ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
s K R I P SI
CHRISMAN HADI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN DALAM PENANGANAN KONFLIK PERBURUHAN : TINJAUAN YURIDIS POLITIS TERHADAP KEPUTUSAN BAKORSTANAS N O M O R : Kep/02/Stanas /X II/1990
____
( CONTOH KASUS PHK M ASSAL PT. CPS PORONGt)
UNITEKSIIAS
SURA»AYA K K ^ t< t-' t'-r. 1 8 2 0 / p ^ ■f
FAKULTAS
hukum
u n iv e r s it a s
AIRLANGGA
S U R A B A Y A
1994
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
POLA
PENDEKATAN
KEAMANAN
DALAM
PERBURUHAN TINJAUAN
YURIDIS
BAKORSTANAS (CONTOH
POLITIS
NOMOR
KASUS
PENANGANAN
KONFLIK
:
TERHADAP
KEPUTUSAN
: K e p / 0 2 / S t a n a s / XI I/1 9 9 0
PHK M A S S A L
PT CPS
PORONG)
S K R I P S I DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MENCAPAI GELAR SARJANA HUKUM
O L E H CHRISMAN
HADI
0 3 8 6 1 2 4 2 5
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS S
U
R
A
1 9
SKRIPSI
B 9
A
Y
AIRLANGGA
A
4
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DIUJI PADA TANGGAL
PAEITIA m s s w i
19 NAKET 1994
'
KBTUA
: GOENAVAM, 8-H-
SCOETAR1S
: AFDOL, S.H.. MS.
ANGGOTA
: 1. OMAR HAST1N, S.H, 2. SRI HAYATIE* S.H.,
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Solilokui
U h . .. setapak ini kadang Terasa begitu panjang dan melelahkan Tapi kita toh musti menyusurinya Demi bersetia pada nurani Dan gerak hidup paling dalam ....
Lembang, 1993
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA
PENGANTAR
Kupersembahkan pujian bagi Hidup
terdalam,
m ua ra
segala
senantiasa saksi
Khalik penguasa
asal.
Kupujikan
mengalirkan
atas
Sang Pemilik Gerak
kepekaan
kedahsyatan
Kulantunkan asap dupa
segala syukur
bagimu
intuitif
pilinan
setanggi
kemungkinan
untuk
jemari
yang ber-
tanganmu.
dalam hening
semadl
agar kau memelihara nyaliku ketika menyusuri
lorong-
lorong
kehidu-
pekat
kelam
malam
di
tingkap-tingkap
pan. Semarak kemegahan senantiasa milikmu. Sebagai karya,
skripsi ini merupakan salah satu
persinggahan inte.Lektual dan kreatif penulis di dalam menapaki kehidupan,
yang
takkan pernah usai menghan-
tar perjalanan usia selain sebagai untuk mencapai
gelar
karya,
jujur
saja,
he ndak
d i taka r
salah satu syarat
sarjana hukum. pe nulis
de n g a n
merasa
Memang ma l u
ukuran-ukuran
sebagai
hati
bak u
bila
ilmiah.
Sebab proses penyusunan skripsi ini benar-benar telah mencelikkan mata penulis; elan vital penulisan niatan,
ilm iah skripsi
yang ini
betapa
saya miliki.
tetap
berangkat
untuk memberi kontribusi
tercinta;
dilambari
dangkal
semangat
kecil
senyatanya
Meski
be gi tu
dengan bagi
satu
republik
ketidaksepakatan meli-
hat manusia dan kemanusiaan dikorbankan demi dan atas
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nama apa pun juga; apalagi atas nama segala tetek bengek yang bernama pembangunan. Skripsi ini disusun dalam situasi kemendadakan serta
ketergesaan.
berapologi
atas
Tapi
segala
bukan
berarti
kelemahan
dan
saya
hendak
kekurangannya.
Karena bisa jadi memang baru pada tingkat sedemikian ini intensitas kemampuan saya dalam beranalisis serta bergulat
dengan perkara-perkara
ilmiah.
Sungguh
saya
sepenuhnya sadar akan hal ini. Ide dari
dasar
dan
persinggungan
selesainya
personal
berbagai kalangan yang persatu untuk tanggung tetap
atas
menjadi
milik
bergaul
dan
dengan
saya
terasa nikmat Rasanya
tak
d en g a n dari
super
berterima
ka l i a n
rangkaian
dari
kasih,
tapi
kata
Teru s
ter a ng
s u ng guh
sangat
diskusi-diskusi
jempol
teman-teman
yang
ini
sampai dengan joke-joke
is apan
memiliki
ada
teman-teman
pribadi.
panjang yang sangat politis k a m p u n g a n yang
lahir
segala kekurangan skripsi
di sku si
me nye nan gk an . Mulai
ini
tidak mungkin disebutkan satu
maria saya wajib
jawab
skripsi
cukup
kaki.
S u n gg uh
semacam kalian.
indah
untuk
dieja
buat utarakan terima kasih. Khusus untuk kawan-kawan serumah: sangat
beruntung memiliki
kalian
sebagai
Saat-saat kehabisan duit untuk beli beras;
SKRIPSI
Sungguh aku
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
keluarga. sepanjang
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hari hanya
minum
kopi
sembari
tingan p e r s e d i a a n khusus cacing
perut
kita
merokok
krisis
siasati
dengan
tembakau
moneter;
lin-
cacing-
debat-debat
poli
tik; seraya masih juga memiliki kegarangan menggertak tukang
tagih
Saat-saat
rekening
kita
listrik
bersepakat
yang
untuk
fotokopi ketimbang sarapan.
mencoba
memeras.
lebih mementingkan
Saat-saat
gelisah menan-
ti kabar salah seorang dari kita yang pergi berharihari
tanpa
pamit.
Saat
jumlah piring
di
tan:
bermetamorphosa
Ternyata
nikmati
be b e r a p a
dapur
kita
ma la m
akibat ulah kreatif kembali
pola
saling
berkurang
Heru
tentang
secara mie
kris is
simul-
yang
m o ne ter
kita --
yang mencoba menghidupkan pr i m i t i f
Selama
meneguhkan.
menjadi
selama
perdagangan
dengan penjual mie). untuk
yang
bertanya-tanya
ini kita
Sungguh
itu
{baca:
Barter
telah mencoba teramat
manis.
Terima kasih atas dukungan dan ketulusan kasih k a lian. Saya
juga
1. Bapak Frans
mengucapkan
terima
kasih
kepada:
Limahelu tidak saja selaku Dekan FH
UNAIR tapi juga sebagai pribadi atas dukungannya moril pun juga materiil;
teristimewa dalam persoa-
lan kawan Anthony Leroy Ratag;
saya
selalu ganggu
beliau di tengah jadual-jadual kerja yang padat; anehnya
kelancangan-kelancangan itu hampir
tidak
vi
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pernah
dibalas
dengan*raut
saya duga pada awalnya.
jengkel;
sebagaimana
Padahal kelancangan-kelan-
cangan itu sebenarnya layak untuk dihardik.
Setu
lusnya saya sampaikan terima kasih. Bapak Umar Hasyim sebagai
dosen pembimbing
yang
cukup terepotkan selama proses pembimbingan dimana pada jam-jam istirahat,
justru saya mengetuk pintu
rumah beliau untuk sekadar diskusi.
Sungguh
hanya
atas keleluasaan dan keluwesan sekaligus ketajaman i n t e l ek tu al ra mpung
be l i a u
da la m
ju ga lah
waktu
skripsi
mendesak.
ini
dapat
Setulusnya
saya
ucapkan terima kasih. Bapak Goenawan Masyarakat. san serta
selaku
ketua
Departemen
Hukum
dan
Dalam diri beliau saya temukan ketulukejernihan
sikap
seorang
intelektual.
Sejujurya saya merasa bangga
dan terhormat menja
di
dan M a s y a r a k a t
bagi an
UNAIR.
Departemen
Hu ku m
FH-
Saya berharap bisa belajar menjadi sebening
beliau dalam membingkai persoalan.
Setulusnya saya
sampaikan hormat dan terima kasih. Bapak Afdol ke lu ar ga
dan Ibu Sri Hayatie
Departemen
telah bersedia menjadi
Hukum
dan
penguji
sebagai
anggota
Masyarakat
skripsi
ini.
yang Setu
lusnya saya sampaikan terima kasih. Bapak
SKRIPSI
Soewoto
Moelyo
Soedarmo
selaku
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
Pembantu
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dekan
I bi d a n g
Akademik.
Setulusnya
juga
saya
ucapkan terima kasih karena hanya oleh keluwesan sikap beliaulah yang menyebabkan skripsi ini dapat rampung dalam waktu mendesak. 6.
Seseorang telah
yang
pada
membikin
memandang
saya
hidup.
jalan panjang
saat-saat
ini
untuk
Dengan tak
terakhir lebih
mengingat
di
kampus
jerni h
d al am
bening
lagi melelahkan.
matamu
Anugerah
langit yang tak habis-habisnya kusyukuri. 7.
Segenap Civitas Academica FH-UNAIR dengan
atau
tanpa
merepotkan kalian.
disadari, Setulusnya
lainnya karena
saya juga
pasti
pernah
saya
sampaikan
Saya memang bukan gading tapi pasti
juga saya
terima kasih.
memiliki
retakan-retakan
Saya membuka diri pada
yang
harus
di se mp u r n a k a n .
semua pihak untuk merapikan
retakan-retakan itu.
Rungkut, 25 Maret 1994
Chrisman Hadi Npm : 038612425
viii
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR
IS I
Halaman
S O L I L O K U I .........................................
iii
KATA PENGANTAR .....................................
XV
DAFTAR ISI..........................................
ix
ABSTRAK ............................................
xi
BAB
I
:
PENDAHULUAN 1. Permasalahan : Latar belakang dan
BAB
II
:
Rumusannya........................
1
2. Penjelasan judul.................
7
3. Alasan Pemilihan Judul...........
12
4. Tujuan Penulisan.................
13
5 . Metodo logi........................
14
6. Pertanggungjawaban Sistematika...
16
PENDEKATAN KEAMANAN DALAM MASALAH PERBURUHAN 1. Pengantar........................
19
2. Pendekatan Keamanan Dalam Kasus Pemogokan dan Unjuk Rasa Buruh.. 3. Pemasungan Hak Berorganisasi....
BAB
III
:
21 25
EKSISTENSI KEPUTUSAN BAKORSTANAS NOMOR : Kep/02/Stanas/XII/1990 DALAM PETA YURIDIS POLITIS
ix
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Bakorstanas Institusi Ektra Yud is ia 1.................... .
30
2. Eksistensi Keputusan Bakorstanas Nomor : Kep/02/Stanas/XI1/1990 Tentang Pedoman Penanggulangan Kasus Hubungan Industrial..... BAB
IV
:
33
KASUS PHK MASSAL PT CPS PORONG SIDOARJO 1. Gambaran Perusahaan...........
40
2. Jam Kerja, Pengupahan, dan Kondisi Kerja.................
BAB
V
:
41
3. Kronologi PHK Massal.... .
43
4. Intimidasi Aparat Keamanan....
51
PENDEKATAN KEAMANAN SEBAGAI MANIFESTASI HUKUM YANG REPRESIF
1. Pengantar . . . ...................
59
2. Tesis Hukum Represif dan Pendekatan Keamanan...........
BAB
VI
:
62
P E N U T U P 1. Kesimpulan................... .
71
2. Saran-saran...................
73
DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
x
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
POLA PENDEKATAN KEAMANAN DALAM PENANGANAN KONFLIK PERBURUHAN : TINJAUAN YURIDIS POLITIS TERHADAP KEPUTUSAN BAKORSTANAS NOMOR : Kep/02/Stanas/XII/1990 (CONTOH KASUS PHK MASSAL PT CPS PORONG)
Oleh
:
Chrisman Hadi
A B S T R A K Seiring Baru,
target
dengan
dengan
kebijakan
pertumbuhan
membuka peluang
pengusaha
swasta
pembangunan
dalam
era
ekonomi
investasi
nasional
’p e m b a ng un an’ Orde
pun
mencoba
di p a c u
seluas-luasnya bagi
juga
modernisasi
asing. pasca
Kebijakan
Gestapu
PKI
tersebut membutuhkan iklim yang sehat demi investasi. Perusahaan-perusahaan besar nesia, juga
yang
swasta
undangan ada
trade
keamanan
dimiliki nasional
pemerintah off-nya, berusaha.
itu adalah adanya
oleh
penanam
yang
bekerja
untuk yakni Dalam
suatu
yang
ada di
modal di
berusaha
asing
Indonesia
di
pemerintah kategori
Indo
negara
pun atas
kita,
harus menjamin
keamanan
berusaha
serikat buruh dan buruh yang
tidak agresif di dalam mengajukan tuntutan-tuntutan. Di yang kuat
kalangan aparat sebagai
akibat
keamanan masih ada peristiwa
trauma
sebelum Gestapu
PKI dimana gerakan buruh yang agresif sering
melaku-
xi
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kan pemogokan.
Seringnya terjadi pemogokan pada waktu
itu, menimbulkan gambaran dalam aparat keamanan bahwa mogok
adalah mengganggu
keamanan
termasuk
keamanan
berusaha para pengusaha. Di dalam konteks stanas
mengeluarkan
Bakorstanas Pe doman
Nomor
Petunjuk Teknis
masalah
perdata,
memiliki
Hubungan
pada
sengketa
antara
apakah
perdata
Kasus
pe r b u r u h a n
interest
pertanyaan,
berupa Keputusan
: K e p / 0 2/Stanas/XI I/1990
PenangguIanan
sedang m a s a l a h
masalah
tersebut di atas maka Bakor
berbeda. konflik
biasa
Industrial,
hakekatnya dua
adalah
kelompok
Se hi ng ga
perburuhan
tersebut
tentang
yang
menimbulkan yang
perlu
notabene
diselesaikan
dengan pendekatan keamanan? Berangkat
dari
hal
tersebut
maka
diperlukan
dan
implementasi
V
suatu penelitian mengenai dari Keputusan Bakorstanas ini
digunakan
me to de
eksistensi tersebut.
de s k r i p t i f
Dalam penelitian anaiistis,
metode atau cara penulisan yang memiliki berikut
yai tu
ciri sebagai
:
1. Memusatkan pada masa1ah-masa1ah yang ada pada masa sekarang, pada mas a1ah-masalah yang aktual. 2. Data yang kan dan Juga
SKRIPSI
dikumpulkan
mula-mula
disusun,
dijelas-
kemudian dianalisis.
disertai
dengan
pendekatan
yuridis
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
politis,
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yaitu,
meletakkan
bingkai
analisis
yang
da ta -dat a di
dalam
me 1ingkupinya. Ada
dipergunakan,
sebagai
dalam
sosial
buruh.
penelitian berikut
a.
hal
teoritik
yang
dan
yang
Selznick,
respon
terhadap
aspirasi-aspirasi sosial
menjadi
dapat
yaitu
law). Di sini hukum
dari
kebutuhan
Kemudian
politis
dan
aspirasi
masalah
dirumuskan
dari
sebagai
:
Konflik
perburuhan
perdata biasa. „ kuan
dan Philip
sosial
tersebut
yuridis
dalam
tesis hukum yang diaju-
fasilitator
ini
terkumpul
bingkai
(responsive
kebutuhan-kebutuhan sosial,
pun
Nonet
teori hukum responsif dipahami
konteks
berangkat dari
kan oleh Philippe
yang
pola
pada
hakekatnya adalah masalah
Dalam kaitan
pendekatan
ini,
keamanan
apakah dalam
pemberlapenanganan
masalah perburuhan sudah tepat?
b. Apakah Surat Keputusan Bakorstanas Nomor : Ke p/ 02 /S tan as/XII/1990 langan
M a s al ah
k e b ut uhan
Hu b u n g a n
h uk um
legitimasi bagi
tentang Pedoman Penanggu-
bagi
aparat
Industrial,
buru h
atau
merupakan
hanya
sekedar
keamanan di dalam menangani
konflik perburuhan? Den ga n
pe n e l i t i a n
ini,
pal ing
tidak,
dapat
memberi gambaran tentang manifestasi dan implementasi
xi i i
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dari
pendekatan
perburuhan
kemanan
sebagai
terhadap
penanganan
konflik
suatu pola tindakan di dalam peta
politik perburuhan di Indonesia. Dari
hasil
relevannya nas
penelitian
terdapat
bukti
tidak
posisi dan eksistensi Keputusan Bakorsta
Nomor
: Ke p/0 2/ Stanas/XII/1990,
di
dalam
peta
yuridis politis Republik Ini. Kesimpulan penelitian
ini
yang
a d al ah ,
Ke p/0 2/Stanas/XII/1990 pe ndekat an politis adalah san
dan tidak
tersebut
menjadi untuk
keamanan, filosofi
konflik
pada
--
Hubungan
alat
campur
hasil
Nomor
manifestasi
dari
segi
Industrial
:
dari
yuridis Pancasila
surat
keputu
ipso facto cenderung hanya
legitimasi
terlalu
jauh
Karena
pemerintah Orde
dari
Keputusan
sebagai
di t i n j a u
tataran
perburuhan.
will dari
bahwa
diambil
layak diberlakukan. Sebab
sekadar ikut
dapat
itu
bagi di
aparat
keamanan
dalam
menangani
diperlukan
political
Baru untuk
tidak memberla-
kukan pola pendekatan keamanan di dalam menyelesaikan kasus hubungan industrial.
x iv
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
B
A
B
I
PENDAHULUAN
1. Permasalahan:
1atar be 1akang dan rumusannva
Malam hari
tanggal
10 April
1912,
layaran perdananya tenggelamlah kapal waktu
itu
dianggap
tercepat. jumlah
Hasil
sekoci
sebagai
teknologi
penyelamat
kapal
dalam
’Titanic*,
yang
tersedia
yang
terbaik
canggih waktu yang
pe-
dan
itu.
Namun
tidak
cukup
untuk menyelamatkan semua jiwa penumpang. Apa
yang
terjadi
jumlah
korban
Wanita
penumpang
ialah 45%,
wanita
dari
m al am
bila
terc erm in
diperinci
kelas
3 yang
kelas
2 jumlah angka
dan dari
kelas
1 sebesar
ternyata
tidak
hanya
kesempatan
mati
0,7%.
memberi
fasilitas yang nyaman saja. kan bahwa
itu
dalam
pada
Jadi hak
pada
persen.
bencana
kematian tiket
atas
itu 16%,
kelas
kamar
1
dan
Benar-benar dapat dikata-
me 1a n g s u n g k a n
hidup,
pemba-
giannya tidak merata1.
C mJ .M . Schuy t;, Keadi Jan dari Ef.ektiyi tas Dalam Pemba,qia.n Kemurigk inan Hidup, terjemahan Paul hoedikdo, tidak diterbihkan, 1978, h. 1.
I
M 1 L i t
|
p E H i-U S T A ItA A lf
1•tfNItKfcSH A* A1IU.A.NOGASKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
Peta tersebut bagi dalam
kejadian
teng ge 1amnya
kapal
barangkali bisa dijadikan media
konteks ’kapal
kehidupan
buruh*6 di
’T i t a n i c ’ identifikasi
Indonesia.
i n d u s t r i a l i s a s i ^ ’ ia hanya
kemampuan untuk membeli
kenyamanan
tiket
Karena
memiliki
kelas
3,
di
tengah-tengah konteks kebijakan perburuhan. Melacak situasi
kondisi
perburuhan di
Indone
sia tidak bisa dilepaskan dari peta kebijakan ekonomi dalam era
1m o d e r n i s a s i ’4 orde
baru.
Karena
sesudah
8uruh di s i m dipahami sebatas dalam kerangka pekerja industri yang berada di posisi manajemen terbawah, tidak i.ermasiik pekerja yang berada di strata manajemen menengah Ke atas. 5 'Ilustrasi tenggelamnya kapal Titani c dirnaksudkan jntuk memberi gambaran awal tentang kecilnya akses baruh di dalam konteks ponyelesaian kasus hubungan industrial. 4 'Kita biasa menyebut era ini dengan masa 'pembangunan’. Perlu diketahui, konsep ini masih kabur batasannya. Ada yang mel ihatnya sebagai porubahan sosial. Yang kedua, modernisasi diartikansebagai westernisasi, yang memakai indikator unsur-unsur kehidupan masyarakat Barat kontemporer. Ketiga, modernisasi diasosiasikan dengan demokrasi, sistem pemerintahan yang dijunjung tinggi di Barat. Keempat, ia diidentifikasikan sebagai kapitalisme dan industrialisasi, dua hal yang dianggap baik bagi dunia ketiga. Ada juga yang mengacaukannya dengan modernitas. Lebih jauh tentang konsepsi ini bisa dilihat dalam, Syed Hussein Alatas, "Modernisasi Yang Sesat : Dilema Masyarakat Sedang Berkembang", Atal dan Pieries (eds.), Kritik Asia Terhadap Pembangu: nan, Pulsar, Jakarta, .1980, h. 27-79.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3
Gestapu,
orde
baru
me m e g a n g
negeri
ini.
mereka
melaksanakan
asumsi inya
Sebagai
bahwa
reaksi
tampuk
atas
diikuti
kondisi
pembangunan
pembangunan ekonomi dengan
kekuasaan
sebelumnya
deng an
akan
keberhasilan
dilan dasi
dengan
di
di
sendir-
bidang-bidang
lain, maka pembangunan ekonomi dijalankan. Proses membutuhkan pemerintah
pembangunan
ekonomi
kehadiran modal orde
baru
dan mengundang
para
(baca
membuka penanam
tersebut
sangat
: investasi).
pintu modal
Maka
se lebar-1ebarnya
untuk
berusaha
di
negara kita. Baik penanam modal swasta asing pun juga swasta nasional
diberikan
kesempatan
luas-luasnya oleh
pemerintah
pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Konsekuensi tah
orde
selalu orde
baru
sehat
baru
harus
bagi
harus
pengertian
harus
baru
mereka
bahwa
aman. Maka
dari
kebijakan
baru
penanam
menjamin ada akan
modal.
memiliki politik
yang
Pemerintah Dalam
pemerintah
iklim
dan
pemerin
berusaha.
dari
se-
memacu
prako ndi si
keamanan
jaminan
agar
tersebut,
menyediakan
para
stabilitas
orde
berusaha
berusaha
keamanan
orde yang
nasional
sangat mutlak dilestarikan. Dalam Badan
konteks
Koordinasi
Bantuan
sional (Bakors tanas ) ,
SKRIPSI
seperti
tersebut
Pemantapan
mengeluarkan
di
atas maka
Stabilitas petunjuk
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
Na
tehnis
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4
pedoraan nomor
p e n a n g g u 1angan
kasus
hubungan
: Kep/02 /st anas/XII/1990
tentang
NANGGULANGAN KASUS HUBUNGAN INDUSTRIAL. san tersebut dibuat di
dalam
pendekatan perburuhan
PEDOMAN
PE-
Surat Keputu
dalam konteks pendekatan keamanan
m e n y e 1esaikan keamanan mutlak
industrial,
konflik
un tu k
per buruhan.
m e n y e 1esai kan
diperlukan,
untuk
Pola
konfli k
menciptakn
pra-
kondisi yang sehat bagi iklim investasi. Pola pendekatan keamanan tersebut berasal dari masih
ada ny a
trauma
yang
keamanan sebagai akibat dimana gerakan buruh pemogokan.
di
ka la ng an
aparat
peristiwa sebelum gestapu PKI
yang
S e r i ng ny a
kuat
agresif
terjadi
sering
pemogokan
melakukan wak tu
itu
menimbulkan gambaran bagi aparat keamanan bahwa mogok adalah mengganggu keamanan termasuk keamanan berusaha ptfra pengusaha. san
Bakorstanas
7 . a.
Ini nampak jelas dalam Bab II Keputu nomor:
Kep/0 2/stanas/XII/1990
ya n g
poin
menyebutkan,
dalam masa Orla berlaku sistim hubungan industri al b a i k y a n g berazaskan liberalisme yang menitikberatkan kepentingan individu maupun yang bera zaskan Marxisme yang menitikberatkan p e r j u a n g a n / k e p e n t i n g a n klas, de n g a n praktek k e g i a t a n n y a c e n d e r u n g lebih be rsi fat sosial politik daripada sosial ekonomi, diwarnai oleh suasanan adu kekuatan di antara pekerja/proletar dan pengusaha/borjuis, berorientasi kepada kepen tingan m a s i n g - m a s i n g . D a l a m kondisi demikian hubungan industrial menjadi tidak serasi dan lestari, m e n g h a m b a t terwujudnya ketenangan kerja/usaha dan mengganggu stabilitas nasional
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5
Berangkat
dari
lum ge sta pu
kuatnya
PKI
aparat
keamanan
hanya
mencegah
tersebut,
dan
fisik atau
"selalu"
terlibat
*kesepakatan'
tersebut^.
kemungkinan
pengrusakan.
pengusaha dan Depnaker.
Tapi
perundingan
juga
pelaku
keamanan,
dihasilkan
tak
tindak
Sedangkan
pihak
kriminal
pengusaha
r b a n ', dengan
jelas
lagi
buruh
buruh,
dalam perundingan siapa
atau
sebenarnya
Dalam pende
ditempatkan
pengganggu
ditempatkan
alasan
adanya
cenderung
antara
pihak-pihak dalam perundingan tripartit. katan
tak
Bahkan ikut serta menandatan-
yang
Akibatnya
s eb e-
konflik perburuhan,
m e n g at as i
dalam
per ist iwa
fenomena5 keterlibatan
dalam setiap
tindakan
gani
trauma
pe mbena r
sebagai h uk um
sebagai
s ta biIitas. ’saksi
positif
koyang
be r1aku. khusus
tentang
keputusan
Bakorstanas
nomor:
^■Fenomena ini dipahami sebagai kumpulan dari gejala yang cenderung untuk selalu terjadi. Terbukti dari catatan LBH Surabaya :SKETSA HAK ASASI MANUS IA J AW A TIMUR 1993, sampai peri ode akhir bulan Oktober 1993 dalam 153 kasus pemogokan di Jatim, tereatat sebanyak 56 kali keterlibatan aparat keamanan (59,6%). 6 ‘Tentang ini bisa dilihat dalam 1 ampiran tentang kesepakatan kerja setelah terjadi pemogo kan dimana aparat keamanan : Polresta, Koramil, Kodim, dan Korem, ikut menandatangani kesepakatan bersama setelah terjadinya pemogokan. Lampiran V, VI, dan VII.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6
Kep/O2/Stanas/XI1/1990 Kasus
Hubungan
be rkom e n t a r sesuai
dalam
Industrial,
bahwa
dengan
Menurutnya
Surat
konteks
keputusan
situasi
membutuhkan
tentang
darurat
Pedoman Penanggulangan P r o f .D r .M r .JE
Keputusan situasi
tersebut atau
keterlibatan
Sahetapy
tersebut
tidak
p e m b e r 1a k u a a n n y a . ha ny a
pemaksa
aparat;
bisa
yang
berlaku
benar-benar
keputusan
tersebut
tidak memiliki kan
legitimasi yuridis maka harus dibataln verklaard) . Berpijak pada pemaparan di
(nietig
atas maka masalah-masalah dalam skripsi
ini dirumus-
kan sebagai berikut:
a. perdata
biasa.
keamanan tepat
Konflik
Apakah
dalam
Secara
perburuhan
hakekatnya masalah
pemberlakuan
penanganan
yuridis
pada
konflik
politis
dalam
pola
pendekatan
perburuhan
sudah
konstelasi
dunia
perburuhan di Indonesia sekarang ini?
b.
Apakah
Surat
Keputusan Bakorstanas Nomor
Kep/02/Stanas/XII/1990,
merupakan
kebutuhan
bagi dunia perburuhan atau hanya sekadar alat masi
bagi
keterlibatan
aparat
keamanan
di
:
hukum legiti dalam
penanganan konflik perburuhan?
7 "Diskusi den
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7
2. Pen ielasan Judu1 Judul
skripsi
ini
adalah
"Pendekatan
Keamanan
dalam Penyelesaiar Konflik Perburuhan dengan subjudul "Tinjauan
Yuridis
dan
Politis
te rha dap
Keputusan
Bakorstanas Nomor Kep/02/Stanas/XII/1990", kutnya,
dengan
"(Contoh Kasus PHK Massal
si:
Pendekatan
Perburuhan,
Keamanan
kemudian
skripsi
bermula dari
ini,
judul
dalam Penyelesaian
akan
beri-
di PT CPS Porong -
Sidoarjo)". Untuk menjelaskan judul diuraikan secara berurutan,
subjudul
diberikan
pula
akan
skrip Konflik
penjelasan
singkat masing-masing subjudul.
a. Pengertian judul pokok
Untuk
menuju
pa da
akar
pengertian
dalam
dari
Penyelesaian
judul
"P end ekatan
Ke am anan
Perburuhan",
terlebih dulu harus diletakkan pemahaman
terhadap hakekat masalah perburuhan. han pada dasarnya antara berbeda.
dua
adalah masalah
ke l o m p o k
yang
Masalah perburu
perdata,
me m il ik i
sengketa
interest
yang
Mekanisme resmi yang tersedia untuk menyele-
saikan masalah perburuhan lembaga tripartit.
SKRIPSI
K o nf li k
Tetapi
sebenarnya lembaga
telah ada yakni ini
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
sering
tidak
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 8
dapat berjalan dengan baik karena: pengusaha; lemah,
(2)
bahkan
wakil
(1) didominir oleh
buruh/organisasi
seringkali
malah
tidak
b ur uh
membela
yang kepen-
tingan buruh. Pola
pendekatan
keamanan
konflik perburuhan penjagaan posisi
yang
stabilitas
buruh
iklim usaha
untuk agar
pada
penanganan
hakekatnya
semata
dan
menjaga
proses
dalam
upaya
untuk
keamanan
akumulasi
adalah
dan
atas dua bentuk, san dan
(b)
yaitu penggunaan
upaya
untuk memperkecil ka
demikian,
sistematis
kfisuistis
dan
(industrial dijaga.
peace) menjadi
buruhan yang sengketa
menjadi
individual.
Pendekatan pada
yang
Maka
represif
Dengan kerangkorektif
akan
konflik yang sangat ke a m a n a n
industri
kepentingan terdepan untuk
keamanan hakekatnya
tentang upah,
ini terbagi
bersifat
kecenderungan
dikurangi dan dipersempit
berjalan
(a) politik kekera
kemampuan korektif^.
segala
menekan
kemapanan
kapital
lancar. Pendekatan keamanan dalam konteks
upaya
membingkai
masalah
adalah masalah perdata:
jam kerja,
jaminan
sebagainya,
dalam perspektif koersi-konf1ik
coercion).
Dalam
perspektif
per
ini
sosial
dan
(conflict
diasumsikan
bahwa
>3'Laporan Hak azasi I.BH Surabaya, Sketsa Hak Azasi Manus.ia Jawa Timur, tahun 1993, h. 35.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9
masyarakat kelompok han,
adalah
yang
susunan
dicirikan
dari oleh
berbagai konflik
dan hanya bisa diredam melalui
cion). tidak
Tatanan stabil
berusaha
sosial
lantaran
untuk
keterbasan
bersifat setiap
daya
yang
dan
dan
perselisi-
pemaksaan
sangat
(coer
temporer
individu
memaksimalkan
sumber
individu
dan
kelompok
kepentingannya
tersedia^.
dan
dalam
Masalah
per
buruhan kemudian diasumsikan dalam perspektif koersikonflik
maka
upaya paksa
diptrlukan
pendekatan
keamanan
sebagai
(coercion) agar bisa diredam supaya
iklim
investasi menjadi ,fsehat". Dalam konteks membingkai
masalah
sedemikian tersebut
maka saya berusaha
dengan
kerangka
teori
hukum yang dikemukakan oleh Philippe Nonet dan Philip Selznick: De'ngan bahwa
perspektif h uk um
evolotif: sini
Teori
Hukum hukum
sebagai
Bermula dari
hukum
represif
Responsif responsif
satu
Aspirasi-aspirasi
mereka
perspektif (represif
sosial
hukum
law)
law).
memandang,
sist im me mil iki
sebagai mekanisme yang mengabdi si.
(responsive
tahapan
represif.
memiliki
Di
muara
pada kekuasaan reprerakyat
dan
sekaligus
?-Ter-j ornahan b »bas dari, Steven Vago, Law and Society, Prentice H a l l , Now York, 1981., h- 12-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
kepentingannya cenderung untuk diabaikan^. Dalam
tataran
hukum
represif
si st em
h uk um
dikerangkakan pada tujuan tunggal yang hendak dicapai oleh kekuasaan. pengabaian
Meski'
itu berarti
terhadap
memiliki
ke p e n t ingan
dimensi rakyat:
.. . , goverment programs have lacked the means to provide for, or even take note of, the range of individual and group interest affected. Here repression flo’vs not so much from incompetence as from the direction of public policy to a single end. Multiple goals and interest are sloughed off ass public pr ogr ams take on a u n i d i m e n s i o n a 1 cast. People become resou rce s in the game of industrial g r o w t h . . . . Digunakannva
perspektif
teori
hukum
responsif
yang disodorkan oleh Philippe Nonet
dan Philip Selz
nick
benar-benar
tidak
caya bahwa
mengartikan, kerangka
bahwa
saya
pemikiran mereka
per-
sangat
cocok
untuk memetakan permasalahan perburuhan di
Indonesia.
Pen d e k a t a n
d i g u na kan
sebagai
tersebut
titik
memetakan pola
awal
tidak
lebih
keberangkatan
pendekatan
keamanan
hanya
p e m ik ir an di
untuk
dalam penanga-
lO.phiippe Nonet and Philip Selznick, Law and Society in Transi tion: Toward Responsive Law, Harper & Row Inc., Nww York, 1978, h„ 12. Dikutip dari, HUKUM DAN PFRKFMBANGAN SOSIAL* Buku Teks Sosioloqi Hukum.,. Buku III, editor: A.A.G. Peters dan Koesriani Siswosoebrofco. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 199o, h- 166. 1 1 -Plippe Nonet and Philipe Selznick, op.cit., h. 38
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 11
nan konflik obyektif
perburuhan
peta
sesungguhnya
dunia
di
Indonesia.
perburuhan
memiliki
Indonesia
varian-varian
dibanding tesis hukum
Sebab
kondisi
kontemporer
yang
spesifik,
responsif yang diutarakan oleh
Philippe Nonet dan Philip Selznick. b. Sub judul I "Tinjauan tusan
Yuri c'is
Bakorstanas
Subjudul
dan
Nomor
Politis
terhadap
Kepu
: Ke p / 0 2 / s tanas/X1 1/1990".
ini mengacu pada konteks yuridis dan politis
dari surat keputusan Bakorstanas.
Dengan subjudul
berusaha
keputusan
nas
dipetakan
nomor
Kasus
No.
politis menilik dari
di
latar
balik
Hubungan
belakang
t e r b it ny a
di
X X /MPR S/1966. isi Bab
Bakorsta
tentang
Industrial,
perundang-undangan
dfingan Tap MPRS
adanya
posisi
*. Kep/0 2/s t anas/XI I / 1990
Penanggu1angan hierarki
dimana
ini
Pedoman di
Indon es ia
dalam sesuai
Sementara
secara
II poin 7a, bisa dilihat
politis
yang
Keputusan
sangat
mengedepan
Bakorstanas
nomor
:
Kep/02/stanas/XI1/1990 tersebut.
c. Subjudul
Su b j u d u l Massal
yang
II
II
PT CPS Porong,
sebagai contoh konkret.
SKRIPSI
ini,
"(Contoh
Sidoarjo)",
Kasus
PHK
perlu dikedepankan
Karena dalam kasus PHK Massal
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
yang
terjadi
dengan
jelas
ke a m a n a n
massal
CPS
Terbukti
tersebut,
justru
dala m
dengan
aparat
upaya-upaya
berpcran
tersebut,
idasi,
ikut
Si do ar jo pola
gamblang
keamanan
pendekatan
agar
sekadar
pemogokan
Tapi
aktif
k o nf li k
dalam kasus
tidak
Kamtibmas.
sangat
terlihat
menyelesaikan
pencegahan
gangguan
massal
Porong,
implementasi
lapangan
tidak menjadi nan
PT
bagaimana
di
perburuhan.
kukan
di
melaburuh
aparat
dalam
PHK
keama
proses
PHK
dengan melakukan pemanggi1a n , intim-
menandatangani
surat
kesepakatan
bersama
dan melakukan upaya paksa terhadap buruh untuk menan datangani surat
pengunduran diri.
yang dimaksud dengan judul Penyelesaian kondisi
konflik
oby ekt if
dalam
proses
paran
tersebut
ditemukan perburuhan, biasa. pola
keterlibatan
adalah
aparat
konflik
berdasarkan proses
pada
intinya,
"Pendekatan Keamanan dalam
perburuhan",
penyelesaian
pada
Jadi,
pemaparan
kea m a n a n
perburuhan.
data-data
penyelesaian
di
Pema
konkret
yang
k o n f 1ik-konf1ik
yang pada dasarnya adalah masalah perdata
Sehingga pendekatan
bisa
disimpulkan
keamanan
dalam
bahwa
digunakannya
penanganan
konflik
perburuhan adalah sangat tidak tepat
3.
Judul
Alasan pemi1ihan judul
tersebut
dipilih
berdasarkan
{ j
1 L i L fhXPUVAKAA*
1" U N I V t K k llA i
:> IJ ► SKRIPSI
data-data
a
’
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
>ju - a N O Q A "
v ,
f CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
riel
tentang
keamanan dalam
kondisi
pada
konkret
penyelesaian
rangka
untuk
pelaksanaan
konflik
menciptakan
pendekatan
perburuhan,
stabilitas
nasional
demi proses modernisasi, keterlibatan aparat dalam
proses
penyelesaian
konflik
Bahwa
keamanan
perburuhan
sudah
menjadi fenomena umum. Dari
latar
adanya
suatu
keamanan yang
ekses
terhadap
pada
Dalam
belakang
negatif
dari
penyelesaian
da s a r n y a
pe r s p e k t i f
permasalahan
adalah
ini
pe n d e k a t a n
konflik
perburuhan,
Sedangkan
pengusaha
saksi korban. Dengan demikian, but
menurut
saya,
sekaligus
p er data
diposisikan
melakukan pemogokan untuk menuntut terdakwa.
dilihat
pola
masalah
buruh
bisa
--
biasa. ke t i k a
haknya —
sebagai
diperlakukan
sebagai
pemilihan judul
bisa
terse
merefleksikan
pola
penanganan konflik perburuhan di Indonesia.
4. Tu iuan Pen u1isan
Pada
penulisan
skripsi
ini
terdapat,
paling
tidak, empat tujuan yang dicoba untuk dicapai, yaitu: a. Untuk mengetahui pendekatan
keamanan
dalam peta global
bagaimana
penanganan
kerangka
teks
dan
konflik
ekonomi
politik
konteks
perburuhan Indonesia
era Orde Baru. b.
SKRIPSI
Untuk
memberikan
gambaran
atau
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
penjelasan
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
t en tang
eksist ens i
k e p u tu sa n
Kep/02/stanas/XII/1990 Kasus Hubungan
Bakorstanas
tentang Pedoman
Industrial,
nomor
:
Penanggu1angan
dalam bingkai
yuridis
dan
politis negara kita. c. tentang
Untuk ekses
memberikan negatif
gambaran
atau
penjelasan
implementasi
pola
pendekatan
keamanan pada proses penyelesaian konflik perburuhan, yang sangat menyengsarakan buruh. d.
Untuk memenuhi
persyaratan
dalam memperoleh
gelar Sarjana Hukum (S.H.)
5. M et odoloei Penjelasan metodologi
yang
bisa
yang dipakai
diberikan
bisa
menyangkut
d i k 1arifikasi
dalam
4
h a l , yaitu : a. Pendekatan masalah Metode
penelitian
dalam
skripsi
menggunakan metode deskriptif analistis, atau
cara
penulisan
yang
mempu nyai
be r i kut
ini
adalah
yaitu metode ciri
sebagai :
1. Memusatkan pada m a s a 1a h - m a s a 1ah yang ada pada masa sekarang, pada ma sa l a h - m a s a 1ah yang aktua1. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa, karena itu metode ini sering pula disebut metode
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15
17 analistis. Pendekatan ini
adalah
yang
dipergunakan
pendekatan
yuridis
datanya melalui observasi data takaan data.
serta
wawancara
S e te la h
disusun,
data
dan
tersebut
dia n a l i s i s
ke s i m p u l a n
dan
dengan
p e m e cahan
penelitian
politis.
Pengumpulan
lapangan,
studi kepus-
diskusi
deng an
diper ole h,
berikutnya dijabarkan.
tersebut
dalam
sumber
kemudian
Selanjutnya data-data ha rapa n
masalah
bis a
yang
d i ta ri k
d i t em ukan
tersebut. b. Sumber data Data
yang
dik um )u1kan
d i p erole h
dari
dua
sumber
yaitu : - Data kepustakaan meliputi data tertulis Wawancara,
buku,
jurnal,
dan
lainnya. lapangan
dan diskusi
dengan orang-orang
yang memiliki
kapabilitas
da lam
berkaitan
bi d a n g
investigasi
yang
dengan
materi
penelitian guna penulisan skripsi ini.
c. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data
Semua
data
yang
diperoleh
dari
studi
kepusta-
^ ' W i n a r n o Si|rak hrnad , Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1.990, h. 140.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
kaan,
wawancara
dipilih
yang
kemudian
dan
diskusi
memiliki
disusun
s e te lah
relevansi
dan
diku mpu lkan,
dengan
permasa1ahan
dis istematisasikan.
Berikutnya
data yang sudah tersusun tersebut dianalisis kemudian dipaparkan
untuk
dipakai
sebagai
bahan
kajian
dalam
pemecahan permasa1ahan. d. Sentra
Analisis data analisis
data
menggunakan
metode
ind uk-
tif, meski juga digabung dengan sedikit metode deduktif
untuk
meletakkan
positif berikut lebih menjadi hendak
persoalan
fokus
d i k u m pulk an kesimpulan.
metodis
a
yang yang
terhadap
iinplementasinya.
dikuak
lapangan,
analisis
lebih
kemudian Dengan
yang akan diambil
karena
contoh
luas.
Jadi
d i an al is is
demikian
hukum
Metode analisis data
berdasarkan
d i j a di ka n
produk
permasalahan data-data untuk
yang
primer
men de kati
data-data
empirik
sebelum
diambil
diharapkan
kesimpulan
benar-benar merupakan refleksi dari
data-data empirik lapangan.
6. Pertangguneiawaban sistematika
Dalam
penulisan
dengan
jelas,
Dengan
sistematisasi
SKRIPSI
maka
skripsi harus
ini
agar
disusun
penulisan
d ap at
secara
sistematis.
memiliki
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
dilihat
kerangka
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 17
pemikiran
yang
berstruktur,
bagian yang satu e r a t . Pun
sama
juga
da la m
pembahasan memiliki dengan
baik,
yang
memiliki
bagian-
lain saling mempunyai
hubungan
penulisan
bingkai
penulis
yang
skripsi
terarah dan
membaginya
ke
dengan sistematikanya sebagai berikut Bab I, paran
dan
di dalam bab pertama
perumusan
permasalahan,
alasan pemilihan judul, dan
yang
terakhir
sistematika.
dalam
tentang
pertama
ini
agar
tertuju
enam
bab
: ini berisi
penjelasan
tujuan penulisan,
adalah
Bab
ini,
pemajudul,
Metodologi,
pertanggungjawaban
merupakan
pijakan
pe-
rangkai bagi keseluruhan bab selanjutnya.
Bab II, paran
di dalam bab kedua ini merupakan pema-
tentang
manifestasi
dari
pendekatan
keamanan
dalam proses penyelesaian konflik perburuhan, gus
be ru pa ya
untuk
mengungkapkan
sekali-
ketidaktepatan
digunakannya pola tersebut dalam konteks peta perbur uhan Indonesia kontemporer tentang
contoh
. Di sini
inkonsistensi
juga ditunjukkan
kebijakan
perburuhan
di
Indones ia.
Bab dikupas
III, tentang
Bakorstanas
SKRIPSI
di
d al am
sejauh
Nomor
bab
mana
ke tiga
ini
ek si ste nsi
berusaha Keput usan
: Kep/02/Stanas/XII/1990,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
dalam
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 18
peta yuridis politis perburuhan di berusaha diungkapkan nas
tersebut,
legitimasi
bahwa
ternyata
bagi
Surat
hanya
aparat
Indonesia. Keputusan
menjadi
ke ama na n
Di sini
Bakorsta
sekadar
alat
da la m
penanganan
berusaha
memberikan
konflik perburuhan di Indonesia. Bab detil
IV,
Bab
konkret
keempat
tentang
ini
keterlibatan
aparat
dalam kasus Pemutusan Hubungan Kerja di b er ik an
contoh
mengedepankan
konkret
keterlibatan
kasus
(PHK). Untuk PHK
aparat
keamanan
massal
keamanan,
itu yang
setelah
terj adi pemogokan. Bab
V,
me mb ingkai pemikira n
isi dari
bab- bab tesis
se b e l u m n y a
hukum
Selznick.
Untuk
responsif
(responsive
Bab kelima
Phi lip pe
itu diuraikan
ini berupaya untuk di
Nonet
perjalanan
law) mereka,
tesis hukum represif
kemudian menjadi
tesis
hukum otonom
atas
bingkai
serta
Philipe
tesis
hukum
(represive (otonomous
law) law),
tesis hukum responsif.
Bab VI, Bab terakhir pulkan
dan
ke rang ka
yang secara evolo
tif bermula dari
akhirnya menjadi
da la m
ini berupaya untuk menyim-
permasalahan
berusaha
memberi
sebagaimana
tersebut
di
kemungkinan-kemungkinan
solusi berupa saran-saran.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
B A B
PBNDBKATAN
KEAMANAN
MASALAH
S eb elum
II
DALAU
PERBURUHAN
mel e t a k k a n
tinjauan
yang
sp es if ik
tentang pendekatan keamanan dalam masalah perburuhan, terlebih dulu
akan
diuraikan
makna
pendekatan
keama
nan dalam konteks pengertian lebih makro. Dalam diartikan
lingkup
sebagai
natif
dari
ma cam
ancaman,
stabilitas keamanan
aparat
mak ro,
upaya
atau
keamanan
gangguan,
sosial
politik
d i a rt ik an
pendekatan
1angkah-1angkah
koordi-
dalam menghadapi
segala
dan
ro n g r o n g a n
suatu
sebagai
negara.
modus
bernegara. nan
negara. orang
SKRIPSI
Dalam
itu adalah
melindungi
lan,
kelangsungan ihwal suatu
daya upaya
kepentingan
Maka
banyak, demokrasi
mu a r a n y a
pembangunan, serta
politik
pendekatan
keama
terkoordinir
untuk
te nta ng
kedaulatan
termasuk
untuk
berbangsa dan
umum masyarakat, adal ah
Pendekatan
sosial
tata hidup
pengertian,
ter ha dap
p r e v entif
mencegah berkembangnya gerakan-gerakan yang mengancam
keamanan
hajad
rakyat,
dalamnya
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
bangsa
adalah
dan
hidup keadikese-
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 20
jahteraan buahkan
buruh.
Karena
keadaan
ancaman
darurat
maka
tersebut
akan
diperlukan
mem-
pendekatan
keamanan. Tapi
penerapan
tidak boleh berjalan struktur politik tif,
harus
struktur
organisasi
sepihak
keamanan
sebagai
: Eksekutif,
melainkan
infra
pendekatan
politik,
melalui
prakarsa
sosial,
supra
dan Yudika-
m a suk an
(input)
organisasi
kemasyarakatan, kelompok
kelompok-ke1ompok
keputusan
legislatif,
berdasarkan
tersebut
politik,
kepentingan, seperti
dan
LSM-LSM.
Proses pember1akuan pendekatan keamanan dalam konteks politik
tidak
boleh
semata-mata
dari supra struktur politik. adalah
suatu
struktur
sistem
politik
sarkan
input
silkan
output
fungsi
dan
supra
output. input
struktur
Di
mana
kemudian
Sistem
mempunyai
menjalankan tingkat
berda
peraturan
mekanisme
baru bisa berjalan sehat
struktur
infra
politik mengha-
kebijakan-kebijakan,
sebagainya.
tersebut
sepihak
Karena mekanisme politik
memberi
berupa
dan
infra
baik sampai
yang
tersebut
perundangan dan output
input
penafsiran
tugasnya
posisi
tawar
input
apabila dengan
(bargain
ing position) yang kua t. Bila
bermakna
se b a l i k n y a
maka
akan
berlaku
anekdot,
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
"Segenggam kekuasaan dapat mengalahkan sekeranjang
produk-produk
hukum"***.
Jadi
pada
prinsipnya,
penerapan pendekatan keamanan baru memperoleh masi
yuridis
pun
proses mekanisme tur dan
juga politis input
bila dihasilkan dari
- output,
antara
politik
seperti
supra struktur
legiti-
infra struk tersebut
di
atas.
2. Pendekatan keamanan dalam kasus pemogokan dan uniuk rasa buruh
Pada keamanan
konteks
perburuhan,
bermula dari
gai
akibat
itu
ge rak an
pemogokan.
aka r
pendekatan
adanya trauma yang kuat
peristiwa sebelum Gestapu PKI. buruh
yang
agresif
sering
seba
Pada waktu melakukan
Seringnya terjadi pemogokan pada waktu
itu
menimbulkan gamba-an bagi aparat keamanan bahwa mogok adalah mengganggu keamanan termasuk keamanan berusaha para pengusaha. Trauma Bakorstanas
tersebut nomor
nampak
jelas
dalam
: Kep/02/Stanas/XI1/1990
keputusan pada
Bab
diskusi tlengan DR. Adnan Buyung Nasutlon tentang,Bakorstanas sebagai institusi e k s tra yudisial. dalam icara Lokakarya Advokasi Kasuskasus Tanah Antar Wilayah di Lembang, 10 Nopember 1993.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
II poin 7a. yang menyebutkan, Dalam masa Orla sistim hubungan industrial baik yang berazaskan liberalisme yang menitikberatkan kepentingan individu maupun yang ber a z a s k a n Marxisme yang menitikberatkan perjuangan/kepentingan klas, dengan praktek kegiatannya cenderung lebih bersifat sosial politik daripada sosial ekonomi, diwarnai oleh suas ana adu ke k ua ta n diantara pekerja/proletar dan pengusaha/borjuis, berorientasi kepada kepentingan m a s i n g - m a s i n g . Dalam kondisi demikian hubungan industrial menja di tidak serasi dan lestari, menghambat terwujudnya k e t e n a n g a n k e r j a / u s a h a dan me n g g a n g g u stabilitas keamanan. Akibat maka
bila
aparat terjadi
dilontarkan
keamanan kasus
kecurigaan
penunggangan
pihak
yang
traumatis
p e m o go ka n
tentang
ketiga,
yang
tersebut
buruh,
adanya bisa
selalu
penungganganmengancam
sta
bilitas nas ionaI. Ketika buruh
terjadi
tindakan
kasus pemogokan dan unjuk rasa
aparat
keamanan,
dengan
dalih
untuk
pe'ngamanan dan penert iban situasi biasanyanya melakukan tindakan -- y.ing dapat diklas if ikas i dalam beber apa bentuk: 1.
Terjun
langsung
ke
lokasi
pemogokan
atau
unjuk rasa. Aparat
keamanan
pemogokan
dengan
langsung ke
bersenjata
lokasi
lengkap.
Meski
sebenarnya buruh yang melakukan
aksi
atau
keributan,
unjuk
aparat
SKRIPSI
terjun
rasa
keamanan
tidak membuat hadir
dan
mogok
berjaga-jaga
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
di
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
seputar
lokasi
dan mereka
melakukan
intimi-
dasi-intimidasi untuk menakut-nakuti buruh. 2. Mengamankan beberapa buruh. Bi a s a n y a mereka,
dengan
(preman),
mengamankan
dicurigai
sebagai
berpakaian
beberapa
sipil
buruh
yang
’d a l a n g ’ pemogokan
atau
unjuk rasa. 3. Memeriksa aktivis dan wakil buruh. Pihak aparat terhadap yang
keamanan melakukan pemeriksaan
beberapa
ikut
dalam
pengusaha,
pun
aktivis
dan wakil
perundingan juga
yang
buruh
den ga n
pihak
terlibat
d al am
pemogokan dan unjuk rasa.
Pemeriksaan terse
but
aparat
dilakukan
di
kantor
keamanan:
koramil, kepolisian, atau Kodim. 4. Melakukan penahanan. Buruh
dijebloskan
tuduhan yang
tidak
ke dalam penjara jelas
bahkan
dengan
seringkali
mereka mengalami penganiayaan. 5. Berjaga-jaga pada saat pemogokan. Pada saat
pemogokan dan sesudahnya,
keamanan selalu berkeliling di
lokasi
aparat sambil
menakut-nakut i. 6. Ikut menandatangani surat-surat. Pihak aparat
SKRIPSI
keamanan terlibat
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
dalam penan-
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
da t a n g a n a n
surat-surat,
pengumuman de ngan
maupun
pengusaha
hasil
En ta h
itu
surat
perundingan
buruh
sebagai
tanggapan
atas
kasus pemogokan atau unjuk rasa. 7. Proses PHK. Pihak
aparat
keamanan
juga
proses PHK secara sepihak. dipanggil
ke
kantor
terlibat
dalam
Modusnya,
aparat
buruh
ke a m a n a n
dan
disuruh menandatangani surat pengun duran
diri,
yang
formatnya
sudah
disedia-
kan14. Bahkan keamanan,
setelah
gun dur an untuk
lebih
diri,
melamar
memo dinas
disuruh
buruh
tersebut
hakekatnya, memberi pernah
lagi,
di
tempat
benar-benar
lain. dibawa
bahwa
si
da la m
aparat
surat
pen
memo
dinas
Tapi
ketika
buruh
untuk
malah menyebab-
tidak diterima bekerja.
memo dinas tersebut
terlibat
kantor
diberi
pada kenyataannya,
tersebut
tanda
di
menandatangani
terk adang
pekerjaan
melamar pekerjaan. kan buruh
jauh
Jadi
pada
secara tidak langsung
pelamar p e m og ok an
pekerjaan atau
tersebut
unjuk
rasa,
(lihat lampiran III)
^ ' W a w a n c a r a dengan Ernest Budiono, Direktur LAPYADIN (.Lembatsa Advokasi Perburuhan Yayasan Adikara Indonesiana)„ 10 Februari 1994.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Pemasunean hak berorganisasi Pasal 28 Undang-undang Dasar "Kemerdekaan p i kir an
berserikat
de n g a n
lisan
undang-undang". Tapi
dan
dan
di
1945 menegaskan
berkumpul
tulisan
lapangan
:
mengeluarkan
d i li nd un gi
oleh
perburuhan
hak yang
secara eksplisit dinyatakan dalam konstitusi
tersebut
di atas tidak pernah terwujud secara nyata. Sejak tahun 70-an pemerintah berupaya mengatur organisasi serikat buruh bagi perusahaan swasta dalam wadah
tunggal
FBSI.
S u d o m o , terhadap sangat
besar
kamtib. FBSI
akhir
satu-satunya
malah
Ketika
mengikuti
konsep
konotasi
t a k ’, yang memiliki
libera 1. pada
’kelompok tidak
falsafah
itu
organisasi
buruh
ini
dalam
Sudomo ini, Dan
nama
tertindas
tepat
w aktu
sambutan
organi sas i
melek-it
Menaker,
ia masih menjabat
November ,1985, dari
yang
sejak
memberi
federatif
buruh
P e r ha ti an
Konggres
mengkritik yang
organisasi yang
Sudomo
II
sifat
dipandangnya
Menurutnya,
istilah
itu memberi
selalu
digunakan di
Pancasila.
Kaskop-
memberon-
Indonesia
yang
lalu mengusulkan
agar istilah buruh diganti dengan istilah pekerja. Akhirnya
Kongres
merubah nama FBSI menjadi
SKRIPSI
memutuskan
, antara
lain,
SPSI serta struktur organi-
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
sasi
dari
struktur
federatif menjadi dan mekanisme
sentralistis^. organisasi fungsi
unitaris.
organisasi
Konsekuensi
lebih
menjadi
baru
dari
buruh maka dengan
Sejak saat ini
itu
semakin
tersentralisasinya
sendirinya
mekanisme
SPSI
peredam
ber-
ketimbang
memperjuangkan hak-hak buruh karena pada perkembangan berikutnya,
SPSI
dijadikan
buruh untuk berorganisasi. yang
terjadi
di
dalam
satu-satunya Padahal
wadah
bagi
pada banyak kasus
perselisihan
perburuhan
SPSI
justru lebih berpihak pada pengusaha^. Ke m u d i a n jelas
bukti
pada
bahwa
awal
terdapt
berorganisasi bagi buruh. Menaker
mengeluarkan
tahun
ini,
pemasungan
Pada tanggal
keputusan
yang sepertinya memberi
1994
No.
nam pak
terhadap 4 Januari
hak 1994
K e p .15A/Men/1994,
peluang bagi buruh memperoleh
v
hak kebebasan berorganisasi. dian,
tanggal
17
peraturan Nomor wanan
dengan
Januari
Tapi
1994,
dua minggu
Menaker
: P e r .01/Men/1994 yang
hal
yang
eksplisit
kemu
mengeluarkan justru berla-
d inya ta ka n
dalam
keputusan dua minggu sebelumnya.
ls
Danu Rudiono, Kebijakan Perburuhan Pasca Boom Minyak", Prisma, ilo.l Th.XXI, Januari 1992, h. 67. ^ " L a p o r a n Hak AsasI L.8H Surabaya, op.cit., 28.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
h. 27-
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
Keputusan huruf
Menaker
b eksplisit
N o .K e p .15A/Men/1994
menyebut,"Penyelesaian
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, kukan melalui
yang
Dan
Kerja
terdapat
memberikan
organisasi
keluh
dapat
3
kesah
pula dila-
pengurus Serikat Pekerja yang terdaftar
di Departemen Tenaga lainnya.
pasal
lagi
peluang
pekerja
atau
organisasi
beberapa
bagi
lainnya di
buruh luar
pekerja
pasal untuk
SPSI,
lainnya memiliki
yang dapat
mewakili dan berunding dalam perselisahan perburuhan. Sementara
peraturan
minggu berikutnya,
Nomor
Menaker
yang
keluar
dua
: PER.Ol/Men/1994 pada pasal
1 huruf e justru mengemukakan, Serikat Pekerja adalah Serikat yang
Pekerja
terbit
kembali
Seluruh
belakangan
peluang
Indonesia. ini
kebebasan
Peraturan Menaker
secara
langsung
menutup
b e r o r g a n i s a s i , yang
dii-
*
syaratkan
dalam Keputusan
Menaker
dua minggu
sebe-
lumnya. Dalam waktu yang sedemikian dua bentuk
kebijakan
tentangan,
secara
mentri
langsung
yang
singkat
isinya
membuktikan
terdapat
saling adanya
berpema-
sungan hak berorganisasi bagi buruh. In k o n s i s t e n s i
kebijakan
semakin menunjukkan kuatnya bingkai nan di dalam melihat tidak
SKRIPSI
langsung
permasalahan
menunjukkan
tersebut
di
atas
pendekatan keama perburuhan.
kecurigaan
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
Secara
pe m e r i n t a h
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
bahwa bila buruh memiliki nisasi;
bisa
mengganggu
kembali
kebebasan berorga
stabilitas
nasional,
seperti
halnya pada era orde lama*7 . Dalam rentang waktu yang sedemikian
singkat,
adanya dua kebijakan Menaker yang saling bertentangan tersebut
menunjukkan
pemerintah buruh,
dari
berorganisasi
bagi
dalam
pelecehan
se ba ga i m a n a
dalam konstitusi.
hak
kesungguhan
diamanatkan
juga bermakna
hukum
adanya
mengakui
sebagaimanan
Sekaligus ne g a r a
untuk
tidak
deng an
Sekaligus
konstitusi.
terhadap tegas
asas-asas
din y a t a k a n
juga menghilangkan
misme buruh yang mulai memiliki
opti-
keyakinan bahwa mulai
ada ruang terbuka bagi kebebasan berorganisasi,
hanya
dalam rentang waktu dua minggu. Secara
ringkas,
dari
segenap
uraian
di
atas
orde
baru
v
bisa
dilihat,
bahwa
antisipasi
pemerintah
terhadap permasalahan perburuhan Ka r e n a m a s a l a h persoalan
perburuhan
perdata
biasa.
pada
terkesan berlebihan. hakekatnya
Dalam Kitab
Undang-undang
Hukum Perdata,
permasalahan
janjian kerja,
berakhirnya hubungan kerja,
gainya -- diatur dalam Buku
perburuhan
III Titel
: Upah,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
dan
perseba-
7 A, mulai dari
^'Wawancarfj de igan Munir,S.H. , Kepal a perburuhan LBH Surabaya, 12 Februari 1994.
SKRIPSI
adalah
di v isi
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
pasal 1601 sampai dengan pasal 1616. Jadi
dari
titik
ini
bisa
disimpulkan
pemberlakuan pola pendekatan keamanan, nan
masalah
Sehingga
perburuhan
pola
adalah
pendekatan
dalam penanga
sangat
ke a m a n a n
bahwa
tidak
perlu
tepat.
diti nj au
kembali oleh rejim orde baru.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
B
ECSISTBNSI NOMOR
A
B
III
KEPUTUSAN BAKORSTANAS
: Cep/02/Stanas/XI1/1990
DALAM PETA YURIDIS
POLITIS
1.Bakorstanas inst itusi ektra vudisial
Pembahasan
tentang keputusan Bakorstanas
Kep/02/Stanas/XI1/1990 Kasus Hubungan dari
but.
Industrial
pe m b a h a s a n
selaku
institusi
Mak a
tentang --
tentang yang
ter l e b i h
Pedoman
Penanggulangan
tidak bisa dipisahkan
keberadaan
mengeluarkan dulu
akan
tentang institusi Bakorstanas,
nomor:
Bak orstanas,
keputusan
dilakukan
untuk memberi
terse
pem erian gambaran
lebih detil tentang keputusan tersebut.
a. Organisasi dan Kewenangannya
Bakorstanas tanggal Tahun
5 September
1988,
Kea man an bersifat sung
SKRIPSI
non
1988
menggantikan
dan
kepada
Daerah
secara
Ket e r t i b a n struktural,
presiden.
Di
resmi melalui
Komando
berfungsi Keppres Operasi
(Kopkamtib). dan bertanggung daerah
dikenal
(Bakorstanasda). Bakorstanas
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
sejak
Nomor
29
Pemulihan
Ba ko rs t a n a s jawab
lang
Bakorstanas
diketuai
oleh
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
Panglima ABRI, Panglima sebagai
sedangkan
komando ketua
Bakorstanasda diketuai
Daerah
(Pangdam)
Bakorstanas
setempat.
mengkoordinasikan
tetap Bakorstanas lainnya, yakni Sekretaris Koordinator,
wakil-wakil
ABRI,
Kejaksaan Agung,
Polri,
dinasi
dari
Intelijen Negara).
Mabes
Selain
Pangab anggota
Mentri
(Markas
dan Bakin
oleh
Besar)
(Badan Koor-
itu, ketua Bakorsta
nas juga berhak menetapkan wakil dari beberapa depar temen dan
instansi
han yang dihadapi.
tertentu
sesuai
dengan permasala
sebagai anggota tidak tetap.
Untuk kelancaran kerja Bakorstanas, kan
sebuah
sekretariat
diselenggarakan
oleh
yang
unit
yang
kerja
diperbantu-
secara
di
fungsional
lingkungan
Mabes
ABRI, yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada ketua Bakorstanas. Pembiayaan Bakors ta na s,
a d m in is tr asi
ter masu k
kepada
an g g a r a n
Mabes
teknis
o p e r a s i o n a 1nya
de p a r t e m e n
dan
ke g ia ta n
rutin
s e k r e t a r i a t n y a , dibebankan A B R I . Pembiayaan dibebankan
masing-masing departemen, Bakorstanas
dan
ang gar an
termasuk Mabes ABRI.
bertugas instansi
kep ad a
ke g i a t a n
mengkoordinaskikan upaya da la m
ran gk a
pemulih&n,
peme1iharaan, dan pemantapan stabilitas nasional berbagai
macam hambatan
(?).
Upaya
tersebut
dengan tugas dan fungsi departemen atau
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
dari
sesuai
instansi yang
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3?
b e r s a n g k u t a n . Dari B ak orstan as dapat
akan
situasi
menyampaikan
dilaksanakan. Usulan
paikan kepada
yang
Presiden
sedan g
usul
tindakan
sebagai
terjadi,
ti nda kan ini
bahan
akan
yang disam-
untuk mengambil
keputusan dan petunjuk yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang sedang juk
Presiden
sional tan,
ini
kemudian
oleh departemen sesuai
m a sa la h sangat
dengan
yang
terjadi.
dilaksanakan
atau
instansi
kewenangan
dihadapi
ber upa
membahayakan , Presiden
Panglima
ABRI
untuk
Keputusan dan petun secara
yang
fung-
bersangku-
m a s i n g - m a s i n g . Bila an cam an berhak
menggunakan
fisik
yang
memerintahkan
kekuatan
angkatan
1R bersenjata10.
b. Pengertian ektra yudisial
Menurut ektra yudisial
pengertian berarti
urnum di dalam kamus hukum, : di
luar
acara
pengadilan,
suatu proses di bawah tangan, extra judicial.19 Sedangkan Black Law Dictionary
keluaran
tahun
18 Lebih jauh lihat KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1988 TENTANG BADAN KOORDINASI 8ANTUAN PEMANTAPAN STABILITAS NASIONAL. Lampiran I. 1 9 'Yan Pramudya Puspa, Semarang, 1977, h. 112.
SKRIPSI
Kamus
Hukum,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CV
Aneka,
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
1979
menyebut
:
That which is done, given, or effected outside the course of regular judicial proceedings. Not found ed upon or unconnected, with the action of a court of law. as.e.g. extrajudicial evidence, or extra judicial oath. That which, though done in the course of regular judicial proceedings, is ununecessary to such proceedings, or interpolated, or beyond their scope; as an extrajudicial opinion (dictum). That which does not belong to the judge or his jurisdiction, not with standing fact that he takes cognizance of i t . 0 Jadi
pada
ektra yudisial bihi
sekadar
Bakorstanas luar
memiliki
diri
memiliki
kewenangan
jaring-jaring
memiliki
yurisdiksi
darkan
intinya Bakorstanas
pada
dan
peradilan.
stabilitas
lembaga
yang meluas
kewenangan
kewenangan
yudisial
sebagai
mele-
peradilan.
upaya-upaya Dengan
nasional,
di
menyan-
Bakorstanas
kewenangan-kewenangan yang tidak terbatas di
dalam kerangka
(baca
: alasan
pembenar)
stabilitas
nasional.
2. Eksistensi Keputusan Bakorstanas Nomo r: Kep/02/Stanas/XI1/1990 Tentang Pedoman Penanggulanean Kasus Hubungan Industrial Suatu ketentuan hukum dikatakan sah memiliki legitimasi yuridis, bila f u n gs in ya sesuai dengan
20 'Henry Campbell Bl.icK, A. , Black9s Law Dic tionary, West Publishing Co., St. Paul, V, 1979, h. 526.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
dasar
kewenangan
ketentuan lebih
hukum
tinggi
lebih tinggi kewenangan
dan
organisasi
yang
ini
lebih
pun
yang
diberikan
oleh
tinggi21 . Ketentuan
yang
berdasarkan
kewenangan
yang
lagi dan demikian berikutnya sampai pada hukum
yang
tertinggi
yang
berasal
dari
hukum dasar (grundnorm). Dalam konsiderans "Mengingat" keputusan terse but
din y a t a k a n
berikut - UU No.
ketentuan-ketentuan
hukum
sebagai
tentang penyelesaian
perseli
: 22 tahun
1957
sihan perburuhan. - UU No. 12 tahun 1964 tentang PHK di perusahaan swas ta - UU No. 7 PRP tahun 1963 tentang pencegahan pemogogokan dan/atau penutupan (lock out) di perusahaanvperusahaan,
jawatan-jawatan dan badan-badan vital.
- UU No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja. - Keppres RI No. 27 tahun 1990 tentang Pencabutan Keppres RI No.
123 tahun 1963
- Keppres RI No. 29 tahun 1988 tentang Badan Koordi-
2 1 "Wawancara denqan Or. Philipus Mandiri Hajon, 15 rebruari 1994.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nasi Bantuan Pemantapan stabilitas Nasional.
a. Keppres RI No. 29 tahun 1988 Dari menjadi pres
sumber
RI No.
sebagai
ketentuan-ketentuan hukum di atas, kewenangan
29
tahun
berikut
1988.
: '’Badan
merupakan wadah
hanyalah
Dalam pasal
Koordinasi
pan Stabilitas Nasional, stanas,
Bakorstanas
yang Kep
1 dinyatakan
Bantuan Pemanta
selanjutnya disingkat Bakor koordinasi
yang
bersifat
non
struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pres iden". Dari Bakorstanas yang
pasal adalah
langsung
Selanjutnya
1 tersebut wadah
koordinasi
bertanggung
pasal
2
(1)
dinyatakan
jawab
non
kepada
menyatakan
pemulihan,
bilitas
nasional
peme1iharaan, dan dari
ancaman, dan gangguan, masing-masing "Bakorstanas bagi
berbagai
Presiden.
Instansi dalam pemantapan
hambatan,
sta
tantangan,
sesuai dengan tugas dan fungsi
dep artemen".
memberikan
penyelenggaraan
struktural
: "Bakorstanas
mengkoordinasikan upaya Departemen dan rangka
jelas bahwa
Berikutnya
petunjuk
sebagaimana
pasal
pelaksanaan dimaksud
3
:
teknis
dalam
ayat
(2 ).
Dari dua pasal
SKRIPSI
tersebut di atas bisa disimpul-
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
kan
fungsi
Bakorstanas
adalah
di
dalam
untuk menge1iminir, hambatan,
tantangan,
gangguan
nasional.
terhadap
stabilitas
ke r a n g k a
ancaman, Jadi
dan
kerangka
politisnya adalah dalam rangka mengamankan negara dan bangsa,
dari
segala
macam
anasir-anasir
yang
bisa
menggoyahkan atau merongrong negara dan bangsa.
b. Pedoman Penanggu1angan Kasus Hubungan Industrial Dari
pi jak an
bahwa fungsi segenap hal
ura ia n
substansial yang
di
atas
bisa
dilihat
Bakorstanas adalah mengatasi
merupakan
bahaya bagi
bangsa dan
negara. Dirunut tersebut
di
dari
atas maka,
yang dikeluarkan Berasal dari kasus
akan
jadi
industrial ancaman
Konflik perburuhan perdata biasa
adalah
trauma aparat buruh
Bakorstanas
nampak sekali
tersebut
pemogokan
hubungan
fungsi
sebagaimana
bahwa kebijakan
kebijakan
keamanan menghadapi kasus-
s e be lu m G e s t a p u
yang
terjadi
gangguan
keamanan.
yang
hakekatnya
menjadi
Kasus
dicurigai
bagi
pada
PKI.
selalu
potensial
dipolitisir
traumatis.
adalah kasus
seperti
kasus
yang
benar-benar membahayakan keamanan negara. Kecurigaan po i n
SKRIPSI
7a
tersebut
Keputusan
nampak nyata dalam Bab Bakorstanas
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
Nomor
II :
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kep/02/Stanas/XI1/1990 yang menyatakan, Dalam masa Orla berlaku sistim hubungan industrial yang berazaskan liberalisme yang menitikberatkan kepentingan individu maupun yang berazaskan Marxisme yang menitikberakan perjuangan/kepentingan klas, dengan praktek kegiatannya yang cenderung lebih bersifat sosial p o lit ik da r i p a d a sosial ekonomi, diwarnai oleh suasana adu kekuatan dian ta ra p e k e r j a / p r o I e t a r dan p e n g u s a h a / b o r j u i s , berorientasi pada kepentingan masing-masing. Dalam kondisi demikian hubungan industrial menjadi tidak serasi dan lestari, menghambat terwujudnya ketenangan k e r j a /usah a dan m e n g g a n g g u stabili tas keamanan. Bukti tersebut kasus
berikutnya adalah,
di
dalam
hubungan
d it e g a s k a n ketiga
industrial,
tentang
dalam
kasus
lihat
lampiran).
bahwa
kasus-kasus
mengacu
poin-poin
tentang
upah minimum,
dalam
yang
isi keputusan
berkaitan
beberapa
kali
dengan
eksplisit
kemungkinanpenunigan^sn hubungan
Padahal
industrial,
(lebih
dalam kenyataannya,
konflik
perburuhan,
tuntutan-tuntutan
jam kerja,
seialu
dan
jauh
terbukti
normatif.
jamsostek
pihak
hanya
Tentang
sebagainya.
Tidak pernah sekalipun menyangkut persoalan politis. Penanggu1angan
Keputusan Bakorstanas tersebut Pedoman Kenapa
Penanggulanean dipakai
kata
kasus
judulnya adalah
hubungan
pe n a n g g u 1angan'!
industrial. Ken ap a
tidak
memakai kata penyelesaian? Dalam Kamus
SKRIPSI
Besar
Bahasa
Indonesia
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
keluaran
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
Balai
Pustaka,
kata
Penanggulangan berasal
’m e n a n g g u 1a n g i ’ yang menghadapi
: --
memiliki
bahaya
makna,
banjir,
Sedang
gan,
diartikan sebagai proses perbuatan
gi*
: --
wabah,
kata
mengatasi,
gangguan
kenakalan remaja dan sebagainya.
P e n a n g g u 1angan
dari
keamanan,
*penanggulan ’menanggulan-
bahaya
narkotik
di
kalangan remaja dtn sebagainya. Dari bisa
makna
leksikal
disimpulkan
lahirnya
muatan
Keputusan
kata
’pen a n g g u 1a n g a n ’,
pemahaman
Bakorstanas
yang
tersebut.
’p e n a n g g u 1a n g a n ’ da lam
makna
sebagai
proses
menanggulangi
negatif.
Jadi
dengan ya^.
wabah
perbuatan kasus
hubungan
penyakit,
Padahal
pada
menda sar i
le ksi kal nya
hakekatnya
banjir, kasus
kata
adalah
sesuatu
industrial
bahaya
Sebab
yang
disetarakan
dan
sebagain-
hubungan
indus-
trial adalah kasus perdata biasa. Istilah tidak
cocok
p e n a n g g u 1angan
dalam
dalam KepMen No. Pelaksanaan
konteks Kep:
Hubungan
dalam konsep
HIP
HIP
a d a 1ah
sama
sekali
sebagaimana
dikenal
645/MEN/1985 Industrial
posisi
buru h
tentang
Pancasila.
Bahwa
dan m a j ik an
“L e b i h jauh lihat:, Karnus Besar Indon.esia ,“ Depd kbub . Ra 1ai Pustaka, 1989, h. 898.
SKRIPSI
Pedoman
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
di
adalah
Bahasa Jakarta,
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
partnership,
sederajad.
simbiosis mutualis. langan
di
adalah
da la m
Dalam
pola
hu b u n g a n
Maka bila dipakai Keputusan
menyiratkan
makna
kata
Bakorstanas
yang
tidak
yang
penanggutersebut,
sesuai
dengan
konsep perburuhan HIP. Dari Nomor tasi
tinjauan
tentang
Keputusan
: Kep/02/Stanas/XI1/1990, dari
Bakorstanas
nampak jelas manifes-
pola pendekatan keamanan
terhadap penanga
nan konflik perburuhan di Indonesia2^. Di sini bisa disimpulkan bahwa Keputusan Bakor stanas
tersebut
di
sedikit
pun di
dalam
pada
konteks
atas
konsepsi
tidak
memiliki
relevansi
masalah
perburuhan
Industrial
Pancasila.
penanganan Hubungan
Karenanya surat keputusan tersebut ungan
hanya
sekadar
menjadi
memiliki
alat
kecender-
legitimasi
bagi
% >
aparat
keamanan untuk campur
tangan,
di dalam setiap
terjadinya konflik perburuhan.
o-r ^'Lihat lampiran-lampiran tentang Keterlibatan aparat keamanan 'ialam setiap terjadinya konflik perburuhan. Larnpiran III, IV, V, VI, dan VII.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 40
B A B
IV
KASUS PHK MASSAL PT CPS PORONG SIDOARJO24
1. Gambaran Perusahaan
PT
Catur
Empat
Putra
Surya
(CPS)
merupakan
putra Surya yang beralamat
111/36.
Berdiri
kira-kira
cabang
di Rungkut
1981.
Awalnya,
PT
Industri
perusahaan
ini berada di Surabaya dan kemudian mendirikan cabang di
Siring,
Porong.
tanggal 3 Januari PT dan
CPS
meja.
di^rahkan ke
jam
tersebut
terjadi
pada
1992.
memproduksi
handle
Pemindahan
jam
Namun, tangan,
tangan, karena
cop
sepeda
sebagian
maka PT CPS
motor
produksinya
lebih dikenal
sebagai produsen jam tangan segala merk.
Produksi CPS
dipasarkan untuk memenuhi pesanan dari dalam dan
luar
negeri. Konon, 70% dari keseluruhan produksinya diekspor ke
luar negeri,
seperti Hongkong,
Arab
Saudi dan
Keseluruhan isi dari bab ini merupakan adaptasi dari Kronologi Kasus PHK MASSAL PT CPS PORONG„ yang dibuat oleh <Jan berdasarkan hasil investigasi lapangan Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KSUMj ditambah wawancara penyusun skripsi dengan salah seorang PHK-wan, Yudo Prakoso.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41
lain-lain.
Jumlah
pekerja
PT
CPS
kira-kira
mencapai
500 pekerja. Jumlah pekerja perempuannya mencapai 300 orang, sisanya lelaki. 2. PT
Jam ker ia. Peneupahan dan Kondisi ker ia CPS
mempekerjakan
pe k e r j a n y a
dala m
tiga
shift
kerja, yaitu: Shift I
Pk 07.00 - 14.30
Shift II
Shift III
Pk 14.30 - 22.00
Pk 22.30 - 07.00
Masing-masing shift mempunyai masa menit.
Khusus
lembur
selama
III
shift
2 jam/hari.
tersebut,
kira-kira
III,
dua
shift
2 jam selama
p e ke rj a Selain
istirahat
shift
lembur
ini wajib untuk
lainnya hanya wajib hari
Sabtu.
30
shift lembur
Beberapa bagian
dari semua shift, khususnya yang bulanan, masa kerjanya beragam. Ada yang 9 jam dan ada juga yang 12 jam. Para
pekerja
bulanan.
PT
Khusus
CP S
harian,
dua minggu sekali.
SKRIPSI
mereka
secara
harian
dan
pekerja PT CPS menerima upah
Cara pengupahannya,
mereka menerima premi keduanya,
dibayar
dan
target.
menerima upah
minggu pertama
Sedangkan
pokok.
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
minggu
Dengan begitu,
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 42
setiap minggu mereka menerima uang. masuk
m e n g al ami
Selama upah
masa
sebesar
masa
training Rp
training ini,
Pekerja yang baru
sel am a
pekerja
1.700/hari.
tiga
bulan.
tersebut
Ditambah
menerima
tunjangan
tidak
tetap sehingga mencapai Rp 2.250/hari. 4
Sesudah
masa
pokok tetap.
training,
pekerja
dit a m b a h
mencapai
Rp
pe r u s a h a a n
upah
Sedangkan tunjangan tidak tetap ditambah
sehingga mencapai Rp 2.400/hari. kalau
menerima
dengan
Khusus bagian poles,
tun ja ngan
2.650/hari.
Selain
tidak
itu,
untuk. m e n a i k k a n
upah
Peralatan
kerja
besar
pekerjanya.
Khusis bagian non poles,
memberikan
sarung
ada
pokok
teta pny a kebijakan
sebesar
Rp
100/tahun.
tangan, poles,
biasanya pekerja
sendiri. tetapi sewa
sebagian
tangan
dan
seminggu
PT
Mesinnya,
CPS
sekali.
walaupun
mesin
Untuk
sarung
Sedangkan
bagian
peralatan
disediakan
pekerjanya
tersebut
per
yang
hari.
longsol
potong
juga
target.
dia ngsur
Maksudnya,
p e k er ja apabila
kerja
perusahaan, membayar
Besarnya
1.425. Sarung tangan, kain poles, kertas gosok, dan
para
perusahaan hanya
masker.
menyediakan
dalam kenyataannya
pemakaian
disubsidi
melalui pekerja
Rp
lancer si stem
hasilnya
minus (target), maka dipotong dari target yang dipero-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 43
leh untuk
pekerjaan
pada waktu
berikutnya.
Apabila
pekerja menghilangkan bahan kerja, maka targetnya juga dipotong Rp 50/biji. Perusahaan
t id ak
mempunyai
poliklinik
perusa-
haan. Yang ada hanya kotak P3K. Apapun sakit mereka
hanya
sakit,
maka
Selain
itu,
diberi biaya upah
obat
seadanya.
pe n g o b a t a n
mereka
juga
pekerja,
Apabila
ditanggung
pekerja sendiri.
dipotong
dengan
alasan
dengan
adanya
kabar
mangkir.
3.
Kronologi PHK Massal
Pertengahan April 1993 Para
pekerja
PT
CPS
kenaikan
upah
Gubernur
itu meminta
resah
sebagaimana para
SE
Gubernur.
Memang,
pengusaha menaikkan
SE
upah
V
buruhnya sebesar 20% dari upah pokok. MINGGU, 2 ME I 1993 Beberapa
buruh
membicarakan
soal
yang akan mereka ajukan ke perusahaan.
isi
tuntutan
Tuntutan dike-
tik. Karena tak ada mesin tik, mereka pinjam mesin tik pak Carik di tempat kost Yudo.
SENIN, Seluruh
SKRIPSI
3 Mei
1993
pekerja
PT
CPS
tidak
masuk
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
kerja.
Para
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 44
pekerja
bergerombo1
supaya
tidak
masuk
kerja.
Beberapa
menuju
pabrik
dan
men g a j a k
kerja.
teman-temannya
Buruh-buruh
tidak
masuk jalan
buruh
ber ge romb ol
di
dekat
mencegati
buruh-buruh
yang
mau
ke
pa-
brik. 07 .00-08.OOSatpam trol
siapa-siapa
Gianto
d i su ru h
yang mencegati
kel i l i n g
me ngon-
buruh-buruh
lain.
Ia
sempat disoraki oleh buruh-buruh. 12.00Ada
petugas
beberapa
anak yang
Mutmainah-Yudo Koramil.
terpanggil. Supri, Joko
datang
sedang berkumpul
memanggili
di
tempat
kost
(rumah kost bu Rahayu) untuk datang ke
Beberapa
bersangkutan
Koramil
nama
tidak
Yang
Sodiq,
ada
Joco
dipanggil
di
dipanggil
Sumarah,
Santoso,
yang
tempat, antara
Safei,
Suwanto,
kebetulan
jadi
lain:
Sapuan, dan
yang
tidak Yudo,
Yasin,
lain-lain.
ikut
Tamar, Taufik,
Semuanya
ada 18 buruh. Di
Koramil
sudah
ada
CPS Porong dan Muspika wil,
dan Koramil).
"Apa
kesalahan
pencegatan.
Apa
Yudi
Astono,
(camat,
staff
direktur
kelurahan,
PT Pol-
Di sana Yudi Astono sempat bilang:
perusahaan sebenarnya
sehingga mau
kalian
kalian?"
melakukan Lalu
salah
seorang buruh menyerahkan tuntutan yang mereka siapkan kemarin. Pihak Koramil bertanya:
SKRIPSI
"Ini diketik dimana?"
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
Nama
buruh-buruh
didaftar
dan
ya n g
dicatat. datang
dipanggil
Koramil
pekerja
yang
(nama;
Koramil
juga menanyakan
minta
alamat
alasan
pekerja ke pabrik pada hari
ke
Koramil
identitas kost
dan
Selain
itu,
para
asal).
ketidakhadiran
itu.
ini
para
Koramil
menuduh ke 18 pekerja tersebut mencegat teman-temannya supaya
tidak
masuk
bekerja.
Koramil bersumber dari mikrolet.
Tuduhan
itu
dilontarkan
keterangan salah seorang sopir
Di tambahkannya
juga bahwa
pencegatan
itu
merupakan cara-cara P K I . "Kalian menghalangi niat baik orang untuk beker ja! kalau begitu, ya PKI!",
itu sabotase!
Itu kan seperti caran-
tuding salah seorang anggota Koramil
kepada
para karyawan. Salah
seorang
karyawan
maksud
ketidakhadiran
kemudian
mereka.
menjelaskan
Selain
itu,
ia
juga
menyerahkan tuntutan pekerja. Kar en a
isinya
sudah
terketik,
Koramil
curiga
dan
bertanya lagi. "Ini
I
siapa yang ngetik?",
tanya salah seorang
anggota KoramiI. "Saya, pak!",
jawab X, salah seorang karyawan.
"Lalu, kamu pinjam mesin ketik dari siapa?", "Ini
SKRIPSI
punya
teman
saya,
pak!",
jawab
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
X sambil
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
menunjuk ke salah seorarig temannya. "Kamu pinjem ke siapa?",
tanya Koramil
itu ke
karyawan yang ditunjuk. "Saya pinjam ke Pak carik!",
jawabnya.
"Lho, kamu kok kenal Pak Carik?", "Ya, pak! Kos saya memang dirumahnya Pak Carik!" Se sudah satu
itu,
tuntutan
b a rula h
X menjelaskan
karyawan
PT
CPS,
yakni
tentang
salah
tentang
Kepmen
50/1992 tentang upah minimum. "Apakah dari yang hadir ini ada yang masuk shift II atau III?", tanya Koramil. "Ada, pak!",
jawab para karyawan serempak.
"Untuk yang shift II dan III, tetap masuk seperti biasa.
Kalau
kalian
tidak masuk,
adalah dalangnya pemogokan ini!", 14 .O O P e r t e m u a n Yudi
Astono
di
pergi
ke
berarti
tegas Koramil.
Koramil
luar,
tak
kalian
lama
se l e s a i .
kemudian
buruh-
buruh yang dipanggil Koramil juga keluar dari sana. 14 . 3 0 B u r u h - b u r u h dipanggil Koramil Sore
hari
itu,
Sidoarjo 0816.
shift
II
yang
habis
langsung masuk kerja. X
m en e r i m a
panggilan
dinas
Kodi m
melakukan
unjuk
(1ihat lampiran)
4 Mei 1993 Pk.
SKRIPSI
07.00,
kar yaw an
PT
CPS
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
rasa dengan
mengajukan 12 tuntutan, yakni
1. upah pokok Rp
1.700,00 menjadi
sesuai dengan Kepmen di atas,
: Rp 2.250,00
jadi Rp 550,00 per orang
dari tanggal 1 Maret 1992 s/d adanya pemogokan ini 2. Penghitungan upah
lembur
harap disesuaikan
dengan Kepmen 72/1986 3. Cuti
haid minta disesuaikan
dengan
upah
ditanggung
perusa
minimum 4.
Kesehatan
haan sesuai dengan
karyawan
harus
Jamsostek (UU No 3 Thn 1993)
5. Minta diikutkan ASTEK serta kartu ASTEk-nya 6. THR minta 1 bulan gaji sesuai dengan himbauan pemerintah 7. Minta kenaikan uang makan 8. Minta kenaikan uang transport 9. Membubarkan SPSI,
karena tidak sesuai dengan
prosedur Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPSI 10.
Pembayaran cuti hamil
tepat pada waktunya,
disesuaikan dengan upah minimum 11. Karyawan baru
lepas training agar disamakan
dengan anak yang sudah satu tahun kerja. 12. Hak-hak karyawan yang sudah diberikan tidak boleh dicabut, bisa ditambah tapi tidak boleh dihapuskan 13.
SKRIPSI
Setelah
adanya
p e m og ok an
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
ini
p e n g us ah a
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
dilarang mutasi,
intimidasi, mem-PHK terhadap kaTyawan
yang unjuk rasa tadi Seluruh karyawan PT CPS masuk pagi bersama-sama
masuk
ke
pabrik.
Shift I diijinkan masuk,
semua dan
Mereka yang masuk
di
tetapi yang shift lain dilar
ang masuk. Satpam yang menjaga pabrik m e n g h a 1a n g - h a 1angi para karyawan shift II dan III yang akan masuk pabrik. Tidak
lupa,
ia
juga
mengayun-ayunkan
tongkatnya
dan
merobek-robek poster dan spanduk para pengunjuk rasa. Salah
seorang
satpam,
Suwono,
memaki-maki
karyawan
dengan sebutan PKI. Pihak
kecimanan,
yang
sudah berjaga-jaga
di
perusahaan sebelum aksi unjuk rasa tadi, tidak ketinggalan
pula
turut
dari
Koramil
mengha1ang-halangi. Aparat
dan
Polsek
ini
turut
keamanan
berjaga-jaga di
perusahaan. Mereki melarang para karyawan masuk. Pk
10.30
WIB,
pihak
De p n a k e r
dan DPC
SPSI
Sidoarjo datang ke perusahaan dan mengadakan perundingan dengan diikuti
para
pengunjuk
15 orang wakil
rasa.
Dari
pihak
pengunjuk rasa,
karyawan
termasuk
juga
Marsinah (yang kasus kematiannya mengandung kontrovesi hingga kini), orang wakil Ayip),
SKRIPSI
9 karyawan per u s a h a a n
ditambah
mewakili (Yudi
UK
SPSI
Astono,
2 orang Depnaker,
Mutiari
2 wakil
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
PT CPS,
3
dan
dari DPC
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
SPSI
dan Danramil
serta
Kapolsek
Porong.
Ditambah
2
orang dari Staf kecamatan dan Sospol Kabupaten Sidoarjo. Perundingan tuntutan
yang
berjalan
pertama.
hangat,
Dalam
khususnya
perundingan
pada
tersebut,
sebagaimana penuturan teman-temannya, Marsinah kelihatan vokal.
Ia satu-satunya wakil
karyawan yang bersi-
kukuh tidak mau mengurangi tuntutan, khususnya tunjangan
tetap.
yakni
Upah
Tidak mau menyimpang dari Minimum
Regional
Jawa
Kepmen 50/1992,
Timur
sebesar
Rp
2250,00. Sedangkan upah pokok buruh PT. CPS pada waktu itu baru Rp 1700,00, berarti kurang Rp 550,00. Sesudah Depnaker juan
turun
bersama
tangan,
menyangkut
akhirnya
tercapailah
tuntutan
yang
persetu-
diajukan
oleh
buruh. Setelah digdakan pengarahan dari Petugas DEPNAK ER Kabupaten wakil
Pekerja
pada
perundingan
dan Pengurus
antara
PUK-SPSI,
dengan
wakil-
yang disaksikan
oleh DPC-SPSI Kabupaten Sidoarjo, Sospol Kab. Sidoarjo dan Muspika Kec. Porong telah dicapai sebagai berikut:
1. 50/1992,
Upah Minimum tetap diberikan sesuai dan
kekurangan
tunjangan
sebesar
Rp
550,
tetap
berupa
yang
sampai
uang
makan
saat
ini belum diberikan sesuai dengan masa kerja dan
SKRIPSI
dantransport
dari
Kepmen
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
r>0
ketentuan yang berlaku mulai
tanggal
pe laksanaannya dimulai tanggal 2.
Pelaksanaan
1 Maret
1992 dan
15 Mei 1992
perhitungan
upah
lembur
sudah
sesuai dengan Ketentuan yang berlaku {Kepmen 72/1984) 3.
Pembayaran
mengambil
cuti
haid
upah
bagi
diberikan
karyawan sesuai
wanlta
yang
dengan besarnya
upah yang diterima 4.
Kepesertaan
program ASTEK ke
Jamsostek
akan
menunggu petunjuk dan pelaksanaan lebih lanjut 5. Besarnya puan
perusahaan
THR diberikan
yang
telah
sesuai
diatur
dengan
dalam
kemam-
Kesepakatan
Kerja Bersama yan,z ada di perusahaan 6.
Uang
mafcan dan
uang
transport
sudah masuk
dalam satu kesatuin upah sebagai tunjangan tetap 7. Keberadaan PUK SPSI
yang ada di
perusahaan,
tetap diakui keberadaannya dan akan difungsikan sesuai dengan Anggaran Dasar ada
dan
untuk
dan Anggaran Rumah Tangga yang
reformasi
kep eng urus an ny a, menunggu
sampai masa baktinya habis 8. sesuai
Untuk
dengan
pengambilan aturan
yang
cuti ada
hami1 akan (tepat
diberikan
pada waktunya)
SPSI 9. Karyawan yang sudah lepas dari masa percobaan hak-haknya untuk
SKRIPSI
besar
sama
dengan
ke c i l n y a
karyawan upah
dan
lain.
Akan
tu nj anga n
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
tetapi
lainnya,
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
sesuai dengan ketentuan yang berlaku 10.
Sehubungan dengan adanya unjuk
(pemogokan
kerja),
pengusaha
dimohon
rasa
tidak
ini
mencari-
cari kesalahan karyawan. 11. kan aksi
Pihak karyawan berjanji mogok
lagi
tidak akan melaku-
untuk masa yang
akan
datang dan
segala masalah perselisihan Hubungan Industrial Pancasila akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berla ku
dan
berpijak
mufakat
dan
pada
asas
selanjutnya
musyawarah ka ry aw an
untuk
mencapai
s an ggup
beke rja
kemba1i". Perundingan berakhir kira-kira Pk. 13.00. Kurang lebih
se pul uh
Depnaker
menit
Sidoarjo
--
kemudian,
Pak
mengumumkan
Joko
basil
Sajono
--
perundingan
kepada seluruh karyawan PT CPS.
Pada hari
itu juga, kira-kira pk. 08.00,ketika
berlangsung unjuk
rasa
di
depan
pabrik,
X dijemput
petugas untuk dibawa ke Kodim Sidoarjo. Disana, awalnya,
ia ditemui Karnadi.
Karnadi mengulang pertanyaan-
pertanyaan di Koramil. Karena dianggap berbe1it-be1it,
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
Karnadi marah. "...Kamu bicara
"ya"
tidak
atau
usah
b e r b e 1it-be 1i t !
"tidak"!
Kalau
yang bicara!” , ancam Karnadi
Tinggal
berbe1it-be 1it,
sambil
mengepalkan
ini tan-
gannya ke kepala X. Sesudah itu X dibawa ke ruang data dan ditemui
oleh
Kodim
yan g
sering
dipanggil
Pak
"Bus". Pak Bus minta X supaya mengaku bahwa ia adalah dalang
pemogokan.
Apa
pun
dalihnya,
Pak
Bus
tidak
perduli. Katanya: "...Karena
dengan
tik-tikan
ini,
teman-teman
kamu mogok!" Selain itu, Pak Bus minta X supaya membuat pernyataan
yang
Minggu,
isinya menjelaskan
2 Mei
kegiatan
(sebelum pemogokan).
X
Selain
pada
hari
itu
juga
proses lahirnya tuntutan para karyawan PT CPS. "...Sudah,
kamu harus
bikin pernyataan,
kalau
sudah kamu boleh pulang". Begitulah, proses interogasi itu berlangsung sampai pukul 11.15. Sore harinya, Kop
suratnya
dai i KODIM,
carik kelurahan. oleh Tamar,
orang
SKRIPSI
dan
panggilan dari
tetapi
yang
KODIM.
menandatangani
Sebagian surat diantar ke rumah kost
suruhan
Sumarah,
Suwanto,
ada surat
dari
Hartono,
lain-lain.
kelurahan, Ngusmar, Sebagian
seperti
Joko
Santoso,
lagi,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
untuk:
yang
Joko tidak
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
jelas
alamatnya,
dititipkan
di
satpam pabrik.
Lalu
surat panggilan itu diantarkan oleh satpam Dedi kepada masing-masing yang dipanggi1.(1ihat lampiran) 5 Mei 1993 Karyawan PT CPS masuk seperti biasa. 13 orang karyawan yang
hadir
melalui
13)
(Konon,
dipanggil
kelurahan
jumlah awalnya Kodim.
(nomernya
Surat
Namun, 16,
ada
tetapi
panggilan
menyusul)
dan
itu
bersifat
dinas, diserahkan oleh Soewono pada tanggal 4 Mei 1993 pkl 17.00 WIB. Pk.
09.00,
kantor Kodim. 10.30. ruang
ke-13
tersebut
mendatangi
Mereka dibiarkan di kantor Kodim sampai
Beberapa data.
karyawan
menit
Lalu
kemudian,
Karnadi
rnenjelaskan bahwa
ke-13
mereka
menemui
orang
di
bawa
mereka.
buruh
ke
Karnadi
tersebut
sudah
tidak diperlukan lagi di pabrik dan menyarankan mereka untuk mengundurkan diri saja. Karnadi memberi pandangan: saya suruh keluar
saja
daripada
"Bagaimana kalau kamu kamu
nanti
di
sana,
diperusahaanmu itu, kamu dibilang anjing, asu, jancuk, itu kan
ngga
Sedangkan kasihan.
mer eka
Secara
kalau nanti
SKRIPSI
enak.
kami
Kita
kan
pribadi
kan
orang
sama-sama Cina.
saya
kerja di situ
Saya
merasa lagi,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
orang
Jawa.
kan
merasa
kasihan.
Gimana
seterusnya
jadi
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.54
tukang sapu, buang sampah,
dibilang anjing,
asu,
ngga
enak. Sekarang kamu keluar aja, ya." Karnadi
m e n a m b a h k a n ,...
tidak dianggap
di
" Karena kalian
pabrik...,
lha aku punya
sudah
tawaran
menarik...lebih baik kalian mengundurkan diri daripada kalian
diPHK
wilayah
dan
Sidoarjo
sulit ini
mencari
...
pekerjaan
sekarang
kalian
lagi
lebih
di
baik
mengundurkan diri dan segala permasalahan diselesaikan di KODIM ini. Kalau bisa sekarang!... memberi dari
pendapat
Pasi
Intel
memo untuk Sekarang
satu
(kapten
mencari
kalian
persatu.
cari
di
lamaran,
akan
memberi
perusahaan
pandangan
yang kalian anggap cocok. sekalian bawa
Andaikata kalian mau,
Sugeng)
kerja
Sekarang kalian
dulu
sini
manapun...
perusahaan
Kalau sudah,
nanti
kalian
mana
kalian ke sini
kasih
memo."( 1ihat
13 buruh
itu ditanyai
pendapatnya
menjawab,
. .."Begini,
lampiran III) Kemudian ke satu-satu.
Ponidi
pak.
Kalau
saya, mau kerja dulu. Nanti kalau kelihatannya perusa haan
tidak
menyukai
saya,
saya
akan
keluar
dengan
sendi r inya". Seorang buruh juga mengatakan minta waktu sehari lagi untuk memikirkannya. Tetapi
pak Karnadi
menegaskan,
"Pokoknya masa-
lahnya harus diselesaikan sekarang! Titik!”
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ketika
giliran Yudo,
saya akan bekerja kalau
perusahaan
untuk
memang
sanggup untuk diPHK, cara,
Kapten
dia bilang,
lebih baik
"Mulai
lagi,
tidak membutuhkan
besok
pak!
Tapi
saya,
saya
.... " belum selesai Yudo berbi-
Sugeng
masuk.
sambi1 menunjuk Yudo,.."
Ah,
tahu maksud pembicaraan
kamu.
Kapten nggak!
Sugeng memotong Stop!
Saya sudah
Memang kamu dalangnya!
Kamu ini memang tokohnya!...” "Si apa namamu!". "Yudo, pak!" "Alamatmu?" "Di jalan xyz RT 1II/RW II, Jombang, pak!" "Akan saya selidiki
lebih
lanjut
si Yudo
ini..Sebab,
di Jombang tempat munculnya Serikat Buruh Solidaritas. Pa^ahal SBS didalangi oleh P K I !".(?) "Nama orang tua? Pekerjaan?" "Cy.. kerja di instansi kejaksaan, pak!" "Lha
iya bapakmu
lok!
Nanti
itu orang pandai,
buktikan
tapi anaknya
saja,
goblokf...
bapakmu
Nanti
tapi
anaknya gob-
itu
orang
pandai,
buktikan
saja,
bapakmu
atau saya ya ng....(tidak dilanjutkan) keluar!..," teriak. Sugeng. Lalu Sugeng menunjuk Sumarah, "Kamu Sumarah ya?" Sumarah kaget karena merasa tidak pernah
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
lihat kapten
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sugeng sebelumnya, kok bisa tahu dirinya. "Kulo, pak!" jawab Sum "Ini
sama
saja!
Kamu
tokoh
juga!
Kamu
sama-sama da-
langnya!" Sesudah yang
sifatnya
masing
diberi
kecuali diri.
itu mereka disuruh mengisi rahasia.
Selanjutnya
seIembaran
Yudo.
Disuruh
kertas
mencontoh
Yudo kemudinn minta,
biodata
mereka
segel
masing-
oleh B u s e r i t
surat
pengunduran
”Saya juga minta pak! Saya
juga mau mengundurkan diri!". Sekitar Pk.
14.30, Buseri ke perusahaan CPS, konfirma-
si tentang uang pesangon buruh yang di PHK di KODIM. Sesudah menandatangani ke
13
Kodim,
buruh
tersebut
tidak boleh
surat pengunduran diri,
disuruh
keluar.
hirnya mereka diperbolehkan
diam
Dengan
di
dalam
alasan
kantor
sholat
ak-
ke mesjid KODIM. Dl sana
mereka bisa istirahat agak tenang. P k . 17.00, Beberapa
buruh
Buseri yang
baru balik dari
shift
malam
sedang
perusahaan. tiduran
di
mesjid KODIM, beberapa lainnya sedang mengobrol membicarakan nanti akan bekerja dimana. Pak Buseri datang. "Sebentar lagi uang pesangonnya diberikan," ujar Buseri seraya memarkir sepeda motornya.
Pk
SKRIPSI
17.40,
Usai
sholat
magrib,
buruh-buruh
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
yang
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
habis menandatangani melihat
Mutiari
dan
surat Yudi
pengunduran Astono
baru
diri
di KODIM
tiba di
KODIM.
Mutiari dan Yudi Astono sempat omong-omong dulu dengan Pasi
intel
Sugeng kurang
lebih
15 menit.
Setelah
itu
kapten Sugeng pulang, Mutiari dan Yudi Astono langsung menemui uang.
buruh-buruh
tersebut
Mereka didampingi
untuk
membagi-bagikan
oleh Karnadi
dan Buseri
dari
KODIM. Setelah seorang
dibagi-bagikan
buruh
uang
bertanya:"Rapelannya
pesangon,
salah
dikasihkan
kapan,
bu?"25 "Tanggal 19, janjinya kan tanggal
19”
"Jam berapa, bu" "Sore, seperti jam-jam segini" "Ngga bisa,
bu!'1, lalu pak Karnadi
bertanya:
"Kalian
mau jam berapa?" "Pagi aja, pak" "Ngga,
bisa.
Kalau
Sabtu
itu bisanya
jam dua.
Kalau
jam dua bisa, uang sudah datang dari Rungkut" Pak Karnadi pagi!
membentak:
Pokoknya tanggal
"Kalau
kalian
minta
pagi,
ya
19 hari Sabtu, musti dikasih
kan jam dua paham...?!"
^ Rapelan adalr. h uang gaj i hari libur selama ini yang belum dibayc
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
r>8
Mutiari dan Yudi Astono kelihatan tegang waktu itu.
Lalu
Yudi
Astono
ya.
Saya
sendiri
saya,
mengundurkan diri. hendak
melepaskari
kehendak KODIM.
bilang:
terkejut
Sebenarnya kalian,
"Ini
kami
tetapi
bukan
mendengar
k e m au an ka lian
juga merasa gimana
berat
lagi...
Ini
Saya juga takut menolak".
°Petikan dialog ini diberikan secara ririci untuk membuktikan inttn^-.ita^ keter 1 ibatan aparat keamanan dal am penyr 1esr.aian konflik perburuhan; yartg pada dasarnya mfrupakan perkara perdata biasa dan tidak ada hubunganny.n dengan sltuasi genting sebagai prasyar.;t dinunakannya pendekatan keamanan.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
BAB
PBNDEKATAN
V
KBA1IANAN
UAN XFESTAS I HUCUU
SBBAGAI
YANG
KEPRB8
1
F27
1. Peneantar Bab-bab pendekatan
sebelumnya
keamanan
telah
dalam
menunjukkan
tataran
pola
implementasi
pun juga manifestasinya, di dalam kerangka penyelesaian masalah perburuhan. Dalam bab ini berusaha dilihat,
p e m b e r 1akuan
t e r s e b u t , dengan dikemukakan nick.
Untuk
pola
p er sp ek tif
oleh Philppe itu
pendekatan
Nonet
aksentuasi
tesis
keamanan
hukum
dan Philipe
pembahasan
yang Selz-
berusaha
dvikerangkakan pada detil pemikiran mereka berdua. Seturut dengan alur pemikiran Philippe Nonet dan
Philipe
Selznick;
mereka
menawarkan
suatu
tesis hukum responsif (responsive law) sebagai jawaban atas kritik, bahwa hukum seringkali menga-
2 7 Sebagian besar ir>i. t.osis Philippe Nonet dan Philip 3elznick da] ant bab ini merupakan hasil adaptasi dari bulu, HUKUM DAN PtPKr/rtBANGAN 3081AL, BuKu I e ks 8 os i !og i Mn Kuril, B.uku III , editor : A.A.G. Peters dan Koer.riani Siswosoebroto, Pustaka Sinar Hai apan, Jakarta, 1.990, h. 158-185.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 60
lami kesenjangan pada tataran ’apa yang senyatanya dengan
apa yang
lain,
cita-cita
ketika
harus
empirik. hukum
itu,
k e k u as aa n
menjaga
mandiri
teori
sosial tesis
law),
merupakan
bahwa
yang memiliki
kekuasaan
secara
law),
abdi
teori
hukum
represif.
dari hukum
merupakan
kemampuan
mandiri,
tentang hukum responsif,
Perta-
(represive
. Be riku tny a,
integritasnya
intervensi
realitas
mem pe rt en tangk an , dalam
hukum
represif
(otonomous
institusi
kandas
tiga bentuk teori hukum.
batiwa
kata
seringkali
mengembangkan
tentang hukum represif
melihat
otonom
dengan
mereka
dengan
evolotif,
terjadi’. Dengan
hukum
bersirobok
Untuk
teori
yang
keadilan
responsif
bingkai ma,
seharusnya
untuk
bebas
Terakhir
dari
adalah
yang menurut mere-
v
ka,
hukum
dari
menampilkan
respon
terhadap
diri
sebagai
fasilitator
kebutuhan-kebutuhan
sosial
dan aspirasi-aspirasi sosial. Philippe Nonet dan Philipe Selznick mensinyalir, tidak
bahwa
kemungkinan
terwujud
dalam
besar
ketiga
bentuk-bentuk
tipe
yang
ini
tnurni
secara empiris. Ketiga tipe hukum tersebut mungkin mengada
secara
variatif,
dengan
campuran yang mencakup unsur-unsur
SKRIPSI
varian-varian ketiga
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
tipe
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 61
hukum
tersebut,
di dalam suatu
sistem hukum
ter-
tentu. Suatu sistem hukum bisa dikategori ke dalam salah satu tipe ciri-ciri
hukum tersebut
dominannya,
apakah
dengan mengenali
termasuk tipe
repre
sif, otonom, atau responsif. Nonet
dan
hukum
tersebut,
hukum
yang
Selznick tidak
berbeda
saja
politik.
menjalani
Bahwa
proses
ketiga
merupakan
melainkan
evolotif dalam hubungan sosial
memahami
juga
tipe
tiga
tipe
tahap-tahap
hukum dengan konstelasi
suatu
evolotif
sistem
demi
hukum
menjawab
harus setiap
tantangan di setiap kurun waktu. Berpijak Selznick kuan
pada
sebagaimana
pola
pendekatan
basic
pemikiran
tersebut
di
keamanan
dalam
Nonet
atas;
dan
pemberla-
penyelesaian
kpnflik perburuhan di Indonesia hendak dikerangkakan.
Karena nyata benar,
katan
keamanan
di
dalam
digunakannya pola pende setiap
penyelesaian
kon-
flik perburuhan di Indonesia,
masuk ke dalam tipe
hukum yang memiliki
dominan;
butkan
Nonet
dan
ciri-ciri Selz ni ck
sebagai
yang disetipe
represif. Untuk itu akan di bawah ini akan diuraikan
detil
ciri-ciri
pola pendekatan keamanan, pola
SKRIPSI
tersebut
masuk
dominan
hukum dicoba
pemberlakuan
untuk membuktikan bahwa
dalam
kategori
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
tipe
hukum
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 62
repres if .
2. Tes is Hukum Repres i f dan Pendekat an Keamanan
Pada nick,
intinya,
suatu
dalam benak Nonet
sistem hukum dikatakan
menisbikan kepentingan
rakyat
dan
Selz
represif
bila
untuk mendapatkan
keadilan. Mekanisme dan sistem hukum dikerangkakan untuk mengabdi padia kekuasaan represif dan kepada tata tertib sosial yang represif. fikasikan
dengan
kepentingan sebagai
negara
k e k u as aa n
Hukum diidenti-
serta
k e p e n t ingan-
diidentifikasikan
pula
kepentingan m a s y a r a k a t . Negara memiliki
perspektif
’resmi’, yang
tidak
boleh
ditafsirkan
lain oleh rakyat. Perspektif sir
lain tersebut
Menaker No.
’resmi’ yang tidak boleh ditafbisa dilihat,
645/MEN/1985
dalam Keputusan
tentang Pedoman Pelaksa-
naan Hubungan Industrial Pancasila. Dalam
Keputu
san Menaker tersebut, hubungan kontradiktif antara buruh
dan majikan
sebagai
hubungan
dalam
konsep
k e m i traan
ke ke lu argaa n. Dilam
hal
ini,
HIP
ditafsirkan
(partnership) buruh
dan
dan
majikan
sebagai mitra daiam proses produksi dan kelangsungan
SKRIPSI
hidup
perusahaan.
Karena
itu
penyelesaian
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 63
konflik harus ditempuh melalui mekanisme musyawarah
untuk mufakat.
demikian
Prinsip
dipandang
integra 1istik dan
penyelesaian
merupakan
pola
tidak didominasi
konflik
pikir
yang
oleh konflik
perbedaan kepentingan. Cara konflik dalam penyele saian perselisihan perburuhan HIP,
tidak dikenal
dan karenanya mogok menjadi
dihindari.
Setiap penafsiran
’resmi’ tersebut,
acap
hal yang harus
lain dari
secara
dalam
perspektif
gampangan
diberi
label sebagai subversib atau anti pembangunan. Mogok merupakan
bagi
rakyat
Tapi
dalam negara
simultan hak tersebut dipertegas
sebagai
diterima
perburuhan
: buruh)
sarana untuk memperjuangkan
gannyanya.
d$pat
(baca
9Q
kepentin-
Baru,
berusaha dikebiri
sesuatu
dalam
Orde
tindakan
penyelesaian
adalah
secara : Mogok
yang
tidak
perselisihan
.
Upaya pengebirian hak mogok juga dijalankan lewat pemberian hak kepada pengusaha untuk melakukan PHK massal (tidak
masuk
kepada buruh yang melakukan kerja
selama
enam
hari
mogok
berturut-
q
Li hat bab IV b.gian C\ Keputusan MenaKer No. L20 tahun 1.988 tentar <3 Pedoman Penuntun Perilaku (Code of Conduct) dal .im po ncegs. han dan penyelesaian perselisihan Industrial.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 64
lurut)
meLebihi
wa kt u
selama enam h a r i ^ .
yang
di bol ehkan,
Pada Februari
mogok
itu diciutkan menjadi
tidak
lama setelah
1993 batas waktu
dua hari^®,
dikeluarkannya
ditarik kembali karena mendapat
yaitu
kendati
keputusan
ini,
reaksi keras dari
masyarakat. berikutnya, dalam
tipe
hukum
Nonet
dan
represif
Selznic memandang,
terdapat
badan-badan
pengawasan khusus (baca : aparat keamanan) menjadi pu sa t- pusat dengan
k e k uasaa n
interest-interest
bebas,
yang
organisasinya
m en g e d e p a n sendiri
:
But "the state" is an abstraction. In prac tice, sp ec ia l i z e d agencies are formed to maintain order and implement sovereign will, this s p e c i a l i z a t i o n has its own dynamic. Strengthened by the dependence of goverment on their skills and allegiance, often removed from direct civilian control, these agencies acquire the power and the o p p o r t u n i t y to further their own organizational interests. They can interpret the meaning of order a c cording to their own needs and perspectives .
'yq
Lebih j a u fi h. h a t: K e p u t u s a n Menaker- No. 04/MEN/.1 986 tent .mg Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja dan Peneta. -.in Uan<< Pesangon, Uang .Jasa, dan 3anti Kf*r uyi.an. ^^Lebih jauh liliat. Surat: Edaran Menaker NO-B-62/M/BW/199.:. t^n t.;iii-j batas waktu tidak masuk kerja dalam kasu:. u rtj ijI lasa. ^ P h il ip p e 42-43.
SKRIPSI
Nonet and Philip Selznick,
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
op.cit.,
h.
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 65
Badan-badan (baca
: aparat
pengawasan
keamanan),
relatif bebas dari
khusus
menjadi
tersebut
institusi
yang
jamahan kontrol masyarakat, di
dalam pola operasionalnya. Dalam konteks perburu han,
intervensi
aparat
keamanan
bawah Keputusan Menaker
No.
membolehkan
untuk
pengusaha
dilegalkan
342 Tahun
1986,
mengundang
di yang
aparat
mi liter dalam menghadapi aksi pemogokan buruh*^, Wajah aparat praktik, terjadi
keamanan yang muncul,
dalam
tidak sebatas merespon aksi mogok
(kalau
tindak kekerasan)
keamanan-nya operasi
bjiruh
bertindak
aktif
melakukan
intelejen dan kekerasan. Yang sudah menja
di nyata dengan
melainkan
dengan dalih pendekatan
adalah senjata
yang
: (1) berada di lengkap;
dituding
lokasi
pemogokan
(2)menangkap
beberapa
sebagai
otak
pemogokan;
~K'? ■“^Keputucari Mena \e»i ini akhirnya secara formal, tel ah d i c a b ut d & iKja n K e p u t u s a n M e n a k e r No. Ke p,15A/MFN/1994 Tapi 'Secara substantial tetap member ikan pelu.: ng keterlibatan aparat keamanan dalam menghadapi aksi pemogokan buruh. Bisa dilihat dalam pasa 7 yang menyebutkan, "Dalam hal terjadi Perselisihan Hnbungan Industrial di. luar ketentuan Perati. an Peruridang-undangan Ketenagakerjaan. penyelr .ainnya dilakukan secara torpadu dengan instansi terkai t faar is bawah dari saya) seer.I.'ai dengan t u - i-r- d. a i Inags i mas ing -mas ing " . Di sini hcrarti. Gecrii a implicit, pasa 1 tersebut masih membcM ikari peluan^ bagi keterlibatan aparat keamanan dalam m aighadapi aksi pemogokan buruh.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 66
(3)menahan
dan
menginterogasiwakil
buruh
ikut dalam perundingan dengan perusahaan;
yang
(4)ikut
menentukan jalannya perundingan dan menandatangani kesepakatan
kerja
antara
(6)menekan
buruh
supaya
perusahaan
atau
PHK;
buruh
dan
majikan;
mengundurkan
(7)melakukan
diri
dari
upaya-upaya
int imidas i. Intervensi aparat keamanan di dalam penanganan
perselisihan
perburuhan
tersebut,
semenjak
pembubaran lembaga Kopkamtib pada awal tahun 1990, langsung dikoordinasi oleh Bakorstanas; intinya sama dengan industri
Sidoarjo,
dalam lembagai yang
SIS
melibatkan
lembaga Kopkamtib. model
operasi
yang pada Di kawasan
militer
dikemas
(Sistem Intelejen Sidoarjo)*^, institusi
militer,
Departemen
Tenaga Kerja, Pemerintah Daerah, dan SPSI. Kemungkinan besar di
setiap kawasan
industri
terdapat
'Z'T nterogasi biasanya dilakukan di kantor Kodim atau Koramil. Materi interogasi biasanya dikaitkan dengan PKI dan tindakan subversif. ^Disampaikan oleh Pegawai Departemen Tenaga Kerja Sidoarjo di dalam persidangan kasus buruh Maspion di Pengadilan Negeri Sidoarjo, Oktober 1993. Disebutkan bahwa kasus-kasus sengketa perburuhan tidak da pat di?e lesaikan langsung oleh pihak Departemen Tena<;vi Kerja tanpa mengi kutsertakan aparat militer. Inf ornietoi ini diperoleh Munir, S.H., kepala divi .i perburuhan LBH Surabaya.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 67
lembaga serupa dalam bentuk dan kemasan berbeda. Adanya
realitas
empiris
di atas semakin menegaskan, hukum
perburuhan
pendekatan
pada
perselisihan perburuhan,
diuraikan
letak tataran politik
Indonesia.
keamanan
seperti
Bahwa
pemberlakuan
konteks
penyelesaian
adalah mengacuhkan
ligus menelantarkan kepentingan
rakyat
seka-
(dalam hal
ini buruh). Karena di dalam pola pendekatan keama nan,
buruh miskin
akses
untuk menyuarakan
kepen-
tingan-kepentingannya. Dalam hal ini hukum diabdikan
pada
kekuasaan
represif
yang
mengabdi
pada
ideologi pertumbuhan ekonomi. Nonet dan Selznick berargumen, hukum
represif
dihubungkan
ia tidak menjadi Sebaliknya,
tanda dari
kekuasaan
kekuasaan yang
tapi kuat.
Represi adalah produk dari kemiskinan
kekuasaan, suatu sumber
dengan
bahwa meski
politik
tanda
kemiskinan
serta harus
dilihat
akan
sumber-
sebagai
suatu
tanda kelemahan pemerintah. Melalui tesis Nonet dan Selznick ini penerapan pola pendekatan keamanan, ko nflik paling
perburuhan, tidak
--
negara
mencerminkan
mekanisme
yuricis
Sekaligus
juga,
SKRIPSI
oleh
politis,
dalam
dalam penyelesaian Orde
tahapan
yang
kerangka
Baru
--
evolotif
me 1ingkupinya. tesis
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
Nonet
dan
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 68
Selznick,
tuntutan-tuntutan
akan
progresivitas
tahapan dari ketiga tipe hukum yang dipertentangkan
itu, harus ditangani
mereka,
bila
hukum
secara simultan.
dipakai
untuk
Menurut
tujuan-tujuan
perkembangan ekonomi dan sosial,
tanpa pada waktu
bersamaan
untuk
memperkuat
otonominya
kekuasaan politik dan ekonomi; semacam
entitas
asing
yang
menghadapi
hukum akan menjadi
sulit
diterima
oleh
rakyat dan sekaligus selalu dicurigai eksistensinya.
Sebaliknya,
otonom, hukum, rakat
perjuangan penegakan
berkecenderungan berada jauh dari
karena
hukum.
terjebak
Tiada
entitas §osial
pilihan
yang
merespon
me mi liki
hukum yang jebakan
--
cita-cita keadilan masyadalam
lain,
problem hukum
setiap
formalisme
harus
menjadi
aspirasi-aspirasi
(dalam konteks ini aspirasi-aspirasi sosial
buruh),
yakni
responsif.
berkembang
Meski
pranata yang
dengan
menuju resiko,
tataran butuh
hukum
pranata-
lebih adaptif dalam mengantisipasi
tekanan-tekanan arus bawah
, yang mengarah pada
instabi1itas. Tapi kondisi ini akan dibayar dengan kondisi kehidupan lebih rakyat
demokratis, yang
lebih
berbangsa dan bernegara yang dan
kehidupan
maslahat.
sosial
Sebab
politik
dalam
tesis
hukum responsif (responsif law) Nonet dan Selznick
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 69
memandang bahwa hukum: ... is valued as a resource for criticism and an instrument for change, and there is a tacit faith that a system of authority can better preserve itself, and be better, if it is open to reconstruction in the light of how those who are governed perceive their rights and reasses their moral commitmens. To be respon sive, the system should be open to challenge at many points, should encourage participa tion, and should ex p e c t new soc ia l interest .... Jadi
dal am
pe r s p e k t i f
h uku m
responsif,
hukum menampakkan diri sebagai entitas yang merespon
kebutuhan-kebutuhan
aspirasi
sosial.
pendekatan represif, d al am
Dilih at
keamanan memiliki
sosial
dari
sudut
merupakan
hu ku m dan
Hak-hak buruh,
asp ira si ini
maka
perwujudan
hukum
sebaliknya
karena
represif,
k e bu tu ha n-
aspirasi-aspirasi
<;enderung untuk diabaikan. han:
dan
konsekuensi
p er sp ekti f
kebutuhan
sosial
sosial
Dalam konteks perburu
kepentingan-kepentingan buruh
cenderung pula untuk diabaikan. Jadi bila mengikuti dan
Selznick;
berbangsa
demi
yang
untuk
lebih
alur pemikiran Nonet memperoleh
sehat,
lebih
kehidupan de mo kr at is
dengan memperhatikan dan merespon aspirasi-aspira-
<7C
OQPhilippe Nonet, and Philip Selznick, op.clt., h. 6.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 70
si sosial buruh: Pola pendekatan keamanan di dalam m e n y e 1esaikan p er b u r u h a n
setiap
harus
terjadinya k o n f 1ik-konf1ik
dihentik an.
De n g a n
kondisi kehidupan buruh akan menjadi
lebih masla-
hat karena setiap konflik perburuhan dinilai meiainkan
sebagai tidak
ga nggu an lebih
te rh ad ap
sebatas
de mi ki an
tidak
lagi
keamanan,
sengketa
perdata
biasa.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 71
B A B
P
E N
VI
U T U
P
a. Pada hakekatnya pemetaan terhadap po 1it ik perburu han tidak bisa dilepaskan dari konteks kebijakan pemerintah orde baru di dalam kerangka pembangunan ekonominya, yang biasa dikenal dengan era moderni ses i . b. Kebijakan pembangunan era modernisasi pasca Gestapu P K I , membutuhkan ikl im yang ’sehat ’ demi investasi swasta pun juga asing. c. Iklim yang sehat bagi investasi tersebut membutuh kan stabilitas politik dan keamanan . Da 1am pengertian RejimOrde Baru harus bisa member ikan jami nan terhadap keamanan dan kenyamanan investasi. d. Dalam konteks untuk memberi jaminan perihal sta bilitas politik dan keamanan maka
rejim Orba
membentuk Bakorstanas melalui Keppres Nomor 29 tahun 1988. e. Untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangu nan era modernisasi
SKRIPSI
tersebut,
Bakorstanas
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
juga
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 72
bertugas mengamankan dunia perburuhan. pengertian
serikat
buruh yang
Dalam
tidak agresif,
eliminasi terhadap tuntutan-tuntutan progresivitas kaum buruh. Bersumber pada trauma aparat
.
keamanan terhadap aksi-aksi pemogokan buruh pada era sebelum Gestapu PKI. f.
Untuk hal
tersebut
maka
diperlukan
pendekatan
keamanan, untuk mengeliminir setiap potensi progresivitas buruh yang mengancam iklim investasi. g. Konsekuensinya dalam banyak konflik perburuhan, acap buruh diposisikan sebagai terdakwa. Sedang pengusaha adalah saksi korban. h. Masalah perburuhan : Upah, perjanjian kerja, dan sebagainya -- pada hakekatnya adalah masalah perdata biasa. Maka digunakannya pola pendekatan v keamanan di dalam penanganan setiap konflik per buruhan adalah tidak tepat di dalam konteks HIP. i. Judul Keputusan Bakorstanas
tentang Petunjuk
Teknis Bakorstanas nomor : Kep/02/Stanas/XI 1/1990 adalah tentang Pedoman Penanggulangan Kasus Hubun gan Industrial. Hal ini secara eksplisit menegaskan
adanya antisipasi berlebihan rejim orde baru
terhadap permasalahan perburuhan.
Konsekuensi
logisnya, surat keputusan tersebut secara sung memberi
legitimasi
kepada aparat
1 |
keamanan
M 1 L I £ fekpu
S i Ak a a h
(•WNfVfcKSri A,. SKRIPSI
lang-
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
\OQA" CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 73
untuk ikut campur tangan -- di dalam setiap terjadinya konflik perburuhan. j. Ketika terjadi keamanan
aksi pemogokan buruh,
tidak sekadar
aparat
berjaga-jaga menghadapi
setiap kemungkinan gangguan keamanan melainkan ikut campur tangan secara akt if . Dalam pengert ian , dengan menggunakan alasan pembenar " demi stabi Iitas", aparat keamanan
cenderung menge1iminasi
setiap tuntutan akan hak-hak buruh.
2. S a r a n - s a r a n a. Karena konflik perburuhan pada hakekatnya adalah masalah perdata biasa, maka pendekatan keamanan terhadap penanganan
konflik perburuhan
harus
d it iadakan. b.
Surat
Keputusan
Bakorstanas
Nomor
:
Kep/02/Stanas/XI1/1990 tentang Pedoman Penanggulangan Kasus hubungan Industrial, harus dicabut. Karena dalam banyak kasus hubungan terbukti
telah menjadi
bagi aparat jauh
di
sekadar
alat
industrial, legitimasi
keamanan untuk ikut campur terlalu
dalain penanganan
c. Sejalan dengan
masalah
perburuhan
tesis Philippe Nonet dan Philip
Selznick tentang hukum yang responsif; struktur
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 74
makro dari hukum perburuhan harus bisa menjadi fasilitator
dari
kebutuhan
so s i a l
sosial^,
respon
terhadap
dan
dalam hal
kebutuhan-
a s p i r a s i -aspirasi
ini kebutuhan
sosial
dan
aspirasi sosial buruh. d. Pemerintah Orde Baru harus menindak tegas keterlibatan aparat keamanan yang terlibat terlalu jauh dalam
proses
penyelesaian
konflik
perburuhan,
me 1a lui me kan isme keb ijakan hukum perundang-undangan secara eksplisit. e. Bahwa arus jaman tentang demokratisasi dan kesadaran buruh akan hak-hak asasi merebak,
maka
buruh
harus
sudah semakin
diberikan
kebebasan
untuk berorganisasi . Sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam konstitusi; karena setiap peredaman terhadap
potensi-potensi
berorganisasi,
bisa
menjadi api dalam sekam yang bisa meledak sewaktuwaktu;
sehingga
merugikan
kepentingan
bersama
negara dan bangsa. f. Kembalikan ABRI pada rakyat pada umumnya dan buruh pada khususnya. Rapim ABRI
di
Sesuai dengan janji ABRI dalam Cilangkap
(8-9 Juli
1993)
bahwa
3 6 lerjemahan beb is dari, Philippe Nonet and Phil ip Selznick, op., ci' h. 14.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 75
ABRI
akan
menjadi,"prajurit
yang
berasal
dari
rakyat, berjuang bersama rakyat serta berorientasi kepada rakyat,
dan
tak mungkin dipisahkan dari
rakyat. Karena sudah lebih dari dua dasa warsa ini kaum buruh, khususnya dan kelompok-kelompok sub sisten
lainnya
merasakan
jauhnya
perjuangan
ABRI dari nasib mereka sehari-hari^7 .
Dikutip dari tatemen Forum Sol ldaritas E3uruh yang ditujukan k - OPR RJ F-A8RI sehubungan dengan penganiayaan aktivi* buruh oleh aparat keamanan dalam pemogokan ■ Tangerang, 15 jULI 1993.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 76
DAFTAR BACAAN
Alatas, Syed Hussein, "Modernisasi Yang Sesat : Dilema Masyarakat Sedang Berkembang", Atal dan Pieries (eds), Krit ik Asia Terhadap Pembangunan, Pulsar, Jakarta, 1980. Black, Henry Campbell, Black* s Law Diet ionarv, West Publishing Co., St. Paul, V, 1979. Danu Rudiono, "Kebijakan Perburuhan Pasca Boom Minyak", Prisma, No. 1 Th. XXI, Januari 1992. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Pustaka, Jakarta, 1989. FX.
Indones i a . Balai
Djumialdji dan Wiwoho Soejono, Perianiian Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila. PT Bina Aksara, Jakarta, 1987.
Forsol, Statemen. Forum Solidaritas Buruh ditujukan ke DPR RI F-ABRI, 15 Juli 1993. Kusumah, Mulyana W dan Paul S Baut, Hukum. Polit ik , dan P e r u b a h a n Sosial . Cet. I, YLBHI, Jakarta, 1988. KSUM, Laooran Invest ieas i Laoancan. Komite daritas Untuk Marsinah, Surabaya, 1994.
Soli-
Keppres No. 29 Tahun 1988 Tentang Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional. Keputusan Bakorstanas Nomor : Kep/02/Stanas/XI1/1990 tentang Pedoman Penanggulangan Kasus Hubungan Industrial. Keputusan Menaker No.,645/Men/1985 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila. Keputusan Menaker N o .K e p .15A /Me n/1994 tentang Petunjuk Penyelesaian Dan Pemutusan Hubungan Kerja Di Tingkat Perusahaan Dan Pemerantaraan. L B H , Sketsa Hak Azas i Manus ia Jawa T imur 1993. laporan Hak Azasi LBH Surabaya.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
tahun
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nonet, philipe and Phlippe Selznick, I,aw and Society in Trans it ion j_ Toward Responsive L a w , Harper & Row Inc., New York, 1978. Peraturan Menaker Nomor : PER. 01/MEN/1994 tentang Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan. Podgorecki, Adam and Christopher J. Pendekatan Sos io1ogi s Terhadap H u k u m . Terjemahan Rnc. Widyaningsih dan G. Sapoetra, Cet. I, Bina Aksara, Jakarta, 1987. Peters, A.A.G. dan Koesriani Siswosoebroto, edi tor, HUKUM DAN PERKEMBANGAN SOSIAL, Buku Teks So s io 1ogi H u k u m , B u k u m J.JLI.* P u s t a k a Sinar Harapan, Jakarta, 1990. Sc hy ut , C.J.M., K e a d i 1an dan Ef ekt ivi tas dalam Pembaeian Kesempatan H i d u p . terjemahan Paul Moedikdo, belum diterbitkan, 1978. Subekti dan Tjitrosudibio , Ki tab Undang-undane Hukum P e r d a t a . Cet. XIX, Pradnya Paramita, Jakarta, 1985. Vago, Steven, Law And Society. Prentice Hall Inc., New York, 1981. Winarno S u r a k h m a d , Peneantar P e n e 1it ian Ilmiah. Tarsito, Bandung, 1990.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA I
PRCSOCN R g P U B U K INDONESIA K E P U T U S A N P RE S I D E . - R E P O B L I K I N D O N E S I A NOMOR
29
T A B U N 1588
TEHTAWG B A D A N KOOKDINASI IJANTUAM P E M A M T A P A N STABILITAS NASIONAL PRESIDEN R E P U B L i K INDONESIA. Mentmbang
«.
:
bahwa •terpellharanya Htabllitaa nasional yang* man^ap don » dinamla ■ merupakan kondisi yang sangat diperlu* bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan naaional
•*ma
untuk mewujudkan cita-cita nasional sebagalm*
di-
amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang l)aaar.i9<S; b.
bahwa pcngalaman bangsa Indonesia dalam pelaksanaan pem bangunan
nasional berikut
nusil-hastl yang
teloh dlcapai
aelama Ini semakin menunjukkan eratnya kaitan atablUtas nasional
dengan
kemungkinun
pelaksanaan
pembangunan
nasional itu sendiri; . c.
bahwa dengnn memperhatikan hal-hal di ataa, dirasakan perlu
4
adanya upaya untuk e<*lalu menjwain terpellharanya stabilitas nasional, dengan cara dan dalam bentuk yang sesuai dengan kobutuhan pembangunan dan tingkat perkembangan maayarakat; d. bahwa dalam rangka upnya tersebut, dipandang perlu
untuk
mengatur koordinaj: p° r.bcriua b&ntuan dalam rangka pemantapan stabilitus nasional - 597-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
/M engingat
:
£a*al 4 ayat < U dwi PaaaJ 10 Ujidttnff-On
Dengan mdncabut Keputusan Preelden Hoinor 9 Tahun 19tX ten* tong' Pokok-pokik Organisasl dan Prosedur Kooiando Operad PetnuUhan- Keamanan dun Ketertt^an acbagalmana telah diubah dengan Keputusan Pregiden Noraor 4? Tahun 1975. Ktenetapkan
:
K E P U T U S A N PRESIDEN RKPCJBMK INDONESIA T E N T A N G B A D A N t KQORDINASt B A N T U A N P E M A H T A P A N S'fABILITAS NASIOHAL. naii
i
X E D U D U K A N Pftftnl Badan
1
KoordlrtoM Bantunn
Pcmantapan
lo^jutnya disingkat Bakorstanas,
.S'tnbilit * National,
mrup--
yang borslfnt non atruktural yftng bcrn.
sc-
-dati, koordlnaal t •*WQh‘ dan ber-
tanggudg jawab kepada Prcsiden. BA B
II
TUGAS DAN FUNCSI Pasol
2
O) Bnkorsinnns mcngkoordlnoslkrtn upayn departemen don ln«tanel dolom rnhgka pcmuUhon, pcmelilinr^an, dnn pemontapon *
stobilitap noslonal dari herbage! hambntan, *tnntangan, ancaman don gangguan, se$uoi dengan tugaa dan fungal mosing-maslng. (JO D a k o r s l u n o s m c n y a m p a i k o n u s u l o n k e b i j n k a n d a n * « r o n t i n d o k y t n g dipo. rt ukfi n k c p n d a P r d s l d c n a cb ng ti i h n h a n u n t u k p c n g -598-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ambtton keputuson atau perf&crian petunjuk yang diperlukan bagi
terselenffgaranya
upaya pcmulihon,
pcmclihiraan dan^
perrtontopor etabllltas national. (3) Bakorntnnai
membcrikan petunjuk pelakaGnaan teknis bag!
pcnyelenggai'aan '
^
upaya
sebagalmana. dimaksud
dalam
ayat
(2). '
(4) Dalam hal soran MntUk Urreebut berkaitnn dengah kebutuhan untuk tncngombll tlndakun yarif' eepat dan efcktlf, khususnya dalam monghadupi oncarnan fis1*: yang aangnt mcmbahayakan etablUitie nuelonol, Prcslden ..crdasarkan kcwcnongan yang dijnlliklnya solaku pcmegung kokuaaaan tertinggi ataa ABRI ■•'•’vnevncrlntahkah Pangllma ABRI untuk menggunnkan kekuatan angkaton borsonjata gunn mcnyeloraiko'niayA; (3) Dalam hai peloJcs&n'tan petunjus atau perlnlah Preaiden oleh Departemen atuu Instansi yantf beraangkutan mcnemui hambatan, dan untuk mcng&taslny x diperlukan dukungan ABRI, Departemen at*\u Instanai dapa< meminta bantuan yang dlperlukan kepatda Pangltma ABRI. •.
✓
Pasa.' Dalara
3
r.elaksanakuv* .tugasny.i,
Hakorstanaa
r ..y«lenggarakan
fungsi : 1. menguropulkan .dan
mengolah
data
dan
informaai mcngcnal
berbagal kemung.dnaii timbulny- .:ambatan, tant&iigan, ancam. an dan g*angc/u6a; 2. Diecantau pelaksanaan upaya %Departeiuen atau Instanei dalam „ menyeleanikan per.raatffiJc.hAn yang dihv!':?5; * 3. membcrikan petunjuk dan pengarahan dalam rar.gka penangan an dan penvtiesuian masalah tersebut angka 2; 4. membinu perlstiw*
sictem dokumentnsl yang* bcrkaitan dengan
aetiap
merupakan hambatan, •tantangan, ancaman dan
-545"-‘ -
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
gangguan terhadap
atabtUtaa naalona] dlmaea Ulu dan yan*
.ter)«di. dinasa yang Akan datang; ,5, laln-lain acsual dengan pengarahan Preslden atau yan g &•.
%
j>
dalam xangka pelafcaanaan tu g asn y *. BAB
li t
TATA KERJA Paaal
i
(1 ) -Bakorst arias dlplmpln cloh aeorang Ketua aebagal koordlnator y a n g dijabat oleh PangUma ABRI, dan beranggotakan Sekretaria
Menterl
Angkatan,
Koordinator,
POLRI,
wakU-wakU
Kejalcsaan Agung,
fclobe*
dan BAKIK
ABRI, sebagai
anggota tetap. - iz ) Selrin Anggqta tetap ,
Ketua Bakorstanas dapat oenetapkan
waJdl dari beberapa Departemen dan lnstansi terten tu seaual dengufi perroasalahan yang1 dihadapi sebagai anggota tfdtk tetap . Pa sol
S
*1*. dan aetiip
-(.I) Bakorstanas mengadakan pertawuan sec* • waktu yan g dlperJukan, 5.3) Berdaaarkan •elaku
Ketua
haall
perteiauan
Bakorstanas
koordinaal,
roenyusuct
dan
PangUraa
ABRI
menyampalksn
uaulan kebtjakan dan saxan tindak bagi penyaWaaUn waaaUh yan g dlhadapt kcpada Preoriden, <3> Pelflkcanaan
petunjuk
atau
perlntah
Preslden
dliokukan
. eecara fungaional oleh Departemen atau Inatanal yang b ersangkutan sesuai dengan kewenangan masing-masing berda* oarkan peraturan perondang-undangan. < 0 Dalam hal untuk peUksanaan potunjuk atau perintah a « b tgaimana dimakaud dalam ayat (3 ) ol«h Departemen dan In* stansl yang bersangkutan diperlukan b*j\tuan ABKI, Depar-600-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
temen atau Inatanal yan^;iri«m erlukan dapat aecara la n g iu n g meminta bantuan k e p a d a . PanjUma ABRI aelaku Katua B a k o r-. fctanaa. ( 5 ) T ata k arja l«blh lanjut term aauk p ro aed u r pelakaanaaft * ♦ bagalm.ana dtmakaud dalam ay a t (4 ) ditetapkan oleh Pah glim a ABRI aelaku K etua B ak o ratan aa.
Paaal
6 %
Untuk k o lan caran pelakaanaAn tr.gfcsnya, P an £llu a ABRI a«)aku K«tua. B ak oratan aa
*«luruh
JaJaran
a ta t dl U n g-
ku'nfan Mabae AfiRI a e ca ra fu n ctio n al.
BA n
IV
. SE K R E TA R IA T Pnsnl Untuk
k clan caran
7
pclokaanaon
tu g o an y a,
k cp *^ *
dfpcrbantuk<m „ tebuah a c k r e ta r U t y a n g soc« K • •eleng^arakan oleh unit k e rja di.Hngkungnn M io** a ^
P aaoI S ek re ta ria t ABRI
B ak o rstan o s
acbnfjfli
Kcpala
k oratana* ’ to n a l-'d fi.
Sdlplmpln
S ck ro to rlat
oleh
aoorong
p crw lra
y an g dltunjuk oleh d«n
tlnggl b cr-
tan g g u n g Jawab kepada Pangllma ABRI aelnku Kctua B ak o ratan aa.
Pnsal
9
Susunan o rgan iaasi S e k r e ta r U t.. Bakoratanaa
dlntur Jebth
lanjut
oleh.Ponglim a ADR! pelaku K atua B ak oritfin aa.
- 601-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V
KOOROINASI BAHTUAN PEMANTAPAN S T ^ B IU X A S .^ASiONAl* DI DAERAH Paaal
10.
(1 ) B adan Koordlnaal B antu an Pamantopan Stabilttas Naalonal dt tln^k at
D acrah* . dtsinfckat
Pelaksana .Bokoratftnaa
BakorstD tinsda,
dt. d a a ra h .
adalah
dlplmpln
oleh
Badan PanjHm*
K o m a n d o P o c ra h M iliter, - «.« *•"* ?. # •x .. • .<2) T u g as don .fungsj. e c rta ..tata k erja BakorstunnsQft citcta p k u i oleh Pangllraa ABRI .aelaku K otua B ak o raian aa dongran memp«rhatJkan tuijfls dan fungal a o rta tata k erja B a k o rsta n a a .
BAB
VI
PEMBIAYAAN Ppsal
11
v -U ), P m b U y a o n • adm inlstraai -d a n
n e jia io
terwamtik. eek rtjtarlatn ya dibebankan . A B R I. ( 2 ) Perabtayaon
k eg ia ta n
tek n ia
operosional
Ba&orstanaa *n g £araii Mabea
dibebankan
kepada
antfgaran m aaiag-m aslng D ep a rteir*n torm asuk Mabas A B R I. *- i
*
BAB
VII
KETBNTDAN PERALIHAN P asal
* Sejnua • p e ra tu ro n K ep u tu san
yang-- 'tolah
d lk clu a rk a n
P reald en - Nomot 9 Tahun
O rganfaaal dan P ro se d u r dan.
12
K e tertib a n
1974
Komando O peras!
aebagaim ana
telah
diubah
sebag ai
pelaksanaan
ten tan g 1 Pokok-pokok Femullhan Ke&nvan&n dengan
K eputuaan
~ 602-
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
P resid en
Nomor 47
Tahun
1978,
dlnyfttakan
tetap
berlaku
««*• ■
pan jan g belum diubah atau diganti dengan p e ra tu ra n pcUksanaan. , y a n g b a ru b erd asark an K eputusan Presidnn Ini. Pasal S egala
badan
dan
it
kelambafcnan
y an g
dibontuk
baik
di
Pusat
maupun di Daerah sebagai pelaksanaan K eputusan Presiden Nomor 9
T ahun
P resid en ■ampal
1974
scbagaimana
Nocnor dengan
47
Tahun
dilakukan
telah 1978
diubah.
dengan- Keputusan
tetap
roenjalonkan
tu g a sn y a ,
penyei*9tdan
b erd asark an
ketentuan
P asal 1 2 .
Pasal K etentuan diselesaikan
sebagairaana dalam
14
dimaksud dalam
waktu
Pasal
selambat-'lambatnya
12
2
dan Psaal (d u a)
IS
bulan
te rh itu n g sejak mulal berlakunya Keputusan Preslden ini.
BAB
VIII
K E T E N T U A N PENUTUP Pasal
15
Keputusan Presiden Ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta p a d a t a n g g a l 5 S e p t e m b e r 1988 PKESIDF.N R E P U B M K
INDONES IA
ttd.
S O E H A R T O
-<'/n -
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BADAN KOORDINASI . BANTUAN PEMANTAPAr STABll riAr NASIONAL
o cr\
< to CO c o Q H D o a . cx u XCJ X
o e o 2
o* c 2 c
& cn c JaD) 6 cJ ( s: cn c
’5>
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
< z O CO
< z to < in t < z co 5 < ct K 8 z < * a . Z < < a H Z < < co 5 iu a z < h— Z < Q
2 < * i/> D H D X ui
c D. « W c C J X
o cn a>
r g » 3 •* Q * r-. * -3 CO
c & cn J3 a w -*a3 Q a.
O z £1 a. c H G 1
>* ' s h
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
f» -
?a
■c c
5rfjTSJ
w~
c *j —I 2 X
cn 2 «3
cr
2
c ■o fo
2 CO r-»
*o o
cn z
o c
rQ tS 'wj
c
D
"w ¥> V. W A.
D 5. c 3 .* C
cn
c tJ
CT\
c
CN o
C
C ro
N
■is I ” ° «£ cn O a
r-
TO r? p c 8.
<2 A
IJUs *° cn w u £
C
-C
W fl 5
•
5 8 2 2 ro 5> vp Q, ■ - S I c 3
^1"
! .«
c
S3 %» 1s
v>
2
§
c a
in n
JZ
fO v\
a to
c
cn
I CO
6
CT\ r-4 \
in o> & a, o z 2 S
j*
c e
a G tJ o.
o
o
.* a.
c m 3 C W o
s-
“53 5< cn
.
jz
«
^
^ s
a .£
s
u o H
c
c*
ON vO ON ^
CD
c
2
c
cx 2c CD
2 w
*
X a,
cn c « C OJ
XT \0 C
ON r»
O 3
z
a-g g, JZ3 a. C C fi cc ’ a.
r-» o
z
c to -C
D
3
.2 S W «» T )
e
ex.
D o O £» V* u
z
CN
3 .C
r* «n
a
c
ft.
*W >» C u
73 «rt
(9
w J3 C ra 5 . c*i E CM V , CL o Z a> co c tT 2 . ON c V •* C 3 pH JZ m « o» H C f3 J= 2* V 3 £
w (J fia
o I
£ *■ a «j
c 3 £ <0
s u yz.
* a a
a.
§
o JC O Dh. c (U P
« 2 cu> • <-*u
c 3
r cn c 2 O) G c W S c *-^ sO ON. »-H. VO
2
d Z D D
CL fj
2 e ro cO cn pH 0) Z c .2 !5 0
c •JZ JZ lO
o z D D
.^ x
3 o 5 Cl.
» D
« §
3
a g
P3 3 00 Q 2 O
J£ o o
c
a.
10 3 C W w d *o D
• (X V < u: X cn D c * cn 2c c tj fi c CN tj
co ON
IQ
c
cn C
r» 'O c “n w
CL
cn
c «3 c QJ
co
ON c 3
JZ 2 00
JZ
o Z
•a G3
° - ■£
n CO On c ri 3 CJ c X 3 2 E* x: u ro o a. CN c CO cn o o tj e 3 z 2: c e E D D n D D * c « X
C
10 o> kO o
a Jc o JC o Cu cn
c f0 c w ^r rON
c
3 x: (O ti-
d z n (U a a di
c ro c 3 v» 3 to c m T3 ■ O j; O a. -i O o
a. cn c 2 c
CO
CO H
cn
5
JZ TO
o
vO
M IQ e ^
« a> w a a. u *— 2 3 J3
cn
o
c rq
5
U
t»
a. cn
0 JC rtJ CQ C /a C 01 oo
c
3
c
CO ON On ON‘ H rH 3
CN CN ro
JZ JZ ig «J On r- . O• « O^ O N Z H
Z
v wt)JfC u* f 0
v -k -♦ * fa. «
C w
6
cx crZ
o
S’ £ X Cl <w w Sd 5C
do
cn u
CJ a t: H c 1*3 5C « w
(X
cO
ro
cr» H ON
•
ON
00
CTi
cn
O _SC lO
p
T) C
CL
a
I
i l l !
c
e g
cn
41 ~ 0»
« 3 c c n >0 c .. C 3 C (U -O u
E
&
3 S
— 3 cn vO X CO .s s ON c £ -s 3 -° ., e 2 S. CN «U v> X> » r c l . W VfO /L c f r CJ « Clft. 2 cu
. •1,5 g o ej j«: *h
cc
E* II
Z fz ccn oC 4)
ro CX. c cy C V C fQ j* 5.J3 ^ *° d *3 c C -5 o '■ a=
!
1W 1 r 13 4
v» O- j£ o. o.
^
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
00
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA « •“*
X)
M
.3 c c _r*C vt ro to t oj g3 w 2* cf t . c n^
c w c jg^ i o 10 a c a * *r , goS c o¥ £cSSfl«i «J E a « .? ? f I S.5!3^ 2 *C l£ .f t
i a i S c ^ S ir , J >
>* a. a C
S» * g’j ? a3l&- j g§ g %jj J-S o>I e I C7> •§ -, V s a I § I -
V ? ‘C
qJ £ “ g ~ ^
p |T32C 5 ^)«-o M«
0
I
h C j~
k „
a
„ x> £ •£ _ ^rJ E jo -2 fc. g-jg
•3 a^-g
a>
_,
-
a -a a a- l M
3fc .cs £ £ i~ ^ 5 e 1 c» S —I C 2 13 3 •Wo § -g fl-o 7w3 13 *5 "11.6 TT C ro c jW :^ «X w>r wJ l * f | £ £ " E .c n« q.l J l § n> 3 g « .S c * a ■§ .& ! . g C71 3-0 ^ ^ a« 8 1 a q ■“ § a 9 «v •° C §■ §t- SE £ ■£ C c - •* a -S S . 2 » 5 « * 2 * o 5.8, g iS e v «g t(n e R si s e U
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
e
ro n *1
ro
) CN
CT
3 C
«
c ( V >. •c u C n V
C
V- VI r oa
.2 O c — c
C
cn — "
3 n
s 2 CJ * j; Si c r. 9 c
I « sf HS u* _
2 " 'Si ° c o 2 o.
- o ro *. .c a
3
2 <
to * <
5 *
U4
w
C
I I
3
2
&
\
« .9 I ? -S | W — *i
* *1
ro
c-2 c ro -X 3 j2 ro c c w ro . ro c c ro
-ro^.c1JS1G
C
fl c ■* cn c
^• ro —,« O^ Q
<5 — c o cn So E rc C ro ro «J T3 ro c >> ■o. C cn 3 c * J2 « c cn Jg a
oi —
■o c *o
e I I I -s I -3 5 2 ro 10 « o " S z
I I & ™.£ 3 (0
c - fl a o>SfS3 O) C
c w c c ro - * ro ro ro tj ro i S.js s Z--S Cj c w -n J « 1 3“ *•§31 c
3 *2 § J|2 cn^_ S ^ „,
S5 J = u
ro ro e fc * g/3 £ ? c 3 **.2 C -2 ■S 3 5! -o
.
x: c
J3 S.
T73*C
cn c c 3 r o Si — a ■g 3
•C
c ro *o o
IA b .
ro
JC
Sii
§ a _. £ -S g
cn c
• J
J2
?
1
»2 *3 E
a cn C
c aSv cn c x> •“ c ro
X
C
ro ro
ro
*3 cn
CN
e
r '
ro
s
TJ
c
s
—; c
jl ,
I J c o
c n
C
cn
5 ^ ! S■ .2 a. X Q
ro e ro
a u.
V . k n
Cl X * v *
U X>
L
c 3
cn
3 a
o’
_c
cn
e
ro
X3
ro
s» S .9 5 S
£
c ro
c v 0u
cn
> s ro
6 o
.a 5 z •:* 6 2
m f l '5
*
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
O rt»
•
< «
5 U4 Pn
c ra cn c cn c ra c u a
H
cn
IP ?
s
2 5 b iTj &3 w itq
C TP
5 j3O B c> 6>
1
•5 G
S e3 n * * -X o cn a « CQ cn e
c
Si
*0
c 3
.
"
«» (Q
c
n
TJ
2 %- e-5 tJ rj 2 c £ "J •3 -o X) r .2 5 2 p " »J 1*3 -2 R TP C .s -8
fl
« JZ 2 | ~n >, H3 c g " ,S 2 o 'E £ C ? 4 g
M IQ
Cl c C c c « -
« 03 «£! .£ * §
3 ~ -O ra a VI cn -C « H o 8 . c ^ JC J_C -§D S >2 o
cn
x .
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
s
A u W
Jt n tn
s
s
jc
c
*o 5.
v £z c S
s,f •o <0 c £ « Q jc <0
m n
cn
£ -S
di di g
ts
i * - , 5 — ^ ■g
M l *"
10
c a
cn G * a
T5 to c 1 0 a
3
le; ex •* s
f S' tii 3 v .*. o** 3 •v c —» tf fi £
3 -3 § S 5 C7) C7> X
*2 S in w _£}
3
& 3 &■§ o> **■ £ *0 *o * c
3 »Q
o
6> H o
■a
c 19 £
o
*o
e|l S
s
ii
c
to
cn
c
_ J
• n X3> C
3 £e .c S <
5 ? £ .2
£ £ Is
T£J 2S 8J
§ a *A _
-§ 40 « )C J2 U e 7J) 3 -D « ~§ § to . ** z c a. ^ o\ Q § .o « J e e-3 cn
3 e cn 6) cn •£ w
*o JO
cn f T u tJ o i£ u *j— 6« 1 M T? 5 9 » < 3| 2 • *-=• 2. tk* 3 O 4a c 3 ^ 3 5 — -O M r T3 3 N .S a . S G m g. 2 &
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
c
p
c J2 5-3
i
3 a« !
■S J
j
—- <* Q. 3 co & J2 -5 £
o* I
£ a. 3 w
fl M
'C
C
*£ -« 25f xt, CX n V C
c
Q s H 5 10
o 8
•d
K>
*3 >. 'G &
cn . 2
■S >x jO o
3 TJ 2J *5 *5 e A ,C
TJ
c
5 6
9 w 3 «/> 5 c 01 •“ k.O w 2n.cx E ‘ e c *j « V a. •O >. e e 5 V c O l .2 s_ -o « *J w3 2 3 61 5 to *3 *3 >. c w CL
w
it: w u
*1 U *» H
M
o*
»o
E^
s2 .r:
h
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
a
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
n
TJ rt
c
m, n
o (9
5n rt
c
n M
c
o
n
*T3 A c M +4 k. o .X «
o •X <9 CO
.x
03
PC J 2 *>T 53 ■O O
w
jj
* « 5 J ^
if j! O u o c ■u «
£ -2 -o
G £
_
*• ^ cQ
«2
w 5 a-
a c E3
S*
TJ vi cf
c 2 « M W V >. c W a
U w • «n *i v-
a f3
w > W e
HJ u
ITJ
tj
UT-
c g
«3 t S S 2. jj V U > JC
I aid
«J — o
iC ^Cl
G
n 3 p C 5W c
(j 3 ? c T3J
£ J 't ■5 a h
c «J t yU ■
o u c *• o u r:
a
c
n XI
.
m
|c-oI *g S ! 3 c «« — w _.
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LU < cn C
re T>
e
0»
.
a e d
re CO
re 2 u
c
3.
I ’S
c re
c c I3 C3 re S cnJ3 cn c _o >c
C
c c 3 X> 3 •C E *■» _re 3 re ■o
J? « G
cn t ; •— c — ^ a c
r j2 ^
e
3 cn c "2 cn « r. wi ra
a^"f « c m a g>
«>- S c t |t x &
GC | s
g* S .5
J
> « <
*
F, «w cn X ** ft* *n re
J3
" £ « I
Iflg* V)
•g
J3 e "
8 3 e,
1 - ^ i
o
ON On rl
U n XV> *- 6 k. w (V 3 Q re r—1 rn
*cn •3 c cn j? c a 3 5 w "O 5 £
re
C
re c
,, o V“» cn t, 3 3
K1 re o» T >
C .2 re re
.2
X> -* T>
3 re
cn c *n
re a c
kO
C J«6> CJ re
a .s (U Q
C3C “ *» re T 3 1 * C
r=
I I
C 3
a .
I
3 re re 1 PT 2
■o i x
X
re
W .2
a
&
c
re
TJ <
r t
C
re
w.
2 « -51 »jv - >Q £. jc £* JW .S Q « *o «
.§
J
J- re 8. 8-s * ‘5? a *ce J> r “0 -c c f) w O JK2 jr? ec J2 w a re
Iff " ■ ■ g 1? r c u
J ^
!| o •R S c “
.3 nS.*C3
re cn re J3
C re T3
s re C
c
c in V* .5 10 « -X
I
& ■rec **> C
I
«*8 i £
•2
s g5 ! a s
^3tS « & « "ts ?? * ^ - S 8,5.2,
o
o f i
CHRISMAN HADI POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
i f ||1 °-f I I t
E IS T> IQ
f X 9
&
iq
a 9 -C
j2
,C V t« «j • • ■o s ? 1 a S 2 <0 3 a. 8 : 3 *ni C M c -o •* o3 il O S' E «S*.(9 R f E o 3 w E c* aS cn cn^c Z. w
W (fl
H "
J
rt
a .
sl*S? a U l f M X 11 * c? c
J & & >, a ~ 6 c mE p 2X * c C D j oa 2 T> 10 c r» w 0c 5 3 « ,2 *} cn.o j * <0 E c 3 w .O tf "3 10 2 w C s C 2 T> ti sv O O E CP p p u « c 2 ■s c o a ;&
■■•
p a
=■ cc
vt
oc
o. flj w&J X) k. *3 WP. *6
a. ^S3 E*c w £ ku, u
c
C x : ra
cn « «>
>* !$ jC y _ P rJ Q C OtU
V
u
S
c -^ D -S c
*3 _ «o
•“
•££
fl fl c 'C c . *= JZ J5
„
« 3iz (51 V I
« ~ ca .cs
iq C u ■C= 2 w w Uy ^p ^to
X -S is *3 £ 3 ,- « c Q on “8
5 .C
2T *c n2 i CH j : S :£ A r 8 PO c X
« S ' 3 £ « P C? e
S g f s S'| g
C\
n
n
CHRISMAN HADI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ... SKRIPSI
ft. .* p 2 r* cz. Jg
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
•KOMANOO DJSTR1K MILITER 0816 STAF INTELJEN_________
, ..BAPASLXSPALA PERSQNALIA '
PT.
S id o a r j o * 2 2 - 4 - 9 3 .
C O N I I porm a
bst ii varu sircARJo DI .
y.
a
* u«
1. X A H I AJUKAN PERMOHONAN K 2 L A * HAR H £ E R J A A N A N . S D R . RISK AN TO AIiAHAT r U T I S A R I SELATAN
gg,
I I /8 B
S7R1SAYA XZPADA B A P A t ; S E B A G A I BA HAK PERWMBAKOAM YANG BERSANGKU TAN B E R P R IB A D I DAN BZR IN D S N T I T A S ?a k # •
2 .v '• DFH BC IAN UNTUT K EN JA DIK AN P E R IT S A DAN T E R IK A I A S I H
A2A* BAU-
TOANNXA.
Pasi Intel
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KU'iAWDu UIST i
Porong*
Komor
: 1 3 / / 0 / / V /1 9 9 3 .
K le s iflk o s i
: DIASA,
Lompiran
:
P u rth a l
s Henggilan D in a s .
3
woi
i 'j y o .
Kepoda Y th.
S d r . Yudho. Koryav/on PT.CATUR PUTttA ^U.iYA di -
i>xi\'Xi'JG •
Monghorap dungun honativ tit us- uouadiran -jaud&ra bosuk padc i
Hari
: Jelasa
Tanggel
di
4 Wei 1^)93.
Dam
: 0 7 ,3 0 Wib,
Koperlupn
: Dinas
Tompas
i; Mfikodim >0016 SidaerjoJ PAt>: INTEL.
Oomikien atao p o rh o tiu n eainpoikan teri.;ia k o u ih .
don kohadirennya Saudara -
KONANu
6/04/H0R0NG
/^Vrrv JL TEMdU&Ai-J ; V,v a
1 .P iw . PT CATUK PUTi< * - tAJ,
-------------------------------—
:A
SIRING,
jtttiP
4U9b62#
2.KEPALA KELURAHAN SIRING. 3.TUU0 RAMIL 0 8 1 6 /0 4 / POKONG.
V»Y»*wn * <0mxs*r^tnSfi\ 8/^
w
SKRIPSI
, : < e : i v
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KS3EPAKATAN
bertanda temgeui dibawah ini 1.
N a n a
V
BERSAMA
I
» PT. JADI ABADI CORAK BISCUIT SURABAYA
A1 am a
t
« Jl.
Diwakili olah
Raya Kalirungkut No. 7 Surabpja.
t 1. J. S9EDJAHW0
(Mono^or Unum )
2. KIKI M PARWITA
(Kabo*;. Personalia)
3. OCEANA
(Kabag. K«uangon)
Yang oelanjutnya dnlara koaopakatan ini disobut Per^u^aha. Zw
Kam a
: PUK. SPSI PT* JADI ABAPI CORAK BISCUIT SURABAYA'.
Al a m a t
iJl. Raya Kalirungkut No. 7 Surabaya.
Diwakili oleh
i 1. SYAFI'I
(Kotua PUK SP3I')
2. YANTO
(Uk. Kotua PUKSPSI)
3. SUMARLIK
(Sakretorio PUK SPSI)
*t. II.R. ROFIK
(Bendahara PUK SPSI)
Daloo hal ini mowakili karyawan* pada hari ini Senin, tanged 1 Nopember 1993 telah d 1 .raaaa antara ponguaaha don karyawan yang dipinrp ^agon diookoikan oleh DPC SPSI KODYA SURABAYA £
dokan r '«tugas Dapnoker oatonpat.
Dalasi imisyavarah ini tolah dicapoi kesepakatan beroa,T.a 60ba/;ai ber lkut
t 1• Bahwa masalah tunjangan , upah dan klasifikasi p«ngupahan
-
belua bina disoloa&ikan karona Direktur tftcna tidak ada di tootpat dan maoolahnya
akan dirundingkan di Kantor Dopnokcr
Kodya Surabaya pada hari Selaca, tancgal 2 Noperaber 1993 09.00 V/ib.
-
2. Bahwa mo/jolah kontrak k«rja di poruoahaan di hapua dan batfi
-
karyawan yang baru masuk harua monjalani maoa porcoboon oclamn3(tiga) bulan. •
3. Bahwa masalah cuti haid dan cuti homil haruo dilokaanakan oc
-
, suai peraturan yang berlaku : a.
Cuti haid harua diberikan pada hari pertarji dan kedua waktu haid dan upah tetap dibayar penuh. Bagi karyawan yang menfttunbil cuti haid cukup molaporkan kopada atosaji longsung (Pengavac) tanpa dioertai surat
-
koterancw1 dokter. b. Cuti hcunil....... . SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b. Cuti hasil haruo diberikan ^/Z (cotu aotcn^ah) bul-m nobolu* n<:la)ii:kan dan 11/2 (oatu sctcnc**li) bulan jv-'iud.ih r.olnMrk.tn donijan upah pomih. i.
k a r y a w t n yar-c unJtit l>;iruc l*orobut k c i!oi:t»:r/poliklinifc perllntth-.•^:,. '-an a p a b i l a rto':tcr p e r u a i l m a n
-
ndu dapat^Kcr
cV-it k * p u s k c c n a a t o r d n k a t d*nt;jn ij:;n n t a i . m lanrcaunf ( P f n - ^ w a - O .
.',j\V»ila karyawan yan^ kuranc jeV’.; t^r.tanc t* l.-vtsanaon peraUiran pcrundar.c-i'rdanjon atau pcratur-ut pcruyahnaM i»aput rainla pcnjela^ an kcpat'n rv'n^uruo I'UV» C i'S I rornr.ahaan atau |'Ton';kntvyn, pimpinan perusahnari, Dcpnokor dan Inatruv-i tcrkiit. v '5- 3ahwa pintu ruancan kerja pada waktu-wak&u .jan kerja tidak boleh tdikunci, V. Bahwa jax. kerja baci karyawan dialur sebagai b^rikut : a. r»aci“'1 I’ -axcr, Cvcn, Dicr.cl d.-u*. "oiler ditctapkan : fiulai Imrj.t Jam 06.00 - Vi.00 Jatirnb t diatur oecara b^r^illran dari jsn 11.0° - 12.00 Jan 17..00 - 13.00. *'iry.ivnn pada by“ian lain dit-.Vaj-kan : rtulal k-.rja Jan C7.00 - 13.00 l3*.Lr-jh::t Car. S.
jar
1 1 .0 0 - 1 2 .0 0
diatur oocarn bor^Llirar 1.7.00
-
1 2 .0 0 .
Hahva l:cn a i!:a n upah d e c o ra M r k a l * tefcnp dilaka;tfial: .r bwlw? " a r * :t yanc
,:t}
«'':r .rnya •v-^uuai p r e y t a a i karyavrxn r .tc jin s -n a -.in c a n ta r i 10 a/d
r-s-'il.-.h ::i';^a lcabur sifatny.-. r.u'-.xrclu i:;a ur.yiir rj.corr'.. .
pada h a r i d.'i.1: ae^o.': d an J i l i n
.
'-ylvv.
in i,
3 c n in ,
1 H op'-nb-rr 1°: t - '. a p d i h ;« y .r j.o n u h
?. Ilo p em bcr 1 T n,'
!:c r ja
ti'ly: bd'ch
h arm
n : : :!; k o r j u ::c p c r * v i b ia r - a
u p a h n y a t i- .I a ’. : d ib < jy a r .
*.n a-lunya u n ju k ra to r -
hari ini
■•fnlr 1
v - w ^ i r - m t U n l : a!:an men.-;nnbil ' in .’al-.r.n au.-.'i.s
ian I:cr,<j.aJ:it;-.n bcrcATA i n i d ib n a t
1^ ", • crhndr.r,
t^n^ani o V p . - i r . v
ai: ur.tuk dilal:,;a.M a!:a:i u cn 'a n 3«baik-\ > aikn ya.
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
M o h g o t a h u i 1. Depnaker Kodya Surabaya. a.
A. SYATI'X, Sll
b*
Srivati Leotari Doc .
c,
Hoch* All* RH*.
2. DPC SPSI KOdya Surabaya a«
Ach* Djauharl
b.
Sootjohjo
Muapika Kecamatan Rungkut ' a. Gatut P* b* Sugino c. Supriyanto
Polreata Surabaya Timr a«
SKRIPSI
Ilafinudln
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v t KESEPAKATAN BER3AHA. Pod* hari ini Rabu tanggal 3 Nopembar 1993 telah diadakan eusyavarah ajfcara karyawan dan pinpinan perusahaan P*T# JADI ABADI CQHAK BISCUIl'jsabAgzd tindak lanjut kesepakatan boraama Tgl. 1 Nopember 1993 y«»g plxspln oleh pegawai perantara kantar DEPNAKEH Kodya Surabaya dengan d^wic . aikan oleh instanai terkait dan telah teroapal kesepakatan bersama abb. t 1 • Bagi karyawan yang nasa kerjanya sudah C bulan ko&toa tetapi kurang da. ri 1 upahsya dari Rp* 2 *250,-/hari menjadi Hp# 2 .^00 ,-/ ha£i dan mulai berlaku tgl* 3 Nopember 1993* £• Bagi karyawan horian diberikan tunjangan tetap berupa uang Bakan masing-S sebesar Rp* 300 t-/hari dan bantuan uang transport sebagai tunjangan7,\ t AmV tetap sebesar Rp* 230*-/hari dan berlaku mulai tgl« 3 Nopeaber 1993* 3 # ‘Bahwa
upah. pekerja tidak didaaarkan atas oasa karjanya tatapi didasarkan
atas preat&sl kerja karyovan Easing-2 * k 9 Eahva satiap panerieaan gaji, para karyawan akan diberikan‘perinciannya
culai bulan Januari 199^.* 5. Satiap hari libur reeai caakipun jatuh pada hari ninggu atau istirahat cingguan upah kafryawan tetap dibayar seperti biasa (sesuai peraturan pe rusahaan paoal 7 eyat 3) • 6.
- va culai bulan Januari 199^ K«K«B« (kesopakatar .ih c u l a i diruadingkan an t a r a P.U .K * S*F*S#I« d'
7* k
^azsa) harus . , .
. ^ jh pcrusahaAn*
*«. bagi karyawan yang menjalankan s h o la t 5 waktu a ta u e h o la t Jua*a.t
te ta p d iberikan d isp en aasl s o p e r ti biafla* 8.
Bahwa jaa kerja bag! karyawan setiap shift adalah 7 jan sohari dan **0 jam setainggu, lebih dari ketentuan tersebut dihitung leobur. Haaing-2 shift
i diberikan lstlrahat selaxa 1 jam dan diatur secara bergantian* 9* Bahwa pada hari flolasa dan Rabu tanggol 2 d«n 3 Nopeabor 1993 upah karyawan tidak dibayor. 10* Bahwa apabila dikeoudian hari terdapat perselisihan antara karyawan dan Piispinan perusahaan harus diselesaikan sesuai prosedur hukus yang berlaku dan tidak boloh oalakukan tindakan sopihak (isogok bagi pokerja atau penu tupan perusahaan bagi pengusaha).
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
ii E N G £ T A H U I ,
D E P l.'A K ^
KCDYA>,UIIAEAYA
A . S y a f i'i 2.
S r iv a ti
SU*
J
t I
L b a ta ri
Qac.
DPC S P 3 X KODYA GtfHADAYA
:
j
1 • S o o t ja h y o Z*
Ridw ejx E l f a n d i
m u s p ik a
k js c a m a t a n
1*
Gatufe P ,
P ro *
2 • Xap,
In *
3*
P o l,
K /ip *
PCLTiKSTA
'r u n g k u t Rai’- a r j o t
F e d e la n Endang 5 ,
o U^ABAYA
j
TIH U 3
t i
I
1. Hafinudin
XO'DTT; 1* Y u a t o
'MW/K :
r t
C
W
^
y
\ I Cx \ \
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA V
l l
KKSKPAKATAN DEHSAMA
Yang berfcanda Vangan dibawah ini. 1 1 SGiiMAfiGO '* 2. UJKHAK WIDJAJAV 3 * I£ E SJKJI SIEENG
. Kaba*. Personalia FT WANGTA AGUNG , Dlroktur,P£;WANCTA AC21NG . ,
yang cutlass ha'L \w\ diaebut. sebagai PIHAK KESATU/PENGUSAHA IX. PKNGviKU.* UK 3?;v.i WANGTA AGUNG yang berdomiaili dijalan Simo Pomah&n 1*MP Surabaya yoniJ dalam hal ini di sobi.it ?ab&gai. PIHAK KEIMJA/PEKERJA pftda hari ini, . S*n.ln, 01 Wopember 1993 tel ah mengadakan k«*3 rty*i'kf»t»Aji norsuwiia 6ntara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA aerta dihadirV ols«h lAil'KhWEK Kodya Surabaya. UPD APINPO, DPC SPSI Surabaya arti-t-i HUKi'IKA satejUfat berbeinpat di PT WANGTA AGUNG, Jl. SimopomjOitin i4«1P Surabaya dengan haail sebagai berikuU : 1. Bahw.*« PIMAK K:\:‘7.'/U b'erkowajiban melaksanakan isi dan .jiwa KKtf i y:»r..,: t.ercantum dalam KKB Periode 1991 - 1993 ant&ra lain : a. Jam Xorja
: .'^nin - Jum'at : 07.30 - 11.30 11.30 - 12.30 iatirahat 12.30 - 15.50 S a b t u
: 07.30 - 3 * * 11.30 12.30 -
xirahat
b. Pe-kr-rja wj.tii.v,a. berhak iriend&put cuti haidh selama dua havi poda hari pertaina dan hari kedua waktu haidh donflan upa.h penuh dan v?&„1ib inernberitahukan ter lebih dahuJu kepada pfvngawas masing-masing. 2.
Bahwa apabila perusahaan akan rnelemburk&n rnaka Pengusaha b*r4;*wa;j i\v.y,ri n.r-rribun.t SURAT PERIMTAH KERJA LEMBUR pari* fcfjLiap n apobila Pi*korJa tidak mau lainbur maka Pdii-v/;*•••• &•*»*•«*?bur. berliArw&j ibar» untuk roangutarakan alasannya.
3.
Boijw.-i di jr:i;>;kan
4 . Banwa tei’Jii
P&ker j a , baik Bulanan, id:» i-'ro^ram *7AMJj0i>T&K .
Hari an
Borongan
ovilJr 1 s/d 3 wajib dilaksanakan oleh v-enguoaha iiiulai tanjjsol 01 Nomember 1993 dengan konisiikwen .
5. Bahwa permaaalnhan PHK Sdr. KU3NO HADI aeauai Prosaesdur yan& berlaku.
SKRIPSI
dan
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
akan dilakaanakan
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6.
Bahwa isetel&h ditanda-tariga.niTiya. Keeepakat&n Bersama ini PIHAK KESATU tid*k aka rt menjzadakan tindakan cewen&newenanfi p«*da P*k*rja (mis. rnutaei. PHK maupun penurunan j&b&t&m)' ' Sebaliknya par« Pekerja tidak diperkenankan melakukan akal lac i‘
7. bahwa 0 *l«ma Pak*rja melaJsukan akoi mogolt kai\ja maka PIHAK KESA7U tidak diwajibkan membayar upah k e p a d a • pekerja (sesuai PP No. £J/19£ll pasal 4). Demiklan KESEPAKATAN BEJ’iSAWA ini. dibuat dan ditanda tantfani oleh kodua belah pihak untuk dilaksanakan dengan penuli .tanggung jawab eerta wajib ditaafci. PIHAK -* PIHAK YANG MENGADAKAN KESEPAKATAN PIHAK KESATU/PENGUSAHA, 1.
SOEKAKGO
2.
IZTKMAN WIDJAJA
3 . u s shui snm o PIHAK KEDUA/PEKEKJA
1.
UAFil - Ketua PUK S
2.
VI V/IHA1\TI - Vlkl. Ko
3. WOEGKAHHiAKMO -
A.
KUSPONO -
Sekre
Benclahara w ». f -
W
Poijst Ko.0 &i£i karyawan yang torkena lo^bur ea^apii. j&a 12*00 di bcrlkan vaktu untuk aholat Ashor bosorta XaaiAitaonya ( tarpat + air ).
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MENGETAHUI XANDBFNAKEK KODYA Sf.]KAl3AYA 1. \i. HOCH KATRUB rn 2. J0EMIAKT1
\
4. KADE3 SIMOHULYp 5. POLREKTA y n m E S ^ 6. POLRESTA SURABAYA UTARA 7.
K O R A M IL T A t f S J j ^
Si. KOIMH 0335>rr^ r o 9.' KOKKM. 594
SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
"Dtvi* 'AtfyankO Q ji^ c A v
" V
1
*
.AufrtrA
■4 j
n 7
■/,
■■
Hernf
>■ /•
?
]o?fi>rio .
3 y, ■
. / -V^'-Vr
*v;.**•;•
L* ‘v V
)
■A
; C o ^ v . . /'•£', •»7: ' . j?\oK
.'
!11UU\D.S •’
fa
^itsUtm ■ j j u *^uVi v
i? %
•k>ryQu/ >-V\
&Kk
\V
Uai ^
.
vWA
li ' SKRIPSI
POLA PENDEKATAN KEAMANAN ...
CHRISMAN HADI