P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
PENGARUH PENERAPAN IKLIM ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU PEMBELAJARAN ORGANISASI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PATRA SEMARANG CONVENTION HOTEL DI SEMARANG Oleh: Ade Rustiana Fakultas Ekonomi Unnes Semarang Abstract This research aimed at testing the presence of influence of organizational climate and ethic implementation on the organizational learning behavior of employees of Patra Semarang Convention Hotel and at testing the presence of influence of organizational climate and ethic implementation on employees’ performance, both directly and indirectly through organizational learning behavior. The sample consisted of 157 employees of Patra Semarang Convention Hotel. The method used in this research was survey with questionnaire. The hypotheses were tested using multiple regression and path analysis. The research result found that there was an influence of organizational climate and ethic implementation on employees’ performance, both directly and indirectly through organizational learning behavior of employees of Patra Semarang Convention Hotel. It showed that employees’ performance improved due to the presence of employees’ learning behavior and having implemented the organizational climate and ethic well. Keywords : organizational climate, organizational ethic, learning behavior, employees’ performance Pendahuluan Latar Belakang Masalah Ketidakmampuan organisasi untuk mempertahankan hidupnya (survival), apalagi berkembang, diidentifikasi lebih disebabkan karena ketidakmampuan kebanyakan organisasi untuk beradaptasi serta mengatasi lingkungan usaha yang selalu berubah. Lingkungan usaha tersebut hanya dapat diatasi bila perusahaan mampu dan mau secara terus-menerus mengembangkan kemampuan dan kapasitas, wawasan bisnis yang baru dan bekerja dengan memanfaatkan kompetensi yang dibutuhkan oleh lingkungan usaha yang dihadapinya.
41
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Pada lingkungan tersebut organisasi dituntut menjadi “The Smart Organization” dan “The Learning Organization” yakni organisasi yang mampu belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan usaha yang dihadapi. Ada beberapa cara untuk mendukung pembelajaran organisasi, yaitu mengembangkan sikap akomodatif terhadap munculnya ide baru, mengembangkan sistem pemikiran, mengembangkan kreativitas, mengembangkan kesadaran pegawai, dan nilai organisasi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, serta memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyelesaikan permasalahan secara kolaboratif (Luthans, 1998). Dengan demikian kemampuan strategik organisasi lebih meningkat, yang selanjutnya bisa ikut dalam ekskalasi persaingan dan saling mengungguli. Sebab keunggulan di masa depan sangat ditentukan oleh kepemilikan “knowledge” (Ducker, 1993). Artinya siapa yang lebih cepat belajar maka ia akan lebih unggul. Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran di atas, Perumusan masalah penelitian yang akan dikaji adalah : 1. Seberapa besar pengaruh penerapan iklim organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi ? 2. Seberapa besar pengaruh penerapan etika organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi? 3. Seberapa besar pengaruh langsung penerapan iklim organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi ? 4. Seberapa besar pengaruh langsung penerapan etika organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi? Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis besarnya pengaruh penerapan perilaku pembelajaran terhadap kinerja perusahaan 2. Menganalisis besarnya pengaruh penerapan iklim organisasi terhadap kinerja perusahaan 3. Menganalisis besarnya pengaruh langsung penerapan iklim organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi 4. Menganalisis besarnya pengaruh langsung penerapan etika organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi
42
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan memperluas pengetahuan dalam sumber daya manusia. 2. Penelitian ini dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya dengan menerapkan iklim organisasi dan etika organisasi melalui perilaku pembelajaran organisasi Tinjauan Pustaka Pengertian Teori Organisasi Sukanto R. dan Hani Handoko (1996), organisasi adalah perserikatan orang – orang yang masing – masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas – tugas, dibagikan diantara pemegang peranan dan selanjutnya digabung ke dalam beberapa bentuk hasil (organisasi sebagai suatu sistem peranan). Organisasi yang fleksibel dan adaptif yang mampu bersaing dalam suatu persaingan global, perubahan pandangan yang dulunya bersifat material atau physical asset telah bergeser menuju persaingan pengembangan pengetahuan (knowledge based competition). Sehingga menuntut efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya manusia karena menjadi landasan bagi organisasi. Definisi Organisasi Belajar Sengse (1990) menyatakan bahwa organisasi belajar merupakan suatu proses pengembangan kemampuan yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu organisasi untuk menciptakan dan mengambangkan pola pikir dengan mana aspirasi bersama dapat ditampung dan mereka dapat terus menerus belajar tentang bagaimana belajar bersama. Hal tersebut juga dijelaskan Dixon (1994), organisasi belajar adalah penggunaan proses belajar secara intensif oleh individu, kelompok, dan sistem untuk secara terus menerus stakeholdernya. Fiol dan Marjorie (1985) menggambarkan suatu proses perbaikan tindakan melalui peningkatan pemahaman dan pengetahuan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa organisasi belajar mencakup dua hal yakni proses dengan mana organisasi menyesuaikan dirinya sendiri dalam menghadapi realita dan proses dengan pengetahuan digunakan sebagai alat untuk mempersempit jarak antara organisasi dengan lingkungan usahanya. Perilaku Pembelajaran Organisasi McGill dan Slocum (1994) berpendapat bahwa organisasi pembelajaran (unlearning organization) yakni mempunyai budaya dan seperangkat nilai yang mendorong belajar sebagai sumber keunggulan strategik yang berkelanjutan dan mantap (sustainable strategic advantage);mempunyai struktur organisasi yang permeable, flexible, dan network intimacy; mempunyai sistem informasi yang sangat akurat, tepat waktu, tersedia untuk siapa saja yang membutuhkannya dan 43
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
dalam bentuk yang mudah untuk dipergunakan; menyeleksi orang tidak berdasarkan apa yang diketahui tetapi berdasarkan kemampuannya belajar dan menyesuaikan tindakannya berdasarkan hasil belajar; mempunyai pemimpin pembelajar secara lebih konkrit, organisasi belajar mempunyai perilaku (belajar) ini sebagai berikut : 1. Keterbukaan (openness) 2. Berfikir sistem (systemic thinking) 3. Kreativitas (creativity) 4. Kemampuan personal (personal efficacy) 5. Empati (empathy). Dixon (1994) mengembangkan siklus belajar organisasi (organization learning) ke dalam empat tahapan yakni : 1) perolehan informasi (generate); 2) integrasi informasi ke dalam konteks organisasi (integrate); 3) inter-prestasi informasi secara kolektif (interpret); dan 4) pemberian otoritas untuk melaksanakan kegiatan yang bertanggung jawab berdasarkan hasil interprestasi. Siklus ini, sebagaimana hanya siklus experiential learning, secara otomatis berulang terus. Dari berbagai pandangan teoritik di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku pembelajaran organisasi tidak bisa lepas dari pembelajaran individu, organisasi dan responsi lingkungannya. Serta merupakan iklim yang dapat mendorong dan mempercepat individu, kelompok dan organisasi belajar serta mengerjakan kita untuk menerapkan proses berfikir kritis (ccritical thinking) dalam memahami apa yang seharusnya dilaksanakan dan mengapa melakukannya. Perilaku pembelajaran organisasi dapat juga merupakan tempat dimana orang – orang secara intensif dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menghasilkan apa yang betul – betul diinginkannya; tempat dimana orang dapat mengembangkan pola pikir dan ide – ide barunya; tempat dimana orang bisa mengeluarkan aspirasinya bersama secara bebas, tempat dimana orang secara interaktif memahami bagaimana belajar bersama. Iklim Organisasi Iklim Organisasi (Organization Climate) sering didefinisikan sebagai persepsi kolektif atas kondisi perusahaan baik secara fisik maupun non fisik. Iklim merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya organisasi dan merupakan salah satu bagian/dimensi lingkungan internal perusahaan. Secara lebih spesifik, sebagaimana didefinisikan oleh Vijay Sathe (1995), budaya organisasi adalah seperangkat asumsi penting yang seringkali tidak dinyatakan dimana anggota suatu komunitas menggunakan secara bersama – sama. Dimensi iklim organisasi sangat beragam, hal ini didasarkan pada perbedaan orientasi nilai – nilai, iklim organisasi, dan berdasarkan motif sosial Mc Clelland, dapat dibedakan menjadi : ( Mc Clelland, 1990 ) 1. 2. 3.
Iklim yang berorientasi pada prestasi (achievement) Iklim yang berorientasi pada persahabatan (affiliation) Iklim yang berorientasi pada kekuasaan (power). 44
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Etika Organisasi Etika secara umum dapat di artikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku seseorang atau sesuatu organisasi /lembaga sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima oleh umum dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan yang dikemukankan oleh Supriyadi (2001, dalam Fernanda 2003) etika secara konseptual merupakan bagian dari disiplin ilmu filsafat yang berfokus pada nilai-nilai yang diyakini dan di anut oleh manusia beserta pembenarannya, termasuk nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Menurut Sony Keraaf (1998: 20) Ada 5 prinsip etika yang melandasi seseorang atau organisasi antara lain : 1. 2. 3. 4. 5.
Prinsip Otonomi,. Prinsip Kejujuran, Prinsip Keadilan, Prinsip Saling Menguntungkan, Prinsip Integritas Moral,
Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan, salah satunya mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja karyawan tinggi terutama dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Secara lebih rinci, income data service dan service London (dalam Mc Kenna dan Beech, 1995) dari penelitian mengenai kriteria pengukuran kinerja menyimpulkan bahwa faktor – faktor kinerja yang paling sering dinilai adalah pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan pada pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan (antusisme, motivasi), kualitas kerja, volume hasil produktif, dan interaksi memberikan contoh kriteria penilaian kinerja karyawan yang meliputi kualitas, produktivitas (kualitas dan efisiensi), job knowlegde, reliabilitas, availability, dan independensi. Penelitian Terdahulu Ida I Dewa Gede Raka dan Nasih (1997) melakukan penelitian mengenai identifikasi pengaruh persepsi atas intensitas persaingan dan iklim organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi. Penelitian dilakukan pada 11 perusahaan yang terdiri dari perusahaan / industri kertas, perusahaan pers dan penerbitan serta perusahan jasa properti dan perhotelan di Jawa timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi atas intensitas persaingan berpengaruh positif terhadap perilaku pembelajaran organisasi (0,12), dengan dimensi yang diteliti meliputi keterbukaan, berfikir sistem, kebersamaan, dan fleksibilitas serta tidak berpengaruh positif terhadap perilaku pembelajaran organisasi (0,31). Joseph M. Putti (1990), melakukan penelitian tentang pengaruh kepuasan terhadap etika organisasi, dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 122 orang karyawan (supervisor). Hasil yang diperoleh dengan
45
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
menggunakan alpha atau reliability (0,81) dan kepuasan hubungan komunikasi sebesar (0,90). Kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan mengidikasikan bahwa kepuasan kerja sangat dominan terhadap etika organisasi dan hasil dari pengukuran uji masing – masing variabel menunjukkan sebesar 0,38. Bambang Supomo dan Nur Indriantono (1998) menguji pengaruh kultur organisasional sebagai faktor pemoderasi partisipatif dalam peningkatan kinerja manajerial. Responden penelitian mereka adalah 79 manajer perusahaan – perusahaan manufaktur di Indonesia. Kultur organosasional sebagai variabel pemoderasi (variabel yang mempengaruhi hubungan satu independen variabel yaitu anggaran partisipatif dengan dependen variabel yaitu kinerja manajerial) menggunakan dimensi budaya “kultur organisasi orientasi pada orang dan (vs) orientasi pada pekerja”. Kesimpulan yang diperoleh adalah, terhadap pengaruh yang positif dari kultur organisasional yang berorientasi pada orang terhadap keefektifan anggaran partisipatif dalam peningkatan kinerja manajerial. Kerangka Pemikiran Dari paparan pemikiran toeri di atas maka dapat dibuat kerangka analisis seperti pada gambar 1.1. Iklim Organisasi 1. Prestasi 2. Persahabatan 3. Kekuasaan
Etika Organisasi 1. Prinsip Otonomi 2. Prinsip Kejujuran 3. Prinsip Keadilan 4. Prinsip saling menguntungkan 5. prinsip Integritas moral
Perilaku Organisasi 1. Keterbukaan 2. Berpikir sistem 3. Kreativitas 4. Kemampuan personal 5. Empati
Kinerja Perusahaan 1. Pengetahuan 2. Kemampuan 3. Ketrampilan pada pekerjaan 4. Sikap pada pekerjaan 5. Kualitas kerja 6. Volume pekerjaan 7. Interaksi
Gambar 1.1 Kerangka Analisis
Hipotesis yang Diajukan Dari konsep berpikir di atas, maka ada beberapa hipotesis yang dapat di ajukan sebagai berikut : H1
:
H2
:
H3
:
ada pengaruh penerapan iklim organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi ada pengaruh penerapan etika organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi ada pengaruh langsung penerapan iklim organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi 46
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010 H4
:
ISSN 1411 - 1497
ada pengaruh langsung penerapan etika organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi
Metodologi Penelitian Populasi dan Sampel Populasi merupakan suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/ diteliti (supardi, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Patra Semarang Convention Hotel sejumlah 156 orang. Sedangkan sampel adalah bagian yang dapat mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Patra Semarang Convention Hotel di Semarang yang sudah berkerja minimal 1 tahun, yang diambil menggunakan teknik sampling. Jenis dan Pengumpulan Data Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan menyediakan jawaban alternatif. Tujuan pengujian kuesioner adalah untuk menghasilkan kuesioner yang reliable dan valid yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis. Data Sekunder Merupakan jenis data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penelitian. Data ini dapat diperoleh dari literatur – literatur, jurnal – jurnal penelitian terdahulu, majalah maupun data dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik Analisis Data 1. Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda baik secara parsial maupun simultan dengan model sebagai berikut (Suharsimi, 1997 : 236) Y = a + b1x1 + b2x2 Dimana Y = Perilaku Pembelajaran Organisasi X1 = Iklim Organisasi X2 = Etika Organisasi
47
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung variabel independen terhadap variabel kepercayaan (Z), dilakukan analisis jalur (path analysis). Sebelum dilakukan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan analisis regresi antara Iklim Organisasi (X1), Etika Organisasi (X2) dan Perilaku Pembelajaran Organisasi (Y) terhadap Kinerja Perusahaan (Z), dengan model sebagai berikut Y = a + b1x1 + b2x2 + byzY Dimana Z Y X1 X2
= Kinerja Perusahaan = Perilaku Pembelajaran Organisasi = Iklim Organisasi = Etika Organisasi
2. Uji Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (iklim organisasi dan etika organisasi parsial terhadap variabel terikat (Perilaku pembelajaran organisasi). Hipotesis yang diajukan : Ho : b = 0
tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas (Iklim Organisasi, Etika Organisasi) secara parsial terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi. Hi : b 0 ada pengaruh yang signifikan variabel bebas (Iklim Organisasi, Etika Organisasi) secara parsial terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi Kriteria pengujian : Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Taraf signifikansi = 0,05 Derajat kebebasan (df) = n – k – 1
48
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
b. Analisis Jalur (Path Analysis) Iklim Organisasi bx1z
(X1)
b1 Perilaku Pembelajaran (Y)
Etika Organisasi (X2)
byz
Kinerja Perusahaan (Z)
b2 bx2z
Pengaruh Variabel Independen (Xi) terhadap Kinerja Perusahaan (Z) Pengaruh langsung (Xi) terhadap Z adalah Pengaruh tak langsung (Xi) terhadap Z adalah Total pengaruh (Xi) terhadap Z
: bxiz : bi X byz : bxiz + (bi X byz)
Hasil Analisis Dan Pembahasan Deskripsi Responden Identitas Responden 1. Jenis Kelamin Bedasarkan hasil pengisian angket dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah laki – laki yaitu 51,6%. 2. Usia Dari katagori usia dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara 31 - 40 dengan persentase sebesar 35,7 % dari 157 responden. Hal ini berarti pula sebagian besar responden berada dalam usia dewasa sehingga mampu mengambil keputusan dengan dewasa pula.. 3. Status Diketahui status dari 157 responden paling banyak adalah menikah sebesar 99 orang atau 63,1%. Pengujian Persyaratan Analisis Data a. Uji Validitas Hasil uji validitas data terlihat pada tabel 4.5. dengan indikator α = 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hasil data yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
49
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Tabel 4.1. Pengujian Validitas Variabel Iklim Organisasi
Etika Organisasi
Perilaku Pembelajaran Organisasi
Kinerja Karyawan
Pernyataan K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 K30 K31 K32 K33 K34 K35 K36 K37 K38 K39 K40 K41 K42
Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 50
α 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010 Variabel
Pernyataan K43 K44 K45 K46 K47 K48 K49 K50
ISSN 1411 - 1497 Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
α 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah b. Uji Reliabilitas Tabel 4.2. Uji Reliabilitas Variabel
Alpha
Iklim Organisasi Etika Organisasi Perilaku Pembelajaran Organisasi Kinerja Karyawan
0,758 0,742 0,759
Tingkat Koefisien 0,60 0,60 0,60
0,747
0,60
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan pada tabel 4.6. di atas maka dapat diketahui bahwa variabel – variabel adalah reliabel. Analisis Data Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 Koefisien Konstanta Iklim Organisasi Etika Organisasi F SigF R2
B 9,838 0,418 0,629
Beta
t 3,383 3,667 6,411
0,285 0,498 86,191 0,000 0,528
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2010
51
Sig 0,001 0,000 0,000
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Pengujian Hipotesis Uji Parsial (Uji t ) Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji t untuk Iklim Organisasi, diperoleh nilai t = 3,667 dengan taraf signifikansi hitungnya 0,000, yang berarti ada hitung pengaruh yang signifikan Iklim Organisasi terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi Karyawan Patra Semarang Convention Hotel. Sedangkan uji t untuk Etika Organisasi diperoleh nilai t hitung = 6,411 dengan taraf signifikansi hitungnya 0,000, yang berrati ada pengaruh yang signifikan Etika Organisasi terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi Karyawan Patra Semarang Convention Hotel. Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan tabel 4.3, didapatkan nilai F hitung = 86,191 sedangkan nilai F adalah 2,43 maka semua variabel bebas (Iklim Organisasi dan Etika Organisasi) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi Karyawan Patra Semarang Convention Hotel. tabel)
Analisis Jalur (Path Analysis) Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 2 Koefisien Konstanta Iklim Organisasi Etika Organisasi Perilaku Pembelajaran Organisasi F Sig F R2
B 8,050 0,325 0,170 0,862
Beta
t 3,264 0,177 3,336 0,107 1,880 0,688 13,070 203,907 0,000 0,800
Sig 0,001 0,001 0,062 0,000
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2009 Dari Kedua table di atas maka dapat dijelaskan pengaruh masing-masing variabel baik secara langsung maupun tidak langsung seperti pada gambar sebagai berikut :
52
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Gambar 4.1 Analisis Jalur Iklim Organisasi (X1)
0,177 0,285
0,498 Etika Organisasi (X2)
Perilaku Pembelajaran Organisasi (Y)
0,688
Kinerja Karyawan (Z)
0,107
Pengaruh Iklim Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) Pengaruh langsung (X1) terhadap Z adalah Pengaruh tak langsung (X1) terhadap Z adalah Total pengaruh (X2) terhadap Z
: 0,177 : 0,285 x 0,688 = 0,196 : 0,177 + 0,196 = 0,373
Pengaruh Etika Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) Pengaruh langsung (X2) terhadap Z adalah Pengaruh tak langsung (X2) terhadap Z adalah Total pengaruh (X2) terhadap Z
: 0,107 : 0,498 x 0,688 = 0,343 : 0,107 + 0,343 = 0,450
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan yaitu 0,177 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya yaitu 0,196, dengan total pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepercayaan adalah sebesar 0,373. Pengaruh langsung Etika Organisasi terhadap Kinerja Karyawan yaitu 0,107 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya yaitu 0,343, dengan total pengaruh Etika Organisasi terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 0,450. a. Pengujian Hipotesis 3 Hipotesis 3 menyatakan bahwa ada pengaruh langsung penerapan iklim organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi b. Pengujian Hipotesis 4 Hipotesis 4 menyatakan bahwa ada pengaruh langsung penerapan etika organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi
53
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Pembahasan Dibuktikan bahwa Iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelajaran organisasi pada karyawan Patra Semarang Convention Hotel, Makna dari temuan ini adalah perilaku pembelajaran organisasi dari karyawan Patra Semarang Convention Hotel akan bertambah bila tercipta iklim organisasi yang baik dan kondusif. Karyawan menilai iklim organisasi (prestasi, persahabatan dan kekuasaan) sudah baik dan kondusif sehingga menumbuhkan dan meningkatkan perilaku pembelajaran organisasi mereka yaitu melalui keterbukaan, berpikir sistematis, kreativitas, kemampuan personal, empati. Sedangkan pembuktian hipotesis kedua bahwa etika organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelajaran organisasi pada karyawan Patra Semarang Convention Hotel, Hal ini dapat dijelaskan bahwa prinsip etika organisasi (otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan dan integritas moral) sudah diterapkan dengan baik, sehingga berdampak positif pada perilaku pembelajaran organisasi (keterbukaan, berpikir sistematis, kreativitas dan kemampuan personal) karyawan Patra Semarang Convention Hotel. Dapat diterimanya hipotesis juga menjadi simpulan untuk pengajuan hipotesis ketiga dan keempat, yang menyatakan ada pengaruh langsung penerapan iklim organisasi dan etika organisasi terhadap kinerja perusahaan dan tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi. Hal ini berarti perubahan penerapan iklim organisasi dan etika organisasi di Patra Semarang Convention Hotel berpengaruh langsung pada perubahan kinerja karyawan serta berpengaruh tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi. Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa karyawan menilai penerapan iklim organisasi dan etika organisasi di hotel tersebut sudah efektif sehingga berpengaruh positif terhadap perilaku pembelajaran mereka yang pada akhirnya berdampak pada kinerja mereka dan diberikannya kesempatan untuk berhasil, diakui atas kinerjanya, adanya suasana persahabatan antar sesama karyawan, adanya suasana saling membantu di antara karyawan, mengutamakan semangat kerja tim, karyawan tidak menyalah gunakan profesinya, manager tidak semenamena dengan karyawan bawahannya serta manager terlibat langsung pada pekerjaan karyawan bawahannnya. Temuan ini juga mengisyaratkan bahwa prinsip-prinsip etika organisasi (otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan dan integritas moral) telah diterapkan sehingga berdampak pada perilaku pembelajaran organisasi karyawannya yaitu keterbukaan, berpikir sistematis, kreativitas, kemampuan personal dan empati bertambah baik serta meningkatkan kinerjanya. Semua temuan di atas sejalan dengan temuan penelitian Bambang Supomo dan Nur Indriantono (1998) yang menguji pengaruh kultur organisasional sebagai faktor pemoderasi partisipatif dalam peningkatan kinerja manajerial.
54
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Penutup Simpulan a. Ada pengaruh penerapan iklim organisasi dan etika organisasi terhadap perilaku pembelajaran organisasi karyawan Patra Semarang Convention Hotel. Terbukti dengan diterimanya hipotesis pertama dan kedua yang diajukan. Hal ini mengisyaratkan bahwa Patra Semarang Convention Hotel telah menerapkan iklim organisasi dan etika organisasi sehingga meningkatkan perilaku pembelajaran organisasi karyawannya. b. Ada pengaruh penerapan iklim organisasi dan etika organisasi terhadap kinerja karyawan Patra Semarang Convention Hotel, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perilaku pembelajaran organisasi karyawannya. Terbukti dengan diterimanya hipotesis ketiga dan keempat yang diajukan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Patra Semarang Convention Hotel meningkat disebabkan oleh meningkatnya perilaku pembelajaran organisasi karyawannya setelah diterapkannya iklim organisasi dan etika organisasi. Saran-saran a. Penelitian yang telah dilaksanakan ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu menjadi perhatian. Penelitian di bidang manajemen, yang terkait dengan perilaku yang terjadi atau mungkin akan terjadi, sehingga sangat sulit untuk memprediksi perilaku dengan derajat kepastian yang tinggi. Penelitian mendatang disarankan untuk meneliti karyawan hotel se Kota Semarang sehingga dapat menggambarkan dengan lebih tepat. b. Metode penelitian dengan survei memiliki keterbatasan untuk mengontrol keakuratan jawaban responden. Oleh sebab itu penelitian lanjutan perlu mempertimbangkan suatu metoda penelitian yang lebih tepat agar sampel yang diperoleh lebih representatif sehingga hasil penelitian yang dilakukan bisa digeneralisasi. Referensi Bambang Supomo dan Nur Indriantono, 1998, Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja Manajerial : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Inodnesia, Kelola, No. 18/VIII Ducker, P.F., 1993, Post – Capitalist Society, New York, NY : Harper Business Dixon, N., 1994, The Organizational Learning Cycle, How We Can Learn Collectivity, Mc Graw – Hill, New York Dessler, Gray, 1997, Human Research Management, Seven Edition, New Jessey, Prentice, Inc. Garvin, D. A., Building a Learning Organization, Harvard Business Review, July – August
55
P3M STIE BANK BPD JATENG Prestasi Vol. 6 No. 2 - Desember 2010
ISSN 1411 - 1497
Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.C., 1995, Multivariate Data Analysis, with Readings, Fourth Ed., New Jessy : Prentice Hall Joseph M. Putti, 1990, Comunication Relationship Satisfaction and Organizational Commitment, Group & Organization Studies, Vol. 1, No. 1, March, p : 44 – 52, Sage Publications Inc. Luthans, F., 1998, Organizational Behavior, Seventh Edition, Singapore : Mc Graw Hill International Editions Mc Gill, M.E., & Slocum, J.W.Jr., 1994, The Smarter Organization : How to Build a Business that Learns & Adapt to Marketplace, John Willey & Sons, New York Mc Kenna, Eugene & Nic Beech, 1995, The Essence of Human Resource Management, United Kingdom, Prentice Hall, Int. Ltd. Raka Made D. I., dan Moh Nasih, 1997, “Identifikasi Persepsi Atas Intensitas Persaingan dan Iklim Organisasi terhadap Perilaku Pembelajaran Organisasi”, Seminar Nasional Etika Bisnis, Program Magister Manajemen, Pascasarjana Unair Surabaya, September Sathe, V., 1995, Culture and Related Carporate Realities, Ricard D. Irwin, Illinois Sengge, P.M., 1990, The Disipline The Art Pratice of Learning Organization, Doubleday, New York Sonny, Keraaf, 2003. Etika Bisnis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta Sukanto, R. & Hani Handoko, 1996, Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta Simatupang, M. Batara, 1995, “ISO Seri 14000, dalam Fokus Organisasi Belajar”, Manajemen & Usahawan Indonesia, No. 11, Th. XXV, Nopember
56