perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
POLA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ENDAH PUJI ASTUTI NIM. D. 3207024
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI SOSIOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Tahun 2012 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Endah Puji Astuti
NIM
: D. 3207024
Sebagai Mahasiswa Fakultas Sosiologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sarjana sosiologi di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Surakarta, November 2012
Endah Puji Astuti
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul `` POLA PENGGUNAAN
JEJARING
SOSIAL
FACEBOOK
DAN
FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA DI SMAN 8 SURAKARTA `` dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana S1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih sebesar – besarnya atas bantuan yang diberikan hingga tersusunnya skripsi ini kepada : 1. Ibu Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staffnya, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan. 2. Ibu Dra. Trisni Utami, M.si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dra. A.D. Gayatri, M.PD.,MM., selaku selaku kepala sekolah SMAN 8 Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 4. Bapak – ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang selama ini telah memberikan bekal ilmu khusunya masalah ilmu kepada penulis. 5. Teman – teman angkatan 2007 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta(terutama buat ana esti). to user terselesainya skripsi ini. 6. Semua pihak yang commit telah membantu v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan segenap pembaca sekalian. Amien.
Surakarta, November 2012
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................
iv
KATA PENGANTAR .........................................................................................
v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi ABSTRAK ............................................................................................................ xi ABSTRACT ......................................................................................................... xii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Perumusan Masalah.....................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Konsep .........................................................................
9
B. Landasan Teori ..........................................................................
10
C. Penelitian Terdahulu .................................................................
13
D. Kerangka Berpikir ...................................................................
14
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
BAB IV
digilib.uns.ac.id
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ......................................................................
16
1. Lokasi Penelitian ....................................................................
16
2. Jenis Penelitian ........................................................................
16
3. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................
17
4. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
17
5. Teknik Analisis Data...............................................................
18
B. Validitas Data ............................................................................
19
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah SMA Negeri 8 Surakarta ...............................................
21
B. Profil Informan ............................................................................
47
C. Deskripsi Pola Penggunaan Jejaring Sosial Facebook dan Fungsi sosial ................................................................................
BAB V
49
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
66
B. Implikasi Penelitian .................................................................. 67 C. Saran ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN commit to user
viii
72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
1.
Ruang dan Gedung SMA Negeri 8 Surakarta ...........................................
24
2.
Inventaris perpustakaan SMA Negeri 8 Surakarta....................................
31
3.
Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler...................................................
42
4.
Susunan pengurus komite sekolah periode 2009-2012 ............................
45
5.
Faktor Penggunaan Facebook ....................................................................
52
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Struktur Organisasi Secara Operasional SMA Negeri 8 Surakarta .
26
Gambar 2.
Bagan Mekanisme Kerja OSIS ..........................................................
29
Gambar 3.
Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran
Gambar 4.
2007-2012............................................................................................
30
Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling .............................
35
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Endah Puji Astuti, D. 3207024. POLA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACE BOOK DAN FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA.Jurusan Sosiologi Facultas Sosiologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perilaku pada tingkat penggunaan facebook sebagai bagian dari gaya hidup remaja di SMAN 8 Surakarta, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi suatu gaya hidup seorang remaja di SMA N 8 Surakarta dalam penggunaan facebook. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung ke lokasi yang diteliti, mengadakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian dapat ditemukan ada (1) Bentuk perilaku pada tingkat penggunaan facebook sebagai bagian dari gaya hidup remaja di SMAN 8 Surakarta, adalah : (a) Adanya ketergantungan aktivitas anak-anak remaja bermain facebook yang dilatarbelakangi oleh kurangnya pengawasan dan perhatian dari orangtua, hal ini dilihat dari kondisi dimana kedua orangtua yang sibuk bekerja. (b) Remaja menggunakan facebook sebagai media untuk mengungkapkan diri mereka dengan interaksi tersebut dapat memicu pergaulan dengan teman baru yang dikenal melalui facebook yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya pertemuan di dunia nyata. (c) Cara pengawasan yang dilakukan oleh orangtua dalam penelitian ini dengan pemberian kepercayaan anak untuk menggunakan facebook mereka secara bebas namun bertanggung jawab. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seorang remaja siswa SMA Negeri 8 Surakarta dalam penggunaan facebook adalah : (a) Para pelajar SMA merasa ketinggalan dengan teman-temannya jika tidak aktif mengakses facebook (b) Facebook dianggap oleh remaja mampu memberikan penyegaran di tengah kejenuhan Kata kunci : pola penggunaan, jejaring sosial, fungsi sosial perilaku siswa.
commit to user
xi
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia industri disebut juga sebagai manusia teknologi atau masyarakat industri yang mana masyarakat industri berbeda dengan masyarakat sebelumnya. Masyarakat industri dinilai lebih maju dibanding dengan masyarakat sebelumnya, karena mereka sudah mengenal teknologi yang telah menjadi kebutuhan manusia. Teknologi yang ada saat ini diciptakan dan nantinya digunakan oleh manusia. Dengan adanya teknologi saat ini membuat manusia tergantung pada teknologi, walau kenyataanya teknologi yang telah membuat manusia menjadi manusiawi. Teknologi
komunikasi
digunakan
untuk
mencari,
mengolah,
membagi, menyimpan, membandingkan, dan memutakhirkan informasi. Maka tidak heran bila teknologi komunikasi sebagai pusat dalam proses komunikasi. Seseorang yang tidak membutuhkan informasi, maka ia tidak memerlukan teknologi komunikasi, namun apabila seseorang membutuhkan informasi, maka ia memerlukan teknologi komunikasi (Abrar, 2003). Seseorang yang sudah berpikiran maju dan berkembang akan membutuhkan teknologi komunikasi sebagai alat untuk memperoleh informasi dan juga untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Menurut Profesor J.A. Barner facebook merupakan situs yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring sosial ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialisasi, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga (Prof. J. A. Barrier, 1998: 20). Dampak situs jejaring sosial seperti facebook mungkin lebih banyak commit to user dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
sosial adalah dari kalangan pelajar anak sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial facebook, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Teknologi sangat dipengaruhi dan tergantung pada lingkungan dan tidak universal. Teknologi tersebut mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu dipengaruhi oleh lingkungan fisik, ilmu pengetahuan, budaya termasuk keadaan sosial, ekonomi, politik, dan agama (DR. Alo Liliweri, 2001 :299). Sejak adanya manusia, teknologi sudah diciptakan bahkan dianggap sebagai ciri-ciri khas manusia. Tiap-tiap perubahan dalam teknologi atau munculnya teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada sebagian atau seluruh masyarakat. Perubahan dalam teknologi yang begitu cepat, bagi mereka yang tidak dapat mengikuti perubahan tersebut, akan sulit untuk mengikuti perubahan teknologi tersebut (DR. Alb Liliweri, 2001 : 5). Seiring dengan adanya perkembangan jaman, makin lama teknologi komunikasi akan berkembang semakin pesat. Perkembangannya yang semakin berkembang ini dapat membuat orang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terlalu cepat berubah. Seseorang yang ingin maju, harus dapat mengikuti perubahan teknologi komunikasi yang berkembang cepat dan pesat ini. Karena apabila ia tidak dapat mengikutinya maka ia akan tertinggal jauh dengan teknologi komunikasi yang ada. Kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan berkembang sekarang sering membawa dampak yang tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai pengguna teknologi itu sendiri. Sering kali orang menyalahgunakan pemakaian teknologi komunikasi yang ada saat ini. Teknologi diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik, yang tergantung isi didalamnya. Apabila isinya racun, maka dapat mematikan, tetapikalau isinya vitamin, maka dapat menyehatkan. Pengaruh dari teknologi terkadang ada yang positif namun ada juga yang negatif. Apabila teknologi digunakan commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan semestinya maka akan memberikan pengaruh positif, namun bila disalah gunakan maka akan berpengaruh negatif. Kebutuhan
informasi
sangat
menentukan
pilihan
teknologi
komunikasi yang akan dipakai. Pada umumnya orang memakai teknologi komunikasi karena tahu bahwa alat yang dipakai itu dapat memenuhi kebutuhan informasinya. Sebagai contoh dalam penggunaan internet, saat ini dapat digunakan orang untuk chating, email atau juga untuk mendapatkan informasi. Dengan menggunakan teknologi komunikasi tersebut maka orang akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Walau terkadang orang sering salah dalam menggunakan teknologi komunikasi tersebut. Perkembangan teknologi komunikasi makin lama makin berkembang dengan pesatnya. Salah satu sarana komunikasi yang merupakan hasil dari teknologi komunikasi adalah internet yaitu melalui jejaring sosial (facebook). Saat ini facebook menjadi fenomena tersendiri sebagai alat komunikasi karena dianggap dapat memberikan kemudahan dan kebutuhan dalam berkomunikasi. Saat ini facebook sudah menjadi barang biasa, awalnya dipakai orang-orang dewasa. Saat ini siapa saja dapat menggunakannya bahkan anak-anak atau remaja pun sudah banyak yang berfacebookan dengan membawa ponsel (Madcoms, 2009: 4). Pada awalnya, facebook masih dianggap sebagai jejaring sosial yang sangat sulit untuk diikuti seiring dengan perkembangan jaman, sekarang siapa saja bisa membuat facebook dari berbagai alat komunikasi yang lain, misalnya lewat alat komunikasi ponsel dari harga yang termurah sampai yang termahal sekalipun. Dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang, ponsel sudah mulai masuk dikalangan anak sekolah yang dapat digunakan untuk berfacebookan. Sebelum ponsel menjamur dan masih dianggap sebagai barang mewah karena harga yang mahal sempat orang beranggapan bahwa seseorang yang to user tidak menggunakan ponsel commit dianggap tidak mengikuti jaman. Keberadaan
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ponsel dapat dikatakan banyak merubah, kehidupan seseorang, tak terkecuali para remaja saat ini. Bagi remaja jaman sekarang, ponsel dianggap tidak mengikuti trend atau ketinggalan jaman. Dampak dari penggunaan facebook, mereka bisa kecanduan dan merasa tidak dapat hidup tanpa berfacebookan lewat ponsel dan dapat menimbulkan konsumenrisme. Facebook sudah disebut sebagai alat teknologi komunikasi yang dapat menjadi bagian dari gaya hidup (Featherstone, 2001 : 20). Saat ini facebook sudah merupakan bagian dari kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Layaknya model baju yang setiap saat selalu mengalami perubahan, demikian juga dengan ponsel yang fungsinya sebagai alat komunikasi namun tetap dengan segala macam alasan orang mudah sekali menggantinya dengan model-model terbaru (pikiran rakyat, 10 Januari 2004). Seperti baju yang setiap saat selalu mengalami perubahan pada mode, facebook juga mengalami perkembangan yang begitu cepat. Seiring perkembangan jaman, facebook yang merupakan alat teknologi komunikasi yang di gunakan untuk melakukan komunikasi dengan orang lain sudah sebagai kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin banyak tersebut
akan mempengaruhi juga pada gaya hidup atau
konsumtifisme. Konsumenrisme itu sendiri merupakan pola hidup dengan keinginan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, atau sebagai faham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai ukuran kabahagian atau kesenangan. Nama ”Facebook’ mungkin tidak asing pada zaman sekarang ini. Semua orang pasti ingin membuat ”Facebook” karena kata sebagian anak remaja mengatakan bahwa mereka membuat ”Facebook” karena ingin mengikuti perkembangan zaman dan tidak ingin ketinggalan zaman.. Padahal makna ”Facebook” yang sebenarnya yaitu Facebook merupakan sebuah website yang berbasis jaringan sosial untuk itu perlu mengungkapkan sebuah ide atau gagasan, sebagai tempat untuk mencari teman & menambah wawasan. Namun pada akhir-akhir ini ”Facebook” dijadikan sebagai tempat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
untuk berbuat kejahatan. Padahal website ini mempunyai banyak dampakdampak yang positif dan memang ada juga dampak negatifnya. Dampak-dampak positif website ”Facebook” ini yaitu: 1.
Kita dapat mencari & mendapatkan teman-teman yang baru.
2.
Dapat menambah wawasan kita mengenai internet dan teknologi.
3.
Sebagai tempat sebagian remaja untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan dan kritikan.
4.
Sebagai tempat untuk kita dapat berkomunikasi dengan orang lain.
5.
Sebagai tempat untuk mendapat informasi. (www.google.com, ”Dampak Positif dan Negatif facebook Pada kalangan Pelajar dan Remaja” 9 Maret 2011 at: 20. 00) Ada beberapa dampak negatif dari website ”Facebook” ini:
1.
Para remaja menjadi kurang bertanggung jawab atas profesinya yang menjadi seorang pelajar.
2.
Menjadi malas belajar.
3.
Sering kali lupa akan waktu.
4.
Tidak bisa atau kurang bisa untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan keluarga karena hanya berdiam saja dirumah sambil bermain internet.
5.
Menjadi tempat untuk saling mengejek jika ada seseorang yang sedang kesal (www.google. com, ”Dampak Positif dan Negatif facebook Pada kalangan Pelajar dan Remaja” 9 Maret 2011 at:20.00).
Kemajuan teknologi membawa pengaruh konsumenrisme atau gaya hidup barat yang dibawa masuk Indonesia menganggap bahwa apa yang dilakukan dan dipakai adalah patut dan harus ditiru kalau orang tidak mau disebut ketinggalan jaman. Seperti yang diungkapkan Linda Damayanti Ibrahim (2004: 29), mengatakan ”Dinegara berkembang seperti Indonesia, motivasi orang membeli barang teknologi sudah rancu. Bukan untuk memenuhi kebutuhan, tapi menunjukkan status sosial, meskipun barang yang commit to kebutuhannya user dibeli tidak cocok digunakan, karena belum sampai kesitu”.
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Orang cenderung membeli suatu barang hanya dilihat dari segi gengsi saja, tidak melihat fungsi dari barang yang dibelinya (Linda Damayanti Ibrahim, 2008: 30). Kehidupan sosial ekonomi yang rendah dapat menyebabkan orang untuk berusaha lebih dari orang lain. Pengaruh dari gengsi terhadap kehidupan sosial ekonomi sangat besar. Hal tersebut berpengaruh terhadap berkembangnya konsuktifesme. Sebagai contoh, orang beranggapan bahwa barang-barang entah itu pakaian, makanan, barang-barang elektronik dari luar negeri selalu baik dari dalam negeri. Padahal kenyataannya barang dari dalam negeri banyak yang lebih baik bahkan harganya lebih murah dibanding luar negeri. Orang rasanya lebih bangga kalau mereka bisa membeli barangbarang kebutuhan diluar negeri. Dalam
menghadapi
kemajuan
dan
perkembangan
teknologi
komunikasi yang begitu cepat ini, kita tidak dapat menahan atau menolaknya. Yang harus kita lakukan adalah memperkuat diri supaya tidak menjadi korban kemajuan teknologi.
B. Rumusan masalah Agar penulis mudah dalam melakukan penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan menjadi 2 (dua) pokok permasalahan yang selanjutnya akan dibahas didalam penulisan skripsi ini, adapun 2 (dua) pokok permasalahan yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut : l. Bagaimana pola penggunaan jejaring sosial dan fungsi sosial bagi perilaku siswa di SMA N 8 Surakarta? 2. Faktor - faktor apa yang mempengaruhi suatu gaya hidup seorang remaja di SMA N 8 Surakarta dalam penggunaan facebook?
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan penelitian Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan serta merupakan bagian pokok dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan (soerjono Soekanto, 1986 : 8). Tujuan penelitian adalah hal-hal yang hendak dicapai melalui penelitian yang berhubungan dengan rumusan masalah yang ditetapkan guna memenuhi pengetahuan bagi setiap individu (Soerjono Soekanto, 1986 : 10). Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, berikut akan disampaikan tujuan penelitian, yang meliputi: 1. Tujuan Obyektif : a) Untuk mengetahui pola penggunaan jejaring sosial dan fungsi sosial bagi perilaku siswa di SMA N 8 b) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku seorang remaja di SMA N 8 Surakarta dalam penggunaan facebook. 2. Tujuan Subyektif : a) Untuk memenuhi persyaratan wajib dalam meraih gelar sarjana strata 1 (satu) pada program studi Sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sebelas Maret. b) Untuk menambah, memperluas, dan mengembangkan pengetahuan tentang bentuk perilaku remaja pada jejaring sosial.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi program studi sosiologi. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Secara Praktis : Untuk meningkatkan
memberikan dan
informasi
kepada
memperluas pengetahuan commit to user
masyarakat tentang
untuk
”Dampak
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penggunaan Facebook Pada Remaja” Yang akan di tinjau dari segi ilmu sosiologi. 2. Manfaat Secara Teoritis: Untuk membandingkan antara ilmu yang diajarkan dibangku kuliah dengan ilmu yang diterapkan pada suatu permasalahan di masyarakat khusunya pada program studi sosiologi dan untuk memahami dan mengembangkan
teori
yang
penulis
pengetahuannya.
commit to user
terima
dengan
menerapkan
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Konsep 1. Pola Penggunaan Facebook adalah
sebuah
layanan
jejaring sosial,
dimana
memungkinkan pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya. Facebook saat ini sudah menjadi tren yang menggantikan semua kegiatan-kegiatan informal yang dilakukan para siswa. 2. Jejaring Sosial Struktur sosial yang dibentuk dari elemen-elemen individu atau organisasi yang menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialisasi, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. 3. Fungsi Sosial Berkembannya teknologi informasi sekarang ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat disemua kalangan, tidak terlepas dari kehidupan sosial siswa itu sendiri. Dimana perkembangan teknologi informasi tentunya akan berdampak positif dan negatif. Dengan teknologi tersebut kita tidak perlu lagi menghabiskan waktu hanya untuk sekedar mencari informasi tentang segala hal, namun disisi lain justru menimbulkan sikap pragmatis terhadap siapa saja. Dengan teknologi Facebook, kita dapat berhubungan dengan siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal jarak dan waktu. Namun disisi lain Facebook dapat berdampak pada kurangnya hubungan langsung atau kontak langsung dengan sesama. commit to user 4. Perilaku Siswa
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perilaku merupakan suatu keadaan jiwa atau berpikir dari seseorang untuk memberikan respon atau tanggapan terhadap situasi diluar subyek tersebut dan juga sikap terhadap obyek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan/ sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang obyek. B. Landasan Teori Teori Aksi adalah teori yang akan digunakan dalam menganalisa penelitian ini. Teori aksi dilembangakan oleh Talcott Parson. Teori aksi sosial bukan bukan hanya belajar teori semata, melainkan membangun suatu sistem yang jelas dari teori tersebut. Menurut Parson bahwa secara sederhana teori aksi dapat digambarkan: 1. Tekanan pada rasional 2. Identifikasi rasional dalam prosedur ilmu pengetahuan modern. 3. Analisis berbagai elemen dalam bentuk atom dari kesatuan perilaku 4. Perjalanan akhir atau tujuan aksi yang diberikan dari beberapa derivasi pada pelaku 5. Perlakuan yang irasional dalam pengetahuan Parson menjelaskan bahwa orientasi orang bertindak terdiri dari 2 elemen dasar: a. Orientasi Motivasional Merujuk
pada
keinginan
individu
yang
bertindak
untuk
memperbesar kepuasan dan mengurangi kekecewaan. b. Orientasi Nilai Merujuk pada standar-standar normatif yang mengendalikan pilihan-pilihan
individu
(alat
dan
tujuan)
serta
prioritas,
sehubungan dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dan tujuan yang berbeda.(Johnson, 114-115) Dari asumsi tersebut jelas bahwa aktor mengejar suatu tujuan dan memiliki banyak alternatif pilihan untuk mencapainya. Norma yang berlaku di masyarakat tidak mutlak menjadi pedoman yang harus dipakai, sehingga aktor mempunyai alternatif untuk memilih tindakan yang tepat commit to user jejaring sosial facebook untuk baginya. Dalam hal ini siswa menggunakan
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
suatu tujuan tertentu yaitu mengikuti perkembangan trend, memperoleh hiburan dan informasi, pengetahuan hal baru. Tindakan penggunaan jejaring sosial bagi perilaku siswa tidak semata-mata muncul begitu saja, tetapi tindakan tersebut muncul karena pengaruh pergaulan, kondisi dan situasi yang dihadapi siswa. Sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian dari setiap siswa juga berpengaruh dalam pola penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku siswa (Suyasa, Tommy Y.S dan Fransisca Jurnal Phronesis, 2005, hal 177178).
Teori struktural fungsional adalah teori yang dibangun dan dikembangkan oleh tokoh-tokoh sosiologi sejak permulaan abad ke dua puluh. Teori ini berpandangan bahwa masyarakat adalah sistem sosial yang dinamis, terdiri dari bagian-bagian (unsur) yang saling berhubungan. Ia
menekankan
kepada
keteraturan
sosial
(sosial
order)
dan
mengesampingkan perubahan-perubahan sosial di masyarakat. Konsepkonsep dasarnya adalah fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest, dan keseimbangan atau equilibrium ( Ritzer, 1985). kajian pokok teori ini adalah akibat , konsekuensi hubungan timbal balik dari setiap bagian sebagai
satu
sistem
sosial;
baik
pada
tingkat
atau
lapisan
individual(perkembangan kepribadian), institusional atau lembaga. Teori fungsionalisme struktural dikembangkan oleh Talcott Parsons dan Robert Merton. Teori ini melihat bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi dalam suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Dengan asumsi dasar bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional yang lain, dan kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. Semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi masyarakat. Menurut Robert K.Merton, teori struktural fungsional cenderung memusatkan perhatiannya pada fungsi dari suatu fakta sosial terhadap fakta sosial yang lain. Fungsi adalah akibat - akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem. Konsep lain commit to user dari Merton adalah dis-fungsi , sebagaimana struktur sosial atau pranata
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sosial dapat menyumbang terhadap pemeliharaan fakta-fakta sosial lainnya, Sebaliknya juga menimbulkan akibat-akibat yang bersifat negatif. Konsep sifat dan fungsi dari Merton membedakan atas fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi laten tidak diharapkan. Talcott Parsons seorang tokoh terkemuka dari fungsionalisme Amerika, secara khusus membahas hubungan antara kepribadian individual, sistem sosial, dan sistem budaya. Secara keseluruhan tekanan dalam fungsionalisme adalah pada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi supaya suatu sistem sosial (masyarakat) bertahan dan bukan kebutuhan-kebutuhan individual. Parsons juga menekankan pentingnya pemahaman orientasi individu yang bersifat subjektif, termasuk definisi situasi serta kebutuhan dan tujuan individu. Teori struktur fungsional memberikan prioritas pada masyarakat, masyarakat mendahului individu dan individu dibentuk dan dicetak sebagai yang memiliki kepribadian sosial menurut lingkungaan sosial. Kepentingan pribadi individu mencerminkan ”kesadaran kolektif” atau sistem nilai masyarakat itu pada umumnya. Analisa fungsional juga relevan dengan suatu pemahaman akan proses perubahan sosial khususnya perubahan yang teratur. Pokok analisa fungsionalisme adalah bekerjannya suatu sistem sosial yang sedang berlangsung, bukan mengenai munculnya atau perkembangannya. ( Doyle paul johson, 1986:102) Talcott
Parsons
melahirkan
teori
fungsionalisme
tentang
perubahan. Seperti para pendahulunya, Parsons juga menganalogikan perubahan
sosial pada mahluk hidup. Komponen utama pemikiran
Parsons adalah adanya proses diferensiasi. Parson berasumsi bahawa setiap masyarakatbtersususn dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi masalah. Dapat dikatakan Parsons termasuk dalam golongan. Teori
fungsionalisme
mengasumsikan
bahwa
masyarakat
merupakan suatu sistem commit yang terdiri to userdari berbagai bagian yang saling
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berhubungan . bagian-bagian tersebut berfunsi dalam segala kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari sistem. Fokus utama dari berbagai pemikir teori fungsionalisme adalah untuk mendefinisikan kegiatan yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup sistem sosial. C. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu tentang jaringan pertemanan (facebook) pernah dilakukan oleh Sevi Indrias Putri yang dilakukan pada universitas indonesia pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul ”Web Online www.astaga.com Frienship dan Jaringan Pertemanan”. kejutan besar akan terjadi dalam dunia internet. Saat ini Web didefinisikan sebagai media dimana masyarakat mengakses informasi dan sebagai jaringan sosial. Nantinya internet tidak saja dalam lingkup ’mencari’ informasi namun juga akan menjadi ”interpersonal environment” dimana informasi lewat jejaring sosial akan memain kan peran yang sangat penting bagi wadah interaksi mahasiswa. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai karakteristik dan faktor penyebabpenyebab yang hampir sama, setiap siswa mempunyai jaringan sosial atau facebook. Menurut Desmita dalam bukunya psikologi perkembangan remaja menyatakan bahwa batasan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 12 sampai dengan 21 tahun dan belum menikah.(Desmita, 2005:190). Dimana jaringan
pertemanan tersebut digunakan sebagai tempat mencari teman, wadah diskusi kelompok
dan
mencari
informasi.
Jaringan
pertemanan
tersebut
juga
mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup setiap mahasiswa pada kesehariannya. Dengan lewat jaringan pertemanan tersebut memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
penggunaan
jaringan
pertemanan
adalah
faktor
psikologis, faktor lingkungan, faktor ekonomi, dan faktor media informasi. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratih dwi kusumaningtyas tentang ” peran media sosial online (facebook) sebagai saluran self disclosure remaja putri di Surabaya” penelitian ini dilakukan di Surabaya pada tahun 2010. Dalam penelitian ini ratih menyimpulkan bahwa facebook mempunyai dampak yang negatif bagi remaja putri di surabaya, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kasus tentang penculikan atau topelarian commit user remaja putri disurabaya yang
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
berawal dari self disclosure remaja putri tersebut melalui facebook. Walaupun sama-sama mengambil penelitian tentang face book tetapi peneliti labih fokus ke perilaku siswa dan fungsi sosial facebook. Dari pemaparan remaja tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi remaja yang banyak terdapat dalam Facebook berpotensi positif maupun negatif. Dikatakan positif, sebab masa remaja mampu menjadi masa perkembangan yang sangat potensial dari segi kognitif, emosi, atau fisik, sehingga melalui Facebook memungkinkan remaja untuk meningkatkan pengetahuan serta belajar lebih luas dengan memperdalam jaringan komunikasi dan informasi dari berbagai pihak. Di sisi lain, muncul pula potensi negatif bagi remaja di Facebook, sebab remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Mengingat masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Dengan kata lain, remaja masih belum memiliki pegangan hidup yang kuat. Hal itu sangat berbahaya, sebab dunia maya Facebook terdiri atas individu ataupun kelompok dengan kemungkinan karakter baik maupun buruk. Apabila seorang remaja berhubungan dengan pihak yang baik di Facebook, mungkin remaja tersebut akan terpengaruh menjadi individu yang lebih baik. Masalahya, jika remaja belum memiliki pegangan diri sejatinya, terhubung dengan pihak yang berperilaku buruk di Facebook, maka hal itu berpotensi menjerumuskan remaja ke dalam keburukan pula D. Kerangka Berpikir Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi, mereka berhubungan karena kesamaan akan kebutuhan. Facebook merupakan jejaring sosial yang kini marak dikalangan pelajar khususnya para siswa, facebook kini menjadi situs wajib yang dikunjungi setiap hari oleh siswa. Jejaring sosial terutama facebook mempengaruhi fungsi sosial terutama siswa-siswa, antara lain fungsi sosial bagi siswa yaitu untuk mendapatkan teman baru, menambah wawasan tentang internet dan tehnologi. Jejaring sosial facebook sangat mempengaruhi perilaku para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan facebook didorong oleh kebutuhan efektif sebagai sarana hiburan, menyalurkan emosi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Dan juga untuk mengikuti perkembangan tehnologi terbaru, jejaring sosial facebook juga dapat berpengaruh commit pada budaya siswa. to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SISWA FACEBOOK JEJARING SOSIAL
FUNGSI SOSIAL
PERILAKU SOSIAL
Bagan 1.1 Kerangka Berpikir
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian 1. Lokasi penelitian Penulis menentukan lokasi penelitian tentang Dampak Penggunaan facebook Pada Remaja akan dilakukan di SMAN 8 Surakarta karena penulis menganggap bahwa penelitian dilakukan di SMAN 8 Surakarta merupakan tempat yang strategis dibandingkan dengan SMAN yang lain karena banyak peneliti enggan untuk melakukan penelitian pada SMAN 8 Surakarta dikarenakan lokasi yang begitu sulit untuk dijangkau. 2. Jenis penelitian Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskritif kualitatif. Berdasarkan bentuk penelitian deskritif kualitatif akan lebih mempermudah bagi peneliti dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak jejaring sosial pada remaja di SMA N 8 Surakarta. Jenis penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskipsi yang penuh nuansa yang lebih berharga dari sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka. Pendekatan kualitatif ini mempunyai ciri - ciri yang amat khusus, yaitu : a. Memiliki natural setting. Karena setiap data dikumpulkan dari sumbernya langsung dan peneliti merupakan instrument utamanya. b. Bersifat deskritif, dengan demikian data-data yang dikumpulkan akan berwujud kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka. c. Lebih mengutamakan proses daripada hasil d. Menganalisa data secara induktif commit user metode penelitian ini e. Makna sebagai perhatian pokoktodalaam
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Mengarahkan perhatiannya secara dekat pada hal-hal kekinian ( H.B Sutopo, 1988 : 23) 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitiann ini menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Yaitu sampel yang ditarik dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud tujuan dan penelitian, selain itu dengan teknik tersebut berguna untuk mendapatkan informan yang tepat yang bisa mengurai permasalahan yang menjadi objek penelitian (Moleong, 1998:165). Kriteria yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian di SMAN 8 Surakarta yaitu: a. Siswa yang mempunyai alat komunikasi teknologi. b. Siswa yang memiliki akun email. Besarnya sampel dalam penelitian ini tidak dibatasi, tetapi akan dihentikan bila informasi yang diperoleh dirasa perlu. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data sepenuhnya dari
lapangan
sangat
mengharapkan keleluasaan data yang masuk, maka teknik data yang digunakan adalah: a) Teknik Observasi Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan suatu objek, dapat dari fenomena yang diselidiki, observasi dapat dilakukan secara informal sehingga mampu mengarahkan
peneliti untuk mendapatkan
sebanyak mungkin
informasi yang berkaitan dengan masalah peneliti yaitu mengenai dampak jejaring sosial facebook terhadap perilaku siswa di SMAN 8 Surakarta.
b) Teknik Wawancara (Interview) Teknik wawancara adalah teknik yang dipakai untuk commit to user memperoleh informasi melalui percakapan dengan maksud tertentu.
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yaitu pada siswa SMAN 8 Surakarta yang memberikan jawaban dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam (indeph interview), wawancara model ini tidak menggunakan struktur yang ketat. Namun denagn strategi untuk mengiringi pertanyaan yng semakin
memusat
sehingga
informasi
yang
diperoleh
dan
dikumpulkan cukup memadai. Kemudian system ini akan mampu mengorek informasi yang sempurna karena berkenaan denagn masalah sikap mental, persepsi, perasaan dan pandangan mereka tanpa memaksakan kehendak kita dalam mengajukan pertanyaan kita terhadap mereka.
5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktifitisnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengertian dari ketiga analisis tersebut adalah: 1. Reduksi data (data reduction) Reduksi
data
merupakan
proses
seleksi,
pemfokusan,
penyerdehanaan, dan abstraksi data kasar yang ada di fildnote. Proses ini merupakan yang dimulai sejak pra pengumpulan data sampai selesai. Sehingga data menjadi suatu bentuk analisis yang tegas dan terfokus. 2. Sajian data (data display) Sajian adalah suatu rakitan yang memungkinkan adanya kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data, penelitian akan lebih mudah memahami apa yang terjadi dan memungkinkan
untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau commit to user mengambil tindakan lain berdasarkanpengertian tersebut. Jadi dengan
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adanya data display ini akan mempermudah peneliti dalam membuat kesimpulan. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi Tahap ini dilakukan setelah data benar-benar selesai dan hasil kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar cukup mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena kesimpulan masih bersifat sementara sampai penelitian berakhir baru dapat diambil kesimpulan yang sesungguhnya, seperti yang di tuliskan dalam skripsi Danang Prihartanto (2006).
PENGUMPULAN DATA
REDUKSI DATA
SAJIAN DATA
PENARIKAN KESIMPULAN / VERIFIKASI
Bagan I. 2 Model Analisis Interaktif (Sutopo, 2002 : 96)
B. Validitas Data Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijamin validitas datanya dengan cara trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan : 1.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
3.
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
4.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang yang berpendidikan menengah, orang pemerintahan, dsb.
5.
Membandingkan
hasil
wawancara
bersangkutan (Moleong, 1998 :178).
commit to user
dengan
isi
dokumen
yang
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah singkat SMA Negeri 8 Surakarta Berdirinya SMA Negri 8 Surakarta tidak lepas dari alih fungsi SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negri Surakarta. Pengajar SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negri Surakarta Berjumlah 69 orang sebagian besar disebar ke UPT-UPT (SMA, SMK, SNP, SLB dan hanya ada dua orang nyang menjadi dosen di UNS dan UMS). Kemudian disusul dua orang ke IKIP Surabaya, yang di SMA Negri 8 Surakarta tinggal 6 orang. Pada tahun 1995 / 1996 dimulai tahun ajaran baru SMA Negeri 8 Surakarta, di samping SGPLB Negri Surakarta menuntaskan mahasiswa sebanyak 7 orang. 1. Pendaftaran dimulai pada bulan Juni 1995, dengaqn tenaga pendaftaran dari SMA Negri Surakarta. 2. Membuka pedaftaran untuk 6 kelas dengan jumlah siswa 240 orang. 3. Tenaga pengajar tetap 6 orang, tidak tetap 5 orang. 4. Tenaga administrasi / TU 11 orang semuanya tenaga dari ex- SGPLB. 5. Kepala sekolah diampu oleh kepala SMA Negri 6 Surakarta. Pada awal berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, pembiayaan ditunjang dengan dana SPB dan BP3, karena SMA Negri Surakarta mendapatkan SK Pendirian (dalam proses pendirian) dan belum mendapatkan alokasi dana DIK dari pemerintah. SMA Negeri Surakarta menempati bekas gedung SGPLB dengan segala peralatannya yang mempunyai luas tanah 3,8 ha yang terdiri dari 2 sertifikat. Namun
dalam
kenyataanya yang dikelola belum
secara
keseluruhan, hal ini dikarenakan mengingat situasi dan kondisi dana. Secara pasti akhirnya berkat adanya perjuangan yang gigih dari pendahulu ataupun commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
penerus, SMA Negri 8 Surakarta diresmikan dan mendapatkan SK pendirian No: 0106/0/96 tangga123 April 1996. Visi SMA Negri 8 Surakarta adalah ” Meningkatkan Dalam Prestasi Akademik dan Unggul Dalam Prestasi Non Akademis Berdasarkan Imtak” Sedangkan Misi SMA Negri 8 Surakarta adalah : 1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan ptensi yang dimiliki. 2. Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi modern. 3. Mengoptimalisasi bakat dan ketrampilan siswa sehingga memiliki kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat. 4. Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah sebagai konsep dasar menuju sukses 5. Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki tanggung jawab dan berdedikasi tinggi. 6. Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang dianut dan ajaran bangsa sehingga menjadi sumber kearifan berperilaku. 7. Mendorong dan membantu siswa dan untuk mengenali potensi diri dalam bidang olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secra optimal. 8. Membudayakan etika pergaulan yang saling sapa, salam, senyum sehingga terjadi persaudaraan dan kesetiakawanan sejati, saling asuh, asih, asah. Motto SMA Negri 8 Surakarta adalah Yang saya dengar, saya lupa, yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat, yang saya dengar, lihat, dan pertanyaan dan diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan saya dapatkan pengetahuan dan ketrampilan.
1. Keadaan Lingkungan Sekolah SMA Negri 8 yang beralokasi di Jl. Sumbing VI 1 49 Mojosongo, Jebres ini mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya : commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Faktor internal Keadaan lingkungan belajar siswa SMA Negri 8 Surakarta umumnya cukup baik. hal ini terlihat dari tersedianya fasilitas dan pendukung yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Setiap kelas memiliki fasilitas tersendiri seperti meja, kursi, papan tulis, penggaris, kapur, penggaris kapur, penghapus dan berbagai alat kebersihan yaitu sapu, sulak, dll. Setiap kelas mempunyai ukuran 7 X 8 meter dan memiliki kapasitas murid 40 siswa. Kondisi ini masih didukung dengan tersdianya 1 (satu) perpustakaan dan 3 (tiga) laboratorium. Hal-hal inilah yang sangat mendukung demi berlangsungnya proses belajar mengajar di SMA Negri 8 Surakarta. b) Faktor Eksternal Namun demikian adabeberapa faktor eksternal yang kurang mendukung terciptanya suasana belajar yang nyaman. Faktor tersebut antara lain : lokasi yang bsulit dijangkau oleh transporttasi umum dan jauh dari jalan raya.
2. Keadaan Lingkungan Belajar Mengajar Secara umum gedung SMA Negri 8 Surakarta dalam memenuhi syarat sebagai tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar, disamping tanahnya yang luas juga didukung dengan teedianya ruang-ruang kegiatan yang mendukung fasilitas belajar mengajar. Bangunan gedung SMA Negri 8 Surakarta berdiri diatas tanah seluas 3,8 ha dengan perincian sebagai berikut : a. Laporan olah raga seluas 1600 m2 b. Lapangan upacara seluas 600 m2 c. Bangunan atau gedung seluas 6947 m2 d. Kebun atau tanah siap bangun seluas 28809 m2
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Adapun sarana dan prsarana tersebut adalah : 1) Sarana Fisik Yaitu sarana bentuk ruang dan gedung yang menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), antara lain: Bangunan gedung SMA Negri 8 Surakarta terdiri dari lantai 1 dengan kondisi geografiyang terjal dan bertingkat, yang berhiaskan taman-taman hijau yang teduh dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadahi.Berikut tabel ruang dan gedung SMA Negri 8 Surakarta dengan jumlah yang ada, antara lain: Tabel 1 Ruang dan Gedung SMA Negeri 8 Surakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Ruang Ruang belajar (kelas) Ruang tata usaha Ruang kepala sekolah Gedung laboratorium IPA Laboratorium fisika Laboratorium kimia Laboratorium biologi Gedung perpustakaan Gedung multimedia Gedung laboratorium ketrampilan Gedung cetak lilin Gedung cetak sablon Ruang bimbingan konseling Ruang UKS Ruang OSIS Laboratorium computer Kantin Kamar kecil siswa Kamar kecil guru Bangunan masjid Ruang koperasi Lokasi parkir siswa Lokasi parkir guru / tamu Gedung Ruang STP2K Stadion olahraga Ruang display commit to user Ruang jaga
Jumlah 30 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 9 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
29. 30. 31. 32. 33.
Ruang piket Ruang aula Laboratorium bahasa Ruang agama Ruang Guru Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
1 1 1 1 1
2) Sarana non fisik, terdiri dua macam yaitu : a. Berbentuk bukan materi Berupa administrasi sekolah, managemen, profesionalisme tenaga pendidikan dan karyawan, media cetak (surat kabar dan majalah). Selain hal-hal tersebut di atas, SMA Negri 8 Surakarta memiliki fasilitas sarana dan prasarana belajar yang cuklup dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekstra kurikuler yang tujuannya untuk membina bakat siswa, baik dalam bidang olah raga, ketrampilan dan kegiatan penujang lainnya. Kegiatan berkesiaan seperti tari, seni musik, seni suara, seni lukis drama dan teater, diberikan tempat yang cukup dan guru pembimbing yang berkompeten. Sehingga apa yang menjadi bakat anak dapat tersalur dengan baik. b.
Berbentuk materi Berupa alat-alat perlengkapan yang dapat menunjang proses belajar mengajar agar lebih baik antara lain perlengkapan olahraga, tulis menulis, kebersihan, peralatan laboratorium baik fisika, kimia, biologi. Peralatan ketrampilan : cetak ilin, cetak sablon beserta bahan-bahan prakteknya, dll. Namun sekolah juga menyediakan peralatan elektronik bagi pengembangan bakat siswa di bidang elektronika. Dismaping itu juga diberi kesempatan untuk mempraktekan dunia pertanian dan peternakan sebagai laboratorium fisika, kimia serta pengkajian holtikultura.
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Struktur Organisasi Secara Operasional SMA Negeri 8 Surakarta Gambar 1 Komite Sekolah
Kepala Dra. A.D.
Wakasek Kesiswaan
Wakasek Kurikulum
Wakasek Sarpra
Drs. Suranto
Drs. Sajidan
Drs. Triyono
Koord. BK
Guru
Drs. Sugeng Siswa
Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
4. Fungsi dan Tugas Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksanaan teknis pendidikan formal, secara garis besar memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a) Melaksanakan pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut. b) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum. c) Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). d) Melaksanakan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah. e) Membina kerjasama antar orang tua, masyarakat dan dunia usaha. f) Bertanggung jawab kepada kantor wilayah Dinas Pendidikan dan Olahraga (DIKPORA) Dalam melaksanakan tugasnya sekolah dipimpin oleh kepala sekolah, yang dibantu oleh staf-stafnya.
5. Fungsi dan Tugas Pengelola a) Kepala Sekolah Kepala Sekolah mempunyai fungsi dan tugas sebagai edukator, manager, administrator, dan supervisor. 1) Kepala Sekolah selaku edukator berfungsi melaksanakan proses pembelajaran secara efcktif dan efisien. 2) Kepala Sekolah sebagai manager (pimpinan) a. Menyusun perencanaan b. Mengorganisasikan kegiatan c. Mengarahkan kegiatan d. Melaksanakan pengawasan e. Mengorganisasikan pengawasan f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan g. Menentukan kebijakan h. Mengadakan rapat commit to user i. Mengambil keputusan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
j. Mengatur proses belajar k. Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, keuangan, sarana dan prasarana l.
Mengatur organisasi siswa intra sekolah
m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha 3) Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi: a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Pengkoordinasian e. Pengawasan f. Kurikulum g. Kesiswaan h. Ketatausahaan i.
Kepegawaian
j. Keuangan k. Kepustakaan l.
Laboratorium
m. Bimbingan dan Konseling n. UKS 4) Kepala Sekolah sebagai supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : a. Kegiatan belajar mengajar b. Kegiatan bimbingan dan konseling c. Kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler ketatausahaan d. Kegitan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha e. Sarana dan prasarana commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
b) Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Kepegawaian 5) Pengkoordinasian 6) Pengawasan 7) Penilaian 8) Identifikasi dan Pengumpulan 9) Penyusunan laporan Adapun jumlah Wakil Kepala Sekolah pada sekolah tingkat atas disesuaikan dcngan kebutuhan sekolah, sedangkan wakasek SMA negeri 8 Surakarta saat ini terbagi menjadi empat bidang yaitu : a.
Urusan kurikulum adapun tngas-tugasnya adalah : 1) Menyusun program pengajaran 2
)Menyusun pembagian tugas guru
3) Menyusun jadwal pelajaran 4) Menyusun jadwal evalusasi belajar 5) Menyusun pelaksanaan (UAS dan UAN) 6) Menyusun kriteria naik tidak naik serta lulus tidak lulus 7) Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan program 8) Menyusun jadwal penerimaan RAPOR dan STTB 9) Menyediakan daftar buku antara guru dan siswa 10) Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala b. Urusan kesiswaan adapun tugas-tugasnya adalah : 1) Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS. 2) Melaksanakan kegiatan.
bimbingan
pengarahan,
commit to user 3) Membina pengurus.
dan
pengendalian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
4) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS secara berkala dan insidental. 5) Melaksanakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah dalam rangka mewakili sekolah. 6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. c.
Urusan sarana dan prasarana 1) Inventaris barang 2) Pendayagunaansarana dan prasarana 3) Pemeliharaan (pengamanan, penghapusan, dan pengembangan) 4) Pengelolaan keuangan dan alat-alat pengajaran.
d. Urusan hubungan masyarakat, adapun tugas-tugasnya adalah : 1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua atau wali siswa 2) Membina hubungan antar sekolah dengan POMG/BP3 3) Memberikan konsultasi dengan dunia usaha 4) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan sosial lainnya. 5) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan dengan masyarakat secara berkala. c) Guru Selaku guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah bersamasama mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Adapun tugas dan tanggung jawab guru adalah : 1) Membuat program pengajaran (semester tahunan) 2) Membuat satuan pengajaran 3) Melaksanakan KTSP berwawasan TIK 4) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (semester / tahunan) 5) Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya.
commit to user 6) Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
7) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar mengajar siswa. 8) Membuat dan menyusun lembar kerja (job shett) untuk mata pelajaran yang membutuhkan lembar kerja. 9) Mengatur kebersihan ruang tempat praktek, mengembalikan alat pinjaman pemeliharaan dan keamanan sarana praktek. 10) Memeriksa
apakah
siswa
sudah
paham
benar
akan
cara
penggunaanya setiap alat untuk menghindari terjadinya kerusakan. 11) Mengadakan pemeriksaan dan pengawasan kebersihan alat praktek pada setiap akhir pelajaran. Adapun tugas-tugas sampingan sebagai guru adalah sebagai berikut: 1) Sebagai wali kelas 2) Guru urusan / bidang perpustakaan 3) Ketua kelompok program pilihan / program studi 4) Bimbingan penyuluhan / bimbingan karier 5) Bidang humas 6) Laporan / juru bengkel 7) Pembinaan ekstrakulikuler tertentu 8) Pengelolaan laboratorium, dll.
d) Kepala tata usaha sekolah Kepala urusan
tata usaha mempunyai tugas
melaksanakan
ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Adapun tugas-tugasnya secara terperinci adalah : 1) Menyusun tata usaha sekolah 2) Penyusunan keuangan sekolah 3) Pengurus pegawai 4) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai TIK 5) Penyusunan perlengkapan sekolah 6) Penyusunan dan pengkajian data statistik sekolah 7) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan commit to user secara berkala.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
6. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Dengan pengelolaan kelas yang baik, OSIS diharapkan mampu mewujudkan perannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, pengelola OSIS menyangkut segi kualitas mengelola berikut : a)
Kepemimpinan meliputi: kewibawaan dan kemampuan menggerakkan segala sumber daya secara optimal.
b) Managemen meliputi kemampuan menyusun, mengatur, melaksanakan pengetahuan dan pengalaman dalam berorganisasi. c)
Kemampuan memahami OSIS sebagai organisasi yang mewakili tujuan sebagai kehidupan kelompok mewakili sejumlah program yang terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu.
d) Hubungan baik antara sesama siswa maupun siswa dengan pembinanya. Dengan dilandasi latar belakang lahirnya OSIS dari berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok : a)
Menghimpun ide, pikiran, bakat kreatifitas, maupun minat pada siswa kedalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.
b) Mendorong sikap dan semangat jiwa persatuan dan kesatuan diantaranya (para siswa) sehingga timbul kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya KTSP berbasis TIK. c)
Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi menyampaikan pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir dan wawasan dalam mengambil keputusan.
7. Fungsi Organisasi Siswa Intra Sekolah a) Sebagai Wadah OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa disekolah bersama dengan jalur pembinaan vang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. commit to user b) Sebagai Motivator
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Yaitu perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melaksanakan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. c) Sebagai Prefentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. OSIS sebagai suatu organisasi siswa intra sekolah merupakan bagian integral demi kehidupan sekolah, sehingga
keberadaan
OSIS
diharapkan
mampu
mendukung
terwujudnya sekolah sebagai wawasan wiyata mandala. Oleh karena itu didalam menumbuh kembangkan OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama antar sekolah, orang tua, masyarakat dan pernerintah. Gambar 2 Bagan Mekanisme Kerja OSIS Pembina OSIS Perwakilan OSIS
Pengurus OSIS Keterangan : : Komando : Koordinasi Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
8. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta didirikan dengan tujuan memperlancar kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat tercapainya tujuan Pendidikan Nasional adapun fungsi perpustakaan ini sebagai tempat kegiatan siswa dan guru menambah wawasan pengetahuan bagi siswa dan guru, dan sebagai tempat rekreasi untuk memperoleh informasi dan inspirasi. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai dokumen ilmu pengetahuan commit bagi to user dan sumber data yang dibutuhkan siswa untuk menunjang kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
akan informasi dan pengetahuan. Petugas perpustakaan biasanya dipilih orang-orang yang suka dengan bulku dan memiliki minat terhadap buku sebagai sumber informasi maupun bisa menjadi ispirasi untuk suatu penulisan atau karangan dari siswa. Gambar 3 Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2012 Pembina Dra. A.D. Gayatri, M.Pd. Koordinator Anton Kusuma Sanjaya
Sekretaris Denik K, A. md
Wakil Koordinator NAS
Bendahara Denik K
Bagian Pengadaan
Bagian Inferitasi
Bagian Katalogisasi
Bagian Klasifikasi
Bagian Humas
Bagian Sirkulasi
Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta Sebagai penanggungjawab baik mengenai keluar masuknya barangbarang perpustakaan pertanggung jawabannya meliputi : a. Infentaris buku b. Pengelolaan buku c. Peminjaman buku dan prosedurnya d. Jumlah koleksi buku di perpustakaan SMA Negrei 8 Surakarta Keanggotaan perpustakaan meliputi siswa, guru dan karyawan. Koleksi buku di perpustakaan diperoleh commit to user dari Depdiknas, siswa, swasta,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
swadaya. Pembagian kerja SMA Negeri 8 Surakarta masih sederhana, sehingga tidak diberikan batasan-batasan tugas secara tegas dan yang penting antara personal dapat kerjasama sehingga guru dan siswa dapat dilayani dengan baik. Penataan buku sudah mengikuti sistem pengelolaan yang baik, disamping itu ada sanksi-sanksi tertentu yang tidak memberatkan bagi siswa yang mangkir atau telkat mengembalikan buku. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan rasa tertib dan menghargai etika dalam perpustakaan. Untuk itu disusun oleh pimpinan sekolah mengenai tata tertib yang diberlakukan trerhadap pengunjung atau anggota perpustakaan di SMA Negeri 8 Surakarta adalah: a. Setiap anggota harus punya kartu anggota b. Peminjam tidak mewakili c. Setiap peminjam hanya diperkenankan pinjam maksimal 2 buku dalam 1 minggu d. Keterlambatan dikenakan sanksi denda 1 hari R. 100,e. Peminjam diwajibkan memelihara buku dengan sebaik-baiknya f. Kerusakan dan kehilangan buku harus diganti dengan buku baru g. Hal-hal yang bersifat khusus dapat diatur sendiri h. Peminjam harus menaati tata tertib perpustakaan
Tabel 2 Invertaris Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Barang Meja Kursi Kursi bulat kayu Kursi plastik Almari Almari kaca Bifet kaca
Jumlah 28 5 2 40 1 1 commit3to user
Keadaan rusak 2
4
3
Baik 26 5 2 36 1 1 0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Bifet kayu 2 Rak 8 Rak duduk 31 Rak duduk kaca 3 Papan data 3 Cermin 1 Dispenser 1 Meja dispenser 1 Intercom 1 Jam dinding 1 Jumlah barang baik Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
9.
2 8 31 3 3 1 1 1 1 1 124
Bimbingan Konseling
1. Pengertian Bimbingan Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka mengenal pribadi, social, belajar, dan merencanakan masa depan atau karier, BK terbaik menjadi empat bimbingan yaitu : a. Mengenal pribadi Mengenal kelebihan dan pada pribadi siswa sehingga siswa dapat menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri. b. Bimbingan sosial Mengenal lingkungan sekitar secara objektif baik lingkungan sosial dan fisik menerima berbagai kondisi lingkungan secara positif dan dinamis. c. Bimbingan belajar Membantu mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar. d. Bimbingan karier Membantu siswa dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan. 2. Fungsi bimbingan dan konseling Adapun fungsi BK diwujudkan dalam pemberian layanan terbagi menjadi empat yaitu : a. Layanan Orientasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Mengenalkan lingkungan sekolah dan seluruh seluk beluk hal yang berhubungan dengan sekolah. b. Layanan Informasi Memberikan informasi penting kepada siswa tentang pendidikan pekerjaan / jabatan dan lingkungan. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran Membantu melakukan pengelompokan kelas dan tempat duduk, penempatan dan penyaluran dalam kelmpok belajar, kelompok ektrakulikuler dan kelulusan. d. Layanan Pembelajaran Mengenalkan masalah belajar yang dihadapi siswa, membantu, memperbaiki masalah tersebut, melakukan pengayaan, membantu menigkatkan motivasi belajar, kemampuan teknis belajar, sikap dan cara belajar yang baik, dan konseling kelompok maupun perorangan. 3. Tujuan Bimbingan dan Konseling Adapun tujuan BK dibagi menjadi dua yaitu : a. Tujuan Umum Membantu siswa mengenal bakat, minat, mengoptimalkan kemampuan siswa terutama dalam belajar. Sehingga siswa yang kemampuannya rendah dapat menjadi tinggi, siswa yang berkemampuan tinggi menjadi lebih tinggi.Bimbingan Konseling juga membantu siswa dalam memilih dan menyesuaikan kesempatan pendidikan untuk merencanakan masa depan siswa terutama karier. b. Tujuan khusus Membantu
siswa
mengenal
atau
mencapai
bidang-bidang
perkembangan meliputi : bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, dan bidang karier. Dalam bidang perkembangan pribadi dan sosial, pelayanan BK membantu siswa agar: 1) Memiliki kesadaran siswa yaitu menggambarkan penampilan dan commit to user mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
2) Dapat mengembangkan sikap positif seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi 3) Membuat pilihan secara tepat 4) Mampu menghargai orang lain 5) Memiliki rasa tanggungjawab 6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi 7) Dapat menyesuaikan konflik 8) Dapat membuat keputusan secara efektif Dalam bidang perkembangan belajar, pelayanan BK membantu siswa agar: 1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif. 2) Dapat merencanakan tujuan perencanaan pendidikan. 3) Mampu belajar secara efektif. 4) Memiliki ketrampilan dan kemampuan belajar yang baik dalam menghadapi ujian sekolah. 5) Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat belajar. Dalam bidang perkembangan karier, pelayanan BK membantu siswa dalam pertimbangan dan mengambil keputusan tentang karier atau masa depan. 4. Jenis kegiatan BK adalah: a. Persiapan 1) Studi kelayakan, 2) Menyusun program, 3) Pembagian tugas, 4) Penggadaan dana, sarana dan instrumen BK b. Layanan BK 1) Layanan orientasi , 2) Layanan informasi, 3) Layanan penempatan dan penyaluran, 4) Layanan pembelajaran, 5) Layanan bimbingan kelompok, 6) Layanan konseling perseorangan, 7) Kelompok c. Kegiatan pendukung 1) Aplikasi instrumentasi, 2) Penyelenggaraan himpunan data, 3) commit to user Konferensi kasus, 4) Kunjungan rumah, 5) Alih tangan kasus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
d. Hubungan masyarakat 1) Kerjasama dengan orang tua, 2) Alumni SMA Negeri 8 Surakarta, 3) Instansi terkait e. Pertemuan atau pelatihan 1) Pertemuan mata pelajaran, 2) Pelatihan atau penataan, 3) Rapat staf BK pihak terkait xf.
Penilaian
1) Pelaksanaan program, 2) Hasil pelaksanaan g. Tindak lanjut h. Pelaporan 1) Bulanan, 2) Semesteran, 3) Tahunan
Gambar 4 Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling BP3
Kepala Sekolah Wakasek
Tenaga ahli Instansi lain
Tata Usaha
Kepala Sekolah Wakasek
Guru Pembimbing
Siswa Keterangan :
commit to user
Wakil Kelas / Guru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
: Garis komando : Garis Koordinasi : Garis Konsultasi Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta Secara terperinci kedudukan masing-masing personal adalah sebagai berikut: a. Kepala sekolah Penanggung jawab pelaksanaan teknis Bimbingan Konseling di sekolahnya. b. Koordinator BK / Guru pembimbing Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. c. Guru mata pelajaran / Pelatih Pelaksanaan pengajaran dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan Bimbingan dan Konseling. d. Wali kelas / Guru Pembina Guru yang diberi tugas khusus disarnping mengajar untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan BK dikelasnya. e. Siswa Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan dan pelayanan BK. f. TataUsaha Pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi, ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi BK. g. Komite Sekolah Organisasi
orang
tua
siswa
yang
berkewajiban
penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan BK. 5. Personel dan tugasnya dalam peayanan BK commit to user
membantu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Adapun personel BK segenap unsur yang terkait didalam pelayanan BK dengan koordinator dan guru pembimbing sebagai pelaksanaan utamanya. Tugas masing-masing personel pelaksana pelayanan BK adalah sebagai berikut : a. Kepala sekolah Sebagai penanggungjawab kegiatan peendidikan diseluruh sekolah yang bersangkutan tugas kepala sekolah adalah : 1) Mengkoordinasikan segenap kegiatan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan yang merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis. 2) Menyediakan prasarana, sarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien. 3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan. 4) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil / Kandep yang menjadi atasannya. b. Wakil Kepala Sekolah Bertugas dalam membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugastugas Kepala Sekolah termasuk pelaksanaan BK. c. Koordinator BK Bertugas mengkoordinasi para pembimbing di dalam : 1) Memasyaraktkan pelayanan bimbingan terhadap semua warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat. 2) Menyusun program bimbingan 3) Melaksanakan program bimbingan 4) Mengadministrasi pelaksanaan bimbingan 5) menilai program dan pelaksanaan bimbingan 6) memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian bimbingan commit to user d. Guru Pembimbing / Konselor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing / konselor bertugas : 1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan 2) Merencanakan program bimbingan 3) Melaksanakan segenap layanan bimbingan 4) Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan 5) Menilai
proses
hasil
pelayanan
bimbingan
dan
kegiatan
pendukungnya. 6) Melaksanakan hasil tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian 7) Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya. 8) Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan kepada koordinator bimbingan. e. Guru mata pelajaran dan pelatih 1) Membantu masyarakat pelayanan bimbingan kepada siswa 2) Membantu guru bimbingan / konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan 3) Membantu mengembangkan suasana kelas 4) Berpartisipasi dalam kegiatan penanganan masalah siswa 5) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan upaya tindak lanjutnya. f. Wali kelas Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan wali kelas berperan : 1) Membantu guru pembimbing / konseling melaksanakan tugasnya 2) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perannya dalam pelayanan bimbingan 3) Membantu memberikesempatan kepada siswa untuk mengikuti kegiatan layanan atau bimbingan
10. Koperasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Visi koperasi yaitu terwujudnya kesejahteraan anggota dan keluarga koperasi serba usaha (KSU) ”DELTA” secara adil. Misi koperasi adalah : 1.
Menjadikan koperasi serba usaha (KSU) DELTA, SMA Negri 8 Surakarta sebagai media pembelajaran koperasi
2.
Memupuk rasa gotong royong diantara anggota melalui koperasi
3.
Membantu meringankan beban pemenuhan kebutuhan anggota melalui pelayanan jasa Untuk menunjang kelancaran dalam memenuhi kebutuhan siswa,
maupun guru, staf, karyawan SMA Negri 8 Surakarta, maka dibentuklah koperasi. 1.
2.
Identitas koperasi
:
Koperasi Serba Usaha (KSU) DELTA
Badan Hukum
:
18/BH/KDK.11-03/XII/2000
Idiil
:
Pancasila
Konstitusional
:
UUD 195 Pasa133 ayat 1 Operasional :
Operasional
:
1) Undang-undang koperasi
Landasan
2) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 3) TAP MPR no. II/GBHN/1983 3.
4.
Tujuan koperasi siswa •
Meningkatkan kesejahteraan anggota
•
Melatih siswa untuk hidup berkoperasi
•
Memenuhi kebutuhan para siswa
•
Memupuk rasa kesetiakawanan
Anggota koperasi siswa Anggota koperasi siswa adalah semua guru karyawan dan siswa yang masih tercatat sebagai keluarga SMA Negri 8 Surakarta. Pada tahun 2007 jumlah anggota koperasi sebanyak 109 orang, yang terdiri dari 49 orang pria dan 40 orang wanita.
5.
Modal koperasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Dalam usaha KSU ”DELTA” menggunakan modal kerja dari simpanan anggota dan diberi modal lain termasuk modal donasi :
6.
•
Simpanan pokok Rp. 100.000,-
•
Simpanan wajib Rp.40.000,-
•
Simpanan sukarela yang besarnya tidak meningkat
Usaha koperasi berbentuk yaitu simpan pinjam, usaha pertokoan, usaha lain-lain (wartel).
7.
Pembagian SHU Pembagian SHU dilakukan satu tahun yaitu pada saat RAT dilaksanakan bulan Februari dan Maret.
8.
Pelaksanaan RA. Rapat pengurus, dan rapat pengawas Rapat pengurus dilaksanakan 3 bulan sekali Rapat pengawas dilaksanakan 1 bulan sekali
9.
Kepengurusan koperasi Untuk kepengurusan koperasi tahun buku 2007 merupakan tahun ke 5 untuk masa bakti kepengurusan masa bakti tahun 2006 / 2007 dengan susunan sebagai berikut : Pembina
: Kepala Sekolah Dra. A.D. Gayatri, M.Pd.
Ketua I
: Drs. Soedarto, S.Pd, MM
Ketua II
: Drs. In Wiku Dewanto, MM
Sekretaris
: Drs. Sri Waluyo
Bendahara I
: Endang Sri Suyami, S.Pd
Bendahara II
: Drs. P. Th Setyani
10. Bidang Administrasi a. Bidang administrasi 1) Buku administrasi organisasi : Organisasi sudah dapat berjalan dengan baik hanya perlu pembenahan dalam pengarsipan surat-surat penting, seperti buku anggota, buku daftar pengurus, dan pengawas buku notulen rapat, commit to user buku surat masuk keluar, buku tamu.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
2) Buku administrasi usaha : Buku kas, buku jurnal umum, buku besar, buku daftar piutang, buku simpanan, buku jurnal penyesuaian. b. Bidang usaha 1) Unit simpan pinjam, administrasi unit simpan pinjam sudah dapat berjalan dengan tertib dan baik dengan menggunakan system pembukuan akuntansi koperasi yang sesuai. 2) Unit pertokoan untuk administrasi usaha unit pertokoan belum bisa dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga kerja dalam mengadministrasikan kejadiankejadian atau transaksi-transaksi dan jenis jenis transaksiyang ada dalam unit pertokoan jumlahnya cukup banyak.
11. Ekstrakulikuler Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan agar siswa dapat memperkaya atau memperluas wawasan, pengetahuan, mendorong pembinaan nilai atau sikap. Pelajaran ekstrkulikuler wajib diikuti oleh siswa kelas I dan kelas II. Tiap siswa wajib mengikuti satu jenis kegiatan yang diikuti secara rutin. Kegiatan ekstra kurikuler sebenarnya tidak mempengaruhi mata pelkajaran pokok, kegiatan ini untuk memberikan ketrampilan siswa dalam bidang-bidang yang bersifat penyaluran hoby atau kesenangan siswa. Tujuannya agar siswa mnemperoleh ketrampilan di luar kegioatan inti sekolah yang sesuai kurikulum. Selain untuk mengembangkan bakat anak, kegiatan ekstrakurikuler ini untuk menjalin hubungan dan komunikasi antar siswa dan antar guru pembimbing, siswa dan sekolah. Pendidikan ekstrakulikul;er pada beberapa sekiolah malah bisa meningkatkan citra sekolah dalam bidang olah raga, kesenian dan karya ketrampilan. Kegiatan ekstra kurikuler diberikan di luar jam pelajaran, sehingga tidak mengganggu jam pelajaran sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Sebelum siswa memilih satu kegiatan ekstrakulikuler atau siswa diberi angket yang diketahui orang tua dengan surat pemberitahuan. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut : a. Sekolah memberi surat edaran yang didalamnya tercantum jenis kegiatan ekstrakulikuler yang dapat dipilih siswa. b. Siswa memilih atau mengisi angket sesuai pilihan c. Angket dikembalikan setelah ditanda tangani orang tua mengetahui kegiatan siswa di sekolah pada sore hari yaitu dimulai sesudah jam pelajaran sampai dengan selesai. d. Setelah angket dikaji, siswa yang bersanghkutan diberikan tanda anggota kegiatan ekstrakuler, sehingga berapa siswa yang ikut dan telah berprestasi, semuanyadapat dikaji melalui sistem dokumentasi yang dikembangkan.
Table 3 Macam-macam kegiatan ekstrakulikuler No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Kegiatan ekstrakulikuler KIR Paskibra PKS Komputer Komputer BTA KIR Bina Vokalia Seni musik Majalah Dinding Persiapan Lomba MAPEL Mandarin PMR Pramuka Voli Beladiri Fisika Bulu Tangkis commit to user Kimia
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
20. 21. 22. 23.
Biologi Matematika Sepakbola Dll Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta Keterangan : Keterangan : kegiatan
ini
dilakukan
seminggu
sekali
untuk
masing-masing
ekstrakulikuler tapi jenis peminatnya yang banyak dilakukan dua minggu sekali.
12. Usaha Kegiatan Sekolah Sebagai usaha untuk menciptakan dan memelihara kelancaran proses belajar mengajar dan untuk meningkatkan kesejahteraan dibidang kesehatan bagi keluarga besar SMA Negri 8 Surakarta, maka diadakan UKS yang berdirinya bersamaan dengan berdirinya SMA Negri 8 Surakarta. Tujuan dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu untu memberikan pengobatan sementara bagi siswa, guru, atau karyawan SMA Negri 8 Surakarta selama melaksana.kan kegiatn belajar mengajar. pembiayaan SMA Negri 8 Surakarta berasal dari uang BP3. Adapun jenis pelayanan UKS SMA Negri 8 Surakarta meliputi : a. Mengobati jika ada siswa yang sakit untuk sementara P3K b. Memberikan surat rujukan ke puskesmas atau dokter jika diperlukan c. Mengadakan peninjauan dari puskesmas yang bertujuan untuk menjaring penyakit secara dini tiap tahun. Kepengurusan UKS adalah : 1. Dr. Sri Harjanto 2. Sri Rahayu, S.Pd 3. Wantariningsih, S.Pd
13. Komite Sekolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Komite Sekolah merupakan pengganti BP3 yang berdasarkan surat keputusan kepala SMA Negri 8 Surakarta nomor 80/276/2007 tentang pembentukan komite sekolah SMA Negri 8 Surakarta. 1. Tugas dan wewenang a. Mendorong dan meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat sekolah dan pemerintah baik secara organisasi maupun perorangan. b. Membantu kelancaran pendidikan dan tidak mencampuri PBM. c. Mengusahakan bantuan dari masyarakat, baik berupa uang, banda, maupun jasa dengan tidak menambah beban wajib belajar. 2. Peran kornite sekolah a. Pemberi pertimbangan (advisori agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan. b. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud financial, pemikiran, maupun tenaga dalam menyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan. c. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntanbilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan disatuan pendidikan. d. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (legislative) dengan masyarakat disatuan pendidikan. 3. Fungsi Komite Sekolah a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia usaha / dunia industry), dan pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntunan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai : 1) Kebijakan dan program pendidikan 2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) 3) Kriteria kinerja satuan pendidikan 4) Kriteria tenaga pendidikan 5) Kriteria fasilitas pendidikan 6) Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan. f. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di stuan pendidikan.
Tabel 4 Susunan Pengurus Komite Sekolah SMA Negri 8 Surakarta Periode 2006-2009 No
NAMA
1. H. Saino Harsomadyono, Bc. Hk 2. Drs. Ir. Fi. Wiku Dewanto 3. Dra. Soebagyo, MM 4. Drs. M. Haris 5. Dra. Hj. Mugiarti Chaeri 6. Kartini 7. Katno 8. H. Qosim 9. Subagyo 10. Temu Giyanto 11. Dra. Toenggal Drijarini P. 12. Ketua OSIS Sumber : SMA Negeri 8 Surakarta commit to user
JABATAN Ketua I Ketua II Sekretaris I Sekretaris II Bendahara I Bendahara II Bendahara III Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
4. Pembahasan Rapat Komite Sekolah Komite Sekolah sebagai elemen sekolah bertugas membahas dan menyimpulkan serta mengambil peran aktif untuk kemajuan sekolah. Pembahasan masalah yang direncanakan antara lain : a) Menfasilitasi tubuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terutama orang tua murid terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, melalui upaya-upaya positif. b) Mengupayakan kerja sama dengan masyarakat, baik yang bersifat perorangan atau dengan organisasi profesi, dengan dunia usaha untuk mempraktekan pendidikan sistem ganda (teori di sekolah dan praktek di dunia industry), dan mengajuklan bantuan dari pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan. c) Membahas mengenai dan memfasilitasi aspirasi, ide, tuntunan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, khususnya orang tua/wali murid. d) Mendorong orang tua atau wali murid dan masyarakat berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan. Terutama pembahasan mengenai penggalian sumber dana sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan. e) Membahasa mengenai strategi, perencanaan dan melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan pada satuan pendidikan di sekolah. 5. Keterlibatan Komite Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Pengembangan sekolah menjadi tujuan berjangka yang melibatkan komite sekolah. Keterlibatan Komite Sekolah dalam Pengembangan sekolah tersebut meliputi : a) Penggalian sumber dana untuk membiayai program pengembangan fasilitas sekolah. Baik dari orang tua/wali murid maupun dari sponsor atau donatur. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
b) Melakukan evaluasi (termasuk pengawasan) terhadap pelaksanaan pembangunan
fasilitas
sekolah,
baik
sarana
belajar
maupun
infrastruktur sekolah. c) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai : 1) Pelaksanaan Kebijakan dan program pendidikan 2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) 3) Kriteria kinerja satuan pendidikan, 4) Kriteria fasilitas pendidikan
B. Profil Informan 1. Septiana maya adalah siswa SMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, dia adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Septiana maya bertempat tinggal di Mojosonggo, Orang tua septi bekerja sebagai buruh disebuah pabrik plastic. Septi mulai menggunakan akun face book sejak kelas 3 SMP, dia membuka akun face booknya hanya kalau ada waktu senggang saja. Menurut dia face book hanya untuk mencari teman ngobrol saja kalau dia lagi suntuk atau bosan dengan pekerjaan sekolahnya. 2. Renita defi adalah siswaSMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, nama panggilanya defi . dia anak tunggal, defi tinggal di Sekip Mojosonggo orang tua defi bekerja sebagai PNS. Defi memiliki akaun face book sejak bulan maret 2011 lalu, ia akan online kalau pekerjaan sekolahnya sudah selesai. Dalam berfacebookan defi sering mencari teman barunya. 3. Intan hikmah f. siswa SMA N 8 Surakarta, adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Orang tua intan bekerja sebagai wiraswasta, dia tinggal di Sekip Mojosonggo. Intan mulai mengakses akun face book sejak kelas 3 SMP, dia membuka face booknya kalu dia sedang ke warung internet untuk mencari tugas saja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
4. Wahyuning T.U atau akrabnya uning juga siswa SMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, dia bertempat tinggal di Kelurahan Kadipiro. Orang tua uning bekerja sebagai pedagang buah-buahan di pasar nusukan. Uning juga memiliki akun face book ia mulai berfacebookan sejak lulus SMP. Dia akan berfacebookan kalau ada waktu luang saja dalam berfacebookan uning selalu menanyakan tugas sekolah kepada teman obrolannya itu 5. M.Adi pratama siswa SMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, adi bertempat tinggal di desa plupuh sragen, orang tuanya bekerja sebagai buruh tani. Dia mulai mengenal akun face book sejak kelas 1 SMA, saat sedang online Adi hanya mencari teman baru atau hanya sekedar teman ngobrol saja. 6. Hendra Eka N. adalah siswa SMA N 8 Surakarta, alamat rumahnya di Ngebang Mojosonggo. Orang tua hendra bekerja sebagai pedagang., ia menggunakan akun face book sejak kelas 2 SMP. Menurut hendra kalau tidak memiliki akun face maka ia akan ketinggalan jaman dan hendra sendiripun akan membuka face booknya kalau ada waktu luang saja 7. Ira Safira atau Ira adalah siswa SMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, Ira tinggal di wonorejo orang tuanya bekerja sebagai PNS. Sudah dari SMP Ira memiliki akun face book. Ira akan membuka face booknya kalau ada waktu senggang saja. 8. Yoga adi sunaryo adalah siswa SMA N 8 Surakarta tempat tinggal yoga di desa Kadipiro, dia anak pertama dari 4 bersaudara. Orang tua yoga bekerja sebagai pedagang. Yoga membuat akun face book sejak kelas 2 SMP, saat sedang berfacebookan yoga sering bertanya tugas sekolah kepada temannya. 9. Nur septiani siswa SMA N 8 Surakarta kelas X1 IPA 2, dia bertempat tinggal di plupuh dan orang tuanya bekerja sebagai buruh tani. Nur memiliki akun face book saat kelas 1 SMA. Nur merupakan siswa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
yang tidak hobi berfacebookan, dia membuka akun face book kalau hanya waktu longgar saja. 10. Febri intan p. adalah siswa SMA N 8 Surakarta, intan bertempat tinggal di sragen dan orang tuanya bekerja sebagai guru. Intan membuat akun face book sejak kelas 1 SMP karena dia sangat hobi berfacebookan. Intan selalu up-date status saat pulang sekolah, menurut intan face book sangat bermanfaat untuk menambah teman dan mencari pengalaman.
C. Deskripsi Pola Penggunaan Jejaring Sosial Facebook dan Fungsi Sosial 1. Jejaring Sosial Facebook Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemenelemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan akan kebutuhan, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954. Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Demam Facebook terjadi di kalangan pelajar khususnya siswa sekolah menengah atas (SMA). Para siswa tidak selalu aktif mengakses facebook setiap harinya, dari komputer desktop mereka, notebook, hingga telepon seluler bahkan dari warung internet. Facebook memberikan penyegaran di tengah kejenuhan users terhadap Friendster atau situs jejaring sosial lain yang sudah lebih dulu ada. Facebook kini menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya terutama oleh siswa SMA. Para siswa SMA merasa kurang jika tidak menyapa kawan sesama member, atau sekadar mengomentari status mereka. Sangat mengasyikkan bisa melihat commitfoto-foto to user teman terbaru, lalu menuliskan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
celetukan pada boks komentar. atau pun sekedar melakukan chatting, suatu aktivitas yang tidak didapatkan pada situs pertemanan lainnya. Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif maupun negatif. Begitu juga dengan facebook, punya dampak positif dan negatif juga bagi penggunanya pada khususnya adalah siswa pelajar.
a) Faktor Penggunaan Jejaring Sosial Facebook Adapun tujuan dari penggunaan facebook didasari atas berbagai alasan diantaranya, adalah sebagai berikut : • Dikarenakan ingin mengikuti perkembangan trend tekhnologi terkini. • Dikarenakan ingin memperoleh informasi, pengetahuan dan wawasan akan hal baru • Digunakan sebagai sarana hiburan, komunikasi terkini yang lebih canggih • Ingin mendapatkan teman baru, pacar dan mempererat tali silaturahmi komunikasi • Mengimbangi serta mengikuti teman-temannya yang juga memiliki Facebook • Tidak ingin dikatakan kuper (kurang pergaulan) Bahkan sekarang facebook sudah menjadi trend yang mewabah di berbagai kalangan dalam kebutuhan hidup mereka. Karena selain mereka gunakan untuk berinteraksi atau berhubungan dengan teman–teman sesama komunitasnya, melalui facebook mereka bisa dengan mudah memperoleh berbagai informasi yang ada yaitu dapat mengetahui up-date status temanteman serta ingin mendapat komentar dan mengetahui hal baru baik itu berupa informasi, pengetahuan ataupun informasi berbagai produk yang diiklankan di facebook.Diakuinya salah satu siswa SMA N 8 bernama Renita Defi juga memiliki facebook baru 6 (enam) bulan ini dimilikinya berikut hal yang diungkapkannya, ”Aku buat facebook baru 6 (enam) bulan ini kok mbak soalnya pengen commit to user kayak teman-teman.” (Wawancara, 30 Juli 2011)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Diungkapkannya ia membuat Facebook karena tuntutan dan terbawa arus perkembangan tekhnologi saat itu, karena merebaknya issu tentang kepuasan penggunaan Facebook Renita menjadi tertarik untuk membuat akun facebook tersebut sampai sekarang, selain itu memang tujuan dari awal untuk menambah jaringan, teman bisa dari wilayah lokal maupun Internasional. Hal lain diungkapkan oleh siswi SMAN 8 yang bernama Intan mengungkapkan
bahwa tujuan
pembuatannya dilatarbelakangi untuk
kepentingan mencari teman-teman sekolah seperti yang diungkapkan dalam wawancara berikut ini, ”Aku buat facebooknya waktu masih dikelas 3 smp mbak tujuannya ya untuk mencari teman-teman aku SMP dan menambah teman-teman aku SMA ”. (wawancaraIntan, 30 Juli 2011) Sedangkan siswa lain yang bernama wahyu tujuannya karena ingin mengikuti arus perkembangan yang ada dan mengikuti temannya yakni ingin menambah teman dan untuk sarana komunikasi, ia mengatakan : ”Tujuannya banyak mbak buat komunikasi dengan temen, nyari kenalan, buat nambah-nambah temen, cari pacar pun juga bisa hahaaaaa... .....” (wawancara, 30 Juli 2011) Adi siswa SMA kelas XI IPA 2 mengatakan hal serupa yakni karena tuntutan modernisasi dan mengikuti teman-temannya ia membuat facebook dan tujuan umum menggunakannya Facebook adalah untuk berkomunikasi dengan penggunaan khususnya untuk mencari teman baru, ”Tujuannya gen gaul mbak biar tidak ketinggalan jaman....hehehe” (wawancara Adi, 02 Agustus 2011) Kebanyakan siswa SMA menggunakan facebook didorong oleh keinginan mereka mengikuti perkembangan tekhnologi informasi komunikasi serta mengikuti teman- teman mereka. Namun ada juga untuk saling tukar informasi dan berisi kencan-kencan antar sesama teman untuk melakukan kegiatan seperti main dan nonton pergelaran band, mendaki gunung dan saling berkelekar. Fasilitas face-book memungkinkan anak-anak muda saling berinteraksi dan membentuk commit kelompok-kelompok. Tentu saja sisi negatifnya to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
bahwa sesama kelompok itu memiliki cita rasa yang tidak berbeda atau sama. Paling tidak kelompok dalam face-book itu membuat kegiatan yang dapat dinikmati bersama. Faktor yang mendorong siswa SMA menggunakan Facebook yang terinci dalam Matrik berikut:
Tabel 5 Faktor penggunaan Facebook Faktor Internal Faktor Eksternal ● Kebutuhan efektif (Perilaku) ● Pengaruh budaya Disini siswa SMA menggunakan ● Pengaruh lingkungan seperti teman, Facebook karena didorong oleh kerabat kebutuhan efektif yang berarti ● Mengikuti perkembangan tekhnologi perilaku memanfaatkan media informasi terkini facebook sebagai sarana hiburan ● Karena kesenangan Sosial Melalui untuk menghibur diri, menyalurkan jajaring sosial Facebook pengguna emosi, dan membina hubungan dapat memenuhi kebutuhan dengan orang lain. interaksi-komunikasi serta berbagi ● Kebutuhan kognitif dengan orang lain (Pengetahuan) yakni keinginan ● Kejutan kebutuhan akan hal baru tentang Facebook menyediakan fasilitas pengetahuan yang belum ia tahu untuk mencari orang-orang tertentu sebelumnya melalui media tersebut sehingga memungkinkan karena lingkungan online berpotensi penggunanya bertemu dengan dapat menciptakan kesempatan teman-teman jauh dan teman-teman untuk belajar. lama mereka. ● Rasa ingin tahu ● Privasi Penggunanya memliki keingintahuan Facebook digunakan oleh melalui media jejaring social penggunanya sebagai media karena Facebook digunakan sebagai media untuk mengetahui data privasi untuk mencari tahu tentang temanteman-teman mereka teman mereka, mengenai status hubungan, keadaan dll. ● Pengekspresian diri Facebook memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil mereka sendiri yang dapat mereka bagi pada teman-temannya, penggunanya narsis untuk bangga kepada dirinya mengekpresikan dan to user commit menunjukkan diri sendiri nya secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
berlebih melalui Foto, video atau status yang mereka buat.
Sumber : Data Primer b) Pemanfaatan Facebook Sebagian besar informan memanfaatkan facebook sebagai sarana komuniksi dengan teman kerabat ataupun teman baru. Wahyu siswa SMAN 8 SKA kelas XI IPA 2 memanfaatkannya untuk sarana komunikasi dengan temannya serta menjalin komunikasi dengan teman lama, dalam wawancara ia mengatakan : “Aku menggunakan facebook kadang untuk menanyakan tugas sekolah melalui obrolan di facebook dan mencari teman baru di luar teman sekolah mb..” (Wawancara, 04 Agustus 2011) Wahyu memakai layanan facebook menggunakan modem internet yang dipasang dirumahnya melalui komputer, alasannya ia lebih sering buka lewat modem karena lebih praktis serta mudah dan cepat dalam mengaksesnya sehingga tidak dibutuhkan waktu lama untuk loading dan untuk kartu layanan kartu yang digunakannya adalah nomor GSM Indosat IM3. Dengan adanya Facebook Wahyu memanfaatkannya lebih pada menjalin komunikasi terutama untuk menemukan teman - teman lamanya, serta untuk memperbanyak teman. Facebook juga dimanfaatkan oleh siswa SMA untuk mempermudah memperoleh informasi baru yaitu melaui fitur menarik facebook salah satunya adalah Group atau komunitas, dan Adi sendiri juga tergabung disalah satu Group yang ada di facebooknya, ia pun menuturkan “Melalui facebook ini mbak. Aku dapat bergabung dengan komunitas siswa SMA N 8 SkA.”. (wawancara.04 Agustus 2011) Manusia pengguna facebook mempunyai tambahan kesibukan sendiri untuk membuka facebook di era kini. Sesuai dengan cultural studies, bahwa setiap era itu mempunyai libido yang berbeda. Mungkin di masa yang akan datang, kebudayaannya akan berubah seiring dengan perkembangan jaman. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
IRA siswi SMA membuat Facebook karena mengikuti temantemannya tujuannya untuk hiburan dan sebagai ajang mencari teman selain itu ia menggunakannya sejak 2 tahun lalu sewaktu masih SMP. Christian menceritakan tujuannya menggunakan facebook adalah untuk mencari kenalan dan untuk menemukan teman lamanya, selain itu dengan adanya facebook ia manfaatkannya iseng untuk usaha bisnis Online yakni menjual produk game yakni memasarkan produk barang-barang game online seperti Vouce, sedangkan Renita siswi SMA membuat facebook yang baru sekitar 6 (enam) bulan tersebut karena untuk mengikuti trend seperti teman-temannya supaya tidak ketinggalan jaman. Selain fitur tersebut ada fitur Note yang dimanfaatkan dimana user bebas menuliskan apa saja disini, termasuk memposting berita dari situs berita lain. Fitur note memiliki fasilitas tag dan penambahan foto. User pun kemudian bisa mengimpor blog dari situs blog seperti Blogger, Live Journal dan lain-lain (Carolyn, 2006). Note atau catatan facebook ini sendiri dilahirkan pada 22 agustus 2006, fitur ini mirip dengan blog. Keberadaan facebook memang telah mengubah perilaku komunikasi masyarakat terutama siswa SMA yang menjadi objek Observasi penelitian, hal ini sesuai dengan cultural studies. Berikut hal yang diungkapkan oleh Wahyu siswa SMAN 8 SKA mengenai facebook yang merubah perilaku komunikasi: ”Memang facebook banyak merubah komunikasi dalam lingkungan pelajar mbak tentang cara berkomunikasi lewat berfacebookan ”. (Wawancara, 02 Agustus 2011) Cultural studies akan menggiring kita kepada pemahaman bahwa setiap era, lokalitas, dan konteks masyarakat memiliki libido sosial yang tidak seragam. Cultural studies memberikan pemahaman bahwa setiap era itu mempunyai ”kebudayaan” yang berbeda pula (www.google.com//”kebudayaan dalam internet”). Coba kita lihat dari kenyataan, dahulu handphone adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Tapi sekarang kita lihat hampir seluruh masyarakat dunia handphone, begitu juga commit to menggunakan user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
dengan facebook. Dikatakan mengubah shift perilaku manusia karena di zaman ini, facebook seperti sebuah kebutuhan bahkan banyak yang sangat kecanduan. Karena di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah menuntutnya untuk selalu mengikutinya termasuk salah satunya yang ada di jaringan adalah jejaring sosial facebook, Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi, sebagai tempat komunitas dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar ini pun ia manfaatkan. Dengan adanya facebook kebanyakan siswa SMA manfaatkannya untuk komunikasi dengan kerabat atau teman lamanya, serta agar dapat mengetahui kabar dan informasi perkembangan baru dari teman-temannya melalui status yang mereka buat, dan yang tidak kalah pentingnya Facebook kerap kali bisa juga dimanfaatkan untuk belanja Online, karena disitu ia dapat mengetahui produk-produk barang fashion contohnya yang sedang baru atau up to date. Memang saat ini banyak bermunculan bisnis Online yang menjanjikan barang baru yang sedang trend dan harga lebih miring, sehingga memicu konsumen untuk selalu mengikutinya termasuk juga pelajar SMA. Cara ini lebih mudah dan simple karena kemudahan untuk mengakses dan mendapatkannya, pembeli cukup melihat produk barang melalui situs tersebut, pemesanan bisa dilakukan via transfer ke rekening beserta ongkos kirimnya kemudian barang baru bisa dikirim dan tidak menunggu waktu lama, hal seperti ini kerap dilakukan oleh Yoga siswa SMA N 8 SKA kelas XI IPA 2 seorang siswa SMA berikut penuturannya : ”Saya suka modifikasi motor mbak makanya melalui facebook ini kadang -kadang aku Tanya ma temen aku yang ada di lain kota mengenai aksesoris modifikasi terus aku pesen lewat facebook dan uangnya aku transfer lewat bank ..”.(Wawancara, 04 Juli 2011) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Pricilia sendiri memiliki Facebook sejak 3 tahun lalu tepatnya kelas 3 SMP, kemudian ia menggunakan facebook seluler dengan nomor jaringan GSM Indosat Im3 nya sewaktu kelas 3 SMP. c) Pandangan Siswa SMA Terhadap Keberadaan Facebook Keberadaan facebook mampu menarik penggunanya untuk menarik jutaan pengguna, dimana tidak sedikit dari mereka yang menjadikan jejaring sosial ini menjadi bagian dalam aktivitas sehari-hari mereka. Apa yang membuat situs jejaring sosial unik bukanlah bahwa situs ini memungkinkan individu untuk bertemu orang asing, tetapi situs ini memungkinkan pengguna dapat memperlihatkan jaringan sosial mereka. Hal ini karena pada banyak situs jejaring sosial, para pengguna memiliki daftar teman yang memang sudah mereka kenal pada kehidupan nyata walaupun tidak menutup kemungkinan, pada sebagian orang yang memang mencari teman-teman yang memang baru. Dengan hadirnya facebook siswa SMA memiliki berbagai pandangan masing-masing
tentang
adanya
facebook,
siswa
SMA
kebanyakan
menanggapinya dengan dua sisi yaitu sisi positif dan negatif. Ira siswi SMA sendiri memiliki akun ini sejak dari SMP, terhadap keberadaan facebook yang saat ini sedang digandrungi oleh para remaja ia menanggapinya
tidak
terlalu
fanatik
dan
tidak
terlalu
drastis
menggunakannya, diceritakannya karena ia mengaku bukan seorang yang Facebooker namun ia cukup mengikutinya saja, seperti dikatakannya berikut : ”Berfacebookan aku kadang-kadang aja kok mbak tergantung ada duit ato tidak....heheh” (wawancara jesica 06 Agustus 2011) Sedangkan Yoga mengungkapkan pandangannya terhadap keberadaan Facebook ia menilai positif yaitu untuk memperluas jaringan pertemanan serta mempermudah komunikasi. Namun ada pula sisi negatifnya untuk kalangan yang masih dalam masa - masa puberitas antara umur 15 sampai 17 tahun, berikut penuturannya : ”Sisi positifnya ya bisa nambah temen mbak dan bisa nanyain tugas commit user pilih temen terus malas sekolah sekolah..terus sisi negatifnya yatosalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
gara- gara berfacebookan sampai malam” (wawancara 06 Agustus 2011) Sedangkan Nur Septiani Informan yang sedang duduk dikelas XI IPA 2 ketika ditanya tentang pandangan Facebook Nur mengungakapkan baik dan buruknya itu sebanding dalam artian setiap ada hal positifnya itu tidak lepas pula dengan hal negatifnya seperti yang terjadi saat ini, untuk sisi positifnya ia mengungkapkan selalu bisa mengikuti perkembangan komunikasi lewat tekhnologi modern dll, sedangkan negatifnya facebook ia menuturkan jika mengenal orang tidak secara langsung tidak bisa mengetahui secara dalam sifat asli sebenarnya secara nyata jadi yang namanya ajang facebook tidak semuanya ingin berbuat jujur, ungkapnya disela-sela perbincangan dia memberikan contoh kasus penculikan, penipuan dll. ”Ya kadang facebookan sisi positifnya bisa nambah temen sampai banyak tapi sisi negatifnya bisa sangat membahayakan mbak. Contohnya seperti penculikan dll. Aku aja tidak sering online mbak soalnya takut dapat kenalan yang nggak bener.. iihh seerrem” (wawancara, 06 Agustus 2011) Dari
keberadaannya facebook itu
memperbanyak wawasan, jaringan
ada baiknya juga, yakni
mereka akan
pertemanan makin
bertambah, tidak tertinggal dengan hadirnya perkembangan budaya luar terbaru, namun harus pintar-pintar pula generasi muda menyaring daripada budaya tersebut. Renita siswi SMA mengungkapkan tentang kasus yang negative tentang berfacebookan ”Kasus negative yang aku alami yaitu malas belajar mbak bahkan sampai aku lupa untuk mengerjakan tugas”. (Wawancara, 06 Agustus 2011) d) Hal Yang Menarik Dari Facebook Berdasar hasil Observasi yang dilakukan pendapat para informan tentang hal yang menarik dari facebook ternyata bervariatif. Facebook adalah situs jejaring sosial yang mempunyai banyak aplikasi yang dapat memberikan commit to user kemungkinan dan kemudahan kepada para penggunanya untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
berbagai kegiatan dan interaksi dengan pengguna lainnya. Mulai dari main game atau permainan, saling nge-tag atau mengirim foto, mengirim pesan kepada teman satu komunitasnya, chatting, membentuk group atau kelompok yang disesuaikan dengan latar belakang atau kesamaan minat. Hal ini sesuai dengan pernyataan para informan.Ketika peneliti menanyakan pendapatnya tentang keberadaan facebook. Yoga siswa SMAN 8 SKA mengatakan demikian, ”Buat komunikasi dengan teman, cari-cari kenalan, ya makanya aku hobi banget chating, (wawancara. 06 Agustus 2011)” Hal yang sama diungkapkan pula oleh Nur Septiani siswi SMA N 8 SKA ini mengungkapkan bahwa hal yang menarik dari facebook buatnya salah satunya adalah untuk berbagi Foto, berikut ulasan wawancaranya: ”Banyak mbak. Bisa untuk chattingan secara langsung, Untuk media menyimpan foto keluarga, foto dengan, temen, pacar dan video yang sekaligus bisa di share. kita dapat memperhatikan aktifitas mereka (temen-temen kita), mengikuti permainan join game yang direkomendasikan (games yang texas holdem poker dan mafia wars), menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan masih banyak yang laennya, bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan social (Wawancara, 11 Agustus 2011)” Selain itu ada juga informan yang mengatakan bahwa yang menarik adalah ketika mengupdate status untuk menuangkan berbagai ungkapan yang dirasakan agar mendapatkan komentar dan masukan dari teman lain yang membacanya. Febry siswi SMA N 8 SKA adalah informan yang berpendapat dan merasakan demikian, dan mengatakan : Aku sering update status sehari-hari aku mbak.. kadang aku yo curhat melalui update status aku... (wawancaral 5 Agustus 2011) Hal ini karena pengguna yang terlibat dalam situs jejaring sosial facebook didasarkan pada pertama adalah Opinion leader, seseorang yang secara informal mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain, yang orang lain tersebut merupakan para pencari pendapat. Biasanya orang-orang yang terkenal seperti artis, pejabat, atau idola lainnya yang mempunyai pengikut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
yang loyal, biasanya dibuktikan dengan fans (facebook) atau follower (twitter) yang banyak.
2. Fungsi Sosial Jejaring Sosial Facebook Seluler pada Perilaku Siswa Dampak merupakan pengaruh dari suatu kegiatan terhadap suatu objek atau sasaran program dalam hal ini yang dimaksudkan ialah pengaruh dari jejaring sosial “facebook” seluler terhadap perilaku motivasi belajar siswa SMA. Perubahan yang disebabkan penggunaan facebook seluler terhadap perilaku motivasi belajar yang ditimbulkan oleh siswa SMA. Dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak dari adanya jejaring facebook. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen -elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialitas,, mulai dari mereka yang dikenal sehari- hari dengan teman sampai dengan keluarga, Situs tersebut memiliki berbagai fitur yang menarik. Sejalan dengan adanya perkembangan zaman yang makin maju, maka kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ’Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacammacam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Salah satu situs yang saat ini sangat sering dikunjunggi oleh siswa SMA pada khususnya adalah situs jejaring sosial facebook. Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar commit to user orang lain dapat melihat tentang dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Demam Facebook terjadi di kalangan siswa SMA. Para siswa SMA selalu aktif mengakses facebook setiap harinya, dari komputer desktop mereka, notebook, hingga telepon seluler dan bahkan pergi ke warnet. Facebook memberikan penyegaran di tengah kejenuhan user terhadap Friendster, situs jejaring sosial yang sudah ada lebih dahulu. Facebook kini menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya oleh siswa SMA. Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif maupun negatif. Begitu juga dengan facebook, punya dampak positif dan negatif juga bagi penggunanya pada khususnya adalah siswa SMA. Adanya Facebook tersebut siswa mampu menyikapi dengan bijak, sebagian besar informan bisa menempatkan waktunya antara menggunakan facebook dengan waktu untuk belajar. Berdasar hasil observasi yang didapat dari Informan siswa SMA lebih banyak yang merasakan dampak Positifnya.
a) Fungsi Sosial Facebook Dengan adanya facebook mampu merubah perilaku dan kebiasaaan masyarakat (para pengguna terutama siswa SMA) sehingga muncullah dampak dari perilaku tersebut, dari sekian banyak dampak itu tentunya bisa berpotensi membangun bagi siswa SMA terutama kalangan yang mampu memanfaatkan dan menyikapinya untuk kepentingan yang positif. Seperti siswa SMA berikut yang akan diungkapkan oleh Intan mengenai dampak positif dari facebook : ”Dampak positifnya sangat dirasain ya mbak, bisa nambah teman, untuk interaksi komunikasi dan bisa nambah jaringan usaha. Dari pemasaran produk usaha ibu aku tersebut saya bisa mndapat keuntungan dan menambah uang saku.... (wawancara, 20 Agustus 2011) Baginya dengan adanya facebook lebih berdampak ke hal yang positif yang ia rasakan yakni bisa menambah teman serta menambah jaringan usaha, dari pemasaran produk tersebut Intan bisa mndapat keuntungan dan sebagai penambah uang saku dalam pundi-pundi rupiahnya : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Penggunaan
Facebook menurutnya tidak sampai berpengaruh
terhadap motivasi belajarnya karena ungkapnya dengan adanya facebook tidak sampai menyita waktu belajar serta tidak sampai berpengaruh dalam hal pengurangan waktu belajar, karena menurutnya ia bisa membagi kapan waktu untuk belajar dan buka facebook, ia akui motivasi belajar itu penting, baginya motivasi belajar merupakan salah satu kunci menuju gerbang keberhasilan, ia termotivasi karena dukungan dari orang disekitarnya, selain itu ia bisa membedakan waktu untuk bersenang-senang dan waktu untuk belajar. Sehingga dengan penggunaanya facebook dampak negatif dalam dunia pendidikan terutama belajarnya tidak berpengaruh sama sekali. Seperti yang ia ungkapkan berikut : Menurutku motivasi belajar itu merupakan suatu hal yang mendorong kita melakukan belajar agar semangat, motivasi yang aku dapat bisa dari teman, pacar, keluarga dan orang-orang disekeliling kita mbak. Penting banget, mengapa karena motivasi bagi saya merupakan salah satu kunci menuju gerbang keberhasilan.... (wawancara, 20 Agustus 2011) Selama penggunaan sejauh ini belum pernah ia merasakan dampak negatifnya terhadap motivasi belajarnya, belajarnya tetap berjalan tanpa harus terganggu dengan facebook, baginya ia bisa termotivasi secara pribadi untuk belajar tanpa adanya dorongan dari orang lain dan ia bisa membatasi diri waktu untuk online dengan waktu untuk belajar. ”motivasi buatku tu kayak suatu penyemangat kita dalam belajar, penting banget karena menunjang kita untuk giat belajar. Belajar dah jadi kebutuhan, klo pas ada UK ato gak diusahak untuk tetep belajar meskipun sekedar baca baca ato apalah selain itu klo gak ada motivasi gimana kita ada keinginan untuk belajar jadi lebih kesadar diri sendiri. (wawancara Nur Septiani 20 Agustus 2011) Fungsi sosial facebook lainnya bisa berdampak dalam menambah wawasan berbahasa inggris sebagai pemacu positif dalam dunia pendidikan terutama belajarnya, hal ini dirasakan oleh Wahyu seperti yang diungkapnya berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Kadang saya mencari teman yang bisa berbahasa inggris untuk mengajari saya dalam mengerjakan tugas rumah bahasa inggris saya mbak.. hhehe (wawancara 20 Agustus 2011) Berdasar Observasi berikut didapat beberapa nilai dan fungsi sosial yang diperoleh siswa SMA dari penggunaan Facebook : 1. Memperluas jaringan pertemanan, dengan Facebook bisa mendapat temanteman baru, namun ada juga yang sepertinya kurang bermaksud baik. 2. Mempererat tali silaturahmi, dengan Facebook bertemu kawan-kawan lama dan akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga sekarang, sampaisampai bisa mengadakan reuni kecil-kecilan. 3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang berbagai informasi baru ataupun informasi akan teman. 4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka Facebook, 5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha Facebook merupakan media promosi belanja online yang gratis dan sangat efektif bagi usaha. 6. Sarana diskusi, di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas atau grup.
b) Disfungsi Sosial Facebook Dampak berarti suatu akibat yang diperoleh atau merupakan pengaruh dari suatu kegiatan terhadap suatu objek atau sasaran program, disini dampak yang dimaksud adalah dampak negatif yang diperoleh dari adanya facebook siswa SMA N 8 SKA. Dampak negatif yang Jesika alami selama ini belum begitu ia rasakan betul dalam segi pendidikan terutama dalam hal motivasi belajarnya namun lebih pada pola finansial yang terkesan membuang-buang uang yaitu penggunaan pulsa yang boros, seperti yang dia ungkapkan berikut ini : ”Dampak negativenya selama ini aku belum pernah ngarasain betul, paling ya boros pulsa commit gak berakibat to user penuh dalam sisi belajar aku. (wawancara, 06 Agustus 2011)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Senada dengan Yoga, Nur Septiani pun mengaku dengan adanya facebook selama ini belum begitu merasakan dampak negatifnya serta dia juga tidak memakainya secara berlebihan sehingga dia tidak merasa kecanduan dalam menggunakannya, ia mengatakan: Iya mbak kadang saya tidak control terhadap penggunaan facebook sampai saya lupa akan belajar„, (wawancara, 20 Agustus 2011) Facebook memiliki banyak sekali dampak positif. Namun banyak pula dampak negatif yang mungkin timbul akibat ”mainan” tersebut. Hal ini tergantung pada pengendalian diri kita masing-masing. Jika tidak mampu mengontrol tentunya kita akan terjerumus dalam hal-hal negatif tersebut di atas. Jadi, pandai-pandailah mengendalikan diri dan manfaatkan teknologi ini secara bijak dan baik (Fayuciha : 2009). Tidak dapat dipungkiri ada pihak dengan kapabilitas yang lebih dari yang lainnya melakukan tindakan ilegal. Fenomena ini membuka peluang bagi pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab untuk melakukan apa yang kemudian dikenal dengan nama Cyber crime (kejahatan dunia internet). Dalam kesehariannya ungkapnya ia biasa belajar sehari sekali, waktunya cuma sekitar 10 menit untuk membaca sedikit catatan dari buku pelajaran. la mengaku dengan adanya facebook juga berpengaruh terhadap menurunnya motivasi dalam hal belajar contohnya sewaktu ia belajar ia pergunakan waktunya berbarengan dengan membuka facebook mengganggu fokus ia dalam belajarnya dan akhirnya berpengaruh pula terhadap dorongannya untuk belajar menjadikan ia malas. Selain
merasa kecanduan
efek lain
adalah
membengkaknya
pemakaian pulsa, pulsa yang dihabiskan oleh Intan jika ia menggunakan pulsa paketan sebesar Rp. 10.000 perminggu, namun jika ia tidak menggunakan pulsa paketan dalam sekali buka ia bisa menghabiskan Rp. 2000 untuk online di warung internet namun jika dalam seharinya sampai 10 kali akan lebih besar lagi pulsa yang harus Intan keluarkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Di zaman yang serba canggih seperti saat sekarang ini semua manusia dituntut mengikuti pola perkembangan yang terjadi (dinamis), sudah seharusnya orang tua mampu menguasai tekhnologi seperti Internet. Dengan adanya pemahaman tentang internet maka setidaknya orang tua mampu mengetahui bahaya yang dapat di timbulkan dari penggunaan facebook. Orang tua juga dapat menasehati anak dari hati ke hati. Memang tidak mudah untuk mengubah pola perilaku anak, tetapi apabila nasehat di lakukan dengan pola pendekatan yang sesuai maka setidaknya nasehat yang diberikan dapat menyentuh diri anak dan bisa terjadi perubahan sikap. Orang tua harus mampu mengontrol apa saja yang dikerjakan oleh anak. Ketika orang tua mampu membuat sebuah kebijakan maka harus di sertai pengawasan terhadap pola pergerakan kebijakan tersebut. Sehingga disini kontrol manusia akan teknologi benar-benar sangat diperlukan, bisa dilakukan dengan melakukan kontrol terhadap budaya itu sendiri yakni dengan jalan membatasi diri agar tidak berlebihan serta mampu menempatkan diri dalam penggunaanya. Selain itu dibutuhkan pula kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa menempatkan dan menerima fungsi fasilitas komunikasi sesuai dengan proporsinya masing - masing. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar siswa SMA yang bukan penyuka berat facebook lebih merasakan dampak positif karena mampu mengontrol dan membatasi diri serta menempatkan facebook secara sewajarnya. Sedangkan bagi siswa SMA penyuka berat facebook (Facebooker) banyak merasakan hal negative, seperti yang terangkum dalam matrik berikut : Perilaku remaja dalam penggunaan facebook memiliki karakteristik dapat
dilihat pada perkataan
dan
perbuatan
remaja saat mereka
memanfaatkan facebook. Dalam hal ini yang akan diukur adalah facebook dapat memperburuk
cara
berkomunikasi
dan merusak
tata
bahasa
pengguna/ remaja. Perilaku remaja juga dapat diukur dari frekuensi, durasi, dan intensitas remaja saat memanfaatkan facebook. Perilaku commit to user remaja ini juga dapat dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan, dimana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
saat semua teman‐teman di sekitar mereka memanfaatkan situs jejaring sosial maka mereka juga akan melakukan hal yang sama. Hal ini akan sangat berguna bagi remaja dalam mencari teman baru mempererat hubungan dengan teman yang sudah ada, juga percaya atau sebaliknya kepada orang yang baru dikenal melalui facebook, mendapatkan banyak informasi,
pengetahuan dan pengalaan baru sekaligus terhibur
menghibur
orang
lain
dan
melalui facebook atau sebaliknya mendapatkan
masalah akibat facebook. Penggunaan facebook juga akan membentuk sikap remaja yang dapat dilihat secara langsung misalnya kecanduan penggunaan situs jejaring sosial ini, dan jarang bertemu dengan orang secara langsung/tatap muka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
BAB V P ENU TU P
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di paparkan dapat di tarik kesimpulan bahwa: 1. Sebelum adanya Facebook interaksi yang terjadi antara siswa
kebanyakan
melalui handphone dan menggunakan sarana himpunan untuk saling mengenal antara satu dengan yang lain. 2. Facebook menjadi sarana penghubung dan komunikasi bagi para siswa SMAN 8 Surakarta, dengan Facebook para siswa dapat kembali bertemu dengan temanteman lama walaupun di dunia maya. 3. komunikasi antar teman menjadi lancar walaupun berjauhan, selain itu Facebook juga dapat menjadi sarana bagi para siswa untuk dapat semakin mengakrabkan diri antara satu dengan yang lainnya baik itu sama satu sekolahan maupun dengan sekolahan lain. 4. Namun Facebook juga memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dapat dirasakan bagi para siswa antara lain semakin eratnya tali silaturahmi antara teman yang sudah terjalin di dunia nyata, memberikan berbagai macam informasi yang menarik, sarana untuk saling menyapa dan berinteraksi dengan teman, juga sebagai sarana untuk merilekskan fikiran sedangkan dampak negatif Facebook yaitu siswa cenderung lupa waktu sehingga banyak waktu mereka yag terbuang sia-sia, tidak ada batasan ranah pribadi karena hal-hal yang harusnya tidak terungkap dapat terungkap di Facebook. Motif siswa dalam menggunakan social networking dipengaruhi keinginan untuk dijadikan sarana untuk mencari informasi, hiburan, identitas pribadi maupun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
berinteraksi social. Dengan mengetahui motif yang digunakan responden, maka munculnya pengaruh untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan
B. Implikasi Penelitian 1. Implikasi Empiris Dari hasil penelitian yang telah yang dilakukan bahwa faktor yang mempengaruhi pola penggunaan jejaring sosial facebook adalah gaya hidup, bila remaja pada saat ini tidak mempunyai akun facebook, maka dia akan ketinggalan jaman dan dikatakan kurang pergaulan (kuper) oleh teman-temannya. Para pengguna Facebook dapat saling menyapa dan menjalin hubungan pertemanan dengan siapa saja dari segala penjuru dunia tanpa harus bertatap muka. Bahkan tak jarang kita dapat kembali saling berhubungan dengan seorang teman lama yang bahkan mungkin telah bertahun-tahun tidak bertatap muka. melalui Facebook kita juga dapat menambahkan teman-teman baru dengan mengadd pengguna lain. Facebook tampaknya kini telah menjadi tempat untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi yang banyak di gemari oleh para penggunanya sehingga seolah-olah bertatap muka untuk saling berinteraksi bukan lagi hal yang penting karena tanpa bertemu secara langsungpun para pengguna Facebook sudah dapat melakukan interaksi dengan sesamanya Terdapat dua tahapan proses komunikasi, yakni proses komunikasi primer dan sekunder. Proses komunikasi primer ialah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Proses komunikasi sekunder yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Dengan teknologi Facebook, kita dapat berhubungan dengan siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal jarak dan waktu. Namun disisi lainFacebook dapat berdampak pada kurangnya hubungan langsung atau kontak langsung dengan sesama.
2. Implikasi Teoritis Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua teori yaitu teori aksi dan teori struktur fungsional,hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa penelitian dapat didukung oleh teori struktur fungsional, asumsi dasar dari teori struktur fungsional yaitu bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Hal lain dari perilaku adalah pola hidup yang cenderung konsumtif. Teori Aksi adalah teori yang akan digunakan dalam menganalisa penelitian ini. Teori aksi dilembangakan oleh Talcott Parson. Teori aksi sosial bukan bukan hanya belajar teori semata, melainkan membangun suatu sistem yang jelas dari teori tersebut. Dimana kebutuhan penting siswa adalah kebutuhan untuk mendapat ilmu pengetahuan dilakukannya dengan jalan belajar, siswa SMA N 8 Surakarta sadar akan perannya sebagai seorang pelajar mereka juga telah tahu dan berfikir lebih dewasa sehingga dapat mengontrol diri mereka terutama dalam hal belajar, sehingga akan timbul adanya dorongan untuk belajar kebutuhan (need),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
kebutuhan
yang menyebabkan
seseorang berusaha untuk dapat
memenuhinya. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa penelitian ini didukung oleh teori fungsional structural, khususnya karya Parsons .Asumsi dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural, yaitu bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan
tertentu
yang mempunyai kemampuan
mengatasi perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu
sistem
yang
secara
fungsional
terintegrasi
dalam
suatu
keseimbangan. Menurut Robert K.Merton konsekuensi-konsekuensi objektif dari individu dalam perilaku itu ada yang mengarah pada integrasi dan keseimbangan ( fungsi manifest), akan tetapi ada pula konsekuensikonsekuensi objektif dari individu dalam perilaku itu yang tidak dimaksudkan dan tidak diketahui. Oleh karena itu, menurut pendapatnya konsekuensi-konsekuensi objek dari individu dalam perilaku tersebut ada yang bersifat fungsional dan ada pula yang bersifat disfungsional.dalam teori struktur fungsionalisme cenderung memusatkan perhatian pada fungsi dari suatu fakta sosial terhadap fakta sosial yang lain.konsep sifat dan fungsi dari Merton membedakan atas fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tidak diharapkan. 3. Implikasi Metodologis Penelitian yang telah dilaksanakan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai gambaran adanya jejaring sosial facebook yang sedang
merebak sehingga
menimbulkan dampak secara umum. Didalam pengumpulan data, peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
menggunakan teknik interview (wawancara), observasi langsung, serta dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengambilan sample dengan tekhnik purpose sampling atau sampel bertujuan dimana peneliti cenderung memilih informan yang tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap untuk mengetahui masalahnya secara mendalam. Maka peneliti memilih informan yang berkembang sesuai dengan kebutuhan data yaitu 10 informan dari SMA N 8 Surakarta,Untuk teknik Analisis penelitian di SMA N 8 Surakarta ini menggunakan teknik analisis interaktif, dimana teknik analisis interaktif ini yang meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dapat dijelaskan pengumpulan data tersebut berupa wawancara, observasi secara langsung serta dokumentasi (data literature, artikel, data internet serta data dokumentasi foto) yang dikumpulkan dan disusun yang mendalam sampai terbentuk data yang sistematik. Bila pengumpulan dan penyusunan berkumpul maka dapat disimpulkan atau ditarik kesimpulannya. Bentuk wawancara yang dilakukan secara informal yaitu dengan wawancara secara santai, tidak terstruktur ketat dan dalam suasana yang nyaman bagi informan. Secara keseluruhan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pendekatan dan memperoleh informasi dari para informan karena para informan bersikap terbuka, antusias dan menerima dengan baik kehadiran peneliti, sehingga adanya peneliti ditengah-tengah aktivitas mereka tidak lagi dianggap sebagai orang asing yang ingin meneliti mereka dan akhirnya informasi pun dapat mengalir dengan mudah dan lancar. Untuk keperluan trianggulasi data, peneliti melakukan pengecekan dengan trianggulasi sumber untuk memperoleh data yang memiliki
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
validitas yang tinggi. Selain itu peneliti juga melakukan kroscek dengan sumber lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, Pengecekan tersebut membuktikan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti memang benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan karena pengkroscekan data telah berjalan sesuai dengan tujuan. Secara metodologis, penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : 1.
Kelebihan ü Hasil penelitian ini dapat terjaga kebenarannya karena dilakukan pengecekan melalui trianggulasi sumber. Artinya data yang dihasilkan dari informan pertama dapat dicek kebenarannya kepada informan selanjutnya. Kemudian dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara secara informal memudahkan peneliti untuk memperoleh data yang luas, jelas dan mendalam. ü Kebenaran dalam penelitian ini merupakan hasil interpretasi informan atas semua hasil wawancara yang dijadikan sumber data. ü Penelitian kualitatif mampu mengungkapkan realitas secara mendalam tentang realitas social (seperti: produk pola pikir manusia dengan segala subyektifitasnya, emosi dan nilai-nilai sehingga mampu memberi gambaran realitas sosial sebagaimana adanya) tentang dampak penggunaan jejaring social facebook di kalangan siswa SMAN 8 Surakarta.
2. Kekurangan ü Isu merebaknya jejaring social facebook tidak bertahan lama sehingga peneliti dalam mengumpulkan data harus cepat pada waktu merebaknya situs jejaring sosial itu terjadi, kesuliatan lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
adalah ketika ada informan yang sulit untuk ditemui dan terkadang terlalu sibuk mengulur-ulur waktu dan memperlama proses penelitian sehingga peneliti harus mencari informan yang benarbenar serius dan cooperative
untuk diajak kerjasama dalam
penelitian ini. ü Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan, kerena penelitian kualitatif hanya berlaku pada lokasi penelitian ini saja. Pada peristiwa, tempat dan waktu yang lain, maka hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan. ü Dalam penelitian ini, peneliti mungkin terjebak dalam subyektifitas sehingga terkadang segala macam bentuk persepsi dan emosi ikut mempengaruhi hasil penelitian.
C. Saran Setelah mengetahui bagaimana interaksi yang terjadi di Facebook dan berbagai dampak yang terjadi baik itu positif maupun negatife disarankan 1. Agar siswa yang menggunakan Facebook dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan Facebook dan dapat memberikan batasan antara hal-hal pribadi yang harusnya bukan menjadi konsumsi publik di Facebook 2. Agar memanfaatkan Facebook sebagai sarana untuk menjalin hubungan pertemanan yang semakin baik, dan mencari berbagi informasi-informasi yang penting Adapun saran yang penulis kemukakan adalah, diharapkan siswa dapat menggunakan social networking sebagai sarana maupun media untuk meningkatkan potensi diri. Misalnya sebagai alat bantu dalam proses mencari ilmu, menjalin hubungan dengan perusahaan, menjadikan alat untuk berwirausaha.
commit to user