Prioritas Hidup Manusia
Penulis apakah
tidak
pembaca
tahu pernah
mengalami apa yang sering mengganggu pikiran penulis ketika
ia
sedang
melayat
atau tidak. Sering diri
terbersit penulis
melayat meninggal
seseorang
dalam ketika yang dunia:
“Sesungguhnya apakah tugas
utama manusia dalam hidup ini?”
Pemikiran tersebut
menguat
ketika
mengantar
penulis almarhum/
almarhumah
ke
tempat
pemakaman dengan pemikiran lain:
“Jika
ada
tugas
utama
manusia
yang
harus
dijalankan dalam hidupnya, apakah yang meninggal ini sudah
menjalani
tugas
utama tersebut ?” Penulis bahwa
berkeyakinan
pasti
tugas
yang
ditetapkan manusia
ada
suatu sudah
Allah yang
dijalankannya
bagi harus
selama
ia
hidup di dunia selain halhal
yang
Pemikiran ketika akan
ini
muncul
penulis
teringat
satpam
Penulis mereka tanaman dan
sekunder.
di
rumah.
sering
melihat
membantu
menyiram
pada
sore
waktu
hari.
pagi
Tanaman
bertumbuh dengan subur dan baik,
tetapi
tetap
kalau
suatu
hari
kami
kemalingan,
akan
menegur
memecat mereka tugas
rumah penulis
atau
mereka, lalai
utama
saja
bahkan karena
menjalankan mereka
yaitu
menjaga keamanan rumah.
Demikian hidup
kita,
memiliki
juga kita
dan
dengan mungkin
melakukan
banyak kegiatan sampingan, tetapi kita tetap memiliki suatu
tugas
seorang
utama
selaku
manusia
yang
diciptakan
Allah
menurut
gambar dan rupa-Nya. ternyata
apa
dipikirkan pernah
penulis
dipikirkan
Dan yang juga oleh
Salomo
dan
dibahas
dalam
kitab
Pengkhotbah.
Jadi
kita
akan
merenungkan Pengkhotbah.
membahas
dan kitab
Pkh.
1:
1
Inilah
perkataan
Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Ini Salomo
adalah
perkataan
dan
kemudian
selanjutnya
dalam
Pengkhotbah 2:3 dikatakan, “Aku
menyelidiki
diriku
dengan
menyegarkan tubuhku dengan anggur, —sedang akal budiku tetap memimpin dengan
hikmat—dan
dengan
memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anakanak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.”
Ayat
ini
menjelaskan
bahwa Salomo ingin benarbenar mengetahui apa yang paling
baik
dilakukan
manusia dalam hidupnya di dunia
atau
apakah
sebenarnya prioritas hidup manusia itu? Salomo
Kesungguhan
menye-lidiki
hal
tersebut dijelaskan bahwa Salomo
menggunakan
hikmatnya anggur diri
dan
untuk serta
minum menyegarkan
ngotot
atau
terus menerus mempelajari sampai seperti orang bodoh (kebebalan) mengetahui
sampai apa
ia
prioritas
hidup
manusia
yang
harus
dilakukan selama hidupnya yang pendek di dunia ini. Ec 2:3 I sought in mine heart to give myself unto wine, yet acquainting mine heart with wisdom; and to lay hold on folly, till I might see what was that good for the sons of men, which they should do under the heaven all the days of their life.
Harta, Takhta, dan Wanita Banyak
orang
menganggap bahwa seseorang dianggap memiliki harta,
sukses 3
tahta
Ta, dan
jika
ia
yaitu wanita.
Itu sebabnya banyak orang yang
memfokuskan
diri
mereka untuk mengejar 3 Ta tersebut
karena
mereka
menganggap bahwa memiliki harta, tahta atau jabatan dan
wanita
adalah
prioritas hidup manusia. Jika
kita
pelajari
kitab
Pengkhotbah,
akan
melihat
kita
ternyata
Salomo juga melakukannya. Mari kita pelajari bersama untuk pendapat Salomo
melihat dan
apakah pengalaman
tentang
tahta dan wanita.
harta,
Harta Sebagai
seorang
kekayaan
Salomo
raja, sangat
amat berlimpah, ia terusmenerus
mengumpulkannya
bahkan menjadi orang terkaya di jamannya. Pengkhotbah
2:7
mengatakan: “Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang
lahir
di
rumahku;
aku
mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.”
Salomo
bukan
mengumpulkan
hanya
emas
dan
perak tapi ia mengumpulkan juga
benda-benda
seperti
yang
seni
tertulis
di
ayat 8a: “Aku
mengumpulkan
bagiku
juga
perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah.” Namun
setelah
menjadi
orang paling kaya, Salomo sadar
bahwa
segala
upaya
untuk
mengumpulkan
harta
tidak
akan
habisnya,
ada tidak
habisada
ujungnya dan, akhirnya di
pasal
5
ayat
9
ia
mengatakan, “Siapa mencintai uang tidak akan puas
dengan
uang,
dan
siapa
mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun siasia.” Jadi
sesudah
mengumpulkan sebanyak akhirnya sia-sia.” “Dengan
itu,
harta ia
berkata,
pada
“Ini juga
Mengapa sia-sia ? bertambahnya
harta,
bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya.
Dan
apakah
keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?” (Pengkotbah 5:10)
Memiliki juga
banyak
sia-sia
ternyata
orang
harta karena
lain
yang
akan menghabiskannya. Kita hanya
bisa
makan
satu
piring
saja
setiap
kali
bersantap juga
dan
hanya
ranjang memiliki
kita
di
dan
atas kalau
50
tidur satu kita rumah
sekalipun, kita hanya bisa mendiami
satu
rumah
saja
dalam satu saat. Bahkan ia berkata dalam Pengkhotbah 5 :11: “Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak;
tetapi kekenyangan orang kaya sekalikali tidak membiarkan dia tidur.” Bahkan
tidurnya
orang
miskin lebih enak daripada orang
kaya
yang
makan
sampai kekenyangan. Salomo melanjutkan : Pkh. 5 : 12
Ada kemalangan yang
menyedihkan
kulihat
di
bawah
matahari: kekayaan yang disimpan oleh
pemiliknya
menjadi
kecelakaannya sendiri. Justru kaya
banyak
yang
mengalami
musibah
karena
kekayaannya, ditodong,
orang
entah
dia
dirampok
atau
diculik,
anak-anaknya
bertengkar harta
memperebutkan
warisan
bahkan
sampai saling membunuh. Salomo
juga
kekayaan
seseorang
seketika
melihat
habis
bisa lenyap
ketika
tertimpa
kemalangan;
seperti
terkena
bencana
alam,
krisis
moneter
atau
musibah lainnya. Kekayaan yang
tadinya
dibangga-
banggakan
cukup
turunan,
ternyata
lenyap
semuanya
tidak
ada
untuk
7
habis
sehingga
yang
bisa
diwariskan
bahkan
untuk
anaknya. Pkh. 5 : 13 Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya. Salomo menutup pendapatnya tentang
harta
dengan
mengatakan bahwa walaupun seseorang kekayaan
memiliki yang
berlimpah,
ketika mati ia tidak akan bisa membawa hartanya. Pkh 5 : 14
Sebagaimana ia keluar
dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat
dibawa dalam tangannya. 15 kemalangan
yang
Inipun
menyedihkan.
Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin?
Takhta Takhta
atau
menyebabkan
jabatan
sese-orang
memiliki kekuasaan. Katakatanya
ber-
pengaruh,
dengan jabatannya ia bisa meme-rintahkan banyak hal. Jabatan
menyebabkan
seseorang disegani bahkan
ditakuti. bagaikan
Hidupnya dewa
yang
bisa
melakukan apa saja, bahkan seorang
raja
bisa
menitahkan untuk mencabut nyawa karena
seseorang. itu
banyak
Oleh orang
berjuang
untuk
bisa
memiliki
tahta
atau
jabatan, karena dengan itu ia
menjadi
pribadi
yang
berkuasa. Salomo
adalah
salah
satu raja Israel terbesar seperti tercatat di ayatayat berikut :
1Raj 4:1
Maka Salomo menjadi raja
atas seluruh Israel. 1 Raj 4:21
Maka Salomo berkuasa
atas segala kerajaan mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya. Apa
komentar
Salomo
tentang tahtanya ? 2 : 18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
19
Dan
siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh?
Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Ini pun sia-sia. Salomo
mengatakan
segala
usaha
bahwa yang
dilakukan agar ia menjadi raja
yang
sia-sia
besar
karena
adalah
ketika
ia
mati, ia harus mewariskan semuanya
kepada
berikutnya
yang
ia
raja tidak
tahu apakah raja tersebut mampu
atau
tidak
men-jalankannya.
untuk
Dan
apa
yang
di
khawatirkan Salomo benarbenar
terjadi
kehidupannya. Salomo
dalam
Kita
membangun
kerajaan besar, diwariskan tidak
sebuah
yang
sangat
tetapi
ketika
pada
anaknya,
sampai
kerajaan Ketika
sebulan
itu
pecah.
itu
Rehabeam
tahu
lebih
nasihat
anaknya mengikuti teman-teman
sebayanya
ketimbang
nasihat para tua-tua, orang
Israel
sehingga
dan
memberontak
negara
terpecah menjadi dua.
itu
Wanita Harta, wanita
takhta,
merupakan
paket
sebuah
yang
tak
terpisahkan. memiliki orang
bisa
ia
sebuah
Dengan
banyak
beberapa kalau
dan
istri,
harta
mempunyai apalagi
berkuasa negara
atas
sebagai
seorang raja yang memiliki kekuasaan
absolut.
Di
zaman dahulu seorang raja bisa
memiliki
ratusan
istri serta gundik, namun di
zaman
modern
ini
pun
masih ada juga orang-orang yang berpoligami. Salomo
berkata
di
Pengkhotbah 2:8b, “Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.” 1
Raja-raja
11:3a
mengatakan
bahwa
Salomo
mempunyai
tujuh
ratus
isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik. Di
kemudian
hari
Salomo
menyadari
bahwa
banyak
istri
tidak
membuatnya bertambah baik,
karena
istri-istrinya
membuatnya tidak berpegang sepenuhnya
pada
bahkan
pada
Tuhan akhirnya
Salomo mengikuti dewa-dewi sembahan
para
istrinya
karena mereka mempengaruhi keyakinannya. Itu sebabnya ia menulis : Pkh 2:26
Dan aku menemukan
sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang
hatinya
adalah
jerat
dan
tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.
Hikmat Selain dan
harta,
wanita,
takhta,
Salomo
juga
mempelajari
banyak
ilmu
pengetahuan
karena
pada
hikmat
atau
pengetahuanlah
yang
pandangannya ilmu paling
penting
dalam
kehidupan manusia. Pkh 2 : 13 Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan. 2 : 14a Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan,
Pada
awalnya
Salomo
berpikir
bahwa
orang
berhikmat itu luar biasa, bisa
mengetahui
benar
dan
memberi
apa
salah,
yang bisa
pertimbangan
dengan
adil
dengan
orang
–berlawanan bodoh
yang
berada dalam kegelapan. 1 Raj 4 : 32 Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima. 33 Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang
binatang melata dan tentang ikanikan. Salomo amsal,
mengubah
3000
menciptakan
1005
nyanyian,
ia
bersajak
tentang
pohon-pohonan,
mulai pohon aras di gunung Libanon hisop
sampai yang
dinding
kepada
tumbuh
batu.
adalah
pada Hisop
tumbuh-tumbuhan
yang kecil yang batang dan daunnya dapat dipergunakan untuk
memercikkan
cair.
Ia
juga
pengetahuan tentang burung,
barang memiliki
yang
hewan, binatang
luas burungmelata
dan ikan-ikan. Luar biasa! Ia
mempelajari
segala
sesuatu. Namun berkata banyak
kemudian bahwa
ia
memiliki
pengetahuan
juga
sia-sia karena semua orang pasti
akan
mati,
baik
orang
bodoh
maupun
orang
berhikmat. 2 : 15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.
Selain
itu
menyadari
Salomo
bahwa
juga
walaupun
seseorang berhikmat, tetap ada bisa
musibah-musibah terjadi
dan
yang
menimpa
setiap orang, baik kepada orang bodoh maupun kepada orang pintar. Nasib
manusia
ada
di
tangan Tuhan dan ia tidak bisa
mengendalikannya,
misalnya,
ketika
terjadi
tsunami besar di Aceh atau Jepang, semua orang -baik yang
pintar,
yang
yang
berpendikan
bodoh, rendah,
yang berpendidikan tinggi–
tidak dapat terhindar dari maut. Pkh 9 : 12
Karena manusia tidak
mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak
manusia
terjerat
pada
waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba. Selain
itu,
ada
hal-hal lain lagi yang tak terjangkau manusia lain dan
oleh
karena yang
ada
kuasa
mengendalikan
mengatur
manusia.
hikmat
kehidupan
Pkh 9 : 11 Lagi aku melihat di bawah matahari
bahwa
kemenangan
perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. Kalau kita perhatikan, banyak
hal
yang
terjadi
justru tidak sesuai dengan hukum
alam
yang
berlaku.
Yang
cepat
tidak
selalu
akan
menang
dalam
sebuah
yang
kuat
perlombaan,
tidak selalu unggul, orang
kaya yang makanannya lebih bergizi belum tentu lebih berhikmat
daripada
miskin.
Orang
belum
tentu
orang
yang
orang cerdas
lebih
kaya,
pintar
dan
berpendidikan belum tentu mendapat karena
karunia
ada
kendali
yang
Tuhan,
di
manusia,
luar yaitu
waktu dan nasib yang sudah ditentukan
Allah
bagi
setiap manusia. Salomo melanjutkan : Pkh 2 : 16 Karena tidak ada kenangkenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang
yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga seperti orang yang bodoh! Orang akan
berhikmat
mati,
juga
walaupun
ia
sudah pernah menghasilkan suatu
karya
fenomenal,
yang
tetap
lama-
kelamaan ia akan dilupakan juga. Anda
Contohnya, mengenal
Edward Jenner? menggunakan
apakah
siapakah Kita masih hasil
penelitiannya sampai saat ini. semua
Sewaktu kecil, kita pernah
divaksin
cacar
air,
Edward
bukan?
Dan
Jenner
penemunya banyak
adalah
namun
dari
berapa
kita
yang
masih mengingatnya? Nyaris tidak
ada,
produknya manfaatnya Ia
kita kita
sudah
banyak
padahal pakai, nikmati.
menghabiskan
waktu
ketika
mem-
pelajari dan menelitinya, berkorban luar biasa, tapi sayangnya,
kita
tidak
dan
bahkan
semua
upaya
mengenalnya melupakannya. Kalau manusia, mengumpulkan
seperti harta,
mendapatkan
takhta,
memiliki banyak istri, dan bahkan
mencari
adalah
sia-sia,
hikmat apa
harus
kita
lakukan
hidup
ini?
Kembali
topik
awal
kita,
yang dalam pada
apakah
sebenarnya prioritas hidup manusia penutup
itu?
Di
akhir
pasalnya,
Salomo
berkata, Pkh 12 : 13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah
dan
berpeganglah
perintah-perintah-Nya,
karena
pada ini
adalah kewajiban setiap orang. 14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan
ke
pengadilan
yang
berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Ayat penutup ini akan lebih
mudah
dimengerti
kalau kita membaca ayat 14 lebih
dahulu,
baru
kemudian kita membaca ayat 13.
Semua
diadili
manusia
akan
Tuhan
atas
oleh
segala perbuatannya, entah yang baik atau yang buruk. Jadi,
kita
mempersiapkan
harus diri
menghadapi
untuk
pengadilan
tersebut. Dan persiapannya adalah orang
dengan yang
menjadi
takut
akan
Tuhan
dan
berpegang
pada
segala perintah-Nya.
20 Tahun Mencari Agama Yang Benar Seperti
pernah
disinggung dalam bukunya, penulis untuk
diijinkan
mencari
Tuhan
agama
yang
ia yakini benar selama 20 tahun.
Penulis telah ke
Sekolah
Minggu
sejak
dan
telah
kanak-kanak dipermandikan remaja. tahun tinggi
di
Ketika pertama
usia ia
di
perguruan
mengikuti
mata
kuliah
Ilmu
Agama,
Perbandingan
pelajaran
menya-darkannya
itu bahwa
agama bukan hanya Kristen tapi
ada
lain.
4
agama
Dari
mempelajari tersebut
sana kelima
dan
tahun
2.000
yakin
dan
yang
baru ia
ia agama pada
dengan
sepenuh
hati
diri
untuk
memantapkan
menjadi pengikut Kristus. Pernah
ketika
menceriterakan
ia peng-
alamannya, ada salah satu pendengar yang berseloroh bahwa kalau penulis tidak menghabiskan
waktu
yang
begitu
banyak
mempelajari hari akan
ini
agama,
mungkin
lebih
maka
penulis
kaya
sekarang. tersebut
untuk
dari
Pendapat mungkin
benar,
namun penulis tidak pernah menyesal waktu
menghabiskan tersebut
karena
sesungguhnya mencari agama yang
benar
mengikutinya prioritas
utama
dalam hidupnya.
Kesimpulan
dan adalah manusia
Manusia
adalah
mahluk
yang
terdiri
tritunggal, dari
tubuh,
jiwa.
nyawa
Tubuh
fisik,
yaitu
dan
berbentuk yang
dapat
kita lihat dan raba. Nyawa adalah
unsur
yang
membedakan antara manusia yang
masih
hidup
dengan
yang
sudah
mati,
dimana
manusia
yang
sudah
sering
disebut
manusia
yang
mati
sebagai
telah
tidak
bernyawa. Sedangkan orang yang
sakit
jiwa
adalah
orang yang jiwanya sakit, karena
seringkali
mereka
cukup sehat secara fisik.
Dari
penjelasan
kita
di
mengerti
manusia tubuh,
bahwa
terdiri nyawa
atas
dari
dan
jiwa.
Berbeda dengan tubuh yang berbentuk berbentuk sering
fisik, roh,
sehingga
disebut
manusia
jiwa
bahwa
terdiri
dari
tubuh, nyawa dan roh. Pada agama
dasarnya
meyakini
tiga
semua hal,
yaitu: Pertama
:
tubuh
sementara bersifat kekal.
bersifat
namun jiwa
Kedua
:
ada
kehidupan
setelah kematian. Ketiga
:
ada
pengadilan
akhir yang akan menentukan apakah
jiwa
kita
akan
tempat
yang
tinggal
di
baik
(sorga),
memberikan
yang
kebahagiaan
selamanya atau tinggal di tempat
yang
buruk
(neraka), dimana jiwa kita akan disiksa selamanya. Prioritas hidup manusia adalah mem-persiapkan diri kita agar kelak kita masuk sorga; terutama.
itulah
yang
Tiap
agama
mengajarkan
cara agar kita dapat masuk ke
dalam
sorga,
namun
agama Kristen menjelaskan bahwa hanya dalam Kristus ada atau
jaminan masuk
dengan Yesus
keselamatan
sorga
yaitu
menerima
Tuhan
sebagai
Juruselamat
Tuhan
kita
dan
seperti
tertulis di: Yoh 14:6
Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kis 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada
manusia
yang
olehnya kita dapat diselamatkan." Masuk
sorga,
prioritas
hidup
Prioritas mencari banyaknya,
itulah manusia.
kita uang
bukan sebanyak-
bukan
mencari
posisi setinggi tingginya, bukan
punya
istri
sebanyak-banyaknya,
bukan
belajar
setinggi-
tingginya,
melainkan
mempersiapkan
diri
dan
memastikan
bahwa
pasti masuk sorga.
kita