PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 29 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA
PRESIDEN REPUBLIK ]NDONESIA
BAB 29 PEMBANGUNANKEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTAPEMUDA DAN OLAHRAGA
A. KONDISI
UMUM
Pembangunankependudukan dan keluarga kecil berkualitas serta pembangunan pemudadan olahragamemiliki peranyang sangatpenting dalam mendukungpencapaian tujuan pembangunan nasional terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia/SDM. Berkaitan dengan pembangunankependudukan,administrasi kependudukansebagai suatusistemmerupakanbagianyang tidak terpisahkandari administrasipemerintahandan administrasi negara dalam rangka pemberian perlindunganterhadap hak-hak individu penduduk, melalui pelayananpublik dalam bentuk penerbitandokumen kependudukan (KTP, KK, AKTA-AKTA CATATAN SIPIL). Se suai amanatUndang-UndangNomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukandan PeraturanPemerintahNomor 37 Tahun2007 tentangPelaksanaan Undang-UndangNomor 23 Tahun2006 sebagailandasan hukum pelaksanaankebijakan administrasikependudukanmaka databasekependudukan nasional(pusat, provinsi, kabupaten/kota)berbasisNIK nasional dapat segeraterwujud sehinggaakan tercipta tertib administrasikependudukan.Dengan terbangunnyadatabase kependudukannasionaldan terwujudnyatertib administrasikependudukan,padagilirannya akan dapat didayagunakan untuk kepentingan-kepentinganperumusan kebijakan pemerintahandan perencanaanpembangunanyang berbasisadministrasikependudukan, yang berkelanjutan. sehinggaakanterwujud pembangunanberbasiskependudukan Sehubungandenganpembangunankeluargakecil berkualitas,pengendaliankuantitas penduduk merupakansalah satu aspek penting untuk menjamin tercapainyapenduduk tumbuh seimbang dan pembangunanberkelanjutandi masa yang akan datang. Jumlah pendudukIndonesiadari tahun ke tahun terus meningkatmeskipun laju pertumbuhannya terus menurun.Padatahun 2000 pendudukIndonesiaberjumlah205 juta jiwa, tahun 2008 menjadi228 jutajiwa, dan hingga satudekadeke depandiperkirakanbertambahsekitar 3 juta jiwa per tahun. Penurunanangka kelahirandan kematianbayi yang terjadi selamaini telah merubah struktur umur pendudukyaitu persentasependuduk usia produktif terus pendudukusia non-produktif,khsususnyapendudukmuda meningkatsementarapersentase (0-14 tahun) semakinmenurun.Keadaanini di satu sisi mengindikasikantelah terjadi penurunanpersentasependuduksebagaibebanpembangunan(dependencyratio) sementara di sisi lain juga merupakankeunt ungan ekonomi (Bonus Demografi/BD). Penurunan persentasependuduk muda mengurangibesarnyabiaya untuk pemenuhankebutuhannya sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannyauntuk membiayai pembangunan bidang lain. Diperkirakan, BD akan terentanghingga sekitar tahun 2020. Rasio beban yang sebesar48,9 persen(tahun 2006) diperkirakanturun menjadi 47,2 ketergantungan persen(tahun 2008) dan terus menurunhingga mencapaititik terendah44,5 persenpada tahun 2017. Pada waktu rasio beban ketergantunganmencapai angka terendah ini terbukalahJendelaKesempatan(the windov, of opportunity) untuk Indonesia. Namun il.29 - |
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
demikian kesempatanyang menguntungkanpembangunanitu tidak akan pernahtercapai bahkanakan merugikan bila laju pertumbuhanpenduduktidak dikendalikandan kualitas penduduk tidak ditingkatkan secara terus menerus dan konsisten, antara lain melalui kegiatan Keluarga Berencana(KB). Dengan demikian, pengendaliankuantitas dan kualitas. penduduk harus dilaksanakan secara berkesinambunganbersama pembangunan sektor lainnyauntuk meningkatkankualitassumberdayamanusiaIndonesia. Disamping pembangunan kependudukan, Pembangunan pemuda dan olahraga mempunyaiperanstrategisdalam mendukungpeningkatansumberdaya manusiaIndonesia yang berkualitas.Pemuda merupakangenerasi penerus,penanggungjawabdan pelaku pembangunanmasa depan. Kekuatan bangsadi masa mendatangtercermin dari kualitas sumberdaya pemudasaat ini. Untuk itu, pemudaharus disiapkandan diberdayakanagar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhansertatantangandan persaingandi era global. Sementaraitu tujuan keolahragaan nasional sebagaimanadiamanatkanoleh Undang-undangNomor 3 tahun 2005 tentang SistemKeolahragaanNasionalmengamanatkan bahwatujuan keolahragaannasionaladalah memelihara dan meningkatkan kesehatandan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkannilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,disiplin, mempereratdan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,martabatdan kehormatanbangsa. Hasil-hasilyang dicapai padatahun2007 adalah:(l) dalam pembangunanadministrasi kependudukandiantaranyasosialisasiUndang-UndangNomor 23 Tahun 2006 tentang AdministrasiKependudukandi 33 Provinsi, pengesahanPeraturanPemerintahNomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang AdministrasiKependudukan,finalisasi penyusunanrancanganPeraturanPresidententang Persyaratan dan Thtacara Pelaksanaan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, Percepatanpembangunandatabase kependudukan pada 313 kabupaten/kotadan 33 provinsi, fasilitasi pemutakhirandata kependudukanpada 457 kabupaten/kota,bantuan stimulan akta kelahiran gratis pada 100 kabupaten/kota serta penyusunan dan penyempurnaankebijakan administrasikependudukandalam rangka mendukung Sistem AdministrasiKependudukan(SAK) terpadu;(2) dalambidangpembangunankeluargakecil berkualitasantara lain pencapaianpesertaKB baru sekitar 5,7 juta, yang didukung oleh tersedianyasaranapelayananKB sekitar 79,6 ribu pusat pe layanan (Klinik Pemerintah sebanyak17,2 ribu, KIinik Swastasebanyak2,6 ribu, Dokter PraktekSwastasebanyak15,7 ribu, Bidan Praktek Swasta sebanyak44,0 ribu), pencapaianpeserta KB baru miskin tercatat sekitar 2,6 juta peserta,pencapaianpesertaKB aktif miskin sekitar 12,2 juta peserta,jumlah PusatInformasi dan KonsultasiKesehatanReproduksiRemaja(PIK-KRR) sebanyak2.430 buah,jumlah Pendidik Sebayaterlatih sebanyak4.249,jumlah konselor Sebayaterlatih sebanyak2.237 orang;jumlahpengelolaPIK-KRR terlatih sebanyak3.852 orang,jumlah anggotaUPPKS dari Keluarga Pra S dan KS I yang berusahatercatatsekitar 1,05juta jumlah tenagaPenyuluhKB dan PetugasLapanganKB (PKB/PLKB) meningkat menjadi sekitar 21.007 petugas,dan jumlah PPKBD sebanyak84.695 dan Sub PPKBD sebanyak362.218; (3) dalam pembangunankepemudaanmeliputi percepatanpenetapan RUU tentang Kepemudaan menjadi Undang-Undang; dilaksanakannya pelatihan kepemimpinan pemuda; dioptimalkannya peran 1.500 orang sarjana penggerak pembangunan di perdesaan; dilaksanakannya Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)/Pertukaran PemudaAntar Provinsi(PPAP) bagi 1.305orang dan antarnegarabagi 79 orang; dilaksanakannyakegiatan Rumah Olah Mental Pemuda lndonesia (ROMPI)
n . 2 9- 2
PRES'DEN REPUBLIK INDONESIA
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pemuda jalanan; terselenggaranya upaya pencegahanpenyalahgunaan Narkotika, Psikotropikadan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), pornografi, pornoaksi HIV/AIDS, dan bahaya destruktif lainnya di 33 provinsi; dan dilaksanakannyakompetisi antar Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) di 33 provinsi; terselenggaranyapendidikan dan pelatihan bela negara bagi 292 peserta perwakilan dari organisasikepemudaan;terselenggaranya KetahananNasional Pemuda (TANASDA) bagi 56 peserta; terselenggaranyaFestival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB) tahun 2007 di Sumatera Barat; terselenggaranyapelatihan kewirausahaanpemuda bagi 760 peserta;terpilihnya pemuda-pemudayang berprestasi nasionaldi bidang iptek, kewirausahaan,dan kepeloporan;terbentuknyakader pembina moral etika pemuda Indonesia;(4) hasil-hasilyang dicapai dalam bidang pembangunan keolahragaanadalah:dicapainyaprestasidi beberapacabangolahragainternasionalantara lain di SEA Games 2007 Thailand dan Para Games 2007 Thailand; terselenggaranya pelaksanaan pemberian KejuaraanSepakBola Asia Cup 2007 di Jakarta;terselenggaranya penghargaankepada atlet internasional,nasional serta atlet senior dan pelatih yang berprestasi;dilaksanakannyaberbagaievent olahraga untuk menggairahkansemangatdan budaya olahraga di masyarakat;terselenggaranya bantuan saranaprasaranaolahragadi event PekanOlahragaPelajarNasional (POPNAS) ke-9, Pekan daerah;terselenggaranya OlahragaPelajar PenyandangCacat Nasional (POPCANAS) ke-3, Pekan Olahragadan Seni Antar Pondok PesantrenTingkat Nasional (POSPENAS) ke-4; dan terbentuknya Sportmartdan Unit PelaksanaTeknis(UPT) Pemudadan Olahraga. Perkiraan pencapaianpembangunanadministrasi kependudukanpada tahun 2008 adalah: (l) terciptanya tertib administrasi kependudukan;(2) pengesahanperaturan presidententangpersyaratandan tatacarapendaftaranpendudukdan pencatatansipil; (3) dikembangkandan diterapkannyaSistemInformasiAdministrasiKependudukan(SIAK) di (4) pengembangan 440 kabupaten/kota; data centerkependudukandi pusat;(5) percepatan pembangunandatabase kependudukanpada 17 kabupaten pemekaran; (6) fasilitasi peningkatanSDM pengelola SIAK bagi aparat pada 17 kabupatenpemekaran;(7) bantuan stimulan akte kelahiran gratis pada 100 kab/kota; (8) penyajian data penduduk dalam rangka persiapanpemilu 2009; (9) penyempurnaan sistem koneksi NIK yang terintegrasi antar instansi terkait dan (l l) disempurnakannya kebijakan kependudukan serta terlaksananya sosialisasi dan advokasi kebijakan perkembangan dan proyeksi kependudukan. Sebagai usaha untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas TFR pada tahun 2008 diupayakan dapat diturunkan menjadi 2,17. Sedangkanperkiraan pencapaianlainnya adalah:( I ) terbinanyapelayananKB bagi sekitar 12,8juta pesertaKB aktif keluarga Pra Sejahteradan Sejahtera I serta peserta KB baru keluarga Pra Sejahtera dan SejahteraI sekitar 3,3 juta; (2) meningkatnyapesertaKB aktif menjadi sekitar 29,5 juta dan peserta KB baru sekitar 6,6 juta; (3) meningkatnyapartisipasipria dalam ber-KB menjadi sekitar 3,6 persendari pesertaKB aktif; (4) menurunnyaunmet need menjadi sekitar 6,4 persen dari total pasanganusia subur (PUS) yang ada; (5) meningkatnyapersentaseremajayang memperoleh informasi tentang kesehatanreproduksi menjadi sekitar 85 persen; (6) meningkatnyajumlah PusatInformasidan KonselingKesehatanReproduksiRemaja(PIKKRR) menjadi 4.600 buah; (7) meningkatnyajumlah Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya yang dilatih masing-masing menjadi 2.430 orang dan 1.215 orang; (8) meningkatnyapersentasekeluargaanggotaBKB aktif menjadi 45 persen,anggotaBKR aktif menjadi 38 persen,dan anggota BKL aktif menjadi 4l persen; (9) meningkatnya
1r.29- 3
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
persentase/jumlah keluarga Pra-S dan KS-I anggotaUPPKS yang berusahamenjadi 57 persen(sekitar 1,2 juta keluarga) dari keluargaPra-S dan KS-l anggota UPPKS; (10) meningkatnyajumlah tempat pelayananKB non pemerintahmenjadi sekitar 57.500; dan (ll) terlaksananyaadvokasidan KIE tentang program KB Nasional di seluruh tingkatan wilayah. Sementaraitu, perkiraancapaianpembangunanpemudapada tahun 2008 adalah:(l) ditetapkannyaRUU tentangKepemudaanmenjadiUndang-Undangdan disosialisasikannya UU tentangKepemudaanke Kementerianllembaga(K/L) terkait, pemerintahdaerah,dan OrganisasiKemasyarakatanPemuda(OKP); (2) terselenggaranya peringatan 100 tahun Hari KebangkitanNasional dan 80 tahun SumpahPemuda;(3) terlaksananyaoptimalisasi kinerja OKR baik dalam pelaksanaan administrasi organisasi, regulasi dan penyelenggaraanprogram, (4) diikutsertakannya1.056 orang pemuda dalam kegiatan BPAP dari 33 provinsi; (5) terlaksananyapelatihan 150 orang pemudatentangKesadaran Bela Negara; (6) terlaksananyapemberdayaan keterampilan,olahraga,dan seni terhadap 1.000orang pemudadari berbagailembagapemasyarakatan; (7) terpilihnya 440 Pemuda Pelopor tingkat nasional dari 440 kabupaten/kotadi 33 provinsi; (8) terlaksanakannya pengiriman delegasi pemuda dalam rangka mengikuti event internasionalantara lain: ASEAN-ROK Youth wsit ro Korea sejumlah l0 orang, ASEAN-China youth Camp sejumlah 8 orang; (9) terbentuknyaenam model pemberdayaanpemudajalanan/Rumah Olah Mental Pemudafndonesia(ROMPI);(10) terlaksananya sosialisasi dan penumbuhan prakarsapencegahandan penanggulangan faktor destruktif bagi pemuda di 33 provinsi; (ll) terbentuknyakader pemudamitra kamtibmasanti narkoba;(12) terpilihnya 5 pemuda penerima Anugerah Youth National Science and Technologt Award, serta 100 karya pemudadi bidang iptek dan imtaq; (13) terlaksananyapelatihankepemimpinanbagi 500 pemudadi tingkat kabupaten/kota,provinsi, dan nasional;(14) terselenggaranya Festival InternasionalPemudadan OlahragaBahari (FIPOB) tahun 2008 di SulawesiUtara; (15) meningkatnyakoordinasi dalam upaya keserasiankebijakan pemudaantara Kementerian Negara Pemudadan Olahraga(Kemenegpora)dengan33 Dinas Tingkat Provinsi dan 33 DinasKabupaten/Kotaserta l8 K/L penyelenggara programkepemudaan. Perkiraancapaianpembangunanolahragapada tahun 2008 adalah: (1) terlaksananya pengkajian sentra-sentraolahraga pelajar/junioryang diikuti oleh seluruh shareholder keolahragaan;(2) meningkatnyapenayanganolahragatradisional melalui media televisi; (3) tersusunnyamaster plan untuk pembangunanPusat PelayananKesehatanOlahraga Terpadu(PPKOT); (4) tersusunnyaRancanganPedomanAkreditasi Lembaga Sertifikasi KompetensiTenagaKeolahragaan;(5) terwujudnyapemberdayaan dan peningkatankinerja olahragawanmelalui bimbingan teknis di tiga provinsi; (6) terselengguranyu pemanduan Bakat Olahraga Unggulan (tallent identification) di 20 provinsi dengan target 4.000 calon atlet berbakatjunior;(7) terselenggaranya pemberianpenghargaanbidang olahragakepada mantanolahragawan,olahragawan,pelatih,wasit, pembinaguru pendidikanjasmani, dan fembaga;dan (8) diraihnya prestasipada beberapacabang olahragadi Olympic Games Beijing, Paralympic Games Beijing, Thomas dan Uber Cup di Jakarta tatrun ZOOA; 1e; terselenggaranya beberapaevent olahragadi tingkat nasional dan internasionalseperti PekanOlahragaNasional (PON) di KalimantanTimur, Asian Beach Gamesyang pertama di Bali; dan ( I 0) terselenggaranya beberapaeventolahragausiapelajar/juniorAenioiAsean, Asia dan Dunia.
il.29- 4
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Permasalahan dan tantanganyang dihadapipembangunankependudukanadalahbelum terintegrasinyasistem koneksi NIK dengan sistem informasi kementerian/ lembaga; terbatasnyadukungandana APBD oleh PemerintahProvinsi, dan Kabupaten/I(otadalam penerapanSistemInformasi Administrasi Kependudukan(SIAK); terbatasnyaSDM pusat maupun daerah dalam penerapan SIAK; dan terbatasnya data kependudukan berbasis registrasiyang akurat dalam mendukungdatabasekependudukannasional. Permasalahandan tantanganyang dihadapi pembangunankeluarga kecil berkualitas dapatdilihat dari sisi kinerja programdan manajemenprogram.Dari sisi kinerja program permasalahandan tantanganyang dihadapi adalah:(a) variasi TFR antar provinsi yang terlalu febar yaitu berkisar antaraterendah1,66 di D.l. Yogiakarta dan tertinggi 3,67 di Nusa TenggaraTimur; (b) terdapatkecenderunganpeningkatanTFR di beberapadaerah, baik di daerahyang TFRnya masih di atas rata+atanasional,yaitu Nusa TenggaraTimur, KalimantanSelatan,SulawesiTengah,SulawesiSelatan,dan Gorontalo,maupundi daerah yang pencapaianTFRnya sudahberadapadatingkat replacement/evei (TFR < 2,1), yaitu DKI Jakarta, D.l. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali; serta (c) SDKI 2002-2003 menunjukkanbahwa TFR pada kelompok termiskin lebih tinggi (3,0) daripadakelompok terkaya (2,2). Pola serupajuga ditunjukkan oleh rata-ratajumlah anak yang dilahirkan hidup padaperempuanyang pernahmenikahyaitu padakelompoktermiskin, sebanyak3,3 orang,dibandingkandengan2,7 orangpadakelompokterkaya(Susenas2006). Sedangkan permasalahandan tantanganyang dihadapi dari sisi manajemen program adalah: (l) bervariasinyadukungandan komitmenpemerintahkabupaten/kota yang diwujudkandalam kelembagaan, tenaga, anggaran dan sarana./prasarana untuk mendukung pengelolaan programKB sehinggaberpengaruhpadapembinaanperaninstitusimasyarakatyangselama ini menjadibasispengelolaanKB oleh masyarakatdi daerahdan melemahnyarnekanisme operasionalprogramyang selamaini telah menjadimotor penggerakpengelolaanprogram bersamamasyarakat;(2) terbatasnyaaksespelayananKB termasukpelayanangratis bagi kelompokkeluargamiskin dan keluargarentanlainnya;(3) melemahnyapenggerakandan pemberdayaanmasyarakatdalam program KB yang berpengaruhterhadapberkurangnya partisipasidan kesertaanmasyarakatdalam mendukungdan menyelenggarakan pelayanan program di lapangan; (4) melemahnya penyelenggaraankegiatan advokasi serta komunikasi,informasi, dan edukasi(KIE) melalui berbagaimedia dan metoda,sehingga masalahperubahanpandanganpara pemangkukebijakan (stake-holders)di daerahtentang program KB menjadi salah satu kendala pelaksanaandesentralisasiprogram KB di daerah; (5) terbatasnyakemampuanpengeloladan pelaksanaprogram, terutama di tingkat lini lapanganyang mengakibatkanmelemahnyapembinaanprogram di lapangan,khususnya dalam pembinaanjejaring operasionaldi lapangan;(6) masih lemahnya ketahanandan kemampuan keluarga dalam meningkatkan kualitas kehidupan, yang ditandai oleh lemahnyapembinaankeluargaberkaitanpembinaantumbuh kembanganak dan rendahnya keluargaakseptor miskin yang dapat mengaksessumber permodalanuntuk meningkatkan usahaekonomi produktif keluarga; (7) masih kurangnya pengetahuanmasyarakattentang hak-hak reproduksiyang ditandai denganpermasalahanpersalinanterlalu muda, terlalu rua, terlalu dekat dan terlalu sering; (8) rendahnyapartisipasi pria dalam ber-KB yaitu sekitar 1,3 persen (suruey Demografi dan KesehatanIndonesia/sDKl 2002-2003); dan (9) kurangnya pemahaman tentang hak-hak dan kesehatanreproduksi oleh remaja karena bebanpembinaan konselorKRR cukuptinggi. Permasalahandan tantanganyang dihadapi dalam pembangunanpemuda dan olahraga dalam konteks globalisasi dan peningkatan daya saing nasional dan harga diri bangsa
1t.29- 5
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
adalah:(l) masihrendahnyatingkat partisipasiangkatankerja pemuda;(2) belum serasinya kebijakankepemudaandi tingkat nasionaldan daerah;(3) rendahnyakemampuaniptek dan kewirausahaan di kalanganpemuda;(4) tingginya tingkat pengangguranterbuka pemuda; (5) menurunnya kualitas moral dan etika serta maraknya masalah-masalahsosial di kalanganpemuda,sepertikriminalitas,premanisme, NAPZA, dan HIV/AIDS; (6) masih rendahnya budaya olahraga masyarakatdan prestasi olahraga di berbagai kejuaraan internasional;(7) lemahnyakelembagaandan manajemenpembinaanolahraga;(8) belum meratanyapembangunansarana dan prasaranaolahraga di klub, sekolah, dan perguruan tinggi; (9) lemahnya pola kemitraan dalam pembangunanolahraga; (10) lemahnya pembinaan,pembibitan, dan kompetisi olahraga di usia pelajar; serta (ll) kurangnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologiolahraga.
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAIIUN 2OO9 Sasaranyang akan dicapaidalampenataansistemadministrasikependudukan adalah penerapan SIAK di 440 kabupaten/kota danmewujudkandatabase kependudukan nasional NIK nasionaldalamrangkaterciptanya berbasis kependudukan, tertibadministrasi melalui: L PenerapanUndang-UndangNomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Pemerintah Nomor37 Tahun2007tentangPelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun2006 tentangAdministrasiKependudukan serta Peraturan Presiden Nomor25 tahun2008tentangPersyaratan danTatacara Pendaftaran Pendudukdan PencatatanSipil sebagailandasanhukum pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan; 2. Penataan SistemKoneksiNIK denganSistemlnformasiKementerian/Lembaga Terkait; (SAK) di Pusat, 33 Provinsidan 3. Penerapan SistemAdministrasiKependudukan seluruhKabupaten/Kota; 4. Peningkatan kuantitasdankualitassumberdaya manusiadi pusat,provinsidanseluruh kabupaten/kota dalampengelolaan SistemInformasiAdministrasi Kependudukan; penerbitanaktakelahirangratisbagi2,4 juta anak; 5. Pelayanan 6. Penyempurnaan dan pengembangan kebijakankependudukan serta implementasi kebijakan kependudukan di daerah; dan 7. Peningkatan kapasitas kelembagaan Administrasi Kependudukan di daerahprovinsidan kabupaten/kota. Sasarannasionalyang akan dicapaipadatahun 2009 dalam rangkamewujudkan keluargakecil berkualitasadalahmenurunkan TFR menjadisekitar2,16. Sehubungan denganhal tersebut,sasaran ProgramKB Nasionalyang akandicapaipadatahun2009 adalah: jumlahpeserta l. Terlayaninya KB barumiskin(KPSdanKS I) sekitar2,9juta; jumlah Terbinanya peserta 2. KB aktifmiskin(KPSdanKS I) sekitar 12,9juta; jumlah peserta 3. Terlayaninya KB barusekitar6,0juta; jumlah 4. Meningkatnya peserta KB aktif menjadisekitar30,1juta; partisipasipria dalamber-KBmenjadisekitar3,6 persendari peserta 5. Meningkatnya KB aktif; 6. Menurunnya unmet-need menjadisekitar6,4persendariseluruhPUS; perempuan 7. Meningkatnya usiakawinpertama menjadisekitar2l tahun; 8. Meningkatnyajumlah keluargabalita yang aktif melakukanpembinaantumbuh kembang anak.melalui kelompokBKB menjadi2,5juta; 11.29- 6
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
9. Meningkatnyajumlah keluargaremajayang aktif mengikuti kegiatankelompok BKR menjadil,l juta; 10. Meningkatnyajumlah keluargalansiayang aktif mengikuti kegiatan kelompok BKL menjadi1,0juta; I l. Meningkatnyajumlah keluargaPra-Sdan KS-I anggotaUPPKS yang berusahamenjadi sekitar1,3juta keluarga; 12. Meningkatnyajumlah Pusat Informasi dan Konseling KesehatanReproduksiRemaja GfK-KRR) menjadi4.850 kecamatan; 13. Meningkatnyajumlah Toga/Tomadi 17.800desa/kelurahanyang berpartisipasidalam kegiatanadvokasi: 14. Meningkatnyajumlah petugaslapangantingkat kecamatandan desayang memenuhi standarkompetensimenjadi25.871 petugas; 15. Meningkatnyajumlah institusi non pemerintahyang menyelenggarakan pelayananKB menjadi57.500; 16.Terlaksananyaadvokasidan KIE tentangProgram KB Nasional melalui media massa dan medialuar ruangdi seluruhtingkatanwilayah. Sasaranyang akan dicapaidalam pembangunan pemudadan olahragapadatahun 2009 adalah: l. Meningkatnya koordinasi antar instansi di tingkat nasional dan daerah, untuk mengembangkansistem perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalianpembangunan kepemudaan; 2. DitetapkannyaRancanganUndang-Undangtentang Kepemudaan menjadi Undang Undang; 3. Meningkatnyakepeloporandan kepemimpinanpemuda; 4. Meningkatnyakewirausahaandan kecakapanhidup pemuda; 5. Meningkatnyamoral etika pemudamelalui pemahamankeimanandan ketaqwaanserta penyuluhanuntuk mencegahpenyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakitHIV/AIDS, dan pornografidi kalanganpemuda; 6. Meningkatnya prestasiolahraga pelajar, mahasiswa,dan masyarakatdi tingkat daerah, nasional,regionaldan internasional; 7. Meningkatnya budaya dan prestasi olahraga melalui penyelenggaraankompetisi olahragasecarateratur,berjenjang,dan berkesinambungan bagi pelajar,mahasiswadan masyarakat; 8. Meningkatnya koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemberian penghargaan dan kesejahteraan pelakuolahragayang berprestasi; 9. Meningkatnyapembinaanpembibitandan kompetisiolahragadi usia pelajar; 10.Meningkatnya pemanfaataniptek dalam rangkapeningkatanprestasi olahraga; I l. Meningkatnyakualitas dan kuantitasSDM olahraga,baik di lingkungan pemerintah maupunmasyarakat,ditingkat nasionaldan daerah;dan 12.Meningkatnya peran dunia usaha,pemerintahdan masyarakatdalam pembangunan saranadan prasaranaolahragayang memenuhi standardi provinsi dan kabupaten/kota, baik untuk olahragapelajar, olahragamasyarakat,olahragaprestasimaupun industri olahraga.
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9
t1.29- 7
PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA
Untuk mencapai sasaran tahun 2009, arah kebijakan penataan administrasi kependudukan adalah: l. Penyempurnaan dan pengembangan kebijakansistemadministrasikependudukan; dan 2. Perwujudan database kependudukan nasional (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota) yang berbasisNIK Nasional sebagaisalahsatu upaya mewujudkantertib administrasi kependudukan dan peningkatanpelayananpublik di bidangadministrasikependudukan. Memperhatikansasaranyang akan dicapai dalam rangka mewujudkankeluargakecil berkuafitas,makaarahkebijakanProgramKB Nasionaltahun2009 adalah: 1. Penjaminanketersediaankontrasepsidan pelayananprogrambagi seluruh pesertaKB, khususnyadalam pemberiankontrasepsigratis bagi keluargaPra-S dan KeluargaS-l atau keluargamiskin lainnya sertapeningkatankesertaanKB pria. Kegiatanpelayanan KB bagi penduduk miskin ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan kemiskinanyang tertuangdalamBab 15. 2. Peningkatanakses infbrmasi dan kualitas pelayanan kesehatanreproduksi dalam merencanakankehamilan serta meningkatkanstatus kesehatanperempuandan anak untuk mewujudkankeluargasehatdenganjumlah anakyang ideal; 3. Pembinaanpelayanan KIE dan pelayanan konseling Kesehatan Reproduksi guna meningkatkanpengetahuandan statuskesehatanreproduksi remaja; 4. Peningkatan kemampuan keluarga dalam pengasuhan penumbuhkembangananak, pembinaankesehatanibu, bayi, anak,dan remaja,sertapembinaanlingkungankeluarga secaraterpadumelalui kelompokkegiatanbina keluargadan pendidikananak usiadini; 5. Peningkatanpemberdayaanekonomi keluarga,khususnyapesertaKB dalam kegiatan usahaekonomiproduktif, termasukpengetahuan dan keterampilanusaha,sertafasilitasi dalammengaksessumbermodalnya; 6. Pengoptimalanupaya-upayaadvokasi,promosidan KIE KeluargaBerencanaNasional untuk peneguhandan kelangsunganprogram dan kelembagaan serta pembinaan kemandirian institusi masyarakat, LSOM dan swasta yang menyelenggarakan pelayananProgramKB Nasional; 7. Pembinaankuantitas dan kualitas SDM di lini lapangan dan kualitas manajemen pengelolaanProgramKB Nasional; 8. Peningkatankualitaspengelolaandataberbasisteknologiinformasi. Untuk mencapai sasaran tahun 2009, arah kebijakan pembangunanpemuda dan olahragaadalahsebagaiberikut: 1. Perwujudan kebijakan kepemudaanyang serasidi berbagaibidang pembangunan dan antar pusat- daerah; 2. Peningkatanpendidikandan keterampilanbagipemuda; 3. Peningkatankewirausahaan, kepeloporan,dan kepemimpinanbagi pemuda; 4. Peningkatanupaya pembinaanmoral dan etika pemuda dan perlindungansegenap generasimuda dari masalahpenyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakitHIV/AIDS, dan pornografidan pornoaksidi kalanganpemuda; 5. Perwujudan kebijakan dan manajemenolahraga dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembanganolahraga secara terpadu dan berkelanjutan termasuklandasanhukum yang mendukung; 6. Peningkatan budaya dan prestasi olahraga secara berjenjang termasuk pemanduan bakat,pembibitandan pengembangan bakat; 7. Pemberdayaaniptek dan industri olahraga;dan
II.29- 8
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
8. Peningkatankemitraanantarapemerintahdan masyarakattermasukdunia usahadalam mendukungpembangunan olahraga.
I.29 - 9