DAFTAR MAKALAH INDUSTRIAL ENGINEERING CONFERENCE ON TELECOMMUNICATION 2010 “Membangun Kekuatan Industri di Indonesia Pada Era Pasar Bebas (ACFTA / WTO)” Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan dan Monitoring Proyek Pemerintahan Berbasis Spasial untuk Meningkatkan Efektivitas Monitoring di Surakarta Eko Liquiddanu1., Yusuf Priyandari2., Herdiesel santoso3.
1
Electronic Documents Management System Berbasis Web (Studi Kasus : Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom) Avon Budiyono1., Agus Setiawan2
7
.
Model Konseptual Sistem Informasi Pemasaran Berbasis GIS (Geographic Information System) dalam Penentuan Lokasi Bisnis yang Potensial Berdasarkan Segmen Pasar Wiliam Seta Adriano1
12
.
Evaluasi Keefektivan Pengambilan Keputusan dalam Lelang Pengadaan Peralatan Laboratorium Alfa Firdaus1., Muhammad Kholil2.
17
Model Konseptual Perancangan Sistem Informasi Geografis Kerusakan Jalan di Kota Bandung Kriswardani S1., Vidya Hapsari2., Agatasia Tamsil3.
20
Desain Bisnis Data untuk Sistem Informasi Manajemen Persediaan dengan Metode Permodelan dan Desain Berorientasi Objek (Studi Kasus di Beberapa Usaha Perdagangan Kecil) Alam Santosa1.
26
Model Konseptual Perancangan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Cikapundung, Jawa Barat Firmansyah Wahyudiarto1., Faisal Nursandy2.
33
Model Konseptual Evaluasi Penerapan Knowledge Management System Berdasarkan Perspektf Sosio Teknikal Indah Hayati1., Luciana Andrawina2., Amelia Kurniawati3.
39
Perancangan Perangkat Keras Auto Parking Mobile Robot Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535 Fifi Nenden1., Riswo2., Yaya Suryana3.
44
Perancangan Sistem Informasi Logistik (Studi Kasus: Sentosa Poultry Shop) Josua Akhor Tampubolon1., Rd. Rohmat Saedudin2.
49
Pengembangan SIstem Informasi Project Cost Management sebagai Alat Ukur Kinerja Proyek Seno Adi Putra1.
54
Pewarnaanf pada Hasil Operasi Korona Graf Lingkaran Terhadap Komplemen Lengkap dan Lintasan Adiwijaya1., Z. K. A. Baizal2., A. A. Ahkam3., H. Mallafi4.
60
Blitz QFD : Untuk Pengembangan Produk dalam Waktu Singkat Efi Riana Sari1., Muhammad Iqbal2.
64
Quality Control Terhadap Proses Produksi Celana Jeans PT. Indah Subur Sejati dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Feliks Prasepta S. Surbakti1., Augustina Asih Rumanti2., Adrianto Djafar3.
67
Analisis Manajemen Pengetahuan Pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi M. Dachyar1., Siti Munjida Fitri2.
72
Usulan Peningkatan Komitmen Karyawan pada Pelayanan Pelanggan di PT. Telkom Indonesia, Tbk Divisi Regional II Jakarta Averyadi Setiawan1., Marina Y. Lubis2., Isnaeni Arsyad3.
76
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Unit Desa (KUD) Rachmat Hidayat1
81
Usulan Perbaikan Layanan Penanganan Klaim Pelanggan Speedy dengan Metoda Lean Six Sigma di Customer Care PT. Telkom Kandatel Bandung Eny sholikah Pujihastuti1., Dida Dyah Damayanti2.
86
Dekomposisi Nilai Singular dan Fast Fourier Transform pada Pengurangan Noise Pada Citra Digital Adiwijaya1
93
.
Merancang dan Mengevaluasi Penerapan Sistem ISO 9001:2008 di Fakultas Teknik Atma Jaya Pada Kelompok Proses Ujian, Perkuliahan, Kurikulum dan Kerja Praktek dan Skripsi Augustina Asih Rumanti1., Feliks Prasepta S. Subakti2., Herlina3.
97
Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Perguruan Tinggi dengan Menggunakan Metode Gabungan Servqual, Kano Model, dan QFD (Studi Kasus Program Studi Teknik Industri UNDIP) Susanty Aries1., Pujotomo Darminto2., Radhiany Nurmala Filmika3.
102
The Role of Art, Spiritual, Science, Engineering and Technology (ASSET) for Improving the Quaity of Human Resources (IQHR) Rohani Jahja Widodo1.
108
Perbaikan Kualitas Layanan Klik BCA Berdasarkan Kriteria E Banking SQ Melisa Wahyuni1., Yati Rohayati2.
112
Analisis Kinerja dan Hasil Implementasi Sistem ERP pada PT. XYZ dengan Metode Oliver Weight ABCD Checklist dan Balance Scorecard M. Ario Adimas1., Dida Dyah Damayanti2.
118
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Balance Scorecard (BSC) di 124 PT. Adi Satria Abadi Yogyakarta Dian Wulandari1., Marina Y. Lubis2., Muhammad Bashar3. Suatu Tinjauan Prosedur Operasi Proses Produksi Coran Besi Kelabu: Case Study pada CV. XYV di Jawa Timur Lasman Paraulin Purba1.
130
Penerapan Modularization dan Life Cycle Design Dalam Industri Manufaktur Dira Ernawati1., I Nyoman Pujawan2., I Made Londen Batan3., Maria Anitya Sari4.
133
Penghematan Biaya Material Handling dengan Melakukan Rekayasa Tata Letak Pabrik (Studi Kasus di CV. Sinar Pantura) Jaka Purnama1.
140
Analisis Stanby System Menggunakan Continuous Time Markov Chain (CTMC) Untuk Menentukan Interval Perawatan Peralatan Nani Kurniati1., Nancy Olivia Ole2.
147
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Menggunakan Metode Dynamic Lot Sizing di PT. Aliga Internasional Pratama dengan Dilengkapi Aplikasi Sistem Informasi Irvan Ryandi Nurdin1., Haris Rachmat2., Mira Rahayu3.
152
Analisis Metode Z Score untuk Memprediksi Kebangkrutan Industri Baja di BEI Widyatmini1.
156
Penetapan Metode Heuristik dan Linier Programming untuk Meminimumkan Biaya Transportasi pada Distribusi Transformator di PT. XYZ Dian Trihastuti1.
161
Analisa Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi Konstruksi dengan Metode Promethee (Studi Kasus di Pemerintah Kota X) Achmad Bahauddin1., Maria Ulfah2., Ruli Zafrullah3.
165
Peran Penting Pelayaran Pada Rantai Pasok Global Esti Dwi RInawiyanti1.
170
Role of Market Behavior Understanding in Technological Innovation of Product (Case Study: Indonsia Telecommunication Industry) Agus Achmad Suhendra1.
176
Analisis dan Perbaikan Kualitas Layanan Speedy dengan Metode Six Sigma (Studi Kasus: PT.Telkom Kandatel Tangerang) Eka Maya Yulianti1., Sri Widaningrum2.
179
Perancangan Sistem Informasi Aplikasi untuk Pemerintahan Tingkat Desa di Desa dan Kelurahan Fitrah Rumaisa1., Robby2.
185
Rancangan Balance Scorecard (BSC) dalam Penilaian Kinerja Badan Usaha Berbentuk Rumah Sakit Rachmad Hidayat1.
188
Evaluasi Perbaikan Sistem Produksi Plat Baja dengan Pendekatan Lean Manufacturing Evi Yuliawati1
194
Indikasi Posisi Mind Share Terhadap Performansi Produk Cellular Handphone Sitnah A. Marasabessy
199
Intensi Untuk Menghadapi Layanan Duit Pos Multiguna di Kota Bandung Berdasarkan Attitudinal, Normative, dan Control Construct IB Agung Yudha Prahasta1., Luciana Andrawina2., Pratya Poeri Suryadini3.
205
Data Mining for Scholarship Award Using K Nearest Neighbor Soetam Rizki Wicaksono1.
210
Usulan Perawatan Mesin Produksi Berdasarkan Metode Lean Total Productive Maintenance pada PT. Indomobil Suzuki Internasional Tiena Gustina Amran1., Rahmi Maulidya2., Radik Ramandoko3.
214
Pengukuran dan Evaluasi Proses Knowledge Transfer di Laboratoria Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Finda Mega Erwinsyah1., Luciana Andrawina2., Rino Andias Anugraha3.
221
Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan, Kepercayaan, Switching Cost, Perilaku Pelanggan Terhadap Kesetiaan Pelanggan (Studi Kasus : Pelanggan GSM Kota Padang Difana Meilani1., Insannul Kamil2., Wahyu Fitrianda Mufti3.
226
Analisis Pengaruh Switching Cost Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Kesetiaan Pelanggan (Studi Kasus : Pelanggan GSM Kota Padang Difana Meilani1., Insannul Kamil2., Wahyu Fitrianda Mufti3.
231
SUSUNAN PANITIA
Komisi Pengarah
:
1. Husni Amani, Ir.,MSc., MM 2. Dr. Rendy Munadi 3. Hendratno, SE., Akt., MM 4. Imam Harjono, Ir., MBAT 5. Agus Ahmad Suhendra, Ir., MT
Komisi Teknik
:
1. Dr. Luciana Andrawina 2. Dr. Yati Rohayati 3. Wiyono, Ir., MT 4. Budi Sulistyo, Ir., MT 5. Budi Praptono, Ir., MM
Penanggung Jawab
:
Dr. Dida Dyah Damayanti, Ir., M.Eng.Sc
Ketua Pelaksana
:
Rino Andias A., ST., MM
Kesekretariatan
:
Marina Yustiana Lubis, Ir. Msi
Organizing Committee
Amelia Kurniawati, ST., MT Pratya Poeri Suryadhini, ST., MT Fitri Rina Setyaningsih Anggota : 1. Winda Maya Frestikawati 2. Muhammad Ridha Syurgawi 3. Raning Candra S 4. Sheena Mega R 5. Ari Kurniawan 6. Aditya Widanto 7. Irma Pramudiasiwi 8. A.A. Ayu Kurnia Devanty
Bendahara
:
Sri Endah M. W. Heri Iman Nurjaman, SE Anggota : 1. Rahmadian Puspitasari
Humas
:
Sri Widaningrum, Ir., MT. Anggota : 1. Winda Hairun Nisa 2. Gana Danayanto P 3. Gagas Yudha W 4. Indriani Rejeki Pratiwi 5. Elsa Silvia 6. Prasadhika Megantari P
Acara
:
Rd. Rohmat Saedudin, ST., MT Riza Agustiansyah, ST., Mkom Anggota
:
1. Hera Ellisia A 2. Andre Resa Falevi 3. Feby Rahmat 4. Handi Ahmad S 5. Dithya Fajar P 6. La Nashia 7. Tim Lomba Wodia
Marketing
:
Haris Rachmat, ST., MT Mumu Natapriatna, Ir., MBA Sugiarto, Drs., MM Warih Puspitasari S.psi, M.psi Yuli Adam Prasetyo, ST., MT Anggota 1. Galih Pandu B 2. Hafidh A
:
3. Ihsan R Luthfi 4. Intan Kumala S 5. Rangga Sheji 6. Andini Rejeki H 7. Fauzan Indrakesuma 8. Fika Deningtyas 9. Ayu Putri Wardhani
Publikasi dan Dokumentasi
:
Avon Budiyono ST., MT. Seno Adi Putra, S.Si., MT Soleh Hidayat Anggota
:
1. Idzar Dien Iskandar 2. Wing Firman P 3. Wima Sawung A 4. Putra N 5. M. Iqbal 6. Putri Kartika Sari 7. Gina Hudayana
Perlengkapan & Logistik
: M. Iqbal, ST., MM Ali Rosidi Anggota
:
1. Adhitya Surya Pambudi 2. Dian Purnomo 3. Fantelim PG 4. Firman Faisal 5. Rizky P 6. Aulia Ahsan
Konsumsi
: Mira Rahayu, ST., MT Hendriani Anggota
:
1. Suci S Gustiarni 2. Widha Ayu P 3. Lisa Fitriana 4. Isni Khadijah 5. Valrinno Rifqia N 6. Zaky Abdul Karim
Industrial Engineering Conference on Telecomunication Proceeding Membangun kekuatan Industri di Indonesia pada Era Pasar Bebas ( ACFTA / WTO ) Bandung, 3 June 2010
Model Konseptual Evaluasi Penerapan Knowledge Management System Berdasarkan Perspektif Sosio-Teknikal Indah Hayati, Luciana Andrawina, Amelia Kurniawati Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1. Terusan Buah Batu, Bandung Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak - Knowledge menjadi aset perusahaan yang paling berharga di era knowledge based economy saat ini dan memegang peranan penting dalam persaingan. Keberhasilan perusahaan untuk memiliki kemampuan bersaing bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengelola dan mengembangkan knowledge yang dimilikinya. Penerapan knowledge management di perusahaan dapat membantu dan mempermudah perusahaan untuk mengelola dan mengembangkan knowledge yang dimilikinya secara sistematik dan sesuai dengan kebutuhan organisasi serta karyawan-karyawannya. Penerapan knowledge management perlu didukung dengan suatu sistem informasi (knowledge management system) yang memungkinkan setiap orang di dalam perusahaan tersebut mendapatkan knowledge yang dibutuhkannya secara cepat, tepat dan akurat. Pada kajian ini, dibangun model konseptual untuk mengevaluasi penerapan dari knowledge management system di suatu perusahaan berdasarkan perspektif sosio-teknikal. Knowledge management system harus memiliki kombinasi yang tepat dari aspek-aspek sosio-teknikalnya yaitu infrastructure, info-structure dan info-culture agar dapat mendukung penerapan knowledge management secara efektif dan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
infrastructure, info-info-structure and culture to support effective implementation of knowledge management and facilitate the company to achieve its objectives. Keywords : infrastructure, info-structure, info-culture, knowledge management, socio-technical
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, dunia telah memasuki suatu era yang disebut knowledge based economy atau knowledge economy yaitu suatu era ekonomi yang berbasis knowledge dimana knowledge menjadi faktor penting dan penentu keberhasilan di dalam persaingan. Dalam era ini, perubahan utama yang dapat terlihat ialah pergeseran cara pandang terhadap manusia sebagai sumber daya perusahaan bukan lagi dilihat dari sisi fisik, melainkan sebagai kualitas pikiran, atau kualitas knowledge (Sangkala, 2007). Pada era ini, pengelolaan aset-aset intelektual atau knowledge memiliki peran yang amat penting. Terdapat beberapa alasan yang menjadikan knowledge sebagai kunci keberhasilan dalam persaingan antar perusahaan, diantaranya kegiatan-kegiatan vital dalam perusahaan sangat terkait dengan knowledge, seperti membuat keputusan, menciptakan dan menghasilkan produk, serta memberikan layanan kepada pelanggan, semuanya memerlukan knowledge. Knowledge dapat didefinisikan sebagai informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, memampukan seseorang atau organisasi untuk mengambil tindakan yang lebih efektif dan menjadi dasar untuk bertindak (Drucker, 1998). Sebagian besar knowledge yang ada di perusahaan atau organisasi saat ini, masih berupa intangible knowledge yang berada di dalam otak atau pikiran anggotanya (tacit knowledge) sehingga menyulitkan proses distribusi knowledge dari orang yang satu ke yang lain (Tobing, 2000). Kemampuan organisasi untuk mengelola knowledge yang sebagian besar berupa tacit knowledge merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi. Tantangan inilah yang mendorong pentingnya
Kata kunci: infrastructure, info-structure, info-culture, knowledge management, sosio-teknikal Abstract Knowledge becomes the company's most valuable asset in the era of knowledge-based economy today and plays an important role in the competition. The success of the company to have the ability to compete depends on its ability to manage and develop the knowledge possessed. Application of knowledge management at particular company can help and facilitate the company to manage and develop its knowledge in a systematic way and in accordance with the needs of the organization and its employees. Application of knowledge management should be supported with an information system (knowledge management system) which allows every person in the company to obtain the necessary knowledge quickly, precisely and accurately. In this study, a conceptual model is constructed for evaluating the implementation of knowledge management systems in an enterprise based on socio-technical perspective. Knowledge management system should have the right combination of those aspects of technical socio-namely
39
Industrial Engineering Conference on Telecomunication Proceeding Membangun kekuatan Industri di Indonesia pada Era Pasar Bebas ( ACFTA / WTO ) Bandung, 3 June 2010
penerapan knowledge management di dalam suatu perusahaan. Knowledge management dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola knowledge dalam perusahaan agar knowledge yang dimiliki oleh masing-masing individu di dalam perusahaan tersebut dapat dimiliki oleh seluruh karyawan sehingga dapat menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Penerapan knowledge management ini perlu didukung dengan suatu sistem teknologi informasi yang disebut knowledge management system yang dapat mempermudah proses pengelolaan knowledge serta mempercepat proses implementasinya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, memvalidasi dan mendistribusikan knowledge yang berasal dari individu-individu anggota perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya. Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki knowledge management system sendiri, baik perusahaan milik negara maupun swasta. Secara umum, tujuan dari penerapan knowledge management di perusahaan-perusahaan tersebut ialah untuk menjadikan perusahaannya sebagai organisasi pembelajar dan mengembangkan aset knowledge yang dimiliki perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Akan tetapi, penerapan Knowledge Management di berbagai perusahaan tersebut belum dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari generasi mudanya yang mendapatkan knowledge melalui proses meniru apa yang dilakukan oleh seniornya. Padahal masalah tersebut sangat penting mengingat jumlah pegawai yang akan pensiun beberapa tahun ke depan sangat tinggi, sehingga dikhawatirkan transfer knowledge tidak berlangsung dengan baik bahkan banyak knowledge dan pengalaman yang hilang. Agar tetap dapat bertahan dan unggul dibidang yang digelutinya, perusahaanperusahaan tersebut tetap harus memperhatikan kualitas dan kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, tuntutan pasar dan pelanggan yang semakin pintar dan kritis. Untuk itu, dilakukan kajian ini untuk mengevaluasi penggunaan knowledge management system untuk mengevaluasi penerapan knowledge management system di perusahaanperusahaan yang telah menerapkannya sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
dissemination. Knowledge management system terdiri dari tiga layer sosio-teknikal yaitu infrastructure, info-structure, dan info-culture (Pan & Scarbrough, 1998). Rumusan masalah untuk kajian ini ialah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan knowledge management system dalam mempengaruhi knowledge management di suatu perusahaan dilihat dari perspektif sosio-teknikal? 2. Bagaimana memperbaiki penerapan knowledge management di suatu perusahaan melalui aspek sosio-teknikal? 1.3 Tujuan 1. Melakukan pengukuran penerapan knowledge management system dengan menggunakan tiga layer utama dari perspektif sosio-teknikal yaitu infrastructure, info-structure, dan info-culture. 2. Mengidentifikasi pentingnya penerapan knowledge management process dalam memajukan dan meningkatkan kemampuan perusahaan. 3. Mengetahui perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan penerapan knowledge management di perusahaan. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Knowledge Management Ada berbagai definisi mengenai knowledge management, salah satunya berasal dari American Productivity and Quality Centre (APQC) yang menyebutkan bahwa knowledge management merupakan pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu memunculkan dan mengalirkan informasi dan pengetahuan kepada orang yang tepat, pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. Penerapan knowledge management terdiri dari proses-proses knowledge generation, knowledge acquisition, knowledge storage, dan knowledge dissemination. 1. Knowledge Generation Knowledge generation merupakan proses penciptaan knowledge baru dalam organisasi. 2. Knowledge Acquisition Knowledge acquisition merupakan proses memperoleh atau mendapatkan pengetahuan dalam bentuk eksplisit. 3. Knowledge Storage Knowledge storage merupakan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan penyimpanan dan pemeliharaan knowledge. 4. Knowledge Dissemination
1.2 Rumusan Masalah Knowledge management terdiri dari empat proses yaitu generation, acquisition, storage dan
40
Industrial Engineering Conference on Telecomunication Proceeding Membangun kekuatan Industri di Indonesia pada Era Pasar Bebas ( ACFTA / WTO ) Bandung, 3 June 2010
Proses knowledge management yang terakhir ialah knowledge dissemination yaitu proses pendistribusian atau pentransferan knowledge dari satu bagian organisasi ke bagian lainnya. 2.2 Knowledge Management System
3.
Knowledge management system dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang digunakan dalam me-manage knowledge yang ada di sebuah organisasi untuk mendukung proses generation, acquisition, storage dan dissemination dari knowledge. Suatu knowledge management system dapat dilihat dan dinilai dari berbagai macam perspektif, salah satunya ialah dari perspektif sosio-teknikal. Dari perspektif sosio-teknikal, knowledge management system dapat dibagi menjadi tiga layer utama yaitu infrastructure, info-structure, dan info-culture (Pan & Scarborough, 1998) seperti yang digambarkan pada Gambar 1:
sesuai dengan kebutuhan organisasi atau kebijakan lain yang dapat menunjukkan bahwa top management juga mendukung secara aktif panarapan knowledge management di organisasi tersebut. Info-culture Layer info-culture merupakan latar belakang, budaya, dan nilai-nilai knowledge yang tertanam di dalam hubungan sosial dan kelompok kerja yang ada di perusahaan atau organisasi. III. MODEL KONSEPTUAL
Model konseptual yang digunakan dalam kajian ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2. Model Konseptual
Knowledge diciptakan dan disampaikan dari satu bagian ke bagian lainnya melalui proses knowledge management yaitu generation, acquisition, storage dan dissemination. Aspek-aspek sosio-teknikal yaitu infrastructure, info-structure, dan info-culture akan mempengaruhi proses knowledge management yang diterapkan di perusahaan, agar penerapan knowledge management menjadi efektif, ketiga aspek sosioteknikal harus dapat mendukung seluruh proses knowledge management tersebut. Penerapan aspek sosio-teknikal secara tepat dan efektif untuk mendukung proses knowledge management akan memudahkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Umpan balik diberikan oleh pengguna knowledge management system sebagai evaluasi terhadap penerapan knowledge management dan sistemnya agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yag tepat untuk meningkatkan penggunaannya di dalam organisasi. Model konseptual tersebut diadopsi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu The Application of Knowledge Management in Enhanching the Performance of Malaysian Universities (Mohayidin dkk, 2007) yang melakukan
Gambar 1. Socio-Technical Perspective of Knowledge Management (Pan & Scarbrough : 1998)
1.
2.
Infrastructure Layer infrastructure terdiri dari komponenkomponen teknis seperti hardware dan software yang memungkinkan terjadinya kontak fisik dan komunikasi antara pengguna knowledge management system. Info-structure Layer info-structure terdiri dari aturan-aturan formal yang menentukan pertukaran antara pengguna jaringan dan menyediakan sumber daya kognitif yang membantu proses sensemaking antara orang-orang di dalam organisasi. Info-structure juga dapat dipandang sebagai salah satu perspektif dan inisiatif dari top management di organisasi untuk mendukung dan menanamkan perubahan dan budaya yang menunjang knowledge management, seperti kebijakan mengenai infrastruktur ICT yang
41
Industrial Engineering Conference on Telecomunication Proceeding Membangun kekuatan Industri di Indonesia pada Era Pasar Bebas ( ACFTA / WTO ) Bandung, 3 June 2010 Tabel 1. Variabel penelitian
penelitian terhadap aspek-aspek sosio-teknikal di universitas-universitas di Malaysia dalam mendukung proses knowledge management. Dengan pola pikir yang sama bahwa untuk mencapai knowledge management yang efektif dan efisien dibutuhkan kombinasi yang sesuai antara ketiga aspek sosioteknikal tersebut, maka model konseptual di atas juga dapat diterapkan pada penelitian ini. Pemikiran tersebut juga didukung oleh penelitian yang menjadi dasar dari penelitian yang dilakukan oleh Mohayidin dkk, yaitu A Socio-Technical View of Knowledge Sharing at Buckman Laboratories (Pan & Scarbrough, 1998), Buckman Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi di Amerika Serikat. IV. METODOLOGI
Aspek-aspek sosio-teknikal dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel independen dan tujuan perusahaan sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independennya.
Pada gGmbar 3, digambarkan tahap-tahap penelitian yang digunakan pada kajian ini.
4.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan dari perusahaan yang telah memiliki knowledge management system sendiri. Teknik sampling yang digunakan ialah teknik judgemental sampling dengan kriteria responden merupakan karyawan di perusahaan yang memiliki knowledge management system dan telah menggunakan knowledge management system tersebut selama enam bulan atau lebih. Kriteria ini diambil dengan asumsi, karyawan yang telah menggunakan knowledge management system selama enam bulan atau lebih dianggap telah mampu melakukan penilaian terhadap knowledge management system tersebut. Kuesioner yang digunakan terdiri dari empat bagian, yaitu: 1) Pertanyaan Screening, diberikan untuk menyeleksi responden berdasarkan kriteria persyaratan tertentu 2) Penilaian responden terhadap aspek infrastructure didasarkan pada tingkat kesetujuan responden dengan menggunakan enam skala likert 3) Penilaian responden terhadap aspek infostructure juga didasarkan pada tingkat kesetujuan responden dengan menggunakan enam skala likert 4) Penilaian responden terhadap aspek info-culture juga sama seperti dua variabel sebelumnya, yaitu didasarkan pada tingkat kesetujuan responden dengan menggunakan enam skala likert
Gambar 3. Tahap penelitian
4.1 Tahap Identifikasi Pada tahap ini dilakukan identifikasi variabelvariabel yang digunakan dan diukur dalam penelitian ini, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini:
42
Industrial Engineering Conference on Telecomunication Proceeding Membangun kekuatan Industri di Indonesia pada Era Pasar Bebas ( ACFTA / WTO ) Bandung, 3 June 2010
Pengolahan data dilakukan secara statistik yaitu dengan menggunakan korelasi Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antar variabel dan Multiple Regression Analysis untuk mengidentifikasi variabel yang memiliki pengaruh paling signifikan. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya berdasarkan hasil yang didapat dari pengolahan data.
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Evaluasi terhadap knowledge management system di suatu perusahaan dapat dilakukan melalui aspek sosio-teknikal yaitu dengan mengukur atau menilai penerapan aspek infrastructure, info-structure dan info-culture dari knowledge management system yang digunakan. Dari model konseptual yang dibangun, dinyatakan bahwa penerapan aspek sosio-teknikal yang efektif dan dapat mendukung aktivitas knowledge management di dalam perusahaan akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. 5.2 Saran Pengujian model konseptual ini untuk memvalidasi penerapan knowledge management system, sebaiknya dilakukan di perusahaan atau organisasi yang telah memiliki knowledge management system sendiri.
4.3 Tahap Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil pengolahan data untuk melihat kesesuaian antara model yang dikembangkan dengan nilai yang didapatkan. Analisis dilakukan untuk melihat pengaruh dari aspek sosio-teknikal (infrastructure, info-structure dan info-culture) terhadap pencapaian tujuan perusahaan baik secara parsial maupun secara keseluruhan. Secara parsial, analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yaitu infrastructure, info-structure, dan info-culture terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebagai variabel dependennya. Analisis secara parsial juga dapat memberikan variabel independen yang memiliki pengaruh paling signifikan. Sedangkan, analisis secara keseluruhan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari aspek sosio-teknikal secara keseluruhan terhadap penerapan knowledge management di perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Keefektifan penerapan aspek sosioteknikal pada knowledge management system dapat dilihat dengan membandingkan antara tujuan perusahaan secara konseptual dengan kondisi yang telah dicapai dalam menerapkan knowledge management. Sebagai contoh, tujuan penerapan knowledge management di perusahaan secara umum ialah untuk memfasilitasi karyawan untuk menjadi knowledge worker, membangun perusahaannya menjadi organisasi pembelajar, dan memelihara aset knowledge yang dimiliki perusahaan dari kehilangan atau ketinggalan zaman. Keefektifan penerapan knowledge management system dalam mendukung aktivitas knowledge management di perusahaan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana perusahaan berhasil mencapai tujuan tersebut.
Daftar Pustaka [1] Drucker, P.F., 1998. Harvard Business Review on KM The Coming of New Organization’. [2] Malhotra, N.K. & Birks, David F., 2007. Marketing Research: An Applied Approach, 3th European Edition, Harlow, Pearson Education. [3] Mohayidin, M.G. dkk, 2007. The Electric Journal of Knowledge Management The Application of Knowledge Management in Enhancing the Performance of Malaysian Universities, (5)3, 301-312. [4] Pan, S. L. & Scarbrough, H., 1998, Journal of Knowledge Management A Socio-Technical View of Knowledge Sharing at Buckman Laboratories, (2)1, 55-56. [5] Prawira, Adira 2009 Mini Case 4: Knowledge Management di PLN Wilayah Sultanbatara, http://prawira.blog.binusian.org/category/knowled ge-management-mini-cases. [6] Sangkala, 2007. Knowledge Management, Jakarta, Rajawali Press. [7] Saviourz88 2009 Mini Case 3: KM di PLN Wilayah Sulawesi, http://saviourz88.blog.binusian.org/2009/06/12/. [8] Tobing, Paul L., 2007. Knowledge Management: Konsep, Arsitektur, dan Implementasi, Yogyakarta., Graha Ilmu.
4.4 Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap terakhir dari penelitian ini ialah pengambilan kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data serta pemberian saran baik untuk perusahaan yang diteliti maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
43