BAB V PENUTUP Strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr. Sardjito pada bab sebelumnya mengantar pada beberapa pemahaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut: A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka strategi komunikasi pemasaran layanan private good oriented RS Dr. Sardjito dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ketika RS Dr. Sardjito menjadi Badan layan Umum, mereka dibebaskan untuk membuka layanan yang bersifat private. Maka dari itu RS Dr. Sardjito akan berkompetisi dengan rumah sakit swasta yang sudah lebih dahulu mempunyai fokus layanan yang bersifat private. RS Dr. Sardjito menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan semangat berkompetisi dengan rumah sakit swasta dalam penyediaan layanan private. Sehingga strategi yang dijalankan lebih mengarah kepada pencitraan kepada masyarakat bahwa RS Dr. Sardjito juga menyediakan layanan private, sama halnya yang disediakan oleh rumah sakit swasta. Dengan harapan pasien yang menggunakan layanan private di rumah sakit swasta pindah menggunakan layanan
private yang ada di RS Dr. Sardjito.
118
Strategi pemasaran layanan private good oriented yang meliputi segmentasi, dimana kebijakan segmentasi RS Dr. Sardjito tidak membatasi dari segi usia yaitu (balita 0-5 tahun), (kanak-kanak 6-11 tahun), (remaja 12-25 tahun), (dewasa 26-45 tahun), (lansia 46-65 tahun), dan (manula 66 tahun-ke atas). Selain itu dari segi pekerjaan, tingkat pendidikan serta agama RS Dr. Sardjito juga tidak membatasi, namun mereka memiliki segmen pengguna yaitu kalangan menegah dan menegah keatas. Hal tersebut memperlihatkan bahwa, untuk segmen secara geografis, RS Dr. Sardjito membidik konsumen disegala tempat, mereka menargetkan layanan private good oriented dapat membidik konsumen pada wilayah atau domisili seluas-luasnya, dengan tidak membatasi pada satu provinsi atau daerah saja.
Target layanan private good oriented RS Dr. Sardjito yaitu midle dan
up. Target tersebut kemudian dibagi menjadi empat yaitu masayarakat golongan ekomomi menengah, masyarakat golongan ekonomi menengah keatas, instansi pemerintah dan swasta. Dari segi target pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran masa depan, pasar sasaran primer, serta pasar sasaran skunder, RS Dr. Sardjito menerapkan semua target pasar, dimana dalam pasar jangka pendek dari layanan
private good oriented telah dicapai oleh RS Dr. Sardjito. Untuk pasar sasaran masa depan, target RS Dr. Sardjito di masa mendatang adalah menjalin kerjasama dengan jangkauan yang lebih luas, yaitu kerjasama bukan hanya dalam skala pasar nasional, namun dalam
119
skala pasar internasional. Selain itu untuk target pasar masa depan, RS Dr. Sardjito telah melakukan perencanaan dengan membuat layanan baru, yang mereka sebut dengan health tourism.
Positioning
layanan
private
good oriented
RS
Dr.
Srdjito
diinformasikan melalui kegiatan seminar, pertemuan rutin ekternal dan ghatering. Melalui kegiatan tersebut RS Dr. Sardjito memaparkan keunggulan layanan private good orientednya dibanding layanan yang ada di rumah sakit lain, selain itu kegiatan ini juga akan menempatkan layanan private good oriented sebagai produk unggulan dari semua layanan yang ada di RS Dr. Sardjito. Selain itu RS Dr. Sarjito juga menetapkan enam pendekatan dalam penentuan positioning yaitu pertama, positioning by product attributes and benefits, yaitu menempatkan dokter dan perawat sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan pasien. Kedua, positioning by price atau
quality, yaitu ini menempatkan layanan private good oriented sebagai layanan unggulan dan diminati.
Ketiga,
positioning by use or
application, yaitu menempatkan layanan private good oriented sebagai sebuah layanan yang dapat dengan nyaman digunakan, baik dari segi dokter, perawat, petugas administrasi, pelayanan gizi, pelayanan farmasi/obat-obatan, pelayanan rehabilitasi medis, serta pelayanan lainnya. Keempat, positioning by product class, yaitu layanan private
good oriented dikatagorikan sebagai produk unggulan atau layanan unggulan di RS Dr. Sardjito. Kelima, positioning by product user,
120
yaitu digunakan oleh kelas menengah dan menengah keatas. Keenam,
positioning by competitor yaitu RS Dr. Sardjito memiliki posisi yang lebih unggul dari segi fasilitas, SDM serta tenaga ahli yang dimiliki dibanding dengan rumah sakit lain.
Publisitas, promosi awal yang dilakukan RS Dr. Sardjito yaitu melalui pitpaganda. Pitpaganda digunakan untuk mensosialisasikan serta mempromosikan layanan serta memeriahkan beberapa kegiatan yang mereka ikuti seperti World Cancer Day, serta Hari Anti Korupsi. Promosi tersebut dilakukan dengan media pitpaganda dengan berkeliling Yogyakarta. Selain itu RS Dr. Sardjito melakukan publisitasnya
melalui
kegiatan
informasi
kesehatan
dengan
menggunakan media televisi yaitu RB TV dan Jogja TV, kemudian menggunakan media radio yaitu radio RRI Pro 3, radio Istakalista FM, radio Sonora, dan radio Rakosa FM. Publisitas yang dilakukan oleh RS Dr. Sardjito mempunyai efek yang positif untuk membangun citra bahwa RS Dr. Sardjito mempunyai layanan private seperti layanan yang dimiliki oleh rumah sakit swasta.
Dalam promosi penjualan (Sales Promotion), RS Dr. Sardjito menggunakan tools yang yang mudah dijangkau oleh masyarakat saat ini. Sehingga informasi yang didapatkan target pasien bisa dengan mudah dimengerti. Sales promotion yang dilakukan oleh RS Dr. Sardjito juga sudah menggunakan media online sehingga jangkauan dari promosi yang dilakukan menjadi tidak terbatas, semua wilayah
121
bisa mengakses informasi mengenai layanan private yang dipasarkan oleh RS Dr. Sardjito. Adapun tools yang digunakan adalah liflet, spanduk, brosur, facebook, twitter, serta buletin. Selain itu RS Dr. Sardjito juga mengadakan pameran tematik dengan tema berbeda setiap minggunya yang digunakan untuk melakukan pengenalan layanan-layanan yang ada di RS Dr. Sardjito. Misalnya: Pameran Herbal dan Pameran Thematik Instalasi Laboratorium Klinik.
Hubungan Masyarakat, yaitu melaksanakan kegiatan pengkajian hukum, pelaksanakan kegiatan kemitraan, pelaksanakan kegiatan hubungan
masyarakat,
pelaksanaan
kegiatan
pemasaran,
dan
mengumpulkan informasi untuk kepentingan pelanggan.
Penjualan Perorangan (Personal Selling), RS Dr. Sardjito belum mempunyai program personal selling untuk memasarkan layanan
private good oriented.
Penjualan Langsung (Direct Selling), RS Dr. Sardjito melakukan penjualan secara langsung dengan bentuk edukasi secara langsung kepada pasien. Materi dari edukasi yang diberikan berisi mengenai informasi layanan private good oriented.
122
B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Penelitian ini mengungkap implementasi dari sebuah strategi komunikasi pemasaran layanan di rumah sakit, khususnya pada layanan private good oriented. Kondisi ini membuat penelitian ini hanya pada lingkup layanan khusus di rumah sakit, sehingga banyak model yang dapat diaplikasikan dalam setting yang berbeda. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi lanjut sehingga konsep yang dimodelkan dapat ditingkatkan generalisasinya.
2.
Penelitian dengan menganggkat tema mengenai strategi komunikasi pemasaran sebuah layanan private good oriented di rumah sakit, dengan lokasi di RS Dr. Sardjito. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memahami dan mengetahui segmentasi, targeting, serta
positioning sebuah layanan private good oriented di rumah sakit, serta penlitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, bahan kajian serta referensi dalam memahami strategi komunikasi pemasaran dalam konteks layanan di rumah sakit. 3.
Studi ini disarankan dapat memberi pemahaman serta gambaran praktis
dalam
melihat
strategi
komunikasi
pemasaran
guna
meningkatkan segmen, target, serta positioning pengguna layanan di rumah sakit. Selain itu memberikan inovasi strategi komunikasi pemasaran yang perlu di tingkatkan serta ditambah dalam rangka 123
peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik. Dan memberikan batasan secara jelas layanan biasa dengan layanan private. Sehingga pasien bisa percaya dan terjamin privasinya ketika mereka menggunakan layanan private.
124