Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa Rizal Afriansyah Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Email :
[email protected]
Abstrak - Transportasi mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Transportasi khususnya prasarana jaringan jalan merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang pembangunan. Prasarana jaringan jalan yang baik akan dapat meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas masyarakat, sehingga jangkauan terhadap berbagai kebutuhan ekonomi maupun sosial dapat terpenuhi dengan baik. Karena itulah maka pembangunan prasarana jaringan jalan itu sangat perlu dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menunjang pertumbuhan – pertumbuhan ekonomi terutama pada kawasan – kawasan yang memiliki nilai strategis yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat yang berada di sekitar kawasan – kawasan tersebut. Pada saat sekarang pengembangan jaringan jalan di Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat menghadapi masalah yaitu yang paling utama mengenai ketersediaan dana yang diperlukan untuk program pengembangan jaringan jalan sangat terbatas. Padahal di satu sisi, keberadaan jalan – jalan tersebut sangat penting terutama pendukung kawasan strategis yang berada di Pulau Sumbawa. Penelitian yang dilakukan adalah mengenai penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang menjadi prioritas dalam pengembangan jaringan jalan dan jaringan jalan penghubung kawasan strategis manakah yang menjadi prioritas dalam pengembangan di Pulau Sumbawa. Penganalisian dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) dengan responden stekholder yaitu instansi – instansi terkait, politisi dan akademisi. Adapun kriteria – kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan prioritas yaitu sosial, aksesbilitas, lingkungan, kondisi jalan, biaya, kesesuaian tata ruang dan ekonomi. Kata Kunci : Pengembangan, jaringan jalan, AHP
I. LATAR BELAKANG Transportasi mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Transportasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang di dukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia, membentuk jaringan prasarana dan pelayanan. Transportasi khususnya prasarana jaringan jalan merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang pembangunan. Hal ini berarti
bahwa kelemahan sektor transportasi akan menghambat laju pertumbuhan sektor lainnya. Pengembangan prasarana jaringan jalan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi secara langsung berpengaruh terhadap taraf hidup masyarakat. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi, pasti akan diikuti oleh pengembangan wilayah yang memungkinkan adanya pendayagunaan sumber daya alam secara optimal. Prasarana jaringan jalan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan distribusi barang dan jasa. Selain itu juga dapat menekan pengeluaran biaya – biaya transportasi dan produksi dari lokasi – lokasi potensi sumber daya alam ke lokasi – lokasi industri sampai ke konsumen hasil – hasil industri. Prasarana jaringan jalan yang baik akan dapat meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas masyarakat, sehingga jangkauan terhadap berbagai kebutuhan ekonomi maupun sosial dapat terpenuhi dengan baik. Karena itulah maka pembangunan prasarana jaringan jalan itu sangat perlu dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menunjang pertumbuhan – pertumbuhan ekonomi terutama pada kawasan – kawasan yang memiliki nilai strategis yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat yang berada di sekitar kawasan – kawasan tersebut. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kawasan tersebut perlu didukung oleh prasarana jaringan jalan yang baik agar memudahkan dalam proses pergerakan dari dan menuju kawasan tersebut. Mengingat keberadaannya sangat menunjang peningkatan ekonomi nasional secara umum dan daerah pada khususnya, maka perlu dilakukan pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis tersebut. Untuk keperluan pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis, perlu dilakukan suatu skala prioritas dalam pengembangannya. Dalam melakukan penentuan skala prioritas dapat menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Metode Analytical Hirarchy Process (AHP) adalah sebagai alat untuk menentukan skala prioritas dalam proses penentuan pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa.
A-83 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
2. II. IDENTIFIKASI MASALAH Jaringan jalan potensial di wilayah Pulau Sumbawa masih ada yang kurang mendapatkan perhatian secara khusus. Jaringan jalan tersebut umumnya kurang memadai, karena keberadaannya tidak berada pada pusat – pusat kota. Padahal di satu sisi, keberadaan jalan – jalan tersebut sangat penting terutama pendukung kawasan strategis yang berada di Pulau Sumbawa. Seperti yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Propinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa Pulau Sumbawa memiliki 12 kawasan strategis dari 16 kawasan strategis yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Hal ini mengindikasikan bahwa pulau Sumbawa memiliki wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan. Sehingga kedepannya bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi baik secara Nasional maupun daerah khususnya. Agar kawasan – kawasan strategis tersebut berperan secara signifikan bagi perkembangan wilayah, perlu didukung oleh prasarana jaringan jalan yang baik. Untuk itu diperlukan suatu penelitian, yaitu mengenai penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis. Adanya penentuan prioritas dimaksudkan untuk mengoptimalkan dana yang tersedia. Dimana seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dana yang tersedia sangat terbatas. Pada penelitian ini akan menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) dalam penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukug kawasan strategis, dimana metode ini merupakan suatu dasar untuk membuat suatu keputusan yang didesain dan dilakukan secara rasional dengan membuat penyeleksian terbaik terhadap beberapa alternatif yang dievaluasi dengan berbagai kriteria. III. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor – faktor apa saja yang menjadi prioritas dalam proses penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di pulau Sumbawa ? 2. Jaringan jalan penghubung kawasan strategis manakah yang menjadi prioritas dalam pengembangannya ? IV. BATASAN MASALAH Untuk menghidari meluasnya pembahasan dalam studi ini, maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan di bahasa yaitu antara lain : 1. Lokasi penelitian berada di wilayah Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jaringan jalan penghubung kawasan strategis yang menjadi prioritas dalam pengembangan yaitu jaringan jalan Propinsi.
A-84
3.
4.
Kawasan strategis yang dimaksud adalah kawasan strategis yang terdapat di Pulau Sumbawa berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 yang telah disahkan. Menggunakan metode analisa AHP (Analitycal Hierarchy Process) dalam penentuan skala prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat. Responden yang akan di amati sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk mengetahui prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa adalah mereka yang memiliki keahlian, pemahaman dan kepentingan pada masalah yang akan di teliti serta memiliki representasi pada masalah tersebut seperti Dinas – Dinas Pemerintah, Anggota DPRD Propinsi NTB dan Akademisi.
V. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan berdasarkan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui faktor – faktor yang menjadi prioritas dalam mempengaruhi pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis yang terdapat di Pulau Sumbawa. 2. Mengetahui prioritas pengembangan jaringan jalan penghubung kawasan strategis di Pulau Sumbawa. VI. STUDI PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan ciri yang penting dalam penelitian ilmiah untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan. Berikut penjelasan untuk tiap – tiap tinjauan yang digunakan. a.
Peran Jalan Menurut Undang – Undang 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Jalan memiliki peran yang sangat penting yaitu : 1. Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat. 2. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. 3. Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.
b.
Kawasan Strategis Menurut Undang – Undang 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Kawasan strategis Propinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Propinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/ atau lingkungan.
ISBN : 978-979-18342-3-0
c.
Metode Analytical Hirarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process Method (AHP) merupakan dasar untuk membuat suatu keputusan, yang didesain dan dilakukan secara rasional dengan membuat penyeleksian yang terbaik terhadap beberapa alternatif yang dievaluasi dengan multikriteria. Dalam proses ini, para pembuat keputusan mengabaikan perbedaan kecil dalam pengambilan keputusan dan selanjutnya mengembangkan seluruh prioritas untuk membuat rangking prioritas dari beberapa alternatif. (SaatyVargas, 1994) Dalam memecahkan permasalahan dengan metode AHP, terdapat 3 (tiga) prinsip dasar, yakni antara lain : (Saaty-Vargas, 1993) a. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki atau kita sebut menyususn secara hirarki yaitu memecah – mecah persoalan menjadi unsur – unsur terpisah b. Menetapkan prioritas, yaitu menentukan tingkat elemen – elemen menurut relatif pentingnya c. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan untuk mengambil keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan nilai – nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah. Selain itu juga bergantung pada logika, intuisi dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan. Analytical Hierarchy Process (AHP) menunjukan bagaimana menghubungkan elemen – elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil gabungan. Prosesnya adalah mengidentifikasi, memahami dan menilai interkasi – interaksi dari suatu sistem sebagai suatu keseluruhan. Dalam metode AHP, hirarki disusun dari atas ke bawah, yang dimulai dari tujuan atau fokus – kriteria – alternatif. Jadi dalam proses pengambilan keputusan dengan metode ini perlu diketahui tujuan, kriteria dan alternatif yang akan dipilih. Adapun penyusunan struktur hirarki pengambilan keputusan dalam penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
Penentuan prioritas dilakukan dengan menghitung bobot relatif antar variabel (elemen) sehingga dapat diketahui bobot (tingkat kepentingan) setiap elemen terhadap suatu kriteria (prioritas lokal) atau terhadap pencapaian tujuan (prioritas global). Penentuan prioritas dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparison) antar elemen pada tingkatan (level) hirarki yang sama, yaitu dengan menggunakan skala yang 1 samapi 9. VII.
KAJIAN PENELITI SEBELUMNYA
A.
Renny Ardiyanti (2006) Judul penelitian adalah penetapan prioritas pembangunan jaringan jalan lintas strategis potensi studi kasus di wilayah Malang Raya. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Adapun kriteria tersebut antara lain : tata ruang, ekonomi, finansial, lalu lintas pariwisata dan lingkungan. Analisis pembobotan kriteria dan alternatif menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) dengan stakeholders masing – masing mewakili Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan umum Bina Marga, dari ketiga wilayah dan para akademisi yang kompeten baik dari segi pemahaman teoritis serta pengenalan lapangan. B.
Anhes Intan (2004) Judul penelitian adalah Analisis Penanganan dan Pengembangan Jaringan Jalan Propinsi di Propinsi Maluku. Menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Adapun kriteria – kriteria yang digunakan adalah kriteria kondisi, kriteria hirarki, kriteria pemerataan, kriteria antar moda, kriteria wilayah dan kriteria efisiensi biaya. C.
Yoniman Ronting. (2009) Judul penelitian adalah Strategi dan Prioritas Pengembangan Prasarana Jalan Dalam Rangka Mendukung Kapet Seram. Metode yang digunakan adalah metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Adapun kriteria – kriteria yang digunakan adalah pengembangan kawasan ekonomi, aspek multi moda, perbandingan manfaat biaya, pengembangan regional, arus lalulintas, aksesibilitas dan hirarki jalan.
Tujuan
Kriteria A
A1
Kriteria B
A2
Kriteria C
Kriteria D
A3
Gambar 1. Struktur Hirarki Metode AHP
A-85 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
VIII.
KERANGKA KONSEP
Secara lebih jelas kerangka pikir yang melandasi penelitian ini dapat digambarkan pada bagan alir di bawah ini. Pertumbuhan,per kembangan perekonomian masyarakat dan pemerataan pembangunan di kawasan strategis pulau Sumbawa
Pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis.
Tidak semua jaringan jalan dikembangkan secara bersamaan, dikarenakan keterbatasan dana. Sehingga perlu dilakukan optimalisasi dengan cara melakukan prioritas pembangunan.
Alat yang digunakan yaitu Metode Analytic Hirarchy Process (AHP).
Penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis. Prasarana jaringan jalan di pulau Sumbawa.
Persepsi pihak terkait (stakeholder) dalam penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis.
Bobot antar kriteria dalam pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis.
Pembobotan terhadap kriteria dalam pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis. Kesimpulan rekomendasi mengenai prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa.
Prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis.
Gambar 2. Prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis
A-86
ISBN : 978-979-18342-3-0
IX.
METODE PENELITIAN
A.
Garis Besar Metodelogi Studi Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut : Mulai
Latar Belakang Permasalahan dan perumusan masalah Tujuan penelitian Identifikasi variabel Identifikasi sampel yaitu stakeholder Pengumpulan data
1. 2. 3. 4.
Data sekunder : Peta pulau Sumbawa Peta penggunaan lahan di pulau Sumbawa Peta jaringan jalan Propinsi di pulau Sumbawa Peta kawasan strategis pulau Sumbawa menurut RTRWP tahun 2010
Data primer : Hasil kuisioner dari para stakeholder
Pengolahan dan analisa data dengan metode AHP Menetapkan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis Pembahasan hasil Kesimpulan dan saran
Selesai
Gambar 3. Bagan alir penelitian B.
Identifikasi Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah para stakeholder yang mempunyai kepentingan dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa. Adapun stakeholder sebagai responden dari metode Analytical Hirarchy Process (AHP) yang diminta
pendapatnya adalah sebanyak 14 orang yang merupakan tenaga ahli, politisi dan akademisi. C. Identifikasi Variabel Penelitian Indentifikasi variabel penelitian dilakukan untuk menentukan variabel – variabel apa saja yang diteliti dalam penelitian. Penentuan variabel dilakukan dengan mengamati kondisi sebenarnya dari obyek penelitian. Berdasarkan penelitian terdahulu dan studi A-87
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
kepustakaan diketahui ada beberapa kriteria yang dianggap berpengaruh terhadap pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa sesuai dengan kondisi wilayahnya yaitu kepulauan, kondisi topografi wilayah dan kondisi fisik dari pada jaringan jalan tersebut serta kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana transportasi untuk menunjang aktivitas sehari – hari, adapun kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor ekonomi 2. Faktor sosial
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Faktor aksesbilitas Faktor lingkungan Faktor kondisi jalan Faktor biaya Faktor kesesuaian tata ruang Faktor Keterpaduan Prasarana Antarmoda D. Metode Analisa Adapun langkah analisa dari pada penelitian ini yang dimana menggunakan metode Analytic Hirarchy Process (AHP).
Mulai Mendefinisikan tujuan penelitian Tahapan hirarki penanganan Matriks perbandingan berpasangan pada setiap level hirarki
Perhitungan : 1. Komponen – komponen eigenvektor utama setiap baris 2.
Wi = Eigenvektor (prioritas lokal)
Matriks perbaikan
Xi = 3. 4. 5.
Eigenvalue maks λmax = Σaij Xj Indeks konsistensi (CI) CI = (λmakx – n) / (n – 1) Rasio konsistensi (CR) CR = CI / RI Tidak konsisten CR ≤ 0,1 Ya = Konsistensi Prioritas alternatif terpilih
Selesai Gambar 4. Metode analisa data dengan AHP
A-88
ISBN : 978-979-18342-3-0
Dari diagram di atas, maka adapun langkah – langkah analisa data yang menggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) pada dasarnya meliputi : a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum dilanjutkan dengan kriteria dan kemungkinan alternatif – alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah. c. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap kriteria yang setingkat diatasnya. d. Membuat perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya sebanyak nx[(n – 1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya yang dibandingkan. e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika tidak konsistensi maka matriks perbandingan harus di perbaiki atau pengambilan data diulangi. f. Mengulang langkah 1,2 3, 4, 5 untuk seluruh tingkat hirarki. g. Menghitung vektor eigen (eigevektor) dari setiap matriks perbandingan berpasangan. h. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10% maka penilaian data judgement harus diperbaiki. i. Menetapkan priroritas alternatif terpilih.
X. KESIMPULAN Paper ini mengemukakan rancangan penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa. Penelitian ini adalah untuk membantu pemerintah dalam menentukan jaringan jalan penghubung kawasan strategis mana yang menjadi prioritas. Hal ini didasari pada keterbatasan dana dalam pembangunan jaringan jalan penghubung kawasan strategis di Pulau Sumbawa yang ada di lingkup Pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam menentukan prioritas menggunakan analisa Analytic Hirarchy Process (AHP). Metode Analytic Hirarchy Process (AHP) adalah sebagai alat dalam penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan pendukung kawasan strategis di Pulau Sumbawa dimana metode ini merupakan suatu dasar untuk membuat keputusan yang didesain dan dilakukan secara rasional dengan membuat penyeleksian terbaik terhadap beberapa kriteria – kriteria yang akan menjadi acuan dalam penentuan prioritas. REFRENSI 1. Undang – Undang 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. 2. PERPRES R.I. NO.65, Tahun 2006 Tentang Pertanahan dan Undang – Undang 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Citra Umbara, Bandung. 3. Thomas. L. Saaty. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Dharma Aksara Perkasa. Jakarta Pusat. 4. Reni Ardiyanti, 2006, Penetapan Prioritas Pembangunan jaringan Jalan Lintas Strategis Potensi (studi kasus di wilayah Malang Raya), Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, Malang. 5. Anhes Intan, 2004, Analisis Penanganan dan Pengembangan Jaringan Jalan Propinsi di Propinsi Maluku, Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, Malang. 6. Ronting, Yoniman, 2009, Strategi dan Prioritas Pengembangan Prasarana Jalan Dalam Rangka Mendukung Kapet Seram, Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, Malang.
A-89 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Halaman ini sengaja dikosongkan
A-90
ISBN : 978-979-18342-3-0