JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Association Between Environmental ConditionsPersonal Hygiene Sanitation of Mother and Diarrhea Incident in Children at Working of Area Health Watukumpul District Pemalang Prabhastyan Azmy *) *) Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Koresponden :
[email protected] ABSTRACT Diarrheal diseaseis one of theenvironmentally–based contagious diseasethatis still amajor problemindeveloping countries, including inIndonesia. Number of patients withdiarrhea in children under five year oldin SubWatukumpulin 2012amounted to1,340cases.The purposeofthis researchwas to determinethe assosiationbetweenenvironmental sanitationandpersonal hygieneto mothers withthe incidence of diarrheain children under five year old inthe Work AreaHealth CenterWatukumpulDistrict Pemalang. This is anobservational studywith cross sectional approach. The populationin this study werechildren aged0months-59 monthswith a total of5250children under five year old. Samplesweretakenat 94children under five year oldusingproportional randomsamplingmethod. Data analysisusing Chi square testwith a significance levelα=5%. The results ofthis study indicate thatforrespondents whodo notqualifyforcleanwater supplyfacility conditions32(34%), the condition oflatrines31(33%), the conditionSPAL66(70.2%), the condition ofTPS64(67), the practice ofpersonalmaternalhygieneorhand washingbeforefeedingtoddlers34(38.2%), motherswash their handsafter defecating28(29.8%), and managingfood27(28.7%). The results ofthe analysis ofthe assosiationof each independent variablewithdiarrheafollowing: cleanwater supplyfacility conditions(p =0.044), the condition oflatrines(p =0.980), SPALconditions(p =0.645), condition ofwaste disposal (p =0.626), WashhandsBeforeEatingOrFeedingToddlers(p =0.065), washinghandsafter defecation(p =0.333), ManagingFood(p =0.195). This studycan beconcluded that there isaassosiation betweenthe conditionmeanswater providerswith theincidence of diarrhea inchildren under five year old inthe Work AreaHealth CenterWatukumpulDistrict Pemalang Keywords: Diarrhea, toddler, environmental sanitation, personal hygiene, Pemalang PENDAHULUAN Menurut Kesehatan adalah
kematian balita di seluruh dunia. Di data
Badan
Dunia
(WHO),
diare
penyebab
nomor
satu
Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor
dua setelah ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
540
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Sementara
UNICEF
(Badan
diare juga masih cukup tinggi pada
Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan
anak)
tahun 2000 memilikiIncidence Rate
memperkirakan
(IR)
penyakit
diare
yaitu
bahwa, setiap 30 detik ada satu
(301/1000) penduduk, ditahun 2003
anak yang meninggal dunia karena
naik menjadi (374 /1000) penduduk,
diare.Di
tahun
dan ditahun 2006 kembali naik
100.000 balita meninggal karena
menjadi (423 /1000) penduduk dan
Diare.
Indonesia,
setiap
1
pada
tahun
2010
mengalami (411/1000)
Angka tingkat kematian yang
penurunan
menjadi
dirilis UNICEF bulan oktober 2012
penduduk.
Kejadian
menunjukkan bahwa secara global
(KLB)
sekitar 2.000 anak di bawah usia
terjadi,
lima tahun meninggal setiap hari
Rate(CFR)
akibat penyakit diare. Dari jumlah
Kejadian Luar Biasa (KLB) diare
tersebut sebagian besar atau sekitar
masih sering terjadi terutama di
1.800 anak
daerah yang memiliki pengendalian
akibat
per
hari meninggal
penyakit
diare,dikarena
diare
faktor
juga
dengan
Biasa
masih
sering
Case
yang
risikonya
Luar
Fatalities
masih
masih
rendah.
kurangnya air bersih, sanitasi dan
Berdasarkan
kebersihan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
dasar.Di
Indonesia,
data
tinggi.
Dinas
penyakit diare bertanggung jawab
tahun
untuk
seperempatdari
penderita sebanyak 600.424 jiwa
130.000 kematian tahunan di antara
yang mengalami peningkatan yang
anak balita. Hal ini mengancam
signifikan dari penderita diare di
kemajuan penting yang telah dicapai
tahun 2007, yaitu sebanyak 525,002
Indonesia
jiwa. Jumlah kasus diare balita
sekitar
separuh
dalam angka
mengurangi
kematian
anak
setiap
2
2012,
dari
tahunnya
diketahui
jumlah
rata-rata
diatas
selama 20 tahun terakhir. Setiap
40%.Ini menunjukan bahwa kasus
tahunpenyakit diare menyerang 59
diare pada balita masih tetap tinggi
juta penduduk Indonesia, dan 2/3nya
dibandingkan
adalah
lainnya.Cakupan
balita
dengan
korban
meninggal sebanyak 600.000 jiwa.
3
Tengah
tahun
kematian, angka kesakitan penyakit
42,66%,
lebih
sebagai
umur
penemuan
dan
penanganan diare di Provinsi Jawa
penyebab
Selain
golongan
2012
sebesar
rendah
dibanding
tahun 2011 yaitu 57,9%.4
541
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kabupaten merupakan
Pemalang
salah
satu
dari
sanitasi
35
lingkungan
rendah
Tengah.Jumlah
kepemilikan jamban
diare
wilayah
Puskesmas Watukumpul juga masih
kabupaten/kota di Provinsi Jawa kasus
di
di
yang
diantaranya yang
masih
Kabupaten Pemalang ditahun 2013
kurang 100%, dan tempat sampah
terlaporkan
25.254
yang kurang memadai. Sementara
naik
itu sarana air bersih yang terdapat di
sebanyak
kasus.Jumlah
kasus
ini
dibanding Tahun 2012 sebanyak
wilayah
25.155
kasus.
terlaporkan
dan
Puskesmas
Watukumpul
Kasus
yang
sangat masih kekurangan, dari data
ditangani
yaitu
cakupan rumah menggunakan air
46,7%, hasil cakupan ini meningkat
bersih
puskesmas
watukumpul
dibanding
tahun
2013
Kecamatan
tahun
2012
sebesar
di
45,7%. Angka cakupan ini belum
Watukumpul sendiri memiliki jumlah
memenuhi
(Standar
rumah warga 16.235 dari 15 desa
Nasional
dengan memiliki akses sarana air
target
Pelayanan sebesar
SPM
Minimal)
perlu
bersih dari air ledeng 58% (9.433),
evaluasi kegiatan pencegahan dan
dan sumur gali 17% (2.762) dengan
penanggulangan
jumlah keseluruhan akses air bersih
untuk
100%.
Untuk
itu
penyakit
mengetahui
rendahnya
diare
penyebab
angka
cakupan
penemuan dan penanganan diare. Puskesmas merupakan
di
12,195 atau
5
75%,
Watukumpul satu
dari
dari
Watukumpulyaitu dengan presentasi
data
tersebut
warga
sekitar masih sangat kekurangan
22
untuk saranan air bersih, terkadang
puskesmas yang ada di wilayah
warga sekitar harus berjalan kaki
Kabupaten Pemalang. Puskesmas
jauh untuk mendapatkan air bersih
Watukumpul
dikarenakan
penderita
salah
Kecamatan
memiliki
diare
jumlah
sebanyak
pada
sulitnya
mendapatkanya, adapun itu desa
tahun 2012 di Kabupaten Pemalang
yang
sebesar 1.340 kasus dengan IR
persediaan
air
sebesar
perpipaan
masih
42,7
meningkat
sudah
mendapatkan bersih
dengan
kurang
bersih
dibandingankan dengan 2011 yang
dikarenakan masih banyak sampah
memiliki
daun cemara dan buahnya yang ikut
diantaranya
IR
sebesar
merupakan
21,71 penderita
mengairi
diare dari golongan balita.6 Sarana
perpipaan,
hai
ini
dikarenakan penyaring di pintu air
542
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
masih
kurang
layak
dan
variabel terikat diukur pada waktu
juga
bersamaan. (44)
terdapat kebiasaan warga sekitar yang buang air besar masih di sungai dan tidak mencuci tangan sesudahnya,
lain
halnya
Variabel Penelitian
banyak
1. Variabel
warga yang tidak mencuci tangan
BebasDalam
sebelum dan sesudah makan.Faktor
penelitian
beriku juga berperan dalam penyakit
sanitasi lingkungan, kualitas air
diare yaitu standar hygiene dan
bersih
dan
personal
sanitasi yang buruk.7Penyebab dari
hygiene.Sanitasi
lingkungan
penyakit diare itu sendiri antara lain
meliputi
virus
(40-60%),
kondisi jamban, kondisi saluran
bakteri Escherichia coli (20-30%),
pembuangan air limbah, dan
Shigella sp (1-2%), dan parasit
kondisi
Entamoeba histolytica (<1%).8
sampah.Personal hygiene ibu
yaitu
Rotavirus
ini
faktor
ketersediaan
tempat
meliputi MATERI DAN METODE
adalah
dan
pembuangan
kebiasaan
mencuci
tangan sebelum makan atau memberi
makan
balita,
menggunakan observasional yaitu
kebiasaan
mencuci
tangan
penelitian
hanya
setelah buang air besar, dan
observasi
terhadap
Jenis
penelitian
ini
melakukan yang
kebiasaan
diteliti tanpa melakukan intervensi
makanan.
atau
perlakuan.
obyek
sectional
suatu
studi
pada balita 3. Variabel
yaiturancangan
epidemiologi
mengelola
2. Variabel TerikatKejadian diare
Rancangan
penelitian yang digunakan adalah cross
dalam
PenggangguPada
penelitian ini adalah umur balita,
yang
mempelajari hubungan penyakit dan
status
faktor paparan (faktor penelitian)
imunitas, dan Bakteriologi E.
dengan
coli.
paparan
cara dan
mengamati
status
penyakit,
secara
gizi,
pemberian
ASI,
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Uji Hubungan Variabel yang Nilai Keterangan Berhubungan p dengan value
serentak pada individu-individu dari populasi, pada suatu saat atau periode, dengan variabel bebas dan
543
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
diare, karena p-value ≥ α (0,05).yaitu
Kejadian Diare pada Balita Kondisi Sarana 0,044 Penyediaan Air Bersih
Ada hubungan
Kondisi Jamban Kondisi Saluran SPAL KondisiTempat pembuangan Sampah Praktik Personal Higiene Ibu Mencuci Tangan Sebelum Makan Atau Memberi Makan Balita Praktik Personal Hygine Ibu Mencuci Tangan Sesudah Buang Air Besar Praktik Personal Hygiene Ibu Dalam Mengelola Makanan
Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan
0,980 0,645 0,626
0,065
kondisi
jamban,
kondisi
TPS,
sebelum makan
kondisi
SPAL,
mencuci
makan balita,
atau
tangan memberi
mencuci
tangan
sesudah BAB, dan praktik personal hygiene
ibu
dalam
mengelola
satu
masalah
makanan. Salah
Tidak ada hubungan
lingkungan di daerah penelitian yaitu di
wilayah
kerja
Puskesmas
Watukumpul
Kecamatan
Watukumpuladalah
kualitas
air
bersih.Hal ini menyebabkan penyakit diare 0,333
secara
mudah
tertular.Faktor
Tidak ada hubungan
lingkungan bersih
dapat
kebersihan
dan
sangat
mendukung
ketersediaan berpotensi
terjadinya
air
dalam kejadian
diare. 0,195
Berdasarkan hasil penelitian
Tidak ada hubungan
yang telah dilakukan, sumber air bersih
yang
masyarakat
di
digunakan
oleh
wilayah
kerja
Puskesmas
Watukumpul,
atas
Kecamatan Watukumpul yaitu sumur
dapat diketahui hasil bahwa dari 7
galli, dan air ledeng dari mata air
variabel yang diteliti, didapatkan 1
setempat.Sumber air bersih yang
variabel yang ada hubungan dengan
paling banyak digunakan responden
kejadian diare yaitu kondisi sarana
adalah
penyediaan air bersihp value =
berasal air ledeng yang sebelumnya
0,044 karena pvalue< α (0,05),
di tampung terlebih dahulu pada bak
Sedangkan ke 6 variabel yang tidak
penampungan dan bersumber dari
ada
dari
Bedasarkantabel
hubungan
dengan
di
kejadian
544
sumber
mata
air
air
bersih
yang
yang
kemudian
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
disalurkan kerumah – rumah warga
bagian sanitasi, menjelaskan bahwa
dengan
peralon
masih cukup banyak sampah pohon
selang
cemara yang masih ikut terbawa dari
76
air ledeng.Hal tersebut dikarenakan
menggunakan
maupun platik.terdapatsebanyak
responden menggunakan air ledeng,
pada
10 diantaranya dari mata air yang di
masing kondisinya masih kurang
salurkan
baik dan perlu di perbaiki.
peralon
dengan maupun
menggunakan selang
pintu
terdapat
penyaring
Pemenuhan
plastik.
dalam
Selain itu sumur gali juga kurang
penyediaan
banyak digunakan responden. Hasil
sangat perlu diperhatikan. Kualitas
penelitian menunjukkan terdapat 7
air bersih perlu diuji baik secara fisik,
responden
yang
kimia, maupun secara bakteriologis
sumur
sebagai
gali
menggunakan sumber
bersih.Dikarenakan Watukumpul dataran terdapat
dan
batuan
secara
perpipaan
Kecamatan
air
berkala. ataupun
bersih
Pada bak
daerah
penampungan air yang digunakan
banyaknya
warga sebagai sumber air bersih
merupakan
tinggi
dengan
air
kualitas
yang
untuk keperluan sehari – hari.
mungkin
Hasil penelitian menunjukan
sebagai salah satu kendala untuk
bahwa sebanyak 26 keluarga yang
membuat sumur gali. Air ledeng merupakan salah
menggunakan sumber air bersih
satu sarana air bersih yang sebagian
yang tidak memenuhi syarat dan
besar dimanfaatkan oleh masyarakat
balitanya terkena diare. Hasil uji
di
Puskesmas
bivariat
Kecamatan
didapatkan nilai (p value = 0,038)
air
yang
wilayah
kerja
Watukumpul, Watukumpul.
Sumber
bersih
dengan
menunjukan
Chi
bahwa
square
ada
perpipaan yang dimanfaatkan oleh
hubungan antara kondisi sarana
masyarakat
di
wilayah
kerja
penyedia air bersih dengan kejadian
Puskesmas
Watukumpul
yaitu
diare pada balita. Hasil perhitungan
bak
bak
CI diperoleh yaitu RP = 1,4 terletak
berasal
dari
–
penampungan
air
dengan
diantara Confidence Interval (CI)
menggunakan
peralon
ataupun
95% CI = 1,069 – 1,832. Hal
kemudian
tersebut juga membuktikan bahwa
dialirkan kesemua rumah warga.
kondisi sarana penyedia air bersih
Dari penjelasan petugas puskesmas
yang
selang
plastik
yang
545
tidak
memenuhi
syarat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
mempunyai resiko 1,4 kali lebih
Pemalang dari 94 responden
besar timbulnya penyakit diare pada
ditemukan
balita.
(62) balita yang menderita
sebanyak
66%
hasil
diare lebih dari 3 hari dalam
wawancara di lapangan, sebagian
sebulan terakhir, sedangkan
masyarakat menggunakan sumber
sisanya sebanyak 34% (32)
air bersih tidak terlindungi yaitu air
balita tidak menderita diare.
Berdasarkan
2.
ledeng yang berasal dari mata air
Kualitas
kondisi
sarana
pegunungan yang dijadikan sebagai
penyedia air bersih di wilayah
sumber mata air utama kelurga.
kerja
Meskipun air tersebut ditampung
Watukumpul
terlebih
tempat
Pemalang dari 94 responden
penampungan air dan tertutup, tetapi
terdapat 34% (32) responden
air tersebut masih bisa tercemar
yang tidak memenuhi syarat
oleh
akan
dahulu
lingkungan
di
yang
mana
Puskesmas
kondisi
sarana
penyedia air bersih.
perpipaan atau selang plasik yang 3.
sudah usang dan bocor ditambah di
Sanitasi
lingkungan
pintu air yang masih kurang baik
wilayah
pada
Watukumpul
proses
Kabupaten
penyaringan
kerja
di
Puskesmas Kabupaten
dikarenakan keterbatasan alat dapat
Pemalang dari 94 responden
menjadi salah satu faktor resiko
yang tidak memenuhi syarat
terjadinya diare pada balita.
yaitu kondisi jamban 33% (31), kondisi SPAL 70,2 %
KESIMPULAN
(66),
personal
tempat
(63) dari 94 responden.
analisis dan pembahasan hubungan dan
Kondisi
pembuangan sampah 67%
Berdasarkan hasil penelitian,
sanitasi,
dan
4.
hygiene
Personal hygiene ibu balita
terhadap kejadian diare pada balita
diwilayah kerja Puskesmas
wilayah
Watukumpul
Puskesmas
Kabupaten
Watukumpul
Pemalang
dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1.
Kabupaten
Pemalang
yang
tidak
memenuhi
syarat
yaitu,
Kejadian diare di wilayah
mencuci
kerja
makan atau memberi makan
Watukumpul
Puskesmas
balita
Kabupaten
546
tangan
yaitu
sebelum
36,2%
(34)
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
responden.Untuk
dengan
mencuci
tangan sesudah BAB yaitu
sesudah
BAB
terdapat
=0,333), serta
29,8%
responden,
5.
mencuci
serta
(28)
personal
hubungan
tangan
(p
value
tidak ada
antara
praktik
hygiene ibu dalam mengelola
Personal Hygiene ibu dalam
makanan
Mengelola
yaitu
terdapat
makanandengan
28,7% (27) responden tidak
kejadian diare pada balita (p
memenuhi syarat.
value = 0,195) di wilayah
Ada
hubungan
antara
kerja
Puskesmas
kondisis sarana penyedia air
Watukumpul
bersih dengan kejadian diare
Pemalang.
Kabupaten
pada balita dengan (p value KEPUSTAKAAN
= 0,044), di wilayah kerja Puskesmas
6.
Watukumpul
1. Healthy, Klinik, 2011. Jangan
Kabupaten Pemalang
Sepelekan Diare Karena Bisa.
Tidak ada hubungan antara
http://www.klikhealthy.com/2011
kondisi
/10/jangan-sepelehkan-diare-
jamban
dengan
kejadian diare pada balita (p
karena-bisa.html.Diakses
value
tanggal 29 agustus 2014.
=
hubungan
980),
tidak
kondisi
ada
pada
2. UNICEF. Indonesia. 2012. Cuci
saluran
SPAL dengan kejadian diare
Tangan
pada balita (p value = 0,645),
Penting.
tidak ada hubungan antara
http://www.unicef.org/indonesia/i
kondisi tempat pembuangan
d/media_19772.html.
sampah
kejadian
Pada tanggal 30 agustus 2014.
diare pada balita (p value –
3. BukuProfilKesehatanProvinsiJa
dengan
0,626),
tidak
hubungan
antara
praktik
Personal
makan
atau
memberi
makan
balita
Rumit
Tapi
Diakses
wa Tengah Tahun 2009 4. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
Higiene ibu mencuci tangan sebelum
Tidak
5. BukuProfilKesehatanKabupaten PemalangTahun2013 6. Data
dengan (p value = 0,065),
Rekapitulasi
Kejadian
tidak ada hubungan antara praktik personal hygiene ibu
547
Penyakit
Laporan Diare
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Puskesmas Watukumpul Tahun 2012. 7. Mandal. B.k, EGL Wilkins, EM Dunbar. Dan R.T Mayon-White. Lecture notes penyakitInfeksi. Erlangga. 2008 8. Widoyono. 2008. PenyakitTropis :
Epidemiologi,
Penularan,
Pencegahan&Pemberantasanny a.Jakarta :PenerbitErlangga.
548