PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH
SISTEM IRIGASI SAWAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATEMEGA 8535
Disusun oleh : Nama
: Wahid Warisman
NPM
: 43109093
Jurusan
: Teknik Komputer
Pembimbing
: Atit Pertiwi, SKOM., MMSI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Air Merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak akan dapat hidup, karena semua mahluk hidup membutuhkan air. Salah satu faktor usaha peningkatan produksi pangan adalah tersedianya air yang cukup untuk irigasi di sawah-sawah sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penentuan banyaknya air yang dibutuhkan perlu diketahui dengan pasti secara baik. Maka dari itu penggunaan air irigasi tersebut selayaknya dilakukan secara ektif dan efisien. Umumnya pemberian air yang dilakukan petani untuk irgasi sawah adalah dengan menggenangi air secara terus menerus. Hal ini akan memeberikan kualitas bungan padi yang kurang baik. Berdasarkan uraian yang penulis jabarkan diatas, penulis akan melakukan alat Sistem Irigasi Sawah Otomatis berbasis Mikrokontroler Atmega 8535, guna untuk penghematan air dan untuk memudahkan para petani dalam melakukan pengairan di sawah-sawah secara otomatis. Denga debit air yang terukur.
BATASAN MASALAH •
Dalam penyajian penulisan, penulis membatasi masalah pada cara kerja rangkaian apakah sesuai dengan teori atau tidak. Rangkaian atau alat ini dibuat dengan mode secara automatis dan sehingga
alat mengasilkan output yang diinginkan.
TUJUAN PENULISAN •
Melalui sensor air dapat meberhentikan air secara otomatis, sehingga dapat diketahui besarnya ketinggian air, dan petani dapat menghemat air.
•
Dengan Buzzer akan menghasilkan bunyi jika sudah melalui batas yang di tentukan.
BAB II LAN DASAN TEORI • Serangkaian Komponen Elektronika • Sensor yang digunakan dalam alat. • Mikrokontroler yang digunakan dalam alat.
Serangkaian Komponen Elektronika
Sensor Sensor air di dalam alat ini merupakan pemutus dan
penghubung inputan mikrokontroler. Media
penghubung
dan
pemutus
sensor
ini
menggunakan air yang artinya jika sensor terkena air akan memeberikan inputan ke mikrokontroler, dengan
kata lain sensor ini juga bisa dikatakan sebagai switch saja.
MIKROKONTROLLER • Mikrokontroller adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan keluaran spesifik berdasarkan masukan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks.
BAB III Perancangan dan Implementasi • Diagram alir cara kerja Sistem irigasi sawah otomatis dapat dilihat melalui gambar berikut :
Flowchart
BAB IV CARA PENGOPRASIAN ALAT
• Siapkan Power Suplly 7-12 Volt dan Sumber tegangan 220 VAC. Hubungkan power supply dan steker ke 220 VAC. Tekanan tombol ON, amati alat tersebut jika keadaan sawah kosong pompa air ON dan berjalan secara otomatis.
BAB V KESIMPULAN • Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : • Telah berhasilnya dibuat alat Sistem Irigasi Sawah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 dengan output atau keluaran. • jika sensor 3 terkena air maka menandakan air dalam sawah kelebihan air, dan pintu 2 akan terbuka untuk membuang air, dan indikator buzzer akan berbunyi
SARAN •
Beberapa saran yang penulis paparkan dalam penulisan ilmiah ini, agar kelak dapat menjadi acuan bagi pembaca, dalam merancang/membuat suatu proyek elektronika:
•
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh disadari bahwa Sistem Irigasi Sawah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 yang telah dibuat masih memiliki kekurangan . Oleh sebab itu untuk mengembangkannya menjadi alat yang akurat dan presisi, penulis menyarankan sebaiknya dikembangkan atau ditambah dengan cara sistem manual agar ketika pada saat Sistem Irigasi Sawah otomatis rusak Sistem Irigasi sawah bisa tetap berjalan dengan cara manual, dan gunakan LCD agar ketinggian debit
airnya lebih terukur dan bisa lebih terbaca dengan jelas.