PROCEEDING 1ST ANNUAL CONFERENCE ON INDUSTRIAL AND SYSTEM ENGINEERING 2014 Tema: “Supply Chain Management dalam Pengelolaan Industri dan Energi Nasional Menuju Industri yang Berdaya Saing”
Semarang, 2 Oktober 2014
Diselenggarakanoleh:
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
PROCEEDING ANNUAL CONFERENCE ON INDUSTRIAL AND SYSTEM ENGINEERING 2014 Supply Chain Management dalam Pengelolaan Industri dan Energi Nasional Menuju Industri yang Berdaya Saing
Cetakan Pertama: September 2014 Editor: Marudut Mujur Sinaga Demas Haryo Bismantoko Wiwik Budiawan Desain & Tata Sampul: Nabiel Putra Adam ISBN: 978-979-97571-5-9
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
SUSUSAN ORGANISASI Pengarah Ketua Wakil Ketua Sekretaris dan Koord. SieKesekretariatan Anggota
: Dr. Naniek Utami Handayani : Wiwik Budiawan, ST MT : Raka Yogaswara : Dyah Ika Rinawati, ST MT
Bendahara danKoord Sie Keuangan Anggota
: Nia Budi Puspitasari, ST MT
Koord. Sie Acara Anggota
: Dr. Aries Susanty Siechara Hans, Julia, Reta Satriavi, Ira, Avior Bagas, Satrio, Dwi Satria, Purnima, Mumpuni Rahma Pertiwi
Koord. Sie Makalah Anggota
: Diana Puspita Sari, ST MT Dr. Ratna Purwaningsih Marudut Mujur, Diena, Pratiwi Vido, Christoper, Debby Anastasia
Koord. Sie Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi Anggota
: Ary Arvianto, ST MT
Koord. Sie Dana Usaha Anggota Koord. Sie Konsumsi Anggota
Dwi Yuni, Diery, Adit
Petty Primaturi, Fani, Wenny
Frans, Nabiel Putra Adam, Woro, EldindaSazida, ChristoperWimba, KharismaPanca, Meiki Alfa :Dr. HerySuliantoro Dwiki, Ardian, Audi, Indra, Minuita Lutfi, Dinda, Demas : Diana Aldisa
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih sayang-Nya yang selalu diberikan, sehingga Prosiding1st Annual Conference on Industrial and System Engineering (ACISE) 2014 dapat selesai dengan baik. Prosiding 1stACISE 2014 diselenggarakan oleh Program StudiTeknik Industri Universitas Diponegoro dengan bertemakan ―Supply Chain Management dalam Pengelolaan Industri dan Energi Nasional Menuju Industri yang Berdaya Saing‖. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel @HOM Semarang pada tanggal 2 Oktober 2014.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas bantuan dan partisipasinya pada kegiatan ini, khususnya pihak sponsor PT. Pertamina (Persero). Tercatat sebanyak 45makalah yang diterima oleh panita. Demi menjaga kualitas makalah yang akan dipresentasikan dan diterbitkan pada prosiding, maka panitia melakukan review terhadap semua makalah yang diterima. Berdasarkan hasil review oleh tim reviewer, sebanyak 38 makalah dinyatakan diterima untuk dipresentasikan pada kegiatan ini. Prosiding 1stACISE ini memuat artikel hasil penelitian dari peneliti di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan pada acara konferensi ini. Tujuan prosiding ini memberikan pengetahuan masyarakat luas terkait dengan peran keilmuan dalam hal pengelolaan energi. Dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, komunikasi dan memajukan teknologi yang terus berkembang. Kami menyadari bahwa pelaksanaan1st ACISE tidak luput dari berbagai kekurangan walaupun panita telah melakukan usaha semaksimal mungkin dalam persiapan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang membangun kami harapkan sebagai masukan untuk pelaksanaan 1st ACISE yang akan datang. Demikian, kami ucapkan selamat mengikuti1st ACISE dan semoga kita mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Semarang, 2 Oktober 2014 KetuaPanita
Analisa Kualitas Layanan Useetv Dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Topsis Dan Quality Function Deployment (Qfd) (Studi Kasus : Pt Telkom Regional Iv) Adiyoga Hanugra, Diana Puspitasari .................................................................................. 1 Analisa Proses Pengembangan Produk Di Industri Pesawat Terbang Dengan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus Pt.X) Resa Christa Nugraha, Putu Dana Karningsih, Dewanti .................................................... 12 Analisis Desain Air Conditioner Remote Control Dengan Metode Conjoint Analysis Dari Aspek Display Dan Kontrol Julia Fransiska, Ratna Purwaningsih .................................................................................. 20 Analisis Potensi Kecelakaan Kerja Pada Proses Raket Dengan Metode Hazard Identification And Risk Assessment (Hira) Dian Palupi R, Suci Dewi ................................................................................................... 28 Analisis Repair Policy Dan Preventive Maintenance Policy Untuk Mengetahui Biaya Yang Optimal Pada Mesin Mv-40 Line Cylinder Head Pt. Kubota Indonesia Rani Rumita, Susatyo Nugoro W. P, Sri Radina Putri Nur H ............................................ 38 Analisis Total Productive Maintenance Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Line Crankcase Pt. Kubota Indonesia Susatyo Nugroho W. P, Rani Rumita, Wenny Dwi Hapsari .............................................. 47 Analisis Waste Pada Lantai Produksi Dengan Menggunakan Metode Value Stream Mapping (VSM) Akiyumas Sahadewo, Bambang Suhardi, Pringgo Widyo Laksono................................... 56 Benchmarking Kualitas Pelayanan Pada Unit Bengkel Resmi Yamaha Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea) (Studi Kasus Pelanggan Wilayah Kodya Semarang) Fanie Yulistiarini, Aries Susanty...........................................................................................61
Evaluasi Kinerja Pemasok Bahan Bakar Batubara Di Pt. X Menggunakan Dea/Ga Ratna Ekawati, Hadi Setiawan, Fiscka Apriliyani .............................................................. 70 Kajian Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Mill Boiler Di Pabrik Gula Pakis Baru Pati Haryo Santoso, Rani Rumita, Hutami Nuke Ardani ........................................................... 76 Model Inventory Untuk Dual Channel Supply Chain Dengan Pertimbangan Substitusi Jazilatur Rizqiyah Deviabahari, Erwin Widodo....................................................................83 Model Optimasi Pricing Dengan Mempertimbangkan Risiko Online Channel Dalam Dual-Channel Supply Chain Putri Nida Nurmaram, Erwin Widodo ................................................................................ 91 Optimalisasi Jumlah Pesanan Dengan Pendekatan Logika Kabur Pada Gudang Pusat Lokal Chain Store Stefani Prima Dias Kristiana, Andi Sudiarso ...................................................................... 99 Pemilihan Strategi Bersaing Berdasarkan Strategi Supply Chain untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pt. Pelita Air Service) Hery Suliantoro, Nadya Sella Aulia.................................................................................... 109 Pemilihan Strategi Bisnis IKM Batik Semarang Dengan Menggunakan SWOT Matriks, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks), Dan MAUT (MultiAttribute Utility Theory) Nia Budi Puspitasari, Mumpuni Rahma Pertiwi...................................................................116 Penentuan Harga Jual Produk Dengan Mempertimbangkan Biaya Produksi Dan Faktor Intangible menggunakan Pendekatan Fuzzy Logic Yaning Tri Hapsari, Andi Sudiarso .................................................................................... .125 Penerapan Lean Manufacturing Pada Pt. Indoputera Utamatex Untuk Mengurangi Non-Value Added Time Frida Soedjito, Catharina Badra Nawangpalupi, Loren Pratiwi ......................................... .133
Penerapan Risk Management Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Line Jamu Departemen Produksi Pt. Mustika Ratu Tbk Pringgo Widyo Laksono , Aji Bayu Sadewo ...................................................................... 146 Pengembangan Konsep Produk Ramah Lingkungan Dengan Pendekatan Metode Green Qfd (Studi Kasus Produk Kipas Angin) Shiecara Hans, Heru Prastawa, Sri Hartini ......................................................................... 157 Pengembangan Model Interaksi Petani Dan Pengepul Dalam Mencapai Optimasi Global Anita Nofiana, Bertha Maya Sopha …. .............................................................................. 166 Pengembangan Model Konseptual Pengaruh Customer Experience Terhadap Purchase Intention Zelika Aprilia, Naniek Utami Handayani.............................................................................175 Pengembangan Model Konseptual Penilaian Kualitas Produk Pakaian Berdasarkan Persepsi Konsumen Meiki Alfa Purnika, Naniek Utami Handayani....................................................................183 Pengembangan Model Koordinasi Relawan Dengan Pendekatan Agent Based Model Aprilla Warlisia Sandana, Bertha Maya Sopha....................................................................191 Perancangan Algoritma Sequential Insertion Dalam Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem Dengan Karakteristik Heterogeneous Fleet Ary Arvianto, Aditya Hendra Setiawan, Singgih Saptadi....................................................201 Perbaikan Kinerja Reverse Logistic Produk Teh Botol Untuk Meningkatkan Tingkat Ketersediaan Botol Kosong Dengan Menggunakan Metode Lean Supply Chain (Studi Kasus Di Coca Cola Bottling Indonesia) Sriyanto, Muhammad Arifin................................................................................................210 Perbaikan Kondisi Kerja Untuk Mengurangi Tingkat Kecelakaan Kerja Dengan Pendekatan Hazard Identification And Risk Assesment (HIRA) Much Djunaidi, Indah Pratiwi, Noer Seto Bakdiono...........................................................219
Perencanaan Strategi Bisnis Dengan Menggunakan SWOT Matriks, IE Matriks, SPACE Matriks, Dan QSPM (Studi Kasus: Banaran 9 Resort) Purnima, Nia Budi Puspitasari.................. .......................................................................... 228 Redesain Website Perpustakaan Universitas Diponegoro Dari Aspek Interface Dengan Metode User Centered Design Reta Satriavi, Heru Prastawa .............................................................................................. 236 Strategi Penentuan Harga Produk Sikat Gigi Kayu Sebagai Pengganti Sikat Gigi Plastik Dengan Metode Ability And Willingness To Pay (Studi Kasus : Hotel Di Semarang) Sri Hartini, Diana Puspitasari, Nia Budi P, Dwi Yuni ........................................................ 243 Studi Empiris Perbedaan Efisiensi Produksi Pada UKM Batik Cap Yang Belum Dan Telah Tersertifikasi SNI Batik Nur Avivah, Dyah Ika Rinawati ......................................................................................... 253 Studi Empiris Perbedaan Kualitas Produk Pada UKM Yang Belum Dan Telah Tersertifikasi SNI Batik Pratiwi Vido Prabu Diani, Dyah Ika Rinawati.................................................................... 259 Studi Ergonomic Cognitif: Analisa Pengaruh Distraksi Terhadap RambuRambu Di Jalan Demi Kenyamanan Berkendara Lalu Lintas Dhaneswara Santya W, Ary Arvianto, Wiwik Budiawan................................................... 267 The Influence Of Standard Implementation For Environment Performance Indicator In Batik Small Medium Enterprise’s Dyah Ika Rinawati, Aries Susanty, Diana Puspitasari, Susatyo Nugroho .......................... 274 UJI HFACS Dengan METODE IOC Untuk STUDI GARUDA Frieda Hariyani, Sani Sanjaya............................................................................................. 286 Uji Kesetaraan Golongan Data Klaim, Komplain, Dan Inisiatif Perusahaan Terhadap Kategorisasi Kano Mokh Suef, Suparno, Moses L. Singgih, Ronald Sukwadi, Eny Widawati ....................... 298
Usulan Model Pemilihan Supplier Bahan Baku Dop Dan Pvc Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (Studi Kasus : Pt.Indonesia Nan Ya Indah Plastics Coporation) Darminto Pujotomo, Rizwan Adi Pribadi ........................................................................... 306 Usulan Pengukuran Kinerja Dan Sistem Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Karyawan Kontrak Administrasi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Marudut Mujur, Diana Puspitasari ...................................................................................... 312 Usulan Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Departemen Menggunakan Model Sink’s Seven Performance Criteria Lina Triastuti, Darminto Pujotomo ..................................................................................... 321 Analisis Pengaruh Perubahan Sistem Umpan Balik Terhadap Hasil Evaluasi Perkuliahan Dan Nilai Mahasiswa Ronald Sukwadi*, M.M.Wahyuni Inderawati, Hotma A. Hutahaean ............................................................................................................................................. 325
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA PROSES RAKET DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA)
1,2
Dian Palupi R1, Suci Dewi2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK PT. X salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan alat-alat olahraga, salah satunya adalah raket. Pada tahun 2013, terjadi beberapa kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan pada proses produksi pembuatan raket. Pada penelitian ini, diawali dengan identifikasi pada titik – titik apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja sehingga dapat dilakukan pencegahan untuk periode selanjutnya. Proses identifikasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Risk Assessment. Berdasarkan proses identifikasi bahaya pada proses produksi pembuatan raket, ditemukan 6 proses sumber bahaya, yaitu mesin mengenai tangan, serpihan kayu mengenai tangan, kayu jatuh mengenai kaki, tangan terjepit kayu, tangan terkena palu, tangan terbentur mesin, dan tangan terkena palu. Kata Kunci: Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kecelakaan Kerja, Risk Assessment, Raket PENDAHULUAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu yang penting dalam menunjang proses produksi, namun hal ini masih sangat kurang diperhatikan oleh para pemilik usaha di Indonesia. Bila K3 dilakukan dengan baik dan benar, maka akan mengurangi resiko kecelakaan pada pekerja sehingga tidak menghambat proses produksi. K3 juga menjamin kenyamanan para pekerja dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan saat bekerja. PT. X merupakan salah satu produsen alat-alat olahraga yang pangsa pasarnya sangat menguntungkan, namun dalam proses produksinya kurang memperhatikan sisi Kesehatandan Keselamatan Kerja para operatornya.Lingkungankerja yang masih belum tertata, kelengkapan APD yang seadanya, dan tidakadanyaaturan yang jelas terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dalam kesehariannya pun, masih ada beberapa pekerja yang kurang memahami perlunya penerapan K3 dalam proses produksinya. Sehingga terjadi kecelakaan saat proses produksinya. Pada tabel 1 berikut merupakan data kecelakaan yang dialami oleh para karyawan di tahun 2013. Tabel 1. Jenis Kecelakaan Kerja No
Jenis Kecelakaan
1 2 3 4
Tangan terkena mesin Kayu jatuh mengenai kaki Tangan terjepit kayu Serpihan kayu mengenai operator 5 Tangan operator terbentur mesin 6 Tangan terkena palu
Jumlah
3 orang 3 orang 2 orang 4 orang 2 orang 2 orang
Berdasarkan dari kecelakaan dari tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan kerja pada PT. X berpotensi untuk terjadi kecelakaan. Dari 60 orang pekerjadiketahuiterdapat 16 oramg yang pernah mengalami kecelakaankerjadan menderitacedera. Maka dari itu diperlukan sebuah metode untuk menganalisis terjadinya kecelakaan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah Hazard Identification and Rish Assessment (HIRA).
28
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
HIRA merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi bahaya, mengukur, mengevaluasi risiko yang muncul dari sebuah bahaya, lalu menghitung kecukupan dari tindakan pengendalian yang ada dan memutuskan apakah risiko yang ada dapat diterima atau tidak (Helmidang, 2012). Menurut Saravakumar (2014) langkah pertama untuk persiapan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan membuat tempat kerja menjadi tempat yang aman adalah dengan cara menganalisa potensi bahaya. Implementasi HIRA digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya , menilai potensi bahaya dengan cara menghitung nilai konsekuensi potensi bahaya dan nilai kemungkinan serta level resiko. Berdasarkan tingkat keseringan terjadinya potensi bahaya kemudian dapat dieleminasi atau dikontrol dengan control measures (Raj dan Shivasankaran, 2014) Pengendalian terhadap bahaya kecelakaan kerja ini sangat penting untuk dilakukan demi Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upata perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau perusahaan agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap produksi digunakan secara aman dan efisien. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan sejumlah data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalah yang ada supaya memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian ini memusatkan perhatian pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA). Proses identifikasi menggunakan HIRA ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Bahaya 2. Risk Assessment (Analisa resiko) 3. Determine Controls (Menetapkan tindakan pengendalian) 4. Documentation Socialization and Implementing Controls (Pendokumentasian, sosialisasi dan pelaksanaan tindakan pengendalian). Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Survei Pendahuluan Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan survei untuk mendapatkan gambaran dari kondisi sebenarnya obyek yang akan diteliti, yaitu pada proses produksi pembuatan raket pada PT. X. Aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengamati situasi dan kondisi yang terjadi di perusahaan, mengetahui gambaran mengenai kebijakan perusahaan serta melakukan wawancara dengan pihak perusahaan mengenai masalah yang terjadi di perusahaan khususnya permasalahan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. 2. Studi Literatur Studi Literatur digunakan untuk mempelajari teori dan ilmu pengetahuan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber literatur diperoleh dari buku cetak, jurnal ilmiah, maupun sumber tulisan lainya. 3. Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah dilakukan dengan tujuan untuk mencari titik-titik bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja pada proses produksi pembuatan raket di PT. X. 4. Perumusan Masalah Setelah mengidentifikasi permasalahan dilanjutkan dengan merumuskan masalah mengenai bahaya apa saja yang terdapat pada kondisi sebenarnya di lapangan. 5. Penentuan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Tujuan penelitian diperlukan untuk dapat merencanakan langkah yang dapat diambil pada penelitian sehingga penelitian dapat lebih terfokus dan dapat dijalankan dengan lancar. 6. Pengumpulan dan Pengolahan Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan pengumpulan dan pengolahan data adalah: a. Mengidentifikasi adanya hazard pada area produksi raket dari proses awal sampai dengan proses akhir dengan melihat segala penyimpangan yang terjadi b. Melakukan risk assessment terhadap hazard yang teridentifikasi untuk melihat hazard apa saja yang memiliki risiko terbesar c. Melakukan perangkingan terhadap hazard dari hasil risk assessment dan menentukan permasalahan mana yang nantinya segera diperbaiki 7. Analisis dan Pembahasan
29
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
8.
9.
ISBN: 978-979-97571-5-9
Tahap analisis yang dilakukan adalah dengan mendefinisikan sumber-sumber dan akar penyebab masalah dari setiap kecelakaan kerja yang terjadi maupun gangguan proses. Langkah–langkahnya adalah: a. Melakukan analisis terhadap akar penyebab kecelakaan dan gangguan proses yang terjadi. b. Melakukan analisis penilaian risiko dan kontrol menggunakan OHS Risk Assessment and Control sehingga diperoleh rekomendasi perbaikan yang sesuai dan dapat diterapkan di objek penelitian. Rekomendasi Perbaikan Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai perancangan perbaikan yang dapat diterapkan pada titiktitik yang dapat menimbulkan bahaya kerja di area produksi raket di PT. X untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja Kesimpulan Pada tahap ini akan ditarik beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengambilan kesimpulan maka dapat diberikan beberapa saran ataupun usulan–usulan perbaikan dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktifitas perusahaan dan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
1.
PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan proses mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian baik data sekunder yang dimiliki PT. X maupun data primer berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak manajemen dan karyawan bagian produksi. 1. Data Primer diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada semua karyawan yang berjumlah 40 orang dan beberapa pihak manajemen di area produksi springbed PT. X. Adapun data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi: a. Data temuan potensi bahaya (hazard) di area produksi raket b. Data kecelakaan tahun 2013 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari arsip-arsip dan dokumen yang berhubungan dengan proses produksi pada perusahaan yang berupa data historus perusahaan selama beberapa periode tertentu. Data kasus kecelakaan telah dijelaskan sebelumnya pada pendahuluan pada Tabel 1. PENGUMPULAN DATA Sebelum mengidentifikasi potensi bahaya apa saja yang terdapat pada proses produksi pembuatan raket maka perlu diketahui proses pembuatannya. Adapun alur proses pembuatan raket adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan handle : kayu panjang Pada proses awalnya kayu yang diinput berupa kayu yang berukuran besar kemudian di potong kecilsesuai degan kebutuhan, dan kemudian di potong lebih kecil lagi yang sesuai dengan ukuran handle raket namun masih berbentuk persegi. Safety yang di gunakan: Sarung tangan, masker, serbuk,bising 2. Penghalusan sisi handle Pada proses ini alat yang diguakan berupa alat pingul yang berfungsi untuk menghaluskan sisi handle dan membetnuk segi 8. 3. Proses pengeboran Kayu yang sudah diratakan menjadi segi 8, kemudian di bor untuk dilubangi sebagai tempat tangkai raket. 4. Proses mal / menggambar titik mata ayam Pada proses ini dilakukan penggambaran pola sebagai titik mata ayam pada pipa karbon. 5. Proses roll Pada proses ini dilakukan penekukan pipa karbon sebagai kepala raket hingga membentuk lingkaran tak sempurna 6. Proes pengeboran pipa karbon Pada proses ini dilakukan pengeboran pada titik-titik yang telah dibuat menggunakan mal sebagai tempat mata ayam. 7. Proses perataan hasil pengeboran pipa karbon 8. Proses penyemetan pipa karbon
30
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Pada proses ini dilakukan pemukulan pipa karbon dengan palu sebagai proses awal untuk penggabungan ujung pipa dengan T. 9. Pemasangan frame raket Pada proses ini pipa karbon dipasang dengan T menggunakan lem. 10. Proses pelapisan T dengan plastik Pada proses ini T yang sudah dipasang dilapisi plastik untuk melindungi dari gesekan saat disimpan untuk menunggu proses selanjutnya. 11. Proses pemasangan tangkai raket / steel raket Pada proses ini tangkai raket dipasangkan pada T. 12. Proses pengeboran T Pada proses ini pengeboran dilakukan untuk menyempurnakan mata ayam agar senar dapat dimasukkan lewat T. 13. Proses pengetrekan Pada proses ini kepala raket / frame raket dipukul dengan palu untuk mendapatkan bentuk oval sempurna. 14. Proses pemasangan corong 15. Proses pemasangan handle dengan tangkai raket Pada proses ini handle kayu dipasang dengan tangkai raket menggunakan lem 16. Proses penyetelan agar raket seimbang 17. Pemasangan mata ayam pada kepala raket / frame raket 18. Pemasangan senar pada raket 19. Pemasangan crop pada handle bawah raket dan spon pada handle 20. Merapikan handle yang sudah dipasang dengan isolasi 21. Inspeksi cat yang luka 22. Penyablonan handle, tangkai / steel, dan senar raket 23. Inspeksi keseimbangan raket. 24. Pembungkusan raket tiap unit 25. Pembungkusan raket dalam 1 kotak berisi 12-14 lusin unit. 26. Finishing Setelah mengetahui proses produksi pembuatan raket, maka dilakukan identifikasi Hazard and Risk sesuai pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Identifikasi Hazard and Risk
Event Pembuatan handle raket Penghalusan sisi handle Proses pengeboran Proses pengeboran Proses roll Proses pengeboran pipa
Hazard Mesin potong Mesin pingul Mesin bor Kayu Pipa karbon Mesin bor
Risk Mesin potong mengenai tangan Mesin penghalus mengenai tangan Mesin bor mengenai tangan Serpihan kayu mengenai operator Operator terbentur karena pipa yang licin Mata bor mengenai tangan
Sebelum menentukan ranking maka perlu adanya kriteria-kriteria tingkat keparahan atau perangkingan resiko dengan mempertimbangkan kriteria risiko yang ada di PT. X yaitu sebagai berikut: 1. Likelihood (L) adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan 2. Severity atau consequences (C) adalah tingkat keparahan cidera dan kehilangan hari kerja Setelah menentukan nilai likelihood dan concequences dari masing-masing sumber bahaya, maka selanjutnya adalah mengalikan nilai likelihood dan concequences sehingga akan diperoleh tingkat bahaya/risk level pada risk matrix yang nanti akan digunakan untuk melakukan perangkingan terhadap sumber bahaya yang akan dijadikan acuan untuk melakukan rekomendasi perbaikan apa yang baik sesuai dengan permasalahan yang ada. Penilaian risiko dilakukan menggunakan Matriks Risiko seperti pada Gambar 1.Masing-masing risiko di identifikasi dan diklasifikasikan kedalam matriks sesuai dengan nilai likelihood dan concequences yang ada pada tabel 4 di atas. Matriks yang digunakan adalah matriks dengan 4 kategori risiko, yaitu risiko ekstrem, tinggi, sedang dan rendah.
31
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Tabel 4. Rating Consequence and Rating Likelihood
Hazard
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Risk
Consequence
Mesin potong
Mesin potong mengenai tangan
4
Mesin pingul
Mesin penghalus mengenai tangan Mesin bor mengenai tangan
4
2
Mesin bor
Serpihan kayu mengenai operator Operator terbentur karena pipa yang licin Mata bor mengenai tangan
Pisau
Pisaumengenaitangan
3
Palu
Palumengenaitangan
3
Mesin bor
Mesin bor mengenai tangan
4
Mesin bor Kayu Pipa karbon
4
2 4
Perhitungan rating concequences and likelihoodcsesuai pada tabel yang di bawah ini.
Sumber: UNSW Health and Safety, 2008
Gambar 1. Risk Matris
32
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Tabel 5. Rating Ranking Matrix
Dari tabel matriks di atas, kemudian dapat dihitung skor risiko dan prioritas untuk melakukan tindakan perbaikan. Berikut ini merupakan perhitungan skor risiko: SkorRisiko = Consequence x Likelihood Contoh perhitungan untuk risiko pertama yaitu mesin potong mengenai tangan dengan hazard adalah mesin potong. Diketahui besar concequence adalah 4 dan likelihood 3, maka skor risiko adalah: Skor risiko = 4 x 3 = 12 Cara perhitungan yang sama dilakukan terhadap masing- masing risiko. Hasil dari perhitungan skor risiko dan prioritas dapat dilihat padatabel di bawahini. Tabel 6. Perhitungan Skor Risiko
No 1 2 3 4 5 6
Hazard Mesin potong Mesin pingul Mesin bor Kayu Pipa karbon Mesin bor
Risk Mesin potong mengenai tangan Mesin penghalus mengenai tangan Mesin bor mengenai tangan Serpihan kayu mengenai operator Operator terbentur karena pipa yang licin Mata bor mengenai tangan
Consequence
Likelihood
Skor Risiko
4 4 4 2 2 4
3 2 3 5 3 3
12 8 12 10 5 12
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa presentase masing-masing risiko dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
33
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Gambar 2. Presentasi Risiko Dari diagram di atas dapat diketahui bahwarisiko yang paling besar adalah mata bor mengenai tangan, mesin bor mengenai tangan, dan mesin potong mengenai tangan. Berikut ini merupakan tiga risiko terbesarberdasarkan diagram pada Gambar 2 yang dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Presentasi Risiko 3 Terbesar Setelah mengetahui presentase dari masing-masing risiko, maka melakukan analisis prioritas dari masing- masing risiko sesuai klasifikasi prioritas pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Indeks Prioritas Tindakan Perbaikan
34
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Dari skor risiko yang telah dihitung pada tabel 6, dilakukan pengklasifikasian prioritas perbaikan berdasarkan indeks prioritas. Misalnya, pada risiko pertama, yaitu mesin potong mengenai tangan dengan skor risiko 12, maka harusdilakukan perbaikan dalam 3 bulan kedepan. Hasil dari prioritas tindakan perbaikan pada masing-masing risiko di atas dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 8. Prioritas Tindakan Perbaikan
No
Hazard
Skor Risiko
Risk
1
Mesin potong
Mesin potong mengenai tangan
12
2
Mesin pingul
Mesin penghalus mengenai tangan
8
3
Mesin bor
Mesin bor mengenai tangan
12
4
Kayu
Serpihan kayu mengenai operator
10
5
Pipa karbon
Operator terbentur karena pipa yang licin
5
6
Mesin bor
Mata bor mengenai tangan
12
7
Pisau
Pisau mengena itangan
9
8
Palu
Palu mengenai tangan
9
9
Mesin bor T
Mesin bor T mengena itangan
8
Prioritas Tindakan Perbaikan Lakukantindakandalam 3 bulankedepan Lakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan Lakukantindakandalam 3 bulankedepan Lakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan Tidakperlutindakansegera , tetapdiinspeksi Lakukantindakandalam 3 bulankedepan Lakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan Lakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan Lakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan
Setelah mengetahui mana risiko yang paling diprioritaskan, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan tindakan evaluasi risiko. Risiko yang akan di evaluasi adalah mata bor mengenai tangan, mesin bor mengenai tangan, dan mesin potong mengenai tangan.
Gambar 4. Evaluasi Risiko Mata Bor Mengenai Tangan
Berdasarkan evaluasi risiko di atas, mata bor mengenai tangan disebabkan oleh faktor manusia, metode, dan lingkungan. Faktor manusia menyangkut fatique, skill, dan pelanggaran, sedangkan metode disebabkan oleh jadwal kerja.
35
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
ISBN: 978-979-97571-5-9
Gambar 5. Evaluasi Risiko Mesin Bor Mengenai Tangan
Berdasarkan evaluasi risiko di atas, mesin bor mengenai tangan disebabkan oleh faktor manusia dan metode. Faktor manusia menyangkut fatique dan pelanggaran, sedangkan faktor metode disebabkan oleh jadwal kerja dan SOP.
Gambar 6. Evaluasi Risiko Mata PotongMengenaiTangan
Berdasarkan evaluasi risiko di atas, mesin potong mengenai tangan disebabkan oleh faktor manusia dan metode. Faktor manusia menyangkut fatique dan pelanggaran, sedangkan faktor metode disebabkan oleh jadwal kerja dan SOP. Setelah mengidentifikasi masing-masing dari risiko di atas, maka dapat dilakukan penanganan risiko dari masing-masing klasifikasi bahaya berdarkan tingkat risikonya, yaitu : a. Bahaya Risiko Ekstrem Risiko yang termasuk dalam bahaya risiko ekstrem adalah mesin potong mengenai tangan, mesin bor mengenai tangan, dan mata bor mengenai tangan. Risiko ini dapat ditangani dengan pembuatan SOP (Standard Operating Procedure )untuk cara pengoperasian mesin yang benar. Kemudian melakukan pengawasan yang ketat terhadap operator yang tidak melakukan pekerjaannya sesuai dengan SOP yang telah dibuat. b. Bahaya Risiko Tinggi Risiko yang termasuk dalam bahaya risiko tinggi adalah serpihan kayu mengenai operator, pisau mengenai tangan, palu mengenai tangan, mesin penghalus mengenai tangan, dan mesin bor T mengenai tangan. Risiko ini dapat ditangani dengan sosialisasi pentingnya pemakaian Alat
36
1st Annual Conference in Industrial and System Engineering Semarang, 2 Oktober 2014
c.
ISBN: 978-979-97571-5-9
Pelindung Diri (APD) dengan benar dan pemberian sanksi bagi yang tidak mengikuti prosedur. Selain itu dibutuhkan pengawasan terhadap para pekerja yang bekerja pada mesin ini. Pengaturan jadwal kerja yang baik sehingga karyawan tidak merasa kelelahan juga berperan dalam pengambilan risiko ini. Bahaya Risiko Sedang Risiko yang termasuk pada risiko sedang adalah operator terbenturpipa yang licin. Risiko ini dapat ditangani dengan pengaturan SOP yang baik dan tindakan tegas bagi operator yang melakukan pelanggaran (pengawasan yang ketat). Selain itu, jadwal kerja yang baik sehingga operator tidak gampang merasa lelah
Secara garis besar, rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalahsebaga berikut: a. Pembuatan Standar Operating Procedure (SOP) Mengenai Penggunaan AlatPelindung Diri dan disiplin sika dalam bekerja. b. Pembuatan Standar Operating Procedure (SOP) Mengenai pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada perusahaan. c. Pembuatan Poster K3 Mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri d iarea kerja untuk para pekerja agar mengerti APD mana yang harusdigunakan sebelum melakukan aktivitas kerja. d. Pembuatan Contoh Jadwal Pelatihan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) tentang penggunaan Alat Pelindung Diri dalam kurun waktusatu tahun kedepan. e. Pembuatan Lembar Kontrol Mengena iPelanggaran penggunaan AlatPelindung Diri (APD) untuk para pekerja yang melakukan pelanggaran dan pengecekan apakah SOP sudah dilakukan sesuai prosedur atau tidak. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Titik – titik bahaya kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada proses pembuatan raket adalah mesin mengenai tangan, serpihan kayu mengenai tangan, kayu jatuh mengenai kaki, tangan terjepit kayu, tangan terkena palu, tangan terbentur mesin, dan tangan terkena palu. 2. Risiko tiga bahaya yang terbesar ditimbulkan oleh mata bor mengenai tangan dengan prosentase sebesar 33% , mesin bor mengenai tangan sebesar 33%, dan mesin potongmengenai tangan sebesar 34%. 3. Rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan adalah sebagai berikut: 4. Pembuatan SOP mengenai standard proseduroperasi yang benar, pemakaian APD dan standard pengawasan K3 5. Pembuatan poster K3 6. Pelatihanmengenaipentingnya K3 7. Pembuatanlembar control K3 PUSTAKA Helmidadang. (2012). HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment). http://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/hira-hazard-identification-and-risk-assessmentandsample-of-hira/. (diakses pada 3 Juni 2013) Hutaganol, Felix. (2012). Penyebab Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Ilmu Kesehatan Masyarakat. http://tuloe.wordpress.com.com/2010/02/20/penyebab-kecelakaan-kerja. (diakses pada 3 Juni 2014) Raj, S.G dan Shivasankaran, N. (2014). Hazard Identification and Risk Assessment in De-inking Plant. International Journal of Research in Aeronautical and Mechanical Engineering. Vol 2 Issue 3. Pgs 202-208 Risk Management Program. Canberra: University of New South Wales. http://www.ohs.unsw.edu.au/ohsriskmanagement (diakses pada 3 Juni 2014) Saravakumar, M dan Kumar, P.S (2014). Hazard Identification and Risk Assessment in Foundry. Journal of Mechanical and Civil Engineering. www.iosrjournals.org. Pp 33-37
37