Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
KEWIRAUSAHAAN CHEESE STICK BALADO RASA IKAN PATIN SEBAGAI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KALIMANTAN SELATAN Faridah, Malini, Syarifah Ummi Azmy, Nurul Hidayati, Rustiawan Wijaya, dan Junius Akbar Program Studi Budi Daya Perairan, Fak. Perikanan Unlam Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
ABSTRAK Kalimantan Selatan memiliki hasil perairan yang melimpah, salah satu komoditasnya adalah ikan Patin. Meningkatnya jumlah ikan Patin hasil budi daya, diharapkan dapat menjadi alternatif sumber protein hewani. Permasalahan sekarang dan masa depan adalah kurangnya alternatif pemanfaatan hasil panen ikan Patin hasil budi daya. SeIain itu, ikan Patin hasil budi daya rasanya seperti bau tanah, sehingga sewaktu dimakan dalam bentuk ikan yang telah dimasak, bau tanah masih terasa. Akibatnya banyak konsumen yang tidak menyukai ikan Patin hasil budi daya. Ikan Patin memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat dijadikan salah satu makanan instan bernilai gizi tinggi berupa cheese stick balado. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam kemampuan berwirausaha. Pemasaran cheese stick yang diproduksi menunjukkan prospek yang cukup baik, dan mendapatkan sambutan positif dari konsumen. Mereka merasakan keunikan dari produk ini, hingga pada awalnya mereka sempat bertanya dan merasa heran ketika mengetahui bahwa cheese stick tersebut terbuat dari ikan Patin dengan perpaduan sambal balado karena di kalimantan cheese stick tersebut tidak ada yang ada hanya stick kaldu rasa sapi dan ayam. Penjualan cheese stick balado dengan cara dititipkan di warung-warung sekitar kampus Unlam Banjarbaru. Kata kunci : ikan Patin, kewirausahaan, cheese stick balado
PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang memiliki hasil perairan yang melimpah, salah satu komoditasnya adalah ikan Patin. Ikan Patin termasuk golongan ikan lele (catfish). Habitat ikan Patin adalah di sungai-sungai yang tersebar di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Jenis-jenis ikan Patin ini termasuk ikan lokal (Pangasius pangasius).Ikan Patin lokal (Pangasiuspangasius) mempunyai kesamaan bentuk dan tekstur daging dengan ikan Patin Thailand atau sering juga disebut sebagai Lele Bangkok (Pangasius stutchi). Meningkatnya jumlah ikan Patin hasil budi daya, diharapkan dapat menjadi alternatif sumber protein hewani. Permasalahan sekarang dan masa depan adalah kurangnya alternatif sumber protein hewani. Permasalahan sekarang dan masa depan adalah kurangnya alternatif pemanfaatan hasil panen ikan Patin hasil budi daya.
118
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Keadaan ini akan berakibat adanya penahanan panen atau penundaan panen bagi sebagian petani atau pengusaha budi daya ikan Patin, menunggu giliran pemasaran bagi ikan segarnya. SeIain itu, ikan Patin hasil budi daya rasanya seperti bau tanah, sehingga sewaktu dimakan dalam bentuk ikan yang telah dimasak, bau tanah masih terasa. Akibatnya banyak konsumen yang tidak menyukai ikan Patin hasil budi daya. Ikan Patin disukai banyak orang karena dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan Patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi fillet. Ikan Patin adalah satu jenis ikan yang memiliki banyak keunggulan, selain dagingnya yang gurih, mengandung banyak lemak serta tak terlalu berduri.Ikan Patin merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi.Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan Patin mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3), yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, dan coenzyme Q10. Asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam ikan sangat berperan dalam mendukung kesehatan serta mencegah munculnya penyakit degeneratif, kandungan taurin berperan dalam fungsi retina dan kognitif, kandungan coenzyme Q10 dan selenium berfungsi sebagai antioksidan, serta kandungan nutrisi lainnya yang memiliki peran penting bagi tubuh. Keunggulan nutrisi yang dimiliki ikan Patin serta harga yang relative terjangkau dikalangan masyarakat ternyata belum diimbangi dalam hal pemanfaatannya. Sampai saat ini pemanfaatan akan keberadaan ikan Patin sebagai asupan gizi kaya protein hanya sebatas makanan pendamping nasi dengan olahan yang masih sangat sederhana dan terbatasi oleh kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan Patin. Antisipasi permasalahan tersebut adalah dengan cara mengolah daging ikan Patin hasil budi daya menjadi produk olahan seperti cheese stick balado rasa ikan Patin. Produk ini diharapkan mempunyai nilai penerimaan konsumen yang baik, serta meningkatkan nilai gizi masyarakat dengan mengkonsumsi makanan ringan yang bergizi dan murah. Perubahan pola hidup masyarakat di era ini menyebabkan kecenderungan akan konsumsi makanan yang serba instan dan praktis. Adapun salah satu makanan instan yang digemari masyarakat adalah cheese stick. Namun cheese stick yang beredar di pasaran hanya dapat dinikmati kalangan tertentu khususnya menengah ke atas. Ikan Patin yang memiliki kandungan protein serta nutrisi lainnya yang tinggi dapat dijadikan salah satu makanan instan bernilai gizi tinggi berupa cheese stick balado rasa ikan Patin yang memiliki nilai jual yang dapat dijangkau oleh masyarakat, baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Produk cheese stick ini sudah dijual di pasar-pasar namun pemasarannya masih kurang atau belum banyak dikarenakan kualitas produk yang masih rendah dan kemasan yang kurang menarik. Kualitas produk yang rendah ditandai dengan umur simpan produk hanya bertahan 1 minggu yang disebabkan perbandingan gula yang digunakan kurang dan jenis plastik kemasan yang digunakan sangat tipis. Oleh sebab itu usaha peningkatan kualitas produk dan memperbaiki kemasannya berpeluang untuk meraih pasar yang lebih baik yaitu toko oleh-oleh, pasar,kioskios, dan swalayan. Tujuan kegiatan PKM-K ini adalah : 1. Memotivasi para Mahasiswa agar membikin suatu usaha sebagai tambahan pendapatan. 119
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 2. 3.
1. 2.
a. b.
c. d. e. f.
ISSN 2089-9122
Memberikan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam kemampuan berwirausaha. Membangun rasa bangga terhadap produk pangan lokal di kalangan mahasiswa terutama dalam memanfaatkan sumber daya perikanan di Kalimantan Selatan. Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM-K ini adalah : Dapat menghasilkan produk cheese stick balado rasa ikan Patin yang berkualitas baik dengan kemasan yang menarik. Diharapkan usaha produk cheese stick balado rasa ikan Patin di Kalimantan Selatan dapat menjadikan makanan ringan yang bernilai gizi tinggi dan disukai masyarakat sebagai makanan khas Kalimantan Selatan serta menjadi produk unggulan daerah. Kegunaan dari program ini adalah : Merupakan alternatif pemecahan masalah nelayan yang mengalami kegagalan dalam budi daya ikan. Meningkatkan pendapatan peserta PKM-K melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam usaha pemanfaatan sumber daya alam di sekitarnya. Terbentuknya peluang usaha baru yang memberikan pendapatan bagi usaha kelompok atau pengusaha pembudidaya ikan. Memanfaatkan sumber daya perairan hasil perikanan terutama ikan Patin menjadi produk makanan ringan yang bernilai gizi tinggi. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKM-K di bidang pengolahan produk makanan berbahan dasar ikan. Setelah melakukanan kegiatan PKM-K ini diharapkan kepada anggota untuk memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada masyarakat di bidang pengolahan ikan.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Usaha pembuatan cheese stick ini sudah berjalan puluhan tahun dan diketahui saat ini cheese stick yang beredar di pasaran hanya memiliki dua rasa, yaitu rasa ayam dan rasa daging sapi, sedangkan cheese stick berbahan dasar ikan masih belum ada di pasaran. Oleh karena itu dibuatlah produk cheese stick balado rasa ikan Patin. Peluang usaha ini dikembangkan bukan sebagai pesaing bagi pasar pengolah yang sudah ada tetapi membuka pasar baru sehingga keberadaan produk ini nantinya tidak akan mengganggu usaha masyarakat yang sudah ada. Peluang pasar usaha ini dapat menjanjikan karena pengolahan ikan Patin menjadi cheese stickbalado baru kali ini dilakukan, dengan mengingat bahwa ikan Patin mempunyai banyak keunggulan nutrisi selain itu juga harganya yang relatif terjangkau dikalangan masyarakat dan memiliki tekstur daging yang lembut juga rasanya yang khas sehingga ikan Patin ini digemari masyarakat luas. Cheese stick balado ikan Patin ini juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan dari Kalimantan Selatan.
METODE PENDEKATAN
120
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah membuka wawasan, meningkatkan pengetahuan, dan teknologi peserta dalam hal usaha pengolahan pangan dapat dijadikan langkah yang tepat dan strategis. Peserta akan mampu melihat potensi dan peluang usaha di bidang pengolahan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang tersedia melimpah di sekitarnya. Salah satu usaha pengolahan yang dapat dikembangkan dan berpotensi sebagai usaha yang bernilai ekonomis adalah pengolahan cheese stick balado rasa ikan Patin. Metode Kegiatan Kegiatan PKM-K menggunakan metode partisipasi aktif dari semua anggota kelompok. Tahapan kegiatan adalah sebagai berikut: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta PKM-K Perancangan produk dan kemasan Penjualan produk Evaluasi dan Analisis Usaha
PELAKSANAAN PROGRAM Waktu dan Tempat Pelaksanaa Kewirausahaan ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yang bertempat di Jalan Dahlina Raya, No. 48. RT 22, RW 04. Kel.Sei Besar. Kec. Banjarbaru Selatan. Kalimantan Selatan. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan Tabel 1. Pelaksanaan Kegitan No Kegiatan 1 1 2
3.
Persiapan Kegiatan a. Mempersiapkan jadwal dan prosedur kegiatan Pelaksanaan Kegiatan a. Mencari bahan dan referensi b. Melakukan produksi cheese stick c. Memasarkan dan memperluas pemasaran kerupuk Penyusunan laporan kegiatan
Bulan ke2 3
4
x x x x x
Instrumen Pelaksanaan a. Setiap kegiatan yang dilakukan selalu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. b. Mengumpulkan referensi tentang kerupuk umbut dengan browsing bahan lewat internet. c. Melakukan beberapa kali percobaan pengolahan cheese stick balado ikan Patin sehingga dapat memperoleh hasil yang diinginkan. d. Melakukan produksi dan mempelajari teknik pemasaran serta memasarkan cheese stick balado ikan Patin.
121
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 e.
ISSN 2089-9122
Memperluas pemasaran produk cheese stick balado ikan Patin dan menganalisis keuntungan, serta menarik kesimpulan.
Rancangan dan Realisasi Biaya Kami memperoleh dana dari Dikti sebesar Rp 5.500.000 (lima juta lima ratus rupiah), dengan dana tahap 1 yang kami terima (setelah dikurangi pajak dan lainlain) sebesar Rp 4.180.000 (empat juta seratus delapan puluh ribu rupiah). Rincian dana yang telah kami gunakan yaitu sebagai berikut : a. Bahan Habis Pakai Tabel 2. Realisasi Biaya Bahan Habis Pakai No Uraian A 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bahan Habis Pakai Pembelian ikan Patin Pembelian gula pasir Pembelian minyak goring Pembelian plastik kemasan Minyak tanah Pembelian keju Tepung Bumbu-bumbu Telur Pembelian gula merah Jumlah No Uraian
B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Jumlah Satuan
Harga Satuan
10 kg 5 kg 10 liter 5 rol 10 liter 10 kotak 10 kg 5 kg 2,5 kg 5 kg
25.000 12.000 12.000 25.000 10.000 17.000 10.000 9.000 18.000 10.000
Jumlah (Rp)
Jumlah Satuan
Harga Satuan
250.000 60.000 120.000 125.000 100.000 170.000 100.000 45.000 45.000 50.000 1.065.000 Jumlah (Rp)
2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 rim 2 buah 2 buah
150.000 200.000 80.000 30.000 10.000 10.000 150.000 20.000 10.000 5.000 20.000 20.000 30.000 3.000 3.000
300.000 400.000 160.000 60.000 20.000 20.000 150.000 40.000 20.000 5.000 20.000 20.000 30.000 6.000 6.000
Peralatan Penunjang Panci Kompor Pembelian wajan Alat pengaduk alumunium Serok Pisau pemotong Blender Baskom Wadah plastik (toples) Serutan keju Tinta hitam Tinta warna Kertas HVS Buku tulis Pulpen
122
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 16.
Alat penggiling
ISSN 2089-9122 1 buah
150.000
150.000 1.407.000
30.000
60.000
100.000
500.000
50.000
50.000
Jumlah C 1. 2.
3.
D 1 2 4 5 6.
Perjalanan Perjalanan ke Martapura (PP) 2 orang Untuk pembelian ikan Patin Perjalanan Banjarbaru Banjarmasin 5 orang (PP) untuk konsultasi administrasi, seminar dan penyampaian proposal (4 bln x 3 x 5 orang) Perjalanan ke Liang anggang untuk 1 kali pembuatan baner Jumlah Lain-Lain Dokumentasi 1 set Konsumsi sampling 3 kali Penggandaan laporan 5 buku Distribusi laporan ke Unlam 1 kali Pembelian pulsa 5 kali Jumlah TOTAL A+B+C+D
610.000 50.000 40.000 20.000 50.000 55.000
50.000 120.000 100.000 50.000 275.000 595.000 3.677.000
Total biaya yang habis terpakai sampai saat pemantauan dan evaluasi dilakukan adalah Rp 3.677.000 dari jumlah uang sebesar Rp 4.180.000 yang kami terima. Uang yang tersisa sekarang adalah Rp 503.000 dan akan digunakan untuk melanjutkan kegiatan kewirausahaan ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Keberhasilan dalam mengolah daging ikan Patin menjadi cheese stick adalah keberhasilan pertama yang didapatkan. Setelah mengalami kegagalan selama 2 kali, baru di dapatkan cheese stick ikan Patin yang rasanya sesuai dengan yang diinginkan yaitu rasa cheese stick yang renyah dan gurih. Proses pembuatan cheese stick yang dilakukan adalah sebagai berikut :mencuci daging ikan Patin sampai bersih kemudian tiriskan, kukus atau rebus daging ikan Patin tersebut untuk menghilangkan bau dan rasa anyir. Setelah direbus ± 10 menit, pindahkan daging ikan Patin ke dalam baskom kecil kemudian pisahkan daging ikan Patin dari tulangnya. Daging ikan Patin tersebut untuk 2 kg nya selanjutnya dicampur dengan tepung terigu 2 kg, tepung maizena 4 sendok makan, telur 4 biji, margarin 2 sendok makan, keju 1 batang, lada dan garam secukupnya kemudian aduk hingga adonan tercampur merata. Adonan yang telah selesai dibuat, di potong tipis-tipis kemudian goreng dan tiriskan.6 Untuk pembuatan sambal balado : Bawang merah, bawang putih dan cabe dihaluskan dengan menggunakan blender, setelah itu digoreng lalu masukkan gula merah, gula putih dan jeruk nipis. Aduk sampai merata dalam wajan, setelah sambal balado mulai kering kemudian masukkan cheese stick dan aduk rata hingga sambal 123
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
balado tercampur menjadi satu dengan cheese stick. Tunggu beberapa saat hingga cheese stick dingin, cheese stick siap dikemas dan dipasarkan. Pada awalnya uji coba resep yang pertama hasilnya kurang renyah dikarenakan adonan yang terlalu tebal. Uji coba resep yang pertama, adonan ditipiskan tanpa menggunakan alat penggiling adonan. Uji resep kedua juga didapatkan hasil yang kurang renyah dikarenakan membuat adonan dengan menggunakan santan dan sedikit telur. Penggilingan adonan menggunakan alat penipis. Masalah lain yang dihadapi adalah pembuatan sambal balado yang kurang kering sehingga hasil akhir dari pembuatan cheese stick menjadi melempem. Untuk mengatasi hal ini adonan ditambahkan margarin dan dilakukan penambahan telur. Uji coba resep ketiga adonan ditambahkan margarin dan telur untuk menghasilkan rasa yang lebih renyah dari resep sebelumnya serta dalam pembuatan sambal balado juga dibuat lebih kering agar hasil akhir dari pembuatan cheese stick tetap renyah meskipun ditambahkan sambal balado. Setelah menemukan rasa cheese stick yang khas dan renyah, maka selanjutnya adalah bentuk dari cheese stick itu sendiri. Untuk menambah daya tarik cheese stick, maka cheese stick diubah bentuknya dari yang panjang-panjang biasa menjadi sedikit pendek-pendek dengan pinggiran berbentuk zik-zak yang variasi bentuknya berbeda dari sebelumnya karena berdasarkan survei, konsumen lebih menyukai bentuk ini. Pemasaran cheese stick yang diproduksi hingga saat laporan ini dibuat sudah menunjukkan prospek yang cukup baik, dan mendapatkan sambutan positif dari konsumen. Mereka merasakan keunikan dari produk ini, hingga pada awalnya mereka sempat bertanya dan merasa heran ketika mengetahui bahwa cheese stick tersebut terbuat dari ikan Patin dengan perpaduan sambal balado karena di Kalimantan cheese stick tersebut tidak ada yang ada hanya stick kaldu rasa sapi dan ayam. Berikut adalah gambaran keuntungan yang diperoleh dari pemasaran yang telah dilaksanakan: Tabel 3. Rincian Hasil Pemasaran Jumlah produk Penjualan keHarga (Rp) Penghasilan (Rp) (bungkus) 1 67 3000 201.000 2 135 3000 405.000 3 155 3000 465.000
124
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Gambar 1. Hasil Pemasaran.
Saat ini masih terus berusaha untuk mengembangkan usaha ini, agar cheese stick balado rasa ikan Patin menjadi ciri khas Kalimantan Selatan. Promosi terus dilakukan dengan perlahan namun pasti untuk mengenalkan produk yang dproduksi. Pertama yang dikenalkan adalah keunikan dari rasa produk ini, dengan ini dari mulut ke mulut produk ini akan lebih dikenal dan benar benar menjadi ciri khas Kalimantan Selatan. Selain itu, dengan adanya program ini terus dipelajari cara-cara berwirausaha, sehingga menjadikan terampil dalam membuat cheese stick balado rasa ikan Patin yang memang menjadi usaha yang ditekuni saat ini. Setelah melewati berbagai kesulitan akhirnya dapat memaknai apa artinya kepuasan melewati suatu kesulitan untuk mencapai suatu keberhasilan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil kegiatan ini adalah masih terus berusaha untuk mendapatkan produk cheese stick balado rasa ikan Patin yang rasanya sesuai dengan permintaan konsumen. Sehingga suatu saat produk ini menjadi makanan cirri khas Kalimantan Selatan dan pada akhirnya menjadi makanan yang disukai di seluruh Indonesia. Untuk selanjutnya, penulis menyarankan untuk mencari referensi tentang bagaimana hasil produksi dapat menarik bagi konsumen. Selain mengunggulkan rasa yang khas, juga diperlukan bentuk yang menarik dari prosuk ini, serta menamabahkan inovasi baru untuk hasil produksi berikutnya, dan yang lebih penting memperluas pemasaran.
125
Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012
ISSN 2089-9122
Lampiran 1. Foto Kegiatan
126