Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42)
Hubungan antara Hasil Uji Kognitif Try Out Ujian Nasional (UN) dengan Hasil Ujian Nasional (UN) Mata Pelajaran Kimia SMA Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2014/2015 Yulia Elfiza, Rusman, M. Nasir Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 *Corresponding Author:
[email protected]
Abstrak. Kata kunci : Try Out, Ujian Nasional (UN), Kognitif, Kimia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara hasil uji kognitif try out dengan Ujian Nasional mata pelajaran kimia siswa kelas XII SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMAN Kota Banda Aceh. Sampelpenelitiandiambil secara acak berdasarkan tingkatan klasifikasi sekolah yang berjumlah 100 siswa dari 5SMAN di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Data penelitianberupa hasil try out dan UN SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Analisis data menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji regresi linier. Hasil analisis terhadapdata try out dan UN, kedua berdistribusi normal dan linear. Koefisien korelasi menggunakan korelasi Product Moment antara hasil try out dan UN siswaSMAN se Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015 diperoleh sebesar 0,36. Hal inidiperolehrxylebih besar dari pada rtabelpada taraf signifikan 5% maupun 1%. Nilai rxy sebesar 0,36 pada n=100 dengan taraf signifikan 5% dan 1% secaraberurutanmasing-masingsebesar 0,1946 dan 0,2545. Hal iniberarti Ha terima dan Hoditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara hasil uji kognitif try out dengan Ujian Nasional mata pelajaran kimia siswa kelas XII SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015.
PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) sebagai bentuk penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajarn di sekolah. Tujuan dilaksanakan UN, yaitu untuk mengetahui dan mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran tertentu secara nasional. Menurut Permendikbud Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 pasal 1 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional menyebutkan bahwa βUjian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaiaan kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologiβ. Nilai UN bagi siswa sangat penting artinya, terutama siswa SMA/MA sederajat. Memiliki hasil UN yang bagus memberikan mereka kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi atau perguruan tinggi. Selanjutnya menurut Permendikbud No 19 Tahun 2005 pasal 68 bahwahasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; b. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; c. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan;
35
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) Berbagai langkah dilakukan pihak sekolah yang didukung oleh pihak terkait untuk mempersiapkan siswa-siswanya dalam menghadapi UN agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Nilai Try Out sebagai tolak ukur untuk melihat kemampuan siswa dalam menghadapii UN. Try Out adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan sekolah dan pihak terkait untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN. Soal try out UN dirumuskan melalui pertimbangan matang agar dapat merepresentasikan soal yang akan diujikan pada saat UN. Harapan dari sekolah dan siswa bahwa hasil try out UN dapat menggambarkan hasil UN yang akan diraih oleh siswa. Selain itu, try out dilaksanakan juga untuk melihat tingkat kemampuan dan kesiapan siswa dalam mengikuti UN. Hasil penelitian Ridho (2011) menyimpulkan bahwa tingkat kesesuaian soal try out ujian nasional matematika SMA/MA di Kabupaten Rembang dengan kisi-kisi UN dari BSNP cukup tinggi dan terdapat hubungan (korelasi) positif yang signifikan antara hasil try out dan UN matematika SMA/MA di Kabupaten Rembang tahun ajaran 2010/2011. Perlu dikaji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara hasil uji kognitif try out UN dengan hasil UN mata pelajaran kimia di SMA Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015? Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara hasil uji kognitif try out UN dan UN mata pelajaran kimia di SMA Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah: (1) dapat memberikan gambaran hasil try out UN dengan hasil UN mata pelajaran kimia di SMA Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015; (2) masukan bagi satuan pendidikan maupun guruguru dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi UN yang akan datang; (3) sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi peneliti sendiri maupun public; dan (4) dapat menjadi masukan bagi para peneliti selanjutnya dalam bidang kajian yang sama. Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Ujian try out pada hakikatnya merupakan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sebelum menghadapi ujian nasional (UN). Try out dalam Bahasa Indonesia berarti percobaan (Poerwadarminta, 1980:246). Try out adalah suatu mekanisme yang digunakan sebagai sebuah latihan bagi siswa sebelum melaksanakan ujian yang sesungguhnya. Try out pada hakikatnya merupakan eavaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sebelum menghadapi Ujian Nasional (UN). Bagi para siswa duduk di bangku kelas XII jenjang SMA diwajibkan mengikuti try out menjelang UN. Try out membiasakan siswa untuk menghadapi UN, baik dalam mengisi lembar jawaban komputer sehingga kesalahan-kesalahan yang bersifat mendasar dapat dihindari. Disamping itu, dengan kegiatan try out diharapkan siswa dapat memperoleh gambaran tentang bentuk, jenis, dan materi soal ujian nasional yang akan ditempuhnya. Menurut Alfaraby (2009), sebenarnya tes try out sudah dilaksanakan sebelum pelaksanaan kurikulum 1994. Hanya saja namanya belum try out akan tetapi dinamakan sebagai latihan. Ketika zaman EBTANAS dulu, saat itu dinamakan sebagai latihan EBTANAS, bukan try out. Jadi bisa dikatakan bahwa nama tes try out itu hanya mengambil istilah dari bahasa asing yang kemudiann dipopulerkan oleh BIMBEL (bimbingan belajar) yang dijadikan daya tarik untuk menarik minat pelajar supaya bergabung dengan instansi mereka. Soal try out diambil dari materi kelas 10, 11, dan 12. Namun persentasenya berbeda, yaitu: untuk materi kelas 10 hanya diambil 20%, kelas 11 sebanyak 30% dan sebanyak 50% diambil dari kelas 12 (Alfaraby, 2009). Meski penyusunan soal diambil dari
36
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) materi pelajaran kelas X sampai dengan XII, tidak menutup kemungkinan ada hal-hal baru yang belum pernah diajarkan oleh guru. Sehingga poerlu dilaksanakan try out tahapan berikutnya. Try out umumnya dilakukan lebih dari sekali oleh pihak sekolah dan juga try out bersama Kota Banda Aceh yang dilakukan oleh tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang melibatkan seluruh SMA dan MA di Kota Banda Aceh yang dilaksanakan sekali. Kahirurrazi, Ketua Panitia Try Out dalam Min (2015) mengatakan bahwa try out itu dilaksanakan secara serentak oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Banda Aceh dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional tahun pelajaran 2015. Semua materi soal disusun oleh guru-guru bidang studi dari MKKS Kota Banda Aceh dan dirancang mirip dengan soal-soal UN. Pelaksanaan try out tentu mempertimbangkan mental siswa sebagai perhatian utama. Kuantitas try out yang wajar tentu akan memberikan semacam pembelajaran mental bagi siswa. Siswa dapat mencoba menempatkan diri jika berada dalam situasi ujian nasionla sesungguhnya dengan tata cara dan prosedur yang mirip dengan ujian nasional. Hasil try out yang diperoleh siswa mempunyai manfaat banyak untuk kemajuan penguasaan indikator ujian nasional. Adapun manfaat pelaksanaan try out ujian nasional menurut Salim (2015) yaitu: 1) sebagai tolak ukur kemajuan penguasaan indikator yang tertulis dalam kisi-kisi ujian nasional yang dikeluarkan BSNP; 2) sebagai data awal bagi guru mata pelajaran untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan kualitas penjelasannya; 3) sebagai masukan bagi guru untuk menemukan strategi yang tepat dan cepat dalam memberikan pemahaman bagi siswa pada indikator-indikator tertentu; 4) sebagai bentuk evaluasi pada diri siswa tentang bagian indikator mana yang perlu ditanyakan lebih luas dengan guru atau mencoba menemukan referensi yang tepat untuk memahaminya; 5) sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak pendidikan kepada masyarakat dalam mengelola sistem pendidikan di suatu unit tertentu; dan 6) sebagai sumber informasi bagi pemerintah, dinas pendidikan, ataupun pihak sekolah guna mengambil kebijakan yang selaras untuk meningkatkan mutu hasil ujian nasional. Ujian Nasional menurut Tilaar (2006:109-110) adalah upaya pemerintah untuk mengevalusi tingkat pendidikan secara nasional dengan menetapkan standarisasi nasional pendidikan. Hasil ujian nasional yang diselenggarakan oleh negara adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan nasional. Sedangkang menurut Gultom (2012:5) Ujian Nasional adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Selain itu sebagai sarana untuk memetakan mutu berbagai tingkatan pendidikan satu daerah dengan daerah lain. Berdasarkan pendapat tersebut tentang Ujian Nasional maka dapat disimpulkan bahwa Ujian Nasional adalah sistem evaluasi atau penilaian standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dengan menetapkan standarisasi nasional pendidikan yang bertujuan sebagai pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan nasional. Tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 Pasal 2, bahwa Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Ki Supriyoko dalam Anwar (2012), Ujian Nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan. 1) sebagai tolak ukur kualitas pendidikan antar daerah; 2) sebagai upaya standarisasi mutu pendidikan secara nasional; dan 3) sebagai sarana memotivasi peserta didik, orang tua, guru, dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menghadapi standar pendidikan. Selain itu, menurut Setiadi (2012:5) jika dicermati secara
37
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) seksama dengan adanya Ujian Nasional dapat menumbuhkan pendidikan berkarakter bagi siswa, seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, dan gemar membaca. Selain itu, menurut Alawiyah (2012) UN juga dimaksudkan untuk mengukur kemampuan peserta didik dari segi kognitif. Dengan demikian UN memiliki peran yang sangat sentral sebagai quality control pendidikan. Penelitian mengenai hubungan try out dan Ujian Nasional sudah banyak dilakukan. Narimo (2013) dalam penelitiannya yang berjudul βHubungan Nilai Try Out terhadap Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP di Kecamatan Sapuran.β Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai try out terhadap nilai UN mata pelajaran mateamatika siswa kelas IX SMP Negeri di Kecamatan Sapuran tahun pelajaran 2011/2012. Lebih jelasnya dapat disimpulkan semakin tinggi hasil try out yang diraih siswa maka akan semakin tinggi pula hasil UN mereka raih. Namun pada penelitian Fadhiliani (2014) hasil yang didapat tidak sama dengan hasil yang didapatkan Narimo. Hasil penelitian Fadhiliani tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil try out terhadap hasil UN pada siswa kelas IX SMP Kota Banda Aceh tahun ajaran 2012/2013. Dengan demikian, akan ada dua kemungkinan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan pada masa mendatang.
METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.Dalam pendekatan kuantitatif, penelitian ini lebih memfokuskan pada data-data numerikal untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dan mendapatkan kesimpulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 6, SMAN 12 dan SMAN 13 Kota Banda Aceh. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan subjek yang akan diteliti yaitu siswa SMAN kelas XII. Penelitian telah dilakukan pada bulan Februari 2016.Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas sebanyak 20 siswa di tiap sekolah. Sampel penelitian ini adalah siswa yang ikut serta dalam try out dan UN pada tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data yang diperlukan adalah data try out dan UN tahun ajaran 2014/2015. Data try out didapat dari tim MKKS (Musyawarah Kerja Keapala Sekolah) Kota Banda Aceh. Tim MKKS adalah pihak yang mencetak soal dan menyediakan lembar jawaban komputer (LJK) serta sebagai pemeriksa hasil try out bersama Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Sementara data UN didapat dari bagian tata usahatiap-tiap sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMA yang menjadi sampel penelitian ini dan berada dalam wilayah Kota Banda Aceh yaitu SMANegeri 2, 3, 6, 12, dan 13 Banda Aceh. Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk numerik atau angka-angka, maka analisis data yang relevan tentu dengan menggunakan statistik (Amiruddin, 2010:6) dan untuk mempermudah dalam mengolah data, maka hasil try out Ujian Nasional dinyatakan dengan variabel X sementara hasil Ujian Nasional dinyatakan dengan variabel Y. Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis uji prasyarat dan analisis uji hipotesis. Analisis kuantitatif yang digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara hasil try out dengan hasil tes UN mata pelajaran Kimia adalah korelasi Product Moment, yang mana korelasi ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk ordinal (data bertingkat/rangking) (Sudijono, 2010:231-233). Koefisien ini dapat dilihat pada persamaan dibawah ini.
38
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) ππ₯π¦ =
π β ππ β (β ππ)(β π) β{π β π 2 β (β π)2 }{π β π 2 β (β π)2 }
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis uji prasyarat yang dan analisis uji hipotesis. Analisis uji prasayarat meliputi uji normalitas dan uji regresi linier. Sedangkan analisis uji hipotesis meliputi uji korelasi dan uji-t.Berdasarkan pengolahan data, diperoleh bahwa kedua data yaitu hasil try out dan UN berdistribusi normal atau penyebaran data membentuk kurva normal. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut. Perhitungan data hasil try out diperoleh π₯Μ
= 4,534 dan s = 1,194 sehingga didapat π₯ 2 hitung = 90,82. Sementara π₯ 2 tabel = 123,22 diperoleh dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk)=99. Terlihat dari hasil perhitungan bahwa π₯ 2 hitung β€ π₯ 2 tabel yaitu 90,82 < 123,22. Hal ini menunjukkan bahwa data dari hasil try out berdistribusi normal. Histogram untuk hasil try out mata pelajaran kimia siswa di SMAN Kota Banda Aceh dapat dilihat pada Gambar 1 40
Frekuensi
30 20 10 0 2,75 3,35
3,45 4,05
4,15 4,75
4,85 5,45
5,55 6,15
6,25 6,85
6,95 7,55
7,65 8,35
Kelas Interval Gambar 1 Histogram hasil Try Out Mata Pelajaran Kimia Tahun 2015 Perhitungan data hasil UN diperoleh π₯Μ
= 7,74 dan s = 1,308 sehingga didapat π₯ 2 hitung = 113,63. Sementara π₯ 2 tabel = 123,22 diperoleh dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = 99. Terlihat dari hasil perhitungan bahwa π₯ 2 hitung β€ π₯ 2 tabel yaitu 113,63 β€ 123,22. Hal ini menunjukkan bahwa data dari hasil UN juga berdistribusi normal. Histogram untuk hasil UN mata pelajaran kimia siswa di SMAN Kota Banda Aceh dapat dilihat pada Gambar 2
Frekuensi
40 30 20 10 0 3,0 - 3,7 3,8 - 4,5 4,6 - 5,3 5,4 - 6,1 6,2 - 6,9 7,0 - 7,7 7,8 - 8,5 8,6 - 9,3 Kelas Interval Gambar 2 Histogram Hasil UN Mata Pelajaran Kimia Tahun2015 Pada penentuan persamaan regresi, persamaan yang didapatkan adalah πΜ = 5,93 + 0,41π dengan X adalah hasil try out dan πΜ adalah nilai yang diprediksikan oleh nilai X. Berdasarkan persamaan ini dapat diprediksikan bahwa variabel kriterium (Y) rata-rata akan
39
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) berubah sebesar 0,41 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada variabel prediktor (X). Grafik persamaan regresi untuk hasil try out dan UN siswa di SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada Gambar 3
Persamaan Regresi Hasil Try Out dengan UN
UN
10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00
y = 0,4177x + 5,9311 RΒ² = 0,1289 0,00
2,00
4,00 6,00 Try Out
8,00
UN Linear (UN) 10,00
Gambar 3 Grafik Persamaan Regresi Hasil Try Out dan UN Mata Pelajaran Kimia Tahun2015 Hasil pengujian hipotesis regresi, persamaan regresi memiliki hubungan yang signifikan dikarenakan Fhitung β₯ Ftabel atau 14,51 β₯ 3,94, dengan Ftabel = FΞ± (dk1, dk2) pada taraf signifikan 5%, derajat kebebasan dk1 = 1 dan dk2 = 98 adalah 3,94. Kemudian pada uji kelinieran regresi, persamaan regresi ini merupakan persamaan regresi linier (lurus) dikarenakan Fhitung β€ Ftabel atau 0,52 β€ 1,734, dengan Ftabel = FΞ± (dk1, dk2) dengan taraf signifikan 5%, derajat kebebasan dk1 = 18 dan dk2 = 80 adalah 1,734. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3, bahwa grafik yang menghubungkan nilai try out dan UN menunjukkan garis lurus. Setelah penyebaran kedua data yaitu hasil try out dan UN mata pelajaran kimia berdistribusi normal dan mempunyai persamaan regresi yang linier (lurus), maka peneliti dapat melakukan analisis korelasi dengan menentukan koefisien korelasi (rxy). Peneliti memperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0,36 dan selanjutnya dihubungkan antara rhitung dengan rtabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%, maka: 1. Apabila nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel maka hipotesis Ha diterima dan hasil yang diperoleh adalah signifikan. 2. Apabila nilai rhitung lebih kecil dari pada rtabel, maka hipotesis Ha ditolak dan hasil yang diperoleh tidak signifikan. Tabel 1 Nilai r product moment Taraf Signifikan N 5% 1% 100 0,1946 0,2545
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dikomunikasikan dengan r tabel dan hasilnya adalah signifikan karena pada perhitungannya rxydihasilkan nilai yang lebih besar dari pada rtabel dengan taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1%. Nilai r xy sebesar 0,36 pada n=100 dengan taraf signifikan 5% dan 1% adalah 0,1946 dan 0,2545. Ini berarti terima Ha dan tolak Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara hasil uji kognitif try out dengan Ujian Nasional mata pelajaran kimia siswa kelas XII SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui berapa persen (%) hubungan antara hasil uji kognitif try out dengan Ujian Nasional mata pelajaran kimia siswa SMAN Kota Banda Aceh, maka nilai r hitung
40
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) dikuadratkan kemudian dikalikan dengan 100%. Cara seperti ini biasa disebut dengan koefisien determinasi. Besarnya koefisien determinasi variabel X (hasil try out) terhadap Y (hasil UN) adalah 0,362 x 100% = 12,96%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan hasil try out terhadap hasil UN sebesar 12,96% sedangkan sisanya yang 87,04% ditentukan oleh variabel lain seperti: adanya bimbingan belajar, dukungan dari orang tua, dukungan dari sarana dan prasarana sekolah dan juga kemauan siswa dalam belajar untuk menghadapi UN dan ini juga membuktikan bahwa try out yang sering dilakukan menjelang UN dapat mempengaruhi hasil UN, walupun pengaruhnya tidak terlalu besar. Selanjutnya hasil analisis korelasi yang diperoleh diukur tingkat hubungannya. Jika nilai r xy diinterpretasikan dengan Tabel 3.1, maka analisis tersebut termasuk ke dalam kategori rendah. Hal ini bisa disebabkan oleh jumlah sampel yang mewakili populasi setiap SMA yang dipilih terbatas. Berdasarkan soal try out dan UN yang diujikan, terlihat bahwa tingkat kesulitan soal hampir sama. Bahkan pada kategori sedang, persentase tingkat kesulitannya sama yaitu 42,5%. Pada soal yang yang sulit hanya berbeda 1 soal sulit antara soal try out dan UN yaitu 12 soal sulit dari try out dan 13 soal sulit dari UN. Hal ini bisa dijadikan acuan bahwa model soal tes try out yang dibuat oleh tim MKKS sudah hampir mendekati model soal UN tahun ajran 2014/2015. Sehingga, latihan UN menggunakan soal try out dari MKKS dapat dijadikan salah satu bentuk persiapan dalam menghadapi UN nanti. Hal ini dikarenakan soal try out yang dibuat tim MKKS mengacu pada kisi-kisi soal UN yang telah dibuat oleh BSNP dan tingkat kesulitannya yang hampir sama.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy) antara hasil try out dan UN sebesar 0,36. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dikomunikasikan dengan r tabel dan hasilnya adalah signifikan karena pada perhitungannya rxydihasilkan nilai yang lebih besar dari pada rtabel dengan taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1%. Nilai r xy sebesar 0,36 pada n=100 dengan taraf signifikan 5% dan 1% adalah 0,1946 dan 0,2545. Ini berarti terima Ha dan tolak Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara hasil uji kognitif try out dengan Ujian Nasional mata pelajaran kimia siswa kelas XII SMAN Kota Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberi saran kepada pihak-pihak terkait dalam pelaksanan try out bersama Kota Banda Aceh yaitu tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan para guru SMAN Kota Banda Aceh agar memberikan dukungan kepada siswa SMAN Kota Banda Aceh dan lebih meningkatkan proses belajar dalam rangka persiapan menghadapi UN nanti.
DAFTAR PUSTAKA Alfaraby, Y.S. 2009. Consept of Try Out Tes, (Online),(http://yutoalfaraby.blogspot.co.id/2009/04/concept-of-tryout-testindonesian.html, akses 20 Maret 2016) Anwar, Khairil. 2012. Ujian Nasional: Sarana Untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Fadhiliani, Dwi. 2014. Hubungan antara Hasil Try Out dengan Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika SMP Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
41
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 1. No. 3 (35-42) Gultom, Syawal. 2012. βUjian Nasional Sebagai Wahana Evaluasi Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsaβ. Dalam Khairil Anwar (Ed.) 2012. Ujian Nasional: Sarana Untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Min. 2015. 3884 Siswa Banda Aceh Ikut Try Out, (Online), (http://aceh.tribunnews.com/2015/01/10/3884-siswa-banda-aceh-ikut-try-out, akses 7 Agustus 2015). Narimo, F, Budiyono, dan Sapti, M. 2013. Hubungan Nilai Try Out Terhadap Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Di Kecamatan Sapuran.Ekuivalen Jurnal Pendidikan Matematika . Vol. 9 No. 14: 38. Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ridho, Aris Nur. 2011. Analisis Kesesuaian Soal Try Out Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Rembang Berdasarkan Kisi-kisi Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2011. Thesis. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri Semarang. Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. -------- .2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekretariat Negara. Jakarta. Salim, Yusman. 2015. Korelasi Try Out dengan Hasil Ujian Nasional, (Online), (http://daunsimpor.blogspot.co.id/2015/02/korelasi-try-out-dengan-hasilujian.html, akses 20 Maret 2016) Setiadi, Hari. 2012. βDampak Ujian Nasional Pada Karakter Bangsaβ. Dalam Khairil Anwar (Ed.) 2012. Ujian Nasional: Sarana Untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sudijono, A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Tilaar, H.A.R. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta.
42