JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PERBANDINGAN PERILAKU PENGGUNAAN KONDOM DAN PELICIN SECARA KONSISTEN PADA WARIA BINAAN PONPES DAN NON PONPES DI YOGYAKARTA Comparison Behavior Of Use Condoms And Lubricant Consistently In Tranvestite In PonpesWaria Al Fatah And Non Ponpes In Yogyakarta Aliyatur Rosyidah*) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Koresponden:
[email protected]
ABSTRACT Based on American of The Foundation for AIDS Research (amfAR) found that transvestites19 times more infected with HIV than the general society. Nearly 50% transvestites who become members of the target PonpesWaria Al Fatah sentenced to suffer from HIV. Integrated Biological and Behavioral Survey (STBP) of 2011 states that the inconsistent condom use on transvestites is still low at less than 50%.Whereasin 2014 KPAN reportedthat the distributionof male condomsbyoutletreaches338 783. Objective of this study to compare the behavior of condoms and lubricants consistently on PonpesWaria Al Fatah and Non Ponpes in Yogyakarta. The method used is descriptive comparative and cross sectional approach. The first population is transvestites built PonpesWaria Al Fatah by the number 23 and the samples taken are all using sampling methods saturated and second population is transvestites Non Ponpes consisting of 8 transvestites community with the number 121 transvestites using Proportionate Stratified Random Sampling with the amount of sample 23 people. Analyzed using univariate and bivariate statistical t test and Mann Whitney as an alternative test (significance level 0.05). These results indicate that transvestites Non Ponpes more consistent in the use of condoms and lubricant compared with the PonpesWaria Al Fatah. Age transvestites target PonpesWaria Al Fatah largely ≥ 44 years (78.3%), while transvestites Non Ponpes<44 years (69.6%), the last education most widely adopted PonpesWaria Al Fatah is Senior High School (43.5%) while Non Ponpes are Junior High School (43.5%) and all respondents have never been married. Results of statistical tests show that there are differences in perception variable barrier (0.039), religiosity (0,000), the frequency of anal sex (0,030), the frequency of anal sex using condoms (0.027) and the frequency of unprotected anal sex (0,020). It is expectedthatdisseminate tothetransvestitescouplestousecondoms and lubricantsconsistently. Keywords
: Transvestites, condom and lubricant
PENDAHULUAN HIV Imunodeficiency virus
yang
atauHuman
inisangatmematikansepanjangperad
Virusmerupakan
abanmanusiadanhampirdapatditemu
menyebabkan
AIDS.
idiseluruhpenjurudunia.Tidakhanya
Virus
di
194
benuaafrikatetapihingganegara-
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
negara di Eropadan Asia.Padatahun
lainyameliputi,
2004
kegiatanseksdenganberganti-
dilaporkanterdapat
2.682
orang dengan AIDS dari 25 provinsi.
gantipasangan,
Jumlahtersebutmeningkatpadatahun
tidakmenggunakanalatpengamanber
-tahunberikutnya.
(1–3)
upakondom,
HIV
dan
berdasarkancases sampai
AIDS
report
September
anal
dan oral.(5)
Adapunpenyumbangterbesarka sus
melakukanseks
Berdasarkan
survey
CDC
pendahuluan yang penelitilakukan di
2014
PondokPesantren (Ponpes) Waria
adalahkaumlaki-lakisebesar 53,76%.
Al-Fatah
Daerah
Yogyakarta
diperolehbahwakeberadaanponpesw
merupakanprovinsitertinggikedua di
ariadidirikanolehAlmarhumahMaryan
PulauJawadenganproporsi
isebagaibentukperhatianterhadapte
Istimewa
nyasebesar
17,7
Jakarta.
setelah
Dari
KomisiPenanggulangan provinsi
Yogyakarta
terdapatsekitar
tahun
2.588
HIV-
Yogyakarta
DKI
man-temanwarianyaakan
data
untukmendekatkandirikepadaTuhan
AIDS
yang MahaEsa.
2014
anbinaan
kasus
agama
Ada sekitar 20yang
dibimbingsetiapminggunyadisanade
HIV.Bedasarkanjeniskelaminjumlahk
ngan
asuspadalaki-lakilebihbesar
STAIN Jeparasecarabergantian.
(1.662
kasus)
4 ustad
yang
Angkakasus
berasaldari
HIV
dibandingkanperempuan.Perilakuho
padawariabinaanponpescukuptinggi,
moseksualmasihmenempatiurutanke
merekaberasaldariberbagailatarpeke
duafaktorberisikosetelahheteroseksu
rjaan
.(4)
alyaitusebesar 287 kasus Kehidupanwaria
yang
berbeda.Tidakberbedadenganwariap yang
adaumumnya,
bekerjasebagaipekerjasekskomersia
wariabinaanPonpesWaria
ltidakdapatterlepasdariperilakusekst
Yogyakarta
erutamaperilakuseksberisiko.Perilak
jugamelakukanaktivitasseksualteruta
uberisikomerupakanperilaku
mabagiwaria
yang
Al-Fatah
yang
memicumaupunmempermudahpenul
berprofesisebagaipekerjaseks.Hal
aranatauperpindahancairantubuh
itumenunjukkanbahwaadanyarisikop
yang
enularan
mengandung
dariseseorangkepada
HIV yang
HIV/AIDS
sehinggadiperlukanupayapencegaha
195
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
npenularanyayaitudenganmengguna
penelitibermaksuduntukmelakukanp
kankondomdanpelicinsaatmelakuka
enelitianuntukmengetahuiperbandin
naktivitasseksual.MenurutpimpinanP
ganperilakupenggunaankondomdan
onpesSintaRatri,
pelicinsecarakonsistenpadawariabin
konsistensipenggunaankondomseba
aanPonpesWaria Al-Fatah dan Non
gaialatpengamansaatmelakukanakti
Ponpes di Yogyakarta.(6)
vitasseksualpadawaria
di METODE PENELITIAN
PonpesWaria Al-Fatah Yogyakarta dinilaitinggi.Hal
Penelitianinimenggunakanmetod
itudiketahuiberdasarkanfrekuensipen
epenelitankuantitatifdenganpendekat
gambilankondom
ancross
yang
telahdisediakan di Ponpes.
sectional.
Populasidalampenelitianyaituwariabi
Selainkomunitaswariabinaanpo npesterdapat
naanPonpesWaria Al Fatah yang
9
berjumlah 27 wariadan Non Ponpes
komunitaswarialainnya yang ada di
yang berjumlah 121 waria. Sampel
Yogyakarta
yang
yaitukomunitaswariaPrambanan,
Al Fatah merupakan total populasi
Kota Gede, Sorogenen, Sleman,
yang
Sidomulyo, Badran, Bank Indonesia,
bersediamenjadirespondenyaituseba
WARKOP
nyakwaria.
dan
IWABA.
Seluruhkomunitastersebutberada di
Pengumpulan
bawahnaungan IWAYO. Terkaitketersediaankondom Yogyakarta
digunakanpadaPonpesWaria
di
sangatmencukupi,
data
primer
dilakukan
dengan
wawancara
langsung
kepada
responden,
menggunakan
kuesioner.
Data
bahkanparawariadapatmemperolehn
sekunder mengenai latar belakang
yasecara
pondok
gratisdariberbagailembaga.
KPAN
pesantren Senin- Kamis
Yogyakarta, latar belakang waria,
melaporkanbahwadistribusikondoml
program kajian pondok pesantren,
aki-lakioleh outlet padatahun 2014
diperoleh dari data dokumentasi
mencapai
pondok pesantren, observasi peneliti
338.793
buah.Namunpadakenyataannya,
dan studi kepustakaan. Analisis data
konsistensipenggunaankondomberg
dilakukan secara univariat (distribusi
antungpadaperilakuindividupadamas
frekuensi),
ing-masingwaria.Untukitu,
independentdanMann Whitney).
196
bivariate
(ujiT
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
44 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitianinimengambil
tahun.Pendidikanterahirwariabinaan 23
PonpesWaria
Al
Fatah
wariabinaanPonpesWaria Al Fatah
lebihtinggidibandingkandenganwaria
dan
di Non Ponpes.
23
waria
Non
Ponpes.Umurrespondenyaituantara 18-58 tahundengan rata-rata umur AnalisisUnivariat Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel yang Diteliti No 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10
Variabel
Ponpes f %
Umur < Mean (<44 tahun) ≥ Mean (≥ 44 tahun) Pendidikan SD SMP SMA D1/D3/S1 Pengetahuan Baik Kurang PersepsiKerentanan Baik Kurang PersepsiKegawatan Baik Kurang PersepsiManfaat Baik Kurang PersepsiHambatan Tidak Ada Ada PenyuluhanPetugasKesehatan Baik Kurang AksesInformasi Baik Kurang Peran Paguyuban Baik Kurang Religiusitas Rendah
197
Non Ponpes f %
5 18
21,7 78,3
16 7
69,6 30,4
2 8 10 3
8,7 34,8 43,5 13
5 10 8 0
21,7 43,5 34,8 0
14 9
60,9 39,1
13 10
56,5 43,5
11 12
47,8 52,2
14 9
60,9 39,1
13 10
56,5 43,5
16 7
69,6 30,4
17 6
73,9 26,1
18 5
78,3 21,7
14 9
60,9 39,1
16 7
69,6 30,4
20 3
87 13
17 6
73,9 26,1
18 5
78,3 21,7
18 5
78,3 21,7
15 8
65,2 34,8
12 11
52,2 47,8
1
4,3
22
95,7
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Tinggi
22 95,7 1 4,3 padawaria Non Ponpes (69,6%), Persepsimanfaatbaiklebihbanyakpad awaria
Berdasarkantabel
Non
Ponpes
(78,3%),
1,
Persepsihambatanlebihbanyaktidaka
diketahuibahwadari 46 responden,
dahambatanpadawaria Non Ponpes
rata-rata umurresponden 44 tahun,
(69,6%),
pendidikanterahir
Penyuluhanpetugaskesehatanbaikle
wariaPonpeslebihbanyak
(SMA) (43,5%),
bihbanyakpadawariaPonpes (87%),
Pengetahuanbaiklenihbanyakpadaw
Peranpaguyubanbaiklebihbanyakpa
ariaPonpes
dawariaPonpes
(60,9%),
(65,2%),
Persepsikerentananbaiklebihbanyak
Religiusitastinggilebihbanyakpadawa
padawaria Non Ponpes (60,9%),
riaPonpes (95,7%).
Persepsikegawatanbaiklebihbanyak Analisis Bivariat Tabel 2 Analisbedavariabel-variabelbebas Variabel Pengetahuan PersepsiKerentanan PersepsiKegawatan PersepsiManfaat PersepsiHambatan PetugasPenyuluhKesehatan AksesInformasi PeranPaguyuban Religiusitas FrekuensiHubunganSeks FrekuensiSeks Anal FrekuensiSeks Anal MenggunakanKondom FrekuensiHubunganSeks FrekuensiSeks Anal MenggunakanKondomdanPelicin FrekuensiSeks Anal TanpaMenggunakanKondomdanPelicin FrekuensiSek Oral FrekuensiSeks Oral MenggunakanKondom FrekuensiSeks Oral TanpaKondom
198
p-value 0,935 0,219 0,749 0,590 0,039 0,266 0,878 0,674 0,000 0,132 0,030
Keterangan Tidakadabeda Tidakadabeda Tidakadabeda Tidakadabeda Ada beda Tidakadabeda Tidakadabeda Tidakadabeda Ada beda Tidakadabeda Ada beda
0,027
Ada beda
0,132
Tidakadabeda
1,000
Tidakadabeda
0,020
Ada beda
0,219
Tidakadabeda
0,673
Tidakadabeda
0,669
Tidakadabeda
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Berdasarkanhasilpenelitian yang
dapatdilihatpadatabel
kondom saat melkaukan hubungan seks. (9)
2,
diketahuibahwaadabedaantaraperse psihambatanwariaPonpesdan Ponpesdenganp-value
Tidakadabedaantarapersepsi
Non
(0,039
0,05).
kerentananwariaPonpesdan
<
Ponpesdenganp-value
Non
(0,219
>
Hal
0,05). Hasil penelitian ini sejalan
Nova
dengan hasil penelitian Nova Bugis
Bugis yang menyatakan bahwa ada
yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara
hubungan
antara
persepsi
persepsi
kerentanan
dengan
perilkau
itusejalandenganpenelitian
hambatan
dengan
penggunaan kondom.(7)
penggunaan
dalam
mencegah PMS dan HIV/AIDS.(7)
Ada bedaantarareligiusitaswariaPonpesd an
kondom
Non
Tidakadabedaantarapersepsi
Ponpesdenganp-value
kegawatanwariaPonpesdan
Non
(0,039 < 0,05). Hasil penelitian ini
Ponpesdenganp-value
tidak sejalan dengan penelitian yang
0,05). Namun sejalan dengan teori
dilakukan oleh Gita Andriani bahwa
HBM, persepsi kegawatan terhadap
ada
HIV/AIDS
hubungan
yang
antara
akan
(0,749
>
mempengaruhi
religiusitas dengan perilaku seksual
sesorang dalam melakukan tindakan
beresiko,
pencegahan.
dari
hasil
analisinya
Semakin
individu
diperoleh bahwa responden yang
mempersepsikan
bahwa
penyakit
memiliki religiusitasrendah beresiko
yang
akan
semakin
mempunyai peluang 3,33 kali untuk
memburuk,
melakukan perilaku seksual beresiko
merasakan hal tersebut sebagai
dibandingkan
ancaman dan mengambil tidakan
dengan
perilaku
seksual tidak beresiko.(8)
huanwariaPonpesdan
mereka
akan
Tidakadabedaantarapersepsi
Non (0,935
manfaatwariaPonpesdan
>
Ponpesdenganp-value
0,05). Hasil ini tidak sesuai dengan
0,05).
penelitian
sejalan
Nur
maka
preventif.(10)
Tidakadabedaantarapengeta
Ponpesdenganp-value
dialami
Eda
bahwa
Hasil
(05,90>
penelitian
dengan
Non
ini
tidak
penelitian
yang
pengetahuan tentang kondom, IMS
dilakukan oleh Linda Maryani S.
dan HIV/AIDS tidak mempengaruhi
bahwa semakin baik persepsi positif
niat responden untuk menggunakan
seseorang
199
terhadap
pencegahan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
penularan
HIV
maka
dia
akan
upaya
pencegahan
dengan
semakin besar kemungkinan dia
penggunaan kondom adalah dengan
akan
melalui peran komunitas.(12)
melakukan
penggunaan
kondom secara konsisten.(11) Tidakadabedaantarapenyulu hanpetugaskesehatanwariaPonpesd an
Non
KESIMPULAN DAN SARAN
Ponpesdenganp-value
(0,266
>
0,05).
Berdasarkanhasilpenelitiand
Penelitianinisesuaidenganteori HBM
apat disimpulkan bahwa sebagian
yang menyebutkanbahwa stimulus
besar umur waria binaan Ponpes
yang
memicu
Waria Al Fatah lebih dari 44 tahun
keputusan
(78,3%), sedangkan pada waria Non
proses
dibutuhkan
untuk
pengambilan
untuk menerima tindakan kesehatan
Ponpes
dianjurkan.(10)
(69,6%).
Tidakadabedaantaraaksesinf ormasiwariaPonpesdan Ponpesdenganp-value
>
dari
Sebagian
binaan
Non (0,878
kurang
44
tahun
besar
waria
Ponpes
menempuh
pendidikan hingga SMA
(43,5%),
sedangkan
di
pada
waria
luar
0,05).
Ponpes
Penelitianinisesuaidenganteori HBM
hingga
yang menyebutkanbahwa stimulus
Perilakupenggunaankondomdanpeli
yang
cinpadawaria di luarPonpes (82,6%)
proses
dibutuhkan
untuk
pengambilan
memicu keputusan
SMP
pendidikan (43,5%).
lebihbanyak
untuk menerima tindakan kesehatan dianjurkan.
menempuh
yang
konsistendibandingkandenganwaria
(10)
binaanPonpesWaria Al Fatah da
Tidakadabedaantaraperanpa guyubanwariaPonpesdan Ponpesdenganp-value
(0,674
0,05).
nada
Non
bedapadavariabelpersepsihambatan
>
(p=0,039) danreligiusitas (p=0,000)
Hal
danvariabel
yang
inisejalandenganpenelitianoleh
tidakadabedaadalahpengetahuan
pusat penelitian HIV/AIDS Unika
(p=0,935),
persepsikerentanan
Atma Jaya Jakarta bahwa salah satu
(p=0,219),
persepsikegawatan
komponen
dalam
(p=0,749),
persepsimanfaat
menanggulangi masalah HIV/AIDS
(p=0,590),
di Indonesia termasuk didalamnya
penyuluhanpetugaskesehatan
penting
200
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
(p=0,266), aksesinformasi (p=0,878) 5.
danperanpaguyuban (p=0,674). Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Mensosialisasikankepadapasang anwariabinaanPonpeswaria
6.
Al
Fatah untukmenggunakankondomdanp elicinsecarakonsisten.
7.
2. Mensosialisasikankepadawariabi naanPonpesuntukmempunyai “nilaitawar” untukmenggunakankondomdanp 8.
elicinsaatmelakukanhubungansek sdenganpasangan DAFTAR PUSTAKA The Cities Report | UNAIDS [Internet]. [cited 2014 Dec 21]. Available from: http://www.unaids.org/en/reso urces/documents/2014/theciti esreport 2. WHO | World Health Organization. World Health Organization; [cited 2014 Dec 21]; Available from: http://www.who.int/gho/hiv/epi demic_status/cases_all_text/e n/) 3. Indonesia M of H. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor s/d Desember 2013 Cases of HIV/AIDS in Indonesia Reported thru’ December 2013. 2013;(December):1–3. Available from: www.spiritia.or.id/Stats/StatCu rr.php?lang=id&gg=1 4. KPA. Penanggulangan HIV Melalui Transmisi SeksualPerilaku Seks Beresiko Tidak 1.
9.
10.
11.
12.
201
Aman. CDC - FYI September 26, 2014 - e-HAP - About DHAP HIV/AIDS [Internet]. [cited 2014 Dec 22]. Available from: http://www.cdc.gov/hiv/dhap/e hap/fyi/092614.html KPAN. Target dan Capaian Distribusi Kondom Propinsi Yogyakarta. Jakarta: Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 2015. Bugis N. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik penggunaan kondom pada WPSTL binaan LSM LPPM dalam pencegahan IMS dan HIV/AIDS di kota ambon. Universitas Diponegoro; 2013. Andriani G. Hubungan Faktor Personal Dengan Perilaku Seksual Remaja Pada Mahasiswa Program Studi Diii Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Tahun 2013. 2013; Eda N, Widjanarko B, Widagdo L, Promosi M, Universitas K, Semarang D. Niat Penggunaan Kondom pada Komunitas Waria di Kota Ternate. 2012;7(2). LJ G. Handbook of Health Behaviour Research :Personal Determinants. New York and London: Plenum Press; 1997. Sirait LM, Sarumpaet S, Epidemiologi S, Ikm PS, Kesehatan F, Epidemiologi D. Hubungan Komponen Health Belief Model ( HBM ) Dengan Penggunaan Kondom Pada Anak Buah Kapal ( ABK ) Di Pelabuhan Belawan. 2013;1(April):43–9. Pusat Penelitian HIV/AIDS Universitas Atma Jaya. peran komunitas terhadap layanan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
komprehensif HIV-IMS berkesinambungan [Internet]. Jakarta: UNIKA ATMA JAYA; 2014. Available from: http://www.arc-
atmajaya.org/berita/artikel/191 -peran-komunitas-dalamlayanan-komprehensif-hivims-berkesinambungan
202