KABUPATEN BLITAR
Candi Penataran
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
11
I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Malang Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2 dimana sekitar 38,02 persen merupakan wilayah dataran tinggi yang berada pada ketinggian 300-420 dari permukaan laut. Oleh karena di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, maka beberapa kecamatan mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates.
B. Letak dan Kondisi Geografis Jumlah Kecamatan, Kelurahan, dan Desa Kabupaten Blitar JUMLAH DESA /KELURAHAN
NO
KECAMATAN
1
BAKUNG
2
WONOTIRTO
8
3
PANGGUNGREJO
10
4
WATES
8
5
BINANGUN
12
6
SUTOJAYAN
11
7
KADEMANGAN
15
8
KANIGORO
12
9
TALUN
14
10
SELOPURO
8
11
KESAMBEN
10
12
SELOREJO
10
13
DOKO
10
14
WLINGI
9
15
GANDUSARI
14
16
GARUM
9
17
NGLEGOK
11
18
SANANKULON
12
19
PONGGOK
15
20
SRENGAT
16
21
WONODADI
11
11
22 UDANAWU 12 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012
02
Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di 111°40’ - 112°10’ BT dan 7°58’ - 8°9’51’’ LS, sedangkan secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian timur dan berada di pesisir Samudra Hindia. Secara administratif Kabupaten Blitar terbagi dalam 22 kecamatan, terdiri dari 248 desa/kelurahan yaitu, 28 kelurahan dan 220 desa. Pemekaran wilayah kecamatan ini dimulai pada tahun 1992, sedangkan sebelum tahun tersebut Kabupaten Blitar hanya terdiri atas 19 kecamatan. Meskipun telah direncanakan pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro, namun sampai saat ini secara administratif pusat pemerintahan Kabupaten Blitar masih berkedudukan di wilayah Kota Blitar, yaitu di Jalan Sudanco Supriadi No. 17 Kota Blitar.
C. Topografi Hamparan wilayah Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan ketinggian rata-rata ± 243 meter di atas permukaan laut dengan distribusi wilayah menurut ketinggian, yaitu: 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara 100 - < 200 meter dpl. 436,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara 200 - < 300 meter dpl. 427,2% wilayah kecamatan berada pada ketinggian > 300 meter dpl. Terdapat enam kecamatan yang wilayahnya berada pada ketinggian >300 meter diatas permukaan laut, yaitu: Kecamatan Wates, Wonotirto, Doko, Gandusari, Nglegok, dan Panggungrejo. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Keberadaan Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar menjadi 2 bagian, yaitu wilayah Kabupaten Blitar bagian Ut ara dan wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan.
BAGIAN UTARA : Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 105 – 349 meter dari permukaan laut. Wilayah ini secara geografis dekat dengan Gunung Kelud yang masih aktif sehingga tanah di wilayah ini lebih subur dibanding dengan bagian Selatan. Kabupaten Blitar bagian utara ini meliputi 15 wilayah kecamatan, yaitu: Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben, Selorejo, Doko, Wlingi, Gandusari, Garum, Nglegok, Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu.
Pesona Gunung Kelud
4
BAGIAN SELATAN : Merupakan perpaduan antara dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 150-420 meter dari permukaan laut. Dari segi topografi, bagian selatan merupakan bagian pesisir dan pegunungan berbatu, sehingga struktur tanahnya kurang subur dibandingkan dengan Blitar bagian utara. Bagian utara ini mencakup 7 wilayah kecamatan yaitu: Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan, dan Kademangan.
Pantai Peh Pulo, Sumbersih, Panggungrejo 4
d. Geologi e. Hidrologi f. Klimatologi Dari data yang terekam pada 36 stasiun pengamat yang ada di Kabupaten Blitar disimpulkan bahwa selama tahun 2011 Kabupaten Blitar diguyur hujan selama 108 hari atau hampir 4 bulan, dengan rata-rata curah hujan 17,16 mm, dimana kondisi ini mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yang memiliki ratarata curah hujan sebanyak 20,98 mm. Suhu tertinggi 30 Celcius dan suhu terendah 18 Celcius. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
03
G. Penggunaan Lahan Kabupaten Blitar dengan luas 1.588,79 Ha, sebanyak 19,96 persen-nya merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah seluas itu terdapat 71,00 persen lahan sawah berpengairan teknis; 12,12 persen lahan sawah berpengairan setengah teknis; 10,57 persen lahan sawah berpengairan sederhana; 2,51 persen lahan sawah berpengairan desa/non-PU; dan lahan sawah berpengairan tadah hujan sebanyak 3,80 persen. Untuk luas lahan bukan sawah bila dilihat dari penggunaannya, maka luas tegal/kebun menduduki luas terbesar yaitu 35,34 persen, urutan kedua yaitu rumah dan pekarangan sebesar 26,85 persen, sedangkan sisanya untuk penggembalaan/ padang rumput, tambak, kolam, hutan, perkebunan dan lainnya.
II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH a. Pengembangan Industri Minyak Atsiri KENANGA, NILAM, DAN CENGKEH Kegiatan produksi minyak atsiri melibatkan banyak pihak mulai dari petani penghasil bahan baku, industri kecil dan menengah penyulingan, pedagang, pengumpul sampai industri pengolahan lanjut dan eksportir. Industri ini banyak menyediakan peluang usaha, sehingga layak untuk dikembangkan dalam skala luas. Selain minyak atsiri kenanga, Kabupaten Blitar juga merupakan produsen atsiri nilam terbesar ketiga di Indonesia dengan rata-rata produksi 3 ton/tahun. Sentra penyulingan minyak atsiri nilam ini ada di Kecamatan Doko. Sedangkan produksi cengkeh di lahan seluas 1.816 Ha adalah sebesar 635,34 ton dengan rata-rata produksi minyak atsiri cengkeh sebesar 66 ton dan jumlah unit usaha 22 buah. Wilayah dengan potensi produk minyak atsiri cengkeh terbesar ada di Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari, dan Nglegok.
Bunga Kenanga t
Minyak hasil penyulingan t
Proses penyulingan 4
04
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
t
Petani dan kebun kelapa sawit di Blitar Selatan t
b. Budidaya Kelapa Sawit Saat ini sedang dibudidayakan tanaman kelapa sawit di lahan seluas 7.000 Ha di wilayah Blitar Selatan. Masyarakat cukup antusias dengan usaha ini karena komoditas kelapa sawit dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi mereka dan pengembangan perkebunan kelapa sawit ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja. Pada September 2012 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Desa Kembangarum, Kecamatan Sutojayan yang diharapkan mampu mengakomodir hasil produksi kelapa sawit di wilayah Kabupaten Blitar. Keberhasilan budi daya kelapa sawait di wilayah Blitar Selatan memberi harapan bagi masyarakat di wilayah ini bahwa tanah kurang subur yang mereka miliki mempunyai nilai ekonomis.
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
05
c. Potensi Pertambangan g Mineral Logam/ g / No on Lo ogam Potensi Mineral di Kabupaten Blitar No
Jenis Mineral
Potensi (Luas Wilayaah/ Volume) (Ha/ m3)
Loka kaasi s
1
Bentonit
136,19/970.000
W tes & Biina Wa nanng ngun un
2
Feldspar
355,00/2.830.000
Wono Wo notitirt rtto rto
3
Pasir Besi
48,30/298.000
Pang Pa nggu guung ngrejo rejo re jo, Ba Bakkuung Baku ng, Wa ng, Watees
4
Ball Clay
187,35/1.864.390
Wono noti otitirt rttoo,, W Wat attes es, Ka es, Kade demang dem ngan gaann
5
Kaolin
74,00/1.495.000
Wonootitirt Wo rto, rto rt o, Sut u ojay ojjayyan an
6
Sirtu
280,00/3.100.000
Sunggai Lekso Su soo, Sem Seemu mut da dan Ba Bada dakk da
Sumber: Pertambangan Dalam Angka a Tahun 2011
t Gula kelapa Proses pencetakan gula kelapa
4
d. Pengembangan Paket Wisata Kecamatan Nglegok merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi, yaitu (1) perindustrian (gula kelapa) dimana di kecamatan ini pada tahun 2009 berdasar survey produk Putri Kencana tercatat terdapat 150 unit usaha dari total 4.909 unit industri gula kelapa yang ada di Kabupaten Blitar ; (2) pariwisata (kompleks Candi Penataran) yang selain menawarkan obyek wisata candi, museum, dan kolam renang, juga menawarkan wisata budaya berupa pertunjukan Drama Tari Pesona Seruling Penataran setiap malam purnama; dan (3) Kawasan Minapolitan dengan budidaya andalan Ikan Koi. Oleh karenanya, di masa mendatang wilayah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang berkategori “mina-wisata” berbasis pertanian dan budaya.
4
06
Paket wisata budidaya ikan koi
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
E. Pengembangan Wisata Pantai Kabupaten Blitar memiliki tiga kecamatan yang mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates, yang memiliki pantai-pantai yang sangat indah yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, yang hingga saat ini pantai-pantai tersebut masih belum dikelola secara profesional sebagai obyek wisata.
Pantai Tambakrejo t
Nelayan dengan hasil tangkapannya 4
F. Pengembangan Usaha Perikanan Laut Pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Tambakrejo, Wonotirto diharapkan mampu memacu perkembangan potensi sektor perikanan laut di Kabupaten Blitar seiring dengan sedang berlangsungnya tahapan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS). Perkembangan produksi perikanan laut Kabupaten Blitar 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Hasil Produksi Perikanan Laut Tahun 2009-2011 (ton) No
Jenis Ikan
2009
2010
2011
1
Tongkol
60.742
92.219
213.270
2
Lemuru/ Sardin
38.827
104.465
18.267
3
Layang
17.864
29.625
651.669
4
Tengiri
6.996
18.895
2.477
5
Merah
3.360
2.706
3.999
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
07
BENCANA a. Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi Kawasan yang berada di wilayah Blitar Utara khususnya wilayah yang berada di sekitar Gunung Kelud dan di sekitar jaringan aliran lahar (di Desa Pasirharjo dan sekitar Desa Soso) serta di sekitar jaringan aliran lahar yaitu sekitar Sungai Lekso, Sungai Putih, Sungai Lahar, Sungai Darapdurgo, Sungai Kuning, Sungai Semut (Kali Badak, Kali Termas I dan Kali Termas II), dengan jalur evakuasi Kecamatan Gandusari - Kecamatan Wlingi - Kecamatan Talun - Kecamatan Ponggok - Kecamatan Udanawu Dam-dam penahan lahar Gunung Kelud, dengan lokasi meliputi Kecamatan Gandusari, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Talun, Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Udanawu.
Kemunculan anak Gunung Kelud t
b. Kawasan rawan bencana longsor Meliputi wilayah pegunungan dan perbukitan seperti di Kecamatan Doko (di sekitar Desa Sidorejo arah ke Desa Resapombo), Kecamatan Wlingi arah ke desa Krisik, Kecamatan Selorejo, Kecamatan Kesamben dan wilayah di sekitar perbukitan lainnya dengan jalur evakuasi Kecamatan Wlingi – Kecamatan Talun – Kecamatan Selorejo – Kecamatan Kesamben.
c. Kawasan rawan bencana banjir Meliputi kawasan sekitar DAS Brantas yang meliputi : Kecamatan Selorejo, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Binangun, Kecamatan Selopuro, Kecamatan Talun, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan Srengat dan Kecamatan Wonodadi dengan jalur evakuasi Kecamatan Selorejo – Kesamben – Talun – Kanigoro dan Kecamatan Panggungrejo – Wonotirto – Kademangan dan Kecamatan Kesamben – Sutojayan – Kanigoro – Sanankulon – Srengat – Wonodadi.
d. Kawasan rawan bencana tsunami Mencakup kawasan pantai selatan (Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Bakung) dengan jalur evakuasi Kecamatan Wates – Binangun - Kesamben dan Kecamatan Pangungrejo – Sutojayan – Kanigoro dan Kecamatan Bakung – Kecamatan Wonotirto – Kademangan.
E. Kawasan rawan bencana alam angin puyuh Meliputi Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, dan Kecamatan Srengat dengan jalur evakuasi Kecamatan Nglegok – Sanankulon – Ponggok – Srengat – Wonodadi – Udanawu.
08
Potensi Po P ote tennssi dda dan an P Pr Produk roodduukk U Unggulan nggu ng gullaan JJa Jawa aw waa TTimur i ur im
IV. DEMOGRAFI a. Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Blitar Sensus Penduduk 1961-2010 TAHUN
LAKI-LAKI (Jiwa)
PEREMPUAN (Jiwa)
TOTAL (Jiwa)
LAJU PERTUMBUHAN (%)
1961
413,161
426,737
839,898
1971
469,363
480,913
950,276
1.24
1980
513,057
524,118
1,037,175
0.98
1990
509,631
539,984
1,049,615
0.12
2000
532,149
532,494
1,064,643
0.14
2010
559,475
557,164
1,116,639
0.48
Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012
b. Tenaga Kerja Jumlah pencari kerja pada tahun 2011 mencapai 20.349 orang, dimana 11 ribu lebih diantaranya adalah perempuan, sementara jumlah lowongan kerja yang tersedia hanya untuk 4.676 orang. Dari sejumlah pencari kerja tersebut yang sudah mendapatkan penempatan sebanyak 4.511 orang dan dari sejumlah lowongan kerja yang ada, sebanyak 93 diantaranya telah dihapus, sehingga sisa lowongan kerja sampai akhir 2011 sebanyak 72 lowongan.
V. POTENSI UNGGULAN A. PERTANIAN PADI Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 398.728 Ton : 54.357 Ha : 7,34 ton/ha :Kecamatan Gandusari, Kesamben, Talun, Selopuro, Garum.
JAGUNG Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 237.203 Ton : 40.395 Ha : 5,87 ton/ha :Kecamatan Panggungrejo, Talun, Kademangan, Wates, Binangun.
KETELA POHON Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 89.554 Ton : 4.225 Ha : 21,20 ton/ha :Kecamatan Panggungrejo, Wates, Wonotiro, Kesamben, Bakung.
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
09
b. HORTIKULTURA CABAI KECIL Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 10.188 Ton : 3.447 Ha : 2,96 ton/ha : Kecamatan Panggungrejo, Wates, Binangun, Kademangan.
CABAI BESAR Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 11.507 Ton : 859 Ha : 13,40 ton/ha : Kecamatan Wonotirto, Panggungrejo, Srengat.
TOMAT Jumlah Produksi Luas Areal Tanam Produktivitas Wilayah Potensi
: 3.697 Ton : 176 Ha : 21,01 ton/ha :Kecamatan Gandusari, Sanankulon.
BELIMBING Jumlah Produksi Banyaknya pohon Produktivitas Wilayah Potensi
: 3.611 Ton : 258.811 pohon : 13,95 kg/pohon : Kecamatan Ponggok, Sanankulon, Kanigoro Sejak tahun 2006 Kecamatan Kanigoro telah ditetapkan sebagai pusat pengembangan Kawasan Agropolitan dengan produk unggulan sapi perah, peternakan ayam, perikanan air tawar, dan buah belimbing.
RAMBUTAN Jumlah Produksi Banyaknya pohon Produktivitas Wilayah Potensi Varietas Unggulan
: 16.859 Ton : 286.795 pohon : 58,78 kg/pohon : Kecamatan Garum, Gandusari, Kanigoro, Selopuro :Rambutan Binjai.
PISANG Jumlah Produksi Banyaknya pohon Produktivitas Wilayah Potensi
10
: 14.109 Ton : 864.473 pohon : 16,32 kg/pohon :Kecamatan Doko, Srengat, Panggungrejo. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
DURIAN Jumlah Produksi Banyaknya pohon Produktivitas Wilayah Potensi Varietas Unggulan
: 2.773 Ton : 45.462 pohon : 60,99 kg/pohon : Kecamatan Gandusari, Talun, Doko, Srengat : Durian Bedugol.
NANAS Jumlah Produksi Banyaknya pohon Wilayah Potensi Daerah Pemasaran
: 2.638 Ton : 4.229.421 pohon : Kecamatan Ponggok : Surabaya, Jakarta dan ekspor ke Singapura.
JAMUR Kabupaten Blitar merupakan produsen jamur konsumsi terbesar kedua di Jawa Timur. Rata-rata produksi : 13.736 kg per tahun. Jumlah unit usaha : 4 unit. Sentra budidaya : Kecamatan Garum. Daerah pemasaran : Blitar, Malang, dan Kediri.
c. PERKEBUNAN KENANGA Luas Area Tanam Produksi Produktivitas Jumlah Petani Wilayah Potensi
: 473,45 Ha : 2.497,45 Ton : 7.095 kg/ha/tahun : 840 orang : Kecamatan Ponggok, Wonodadi, Udanawu, Kademangan, Srengat Mencukupi kebutuhan industri penyulingan atsiri kenanga di Kabupaten Blitar.
KELAPA Luas Area Tanam Produksi Produktivitas Jumlah Petani Wilayah Potensi
: 17.637 Ha : 21.989 Ton : 1.299 kg/ha/tahun : 33.713 orang : Kecamatan Bakung, Gandusari, Srengat, Panggungrejo, Kademangan Mencukupi kebutuhan industri pembuatan gula kelapa di Kabupaten Blitar. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
11
CENGKEH Luas Area Tanam Produksi Produktivitas Jumlah Petani Wilayah Potensi
: 1.816 Ha : 635,34 ton/ tahun : 470,97 kg/ha/tahun : 2.831 orang : Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari, dan Nglegok.
TEBU Luas Area Tanam Produksi Produktivitas Jumlah Petani Wilayah Potensi
: 6.281 Ha : 502.497,55 Ton : 79.999 kg/ha/tahun : 2.093 orang : Kecamatan Wonotirto, Nglegok, Udanawu, Binangun, Garum.
KAKAO Luas Area Tanam Produksi Produktivitas Jumlah Petani Wilayah Potensi
: 3.301 Ha : 1.256,21 Ton : 713,01 kg/ha/tahun : 5.438 orang : Kecamatan Wates, Ponggok, Udanawu, Gandusari, Srengat.
d. PETERNAKAN SAPI POTONG Produksi Daging Populasi Ternak Wilayah Potensi
: 20.005,7 Ton : 189.378 ekor : Ponggok, Panggungrejo, Udanawu, Binangun, Srengat.
SAPI PERAH Produksi Susu Populasi Ternak Wilayah Potensi
: 40.553,2 Liter : 5.680 ekor : Kecamatan Gandusari, Sanankulon, Srengat, Kanigoro, Wlingi Pemasaran : Sebagai produsen susu terbesar ketiga di Jawa Timur, hasil produksi susu selain untuk mencukupi kebutuhan lokal wilayah Kota/Kabupaten Blitar, juga dikirim ke Pasuruan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
AYAM RAS PETELUR Produksi Telur Populasi Ternak Wilayah Potensi
: 121.422,4 ton : 4.250.760 ekor : Kecamatan Garum, Nglegok, Kesamben, Doko, Gandusari, Kademangan. Pemasaran : Mencukupi kebutuhan lokal baik di wilayah Kota/Kabupaten Blitar maupun Jawa Timur serta dikirim ke Jakarta dan wilayah Luar Jawa (Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Papua). Kabupaten Blitar sebagai produsen telur ayam terbesar ketiga nasional memiliki keunggulan sebagai penghasil komoditas telur yang mampu memenuhi 70% kebutuhan telur Jawa Timur dan 30% kebutuhan nasional.
12
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
E. PERIKANAN Komoditi ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus pada beberapa tahun terakhir. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai unggulan sekaligus icon Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi. Beberapa komoditas ikan hias yang memiliki nilai produksi tinggi diantaranya Koi, Manfish, Osean, Komet, dan Sumatera. Selain ikan hias, produksi ikan air tawar lain juga memiliki potensi ekonomis yang tinggi.
IKAN HIAS KOI Kabupaten Blitar merupakan produsen ikan Koi terbesar di Indonesia. Melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor: KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, Kecamatan Nglegok telah ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan dengan produk unggulan ikan hias Koi dan menjadi satu-satunya minapolitan Koi di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas ikan koi maka dibangun Sub Raiser Ikan Hias di wilayah minapolitan sebagai penghasil bibit dan indukan ikan koi. Pada even Jawa Pos Otonomi Award ke-11 Tahun 2012 Kabupaten Blitar meraih kategori Bidang Pertumbuhan Ekonomi (Minapolitan Penopang Pertumbuhan Ekonomi). Produksi Ikan Koi : 167.077.700 ekor Nilai Produksi : Rp. 803.627.500.000,00 Wilayah Potensi : Kecamatan Nglegok, Sanankulon, Gandusari, Garum, Talun. Pemasaran : Ekspor ke Singapura, Belanda, dan Jerman.
IKAN AIR TAWAR (KONSUMSI) Selain ikan hias, Kabupaten Blitar juga menghasilkan ikan tawar (konsumsi) yang cukup melimpah. Wilayah Potensi Kecamatan Nglegok, Talun, Sanankulon, Garum, Gandusari. Produksi 3 Komoditas Ikan Air Tawar Terbesar di Kabupaten Blitar Tahun 2009-2011 (ton) No
Jenis Ikan
2009
2010
2011
1
Lele
763,884
772,000
1,101,200
2
Gurami
577,948
671,000
832,700
3
Nila
1,210,087
3,070,000
5,416,000
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
13
f. INDUSTRI Dalam rangka mendukung perkembangan industri pengolahan berbasis sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Blitar mencanangkan Program Putri Kencana pada tahun 2008, melalui konsep klaster industri, yaitu: 4Klaster Manggarsari, adalah industri pengolahan berbasis kelapa (gula kelapa, kerajinan batok kelapa, dan lain-lain). 4Klaster Java Atsiri, adalah industri pengolahan berbasis tanaman atsiri (nilam, kenanga, cengkeh, akar wangi). 4Klaster Sari Raos, adalah industri pengolahan berbasis makanan (sambel pecel, geti, tepung cassava, keripik dan lain-lain). Beberapa industri yang berkembang di Kabupaten Blitar antara lain:
1. INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK ATSIRI MINYAK ATSIRI KENANGA Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri kenanga terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 16 ton/tahun. Saat ini terdapat 8 (delapan) unit usaha penyulingan minyak atsiri kenanga yang didukung pasokan bahan baku tanaman bunga kenanga yang tersebar di 16 kecamatan dengan rata-rata produksi bunga mencapai 2.500 ton per tahun. Sentra utama produksi minyak atsiri ada di Kecamatan Ponggok dan Srengat. Oleh karena keterbatasan teknologi dan SDM, maka teknologi penyulingan masih sederhana dan hasil produksinya masih bersifat minyak mentah (belum siap pakai) dan rendemennya rendah, sehingga nilai ekonomisnya masih kecil. Selain itu, karena terbatasnya akses dan lemahnya “bargaining power” produsen, maka untuk mengekspor ke pasar luar negeri harus melalui agen eksportir, dengan kata lain rantai ekonominya terlalu panjang sehingga kurang efisien dan merugikan produsen. Produk dijual ke pasar lokal dan ekspor ke luar negeri, antara lain ke Eropa.
MINYAK ATSIRI NILAM Kabupaten Blitar merupakan produsen minyak atsiri nilam terbesar ketiga di Indonesia dengan rata-rata produksi 3 ton/tahun. Potensi tanaman nilam terbesar ada di Kecamatan Doko dan saat ini ada 5 unit mesin penyuling. Daerah pemasarannya meliputi Surabaya, Jakarta, Medan, dan ekspor ke Singapura.
MINYAK ATSIRI CENGKEH Saat ini terdapat 22 unit usaha penyulingan cengkeh yang mampu memproduksi minyak cengkeh rata-rata sebanyak 60 ton per tahun dengan nilai produksi Rp. 13.200.000.000,- per tahun. Wilayah potensi industri ini meliputi Doko, Gandusari, Wlingi, dan Nglegok. Untuk mendukung kelestarian tanaman atsiri dan menjaga kesinambungan industrinya maka dilaksanakan berbagai program kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga penelitian dan pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah kerjasama antara Pemkab Blitar dengan Universitas Brawijaya, dan Perhutani melalui Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) dimana salah satu agendanya yaitu pengembangan tanaman atsiri oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di kawasan hutan produksi dan rencana pembangunan pabrik penyulingan minyak atsiri.
14
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Kemasan gula kelapa siap dipasarkan
4
2. INDUSTRI PANGAN OLAHAN INDUSTRI PEMBUATAN GULA KELAPA Industri pembuatan gula kelapa merupakan primadona di Kabupaten Blitar dan menjadikannya sebagai produsen gula kelapa terbesar ketiga di Jawa Timur. Tercatat lebih dari 60 sentra pembuatan gula kelapa yang tersebar di beberapa kecamatan: Sanankulon, Srengat, Ponggok, dan Nglegok. Rata-rata produksi 11.035 ton per tahun. Selain menyuplai kebutuhan lokal, wilayah pemasarannya meliputi Surabaya, Malang, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Tuban dan Kalimantan.
INDUSTRI PEMBUATAN SAMBEL PECEL Industri ini banyak berkembang di Kecamatan Sanankulon dan Nglegok yaitu sampai dengan tahun 2011 sejumlah 18 unit usaha dengan rata-rata produksi 94. 799 kilogram per tahun. Daerah pemasaran meliputi wilayah Kabupaten/Kota Blitar dan diekspor ke Arab Saudi.
INDUSTRI PEMBUATAN GETI DAN JENANG Sentra industri pembuatan geti dan jenang terdapat di Kecamatan Kademangan. Jumlah industri pembuatan geti sebanyak 15 unit dengan rata-rata produksi 100 kg per minggu. Daerah pemasaran meliputi Jawa tengah, Ponorogo, Tulungagung, Lumajang. Sedangkan jumlah industri pembuatan jenang sebanyak 12 unit dengan rata-rata produksi 5 kwintal per hari dan dipasarkan di berbagai wilayah di Kabupaten Blitar dan sekitarnya.
Salah satu industri kerajinan yang mampu menembus pasar luar negeri adalah kerajinan berbahan dasar tempurung kelapa yang ada di Kecamatan Wonodadi. Kapasitas produksinya adalah 150 buah per hari. Daerah pemasarannya meliputi Jogja, Malang, Bali, Malaysia, Australia.
t Proses tradisional perajin gula
t
3. INDUSTRI KERAJINAN INDUSTRI KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA
Produksi genteng
INDUSTRI GENTENG Sampai dengan tahun 2011 terdapat 521 unit usaha pembuatan genteng dengan produksi sebanyak 42.366.000 biji per tahun. Sentra industri pembuatan genteng terdapat di Talun, Kanigoro, Kesamben, dan Binangun. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
19
G. PARIWISATA
Siraman Kiai Prodah
t
Telaga Rambut Monte
Kabupaten Blitar memiliki kekayaan obyek wisata yang beranekaragam, menarik dan berpeluang untuk dikembangkan di masa mendatang. Obyek wisata yang ada terbagi menjadi wisata sejarah, wisata alam, wisata rekreasi, dan wisata budaya. Berbagai obyek wisata yang tersebar di Kabupaten Blitar dapat bersinergi dengan obyek wisata daerah sekitar seperti Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Malang. Obyek-obyek wisata Kabupaten Blitar diantaranya:
t
OBYEK WISATA ALAM Wisata Gunung Kelud, Pantai Tambakrejo (Desa Tambakrejo, Wonotirto), Pantai Serang (Desa Serang, Panggungrejo), Pantai Jolosutro (Desa Ringinrejo, Wates), Goa Embul Tuk (Desa Tumpak kepuh, Bakung), Bendungan Lahor (Desa Ngreco, Selorejo), Petilasan Telaga Rambut Monte (Desa Krisik, Gandusari).
OBYEK WISATA SEJARAH Candi Penataran (Desa Penataran, Nglegok), Candi Simping (Desa Sumberjati, Kademangan), Monumen Trisula (Desa Bakung, Bakung)
OBYEK WISATA BUDAYA SIRAMAN GONG KYAI PRADAH Siraman Gong Kyai Pradah diselenggarakan setiap 1 Muharram
16
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Alun-alun Lodoyo Kecamatan Sutojayan.
LARUNG SESAJI Larung Sesaji dilaksanakan setiap 1 Muharram di Pantai Tambakrejo dan Pantai Serang.
HARI JADI KABUPATEN BLITAR Setiap tanggal 5 Agustus diselenggarakan upacara adat Hari Jadi Kabupaten Blitar dan kirab Pusaka dari Candi Penataran menuju Pendopo Kabupaten Blitar diiringi oleh berbagai kesenian tradisional antara lain tari gambyong dan tari barongan serta diselenggarakan pagelaran wayang kulit.
PAGELARAN SENDRA TARI (PESONA BUMI PENATARAN) Diselenggarakan di kawasan Candi Penataran dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Blitar. Diisi dengan pagelaran sendratari tradisional mengangkat epik Ramayana dan Mahabarata sebagaimana terpahat pada dinding Candi Penataran.
PAGELARAN KESENIAN TRADISIONAL (PURNAMA SERULING PENATARAN) Purnama Seruling Penataran digelar di kawasan Candi Penataran pada setiap malam purnama menampilkan pagelaran kesenian tradisional yang dikombinasikan dengan kesenian modern.
OBYEK WISATA REKREASI Wisata Pemandian, Fasilitas Bermain dan Olahraga (Gedung Loka Pancakarsa, kawasan wisata Candi Penataran, Nglegok) Kebun Teh Bantaran (Desa Ngadirenggo, Wlingi) Waduk Sutami (Selorejo)
H. PERTAMBANGAN Kabupaten Blitar memiliki deposit mineral logam/ non logam yang beraneka ragam, seperti Bentonit, Feldspar, Pasir Besi, Ball Clay, Kaolin, Batu Kapur, Tras, dan Sirtu. Sementara yang sudah dieksploitasi antara lain Bentonit, Feldspar, Gamping, dan Pasir Besi.
I. ENERGI LISTRIK DAN AIR BERSIH Pelanggan PLN Menurut Golongan Tarif Tahun 2011 No
UPJ
Rumah Tangga
Komersial
Industri
Publik
Pemerintah
1
Wlingi
83,381
1,349
24
1,646
133
2
Sutojayan
58,732
635
55
947
252
3
Srengat
54,419
702
51
1,203
194
2011
196,532
2,686
130
3,796
579
2010
163,660
2,371
127
3,252
684
Tahun
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
17
Produksi listrik yang dibangkitkan, Dijual, Susut distribusi, dan Pendapatan Tahun 2011 No
UPJ
Dibangkitkan (Kwh)
Dijual (Kwh)
Susut Distribusi (%)
Pendapatan (000 Rp)
1
Wlingi
74,850,601
67,739,440
8,81
39,933,531
2
Sutojayan
67,466,035
61,053,741
8,64
37,227,955
3
Srengat
70,815,302
63,286,652
10,63
38,152,763
2011
213,131,938
192,079,833
28,08
115,314,249
2010
202,842,771
181,150,628
37,78
105,533,367
Tahun
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012
Kabupaten Blitar memiliki 3 Unit Pelayanan Jaringan Listrik, yaitu UPJ Wlingi, UPJ Sutojayan, dan UPJ Srengat di bawah naungan PT. PLN. Tiga Unit Pelayanan Jaringan Listrik tersebut telah membangkitkan energi listrik sebanyak 313.1 juta Kwh. Produksi Air, Konsumsi, dan Pendapatan PDAM Kab. Blitar Tahun
Produksi (m3)
Konsumsi (m3)
Pendapatan (000 Rp)
2010
2,702,135
2,013,971
4,459,653
2011
2,691,488
1,933,523
4,836,890
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2012 Kebutuhan air bersih di Kabupaten Blitar dipenuhi oleh PDAM Kabupaten Blitar yang berlokasi di Wlingi. Kuantitas air bersih yang diproduksi PDAM tahun 2011 menurun dibanding tahun 2010, namun mengalami kenaikan omset sebesar 8,5%, yaitu mencapai 4,83 miliar rupiah.
18
Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur Potensi
J. INFRASTRUKTUR Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan, Kondisi & Kelas Jalan 2009-2011 (Km) Kondisi Jalan
2009
2010
2011
Jenis Permukaan Jalan -
Aspal
2.181,0
2.238,0
2.320,2
-
Beton
-
-
10,3
-
Kerikil/Makadam
575,0
544,0
709,3
-
Tanah
1.707,5
1.675,7
1.426,1
-
Tidak Dirinci
2,5
8,3
-
Jumlah Total
4.466,0
4.466,0
4.466,0
Kondisi Jalan -
Baik
3.622,0
3.634,0
3.634,0
-
Rusak Ringan
565,0
580,0
580,0
-
Rusak Berat
279,0
252,0
252,0
Jumlah Total
4.466,0
4.466,0
4.466,0
Kelas Jalan
t Bendungan Ngusri untuk antisipasi bencana Gunung Kelud Jembatan Kademangan penghubung Blitar Utara-Selatan
-
Kelas I
-
-
-
-
Kelas II
-
-
-
-
Kelas III
-
-
-
-
Kelas IIIA
-
-
-
-
Kelas IIIB
-
-
-
-
Kelas IIIC
1.837,0
1.837,0
1.837,0
-
Kelas IV
-
-
-
-
Kelas V
-
-
-
-
Kelas Tidak Dirinci
2.629,0
2.629,0
2.629,0
Jumlah Total
4.466,0
4.466,0
4.466,0
Sumber: Kab. Blitar Dalam Angka Tahun 2012
4
Salah satu motor penggerak aktivitas ekonomi daerah adalah infrastruktur yang memadai. Kabupaten Blitar merupakan wilayah pertama yang memiliki jalan raya terpanjang di Jawa Timur, yaitu sepanjang 4.466 km dan jalan provinsi sepanjang 62 km, dengan rincian Kelas IIIA sepanjang 18 km dan Kelas IIIB sepanjang 44 km. Saat ini Pemerintah Kabupaten Blitar memiliki 2 agenda besar terkait pembangunan infrastruktur jalan, yaitu penyelesaian Rencana Pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) sepanjang 62,5 km dan rencana Pelurusan Jalan Malang-Blitar, yang diharapkan dapat memacu gerak roda perekonomian Kabupaten Blitar, karena dengan meningkatnya kualitas infrastruktur suatu wilayah maka arus barang dan jasa akan mengalir lebih cepat sekaligus sebagai stimulus masuknya investasi sehingga pertumbuhan ekonomi diharapkan akan meningkat.
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
19