JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
PERILAKU PACARAN SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) X BANYUMANIK DI KOTA SEMARANG
Rini Agustina 1.
Mahasiswa Peminatan Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2. Staf Pengajar Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ABSTRACT Unmarital sexual behavior is a multidimentional problem which influenced by various factors both internal and external of teens as the object, these activities get started by chatting (24%), holding hands (16%), hugging (13%), kissing cheek (12%), whereas the other action which kind of foreplay are deep kissing (9%), necking (9%), groping sexual organs (4%), petting (2%) and having coitus (1%). This condition indicating unmarital teen sexual behavior full of risks, the aims of this research is to describe unmarital student sexual behavior in State Junior High School (SMPN) Banyumanik, Semarang, this research used descriptive qualitative method which the process began by collecting data and finished by making conclusion, the subject is female students of SMPN X Banyumanik Semarang with academic period 2012/2013, who disposed to give information which needed. The final conclusion is that unmarital student sexual behavior in SMPN X Semarang indicating the advance action of sexual behavior such as hugging, kissing,necking,andpetting.Knowledge of research subjects about dating is the relationship between men and women with a taste honey, convenient and mutually beneficial. The study subjects did dating from what is heard, seen and felt. The behavior support each other in performing courtship behavior risk among study subjects with peers. Keywords : behavior, female teen, unmarital
PENDAHULUAN
dan 85% diantaranya hidup di Negara
Remaja adalah masa depan bangsa.
berkembang.
Sebagai
Anak (KPAI) di 33 provinsi pada bulan
generasi
muda,
kaum
Komnas
remajalah yang akan berperan dalam
Januari-Juni
melanjutkan
bangsa
empat hal : pertama, 97% remaja SMP
Indonesia. Jumlah remaja yang besar,
dan SMA pernah menonton film porno.
merupakan
daya
Kedua, 93,7%remaja SMP dan SMA
manusia yang sangat berharga apabila
pernah ciuman, genital stimulation
dapat di bina dengan baik. Sekitar satu
(meraba alat kelamin) dan oral seks.
milyar manusia Hampir satu diantara
Ketiga, remaja SMP dan SMA 62,7%
enam manusia di bumi adalah remaja
remaja
pembangunan
potensi
sumber
tidak
2010
Perlindungan
menyimpulkan
perawan,
dan
yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
terakhir 20,1% remaja mengaku pernah
di semarang menurut hasil dari survei
melakukan aborsi. Berdasarkan data
yang di lakukan oleh KP2S (Kelompok
yang diperoleh dari pilar PKBI jawa
Peduli
Perempuan
Tengah pada tahun 2006 terdapat 173
LKTS
(Lembaga
KTD (kehamilan tidak diinginkan), 79
Trasformasi Sosial) Semarang tahun
kasus aborsi dari 6998 responden,
2010 menunjukkan bahwa perilaku
tahun 2009 terdapat 402 kasus KTD
seksual remaja dalam berpacaran juga
(kehamilan tidak diinginkan)201 kasus
sudah mulai menjurus pada hubungan
aborsi
data
Kajian
dan untuk
dari
8270
seks bebas. Aktifitas berpacaran remaja
pada
bulan
dimulai dari ngobrol (24%), pegang
Maret 2010 terdapat 452 kasus KTD
tangan (16%), pelukan (13%), cium
(kehamilan
244
pipi (12%). Sedangkan perilaku yang
tahun
sudah menjurus pada hubungan seks
mengalami peningkatan, pada kasus
awal (foreplay) adalah cium bibir (9%),
kehamilan tidak diinginkan sampai
necking (9%), meraba organ seksual
kasu aborsi.(4) Perilaku pacaran remaja
(4%), petting (2%).
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
responden,
kasus
diperoleh
Semarang)
sedangkan
tidak
aborsi.
Penelitian
ini
diinginkan), Tahun
ke
menggunakan
perubahan perilaku dari Green
sebagai
penelitian
yang
penelitian
ini
kualitatif,
dasar
Lawrence
teori.
digunakan adalah
penelitian
teori
Jenis dalam
penelitian kualitatif
Karakteristik
responden
dalam
penelitian ini sebelum dibahas secara rinci dan agar lebih mudah dalam membacanya,
maka
akan
dibuat
ringkasan seperti di bawah ini subyek penelitian
ini
sebanyak
6
siswi.
merupakan penelitian untuk memahami
Responden 1 dengan inisial AD adalah
fenomena yang dialami oleh subyek
seorang siswi kelas IX D dan berusia
penelitian, penelitian ini dilakukan
13 tahun, saat ini sedang berpacaran
dengan tujuan utama untuk membuat
dan lamanya pacaran kurang lebih 1
gambaran atau deskripsi tentang suatu
tahun 3 bulan. Kedua orangtuanya
fenomena secara objektif.
bekerja. Ayahnya sebagai wiraswata sementara
ibunya
bekerja
sebagai
karayawan BUMN. Pendidikan terakhir
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
kedua orangtua adalah D3. Responden
adalah S2 sementara ibunya seorang
2 dengan inisial SF adalah seorang
PNS dengan pendidikan terakhir S1.
siswi IX E dan berusia 14 tahun, sudah
Lama pacaran yaitu 1 tahun 1 bulan.
mengenal dan memulai pacaran sejak
Responden dengan inisial SI adalah
kelas 6 SD dan saat ini responden
seorang siswi IX dengan usia 14 tahun.
sedang berpacaran dengan teman satu
Ayah dan ibunya pendidikan terakhir
sekolah
S1 dan saat ini bekerja sebagai PNS.
selama
7
bulan.
Ayah
responden lulusan SMA dan bekerja
Lama pacaran baru 5 bulan.
sebagai karyawan di perusahaan swasta
Sebagian besar subyek penelitian sama
sementara ibunya lulusan D1 dan
dalam
sebagai ibu rumah tangga. Responden 3
pacaran,
dengan inisial IA merupakan siswi
merupakan
kelas IX E yang berusiab14 tahun.
dijalani oleh laki-laki dan perempuan
Pacaran sudah hampir 2 tahun dengan
yang dilandasi rasa saling menyayangi,
keadaan
saling menguntungkan dan nyaman
putus
nyambung.
Kedua
mendefinisikan menurut
pengertian
mereka
suatu
pacaran
hubungan
yang
orangtua lulusan SMA dan saat ini
antara masing-masing pasangan.
sedang dalam keadaan pisah. Ayahnya
Semua subyek penelitian mengatakan
seorang direktur diperusaan swasta
bahwa pacar dan teman pada dasarnya
sementara ibunya seorang ibu rumah
adalah dua hal yang berbeda, perlakuan
tangga.
yang diberikan antara subyek penelitian
Responden dengan inisial BA adalah
kepada teman dengan subyek penelitian
seorang siswi kelas IX H. Ayahnya
kepada pacar adalah berbeda.
seorang General Manajer perusahaan
Semua
dikota Tangerang sementara ibunya
penelitian ini berstatus pacaran, mereka
seorang ibu rumah tangga. Pacaran
mengatakan
sudah hampir 9 bulan. Pendidikan
remaja saat ini adalah suatu hal yang
terakhir kedua orangtua adalah S1.
wajar. Apabila tidak mempunyai pacar
Responden dengan inisial SA adalah
bisa dikatakan “nggak gaul”, jadi
siswi kelas IXC dengan usia 14 tahun.
pacaran
Ayahnya
seumuran subyek penelitian adalah
seorang
karyawan
di
perpajakan dengan pendidikan terakhir
subyek
penelitian
bahwa
dalam
pacaran
kalangan
suatu hal yang sudah biasa.
dalam
untuk
remaja
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Untuk
dapat
menyandang
status
sudah menjadi perilaku pacaran yang
berpacaran, semua subyek penelitian
tidak wajar dilakukan karena sudah
mengatakan tidak harus menunggu
terlalu
hingga berumur 17 tahun, karena
dilakukan untuk remaja seusia mereka.
seseorang sudah
Adanya rasa tertarik terhadap lawan
boleh
berpacaran
dalam
dan
jenis
menyukai atau menyayangi
lawan
dirasakan oleh remaja awal, hingga
jenisnya dan juga bisa menjaga diri.
pada akhirnya mereka mengenal istilah
Menurut salah satu subyek penelitian
pacaran. Hal ini yang mendorong
menjaga diri adalah kemampuan untuk
remaja
menghindari hal-hal yang tidak pantas
dengan seseorang yang disukainya
dilakukan oleh remaja saat berpacaran,
untuk menjalani hubungan pacaran.
contohnya adalah berhubungan seks.
Sebagian besar subyek penelitian mulai
Seluruh
setuju
berpacaran ketika duduk di bangku
apabila ciuman sebagai bukti sayang
SMP kelas 1-2 dan sebagian kecil
kepada pacar, akan tetapi tidak untuk
subyek penelitian lainnya menyatakan
berhubungan seks, salah satu subyek
bahwa mereka mulai berpacaran sejak
penelitian
dia
kelas 5 SD. Sampai saat ini rata-rata
masih merasa kurang pantas untuk
subyek penelitian sudah lebih dari 5
melakukan
karena
kali ganti pacar. Segala sesuatu yang
masih terlalu muda dan belum siap
dilakukan oleh seseorang pasti didasari
untuk bertanggungjawab jika nanti
oleh niat dalam dirinya, begitu juga
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
dengan yang terjadi pada subyek
Subyek penelitian lain mengatakan
penelitian. Niat atau alasan ketika
bahwa ungkapan sayang tidak harus
pertama
dengan ciuman atau hubungan seks
memutuskan untuk berpacaran adalah
tetapi dengan perhatian.
bermacam-macam,
Sebagian
penelitian
mengatakan
hubungan
besar
bahwa
seks
subyek
untuk
hal
berani
kali
baru
pantas
apabila sudah mengerti rasa saling
subyek
merupakan
belum
yang
berkomitmen
subyek
penelitian
sebagian
besar
penelitian
subyek penelitian menyatakan bahwa
mengatakan bahwa kissing dan necking
alasan pacaran saat ini adalah untuk
adalah wajar dilakukan saat pacaran,
bersenang-senang,
sedangkan petting dan intercourse
mendapat
status
untuk sudah
sekedar berpacaran
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
seperti
sebayanya
tempat pacaran yang tidak memberikan
kebanyakan. Karena pacaran sudah
kebebasan pribadi seperti ditempat-
menjadi trend tersendiri dikalangan
tempat umum, di mol, tempat makan.
remaja, sehingga mereka akan merasa
Semua subyek penelitian yang pernah
tidak nyaman pada kelompoknya jika
melakukan aktivitas kissing hingga
berbeda dengan yang lain dalam hal ini
petting, semuanya berawal dari coba-
adalah status berpacaran. Sedangkan
coba, dan pada akhirnya hal tersebut
sebagian
menjadi biasa untuk dilakukan. Akan
lainnya
teman-teman
kecil
subyek
menyatakan
penelitian alasan
tetapi sebagian besar subyek penelitian
berpacaran adalah ingin coba-coba dan
mengaku bahwa mereka belum pernah
ingin merasakan bagaimana pacaran itu
sampai pada tahap hubungan seksual
dan apa saja yang dilakukan ketika
karena mereka menyadari hubungan
pacaran, satu diantaranya menyatakan
seksual
untuk mendapatkan aktifitas seksual
belum pantas mereka lakukan dan
saat pacaran, seperti kissing sampai
mempunyai banyak dampak negatif
petting.
subyek
yang akan mereka tanggung apabila
aktivitas
melakukannya. Yang paling mereka
pacaran yang biasa mereka lakukan
hindari adalah hamil atau menghamili.
diantaranya adalah ngobrol, kissing,
Hal yang pertama kali dirasakan ketika
dan necking. Dan hanya satu subyek
melakukan
penelitian yang mengatakan pernah
pacaran adalah senang dan takut, takut
melakukan
hubungan
ketahuan, dan juga takut hamil. Seperti
seksual dengan pacarnya. Tempat yang
pada salah seorang subyek penelitian
sepi seperti warnet
laki-laki
Sebagian
penelitian
favorit
bahwa
besar
mengatakan
petting
sebagian
dan
adalah tempat
aktivitas
yang
aktivitas
yang
seksual
pernah
saat
melakukan
subyek
hubungan seks, panik ketika pertama
penelitian untuk menghabiskan waktu
kali mengetahui bahwa pacarnya hamil.
bersama
Rata-rata
pacar.
besar
merupakan
Beberapa
subyek
subyek
penelitian memilih tempat pacaran
menyatakan
yang
atau
melakukan aktivitas seksual dalam
kebebasan pribadi bagi dirinya, tetapi
pacaran adalah untuk mengungkapkan
subyek penelitian lainnya memilih
rasa
memberikan
privacy
bahwa
penelitian
sayang.
alasan
Sedangkan
mereka
subyek
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
penelitian lainnya mengatakan bahwa
ijin untuk melaksanakan penelitian di
pada awalnya hanya coba-coba akan
SMPN X Banyumanik Kota Semarang.
tetapi akhirnya merasa ketagihan dan
dan terimakasih pula kepada semua
untuk menyalurkan dorongan seksual.
pihak yang telah membantu selama proses penelitian berjalan.
KESIMPULAN Perilaku pacaran remaja di SMPN X
DAFTAR PUSTAKA
Banyumanik Semarang menunjukkan
BKKBN.
sudah mengarah pada perilaku seksual
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
diantaranya adalah berpelukan, kissing,
Badan Koordinasi Keluarga Berencana
necking, dan petting. Subyek penelitian
Nasional. Jakarta
bersikap
lebih
Purwanti, H. Konsep Penerapan ASI
perilaku
seksual.
mempunyai terhadap
permisif
terhadap
Teman
pengaruh
perilaku
sebaya
yang
pacaran
besar subyek
1998.
Materi
Pelatihan
Eksklusif. Jakarta: EGC.2004. Suraatmaja,
S.Kapita
Selekta
Gastroentrologi.Jakarta: CV. Sagung
penelitian. Hal ini ditunjukkan dengan
Seto.2007Hurlock,
adanya perilaku saling mendukung
Psikologi Perkembangan. Jakarta :
dalam melakukan perilaku pacaran
Erlangga. 1997
beresiko
Murti, Bisma. Desain dan Ukuran
antara
subyek
penelitian
dengan teman sebaya.
Elizabeth
B.
Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.
UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada dinas pendidikan kota Semarang yang telah memberikan
Yogyakarta : UGM Press. 2006 Soetjiningsih.
Tumbuh
kembang
remaja dan permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. 2007