1 PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH Pendahuluan Insan ilmiah sudah seharusnya mampu menyajikan karya ilmiah dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu setiap mahasiswa perlu berlatih menuliskan hasil kegiatan ilmiahnya sehingga hasilnya dapat memberikan informasi yang baik bagi pembaca.
Pedoman ini
ditujukan baik bagi mahasiswa maupun dosen STPP Bogor. Dalam Pedoman ini diuraikan teknik penyusun Laporan Praktik Lapangan, Praktik Akhir dan Penelitian dengan format yang berlaku di STPP Bogor. Pengetikan Jenis dan Ukuran Kertas. Kertas yang digunakan adalah HVS putih 80 g berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Pemakaian kertas di luar standar diperlukan dalam hal-hal tertentu seperti menyisipkan kertas grafik, kertas gambar, lampiran surat keterangan asli, lembar-lembar kuesioner dan semacamnya.
Tipe Huruf Huruf yang dianjurkan adalah Times New Roman dengan fonta 12 (atau Arial 11) untuk teks. Judul bab menggunakan huruf dengan fonta Times New Roman 14 sedangkan judul subbab dan sub-subbab dengan fonta seperti teks, yaitu fonta 12. Ukuran untuk tipe arial disesuaikan. Semua judul dicetak tebal.
2 Pengaturan Kertas Kertas diatur dengan pias 4 cm dari tepi kiri dan pias 3 cm dari kanan, atas dan bawah kertas dari ukuran final. Ketikan catatan kaki dan entri dalam tabel atau gambar tidak lebih kecil dari fonta 8. Pengaturan Jarak Baris/Spasi Naskah diketik 1.5 spasi. menjorok 1 cm.
Setiap awal paragraf dimulai
Naskah diketik dalam satu kolom kecuali untuk
beberapa tulisan dalam jurnal yang menghendaki pengetikan dalam dua kolom. Dalam penulisan dua kolom, jarak antar kolom ialah 0.8 cm dan menggunakan ukuran fonta 10 untuk teks dan 12 untuk judul; awal paragraf dimulai dengan menjorok 0.5 cm. Nomor Halaman Setiap halaman diberi nomor.
Nomor berurut dan tidak
menggunakan subnomor, misalnya 34A, atau nomor berdasarkan bab, misalnya II.3.
Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan
bagian atas dengan tidak melanggar batas pias.
Nomor halaman
tidak ditampilkan pada halaman yang memuat judul bab dan judul ditulis tetap 3 cm dari batas tepi atas. Nomor halaman mulai dihitung dari halaman pernyataan atau abstrak dan halaman ini diberi nomor i. Halaman selanjutnya diberi nomor ii, iii, dan seterusnya”, tapi tidak semua nomor tersebut dimunculkan. Nomor halaman tidak dimunculkan pada halaman yang memuat judul bab, halaman penyekat (flyleaf) antara sampul dan abstrak, maupun di antara bab. Halaman penyekat tidak dihitung.
3 KEBAHASAAN Perangkat Kebahasaan
Perhurufan Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf latin. Dua bentuk latin yang dikenal adalah huruf romawi dan italik.
Huruf latin dapat
ditampilkan secara tipis, tebal, kecil, dan kapital. Huruf Romawi.
Huruf romawi selalu berdiri tegak sehingga
tulisan tangan yang bersifat demikian sering dikatakan ”tercetak”. Huruf Miring. Huruf miring dipakai dalam sembilan hal berikut : 1. kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa : ad hoc, et al., in vitro. 2. tetapan dan peubah yang tidak diketahui dalam matematika. Contohnya (x, y, l). 3. nama kapal atau satelit : KRI Macan Tutul, Apollo 11. 4. kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus. 5. kata atau frase yang diberi penekanan, misalnya ... hal itu tidak benar. 6. pernyataan rujukan silang dalam indeks: lihat, lihat juga. 7. judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan. 8. tiruan bunyi : Dari sarang burung itu terdengar kicau tu-ju-pu-lu-tuju-pu-lu.
4 9. nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas, dan forma makhluk. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf italik. Huruf Kapital. Huruf kapital dipakai pada : 1. huruf pertama pada awal kalimat. 2. setiap judul dalam judul buku atau berkala, kecuali kata tugas (dan, yang, untuk, di, ke, dari, terhadap, sebagai, tetapi, berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara) yang tidak terletak pada posisi awal. 3. nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa, sejarah, takson makhluk diatas genus, lembaga, jabatan, gelar dan pangkat yang diikuti nama orang atau tempat. 4. setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama lembaga. 5. nama-nama geografi seperti nama sungai, kota, provinsi, negara dan pulau.
Akan tetapi huruf kapital tidak dipakai pada nama
geografi yang digunakan sebagai jenis seperti garam inggris, gula jawa, atau sebagai bentuk dasar kata keturunan seperti keinggrisinggrisan, mengindonesiakan. 6. penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori, dan metode.
5 Huruf Tebal. Huruf tebal sering digunakan untuk judul atau heading „sirahan utama‟. Selanjutnya bentuk huruf ini dapat dipakai untuk nama ilmiah takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali. Huruf Yunani.
Huruf yunani banyak dipakai dalam rumus
2
matematika (πr ), lambang
astronomi
(deklinasi δ), satuan
ukur
(µm), istilah kimia (β-amilase), atau kedokteran (γ-globulin). Pengejaan Kata Beberapa masalah sering dijumpai dalam kasus penggunaan huruf atau pengejaan istilah serapan seperti contoh berikut ini : 1. berhati-hatilah dengan memakai huruf f dan v, yang ada kalanya dipertukarkan atau diganti dengan huruf p (negarif bukan negatip; aktif bukan aktip; aktivitas bukan aktifitas; provinsi bukan propinsi). 2. dalam bahsa Indonesia tidak dikenal konsonan kembar (klasifikasi bukan klassifikasi; efektif bukan effektif; tetapi ada massa di samping masa yang mempunyai perbedaan makna). 3. huruf y tetap y juga lafalnya. Contoh yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya i, contoh hipokotil bukan hypokotil; analisis bukan analisa, analysis atau analysa. 4. huruf x hanya dipakai di awal kata, di tempat lain diganti ks (xilem bukan silem atau ksilem; taksonomi bukan taxonomi; kompleks bukan komplex atau komplek).
6 5. huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan huruf ph menjadi f dan ch menjadi k (metode bukan methode atau metoda; morfologi bukan morphologi atau morpologi). 6. beberapa kata sulit selalu ditulis secara salah karena penulis tidak mengetahui bentuk bakunya antara lain, jadwal bukan jadual, sintesis bukan sintesa, ameuba bukan amuba; automatis bukan otomatis; mikrob bukan mikroba, mikrobia atau mikrobe sebab dibakukannya
aerob;
standar
dan
standardisasi
bukan
standarisasi. 7. nama-nama ilmu tertentu berakhiran
-ika (sistematika bukan
sistematik); karena bukan ilmu maka dibakukanlah kosmetik dan antibiotik bukan kosmetika dan antibiotika. 8. dalam bahasa Indonesia satu bentuk kata dapat berfungsi sebagai kata benda, kata keterangan atau kata tambahan. Penulisan Kata Kata Depan. Kata depan ialah kata yang bila diikuti dengan kata lain akan menunjukkan tempat, misalnya di, ke, dari, pada. Dalam penulisannya kata depan selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Contoh : di dalam, ke lapangan, pada dasarnya, dari dalam tabung. Kata Berimbuhan.
Kata berimbuhan ialah kata dasar yang
memperoleh imbuhan (awalah, sisipan, akhiran).
Sesuai dengan
kaidah bahasa, penulisan imbuhan harus serangkai dengan kata yang mengikutinya; dengan demikian awalan diseperti dilakukan, diamati dinyatakan.
harus dirangkai
7 Kata Gabung. Kata gabung ialah dua buah kata yang memiliki arti baru (frasa). Pada umumnya kata gabung ditulis terpisah, misal budi daya, usaha tani, terima kasih, kerja sama, sumber daya; kecuali kata yang sudah terpadu benar, misal olahraga, kepada, daripada.
Tanda Baca Tanda Titik. Tanda titik selalu dipakai 1. pada akhir kalimat, 2. pada singkatan tertentu (A.A. Mattjik, gb., hlm, S.Si.), 3. di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar, 4. sebagai pemisah angka jam dan menit yang menunjukkan waktu (13.30; 2.30) 5. dalam penulisan desimal (0.8, 0.99) 6. pada akhir judul gambar Tanda titik tidak dipakai 1. di belakang angka atau huruf terakhir dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar, demikian pula pada bagan yang hanya terdiri atas satu tingkat, 2. untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan
jumlah
(tahun
1995,
halaman
2345,
NIP
130367078), 3. pada akhir judul dan akhir judul yang merupakan kepala karangan.
8 Tanda Titik Terangkat (·).
Dalam beberapa bidang ilmu di
tempat tanda titik digunakan titik terangkat, yaitu ketika 1. menulis gugus air dalam senyawa kimia (CuSO4· 5H2O). 2. menunjukkan perkalian sebagai pengganti tanda x (kali) 3. menyingkatkan ikatan kimia pengganti tanda ikatan baku (R--CH3 dapat ditulis R· CH3) 4. menunjukkan ekspresi genetika (AA·BB·AB· ) Tanda Koma (,). Tanda koma dipakai untuk 1. memisahkan unsur-unsur dalam suatu deret 2. memisahkan unsur-unsur sintaksis dalam kalimat, contoh Jika masalah kebahasaan masih menjadi kendala, Anda dapat melihat kembali bab ini. 3. memisahkan nama, alamat serta bagian-bagiannya; tempat dan tanggal; nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. 4. memisahkan nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri atau keluarga. Tanda Titik Koma (;).
Tanda titik koma merupakan tanda
koordinasi dan dipakai untuk ; 1. memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang didalamnya sudah mengandung tanda baca lain (Saya datang; saya lihat; saya menang).
9 2. memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit, terutama jika unsur-unsur itu telah mengandung tanda baca, misalnya: Kajian bertumpu pada tiga golongan hewan: tikus, kelelawar tupai; sapi, kambing, kerbau; dan belalang kumbang rayap. 3. memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda. Misalnya : (Suhartono et al. 1994; Tjahjadi et al. 1994; Manuwoto & Suwandi 1998). Tanda Titik Dua (:). Titik dua dipakai untuk 1. menandakan pengutipan yang panjang 2. memperkenalkan senarai 3. menandakan nisbah (angka banding) 4. menekankan urutan pemikiran diantara dua bagian kalimat lengkap 5. memisahkan judul dan anak judul 6. memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka 7. memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem Nama-Tahun dalam teks (Rifai 1968: 234) 8. memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah: 183)
Tanda Tanya (?). Tanda tanya dipakai pada akhir pertanyaan langsung (tidak lazim dalam tulisan ilmiah) atau untuk menunjukkan keragu-raguan dalam suatu penyataan. Misalnya : Karena ketiadaan pembanding, untuk sementara bambu ini sebaiknya dideterminasi sebagai Gigantochla ? atrobiolacea).
10 Tanda Seru (!). Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam kalimat tilisan ilmiah.
Adakalanya tanda itu dipergunakan untuk
menunjukkan bahwa suatu bahan bukti penelitian dilihat langsung oleh penulisnya :
Sceleroderma dictyospora dipertelakan oleh
Patouillard 91898) berdasarkan spesimen Massart 445 (P!) yang dikumpulkan di Jawa tahun 1882. Tanda Hubung (-). Tanda hubung dipakai untuk 1. menyambung bagian-bagian tanggal. Misalnya : 17-8-1945 2. merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia), ke- dengan angka (abad ke-21), angka dengan –an (tahun ’90-an). 3. memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan 4. memenggal kata tertentu Tanda Pisah (
,
,
). Bergantung kepada panjangnya
terdapat tiga macam tanda pisah, yaitu tanda pisah em ( tanda pisah en (
), dan tanda pisah 3-em (
),
).
1. Tanda pisah em dipakai untuk membatasi penyisipan kalimat yang tidak terkait erat dengan kalimat induknya. 2. Tanda pisah en dipergunakan untuk menunjukkan kisaran. Jangan menggunakan tanda pisah en bersama perkataan dari dan antara, atau bersama tanda kurang. (dari halaman 15 sampai 25, bukan dari halaman 15-25; antara tahun 1945 dan 1950, bukan antara 1945-1950; -4 sampai -6 0C, bukan -4 - -6 0C).
11 3. beberapa majalah menggunakan tanda pisah 3-em dalam daftar pustaka alih-alih mengulang nama pengarang sebelumnya. Jangan memakai tanda 3/em dalam naskah, tetapi ulangi penyebutan nama-nama pengarang. Tanda Kurung ((...)). Tanda kurung ini dipakai untuk mengapit 1. tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral atau dapat dilepaskan dari pokok pembicaraan 2. huruf untuk memperkenalkan singkatan 3. penomoran yang dimasukkan dalam kalimat. Tanda Kurung Siku ([...]).
Tanda kurung siku dipakai untuk
mengapit 1. huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat dalam pengeditan 2. keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung 3. penggunaan khusus dalam kepustakaan. Tanda Petik (”...”). Tanda petik dipakai untuk mengapit 1. petikan atau kutipan pembicaraan langsung 2.
judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
3. istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus Tanda Petik Tunggal (’...’). Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit 1. petikan yang tersusun dalam petikan lain
12 2. makna,
terjemahan,
atau
penjelasan
terhadap
kata
atau
ungkapan asing Tanda Elipsis (...). tanda elipsis dipakai untuk 1. menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada suatu kutipan 2. mengganti tanda elipsis dalam matematika, untuk meluruskannya dengan tanda pengoperasian (X1, X2 ... X3) Tanda Garis Miring (/).
Tanda garis miring dipakai untuk
mengganti 1. tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan 2. kata tiap (125 ton/ha) 3. tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan atau. Tanda Ampersan (&).
Tanda ampersan berfungsi sebagai
pengganti tanda dan bila bentuk lebih singkat diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam pengacuan pustaka sebab membantu mengurangi pengulangan. Mengenai kebahasaan secara lengkap dapat dilihat pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD) yang terdapat pada Lampiran 1.
13 PENULISAN ANGKA, LAMBANG, ISTILAH, DAN TATA NAMA ILMIAH
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/U/1988 dianjurkan untuk menggunakan kosakata bahasa Indonesia terlebih dahulu. Angka dan Bilangan Ada dua macam angka, yaitu 10 angka arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9) dan angka romawi (I, II, III dan seterusnya).
Untuk
keperluan penomoran halaman bagian pelengkap pembuka tulisan biasanya digunakan angka romawi dengan huruf kecil. Secara umum, angka dalam laras bahasa digunakan untuk : 1. menyatakan lambang bilangan atau nomor 2. menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran 3. menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan urutan yang diwakili ke- persentase 4. menunjukkan
jumlah
yang
berkaitan
dengan
manipulasi
matematika seperti nisbah dan faktor perkalian 5. menunjukkan satuan pada bilangan kisaran 6. menomori karangan dan bagiannya. Penulisan bilangan dengan tanda desimal mengikuti aturan sebagai berikut : 1. bilangan dengan angka desimal diantarai tanda titik (misalnya 2.3, 4.0)
14 2. dalam penulisan bilangan desimal yang lebih kecil dari satu harus selalu diawali dengan angka. Misalnya: 0.35 bukan .35 3. dalam daftar atau tabel yang bilangannya hanya terdiri atas angka (tanpa desimal) dapat dituliskan dalam kelompok-kelompok tiga angka yang dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda koma. Misalnya 1 234 567 (bukan 1,234,567)
15
ILUSTRASI Ilustrasi merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam bentuk tabel, grafik, diagram alir, bagan, foto, peta dan gambar. Jenis Ilustrasi Tabel Tabel terdiri atas judul tabel, kepala baris, kepala kolom, medan informasi, dan catatan kaki-tabel. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik. Garis pemisah yang penting arahnya mendatar, dan garis bantu selebihnya harus dibuat seperlunya saja. Garis bantu yang tegak dihilangkan. Tabel diketik simetris. Contoh : Tabel 1 Angka romawi dan angka arab Angka romawi I, i V, v L, l C, c D, d M, m
Angka arab 1 5 10 100 500 1000
Catatan : Suatu tanda garis di atas huruf menyatakan bahwa nilai bilangan itu dikalikan 1000. Misalnya: V = 5000
16 Tabel 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam pada lima ketinggian tempat Ketinggian
Umur (hari)
(m d.p.l)
Indeks
Hasil (ton
Luas Daun
ha )
-1
856
115
3.10
5.69
605
106
3.09
5.43
400
100
2.47
4.80
210
93
2.46
4.25
10
88
2.12
4.03
Gambar Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan) Nomor gambar tidak diberi titik yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di bawah gambar kemudian diakhiri titik. Gambar tidak boleh dipenggal. Letak gambar diatur simetris.
Klorofil (mg/g)
0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0
25
35
45
55
GL 65
75
Tingkat Naungan(%)
Gambar 1 Kandungan klorofil tanaman krisan cv. Red Granada (RG) dan Gold van Langen (GL) pada beberapa tingkat nauang.
Klorofil (mg/g)
17
0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0
25
35
45
55
65
75
Tingkat Naungan (%)
Gambar 2 Kandungan klorofil tanaman krisan ‟Red Granada‟ ( ) dan ‟Gold van Langen‟ (■) pada beberapa tingkat naungan.
lainnya 19 %
Hutan 17 %
Pekaranga n9%
Kebun 40 %
Saw ah 15 %
Gambar 3 Persentase penggunaan lahan di Kabupaten Bundokan tahun 1992.
18 KEPUSTAKAAN Pengacuan Pustaka Dalam tubuh tulisan karya ilmiah, pengarang dapat mengacu pustaka mengikuti salah satu dari sistem pengacuan pustaka. Setiap sistem pengacuan pustaka harus digunakan secara taat asas dalam tubuh tulisan dan gambar suatu karya ilmiah, kemudian disenaraikan pada akhir tulisan atau bab dengan judul ”Daftar Pustaka”. Sistem Nama-Tahun Dalam sistem Nama-Tahun nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya. . Pengacuan pustaka dalam teks karya ilmiah dapat ditulis oleh satu pengarang, dua pengarang, tiga pengarang, atau lebih. Nama pengarang disusun menurut abjad nama keluarga atau nama akhir penulis, kemudian disusun dengan urutan kronologi waktu. Satu Pengarang Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Berbeda Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh pengarang yang sama pada tahun yang berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit, misalnya Suwanto (1997, 2000) ... atau ... (Suwanto 1997, 2000).
Tahun terbit yang satu dengan yang
berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi.
19 Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Sama Pengacuan terhadap dua atau beberapa pustaka yang ditulis oleh pengarang yang sama pada tahun sama dilakukan dengan menambahkan huruf ”a” untuk pertama, ”b” untuk yang kedua, dan seterusnya setelah tahun. Misalnya Suwanto (1998a, 1998b) ... atau ... (Suwanto 1998a, 1998b).
Penambahan huruf ”a”, ”b”, dan
seterusnya didasarkan pada urutan waktu publikasi dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Pengarang yang Mempunyai Nama Keluarga yang Sama Menulis pada Tahun Sama. Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang terbit pada tahun yang sama, nama inisial disertakan untuk membedakan bahwa sumbernya berbeda. Misalnya Suwanto A (1999( dan Suwanto H (1999) ... atau ... (Suwanto A 1999; Suwanto H 1999). Dua Pengarang Dua Pengarang Mempunyai Nama Berbeda Pengacuan pustaka yang ditulis oleh dua pengarang seperti “Suwanto A dan Fardiaz S” pada tahun 1983 diacu sebagai Suwanto dan Fardiaz 1983) … atau … (Suwanto & Fardiaz 1983).
20 Dua Pengarang Mempunyai Nama Keluarga yang Sama Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama, pengacuan dituliskan mengikuti pola menambahkan inisialnya. Misal Suwanto A dan Suwanto H (1999) ... atau … (Suwanto A & Suwanto H 1999).
Tiga Pengarang atau Lebih Untuk nama pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih, hanya nama keluarga atau nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis dan diikuti dengan kata ”et al.” (singkatan dari et alii). Kata ”et al.” tetap dipertahankan dan dicetak dengan huruf miring, tidak diubah menjadi dkk (singkatan dari dan kawan-kawan). Jika sumber acuan yang terdiri atas tiga pengarang atau lebih ditulis oleh penulis pertama yang sama, maka untuk membedakan sumber acuan tersebut dituliskan seperti pada penulisan pengarang yang sama menulis pada tahun yang sama. Misal artikel Suwanto A, Suwanto H, dan Suryanto D dipublikasi pada tahun 2000 dan artikel yang ditulis oleh Suwanto A bersama-sama Yuhana M dan Angka SL dipublikasikan juga pada tahun 2000, maka untuk membedakannya dituliskan Suwanto et al (2000a) …; Suwanto et al. (2000b) ... atau ... (Suwanto et al. 2000a); ... (Suwanto et al. 2000b).
Penambahan
huruf a dan b didasarkan pada senarai menurut abjad nama pengarang.
21 Pengacuan Ganda Bila dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus, maka penulisan pengacuannya didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, misalnya Kaplan & Suwanto 1990; Suhartono et al. 1994; Tjahjadi et al.; Rosana et al. 1995; Suwanto et al. 2000a; ; Suwanto et al. 2000b). Disini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan
pengacuan
terhadap
pustaka
yang
ditulis
oleh
pengarang yang berbeda. Lembaga Sebagai Pengarang Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan bentuk singkatannya. Misalnya untuk mengacu tulisan yng diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat Statistik ditulis BPS (1999) ... atau ... (BPS 1999). Dalam daftar pustaka nama pengarang acuan ini ditulis sebagai [BPS]. Tulisan tanpa Nama Pengarang Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan dan Daftar Pustaka dituliskan dengan nama lembaga yang menerbitkannya.
Acuan tanpa pengarang ada pula yang
dituliskan sebagai Anonim (1990) ... atau ... (Anonim 1990) dan dalam Daftar Pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya penggunaan kata Anonim ini dihindari.
22 Pustaka Sekunder Untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan dengan tanda koma dan spasi dengan kata ”diacu dalam” yang diikuti nama pengarang dan tahun penerbitan pustaka sekunder. Contoh (Powell 1958, diacu dalam Forbes 1972).
Pengacuan terhadap pustaka yang tidak
pernah dibaca sendiri sangat tidak dianjurkan. Artikel Siap Terbit Pengacuan
terhadap
artikel
yang
masih
dalam
proses
penerbitan, dilakukan dengan menambahkan kata ”in press” atau siap terbit. Misal Suwanto (in press) ... atau ... (Suwanto, siap terbit). Komunikasi Pribadi Bila pengacuan ini dilakukan, nama diikuti oleh inisialnya, tanpa menggunakan gelar akademik atau jabatan, dilanjutkan dengan waktu dan dipisahkan oleh tanda koma dan spasi dari tipe informasi yang diacu; semuanya dituliskan dalam tanda kurung. Misal ... (Nasoetion AH 8 Maret 1998, komunikasi pribadi). Pengacuan dengan cara ini tidak dianjurkan dan seandainya digunakan, maka informasi yang diperoleh dari komunikasi pribadi ini tidak disenaraikan dalam Daftar Pustaka.
23 Penyusunan Daftar Pustaka
Teladan Umum untuk Jurnal Nama-Tahun (N-T). Nama pengarang. Tahun terbit.
Judul artikel.
Nama jurnal
Nomor volume (Nomor terbitan):Halaman. Nomor (No) Nama pengarang. Judul Artikel. Nama Jurnal tahun; Nomor volume:Halaman. Pengarang Satu Orang N-T Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-61 No Johnson MW. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 1987;80:56-61
Pengarang Dua Orang N-T Kaske RE. Halvorson WL. 1989. Scutellospora arenicola and Glomus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycolongia 81:927-933. No
Kaske RE. Halvorson WL. Scutellospora arenicola and Glomus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycolongia 1989;81:927-933.
24 Pengarang 3-5 Orang
N-T Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. penanda molekuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytopthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-105. No
Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. penanda molekuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytopthora penyebab gugur buah. Hayati 2000;7:101-105.
Pengarang Lebih dari Lima Orang N-T Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-991. No
Wilkinson MJ et al. A direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed to its wild progenitors. Mol Ecol 2000;9:983-991.
Pengarang Merupakan Organisasi N-T [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology. Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination of γglutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36:119-125. No
[SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology. Committee on Enzymes. Recommended method for the determination of γglutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 1976;36:119-125.
25 Artikel tanpa Pengarang N-T [Anonim]. 1976. Epidemiologi forprimary health cere. Int J Epidemiol 5:224-225. No [Anonim]. Epidemiologi forprimary health cere. Int J Epidemiol 1976;5:224-225.
Jenis Artikel dalam Jurnal N-T Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nuci Eng 13:15-16. No Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nuci Eng 13:15-16. N-T Sosromarsono S. 1997. Tungau meraj jeruk. Panonychus citri (McGregor): pendatang baru di Indonesia [komunikasi singkat]. Bul HPT 9:38-39. Artikel dengan Halaman Terputus N-T Crews D, Gartska WR. 1981. The ecological physiology of the garter snake. Sci Am 245 : 158-164, 166-168. No
Crews D, Gartska WR. 1981. The ecological physiology of the garter snake. Sci Am 245 : 158-164, 166-168.
Setiap Nomor Dimulai dengan Halaman Bernomor Satu N-T Eliel El. 1976. Stereochemistry since LeBel and van‟t Hoff: bagian II. Chemistry 49 (3):8-13. No
Eliel El. 1976. Stereochemistry since LeBel and van‟t Hoff: bagian II. Chemistry 49 (3):8-13.
26 Terbitan sebagai Suplemen, Sisipan, Edisi Khusus N-T Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guineapig from heart anaphylaxis. Pham Res Commun 20 supl 5:75-78. No. Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guineapig from heart anaphylaxis. Pham Res Commun 20 supl 5:75-78.
Judul Artikel Diterjemahkan dalam Bahasa Inggris N-T Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H, 1998. [Aphids (Homoptera : Aphididae) on solanaceous plants in West Jawa] [dalam bahasa Indonesia]. Bul HPT 10 (2):1-4. No
Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H, 1998. [Aphids (Homoptera : Aphididae) on solanaceous plants in West Jawa] [dalam bahasa Indonesia]. Bul HPT 10 (2):1-4.
Artikel Cetak Ulang N-T Young DS. 1987. Implementation os SI units for clinical laboratory data : style spesification and convertion tables. Ann intern Med 106: 114-129. Cetak ulang dalam J Nutr 1990: 120:20-35. No. Young DS. 1987. Implementation os SI units for clinical laboratory data : style spesification and convertion tables. Ann intern Med 106: 114-129. Cetak ulang dalam J Nutr 1990: 120:20-35.
27 Hasil Penelitian yang Dipublikasikan, Tetapi Belum Terbit Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit, namun sudah disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan dengan menyebutkan nama pengarang, waktu publikasi, judul artikel, tempat penerbitan dan diakhiri dengan kata in press atau siap terbit. N-T Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, in press. Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, siap terbit. No
Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, in press. Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, siap terbit.
Teladan Umum untuk Buku N-T Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit. No
Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit. Tahun terbit. Buku dengan Pengarang
N-T Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamus. Jakarta: Penebar Swadaya. No
Gunawan AW. Usaha Pembibitan Jamus. Jakarta: Penebar Swadaya. 2000.
28 Buku dengan Editor N-T Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon. No
Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon.
Buku dengan Lembaga Organisasi sebagai Pengarang N-T [FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog Program Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. Bogor. FMIPA IPB. No
[FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog Program Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. Bogor. FMIPA IPB.
Buku dengan Terjemahan tanpa Editor N-T Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari : De Plagen van de Cultuurgewassen ini Indonesie. No
Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari : De Plagen van de Cultuurgewassen ini Indonesie.
29 Buku dengan Terjemahan Editor N-T Luzikov VN. 185. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV, penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultants Bureau. Terjemahan dari : Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii. No
Luzikov VN. 185. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV, penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultants Bureau. Terjemahan dari : Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.
Microfilm N-T Heath DF. 1961. Organophosphorus poisins; anticholinesterases and related compoinds (mikrofilm). Elmsford: Microforms International; 1 rol: 16 mm. No
Heath DF. Organophosphorus poisins; anticholinesterases and related compoinds (mikrofilm). Elmsford: Microforms International; 1 rol: 16 mm. 1961. Buku berseri dengan Judul Volume yang Sama
N-T Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini. No
Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini; 1998.
30 Buku berseri dengan Judul Volume yang Berbeda-beda. N-T Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notations Mainlay in Higher Mathematics. Chicago: Open Court. No
Cajori F. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notations Mainlay in Higher Mathematics. Chicago: Open Court; 1929.
Bab atau Bagian Buku dengan Pengarang Berbeda-beda dan Disertai Editor N-T Kuret JA, Murad F. 1990. Adenihypophyseal hormones and related substances. Di dalam: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon. Hlm 1334-1360. No
Kuret JA, Murad F. Adenihypophyseal hormones and related substances. Di dalam: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon; 1990. Hlm 1334-1360.
Teladan Umum untuk Abstrak N-T Darmaedi D. 1991. Rheofite di sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur [abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X; Bogor, 24-26 Sep 1991. Bogor: PBI & IPB-PAU Ilmu Hayat. Hlm 122. Abstr no. 244. No
Darmaedi D. Rheofite di sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur [abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X; Bogor, 24-26 Sep 1991. Bogor: PBI & IPB-PAU Ilmu Hayat 1991. Hlm 122. Abstr no. 244.
31 Teladan Umum untuk Skripsi, Tesis, Disertasi N-T Wibisono YW. 1995. Perbandiangan dua konfigurasi N-titik: analisis procrustes [skripsi]. Bogor: fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. No
Wibisono YW. 1995. Perbandiangan dua konfigurasi N-titik: analisis procrustes [skripsi]. Bogor: fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, 1995.
Teladan Umum untuk Bibliografi N-T Danimihardja S, Bergh MH van den. Plant Resources of South East Asia. Bibliography 8: Vegetables, Bagian ke-1 & 2 [bibliografi]. Bogor: Prosea Foundation. No
Danimihardja S, Bergh MH van den. Plant Resources of South East Asia. Bibliography 8: Vegetables, Bagian ke-1 & 2 [bibliografi]. Bogor: Prosea Foundation; 1995.
Teladan Umum untuk Paten N-T Nama Penemu paten, kata ”penemua”; lembaga pemegang paten. Tanggal publikasi (perminataan) paten [tanggal bulan tahun]. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten. No
Nama Penemu paten, kata ”penemua”; lembaga pemegang paten. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten. Tanggal publikasi (perminataan) paten [tanggal bulan tahun].
Teladan Umum untuk Surat Kabar N-T Nama Pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor halaman (nomor kolom).
32 No
Nama Pengarang. Judul. Nama surat kabar dan tanggal terbit:Nomor halaman (nomor kolom).
Teladan Umum untuk Peta N-T Area yang diwakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: nama penerbit. Deskripsi fisik. No
Area yang diwakili. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: nama penerbit.Tahun terbit. Deskripsi fisik.
Teladan Umum untuk kaset Audio & Kaset Video Clark R. Et al., editor 1976. Topics in clinical microbiology [kaset audio]. American Sociaety for Miceobiology, produsen. Baltimore : Williams & Wilkins. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi: 120 slaid berwarna, 2 x 2 inci;penuntun. Clark R. Et al., editor 1976. Topics in clinical microbiology [kaset audio]. American Sociaety for Miceobiology, produsen. Baltimore : Williams & Wilkins. 1976. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi: 120 slaid berwarna, 2 x 2 inci;penuntun. Wood RM, ed. 1989. New horizons in esthetic dentistry [kaser audio]. Visualeyes Production, produsen. [Chicago]: Chicago Dental Society. 2 video kaset: 170 menit, bersuara, berwarna hitam dan putih, ½ inci. (Clinical topics in dentistry: No. 46). Dilengkapi: 1 penuntun. Lincoln: Great Plains National Instructional Television Library. Wood RM, ed. 1989. New horizons in esthetic dentistry [kaser audio]. Visualeyes Production, produsen. [Chicago]: Chicago Dental Society. 1989. 2 video kaset: 170 menit, bersuara, berwarna hitam dan putih, ½ inci. (Clinical topics in dentistry: No. 46). Dilengkapi: 1 penuntun. Lincoln: Great Plains National Instructional Television Library.
33 Artikel dari Publikasi Elektronik Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertium S, 1998. Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex (Diptera: Tephritidae). WWW J Biol 3(5). [terhubung berkala], http://epress.com/w3jbio/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999]. Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertium S, 1998. Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex (Diptera: Tephritidae). WWW J Biol 3(5). [terhubung berkala], http://epress.com/w3jbio/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999]. Abstrak dari Jurnal Ilmiah Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP, 2002. Perbungaan salak bali, Hayati 9:6 [terhubung berkala] http://birna.ipb.ac.id/journal/hayati [9 Apr 2003]. Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP, 2002. Perbungaan salak bali, Hayati 2002;9:6 [terhubung berkala] http://birna.ipb.ac.id/journal/hayati [9 Apr 2003]. Abstrak dari Pertemuan Ilmiah Hansen L, 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch butter-fly (Lepidoptera: Danaidae). http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81. html. [21 Agu 1999] Hansen L, 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch butter-fly (Lepidoptera: Danaidae). 1999. http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81. html. [21 Agu 1999]
34 Teladan Umum untuk Artikel dalam Prosiding N-T Nama Pengarang Tahun terbit. Judul Artikel. Di dalam: Nama editor. Judul Publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel. No
Nama Pengarang Judul Artikel. Di dalam: Nama editor, editor. Judul Publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Tahun terbit, Halaman artikel. Teladan Umum untuk Dokumen
N-T [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara. Bogor. IPB. No
[IPB] Institut Pertanian Bogor. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara. Bogor. IPB. 2000.
35 Format Makalah Seminar Proposal PKL SEMINAR PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM DIV PROGRAM STUDI.................. JURUSAN PENYULUHAN ......................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR JUDUL *) Oleh Pembimbing
: ............................... : ...............................
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan
TINJUAN PUSTAKA
RENCANA KEGIATAN Rencana Kegiatan Jadwal Kegiatan
*) Disampaikan dalam seminar proposal Praktek Kerja Lapangan ....... tanggal ............
36 Cover (soft cover, jilid langsung) dan Lembar Judul Proposal PKL
JUDUL ........................................................................... ................................................................... PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh : ............................... NIRM. ......................
LOGO STPP BOGOR
PROGRAM STUDI ........................... JURUSAN PENYULUHAN ........................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...
37 Format Halaman Pengesahan
Judul
: ........................................................................ ........................................................................
Nama
: ........................................................................
NIRM
: ........................................................................
Jurusan
: ........................................................................
Disetujui : Pembimbing
.............................................. NIP
Diketahui : Ketua Program Studi
.............................................. NIP
Diseminarkan tanggal: ......................................
38 FORMAT PENULISAN PROPOSAL PKL Outline
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan TINJAUAN PUSTAKA
RENCANA KEGIATAN Materi Kegiatan Jadwal Kegiatan
39 Format Makalah Seminar Hasil PKL SEMINAR HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM DIV PROGRAM STUDI.................. JURUSAN PENYULUHAN .................................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR JUDUL *) Oleh Pembimbing
: ............................... : ...............................
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan
TINJUAN PUSTAKA
PELAKSANAAN KEGIATAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
*) Disampaikan dalam seminar Hasil Praktek Kerja Lapangan ....... tanggal ...............
40 Cover (soft cover, jilid langsung), tanpa lakband dan Lembar Judul Laporan PKL
JUDUL ........................................................................... ................................................................... LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh : ............................... NIRM. ......................
LOGO STPP BOGOR
PROGRAM STUDI ........................... JURUSAN PENYULUHAN ...................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...
41 Format Halaman Pengesahan
Judul
: ........................................................................ ........................................................................
Nama
: ........................................................................
NIRM
: ........................................................................
Jurusan
: ........................................................................
Disetujui : Pembimbing
.............................................. NIP
Diketahui : Ketua Program Studi
.............................................. NIP
Tanggal Lulus : ......................................
42 FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL Outline
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
PELAKSANAAN KEGIATAN Materi Kegiatan Jadwal Kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
43 Format Makalah Seminar Karya Ilmiah Penugasan Akhir SEMINAR HASIL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR PROGRAM DIV PROGRAM STUDI.................. JURUSAN PENYULUHAN .................................. SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR JUDUL *) Oleh Pembimbing
: ............................... : ............................... ABSTRAK PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA METODE Metode Identifikasi Masalah Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Penyuluhan HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani Program Pengembangan Agribisnis KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA *) Disampaikan dalam seminar hasil Praktek Akhir tanggal .........................
44 Cover Proposal Karya Ilmah Penugasan Akhir (Soft Cover) dan Lembar Judul
JUDUL ........................................................................... ................................................................... PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
............................... NIRM. ......................
LOGO STPP BOGOR
PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN ....................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...
45 Format Halaman Pengesahan Proposal Karya Ilmiah Penugasan Akhir
Judul
: ........................................................................ ........................................................................
Nama
: ........................................................................
NIRM
: ........................................................................
Jurusan
: ........................................................................
Disetujui : Pembimbing I,
Pembimbing II,
........................................ NIP
........................................ NIP
Diketahui : Ketua Program Studi
.............................................. NIP
Diseminarkan tanggal : ......................................
46 FORMAT PENULISAN PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
Outline HALAMAN SAMPUL LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
METODE Metode Identifikasi Masalah Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
47 Format Makalah Seminar Proposal Karya Ilmiah Penugasan Akhir Akhir
SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR PROGRAM DIV PROGRAM STUDI.................. JURUSAN PENYULUHAN ................................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
JUDUL *) Oleh Pembimbing
: ............................... : ...............................
ABSTRAK PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat TINJAUAN PUSTAKA METODE Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani DAFTAR PUSTAKA
*) Disampaikan dalam seminar proposal Praktek Akhir tanggal .........................
48 PANDUAN PENULISAN MAKALAH SEMINAR HASIL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
Makalah seminar merupakan intisari. Indonesia baku.
Ditulis dalam bahasa
Naskah seminar maksimal 10 halaman termasuk
gambar dan tabel, dan tanpa lampiran. Dicetak pada kertas ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm) dengan huruf Times New Roman ukuran 12. Margin 3 cm di keempat sisinya, berspasi tunggal.
49 Format Karya Ilmiah Penugasan Akhir 1. Cover Karya Ilmiah Penugasan Akhir Jurusan 1. Jurluhtan 2. Jurluhnak
Warna Cover
Tinta Cover
Pita Pembatas
O
Hitam
Hijau
Coklat O
Hitam
Kuning
Hijau
Huruf pada Cover Bukan huruf timbul Bukan huruf timbul
2. Lembar persembahan tidak perlu ada 3. Riwayat Hidup ditulis dalam bentuk narasi, tidak memakai foto. 4. Tata letak lambang dan penulisan dipunggung KIPA seperti format dibawah ini :
Logo
Nama
Judul
tahun
5. Cover halaman 2 dicantumkan lambang STPP cetak timbul dengan ukuran diameter 12,5 cm. 6. Warna kertas tipis (doorslag) lembar pemisah untuk : Jurusan Penyuluhan Pertanian : Hijau Jurusan Penyuluhan Peternakan : Kuning
50 Format Halaman Sampul Karya Ilmiah Penugasan Akhir (Sampul : hard cover, untuk bahan ujian komprehensif : soft cover, jilid langsung, tanpa lakband)
JUDUL ........................................................................... ................................................................... KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
............................... NIRM. ......................
LOGO STPP BOGOR
PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN ........................ SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...
51 Format Halaman Sampul (Lembar Kedua) Karya Ilmiah Penugasan Akhir
JUDUL ........................................................................... ...................................................................
Oleh : ............................... NIRM. ......................
KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR Sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan profesional Sarjana Sains Terapan pada Program Diploma IV Program Studi ....................
PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN ..................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...
52 Format Halaman Pengesahan KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR
Judul
: ........................................................................ ........................................................................
Nama
: ........................................................................
NIRM
: ........................................................................
Program Studi
: ........................................................................
Jurusan
: ........................................................................
Disetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II
(.................................) NIP
(.................................) NIP
Diketahui; Ketua
Ketua Program Studi
(.................................) NIP
(.................................) NIP
Tanggal Lulus : ......................................
53 FORMAT KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR Outline HALAMAN SAMPUL LEMBAR PERSETUJUAN RINGKASAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat TINJAUAN PUSTAKA
METODE Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani Program Pengembangan Agribisnis KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
54 PEDOMAN PENULISAN NASKAH UNTUK JURNAL
Penulis diminta menyerahkan/mengirimkan naskah kepada editor dalam bentuk file dan 1 eksemplar print out. Naskah diketik dengan menggunakan program MS Word, spasi ganda pada kertas HVS putih 70 g ukuran A4 dengan pias 4 cm dari tepi kiri dan pias 3 cm dari kanan, atas serta bawah kertas. Catatan kaki dan entri dalam tabel tidak lebih kecil dari fonta 8.
Huruf yang digunakan
adalah Times New Roman, ukuran 12 untuk teks dan subbab, sedangkan judul bab menggunakan ukuran 14. Semua judul dicetak tebal.
Setiap halaman diberi nomor sesuai urutan di kanan atas
kertas, maksimum 15 halaman termasuk gambar dan tabel. Format Naskah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Judul dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Nama lengkap penulis. Nama lembaga/institusi, disertai alamat lengkap dengan kode pos. Nama penulis untuk korespondensi dilengkapi telepon, fax dan e-mail. Teks ditulis dalam dua kolom. Abstrak dalam bahasa Inggris (tidak lebih dari 200 kata). Kata kunci dalam bahasa Inggris. (Maksimal 5 kata). Pendahuluan. Bahan dan Metode. Hasil, termasuk gambar dan tabel beserta keterangannya. Pembahasan. Ucapan terima kasih (bila ada). Daftar Pustaka. Lebih rinci dapat dilihat pada Jurnal Penyuluhan Pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.
55
56
57
58
59
60