Jl. Babarsari No. 2 Tambakbayan Yogyakarta Telp. 0274 485363 Fax. 0274 486256 E-mail :
[email protected]
Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Organized by:
Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
9 November 2013
FERENC ON E
Industrial Engineering Conference 2013
Teknik Industri - FTI U P N “Veteran” Yogyakarta
IE NEEERING GI
C
PROCEEDING
USTRIAL E N IND
Industrial Engineering Conference 2012
“Perspektif Keilmuan Teknik Industri Dalam Mendukung Masa Depan Industri Minyak, Gas dan Pertambangan Yang Berkelanjutan” 2013
USTRIAL E N IND Teknik Industri - FTI U P N “Veteran” Yogyakarta
IE
NEEERING GI C
9 November 2013
Industrial Engineering Conference 2013
PROCEEDING
Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
“Perspektif Keilmuan Teknik Industri Dalam Mendukung Masa Depan Industri Minyak, Gas dan Pertambangan Yang Berkelanjutan”
FERENC ON E
PROSIDIHG $E*tilN*R }IASIONAL INDUSTRIALEi\*Gi.\*taff .IXGC*NIrERENCE2013
.,PERSPEKTIF KEILMUAN TEKNIKINDUSTRI DALAM MASADEPANINDUSTRI MINYAK,GAS,DAN MENDUKUNG PERTAMBANGAN YANGBERKELANJUTAN" Yogyakarta, 9 November 2Ot3 Pattimura UPN"VETERAN" Gedung
*"$EEERITY* .d
q
JT-l-l
rn
n
LI
^^fJ 7'
T eknnik lndustri - FTI U PP N '*VeierctJ't'n Yogycrkcrrtcr
2 ISBI\. 978-97I -9585.r-5-
PROGRA*q ST$DITEI{#Ii{I}*DIJSTRI FAKULTA$?FN{H*{*&f }illt*Us?Rf PE*IS**S4* tr H*S$ONAL'VETERAN' UNIVERSITAS
YG*YzugJruHg* ffi,E*
prosidingSeminarNasional- lnd*strial fragineeringConference(lEC)2013 MASA DALAMMENDUKUNG TEKNIKI}**{.J$TRI KEILMUAN "PERSPEKTIF YANG GAS.DANPTRTAMBANGAN MINYAK. DEPANINDUSTRI BERKELANJUTAN' Terbitan
November2013
Tim Editor
MiftaholArifin,S.T.,M.T. MuhammadFaisalAmin
Reviewer
M.T.,D,Eng. 1. lr. Nur Indrianti, 2- Dr. lr. HarryBudiharjo,M.T. 3. Moch.Chaeron,S.T.,M.T. 4. lr. lrwanSoejanto,M.T.
DesainLayout
Wikan Widya Kusuma,ST
Hak Gipta pada : Jurusan Teknik Industri. FakultasTeknologi Industri UPN'Veteran'Yogyakarta Yogyakarta Jl. SWK No. 4 (LingkarUtara),Condongcatur, 486369 (0274) : Fax Telp : (0274)486369, id E-mail :
[email protected].
rsBN.978- 979- 96854- 5 - 2 Hak cipta dilindungiundang'undang Dilarangmemperbanyakkaryatulisini daia* *€r'i';* :5a l*a;en $ara apapun,tanpa izin tertulisdari Penerbit
Sernrnar Naslonal IEC 2A13. * J':;"5g1{}*r fff{:i
DAFTARFil Hlm CoverDalam
i
ISBN
ii
Kata Pengantar
iii
SambutanKetuaPanitia
iv
SambutanRektor UPN "Veteran"Yogyakarta
vi
Daftar lsi
viii
MAKALAH: t:=:::::::::t:::::::::= -",':.:,'.:'''ll'ii:'!,: liliffi No Nama Pertame 3= :.i- '=t.=.'=.'==J.u'a'o=F',= 01 Andi FaridHidayanto PersepsiKonsumenKota SamarindaTerhadapRancang BangunDesainEksteriorToyotaGrandNew KijangInnova
ti!S:,:;,:,,
02
Anita lndrasari
ModelSistemPerencanaanPaketPerjalananWisata WilayahEx-Karesidenan SurakartaDenganMenggunakan SemanticWeb
2-1
03
ArdhianHerlianto
PerancanganAlat Bantu PengangkutBatakoYang ErgonomisGuna MengurangiResiko Mu sculoskeletaI Disorder
3-1
04
Haryanto
PerspektifTeknikIndustripada SistemHubunganIndustrial: SuatuUsulanBagaimanaMemahamiFenomenalndustrial
4-1
05
MuhammadAslam Mafruhi
PerancanganUlangStasiunKerjaProduksiBerdasarkanAspek Pencahayaan denganMemanfaatkan CahayaAlami
5-1
06
Ong AndreW.R
AlgoritmaAnt ColonyOptimization untukOptimasiMultitujuanpada PenjadwalanPekerjaanFlowShop
6-1
07
BambangGastomo
DisainDanlmplementasiPrototipe PLCSimulatorDan SCADA SebagaiMediaPembelajaran Automatisasilndustri
7-1
08
F Hernina
PenentuanSafetySfockDan JumlahPesanan Untukmeminimalisasi BiayaPersediaanPada LokalChain Sforeberbasis LogikaKabur
8-1
09
GheaMastika
ProductionLeamingdenganPendekatanActivityBasedCosting untukPenentuanHargaPokokProduksi(Studikasus di Sentra lndustiKerajinan PerakdiWilayahPampang)
9-1
10
Intanlstiqomah
PenentuanHargaProdukUKM denganMemperhatikan ProyeksiKeuntungan,PersepsiKonsumen,dan Harga KompetitorMenggunakanPendekalanFuzzy Logic Bertingkat
10-1
11
SeptianiTriRahayu
EvafuasiSupplierUntuk MeningkatkanPerformansiSupplier DenganMetodeData EnvelopmentAnalysis(DEA)
11-1
12 WuriPratiwi
AnalisisPengendalianPersediaanBahan Bakudengan Pendekatan Eoq frobablisfi'cdikombinasikan Dengan@uilma Crenetikagu na Meminimasi Biaya Inventory
12-1
13
EnvironmerildMonnance With Green Productivity
1$1
RachmadHidayat
Seminar Nasional IEC 2013. I Not'erfiry, Nttg
vii
14
Jaka Puruvanta
Upaya PengelolaanUnglqngil Hidup Di IPAL Sewon KabupatenBantulMelahi lQlan Biaya PemantauanDan PengendalianKualitasAt Dan LingkunganSistemJaringan Limbah
14-1
15
P.WisnuAnggoro
RancangBangunProtolryeSepeda Motor Khusus Kaum Difabel
15-1
16
P.WisnuAnggoro
Optimalisasi StrategyPemesinanPada ProsesPengerjaan Produk Freed Minor Cover Honda Freed
16-1
17
A.l. lladiyah
PenentuanHargaPokokProduksi UntukSistemManufaktur 17-1 Kompleks(StudiKasusDi SentraIndustriKerajinanPerak Pampang)
18
RakhmadiSentosa
PemetaanProsesSebagaiLangkahAwal lmplementasiKonsep Lean Thinking
18-1
19
AdhityaArfiansyah
PenentuanSettingParameterOptimalUntuk Memaksimalkan KekuatanLenturDan Meminimalkan Susut KeringBadanKeramikHias MenggunakanMetodeTaguchi Multiresponse(Studi Kasus di Sentra KerajinanKeramikHias Kasongan,Yogyakarta)
19-1
n
Suwito Tjokro
PendekatanFuzzy lnteger TransportationProblem Pada Pendistribusian Air
2O-1
21
VisitaDianGitaya
Analisis Beban Kerja Fisiologisdan PengaturanWaktu lstirahat 21-1 OperatorTenunpada DepartemenWeavingUnit| (StudiKasus PT. KusumaSandangMekarjaya)
2.
Annie Purwani
AplikasiModelObjective MatrixuntukMengukurdanMenganalisis 22-1 Produktivitas
23
PanjiSutriono
PenjadwalanPenyelesaianProyek PembuatanPasteurizer Milk MixingTank Berkapasitas 50.000Literdengan MenggunakanMetodePert dan LogikaFuzzy
23-1
24
FlarryBudiharjoS
InjeksiMikrobaSebagaiUsahaPeningkatanPerolehanMinyak (SuatuPercobaanLaboratorum)
24-1
25
SugengPurwoko
PerancanganTata Letak Fasilitasdengan Pendekatan Rank Order Clustering
25-1
26
HarryBudiharjoS.
Model Aliran Gas pada Pipa Tranvnisi dengan Kondisi Line PackinguntukBerbagaiDiameter
26-1
27
MiftaholArifin
Penjadwalan Job ShopdenganArtificiallmmuneSystern
27-1
28
MuhammadYusuf
"KR"BerdasarkanPersepsiKqrsrrnen StrategiPemasaran
28-1
n
KumiaNurmalasari
29-1
30
Eko Nusubiyantoro
PemilihanSupplierMenggunakanpreferenceRa*irg Methodfor EnrichmentEvaluallrndengt Organization pembobotanAnalyticalHierarchyprocess PerancanganDecisionSupportSptem (DSS)P* lfarirgr PersediaanBahanBaku
31
Rini Novia Sari
AlgorithmHybrid Untuk MenentukanRute dan JaM PengirimanProdukdi PT Mitra Gas Abadi Karawarp
SeminarNasionalIEC2013, I November2013
Sl 31-1
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013
Model Sistem Perencanaan Paket Perjalanan Wisata Wilayah ExKaresidenan Surakarta dengan Menggunakan Semantic Web Anita Indrasari*1, Adhie Tri Wahyudi*2 *1,2
Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas Setia Budi
Email : *
[email protected], *
[email protected] ABSTRAK Sebuah rencana wisata dibentuk dengan memperhatikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap lokasi, banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, dan banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap ketersediaan waktu untuk wisata. Perencanaan perjalanan wisata yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan biaya dan juga waktu perjalanan yang dapat menyebabkan gagalnya planning wisata yang sudah disusun. Penelitian dimulai dengan requirement analysis calon wisatawan yang kemudian dilanjutkan dengan analisis spesifikasi fungsional dan analisis spesifikasi data. Setelah diperoleh gambaran mengenai kebutuhan pengembangan sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan desain model sistem informasi dengan penerapan teknologi semantic web. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah model/prototype sistem perencanaan paket perjalanan wisata. Latar Belakang Masalah Propinsi Jawa Tengah yang memiliki banyak sekali tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata non-alam. Propinsi Jawa Tengah sendiri merupakan daerah destinasi wisatawan nusantara/wisatawan domestik nomor 4 se-Indonesia (anonym, 2012). Pertumbuhan situs/website yang mempublikasikan pariwisata di setiap daerah tersebut pun semakin banyak, baik dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun pelaku pariwisata swasta. Namun demikian, banyaknya informasi pariwisata, dan tersebarnya informasi tujuan wisata tersebut dapat menimbulkan potensi masalah ketika seseorang ataupun sekelompok orang ingin berwisata ke wilayah ex-karesidenan Surakarta. Seorang calon wisatawan yang disajikan informasi bahwa di wilayah tersebut terdapat tujuan wisata A, tujuan wisata B dan lain sebagainya, tanpa ada panduan informasi bagaimana rute menuju lokasi tersebut, atau ada berapa hotel yang dapat dikunjungi disekitar lokasi wisata tersebut. Pada beberapa website pariwisata memang menyediakan peta wisata yang biasanya diambil dari Google Map. Namun, peta wisata yang terpasang hanya mampu menunjukkan lokasi objek wisata dan jalan penghubung antarkota ataupun antar lokasi wisata. Peta wisata tidak dapat mendeskripsikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap
lokasi, banyaknya objek wisata yang dapat dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, penentuan aturan perjalanan antar kota dan sebagainya. Perencanaan perjalanan wisata yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan biaya dan juga waktu perjalanan yang dapat menyebabkan gagalnya planning wisata yang sudah disusun. Yunita (2011) menjelaskan bahwa pada permasalahan perencanaan paket perjalanan wisata, sebuah rencana wisata dibentuk dengan memperhatikan keterkaitan sebuah objek wisata dengan objek wisata lainnya, objek wisata terhadap lokasi, banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap biaya yang dibutuhkan, dan banyaknya objek wisata yang akan dikunjungi terhadap ketersediaan waktu untuk wisata. Dengan demikian diperlukan suatu model yang tepat untuk membantu calon wisatawan dalam membuat perencanaan perjalanan wisata. Wellem (2009) dan Yunita (2011) pada penelitiannya menyebutkan bahwa teknologi semantic web dapat menjadi solusi dalam pembuatan model perencanaan perjalanan wisata. Penelitian yang dilakukan ini berupaya untuk membuat sebuah model perencanaan paket perjalanan wisata secara mandiri oleh user dengan menerapkan teknologi semantic web. Outcome yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah user atau calon wisatawan dapat membuat sebuah perencanaan II-1
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013 perjalanan wisata dengan batasan budget dan lama waktu yang disediakan untuk melakukan wisata tersebut. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi dasar penelitian ini antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Wellem (2009) yang membahas bahwa akibat dari kemajuan teknologi internet maka banyak pelaku industri pariwisata di Indonesia yang mempublikasikan lokasi wisatanya dengan menggunakan situs/website bahwa mempromosikannya dengan memanfaatkan jejaring social media. Hal ini memunculkan pergeseran paradigma publikasi pariwisata menjadi elektronic tourism (e-tourism). Sedangkan Kanellopoulos (2005) juga mengatakan bahwa penerapan teknologi inti (core technologies) pada layanan e-tourism yang diadopsi oleh industri pariwisata adalah intelligent agents, recommender systems, ambient intelligence, semantic web, and mobile tourism guides. Kemudian Hepp, dkk (2006) menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi semantic web dan ontologi dapat dimanfaatkan sebagai penyimpanan pengetahuan (konsep, entitas, dan aturan) pada tourism-related E-Commerce. Basis pengetahuan tentang lokasi-lokasi wisata disimpan dalam sebuah model semantik web. Sedangkan Hendriksson (2005) menyimpulkan bahwa pengkombinasian teknologi semantic web dan ontologi pada sebuah platform untuk pertukaran informasi secara elektronik tidak memerlukan perubahan struktur data pada sitem tersebut. Dalam hal ini berarti teknologi semantic web menjanjikan terjadinya integrasi data dan informasi antar berbagai mesin. Hendriksson (2005) juga mengatakan bahwa salah satu bidang penelitian yang menjanjikan adalah pemilihan produk pariwisata secara personal. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian Siricharoen (2010) yang mengatakan bahwa e-tourism adalah aplikasi yang tepat untuk penerapan teknologi semantic web karena didasarkan pada informasi yang tersedia di internet. Ontologi yang menjadi basis pengetahuan dalam semantic web dapat membantu mengorganisasi, browsing, searching dan akses yang cerdas pada informasi dan layanan yang tersedia secara online. Sedangkan Wellem (2009) pada publikasinya menyebutkan bahwa penerapan web service akan memberikan informasi terkait yang berdekatan bila seorang user mencari suatu lokasi objek wisata. Informasi tersebut semisal hotel, penerbangan, suhu, rental mobil dan lain-lain.
Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini mengikuti sebagian metode pengembangan perangkat lunak; yaitu metode waterfall (Pressman, 1994), yang jika digambarkan secara detail pada gambar 1.
Gambar 1. Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan Inti permasalahan yang menjadi basis dimulainya penelitian ini adalah: belum adanya sebuah model untuk membantu calon wisatawan membuat perencanaan perjalanan wisatanya. Karenanya, yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan kajian definisi analisa kebutuhan dan desain system untuk menghasil sebuah prototype sistem perencanaan paket perjalanan wisata di wilayah exkaresidenan Surakarta dengan batasan budget dan waktu untuk melakukan perjalanan wisata. Dan berdasarkan flowchart metode penelitian ini, maka hasil yang telah dicapai dalam pembuatan prototype tersebut adalah sebagai berikut :
II-2
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013 a. Deskripsi Masalah Nilsson dkk. (2001) menyimpulkan bahwa service yang dilakukan pada pelanggan dan calon pelanggan menghasilkan dampak langsung pada business result. Karenanya, upaya memberikan informasi yang komplet bagi calon wisatawan dan memberikan kemudahan mendapatkan informasi tersebut sehingga sebelum berangkat, calon wisatawan tersebut sudah memiliki informasi mengenai informasi rute-rute yang akan ditempuh, urutan lokasi wisata yang akan ditujuan, hotel yang akan digunakan untuk menginap, perkiraan kebutuhan cost untuk membiayai perjalanan wisata yang akan dilakukan, adalah salah satu bentuk service yang dapat diberikan oleh instansi pengelola objek wisata. Fitriana (2011) mengatakan bahwa pemberian service yang tepat akan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dan pelanggan yang merasa puas akan sebuah service memberikan promosi dari mulut ke mulut (Word of Mouth) yang ampuh dalam menciptakan brand image yang positif. Dengan tujuan membuat sebuah model/prototipe
untuk membantu calon wisatawan dalam membuat perencanaan perjalanan wisatanya, maka perlu ditelaah urut-urutan proses dalam menyusun rencana perjalanan wisata seperti berikut : 1. Calon wisatawan ketika memiliki sebuah rencana wisata –dipastikan sudah mempunyai target lokasi wisata utama, persiapan biaya dan jangka waktu (lama waktu) berwisata 2. Jika lama waktu wisata lebih dari 1 hari, maka ditanya kelas hotel dengan pendekatan kesiapan biaya 3. Kemudian model diharapkan bisa membantu membuat perencanaan seperti : lokasi wisata yang mungkin dikunjungi yang terdekat, suggestion hotel yang sesuai dengan budget 4. Biaya perjalanan wisata akan dikurangi (atau dihitung) dengan besaran tarif tiket dan biaya akomodasi hotel Dengan melihat urut-urutan pada proses menyusun rencana perjalanan wisata di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
proses :
Output :
Input : data tujuan wisata awal
menimbang lokasi wisata yang akan dikunjungi beserta akomodasinya
Rencana wisata yang akan dilaksanakan
Gambar 2. Urutan proses penyusunan rencana perjalanan wisata b. Analisa Kebutuhan Sesuai dengan metodologi pengembangan sistem, analisa kebutuhan adalah pengindentifikasian user requirement. User requirement ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu user yang akan menggunakan sistem (calon wisatawan) dan user internal (operator, admin, dll.). Yang telah dilaksanakan dan kami laporkan pada laporan kemajuan ini adalah analisa kebutuhan berdasarkan hasil wawancara terhadap user (calon wisatawan). Dan apa yang dibutuhkan oleh calon wisatawan terhadap sistem perencanaan wisata adalah seperti berikut : 1. Calon wisatawan dapat bebas mengakses sistem ini tanpa harus login terlebih dahulu. 2. Adanya proses penginputan tujuan wisata utama oleh calon wisatawan 3. Adanya proses penginputan lama waktu wisata yang disediakan oleh calon wisatawan
4. Adanya proses penginputan mengenai pilihan menginap di hotel ketika calon wisatawan melakukan perjalanan wisata. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh sistem. 5. Adanya proses penginputan pilihan kategori kelas hotel yang diinginkan user dan berapa lama dia akan menginap di hotel tersebut. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh user. 6. Ada proses sistem memberikan pilihan kepada user apakah akan menuju lokasi wisata lain yang berada disekitar lokasi wisata utama. Kemudian ada proses penanganan atas respon yang diberikan oleh user. 7. Setelah semua input yang diberikan user diterima oleh sistem, maka sistem menampilkan output berupa rencana wisata yang disarankan.
II-3
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013 c. Spesifikasi Fungsional Detail fungsional proses-proses yang terjadi berdasarkan kebutuhan user adalah sebagai berikut : 1. Calon wisatawan dapat bebas mengakses sistem ini tanpa harus login terlebih dahulu. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem bersifat open security atau dapat diakses oleh user tanpa harus mendaftarkan (registrasi) userid dan password ataupun harus login terlebih dahulu. 2. Proses penginputan tujuan wisata utama oleh calon wisatawan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem mendapatkan input dari user. Elemen input yang diterapkan pada sistem berupa kotak isian teks atau textbox 3. Proses penginputan lama waktu wisata yang disediakan oleh calon wisatawan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem mendapatkan input dari user. Elemen input yang diterapkan pada sistem berupa kotak pilihan atau dropbox. 4. Proses penginputan mengenai pilihan menginap di hotel ketika calon wisatawan melakukan perjalanan wisata. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan menampilkan pertanyaan kepada user dalam bentuk jendela wizard atau jendela pertanyaan. Pilihan input yang diberikan kepada user adalah tombol Ya dan tombol Tidak. Jika user memberikan respon dengan klik tombol Ya maka sistem akan loncat ke proses no. 5.
Proses penerimaan input user (identifikasi lokasi wisata utama)
5.
6.
7.
Jika user memberikan respon dengan klik tombol Tidak maka sistem akan loncat ke proses no. 6. Proses penginputan pilihan kategori kelas hotel. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan memberikan pilihan kategori kelas hotel. Elemen input yang diterapkan pada sistem adalah dropbox. Selanjutnya sistem juga akan meminta masukan dari user mengenai berapa lama dia akan menginap. Elemen input yang diterapkan pada sistem adalah kotak input text atau textbox. Proses penginputan pilihan user apakah akan menuju lokasi wisata lain disekitar lokasi wisata utama. Selanjutnya sistem juga akan meminta masukan dari user atas pilihan yang diajukan. Berdasarkan requirement ini, berarti sistem akan menampilkan pertanyaan kepada user dalam bentuk jendela wizard atau jendela pertanyaan. Pilihan input yang diberikan kepada user adalah tombol Ya dan tombol Tidak. Jika user memberikan respon dengan klik tombol Ya ataupun tombol Tidak, maka sistem akan melanjutkan ke proses selanjutnya. Sistem menampilkan output pada layar berupa rencana wisata yang disarankan.
Berdasarkan idetifikasi spesifikasi fungsional di atas, maka proses yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi :
Menampilkan output berupa rencana wisata yang disarankan
Inferensi data
Gambar 3. Spesifikasi fungsional model perencanaan wisata. d. Spesifikasi Data Data-data yang diperlukan berdasarkan spesifikasi fungsional yang dibutuhkan oleh user, adalah sebagai berikut : 1. Data yang dibutuhkan pada proses pengaksesan sistem perencanaan paket wisata : - (tidak ada). Karena bersifat open akses, maka tidak diperlukan data untuk login dan lain sebagainya.
2. Data yang dibutuhkan pada proses identifikasi lokasi wisata utama oleh calon wisatawan : Nama Lokasi Wisata, Alamat lokasi wisata, Kota keberadaan lokasi wisata, Jumlah hari wisata, pilihan menginap, kelas hotel diinginkan, pilihan lokasi wisata berikutnya
e. Spesifikasi User II-4
User/calon wisatawan
Perencanaan perjalanan wisata berdasarkan budget dan lama waktu berwisata
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013
Gambar 4. Spesifikasi user model perencanaan wisata
Setelah tahapan analisis terhadap data dan fakta yang diperoleh, maka desain model sistem perencanaan paket perjalanan wisata adalah sebagai berikut : a. Arsitektur Sistem Sistem yang akan dibangun menggunakan skema client – server dimana user mengakses sistem melalui browser. Maka arsitektur sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :
Melalui web browser Internet network
user Melalui web browser server
Gambar 5. Rancangan arsitektur prototype/model perencanaan wisata b. Desain Basis Data b.1. Desain Database
Basisdata yang digunakan pada model sistem perencanaan wisata ini adalah ontology. II-5
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013 Ontologi merupakan spesifikasi dari suatu konsepsualisasi (Gruber, 1993). Sedang menurut Chandrasekaran dan Josehson (1999) ontologi merupakan teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ontologi merupakan suatu deskripsi dari konsep serta relasi yang mungkin terdapat untuk suatu hal. Dalam kaitannya dengan web, ontologi ini digunakan untuk mendeskripsikan suatu resource di web. Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk class, properties, dan instance. Dalam hal perancangan ontologi, penelitian ini menerapkan prinsip re-usage atau memanfaatkan ontologi yang dibuat oleh Yunita (2011). Tabel 1 merangkum semua class yang digunakan pada model ontologi sistem perencanaan perjalanan wisata. Sedangkan gambar 6 hierarki class dan subclass pada model ontologi yang dibangun. Dan tabel 2 memperlihatkan perancangan properties yang digunakan pada semua class yang dibangun.
Table 1. Class dan Subclass pada model ontologi No. Class SubClass 1. Wisata Agrowisata alam Budaya lainnya 2. Ruanghotel 3. Hotel 4. Hotelkelas 5. Jalan 6. Kota 7. Paketwisata -
Table 2. Perancangan properties (slot) pada model ontologi No. 1.
Property Name connected
Domain jalan
Range kota
2.
hasHotelClass
hotel
hotelKelas
4.
hasLocation
hotel, wisata
kota
5.
hasRuangHotel
hotel
7.
hasJalan
kota
ruangHote l jalan
8.
isDirectedWith
kota
kota
9.
isRuangHotelOf
ruangHotel
hotel
10.
paketWisata
hotelKelas
11.
suggestedHotelCl ass suggestedKota
paketWisata
kota
12.
selectedHotel
paketWisata
hotel
13.
selectedWisata
paketWisata
wisata
14.
address
hotel,wisata
string
15.
tiketMasuk
wisata
string
16.
estJalanTime
jalan
string
17.
estStayTime
wisata
string
18.
length
jalan
string
19.
rateRuangHotel
ruangHotel
string
20.
name
hotelKelas, hotel, ruangHotel, wisata, kota, jalan, paketWisata
string
b.2. Desain Entity Relationship Diagram
Gambar 6. Hierarki class dan subclass pada model ontology
II-6
Category Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Objective Property Datatype Property Datatype Property Datatype Property Datatype Property Datatype Property Datatype Property Datatype Property
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013
Gambar 9. Rancangan antar muka halaman input pada model yang dibangun Gambar 9 memperlihatkan rancangan antarmuka untuk halaman input user ketika ingin mendapatkan rekomendasi perjalanan wisata. Ketika link tersebut diakses, maka disediakan form untuk diisi, seperti budget, lama perjalanan, dan jumlah orang yang akan melakukan perjalanan wisata. Gambar 7. Relationship antar class pada model ontology yang dibangun Gambar 7 memperlihat relationship antar class pada model ontology yang dibangun. Sebagai contoh kelas paketWisata memiliki relationship selectedTourism dengan kelas wisata dan kelas kota memiliki self-relationship isDirectedWith dengan kelas kota. c. Desain User Interface Karena model dibangun dengan skema client-server dan sistem akan diakses oleh user melalui browser, maka antarmuka (interface) model mengacu pada antarmuka website pada umumnya. Antarmuka sebuah website pada umumnya terdiri dari sebuah homepage yang dilengkapi menu-menu dan tampilan fungsi dari menu-menu tersebut. Gambar 8 memperlihatkan rancangan visualisasi homepage model perencanaan perjalanan wisata yang dibangun.
Gambar 8. Rancangan antarmuka homepage model yang dibangun
Gambar 10. Rancangan antarmuka untuk menampilkan output pada model yang dibangun Gambar 10 memperlihatkan rancangan model ketika menampilkan output berupa rekomendasi paket perjalanan wisata berdasarkan input yang telah dimasukkan oleh user. Kesimpulan Perancangan model sistem perencanaan perjalanan wisata dengan mengikuti metode waterfall terdiri dari dua bagian besar, yaitu bagian analisa dan bagian desain. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada data dan fakta yang ditemukan dilapangan kemudian dirancang desain model sistem yang akan dibangun. Hasil yang diperoleh adalah prototype sistem perencanaan perjalanan wisata. II-7
Industrial Engineering Conference (IEC) 2013 Yogyakarta, 9 November 2013 Program kerja selanjutnya adalah mengimplementasikan prototype yang telah dihasilkan sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh user / calon wisatawan. Saran Penelitian selanjutnya dapat menerapkan modul agar kemampuan interoperabilitas sistem yang dibangun lebih meningkat. Sehingga sistem dapat diakses tidak hanya dari browser komputer tetapi dari gadget lainnya. Daftar Pustaka Anonim, 2012, Rencana Strategis 2012 - 2014 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, http://www.budpar.go.id/userfiles/file/REN STRA_FINAL_all_29juni2012.pdf Chandrasekaran, B. dan Josehson, J., 1999, What are Ontologies, and Why Do We Need Them?, IEEE Intelligent Systems, vol 14. Hepp, M., Siorpaes, K., Bachlechner, D., 2006, Towards The Semantic Web In E-Tourism: Can Annotation Do The Trick?, Proceeding, 14th European Conference on Information Systems (ECIS 2006) Hendriksson, R., 2005, Semantic Web and ETourism, www.cs.helsinki.fi/u/glinskih/semanticweb /Semantic_Web_and_E-Tourism.pdf Gruber, TR., 1993, A Translation Approach to Portable Ontology Specifications, www.kslweb.stanford.edu/KSL_Abstracts/KSL-9271.html Kanellopoulos, D. N., 2005, E-Tourism Service and Technologies : Current Issues and Trends, http://www.dratte.gr/periodiko/tefxos1/3.p df Kato, T., Maneerat, N., Varakulsiripunth, R., Kato, Y., Takahashi, K., 2009, Ontology-based E-healt System with Thai Herb Recommendation, Proceeding, JCSSE 2009 : The 6th International Joint Conference on Computer Science and Software Engineering. Kuswandi, R., Fahmi, H., Faidah, H., Setiadi, H., dan Hasibuan, Z., 2007, Konsolidasi Database Kependudukan Nasional, Jurnal, Jurnal Ssitem Informasi MTI UI Vol. 3 – No. 1 – April 2007
Pressman, R., 1994, Software Engineering A Practitioner’s Approach, McGraw-Hill, New York Priyambodo, T. K., 2005, Implementasi Web-Service Untuk Pengembangan Sistem Layanan Pariwisata Terpadu, Proceeding, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2005) Siricharoen, W.V., 2010, Enhancing semantic web and ontologies for e-tourism, Jurnal, International Journal of Intelligent Information and Database Systems Volume 4 - Number 4/2010 Wellem, T., 2009, Semantic Web Sebagai Solusi Masalah Dalam E-Tourism Di Indonesia, Proceeding, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) Yunita, 2011, Pemanfaatan Semantik Web Rule Language (SWRL) Dalam Prototype Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Di Sumatera Selatan, Tesis, Universitas Gadjah Mada.
II-8