akan terjadi penghitungan ganda. Jelaslah bahwa yang dijumlahkan bukannya output, melainkan NTB. Secara lebih teknis, PDRB merupakan penjumlahan seluruh net output.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
8
2.1.
Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Cara penghitungan PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu :
pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan, yang selanjutnya dijelaskan berikut ini. a. Pendekatan Produksi Penghitungan PDRB dengan pendekatan produksi adalah jumlah NTB barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
id
di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (misal; satu tahun). Nilai
go .
tambah dari masing-masing unit produksi tersebut dikelompokkan
s.
menjadi 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha, yaitu : Pertanian;
2.
Pertambangan dan Penggalian;
3.
Industri Pengolahan;
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih;
5.
Konstruksi;
6.
Perdagangan, Hotel dan restoran;
7.
Pengangkutan dan Komunikasi;
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan;
9.
Jasa-jasa.
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
1.
Semua penghitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan
ht
dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB, selain faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari NTB seluruh sektor (lapangan usaha)
b. Pendekatan Pengeluaran Penghitungan PDRB dengan pendekatan pengeluaran adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir, yaitu :
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
9
1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung;
2.
Konsumsi pemerintah;
3.
Pembentukan modal tetap bruto;
4.
Perubahan stok; dan
5.
Ekspor netto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor.
Penghitungan
PDRB
dengan
id
Pendekatan Pendapatan
pendekatan
go .
c.
pendapatan
s.
merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang
bp
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu
ot a.
tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud
ok
adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan.
gg
Dari tiga pendekatan penghitungan tersebut, secara konsep seyogyanya
lin
jumlah/ nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan harus sama dengan jumlah
bo
pengeluaran dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor
pr o
produksinya. PDRB yang telah diuraikan di atas disebut sebagai produk domestik
tp ://
regional bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen penyusutan
ht
dan pajak tidak langsung netto. 2.2.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita
PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di wilayah ini, menghasilkan angka PDRB per kapita. Data jumlah penduduk yang digunakan pada publikasi ini merupakan data jumlah penduduk hasil estimasi mundur SP2010 dan proyeksi penduduk 2011. Secara matematis, PDRB per kapita dapat dirumuskan seperti berikut ini. PDRB Per Kapita =
PDRB Penduduk Pertengahan tahun
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
10
2.3.
Agregat Produk Domestik Regional Bruto a.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian si suatu wilayah, nilai tambah bruto disini mencakup komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung netto).
b.
Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar dikurangi
go .
id
adalah Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar dengan penyusutan. Penyusutan dimaksud adalah nilai
bp
s.
susutnya (ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama barang
ot a.
modal tersebut ikut dalam proses produksi. c.
Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor
ok
adalah Produk Domestik Regional Netto atas dasar harga pasar
gg
dikurangi pajak tak langsung netto. Pajak tak langsung neto disini
lin
adalah pajak yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi yang
d.
pr o
bo
diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi. Pendapatan
Regional
(Regional
Income)
adalah
merupakan
tp ://
pengurangan dari Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya
ht
faktor dikurangi dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk di luar wilayah lain (pendapatan yang mengalir keluar), ditambah dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk wilayah ini yang berada di wilayah lain (pendapatan yang mengalir ke dalam). Dari hasil pengurangan ini akan diperoleh Produk Domestik Regional Netto, yaitu jumlah pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk yang tinggal di daerah dimaksud. Produk Regional Netto inilah yang merupakan Pendapatan Regional.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
11
e.
Pendapatan perkapita (Percapita Income) adalah pendapatan regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di daerah itu.
2.4
Cara Penyajian dan Angka Indeks PDRB, seperti yang telah diuraikan, secara berkala dapat disajikan dalam
dua bentuk, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan pada suatu tahun dasar, yang dapat dijelaskan berikut ini.
id
a. Penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas
go .
dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai
s.
produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan
bp
komponen pengeluaran produk domestik regional bruto.
ot a.
b. Penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat
ok
pendapatan dinilai atas dasar harga yang terjadi pada tahun dasar (dalam
gg
publikasi ini harga konstan didasarkan kepada harga pada tahun 2000).
lin
Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan agregat dari tahun ke
bo
tahun semata-mata disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum produksi
pr o
tanpa mengandung fluktuasi harga. PDRB juga disajikan dalam bentuk peranan sektoral dan angka-angka
tp ://
indeks, Yaitu : Indeks Perkembangan, Indeks Berantai, dan Indeks Harga Implisit
ht
yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Peranan Sektoral, diperoleh dengan cara membagi nilai masing-masing sektor dengan nilai total seluruh sektor PDRB dikalikan 100 % pada tahun yang bersangkutan (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan suatu tahun tertentu). Penghitungan peranan sektoral dapat dirumuskan berikut ini : Pi
PDRBi
=
x 100%
9
PDRBi
i=1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
12
dimana: Pi
= peranan sektor i;
PDRBi
= PDRB sektor i
i
= sektor 1, ….., sektor 9.
Dalam tabulasi penyajiannya, peran sektor diberi judul tabel : peranan sektoral dari Produk Domestik Regional Bruto.
id
b. Indeks Perkembangan, diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-
go .
masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini
s.
menunjukkan tingkat perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap
PDRBi t PDRBi o
x 100%
gg
ok
IPit =
ot a.
bp
tahun dasarnya. Indeks Perkembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
IBit
pr o
= PDRB sektor i pada tahun t; = PDRB sektor i pada tahun dasar;
= sektor 1, ….., sektor 9.
ht
tp ://
PDRBio
bo
= Indeks Perkembangan sektor i pada tahun t;
PDRBit
i
lin
Dimana:
c. Indeks Berantai, diperoleh dengan membagi
nilai pada masing-masing
tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya dikalikan 100%. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan untuk masingmasing tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apabila angka indeks ini dikurangi 100, maka nilai ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan sektoral.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
13
Apabila penghitungan ini dirumuskan, maka rumus penghitungannya adalah : IBit =
PDRBi t
x 100% PDRBi( t – 1)
Dimana = Indeks Berantai sektor i pada tahun t;
PDRBi t
= PDRB sektor i pada tahun t
PDRBi( t – 1)
= PDRB sektor i pada tahun t-1
i
= Sektor 1, ..., sektor 9.
bp
s.
go .
id
IBit
ot a.
d. Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-
ok
masing tahun dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan
gg
harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya
lin
bila dari indeks harga implisit ini dibuatkan indeks berantainya ( dengan
bo
rumus indeks berantai ), akan terlihat tingkat perkembangan harga setiap
pr o
tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini secara berkala juga dapat menunjukkan besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang
tp ://
diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB. Indeks harga implisit dapat
ht
menggunakan rumus berikut ini : IHIi t =
PDRBi t (ADHB) PDRBi t (ADHK)
x 100%
dimana IHIi t
= Indeks Harga Implisit sektor i pada tahun t;
PDRBi t (ADHB)
= PDRB sektor i pada tahun t atas dasar harga berlaku;
PDRBi t (ADHK)
= PDRB sektor i pada tahun t atas dasar harga konstan.
i
= Sektor 1, ..., sektor 9.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
14
2.5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Angka-angka pendapatan regional atas dasar harga konstan 2000 sangat penting untuk melihat perkembangan riil dari tahun ke tahun bagi setiap agregat ekonomi yang diamati. Agregat yang dimaksud tersebut dapat merupakan produk domestik regional bruto secara keseluruhan, nilai tambah sektoral (PDRB sektoral) ataupun komponen penggunaan produk domestik regional bruto. Pada dasarnya dikenal empat cara untuk memperoleh nilai tambah sektoral atas dasar
Revaluasi
go .
2.5.1.
id
harga konstan. Masing-masing cara dapat diuraikan berikut ini.
s.
Cara ini dilakukan dengan menilai produksi dan biaya antara masing-
bp
masing tahun dengan harga pada tahun dasar (2000) . Hasilnya merupakan output
ot a.
dan biaya antara atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara atas
ok
dasar harga konstan 2000.
gg
Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara
lin
yang digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat beragam. Hal ini
bo
karena data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut.
pr o
Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari
tp ://
perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio (tetap) biaya antara terhadap output pada tahun dasar atau dengan rasio
ht
biaya antara terhadap output pada tahun berjalan. 2.5.2. Ekstrapolasi Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks kuantum produksi. Indeks ini bertindak sebagai ekstrapolator yang dapat merupakan indeks dari masing-masing kuantum produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator kuantum produksi lainnya seperti : tenaga kerja, jumlah perusahaan, yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang sedang dihitung.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
15
Ekstrapolator dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan, kemudian dengan menggunakan rasio nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan. 2.5.3
Deflasi Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dapat diperoleh dengan cara
membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun dengan indeks harganya. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya
id
merupakan indeks harga konsumen (IHK), indeks harga perdagangan besar
go .
(IHPB) dan sebagainya, tergantung indeks mana yang dianggap lebih cocok.
s.
Indeks harga tersebut dapat pula dipakai sebagai inflator, yang berarti nilai
bp
tambah atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai tambah
ot a.
atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut.
ok
2.5.4. Deflasi Berganda
gg
Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasikan adalah output dan biaya
lin
antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya
bo
antara hasil pendeflasian tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagi deflator
pr o
biasanya merupakan indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara
tp ://
adalah indeks harga dari komponen input terbesar
ht
Dalam kenyataannya, sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak, juga karena sulit dicari indeks harga yang mewakili sebagai deflator. Oleh karena itu dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan, deflasi berganda ini belum banyak dipakai, temasuk dalam publikasi ini. Penghitungan komponen penggunaan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan juga dilakukan dengan menggunakan cara-cara di atas, tetapi mengingat terbatasnya data yang tersedia maka cara deflasi dan ekstrapolasi lebih banyak dipakai.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
16
III. URAIAN SEKTORAL Uraian Sektoral yang disajikan dalam Bab III ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara penghitungan nilai tambah baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya. 3.1.
Sektor Pertanian
id
Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapat dari alam
go .
dan merupakan barang-barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan
s.
digunakan untuk memenuhi hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain, tidak
bp
termasuk kegiatan yang tujuannya untuk hobi saja. Kegiatan pertanian pada
ot a.
umumnya berupa cocok tanam, pemeliharaan ternak, penangkapan ikan,
ok
pengambilan hasil laut, penebangan kayu dan pengambilan hasil hutan serta perburuan binatang liar. Sektor pertanian meliputi lima sub sektor yaitu: subsektor
gg
tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan
lin
perikanan.
bo
3.1.1. Tanaman Bahan Makanan
pr o
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi,
tp ://
jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang hijau, tanaman lainnya dan hasil-hasil produk ikutannya.
ht
Termasuk pula disini hasil-hasil dari pengolahan dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk dan gaplek. Data produksi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Sub Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Probolinggo, sedangkan data harga seluruhnya bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo. Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu kuantum setiap jenis produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga yang berlaku pada setiap tahunnya. Biaya antara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
17
tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output hasil survei khusus. Sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangkan dengan biaya antara atas dasar harga konstan 2000. 3.1.2. Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi yang dicakup disini adalah hasil tanaman perkebunan yang
id
diusahakan oleh rakyat seperti kelapa, kapuk, tebu, dan sebagainya. Termasuk
go .
produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana. Data produksi dan harga
s.
diperoleh dari Sub Dinas Perkebunan Kota Probolinggo.
bp
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara
ot a.
pendekatan produksi. Rasio biaya antara diperoleh dari survei khusus, sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, sama
gg
ok
seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.
lin
3.1.3. Tanaman Perkebunan Besar
bo
Sub sektor ini mencakup komoditi perkebunan yang diusahakan oleh
pr o
perusahaan perkebunan besar seperti karet, teh, kopi, tebu dan lain-lain. Untuk tanaman perkebunan besar tidak bisa disajikan karena datanya tidak
tp ://
ada. Cara penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku maupun atas
ht
dasar harga konstan 2000 sama seperti yang dilakukan pada tanaman perkebunan rakyat.
3.1.4. Peternakan dan hasil-hasilnya Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil-hasil ternak, seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur, susu segar, serta pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong, ditambah perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak netto. Data mengenai jumlah yang dipotong, populasi ternak, produksi susu dan telur diperoleh dari Sub Dinas Peternakan Kota Probolinggo, sedangkan data harga ternak diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
18
Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah berdasarkan hasil Survei Khusus Sektoral (SKS). 3.1.5. Kehutanan Subsektor kehutanan mencakup penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lainnya dan perburuan. Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu glondongan, kayu bakar, arang dan bambu, sedangkan hasil kegiatan pengambilan
id
hasil hutan lainnya berupa rotan, damar, kulit kayu, akar-akaran dan sebagainya.
go .
Perburuan menghasilkan binatang-binatang liar seperti babi, rusa, penyu, buaya,
s.
ular dan sebagainya.
bp
Sebagaimana dengan sub sektor lainnya dalam sektor pertanian, output sub
ot a.
sektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga masing-masing tahun menghasilkan output atas dasar harga berlaku dan
ok
penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan
gg
2000. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan menggunakan rasio
lin
terhadap output. Rasio tersebut diperoleh dari hasil Survei khusus.
bo
Di wilayah Kota Probolinggo kegiatan sub sektor kehutanan meliputi
pr o
tanaman bambu tetapi nilainya sangat kecil (mendekati nol).
tp ://
3.1.6. Perikanan
ht
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam, sawah dan karamba, serta pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan). Data mengenai produksi dan nilai produksi diperoleh dari laporan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Probolinggo. Penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah terhadap output. Rasio nilai tambah itu diperoleh dari survei khusus. 3.2.
Sektor Pertambangan dan Penggalian Komoditi yang dicakup di sini adalah minyak bumi dan gas bumi, yodium,
biji mangaan, belerang serta segala jenis hasil penggalian. Untuk wilayah Kota
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
19
Probolinggo yang ada hanya penggalian tanah liat dan pasir. Nilai output merupakan perkalian antara produksi dengan nilai harga komoditi masing-masing. Penghitungan Nilai Tambah Bruto dilakukan seperti pada sub sektor perikanan. 3.3.
Sektor Industri pengolahan Sektor ini mencakup kegiatan untuk mengubah atau mengolah suatu
barang organik dan anorganik menjadi barang baru yang mempunyai nilai lebih tinggi, sedang pengolahannya dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.
id
Pengelompokan sektor industri pengolahan yang didasarkan pada proses
go .
pembuatann dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat dibedakan menjadi empat Kelompok Industri Besar dengan tenaga kerja lebih atau sama dengan 100
bp
-
s.
kelompok yaitu :
ot a.
orang
Kelompok Industri Sedang dengan tenaga kerja 20 sampai 99 orang
-
Kelompok Industri Kecil dengan tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang
-
Kelompok Industri Kerajinan Rumah Tangga dengan tenaga kerja sampai
lin
gg
ok
-
bo
4 orang
pr o
Pengelompokan lain dari kegiatan industri didasarkan jenis komoditi yaitu:
Sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau.
ht
-
tp ://
utama yang dihasilkan, dimana sektor ini dikelompokkan menjadi 9 subsektor,
-
Sub sektor industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki.
-
Sub sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan.
-
Sub sektor industri kertas dan barang cetakan
-
Sub sektor industri pupuk, kimia dan barang dari karet
-
Sub sektor industri semen dan barang galian bukan logam
-
Sub sektor industri industri logam dasar besi dan baja
-
Sub sektor industri alat angkutan, mesin dan peralatannya
-
Sub sektor industri barang lainnya
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
20
Ruang lingkup dan metode penghitungan nilai tambah bruto industri pengolahan atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu dengan mengalikan rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sub sektor industri pengolahan. Sedangkan nilai tambah diperoleh dengan cara mengalikan persentase nilai tambah terhadap output berdasarkan survei rutin dan khusus. Perhitungan atas dasar harga konstan 2000 dengan cara deflasi.
id
Khusus sub sektor industri logam dasar besi dan baja tidak ada
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
s.
3.4.
go .
penghitungan karena di Kota Probolinggo industri tersebut tidak ada.
bp
Data produksi yang disajikan dalam publikasi ini adalah data dari
ot a.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Pasuruan Ranting Probolinggo dan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Probolinggo. Output masing-masing sub
ok
sektor mencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai
bo
3.4.1. Listrik
lin
gg
dengan ruang lingkup dan definisinya.
pr o
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan kelistrikan baik yang diusahakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun non PLN. Data produksi, harga
tp ://
dan biaya antara sub sektor ini diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)
ht
Cabang Pasuruan Ranting Probolinggo, sedangkan kegiatan kelistrikan yang diusahakan oleh non PLN di Kota Probolinggo tidak ada. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian produksi dengan harga yang berlaku pada masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan cara revaluasi. 3.4.2. Gas Data ini tidak disajikan karena di Kota Probolinggo tidak ada produksi gas.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
21
3.4.3. Air Bersih Sub sektor ini mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum. Data produksi, harga dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan air minum diperoleh dari laporan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Probolinggo. Penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi. Nilai tambah atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan tarif tertimbang
Sektor Konstruksi
go .
3.5.
id
masing-masing tahun.
s.
Sektor bangunan mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi,
bp
baik berupa gedung, jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi maupun
ot a.
jaringan listrik, air, telepon dan sebagainya. Nilai tambah bruto dihitung dengan
ok
menggunakan pendekatan produksi. Output diperoleh dari penjumlahan nilai
gg
realisasi pembangunan prasarana fisik yang dari segi pendanaan dapat dirinci
lin
menjadi nilai pembangunan pemerintah pusat yang dibiayai dari APBN dan nilai
bo
pembangunan daerah yang dibiayai dari APBD serta perbaikannya, dan
pr o
pembangunan-pembangunan yang dilakukan Real Estate, Perumnas serta yang dilakukan oleh swadaya masyarakat murni, sedangkan persentase nilai tambah
tp ://
diperoleh dari servei khusus. Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan
ht
cara deflasi, sebagai deflatornya adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) Bahan Bangunan dan Konstruksi. 3.6.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
3.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran Penghitungan nilai tambah sub sektor perdagangan dilakukan dengan pendekatan arus barang (commodity flow) yaitu dengan menghitung besarnya nilai komoditi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta komoditi impor yang diperdagangkan. Dari nilai komoditi yang diperdagangkan, diturunkan nilai margin yang merupakan output perdagangan yang selanjutnya dipakai untuk
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
22
menghitung nilai tambahnya. Rasio besarnya barang barang yang diperdagangkan, margin perdagangan dan persentase nilai tambah didasarkan pada data hasil survei khusus pendapatan regional Kota Probolinggo. Nilai produksi bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas dengan output atas dasar harga konstan 2000 dari sektor-sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta impor. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000
id
dihitung berdasarkan perkalian antara rasio nilai tambah dengan outputnya.
go .
3.6.2. Hotel
s.
Sub sektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak
bp
berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara
ot a.
mengalikan jumlah malam kamar dan tarifnya diperoleh dari Badan Pusat Statistik
ok
Kota Probolinggo, sedangkan persentase nilai tambah diperoleh dari survei khusus
gg
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo.
lin
Nilai tambah atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian
bo
antara persentase nilai tambah dengan outputnya. Penghitungan atas dasar harga
pr o
konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan jumlah indikator
tp ://
produksi tahun berjalan dengan rata-rata harga per indikator tahun 2000. 3.6.3. Restoran
ht
Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka output dari sub
sektor ini diperoleh dari perkalian antara jumlah tenaga kerja yang bekerja di restoran dari hasil Sensus Ekonomi 2006 beserta pertumbuhannya dengan output per tenaga kerja dari hasil survei khusus pendapatan regional (SKPR). Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan indeks harga konsumen (IHK) makanan dan minuman jadi sebagai deflator.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
23
3.7.
Sektor Pengankutan dan Komunikasi Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang-barang
dan penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau dan udara. Sektor ini juga mencakup jasa penunjang angkutan dan komunikasi. 3.7.1. Angkutan Sektor angkutan merupakan kegiatan pengankutan umum baik untuk barang maupun penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau maupun udara.
id
A. Angkutan Kereta Api
go .
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan
s.
data yang diperoleh dari PT. (Persero) Kereta Api Indonesia. Nilai tambah
bp
bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan
ot a.
menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang km-penumpang dan ton-
ok
km barang yang diangkut.
gg
B. Angkutan Jalan Raya
lin
Sub sektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
bo
yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik bermotor maupun tidak
pr o
bermotor, seperti bus, truk, angkota, taksi, becak maupun dokar dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dengan menggunakan
tp ://
metode pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkutan
ht
umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan tahunan Dinas Perhubungan (DISHUB), dan hasil survei khusus pendapatan regional angkutan yang dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk data jenis kendaraan tidak bermotor diperoleh dari survei khusus Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi. C. Angkutan Laut Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi didalam dan keluar daerah. Kegiatan yang dikenal dengan nama pelayaran ini hanya mencakup perusahaan pelayaran milik nasional. Menurut daerah operasinya dibedakan atas pelayaran
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
24
samudera (antar region), pelayaran nusantara (antar pulau/daerah) dan pelayaran khusus, pelayaran perintis, pelayaran local dan pelayaran rakyat. Dengan pendekatan produksi, output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan indikator produksi (jumlah barang dan penumpang yang diangkut) dengan indikator harganya (rata-rata output per indikator produksi) Output atas dasar harga konstan bias dihitung dengan metode revaluasi ataupun metode ekstrapolasi. Data mengenai indikator produksi diperoleh dari laporan
id
pelabuhan, sedangkan data mengenai rata-rata output per indikator produksi dan
go .
rasio nilai tambah bruto diperoleh dari hasil survey khusus terhadap perusahaan
s.
angkutan laut.
bp
D. Jasa Penunjang Angkutan
ot a.
Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan
ok
parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar/muat, penyimpanan
gg
dan penggudangan serta jasa penunjang lainnya. Data output dan struktur biaya
lin
antara diperoleh dari survei khusus.
bo
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan
pr o
dengan cara deflasi memakai Indeks Harga Konsumen (IHK) biaya transport
tp ://
sebagai deflator.
a. Terminal dan Perparkiran
ht
Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas
kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik barang maupun penumpang, seperti kegiatan terminal dan parkir. Untuk kegiatan perparkiran masih menggunakan persentase dari angkutan darat.
b. Keagenan Kegiatan keagenan mencakup pelayanan keagenan barang dan penumpang yang diberikan kepada usaha angkutan. Output dihitung dengan menggunakan rasio yang diperoleh dari struktur biaya yang diperoleh dari survei khusus.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
25
3.7.2. Komunikasi Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos, giro, dan telekomunikasi. A. Pos dan Giro Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi dan struktur biaya yang diperoleh dari PT. Pos Indonesia (Persero) Kota Probolinggo.
id
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan
go .
cara ekstrapolasi, menggunakan indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim, jumlah uang yang digirokan.
bp
s.
B. Telekomunikasi
ot a.
Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telepon (lokal, interlokal dan seluler), telegrap, teleks, dan internet. Nilai
ok
tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang
gg
bersumber dari laporan PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia Kantor
lin
Cabang Kota Probolinggo, Telkomsel, Indosat serta Exelcomindo.
bo
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
pr o
menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah
tp ://
menit lokal/interlokal dan banyaknya pemegang telepon yang bersumber dari Kantor Cabang Usaha Telekomunikasi Kota Probolinggo (Telkom),
ht
Telkomsel, dan Indosat.
C. Jasa Penunjang Komunikasi Kegiatan sub sektor ini mencakup pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi seperti TUT, Wartel, Warpostel, dan Radio pager . 3.8.
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor ini meliputi kegiatan bank, asuransi, koperasi simpan pinjam dan
lembaga keuangan lainnya.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
26
3.8.1. B a n k Angka nilai tambah bruto sub sektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank Indonesia (BI) Cabang Malang. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan indeks kredit riil yang diberikan bank pada tiap-tiap tahun. Jumlah kredit yang dilepas oleh bank diperoleh dari Bank Indonesia cabang Malang. Untuk memperoleh nilai tambah bruto ditempuh cara deflasi dengan
id
menggunakan indeks harga konsumen (IHK) umum.
go .
3.8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan asuransi,
bp
s.
koperasi, yayasan dana pensiun dan pegadaian. Perhitungan output dari nilai
ot a.
tambah bruto atas dasar harga berlaku dengan cara pendekatan produksi. Output diperoleh dari perkalian indikator produksi dengan indikator harga, sedangkan
ok
nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi
gg
dengan menggunakan Indek Harga Konsumen (IHK) umum sebagai deflator.
lin
3.8.3. Jasa Penunjang Keuangan
bo
Kegiatan jasa penunjang keuangan meliputi berbagai kegiatan ekonomi
pr o
antara lain Bursa Efek, Perdagangan Valuta Asing, Perusahaan Anjak Piutang dan
tp ://
Modal Venture. Untuk jasa penunjang keuangan tidak bisa disajikan karena kegiatan tersebut di Kota Probolinggo tidak ada.
ht
3.8.4. Sewa Bangunan Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas rumah bangunan sebagai
tempat tinggal rumah tangga dan bukan sebagai tempat tinggal, tanpa memperhatikan apa rumah itu milik sendiri atau rumah yang disewa. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada data pengeluaran konsumsi rumah tangga khususnya pengeluaran untuk sewa rumah. Perkiraan semacam untuk bangunan bukan tempat tinggal berdasarkan kepada hasil surveisurvei khusus.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
27
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun 2000 diperkirakan dengan cara ektrapolasi menggunakan jumlah bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebagai ekstrapolatornya atau dengan cara deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) komponen tempat tinggal sebagai deflatornya. 3.8.5. Jasa Perusahaan Sub sektor ini meliputi jasa pengacara (advokat), jasa akuntan, notaris, biro arsitektur, jasa pengolahan data, jasa periklanan dan sebagainya
id
Perkiraan output didasarkan pada data jumlah tenaga kerja yang bersumber
go .
dari hasil Sensus Ekonomi 2006 beserta pertumbuhannya dikalikan rata-rata output per tenaga kerja yang berasal dari survei khusus.
bp
s.
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
ot a.
cara mengalikan rasio nilai tambah yang berasal dari survei khusus terhadap nilai output sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan
gg
Sektor Jasa-jasa
lin
3.9.
ok
cara revaluasi.
bo
3.9.1. Jasa Pemerintahan Umum
pr o
Nilai tambah bruto subsektor jasa pemerintahan umum terdiri dari upah dan gaji rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah. Upah gaji yang dihitung
tp ://
mencakup upah dan gaji di belanja rutin dan sebagian dari belanja pembangunan.
ht
Perkiraan penyusutan adalah sebesar 5 persen dari total upah dan gaji yang telah dihitung. Upah dan gaji yang dihitung mencakup jumlah upah dan gaji di belanja rutin dan sebagian dari belanja pembangunan. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks jumlah pegawai negeri sebagai ekstrapolator atau dengan cara deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum sebagai deflator.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
28
3.9.2. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Sub sektor ini mencakup jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat, rumah ibadat. Kegiatan-kegiatan jasa sosial kemasyarakatan hanya terbatas yang dikelola swasta saja. Kegiatankegiatan
sejenis yang dikelola oleh pemerintah termasuk dalam sektor
pemerintahan. Penghitungan agregat-agregat
subsektor ini dijelaskan sebagai
go .
id
berikut : a. Jasa Pendidikan
bp
s.
Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah bruto
ot a.
adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo dan
ok
untuk pendidikan formal diluar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
gg
Probolinggo datanya diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo.
lin
Data output per murid dan persentase nilai tambah diperoleh dari kegiatan
bo
survei khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
pr o
dengan cara revaluasi.
tp ://
b. Jasa Kesehatan
Sub sektor ini mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek dan jasa
ht
kesehatan lainnya yang dikelola oleh swasta. Perikiraan output untuk masingmasing kegiatan didasarkan pada hasil perkalian antara rata-rata output per indikator produksi dan kuantum produksinya seperti rata-rata output per tempat tidur rumah sakit dengan jumlah tempat tidur rumah sakit, rata-rata output per dokter dengan jumlah dokter praktek, rata-rata output per bidan dengan jumlah bidan praktek dan reta-rata output per dukun bayi dengan jumlah dukun bayi praktek dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada persentase terhadap output. Data yang digunakan bersumber dari Dinas
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
29
Kesehatan serta dari survei khusus pendapatan regional Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi masing-masing kegiatan. c. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Lainnya Perhitungan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh melalui cara pendekatan produksi. Ini mencakup kegiatan Panti Asuhan, Panti Wreda dan rumah ibadah. Dari hasil survei khusus diperoleh Kemudian
id
data rata-rata output per indikator beserta struktur inputnya.
go .
dengan mengalikan rata-rata output per indikator dengan jumlah indikatornya akan diperoleh jumlah output dari kegiatan di sub sektor tersebut. Perkiraan
bp
s.
nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara
ot a.
revaluasi.
ok
3.9.3. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
gg
Yang dicakup dalam sub sektor ini, adalah jasa bioskop, panggung
lin
kesenian, studio radio swasta, dan taman hiburan.
bo
Data pajak tempat hiburan keramaian umum, dan struktur biaya, serta
pr o
persentase pemungutan pajak terhadap tempat-tempat hiburan hasil survei khusus dipakai untuk memperkirakan output dan nilai tambah jasa hiburan dan
tp ://
kebudayaan. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dengan cara
ht
deflasi IHK komponen aneka barang dan jasa. Untuk kegiatan studio radio swasta perkiraan nilai tambahnya didasarkan
pada rata-rata output per radio swasta dengan jumlah radio swasta yang diperoleh survei khusus. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan dengan cara revaluasi. 3.9.4. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Sub sektor ini mencakup jasa perbengkelan, reparasi, jasa perorangan dan pembantu rumah tangga. Survei khusus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo memberikan data tentang rata-rata output per tenaga kerja dan struktur inputnya.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
30
Nilai output diperkirakan dengan cara mengalikan rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sub sektor tersebut. Sedangkan untuk memperoleh nilai tambah bruto adalah dengan cara mengalikan persentase nilai tambah bruto yang datanya diperoleh dari survei khusus dengan perkiraan nilai output.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan tingkat pertumbuhan tenaga kerja sebagai ekstrapolator atau dengan cara deflasi dengan menggunakan Indeks
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
bp
s.
go .
id
Harga Konsumen (IHK) umum sebagai deflator.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
31
IV. TINJAUAN EKONOMI Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang dijadikan dasar evaluasi dan perencanaan dalam pembangunan. Khususnya bidang perekonomian suatu daerah. Semakin tinggi nilai PDRB suatu daerah diharapkan menjadikan tolok ukur bahwa kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Nilai PDRB disajikan dalam dua (2) harga yaitu berdasarkan harga
id
berlaku (at current market prices) dan harga konstan (constant prices)
go .
PDRB atas dasar harga berlaku adalah PDRB yang dihitung berdasarkan
s.
harga yang berlaku setiap tahun yang bersangkutan. Sedangkan PDRB atas dasar
bp
harga konstan dihitung berdasarkan suatu tahun tertentu yang dijadikan tahun
ot a.
dasar (perhitungan). Pada publikasi tahun ini masih digunakan tahun dasar tahun
ok
2000, masing-masing perhitungan ini mempunyai kegunaan yang berbeda. PDRB
gg
atas dasar harga berlaku dipergunakan untuk melihat struktur ekonomi suatu
lin
daerah sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dipergunakan untuk meneliti
bo
atau melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
pr o
4.1. Gambaran Perekonomian Kota Probolinggo 2012
tp ://
Perkembangan
perekonomian
Kota
Probolinggo
tercermin
dari
ht
perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku. Selama lima tahun terakhir PDRB atas dasar harga berlaku selalu menunjukkan peningkatan yaitu antara 10,36 persen sampai 15,91 persen. Peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku yang selalu meningkat selain diakibatkan oleh peningkatan produksi barang dan jasa dipengaruhi pula oleh perubahan harga. Peningkatan tertinggi (15,91 persen) terjadi pada tahun 2008. Peningkatan tersebut didorong oleh adanya kenaikan BBM sebagai imbas adanya kenaikan harga minyak dunia. Pada tahun 2008 PDRB Kota Probolinggo atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 3.792.923 juta, selama kurun waktu lima tahun meningkat menjadi Rp. 5.880.991 juta.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
32
Berdasarkan harga konstan, besarnya PDRB Kota Probolinggo pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 masing-masing sebesar Rp. 1.808.452,67 juta (2008),
Rp. 1.905.226,66 juta (2009), Rp. 2.021.826,54 juta (2010),
Rp. 2.154.901,80 juta (2011) dan pada tahun 2012 menjadi Rp. 2.303.403 juta.. Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 tersebut, nampak bahwa setiap tahun nilai tersebut menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh perubahan jumlah nilai produksi sektoral tanpa ada pengaruh
id
dari perubahan harga, oleh karena itu peningkatan tersebut digunakan untuk
go .
mengetahui pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo selama lima tahun terakhir sebesar 6,02 persen (2008); 5,35 persen (2009); 6,12
bp
s.
persen (2010); 6,58 persen (2011) dan 6,89 persen pada tahun 2012.
2008
2010
2011*
2012**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.792.924
4.230.401
4.768.000
5.262.373
5.880.992
1.808.453
1.905.227
2.021.827
2.154.855
2.303.404
6,02
5,35
6,12
6,58
pr o
bo
lin
(1) 1. PDRB ADHB (juta Rp)
2009
gg
Uraian
2. PDRB ADHK 2000 (juta Rp) 3. Pertumbuhan Ekonomi (%)
tp ://
ok
ot a.
Tabel 4.1 Perekonomian Kota Probolinggo Tahun 2008-2012
6,89
ht
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Sektor-sektor yang berperan dalam perkembangan perekonomian Kota Probolinggo diantaranya sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan
komunikasi
dan sektor industri pengolahan. Sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebagai sektor yang paling dominan di kota Probolinggo pada tahun 2012 dengan nilai tambah sebesar Rp.2.669.151 juta.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
33
Dalam lima tahun terakhir nilai tambah sektor ini lebih dari sepertiga dari nilai PDRB, dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sektor kedua terbesar yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi dengan nilai tambah sebesar Rp. 811.649 juta pada tahun 2012, tetapi selama tahun 2008 sampai tahun 2012 kontribusinya menunjukkan tren yang menurun. Sedangkan sektor ketiga terbesar dalam perekonomian Kota Probolinggo yaitu sektor Industri Pengolahan yang mempunyai kecenderungan yang sama dengan sektor
id
Pengangkutan dan Komunikasi dengan nilai tambah sebesar Rp. 750.674 juta.
go .
Sektor keempat, kelima dan keenam yang berperan dalam perekonomian Kota Probolinggo yaitu sektor Jasa-jasa, sektor Pertanian dan sektor Keuangan,
bp
s.
Persewaan dan Jasa Perusahaan dan dengan nilai PDRB pada tahun 2012 masing-
ot a.
masing sebesar Rp.733.883 juta, Rp.374.029 juta dan Rp. 414.648 juta.
2008
2009
2010
344.001
375.497
370.379
355.214
374.030
47
49
48
53
55
574.180
606.440
655.549
700.548
750.674
4. Listrik, gas dan air besih
43.715
45.607
51.436
57.290
61.740
5. Bangunan
36.469
41.209
51.062
57.896
65.114
1. Pertanian
pr o
Sektor
bo
lin
gg
ok
Tabel 4.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Probolinggo Merurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2012 (Juta Rupiah)
tp ://
2. Pertambangan dan Penggalian
ht
3. Industri Pengolahan
6. Perdagangan, Hotel & Restoran
2011*
2012**
1.523.426 1.732.097 2.031.353 2.317.139 2.669.152
7. Pengangkutan & Komunikasi
595.842
641.368
684.642
747.906
811.695
8. Keuangan, persewaan & jasa perusahaan
250.506
278.258
321.827
366.616
414.648
9. Jasa-jasa
424.738
509.875
601.703
659.709
733.883
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
34
4.2. Pergeseran Struktur Perekonomian Komposisi sektoral yang membentuk perekonomian suatu wilayah atau yang
berperan
dalam
perekonomian
dapat
diartikan
sebagai
struktur
perekonomian. Pada jangka pendek struktur perekonomian berguna untuk menggambarkan corak perekonomian suatu daerah. Bila sektor primer yang dominan berarti daerah tersebut sangat bergantung Sumber Daya Alam. Demikian pula apabila sektor sekunder yang dominan maka daerah tersebut dikatakan telah
id
mampu mengembangkan Sumber Daya Alam dengan Sumber Daya Manusianya.
go .
Untuk jangka panjang struktur ekonomi dapat menunjukkan arah dan keberhasilan
s.
pembangunan ekonomi dengan melihat transformasi ekonomi yang terjadi.
bp
Struktur ekonomi Kota Probolinggo dapat dilihat dari peranan masing-
ot a.
masing sektor terhadap PDRB total. Tabel 4.3 secara umum menggambarkan
ok
struktur ekonomi Kota Problinggo tahun 2008-2012. Pada tahun 2012 peranan
gg
terbesar didukung oleh kegiatan ekonomi yang tergabung dalam kelompok sektor
lin
tersier yaitu sekitar 79 persen, kemudian disusul sektor sekunder 15 persen, dan
bo
sektor primer sebesar 6 persen. Ini menunjukkan bahwa perekonomian Kota
pr o
Probolinggo sangat tergantung pada kemampuan Sumber Daya Manusia dan bukan Sumber Daya Alam. Karena itu untuk memperkuat pondasi perekonomian
tp ://
Kota Probolinggo tidak ada jalan lain selain meningkatkan ketrampilan dan
ht
pengetahuan masyarakat Kota Probolinggo. Jika hal ini tidak dilakukan, bukan tidak mungkin dimasa mendatang akses kepemilikan modal akan dikuasai orang luar Kota Probolinggo. Dan jika ini berlangsung terus menerus dapat mengakibatkan ketimpangan (disparitas) yang tentunya tidak diinginkan semua pihak. Kesimpulannya adalah perekonomian di Kota Probolinggo didominasi oleh sektor-sektor yang menggunakan sumber daya manusia dan bukan sumber daya alam. Supaya hasil pembangunan di Kota Probolinggo bisa dinikmati oleh penduduk Kota Probolinggo sendiri maka perlu adanya peningkatan kemampuan penduduk Kota Probolinggo supaya kendali ekonomi bisa dijalankan oleh
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
35
penduduk asli dan bukan dari orang luar wilayah. Karena walaupun pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo dari tahun ke tahun selalu meningkat tapi apabila pelaku ekonomi atau pengusahanya bukan penduduk dari dalam wilayah Kota Probolinggo maka tentu saja hasilnya tidak akan dinikmati oleh masyarakat Kota Probolinggo sendiri. Yang pada akhirnya akan memperbesar ketimpangan sosial karena yang terjadi dalam kenyataan adalah penduduk Kota Probolinggo hanyalah sebagai pekerja atau karyawan dan bukan pengusaha.
id
Sektor pertanian menjadi andalan dalam kelompok sektor primer, sektor
go .
Industri Pengolahan menjadi andalan dalam kelompok sekunder dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mendominasi kelompok tersier. Seperti tahun-
bp
s.
tahun sebelumnya besarnya nilai tambah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
ot a.
cukup besar dengan persentase lebih dari empat puluh persen pada tahun 2011. Selama lima tahun terakhir, kontibusi sektor primer
mengalami
ok
penurunan setiap tahunnya dari 9,07 persen pada tahun 2008 menjadi 6.36 persen
gg
pada tahun 2012. Hal ini dapat dipahami, mengingat sektor pertanian sangat
lin
tergantung pada sumber daya alam yang tersedia yang meliputi ketersedian luas
bo
lahan pertanian serta kondisi iklim/cuaca. Luas lahan pertanian dari waktu-
pr o
kewaktu semakin berkurang. Pada tahun 2008 luas lahan sawah mencapai 1.962,5
tp ://
hektar atau 34 persen dari luas wilayah Kota Probolinggo dan dalam kurun waktu lima tahun, luas lahan sawah di Kota Probolinggo berkurang seluas 130,5 hektar
ht
menjadi 1.832 hektar pada tahun 2012. Dari kondisi cuaca yang kurang bersahabat sangat berpengaruh terhadap produktivitas perikanan yang merupakan andalan di sektor pertanian. Kelompok selanjutnya adalah sektor sekunder yang terdiri dari 3 sektor. Seperti halnya kelompok primer, peranan kelompok sektor sekunder juga menunjukkan penurunan 17,25 persen pada tahun 2008 menjadi 15,37 persen pada tahun 2012. Penurunan kontribusi sektor sekunder sangat dipengaruhi oleh sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar pada sektor sekunder, dimana kontribusinya pada tahun 2012 menjadi 12,76 persen.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
36
Berbeda dengan dua kelompok sebelumnya, kelompok sektor tersier menunjukkan tren yang meningkat selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2008 peranan sektor tersier sebesar 73,68 persen meningkat terus menjadi 78,72 persen pada tahun 2012. Peranan sektor tersier sangat ditunjang oleh sektor perdagangan, hotel dan restauran, dimana dalam lima tahun terakhir kontribusinya menunjukkan peningkatan dari 40,16 persen (2008) menjadi 45,39 persen (2012).
Primer
9,07
2009
2010
s.
2008
2011*
2012**
bp
Sektor
go .
id
Tabel 4.3 Struktur Perekonomian Kota Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 (Persen)
8,88
7,77
6,75
6,36
8,88
7,77
6,75
6,36
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
17,25
16,39
15,90
15,50
15,37
15,14
14,34
13,75
13,31
12,76
1,15
1,08
1,08
1,09
1,50
0,96
0,97
1,07
1,10
1,11
73,68
74,74
76,33
77,75
78,72
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
40,16
40,94
42,60
44,03
45,39
Pengangkutan dan Komunikasi
15,71
15,16
14,36
14,21
13,80
6,60
6,58
6,75
6,97
7,05
11,20
12,05
12,62
12,54
12,48
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Pertambangan dan Penggalian
ok
Sekunder Industri Pengolahan
gg
Listrik, Gas dan Air Bersih
lin
Bangunan
pr o
bo
Tersier
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
tp ://
Jasa-jasa
9,07
ot a.
Pertanian
PDRB Kota Probolinggo
ht
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
4.3. Perkembangan Ekonomi Sektoral 4.3.1. Sektor Pertanian Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan (tbm), tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Seperti sudah diulas sebelumnya bahwa peranan sektor pertanian mengalami penurunan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 sektor ini memberikan kontribusi terhadap PDRB Kota Probolinggo sebesar 6,36 persen sedikit menurun
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
37
dibanding tahun 2011 yang memberikan kontribusi sebesar 6,75 persen. Pada periode yang sama sektor ini mengalami pertumbuhan negatif yaitu minus 2,4 persen sedikit lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang mengalami pertumbuhan minus 5,16 persen. Menurunnya kontribusi sektor pertanian dalam periode lima tahun terakhir lebih disebabkan kenaikan nilai tambah pada sektor ini kalah cepat dibanding sektor lainnya seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sehingga sekalipun nilai tambah sektor pertanian pada tahun 2012 meningkat dibanding
id
tahun sebelummnya, persentasenya terhadap nilai tambah keseluruhan menurun.
go .
Subsektor tanaman bahan makanan pada tahun 2012 memberikan peningkatan nilai tambah sekaligus pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu
bp
s.
mencapai 9,17 persen. Sekalipun luas lahan pertanian semakin sempit,
ot a.
produktivitas pertanian tanaman bahan makanan meningkat. Intensifikasi gencar dilaksanakan oleh pemerintah daerah mampu
mendongkrak produksitivitas
ok
komoditi padi dan jagung. Mengingat kedua komoditi tersebut, merupakan
gg
komoditi unggulan untuk subsektor tanaman bahan makanan.
pr o
bo
lin
Tabel 4.4 Pertumbuhan Sektor Pertanian Kota Probolinggo 2008-2012 (persen) Sektor/Sub Sektor
2009
2010
2011*
2012**
(2) -1,08
(3) 1,12
(4) -7,23
(5) -5,16
(6) -2,40
4,14
3,30
-9,21
6,41
9,17
-1,97
-0,11
10,60
7,15
5,70
c. Peternakan
3,87
1,71
5,21
-6,17
-2,31
d. Kehutanan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
e. Perikanan
-3,48
0,37
-9,57
-8,50
-6,56
tp ://
(1)
2008
Pertanian
ht
a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Ditinjau menurut peranan masing-masing subsektor, yang paling berperan dalam sektor pertanian adalah subsektor perikanan. Perkembangan subsektor ini dalam lima tahun terakhir cenderung menurun. Tahun 2008
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
38
kontribusi subsektor peikanan terhadap sektor pertanian sebesar 66,54 persen menurun menjadi 54,22 persen pada tahun 2012. Pertumbuhan subsektor perikanan pada tahun 2012 sedikit meningkat dari minus 8,5 persen
(2011)
menjadi minus 6,56 persen. Subsektor kedua yang berperan adalah tanaman bahan makanan dengan kontribusi terhadap sektor pertanian dalam lima tahun terakhir meningkat dari 18,57 persen (2008) menjadi sebesar 28,76 persen (2012) dengan pertumbuhan
id
ekonomi pada tahun 2012 sebesar 9,17 persen. Urutan ketiga adalah subsektor
go .
peternakan dimana dalam lima tahun terakhir kontribusinya terhadap sektor pertanian meningkat dari 14,24 persen pada tahun 2008 menjadi 16,07 persen
bp
s.
pada tahun 2012. Pertumbuhan subsektor peternakan mengalami kontraksi 2,31
ot a.
persen. Subsektor perkebunan memberikan peran terkecil pada sektor pertanian, dimana kontribusi subsektor tanaman perkebunan terhadap sektor pertanian pada
ok
tahun 2011 kurang dari satu persen.
bo
lin
gg
Tabel 4.5 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen) 2008
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
18,57
18,92
19,14
24,04
28,76
0,65
0,63
0,73
0,85
0,94
14,24
14,18
15,48
16,01
16,07
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
66,54
66,26
64,64
59,10
54,22
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
pr o
Sektor/Subsektor
tp ://
a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan
ht
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan Jumlah
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
4.3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian di Kota Probolinggo merupakan sektor yang kurang berperan dalam perekonomian. Dari tiga subsektor yang termasuk sektor pertambangan dan penggalian, hanya subsektor penggalian yang Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
39
memberikan sumbangan terhadap perekonomian Kota Probolinggo. Demikian juga besarnya sumbangan yang diberikan sektor ini selama tahun 2008 sampai tahun 2012 tidak ada perubahan yaitu berkisar pada 0,00 persen. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2012 mengalami kontraksi sebesar 1,2 persen. 4.3.3. Sektor Indstri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan merupakan sektor ketiga dalam PDRB sekaligus menempati urutan ketiga yang memberi andil dalam perekonomian Kota
id
Probolinggo. Walaupun peranannya cukup besar tetapi selama lima tahun terakhir
go .
menunjukkan kecenderungan yang menurun. Pada tahun 2008 peranan sektor
s.
Industri Pengolahan terhadap PDRB Kota Probolinggo sebesar 15,14 persen dan
bp
terus menurun dalam lima tahun terakhir, dimana kontribusinya tinggal 12,76
ot a.
persen. Semakin turunnya kontribusi sektor industri pengolahan lebih dikarenakan
ok
peranan sektor perdagangan, hotel dan restauran lebih cepat.
gg
Pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam kurun waktu lima tahun
lin
terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 pertumbuhan sebesar 1,77 persen,
bo
kemudian tumbuh melambat 0,58 persen (2009), naik menjadi 2,6 persen (2010)
pr o
dan 5,56 persen (2011). Pada tahun 2012 tumbuh relatif tinggi sebesar 4,91 persen.
ht
tp ://
Tabel 4.6 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)
Sektor/Subsektor
2008
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Pengolahan 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya
1,77 6,07 -7,09 3,88 4,35 3,18 3,87 0,00 3,23 4,23
0,58 6,01 -0,69 -0,34 3,70 2,08 2,11 0,00 3,90 3,28
2,60 6,78 3,41 -0,15 3,20 9,88 7,23 0,00 5,54 4,01
5,56 6,16 3,66 4,92 3,61 8,42 12,98 0,00 7,51 5,77
4,91 6,72 10,51 2,10 4,72 6,12 8,80 0,00 4,72 6,40
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
40
Subsektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya merupakan penyumbang terbesar terhadap sektor industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 46,14 persen pada tahun 2012 dengan pertumbuhan 2,10 persen. Peranan subsektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya dalam lima tahun terakhir cenderung turun.
2008
2009
(1)
(2)
(3)
Jumlah
11,57 17,71 50,78 0,06 15,13 4,17
ot a.
bp
s.
10,68 18,11 53,53 0,06 13,33 3,70
-
-
2012**
(5)
(6)
11,79 17,99 49,01 0,06 15,61 4,92
-
12,42 20,04 46,14 0,07 14,97 5,74 -
0,13 0,45
0,13 0,45
0,14 0,45
0,15 0,46
0,16 0,48
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
ok
-
2011*
(4)
4.3.3.
pr o
bo
lin
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
9,77 18,18 54,46 0,06 13,31 3,65
gg
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya
2010
go .
Sektor/Subsektor
id
Tabel 4.7 Distribusi Persentase PDRB Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Berlaku 2007-2011 (persen)
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
tp ://
Peranan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dalam lima tahun terakhir
ht
berada pada kisaran satu persen. Pada tahun 2012, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 1,05 persen terhadap PDRB Kota Probolinggo. Dari tiga subsektor yang ada, subsektor listrik yang paling dominan. Pada tahun 2008 kontribusi subsektor listrik sebesar 1,01 persen, mengalami penurunan setiap tahunnya dan pada tahun 2012 perannya tinggal 0,91 persen. Sedangkan subsektor Air Bersih antara tahun 2008 sampai tahun 2012 peranannya terhadap PDRB Kota Probolinggo cenderung konstan yaitu sebesar 0,14 persen. Pertumbuhan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Rata-rata pertumbuhan pertahun mencapai 4,5
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
41
persen. Pada tahun 2008 pertumbuhan sektor ini mencapai 2,61 persen dan pada tahun 2012 menjadi 4,79 persen. 4.3.4. Sektor Konstruksi Peranan sektor konstruksi/bangunan terhadap perkembangan ekonomi Kota Probolinggo menunjukkan kecenderungan yang meningkat walaupun kecil. Pada tahun 2008 sektor kelima PDRB ini memberikan kontribusi sebesar 0,96 persen dan kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 1,11 persen.
go .
id
Pertumbuhan sektor konstruksi Kota Probolinggo pada tahun 2012
bp
4.3.5. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
s.
meningkat dari 6,11 persen (2011) menjadi 7,01 persen.
ot a.
Peranan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran selama lima tahun
ok
terakhir ini menjadi sektor utama dalam perekonomian di Kota Probolinggo.
gg
Besarnya kontribusi yang diberikan sektor ini dari tahun 2008 sampai tahun 2012
lin
cenderung meningkat. Pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 40,16
bo
persen, selanjutnya pada tahun 2012 ini sumbangan yang diberikan sektor Pada tahun 2012
pr o
Perdagangan, Hotel dan Restoran mencapai 45,39 persen.
pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,52 persen lebih
ht
tp ://
meningkat dibanding tahun 2011 yang tumbuh 9,32 persen. Tabel 4.8 Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotal dan Restoran Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)
Sektor/Subsektor (1) Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
2008 (2) 9,42 9,62 6,17 7,01
2009 (3) 8,61 8,72 6,50 7,30
2010 (4) 9,56 9,73 5,47 7,42
2011* 2012** (5) (6) 9,32 9,52 9,27 9,54 10,59 7,60 9,85 9,36
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
42
Dari tabel diatas, terlihat bahwa selama tahun 2012, sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan kinerja yang baik, dimana masing-masing subsektor mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Subsektor perdagangan pada tahun 2012 tumbuh 9,54 persen lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang tumbuh 9,27 persen. Subsektor hotel dan subsektor restoran pada tahun 2012 tumbuh melambat dibanding tahun 2011 masing-masing 7,6 persen dan 9,35 persen.
2008
2009
(1)
(2)
(3)
93,27 0,19 6,54
b. Hotel
100,00
(6)
93,27 0,17 6,56
93,15 0,17 6,68
93,07 0,17 6,77
100,00
100,00
100,00
100,00
gg
bo
lin
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
ok
Jumlah
2012**
(5)
93,12 0,18 6,69
ot a.
c. Restoran
2011*
(4)
bp
a. Perdagangan Besar & Eceran
2010
s.
Sektor/Subsektor
go .
id
Tabel 4.9 Distribusi Persentase PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Atas Dasar Harga Berlaku 2007-2011 (persen)
pr o
4.3.6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tahun 2012 peranan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar
tp ://
13,88 persen terhadap total nilai PDRB Kota Probolinggo dengan pertumbuhan
ht
6,61 persen sedikit melambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 6,75 persen. Apabila dilihat pada masing-masing subsektor, pertumbuhan subsektor angkutan tahun 2011 sebesar 3,69 meningkat menjadi 4,49 persen pada tahun 2012. Sedangkan subsektor komunikasi, pada tahun 2012 pertumbuhan yang dicapai tidak sebesar tahun 2011 yaitu 10,71 persen.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
43
Tabel 4.10 Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota Probolinggo 2007-2011 (persen) Sektor/Subsektor (1)
2008 (2)
Pengangkutan dan komunikasi a. Pengangkutan b. Komunikasi
5,11 2,97 10,72
2009 (3)
2010 (4)
4,87 2,99 9,48
2011* (5)
4,92 2,38 10,75
2012** (6)
6,75 3,69 13,24
6,61 4,49 10,71
id
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
go .
Subsektor angkutan adalah subsektor yang paling dominan dari dua
s.
subsektor penyusun sektor ketujuh dalam PDRB ini. Pada tahun 2012 subsektor
bp
angkutan memberikan sumbangan sebesar 69,57 persen terhadap sektor
ot a.
pengangkutan dan komunikasi. Kontribusi subsektor angkutan dalam lima tahun terakhir menunjukkan trend penurunan setiap tahunnya. Sedangkan subsektor
ok
komunikasi kontribusinya terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi dalam
gg
lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.
pr o
bo
lin
Tabel 4.11 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen)
tp ://
Sektor/Subsektor (1)
ht
a. Pengangkutan b. Komunikasi
Jumlah
2008 (2)
2009 (3)
2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
77,03 22,97
74,59 25,41
72,54 27,46
70,96 29,04
69,57 30,43
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
4.3.7. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan meliputi subsektor bank, lembaga keuangan tanpa bank, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Pada tahun 2012 peranan sektor ini terhadap PDRB Kota Probolinggo sebesar
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
44
7,05 persen dengan pertumbuhan 7,04 persen sedikit lebih lambat dibanding tahun 2011 yang mencapai 7,63 persen. Tabel 4.12 Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Kota Probolinggo 2007-2011 (persen)
9,25 16,04 6,98 6,97 6,20
2010 (4)
5,54 7,30 5,45 4,31 5,66
9,37 12,03 10,87 7,84 5,03
2011* (5) 7,63 9,12 10,04 6,40 3,05
2012** (6) 7,04 9,09 8,08 6,09 2,40
s.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
2009 (3)
id
2008 (2)
go .
Sektor/Subsektor (1)
ot a.
bp
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Subsektor sewa bangunan memberikan kontribusi terbesar terhadap
ok
sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yaitu 36,29 persen. Sedangkan
gg
urutan kedua adalah subsektor Bank dengan kontribusi pada tahun 2012 sebesar
lin
30,44 persen. Lembaga Keuangan tanpa Bank kontribusinya dalam lima tahun
bo
terakhir berfluktuasi pada kisaran 24–25 persen.
Sedangkan subsektor jasa
pr o
perusahaan pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 8,52 persen terhadap
tp ://
sektor delapan ini.
ht
Tabel 4.13 Distribusi Persentase PDRB Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Peusahaan Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen) Sektor/Subsektor (1) a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan Jumlah
2008 (2)
2009 (3)
2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
26,82 24,18 38,97 10,03
27,51 24,91 37,70 9,89
28,43 24,92 37,16 9,49
29,23 25,19 36,67 8,91
30,44 24,74 36,29 8,52
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
45
4.3.8. Sektor Jasa-jasa Sektor kesembilan dalam PDRB adalah sektor jasa-jasa yang mencakup subsektor jasa pemerintahan umum dan jasa swasta. Jasa pemerintahan umum mencakup kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan dan jasa pemerintahan lainnya seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan dan jasa kemasyarakatan lainnya. Sedangkan subsektor jasa swasta meliputi kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan
id
rumahtangga.
go .
Dalam struktur perekonomian Kota Probolinggo, sektor jasa-jasa pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 12,48 persen dengan pertumbuhan
bp
s.
sebesar 4,81 persen meningkat dibanding tahun 2011 yang tumbuh 4,47 persen.
ok
ot a.
Tabel 4.14 Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa Kota Probolinggo 2008-2012 (persen)
gg
Sektor/Subsektor
2009
2010
2011*
2012**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5,44 6,45 4,65
3,72 3,36 4,02
7,31 8,10 6,68
4,47 3,52 5,24
4,81 4,61 4,97
pr o
bo
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum b. Swasta
lin
(1)
2008
ht
tp ://
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Apabila dilihat peran dari masing-masing subsektor pada tahun 2012,
subsektor jasa pemerintahan umum memberi kontribusi terhadap PDRB sektor jasa sebesar 55,34 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,61 persen lebih cepat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 3,52 persen. Sedangkan subsektor swasta memberikan sumbangan terhadap sektor jasa-jasa sebesar 44,66 persen dengan pertumbuhan pada tahun 2012 sebesar 4,97 persen sedikit melambat dibanding tahun 2011 yang tumbuh sebesar 5,24 persen.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
46
Tabel 4.15 Distribusi Persentase PDRB Sektor Jasa-jas Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012 (persen) Sektor/Subsektor (1)
2008 (2)
2009 (3)
2010 (4)
2011* (5)
2012** (6)
a. Pemerintahan Umum
56,36
51,14
53,31
54,03
55,34
b. Swasta
43,64
48,86
46,69
45,97
44,66
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jumlah
go . s.
Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo
bp
4.4.
id
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
ot a.
Pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan 2000, selama periode 2007-2011 adalah berturut-turut sebesar
ok
6,39 persen (2007); 6,02 persen (2008); 5,39 persen (2009); 6,12 persen (2010)
gg
dan 6,58 persen (2011).
pr o
bo
lin
Tabel 4.16 Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo Merurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2012 (Persen) 2009
2010
2011*
2012**
1 Pertanian
-1,08
1,12
-7,23
-5,16
-2,40
2 Pertambangan Dan Penggalian
0,50
0,02
-2,90
3,60
-1,20
3 Industri Pengolahan
1,77
0,58
2,60
5,56
4,91
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
2,61
2,35
7,13
5,61
4,79
5 Konstruksi
6,98
6,50
9,50
6,11
7,01
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
9,42
8,61
9,56
9,32
9,52
7 Pengangkutan dan Komunikasi
5,11
4,87
4,92
6,75
6,61
8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
9,25
5,54
9,37
7,63
7,04
9 Jasa-jasa
5,44
3,72
7,31
4,47
4,81
6,02
5,35
6,12
6,58
6,89
ht
2008
tp ://
Sektor
PDRB Kota Probolinggo
Sumber : BPS Kota Probolinggo Keterangan : * ) Angka diperbaiki **) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
47
Pada tahun 2012, sektor primer yang meliputi sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi masing-masing minus 2,4 persen dan minus 1,2 persen. Sedangkan untuk sektor sekunder, seluruh komponen yang membentuknya mengalami pertumbuhan positif. Sektor industri pengolahan tumbuh 4,91 persen, sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh 4,79 persen dan sektor konstruksi tumbuh 7,01 persen. Demikian juga untuk sektor tersier. Seluruh komponen pembentuknya juga mengalami pertumbuhan positif.
id
Pertumbuhan menurut sektor pada tahun 2012 yang tertinggi terjadi pada
go .
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 9,52 persen. Seperti yang sudah diulas sebelumnya bahwa sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
bp
s.
mendominasi perekonomian Kota Probolinggo. Sektor Perdagangan, Hotel dan
ot a.
Restoran tidak hanya memberikan kontribusi yang paling besar tetapi juga tumbuh
Tingkat Perkembangan Harga
gg
4.5.
ok
paling tinggi dibanding sektor lain di Kota Probolinggo.
lin
Perkembangan harga secara umum dari PDRB dapat dilihat dari
bo
perubahan Indeks harga Implisit. Apabila indeks harga implisit tahun ini lebih
pr o
besar berarti terjadi kenaikan harga barang/jasa dari sisi produsen, sebaliknya
tp ://
apabila indeks harga implisit lebih kecil maka terjadi penurunan harga barang/jasa. Atau lebih sering dikatakan bahwa kalau indeks implisit naik berarti
ht
terjadi inflasi dan bila indeks turun berarti terjadi deflasi. Perubahan nilai dari indeks harga implisit tersebut menggambarkan tingkat kemampuan dari setiap sektor ekonomi menghadapi perubahan harga yang terjadi dalam realitas perekonomian dalam suatu wilayah. Di sisi lain, penghitungan inflasi biasanya dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index), dimana IHK dihitung berdasarkan perubahan harga beberapa barang/jasa yang mewakili. Inflasi dari IHK akan menggambarkan perubahan harga pada tingkat konsumen.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
48
Jika dibandingkan lebih lanjut, biasanya laju implisit lebih rendah dari pada inflasi. Hal ini dikarenakan inflasi banyak mengandung margin perdagangan, dimana pasar yang akan mengontrol perubahan harga. Gambar 4.1 Perbandingan inflasi dan Laju Implisit Kota Probolinggo 2008 – 2012 (persen) 12
10,89
9,33
6
6,68
4
3,78
bp
5,87
go .
6,21
ot a.
3,55
2
2009
2010
gg
2008
ok
0
lin
Inflasi
5,88
s.
8
id
10
3,56
2011
4,55
2012
Laju Implisit
bo
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir perubahan harga ditingkat
pr o
produsen (laju implisit) dan ditingkat konsumen (inflasi) menunjukkan trend yang
tp ://
sejalan. Hanya saja peubahan harga ditingkat produsen cenderung lebih stabil dibanding perubahan harga di tingkat konsumen. Pada tahun 2012, laju implisit
ht
Kota Probolinggo mencapai 4,55 persen lebih rendah dibanding inflasi Kota Probolinggo yang mencapai 5,88 persen. 4.6.
Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Salah satu tujuan dalam pembangunan baik di pusat maupun didaerah
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator yang dapat
digunakan mengukur kesajahteraan masyarakat adalah besaran PDRB
perkapita dan pendapatan perkapita.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
49
PDRB perkapita dihitung dari besarnya PDRB suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, sehingga tidak bisa menggambarkan secara riil pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk, karena dipengaruhi oleh produksi barang dan jasa. Namun demikian, PDRB perkapita masih cukup relevan untuk mengetahui apakah secara rata-rata pendapatan masyarakat mengalami peningkatan atau tidak. Sementara itu, pendapatan perkapita dihitung dengan menghilangkan faktor “bruto” yang terdiri dari
id
penyusutan dan pajak tidak langsung neto, serta ditambahkan dengan pendapatan
go .
neto yang masuk wilayah tersebut, sehingga pendapatan perkapita dinilai lebih mendekati keadaan sebenarnya dibandingkan PDRB perkapita.
bp
s.
Dalam periode lima tahun terakhir, PDRB perkapita Kota Probolinggo
ot a.
menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota Probolinggo sebesar Rp. 17.881.365
ok
meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 26.721.334.
gg
Sebanding dengan peningkatan PDRB perkapita Atas Dasar Harga
lin
Berlaku, maka PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan juga mengalami
bo
peningktan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2008 PDRB perkapita Atas
pr o
Dasar Harga Konstan sebesar Rp. 8.525.772 dan pada tahun 2012 meningkat
ht
tp ://
menjadi Rp. 10.465.927.
Gambar 4.2 PDRB Perkapita Kota Probolinggo Tahun 2008-2012 (Rupiah)
30.000.000 25.000.000 20.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 0
ADHB
2008
ADHK
2009
2010
2011
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
2012
50
Tabe l 1 PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Be rlaku Tahun 2008 - 2012 (Juta Rupiah)
ht
tp ://
pr o
bo
2011* (6) 355.214,09
2012** (7) 374.029,90
70.902,01 2.719,16 57.351,54 0,00 239.405,82 47,83
85.400,17 3.024,93 56.859,16 0,00 209.929,83 53,32
107.589,00 3.526,68 60.106,02 0,00 202.808,21 55,37
47,83 655.549,23
53,32 700.548,18
55,37 750.674,37
655.549,23
700.548,18
750.674,37
75.834,77 116.113,73 332.858,12 401,15 99.178,00 27.334,00 -
82.620,62 126.050,21 343.322,87 443,28 109.345,87 34.457,39 -
93.198,57 150.400,14 346.326,26 518,14 112.347,84 43.094,34 -
908,47 2.920,99 51.436,37
1.057,85 3.250,09 57.290,47
1.180,89 3.608,18 61.739,51
44.337,07 -
49.504,98 -
53.410,01 -
7.099,30
7.785,49
8.329,50
51.062,30 57.896,15 2.031.352,91 2.317.139,37
65.114,36 2.669.151,60
go .
id
2010 (5) 370.378,54
bp
s.
2009 (4) 375.496,96 71.059,58 2.382,32 53.259,88 0,00 248.795,17 48,87 48,87 606.440,28 606.440,28 64.780,74 109.852,73 324.613,07 374,88 80.860,02 22.438,69 794,17 2.725,97 45.607,26 39.913,74 5.693,52 41.209,12 1.732.097,46 1.612.982,81 3.160,56 115.954,10 641.368,12 478.390,29 784,50 438.356,77 5.097,64 34.151,38 162.977,83 278.258,03 76.543,21 69.305,51 104.890,00 27.519,31 509.874,72 260.730,21 260.730,21 249.144,51 42.606,03 13.209,95 193.328,53 4.230.400,82 4.230.400,82
ot a.
lin
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan II. Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian III. Industri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Be rsih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re storan a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikasi a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rse waan & Jasa Pe rusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga PDRB DENGAN MIGAS PDRB TANPA MIGAS Ke te rangan : 2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
2008 (3) 344.001,49 63.888,29 2.234,07 48.969,00 0,00 228.910,14 46,84 46,84 574.180,15 574.180,15 56.090,65 104.389,53 312.682,63 342,51 76.440,67 20.936,74 729,03 2.568,39 43.714,86 38.326,75 5.388,11 36.469,49 1.523.425,57 1.420.934,86 2.845,41 99.645,30 595.841,81 458.961,47 683,46 422.949,73 4.535,88 30.792,41 136.880,33 250.505,53 67.186,99 60.582,03 97.611,28 25.125,22 424.737,93 239.377,21 239.377,21 185.360,72 37.563,50 11.653,19 136.144,03 3.792.923,65 3.792.923,65
ok
Se ktor/Sub Se ktor (2)
gg
No (1) I.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
1.894.651,62 3.440,16 133.261,13 684.642,11 496.640,09
2.158.302,87 3.937,30 154.899,20 747.905,91 530.716,97
2.484.070,15 4.486,49 180.594,96 811.694,91 564.680,76
935,54 452.064,47 5.680,29 -
1.118,29 480.335,50 6.340,44 -
1.437,20 507.429,69 6.771,18 -
37.959,79 188.002,02 321.827,29
42.922,74 217.188,94 366.616,15
49.042,69 247.014,15 414.648,13
91.496,69 80.193,99 -
107.160,19 92.344,59 -
126.232,07 102.600,60 -
119.606,08 30.530,52 601.703,45 320.744,57
134.448,11 32.663,26 659.709,05 356.410,34
150.495,24 35.320,22 733.883,47 406.098,26
320.744,57 280.958,88
356.410,34 303.298,71
406.098,26 327.785,21
48.900,78 54.161,28 14.833,10 16.954,50 217.225,01 232.182,93 4.768.000,03 5.262.372,69 4.768.000,03 5.262.372,69
60.101,52 19.229,38 248.454,31 5.880.991,62 5.880.991,62
51
Tabe l 2 PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Juta Rupiah)
ht
tp ://
pr o
bo
2011* (6) 153.797,34
2012** (7) 150.098,95
30.832,00 1.263,32 26.677,72 0,00 103.393,11 23,05
32.809,29 1.353,70 25.031,70 0,00 94.602,65 23,88
35.817,90 1.430,86 24.453,47 0,00 88.396,71 23,59
23,05 275.768,70
23,88 291.106,63
23,59 305.414,02
275.768,70
291.106,63
305.414,02
28.591,19 51.058,85 150.768,48 198,50 31.637,79 11.567,58 -
30.353,17 52.925,24 158.185,27 205,66 34.301,43 13.069,59 -
32.392,91 58.487,68 161.507,16 215,37 36.400,68 14.219,71 -
442,37 1.503,95 27.152,64
475,58 1.590,68 28.677,24
498,03 1.692,49 30.050,72
23.372,11 3.780,53
24.694,98 3.982,26
25.922,32 4.128,41
18.360,03 901.405,91
19.481,71 985.373,37
20.847,38 1.079.204,71
836.846,60 2.342,43 62.216,88 273.501,73 185.824,62
914.435,13 2.590,46 68.347,78 291.959,91 192.677,86
1.001.672,24 2.787,34 74.745,13 311.252,20 201.337,04
408,85 166.160,59 1.893,26 -
452,34 171.685,16 1.941,31 -
498,15 178.724,26 1.916,07 -
17.361,93 87.677,11 149.589,39
18.599,04 99.282,05 161.008,52
20.198,56 109.915,16 172.340,27
43.133,39 33.411,90 -
47.067,98 36.765,52 -
51.347,40 39.736,18 -
56.785,12 16.258,98 213.858,94 95.633,37
60.419,36 16.755,66
64.098,90 17.157,80
223.425,94 99.000,62
234.172,09 103.564,54
95.633,37 118.225,57
99.000,62 124.425,33
103.564,54 130.607,55
19.110,31 20.285,28 7.769,86 8.522,91 91.345,41 95.617,14 2.021.826,54 2.154.854,54 2.021.826,54 2.154.854,54
21.551,08 9.136,55 99.919,92 2.303.403,94 2.303.403,94
go .
id
2010* (5) 162.166,15
bp
s.
2009 (4) 174.795,23 33.959,69 1.142,24 25.356,64 0,00 114.336,67 23,74 23,74 268.784,91 268.784,91 26.775,79 49.373,25 150.996,98 192,34 28.794,12 10.787,32 419,15 1.445,97 25.344,92 21.703,14 3.641,78 16.767,15 822.767,94 762.627,76 2.220,91 57.919,27 260.675,94 181.509,25 382,03 163.039,55 1.861,29 16.226,37 79.166,69 136.774,89 38.501,64 30.136,11 52.656,82 15.480,32 199.291,94 88.467,50 88.467,50 110.824,44 17.737,43 7.335,59 85.751,42 1.905.226,66 1.905.226,66
ot a.
lin
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan II. Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian III. Industri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Be rsih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re storan a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikasi a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rse waan & Jasa Pe rusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga PDRB DENGAN MIGAS PDRB TANPA MIGAS Ke te rangan : 2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
2008 (3) 172.862,78 32.874,82 1.143,50 24.931,55 0,00 113.912,91 23,73 23,73 267.245,08 267.245,08 25.257,80 49.718,06 151.508,11 185,48 28.207,93 10.564,22 403,42 1.400,05 24.763,53 21.298,47 3.465,06 15.743,80 757.524,59 701.460,41 2.085,36 53.978,82 248.558,76 176.246,61 353,08 158.906,39 1.809,54 15.177,60 72.312,15 129.595,39 35.882,24 28.578,58 50.483,51 14.651,07 192.135,01 85.591,62 85.591,62 106.543,39 16.701,91 7.051,42 82.790,06 1.808.452,67 1.808.452,67
ok
Se ktor/Sub Se ktor (2)
gg
No (1) I.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
52
Tabel 3 Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Kota Probolinggo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 - 2012 (Persen)
9,07 1,68 0,06 1,29 0,00 6,04 0,00 0,00 15,14 15,14 1,48 2,75 8,24 0,01 2,02 0,55 0,02 0,07 1,15 1,01 0,14 0,96 40,16 37,46 0,08 2,63 15,71 12,10 0,02 11,15 0,12 0,81 3,61 6,60 1,77 1,60 2,57 0,66 11,20 6,31 6,31 4,89 0,99 0,31 3,59
8,88 1,68 0,06 1,26 0,00 5,88 0,00 0,00 14,34 14,34 1,53 2,60 7,67 0,01 1,91 0,53 0,02 0,06 1,08 0,94 0,13 0,97 40,94 38,13 0,07 2,74 15,16 11,31 0,02 10,36 0,12 0,81 3,85 6,58 1,81 1,64 2,48 0,65 12,05 6,16 6,16 5,89 1,01 0,31 4,57
7,77 1,49 0,06 1,20 0,00 5,02 0,00 0,00 13,75 13,75 1,59 2,44 6,98 0,01 2,08 0,57 0,02 0,06 1,08 0,93 0,15 1,07 42,60 39,74 0,07 2,79 14,36 10,42 0,02 9,48 0,12 0,80 3,94 6,75 1,92 1,68 2,51 0,64 12,62 6,73 6,73 5,89 1,03 0,31 4,56
6,75 1,62 0,06 1,08 0,00 3,99 0,00 0,00 13,31 13,31 1,57 2,40 6,52 0,01 2,08 0,65 0,02 0,06 1,09 0,94 0,15 1,10 44,03 41,01 0,07 2,94 14,21 10,09 0,02 9,13 0,12 0,82 4,13 6,97 2,04 1,75 2,55 0,62 12,54 6,77 6,77 5,76 1,03 0,32 4,41
6,36 1,83 0,06 1,02 0,00 3,45 0,00 0,00 12,76 12,76 1,58 2,56 5,89 0,01 1,91 0,73 0,02 0,06 1,05 0,91 0,14 1,11 45,39 42,24 0,08 3,07 13,80 9,60 0,02 8,63 0,12 0,83 4,20 7,05 2,15 1,74 2,56 0,60 12,48 6,91 6,91 5,57 1,02 0,33 4,22
lin
ht
tp ://
VII.
pr o
bo
V. VI.
VIII.
IX.
Produk Domestik Regional Bruto Ke te rangan :
100,00
100,00
100,00
100,00
go .
id
2012** (7)
gg
IV.
2011* (6)
s.
III.
2010 (5)
bp
II.
Pertanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pertambangan Dan Penggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Industri Pengolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran Pengangkutan dan Komunikasi a. Angkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2009 (4)
ot a.
I.
2008 (3)
ok
Sektor/Sub Sektor (2)
No (1)
100,00
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
53
Tabel 4 Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Kota Probolinggo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen)
ht
tp ://
VII.
pr o
bo
V. VI.
lin
gg
IV.
VIII.
IX.
Produk Domestik Regional Bruto Ke te rangan :
2011*
(5)
(6)
(7)
9,56 1,82 0,06 1,38 0,00 6,30 0,00 0,00 14,78 14,78 1,40 2,75 8,38 0,01 1,56 0,58 0,02 0,08 1,37 1,18 0,19 0,87 41,89 38,79 0,12 2,98 13,74 9,75 0,02 8,79 0,10 0,84 4,00 7,17 1,98 1,58 2,79 0,81 10,62 4,73 4,73 5,89 0,92 0,39 4,58
9,17 1,78 0,06 1,33 0,00 6,00 0,00 0,00 14,11 14,11 1,41 2,59 7,93 0,01 1,51 0,57 0,02 0,08 1,33 1,14 0,19 0,88 43,18 40,03 0,12 3,04 13,68 9,53 0,02 8,56 0,10 0,85 4,16 7,18 2,02 1,58 2,76 0,81 10,46 4,64 4,64 5,82 0,93 0,39 4,50
8,02 1,52 0,06 1,32 0,00 5,11 0,00 0,00 13,64 13,64 1,41 2,53 7,46 0,01 1,56 0,57 0,02 0,07 1,34 1,16 0,19 0,91 44,58 41,39 0,12 3,08 13,53 9,19 0,02 8,22 0,09 0,86 4,34 7,40 2,13 1,65 2,81 0,80 10,58 4,73 4,73 5,85 0,95 0,38 4,52
7,14 1,52 0,06 1,16 0,00 4,39 0,00 0,00 13,51 13,51 1,41 2,46 7,34 0,01 1,59 0,61 1,00 0,02 0,07 1,33 1,15 0,18 0,90 45,73 42,44 0,12 3,17 13,55 8,94 0,02 7,97 0,09 0,86 4,61 7,47 2,18 1,71 1,00 2,80 0,78 10,37 4,59 4,59 1,00 5,77 0,94 0,40 4,44
6,52 1,55 0,06 1,06 0,00 3,84 0,00 0,00 13,26 13,26 1,41 2,54 7,01 0,01 1,58 0,62 2,00 0,02 0,07 1,30 1,13 0,18 0,91 46,85 43,49 0,12 3,24 13,51 8,74 0,02 7,76 0,08 0,88 4,77 7,48 2,23 1,73 2,00 2,78 0,74 10,17 4,50 4,50 2,00 5,67 0,94 0,40 4,34
100,00
100,00
100,00
100,00
go .
id
2010
(4)
s.
III.
2009
(3)
ot a.
II.
Pertanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pertambangan Dan Penggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Industri Pengolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran Pengangkutan dan Komunikasi a. Angkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2008
ok
I.
(2)
bp
Sektor/Sub Sektor
No (1)
100,00
2012*
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka s e me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
54
Tabe l 5 Inde ks Pe rke mbangan Se ktoral PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Us aha Atas Das ar Harga Be rlaku Tahun 2008 - 2012 (Pe rs e n)
gg
lin
bo
pr o
tp ://
ht
Produk Dome s tik Re gional Bruto Ke te rangan :
2010
310,41
346,22
bp
2011*
2012**
(5) 271,73 96,86 128,74 385,66 0,00 519,08 226,42 226,42 212,88 212,88 521,71 94,42 420,58 607,93 115,39 582,48 569,19 685,88 296,65 297,94 288,82 406,54 524,12 532,09 211,10 446,18 434,78 406,74 188,02 399,06 418,05 545,07 531,55 463,87 629,17 536,37 395,08 317,62 451,40 488,91 488,91 415,05 444,06 291,57 421,04
(6) 260,60 116,67 143,22 382,35 0,00 455,17 252,44 252,44 227,49 227,49 568,39 102,50 433,80 671,76 127,22 734,28 1 662,78 763,15 330,41 332,67 316,73 460,95 597,86 606,14 241,61 518,62 474,95 434,65 224,74 424,02 466,63 616,33 614,07 528,42 736,88 617,64 1,00 444,11 339,81 494,92 543,27 543,27 448,05 491,83 333,27 450,03
(7) 274,41 146,98 166,97 404,19 0,00 439,73 262,13 262,13 243,77 243,77 641,16 122,30 437,60 785,22 130,71 918,33 2 739,87 847,24 356,07 358,91 338,86 518,42 688,68 697,62 275,31 604,66 515,46 462,47 288,84 447,94 498,33 704,21 698,40 597,65 868,03 686,23 2,00 497,12 367,45 550,56 619,01 619,01 484,23 545,77 377,99 481,57
390,21
430,67
481,30
go .
(4) 275,48 97,08 112,79 358,15 0,00 539,44 231,35 231,35 196,93 196,93 445,66 89,33 410,16 568,11 94,08 478,16 497,58 640,09 263,03 268,22 231,63 328,09 446,91 452,99 193,94 388,23 407,29 391,80 157,66 386,96 375,17 490,38 460,80 401,07 526,35 463,54 346,47 286,29 382,51 397,43 397,43 368,05 386,90 259,66 374,72
ok
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan II. Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian III. Indus tri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Lis trik, Gas dan Air Be rs ih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Kons truks i VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re s toran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikas i a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rs e waan & Jas a Pe rus ahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jas a-jas a a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2009
(3) 252,38 87,28 105,77 329,29 0,00 496,32 221,73 221,73 186,45 186,45 385,88 84,89 395,09 519,06 88,94 446,16 456,76 603,08 252,12 257,56 219,20 290,36 393,07 399,05 174,60 333,63 378,38 375,88 137,36 373,36 333,82 442,15 387,01 361,07 462,01 405,20 322,43 261,39 318,64 364,88 364,88 273,83 341,11 229,06 263,88
id
2008
(2)
ot a.
(1) I.
s.
Se ktor/Sub Se ktor
No
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka s e me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
55
Tabe l 6 Inde ks Pe rke mbangan PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Us aha Atas Das ar Harga Kons tan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Pe rs e n)
gg
lin
bo
pr o
tp ://
ht
Produk Dome s tik Re gional Bruto Ke te rangan :
2011* (6) 112,83 44,82 64,09 168,33 0,00 205,12 113,05 113,05 94,53 94,53 208,82 43,04 199,87 311,67 39,91 278,51 297,97 373,51 165,39 165,95 162,01 155,11 254,24 256,81 158,96 228,84 185,41 157,80 90,91 151,56 142,87 267,06 280,71 232,07 323,66 245,90 199,58 174,32 167,62 150,91 150,91 183,81 184,21 167,53 185,33
2012** (7) 110,12 48,93 67,74 164,44 0,00 191,66 111,69 111,69 99,18 99,18 222,85 47,56 204,07 326,38 42,35 303,02 312,03 397,41 173,31 174,20 167,95 165,98 278,45 281,31 171,04 250,26 197,66 164,89 100,11 157,77 141,02 290,03 310,77 248,40 353,09 265,77 211,73 178,50 175,68 157,86 157,86 192,94 195,70 179,59 193,67
165,47
176,35
188,51
id
155,92
2010 (5) 118,97 42,12 59,81 179,40 0,00 224,18 109,12 109,12 89,55 89,55 196,69 41,52 190,50 300,81 36,81 246,50 277,16 353,14 156,60 157,06 153,80 146,18 232,58 235,02 143,74 208,31 173,68 152,19 82,17 146,68 139,34 249,30 247,90 215,61 296,61 223,47 187,57 169,15 160,44 145,77 145,77 174,65 173,54 152,73 177,05
go .
148,00
ok
1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Lis trik, Gas dan Air Be rs ih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Kons truks i VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re s toran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikas i a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rs e waan & Jas a Pe rus ahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jas a-jas a a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2009 (4) 128,24 46,39 54,08 170,51 0,00 247,91 112,38 112,38 87,28 87,28 184,20 40,15 190,79 291,49 33,50 229,87 262,61 339,53 146,17 145,84 148,16 133,49 212,29 214,18 136,28 193,92 165,54 148,65 76,78 143,92 136,98 232,99 223,83 197,14 264,76 201,56 173,94 161,05 149,51 134,85 134,85 163,72 161,07 144,19 166,21
s.
III.
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Indus tri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas
2008 (3) 126,82 44,91 54,14 167,65 0,00 246,99 112,36 112,36 86,78 86,78 173,76 40,43 191,44 281,09 32,82 225,12 252,76 328,75 142,82 143,13 140,97 125,35 195,45 197,00 127,96 180,73 157,84 144,34 70,96 140,28 133,18 217,94 204,45 186,79 246,74 191,15 166,76 152,42 144,14 130,47 130,47 157,39 151,67 138,61 160,47
bp
II.
Se ktor/Sub Se ktor (2)
ot a.
No (1) I.
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka s e me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
56
Tabe l 7 Inde ks Be rantai PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Be rlaku Tahun 2008 - 2012 (Pe rse n)
lin
bo
pr o
tp ://
ht
Produk Dome stik Re gional Bruto Ke te rangan :
2011*
2012** (7) 105,30 125,98 116,59 105,71 0,00 96,61 103,84 103,84 107,16 107,16 112,80 119,32 100,87 116,89 102,75 125,07 111,63 111,02 107,77 107,89 106,99 112,47 115,19 115,09 113,95 116,59 108,53 106,40 128,52 105,64 106,79 114,26 113,73 113,10 117,80 111,11 111,94 108,13 111,24 113,94 113,94 108,07 110,97 113,42 107,01
112,71
110,37
111,76
id
111,53
2011* (6) 95,91 120,45 111,24 99,14 0,00 87,69 111,49 111,49 106,86 106,86 108,95 108,56 103,14 110,50 110,25 126,06 116,44 111,27 111,38 111,66 109,67 113,38 114,07 113,92 114,45 116,24 109,24 106,86 119,53 106,25 111,62 113,07 115,52 113,92 117,12 115,15 112,41 106,99 109,64 111,12 111,12 107,95 110,76 114,30 106,89
go .
115,91
gg
1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Be rsih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re storan a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikasi a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rse waan & Jasa Pe rusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2010 (5) 98,64 99,78 114,14 107,68 0,00 96,23 97,87 97,87 108,10 108,10 117,06 105,70 102,54 107,01 122,65 121,82 114,39 107,15 112,78 111,08 124,69 123,91 117,28 117,46 108,85 114,93 106,75 103,81 119,25 103,13 111,43 111,15 115,35 115,66 119,54 115,71 114,03 110,94 118,01 123,02 123,02 112,77 114,77 112,29 112,36
s.
III.
2009 (4) 109,16 111,22 106,64 108,76 0,00 108,69 104,34 104,34 105,62 105,62 115,49 105,23 103,82 109,45 105,78 107,17 108,94 106,14 104,33 104,14 105,67 113,00 113,70 113,52 111,08 116,37 107,64 104,23 114,78 103,64 112,38 110,91 119,07 111,08 113,93 114,40 107,46 109,53 120,04 108,92 108,92 134,41 113,42 113,36 142,00
bp
II.
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Industri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas
2008 (3) 108,46 112,67 105,42 115,02 0,00 106,10 107,69 107,69 110,02 110,02 114,18 101,22 111,96 112,20 111,85 111,87 114,71 110,37 105,14 104,73 108,16 123,13 120,93 121,16 112,55 118,03 113,96 116,72 119,94 116,95 114,80 113,95 105,56 118,38 128,68 117,53 114,60 110,80 115,46 117,92 117,92 112,42 118,38 112,70 110,85
ot a.
I.
Se ktor/Sub Se ktor (2)
ok
No (1)
) Angka dipe rbaiki
2012** ) Angka se me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
57
Tabe l 8 Inde ks Be rantai PDRB Kota Probolinggo Me nurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Pe rse n)
106,02
105,35
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Be rsih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re storan a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikasi a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rse waan & Jasa Pe rusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga Produk Dome stik Re gional Bruto Ke te rangan : 2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
2011* (6) 94,84 106,41 107,15 93,83 0,00 91,50 103,60 103,60 105,56 105,56 106,16 103,66 104,92 103,61 108,42 112,98 107,51 105,77 105,61 105,66 105,34 106,11 109,32 109,27 110,59 109,85 106,75 103,69 110,64 103,32 102,54 107,13 113,24 107,63 109,12 110,04 106,40 103,05 104,47 103,52 103,52 105,24 106,15 109,69 104,68
2012** (7) 97,60 109,17 105,70 97,69 0,00 93,44 98,80 98,80 104,91 104,91 106,72 110,51 102,10 104,72 106,12 108,80 104,72 106,40 104,79 104,97 103,67 107,01 109,52 109,54 107,60 109,36 106,61 104,49 110,13 104,10 98,70 108,60 110,71 107,04 109,09 108,08 106,09 102,40 104,81 104,61 104,61 104,97 106,24 107,20 104,50
106,12
106,58
106,89
id
III.
2010 (5) 92,77 90,79 110,60 105,21 0,00 90,43 97,10 97,10 102,60 102,60 106,78 103,41 99,85 103,20 109,88 107,23 105,54 104,01 107,13 107,69 103,81 109,50 109,56 109,73 105,47 107,42 104,92 102,38 107,02 101,91 101,72 107,00 110,75 109,37 112,03 110,87 107,84 105,03 107,31 108,10 108,10 106,68 107,74 105,92 106,52
go .
II.
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Industri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas
2009 (4) 101,12 103,30 99,89 101,71 0,00 100,37 100,02 100,02 100,58 100,58 106,01 99,31 99,66 103,70 102,08 102,11 103,90 103,28 102,35 101,90 105,10 106,50 108,61 108,72 106,50 107,30 104,87 102,99 108,20 102,60 102,86 106,91 109,48 105,54 107,30 105,45 104,31 105,66 103,72 103,36 103,36 104,02 106,20 104,03 103,58
s.
I.
2008 (3) 98,92 104,14 98,03 103,87 0,00 96,52 100,50 100,50 101,77 101,77 106,07 92,91 103,88 104,35 103,18 103,87 103,23 104,23 102,61 102,20 105,18 106,98 109,42 109,62 106,17 107,01 105,11 102,97 108,89 102,57 102,65 107,30 110,72 109,25 116,04 106,98 106,97 106,20 105,44 106,45 106,45 104,65 106,87 105,45 104,14
bp
(2)
ot a.
Se ktor/Sub Se ktor
(1)
ok
No
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
58
Tabel 9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan PDRB Tahun Dasar 2000 Tahun 2008 - 2012 (persen) 2009 (4) 1,12 3,30 -0,11 1,71 0,00 0,37 0,02 0,02 0,58 0,58 6,01 -0,69 -0,34 3,70 2,08 2,11 3,90 3,28 2,35 1,90 5,10 6,50 8,61 8,72 6,50 7,30 4,87 2,99 8,20 2,60 2,86 6,91 9,48
2010 (5) -7,23 -9,21 10,60 5,21 0,00 -9,57 -2,90 -2,90 2,60 2,60 6,78 3,41 -0,15 3,20 9,88 7,23 5,54 4,01 7,13 7,69 3,81 9,50 9,56 9,73 5,47 7,42 4,92 2,38 7,02 1,91 1,72 7,00 10,75
2011* (6) -5,16 6,41 7,15 -6,17 0,00 -8,50 3,60 3,60 5,56 5,56 6,16 3,66 4,92 3,61 8,42 12,98 7,51 5,77 5,61 5,66 5,34 6,11 9,32 9,27 10,59 9,85 6,75 3,69 10,64 3,32 2,54 7,13 13,24
2012** (7) -2,40 9,17 5,70 -2,31 0,00 -6,56 -1,20 -1,20 4,91 4,91 6,72 10,51 2,10 4,72 6,12 8,80 4,72 6,40 4,79 4,97 3,67 7,01 9,52 9,54 7,60 9,36 6,61 4,49 10,13 4,10 -1,30 8,60 10,71
gg
lin
bo
pr o
tp ://
ht
VIII. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
9,25 16,04 6,98 6,97 6,20 5,44 6,45 6,45 4,65 6,87 5,45 4,14
5,54 7,30 5,45 4,31 5,66 3,72 3,36 3,36 4,02 6,20 4,03 3,58
9,37 12,03 10,87 7,84 5,03 7,31 8,10 8,10 6,68 7,74 5,92 6,52
7,63 9,12 10,04 6,40 3,05 4,47 3,52 3,52 5,24 6,15 9,69 4,68
7,04 9,09 8,08 6,09 2,40 4,81 4,61 4,61 4,97 6,24 7,20 4,50
Produk Domestik Regional Bruto
6,02
5,35
6,12
6,58
6,89
Ke te rangan :
ot a.
bp
s.
go .
id
2008 (3) -1,08 4,14 -1,97 3,87 0,00 -3,48 0,50 0,50 1,77 1,77 6,07 -7,09 3,88 4,35 3,18 3,87 3,23 4,23 2,61 2,20 5,18 6,98 9,42 9,62 6,17 7,01 5,11 2,97 8,89 2,57 2,65 7,30 10,72
ok
Sektor/Sub Sektor No (1) (2) I. Pertanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan II. Pertambangan Dan Penggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian III. Industri Pengolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pengangkutan dan Komunikasi a. Angkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
59
Tabe l 10 Inde ks Harga Implisit PDRB Kota Probolinggo Tahun 2008 - 2012 (Pe rse n)
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
Produk Dome stik Re gional Bruto Ke te rangan :
209,73
2011** (6) 230,96 260,29 223,46 227,15 0,00 221,91 223,30 223,30 240,65 240,65 272,20 238,17 217,04 215,54 318,78 263,65 222,43 204,32 199,78 200,47 195,50 297,18 235,15 236,03 151,99 226,63 256,17 275,44 247,22 279,78 326,61 230,78 218,76 227,70 227,67 251,17 222,52 194,94 295,27 360,01 360,01 243,76 267,00 198,93 242,83
2012** (7) 249,19 300,38 246,47 245,80 0,00 229,43 234,69 234,69 245,79 245,79 287,71 257,15 214,43 240,59 308,64 303,06 237,11 213,19 205,45 206,04 201,76 312,34 247,33 247,99 160,96 241,61 260,78 280,47 288,51 283,92 353,39 242,80 224,73 240,60 245,84 258,20 234,79 205,86 313,39 392,12 392,12 250,97 278,88 210,47 248,65
235,83
244,21
255,32
id
2010* (5) 228,39 229,96 215,24 214,98 0,00 231,55 207,50 207,50 237,72 237,72 265,24 227,41 220,77 202,10 313,48 236,30 205,37 194,22 189,43 189,70 187,79 278,12 225,35 226,40 146,86 214,19 250,32 267,26 228,82 272,06 300,03 218,64 214,43 215,14 212,12 240,02 210,63 187,78 281,36 335,39 335,39 237,65 255,89 190,91 237,81
go .
1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Listrik, Gas dan Air Be rsih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Konstruksi VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re storan a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikasi a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII. Ke uangan, Pe rse waan & Jasa Pe rusahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2009 (4) 214,82 209,25 208,57 210,04 0,00 217,60 205,87 205,87 225,62 225,62 241,94 222,49 214,98 194,90 280,82 208,01 189,47 188,52 179,95 183,91 156,34 245,77 210,52 211,50 142,31 200,20 246,04 263,56 205,35 268,87 273,88 210,47 205,87 203,44 198,81 229,97 199,20 177,77 255,84 294,72 294,72 224,81 240,20 180,08 225,45
s.
III.
Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian Industri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas
2008 (3) 199,00 194,34 195,37 196,41 0,00 200,95 197,35 197,35 214,85 214,85 222,07 209,96 206,38 184,66 270,99 198,19 180,71 183,45 176,53 179,95 155,50 231,64 201,11 202,57 136,45 184,60 239,72 260,41 193,57 266,16 250,66 202,88 189,29 193,30 187,24 211,98 193,35 171,49 221,06 279,67 279,67 173,98 224,91 165,26 164,44
bp
II.
Se ktor/Sub Se ktor (2)
ot a.
No (1) I.
222,04
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka se me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
60
Tabe l 11 Tingkat Inflas i/De flas i Be rdas arkan PDRB Tahun 2008 - 2012 (Pe rs e n)
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
Produk Dome s tik Re gional Bruto Ke te rangan :
9,33
2011* (6) 1,12 13,19 3,82 5,66 1,00 -4,16 7,62 7,62 1,23 1,23 2,62 4,73 -1,69 6,65 1,69 11,57 8,31 5,20 5,46 5,67 4,11 6,86 4,35 4,25 3,49 5,81 2,33 3,06 8,04 2,83 8,86 5,55 2,02 5,84 7,33 4,65 5,65 3,81 4,95 7,34 7,34 2,57 4,34 4,20 2,11
2012** (7) 7,89 15,40 10,30 8,21 2,00 3,39 5,10 5,10 2,14 2,14 5,70 7,97 -1,20 11,62 -3,18 14,95 6,60 4,34 2,84 2,78 3,20 5,10 5,18 5,07 5,90 6,61 1,80 1,82 16,70 1,48 8,20 5,21 2,73 5,66 7,98 2,80 5,51 5,60 6,14 8,92 8,92 2,96 4,45 5,80 2,40
6,21
3,56
4,55
go .
id
2010 (5) 6,32 9,90 3,20 2,35 0,00 6,41 0,79 0,79 5,36 5,36 9,63 2,21 2,70 3,69 11,63 13,60 8,39 3,02 5,27 3,15 20,11 13,16 7,05 7,04 3,20 6,99 1,74 1,40 11,43 1,19 9,55 3,88 4,16 5,75 6,70 4,37 5,74 5,63 9,97 13,80 13,80 5,71 6,53 6,01 5,48
s.
2009 (4) 7,95 7,67 6,75 6,94 0,00 8,28 4,32 4,32 5,01 5,01 8,95 5,97 4,17 5,55 3,63 4,96 4,85 2,76 1,94 2,20 0,54 6,10 4,68 4,41 4,30 8,45 2,64 1,21 6,09 1,02 9,26 3,74 8,76 5,25 6,17 8,49 3,02 3,66 15,73 5,38 5,38 29,22 6,80 8,97 37,10
bp
1. Makanan Minuman Dan Tembakau 2. Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki 3. Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7. Logam Dasar Besi dan Baja 8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya 9. Barang Lainnya IV. Lis trik, Gas dan Air Be rs ih a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih V. Kons truks i VI. Pe rdagangan, Hote l dan Re s toran a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran VII. Pe ngangkutan dan Komunikas i a. Angk utan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angkutan Penyeberangan 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunik asi VIII.K e uangan, Pe rs e waan & Jas a Pe rus ahaan a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan IX. Jas a-jas a a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah Lainnya b. Swasta 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi 3. Jasa Perorangan & Rumah Tangga
2008 (3) 9,65 8,19 7,54 10,74 0,00 9,92 7,15 7,15 8,11 8,11 7,65 8,94 7,77 7,52 8,40 7,70 11,12 5,89 2,47 2,48 2,83 15,09 10,52 10,53 6,01 10,30 8,41 13,35 10,15 14,02 11,83 6,20 -4,66 8,36 10,89 9,86 7,13 4,33 9,50 10,78 10,78 7,43 10,77 6,88 6,45
ot a.
No Se ktor/Sub Se ktor (2) (1) I. Pe rtanian a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan II. Pe rtambangan Dan Pe nggalian a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan Tanpa Migas c. Penggalian III. Indus tri Pe ngolahan a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas
5,87
2011* ) Angka dipe rbaiki 2012** ) Angka s e me ntara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
61
Tabel 12 Perkembangan Beberapa Agregat PDRB Kota Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012
Keterangan
2008
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas Dasar Harga Berlaku 1. PDRB Atas dasar harga pasar (Juta Rupiah)
3.792.923,65
4.230.400,82
4.768.000,03
5.262.372,69 5.880.991,62
2 Pendapatan Regional (Juta Rupiah)
3.372.549,22
3.771.495,40
4.256.147,01
4.715.579,13 5.264.038,68
17.881.365,16 19.704.327,19 21.966.074,35 24.108.028,08 26.721.334,49
4 Pendapatan Per kapita (Rupiah)
15.899.551,30 17.566.841,18 19.607.978,40 21.603.052,61 23.918.098,74
go .
id
3 PDRB Per kapita (Rupiah)
1.808.452,67
1.905.226,66
2.021.826,54
2.154.854,54 2.303.403,94
2 Pendapatan Regional (Juta Rupiah)
1.608.019,62
1.698.551,48
1.804.779,97
1.930.951,63 2.061.763,41
3 PDRB Per kapita (Rupiah)
8.525.772,09
8.874.149,52
9.314.511,70
9.871.838,58 10.465.926,69
4 Pendapatan Per kapita (Rupiah)
7.580.850,20
7.911.499,52
8.314.582,81
8.846.092,57 9.367.989,82
gg
212.116
214.694
217.062
218.283
220.086
lin
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
ok
ot a.
bp
1. PDRB Atas dasar harga pasar (Juta Rupiah)
s.
Atas Dasar Harga Konstan 2000
ht
tp ://
pr o
bo
Keterangan : 2011* ) Angka diperbaiki 2012** ) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
62
Tabel 13 Indeks Berantai Beberapa Agregat PDRB Kota Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (Persen) Keterangan
2008
2009
2010
2011*
2012**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Atas Dasar Harga Berlaku 115,91
111,53
112,71
110,37
111,76
2 Pendapatan Regional
115,31
111,83
112,85
110,79
111,63
3 PDRB Per kapita (Rupiah)
114,50
110,19
111,48
109,75
110,84
4 Pendapatan Per kapita (Rupiah)
113,91
110,49
110,17
110,72
go .
id
1. PDRB Atas dasar harga pasar
bp
s.
111,62
ot a.
Atas Dasar Harga Konstan 2000 106,02
105,35
106,12
106,58
106,89
2 Pendapatan Regional
105,47
105,63
106,25
106,99
106,77
104,73
104,09
104,96
105,98
106,02
104,19
104,36
105,09
106,39
105,90
101,23
101,22
101,10
100,56
100,83
ok
1. PDRB Atas dasar harga pasar 3 PDRB Per kapita (Rupiah)
lin
gg
4 Pendapatan Per kapita (Rupiah)
pr o
bo
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
ht
tp ://
Keterangan : 2011* ) Angka diperbaiki 2012** ) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo 2008-2012
63
id
bp
s.
go .
DATA
ht
tp ://
pr o
bo
lin
gg
ok
ot a.
MENCERDASKAN BANGSA
Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo Jl. Bromo No. 32 Probolinggo 67222 Telp. 0335-421791 Fax : 0335-431661 Email:
[email protected] Web : probolinggokota.bps.go.id