Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1
KEBIJAKSANAAN ENERGI 1.
2.
3.
4.
5.
Menjamin penyediaan di dalam negeri secara terus-menerus dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan dan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat, sehingga hal itu turut meningkatkan taraf hidup rakyat dan mendorong laju pertumbuhan sosial ekonomi yang cukup tinggi. Mengusahakan agar minyak bumi, gas bumi, dan sumber energi lainnya dapat tersedia untuk ekspor, sehingga sumber-sumber energi itu dapat berperan sebagai penghasil devisa bagi pembangunan. Bahan bakar minyak digunakan sehemat-hematnya terutama untuk keperluan yang tidak dapat diganti dengan bentuk energi lain, seperti sebagai bahan bakar bagi pengangkutan dan bahan bakar bagi industri. Mengembangkan sumber-sumber energi lainnya, terutama sumber energi terbarukan, agar dalam waktu yang tidak lama sumbersumber energi itu sejauh mungkin dapat menggantikan sumbersumber energi yang tidak terbarukan Pelestarian lingkungan agar mendapat perhatian sepenuhnya dalam usaha mengelola sumber-sumber energi. 2
KEBIJAKSANAAN ENERGI Implementasi pelaksanaan kebijaksanaan energi dilakukan melalui langkah kebijaksanaan :
Langkah pertama berupa usaha intensifikasi, yaitu peningkatan survei dan eksplorasi sumber energi. Eksplorasi cadangan baru minyak dan gas bumi, batu bara, panas bumi, tenaga air, mineral radioaktif, dan biomassa akan ditingkatkan. Langkah kedua adalah diversifikasi, yang merupakan usaha untuk secara strategis mengurangi ketergantungan pada minyak bumi di dalam upaya memenuhi keperluan energi di dalam negeri dan menggantinya dengan jenis energi lain. Langkah ketiga merupakan kegiatan konservasi, yaitu berbagai usaha untuk menggunakan energi dengan lebih efisien. Langkah keempat terdiri atas prinsip indeksasi. Dengan cara ilmiah ditentukan untuk tiap sektor kegiatan jenis energi mana yang paling tepat untuk dipergunakan
3
DEFINISI KONSERVASI ENERGI : Merupakan semua langkah yang diambil ke arah menurunkan berbagai kehilangan energi pada semua taraf pengelolaan, dari eksplorasi, pengangkutan, pemrosesan, sampai pemanfaatan. Landasan pemikiran pada konservasi energi adalah pemanfaatan sumber-sumber daya energi dengan daya guna yang lebih tinggi dengan mempergunakan cara-cara yang mempunyai kelayakan teknis, dapat dibenarkan secara ekonomis, tidak mengganggu lingkungan, dan dapat diterima oleh masyarakat. 4
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 1. UMUM Peranan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah untuk menghemat pemakaian energi dengan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi akan dapat berkisar misalnya pada pengaturan di bidang-bidang :
Mempengaruhi sifat konsumsi dengan berbagai pengaturan Memberi insentif kepada berbagai pengembangan teknologi yang dapat menghemat energi Menggantikan pemakaian jenis-jenis energi dengan yang lebih tepat Memberi disinsentif terhadap pembuatan barang-barang yang padat energi Memberi insentif kepada daur ulang barang padat energi Memberi subsidi kepada penelitian dan pengembangan dalam bidang misalnya sumber daya energi non-konvensional dan kegiatan konservasi energi 5
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 2.PENYEDIA ENERGI Konservasi energi tidak hanya berlaku bagi sektor pemakai, juga berlaku untuk sektor penyedia energi mulai dari pertakmbangan, konversi dan distribusi berbagai bentuk energi. Penghematan pemakaian energi dalam suatu instalasi penyulingan minyak dpt diperoleh antara lain dengan mengambil langkah-langkah berikut :
Integrasi yang lebih baik dari panas yang diperlukan untuk proses dan penggunaan komputer serta suatu sistem kendali yang baik buat monitoring, pengendalian dan optimasi pemakaian energi Memperoleh optimasi dari pembangkitan tenaga listrik dan uap Menggunakan katalisator yang lebih baik Menggunakan sistem yang memanfaatkan panas cerobong Menilai kembali semua isolasi panas dengan mempergunakan infra merah untuk menentukan tempat-tempat yang memerlukan perbaikan atau peningkatan isolasi Melakukan optimasi bagan waktu produksi sedemikian rupa sehingga tercapai pemakaian energi yang efisien Pengendalian yang lebih baik, kalau perlu dengan mempergunakan komputer 6
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 3. INDUSTRI Sektor industri merupakan konsumen energi yang sangat besar, lebih kurang 30% dari seluruh keperluan energi primer Dalam kaitannya dengan energi, jenis-jenis industri dapat di bagi dalam 2 kategori :
Industri yang padat energi, misalnya pabrik besi dan baja, pabrik semen, pabrik pulp dan kertas dan peleburan aluminium. Perusahaan industri yang besar biasanya mempunyai staf yang cukup kuat untuk dapat melakukan berbagai penelitian dan audit atas pemakaian energi di pabriknya. Dengan demikian akan dapat ditemukan cara-cara memperbaiki berbagai proses di pabriknya yang dapat lebih hemat dalam pemakaian energi.
Industri yang tidak padat energi, pemakaian energi hanya merupakan bahagian kecil dari biaya. Perusahaan yang berukuran sedang dan kecil, kemungkinan besar tidak memiliki staf untuk audit energi. Untuk itu pemerintah dapat membantu dengan menyediakan kantor-kantor konsultan energi yang jasa-jasanya dapat disediakan dengan Cuma-Cuma atau dengan biaya yang sangat rendah.
7
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 4. PENGANGKUTAN Karena sektor pengangkutan sangat tergantung pada minyak sebagai bahan bakar, tidak mengherankan bahwa kegiatan bidang ekonomi itu merupakan sektor pemakai minyak yang juga besar. Sektor pengangkutan memakai bahan bakar minyak untuk : - Eropah - Amerika - Indonesia
= 25% = 30% = di atas 30%
Urutan kelompok pemakai bahan bakar minyak terbesar adalah dengan urutan : mobil, kapal terbang, kendaraan besar spt truk dan bis, dan di Indonesia juga kereta api. Langkah konservasi energi untuk pengangkutan :
Mewajibkan pabrik mobil untuk membuat mobil dengan besar mesin dengan batasbatas tertentu.
Pembatasan kecepatan, peningkatan pajak untuk bahan bakar, peningkatan pajak untuk mobil besar, peningkatan pajak untuk peralatan yang dipakai dalam mobil yang akan memperbesar pamakaian energi seperti AC. 8
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 5. BANGUNAN BESAR
Bangunan-bangunan besar seperti : kantor, hotel, kompleks pertokoan dan terminal lapangan terbang memberikan banyak kemungkinan penghematan energi. Di negara dingin pemanasan ruangan dan pemanasan air memakai banyak energi. Di negara panas pendinginan ruangan memerlukan banyak energi. Daya guna pemanasan atau pendinginan ruangan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki isolasi bangunan, terutama pada jendela dan pintu luar. Pengaturan pemakaian penerangan listrik yang baik, dimana lampu listrik dinyalakan hanya pada saat dipakai. Bola atau tabung lampu secara teratur dibersihkan sehingga dengan daya yang sama diperoleh cahaya yang sebanyak-banyaknya. Hotel-hotel, terutama koridor-koridornya dapat memakai lampu-lampu yang hemat energi. Kamar dapat dilengkapi dengan peralatan yang menjamin bahwa semua lampu akan padam apabila ruangan ditinggalkan. 9
BIDANG-BIDANG KONSERVASI ENERGI : 6. RUMAH TANGGA
Konsumsi energi rumah tangga di Indonesia pada umumnya merupakan pemakai : tenaga listrik, gas, minyak tanah dan kayu bakar. Pemakaian energi listrik di rumah tangga di Indonesia terutama untuk penggunaan penerangan, alat setrika, alat elektronika hiburan, kipas angin dan lemari es. Rumah-rumah yang mewah memerlukan energi listrik untuk pendinginan ruangan. Alat pendingin ruangan sifatnya sangat padat energi. Dengan demikian, perlu diusahakan pemakaiannya dilakukan secara efisien agar diperoleh daya guna yang tinggi, antara lain : - Menentukan besar daya yang tepat dan sesuai luas ruangan - Memakai bahan isolasi ruangan yg baik agar dapat memperkecil kebocoran - Memakai alat pendingin ruangan hanya pada saat yang diperlukan. Sistem tarif listrik di Indonesia, yang memberikan harga yang lebih tinggi kepada pemakai rumah tangga yang lebih besar, yang merupakan semacam subsidi silang kepada pemakai kecil. 10
SUMBER PENCEMARAN Minyak dan Gas Bumi - kebocoran pipa - kerusakan atau ledakan sumur - kebocoran pada pengangkutan dengan kapal tangki - gas buangan pada kendaraan pemakai minyak berupa Carbon Dioksida Batu Bara - penambangan bawah tanah, penyakit paru-paru - amblasnya permukaan tanah - pemakaian batu bara menghasilkan Carbon Dioksida, Asam Sulfida Panas Bumi - pengotoran pada proses pemisah berupa belerang - kebisingan Energi Nuklir - radiasi yang dapat merusak materi hidup dengan ionisasi.
11
BIAYA KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Biaya
Biaya Total = C = A + B
E
A = Biaya Energi
B = Biaya Kerusakan Lingkungan
F
D Tingkat Pengendalian Pencemaran 12
This is the end of the PRESENTATION
Terima Kasih Ir. Erlinda Muslim, MEE
13