1
PRODUCT ARCHITECTURE
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Arsitektur produk adalah penugasan elemen – elemen fungsional dari produk terhadap kumpulkan bangunan fisik. Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa fungsi masing – masing komponen, dan interface seperti apa yang digunakan untuk peralatan lainnya. Keputusan mengenai arsitektur produk memberi kesempatan kepada tim, individual, dan atau pemasok untuk mengerjakan detail rancangan dan pengujian komponen, sehingga pegembangan bagian – bagian yang berbeda dari produk dapat dilakukan secara serempak. Arsitektur produk adalah elemen fisik produk biasanya diorganisasikan menjadi beberapa building blocks utama yang disebut chunks (istlah ini cukup populer di antara perusahaanperusahaan manufaktur terkemuka Amerika). Setiap chunk terdiri 2 dari sekumpulan komponen yang mengimplementasikan fungsi dari produk.
PRODUCT ARCHITECTURE
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Arsitektur produk adalah skema elemen-elemen fungsional dari produk disusun menjadi chunk yang bersifat fisikal dan menjelaskan bagaimana setiap chunk berinteraksi. Karena arsitektur produk akan mempunyai implikasi yang dalam terhadap aktivitas pengembangan produk selanjutnya, terhadap proses manufaktur dan pemasaran produk jadi, maka perlu dilakukan suatu usaha lintas fungsi oleh tim pengembangan produk. Hasil akhir dari aktivitas ini adalah perkiraan rancangan geometri dan produk, penjelasan mengenai chunk – chunk utama, dan dokumentasi interaksi penting antar 3 chunk.
PRODUCT ARCHITECTURE Product architecture adalah pengaturan dari bagian-bagian suatu produk secara fungsional dalam bentuk skema atau gambaran kasar.
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Chunks adalah bagian dari suatu produk yang terdiri dari berbagai komponen yang terdapat dalam sebuah blok fungsional tertentu. Implikasi dalam penentuan produst architecture sangatlah besar karena meliputi perubahan dalam strategi pemasaran, kemampuan manufaktur, dll. 4
Langkah-Langkah Pembuatan Product Architecture 1.
Membuat skema dari produk
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Skema adalah diagram yang menggambarkan pengertian tim terhadap elemen – elemen penyusun produk :
Gambar : Skema dari Pemegang Senter 5
2.
Langkah-Langkah Pembuatan Product Architecture Mengkelompokkan produk
elemen-elemen
pada
skema
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Setiap elemen yang ada pada skema ditugaskan menjadi chunk. Chunk adalah elemen fisik produk yang diorganisasikan menjadi beberapa bangunan fisik utama. Dari pengelompokkan elemen, maka dibentuk chunk.
Gambar : Tiga chunk untuk Pemegang Senter Karakter arsitek landasan adalah integral. Karakter arsitek lengan adalah bus modular.
6
Langkah-Langkah Pembuatan Product Architecture 1.
Membuat Susunan Geometris yang Masih Kasar Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model komputer ataupun model fisik yang terdiri dari dua atau tiga dimensi. Pembuatan ini dapat berfungsi sebagai evaluasi apakah antarmuka antarchunk cukup layak untuk mendukung hubungan dimensi dasar di antara chunk.
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Gambar : Susunan Geometris Dari Pemegang Senter
7
Langkah-Langkah Pembuatan Product Architecture 1. Mengidentifikasi Interaksi Fundamental dan Insidental Terdapat dua kategori interaksi antarchunk, yang pertama adalah fundamental (sangat mendasar), sesuai dengan garis skema yang menghubungkan satu chunk ke chunk lainnya. Interaksi kedua yaitu insidental, interaksi yang muncul karena implikasi elemen fungsional menjadi bentuk fisik tertentu. Interaksi fundamental secara eksplisit diperlihatkan oleh skema yang menunjukkan pengelompokkan elemen menjadi chunk.
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Gambar : Diagram yang menjelaskan interaksi insidental pada Pemegang Senter
8
Karakter Arsitektur Karakter arsitektur produk yang terpenting adalah MODULARITAS. Arsitektur modular mempunyai dua ciri sebagai berikut :
Ir. Erlinda Muslim, MEE
1. Chunk melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau sedikit elemen fungsional pada keseluruhan fisiknya. 1. Interaksi antarchunk dapat dijelaskan dengan baik, dan umumnya penting unuk menjelaskan fungsi-fungsi utama produk Tipe-tipe Modularitas : Arsitektur Modular Slot Arsitektur Modular Bis Arsitektur Modular Seksional
9
Karakter Arsitektur Kebalikan dari arsitektur modular adalah ARSITEKTUR INTEGRAL.
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Arsitektur integral menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini : Elemen-elemen fungsional dari produk diimplementasikan dengan menggunakan lebih dari satu chunk Satu chunk mengimplementasikan beberapa elemen fungsional Interaksi antar chunk sulit dijelaskan dan mungkin bersifat insidental (tidak diprediksi sebelumnya) terhadap fungsi utama produk 10
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Implikasi dari Arsitektur Produk 1. Perubahan Produk - Upgrade - Penambahan (Add-ons) - Adaptasi - Pemakaian - Konsumsi - Fleksibilitas dalam Penggunaan - Pemakaian ulang (Reuse) 2. Variasi Produk 1. Standarisasi Komponen 2. Kinerja Produk 3. Kemampuan Manufaktur 4. Manajemen Pengembangan Produk 11
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Implikasi dari Arsitektur Produk
12
Ir. Erlinda Muslim, MEE
Metode Untuk Menetapkan Arsitektur Produk Metode ini akan membimbing tim dalam mengambil keputusan mengenai arsitektur produk tahap awal. Aktivitas selanjutnya pada fase perancangan tingkatan sistem dan perancangan rinci akan menyumbang terhadap perancangan arsitektur produk secara lebih detail Perancangan arsitektur produk memungkinkan “penundaan”, yaitu menunda upaya untuk melakukan diferensiasi produk, yang akan menghasilkan penghematan biaya yang berarti Karena keputusan mengenai arsitektur produk mempunyai implikasi yang luas, maka diperlukan input dari bagian pemasaran, manufaktur, dan desain yang merupakan 13aspek penting dalam pengembangan produk.
Ir. Erlinda Muslim, MEE
This is the end of the PRESENTATION
14