Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA Noor Mariani, Borneo Yuda Pratama, Valentino Beny, Widiantoro Saputro, dan Devi Rahmayanti
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Unlam Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
ABSTRAK Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi karena pijat bayi mengandung unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Pemijatan yang dilakukan oleh orang tua akan meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan bayi (bonding), akan tetapi sebagian besar orang tua di desa Pesayangan Utara belum mengetahui manfaat dan tata cara pemijatan bayi yang benar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai manfaat pijat bayi dan mengajarkan tata cara dan teknik pijat bayi yang benar. Metode kegiatan ini yaitu dengan memberikan pelatihan kepada orang tua mengenai tata cara dan teknik pijat bayi. Hasil kegiatan ini yaitu setelah mendapatkan pelatihan orang tua memahami manfaat dan teknik pijat bayi yang benar serta orang tua dapat mendemonstrasikan pijat bayi yang telah diajarkan dan orang tua dapat melakukan pemijatan bayi rutin secara mandiri guna meningkatkan kesehatan bayinya. Kata-kata kunci: Pijat bayi, bayi, orang tua
PENDAHULUAN Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sejak dilahirkan, bayi memiliki tiga kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua, yaitu kebutuhan fisik-biologis yang berguna untuk pertumbuhan otak, sistim sensorik, serta motorik. Kebutuhan emosi kasih sayang untuk kecerdasan emosi, interpersonal dan intrapersonalnya, serta kebutuhan stimulasi untuk merangsang semua kerja sistim sensorik dan motoriknya. Salah satu bentuk stimulasi adalah dengan pijat bayi. Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi karena pijat bayi mengandung unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Jika tindakan ini dilakukan secara teratur dan sesuai dengan tata cara dan teknik pemijatan bayi maka pijat bayi dapat merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional bayi. Pijat bayi tidak perlu dilakukan oleh dukun bayi karena pijat bayi yang terbaik adalah pemijatan yang dilakukan sendiri oleh orang tua, terutama ibu bayi. Pemijatan yang dilakukan oleh orang tua akan meningkatkan ikatan kasih sayang orang tua dan bayi (bonding), pemijatan dapat meningkatkan interaksi bayi dengan orang tua lebih positif dan bayi menjadi lebih tenang sehingga bayi akan tidur dengan lelap. Selain itu pijat bayi akan merangsang peningkatan aktivitas nervus 137
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik sehingga bayi akan cepat lapar, dan bayi akan lebih sering menyusu pada ibunya. Saat dilakukan wawancara dengan beberapa orang tua di desa Pesayangan Utara, Martapura, hampir semua orang tua beranggapan bahwa pijat bayi dilakukan hanya saat bayi sakit, rewel, dan terjatuh, serta pijat bayi lebih cendrung dilakukan oleh dukun pijat. Orang tua belum mengetahui manfaat lebih jauh dari pijat bayi dan belum memahami bagaimana cara memijat bayi yang benar sehingga mereka tidak melakukan pemijatan secara mandiri. Dari permasalahan di atas maka perlu di lakukan pelatihan terapi pijat bayi kepada orang tua di desa Pesayangan Utara, Martapura. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara agar orang tua dapat mengetahui manfaat pijat bayi ? 2. Bagaimana caranya agar orang tua memiliki keterampilan tata cara dan teknik pemijatan bayi yang benar ? 3. Bagaimana menumbuhkan pemahaman terhadap orang tua mengenai pentingnya melakukan pijat bayi rutin secara mandiri ? Program ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai manfaat pijat bayi. 2. Mengajarkan tata cara dan teknik pijat bayi yang benar. 3. Menumbuhkan kemandirian pada tiap orang tua untuk melakukan pemijatan terhadap bayinya secara rutin dengan teknik dan tata cara yang benar. Dari kegiatan ini, luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Dapat menambah pengetahuan orang tua mengenai manfaat pijat bayi. 2. Dapat mengajarkan keteramilan pijat bayi kepada orang tua. 3. Orang tua dapat melakukan pijat bayi rutin secara mandiri sesuai dengan tata cara dan teknik yang telah diajarkan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua tentang manfaat pijat bayi dan memberikan keterampilan kepada orang tua mengenai teknik pemijatan bayi yang benar sehingga orang tua dapat melakukan pemijatan bayi rutin secara mandiri guna meningkatkan kesehatan bayinya.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Masyarakat yang menjadi sasaran dalam program ini adalah para orang tua yang memiliki anak usia 0-24 bulan yang bertempat tinggal di desa Pesayangan Utara Martapura, Kabupaten Banjar. Hampir 60% masyarakat memiliki anak usia 024 bulan. Sebagian besar masyarakat tersebut hanya menyelesaikan pendidikan tingkat SD dan SMP, sangat sedikit masyarakat yang menyelesaikan pendidikan SLTA atau Perguruan Tinggi. Hampir seluruh masyarakat desa Pesayangan Utara tidak mengetahui tentang pijat bayi, mereka beranggapan bahwa pijat bayi dilakukan hanya saat bayi sakit, rewel dan terjatuh, serta pijat bayi lebih cendrung dilakukan oleh dukun pijat. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terutama orang tua mengenai kesehatan bayinya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yang paling dominan adalah masih kurang optimalnya pelayanan Posyandu di desa tersebut.
138
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Kegiatan Posyandu desa Pesayangan Utara dilaksanakan setiap bulan yaitu pada tanggal 8 dengan tim pelaksana yang terdiri dari satu bidan dan lima kader Posyandu yang berasal dari ibu-ibu masyarakat desa tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu tersebut masih kurang maksimal, Posyandu tersebut hanya melakukan pengisian KMS bayi, pemeriksaan kesehatan umum bayi dan pemberian imunisasi setiap 6 bulan. Belum pernahnya di lakukan kegiatan seperti pelatihanpelatihan untuk ibu dan orang tua dalam upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita di Posyandu tersebut mendorong kami selaku tim pelaksana Program Kreatifitas Mahasiswa untuk melakukan pelatihan terapi pijat bayi kepada orang tua di desa Pesayangan Utara, Martapura. Pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa ini bekerja sama dengan tim kader Posyandu desa Pesayangan Utara. Hal tersebut diupayakan agar tercapainya keberhasilan pelaksanaan kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdiaan Masyarakat ini. METODE PENDEKATAN Pengumpulan Fakta dan Informasi
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Perijinan
Perencanaan Teknis Pelaksanaan Program
Kerjasama dengan Kader
Rekrutmen Tim Pelatih
Pengadaan Modul Terapi Pijat Bayi
Pelaksanaan Program Pelatihan Terapi Pijat Bayi Evaluasi Program
Gambar 1. Diagram Metode Pelaksanaan Program
Pengumpulan data dan informasi Sebelum melaksanakan program pengabdian ini, kami melakukan observasi ke desa tempat kami akan mengabdi. Kami menghimpun fakta dan informasi mengenai masalah yang terdapat di kawasan masyarakat desa tersebut terkait kesehatan Ibu dan Anak. Kemudian kami menentukan ide untuk membuat sebuah program pelatihan pijat bayi kepada orang tua di desa tersebut. Kami meminta ijin kepada kepala desa untuk mengadakan pelatihan pijat bayi dan menjalin kerjasama dengan kader posyandu desa. 139
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Perencanaan teknis pelaksanaan program Kami melakukan kerjasama dengan kader Posyandu desa dalam pelaksanaan pelatihan terapi pijat bayi, kader Posyandu merupakan bagian dari tim pengawas program. Kami membentuk tim pelatih dari kalangan mahasiswa dan staf pengajar Ilmu Keperawatan Unlam untuk melakukan pelatihan terapi pijat bayi kepada orang tua dan kader Posyandu desa. Setelah itu, sebagai sarana penunjang agar proses pembelajaran berlangsung lebih intensif, efektif serta efisien, maka kami membuat modul terapi pijat bayi dan CD demonstrasi pemijatan bayi dalam jumlah yang memadai. Pelaksanaan kegiatan pelatihan Kami melaksanakan program pelatihan pijat bayi pada masyarakat Desa Pesayangan Utara Martapura. Evaluasi program Evaluasi pertama dilakukan sesaat setelah selesai diberikan pelatihan, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan kepada beberapa peserta mengenai materi yang disampaikan dan meminta beberapa peserta untuk mendemonstrasikan ulang teknik pijat bayi yang telah diajarkan. Evaluasi selanjutnya dilakukan 2 minggu setelah pelatihan, dan untuk seterurusnya setiap 1 bulan sekali bersamaan dengan kegiatan Posyandu Desa Pesayangan Utara, Martapura. Keberhasilan ditandai dengan terciptanya kemandirian pada tiap orang tua untuk melakukan pemijatan terhadap bayinya secara rutin dengan teknik dan tata cara yang benar. Tim pelaksana bekerja sama dengan kader Posyandu desa dalam melakukan pengawasan dan evaluasi secara terus menerus dalam pelaksanaan program pijat bayi secara mandiri.
PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan Terapi Pijat Bayi pada Orang Tua di desa Pesayangan Utara, Martapura telah kami laksanakan pada: Hari : Senin Tanggal : 16 April 2012 Pukul : 09.15-selesai Tempat : Posyandu Desa Pesayangan Utara Sasaran : Para orang tua yang memiliki anak usia 0-24 bulan berjumlah 50 orang. Telah dilakukan evaluasi keberhasilan program 2 minggu pasca pelatihan, yaitu pada: Hari : Senin Tanggal : 30 April 2012 Pukul : 08.30-selesai Tempat : Rumah warga Sasaran : Peserta pelatihan terapi pijat bayi Telah dilakukan evaluasi keberhasilan program setiap 1 bulan sekali, yaitu pada: Hari : Jum'at Tanggal : 01 Juni 2012 140
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Pukul : 09.00-selesai Tempat : Rumah warga Sasaran : Peserta pelatihan terapi pijat bayi Jadwal Faktual Pelaksanaan Tanggal 15-09-2011 17-09-2011 sampai 20-09-2012 22-09-2011 18-01-2012 23-01-2012 30-01-2012 01-02-2012 12-02-2012 16-02-2012 26-02-2012 12-03-2012 14-03-2012 18-03-2012 28-03-2012 09-04-2012 14-04-2012 14-04-2012 15-04-2012 15-04-2012 16-04-2012 30-04-2012 01-06-2012
Kegiatan Mengumpulkan fakta dan informasi mengenai masalah yang terdapat di kawasan masyarakat desa Pesayangan Utara terkait kesehatan Ibu dan Anak Membuat proposal PKM-M Mengurus surat ijin kegiatan Membagi tugas antar anggota kelompok PKM-M Merekrut tim pelatih dari pihak dosen dan anggota tim Membuat modul dan CD terapi pijat bayi Membeli baby oil, handuk bayi, selimut bayi Merapatkan tentang tujuan program, sasaran, metode pelaksanaan program PKM-M, dan pembagian tugas Membentuk kader-kader dari pihak masyarakat sebagai tim dan pengawas program PKM-M Melatih kader dalam pengawasan program PKM-M Merapatkan tentang waktu pelaksanaan pelatihan Terapi Pijat Bayi Mengkonfirmasikan kepada instruktur pelatih (dosen PSIK FK Unlam) mengenai waktu pelaksanaan pelatihan Terapi Pijat Bayi Membuat leaflet dan undangan Mengurus ijin peminjaman pentom bayi kepada pihak skill lab PSIK FK Unlam Menyebar leaflet dan sosialisasi ke masyarakat tentang pelatihan pijat bayi Membagi undangan kepada masyarakat Menyiapkan konsumsi kegiatan Menyiapkan tempat pelaksanaan pelatihan Menyiapkan materi dan gladi resik tim pelatih Melaksanakan pelatihan Terapi Pijat Bayi, membagikan modul dan CD Pemantauan pencapaian keberhasilan program. Pemantauan 1 (2 mgg pasca pelatihan). Pemantauan pencapaian keberhasilan program. Pemantauan program setiap 1 bulan sekali.
Instrumen Pelaksana 1. Modul pijat bayi danCD pijat bayi untuk menerangkan cara pemijatan bayi yang benar 2. Phantom bayi untuk mendemonstasikan cara pemijatan bayi yang benar
HASIL DAN PEMBAHASAN Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Pelatihan Terapi Pijat Bayi Pada Orang Tua di desa Pesayangan Utara, Martapura telah dilaksanakan PKM-M sesuai dengan ide kreatif kami sehingga kami dapat memberikan terobosan baru dalam penanganan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan memberikan 141
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
solusi yang tepat. Kami mengenalkan pijat bayi kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk terapi yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan bayi dan meluruskan pemahaman masyarakat mengenai pijat bayi yang biasanya dilakukan oleh dukun pijat dan dilakukan hanya saat bayi sakit saja. Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pijat bayi yang terbaik adalah pemijatan yang dilakukan sendiri oleh orang tua terutama ibu bayi dan dilakukan rutin setiap hari guna meningkatkan kesehatan bayi. Hasil dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Pelatihan Terapi Pijat Bayi pada Orang Tua di Desa Pesayangan Utara, Martapura ini dapat dilihat dari indikator ketercapaian target luaran, yaitu setelah mendapatkan pelatihan masyarakat memahami manfaat dan teknik pijat bayi yang benar serta masyarakat dapat mendemonstrasikan pijat bayi yang telah diajarkan. Masyarakat sangat antusias dan dapat melakukan pemijatan bayi rutin secara mandiri guna meningkatkan kesehatan bayinya. Hasil pemantauan ketercapaian program, yaitu 2 minggu setelah pelaksanaan pelatihan, yaitu peserta pelatihan telah melakukan pijat bayi rutin secara mandiri sesuai dengan tata cara dan teknik yang telah diajarkan. 25% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya tanpa panduan modul dan vidio. 65% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya dengan panduan modul dan vidio. 10% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya dengan panduan modul, vidio, dan bimbingan instruktur. Hasil pemantauan ketercapaian program setiap 1 bulan sekali, yaitu peserta pelatihan telah melakukan pijat bayi rutin secara mandiri sesuai dengan tata cara dan teknik yang telah diajarkan. 75% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya tanpa panduan modul dan vidio, 18% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya dengan panduan modul dan vidio, dan 7% peserta pelatihan mampu melakukan pemijatan terhadap bayinya dengan panduan modul, vidio, dan bimbingan instruktur. Terjadi peningkatan persentasi kerberhasilan program setelah pemantaun ke dua, hal terebut dikarenakan para orang tua terus menerus melakukan pemijatan terhadap bayinya setip dua kali sehari sehingga mereka mampu melakukan pijat bayi secara mandiri sesuai dengan tata cara dan teknik yang benar. Untuk itu pemantauan akan terus dilakukan hingga 100% orang tua dapat melakukan pijat bayi yang benar secara mandiri.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Pelatihan Terapi Pijat Bayi Pada Orang Tua di Desa Pesayangan Utara Martapura, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Orang tua dapat memahami manfaat pijat bayi. 2. Orang tua dapat memahami tata cara dan teknik pijat bayi yang benar. 3. Orang tua dapat melakukan pemijatan terhadap bayinya rutin secara mandiri dengan teknik dan tata cara yang benar.
142
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Saran Perlu adanya perhatian khusus dan tindak lanjut dari program yang telah terlaksana dari pemerintah daerah dan dinas terkait melihat manfaat besar yang diberikan dari program Pelatihan Terapi Pijat Bayi Pada Orang Tua di Desa Pesayangan Utara Martapura ini dalam meningkatkan kesehatan bayi. Lampiran 1. Foto Kegiatan
Gambar 2. Pelaksanaan pelatihan terapi pijat bayi
143
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
144