Volume 2, Nomor 3, Agustus 2012
ISSN. 2089-2950
DAFTAR ISI : Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Tekan Mortar (Asri Mulyadi)
1-12
Pengaruh Penambahan Glassfiber Terhadap Kuat Lentur Beton Ringan (Asrullah)
13-21
Evaluasi Ketebalan Lapisan Perkerasan Atas Ruas Jalan Palembang-Prabumulih Terhadap Umur Rencana (Mega Yunanda)
22-39
Pengaruh Tekanan Awal Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Abu Terbang Sebagai Subsitusi Parsial (Pengganti) Semen (SS Purwanto)
40-56
Analisis Kuat Beton K.175 Sampai Dengan K.225 Dengan Bahan Pengisi Pasir Baturaja dan Pasir Muara Enim (Warnodin)
57-70
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
71-83
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan hanya sebatas pada saat perawatan beton. Adapun jenis-jenis perawatannya adalah tanpa perawatan, perawatan sederhana dan perawatan penuh Pengambilan Sampel
Mulai
Hasil Penelitian
Data Primer Agregat Halus Agregat Kasar Semen
Analisis Perhitungan
Data Sekunder Tinjauan Pustaka
Laboratorium Job Mix Formula Tanpa Perawatan Perawatan Sederhana Perawatan Penuh
Kesimpulan
Selesai
Gambar 1.1. Bagan Alir Penelitian Beton Tanpa Perawatan dan Dengan Perawatan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Beton
Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture atau additive). Nawy (1985:8) mendefinisikan beton sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk massa padat. (SK.SNI T-15-1990-03:1) 2.2. Klasifikasi Beton Berdasarkan teknik pembuatannya, beton dapat dibedakan atas : 1. Beton Biasa Beton ini dibuat dalam keadaan plastis (basah). Cara pembuatannya didasarkan atas : - Beton siap pakai (ready mix concrete) dibuat di pabrik. - Beton in situ (beton yang dibuat di lapangan ) 2. Beton Precast Beton ini dibuat dalam bentuk elemen-elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat,beton ini dipasang dalam keadaan mengeras. 3. Beton Prestress Beton ini dibuat dengan memberi tegangan dalam beton sebelum beton mendapat beban luar, kecuali dengan beban sendiri. Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
72
2.3. Bahan Dasar Pembentuk Beton Beton terutama terdiri dari tiga bahan yaitu : semen, air dan agregat, dan jika diperlukan dibubuhkan bahan pembantu (Admixture) untuk merubah sifat-sifat tertentu dari beton yang bersangkutan. Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan dengan air. Agregat tidak memainkan peranan dalam reaksi kimia tersebut, tetapi berfungsi sebagai bahan pengisi mineral yang dapat mencegah perubahan-perubahan volume beton setelah selesai pengadukan. Beton pada umumnya mengandung: - Rongga-rongga udara 1% – 2% - Pasta semen (semen + air) 25% – 40% - Agregat (kasar + halus) 60% – 70% 2.4. Perawatan Beton (Curing) 2.4.1. Macam Perawatan Perawatan beton merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam proses pembuatan beton agar kualitas yang direncanakan dapat tercapai. Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab, kecuali dilakukan dengan perawatan yang dipercepat (PB,1989:29). Macam-macam perawatan beton, antara lain : 1. Perawatan dengan pembasahan 2. Perawatan dengan penguapan 3. Perawatan dengan membran 4. Perawatan pada beton lainnya yang dapat dilakukan adalah perawatan dengan menggunakan sinar infra merah, yaitu dengan melakukan penyinaran selama 2-4 jam pada suhu 90ºC. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Persiapan Peralatan Penelitian dilaksanakan di laboratorium PT. Mahalini Jaya Manggala dari tanggal 14 April sampai dengan 29 Mei 2011. Sebelum Penelitian dilakukan, perlu adanya persiapan peralatan dan bahan. Peralatan yang digunakan terdiri dari : 1. Timbangan / Neraca, alat untuk menimbang benda uji, dengan ketelitian 0,3%. 2. Specific Gravity, alat ini menentukan berat jenis agregat halus dan kasar dengan ketelitian 0,1%. 3. Talam-talam, alat untuk mengeringkan material. 4. Pan Alumunium / Cawan 5. Cetakan Beton dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm 6. Piknometer (Labu Ukur) 7. Mesin Penggetar 8. Centong 9. Kuas 10. Ember Plastik 11. Mistar Perata 12. Alat pengaduk campuran beton. 13. Meteran 14. Bak Adukan, alat untuk tempat adukan terbuat dari plat yang datar dari bahan sejenis metal, kedap air dan mampu menahan beban adukan. 15. Oven yang dilengkapi pengatur suhu, untuk mengeringkan agregat halus dan agregat kasar 16. Satu set saringan / ayakan, untuk memeriksa agregat halus dan kasar. 17. Kerucut Terpancung, alat untuk mengukur kadar air pada campuran beton. Tongkat (penusuk) terbuat dari baja tahan karat gunanya adalah untuk pemadat. 18. Mesin Uji Kuat Tekan, alat untuk memeriksa kuat tekan beton. Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
73
3.2. Persiapan Bahan-Bahan Penelitian Bahan-bahan yang yang dibutuhkan untuk penelitian ini antara lain : 1. Semen Portland type I ex. Baturaja 2. Agregat halus (Pasir) ex. Tanjung Raja 3. Agregat kasar (Split) ex. Merak 4. Air adalah air bersih yang ada di laboratorium 3.3. Pemeriksaan Agregat Penggunaan agregat dalam beton mencapai 70% - 75% dari seluruh volume massa padat beton. Untuk mencapai kekuatan beton yang baik yang sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu adanya pemeriksaan agregat. Adapun pemeriksaan agregat yang dilakukan : - Pemeriksaan Agregat Halus - Agregat Kasar - Berat jenis dan penyerapan dari agregat - Perencanaan Campuran Beton - Pengujian Slump - Pembuatan benda uji - Perawatan benda uji - Pengujian kuat tekan beton 4. HASIL DAN PEMBEHASAN 4.1. Analisis Perhitungan Agregat Halus Data hasil perhitungan untuk berat jenis dan penyerapan agregat halus dapat dilihat pada tabel 4.1 : Tabel 4.1. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus No. 1. 2. 3. 4. * * * *
Uraian Berat Benda Kering Berat Benda Uji Kering – Oven (B2) Berat Piknometer di Isi Air (25ºC) (B 3) Berat Piknometer + Benda Uji SSD + Air (25ºC) (B 1) Berat Jenis (Bulk) = B2 / (B3 + 500 – B1) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = 500 / (B3 + 500 – B1) Berat Jenis Semu Apparent = B2 / (B3 + B2 – B1) Penyerapan (Absorption) = (500 – B2) / B2 x 100%
Sampel I 500,00 496,00 732,40 1.033,50 2,49 2,51
Sampel II 500,00 495,80 740,10 1.041,80 2,50 2,52
Ratarata 500,00 495,90 736,25 1.037,65 2,50 2,52
Satuan
2,54
2,55
2,55
-
0,81
0,85
0,83
%
Gram Gram Gram Gram -
Dari hasil perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat halus, didapatkan : 1. Berat Jenis (Bulk) = 2,50 2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD) = 2,52 3. Berat Jenis Semu Apparent = 2,55 4. Penyerapan = 0,83%
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
74
4.1.1.
Perhitungan Kadar Lumpur dan Lempung Aggregat Halus Tabel 4.2. Perhitungan Kadar Lumpur dan Lempung Aggregat Halus
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Berat Benda Kering (semula) + Cawan (W 2) Berat Benda Uji Kering (Akhir) + Cawan (W 4) Berat Cawan (W1) Berat Benda Kering (semula) (W3 = W2 – W1) Berat Benda Kering (akhir) (W 5 = W4 – W1) Kadar Lumpur dan Lempung =
(W3 W5 ) x100% (W3 )
Sampel I 500,00 494,00 15,00 485,00 479,00 1,24
Sampel II 500,00 493,00 15,00 485,00 478,00 1,44
Ratarata 500,00 493,50 15,00 485,00 478,50 1,34
Satuan Gram Gram Gram Gram Gram %
Dari hasil perhitungan kadar lumpur agregat halus, didapatkan persentase kadar lumpur agregat halus = 1,34%. 4.1.2.
Perhitungan Analisa Ayak Agregat Halus Tabel 4.3. Perhitungan Analisa Ayak Agregat Halus Ukuran Ayakan/Saringan Inch 1” ¾” ½” 3/8” No. 04 No. 08 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100
MM 25,40 19,91 12,70 9,52 4,76 2,38 1,19 0,60 0,30 0,15
Agregat Tertahan Gram 2,40 15,50 124,00 339,00 453,00 500,50
Total Angka Kehalusan =
% 0,48 3,09 24,70 67,53 90,24 99,70
Agregat Lolos (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 99,52 96,91 75,30 32,47 9,76 0,30
285,74
Total % Tertahan 285,74 2,86 100 100
4.2. Analisis Perhitungan Agregat Kasar Perhitungan untuk aggregat kasar (split), meliputi berat jenis dan penyerapan, dan analisa ayak. Aggregat kasar (split) yang digunakan dalam penelitian ini adalah split dari Merak. Hasil analisis perhitungan terhadap split dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
75
4.2.1. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Tabel 4.4. Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar No. 1. 2. 3.
Uraian
Sampel I
Berat Benda Kering (Bk) Berat Benda Uji Permukaan Kering (Bj) Berat Dalam Air (W1) Berat Jenis (Bulk) = Bk / (Bj – W1) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = Bj / (Bj – W1) Berat Jenis Semu Apparent = Bk / (Bk – W1) Penyerapan (Absorption) = (Bj – Bk) / Bk x 100%
2.452,00 2.487,00 1.535,00 2,58 2,61
Sampel II 2.454,00 2.482,00 1.530,00 2,58 2,61
Ratarata 2.453,00 2.484,50 1.532,50 2,58 2,61
Satuan
2,67
2,66
2,66
-
1,43
1,14
1,28
%
Gram Gram Gram -
Dari hasil perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar, didapatkan : 1. Berat Jenis (Bulk) = 2,58 2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD) = 2,61 3. Berat Jenis Semu Apparent = 2,66 4. Penyerapan = 1,28% 4.2.2.
Perhitungan Analisa Ayak Agregat Kasar Tabel 4.5. Perhitungan Analisa Ayak Agregat Kasar Ukuran Ayakan/Saringan Inch 1” ¾” ½” 3/8” No. 04 No. 08 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100
MM 25,40 19,91 12,70 9,52 4,76 2,38 1,19 0,60 0,30 0,15 Total
Angka Kehalusan =
Agregat Tertahan Gram % 0 0 4.950,0 41,35 0 90,67 10.855, 97,73 00 99,98 11.700, 0 00 0 11.970, 0 00 0 0 0 329,73
Agregat Lolos (%) 100,00 58,65 9,33 2,27 0,02 0 0 0 0 0
Total % Tertahan 329,73 3,30 100 100
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
76
Dari pengujian yang telah dilakukan di laboratorium didapat data-data sebagai berikut : 1. Agregat Halus 2. Agregat Kasar Tabel 4.6. Data-data Agregat Halus Tabel 4.7. Data – data Agregat Kasar No Uraian Keterangan No Uraian
1 2 3 4 5 6
Berat Jenis (Bulk) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh Berat Jenis Semu Apparent Penyerapan Kadar Lumpur Kehalusan
2,50 2,52 2,55 0,83% 1,34% 2,86
1 2 3 4 5 6
Berat Jenis (Bulk) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh Berat Jenis Semu Apparent Penyerapan Kadar Lumpur Kehalusan
Keterangan
2,58 2,61 2,66 1,28% 3,30
4.3. Perhitungan Desain Campuran
Perencanaan campuran beton ini menggunakan daftar isian (formulir) yang tersedia pada SKSNI T-15-1990-03. Adapun perhitungan desain campuran beton dapat dilihat pada table sebagai berikut : Tabel 4.8. Daftar Isian Perencanaan Campuran Beton No
Uraian
Tabel/Grafik/
Nilai
Perhitungan 2
1 Kuat Tekan yang Diisyaratkan
Ditetapkan
22.5 N/mm pada 28 hari
2 Deviasi Standart Rencana
Ayat 3.3.1 Tbl 1
7 N/mm atau tanpa data
3 Nilai Tambah (margin) k= 1.64
2
1.64x7=11.48 N/mm2
4 Kekuatan rata rata yang ditargetkan
Ayat 3.3.2
22.5+11.48 = 33.98 N/mm2
5 Jenis semen type 1
Ditetapkan
Type 1 ex batu raja
6 - Jenis agregat kasar :
Split ex Merak
- Jenis agregat halus :
Pasir ex Tanjung Raja
7 Faktor air - semen bebas
Tbl 2, Grf 1 atau 2
0.55
8 Faktor air - semen maksimum
Ayat3.3.2
( diambil nilai terkecil )
9 Slump
Ditetapkan, Ayat 3.3.3
0.60
10 Ukuran agregat maksimum
Ditetapkan, Ayat 3.3.4
Slump 60 - 100 mm
11 Kadar air bebas
Tabel 6 Ayat 3.3.5
38 mm
12 Jumlah semen
11 : 8 atau 7
185 kg/m3
13 Jumlah semen maksimum
Ditetapkan
kg/m3
14 Jumlah semen minimum
Ditetapkan, Ayat3.3.2
275 kg/m3 pakai >12 hitung 15
tabel 3.4.5 15 Faktor Air - semen yang disesuaikan
0.59
16 Susuan besar butiran agregat halus
Grafik 3 s/d 6
Daerag gradasi susunan butir
17 Persen agregat halus
Grafik 7 s/d 12
36%
18 Bj relatif agregat (kering permukaan) Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
2.58 diketahui
77
Komposisi Campuran Beton untuk 1 sak PC (satuan berat) : - Semen = 1 sak = 50 kg - Agregat halus = perbandingan campuran uji agregat halus x berat semen = 2,13 x 50 kg = 106,51 kg - Agregat kasar = perbandingan campuran uji agregat kasar x berat semen = 3,79 x 50 kg = 189,36 kg - Air = perbandingan campuran uji air x berat semen = 0,59 x 50 kg = 29,5 kg 4.4. Kuat Tekan Benda Uji Beton Dari hasil pengujian kuat tekan kubus beton ini dihitung kuat tekan beban rata-rata beton didefinisikan sebagai perbandingan beban terhadap luas penampang, ditulis dalam rumus berikut :
P (kg/cm2) A
Keterangan : σ = Kuat Tekan Beton (kg/cm2) P = Beban yang dipikul Kubus Beton (kg) A = Luas Penampang Kubus Beton (cm2) 4.5. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Hasil pengujian kuat tekan beton tanpa perawatan, dengan perawatan sederhana dan perawatan penuh, umur beton 7 hari dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Umur Beton 7 Hari)
Jenis Perawatan
Lama
Luas
Berat
Isi
Berat Jenis
Perendaman
( cm2)
( kg )
( cm3)
(kg/cm3)
Bacaan
Beban Beton kg
Hancur kg/cm2
(Hari) Tanpa Perawatan - Kubus I
0
225
7.758
3.375
2.299
350
35,522.90
157.88
- Kubus II
0
225
7.820
3.375
2.317
380
38,567.72
171.41
- Kubus III
0
225
7.795
3.375
2.310
360
36,537.84
162.39 163.89
Rata - rata Perawatan Sederhana - Kubus I
3
225
7.716
3.375
2.286
400
40,597.60
180.43
- Kubus II
3
225
7.935
3.375
2.351
380
38,567.72
171.41
- Kubus III
3
225
7.677
3.375
2.275
405
41,105.07
182.69 178.1767
Rata - rata Perawatan Penuh - Kubus I
7
225
8.125
3.375
2.407
445
45,164.83
200.73
- Kubus II
7
225
7.802
3.375
2.312
450
45,672.30
202.99
- Kubus III
7
225
7.996
3.375
2.369
440
44,657.36
198.48
45,164.83
200.7333
Rata - rata
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
78
Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana Dan Perawatan Penuh (7 Hari)
Hasil pengujian kuat tekan beton tanpa perawatan, dengan perawatan sederhana dan perawatan penuh, umur beton 14 hari dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Umur Beton 14 Hari) Jenis Perawatan
Lama Perendam an (Hari)
Luas (Cm2)
Berat (Kg)
Isi (Cm3)
0 0 0
225 225 225
8.019 7.845 7.677
3.375 3.375 3.375
Perawatan Sederhana - Kubus I - Kubus II - Kubus III
2,376 490 2,324 435 2,275 490 Rata-rata
49.732,06 44.149,89 49.732,06 47.871,34
221,03 196,22 221,03 212,76
7 7 7
225 225 225
7.762 7.924 7.957
3.375 3.375 3.375
Perawatan Penuh - Kubus I - Kubus II - Kubus III
2,300 490 2,348 480 2,358 480 Rata-rata
49.732,06 48.717,12 48.717,12 49.055,43
221,03 216,52 216,52 218,02
14 14 14
225 225 225
7.905 7.867 7.944
3.375 3.375 3.375
2,324 545 2,331 500 2,354 540 Rata-rata
55.314,23 50.747,00 54.806,76 53.622,66
245,84 225,54 243,59 238,32
Tanpa Perawatan - Kubus I - Kubus II - Kubus III
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
Berat Jenis (Kg/Cm3)
Beban Beton Bacaa (Kg) n
Hancur (Kg/Cm2)
79
Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana Dan Perawatan Penuh (14 Hari)
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Umur Beton 21 Hari) Jenis Perawatan
Tanpa Perawatan - Kubus I - Kubus II - Kubus III Perawatan Sederhana - Kubus I - Kubus II - Kubus III Perawatan Penuh - Kubus I - Kubus II - Kubus III
Lama Perenda man (Hari)
Luas (Cm )
0 0 0
225 225 225
2
Berat (Kg)
Isi
Berat 3
(Cm )
Jenis (Kg/C m3)
7.625 7.654 7.759
3.375 3.375 3.375
2,259 2,268 2,299
Beban Beton
225 225 225
7.762 7.698 7.904
3.375 3.375 3.375
2,300 2,281 2,342
(Kg)
480 465 500
48.717,12 47.194,71 50.747,00
227,92 220,79 237,41
48.886,28
228,71
50.747,00 55.821,70 50.747,00
237,41 261,15 237,41
52.438,57
245,33
55.821,70 53.791,82 61.911,34
261,15 251,66 289,64
57.174,95
267,49
500 550 500
Rata-rata 21 21 21
225 225 225
7.948 7.912 7.993
3.375 3.375 3.375
2,355 2,344 2,368
550 530 610
Rata-rata
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
(Kg/Cm2)
Baca an
Rata-rata 10 10 10
Hancur
80
Gambar 4.2.
Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana Dan Perawatan Penuh (21 Hari)
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Umur Beton 28 Hari) Jenis Perawatan
Lama Perendam an (Hari)
Luas (Cm2)
Berat (Kg)
Isi (Cm3)
0 0 0
225 225 225
7.671 7.857 7.890
3.375 3.375 3.375
Perawatan Sederhana - Kubus I - Kubus II - Kubus III
2,273 500 2,328 550 2,338 430 Rata-rata
50.747,00 55.821,70 43.642,42 50.070,37
225,54 248,10 193,97 222,53
14 14 14
225 225 225
7.949 8.070 7.890
3.375 3.375 3.375
Perawatan Penuh - Kubus I - Kubus II - Kubus III
2,355 550 2,391 480 2,338 500 Rata-rata
55.821,70 48.717,12 50.747,00 51.761,94
248,10 216,52 225,54 230,05
28 28 28
225 225 225
7.949 8.070 7.927
3.375 3.375 3.375
2,355 550 2,391 540 2,349 550 Rata-rata
55.821,70 54.806,76 55.821,70 55.483,39
248,10 243,59 248,10 246,59
Tanpa Perawatan - Kubus I - Kubus II - Kubus III
Gambar 4.4.
Berat Jenis (Kg/Cm3)
Beban Beton Baca (Kg) an
Hancur (Kg/Cm2)
Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana Dan Perawatan Penuh (28 Hari)
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
81
Tabel 4.13. Perbandingan Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Umur Beton 7, 14, 21 dan 28 Hari) Jenis Perawatan Tanpa Perawatan Perawatan Sederhana Perawatan Penuh
Gambar 4.5.
Umur Beton 7 Hari 163,89 178,18 200,73
Kuat Tekan (Kg/Cm2) Umur Beton Umur Beton 14 Hari 21 Hari 212,76 217,27 218,02 233,06 238,32 254,11
Umur Beton 28 Hari 222,53 230,05 246,59
Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana Dan Perawatan Penuh (7,14,21,28 Hari)
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbandingan kuat tekan yang dihasilkan yaitu : - Beton tanpa perawatan, kuat tekan sebesar 222,53 kg/cm2. - Beton dengan perawatan sederhana, kuat tekan sebesar 230,05 kg/cm 2. - Beton dengan perawatan penuh, kuat tekan sebesar 246,59 kg/cm2. 2. Perbandingan mutu beton yang diperoleh adalah : - Beton tanpa perawatan, mutu beton tidak tercapai atau kurang baik. - Beton dengan perawatan sederhana, mutu beton sudah tercapai atau cukup baik. - Beton dengan perawatan penuh, mutu beton paling baik. 5.2. Saran Dari hasil pengujian kuat tekan yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Untuk menghasilkan kualitas dan mutu beton sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, sebaiknya dilakukan perawatan minimal perawatan sederhana. Untuk mendapatkan kualitas dan mutu beton yang terbaik harus dilakukan perawatan penuh selama umur beton 28 hari secara kontinyu. 2. Untuk peneliti selanjutnya, pada perawatan sederhana sebaiknya lamanya perawatan beton ditambah. Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
82
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 1990, SKSNI T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 1990, SKSNI M-26-1990-F Metode Pengambilan Contoh Untuk Campuran Beton Segar, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 1990, SKSNI M-62-1990-03 Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Laboratorium, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2008, SKSNI 4817:2008 Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup untuk Perawatan Beton, Yayasan LPMB, Bandung. Dipohusodo, I., 1993, Struktur Beton Bertulang, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta L.J. Murdock, K.M. Brook, Ir. Stephanus Haindarko, 1999, Bahan dan Praktek Beton, Edisi Keempat, PT. Erlangga, Jakarta. R. Sagel, P. Kole, Gideon Kusuma, 1993, Pedoman Pengerjaan Beton, Edisi Kedua, PT. Erlangga, Jakarta. Ir. Tri Mulyono, MT, 2004, Teknologi Beton, CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Perbandingan Mutu Beton Tanpa Perawatan, Dengan Perawatan Sederhana dan Perawatan Penuh (Yudianto Yuanda)
83