KINERJA PEMBANGUNAN EKONOMI KOTA PALU PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA PALU 2011 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT BY INDUSTRIAL2ORIGIN 0 1 4 OF PALU CITY 2011 No. Katalog/ Catalogue Number : 930203.7271 ISBN :
KINERJA PEMBANGUNAN EKONOMI KOTA PALU TAHUN 2014
ISBN
:
Ukuran Buku/ Book Size
: 15 cm x 22 cm
Jumlah Halaman
: 69 + xi halaman
Naskah : Tim Penyusun Penyunting: Tim Penyusun Gambar: Tim Penyusun Diterbitkan Oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
SAMBUTAN Kita menyadari bahwa data dan Informasi mempunyai peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya publikasi “Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu Tahun 2014” Publikasi ini menyajikan data Produk seluruh kegiatan ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Perkapita dan Struktur Perekonomian Kota Palu serta perbandingan antar Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah berdasarkan capaian Nilai Tambah Bruto (PDRB) baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan dalam kurun waktu lima tahun (Tahun 2009-Tahun 2013). Untuk itu saya mengharapkan agar seluruh unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kota Palu agar mengevaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangannya untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang. Saya sangat mengapresiasi kinerja dan kerja keras Tim Penyusun dalam penerbitan publikasi ini. Saya mengharapkan kerjasama ini dapat kita bina dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesinambungan penerbitan publikasi mendatang. Terima Kasih dan selamat bekerja, semoga Tuhan Alloh SWT senantiasa menyertai kita.
Palu,
September 2014 WALI KOTA
H.RUSDY MASTURA
KATA PENGANTAR Publikasi "KINERJA PEMBANGUNAN EKONOMI KOTA PALU TAHUN 2014" merupakan gambaran kondisi perekonomian secara makro di daerah Kota Palu sampai dengan kondisi saat ini. Publikasi ini diolah dan disajikan oleh Tim Penyusun Publikasi ’KINERJA PEMBANGUNAN KOTA PALU TAHUN 2014”. Data-data yang disajikan berupa data series lima tahunan, dengan harapan dapat memberikan gambaran tentang kondisi pembangunan ekonomi yang telah di capai Pemerintah Kota Palu selama lima tahun terakhir. Adapun data yang disajikan mencakup produk seluruh kegiatan, nilai tambah bruto, struktur dan tingkat pertumbuhan ekonomi serta pendapatan perkapita penduduk di wilayah ini. Angka dua tahun terakhir masih bersifat sangat sementara, namun sudah dapat memberikan gambaran tentang kondisi perekonomian di daerah ini terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Disadari bahwa sajian ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan penerbitan yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu penyusunan publikasi ini kami ucapkan terima kasih. Palu, September 2014 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA PALU
Ir. DHARMA GUNAWAN M, M.Si. NIP.19591125 198903 1 007
DAFTAR
ISI Halaman
Sambutan...........................................................
iv
Kata Pengantar..................................................
v
Daftar Isi.............................................................
vi
Daftar Tabel........................................................
ix
Daftar Grafik........................................................
xi
I. Pendahuluan...................................................
1
I.1. Tujuan dan Kegunaan..................................
3
I.2. Penjelasan Pengertian.................................
4
II. Capaian Umum Perekonomian Kota Palu....
12
II.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palu Tahun 2009 – 2013..............................
14
II.2. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHB Kota Palu Tahun 2009 – 2013.....................
15
II.3. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Tahun 2009 – 2013........................................
19
II.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Menurut Kategori Sektor Tahun 2009 - 2013
20
II.5. PDRB Kota Palu Perkapita Tahun 2009- 2013...........................................
22
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 vi
Halaman III. Peranan Sektoral.............................................
25
III.1. Sektor Pertanian............................................
26
III.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian........
28
III.3. Sektor Industri Pengolahan.........................
30
III.4. Sektor Listrik dan Air Bersih........................
33
III.5. Sektor Bangunan............................................
35
III.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran......................................................... III.7. Sektor Angkutan dan Komunikasi................ III.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan....................................................
37 39 41
III.9. Sektor Jasa-Jasa...........................................
43
IV.Perbandingan Regional....................................
46
IV.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku antar Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah Tahun 2009 – 2013…………………………….
47
IV.2. Pertumbuhan Ekonomi antar Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013……
50
Halaman
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 vii
IV.2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Perkapita Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013.
52
V. Kesimpulan.......................................................
55
VI. Lampiran Tabel-Tabel.....................................
58
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palu Menurut Kategori Sektor Tahun 2009 - 2013 (persen)…………………………………….
16
Tabel 2. PDRB Perkapita Kota Palu Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2009 – 2013...................................
24
Tabel 3. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Pertanian di Kota Palu Tahun 2009 – 2013................................................
26
Tabel 4. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Pertambangan dan Penggalian di Kota Palu Tahun 2009 – 2013...................
29
Tabel 5. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Industri Pengolahan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013...................................
31
Tabel 6. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Listrik dan Air Bersih di Kota Palu Tahun 2009 – 2013...........................
34
Tabel 7. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Bangunan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013...............................................
36
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 8. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kota Palu Tahun 2009 – 2013..............
38
Tabel 9. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Angkutan dan Komunikasi di Kota Palu Tahun 2009 – 2013.................
40
Tabel 10. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013.....................................................
42
Tabel 11.Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Jasa-Jasa di Kota Palu Tahun 2009 – 2013........................
44
Tabel. 12. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Tahun 20092013 (Milyar)…………………………………………..
48
Tabel 13. Pertumbuhan Ekonomi menurut Kabupaten /Kota Tahun 2009 - 2013 (persen) …………………………………….
51
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 x
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palu Tahun 2009 – 2013…………………………
15
Grafik 2. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009…………………………………
17
Grafik 3. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2013……………………………………
18
Grafik 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Tahun 2009 – 2013 (persen).....................
20
Grafik 5.Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Menurut Sektor Tahun 2009 – 2013 (persen).............
22
Grafik 6. Kontribusi Sektor Pertanian Menurut Sub Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009 – 2013 (%) Grafik.7. Kontribusi Sub Sektor 3 (tiga) Terbesar pada Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009 – 2013 (%).……............
27
32
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 xi
BAB I. PENDAHULUAN
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 1
I. P E N D A H U L U A N Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
suatu
daerah
memerlukan bermacam data Statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan, agar sasaran Pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan Pembangunan yang telah diambil pada masa-masa yang lalu perlu dipantau dan dilihat hasilnya. Berbagai data Statistik yang merupakan ukuran
kuantitatif
mutlak
diperlukan
untuk
memberikan
gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa ini, serta sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Pada umumnya struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Perubahan struktur ekonomi yang signifikan akan merubah base/dasar sektor yang dianggap tulang punggung ekonomi. Pemerintah
berkepentingan
mengetahui
hasil
Pembangunan Ekonomi dengan segala aspeknya, pihak swasta mengetahui sejauh mana peranan dalam perekonomian regional,
dengan
dampaknya.
Oleh
karena
itu
untuk
mendapatkan gambaran capaian pembangunan ekonomi dimaksud, maka Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melalui Bappeda Kota Palu mencoba menyusun Publikasi Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu Tahun 2014, dengan sumber data yang berasal
dari
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 2
Penghitungan PDRB Kota Palu Tahun 2013 serta data-data pendukung lainnya. I.1. TUJUAN DAN KEGUNAAN Di dalam perencanaan ekonomi suatu daerah pada umumnya mempermasalahkan dua hal pokok, yaitu: 1. Bagaimana mengusahakan agar pembangunan ekonomi dapat menghasilkan pendapatan masyarakat secara mantap. 2. Bagaimana menggunakan agar pendapatan yang timbul tersebut dapat diterima dan dibagi secara merata oleh masyarakat. Untuk mengetahui hal tersebut diatas secara kuantitatif, maka diperlukan data Statistik Pendapatan Regional yang terangkum dalam Publikasi Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu dalam series lima tahun. Publikasi ini dapat digunakan sebagai perencanaan ekonomi. Dengan menggunakan data Statistik Pendapatan Regional yang terangkum dalam publikasi ini secara berkala, maka dapat diketahui antara lain: 1. Gambaran mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi regional maupun sektoral. 2. Gambaran
mengenai
struktur
ekonomi
suatu
daerah
berdasarkan sasaran sumbangan dan peranan masing-masing sektor terhadap jumlah pendapatan secara keseluruhan. 3. Gambaran tingkat kemakmuran suatu daerah, yang dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan penduduk. Sebab pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 3
menjamin kemakmuran yang tinggi bagi masyarakat, apabila dibarengi dengan perkembangan penduduk yang tinggi pula. 4. Gambaran mengenai perubahan harga secara agregatif tertimbang, sehingga tercermin tingkat inflasi. Dengan demikian Kinerja Pembangunan ekonomi Kota Palu merupakan gambaran dari perekonomian daerah ini dan akan berguna bagi para ahli yang bergerak di bidang perencanaan
dan
pengambilan
keputusan
baik
yang
berhubungan dengan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, pembelanjaan secara regional, perumusan perpajakan, keuangan, tenaga kerja sektoral dan kebijakan ekonomi oleh Pemerintah dan Swasta. I.2. PENJELASAN PENGERTIAN Istilah pendapatan daerah (Produk Domestik) dengan pendapatan regional (Produk Regional) seringkali dalam pengertiannya dianggap sama. Untuk sekedar memberikan gambaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendapatan daerah adalah semua barang dan jasa sebagai hasil produksi dari kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah Domestik (keseluruhan penerimaan pemerintah daerah) tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk wilayah yang bersangkutan.
Pendapatan Regional adalah pendapatan semua golongan dan lapisan masyarakat/ produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk dalam suatu daerah dari
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 4
seluruh kegiatan ekonomi yang meliputi sektor Pertanian sampai dengan sektor Jasa-jasa. Jelas bahwa ruang lingkup pendapatan
regional
lebih
luas
cakupannya
dari
pada
pendapatan daerah. Konsep yang digunakan untuk pendapatan regional masih dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan penjelasan dari seluruh nilai tambah (produk) yang ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah (regional) tanpa memperhatikan pemilikan oleh faktor produksi. Jelas
PDRB
secara
agregatif,
menunjukkan
kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan atau balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut serta berpartisipasi dalam proses produksi di suatu daerah dan karena itu merupakan gambaran dan Production Originated. Beberapa penjelasan yang penting untuk diketahui dalam pengertian Produk Domestik Regional Bruto adalah sebagai berikut: I.2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar Angka Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar dapat diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah bruto (Gross Value Added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah Nilai Produksi (Output) dikurangi biaya antara (Input antara). Nilai tambah bruto disini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (Upah, gaji,
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 5
bunga, sewa tanah dan keuntungan) penyusutan dan pajak tak langsung netto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masingmasing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi akan diperoleh Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar. I.2.2. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar Perbedaan antara konsep neto disini dan konsep bruto diatas, ialah karena pada konsep bruto diatas penyusutan masih termasuk di dalamnya sedangkan pada konsep neto ini komponen penyusutan telah dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar
dikurangi
Penyusutan
akan
memperoleh
Produk
Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar. Penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai susutnya (ausnya) barangbarang modal yang terjadi selama barang-barang modal tersebut ikut serta dalam proses produksi jika nilai susutnya barang-barang dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, maka hasilnya merupakan penyusutan yang dimaksud diatas. I.2.3. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor Pajak tidak langsung disini meliputi pajak penjualan, bea ekspor dan impor, cukai dan lain-lain pajak. Kecuali pajak
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 6
pendapatan dan pajak perseorangan. Pajak tak langsung dari unit-unit produksi dibebankan kepada biaya produksi atau pada pembeli hingga langsung berakibat menaikkan harga barang. Berlainan dengan pajak tak langsung yang berakibat menaikkan harga tadi ialah subsidi yang diberikan Pemerintah kepada unitunit produksi, yang bisa mengakibatkan penurunan harga. Jadi pajak tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh terhadap harga-harga dimana yang satu berpengaruh menaikkan harga, sedang yang lain menurunkan harga sehingga pajak tidak langsung dikurangi subsidi akan diperoleh pajak tidak langsung neto. Kalau Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi dengan pajak tak langsung neto, maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor. I.2.4. Pendapatan Regional Dari konsep-konsep yang diterangkan diatas dapat diketahui bahwa PDRN Atas Dasar Biaya Faktor itu sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor, merupakan jumlah pendapatan yang berupa upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang timbul atau merupakan pendapatan yang besar dari daerah tersebut. Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan tadi tidak seluruhnya menjadi pendapatan penduduk daerah itu, sebab ada sebagian pendapatan yang diterima oleh
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 7
penduduk daerah lain, misalnya suatu perusahaan yang modalnya dimiliki orang luar, tetapi perusahaan tadi beroperasi di daerah tersebut, maka dengan sendirinya keuntungan perusahaan itu sebagian akan menjadi milik orang luar yaitu milik orang yang mempunyai modal tadi. Sebaliknya kalau ada penduduk region ini yang menanamkan
modalnya
diluar
region
maka
sebagian
keuntungan perusahaan tadi akan mengalir ke dalam daerah tersebut dan menjadi pendapatan dari pemilik modal tadi.
Kalau Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor dikurangi dengan pendapatan yang keluar tadi ditambah dengan pendapatan yang masuk, maka hasilnya merupakan Produk Domestik Regional Neto yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar diterima (Income Receipt) oleh seluruh penduduk yang tinggal di region yang dimaksud. Produk Regional Neto inilah yang merupakan Pendapatan Regional. Akan tetapi transfer In dan transfer Out ini (yang secara Nasional dapat diperoleh dari Neraca Pembayaran Luar Negeri) masih sangat sukar pada sekarang ini, sehingga untuk sementara dalam perhitungan ini Produk Domestik Regional Neto dianggap sebagai Pendapatan Regional. Bila pendapatan Regional ini dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di region itu, maka akan dihasilkan suatu Pendapatan Per Kapita.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 8
I.2.5. Pendapatan Orang Seorang (Personal Income) dan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposible Income) Dari uraian di atas, maka konsep-konsep yang dipakai dalam Pendapatan Regional dapat diuraikan sebagai berikut:
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (GRDP at Market Prices) dikurangi penyusutan akan sama dengan;
Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Harga Pasar (NRDP at Market Prices) dikurangi pajak tak langsung akan sama dengan;
Produk Domestik Regional Atas Dasar Biaya Faktor (NRDP at Factor Cost) ditambah Pendapatan Neto yang mengalir dari/ ke daerah akan sama dengan;
Pendapatan Regional (Regional Income) dikurangi pajak pendapatan
perusahaan
(Coorporate
Income
Taxes),
keuntungan yang tidak dibagikan (Industry Budget Profit), Iuran Kesejahteraan Sosial (Social Security Contribution) ditambah transfer yang diterima rumah tangga, bunga neto atas bunga Pemerintah, akan sama dengan;
Pendapatan orang seorang (Personal Income) dikurangi pajak rumah tangga akan sama dengan;
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposible Income) Dari susunan tersebut terlihat bahwa pendapatan orang seorang merupakan pendapatan yang diterima rumahtangga, ternyata tidak seluruh pendapatan regional diterima oleh rumah tangga.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 9
Hal ini disebabkan karena sebagian tidak dibayar kepada
rumah
tangga
akan
tetapi
pajak
pendapatan
perusahaan diterima oleh pemerintah, keuntungan yang tidak dibagi ditahan oleh perusahaan dan dana jaminan sosial dibayarkan kepada instansi yang berwenang. Tetapi
sebaliknya,
rumah
tangga
masih
menerima
tambahan yang merupakan tramsfer baik dari pemerintah maupun dari perusahaan dan bunga neto atas hutang pemerintah. Bila pendapatan orang seorang ini dikurangi dengan pajak yang langsung dibebankan kepada rumah tangga dan hibah yang diberikan oleh rumah tangga maka hasilnya merupakan yang siap dibelanjakan (Disposible Income). I.2.6. Pendapatan Region Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Seperti telah diuraikan di atas, angka-angka pendapatan regional antara lain dapat dipakai untuk mengukur kenaikan tingkat pendapatan yang disebabkan oleh dua faktor: 1. Kenaikan pendapatan yang betul-betul dapat menaikkan daya beli penduduk (kenaikan riil) 2. Kenaikan pendapatan yang disebabkan karena adanya inflasi (merosotnya nilai uang) kenaikan pendapatan ini tidak menaikkan daya beli penduduk dan kenaikan semacam ini merupakan kenaikan semu. Oleh karena itu untuk mengetahui pendapatan yang sebenarnya (riil), faktor inflasi ini terlebih dahulu dikeluarkan.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 10
Pendapatan regional dengan faktor inflasi yang masih ada di dalamnya merupakan pendapatan regional atas dasar harga berlaku, sedangkan pendapatan regional dengan faktor inflasi yang sudah ditiadakan merupakan pendapatan regional atas dasar harga konstan. Dengan hal tersebut di atas, maka pendapatan regional disajikan dalam Pendapatan
Regional
Atas
Dasar
dua bentuk
Harga
Berlaku
yaitu dan
Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Konstan. I.2.7. PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN Perkembangan
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB) atas dasar harga konstan dari tahun ke tahun menggambarkan perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam volume produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan bukan perubahan dalam tingkat harganya. Oleh karena itu untuk dapat mengukur perubahan volume produksi atau perkembangan produktivitas secara nyata faktor pengaruh atas
perubahan
harga
perlu
dihilangkan
dengan
cara
menghitung PDRB atas dasar harga konstan. Penghitungan atas dasar harga konstan ini berguna antara lain dalam perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan maupun sektoral bila dikaitkan dengan data mengenai tenaga kerja dan barang modal yang dipakai dalam produksi dapat memberikan gambaran tentang tingkat produktivitas dan kapasitas produksi dari
masing-masing
lapangan
usaha
dan
untuk
menggambarkan perubahan tingkat kemakmuran ekonomi (struktur ekonomi) dari tahun ke tahun.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 11
BAB. II CAPAIAN UMUM PEREKONOMIAN KOTA PALU
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 12
II.
CAPAIAN UMUM PEREKONOMIAN KOTA PALU LIMA TAHUN TERAKHIR Pada era otonomi daerah saat ini, pembangunan
perekonomian daerah merupakan hal yang penting dalam mendukung upaya peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, peningkatan investasi, pemerataan pendapatan masyarakat, serta berbagai upaya peningkatan hubungan ekonomi regional, sehingga dapat memberikan upaya terjadinya pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan sektor tersier. Pada posisi lainnya, arah dan pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat meningkat dengan tingkat pemerataan sebaik mungkin. Untuk pembangunan
dapat
mengukur
perekonomian
sejauh suatu
mana daerah
upaya (kinerja
pembangunan ekonomi) telah dicapai , dapat digambarkan oleh capaian nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari wilayah tersebut, yang merupakan penjumlahan nilai tambah bruto (Gross Value Added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian. Pembangunan perekonomian di Kota Palu sampai saat ini telah berhasil menunjukan peningkatan secara signifikan, baik melalui pembangunan sarana dan prasarana fisik, infrastruktur, perbaikan perekonomian masyarakat, peningkatan
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 13
pertumbuhan ekonomi, peningkatan ekspor dan investasi serta berbagai kegiatan menunjang perekonomian ekonomi seperti pembangunan sarana jalan, jembatan, PLTU, pembangunan terminal
induk,
bandar
udara
serta
sarana
penunjang
perekonomian lainnya. II.1. PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA PALU TAHUN 2009-2013 Dari capaian Angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Palu dalam kurun waktu lima tahun terakhir (periode 20092013) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada Tahun 2009 Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 5,33 trilyun rupiah dan Tahun 2013 telah mencapai 9,73 trilyun rupiah. Adapun perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tersebut masing-masing tahun adalah sebagai berikut: Pada Tahun 2009 meningkat 14,55 persen dari tahun sebelunya, Tahun 2010 meningkat sebesar
15,24 persen,
Tahun 2011 sebesar 16,04 persen, kemudian Tahun 2012 meningkat lagi sebesar 16,16 persen bahkan Tahun 2013 peningkatannya mencapai 17,44 persen. Hal ini menunjukan bahwa perekonomian Daerah Kota Palu sampai Tahun 2013 mengalami perkembangan yang semakin baik, meskipun perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku adalah gambaran pendapatan regional (pendapatan masyarakat) yang masih dipengaruhi oleh faktor inflasi, tetapi peningkatannya signifikan (17,44 persen Tahun 2013), jauh diatas angka laju
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 14
inflasi Kota Palu Tahun 2013 (7,57 %). Ini berarti pendapatan masyarakat Kota Palu mampu mengimbangi kenaikan harga di pasaran. Grafik 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (Trilyun Rupiah)
9,73 8,28 7,13
6,14 5,33
2009
2010
2011
2012
2013
II.2. KONTRIBUSI SEKTOR TERHADAP PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA PALU TAHUN 2009-2013. Kegiatan ekonomi yang terbagi dalam 9 (Sembilan) sektor/lapangan usaha mulai dari sektor pertanian sampai dengan sektor jasa-jasa dapat di dikategorikan menjadi 3 (tiga)
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 15
sektor berdasarkan output yang dihasilkan yaitu sektor primer, sektor skunder dan sektor tersier. Cakupan sektor primer (pertanian); sektor skunder (penggalian, industri pengolahan, listrik & air bersih, dan bangunan) dan sektor tersier (perdagangan, Hotel & restoran, angkutan & komunikasi, keuangan, persewaan & jasa perusahaan serta jasa-jasa).
Tabel 1. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palu Menurut Kategori Sektor Tahun 2009 - 2013 (persen)
SEKTOR
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Primer
2,37
2,33
2,26
2,16
2,02
2. Skunder
30,20
29,74
18,75
29,18
30,32
3. Tersier
67,43
67,93
78,99
68,66
67,66
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Total PDRB
Tabel 1. Di atas, menunjukan besarnya kontribusi masingmasing sektor dalam pembentukan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Palu dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013. Pada Tahun 2009, kontribusi sektor Primer tercatat sebesar 2,37 persen, sumbangan sektor Skunder 30,20 persen dan 67,43 adalah sektor Tersier.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 16
Grafik.2. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009
Tersier 68%
Skunder 30% Primer 2%
Pada Tahun 2010 kontribusi sektor Primer mengalami sedikit penurunan menjadi 2,33 persen. Demikian halnya pada sektor Skunder menurun dari 30,20 persen pada tahun 2009 menjadi 29,74 persen, tetapi kontribusi sektor Tersier justru mengalami peningkatan menjadi 67,93 persen dari 67,43 persen di tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa pada Tahun 2010 ada pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor
Primer
maupun sektor Skunder ke sektor Tersier. Indikasi pergeseran kegiatan ekonomi antar sektor Tahun 2011 menunjukan pola yang sama dengan tahun 2010, dimana kontribusi sektor Primer dan sektor Skunder
mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, tetapi kontribusi
sektor
Tersier mengalami
peningkatan.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 17
Grafik.3. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2011
Tersier 79%
Skunder 19%
Primer 2%
Lain halnya dengan kondisi Tahun 2012 dan Tahun 2013, indikasi pergeseran kegiatan ekonomi cenderung mengarah ke satu sektor saja yaitu sektor Skunder. Secara umum indikasi pergeseran kegiatan ekonomi antar sektor di Kota Palu dalam kurun waktu lima tahun terakhir, lebih mengarah ke sektor Skunder dan sektor Tersier. Ini sesuai dengan status Kota Palu yang termasuk kategori Kota berkembang, sehingga fokus kegiatan ekonomi masyarakatnya lebih terkonsentrasi ke sektor Skunder maupun sektor Tersier.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 18
II.3. PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PALU TAHUN 2009-2013. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Pertumbuhan ekonomi Kota Palu mengalami peningkatan. Pada Tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kota Palu tercatat sebesar 7,59 persen meningkat menjadi 8,23 persen Tahun 2010. Demikian pula Tahun 2011, Tahun 2012 dan Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi di Kota ini mengalami peningkatan yang signifikan hingga hampir menembus angka dua digit, dimana dari petumbuhan ekonomi 9,44 persen Tahun 2011 pada Tahun 2012 meningkat menjadi 9,61 persen bahkan Tahun 2013 telah mencapai angka 9,96 persen (Grafik 4). Dari
uraian
di
perekonomian di Kota Palu
atas
menggambarkan
kondisi
dalam kurun waktu lima tahun
semakin membaik. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan dukungan swasta dalam mengoptimalkan faktor-faktor produksi yang ada di Kota ini kearah yang positif sehingga mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi, yang dibarengi dengan kebijakan pemerintah Kota Palu dalam mempermudah izin penanaman modal dan perdagangan sehingga menarik banyak investor untuk berinvestasi di Kota ini.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 19
Grafik 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Tahun 2009 – 2013 (persen)
7,59
2009
9,44
9,61
9,96
2011
2012
2013
8,23
2010
Pertumbuhan Ekonomi
II.4. PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PALU MENURUT KATEGORI SEKTOR TAHUN 2009 - 2013. Pertumbuhan ekonomi Kota Palu menurut Kategori Sektor (primer, skunder dan tersier) dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan, meskipun angka pertumbuhan yang dicapai masing-masing sektor setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Gambaran pertumbuhan ekonomi tersebut dapat di uraikan sebagai berikut: Sektor Primer Tahun 2009 tumbuh sebesar 5,09 persen, kemudian Tahun 2010 tumbuh 7,87 persen. Tahun 2011 dan Tahun 2012 pertumbuhannya hampir berimbang yang masing-masing tercatat 7,51 persen dan 7,61
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 20
persen. Sementara Tahun 2013 sektor ini hanya mampu tumbuh sebesar 6,79 persen. Demikin halnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada sektor Skunder, setelah empat tahun berturut turut (Tahun 2009 - Tahun 2012) pertumbuhan ekonominya hampir berimbang dengan kisaran antara 7 - 8 persen, tetapi pada Tahun 2013 pertumbuhan sektor ini sangat signifikan hingga menembus angka 11,65 persen. Disisi lain pertumbuhan ekonomi yang diciptakan oleh sektor Tersier mengalami fluktuasi antar tahun selama periode Tahun 2009 – Tahun 2013. Namun demikian capaian pertumbuhan ekonomi masing-masing tahun pada sektor ini signifikan, dengan kisaran 7- 10 persen. Dari gambaran pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada masing-masing sektor tersebut di atas, mengindikasikan adanya transformasi sektor yang mengarah ke Sektor Skunder dan Sektor Tersier dari Sektor primer. Ini ditunjukan oleh fluktuasi pertumbuhan yang semakin melemah pada Sektor Primer sementara pada Sektor Skunder dan Sektor Tersier justru sebaliknya.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 21
Grafik 5. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palu Menurut Sektor Tahun 2009 – 2013 (persen)
14 12 11,65
10 8
9,89
6 2
7,77
7,87
6,79
8,56
7,78
7,41
4
8,44
7,51
9,41
10,52 7,61 7,61
5,09
0 2009
2010 Primer
2011 Skunder
2012
2013
Tersier
II.5. PDRB PERKAPITA KOTA PALU TAHUN 2009 - 2013. Peningkatan aktivitas ekonomi di Kota Palu, berdampak positif
terhadap
perkembangan
ekonomi
di
Kota
ini.
Perkembangan ekonomi tersebut , akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat / kesejahteraan masyarakat. Indikator yang menggambarkan kondisi kesejahteraan masyarakat tersebut, dapat dilihat berdasarkan capaian angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita. Perkembangan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Palu dalam kurun waktu lima tahun, menunjukan peningkatan. Pada Tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 16.074.337 atau meningkat sekitar 12,75 persen dari
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 22
Tahun 2008. Kemudian pada Tahun 2010 meningkat sebesar 13,60 persen menjadi Rp. 18.261.191. Demikian halnya dengan Tahun 2011, Tahun 2012 dan Tahun 2013, dengan peningkatan masing-masing sebesar 13,93 persen, 14,46 persen dan 14,66 persen. PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlakunya telah mencapai Rp. 20.805.441 (Tahun 2011), Rp. 23.813.359 (Tahun 2012) dan sebesar Rp. 27.303.645 pada Tahun 2013. Capaian PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000, dalam kurun waktu yang sama juga meningkat. Tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 7.675.345 meningkat menjadi Rp. Rp.8.189.209 pada Tahun 2010.
Hal yang sama juga terjadi
pada Tahun 2011 hingga Tahun 2013 dimana capaian PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 tercatat Rp. 8.799.718 pada Tahun 2011, Rp. 9.503.814Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar Rp. 10.203.214. Sementara persentase pertumbuhan masing-masing tahun berkisar antara 5 - 8 persen. Berdasarkan gambaran dari capaian PDRB perkapita tersebut di atas, dimana dalam kurun waktu lima tahun perkembangan PDRB perkapita Atas Dasar harga Berlaku berkisar antara 12 -15 persen dan petumbuhan PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 antara 5 – 8 persen, sementara pertumbuhan penduduk
hanya sekitar 1,71 persen, ini
mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan
penduduk /
masyarakat Kota Palu dari Tahun 2009 sampai Tahun 2013 semakin baik.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 23
Tabel 2. PDRB Perkapita Kota Palu Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun 2009 – 2013
Tahun
(1)
PDRB Perkapita Harga Berlaku (Rp)
PDRB Perkapita Harga Konstan (Rp)
(2)
(3)
Perkembangan PDRB Perkapita (%) Harga Berlaku
Harga Konstan
(4)
(5)
2009
16.074.337
7.675.345
12,75
5,89
2010
18.261.191
8.189.209
13,60
6,69
2011
20.805.441
8.799.718
13,93
7,46
2012
23.813.359
9.503.814
14,46
8,00
2013
27.303.645
10.203.214
14,66
7,36
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 24
BAB III. PERANAN SEKTORAL
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 25
III. PERANAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan dalam Publikasi Kinerja Pembangunan Kota Palu Tahun 2014, akan membahas Perkembangan PDRB ADHB, Pertumbuhan Ekonomi serta Kontribusi terhadap PDRB ADHB Kota Palu. III.1. SEKTOR PERTANIAN Sebagian masyarakat di Kota Palu masih menggantungkan hidupnya dari Sektor Pertanian baik berusaha pada Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan, Perikanan maupun gabungan dari sub sektor tersebut. Tabel 3. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Pertanian di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
126.375
72.328
15,57
5,09
2,37
2010
143.285
78.018
13,38
7,87
2,33
2011
161.376
83.879
12,63
7,51
2,26
2012
179.032
90.261
10,94
7,61
2,16
2013
196.191
96.388
9,58
6,79
2,02
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 26
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, nilai tambah sektor ini terus mengalami peningkatan berdasarkan nilai PDRBnya , baik yang dinilai Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan 2000.
Grafik.6. Kontribusi Sektor Pertanian menurut Sub Sektor Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009-2013 (%) 1,6
1,35
1,31
1,4
1,26
1,19 1,08
1,2 1 0,8 0,6 0,4
0,49
0,5 0,4
0,49 0,3
0,4 0,2
0,13
0,13
0,48 0,3
0,12
0,48 0,3
0,11
0,11
Peternakan
Perikanan
0
Tabama
Perkebunan
Capaian PDRB ADHB pada sektor ini tercatat 126,38 milyar pada tahun 2009 dan menjadi 196,19 milyar Tahun 2013, atau mengalami perkembangan tiap tahunnya antara 9 – 16 persen. Demikian pula dengan capaian PDRB ADHK 2000 dimana pada Tahun 2009 tercatat 72,33 milyar dan Tahun 2013 telah
mencapai
96,38
milyar,
ini
menunjukan
adanya
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 27
pertumbuhan tiap tahun berkisar
5 – 8 persen. Dengan
demikian kontribusi Sektor Pertanian terhadap perekonomian Kota Palu berkisar antara 2,02 - 2,37 persen tiap tahun selama lima tahun terakhir (Tabel 3). Dari empat sub sektor yang tergabung dalam Sektor Pertanian ini, andil terbesar terhadap perekonomi di Kota Palu yaitu Sub Sektor Peternakan yang kisarannya antara 1,06-1,35 persen tiap tahun. Sementara Sub Sektor lainnya (Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan dan perikanan) kontribusi tiap tahun di bawah 0,50 persen.
III. 2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
Nilai Tambah Bruto (PRDB) pada Sektor Pertambangan dan Penggalian di Wilayah Kota Palu dari Tahun 2009 - Tahun 2013 mengalami peningkatan, baik dari capaian PDRB ADHB maupun capaian PDRB ADHK 2000.
PDRB ADHB Tahun 2009 tercatat 230,64 milyar, Tahun 2010 menjadi 264,38 milyar dan Tahun 2013 telah mencapai 385,85 milyar. Ini menunjukan ada perkembangan ekonomi yang signifikan dari tahun ke tahun pada sektor ini dengan kisaran antara 12 – 20 persen.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 28
Tabel 4. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Pertambangan dan Penggalian di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
230.641
114.659
19,74
11,16
4,33
2010
264.384
124.925
14,63
8,95
4,30
2011
298.418
136.139
12,87
8,98
4,18
2012
334.983
144.147
12,25
5,88
4,04
2013
385.848
159.946
15,18
10,96
3,97
Demikan halnya dengan capaian PDRB ADHK 2000 sektor ini pada masing-masing tahun, menunjukan petumbuhan ekonomi yang menggembirakan. Tahun 2009 dengan capaian PDRB ADHK2000 sebesar 114,66 milyar, pertumbuhan ekonominya sekitar 11,16 persen dari tahun sebelumnya. Tahun 2013 dengan capaian PDRB ADHK 2000 sebesar 159,95 milyar, pertumbuhan ekonominya 10,96 persen. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Sektor Pertambangan dan Penggalian setiap tahun berkisar 5 -12 persen. Sementara kontribusi sektor
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 29
ini terhadap Total PDRB ADHB Kota Palu pada masing-masing tahunnya berkisar 3,97 -4,33 persen (Tabel 4). Kontribusi
Sektor
Pertambangan
dan
Penggalian
terhadap Perekonomian Kota Palu tersebut, tidak terlepas dari kontribusi yang disumbangkan oleh sub sektor yang tercakup dalam Sektor ini. Dari 2(dua) sub sektor yaitu Pertambangan (emas) dan Penggalian (pasir, batu, kerikil, dll), hampir 99 persen kontribusi Sektor ini disumbangkan oleh Sub Sektor Penggalian (sekitar 3,93-4,28 persen) tiap tahunnya, sementara sub Sektor Pertambangan (emas) hanya mampu memberikan kontribusi sekitar 0,03-0,04 persen. III.3 SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN Cakupan Industri Pengolahan terbagi dalam dua sub sektor yaitu Sub Sektor Industri Migas dan Sub Sektor Tanpa Migas. Untuk Kota Palu karena Industri Migas belum ada maka hanya Sub Sektor Industri Tanpa Migas yang dicakup dalam sektor ini. Sub Sektor Tanpa Migas digolongkan menjadi 8 kelompok kegiatan komoditas yaitu: 3.1. Makanan. Minuman dan tembakau 3.2. Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas kaki 3.3. Kayu dan hasil hutan lainnya
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 30
3.4. Kertas dan barang cetakan 3.5. Pupuk, Kimia dan barang dari karet 3.6. Semen dan Bahan galian bukan logam 3.7. Alat angkutan, mesin dan peralatannya 3.8. Barang lainnya Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kegiatan ekonomi pada Sektor Industri Pengolahan di Kota Palu, Nilai Tambah Bruto (PDRB) yang dicapai mengalami peningkatan, baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan 2000. Tabel 5. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Industri Pengolahan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
(3)
2009
672.287
2010
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(4)
(5)
(6)
326.228
10,18
5,62
12,61
754.724
346.849
12,26
6,32
12,28
2011
834.774
367.686
10,61
6,01
11,71
2012
929.678
384.561
11,37
4,59
11,22
2013
1.063.433
422.321
14,39
9,82
10,93
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 31
Besaran PDRB ADHB Tahun 2013 sudah mencapai 1.063, 43 milyar atau 1,06 trilyun, padahal Tahun 2009 baru tercatat sekitar 672,28 milyar, berarti terjadi perkembangan PDRB ADHB tiap tahun berkisar 10 -15 persen.
Grafik.7. Kontribusi Sub Sektor 3(tiga) Terbesar pada Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB ADHB Tahun 2009-2013 (%) 7 6,19
6
6,01 4,95
4,81
5
5,75
4,56
5,53
5,43
4,36 4,08
4 3 2 0,86
1
0,85
0,81
0,76
0,71
0
Inds. Makanan, Minuman
Inds. Brg dari Kayu
Demikian halnya dengan capaian PDRB ADHK 2000 dimana Tahun 2009 tercatat sebesar 326,23 milyar, pada Tahun 2013 telah mencapai 422,32 milyar, ini mengindikasikan pertumbuhan PDRB ADHK 2000 setiap tahunnya antara 5-10 persen. Dengan capaian-capaian tersebut di atas, Sektor Industri Pengolahan ini, telah mampu memberikan kontribusi
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 32
terhadap perekonomian Kota Palu dengan kisaran antara10,9212,61 persen per tahun (Tabel 5). Kalau ditinjau dari delapan kelompok kegiatan yang tercakup dalam sektor ini, kelompok industri Barang dari Kayu & Hasil Hutan lainnya mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kota Palu dengan kisaran 5,43-6,19 persen setiap tahunnya, kemudian Industri Makanan, Minuman berkontribusi sekitar 4,08-4,95 persen per tahun sementara kelompok industri lainnya masih dibawah 0,5 persen per tahun. III.4 SEKTOR LISTRIK DAN AIR BERSIH Sektor ini mencakup 2 (dua) sub sektor yaitu sub sektor Listrik & Air Bersih dan sub sektor Gas, karena di Kota Palu sub sektor Gas belum ada, jadi hanya sub sektor Listrik & Air Bersih. Kebutuhan akan Listrik dan Air minum bagi masyarakat Kota Palu setiap tahun mengalami peningkatan, hal ini digambarkan oleh
meningkatnya Nilai Tambah Bruto pada
Sektor ini, baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun atas Dasar Harga Konstan 2000 dalam lima tahun terakhir. Dari sajian Tabel6. di atas, PDRB ADHB pada Tahun 2009 tercatat 161,54 milyar meningkat 11,02 persen pada Tahun 2010 menjadi 179,35 milyar. Kemudian Tahun 2011 dengan capaian 204,00 milyar atau meningkat sekitar 13,75 persen dari tahun sebelumnya, meningkat lagi pada Tahun
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 33
Tabel 6. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Listrik dan Air Bersih di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
161.542
59.433
16,70
7,73
3,03
2010
179.349
62.952
11,02
5,92
2,92
2011
204.004
68.173
13,75
8,29
2,86
2012
229.682
72.598
12,59
6,49
2,77
2013
254.947
80.719
11,00
11,18
2,62
Tahun 2012 sekitar 12,59 persen atau menjadi 229,68 milyar. Tahun 2013 capaian PDRB ADHB-nya telah mencapai 254,95 milyar dengan peningkatan 11 persen. PDRB ADHK 2000 yang dicapai Sektor Listrik dan Air Minum di Kota Palu mengalami pertumbuhan sekitar 5-11 persen pertahun. Adapun capaian PDRB ADHK 2000 masingmasing tahun tercatat sebagai berikut: Tahun 2009 sebesar 59,43 milyar, Tahun 2010 menjadi 62,95 milyar dan Tahun
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 34
2011 adalah 68,17 milyar sedangkan Tahun 2012 dan Tahun 2013 telah mencapai 72,59 milyar dan 80,72 milyar. Kalau capaian PDRB ADHB masing-masing tahun dibandingkan dengan Total PDRB ADHB Kota Palu, maka Sektor Listrik dan Air Minum telah memberikan kontribusi berkisar 2,62-3,03 persen per tahun, dengan dukungan Sub Sektor Listrik sekitar 2,46-2,85 persen dan Air Minum sekitar 0,16-0,18 persen per tahun. III.5 SEKTOR BANGUNAN Sektor
Bangunan
pembangunan fisik
mencakup
semua
kegiatan
konstruksi yang berupa pembuatan,
pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) seperti: Bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan, pelabuhan (laut dan udara), terminal, monumen dan instalasi jaringan listrik, gas, air dan jaringan komunikasi serta bangunan lainnya. Pembangunan berbagai infrastruktur di Kota Palu selama lima tahun terakhir, telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah ini. PDRB ADHB yang dihasilkan Sektor Bangunan setiap tahun mengalami perkembangan yang signifikan. Pada Tahun 2009 PDRB ADHB yang tercatat sebesar 545,99 milyar pada Tahun 2010 telah meningkat menjadi 629,19 milyar. Demikain pula peningkatan PDRB ADHB Tahun 2011 dan Tahun 2012 yang tercatat masing-masing 760,47 milyar
dan 922,96 milyar, bahkan
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 35
capaian tersebut telah menjadi 1,24 trilyun Tahun 2013. Capaian PDRB ADHB pada masing-masing tahun tersebut, bila dihitung persentase perkembangannya berkisar antar 11-17 persen per tahun. Tabel 7. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Bangunan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
545.992
235.420
16,80
8,10
9,25
2010
629.193
258.268
15,24
9,71
9,37
2011
760.470
288.886
20,86
11,85
9,58
2012
922.965
325.086
21,37
12,53
9,83
2013
1.245.641
371.323
34,96
14,22
10,21
Seiring
dengan
perkembangan
PDRB
ADHB,
pertumbuhan PDRB ADHK 2000 pada sektor inipun tumbuh positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan tersebut digambarkan oleh capaian PDRB ADHK 2000 Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 yang tercatat sebagai berikut: Tahun 2009 tercatat 235,42 milyar, Tahun 2010 telah mencapai 258,27 milyar. Kemudian di Tahun 2011 menjadi 288,88 milyar, Tahun 2012
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 36
sebesar 325,09 milyar dan Tahun 2013 mencapai 371,32 milyar. Kalau dihitung pertumbuhan pada masing-masing tahunnya, maka Sektor ini mampu tumbuh sekitar 8-14 persen per tahun (Tabel 7).
Dari capaian yang telah diuraikan di atas, Nilai Tambah Bruto Sektor Bangunan telah mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Kota Palu diatas 9 persen setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. III.6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN Sektor ini, memiliki
peran strategis bagi perekonomian
Kota Palu, karena secara geografis Kota Palu memiliki Teluk (Teluk Palu) sebagai pintu keluar masuk perdagangan antar pulau serta mempunyai daya tarik alam yang indah baik pantai maupun
perbukitan,
sehingga
menarik
investor
untuk
menanaman modal dengan membangun mall, hotel, restoran dll. Dari sajian Tabel 8. terlihat bahwa Nilai PDRB ADHB yang menggambarkan perkembangan ekonomi pada sektor ini, dapat diuraikan sebagai berikut: Tahun 2009 Nilai PDRB ADHB tercatat 738,59 milyar, meningkat menjadi 861,43 milyar Tahun 2010, Tahun 2011 mencapai 981,69 milyar. Bahkan capaian pada Tahun 2012 dan 2013 telah menembus angka di atas 1 trilyun. Dengan nilai PDRB ADHB yang dicapai masing-masing tahun tersebut, Nilai Tambah Bruto Sektor ini mampu berkembang antar 11-16 persen per tahun.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 37
Tabel 8. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
(3)
2009
738.597
2010
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(4)
(5)
(6)
338.214
15,46
7,04
13,85
861.427
364.236
16,63
7,69
14,02
2011
981.690
396.958
13,96
8,98
13,77
2012
1.114.347
432.586
13,51
8,98
13,45
2013
1.247.178
474.893
11,92
9,78
12,82
Pertumbuhan ekonomi pada sektor ini yang digambarkan dari capaian nilai PDRB ADHK 2000 setiap tahun dapat diuraikan sebagai berikut: Tahun 2009 sebesar 338,21 milyar, pada Tahun 2010 meningkat menjadi 364,24 milyar dan pada Tahun 2011 meningkat lagi menjadi 396,96 milyar. Demikian halnya yang terjadi pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 capaian Nilai PDRB ADHK 2000 masing-masing telah mencapai 432,58 milyar dan 474,89 milyar. Dari capaian PDRB ADHK 2000 diatas, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi pada Sektor
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 38
Perdagangan,Hotel dan Restoran berkisar 7- 9 persen per tahun. Dari capaian yang telah diuraikan di atas, Nilai Tambah Bruto Sektor Perdagangan, Hotel dan restoran telah mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Kota Palu
berkisar 12,82-14,02 persen setiap tahun dalam
kurun waktu lima tahun terakhir. Kontribusi tersebut didominasi oleh Sub Sektor Perdagangan besar dan kecil sekitar 11,2312,24 persen per tahun kemudian Sub Sektor Restoran antara 0,92-1,04 persen per tahun sementara Sub Sektor Hotel tercatat sekitar 0,67-0,73 persen per tahun.
III.7. SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI Roda perekonomian suatu daerah akan menjadi lebih lancar apabila pembanguan ekonomi pada Sektor Angkutan dan Komunikasi telah berjalan dengan baik, dari semua jalur baik darat, laut maupun udara. Gambaran capaian pembangunan ekonomi pada sektor ini selama lima tahun terakhir, di sajian pada Tabel 9. yang bila diuraikan adalah sebagai berikut: PDRB ADHB Tahun 2009 tercatat 960,49 milyar, meningkat menjadi 793,07 milyar Tahun 2010, Tahun 2011 mencapai 913,59 milyar. Bahkan capaian pada Tahun 2012 dan 2013 telah menembus angka di atas 1 trilyun, Dengan capaian PDRB ADHB masing-masing tahun tersebut, Nilai Tambah
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 39
Bruto Sektor ini mampu berkembang antar 12-15 persen per tahun.
Tabel 9. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Angkutan dan Komunikasi di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
2009
690.497
332.277
13,96
8,56
12,95
2010
793.069
360.029
14,85
8,35
12,90
2011
913.593
391.958
15,20
8,87
12.81
2012
1.045.391
425.114
14,43
8,46
12.62
2013
1.180.099
464.690
12,89
9,31
12.13
Capaian PDRB ADHK 2000 setiap tahun yaitu: Tahun 2009 sebesar 332,28 milyar, pada Tahun 2010 meningkat menjadi 360,03 milyar dan Tahun 2011 meningkat lagi menjadi 391,96 milyar. Demikian halnya yang terjadi pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 capaian Nilai PDRB ADHK 2000 masingmasing telah mencapai 425,11 milyar dan 464,69 milyar. Dari capaian ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi pada Sektor Angkutan dan Komunikasi diatas 8 persen per tahun.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 40
Dari capaian yang telah diuraikan di atas, Nilai Tambah Bruto
Sektor
Angkutan
dan
Komunikasi
telah
mampu
memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi Kota Palu di atas 12 persen setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Kontribusi sektor ini merupakan akumulasi kontribusi dari semua sub sektor yang tergabung dalam sektor ini, dengan kontribusi terbesar disumbangkan oleh Sub Sektor Angkutan (Angkutan Jalan raya, Angkutan Udara, Angkutan Laut dan Jasa penunjang Angkutan) berkisar 9 - 10 persen pertahun,
sementara sisanya kontribusi dari Sub Sektor Komunikasi (Pos dan Telekomunikasi).
III.8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN Pembangunan
ekonomi
pada
Sektor
Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan sangatlah penting bagi suatu daerah, karena perekonomian akan menghadapi hambatan apabila jantung perekonomian ini tidak dibangun secara sehat. Gambaran umum capaian pembangunan ekonomi Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan di Kota Palu disajikan pada Tabel 10. yang diukur melalui capaian Nilai PDRB dalam lima tahun terakhir baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan 2000. Dari Capaian Nilai PDRB ADHB yang menggambarkan perkembangan ekonomi pada sektor ini, dapat diuraikan sebagai berikut: Tahun 2009 Nilai PDRB ADHB tercatat 627,21 milyar, meningkat menjadi 722,36 milyar Tahun 2010, Tahun
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 41
2011 dan Tahun 2012 masing-masing mencapai 826,65 milyar dan 935,38 milyar. Bahkan Tahun 2013 telah menembus angka di atas 1 trilyun. Dengan capaian PDRB ADHB masing-masing tahun tersebut, Nilai Tambah Bruto Sektor ini mampu berkembang antara 12-15 persen per tahun. Tabel 10. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konsta n (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
627.206
318.761
12,40
7,19
11,76
2010
722.361
347.098
15,17
8,89
11,75
2011
826.649
370.755
14,44
6,82
11.59
2012
935.377
403.369
13,15
8,80
11.29
2013
1.055.479
442.318
12,84
9,66
10.85
Pertumbuhan ekonomi pada sektor ini yang digambarkan dari capaian nilai PDRB ADHK 2000 setiap tahun dapat diuraikan sebagai berikut: Tahun 2009 dengan capaian sebesar 318,76 milyar, pada Tahun 2010 meningkat menjadi 347,09 milyar dan Tahun 2011 meningkat lagi menjadi 370,75 milyar.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 42
Demikian halnya pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 capaian Nilai PDRB ADHK 2000 masing-masing tercatat 403,37 milyar dan 442,32 milyar. Dari pencapaian Nilai PDRB ADHK 2000 diatas, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi pada Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan berkisar 7 - 9 persen per tahun. Dengan demikian kontribusi Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan terhadap perkembangan ekonomi di Kota Palu berkisar 10,85 - 11,75 persen setiap tahun. Kontribusi tersebut didominasi oleh Sub Sektor Bank sekitar 5,23 - 5,58 persen per tahun kemudian Sub Sektor Jasa Perusahaan antara 2,25 - 2,43 persen per tahun, Sub Sektor Sewa Bangunan sekitar 1,95 - 2,13 persen per tahun serta Sub Sektor Lembaga Keuangan tanpa Bank yang tercatat sekitar 1,41 - 1,63 persen per tahun. III.9. SEKTOR JASA-JASA Cakupan
kegiatan
ekonomi
pada
Sektor
Jasa-jasa
merupakan cakupan kegiatan ekonomi yang sangat luas terutama jasa yang tercakup dalam Sub Sektor Jasa Swasta mulai dari Jasa Sosial Kemasyarakatan (Jasa Pendidikan,Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial Kemasyarakatan Lainnya), Jasa Hiburan
dan Rekreasi dan Jasa Perorangan dan Rumah Tangga, sehingga Pembangunan Ekonomi di Sektor ini sangatlah penting mendapat perhatian yang serius dari pemerintah karena
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 43
menyangkut pelayanan masyarakat, kehidupan masyarakat, serta masa depan generasi penerus bangsa. Gambaran umum capaian pembangunan ekonomi Sektor Jasa-Jasa di Kota Palu di sajikan pada Tabel 11. yang diukur melalui Angka PDRB dalam lima tahun terakhir baik yang dinilai Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan 2000. Tabel 11. Nilai PDRB, Perkembangan PDRB dan Kontribusi Terhadap Total PDRB dari Sektor Jasa-Jasa di Kota Palu Tahun 2009 – 2013
Tahun
PDRB Harga Berlaku (Juta)
PDRB Konstan (Juta)
(1)
(2)
2009
Perkembangan PDRB (%)
Kontribusi Terhadap Total PDRB Harga Berlaku (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
(3)
(4)
(5)
(6)
1.539.540
748.982
15,45
8,00
28,87
2010
1.797.682
813.556
16,77
8,62
29,25
2011
2.150.174
911.703
19,61
12,06
30.15
2012
2.592.165
1.028.236
20,56
12,78
31.29
2013
3.099.445
1.122.797
19,57
9,20
31.86
Dari
Capaian
PDRB
ADHB
yang
menggambarkan
perkembangan ekonomi pada sektor ini, dapat diuraikan sebagai berikut: Tahun 2009 Nilai PDRB ADHB tercatat 1,54
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 44
trilyun, meningkat menjadi 1,79 trilyun Tahun 2010, bahkan Tahun 2011 dan Tahun 2012 masing-masing telah mencapai angka diatas 2 trilyun. Terlebih Tahun 2013 telah menembus angka di atas 3 trilyun. Dengan capaian PDRB ADHB masingmasing tahun tersebut, Nilai Tambah Bruto Sektor ini mampu berkembang antar 15 - 20 persen per tahun. Dari capaian PDRB ADHK 2000 setiap tahun pada setor ini, dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahun 2009 dengan
capaian sebesar 748,98 milyar, pada Tahun 2010 meningkat menjadi 813,56 milyar dan Tahun 2011 meningkat lagi menjadi 911,70 milyar. Bahkan pada Tahun 2012 dan Tahun 2013 capaian Nilai PDRB ADHK 2000 mencapai angka di atas satu trilyun. Dari
pencapaian
PDRB
ADHK
2000
di
atas,
mengindikasikan pertumbuhan ekonomi pada Sektor Jasa-Jasa berkisar 8 - 12 persen per tahun. Dengan demikian kontribusi Sektor Jasa-Jasa terhadap perkembangan ekonomi di Kota Palu berkisar 28,87 - 31,86 persen setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Kontribusi
tersebut
disumbangkan
oleh
Sub
Sektor
Pemerintahan Umum (Adm. Pemerintah & Pertahanan) sekitar 18,68 - 22,58 persen per tahun dan Jasa Swasta antara 9,28 10,19 persen (Jasa Perorangan & Rumahtangga antara 7,63 8,40 persen, Jasa Sosial Kemasyarakatan antara 1,45 - 1,59 persen dan Jasa Hiburan & Rekreasi sekitar 0,20 persen) per tahun.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 45
BAB IV. PERBANDINGAN REGIONAL
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 46
IV.
PERBANDINGAN REGIONAL
IV.1. PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-SULAWESI TENGAH TAHUN 2009-2013. Capaian aktivitas ekonomi masing-masing Daerah Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah menggambarkan kondisi perekonomian di daerah tersebut. Dalam lima tahun terakhir kondisi perekonomian di masing-masing Kabupaten/Kota mengalami peningkatan, berdasarkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) yang dicapai oleh daerah bersangkutan. Berdasarkan angka PDRB ADHB di 11 (sebelas) Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, Kota Palu menduduki peringkat terbesar ke-2 setelah Kabupaten Parigi Moutong dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2012, bahkan capaian PDRB ADHB Kota Palu pada Tahun 2013 adalah yang tertinggi dibandingkan sepuluh kabupaten lainnya (Tabel 12). Capaian PDRB ADHB pada masing-masing tahun diuraikan sebagai berikut: pada Tahun 2009 Kota Palu tercatat sekitar 5,33 trilyun dibawah capaian Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat sebesar 5,51 trilyun lebih. Sementara kabupaten lainnya berkisar 1,05 Trilyun – 3,42 Trilyun. Pada Tahun 2010, capaian PDRB ADHB tertinggi Kabupaten Parigi Moutong sebesar 6,32 trilyun, kemudian Kota
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 47
Palu 6,14 Trilyun. Sementara capaian terendah ialah Kabupaten Tojo Una-una sebesar 1,20 trilyun rupiah. Tabel. 12. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Milyar) Kabupaten /Kota (1)
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Banggai Kepulauan 2. Banggai 3. Morowali 4. Poso 5. Donggala 6. Toli-Toli 7. Buol 8. Parigi Moutong 9. Tojo Una-Una 10.Sigi 11. Kota Palu
1.303 3.415 2.982 1.862 3.199 2.341 1.140 5.515 1.053 2.762 5.333
1.496 4.166 3.724 2.142 3.750 2.698 1.310 6.323 1.204 3.149 6.145
1.718 5.137 4.864 2.473 4.324 3.080 1.516 7.258 1.386 3.621 7.131
1.956 6.409 5.992 2.859 5.034 3.540 1.761 8.320 1.595 4.178 8.284
2.212 8.081 7.278 3.305 5.882 4.092 2.045 9.561 1.834 4.787 9.728
Jumlah 11 Kab/Kota
30.903
36.108
42.507
49.927
58.805
SULAWESI TENGAH
32.461
37.314
44.312
51.106
58.641
Sumber Catatan
(6)
: PDRB Provinsi Sulawesi Tengah : Perbedaan antara jumlah PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi antara lain disebabkan oleh perbedaan cakupan data dan diskrepansi statistik *) : Angka sementara **) : Angka sangat sementara
Pada Tahun 2011, capaian PDRB ADHB yang berada pada kisaran 7 Trilyun yaitu Kabupaten Parigi Moutong (7,26 Trilyun) dan Kota Palu (7,13 Trilyun). Kemudian kabupaten dengan berkisar 5 Trilyun rupiah adalah Kabupaten Banggai (5,14 Trilyun). Sementara capaian PDRB ADHB pada level 3 sampai 4 Trilyun masing-masing Kabupaten Sigi (3,62 Trilyun), Kabupaten Toli-Toli (3,08 Trilyun), Kabupaten Donggala (4,32
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 48
Trilyun) dan Kabupaten Morowali sebesar 4,86 Trilyun. Sedangkan Kabupaten dengan capaian berkisar 1 - sampai 2 Trilyun terdapat di Kabupaten Tojo Una-Una (1,39 Trilyun), Kabupaten Buol (1,52 Trilyun), Kabupaten Banggai Kepulauan (1,72 Trilyun) dan Kabupaten Poso sekitar 2,47 Trilyun. Peringkat tertinggi hingga terendah dari capaian PDRB ADHB Tengah
pada
masing-masing
kabupaten/kota
se-Sulawesi
Tahun 2012, belum berubah dari peringkat tahun
sebelumnya, perubahan yang terjadi hanya besaran nilai PDRBnya. Kota Palu yang menduduki peringkat terbesar ke-2, capaian PDRB ADHB Tahun 2012i telah mencapai 8,28 Trilyun, sedangkan Kabupaten Parigi Moutong sebagai peringkat ke-1 capaiannya sekitar 8,32 Trilyun. Sementara Kabupaten Tojo Una-Una yang menduduki peringkat terendah sejak Tahun 2009, tahun ini sudah mencapai 1,59 Trilyun. Lain halnya dengan kondisi Tahun 2013, meskipun peringkat ke-3 hingga ke-11 masih diduduki oleh kabupaten yang sama, tetapi peringkat ke-1 telah bergeser dari Kabupaten Parigi Moutong ke Kota Palu dengan capaian PDRB ADHB sebesar 9,73 Trilyun rupiah sementara Kabupaten Parigi Moutong tercacat sekitar 9,56 Trilyun. Dari capaian PDRB ADHB Kota Palu selama kurun waktu tersebut diatas, mengindikasikan bahwa perekonomian Kota Palu jauh lebih baik dari 9 (Sembilan) kabupaten lainnya (Tahun
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 49
2009-Tahun 2012), bahkan pada Tahun 2013 perekonomian Kota Palu lebih baik dari semua kabupaten di Sulawesi Tengah. Kemudian dari besaran nilai PDRB ADHB, capaian Kota Palu hampir 5 (lima) kali dari capaian Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol atau Kabupaten Banggai Kepulauan. Dengan demikian kontribusi perekonomian di Kota Palu mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
terhadap
perekonomian di Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
IV.2. PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009-2013. Peningkatan PDRB ADHK 2000 merupakan indikator/ ukuran Pertumbuhan ekonomi suatau wilayah dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota dalam
kurun
pertumbuhan
waktu ekonomi
lima
tahun
yang
terakhir
signifikan
menunjukan
dimana
rata-rata
mencapai diatas 7 (tujuh) persen. Ditinjau dari pertumbuhan ekonomi masing-masing tahun, menunjukan bahwa pada Tahun 2009 pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di Kabupaten Banggai sebesar 9,21 persen, sementara pertumbuhan ekonomi terendah 7,32 persen yaitu Kabupaten Buol. Kota Palu pada tahun yang sama tercatat 7,59 persen.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 50
Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi tertinggi masih Kabupaten Banggai (12,74%) diikuti Kabupaten Morowali (12,55%), sementara Kabupaten Donggala yang tercatat 7,60 persen termasuk pertumbuhan terendah. Untuk Kota Palu pertumbuhan ekonomi Tahun 2010 tercatat sebesar 8,23 persen. Tabel 13. Pertumbuhan Ekonomi menurut Kabupaten /Kota Tahun 2009 - 2013 ( persen) KABUPATEN/KOTA
2009
2010
2011
2012*)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2013**) (6)
1. BANGGAI KEPULAUAN
7,98
8,38
8,40
8,43
8,45
2. BANGGAI
9,21
12,74
14,18
15,43
16,90
3. MOROWALI
7,45
12,55
14,60
14,82
14,89
4. POSO
7,78
7,96
8,17
8,32
8,44
5. DONGGALA
7,92
7,60
8,81
8,95
9,04
6. TOLI-TOLI
7,65
8,11
7,59
8,20
8,01
7. BUOL
7,32
7,90
8,15
8,28
8,32
8. PARIGI MOUTONG
7,59
7,78
7,80
7,77
7,83
9. TOJO UNA-UNA
7,95
7,93
8,08
8,11
8,14
10.SIGI
7,51
7,75
7,86
7,82
7,96
11.KOTA PALU
7,59
8,23
9,44
9,61
9,96
11 KABUPATEN/KOTA
7,82
8,97
9,71
10,05
10,41
SULAWESI TENGAH
7,71
8,74
9,12
9,24
9,38
Sumber: PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Catatan: Perbedaan antara jumlah PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi antara lain disebabkan oleh perbedaan cakupan data dan diskrepansi statistik *) : Angka sementara **) : Angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 51
Kota Palu pada Tahun 2011 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 9,44 persen merupakan terbesar ke-3 setelah Kabupaten Banggai (14,18%) dan Kabupaten Morowali dengan pertumbuhan
ekonomi
14,60%
merupakan
pertumbuhan
tertinggi. Sementara Kabupaten Toli-Toli yang terendah yaitu 7,59 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada Tahun 2012 tercatat 15,43 persen adalah Kabupaten Banggai, kemudian Kabupaten Morowali (14,82%) sebagai terbesar ke-2 dan Kota Palu terbesar ke-3 (9,61%). Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah berada di Kabupaten Parigi Moutong (7,77 %). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai Tahun 2013 telah mencapai 16,90 persen, ini merupakan persentase tertinggi
diantara
Kabupaten/Kota
di
Sulawesi
Tengah.
Kabupaten Morowali dan Kota Palu pertumbuhan ekonominya menduduki peringkat ke-2 dan ke-3 yang masing-masing tercatat sebesar 14,89 persen dan 9,96 persen. Sementara Kabupaten Parigi Moutong pertumbuhan ekonominya masih yang terendah. IV.3. PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU PERKAPITA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009-2013. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
(PDRB
ADHB)
Perkapita
menjumlahkan nilai tambah bruto
diperoleh
dengan
yang timbul dari seluruh
sektor perekonomian di suatu wilayah yang bersangkutan dibagi
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 52
dengan jumlah penduduk yang tinggal di region itu. PDRB ADHB Perkapita merupakan pendekatan umum yang digunakan untuk menggambarkan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu. Tabel 14. PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten /Kota Tahun 2009 - 2013 (rupiah)
KABUPATEN/KOTA
2009
2010
2011
2013**)
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
1. BANGGAI KEPULAUAN
7.674.810
8.716.500
9.827.856
11.057.345
12.306.932
2. BANGGAI
10.704.767
12.872.871
15.584.894
19.156.228
23.580.370
3. MOROWALI
14.720.038
18.049.494
23.144.305
27.989.208
32.893.670
9.394.235
10.235.722
11.607.117
12.627.301
14.664.926
5. DONGGALA
11.633.773
13.508.648
15.292.432
17.718.299
20.430.799
6. TOLI-TOLI
11.193.411
12.769.966
14.313.357
16.273.142
18.548.322
8.794.177
9.901.849
11.246.925
12.808.389
14.340.047
13.553.970
15.288.839
17.229.753
19.422.743
21.679.318
7.728.820
8.736.793
9.871.559
11.237.336
12.754.232
10.SIGI
12.961.004
14.645.923
16.532.611
18.983.744
21.348.750
11.KOTA PALU
16.074.337
18.261.191
20.805.441
23.813.359
27.305.178
Jumlah 11 kabupaten/kota
11.926.424
13.703.369
15.838.801
18.293.199
21.111.126
SULAWESI TENGAH
12.527.881
14.161.002
16.511.480
18.725.476
21.052.389
4. POSO
7. BUOL 8. PARIGI MOUTONG 9. TOJO UNA-UNA
(3)
2012*)
Sumber : PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Catatan : Perbedaan antara jumlah PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi antara lain disebabkan oleh perbedaan cakupan data dan diskrepansi statistik *) : Angka sementara **) : Angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 53
Secara umum tingkat kesejahteraan penduduk di Sulawesi Tengah dalam lima tahun terakhir semakin membaik, seiring meningkatnya nilai PDRB ADHB Perkapita di semua Daerah Kabupaten/Kota. Dari sajian Tabel 14. PDRB ADHB Perkapita di Kota Palu Tahun
2009
dibandingkan
dan
Tahun
kabupaten
2010
tercatat
lainnya,
yang
dengan
tertinggi besaran
Rp.16.074.337 dan Rp. 18.261.191 Kabupaten dengan capaian PDRB ADHB Perkapita terendah pada dua tahun tersebut adalah Kabupaten Banggai Kepulauan
Rp.7.674.810 Tahun
2009 dan Rp. 7.716.500 pada Tahun 2010, sementara Kabupaten yang lain berkisar Rp. 8.000.000 sampai dengan Rp. 15.000.000 Lain halnya dengan kondisi Tahun 2011 hingga Tahun 2013, Kota Palu yang mencapai Rp. 20.805.441 Tahun 2011, Rp. 23,813.359 Tahun 2012 dan Rp.27.305.178 pada Tahun 2013, masih berada di bawah Kabupaten Morowali yang telah mencapai Rp. 23.144.305 Tahun 2011, Rp. 27.989.208 Tahun 2012 dan Rp. 32.893.670 pada Tahun 2013. Selama tiga Tahun tersebut Kabupaten Morowali yang tertingggi capaian PDRB ADHB Perkapitanya. Sementara Kabupaten dengan capaian PDRB ADHB Perkapita terendah pada kurun waktu yang sama masih terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan. Dari uraian tersebut diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di Kota Palu semakin baik, bahkan jauh di atas rata-rata tingkat kesejahteraan penduduk di Sulawesi Tengah pada umumnya.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 54
BAB. V. KESIMPULAN
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 55
V. KESIMPULAN
Perkembangan Ekonomi Kota Palu periode Tahun 2009- 2013 mengalami perkembangan yang jauh lebih baik, dimana PDRB ADHB Kota Palu Tahun 2013 telah mencapai Rp. 9,73 Triyun rupiah
dari
5,33
Trilyun
rupian
Tahun
2009.
Dengan
perkembangan PDRB ADHB masing-masing tahun berkisar 14,55 – 17,44 persen. Ini mengindikasikan pendapatan regional (pendapatan masyarakat) Kota Palu yang masih dipengaruhi oleh faktor inflasi, mampu mengimbangi kenaikan harga di pasaran, karena Perkembangan ekonomi Tahun 2013 (17,44 %) jauh diatas angka laju inflasi Kota Palu Tahun 2013 (7,57 %). Kegiatan ekonomi masyarakat Kota Palu lebih terkonsentrasi ke sektor Skunder maupun sektor Tersier, atau telah terjadi transformasi sektoral yang menunjukan struktur perekonomian Kota Palu sangat tergantung pada Sektor Skunder dan Sektor Tersier. Dari perbandingan PDRB ADHB antar Kabupaten/Kota menunjukan bahwa perekonomian Kota Palu jauh lebih baik dari 9 (Sembilan) kabupaten lainnya (Tahun 2009 - Tahun 2012), bahkan pada Tahun 2013 perekonomian Kota Palu lebih baik dari semua kabupaten di Sulawesi Tengah.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 56
Disisi lain capaian PDRB ADHB Kota Palu hampir 5 (lima) kali dari capaian Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol atau Kabupaten Banggai Kepulauan. Dari Capaian PDRB ADHB Perkapita menunjukan tingkat kesejahteraan penduduk di Kota Palu semakin baik, bahkan jauh diatas rata-rata tingkat kesejahteraan penduduk di Sulawesi Tengah pada umumnya.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Palu mengalami peningkatan yang signifikan hingga hampir menembus angka dua digit, dimana dari petumbuhan ekonomi 9,44 persen Tahun 2011 pada Tahun 2012 meningkat menjadi 9,61 persen bahkan pada Tahun 2013 telah mencapai angka 9,96 persen. Hal ini menunjukan upaya pemerintah dan dukungan swasta dalam mengoptimalkan faktor-faktor produksi yang ada di Kota Palu kearah yang positif sehingga mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi, dengan adanya kebijakan pemerintah Kota Palu dalam mempermudah izin penanaman modal dan perdagangan sehingga menarik banyak investor untuk berinvestasi di Kota Palu.
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 57
LAMPIRAN TABEL-TABEL
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 58
TABEL 15. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALU ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2013 ( JUTA RUPIAH ) LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
126.375 21.295 7.195 71.866 0 26.018
143.285 24.549 8.046 80.241 0 30.448
161.376 27.895 8.643 89.999 0 34.839
179.032 30.828 9.206 98.947 0 40.051
196.191 36.467 10.246 103.242 0 46.236
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian
230.641 0 2.288 228.353
264.384 0 2.547 261.837
298.418 0 2.871 295.548
334.983 0 3.153 331.830
385.848 0 2.963 382.885
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair
672.287 0 0 0
754.724 0 0 0
834.774 0 0 0
929.678 0 0 0
1.063.433 0 0 0
672.287 263.812 5.764 330.028 21.505 3.122 45.698 0 1.642 717
754.724 295.594 6.491 369.429 25.116 3.507 51.938 0 1.845 804
834.774 325.147 7.157 409.781 27.847 3.813 58.042 0 2.095 892
929.678 361.528 7.925 458.340 31.149 4.166 63.230 0 2.366 974
1.063.433 396.465 8.107 528.551 53.241 4.451 69.025 0 2.541 1.053
4. LISTRIK. GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
161.542 151.924 0 9.618
179.349 168.273 0 11.076
204.004 191.541 0 12.463
229.682 215.665 0 14.017
254.947 238.966 0 15.981
5. BANGUNAN
545.992
629.193
760.470
922.965
1.245.641
6. PERDAG.. HOTEL & RESTORAN
738.597
861.427
981.690
1.114.347
1.247.178
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
644.086 38.960 55.551
752.471 44.960 63.996
857.013 51.132 73.545
975.642 57.137 81.567
1.092.272 65.453 89.453
b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan. Minuman dan Tembakau 2. Tekstil. Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk. Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk.. Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 59
Lanjutan Tabel 15
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
690.497
793.069
913.593
1.045.391
1.180.099
569.865 0 361.575 65.331 0 103.601 39.359
650.445
745.449
850.617
954.695
0 410.556 74.437 0 121.907 43.545
0 465.500 87.652 0 141.214 51.083
0 528.671 99.861 0 162.949 59.136
0 590.847 114.071 0 183.544 66.232
b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi
120.632 120.632 0
142.624 142.624 0
168.144 168.144 0
194.774 194.774 0
225.405 225.405 0
8. KEU. PERSEWAAN. & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
627.206 297.633 85.886 0 113.850 129.837
722.361 342.357 100.130 0 130.814 149.060
826.649 394.643 111.428 0 151.473 169.105
935.377 447.830 124.594 0 170.464 192.490
1.055.479 509.021 137.583 0 190.003 218.872
1.539.540 1.797.682 996.053 1.178.442 996.053 1.178.442 0 0
2.150.174 1.444.322 1.444.322 0
2.592.165 1.798.457 1.798.457 0
3.099.445 2.196.595 2.196.595 0
619.240 98.694 12.395 508.151
705.853 112.914 14.483 578.455
793.708 125.670 16.739 651.299
902.850 141.432 19.076 742.341
PDRB DENGAN MIGAS
5.332.677 6.145.475
7.131.148
8.283.620
9.728.261
PDRB TANPA MIGAS
5.332.677 6.145.475
7.131.148
8.283.620
9.728.261
a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
Ket:
543.487 84.778 10.596 448.113
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 60
TABEL 16. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALU ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2013 (JUTA RUPIAH) LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
72.328 12.245 3.433 39.243 0 17.407
78.018 13.680 3.522 41.750 0 19.065
83.879 15.427 3.653 44.321 0 20.478
90.261 17.148 3.949 46.981 0 22.183
96.388 18.525 4.235 49.576 0 24.052
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian
114.659 0 1.022 113.637
124.925 0 1.102 123.823
136.139 0 1.164 134.975
144.147 0 1.202 142.946
159.946 0 1.119 158.826
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair
326.228 0 0 0
346.849 0 0 0
367.686 0 0 0
384.561 0 0 0
422.321 0 0 0
326.228 140.443 2.429 145.496 9.279 1.649 25.800 0 788 344
346.849 148.339 2.613 155.498 10.015 1.782 27.410 0 831 362
367.686 158.478 2.761 163.737 10.545 1.890 29.020 0 869 386
384.561 165.419 2.948 171.060 11.264 2.006 30.535 0 919 409
422.321 181.697 3.137 187.890 12.376 2.212 33.522 0 1.018 469
59.433 54.716 0 4.718
62.952 57.870 0 5.082
68.173 62.727 0 5.447
72.598 66.802 0 5.796
80.719 74.336 0 6.383
5. BANGUNAN
235.420
258.268
288.886
325.086
371.323
6. PERDAG.. HOTEL & RESTORAN
338.214
364.236
396.958
432.586
474.893
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
285.743 21.793 30.677
308.137 23.437 32.662
336.848 25.322 34.788.89
367.127 27.725 37.734
403.032 30.437 41.424
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan. Minuman dan Tembakau 2. Tekstil. Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk. Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk.. Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK. GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 61
Lanjutan Tabel,16.
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(2)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
332.277
360.029
391.958
425.114
464.690
290.603
314.100
340.824
368.447
403.481
0 166.714 39.284 0 62.101 22.505
0 178.817 42.710 0 68.205 24.369
0 193.867 46.021 0 74.655 26.281
0 209.490 50.790 0 80.248 27.918
0 229.978 54.758 0 92.642 30.649
b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi
41.674 41.674 0
45.928 45.928 0
51.134 51.134 0
56.667 56.667 0
61.209 61.209 0
8. KEU. PERSEWAAN. & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
318.761
347.098
370.755
403.369
442.318
116.718 53.938 0 66.414 81.692
126.464 58.462 0 73.253 88.919
135.602 62.165 0 80.467 92.521
146.159 67.878 0 89.157 100.175
159.453 75.016 0 97.877 109.972
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya
748.982 531.260 531.260 0
813.556 581.306 581.306 0
911.703 663.344 663.344 0
1.028.236 760.755 760.755 0
1.122.797 835.156 817.046 0
b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
217.722 33.539 5.498 178.686
232.250 35.843 5.839 190.568
248.360 37.545 6.260 204.554
267.481 40.457 6.772 220.251
287.641 41.414 7.435 238.792
PDRB DENGAN MIGAS
2.546.303 2.755.931
3.016.139
3.305.959
3.635.395
PDRB TANPA MIGAS
2.546.303 2.755.931
3.016.139
3.305.959
3.635.395
a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan
Ket:
2010
2011
2012*)
2013**)
(3)
(4)
(5)
(6)
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 62
TABEL.17. DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALU ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2013 LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,37
2,33
2,26
2,16
2,02
0,40 0,13 1,35 0,00 0,49 4,33
0,40 0,13 1,31 0,00 0,50 4,30
0,39 0,12 1,26 0,00 0,49 4,18
0,37 0,11 1,19 0,00 0,48 4,04
0,37 0,11 1,06 0,00 0,48 3,97
0,00 0,04 4,28
0,00 0,04 4,26
0,00 0,04 4,14
0,00 0,04 4,01
0,00 0,03 3,94
12,61 0,00 0,00 0,00 12,61
12,28 0,00 0,00 0,00 12,28
11,71 0,00 0,00 0,00 11,71
11,22 0,00 0,00 0,00 11,22
10,93 0,00 0,00 0,00 10,93
4,95 0,11 6,19 0,40 0,06 0,86 0,00 0,03 0,01 3,03
4,81 0,11 6,01 0,41 0,06 0,85 0,00 0,03 0,01 2,92
4,56 0,10 5,75 0,39 0,05 0,81 0,00 0,03 0,01 2,86
4,36 0,10 5,53 0,38 0,05 0,76 0,00 0,03 0,01 2,77
4,08 0,08 5,43 0,55 0,05 0,71 0,00 0,03 0,01 2,62
5. BANGUNAN
2,85 0,00 0,18 10,24
2,74 0,00 0,18 10,24
2,69 0,00 0,17 10,66
2,60 0,00 0,17 11,14
2,46 0,00 0,16 12,80
6. PERDAG.. HOTEL & RESTORAN
13,85
14,02
13,77
13,45
12,82
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
12,08 0,73 1,04
12,24 0,73 1,04
12,02 0,72 1,03
11,78 0,69 0,98
11,23 0,67 0,92
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan. Minuman dan Tembakau 2. Tekstil. Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk. Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk.. Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK. GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 63
Lanjutan Tabel.17. LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(2)
2010
2011
2012*)
2013**)
(3)
(4)
(5)
(6)
12,95
12,90
12.81
12.62
12.13
10,69
10,58
10.45
10.27
9.81
0,00 6,78 1,23 0,00 1,94 0,74
0,00 6,68 1,21 0,00 1,98 0,71
0,00 6.53 1.23 0,00 1.98 0.72
0,00 6.38 1.21 0,00 1.97 0.71
0,00 6.07 1.17 0,00 1.98 0.68
b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi
2,26
2,32
2.36
2.35
2.32
2,26 0,00
2,32 0,00
2.36 0,00
2.35 0,00
2.32 0,00
8. KEU. PERSEWAAN. & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
11,76
11,75
11.59
11.29
10.85
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya
5,58 1,61 0,00 2,13 2,43 28,87 18,68 18,68 0,00
5,57 1,63 0,00 2,13 2,43 29,25 19,18 19,18 0,00
5.53 1.56 0,00 2.12 2.37 30.15 20.25 20.25 0,00
5.41 1.50 0,00 2.06 2.32 31.29 21.71 21.71 0,00
5.23 1.41 0,00 1.95 2.25 31.86 22.58 22.69 0,00
b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
10,19 1,59 0,20 8,40
10,08 1,61 0,20 8,27
9.90 1.58 0.20 8.11
9.58 1.52 0.20 7.86
9.28 1.45 0.20 7.63
PDRB DENGAN MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB TANPA MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 64
TABEL 18. DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALU ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 - 2013 LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
2,84 0,48 0,13 1,54 0,00 0,68
2,83 0,50 0,13 1,51 0,00 0,69
2,78 0,51 0,12 1,47 0,00 0,68
2,73 0,52 0,12 1,42 0,00 0,67
2,65 0,51 0,12 1,36 0,00 0,66
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian
4,50 0,00 0,04 4,46
4,53 0,00 0,04 4,49
4,51 0,00 0,04 4,48
4,36 0,00 0,04 4,32
4,40 0,00 0,03 4,37
12,81 0,00 0,00 0,00
12,59 0,00 0,00 0,00
12,19 0,00 0,00 0,00
11,63 0,00 0,00 0,00
11,62 0,00 0,00 0,00
12,81 5,52 0,10 5,71 0,36 0,06 1,01 0,00 0,03 0,01
12,59 5,38 0,09 5,64 0,36 0,06 0,99 0,00 0,03 0,01
12,19 5,25 0,09 5,43 0,35 0,06 0,96 0,00 0,03 0,01
11,63 5,00 0,09 5,17 0,34 0,06 0,92 0,00 0,03 0,01
11,62 5,00 0,09 5,17 0,34 0,06 0,92 0,00 0,03 0,01
4. LISTRIK. GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
2,33 2,15 0,00 0,19
2,28 2,10 0,00 0,18
2,26 2,08 0,00 0,18
2,20 2,02 0,00 0,18
2,22 2,04 0,00 0,18
5. BANGUNAN
9,25
9,37
9,58
9,83
10,21
6. PERDAG.. HOTEL & RESTORAN
13,28
13,22
13,16
13,09
13,06
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
11,22 0,86 1,20
11,18 0,85 1,19
11,17 0,84 1,15
11,11 0,84 1,14
11,09 0,84 1,14
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan. Minuman dan Tembakau 2. Tekstil. Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk. Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk.. Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 65
Lanjutan Tabel .18.
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(2)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
2010
2011
2012*)
2013**)
(3)
(4)
(5)
(6)
13,05
13,06
13,00
12,86
12,78
11,41
11,40
11,30
11,14
11,10
0,00 6,55 1,54 0,00 2,44 0,88
0,00 6,49 1,55 0,00 2,47 0,88
0,00 6,43 1,53 0,00 2,48 0,87
0,00 6,34 1,54 0,00 2,43 0,84
0,00 6,33 1,51 0,00 2,55 0,84
b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi
1,64 1,64 0,00
1,67 1,67 0,00
1,70 1,70 0,00
1,71 1,71 0,00
1,68 1,68 0,00
8. KEU. PERSEWAAN. & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
12,52 4,58 2,12 0,00 2,61 3,21
12,59 4,59 2,12 0,00 2,66 3,23
12,29 4,50 2,06 0,00 2,67 3,07
12,20 4,42 2,05 0,00 2,70 3,03
12,17 4,39 2,06 0,00 2,69 3,03
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya
29,41 20,86 20,86 0,00
29,52 21,09 21,09 0,00
30,23 21,99 21,99 0,00
31,10 23,01 23,01 0,00
30,89 22,97 22,47 0,00
b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
8,55 1,32 0,22 7,02
8,43 1,30 0,21 6,91
8,23 1,24 0,21 6,78
8,09 1,22 0,20 6,66
7,91 1,14 0,20 6,57
PDRB DENGAN MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB TANPA MIGAS
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 66
TABEL 19. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALU ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 – 2013 LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5,09 5,62 3,75 4,02 7,48
7,87 11,72 2,59 6,39 9,53
7,51 12,77 3,71 6,16 7,41
7,61 11,15 8,10 6,00 8,33
6,79 8,03 7,25 5,52 8,42
11,16 10,16
8,95 7,81 8,96
8,98 5,62 9,01
5,88 3,28 5,90
10,96 -6,86 11,11
5,62 -
6,32 -
6,01 -
4,59 -
9,82 -
5,62 8,58 4,38 3,20 5,25 8,16 3,99 4,90 5,38
6,32 5,62 7,57 6,87 7,93 8,03 6,24 5,45 5,37
6,01 6,83 5,68 5,30 5,29 6,05 5,87 4,66 6,69
4,59 4,38 6,77 4,47 6,82 6,17 5,22 5,64 5,95
9,82 9,84 6,39 9,84 9,87 10,28 9,78 10,87 14,67
7,73 7,51 10,34
5,92 5,76 7,73
8,29 8,39
6,49 6,50
11,18 11,28
7,18
6,41
10,13
5. BANGUNAN
8,10
9,71
11,85
12,53
14,22
6. PERDAG.. HOTEL & RESTORAN
7,04
7,69
8,98
8,98
9,78
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
6,76 7,18 9,60
7,84 7,54 6,47
9,32 8,04 6,51
8,99 9,49 8,46
9,78 9,78 9,78
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan. Minuman dan Tembakau 2. Tekstil. Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk. Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk.. Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK. GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
Ket:
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 67
Lanjutan Tabel.19. LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(2)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
8,56
8,35
8,87
8,46
9,31
7,66
8,09
8,51
8,10
9,51
7,37 5,95 10,20 6,02
7,26 8,72 9,83 8,28
8,42 7,75 9,46 7,85
8,06 10,36 7,49 6,23
9,78 7,81 15,44 9,78
15,24 15,24
10,21 10,21
11,33 11,33
10,82 10,82
8,02 8,02
-
-
8. KEU. PERSEWAAN. & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan
7,19 8,09 6,68 7,22 6,25
8,89 8,35 8,39 10,30 8,85
6,82 7,23 6,33 9,85 4,05
8,80 7,79 9,19 10,80 8,27
9,66 9,10 10,52 9,78 9,78
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya
8,00 7,67 7,67 -
8,62 9,42 9,42 -
12,06 14,11 14,11 -
12,78 14,68 14,68 -
9,20 9,78 7,40 -
b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga
8,83 9,02 5,77 8,89
6,67 6,87 6,20 6,65
6,94 4,75 7,21 7,34
7,70 7,76 8,19 7,67
7,54 2,36 9,78 8,42
PDRB DENGAN MIGAS
7,59
8,23
9,44
9,61
9,96
PDRB TANPA MIGAS
7,59
8,23
9,44
9,61
9,96
a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi
Ket:
2010
2011
2012*)
2013**)
(3)
(4)
(5)
(6)
-
-
-
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 68
TABEL. 20. PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA-ANGKA PERKAPITA TAHUN 2009 – 2013 RINCIAN
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5.332.677
6.145.475
7.131.148
8.283.620
9.728.261
ATAS DASAR HARGA BERLAKU 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 2. Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah) 3. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 4. Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah) 5. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah)
263.931
304.110
352.942
409.917
481.482
5.068.747
5.841.365
6.778.206
7.873.703
9.246.780
50.371
58.039
67.358
78.232
91.890
5.018.376
5.783.326
6.710.848
7.795.471
9.154.890
336.532
342.754
347.856
356.299
16.074.337
18.261.191
20.805.441
23.813.359
27.303.645
15.126.936
17.185.070
19.579.196
22.410.052
25.694.403
2.546.303
2.755.931
3.016.139
3.305.959
3.635.395
126.042
136.419
149.299
163.645
179.952
2.420.261
2.619.512
2.866.840
3.142.314
3.455.443
24.055
26.035
28.494
31.232
34.344
2.396.206
2.593.477
2.838.346
3.111.082
3.421.099
336.532
342.754
347.856
356.299
7.675.345
8.189.209
8.799.718
9.503.814
10.203.214
7.222.906
7.706.479
8.281.000
8.943.592
9.601.764
331.751
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 2. Penyusutan Barang-barang Modal (Jutaan Rupiah) 3. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 4. Pajak Tak Langsung Netto (Jutaan Rupiah) 5. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah)
Ket:
331.751
*) angka sementara **) angka sangat sementara
Kinerja Pembangunan Ekonomi Kota Palu 2014 69