ADLN – PERPUSTAKAAN •' ..UNIVERSITAS * * „AIRLANGGA (A '•*'’■< *'''■
S K R I P S I
IKA SULISTYANINGSIH
KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 3 4 2 / M E N / 1986 DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN i i- i a. Pt<> i-'i,:* j > \ x .A A N
»A S A iK i-A ^ C X iA "
__ j L> * A B A Y A
I
| I
t u .n ^ i / p
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURA BAYA
1993
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 342/MEN/198& DALAM PENYELESAIAN
PERSELISIHAN PERBURUHAN
SKRrPSI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SY ARAT-SY ARAT MENCAPAI GELAR SARJANA
UNTUK
HUKUM
OLEH IKA
SULISTYANINGSIH 0389129^5
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A 1993
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Skripsi' ini telah diuji pada tanggal
: 24 JullL 1993
TIM PSNGUJI
KETUA
: SRI WGELAN AZIS, S.H’ .
SEKRETARIS
: Dra. H. SOENDARI KABAT, S.Hi
ANGGOTA
: 1. R. rNDIARSORO, S.H......... .
.......
2* MACHSOEN ALI, S.H., M.S.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur" saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat'. menyelesaikann skripsi ini tepat pada waktunya. skripsi yang berjudul
Dengan tersusunnya
" KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA NO. KEP. 342/MEN/1986
DALAM PENYELESAIAN PER
SELISIHAN PERBURUHAN 11 ini maka salah satu syarat yang diperlukan
untuk memperoleh geXar Sarjana Hukum
dari Fakul-
tas Hukunr Universitas Airlangga sudah terpenuhi.
MeXaXui
kesempatan
terima kasih kepada
ini,
saya
ingirr menyampaikan
:
1. Bapak Indiarsoro, S.H.
selaku dosen pembimbing yang te
Xah bersedia meluangkan1waktunya untuk
memberikan
bingan1dan bantuan' serta petunjuk-petunjuk dengan
bimpenuh
kesabaran hingga seXesainya skripsi ini. 2. Bapak Drs. Moenajato seXaku nara sumber dari' Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya
yang telah
Departemen memberfkam
petunjuk dan keterangan-keterangan penting untuk wab' permasalahan 3. Bapak Indro, S.H.,
menja-
daXam skripsi. yang telah saya ajukan; Mas Munir, S.H.,
Mas Minanurrah -
marr* S.H. f Mas Eko Nuryanto, S.H. beserta seluruh' staf Lembaga* Bantuan Hukum Surabaya yang laannya telah memberikan data-data
dengan segala kereyang
sangat- berarti
untuk menyelesaikan skripsi ini' sebaik-baiknya dan juga
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tepat pada waktunya. 9
4, Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah raenanamkan semua ilmu pengetahuan dan memberikan1bimbingan kepaida saya selama kuliah
di
Fakultas Hukum, 5, Bapak dan Ibu tercinta yang dengan penuh kesabaraw se lalu memberikan dorongan semangat dan doa kepada saya, serta terima kasih untuk dik Nur dan dik A^ijung- (adikadikku) tercinta. 6, Terakhir saya sampaikan ucapan terima kasih' kepada se mua personil di Karangmenjangan 52 yang selalu
meng-
ganggu saya menyelesaikan skripsi ini, tap! juga sela lu menyenangka n. Akhirnya seperti kata pepatah, w Tidak ada
gading
yang tak retak ”, saya menyadari. bahwa skripsi ini
masih
ada kekurangannya sehingga sarari yang bersifat membangun: selalu saya harapkan.
Surabaya, 18 Juli 1993 Penyusun c
-- : -----Ika
Sulistyaningsih
iIsr
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK Pada saat ini jumlah perselisihan perburuhan semakin meningkat. Di pihak majikan, kepentingan akan keuntungan yang sebesar-besarnya telah mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan buruh. Sedang di pihak buruh, keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya yang semakin melambung tinggi setiap saat, telah mendesak buruh untuk mengajukan tuntutan kepada majikannya. Faktor ini yang sering mengakibatkan semakin meningkatnya perselisihan perburuhan. Apalagi pada masa sekarang, sedang dirintis usaha untuk mewujudkan Hubungan Industrial Pancasila, sehingga hak masing-masing harus diperhatikan dan tidak boleh ada yang dikorbankan. HIP yang mengandung asas Partnership ini harus menjembatani dua kepentingan yang pada prinsipnya berbeda, sehingga tidak ada lagi tindakan saling menekan, misalnya pemogokan atau penutupan usaha (Lock Out). Apabila harus terjadi kesalahpahaman yang menjadi dasar perselisihan, perselisihan ini hendaknya diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat dan tidak lupa untuk memperhatikan rasa keadilan.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
daftar
Kata Pengantar Daftar Tsi Bab> I
:
isr
........................ ......... ......................................
ii* v
Pendahuluan 1. Permasalahan : Latar Belakang dan Rumusannya
.............................
2. Penjelasan Judul
................. ,.
3. Alasan Pemilihan Judul
II
:
68
.........................
8
6. Pertanggungjawaban Sistematika Bab
5
........ ,.........
4. Tujuan Penulisan 5. Metodologi
•............ *
1
......
Penyelesaian Ketidakberesan Upah Lembur 1. Cidera j'anji dalam penetapan jumlah
10 12
jam
lembur dengan perhitungan upahnya .....
13
2. Adanya beda pendapat antara buruh dengan pengusaha karena pengusaha tidak
mampu
membayar upah lembur yang telah disepa kati bersama
•••*•••••••••••••••••••••
17
3. Selisih perhitungan dalam menetapkan be sarnya upah lembur Bab III
:
••••••••••••••••••••
22
Penyelesaian adanya pemogokan yang dilaku kan buruh
............................
26
1. Pemogokan akibat tidak terselenggaranya KKB (Kesepakatan Kerja Bersama)
......
26
2. Koordinasi pihak lain dalam penyelesaian
v
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pemogokan yang dilakukan buruh Bab
XV
:
Mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja
....... .38 .......45
1. Pemogokan liar yang dilakukan buruh 2. Usaha penyelamatan perusahaan Bab-
V
:
Penutup
........ .56
.................... .......... ..66
1* Kesimpulan 2. Saran
,h , 49
................... ........ 66
.............................. .68 !
Daftar Bacaan Lampiran
vi
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB; I PENDAHULUAN
1. Permasalahan : Latar Belakang dan Rumusannya Kegiatan perekonomian di negara kita dewasa ini semakirn meningkat,
Kegairahan dari kegiatan perekonomian yang
terus meningkat itu telah mendorong tumbuhnya
pabrik baru.
Pabrik ini tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Jika jumlah tenaga kerja meningkat sebagai konsekwensi gisnya merupakan raeningkatnya
jumlah perselisihan
dua pihak yang saling berlawanan hal ini buruh dan pengusaha. rus dilindungi. nang-wenangan
lo-
antara
status sosialnya,
dalam
Kedua pihak ini: semuanya
ha
Buruh'! harus bebas dari tekanan dan kesewepengusaha dan pengusaha juga terlindungi. da
ri tuntutan burutv yang terlalu mengada-ada. Kegairahan kegiatan perekonomian yang berkembang deng an pesat- ini juga membawa serta iklim persaingan: yang tat dan semangat efisiensi yang tinggi. ini justru diterapkan pada buruh rugikan kepentingan buruh.
ke-
Semangat efisiensi
dan tanpa sadar telah me-
Sehingga kesejahteraan
buruh
menjadi terabaikan. Padahal dalara Hubungan Industrial
Pan
casila, buruh itu merupakan partner in production, partner in profit, dan partner in responsibility. i Dewasa ini berkembang sistem manajemen baru yang
mu-
1
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
z
lai mengikutsertakan buruh dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, yaitu sistem TQC (Total Quality Control), Prinsip TQC adalah bahwa seluruh unsur perusahaan seca ra bersama-sama berupaya meningkatkan mutu, Pirapinan' dan karyawannya membahas bersama mutu pekerjiaarop perusa haan kemudian menentukan: sasaran peningkatan mutu yang harus dicapai dan kapan sasaran tersebut diselesaikam Dengan pelibatan seperti ini seluruh karyawan raerasa ikut memiliki perusahaan. dan kemajuan perusahaan akan: memberikan rasa kepuasan, Sistem ini sebenarnya bagus
untuk dilaksanakan' dan bisa
diharapkan untuk mengurangi perselisihan perburuhan
karena
asas musyawarah diterapkan dalam sistem manajemen ini;, murr> untuk pelaksanaannya perlu sikap mental pimpinan sahaan yang terbuka dan karyawan
juga
Na-
peru-
bisa mengimbanginya
dengan dlsiplin tinggi, dedikasi, loyalitas, keberanian berinisiatif dan kemampuan mengutarakan pandangannya
dengan
baik, Namun karena jenjang pengetahuan dan pendidikan terbatas dari buruh* sistem tersebut belum bisa secara penufr,
yang
diterapkan
Berkat adanya perbedaan itu, buruh
selalu
berada di pihak yang lemah dan sering diabaikan kepenting. annya.
Ini yang menjadi sumber perselisihan antara majikan
dengan buruh. Buruh tidak berdaya atas kesewenang-wenangan majikan, tetapi bila semua buruh bersatu, majikan yang akan kebingungan. mencari perlindungan. biasanya majikan akan meminta pihak keamanan untuk mencoba mengatasi keadaan terse but. Ini merupakan cara yang dianggap paling praktis dalam
^Tajuk Rencana, "Pimpinan Hambatan Utama TQC11, Suara Karya, 5 November 1991. ' ~
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
mengatasi perselisihan perburuhan dan sebagai akibatnya pu tusan dewan perantara semakin diragukan keefektifannya
da
lam menyelesaikan suatu perselisihan perburuhan,
Kuantitas
perselisihan perburuhan semakin meningkat tetapi
kualitas
penyelesaiannya semakin diragukan keadilannya* Surat Kepu tusan Menteri Tenaga Kerja No, Kep, 342/MEN/1986,
sebagai
salah satu pelaksanaan undang-undang No. 22 tahun 1957', te lah memberikan peluang hadirnya pihak lainj dalam perunding an penyelesaian perselisihan perburuhan -antara majikan buruh,
Sedangkan menurut Undang-undang No. 22 tahun
keterlibatan pihak lain dalam perundingan itu tidak
dan
1957, pernah
diatur, kecuali keterlibatan pemerintah sebagai pegawai pe rantara saja dan yang membuat putusan tetap pihak yabg berkepentingan (pihak yang berselisih) saja. Menurut
Undang-
undang No, 22 tahun 1957, yang diraaksud dengan perselisihan perburuhan adalah
:
perselisihan perburuhan, ialah pertentangan antara ma jikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh) atau gabungan serikat buruh berhubung dengan* tidak ada nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syaratsyarat kerja dan/atau keadaan perburuhan, Dari bunyi pasal 1 ayat 1 (c) Undang-undang No. 22
tahun
1957 tersebut dapat diketahui bahwa pihak-pihak yang
seha-
rusnya ada dalam perundingan perselisihan perburuhan
hanya
7
Iman Soepomo, Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta. 1985, h. 252. . :
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
majikan dengan buruh, pemerintah. (Menteri perburuhan^ panitia perantara, dan unsur pemerintah dalam tim P4D atau
tinr
P4P) hanya sebagai perantara, sehingga raencerrainkan hubung an Tripartite yang diharapkan bisa memberikan putusan
yang
adil bagi kedua pihak. Undang-undang No. 22 tahun 1957
ini
sama sekali tidak memberikan peluang keterlibatan- pihak ke amanan. secara aktif dalam penyelesaian perselisihan
perbu
ruhan. Selain itu SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN 1986
ini
ternyata juga membuka peluang perusahaan mengadakan PHK dan mengatur pula perayelesaian pemogokan liar secara
sepihak ,
istilah pemogokan liar tersebut sebenarnya secara yuridis formal tidak pernah ditemukan dalam Undang-undang NO. 22 ta hun 1957'. Oleh karena itu saya mengajukan beberapa
permasta-
lahan>untuk mengupas sejauh mana SK MENAKER RI No. Kep,342/ MEN/1986 tersebut masuk dalara usaha penyelesaian perselisi han perburuhan, sebagai berikut 1.
:
Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/ 1986^ dalara menyelesaikan ketidakberesan upah lembur
?
2. , Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/ '-1986 dalam penyelesaian pemogokan yang dilakukan buruh 3.
?
Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/ 1986 dalara mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja
SKRIPSI
oleh
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
?
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
2. Penjelasan Judul Skripsi
ini
KEPUTUSAN' MENTERr
saya
beri Judul
TENAGA
KERJA
: 11 KEBERADAAN SURAT
RX NO. KEP. 342/MEN/1986
DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN ». Yang diraaksud dengan perselisihan perburuhan menurut Undang-undang- Md . 22 tahun 1957
adalah
s
pertentangan antara raajikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh atau gabungan serikat buruh berhubung dengan tidak adanya persesuaian paham mengenal hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan/atau keadaan per buruhan. ^ Jadi dalam perselisihan perburuhan,
pihak yang
berselisih
itu hanya majikan dan buruh saja, sedangkan pemerintah nya sebagai pihak perantara buruhan,
Panitia Perantara,
dan
ha-
terdiri atas Menteri Per
dan unsur pemerintah di dalam
tim P^D atau P4P, Sedangkan Surat Keputusan Menteri' Tenaga Kerja RI No Kep. 3^2/MEN/l936f
merupakan keputusan yang mengatur ten-
tang pedoman1atau petunjuk umum hubungan industrial, lembur,
pemogokan,
status atau
pemerantaraan perselisihan
khususnya dalam menghadapi kasus upah pekerja kontrak,
PHK, dan
perubahan
pemilikan perusahaan. Namun dalam skripsi
ini
saya mengkhususkan masalah pada upah lembur, pemogokan, dan PHK.
Surat Keputusan ini memiliki fungsi
dan menunjukkan
3Ibid.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
tanggung' jawab pegawai perantara dalam memberikan
peranta-
raan penyelesaian perselisihan hubungati industrial
sebagai
lembaga pertama dalam suatu sistem penyelesaian perselisih an' hubungan industrial dirasakan semakin penting,
karena
itu p&ranannya perlu ditingkatkaa lagi, baik kuantitas maupun kualitas hasil penyelesaiannya. Menteri irtfj dengan mengddakan
Jalan yang ditempuh SK
koordinasi dengan pihak lain
yaitu PEMDA, POLRES, KODIM. . Dengan adanya biasanya
pihak-pihak
tersebut
pengusaha yang sudah' kuat
koordinasi ini
akan memperkuat
kedudukan
dan semakin memperlemah keduduk-
an/posisi buruh dalam perselisihani perburuhan tersebut. Dan tentunya,
putusan yang dihasilkan tidak obyekttf lagi
dan
lebih1memihak majikan', sehingga putusan. yang dihasilkan tidak
akan1mencapai keadilan yang diinginkan' oleh
hak yang berunding,
karena
hanya
semua pl^
mewakili aspirasi satu
pihak saja.
3* Alasan Pemilihan Judul Pada saat- ini jumlah perselisihan perburuhan .semakin meningkat,
Di pihak majikan, kepentingan akan mengorbankan
keuntungan
yang sebesar-besarnya
telah
kesejahteraan buruh;
Sedang di pihak buruh* keinginan un-
tuk memenuhi kebutuhan hidupnya kin melambung tinggi setiap saat,
dan keluarganya yang sematelah mendesak buruh un-
tuk mengajukan tuntutan kepada majikannya.
SKRIPSI
kepentingan dan
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
Faktor ini yang
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
sering mengakibatkan semakirr meningkatnya perselisihan per buruhan.
Apalagi pada masa sekarang, sedang dirintis usaha
untuk mewujudkan
Hubungan Industrial
Pancasila,
sehingga
hak masing-masing
harus
yang dikorbankan,
HPP yang mengandung asas Partnership ini
harus
menjembatani
dua
diperhatikan dan tidak boleh
kepentingan yang pada
berbeda, sehingga tidak ada lagi
tindakan
ada
prinsipnya
saling menekan,
misalnya pemogokan atau penutupan usaha (Lock Out). Apabila harus terjadi kesalahpahaman yang menjadi dasar perselisih an, perselisihan ini' hendaknya diselesaikan dengan musyawarah untuk raufakat keadilan.
dan
tidak lupa untuk memperhatikan rasa
Sekarang ini apakah hal seperti itu sudah terca-
pai dengan adanya banyak
peraturan
yang mengatur
tentang
ketenagakerjaan khususnya mengenai penyelesaian' perselisih an perburuhan
?
Jelasnya peraturan itu belum terkodifikasi.
Peraturan yang
mengatur perselisihan perburuhan antara lain
:
Undang-un-
dang No. 22 tahun 1957' yang diperkuat oleh SEMA No. 1 tahun 1980
dan SK MENAKER RT No. Kep. 342/MEN/1986.
itu yang sempat mengacaukan maksud HPP, penyelesaian
perselisihan
perburuhan
SK Menteri
karena menawarkan yang
bertentangan
dengan maksud UU No. 22 tahun 1957, sehingga untuk menyelesaikan perselisihan dengan menghasilkan putusan yang saling memberikan rasa keadilan dan ketenangan pada semua
pihak
yang berselisih, tidak akan tercapai.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
4* T'ujuan Penulisan Penulisan skripsi ini untuk melihat bagaimana penerapan SK MENAKER RI No* Kep. 342/MEN/1986 dalam menyelesaikan ■% perselisihan perburuhan yang banyak terjadi-*di kalangan usaha dan untuk
semakin, meningkat jumlahnya,
melihat
keefektifannya
dalam
setiap harl. Juga
masalah perselisihan
perburuhan kita. Selain itu,
sudah menjadi kewajiban bagi
mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Airlangga untuk menyusun skripsi sebelum berhak menyandang dengan itu,
gelar
Sarjana
Hukum; Berkenaan
penulisan skripsi ini' juga untuk memenuhi per-
syaratan tersebut.
5. Metodologl a. Pendekatan Masalah Dalam skripsi ini saya menggunakan pendekatan masalah: secara yuridis dan sosiologis. yaitu
Pendekatan secara yuridis,
menganalisa permasalahan dengan melihatnya dari segl
hukum. ■ Didasarkan pada peraturan yang telah ditetapkaw sebelumnya sebagai hukum bag! dihadapi oleh' buruh, tara.
permasalahan-permasalahan yang
majikan dan pemerintah sebagai peran-
Pendekatan secara sosiologis, yaitu melihat permasa
lahan dari
segi
empiriknya seperti kenyataan yang terjadi
dalam masyarakat perindustrian. akibatnya
yang
pada mereka
SKRIPSI
?
Bagaimanakah kenyataan dan
akan terjadi. bila SK tersebut diberlakukan Apakah sudah merasa mendapat. keadilan da-
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
ri putusan yang telah dihasilkan itu
?
b; Sumber Data Suraber data skripsi ini, saya gunakan data primer dan data sekunder, Data primer saya peroleh dari hasil wawancara dengan LBH. Surabaya dan Departemen Tenaga Kerja dya Surabaya, struktur.
Kotama-
baik wawancara berstruktur maupun tidak ber
Sedangkan data sekunder,
saya peroleh dari'
ba-
han kepustakaan dari Perpustakaan Universitas Airlangga dan Perpustakaan Universitas Brawijaya, koleksi pribadi dan juga tullsan dari surat kabar dan majalah.
c. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan' Data Teknik
pengumpulan
data
yang
saya gunakan
adalah
mengadakan interview baik berstruktur
(Structured
Inter
view/Guided Interview) maupun tidak berstruktur Structured). Data dari LBB Surabaya, saya peroleh
(Uniguided dengan
unguided structured. Sedangkan data dari DBPNAKER Surabaya, saya peroleh dengan guided structured. Setelah data terkumpul, akan diteliti (diedit) untuk raenjarain apakah sudah bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataan
ataukah
belum. Setelah itu dikategorisasikan .pada * masing-masing permasalahan, yang akhirnya digunakan untuk raerabahas permasalahan tersebut.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
d, Analisis Data Data yang telah saya peroleh itu saya analisa dengan menggunakan raetode deskriptif analitis,
yaitu
memaparkan
makna yang terkandung dalam suatu peraturan1 , dalam hal ini adalah' SK MENAKER RI No. Kep. 3^2/MEN/1 986. ' dianalisa apakah makna peraturan
tersebut
kenyataan dalam kehidupan perburuhan atau tidak,
sehingga
di
Sesudah'itu
sesuai
dengan
kalangan
usaha
kebenarannya bisa diungkapkan
dan
dipahami. *
6. Pertanggungjawabati Slstematlka Saya mengemukakan' dan menyusun sistematikanya
sede-
mikian rupa seperti yang tercantum dalam daftar isi dengan1 alasan untuk memberikan pandangan sedikit'. demi sedikit dan runtutr ke arafr penyelesaian perselisihan perburuhan dengan menggunakan SK MENAKER RI No, Kep. 342/MEN/1986. ini terdiri dari lima bab, luan,
Skripsi
bab pertama merupakan pendahu-
pembahasan saya masukkan pada tiga bab berikutnya,
dan penutup saya letakkan pada bab: kelima. Bab I tentang pendahuluan, permasalahan dan rumusannya,
meliputi'. latar belakang
penjelasan judul, alasan pe-
milihan judul, tujuan penulisan, metodologi
dan
pertang-
gungjawaban sistematika. Bab bur,
II, saya masukkan'pembahasan mengenai upah lem
bagaimana
kalau terjadi cidera janji oleh majikan,
adanya beda pendapat dalam menetapkan upah lembur
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
dan ba-
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
gaimana seandainya terjadi selisih perhitungan
dalara mene-
tapkan upah lembur. Mengenai pemogokan sebagai
akibat ketidakpuasan .bu-
ruh atas pemenuhan kepentingannya, dalam bab III, terselenggaranya
KKB
juga mengakibatkan kepentingan buruh
tidak terpenuhi dengan baik, ditambah lagi
dengan
Tidak
adanya
Ketidakpuasan buruh ini masih pihak lain khususnya
apanat
keamanan masuk dalam perselisihan dan ikut andil dalam
rae-
nyelesaikan perselisihan, Bab IV,
dibahas
cara
mengatasi PHK, sebagai jalan
yang dilakukan oleh majikan sebagai langkah terakhir menghadapi
buruh
upun sebagai'
usaha
baik itu diakibatkan pemogokan buruh mauntuk menyelamatkan perusahaan
perusahaan sudah diambang kehancuran. raajikan merasa
dalam
karena
Supaya tetap eksis,
perlu untuk raengurangi jumlah tenaga kerja-
nya. Bab V tentang penutup berisi kesimpulan dan saran.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
„-yi i L I Kptx* waiAl^AAK " I J N I Y b K M i A£* A 1K 1-A N O O A
S U R ABAYA BAB
_
IX
PENYELESAIAN KETIDAKBERESAN UPAH LEMBUR
Sistem pengupahan di Indonesia saat ini' masih memehak. Sehingga memunculkan' gejolak sosiaX yang mengakibatkan tidakpuasan buruh yang sering mewarnai jaannya.
HaX ini disebabkan
dunia
ke-
ketenagaker-
sampai kini, Indonesia belum
merailiki sistem pengupahan nasional yang adil dan
demokra-
tis, Belum adanya sistem pengupahan yang berlaku secara na sional sering memunculkan komunikasi terputus (miss nication) antara pengusaha dan pekerja.
Commu
Akibatnya gejoXak
sosial sebagai refleksi ketidakpuasan pekerja masih menjadt agenda rutin ketenagakerjaan di Indonesia. tem pengupahan yang berXaku cenderung
menguntungkan
pengusaha sebab beXum ada penerapan upah angkat harkat para pekerja.
SeXama ini sis pihak
yang mampu . meng-
Hak-hak pekerja sering dikebii
ri.
Akibatnya, pemogokan dan unjuk rasa pekerja pabrik su
dah menjadi pemandangan umum yang mewarnai di Indonesia,
Menurut Agus Sudono
ketenagakerjaan
;
Sistem pengupahan nasional yang ideal adaXah sistem pengupahan yang adil dan demokratis dengan raengaitkan ketrampllan dan produktivitas kerja. Adil dan demo kratis yang dimaksud menyangkut tingkat pemanfaatan potensi ketenagakerjaan. Karena adanya sistem pengupahan yang seperti itu maka
per-
0f# "Agus Sudonq : Kita Belum Punya Pengupahan Adil «, SuraKya Pos, 25~April 1993, h, III,
yang
12
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
lu diadakan penetapan dan kepastian hukum,
upah lembur yang, mempunyai kekuatan Hal ini untuk menghindari terjadinya
kesimpangsiuran dalam menetapkan upah lembur, Perlunya diberikan penetapan upah lembur adalah supaya terjadi
suatu
kesatuan pengertian daripada komponen upah< yang dip^rgunakan sebagai dasar perhitungan upah lembur.
Dasar perhi
tungan upah lembur ini ditetapkan dalam SK MENAKER No.Kep. 72/MEN/l9£&.
Seandainya terjadi ketidakcocokani pendapat.
antara buruh dan majikan dalam menetapkan upah lembur, hal tersebut bisa dijadikan perselisihan.
Penyelesaian perse
lisihan ini diatur dengan Undang-undang No. 22
tahun 1957
dan sebagai pelaksanaannya ditetapkanlah' SK MENAKER RI No. Kep. 3^2/MEN/l986.
1. Cidera Janjl Dalam Penetapan' Jumlah Jam
Lembur
Dengan1
Perhitungan' Upahnya Setiap peker^a yang akan memasuki dunia pekerjaannya akan selalu dihadapkan pada peraturan perusahaan,
Peratu-
ran ini disebut dengan perjanjian kerja. Majikan dan buruh yang terikat oleh perjanjian kerja,
wa,jib melaksanakannya
dengan sebaik-baiknya. Dalam perjanjian kerja,
yang domi-
nan adalah pengusaha (pihak yang menentukan) dan perjanjian kerja yang telah ditetapkan oleh pengusaha tersebut kemudian disodorkan pada pekerja itu sehingga buruh menyetujui dan sering
SKRIPSI
tinggal
menimbulkan sesuatu yang tidak
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
di-
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
inginkan oleh pekerja. jukkan dengan jelas
Kadang-kadang ada yang tidak ditun-
apa
yang menjadi hak para pekerja,te-
tapi hanya kewajiban saja yang disediakan untuk para peker ja itu.
Padahal secara yuridis
hak dan kewajiban masing-
masing harus jelas dan tegas, Ini menyebabkan kurang adanya kepastiarc hukum walaupun perusahaan itu sudah' mempunyai peraturan perusahaan,
namun peraturan tersebut merupakan pe
raturan yang dibuat secara sepihak oleh pengusaha, Kedudukan'1perjanjian kerja masih dalam'bentuk namun. demikian ling
tidak
dominasl pengusaha,
perjanjian kerja tetap dibutuhkan sebab' pa
pengusaha
bisa mengendalikan
dirinya sendiri
dengan peraturan yang telah ditetapkannya. ■ Demikian juga halnya dengan perhitungan upah lembur, Walaupun sudah diatur dalam SK MENAKER No, Kep, 72/MEN/1984 para pihak
masih
diberi
kesempatan untuk bersepakat; atas
perhitungan upah lembur dan upah lembur ini lam perjanjian kerja juga sehingga upah
dimasukkan da
lembur harus diba-
yar oleh pengusaha bila buruhnya bekerja di luar jam kerja, karena kesepakatan tersebut telah dimasukkan
dalam perjan
jian kerja, Dalam hal ini majikan wajib' member! upah lembur di atas nilai upah pokoknya. Namun demikian harus pada SK MENAKER yang mengatur lembur dalam
masalah
perhitungan
mengadakan kesepakatan itu,
tentangan dengan SK Menteri tersebut,
merujuk upah
tidak boleh ber-
Apabila
perhitungan
tersebut menyimpang dari ketentuan maka harus mendapat ijin
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
persetujuan dari Direktur Jendral Bina Hubungan kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja.
Ketenaga-
Namun apabila perusa-
haan telah melaksanakan dasar perhitungan upah lembur yang nilainya lebih balk lembur tersebut,
daripada
menurut SK perhitungan upah?
untuk selanjutnya dasar'perhitungan'upah
lembur tersebut tetap berlaku. Demikian juga halnya apabila upah lembur telah ditetapkan dalam perjanjian kerja,
kemudian majikan raelakukan
cidera janji atas perjanjian kerja
yang merupakan kesepa-
katan kerja bersama itu, pekerja bisa raelakukan penuntutan atas upah lemburnya itu merupakan kepada
karena
pada dasarnya upah lembur
suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
buruh
untuk
suatu pekerjaan atau jasa yang telah
. atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai uang yang ditetapkan
dalam bentuk
menurut* suatu persetujuan atau pera
turan, perundang-undangan
dan
dibayarkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pengusaha
dengan buruh,
termasuk
tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya (pasal 1 a Bab I PP. No. 8 tahun-1981), adalah tenaga kerja, meneriraa upah.
Dalam hal ini buruh
yang bekerja pada
pengusaha dengan
Prinsipnya tiada pekerjaan tanpa upah
se
hingga a contrarionya bila pekerja telah melakukan
peker-
jaannya harus pula
dengan
dibayar
pengaturan upah lembur.
upahnya,
Dalam KEPPRES
begitu juga
RI No. 251/1977 di
atur tentang hari-hari libur. Dalam hari-hari libur terse but bila pekerja melakukan pekerjaan harus dlberikan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
upah
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
di atas upah pada hari-hari biasa. Bila raajikan cidera janji pekerja akan dirugikan.
Menurut instruksl no.1 Direktur
Perabinaan norma-norma perlindungan
tenaga kerja tahun 1970
tentang waktu kerja 5 hari seminggu a 8 jam'disebutkan bahwa apabila
upafr tidak dibayarkan
pada hari-hari istirahat
mingguan, raaka harus dijaga, jangan sampai penerimaan buruh yang bersangkutan
dalam
waktu
seminggu sebelumnya kurang
daripada penerimaannya dalam seminggu dengan lima hari termaksud. Apabila pengusaha tetap tidak mau membayar, hal itu bisa dijadikan perselisihan dan bisa diadukan ke Departemen Tenaga Kerja, bukan instansi yang lainnya, Departemen Tena ga Kerja
adalah satu-satunya instansi yang menerima penga-
duan semacam itu.
DEPNAKER akan berusaha untuk mencarikan
jalan fceluar sebagai penyelesaian. Menurut SK Menteri Tena ga Kerja No, Kep, 342/MEN/1986 undang No. 22 tahun 1957,
sebagai pelaksanaan Undang-
dinyatakan bahwa perubahan ten
tang besarnya jumlah pembayaran upah lembur hanya dapat di lakukan oleh adanya kesepakatan antara pengusaha dengan pe kerja atas bantuan dan bimbingan
perantaraan
dari pegawai
perantara.
Dalam hal perantara memberi anjuran secara ter-
tulis maka
anjuran
pegawai
perantara itu tidak boleh me-
nyimpa.ng. dari peraturan perundang-undangan
yang
berlaku.
Sehingga dari SK tersebut, pengaturan tentang cidera janjinya majikan pada buruhnya mengenai upah lembur itu penyelesaiannya harus kembali ke SK MENAKSR No. 7.2/MEN/1984
seba
gai peraturan yang mengatur tentang upah lembur yaitu deng-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
an menggunakan perhitungan upah lembur seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan.
2.
Adanya Beda Pendapat Antara Buruh dan Pengusaha Karena
Pengusaha Tidak
Mampu Membayar Upah Lembur yang Telah Dl-
sepakatl Dalara menjalankan usahanya, adakalanya-'pengusaha .raenemui/mengalarai masa-masa kemunduran. Dalam masa ini
bia-
asanya pengusaha mengadakan pemotongan atas upah yang
ha
rus diberikan pada pekerjanya. Dan bisa jadi setelah
pe-
kerja bekerja keras sampai lembur, namun upah yang disepakati tidak juga diberikan
karena keterbatasan jumlah uang
untuk membayar upah lembur pekerjanya. Dalam hal ini majikan ingin mengadakan pemotongan upah lembur pekerjanya dan pekerja tentunya tidak menerima perlakuan majikannya kare na dia'telah bekerja keras diluar jam-jam kerjanya harus menerima haknya sebagai hasil lemburannya.
tanpa
Masalah-
masalah tersebut bisa dijadikan perselisihan dalam
suatu
hubungan kerja. Namun seandainya antara.pengusaha
dengan
pekerjanya mau berusaha untuk mengadakan perdamaian dengan merabuat kesepakatan baru yang dirasa lebih kedua belah pihak maka langkah tersebut akan
menguntungkan lebih
Masing-masing pihak dapat merasa lebih puas daripada
baik. apa
bila harus mengangkat masalah upah lembur menjadi perseli sihan. Sebab perselisihan itu
SKRIPSI
bagaimanapun
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
juga
tidak
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
bisa memuaskan langkah
kedua
yang
lebih
pihak dengan
sebaik-baiknya,
baik untuk ditempuh terlebih
maka dahulu
adalah dengan jalan mengadakan perundingan dua pihak antara pengusaha dengan pekerjanya. an
Apabila langkah perdamai-
tidak bisa ditempuh bagaimanapun juga harus mengangkat
masalah pembayaran lisihan.
upah lembur
tersebut
menjadi .perse
Dalam penyelesaiannya akan melibatkan'-pihak De
partemen Tenaga Kerja.
Penyelesaian yang akan
dilakukan
oleh pihak Departemen Tenaga Kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang merujuk Tenaga Kerja No. 72/M5N/1984
pada
SK
Menteri
yang mengatur tentang perhi
tungan upah lembur. Bila terjadi
beda
pendapat
antara majikan
dengan
pekerjanya mengenai upah lembur, karena majikan tidak marapu membayar,
menurut perhitungan upah
lembur yang dida-
sarkan pada SK M3NAKER No, 72/MEN/1984 (penjelasan) adalah sebagai berikut a,
:
Untuk menghindarkan agar penerimaan karyawan yang berwujud
upah
lembur terlalu kecil dibandingkan
jumlah keseluruhan upah menuju ke arah
yang dibayarkan
serta
dengan untuk
bentuk-bentuk tunjangan yang sederhana
yang dipergunakan sebagai komponen upah, walaupun lah ditetapkan komponen-komponen upah
yang diperguna
kan sebagai dasar perhitungan upah lembur,
SKRIPSI
te
diperlukan
pula
adanya batas minimal nilai dsri jumlah
upah
yang dapat dipergunakan sebagai dasar perhitung-
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
komponen
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
an upah lembur. b;
Apabila nilai jumlah komponen upah yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan upah lembur sebagaimana ditetapkan dalam diktura kedua 15%
Surat Keputusan
ini kurang dari
dari nilai jumlah keseluruhan upah yang
dalam satuan waktu yang sama,
maka
dibayarkan
dasar
perhitungan
upah lembur tidak berdasarkan komponen yang telah
dite-
tapkan dalam diktum kedua Surat Keputusan ini,tetapi da sar perhitungan upah lembur harus didasarkan atas jumlah keseluruhan upah yang dibayarkan yaitu
15% - nya.
Diktum Kedua Surat' Keputusan ini adalah komponen gai dasar perhitungan upah lembur, antara lain
upah seba ;
1.
Upah pokok
2.
Tunjangan jabatan
3.
Tunjangan kemahalan
4.
Nilai pemberian catu untuk karyawan sendiri Perhitungan-upah lembur ini■berdasarkan SK' Menteri‘Te
naga Kerja No. 72/MEN/1934 dalam menyelesaikan
masalah per
selisihan dalam hal majikan tidak mampu membayar upah buruhnya.
Apabila perhitungan upah lembur menyimpang dari keten-
tuan tersebut,
harus memperoleh ijin dari Direktur Jendral
Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja. Apabila penyelesaian dengan menggunakan nilai upah lembur
sebesar 15% dari nilai upah
batas minimal keseluruhan
seperti yang diperantarai' oleh Pegawai Perantara menurut Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
SK
tidak atau belum
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
menghasilkan hasil yang memuaskan,
roaka pihak Departemen'
Tenaga Kerja akan mengangkat masalah tersebut ke P4D (Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah) karena masalah upah lembur tersebut telah menjadi
perselisihan.
Prosedurnya menurut-Undang-undang no, 22 tahun 1957,
se-
telah P4D berusaha untuk menyelesaikan perselisihan
yang
berkaitan dengan upah lembur tersebut, namun pihak- pihak yang berselisih (pengusaha dan pekerja) merasa belum puas atas putusan P4D, salah satu pihak bisa mengajukan permasalahan tersebut ke P4p (Panitia Penyelesaian
Perselisi
han Perburuhan Pusat) dan minta P4P untuk mengadakan
pe-
meriksaan ulang atas putusan P4D. Setelah P4P melaksana kan permintaan pihak tersebut, jika perlu untuk
melaksa-
nakan putusan Panitia Pusat, oleh pihak yang bersangkutan dapat dimintakan pada Pengadilan Negeri di Jakarta, supaya putusan itu dinyatakan dapat dijalankan dan ■-;kemudian putusan dapat dijalankan menurut aturan yang biasa
untuk
menjalankan sesuatu putusan perdata. Dalam hal ini jpenga?dilan tidak:;bertindak'selaku hakim banding,
^iRetigadilan
tidak boleh menilai kebenaran isi atau raateri*
putusan,
yang dilihat oleh hakim hanya yang menyangkut
bidang
formalnya saja.
Khususnya masalah kompetenslnya saja.
Dalam SEMA No. 1 tahun 1980 telah diatur masalah
kewe -
nangan pengadilan dalam menilai suatu putusan P4D
maupun
P4P. Dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja dapat
membatal i
kan atau menunda pelaksanaan suatu putusan Panitia
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
Pusat
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
(P^P), jika yang deraikian itu dipandangnya perlu untuk raelindun^i kepentingan negara. Ini merupakan
, penyelesaian
atas perselisihan masalah upah lembur apabila
pengusaha
tidak mau menepati janjinya untuk membayar upah
lembur
yang telah menjadi kewajibannya dan pekerja tetap menuntut haknya atas upah lembur tersebut dan kemudian' masalah
itu
tidak cukup diselesaikan dengan pegawai perantara saja tetapi diangkat menjadi perselisihan oleh pihak-pihak terse but. Apabila penyelesaian seperti ini tetap belum
menun-
taskan masalah upah lembur .itu dan majikan tetap tidak mau menepati janjinya, maka pekerja dapat menuntut, majikan depan sidang Pengadilan Negeri (pengadilan Umum)
dli.
karena
majikan telah melakukan wanprestasi atas perjanjian
yang
telah dibuat oleh pihak-pihak.
1338
ayat 1 disebutkan bahwa
:
Karena dalam pasal
" Semua persetujuan yang dibu
at secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka
yang membuatnya Sehingga penyelesaian terakhir yang bisa dijalankan I
oleh
pekerja adalah melakukan penuntutan secara perdata, dengan beracara di Pengadilan Negeri dan apabila dilaksanakan,ma-
*^R. Subekti, Kitab Undang-Undanff Hukum Perdata,Pradnya Paramita, Jakarta, 15S9, h. 3077
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
ka sudah keluar dari kewenangan Departemen Tenaga Kerja,
3. Sellslfr Perhitungan Dalam Menetapkarr- Besarnya Upah: Lem bur Adakalanya penetapan besar upah lembur menjadi sumber sengketa bagi majikan dan pekerjanya
karena majikan
meng-
hendaki upah lembur sekian per jam, namun pekerja tidak mau atau tidak sepakat* dengan putusan tersebut atas perhitungan' upah lembur. Ini juga bisa dijadikan-sumber sengketa, Menu rut' SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986, perselisihan masa lah besarnya pembayaran upah lembur dapat diperantarai oleh Pegawai Perantara. adalah pegawai
Yang dimaksud pegawai perantara
yang
ditunjuk
disini
Menteri Tenaga Kerja dengan
surat keputusan, Tugasnya adalah memberi petunjuk awal pada pengusaha
dengan
pekerjanya mengenai segala sesuatu1 yang
menjadi keluh kesahnya, sehingga pegawai perantara ini. men jadi
tempat' penyampaian
keluh kesah' baik
pekerja, maupun pengusaha sendiri,
Hal
buruh, ini
serikat
disebabkan
karena pegawai perantara diangkat untuk menerima keluh
ke-
i
sah,
bukan
untuk memberi putusan atas suatu perselisihan.
Pegawai Perantara
hanya
mengharap supaya kedua pihak bisa
mengadakan kesepakatan kembali mengenai masalah yang disengketakan.
Pegawai Perantara akan memeriksa konflik
terpisah dan kemudian memberikan advis-advisnya yang
secara tentu
saja menguntungkan semua pihak, dan ini: tentunya tidak bisa
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lepas dari
SK
Menteri Tenaga Kerja No. Kep.
72/MEN/1984
karena menyangkut masalah upah lembur. Menurut perhitungan upah lembur yang didasarkan pada SK MENAKER RI. No. Kep. 72/MEN/1984, ditetapkan sebagai berikut : a.
Komponen-komponen upah
sebagai dasar perhitungan
lembur adalah sebagai berikut
b.
:
1•
Upah pokok
2.
Tunjangan jabatan
3.
Tunjangan kemahalan
4.
Nilai pemberian catu untuk karyawan sendiri
Jumlah
nilai komponen
upah
y*ng. dipergunakan sebagai dasar
perhitungan upah lembur sebagaimana dimaksud dalam amar kedua,
tidak boleh kurang dari 15% dari jumlah keselu
ruhan
upah*yang dibayarkan di dalam satuan waktu
yang
sama. c.
Cara perhitungan upah kerja lembur adalah sebagai beri kut
t
A. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa 1. Untuk upah
jam
kerja
sebesar
lembur pertama
li (satu setengah)
:
harus
dibayar
kali
upah se-
jara. 2. Untuk
setiap jam kerja lembur
berikutnya
harus
dibayar upah sebesar 2 (dua kali) upah sejara. B, Apabila
kerja lembur dilakukan pada
mingguan dan atau hari raya resmi
SKRIPSI
hari' istlrahat
s
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
1* Untuk setiap jam dalam batas 7 (tujuh) jam atau 5 (lima)
jam apabila hari raya
tersebut jatuh
pada hari kerja terpendek pada salah satu dalam 6 (enam) hari kerja seminggu
hari
harus diba
yar upah sedikit-dikitnya 2 (dua) kali upah se jam. 2. Untuk jam kerja pertama selebihnya 7 (tujuh)jam atau 5 (lima) jam
apabila
hari raya
tersebut
jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam)
hari kerja seminggu, harus
dibayar upah sebesar 3 (tiga) kali 3. Untuk
jam
kerja
atau 5(lima) jam
kedua
upah sejam.
setelah 7 (tujuh) jam
apabila
hari
raya
tersebut
jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu dan seterusnya,
harus dibayar upah sebesar 4 (empat)
kali upah sejara. d.
Untuk menghitung upah sejam adalah sebagai berikut : a. Upah sejam bag! pekerja bulanan
s
1/173 upah
se-
:
3/20 upah seha-
bulan, b. Upah sejam bagi pekerja harian ri. c. Upah sejam bagi pekerja borongan
atau
satuan sama
dengan 1/7 rata-rata hasil kerja sehari. •Itulah penghitungan.upah'lembur untuk menghindarise-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
lisih perhitungan dalam menetapkan: besarnya upah lembur yang telah ditentukan oleh Menteri Tenaga Kerja dalam
SK-nya No.
72/MEN/19B4 yang harus dijadikan pedoman dalam setiap menyelesaikan perselisihan masalah sellsih perhitungan dalam netapkan upah1lembur. Perhitungan itu' berlaku secara
me
nasi-
onal, sehingga harus dijadikan: pedoman oleh setiap pengusaha bila tidak menginginkan pekerjanya menuntut: upah lembur yang^ nilainya lebih baik dari yang telah ditetapkannya. Apabila selisih perhitungan tersebut belum juga mencapai suatu kesepakatan* maka selisih perhitungan dalam
mene
tapkan besarnya upah lembur bisa diangkat menjadi perselisit
han perdata, pekerja mempunyai hak untuk me.nuntut-majikanpya di depan sldang.acara perdata*
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III PENfELESAIAN PEMOGOKAN YANG DILAKUKAN BURUH: MENURUT
SK HENAKER NO. KEP. 342/MEN/1986
1. Pemogokan- Aklbat Tidak Terselenggaranya KKB Walaupun peraturan perusahaan tidak sama dengan akan tetapi keduanya mempunyai makna yang sama,
KKB,
yaitu
me-
muat hak dan kewajiban pekerja serta hak dan kewajiban peng usaha. KKB dan peraturan perusahaan sama-sama memuat ketentuan bagaimana hak dan kewajiban tersebut dilindungi diterapkan.
Baik isi KKB’maupun isi peraturan
dan
perusahaan
selalu diteliti terlebih dulu oleh pemerintah, c. q.
Depar-
temen Tenaga Kerja, supaya tidak bertentangan dengan ketentuan hukum.
Setelah disepakati oleh pengusaha dan
wakil
pekerja, pemerintah ikut menyaksikan penandatanganan
KKB.
Setelah diteliti dengan seksama, pemerintah mengesahkan pe raturan perusahaan. Dilihat dari isi atau kepentingan
pe
kerja, KKB tidak selalu lebih baik dari peraturan perusaha an. Bila di perusahaan terjadi kasus hubungan industrial, KKB dan peraturan perusahaan mempunyai bobot yang sama
se
bagai referensi utama. Sedikit perbedaan terletak pada Diperusahaan yang sudah memiliki
proses
pembentukan.
serikat' pekerja, hak
kewajiban masing-masing dimusyawarahkan,
dirundingkan
dan dan
dirumuskan oleh wakil pengusaha dan wakil pekerja. Hasilnya
26
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dituangkan dalam KKB. Di perusahaan yang karena sesuatu hal belura terbentuk serikat pekerja,
konsep ketentuan hak dan
kewajiban tersebut disusun oleh pengusaha menjadi peraturan pengusaha,
Pemerintah selalu menganjurkan pengusaha untuk
raengkonsultasikannya dengan wakil pekerja. merintah meneliti isi peraturan
pe
perusahaan tersebut supaya
tidak menyimpang dari ketentuan’hukum. haan .disahkan\ oleh pemerintah.
Kemudian
Peraturan' perusa
Dengan demikian peraturan'
perusahaan menjadi dapat’berfungsi sebagai sumber hukum dalam arti menjadi dipatuhi. Setiap permasalahan di dalam perusahaan supaya diusahakan diselesaikan sendiri di tlngkat perusahaan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, serta penyelesaian setiap ma salah secara kekeluargaan. kan keluhan,
Jalan terbaik untuk menyelesai-
perbedaan pendapat atau perselisihan
pengusaha dengan. pekerjanya adalah
antara
musyawarah berdasarkan
KKB atau peraturan perusahaan yang telah disahkan. Kedudukan dan peranan pengusaha dan negara karena merupakan
perusahaan
iti!i penting
sumber kesempatan kerja,
bag!
sumber
penghasilan, sumber pertumbuhan ekonomi, sumber devisa bagl negara, sumber pendapatan negara (pajak perusahaan jak penghasilan para pekerja). penting,
dan pa-
Sebenarnya yang tidak kalah
bagaimana hubungan kerja yang terjadi antara para
pekerja dengan perusahaan itu
berlangsung,
apakah
mencerminkan hubungan industrial Pancasila atau belum
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
sudah ?
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
Diperkirakan perselisihan dalam tahun mendatang, kasus per selisihan dan unjuk rasa cenderung masih meningkat,
meng-
ingat. : a.
Pasaran tenaga kerja sampai dengan akhir PELITA VI
te-
tap belum seimbang, karena jumlah tenaga,kerja yang memerlukan’lapangan kerja lebih besar daripada
lapangan.
kerja yang tersedia. b,
Masih banyak pengusaha yang cenderung menekan upah' deng an harapan
dapat
mengakumulasi keuntungan yang
lebih>
besar. Sikap yang demikian membuka peluang untuk meningkatnya perselisihan hubungan industrial. Akibat dari suatu kondisi
bidang ketenagakerjaan' saat ini,
yaitu dimana para pekerja sering melakukan' upaya
pemagokan'
untuk menuntut'-. hak-hak normatifnya yang 'bagaimanapun
juga
suka atau tidak suka akan merapengaruhi pertumbuhan dan perkembangan1ekonomi khususnya perusahaan. Angka pemogokan buruh industri pada tahun 1992
me
ningkat tajam, hingga sampai akhir bulan; Qktober telah mencapai kurang lebih 120 kasus unjuk rasa, dan melibatkan.ti dak kurang dari 45. 725 orang buruh. Hal ini merupakan' peningkatan yang sangat tajam bila dibandingkan dengan
kasus
unjuk rasa selama tahun 1991, yaitu hanya mencapai 59 kasus. Peningkatan yang mencapai lebih dari dua kali lipat. ini menunjukkan dua variabel utama atau aspek pendorong,
yaitu
tingkat kesadaran buruh yang meningkat. dan. kondisi- penghidupan buruh'yang semakin memprehatinkan. Aspek kesejahtera-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
an buruh pada umumnya memberikan catatan yang cukup spekulatif.
Termasuk persoalan penyimpangan KKB mencapai
8
kali
unjuk rasa. Dalam beberapa kasus, tuntutan atau isu yang diangkat tidak saja sekedar normatif. Dalam hal i:ni:. tampaknya buruh- telah mulal memahami hak mereka secara lebih'. luas. Seperti yang diungkapkan oleh Cosmas Batubara dalam menanggapi kasus pemogokan'nampak jauh lebih toleran, seperti ucapannya yang menyatakan bahwa pemogokan merupakan pencerminan1
me-
ningkatnya kesadaran buruh akan. hak dan kewajibannya '[(waktu Sudomo dulu pemogokan dianggap tidak sesuai dengan HIP
(Hu
bungan Industrial Pancasila)). Banyak model tuntutan yang diajukan buruh dalam ' aksi. unjuk rasa yang menyangkut belasan tuntutan sekaligus. paknya resiko yang akan diambil buruh dalam setiap -
Tam *upaya
perjuangannya sangat besar, tanpa melihat banyaknya hal yang dituntut. Tuntutan seminimal apapun harus dihadapi
dengan
resiko berat; Menurut" pihak Departemen Tenaga Kerja, dalam kasus pe mogokan akibat tidak terselenggaranya KKB, penyelesaiannya adalah para pihak yang mengadakan-pelanggaran wajib melaksanakan KKB. karena sudah' menjadi kewajibani masing-masing untuk melaksanakan perjanjian yang telah disepakati bersama. Dalam Undang-undang No. 21 tahun 1954 yaitu tentang
perjanjiian
perburuhan antara serikat pekerja dan majikan dalam pasal 5nya disebutkan bahwa
SKRIPSI
:
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
" Majikan dan buruh yang terikat oleh an,
wajib-melaksanakan
perjanjian
perjanjian* perburuh
itu sebaik-baiknya.
Penyelesaian perselisihan bisa dengan jalan
mengadakan1pe-
rundingan secara bipartite antara pengusaha dan pekerja dan bisa juga dengan meminta perantaraan pegawai perantara. Menurut' Bab
H
(PEMOGOKAN)
dari SK Menteri
Kerja No, Kep. 342/MEN/1986, langkah-langkah pemogokan liar adalah sebagai berikut
Tenaga
penyelesaian
:
1. Mendatangi lokasi pemogokan dan menganjurkan
kepada pe
kerja yang mogok agar dapat segera bekerja kembali deng an memberikan pengarahan/pembinaan sebagai berikut
:
a. Usaha penyelesaian perselisihan raengenai tuntutan pe kerja akan diselesaikan
melalui Kandep Tenaga Kerja.
b. Mengemukakan kerugian yang akan diderita oleh pekerja yang raelakukan tindakan mogok liar bila tidak mau be kerja lagi, raisalnya upah selama mogok tidak dibayar kan dan kemungkinan akan mengarah ke PHK,
dan
seba-
Mengadakan koordinasi dengan Pemda, Polres, Kodim
dalam
gainya.
rangka menanggulangi tindakan fisik. 2. Mengadakan perundingan sih
dengan pihak-pihak yang berseli-
dalam rangka usaha penyelesaian secara
,musyawarah
^Iraan Soepomo, op.cit'.. h. 195
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
untuk mufakat. 3.
Mengambil langkah-langkah untuk menghentikan melalui
pemogokan
:
a. Pengumuman dari pengusaha agar pekerja bekerja
kera-
bali dengan batas waktu tertentu dan kepada
pekerja
diharapkan untuk mengisi' formulir kesediaan
untuk
bekerja kembali. b. Menetapkan sanksi selama mogok, tanpa
perabayaran
upah. c. Tindakan tidak mau bekerja kembali menunjukkan sikap tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja dan
tidak
raembutuhkan~ peker jaan. 4.
Membuat anjuran penyelesaian bila usaha
-penyelesaian
secara musyawarah untuk mufakat tidak berhasil. 5.
Menyerahkan penyelesaian lebih lanjut kepada
Kanwil
Depnaker untuk diteruskan kepada P4 Daerah guna diputus penyelesaiannya. Dalam penyelesaian pemogokan menurut SK Menteri Tenaga Ker ja No. 342/MEN/1986 ini sepertinya sangat menekan
buruh.
Buruh dalam melakukan pemogokan (yang mana pemogokan
ini
sudah diperbolehkan kembali oleh presiden dengan Keputusan Presiden No. 27 tahun 1990 tentang pencabutan . ■ Keputusan Presiden no, 123 tahun 1963 tentang pencegahan
pemogokan^
dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-perusahaan, jawatan-jawatan dan badan-badan yang vital) seperti
selalu
i
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
dibayangi oleh ancaman yang selalu merugikan*kepentingannya. Buruh diberi ancaman dengan berbagai macam tindakan
yang
sangat memojokkan dan selalu mengarah pada PHK. Padahal PHK itu sendirl mempunyai prosedur yang cukup sulit. dan
rumit.
Namun hal itu diberi ke'mudahari oleh SK Menteri Tenaga Kerja No, Kep. 342/MEN/1986 tersebut. SK Ini terlalu membela
ke-
pentingan pengusaha dengan dalih untuk menjaga . kestabilan nasional, Dalam penyelesaian perselisihan, SK Menteri Kerja No, Kep. 342/MEN/1986 ini didukung oleh
Tenaga
Kesepakatarr
Kerja Bersama Lembaga Kerjasama Tripartite Daerah
Tingkat
II. Kotamadya Surabaya, No, 04 tahun 1993 tentang penyelesa ian. unjuk rasa, yang dalam penyelesaian kasus unjuk harus ditempuh langkah-langkah sebagai berikut
rasa
s
1. Bahwa'kasus unjuk rasa harus diselesaikan dengan kutsertakam pihak pekerja dan pihak pengusaha
raengi-
ke
meja
perundingan. 2. Bahwa pada saat perundingan, pekerja menunjuk
wakilnya
dan apabila di perusahaan sudah terbentuk UK-SPSI,
maka
wakil pekerja terdiri dari PUK-SPSI dan bila .perlu
di-
tambah dengan beberapa pekerja lainnye. 3. Bahwa selama perundingan semua pekerja harus bekerja seperti. biasa. I
4. Bahwa apabila pekerja tidak bergedia bekerja,
pengusaha
bersama DEPNAKER dapat mengumumkan segera bekerja
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
dan
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
bila perlu dinyatakan bahwa bagi pekerja yang tidak masuk bekerja dalam 1 atau s/d 2 hari dianggap mengundurkan dlri. 5. Bahwa batas waktu 6 hari tidak raasuk bekerja
sebagaimana
diatur pada pasal 6 ayat 2 Peraturan' Menteri Tenaga Kerja No, Ok tahun 1986 tidak berlaku bagi pekerja yang sengaja tidak masuk bekerja karena unjuk rasa. Ini merupakan keputusan lembaga Kerjasama Tripartite
Daerah'
tingkat II Kotamadya Surabaya dalam sidangnya yang diadakan pada tanggal 3 Maret 1993 dan dihadiri oleh unsur pemerintah (EEPNAKER, PEMDA), pekerja (DPC-SPSI), pengusaha i. (APINDO) dalam rangka penyelesaian kasus unjuk rasa. Sebenarnya kalau dilihat, penyelesaian ini terlalu
menekan
pekerja. Pekerja selalu dianggap bersalah dalam penyelesaian menurut SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/l986: dan
Kesepakatan
Kerja Bersama Lembaga Kerjasama Tripartite Daerah tingkat II Kotamadya Surabaya No. 04 tahun 1993. ■■ . Padahal
sebenarnya
suraber dari adanya pemogokan tersebut adalah pengusaha. Apa bila pengusaha mau memenuhi tuntutan buruh maka ’kasus
unjuk
rasa itu sendiri akan tidak pernah terjadi'-. Tuntutan itu sendiri sebenarnya tidak pernah jmelampaul batas* Ambil saja contoh kasus unjuk rasa yang terjadi saat' ini, karena
adanya
kenaikan BBM yang mengimbas pada kenaikan gaji pegawai nege ri', harga barang dan pelayanan jasa pun melonjak naik, dangkan upah pekerja di perusahaan tidak dinaikkan.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
se
Ini. me-
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
nyangkut kesejahteraan karyawan karena hasil perusahaan yang didapatkan itu berasal dari jerih payah para pekerja,
:Se-
hingga sudah sepatutnya para .pengusaha meningkatkan upah semua pekerja yang bekerja keras meningkatkan produksl perusa haan tersebut. Dalam suatu perusahaan, biasanya apabila kerjanya melakukan unjuk rasa maka pengusaha akan
pe
memberi
penjelasan bahwa yang akan menderita kerugian itu bukan
ha-
nya perusahaan saja, tetapi kepentingan negara juga akan dirugikan. Dari sisi ini', dapat diketahui bahwa sebenarnya pentingan dan keuntungan itu hanya untuk perusahaan,
ke tanpa
$au tahu nasib'pekerjanya. Pekerja sebenarnya tahu
..sejauh'
mana dia harus mengajukan tuntutan, yang tentunya
tuntutan
i
itu tidak akan melenceng jauh dari isi KKB kalau dalam peru sahaan tersebut ada serikat pekerjanya. Pengusaha sebenarnya harus bisa membaca situasi kapan dia harus memperhatikan kesejahteraan (meningkatkan kesejahteraah) pekerjanya sehingga unjuk rasa tidak akan sampai terjadi, sebab apabila
sampai
terjadi, maka paraor yang dimiliki oleh perusahaan akan
pu-
dar. Pemberi order akan ragu-ragu apabila akan memberi
pada
perusahaan tersebut, karena keadaan dalam tubuh
perusahaan
tersebut sedang labile Ini berakibat pada pendapatan perusa haan. Pendapatan perusahaan akan turun dengan drastis ada kemungkinan apabila perusahaan tidak cepat tanggap mengakibatkan gulung tikar. Ini akan menimbulkan
dan' akan
.kerugian
yang lebih besar lagi, baik bagi perusahaan, pekerja, maupun
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
kerugian-bagi negara. Sebelum mengadakan unjuk rasa, biasai
nya pekerja sudah mengajukan tuntutan terlebih dahulu
pada
pengusaha, namun dari pihak perusahaan tidak menggubrisnya. Sebenarnya ini bisa diartikan sebagai pemberitahuan
dari
pekerja atas kebutuhan yang harus dipenuhl dan supaya tidak terjadi pemogokan, pengusaha bisa langsung memberikan kebijaksanaannya dan ini hendaknya dilakukan sebagai upaya
un
tuk menjaga paraor dari perusahaan itu sendiri, sehinggapemberi order tidak enggan, Dari sini dapat diharapkan
adanya
hubungan yang saling membutuhkan antara pengusaha dan'
pe
kerja sebagai mitra atau partner kerja. Seperti yang diungkapkan oleh Sutomo (ketua DPRD Sidoarjo) bahwa
:
Sutomo menyayangkan sikap perusahaan yang maunya untung sendiri, sementara kesejahteraan karyawannya diabaikan, Menurut dia* selama mogok itu dilaksanakan karyawan un tuk menuntut haknya tak ada masalah, asal tak melakukan. perusakan. Namun Sutomo berharap seharusnya pimpinan perusahaan tak menaikkan upah menunggu pemogokan. 11 Kalau perusahaan hanya ingin untung sendiri biarkan mogok kerja menjadi sarana yang efektif untuk mena ikkan upah dan itu hak karyawannya, 11 Katanya. Tuntutan pekerja biasanya sekitar kenaikkan gaji,
upah ha
ri libur nasional dimasukkan lembur, bila pekerja tidak ma suk tetap diberi upah utuh bila ada ijin dari perusahaan, kenaikan; upah lembur khusus pada jam-jam1akhir hari
Sabtu,
jika pabrik meliburkan-atau memulangkan karyawan gaji tetap
^Surabaya Pos, Tuntutan Dipenuhl, Karyawan PT. AM Kembali 'Bekerja, Selasa, 2 Pebruari 1993.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
ut'uh, dan pekerja diberi cuti tahunan, juga masalah kesejahteraan dan kesehatan pekerja. Hal-hal seperti itu sudah
di
masukkan dalam KKB dan itu harus dilaksanakan dengan konsekwen oleh para pihak yang membuat kesepakatan. Penyelesaian pemogokan dari SK tersebut dinilai .terlalu menekan buruh dan menguntungkan pengusaha, dimapa
buruh'
selalu dianggap bersalah. Karena dianggap bersalah maka kerja sebagai orang yang lemah harus selalu patuh.
pe
SK ter -
sebut berusaha untuk menghalangi hak mogok buruh, .. jjadahal hak mogok itu sudah’diakui oleh Kepres No. 27 tahun 1990.:.-• • Penekanan ini jelas terlihat pada bagian bahwa pekerja mogok harus dapat segera bekerja kembali dan apabila
yang tidak,
pegawai perantara akan mengemukakan kerugian yang akan^ diderita oleh pekerja dan tindakan tersebut selalu mengarah pada terjadinya PHK. Disinyalir pegawai perantara, PEMDA, POLRES, KODIM yang mengkoordinasi penyelesaian pemogokan
tersebut:
hanya sebagai corong pengusaha dalam melaksanakan semua putusan-keputusan pengusaha tanpa mengadakan
ke-
kesepakatan.
dengan para pekerja (secara sepihak). Ditambah lagi
depgan
adanya batas waktu tidak melakukan pekerjaan pada saat kerja mengadakan pemogokan, Padahal mogok itu sendiri nya adalah dengan sengaja melalaikan atau menolak
pe arti-
melakukan
pekerjaan atau meskipun diperintah dengan sah enggan
menja-
lankan atau lambat menjalankan pekerjaan yang harus
dilaku
kan oleh karena perjanjian, baik yang tertulis maupun
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
yang
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
dengan lesan atau yang harus dijalankan
karena
jabatan.
Dalara SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 ini dijelaskan bahwa pekerja diharapkan mengisi formulir kesediaan untuk bekerja kembali. Dari sini jelas bahwa pekerja dipaksa dan
ditekan
untuk melakukan pekerjaannya kembali selama mengadakan mogokan dan bila tidak mau melakukan pekerjaannya,
pe
menun-
jukkan sikap tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja
dan
dianggap tidak membutuhkan pekerjaan, padahal sebenarnya keinginan pekerja itu hanyalah supaya tuntutannya yang
telah
disesuaikan dengan KKB1 itu dipenuhi. Selain penekanan
se-
perti itu, juga ada sanksi selama mogok yaitu upahnya tidak dibayar, SK MENAKER No. 342/MEN/1986 ini hanya mengatur. bagaimana penyelesaiannya seandainya pekerja melakukan
perno-
gokan dan hanya melihat dari segil pekerjanya saja. pengusaha tidak ada perlakuan/sanksi bila tidak
■Untuk
melaksana-
kan isi KKB* Sehingga SK MENAKER Ini hanya membicarakan tindakan-tindakan'! apa yang harus dilakukan apabila peke.rja su atu perusahaan mengadakan pemogokan, bukannya menyelesaikan I
suatu perselisihan perburuhan yang menyebabkan
pekerja
mengadakan pemogokan, dan penyelesaian perselisihan
perbu
ruhan tersebut tetap diserahkan pada P^D bila para
1pihak
yang berselisih tidak mencapai mufakat dalam musyawarah itu, padahal SK MENAKER tersebut berfungsi sebagai pedoman
bagi
pihak perantara dalam memerantarai suatu perselisihan tanpa harus memihak pada pengusaha atau pekerja. Ternyata harapan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
tersebut
hanya tinggal harapan,
.dan pekerja (buruh) tetap
menjadi pihak yang terkalahkan.
2.
Koordinasi' Pihak Lain Dalam Penyelesaian Pemogokan yang
Dilakukan Buruh. SK Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 342/MEN/1986 rupakan pelaksanaan
dari
me
Undang-undang No. 22 tahurr 1957,
tetapi nampaknya ada perbedaan antara kebijakan
pemerintah'
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tatacara lesaian perselisihan perburuhan. sebagaimana Undang-undang No. 22 tahun 1957
serta
penye
diatur
dalam'
Undang-undang No.12
tahun 1964 berbeda dari peraturan. Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986, ini sebenarnya tidak secara eksplisit dllarang, akan tetapi karena perselisihan perburuhan diarjggap sebagai perselisihan perdata maka adanya campur tangan tidak dapat dibenarkan.
Dilihat dari segi sejarahnya, cam
pur tangan aparat keamanan' ini bermula sebagai
itu
Pangkopkamtib’ yang
meminta
dari
jaman
Sudomo
agar KOREM dan: KODIM
ikut serta membantu menangani kasus pemogokan' dan PHK
mas-
sal. Keputusan Sudomo ini kemudian dikukuhkan Menteri Tena ga Kerja sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya. berapa kasus yang timbul,
nampak bahwa lembaga
Dari beTripartite
sudah tidak jelas lagi, karena dalam'proses peruntfingan setelahi aksi mogok,
maka yang ikut: berunding bukan hanya wa
kil buruh,wakil pengusaha dan Departemen Tenaga Kerja, akan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
tetapl ada juga aparat" keamanan, serta PEMDA seterapat' (dinas perburuhan), slkap DEPNAKER dalam kasus tersebut narapak
se-
gera membagi tuntutan buruh menjadi dua kategori, yaitu tun tutan normatif (yang sudah jelas peraturannya) dan
tuntutan
yang bersifat kepentingan (yang belum atau tidak diatur
ae-
cara Jelas dalam peraturan perundangan). Tuntutan yang
ber
sifat normatif biasanya segera diminta untuk dipenuhi,
se-
mentara tuntutan yang berupa kppentingan diminta untuk disalurkan lewat SPSI dan dirundingkan. Dari sini dapat
diketa-
hui bahwa ada jarak antara peraturan^ perundangan dengan
ke-
bijakan pemerintah dan dari sudut Jcepentingan pekerja, jarak itu lebih merugikan pekerja, Sehlngga antara kebijakan peme rintah dan praktek di lapangan narapak ada semacam kontradiksi. Suatu contoh misalnya Menteri Cosmas Batubara
berpenda-
pat' bahwa pemogokan dapat dianggap sebagai wujud semakitr sadarnya buruh akan. hak-hak mereka, sementara itu masih sering terjadi bahwa pelaku pemogokan ditahan* serta diinterogasi oleh aparat'- keamanan. Dalam pasal 6 undang-undang no. 22 ta hun 1957 ditegaskan bahwa pekerja berhak melakukan
tindakan
terhadap pengusaha dengan raengikuti prosedur yaitu
memberi-
tahukannya terlebih dahulu kepada pengusaha dan P4D. rasa yang terjadi selama ini pada umumnya tidak
Unjuk
mengikuti
prosedur. sesuai Undang-undang no. 22 tahun^ 1957’tersebut.sehingga menimbulkan ekses-ekses yang merugikan masyarakat luas, karena pada umumnya tindakan tersebut disertai kerusuhan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
dan pengrusakan, gangguan lalu lintas atau pembakaran, Oleh karena itu kehadiran aparat keamanan semata-mata hanya tuk menjaga keamanan dan mencegah agar tindakan tidak menjalar ke lokasi perusahaan yang lain,
un
tersebut Sebenarnya
banyak pemogokan yang berjalan dengan tertib' tanpa diwarnai kekerasan, seperti yang telah terjadi di Gresik* Para buruh mau bekerja kembali setelah dibubarkan 'petugas POLRES Gresik, Sebenarnya para buruh itu tidak mau bekerja kembali sebelum memperoleh keputusan dari peru sahaan atas tuntutannya. Berkat kesigapan petugas, pe mogokan dapat dibubarkan, Pemogokan tidak diwarnai kekerasan, Pekerja juga tidak terlihat membawa spanduk. Dalam pemogokan Itu sebaglan karyawan ada yang membawa fotokopi surat edaran1 Gubernur tentang imbauan upah 20% itu, i Hal ini membuktiknn bahwa sebenarnya para pekerja yang me lakukan
pemogokan
masih mempunyai niat‘untuk bekerja kem
bali dan mereka hanya menginginkan tuntutan yang telah ajukannya pada pengusaha itu dipenuhi, tanpa harus
melalui
tindakan yang bisa merugikan majikannya. Namun dalam ini' pihak POLRES Gresik ternyata masih turut campur
di-
hal juga
dalam penanganan pemogokan itu walaupun sebenarnya kehadirannya tidak dibutuhkan karena pekerja melakukan penjogokan dengan tertib. Pada dasarnya apabila proses penyelesaian perselisih an hubungan Industrial dilakukan sesuai dengan
undang-un-
8Surabaya Pos, Aksi 5000 Buruh Berakhir, h,16, Sabtu, 24 April 1993.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
dang no. 22 tahun 1957,
aparat keamanan tidak pernah ' men-
campuri urusan perselisihan tersebut. Selain itu
langkah
pengamanan oleh pengusaha juga dilakukan dalam bentuk perubahan kebijakan sistem hubungan kerja yang semakin
merugi-
kan buruh, tetapi sangat praktis untuk raeredam tuntutan buI
ruh1 dengan model kontrak per tiga bulan (misalnya yang ter jadi pada PT. Sido Bariguir
Lawang ; catatan kasus LBH
Su
rabaya). Dalam hal ini pekerja punya model unjuk rasa deng an berbagai macam model, antara lain: dengan tulisan poster, aksi diam semata, atau aksi yang bersifat kekerasan. ini tidak dapat sama sekali dipersalahkan pada
Hal
pekerja.
Apapun gerakan buruh merupakan langkah praktis yang
palitig
dapat dan mampu dilakukan mengingat kondisi pengaturan
hu
kum di bidang hukum perburuhan yang sama sekali tidak memihak kepadanya, Hilangnya kesempatan untuk melakukan tuntut an yang lebih bersifat konseptual dan berimplikasi nasional dilahirkan akibat jauhnya aktifitas buruh dari konstruksi gerakan politik klasnya, buruh telah teraleniasi dari kewa jiban politiknya. Dalam keadaan tertentu pengusaha gerakan buruh dengan jalan membuat ancaman yang
meredam berupaya
mengidentlfikasikan dirinya sebagai’ bagian dari negara. Pa da kasus pemogokan buruh PT Morodadi Rungkut, dalam meredakan ketegangan, pengusaha mengeluarkan
upaya
pengumuman
yang bertuliskan " Bahwa semua yang ada adalah milik negara atau uang negara M (catatan kasus LEH Surabaya). Dari kebe-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
ranian pengusaha mengeluarkan' pengurouman tersebut, menunjukkan begitu kuatnya pengusaha rnenggunakan kepentingan
peme
rintah sebagai alat proteksi dari berbagai penggunaan
uang
dari bank-bank negara. Begitu juga halnya dengan^ peranan* railiter yang muncul dalam aksi pemogokan buruh telah mencapai angka 6l% atau 36 kasus, yang didalamnya terdiri atas banyak peran dan kepentingan yang berbeda. Kewenangan;
raengundang
aparat" telah diligitimasi dengan-SK Menteri' Tenaga Kerja no, Kep, 342/MEN/1986. Sejauh ini memang belum diperoleh
infor-
masi yang tepat tentang pada sisi mana peran aparait keamanan dalam mengatasi pemogokan buruh tersebut, sehlngga peran se bagai penjaga keamanan semata atau sebagai kekuatan
penekan
bag! gerakan buruh untuk kepentingannya dan pengusaha
yang
mengundangnya, masih kabur. Karena ini disebabkan aparat militer telah bertindak aktif dalam setiap aks'i-aksl
buruh',
dalam kapasitas tertentu terlalu jauh dalam mencampuri
ke
pentingan salah satu pihak dalam konflik yang terjadi. Kehadiran aparat- keamanan dalam aksi pemogokan buruh biasanya raerupakan suatu aktifitas pengamanan yang lebih menguntung kan pengusaha. Seperti yang dikatakan Komandan KODIM
.0816
Sidoarjo dalam sebuah pemogokan, "Berharap mereka (buruh)ti dak menghasut atau merusak pabrik, jika sampai ada yang
me-
lakukannya, ia akan berhadapan dengan. aparat" keamanan?*, (Su rabaya Pos, 26: Pebruari 1991). Dalam keadaan- tertentu justru kehadiran apara"t keamanan ini memang diundang oleh pengusaha*
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
Perundingan-perundingarryang dilakukan oleh buruh
melalui'1
wakil-wakilnya dengan pengusaha tidak sedikit yang diikuti oleh kehadiran aparat militer didalamnya* Pejnberian
kewe-
nangan pada aparat keamanan yang semula hanya sebagai
pen-
jaga keamanan (polisionil) bergeser menjadi badan yang berperan aktif. Bagaimanapun hal ini berakibat. semakin rnemperburuk hubungan- buruh dan pengusaha. Nilai ketidakpuasan: bu ruh saraa sekali dapat diselesaikan dengan penekanan
oleh
aparat keamanan. Dalam kondisi tertentu Justru aparat: kearoanan telah bertindak melampaui kewenangannya, yaitu
ikut
dalam perundingan sebagai pihak dalam perselisihan tersebut. Dalam hal ini P0I3EK dan XORAMIL bertindak sebagai atau mewakili pengusaha, ini terjadi pada kasus di PT Barindo Anggun'Industri di Surabaya, dalam menghadapi dengan' buruhnya menolak jalan musyawarah, dan
perselisihan raenyerahkan
kasus tersebut pada pihak aparat- keamanan (Memorandum, Maret-1992). Petugas keamanan (petugas POLWILTABES) menjadi pihak penengah dalam perselisihan antara buruh
. 27 telafr dan
pengusaha. Untuk melihat.dengan lebih arif dan bijaksana, bahwa ketentuan hukum yang melibatkan aparat keamanan
di
dalamnya sudah tidak proporsional lagi dengan upaya pengembangan konsep HIP. Memberikan wawasan serta kesempatan yang lebih leluasa kepada buruh dan pengusaha dalam menyelesai kan permasalahan raereka sendiri, sehingga secara wajar pula perlindungan hak buruh akan terwujud. Sepanjang buruh mela-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kukan upaya perjuangan hak diperhatikan sebagai ancaman kepada industri dan upaya pembangunan, maka kasus atau
pro
blem perburuhan di Indonesia akan semakin meningkat. Bagaimanapun akses buruh untuk menciptakan suasana aman
*bagi i
pengembangan usaha sudah ada, tinggal bagaimana memelihara kesamaan kepentingan antara pengusaha dan buruh'
s6 hingga
dapat berjalan secara wajar. Keterlibatan aparat
keamanan
hanya dibutuhkan dalam hal apabila para pihak telah
jelas
dan dapat diduga dengan kuat melakukan1 tindak kriminal. Dalam hal ini'
meletakkan asas "Praduga selalu bersalah'1
pada buruh dalam melakukan pemogokan, dan juga asas "Praduga tidak pernah salah" untuk majikan sehingga majikan'1 terlepas dari tuntutan apapun
SKRIPSI
bila buruh melnkukan pemogokan.
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
IV
MENGATASr PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Di tanah air kita, masalah pengangguran
masih sulit
untuk dipecahkan, yaitu selama kedua belah pihak (pengusa ha dan pekerja) kurang mengutamakan kepentingan
nasional
yang artinya kurang berperan serta dalam pembangunan -yang sedang kita galakkan. Dari segi peraturan masih sering ter jadi kesirapangsiuran, dalam satu masalafr diatur oleh1 beberapa peraturan, sehingga terjadi tumpang tindih. Pengatur an masalah perburuhan disini masih belum lugas dan gamblang. Pelbagai peraturan yang sudah ketinggalan1 zaman dan'
sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan, belum dicabut. Sebaliknya ada bidang-bidang yang sudah tumbuh belum memperoleh nan yang sesuai. Akibatnya kita masih menemukan
tata-
pelbagai
peraturan yang tumpang tindih atau sudah tidak valid lagi. Kepentingan nasional harus diutamakan, sehingga
ter-
cipta harapan dari adanya sistem Hubungan Industrial Pancasila yang ideal bagi bangsa Indonesia. Sistem Hubungan. In dustrial Pancasila menentang suatu sistem yang memungkinkan buruh dapat dlperas seenaknya oleh pengusahaj sebab jelas bertentangan dengan perikemanusiaan, dan itu bertentangan dengan Pancasila.
Demikian juga
jelasberarti
sebaliknya,
Indonesia juga tidak bisa menerima sistem yang memungkinkan pekerja merongrong kepentingan
raajikannya
sebab cara
ini
45
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ke
menjurus kepada anarkhi dan juga. bertentangan1 dengan^ asas keadilan sosial, sehingga bertentangan juga dengan1 Pancasila. Oleh sebab itu antara pekerja (serikat pekerja)
dan
majikan harus terjalin hubungan kerja yang ideal tanpa ha rus saling roenjatuhkan.
Dalam hal ini dimaksudkan
s
a. Pengusaha melakukan perencanaan-perencanaan dalam pengelolaan perusahaan itu agar perusahaan dapat berkembang dan produk meningkat. b. Serikat buruh mendorong para buruh giat bekerja,,melaksanakan peraturan kerja dan ketentuan-ketentuan kerja dan menjauhi larangan-larangan yang telah dikeluarkan pengusaha demi terhindarnya buruh dari kecelakaan kerja dan demi terganggunya dan terharabatnya proses produksi. c. Pengusaha membutuhkan masukan-masukan, agar perlindungan buruh dan memberikan kesejahteraan buruh da pat dilakukan secara wajar, serikat buruh membantu dengan memberikan masukan-masukan yang dapat dimengerti pengusaha dengan melihat- kemampuan-kemam « puan perusahaan yang harus berjalan: secara normal. Dengan demikian dapat terjalin hubungan kerja yang
baik
antara pengusaha dan pekerjanya sehingga bisa sama-sama menjadi sumber usaha, sumber mata pencaharian pendapatan bagi mereka.
apabila
sumber
Sebenarnya buruh juga punya
untuk memutuskan hubungan,. namun kebanyakan masalah adalah
dan
majikan
hak
yang menjadi
yang memutuskan hubungan
itu sebab disini pekerja masih mempunyai niat
untuk
be
kerja dan majikan punya niat untuk memutuskan hubungan ker ja tersebut.
%.W, Sunindhia dan Ninik Widiyanti:, Masalah dah Pemogokan, Bina Aksara, Jakarta, 1988, h.13*
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
PHK
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
Hak buruh untuk memutuskan hubungan kerja ini adalah akibat dari penyamarataan' antara buruh dan majikan yang menurut Mr.S;Mok adalah suatu penyamarataan yang raeletakkan kepada seorang anak yang lemah suatu beban yang sama seperti kepada seorang dewasa yang kuat. Namun demikian pengusaha harus mengusahakan agar
jangan
terjadi pemutusan hubungan kerja-. ;di:. perusahaan swasta (pasal 1 Undang-undang no.12 tahun 1964), Bagi pengusaha yang baik yang benar-benar1bertanggungjawab dalam
pengelolaan
perusahaannya, ia akan tunduk terhadap segala ketentuan hu kum' dan perundang-undangan yang berlaku, Sesuai dengan reputasi dan tanggung jawabnya' itu yang bersangkutan
tidak
mau melakukan penyelewengan dari ketentuan' hukum dan, per undang-undangan tersebut, demikian pula dalam
pemutusan
hubungan kerja ini, Menurut.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no,362 ta hun. 1967 menjelaskan bahwa pada umumnya permintaan.
izin
untuk memutuskan hubungan kerja dapat dikabulkan
apabila
alasannya adalah buruh telah melanggar hukum atau
merugi
kan perusahaan. Adapun yang dimaksud melanggar hukum merugikan perusahaan.ialah
atau
:
1, Pencurlan1 dan penggelapan 2. Penganiayaan pengusaha, atau teman sekerja 3. Memikat pengusaha, keluarga atau teman sekerja 4, Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohan milik pe rusahaan
''°Ibid, h.18
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
5. Memberi keterangan palsu 6 . Mabuk di tempat kerja
7. Menghina secara kasar atau mengancam pengusaha, keluarga pengusaha atau teman sekerjanya 8. Membongkar rahasia perusahaan atau rahasi
rumaft' tangga
pengusaha. 9. Menolak perintah yang layak 10.’.Melalaikan kewajiban secara serampangan 11. Tidak cakap melakukan pekerjaan, walaupum sudah> dlcoba dimana-mana Itulah alasan yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Tena ga Kerja no.362 tahun 1967. Sehingga.pemutusan tidak layak apabila
dipandang
:
a. Tidak menyebutkan alasannya. b. Alasannya palsu atau dicari-carl. c.Akibatnya bagi buruh lebih berat. daripada keuntungan yang bisa diperoleh majikan dengan adanya pemberhentian itu. d. Pemberhentian buruh bertentangan dengan ketentuan> Un dang-undang; Akibat'yang terjadi bila PHK dilakukan pihak majikan'seca ra sepihak, akan memberikan beban pada pekerja yang sangkutan diantaranya . 1. Beban Ekonomi
ber-
:
:
a. Pekerja akan kehilangan mata pencaharian. b. Dalam mencarl pekerjaan penggantinya, yang bersang -
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
kutan. harus banyak mengeluarkan energi. (keluar raasuk perusahaan), finansial/material (biaya-biaya
surat-
lamaran, kelakuan baik, fotocopy surat-surat: dan lain-lain) . c, Biaya hidupnya dan keluarganya selama belum
mendar
patkan pekerjaan penggantinya. 2. Psikologis dari status bekerja.
3. Psikologis dari status sosial.
1. Pemogokare Liar yang Dilakukan Buruh Dalam kondisi ketenagakerjaan saat* ini, Pemutusan Hu bungan Kerja merupakan ancaman terhadap program
perluasan
kesempatan kerja. Departemen Tenaga Kerja serta para dalam hubungan industrial diarahkan
agar
pihak
sedapat: mungkin
menghindari' terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja, akan tetapi peluang menuju terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja
ter-
nyata justru dibuka oleh" SK Menteri Tenaga Kerja No.
342/
MEN/1986. Sebenarnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja itu
penye-
lesaiannya sama, apapun alasannya yaitu melalui persetujuan dari P4D (sesuai UU no. 12 tahun 1964).
SK Menteri Tenaga
Kerja Nb. 342/MEN/1986* juga mengatur masalah Pemutusan bungan kerja yang disebabkan oleh pemogokan yang
dilakukan'
oleh pekerja. Sebenarnya UU Nb. 12 tahun 1964 sudah tur secara jelas tentang pemutusan hubungan kerja ini
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
hu
menga yang
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
kemudian diberikan peraturan pelaksanaannya dengan SE Men teri Tenaga Kerja no. 362/1967 dan juga SE no. 1515/P. D,'11/ DPSJS/73 tentang tatacara pemutusan hubungan kerja di
pe
rusahaan swasta. Namun ternyata Menteri Tenaga Kerja masih i ingin mengaturnya lagi dalam SK no. 3^2/MEN/1986'. Dalam SK MKNAKER No. 342/MEN/1986 yang mengatur masalah pemogokan dijelaskan bahwa.salah satu langkah untuk penyelesaian1 pe mogokan liar adalah pegawai perantara mendatangi
lokasl
pemogokan dan rmenganjurkan kepada pekerja yang mogok agar dapat segera bekerja kembali dengan memberikan pengarahan/ pembinaan antara lain dengan mengemukakan kerugian
yang
akan diderita oleh pekerja yang melakukan tindakan
mogok
liar-’bila tidak mau bekerja lagi:, misalnya upah selama mogok tidak dibayarkan" dan kemungkinan' akarr mengarah ke mutusan'hubungan kerja. Juga memberikan pengumuman
pe dari
pengusaha agar pekerja bekerja kembali dengan' batas waktu tertentu dan kepada pekerja diharapkan untuk mengisi mulir kesediaan untuk bekerja kembali. Tindakan tidak
formau
bekerja kembali menunjukkan sikap tidak bersedia melanjutkan' hubungan kerja dan tidak membutuhkan pekerjaan. Penye lesaian pemogokan yang mengarah ke pemutusan hubungan ker ja ini dalam pelaksanaannya dibantu atau dikoordinasi oleh. PEMDA, POLRES, dan KODIM. - Sebenarnya menurut■rJJSKIMENAKER No. 342/MEN/1986- ini telah dijelaskan pula bahwa
pegawai
perantara membuat anjura n1 penyelesaian bila usaha penyele saian- secara rausyawarah untuk mufakat tidak berhasil
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
dan
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
menyerahkan penyelesaian lebih lanjut kepada Kanwil Depar temen* Tenaga Kerja
untuk diteruskan kepada P4 Daerah guna
diputus penyelesaiannya.
Namun banyak pengusaha yang rae-
nyalahgunakan SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 ini.
Sebab
banyak diantara para pengusaha itu yang mengadakan
pemu
tusan hubungan kerja secara massal
dan
sewenang-wenang
terhadap para pekerjanya. Ini juga didukung . oleh
Surat.
Dirjen Binawas No. B. 62/M/BW/1993 tanggal 5 Pebruari 1993 yang menyetakan
5
Agar setiap unjuk rasa diselesaikan dengan mengajak kedua belah' pihak ke meja perundingan dan jika pada saat perundingan ada karyawan yang tidak bekerja se lama 2 hari, maka dianggap mengundurkan diri. Akibatnya SK MENAKER itu akan dapat menimbulkan keresahan di kalangan pekerja, karena akan mendorong sebagian pengusaha untuk melakukan' pemutusan hubungan ker
ja massal. Kemudian acuan
Surat
Dirjen' Nb. B. 62/M/BW/1993
ini dijadikan
dalam Kesepakatan Bersama Lembaga Kerjasama Tripar
tite Daerah Tingkatll Kotamadya Surabaya no. 4 tahun 1993 tentang penyelesaian kasus unjuk rasa,
* yang
menyatakan
apabila pekerja tidak bersedia bekerja, pengusaha
bersama
Departemen Tenaga Kerja dapat mengumumkan segera
bekerja
dan bila perlu dinyatakan bahwa bagi pekerja yang masuk bekerja dalam
1
tidak
atau sampai dengan 2 hari dianggap
mengundurkan diri. Juga batas waktu 6 hari tidak masuk be kerja sebagaimana diatur pasal 6 ayat 2
Peraturan Menteri
■^Ant'&Eru, DEPNAKER Tidak Keberatan Menlnjau Kem bali SK nya. Surabaya Pos, 1b April 1993T h* 5.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tenaga Kerja no. 04 tahun 1986 tidak berlaku bagi
pekerja
yang sengaja tidak masuk kerja karena unjuk rasa.
Menurut
pasal 6 , pekerja tidak masuk 6 hari kerja
berturut-turut
tanpa disertai keterangan-keterangan tertulis dengan
buk-
ti-bukti safr, pekerja dinyatakan mengundurkan diri.
Dari '
peraturan-peraturan tersebut semakin jeXas bahwa ruang gerak buruh semakin dibatasi, padahaX mereka hanya
menuntut
hak-haV dasarnya saja supaya mendapat pemenuhan yang’ layak. PeXuang menuju terjadinya pemutusan hubungan kerja
teXah
dibuka oleh SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 dengan
kewe-
nangan panitia perantara memberikan penerangan kepada ruh bahwa buruh yang raeXakukan unjuk rasa dapat
bu
mengarah
pada pemutusan hubungan kerja. Pemberian peXuang yang
de-
mikian menjadikan pengusaha berada di atas angin dan sema kin raemperbesar peXuang untuk menekan buruh dan
meXakukan
pemutusan hubungan kerja. Harus diingat pula apabiXa
apa
rat' pemerintah1 teXah memberikan peXuang, maka hal tersebut akan menjadi petunjuk bagi pihak Xain untuk bertindak bih. Ketentuan ini teXah menciptakan suasana yang
Xetidak
.sehat pada hubungan industriaX, dan mengarahkan pada situasi yang tidak mendidik bagi kedua pihak daXam menyeXesaikan persoaXannya. HaX ini juga banyak menimbulkan persoaXan dan permasalahan tidak dapat diseXesaikan dengan
baik.
UU No. 12 tahun 1964 tentang pemutusan hubungan kerja di perusahaan swasta pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa peng usaha harus mengusahakan agar jangan sampai terjadi
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
pemu-
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
tusan hubungan: kerja,
dan dalam PERMENAKER RI No. Per. 02/
MEN/1985 tentang syarat petunjuk, tugas kedudukan wenang
pegawai perantara sudah ditunjukkan
dan
bahwa
perantara mempunyai tugas dan kewajiban' untuk
we-
pegawai
:
a. Memperantarai perselisihan hubungan industrial ; b. Memberikan jasa-jasa baik bagi pihak-pihak perselisihan hubungan industrial yang bersifat perorangan i c. Menawarkan pada pihak-pihak yang berselisihan
suatu pe
nyelesaian melalui juru/dewan pemisah ; d. Memberikan anjuran tertulis
apabila usaha
perantaraan
tidak berhasil setelah berkonsultasi dengan atasan e. Dalam menangahi masalah pemutusan
hubungan
;
kerja harus
mengusahakan terhindarnya pemutusan hubungan kerja ; f. Membuat kesepakatan tertulis apabila perantara mencapai suatu kesepakatan
berhasil
;
g. Membuat laporan tertulis mengenai hasil perantaraan pada atasannya
ke
;
Dalam UU Nb. 12 tahun 1964 dan PERMENAKER Ifo.
02/MEN/1985
pasal 4 tersebut jelas bahwa pegawai perantara
harus
laksanakan tugas-tugas iknya
keperantaraannya
me-
dengan sebaik-ba-
dan sejauh mungkin menghindari terjadinya
pemutusan
hubungan kerja. Demikian juga dengan KEPMENAKER No.Kep.297/ MEN/1985 tentang pedoman kerja pegawai perantara nyatakan' bahwa khususnya dalam penanganan an hubungan kerja, pegawai perantara
SKRIPSI
me
masalah pemutus
harus
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
yang
mengusahakan
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
terhindarnya pemutusan hubungan kerja dan juga bahwa pegawai perantara
dijelaskan
mempunyai wewenang untuk
menolak
hadirnya wakil pihak-pihak',yang tidak memenuhi persyaratan yuridis maupun wakil-wakil yang dipandang dapat menghambat: perkembangan
Hubungan Industrial Pancasila
maupun
penyelesaian sebagaimana ditentukan dalam pasal PERMENAKER No, Per. 02/MEN/1985. menentukan menghindari
bahwa pegawai
8 huruf ft
Peraturan-peraturan yang
perantara untuk
pemutusan hubungan
usaha
sejauh mungkin
kerja ini ternyata
dihambat oleh SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986,
telah
dan pera
turan- ini menyebabkan pegawai perantara hanya menjad,! juru bicara pengusaha bekerja kembali
untuk mengancam buruh
yang mogok
dengan ancaman pemutusan hubungan
dan penghapusan pembayaran upah, jang ancaman PHK bagi buruh untuk
untuk kerja
pegawai perantara roenunkepentingan
ha dan juga aparat keamanan dilibatkan tanpa
pengusa pengaturan.
atau batasan yang jelas. Menurut Departemen Tenaga Kerja sendiri, SK MENAKER No. Kep. 3^2/MEN/l 986 tersebut bukan merevisi peraturan-peraturan yang sudah diberlakukan, te tapi digunakan sebagai petunjuk atau pedoman bagi pe gawai perantara dalam melaksanakan tugas keperantara annya. SK itu sendiri muncul setelah! mempertimbangkan bahwa lembaga perantara merupakan lembaga yang penting dalam kaitannya dengan Hubungan Industrial Pancasila. SK MENAKER Ho. Kep, 342/KEN/1986 ini berfungsi untuk mendekatkan pekerja dengan pengusaha yang berselislh untuk mengadakan musyawarah, sehingga kualitas dari pe gawai perantara perlu lebih ditingkatkan dan untuk Itu dikeluarkan SK sebagai pelaksanaan peraturan yang ada hubungannya dengan keperantaraan. Sehingga SK ini ha nya mengatur bidang teknis'keperantaraannya saja. Dalam hal ini pegawai perantara hanya bertindak sebagai
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
pendamai dan penengah dalam usaha untuk mendekatkan pihak-pihak yang berselisih pada titik roufakat dalam mu syawarah yang diadakan. Mengenai pihak lain, yaitu ''' • POLRX dan KODIM b*ru dapat bertindak sejauh diperlukan yaitu untuk mengantisipasi tindakan fisik dari masingmasing pihak yang berselisih. Sedangkan PEMDA selaku anggota LKS Tripartite merupakan unsur pemerintah nonDEPNAKER, dalam hal ini PEMDA diketuai oleh bupati atau walikota yang berfungsi sebagai pendamping DEPNAKER, dalam rangkaiannya sebagai penguasa tunggal di wilayahnya dan yang mempunyai terirotial. Pihak DEPNAKER sendiri berjalan berdasarkan prttnsip yaitu sesuai .dengan ketentuan yang berlaku, bila ada ketentuan yang dilanggar akan dijadikan perselisihan' perdata,jika hal itu sudah- terjadt maka kewenangan’bukan lag! ada di tangan' DEPNAKER dan beracaranya tidak di P^D atau P4P tetapi karena sudah masuk perkara perdata maka sudah masuk wewenang pengadilan umum, Dari hasil penyelesaian pemogokan, ternyata pihak ke amanan sangat menonjol peranannya. Kekuatan pihak .keamanan merupakan dominasi. Sebenarnya maksud undang-undang melindungi kepentingan semua pihak, baik pekerja
untuk maupun
pengusaha serta mengupayakan keharmonisan keduanyartak terkecuali dengan SK MENAKER No, Kep. 3^2/MEN/l986, namun
ada
juga yang mau menangnya sendiri dengan cara mengadakan
pe-
nekanan-penekanan. Apabila ada buruh' yang mogok maka peng geraknya akan dicari terlebih dahulu dan setelah dlketemu kan akan diinterogasi oleh pihak keamanan dan kemudian akan di-PHK. Setelah penggerak-penggeraknya di-PHK, maka pengu -
12Wawancara dengan Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya, 13 Mei 1993.
I
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
saha bisa lebih*. leluasa untuk mengadakan penekanan
karena
buruh-buruh yang mempunyai keberanian untuk unjuk rasa su dah di-PHK. Ini yang menyebabkan peraturan perburuhan men jadi kabur. Pengusaha sudah tidak memperdulikan kesejahteraan pekerjanya dalam mengejar keuntungan, misalnya dengan' memperpanjang jam kerja dan jam lembur, menyamakan*
upah
lembur dengan upah biasa, menyamaratakan tunjangan-tunjangan antara pekerja yang sudah lama kerja dengan pekerja yang baru saja masuk, upah jauh dibawah KUM, waktu kerja sampai larut malam, dan sebagainya. Itu semua hanya
menimbulkan
kesengsaraan bagi pekerja yang tidak ikut: di-PHK. Sehingga yang di-PHK kehilangan pekerjaan dan yang tidak kena
PHK
akan menderita atas perlakuan majikannya yang semakin sewenang-wenang,
2. Pemutusan Hubungan Kerja sebagai Usaha Penyelamatarr Pei rusahaan Dalam perjalanan perindustrlan ada kalanya perusaha an. mengalami kemunduran yang sangat drastis, rusahaan harus mengadakan penghematan. but
juga
sehingga pe
Penghematan terse
bisa diartlkan dengan' mengurangi- jumlah
tenaga
kerja. Sehingga harus ada pekerja yang mengalami PHK. benarnya PHK dalam bentuk apapun tuan perundang-undangan, 1964,
Se
tetap tunduk pada keten-
yaitu Undang-undang' no. 12 tahun
Namun demikian PHK dalam usaha penyelamatan perusa
haan' ini juga diatur oleh SK MENAKER No. 342/MEN/1986. Se-
i SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
i
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
benarnya harapan pemerintah agar
PHK
di perusahaan tidak t
dilakukan pengusaha terhadap para pekerjanya, seperti.yang tercantum dalam pasal 1 UU
No.
12
tahun
1964.
Menurut
Y.W. Sunxndhia dan Ninik Widiyanti dalam bukunya 11 Masalah PHK dan Pemogokan ", Pengusaha yang baik yang benar-benar bertanggungjawab dalam mengelola perusahaannya, ia akan tunduk terhadap segala ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan reputasi dan tanggungjawabnya itu yang bersangkutan tidak mau melakukan penyelewengan dari ketentuan hukum dan perundang-undangan terse-,., but demikian pula dengan pemutusan hubungan kerja ini. 5 Sesungguhnya
di
pihak pengusaha
enggan pula
melakukan
pemutusan hubungan kerja, karena buruh yang telah ada pat
dikatakan
mempunyai
sebagai
pengalaman
buruh
yang
paling
tidak
da telah
dalam pelaksanaan kerja diperusaha-
annya, walaupun misalnya
baru satu atau dua bulan, pembi-
naan terhadap mereka tinggal sekedar untuk lebih memantapkan produktivitas kerjanya. Memberhentikan' pekerja
yang
telah bekerja beberapa bulan di perusahaannya hanya 1 dila kukan karena keadaan perusahaan yang sedang mundur sehing ga perlu diselamatkan dulu supaya tetap eksis. Hanya dalam melakukan pemutusan hubungan kerja karena keterpakasaan ini, pengusaha yang baik akan tetap memperhatikan ketentu an perundang-undangan atau hukum yang berlaku,
raisalnya
mengadakan perundingan terlebih dulu dengan pihak
serikat
1 ^Y,W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, op; cit'.,h. 21.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
buruh
atau
itu kepada dalam
setidak-tidaknya pihak
-'maksud
Perawatan Tenaga Kerja
seperti
pasal 2 UU no. 12 tahun 1964 yaitu bila setelah <}la-
dakan segala
usaha
dihindarkan , untuk
Ditjen
memberitahu tentang
pengusaha
memutuskan
bersangkutan itu tidak
pemutusan
hubungan
harus
kerja
merundingkan
dengan
atau dengan
kerja tidak dapat maksudnya
organisasi buruh'
yang
buruh sendiri dalam hal
buruh*
menjadi anggota dari salah satu organisasi buruh,
Berdasarkan alasan keperluan jalannya perusahaan yang desak,
misalnya .tidak
kekurangan perubahan
adanya
pesanan' atau
men-
baham baku,
batu bara atau listrik, tindakan rasionalisasi, dalam
cara produksi,
penutupan bagian, dan.seI
bagainya
bisa
penafsiran
atas
dijadikan
dasar
permohonan
oleh seorang majikan,
bagi
pengadilan
untuk
pemutusan- hubungan
Cara yang
kerja
dianut pada pemutusan hu
bungan kerja oleh majikan, merupakan aspek yang sangat penting dalam'hubungan kerja,
karena aturan dan praktek
yang
dilakukan’dalam hal pemberhentian atau .penghematan* mempengaruhi kepentingan vital dari majikan dan pekerja. Ini
dapat
dimengerti karena majikan itu bertanggungjawab atas
baik
atau buruknya dan efektifnya perusahaan*
kebebasan’ ‘ yang
sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan soal yang mempengaruhi berjalannya diperlukan
dalam hal ini,
perusahaan
Majikan akan mengelak
kewajiban untuk menurutl. suatu cara yang akan
SKRIPSI
tentang soal-
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
sangat • setiap merugikan
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
jalannya perusahaan.
Hal ini tidak
hanya mengenai fencana
produksl, permodalan, penjualan dan sebagainya, tetapi juga mengenai jumlah buruh yang dipekerjakan dan soal pekerja satu persatu.
memilih
Berdasarkan alasan ekonomi itu, peng
usaha menghendaki kebebasan yang maksimum dalam memberhen tikan pekerja
jika
mereka tidak
pekerjanya atau keadaan
puas
perusahaannya
dengan1 pekerjaan membenarkan
pengu-
rangan.pekerja. Jelasnya apabila majikan diharuskan
untuk
menahan sejumlah pekerja yang lebih besar dari seperlunya, dia mungkin tidak lagi mampu untuk mempertahankan
keseim-
bangan keuangan dalam perusahaannya. Adanya tindakan;. sepihak, baik dari' pihak pengusaha maupun dari pekerja kan tindakan yang tidak memperhatikan keharusan dan mufakat.
merupa
musyawarah
'Dengan demikian sudah menyeleweng dari
Hubungan Perburuhan Pancasila yang murnl. Apalagi
art!
tindakan
pengusaha untuk memutuskan hubungan kerja dengarr pi'hak pe kerjanya. Tetapi tindakan untuk memutuskan hubungan tersebut kalau memang keadaannya sudah tidak
kerja
memungkinkan
lagi dan dengan sepengetahuan P4D bahwa hubungan kerja ■su dah sangat tidak dimungkinkan lagi untuk diteruskan,
maka
pemutusan hubungan kerja demikian sudah sah. Tentang masalah pemutusan hubungan kerja itu ada juga hubungannya dengan jaminan pendapatan (income sequrlty) bagi buruh yang kehilangan pekerjaannya. Kiranya perlu diciptakan peraturan yang memuaskan: mengenai tatacara •pemutusan hubungan kerja dengan memperhatikan kepen tingan' pihak pengusaha dan pihak pekerja serta menga dakan penyelesaian yang layak dan patut serta dijiwai
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
nilai-nilai luhur Pancasila,
*1Ix
Pemutusan Hubungan Kerja dalam usaha penyelamatan perusaha an ini. bisa dilakukan secara besar-besaran oleh
pengusaha.
Pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran dapat dikatakan sebagai masa pemecatan para buruh,
hal ini dianggap
terjadi jika dalam suatu perusahaan dalam 1 bulan,
pengu
saha memutuskan hubungan kerja dengan 10 orang'pekerja atau lebih, atau mengadakan rentetan pemutusan hubungan
kerja
yang!dapat menggambarkan suatu itikad untuk mengadakan
pe
mutusan hubungan kerja secara besar-besarani . -..Niat: pemula (inisiatif) dalam pemutusan hubungan kerja ini ada pada pi hak pengusaha, nilai upaya yang penting yaitu maksud
atau
kehendak pengusaha untuk memberhentikan sejuralah pekerjanya, yang melebihi 10 orang secara sekaligus atau secara
beren-
tetan sehubungan ada beberapa hal yang mempengaruhi
* dan
mendesaknya, antara lain
s
1. Terdapatnya sejumlah buruh yang secara berkelompok menunjukkan ulah-ulah tertentu, yang dipandang peng usaha dapat merusak ketenangan kerja para buruh' lainnya dan melakukan penentangan' terhadap perintahperintah kerja ; 2. Terjadinya perubahan metode kerja dalam perusahaan dan demi penghematan-penghematan sebagian jumlah buruhnya harus diberhentikan ; 3. Sebagai dampak dari resesi ekonomi, kelesuan pemasaran produk, atau sangat sulitnya diperoleh. bahan baku bagi pelaksanaan produksi di perusahaan terse but, kesemuanya ini menyebabkan pengusaha mengambil kebijaksanaan untuk mengurangi produksi, sehingga
lZ,F.X.Djumiald3i dan Wiwoho Soejono, Per,1anjlan Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara,Ja karta, 1 9 8 5 , h.83* "
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
sejumlah buruh- terpaksa pula harus
diberhentikan.
Bila buruh telah terikat dalam perjanjiarc perburuhan, masalah yang penting bagi pekerja adalah masalah atau pengakhiran hubungan kerja.
Hal ini dapat
15
maka
pemutusan dimengerti
karena pemutusan hubungan kerja itu akan . banyak
member!
pengaruh psikologis, ekonomis-finansial bagi' pekerja
serta
keluarganya dalam mempertahankan" kelangsungan hidupny.a. Pe merintah'1telah menganjurkan bahwa dalam Hubungan Industrial Pancasila, sistem musywarah dan mufakat harus
dimanfaatkan
dan sangat diperhatikan. Namun apabila perusahaan sudah! ti dak bisa menahan lagi maka sebagai usaha penyelamatan yaitu dengan mengadakan pengurangan> tenaga kerja sebagai
langkah
penghematan supaya antara pengusaha dan pekerja yang di-PHK tidak ada selisih' pendapat, pemerintah' sudah turnya dalam UU No. 12 tahun 1964 sebab apapun
akan menga-
alasannya,
pelaksanaan pemutusan hubungan kerja itu tetap diatur dalam Undang-undang No. 12 tahun 1964 dan Surat Edaran
Menteri
Tenaga Kerja No. 362 tahun 1967, dan juga diatur lebih- lanjut-dalam SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986; SK Menteri Tenaga Kerja No. 342/MEN/1986 dalam mengatur pemutusan hubungan kerja sebagai perusahaan adalah sebagai berikut 1.
Mekanisme penanganan
usaha
penyelamatan
:
:
a. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah
daerah
1\.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, op.clt, h.56.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
dan instansi teknis. b. Membentuk team perantaraan yang terdiri dari pegawai perantara. 2.
Teknis penyelesaiannya
:
a. Pengecekan ke perusahaan mengenai pelaksanaan tahapan-tahapan
pemutusan hubungan kerja yang pernah di
lakukan perusahaan. b. Meneliti hasil perundingan yang diadakan secara partite.
Bi
v
c. Menghubungi pihak-pihak yang berselisih untuk mendapatkan informasi. d. Mengumpulkan rekomendasi dari Departemen teknis. e. Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Teknis bersangkutan melakukan penelitian
secara
yang
fislk
ke
perusahaan; f. Permohonan ijin kepada Menteri Tenaga Kerja,
dengan'
raelampirkan data atau informasi lengkap. Adapun SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986
dalam
mengatur
pelaksanaan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha penyelaraatan perusahaan diharuskan mengadakan konsultasi dan koor dinasi dengan pemerintah daerah dan instansi teknis. sinya adalah supaya pemerintah
daerah
Fung-
bisa rftempertimbang-
kan sejauh mana pengaruh kondisi perusahaan itu dan mempertimbangkan baik buruknya pemutusan hubungan kerja
terhadap
wilayah kerjanya. Sedangkan koordinasi dan konsultasi deng an instansi teknis itu berguna untuk mengetahui apakah kea-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
daan perusahaan benar-benar tidak menahan buruh
atau
dimungkinkan lagi
untuk
dengan kata lain harus memutuskan
bungan kerja dengan buruhnya sebagai usaha untuk matkan. perusahaan. Pertimbangan dari instansi diberikan oleh masing-raasing instansi
hu
menyela-
t'eknis
ini'
sesuai dengan bidang
masing-maslng. Misalnya untuk melihat kondisi keuangan dari suatu perusahaan apakah sudah benar-benar parah
maka
akan
diberikan pertimbangan oleh akuntan dalam fungsinya sebagai ahli dalam bidang keuangarr,
dalam bidang kesehatan ditang-
ani oleh dokter, bidang Ijin usaha akan diberikan. oleh merintah Daerah dan Departemen Perdagangan, gainya. Jadi pertimbangan mengenai
dan lain' seba-
kondisi perusahaan
diberikan oleh instansi teknis sesuai bidangnya pemerintah daerah yang mempunyai teritorial
dan
dan
kelembagaan.
pertemuan
Walaupun SK MSNAKER RI No. Kep.
ini. sudah mengatur,
Itu oleh
sebagai
penguasa tunggal di wilayah kerjanya. Konsultasi dan dinasi ini diberikan1dalam bentuk forum
Pe
koormappun
342/MEN/1986’
pemutusan hubungan kerja ini tetap ti
dak bisa dilepaskan dari pengaturan- Undang-undang No.12 ta hun'' 1964 sebagai pedoman.
Ini dapat dilihat bahwa
pegawai
perantara tetap akan mengecek pelaksanaan tahap-tahap pemu tusan hubungan kerja yang telah dilakukan
oleh
perusahaan
sadah sesuai dengan undang-undang atau ketentuan yang lebih tinggi lainnya ataukah belum. Hal ini bisa diperoleh dengan mencari keterangan atau informasi
mengenai
pemutusan
hu
bungan-kerja tersebut dari beberapa pihak, balk majikan ma-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
/:..W^GOA" ^ -;■.r-1 t A
64
H/vg;
— ■ s^
upun buruh secara sendiri-sendirl ataupun bersama-sama, kemudian merundingkan
pelaksanaan
pemutusan hubungan
kerja
dan seterusnya. Pengusaha dan pekerja terlebih dahulu harus mengadakan
perundingan
secara
Bipartite mengenai masalah
pemutusan hubungan kerja tersebut,
hasil perundingan
ini
kemudian diteliti oleh pegawai perantara untuk dilihat apakah hasilnya bertentangan dengan undang-undang atau tidak ? Adakah pihak yang dirugikan dengan adanya perundingan' pemu tusan hubungan kerja itu ? Ini dilakukan karena perundingan Bipartite akan menjadi dasar kehendak kedua belah pihak ka rena
apabila
kata sepakat,
sudah diadakan perundingan dan sudah dicapai masing-masing
pihak akan mengetahui dan sa
ling memahami maksud diadakannya pemutusan sehingga
pegawai
perantara tidak akan kesulitan dalam me-
laksanakan tugas keperantaraannya. kan perundingan,
hubungan kerja,
Seandainya tidak diada
pemutusan- hubungan kerja tersebut dinilai
tidak sesuai dengan prosedur yang telah- ditentukan oleh' undang-undang- sehingga mau atau tidak para pihak harus menga dakan perundingan terlebih dulu.
Dalam menghubungi
pihak
yang sedang berselisih untuk mendapatkan^informasi bisa di lakukan secara terpisah maupun
bersama-sama
antara
pihak
buruh dengan pihak pengusaha, yang penting informasi
dapat
dihimpun, Bisa juga dilakukan dengan memanggil yangr berselisih. Sesudah informasi tentang bungan kerja itu
dapat
dihimpun
rekomendasi dari Departemen
SKRIPSI
pihak-pihak
pemutusan
kemudian harus
mencari
Teknis atas permasalahan
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
hu
yang
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
sedang
terjadi
di perusahaan tersebut apakah layak
harus diadakan pemutusan hubungan kerja. ambil Departemen Teknis bersama dengan
Langkah
yang di-
Departemen
Kerja adalah melakukan penelitian secara flsik
bila
Tenaga
ke perusa -
haan- untuk melihat sejauh mana kondisi menurunnya perusaha an' sehingga bisa menimbulkan pemutusan hubungan kerja.’ Sesudah Itu Departemen Teknis akan memberikan
rekomendasinya
atas keadaan di;-perusahaan itu sehingga bisa diketahul apa kah' pemutusan hubungan-'kerja itu bisa dilakukan ataukah ti dak
?
Pemutusan hubungan kerja karena usaha untuk
lamatkan perusahaan ini bukan suatu perselisihan,
menye-
walaupun
tidak menutup kemungkinan untuk menjadi suatu perselisihan, sehingga dalam mengajukan permohonan pemutusan
hubungan
kerja, perusahaan harus mengajukan permohonan untuk
dapat-
nya dilakukan: pemutusan hubungan kerja terhadap buruh-buruhnya kepada Menteri Tenaga Kerja. Dengan langkah-langkah1 penyelesaian seperti yang diatur oleh SK M5NAKER RI No.Kep. 342/MEN/1986 diharapkan tidak akan ada pihak yang
merasa
dirugikan.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V FENUTUP
KESIMPULAN 1.
:
Ketidakberesan upah lembur yang sering terjadi di peru sahaan telah diatur dalam SK MENAKER RI No.Kep. 3^2/MEN/ 1936, Namun SK yang mengatur tentang keperantaraan nyelesaian perselisihan perburuhan ini
pe
mengembalikan
permasalahan pada peraturan yang ada terlebih dulu, ya itu SK MENAKER RI No, 72/MEN/1984 tentang dasar
perhi
tungan' upah lembur dan Undang-undang No, 22 tahun
1957
tentang penyelesaian perselisihan perburuhan; 2.
Penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/19B6' dalam menyelesaikan masalah pemogokan yang dilakukan buruh', kalau disimak sebenarnya masih mengandung poleraik. Di satu sisi SK MENAKER No.Kep. 342/MEN/19S6 ini
menyajikan
penyelesaian yang praktis tanpa harus merugikan
pihak-
pihak karena masing-masing pihak dituntut-untuk
melak-
sanakan perundingan dengan sebaik-baiknya. Namun disisi lain, dalam SK MENAKER tersebut masih terdapat
celah-
celah yang dapat dimasuki pihak yang ingin
menyalahgu-
nakan keberadaan SK MENAKER tersebut untuk
merugikan
pihak lain (dalam hal ini buruh sebagai pihak yang nya posisi lemah selalu berusaha untuk dirugikan pengusaha sebagai pihak yang mempunyai posisi
puoleh
yang ku-
66
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
at) dan penyelesaiannya cenderung
mengarah ke pemutus
an hubungan kerja secara seplhak, padahal menurut
Un
dang-undang No. 22 tahun 1957 sebagai acuan dalam masa lah penyelesaian perselisihan perburuhan dan Undang-un dang No. 12 tahun 1964 ternyata selalu menghimbau dalam menyelesaikan perselisihan perburuhan sedapatr
mungkin
menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja.
3.
Dalam menghadapi masalah pemutusan hubungan kerja,
SK
MENAKER RI No.Kep. 342/MEN/1986 ternyata juga mengembalikan pada peraturan yang telah lebih dulu ada ‘.■..'.yaitu Undang-undang No, 12 tahun 1964 dan Surat Edaran Mente ri Tenaga Kerja No, 362/1967. Pemutusan Hubungan
Kerja
karena pemogokan diatur dengan mempertimbangkan
batas
waktu buruh tidak masuk kerja. Hal ini nampak juga atur dalam Kesepakatan Kerja Bersama Lembaga
di
Kerjasama
Tripartite Daerah Tingkat IX Kotamadya Surabaya No. tahun 1993'yaitu tentang penyelesaian kasus unjuk
04 rasa
yang penyelesaiannya harus mengacu kepada Surat' Dlrjen Binawas No. B.62/M/BW/1993 tanggal 5 Februari 1993 ten tang batas waktu tidak masuk kerja dalam kasus
unjuk
rasa, yaitu apabila pekerja tidak masuk bekerja
dalam
satu atau sampai dengan dua hari dianggap
mengundurkan
diri. Sedangkan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha penyelamatan perusahaan diatur secara terperinci
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
dalam
SK
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
MENAKER RI fto. Kep. 342/MEN/1986 dengan tidak
menyim-
pang dart Undang-undang No. 12 tahun 1964 tentang* pemu tusan hubungan kerja, dalam hal ini ternyata tidak
ada
pihak yang dirugikan baik pihak pengusaha maupun buruh. Pengaturan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha
pe
nyelamatan' perusahaan ini telah' melibatkan berbagai de partemen' teknis untuk menunjang pegawai perantara dalam memberikan anjuran keperantaraannya. Kemudian
penentu
terakhir adalah Menteri Tenaga Kerja.
SARAN
1.
:
Sebenarnya SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986
terse
but: sudah berusaha untuk memberikan pedoman kepada pe gawai perantara dalam melaksanakan pemerataan’perseli sihan hubungan industrial untuk diarahkan pada hubung an Industrial Pancasila, namun rupanya niat baik hendak diwujudkan itu belum sepenuhnya bisa
yang
terwujud
sehingga harus diadakan penyempurnaan untuk dapat (mewujudkan harapan mencapai hubungan industrial
’ yang
Pancasilais, sehingga tidak ada satu pihakpun yang di rugikan. 2.
Pemogokan adalah hak buruh. Ini sudah dicantumkan lam KEPPRES RI No. 27 tahun 1990 tentang
da
pencabutan
KEPPRES RI No. 123 tahun 1963 tentang pencegahan pemo gokan dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-pe-
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
rusahaan, Jawatan-jawatan
dan
badan-badan yang' vital,
Sehingga pihak-pihak yang menangani
pemogokan
harus
menghormati kebebasan buruh untuk menuntut haknya selama hal tersebut masih dapat diteriraa oleh akal, Seperti halnya kebebasan pengusaha untuk memberikan putusan dalam rangka menjalankan perusahaannya.
Penyelesaiari pe-
mogokan sedapat mungkin dihindarkan dari
pemutusan hu-
bungan kerja karena dengan adanya pemutusan
hubungan
kerja akan raematikan buruh dalam mengeluarkan' pendapatnya dan harapan akan terwujudnya Hubungan
Industrial
Pancasila akan semakin jauh dari kenyataan, apalagi setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang
layak bagi kemanusiaan, kalau tidak layak bisa menuntut haknya karena memang telah dilindungi oleh pasal 27 Undang-undang Dasar 19^*5. 3.
Upaya mendekatkan pihak-pihak yang berselisih~
dalam
rangka mengusahakan penyelesaian secara musyawarah
un
tuk mufakat* tidak akan dapat mencapai hasil yang' maksimum kalau dalam penyelesaian1pemogokan, pegawai
peran-
tara mengadakan koordinasi dengan POLRES dan KODtW. Sebab- dalam praktek sering terjadi interogasi yang(berkelebihan dari POLRES dan ICODIM. Sehingga SK
MENAKER
RI
No, Kep. 342/MEN/1986 harus mengatur secara gamblang dan menyempitkan maksud "menanggulangi tindakan1f.isik11 sehingga tidak akan ada lagi; pihak yang tertekan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
dalam
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
merjgadakan musyawarah (dalam hal ini buruh sebagai pihak yang lemahi posisinya). 4.
SK MENAKER RI No. Kep. 3A2/MEN/1986
ini sebenarnya
rang efektif dalam menyelesaikan perselisihan
ku-
perburuh-
an, ini dapat dilihat bahwa setiap masalah yang
diatur
selalu dikembalikan pada peraturan perundangan yang- sudah mengatur sebelumnya,
Kal.aup.un SK:ini
tidak
ada,
pengaturan yang dipakai oleh pegawai perantara juga akan seperti yang telah diatur SK ini, Justru isi SIC ini' telah menghambat pelaksanaan
ada
sebagian
peraturan
per
undangan diatasnya.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR BACAAN
Buku
s
F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono, Perjanjian Perburuhan dan* Hubungan Perburuhan Pancasilau 6ina Aksara. Jakar% V 'i 9a5.
-----------
Iman Soepomo, Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1985. R. Subekti, Kitab Undang-undang Hukum Perdata. .Paramita, Jakarta, 1989. Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, Masalah PHK mogokan, Bina Aksara, Jakarta, 1935.
Suralt Kabar
Pradnya dan
Pe-
:
Tajuk Rencana, "Pimpinan Hambatan Utama TQC11. Suara Karya, 5 November 1991. "Tuntutan DipenuHi, Karyawan PT, AM Kemball Beker.ja11, Surabaya Pos, Selasa, 2 Pebruari 1993* Ant & Eru, t!Depnaker Tldak Keberatan Menin.jau Kemball SKnya11, Surabaya Pos, 1b April 1993. Of, "Agus Sudono : Kita Belum Punya Pengupahan yang Adil11, Surabaya Pos, 23 April 1993. llAksi 3000 Buruh Berakhlr11, Surabaya Pos, Sabtu, 24 April
TW5~.
Peraturan Perundang^undangan
s
Undang-undang No. 21 tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuham antara serikat pekerja dan majikan. Undang-undang No. 22 tahun 1957' tentang periyelesaian per selisihan perburuhan. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 362 tahun 1967Jten tang pelaksanaan UU tentang pemutusan hubungan kerja di perusahaan swasta.■ Instruksi No. 1 Direktorat' Pembinaan norma-norma perlindungan tenaga kerja tahun 1970 tentang waktu kerja 5 hari seminggu a 8 jam;
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surat Edaran No. 1515/P. D. 11/DPSJS/73 tentang tatacara PHK di perusahaan swasta. KEPPRES RI No, 251 tahun 1977 tentang hari libur. SEMA No, 1 tahun 1980 tentang kewenangan pengadilan' dalam menilai suatu putusan P^D maupun P4P, PP No. 8 tahun 1981 tentang
perlindungan upah.
SK MENAKER No. 72/MEN/1984 tentang dasar perhitungan lembur,
upah
KEPMENAKER No. Kep. 297/MEN/1985 tentang pedoman kerja pegawai perantara. PERMENAKER RI No. Per. 02/MEN/1985 tentang syarat petunjuk, tugas kedudukan dan wewenang pegawai perantara. SK MENAKER RI No. Kep, 342/MEN/1986' tentang tugas-tugas keperantaraan. KEPPRES No. 27 tahun 1990 tentang pencabutan KEPPRES No.123 tahun 1963 tentang pemogokan dan/atau penutupan (lock out) di. perusahaan-perusahaan, jawatan-jawatan dan badan-badan yang vital. KEPPRES No. 123 tahun 1963 tentang larangan mengadakan pe mogokan dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-perusahaan, jawatan-jawatan dan badan-badan yang vital, Kesepakatan Kerja Bersama Lerabaga Kerjasama Tripartite Daerah tingkat II Kotamadya Surabaya, No, 04 tahun 1993 tanggal 3 Maret 1993 tentang penyelesaian unjuk rasa.
WAWANCARA Bapak Drs, Munajab' dari' Departeraerr Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya. Lembaga Bantuan Hukum Surabaya
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
s335 & " 3 *S “ c* 2 3 8J
6*0
%m -e. fr,
* S u
■S •S' 3
2 8
a a
i C
8 a 3o.
a
3 ■8 *
c >s
g3 * « 5ssjj a .x -o o
N* P5 *€“ i *2|3 ,, C 5 _ y * is
« f2ic s i s | -s ? ■§ s ’s 5 s J«=*32 « 3
.8
« fsn v
o
ff gp
'O
o «r
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SO- -D ^K<5<
« aS§ 0.
Z
CQ Ss I A D £
2p 3 S ^J2b § :§l B :33i* 9
isi-al c
•Sj: 1 n S.
8£
J3 c
3 ’O O_mM_
S a> C .-
M
to
D to < *
< t o a £ §, a
3
§ s 6i <
SU a ‘ O
U) &.
« s w
s C L
C
cv
3 fl> •O *3 a b* 9
E .c
r-t rr
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
£
t
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
eo .K
*t3 X W cS1 ■8 * < C z « a < 0 2? S -o 3 5. ' k. Q 25 § n D £ 4) S.a iJ x 3
S
c
1 J&3 zV
a.
1
'«R rt
Q
JS rt
U
CL.
C u •O
3
c
*
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA r*1
n «b «c o
s. £
ai 3
£
z
'A < 00 «fl O' 2 t* r a IW -y 1 * < O < — ©V
UJ
H
n
u UJ
■© c n
2 I w n
"2 o ■£ <0 a D
JS c
s •oO a i 0-
!w u a §
eq
X
-o
'S
•*» Ck. JS A n ' “O
on
D h* <
C/5
H <
<
« *“ UJ 0. n E *S 1 a 3 « *1 * ■§ U Om 5 t D R u: 8 3
5< •» *
n eo cS
I S
A. £
2 <9 9c «•• »< t% *}5 -a-B SI ir “ S3 * * 1 n 2E c1 S.3 a• 2* •*fs: *5 •©# fc 5 - IS .a *: .= £T 3 2 C £(Q _. ■go g «^ • n«• n- 5 I a a «e ■D JJ il-a X *> C *3 .* '5 5 * >. 1 & *- G 3 «o g n « K 5 a e rt n^ £ .» I I I *? I c o H
On
Z < X .o K a ea 3 C o a: M
r* *T
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KESEPAKATAN BERSAMA ..LSIBAGA KERJA SAKA TRIPARTITE DAERAH TK.II ,
kotaw adya
Komor
SUftABAYA
s 04 Tahun 1993 Tentang
PENYELESAIAN KASUS UWJUK -RASA kembaga Kerja Sama Tripartite Daer?.h Tingkat II KotamadyaSurabaya dalam sidangnya.yang diadalcan patla t*nggal 3 Maret 1993 dan dihadiriV
} ‘
*
v
i «
*
oleh unsur Pemeri’ntab (Eepn^ker, Pemda), Pekerja (DPC-SPSl), Pengusa~ ha (APINDO) d?.lam rangka penyelesairn kasus unjulc rasa, telah bersepc^ kat sbb« :
'
1. Bahwa setiep kasus unjuk rasa penyeXg aaj anny g■ h a r u a m e n g a c u kepada surat Dirjen Binawas Ho» B» 62/M/BW/1993 tanggal 3 Febru^ri 199.3 •xentang batas vaktu tidak mau mfsuk ker.ja dalpm lcasus unjulc rasa* 2. Bahwa oleh *lcareno. itu dalam penyelesaian kasus unjuk rasa harus di t.ompuhr lan^kah-lv-n^krih sfcb* < 2*1. Bahwa kasus unjuk rasa harus diselesaikan dengan pengikuts_ertakan pihpJc ^eker ja dan plhak. pen^us?.ha k o raeja perundingan. 2 *2» Brhwa pada saat perundingan, pokeH?. mcmin^uk, wgflsljnya dan
-
apabilo di perasahaan sudah terbcntuk UK-SPSI, m?ka wakil pekerja terdiri PUK-3PSI dan bila perlu diteynbah dengan bebsrapa pekerja laiAnya. 2«3. Bahwa eelama perundingan semua pelcerja harus beker;te sepertibi?sa» 2.4
Bahwa apabila pekerja tjdak bersedia bekerja, pengusaha borsa ma Dopnrker dapat mengummnkan severs hckerjr dan bils perlu dinyrts>kan h?hwa hagi pekcrja yang tidak niasuk bekcr.ir- d?laqijL^-tau s/d 2 hrri djpr.gK?p -mcngundurkan, diri.
\.2*5* Bahwa bat as w a k t u ^ ^ h a r i tid?k masiuk bckerje sebagaim?na di atur pada pasal 6 ayat 2 Peraturan Henteri T.en?>ga Kerja No .04 .tahun 1986 tidak berlrlcu bagi pekerja yang sengaja tidak ma suk bekef-ja- karena unjuk rasa* Surabaya, tgl* 3 Maret 1993*
T.i^BAGA KERJA SAMA TRIPARTITE DAERAH TK.II KOTAMADYA SURABAYA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN AIRLANGGA AKSI SOLIDUNIVERSITAS ARITAS
perjuangan nienegakan h ak -h ak buruh
Juni, 1993
t;r a g e d i k e m a t i a n m a r s i n a h
Marsinah telah gugur. Perjuangan aktivis buruh pcrempuan bcrusia 25 tahun itu berakhir dengan tragis. M ayatnya ditemukan 8 Mei 1993, terkapar di sebuah gubuk pinggir sawah, sekitar hutan jati Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Tempat itu berjarak sekitar 200 Km dari rumah kontrakan Marsinah, dan 17 Km dari rumah orang tuanya. Visum dokter RSUD Nganjuk menyebutkan, di bagian leher korban tergores wama darah membeku bekas jeratan, sekujur tubuhnya memar-memar akibat benturan benda keras, di bagian selangkangannya ditemukan bercak-bercak darah dan vaginanya robek akibat benda tumpul sebesar 15-20 cm. Sebelum tewas, Marsinah adalah buruh pada FT. Catur Putra Surya (PT CPS), Porong, Sidoarjo. Sejak 3-4 Mei Mei lalu, pabrik arloji itu dilanda mogok kerja. Pada hari pertama, para buruh hanya bergerombol di halaman pabrik. Tapi siangnya, 18 orang buruh diperiksa di kantor Koramil Porong,, mereka dituduh mendalangi pemogokan. Sore harinya, buruh bemama Si X menerima surat (dinas) panggilan dari KODIM 0816 Sidoarjo agar menghadap esok harinya. 4 Mei 19§3, para buruh tetap mogok, merekacuma bergerombol di halaman pabrik. Hari itu mereka mengajukan'i 2 tuntutan normatif kepada perusahaan, yaitu ketentuan-ketentuan pemerintah yang tidak dipatuhi perusahaan. Misalnya, para buruh menuntut agar upah dibayar sebesar Rp. 2,250 per hari, sesuai dengan Ketentuan’Upah Minimum (KUM) sejak 1 Maret 1993. Hanya terselip di dalamnya tuntutan *politik\ yakni pembubaran unit SPSI di perusahaan. Si X, pagi harinya, datang ke kantor KODIM. Di sana ia dipaksa agar mengakui sebagai dalang pemogokan, dan diminta menceritakan proses lahirnya tuntutan para buruh. Menjelang tengah hari, terjadi perundingan antara 15 wakil buruh, termasuk Marsinah dan wakil perusahaan. Anehnyal dalam perundingan itu ikut serta Danramil, Dansek, pengurus DPC SPSI Sidoarjo, aparat Kecamatan Porong dan sospol Pemda Sidoarjo. Akhimya, semua tuntutan buruh dipenuhi perusahaan, kecuali pembubaran unit SPSI. Tapi seusai perundingan, seorang buruh, katakan saja Si A, dimintai keterangan di kantor Kodim 0816 Sidoarjo. 5 Mei 1993, para buruh bekerja kembali. Tapi siang harinya, 16 orang buruh pria dipanggil oleh KODIM melalui surat dinas kantor Kelurahan Siring. Yang datang ke kantor KODIM cuma 13 orang, merekadimintamenandatangani surat pengundurandiri.Tuduhan terhadap mereka adalah mengadakan rapat gelap dan memaksa para buruh yang lain untuk mogok. Mereka baru pulang sekitar pukul 19.00. Sangat menyakitkan, pemecatan mereka itu disaksikan oleh pengurus SPSI dan Depnaker Sidoarjo. Ketika 13 buruh diperikeadi kantor KODIM, Marsinah menemui si Z, salah seorang wakiJ buruh, bahwa yang bersangkutan dipanggil oleh KODIM. Saat itu Marsinah memberi pesan ke si Z, bahwa kalau diinterograsi oleh KODIM, jawabannya ada di si Y. A K SI SO LID A RITA S diterbitkan oleh Komite Solidaritas untuk Marsinah (KSUM). Alamat kontak, S urabaya; Jl. Rungkut Barata 1/17, J a k a rta : FSB Jl. Diponegoro 74 Jakaita 10320, B andung; Jl. Terusan Katamso 16, Y ogyakarta: Jl. Sagan Kidul 8 SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
– PERPUSTAKAAN AIRLANGGA 13 orang buruh yang diperiksa Scusai kerja, ADLN Marsinah mcmpcrlihatkanUNIVERSITAS kcsctiakawannyamcncari di kantor KODIM. Tapi yang dicari bclum pulang. Sekitar piikul 19.30, Marsinah bersama si A mengendarai sepeda motor pergi ke Kantor KODIM, tapi ke-13 buruh itu sudah tidak ada di sana. Marsinah kemudian pulang ke tempat kontrakannya.
Setelah berganti pakaian, Marsinah malam itu juga pamit ke pemilik kontrakannya untuk ke rumah temannya si B. Kepada si B Marsinah meminta surat kesepakatan perundingan dengan perusahaan. Di rumah si B, saat itu ada temannya si C dan D. Sekitar, pukul 21.30, Marsinah mengajak si C dan D untuk makan di Tugu Kuning, tapi karena sudah malam C dan D menolaknya. Maka berpisahlah mereka, Marsinah pergi menuju Tugu Kuning, sedang si C dan D pulang ke arah rumah kontrakannya masing-masing. Sejak itulah Marsinah tidak pernah muncul lagi di pabrik. Tiga hari kemudian, pabrik yang mempekerjakan 500 orang buruh itu geger, Marsinah dikabarkan telah tewas.
REKOMENDASI AKSI 1.
Menuntut pihak kepolisian agar mengusut pelaku pemubunuhan Marsinah secara tuntas dan obyektif, dan mengumumkan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas.
2.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 13 orang buruh PT CPS oleh KODIM 0816 Sidoarjo, dianggap batal demi hukum karena tanpa melalui putusan P4P/P4D, atau melawan UU No. 12/ 1964 tentang PHK dan UU No.22/1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan.
3.
DepartemenTenaga Kerjaharussegeram encabutPeraturanM enteriTenagaKerja No. KEP.342/ MEN/1986 tentang pedoman/petunjuk umiim pemerantaraan perselisihan hubungan industrial, yang salah satu pasalnya mensyahkan campur tangan aparat Pemda, KODIM, POLRES da’am menangani aksi mogok buruh.
Kirimkan surat, telegram, facsimile kepada: 1. Jenderal TNI Feisal Tanjung Panglima ABRI Mabes ABRI, Cilangkap Jakarta Timur 2. Letjen. (Pol) Banurusman Kepala Polisi Republik Indonesia Mabes POLRI Jl. Trunojoyo 3, Jakarta Selatan 3. Drs. H. Abdul Latief Mentcri Tenaga Kerja Republik Indonesia Jl. Gatot Subroto Kav.51 Jakarta Selatan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KEI w a NO.: KEP-72/M EN/84 TENTANG DASAR PERHITUNGAN UPAH LEMBUfc MENTERI TENAGA KERJA,
M caim ba^g
Mcngingat
;
:
-
bahw a un tu k mcnghindari terjadinya kcsimpang-siuran dalam m enetapkan upah letnbur, naica perlu ditetapkan adanya suatu kcsatuan pengertian daripada kom ponen upah yang d ip x rg u n aijn sebag3i dasar pcrhitungan upah Icmbur;
-
bahwa untuk penetapan upah lem bur juga telah didcngar saran dari pcrtem uan trip a rtite vojcilwakil pcngusaha/PUSPI, karyaw an/FB Sl dan Pcm erintah;
-
bahwa untuk itu pcrlu dikeluarkan K cputusan M cnlcri Tenaga Kerja tentang Dasar P erhitur^an Upah Lembur.
I. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Undang-undang No. 1 Tahun 1951; Peraturan Pcm erintah No. 4 Tahun 1951; Peraturan Pcm crintah N o. 8 Tahun 1981; K cputusan Presiden Rl N o .4 5 /M /1 9 8 3 ; Kcputusan Presiden RI No. 24 Tahun 1983; Peraturan M cntcri Perburuhan No. 55 Tahun 1953; K eputusan M emeri Tenaga Kerja No. 199/M E N /l 983.
MEMUTUSKAN: M enetapkan
K EPUTUSANM ENTERI TENAGA KERJA TENTANG DASAR PERHITUNGAN UPAH LEMBU1L
Pcrtam a
M cucabut:
i
1. Surat K cputusan D ircklui Pem binaan Norma-norma Perlindungan Tenaga Kerja No. 2/K PTS/ D PN PTK /I972 tanggal I November 1972. 2. Instruksi D irjca Binalindung Tenaga Kerja No. lns-5/D P /1980 tanggal 2 April 1980 k h u su sn ji tentang pcncntuan kom poncn-kom poncn upah dalam k aitannya dengan u p ah Icmbur b « s« ra pcnerapan cara pcrhitungannya.
Kcdua
K om poncn-kom poncn upah scbagai dasar pcrhitungan upah Icmbur adalah scbagai bcrikut: 1. 2. 3. 4.
Upah pokok; Tunjangan jabatan; Tunjangan kcm ahalan; Nilai )>cmbcri;in calu untuk karyaw an sendiri.
Kctiga
Juinlah nilai kom ponen yang dipcrgunakan sebagai dasar pcrhitungan upah Icmbur tcb agiim aiu dim aksud dalam Amar Kl'.OUA, tidak bolch kurang dari 75% dari juinlah kcscluruhan u p ah vltu dibayarkan di dalam satuan w aktu yang sama.
Kccmpat
Cara pcrhitungan upah kerja Icmbur adalah sebagai berikut:
A. Apabila kerja Icmbur dilakukanpada hari biasa: 1. U ntuk jam kerja Icmbur pcrtam a harus dibayar upah sebesar I t t (satu ttte n g a h ) kali u p u scjam. 2 . U ntuk setiap jam kerja Icmbur bcrikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua) k ali upi~ scjam.
B. Apabila kerjalembur dilakukan pad* hari istirahat mingi;uandanatau haxi taya rcsmi: \ . U ntuk sctiap jam dalam b3t3S 7 (tu ju h ) jam atau 5 (lim a) jam apabila hari R jva t« w b '.c ja tu h pada hari kerja terpendck pada salah satu hari dalam 6 (enam ) hari kerja sen'.i/igcu. • harus dibayar upah scdikit-dikitnya 2 (dua) kali upah scjam.
95
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2. U ntuk jam kerja pertam a selebihnya 7 (tu ju h ) jam atau 5 (lim a) jam apabila hari Raya ter* sebut ja tu h pada h ati kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam ) hari kerja sc* minggu, harus dibayar upah scbesar 3 (tiga) kali upah scjam. , 3. U ntuk jam kerja kedua setciah 7 (tu ju h ) jam atau 5 (lima) jam apabila hari Raya terscbut ja tu h pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam ) hari kerja seminggu dan seterusnya, harus dibayat upah sebcsar 4 (em pat) kali upah s c ja m .1 Kclima
:
U ntuk m enghitung upah scjam adalah scbagai berikut: a. Upah sejam bagi pekerja bulanan: 1/173 upah sebulan; b . Upah sejam bagi pekerja harian: 3 /2 0 upah sehari; c. Upah sejam bagi pekerja borongan atau satuan sama dengan 1/7 rata*rata hasil kerja sehari.
K ccnam
K ctujuh
' Kedclapan
Kescmbilan
Pcrhitungan upah Lem bur yang mcnyimpang dari ketcn tu an tcrscbut di atas harus m endapat ijin pcrsetujuan dari D ircktur ie n d ra l Bina H ubiihjan Kctenaga kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja. :
Bagi Pcrusahaan yang telah m endapat ijin pcnyim pangan w aktu kerja sebclum diberlakukannya Surat K eputusan ini, m aka persyaratan pcrhitungan pem bayaran upah L em bur berlaku sebagaimana yang ditetapkan dalam ijin pcnyim pangan w aktu kerja sampai dengan habis masa berlakunya.
:
Bagi Perusahaan yang telah mclaksanakan dasar perhitungan upah lem bur nilainya lebih baik me* nurut Surat K eputusan ini, m aka untuk sclanjutnya dasar perhitungan upah lembur tcrscbut tc ta p berlaku.
:
Surat Keputusan ini mulai berlaku scjak tanggal ditetapkan dengan k etcn tu an apabila di kem udian hari tcrnyala ada kckeliriian akan dipcrbniki scbagaimana mcstinya,
D itetapkan di : J a k a r t a .
Pada tanggal
: 31 Maret 1984.
M tiN T U R l T E N A G A K U R JA ,
S U P O M O
96
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENJELASAN SURAT KEPUTUSAN M E N TER lTEN A G A KERJA NO.: KEP-72/M EN/84 TENTANG D A S A R P E R W T U N G A N U P A II l,B M H U R
1.
Surat K eputusan M cntcri Tenaga Kerja ini m cnetapkan kom ponen-kom ponen upah dan pcrsyaratan yang dip
2.
Nilai catu un tu k karyaw an scndirl dim aksudkan adalah nilai daripada scmua pcncrim aan u n tu k karyawan sendiri, baik yang berwujud bahan makanan p ok ok m aupun berbentuk barang, misalnya: bahan natura yang diterima dan dinikm ati bcrsama kcluarganya tidak diperhitungkan scbagai dasar pcrhitungan upah lem bur.
3.
U ntuk m enghindarkan agar pcnerimaan karyaw an yang berw ujud upah lem bur terlalu kecil jika dibandingxan dengan jum lah keseluruhan upah yang dibayarkan scrta u ntuk mcnuju ke arah bentu k -b en tu k tunjangan ving scdcrhana yang dipergunakan scbagai kom ponen upah, w alaupun telah d itetapkan kom ponen-kom ponen u;a.h yang dipergunakan scbagai dasar pcrhitungan upah lem bur, diperlukan pula a d a n y a batas m inim al nilai d ari jurriah kom ponen-kom ponen upah yang dapat dipergunakan scbagai.dasar pcrhitungan upahTcm bur; ' ’
4.
Apabila nilai jum lah kom ponen upah yang dipergunakan sebagai dasar pcrhitungan upah lem bur ssbagairrajia ditetapkan dalam diktum Kedua Surat K eputusan ini kurang dari 75% dari nilai jum lah keseluruhan upah ving dibayarkan dalam satuan w aktu yang sam a, m aka dasat perhitungan upah lem bur tidak b trd asark an a t y komponen* kom ponen yang telah ditetapkan dalam d ik tu m Kedua Surat K eputusan ini, tetapi dasar pcrhitungan u p ah lembur harus didasarkan atas jum lah ^ ' ‘‘druhan up ah yang dibayarkan yaitu 75%-nya.
Contoh I: Upah Pokok Tunjangan Jabatan Tunjangan Kemahalan Nilai Pcmbcrian Catu
1 .5 0 0 ,-
1.000,5 0 0 .7 5 0 ,-
Tunjangan Transport
3.750.
2 5 0 ,-
Jum lah
4 .0 0 0 ,-
Dalam hal struktur kom ponen upah scpcrti tcrscbut di alas maka nilai kom ponen yang dipergunakan scbagai d i# r pcrhitungan upah lem bur adalah sesuai dengan diktum Kedua Surat K eputusan M cntcri Tenaga Kerja No. K EP-72/ MEN /S 4 , yaitu scjumlah Rp. 3.750,— karena nilai jum lah kom ponen tcrscbut lebih dari 75% 'jtka dibapdingkm dengan jum lah keseluf uhan upah yang dibayarkan yaitu Rp. 4 .0 0 0 ,Contoh II: Upah Pokok Tunjangan Jabatan Tunjangan Kcmahaton Nilai Catu Tunjangan Tunjangan Tunjangan Tunjangan
Uadir Premi Transport Pcrangsang Jum lah
: : : :
*
1.000.— 5 0 0 ,5 0 0 ,-
1 2 5 0 ,— 2 .2 5 0 .-
: :
7 S Q ,1.000,— 1 .5 0 0 ,2 .0 0 0 ,-
:
7,500 ,—
Dalam hal struktur kom ponen upah scpcrti tcrscbut di atas (C ontoh 2), maka nilai kom ponen yang dipaka: sc b a n : dasar pcrhitungan upah lem bur adalah dik tu m Ketiga Surat Keputusan Mcntcri Tenaga Kerja No. KEP-72/MEN/$~ yaitu 75% dari jum lah keseluruhan upah. Scbab perbandingan antara nilai kom ponen yang dipergunakan scbagai dasar pcrhitungan upah lembur dirnak su i diktum Kedua dengan jum lah keseluruhan upah yang dibayarkan kurang dari 75%. dan stru k tu r kom ponen u p n scpcrti di atas nilai kom ponen yang.dim akuid dari diktum Kedua hanya 30%*«ya dari jum lah V.cseluruhin upiH yang dibayarkan. Dengan dikcluarkannya Sural K eputusan M cm cii Tenaga Kcija No. KEl'*72/MliN/B4 bagi p e r u u h a m -p e ru w lu u yang pada saat ini telah m endapat ijin pcnyim pangan w aktu kerja, maka pcrsyaratan pcrhitungan p em b a y a rtj
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
upah Icmbur tetap berlaku scbagaimana telah d itetapkan dalam ijin penyim pangan tcrscbut sampai habis masa berlakunya. U ntuk ijin penyim pangan w aktu kerja sclanjutnya peraturan pem bayaran upah Icmbur harus didasar* kan Surat Kcputusan. 6.
Dengan dikeluarkannya Surat K cputusan M entcri Tenaga Ketja No. KEP-72/M EN/84 bagi pcrosatoan yang telah mclaksanakan dasar pcrhitungan upah Icmbur nilainya Icbih baik daripada dasar pcrhitungan pem bayaran upah lem bur bcrdasarkan Surat K cputusan ini, maka u ntuk dasar pcrhitungan pem bayaran upah lem bur sclanjutnya tetap berlaku scbagaimana telah dilaksanakan scbclum ditcrbitkan Surat K cputusan ini.
Jak arta, 31 Maret 1984 MENTERI TENAGA K ERJA , I
S U D O M O
98
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA No. Lampiran-:
Pcrihal
*>•3 6 2 / 6 7 '
La.-
.
{‘ Jakar t a, 8 P c b ru a ril9 6 7 . . ...
f. K ep a d a, : Pclaksanaan UU tentang pem utusan hubungan kerja di pcrusaliaan Swasta.
' **
2,
S d rsd r. K cp ala;K antor Daerah Ressort D epartcm cn Tenaga K$rja. ,r
•
Sdr-sdr. K etua P4 D acrah dsn P4 Pusat ’ di S E L U R U U IN D O N E SIA .
Dengan m enarik kcm bali Instruksi-instruksi M cntcri P erburuhan tanggal, 29 Septem ber 1964 No. 9/Inst/64 dan tanggal 24 D csem bcr 1964 No. lS /ln s t/1 9 6 4 , bcrsama ini kami sampaikan pctunjukpetunjuk yang harus dipakai oleh Petugas-petugas’dalam incnyelcsaikan pem utusan hubungan kerja inenurut Undang-undang No.: 12/1964 sebagaibcrikut: . * 1. Tiap perm ohonan Izin harus dilakukan dengan mengisi d aftar d i m ana disebutkan haj-hal sebagai b erikut: a. b. c. d. e. f. g. h.
Nama dan tem pat kedudukan perusahaan dan pem ohon. Nama orang yang bcrtanggungjawab di perusahaan. Nama dari pckcrja/pckerja-pckcrja yang dim inta pem utusan hubungan kerja. Umur dan juinlah kcluarga dart pckerja/pckcrja-pekerja. Bcrapa juroJah dinas kerja dari tiap pekerja. Bcrapa penghasilan terakhir bcrupa uang dan catu dengan cum a-cuma sebulan. AJasan-atasan dari Pengusaha sccara te rp c rin d u n tu k m engadakan pem utusan hubungan kerja. Qukti, bahw a telah diadakan perundingan scbagai dim aksud pada, pasal 2 dari U ndang-undasz No." 1 2 /1 9 6 4 .'
2. Perm ohonan izin harus d ibubuhi meCcrai tempe! ad Kp. J , - atau dibuat atas k erta j b e rm e ie n i
‘^P-3 3. Izin tidak diperlukan, jika hubungan kerja diadakan u ntuk w aktu yang tc rte n ty , dalam hal mana ; P cngusaha'scbclum diadakan hubungan kerja m cngadakan' pcrjanjian dengan pekerja-pekerja yang BcrsangkutanV 1 4 .,Bilam ana hubungan keija diputuskan Pengusaha dengan persstujuan pekerja, m aka tc ta p -d ip e rlu k a
* " iz in , tctap i, jika pcrsctujuan inf tcrn y ata dari pcrjainjian yang dibuat kluisus u n tu k itu pada w akta pem utusan dan'ditandatan gan i oleh kedua belah pihak, maka pada dasarnya tid ak ada alasan untuk m cnolak perm ohonan Izin. 5. Harus diselidiki apakah bctu ! telah diadakan scgala usaha untuk m cnghiridarkan pem utysan h u b u n jan kerja misalnya dengan organisasi bu ru h atau pekerjanya sendiri. ' ” 6.v Izin tid ak bolch d ibcrikan,bilam an a pem utusan hubungan kerja didasarkan atas: ,
a.
hal-hal yang bcrhubungan dengan keanggotaan suatu scrikat b u ru h yang tid ak terlarang at*a karena kegiatan^dalam xangka b u ru h .d i.lu a r ja m kerja atau dengan izin majikan sew aktu j m kerja.
b . . pcngaduan buruh. kepada yang bcrw ajib{m engenai tingkah laku Pengusaha karena te rb u W mclanggar peraturan Negara. , ......... faham , agam a, aliran, suku, dacrah, golongan atau kclam in. H endaklah diselidiki, ap ak ah a i i Ll. alasan-alasan tcrsebut w alaupun disem bunyikan. • , 7.‘; Bi]amana pada saat diadakan pcrjanjian' kerja tidak diberlkan adanya masa percobaan, n u k a i a h aru s’ diartikan', bahwa' tidak ada masa percobaan, ichingga pem utusan hubungan kerja h an y a 6 pcrbolchkan, jika telah m endapat izin, w aiaupun'm asa kerja buruh yang bersangkutan b elum m :lam paui tiga ta h u n . . 8. Dengan tem n at'k ed u d u k an Pengusaha harus diartikan pula tem p3t d i m ana b u ru h dipekerjakan. 9 . Dengan tid a \ mcngurangi lu k Pengusaha u n tu k m em ajukan pcrm ohonannya langsun'g kepada P a n ita D aerah/P uiat, icbaiknya Pengusaha m em beritahukan niatnya u n tu k m cngadakan pem utusan babungan kerja kepada K antor Ressort D epartem en Tenaga Kerja yang bersangkutan. r
III SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10. ;Bilamana dipcrlukan, m aka P4 D aerah/P4 P u sa td a p a t m emberi kuasa kepada k an to r R essort/D aerah D cpartem en Tenaga Kerja balk secara um um m aupun tecara khusus untuk m engadakan penyelidik* an atas nam a kedua Instansi tc rscb u t. . . 11. P4 Dae'rah dan P4 Pusai dalam tem po scslngkaw ingkatnya seiudah ada pcrm intaan pem utusan ‘" ' ' hubungan kerja membawa pefsoaiannya ke sidangPanitia u ntuk diselesaikan*... 12. Dalam m cnyelesaikan persoalan mcngcnai pem utusan hubungan kerja kebijaksanaan yang harus dipakai scbagai berikut; a.
pada um um nya pcrm intaan izin u ntuk m engadakan pem utusan hubungan kerja dapat dibcrikan, oleh karena bu /u h telah m ehnggar hukum atau mcrugjkan pcrusahaan.
b.
dalam m engadakan penilaian tentang mclanggar hukum atau mcrugikan pcrusahaan diambil dasar scbagai berikut: 1 b l . Kcsalahan yang dianggap bcsar:
'
\"
a*, 'p c n c u ria h d a n pcnggelapan;* b. ' pcnganiayaan Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tem an sckcrja; c. m cm ikat Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tctuan sckcrja; d. m crusak dengan scngaja atau karena kccerobohan rnJlik pcrusahaan; e. m cm bcri keterangan palsu; f. m abuk di tcm pat kerja; g. mcnghina secara kasar atau mcngancam Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tem an sckerja; h. m cmbongkar rahasia pcrusahaan atau rahasia rum ah tangga Pcngusaha. b 2 . Kcsalahan-kesalahan u n tu k m ana dibcrikan peringatan-pcringatan terakhir: a. b.
m cnolak pcrintah yang layak, w alaupun (elah dipcringatkan; mclalaikan kew ajibannya secara scrampanganL;-
b 3 . KcsalaJtan-kesalahan u n tu k mana dibcrikan peringatan-pcringatan: . Tidak cakap m clakukan pekcrjaan, w alaupun sudah dicoba d i mana-mana. c.
Jika kcsalahan dianggap bcsar scpcrti dim aksud di b l . maka kepada yang bcrsalah kan hukum an pem utusan hubungan kerja tanpa pcsangon dan uang jasa.
d.
iik a kcsalaJian-kesalahan.diperbuatfuntuk. m ana^diberi pcringatan terakhir yang bcrsangkutan nVasih m clakukan kcsalahan, m aka kepadanya dap at'd ib eri hukum an pem utusan hubungan kerja dengan pcm bcrian pcsangon saja.
1,1•'b ' •r; -
'i*•?•>•».» •ct
■,
.j
;!><•, i t *
: •.
diberi*
•<
,c., Dalam h a l.ik c sa la h a n ^ n tu k m ana dibcrikan pcringatan dan yang bcrsangkutan tidak mcng. hiraukannya, m aka kep ad an y a‘dapat diberi hu k u m ah 'p cm u tu san hubungan kerja biasa, untufc mana ia m endapat pcsangon rncnurut pem berhcntfa’n biasa. 1 13. Bilamana dalam pcrusahaan d an pcraturan pensiun, di mayna d iten tu k an , bahw a b u ru h spsudah masa kerja atau usia te rtc n tu dapat dipensiun, maka dalam hal dcm ikian, pem utusan hubungan kerja dapat dilakukan tan p a izin dari P4 Dacrah atau P4 P u sa t.4 14. Bilamana <Jf scsuatu pcrusahaan ada pcraturan len tan g schorsing atau ten tan g pem bayaran selam a dalam tahanan, m aka dengan kcw ajiban scpcrti tercan tu m pada pasal 11 Undang-undang No. 1 2 / 1964 diartikan kcwajiban berdasarkan pcraturan schorsing atau peratyran pem bayaran sclama daiajn tahanan itu. I S l'S e s u a i’dengan' penjelasan seperti y an g 'd im ak su d tentang pasal 12 Undang-undang N o. 12/1964 terseb u t, m aka semua perusahaan selain dari Pcrusahaan Negara dari Pcrusahaan Daerah yang <2j* b e n tu k 'n ien ’uru t Undang-undang N o. 19/1960 dan Pcraturan Pem crintah adalah m asuk ju risd ijai dari Undang-undang No. 12/1964 dan karena Itu 'pcrusahaan yang dim aksud harus m em inta perm ohonan, jika ingin m engadakan pem utusan hubungan kerja dan pe^usahaan-perusaluan yang .sahatnnya sebahagian atau jelu ru h n y a dim iliki atau dikuasai Pem etintalt tidak dikecualikin dari kewajiban m em ajukan perm ohonan m tnta izin m engadakan pem utusan hubungan kerja. 16. Dalam m enghadapi perm ohonan pem utusan hubungan kerja secara masal perlu diadakan penyelidikan yang tcliti dan dipertim bangkan usaha-usaha tid ak dapat dihindarkan.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA •'DemikJanlah, agar scm ua Petugas-petugas D cpartcm cn Tenaga K eija di DaeraK ilari P iaatnK ngindah* kan. hal-hal terscbut dan mcngambil kebijaksanaannya dalam mcnyelesaikan persoalan-penoalan terieb u t m cnurut garis yang ditetapkan terscbut di atas. .
MENTERI TENAGA KERJA u .b . • D irektur Jendral Urusan Pcrlindungan dan P e r a w a ta Tenaga K erja, •
SOETARTO
' -*
"11 1 L I tC' " ';"Pi-'-lIUb’lAVLAAN .:;nv..sa ik l a n g c a / s u \\ A 15 A Y A
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
m
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
! " W » uAWJP&MWysi LampiranaiiXTtv.i-ndr.'*:?'?;uk:iur*:-sv>;c>.i; Pcrihal
:
Tata cara Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta.
Ocsember J973
It Pcngusaha JDONESlA.
Dari bcrita-bcrita yang pcngusaha yang bclum /kui Undang-undang No. 12 Tahi
wa m asih banyajc m kerja m enurut
Berhubung dengan itu scbagai b trik u tT
1 hubungan kerja
1. Pcngusaha diwajibkan kerja (pasal I ayat (1) I
lUtysan hubungan
2. Pem utusan hubungan kerja dilarang: a.
sclama buruh bcrhalangan m cnjalankan pekerjaannya karena kcadaan u k it m enurut kcterangan doktcr sclama w aktu tidak m clam paui 12 (dua bclas) bulan terus-mcncrus.
b.
karena buruh m em enuhi kcwajiban Icrhadap negara yang ditetapkan oleh Undang-undang atau Pcm crintah, atau karena mcnjalankan ibadat yang dipcrintahkan agamanya d an yang disctujui Pcm crintah (pasal 1 ayat (2 ) Undang-undang No. 12/1964).
3. Apabila sctclah diadakan scgala usaha pem utusan hubungan kerja tidak d apat dihindarkan, pengusalta harus m erundingkan m aksudnya u ntuk m cm utuskan hubungan kerja dengan Organisasi Buruh yang bersangkutan atau dengan buruhnya sendirj (pasal 2 Undang-undang N o. 12 /1 9 6 4 ) bila dilam pcrusahaan tcrscbut tidak ada organisasi buruh. 4. Bila perundingan tersebut pada (3) d i atas nyata-nyata tidak mcnghasilkan persesuaian pahajn, pcngusaha hanya dapat m cm utuskan hubungan kerja dengan b u ru h se tch h m em pcrqleh izin dUri Panitia Penyelesaian rcrselisihan P crburuhan Daerah (P4D ) bagi pem utusan hubungan kerja per* seorangan, dan dari Panitia penyelesaian Perselisihan Pcrburuhan Pusat (P4P) bagi pem utusa# hubungan kcija lO o ra n g a ta u lebih (pasal 3 Undang-undang N o. 12/1964). 5. Izin pcm ulusan hubungan kerja tid ak dipcrlukan, bila dilakukan tcrliadap bu ru h dalam masa per* cobaan (pasal 4 Undang-undang N o. 12/1964). 6. Perm ohonan izin pem utusan hubungan kerja beserta atasan-alasannya yang m enjadi dasarnya ta ru j di3jukan secara tertuiis kepada Panitia Penyelesaian Perselisihan PcrburuJian Daeraii (b a g ip e m u M an hubungan kerja pcrscorangan) dan kepada Panitia Penyelesaian Perselisihan Pcrburuhan Pusat (IMP) bagi pem utusan hubungan kerja 10 orang buruh atau lebih. 7 . P4 Dacrah dan P4 Pusat m cnyelesaikan perm ohonan izin pem utusan hubungan kerja dalam w ik tu scsingkat-singkatnya, m enurut ta ta cara yang berlaku u ntuk penyelesaian pcrburuhan (pasaj 6 Undang-undang No. 12/1964). 8. Dalam mengambil keputusan terh ad ap perm ohonan izin pem utusan hubungan kerja P4 P*era^i dan P4 Pusat nxcm pcrhalikan keadaan dan perkembangan lapangan kerja serta kepentingan buruh dan perusahaan (Pasal 7 Undang-undang N o. 12/1964). 9 . Dalam hal J 4 Daerah atau P4 Pusat m em berikan Izin pem utusan hubungan kerja m aka dapat di* tctap k an pula kcwajiban pcngusaha u n tu k m em berikan kepada b u ru h yang bersangkutan ta n g pcsangon, uangjasa dan ganti kcrugian lain-lainnya. 10. Apabila salah satu pihak tid ak dapat m encrim a putusan P4 D aerah, m aka dalam w ak tu 14 hari sctclah putusan ditcrlm a oleh pihak-pihak yang bersangkutan, baik bu ru h dan atau pengusaha m aupun organisasi B uruh/atau Organisasi Pengusaha yang bersangkutan dapat m inta banding kepada P4 melalul P4 D aerah (pasal 8 U ndang-undang N o. 12/1964).
124:
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
VoCi h csw U :U /T u tu s a n P4 Pusat te rse b u t’dl atas m erupakan putusan tcraklur dan tidak ada kcm ungkinan u ntuk m int a banding pada instansi atasan .D em ikianlah agar Saudara m cngctahuinya.
DEPARTEMEN TENAGA KERJA, TRANSM1GRASI DAN KOPERASI D irektur Jendral Pcrlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja,
SOETARTO
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lamplrari
:
Pcrihal
:
IN STRU K SIM EN TER I TENAGA K ERJA N o. 2/Instruk&i/G7 tentang LARANGAN PEMBERHENTIAN TENAGA K ERJA SECARA MASSAL OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN NEGARA TANPA KONSULTASI DENGAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA
rc n jia liA n n -p c iu sa h a a n Negara, lalnh pcfusahaan'pcrusahann yang tnodalnya ic lu ru h n y t aluu untuk scbagian dimiliki oleh Negara tcrm asuk ke dalam nya yang b erb e n tu k Pcrscroan Tcrbata*, tid ak diperbolehkan m clakukan pcm bcrhentian tenaga kerja secara massal lanpa terlebih dulu m cngadakan konsul* tasi dengan D cpartem en Tenaga Kerja.
K ctcntuan Lnl -diam bll mengtngat kem ungkinan-kem ungklnan yang n egatif dari pem bcrlicntlan itu bagi m asyarakat scbagai kescluruhan sckalipun tindakan terscbut berdasarkan ala&an-alasan yang d apat diten m a dan m ungkin sccara bcdri}fs
MENTERI TENAGA K ERJA ,
126
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
NO
Vi
a
[2
o e e
'S
V «> S* no c
3 e V
= «
o
'/“I O' 2 < 5* .n. £ n Q
i" §" k a* r M 2 £n
c D
fS
« 3
«
o
o .*
?3 ■*raD cU
?= c5
«
oc o c
.*
Z S
o
00 S 5 Ec
c o •o
c
« a
£ —
I ‘t? &• ?,
g§ < S
§ z
z
—<
^
£ £ U k4 m? ^ M*i i CO D U JO
i u.' £_
o£
t o LU > 0. a . 2 a Z C O 5 D 2 2 5 to Cu u!
UJ LU fl* u a.
cc <
Z 3 a 5 D a . v* LU
US C . ^rl
w
tt
•D O C\ a.
•j ■a
e a j;
£
o. c
E
a
75
jO
«
trtJ
e «
P9 X
ps
o £
o 2.
c 3 3 & ■*•
a
3
<
I n« a Xi <■* .:= a = o I g ex n ^
3
H C* UJ A.
«s
c»
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
5 2 f*
r» O
^
<
K (A
2
< <
5 3 r5 C\ e
H
« 9 w jz. 0* eg
M o
On O 2
2
is C H x 2 & < c O n u
§ .2
a S D X J 2 2 D W a .
oo UJ
g
Q 2 O H < Z w O w)
13 2 O Q
s
y 3
S3 *
p«a 8 •g
% Z
n
e | *•! I-S *
00 c
Jf ff £
ES °
tO
s j CO £
«, 2 SL£
«
*
ea C
< 1 ^ 1 I & * g
TJ
1I
•a re
§ I1 * iS § 5 «n m 452 d «° G £i . &J< ra -z l&'ZH ff
E *2
5 ,2
£H 2
B i s CtJ
^ UJ
I
H
§£
5 “re B
S
a> .5 s^ “ T UJ treO < /)
•*•
c 2 S’-s
« « S.§
2 T2 ^ w 2 £_ qO « C j ;E ’O co a. 3 — 3 a • - «* C bO •tr> U & 1=11 o “ 60S *g * k9 S S*25 en LU c *2 <3 e bQ c ft. t e .S ? re E< «9 3 .5 —re cop *» ■© a3 '5 (Q — # X u I S- 55 2n c3D n 2 *5 •£ a o. 3 IF B..3 2 e 6 « ft£
III
n
•*■ eo 5
« 2*3 V i c to «> M *9 n *» A
« <* ■t* c S C ^ a 1 a - 6 4» t« J* CO °o t ,^5« J-3Jv55 °O c c 8 - g -3 c c c o ? O 5 I •* u 00 cl BO S 5 C e 73 e c a 60 c < / C t> Di O a t, - f *o
s>-0
-5 ~ 3 & c —
[SJa-S /> 3 r ev w.C 0.2
n •v(T M C n 2.
O
3 •O 3 .c e 3 3 3 E* 4 a •nn
£
c "
H i •8
a. N
2
s
S i % ■o
ca
■o .53 •o
en
DO X
ft JS
a 3 3 E a.
e
£
3
3 .D
c
C n 60
•CT o M
re
Ijs£S— 2 3 «
8f i g *S -o •l? f ^ Q.J2 re ^ 5 5 r§ r»
1
E -o ** c e
.2
2 *3 C a O rv « £ •*
RS
II •cr-* 2
Sg
vt' ^ ft. *0
i! ■§•5 c « « - S re f ! *£? S I g >* o . l i i8 i fts ? o - f i C "O w _ C S C .» c «< 5 W Ml C ct>o e ■S g*4? J2 S J3 i & j; n E c J3 Z g E ra A ». u SI Xk. «S - w n 0. 6 • g *€ 5^ a cv E I £ •* u : i § t w 3c s s - ~ *J re « a .0 <3 3 i § 1 JZ A ~ « 3 ■ ° | i ? a «9 e « E f . re A a E 6 * g ^ ^" £ e a 3 J2 I S J3 ^#«5 > 4 ..e »« r a 00
1
n r»
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
~
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lO u 2 O 2
2 -J § §
3 c* 3:
g_
2
< ,c_
5
2 < Q 2 < H < <
i <
7 >
Z 2S= a < ** < <2 *oH - <
a.
Ui
C.
He«
•n
D -i
05
< u
X
<
z
2 CO CO < * O o o 3t u Q.
<2 2j ^ i ^c 2 u < ■< < O sa *•Q X < < a-.
s a
C,
I $1
) LU
2
8 2 -J
a D o. UJ a
a
2 LU fcO
s
41
^5 •a c o *
c a «0“ re 6 c Jl a •a « .*re i ^ re Q. '
M *3c re.a
C
* E *° .. «2 -* 2 » *J
a
ra•3
a e -0
3
S'S
» *
V JZ
t
•S 88
a re
2 *0 !2
M 3
M
*3
3
C '0 . a a n e « S
«
.
3 . 'C 6 0•b re 8.'S I •o U C
IO s60 *0 .3
c60c605 ?
vt a A.
M
rce c a ■rae c
Z>
n a
a
.0 «
6A c
3 'a. * Ȥ
II
* a re
"t-JS
2 < * (/) 5 H D 7. u S
e n
s u e w
5?.
m
£ 5
3 a.
•0 .c c _a
g
re
£ r»
■6 *w
re
*=> S
« JZ
re £
1
73 I* 0 e re <9 O. w n v a a- 2 re £■ j2
1/1
« 00 a. a re c aO C ?A O < §
ta «> eo £ XI §8. ^2 * cCl 3 O. 60 E re c c •- 0 CO c rs ’ re £ >> "3 C 3 0b e
c
•0
•o c
3
•9
ID O
<
O ‘2 c* tt
a.
g
C/1
ci
C
3 a Q. V >
M
w ««.SA
NO O'
.re HA
S ^ 2 o •8 r n» T3 _ C
a.
Tre J
•«!
s£ > O '" re• < rt
*Wn 2 cm ri <2 *&!S» s9 ™S a ** tov a -<3 o« .
2 «< J2 2
9
■im
O
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
re re to
^
2*§ e
i n GO
a «(rt
C
it re T3 a.
487 486
00
UJ
y.
7L %
<
5 UJ D
7
zSz
-
t *».a n 9 2 _J 00 — U i. aO c-52 2
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
oO $ SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN II KEPUTUSAN PRESIDEN REPU8UK NO. 123 TAHUN 1963
INDONESIA
KEPUTUSAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA N 0 - 123 TAHUN 1963.
491
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA r-!Mi
D a
UJ
Cl
X
in.1l
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
•;“l•!'.I
! 1-
..1 M UM :ni»
U*i Ui
SKRIPSI
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
,16 Februar.i .19?}
)JD. Karya Kencapa - Rungkut Surabaya 50 Or anit pemogokan — prates - tuntutan pr^mi permasalahan - kenaikan upah - Polsek Rungkut koter 1iba'tan i - Depnaker kodya SBV. Premi d.icabut . Hasil - 6 Orang di. PHK
20 Februari 1991 PT. Sinar angkasa Rungkut - Surabaya Pemogokan 200 Orang Permasalahan : Uang transport karema kepindahan loko.ai ■ Keterlibatan : tidak terdata Hasil : Nihil ~ Fcr’iisahaan d U ual
23 Fobruari 1771 PT, Naspion - Surabaya Pemogokan 800 Orang Pttniiassalahan s ■ Upah - K3 Bun tu t musihah ninggalnya 3 buruh Uang niakan - Uang lrcmbur - Jam K e r j a
SKRIPSI
K eterlibatan
s - Kodim
Hasil
- Polres - Aparat militer.? ; Tidak terdata
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
me?—
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21!Naret 1991 , Sopir lin U, H4, F, dan P Pe/nogokcin - unjujk rasa 400 Orang Pbrmasalahan : .Perubahan tc?mpat mangkal , dari wanokromo ka> joyoboyo K^terlibatan s - Kadis terminal Pramda “■ Caniat - Polsek - Koramll
Han.il
t Nihil
29iMaret 1791 Restourarit top koky - Sby Mall Surabaya Mengadu ke DPRD Permasalahan : Restaurant tidak buropera si. s - Walikota. Keter1ibatan - DPRD •*- Depnaker
3 April. 1991 Panamas Malang Pemogokan dengan peruisakan p -000 Qrang Permasalahan r ~ T'MR - Premi s — Polresta Malang Ketcrlibatan - Brimob Malang Pelsek Blimbing Ia s 5 .il
s
-
THR
2
X 0 a .ji
5 April 1991 Taxi Malang-Kebon agung Pemognfcart 159 Orang Permasalahan Tarib Reptribusi torminal - Petugas keamanan Keterl:Cbatan
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Permasalahan Kete?rlibatan
Ha»il ‘
I
: - THR - Uang Cu'hi : - Kodim - Polres - SPSI s Tidak t.rarde.*•••’
.1,2 April .197.1 PT- Adi Nusantara - Rungkut Pemogokan Permasalahan r TUP Keterlibatan s - Polsek - Koramil f'amat
Hasil
- SPSI s THR diberikon
April’.1.971 PT. Petrokimia - C - Gresik 3r>0 Oranri Pemorjokan ihr Per mafsalahan •- Uang ;} a t^hunan polsek Keter l.ibatan - Damramil Kebomas - THR X K Haj i Nasi I • IJancj jasa din*.ik!•'.an 12
...
. .1'3 r>pril 1991 PT. Usaha loka - joe oen - Malang Pemogokan 200 Orang Pfcrmastalahan j . Pencil,ti ian SP^i : ■■■ Upah Ketc?rlibatan s Polresta (kasat intel) ~ Kodim Pol W.il Malang
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hasi 1.
s
-*SPSI berdiri ~ 5 Oranq’di
■IS. 23 April 1991 PT. Singgara - Pasuruan Pemogakan-unjuk rasa 600 Drang Permasalahan - THR . -Keter 1.i.batan : - Kodim - Polsek - Sos pal Kab. - Pemda , - Nuspika Gempol Hass.il ' Tidak t*?rdata
16* 22, 23,' 24 April dan Mri Pf. DMI Tulung Aguncj Pemocjokan - corat corot 6J. 0rnnq Permasalahan • : Upah Ketorlibatan 5 - SPST I JDepnakrar - Peranan militer , terdata : Hasil •. s -- 7 orq,prcrsnnal ia %
17,
SKRIPSI
tidak d.»l'1-ff.
*
Mei '1991 Bemo - Angkota - Lyn X - Suarafaaya Profcras Prarnyataan tf?murat Permasalahan s pRrubah^n *alur l.ol.a 'Koter 1ibat.an s ~ TjPSI 1 ■ PolwiI t«be« SPY Polda jatim Hasil s Hiss i n f s s o p i . r 2
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1G.' 7 Mei: 1 9 7 1 PT- FCJN Sidoarjo Protes- unjuk rasa •• p o s t e r Permasalahan s - P e s a m i o n p e r u s a h a a n pailit.
'
1
Keter1 ibatan
■IasiJ.
.19
« - SPSI -- Apindo - polres - kejaksaan - kodim - Sos pol k a b . IMih.il ; h a r t a m i l i k pr: r u s a h a a n d .1s i t a DRI
M e i ' 1991
PT. Indosprings - Gresik Pemogokan ISO Orang Permasalahan : upah harian Keterlibatan : Nuspikg kebomas Hasil : Nih.il PHK 11 O r a n a
20.
4 Juni
1991
BPR APN - Tulung Agung Pemogokan dengan tidak masuk kerja Permasalahan a - Upah
'2 0
O ra n g
-
Keterlihatan Ha?:.il
S o lid aritas
s Data t i d a k je I ass : Tidak a d a informasi
21. 4 Juni 1971 PT* Tambak Laut Subur - Banyuwangi Pemogokan d an m engu nd urk an d i r i 60 Orang perm asalahan a Uang T r a n s p o r t Ke t e r 1 i b a t a n : 3 P QI
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
5 ter PH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Data tidak .lenqkap s - Kenaikan uanq traaport
Mas?.1.1.
22v
19 Juni 1991 !PT. Cahaya Angkasa - Surabaya P e m a tio k ftn
P en g ru aa k an
J3v - l l r a n c ! •
P e n n a s a 1a h a n
s
U ancj
ije jto rlib a ta n
i
..
s
M r e n d a p a l.k -a n
■lla v s .il
.23
dan
tra fs p o rt
l U p a r t'.i d o i.m u c j
f : f c . r i ■!p o i ' I:
Juli 1991 PT, Henson Parma - Surabaya PBitiogokan 300 Drang Permasa1ahan : Upah Cuti 1laid Waktu krcrja Keter1ibatan J)PC SPS.T Kodim Dsprtaki&r H a B .il Upah na.ii'. JS v Waktu. kr*rja d il*.Ur»r»n’ Tambfth 1:;\r\>].\ I:*•u\r*'■spt"i \
24. 1 Juli .1991 PT- Multi Arta - Surabaya Pemogokan BOO Orang Pctrmasalahan » - Upah - c:uti Waktu !;rrja Keter1ibatan s - DPC RP fit- Kodim - Depnakrr Hasi 1 8 i," '.a\ an wak tu l;srja terdafca.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.
M
■. . ■IlftA N A iK i-A N O Q A *
S * <■ a K A Y A 25. 3 Juli 1*91 PT. Barindo Angguri Industri - Surabaya ,Pemogokan - unjuk r a s a "" Permasalahan - Usui pc?me?catan Kabat.j persona) ?.a - Kodim K*ottsrJibatan polsek tandes - Binma* f'olwil tabes Depnaker ■ SP SI
Hasil
26.
- NIHIL
14 Juli 1991 Perum Pelabuhan Tanjung Perak- Surabaya Protea tersurat Naoalah s K $ n a .tk a n Upuh 1 Ha&il
27.
- S i s t e m kf?naik:?.n p a n g k a t s , Tidal.: t e r d a t a
19 Juli 1991
PT. Drakindo kencanatama - Surabaya ' ’Pemogokan - unjuk rasa 3 0 0 O'-an^ Perma&alahan s - Air minum - WC : Upah l e m b u r _ PP -
SKRIPSI
KPS I
-■ Tranf?|'ort*'^l -• kodim Korem Polresta sby Polsek Depnaker
Keter.libat.an
s
Hasil
: PHK 3 0 O r a n n b u r u h
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7 8 s
1?,
ju li.
i rr n .
PT. SAnar sarana Industri - ^u*- ?.baya Pcvnorjokan Pcrmasrtlnhsin • • Pwnriir.i :\n i‘-r tM3'!'.*'4! [ hrt*ni' ,1 rcHsekt. ^ p«*.ffpob •.i.x nm 1 i11j11. t■ 1‘f'' “'1 ?• i I
‘ ;! ■' '* I
111 I
!,
• :••■■>.i.1 \\;\:!:. i C J . ' ‘i ■'.1■\
2?, 2$ J u H , 1 99 1 PT. HM. Bamposrna — Prwnogok an - un.iuk P*-t•mana J..he».n r
:r Ij.hf*tan
!5urabay®. 00 f*••--vw'! 111:> h •• !’■:'TM!'1.i ' , ' )-7.HI K'-'?■ ’ U«vm;i !vt/':•!•!•• :• - Polsek t * ■
P c ? lre s
? ': y
T i.fr'.r -
• P^imcp (1 kcmpi ) ••
K o d i.m
Sbv
T J .m u r
- MuspiV". *m >c snv '..‘prj.h n. . r crrff» n";’1
11.'itsi,i
I-r_ • • ; •• V'
inf?i•*n«'i- ';v-'■ I a .i
30.
199!
CV. Aneka Gun a kerfir.i P r-tm m i a l > 'n
SKRIPSI
''0 0
O r ? .m n
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pormasalahan
? ■ Upah k?,rc?na mr 1^ ».nvjk r\':j)y;r hi •-'/•-*. h.lrfu.p
'Keherlibatan 'Hf&fsil
; 1j.'Ik ad" : Tidak ad-.
i 3*'* ■11.11.i. 1.971 FT* Or.sgindo Kencan* Tania f^ntogokan df?ngan ui1 ju k rar P<srm»isalahan s -■ Kefscj
•-•.
r'r*Y Or ■;nr :i ~
•
Keterl j.batan
Ha«siX
32.
• 0
i Vw'n V t: !*'1■
y/. foie *'"r !•’M"' kodim kcrei" Poire*? Poise1* ••• Ucpn«.v:*>■?!' : Nihil :
Agustus .1.991 PT. Perpuni Surya Surabaya 1
l^ m o g o k a n
dan
P w r m a s a la h a n
un ju k s
ra «a
!'•’ " 0
‘'I1! '.u v .i 1
U n it
••• Upah IrifnfcMr - Jam I: "'
t.oterlibatan
• PorU':? 11 kan : koram.il Poire? ■ polsek
j • trer ("'Mr:
■ Or?pn<:»'
Mnni.1 . 1.'
SKRIPSI
3 ■ ADC " 'i I'M"»11it•• Oiancr.'Mr |.«,h pa!>.r..fn
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4,( Agustus 1991. . UD. Karya Kenc^na - Surabaya .■Pemogokan 50 Orang Tuntutan Premi K esejahts?raan I• r•ja Dnpnakrct Krat.€?rl'ib* tan Penyidik psgawai negsri sipil Drpn -'.kcr . Polsek Korami1 IIan hr.1 pa I . Hasi). F-rem j. di b~: rx I:«n PeraRl i-iIh.’sn ^an ti.tr' tan iainns •? .1.r I - p']i;>
12 Agustus 1991 Pengemudi Bus Antar kota lsvat" Mad.tun Pe'rmasalahan : Khawahir an |~cnA.1."j.L untuk, fw?l'.’ .'.vuv:!:1. \|' 1oi)c\ ‘.HI1 uVipA i'm'Mr:r ;ci-.nri da) am ope?!"*!.-;. Cr.kr ■.
.13 Agustus 199). PT. Multi Manoa Indonesia - Surabaya Pemogokan 300 Drang Fermasalahan : kc?jc?las^.n sistom huhua -■ Upah dar' rinciannya - Bistsm t'orrcngan dan .1a ■■ m.lnon n-^i.r1nya iut.t . ■■ K.'" Kotf?rl ibat.an s • Polsek - Koramil -- Oepnake'' Has.il ' : Tidak terT1^.Ir,
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
■13 A g u s t u s
19^1
PT. Bambang JAya - Surabaya •Pem o go ka n 1 0 0 ‘ Qrarig 'P e rm a sa la h a n 8 - A d a n y a d i a k r i m i n a b . i k©~ n a i k a n u p a h h a n y a untul;: t
K eterlib atan
i
!
Bag. Sfcaf Polsek *-* Koramil
« tidak
H a s .11
Drapnakr>r t e r dat.A
25 Agustus 1991 PT. Star Angkasa Surabaya Pemogokan untuk ketiga kal \ny:» - 1 0 0 0 Or ' ji»i - Upah Permasalahan -■ P(?nje?n.i "uw;i:;\if P,?i'j - H e n u n t '. ' h p o n m u u i l ii a n p n g u r u s SP'.M P e r t e m p e l a n KKB - D i. r: a bu t n y a x I:o r t h r ! 7 o r a n g l.?ui
Keterlibatan Ha si 1
Polisi - Pasukan angkatan darat ? - Upa h n a i l ; 8 - J3 X - Ponggantian pejngurus PUK
i9 Agustus 1991 Morodadi rungkut Surabaya Pemogokan - aksi duduk 150 Orang Permasal ahan s -- Over Tvnc' " Up.ah IrmlH.'.r
Koterlibatan
SKRIPSI
Memperker jakan kembali. 3o rekan buruh ter PHK : - Depnakr»r - Polsek • Koramil
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mas'll
“ Kecamatan. - Polres Surabaya timur : Nihil ■. Untuk mercdam prates buruh perusahaan monemps1kan pengiimuman sbb. Bahwa semua yang ada ada “ Jah inllik nogarn atau uar»g negara
39. 20 Acjustus 1991 PT. Solikhin Jaya rungkut surabaya Pemogokan 200 Drang Permasalahan s Kcnaikan upah (ncrmak.vf) Has.il :■ kan elk an .10 'A, Keterlibatan : Tidak terd&ta 40. 22 Agustus 1991 PT, Rukun Santosa - Rungkut - Surabaya Pemogokan 220 Orang Permasalahan : - Kenaikan gaji ~ mcngi~ ngat naiknya- harga DBI'I * 1 -- Po»mbon'Lu.kan kantin - K3 'Keterlibatan s Tidak terdata Has.il ' , : Tidak t&rdata
41. 23 Agustus 199). PT. TJandi Djaya - Surabaya pemogokan 100 Orang Permasalahan ! - Psmbentukan PUK t - IJpah (normatif) 'K&torlibatan i ■■■• Dnpnaker •- DPC SPf-51 - Polsek
65
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
•Hasil
; s ■- PUK berdir.l - Upah naik
42. 2 September 1991 PiT• Intama Raya - Rungkut - Surabaya pemogokan 200 Drang Permasalahan s — Upah - LJancj mal.an -• uang tr.--.HBportasI - C ut!
Keterlibatan Hasil
: ~ s -
DPC GPS I Depnaker • Upah na.lk 30 ’ /Bctrdiri PUK
43. 6 September 1991 BUMJ Surabaya 160 Orang Protes - unjuk rasa Per masa 1ahan s Tun tu tan m«mpekc?rjakai) kembali 6.1 Orang terPHK dengan tidak hormat
44. 9 September 1991 PT. Drakindo Kencana Tama S u r a b a y a Pemogokan 300 Drang Permasalahan : KKD yang t o . I ah d.ibuat di abaikan oleh perusahaan. Keterlibatan s -- Polrest Polsek Hasil : N.th.i1
45. 9 September 1991 PT. Meka Tama Raya - Jember Pemogokan Unjuk rafta 100 Orant:] 66
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Permasalahan
itaterlibatan
Masi 1
i
Perubahan cara / 'managsmen p« 1aporan dan niataran ha• si,.1. tariknn iuran » -- Kodim 0824 - Polrest ~ Koramil kali wat»s ~ NJLhil
46. 9 September 1991 PT. Nusantara Plywood -Prnfvik Pemogokan 4300 Orang Permar?>a lahan s - Tuntu tan pr>f!icc•aItui k^bari personal *«? Pc?laksana-an KKD - Upah
Keterlibatan
Has.il
: ~ Kodim - Polrest - Brimob.Polda Jatim s Upah naik 60 %
47. 10 September 1991 » PT. Usaha loka - Joe oen - Malang Pemogokan - protes ke Depnal':‘r 1 0 0 Orruirj Permasalahan : - Penqaku ;n SPSH ■- Upah lembur - over tiniE Perlakuan - 93 Buruh ».1?l.ain m?.sa pr?r cobaan c!I PUK harap di pekerjakan .k»?mbali ‘Keterlibatan
Polrest DPRD Mttlanq
^asi \
9 3 Buruh dipckr?rj a k a n
kemba 1.i I.-iPtfr d
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48. 15 Setember 1991 PT- Ria Star Indonesia - Rungkut 900 Drang PT. Star Angkasa - Rungkut 2000 Orang PT. Multi Arta Graha - Kedung baruk - Pembubaran PUK Permasalahan - Upah lembur . Pongaturar. tingkat upah - Ppmotonqan upah “ KFM Upah - Tunjangan kramahalan •- Uang ja 1an bag.l sopj.r Keter1ibatan Tidak terdata Tidak terdata Hasi 1
49. 10 September 1991 CV. Top Food Industry - Rungkut - Surabaya Pemogokan 00 Orang Perinatal ahan c Pembubarab PUK Keterlibatan : Tidak terdata Hasil : PUK bubar
50.* 22 Saptembar 1991 PT, SS Utama - Tandes Surabaya Pomugokan 900 Orang Permar*alahan . Upah - Potongan Upah, -• Jam kerja - Lembur Pembubaran BPtU - Tunjangan Makan - Cuti Diskriminas.l Pertgupaha Keter1ibatan Tidak terdata tidak terdata Hasil
68
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Si. 25 September 1991 PT, Tjandi Jaya - Rungkut - SurabayPemogokan Upah Lembur Permasalahan Jam ker?i*
Keter1ibatan Has.il
- fun.1anrr'.n !rru>••por V Depnaknr Polrest SBV Timur Tidak tor data
32i 7 Oktobnr 1991 PT. Ria Star Indonesia
Rungkut Surafor. Pemogokan - aksi c:oi r.'t eorr' tF-'MI> Permasalahan s - Up?.h (n*:M"f!ir»*:if) Keter1ibatan s . Kodim H as.il
: N ihil ( 1 !:> he la*.; o r s . n n b u r ' / h mi n t a i ke !:.r'r-angai'i k a d i I
53.
0): 'ober 1971.
5 PT. Everwin Cooperation (EC) Rresik
Pemogokan 200 Oranq Permasalahan : - Jam ker.i (mr?ncaf:;: :i. 12 jam kc*r ja perhnri b^rlimdibalik pe?rjanj ian !• .ia) Keterl ibatan : - Depnaker - SPBT - Camat - P olsek - Koramil
ftaBil
SKRIPSI
i Jam kerja d ' *k«”\rt nqan SK M«:n NO. <>';’/ft?
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54. ?'Oktabor 1991 PT. Hasdia Prima Guna - Rungkut ~ Surabaya Pemogokan 1000 Oranq Pc:?rmar5alahan s Upah — • . ‘lam keria Upa h J. -- H a r i I;'.1','.!'
Keter libatan Hasil
- C.\
’
: - Kodim Surabaya ti»»ur - Polsekta : Tidak terdata
55* 10 Oktober 1971 PT. Barindo Anggun Industri T?.n?Jr?:? S-.u Pemogokan 000 Prang Permasal.ahan : -• Nelihat hr?tua unit far-'-*-5?
l
d issidann-k *'m d ?. am k^^ur: pldana n prrw.it.' r-alta, s •- P r " n ? e s \ 's po I i ■::i•••■'!^.ktsa )
56. 17 Uktober- 1991 * Pemda Gresik - Jawa timur fj’emogokan tenaga Honda 203 Urartq .•Rermasalahan : Tidak juao dinngkat* monja di PN, sodangkam Prarnda lienganqkat r'N baru bukan d-vri tenaga Honda. ,Hasil s ftupati Gresik " PHK Vann mogok
57. 21 Oktobnr 1991 PT. Swabina Gr^ta — PT. Semsn Gresik P w rm asaJ.ah an
krai: o r l i b a t a n
SKRIPSI
t
:
Prcrubahari
. j *:Aiti
kr?r 1 a
i «*nTi.t*»
ta n p a scpcngrotahuan
buruh
D rcpnakor
VJr'M:? 1 1 . .
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
. Hasil
: Tidak terd-Vta
5£3. 22 Oktob^r 1991 PT. Everwin Driyorejo Surabaya Pertnasaiahan s ~ Upah — Lembur - Jam kerja Keterlibatan : Depnaker Hasil : Tidak terdata
59. 2& Gktober 1971 Proyek pembuatan Jalan Ds. Wungu - Nadiun Mogak kerja 20 Orang Perma&alahAn : tidak dib-iyar Keterlibatan s Depnaker Hasil tidak terdata.
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
-■ *'1/1 .,.5
i piM
inau) 2
W
£
tt
cc t-
w y —E a cw D 3G t 1 I
UJ a
\A Z UJ *■>
D
01
CL
•*
CC — L_ —i
3 5. lit
UJ CD a
* b
S i m
6 2 * ^
0i Vi
« .
•»- C-¥
a
Aj —• {"'Gj c
a in
c
eg O' cn
->o
N C »
f l)^ 3u Si
l/l-w-
'■>!> • q; m V win tjj am ® 10H a o S iua-x
u
i i i
q o
►-» -
L 111
c
*g
o
«
i i i
a* c
o ■u
tia <8s a.
3 6 -U 0 ? J 3 ~ EW
<
? U
lj*l u
tj> co ^
ssi-s, * iSZll “I
CO
* ->
N cn cn
H> ^ •*« a *-• **> m
(M O' O'
3
L
-DtM
C
"lOll * N CZ
biSi
l/ W g w
(M
-9 *■>
s
X 3
c
81J
a W
t i l l !
•lo
5 _jr w>-Cml c2o z □. *■* a 7i o j o ujoocj a. oi/iiiaa
^6.b0 t to o ~ LA
534,^ ■aisa-ST 8u c I I
I I
33ICL3
t •u 0 T> •m in
$
e *>
L*>^ 0 5 -u (X 0 w l/l 3 C \ -
I» •« S 4>
e+>
•OQ L'X O fO ^ L <9 I/I L
¥-4Q( XV wo e
UJ U
V
1 I
i
3»-*
•9
i i i
"J A)CL IKWi •M -M 4 ) r * ) 4>*« £ 3 3 C 5 u o d
s
1 1
Is
11 ?* •5
cr-
b O o
I
f
S*1 *> V
2*
* C
'<* ^ L 3
s;^
•«*
M
Q 3. .“>in
»
8: o * : r j u i-- u Din St
< r»-
f-i
Is
5 =
O V <\J
a
S o> f« ar c\i g< •M L *D -t
e 15 h
ro
m
*>
CO CM • •9
•E B is
r^j cn O'
¥*0 L ft
CM cn CT'
•H
w^ 00> a o UJ C 3*5 dj e j 3 <9 'O— b i’ in ^ CT' cn
■r4
■
■04
I
*»
?
¥
1
r
5i UJ W C TJ
++ C
'A
§ 5 ?
a cn cn
r*j.
5 2 •fl> •->
N 4J W 0
a
I
q.< ijfi
~ l-H T3 'H I n -* e
_uLriG i/t Ci^ICOii ‘ .*i*:*/i iiIit
•r -•* -M
ifixx
0 •** w
_iz
U.
I I I
S33
£ ••*
I I
?
Is
A)
21 C3 V' in -2 )
B?
Cn *-•C
Sf fl)
D U O
h’ S a o
Si O'
L fl) 3
4. u vO
0 CL
ip
ar.
U 3 fl)
U •-> CM fM
00
A
PvJ
fu
\D
4 10
c A) *”> CM
*
i
a *->
uj & in*?
Vc
tX <7>
0 or cn
S0
H
i
f
03
L «J 3 c (Q •n
s«*4 •M
r>j
a w
OJ C* cr*
3
*04 L C *
*<\J 6 •^O L N CX
'9 0 *€ flj ig flj
3W y\ L «L
. 3 1 v<5 in r-j crcn #^4 »P4
I
m
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
c
W a
t/i z u
_ _yi —
*G.C l
cn
i i l
4J *
a*<m
«
yi
m
iii i
•- W 3 (V C X 0 -U o. ip J£ c 3 3U.
S
5
S ,i *
•4J &. c €t/> W * *
*>
p.
I
u.
~
C C
•V £
3
S’-
*
•/I * : 7^ -1 L 3 U
-
.
S
i
O '-* — )
A 3
3 -H
T JL
L H
C J*
G .4 J
£> \fl
a w
—
iiii «• •-■Q .to1».3£ • ii. C £ S .c . in
c c fl) *nx
.ll*
g - S . ^ 5 8. Q 6 3 WC .£
5
ca w *8 2 c
>V•"> >1J
C Q 4 <9 J •? ZZ
£*■« w u j : ujcl 3 &
i
c •0 *
•«4
< T J
dl Q .
£JP
T b o o
<9 M fl} - J JD
a? cc 3 Ul -
w o v o CO
*L fe a»-
Csj
s
<13— £ *0
-
« t
^ Cl #> *0 »h
: ssis
C Q 'l * a i . c a a . >u «) flj
3 av ^
030 Wn*» —4J-—
2
I
« /1
f <0
b
R 0
CJ
A 'X
c z JD m
a
•
LU
1
a:a-x 11 v la
e; p
L
J>3 V -
< — 031 $2
§
a:•»*q. •- 1/1 a
sw m t
OJ
z
5 tp
1
3 - C C 5 w L 1I 4J C h m Qj f|) 0 ^6 ai-^n) oin 3‘i ^ J ^ • n c ^ j ^ c z cu r
,n'D 4)-->C
**p* ujo>r c^
0 Jl C lbXI a <9 *>^ c J* » c *9 *j e v c A) A)
L P v - L I <0 3 &• flj C '9 til t o-* C>*>W
I
•s
1
-1) —
c«0 3 Cm
C7»
fl) ' H
•p 5 11
g )
ffl
0
s
V> fsJ
b Ij ' i
+* +* flj >5
J i * ! 5 cS u.* 4» -H
£ t CP5 )r i£-^3V0
F t 0
a o N
Ul
UJ
u
a
ui Z
(T»'TV
*> 0 L «T) z
«£ • E 3 *? A) L
s
c> f
z
I/)
•'jj OJ
a?
£
•u
•?* cr«
1
•
rsj rsi
&> a> •f f z z N 03
0N<7>
8 l»<-'XOj
Cf ii >0• •C
03 />
d
S la u
O U J >u
» -. §z *—• Q. ^1
rsi cra\
t
a* L U
r
m
Z
<0
z
.
ro
to
CM O' (T>
Z
•’J •v T'
01
CM •■4
a> L
+> Z w
.J 4* L •T> Z
L
?
tr
■3 C.
-T • . L H- — 3 a *•> '/i
* - Z £>
U‘ • ,7 — gm H* 0
O N
8
m
~
S 2.S i 5 g S ~ - 5
• >5•- cnhi
^ a-* fljL *dfl) 15c4»Jj5 H .
^ 6 UCH
i< •
- i ^ • o I TJ "■< Q,- •*
UJ 5 G> fl) * 3 o a a a-u c
Z D M E u ^ c x
CC M L4JJj^
« S*.S,SJ|
-»
s ••4
ifl •«*
V> *0 ffl4 lili
c
<9 *>•
2* ■S * b
a-
fll
1
O'
I
3
•n
rs
C
•t *) A' ? L L J l
A.I <7'
a•
J"- ui. m
-
- 8•
V OS
„*
o
U.
8 J i
*->
'
.ia
N
u.-
8 “ k — 3
rj a** r* <M—
S
F br 5 s
iiii ^ a *
b c is-;
w —»■? - u w a a
I ? 03
3
a: c D
UJ a
a
uj a a
a
O'
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
0*4
UJ
s
S
i
O'
3 O I cn e
lit
<9 <9
D U c
- cj* cr*p 6
•0 •n 0/ L 0 7»
A S
I
j
£
1 s,
*•.
*7 . •^ l/i — 4' t a-'vi
8 cr >
i
2. jD
♦
o
fO
•
r it 5
w •T
’ VI fl) ft* L
5 <\l *
V
•
IL L
u.
Cl
o * a
U. 3
a: a
t- ~ a
►
C* iX»
a: fc 03 C ■S (/»
r<s»
Or
c a D I/.
4'
rj Vu «> 4i O'
i3:
o CM
M
ft
ri
« P N.
+
• +J •
in
c ~ oa flidl IH I vjit a ei> ='/i — s■a
a : -
* I 3 l/l
i L * '1* H k l a
r •U 3
C
Q .
Jt
CO! & X I
3
X
J 8 O')
J-
UJ z
X
C3 3
£ 5 X* ^ a I t S. Cr *i 0 > Ij4 i . o. 0 ■■» it*U * •a - - 31 kO 3 a iI v/l j :A
A h'/I g a: > a: CO cr O' 3
3
§ CO I L ■U X
e
CO 3 x a>
x
L a< d
s
w <x 3 cc
4)
£a
C t/l
I o3J h 3
* w
•H ac~* aia 4J
QLU W Or — W ^ D L <0 X d q:*j-«4j 3 O'Z 3T5 JPC CQ. o. J-'I1
■£ ly 4: ' *
muncca a .a ^ * l » —<
I
ox
I E s s s j !* L I
t I
Si L 6„ 3
v tx
■5 9*
$ c c ckf a* -u u .<®
<9 ?'<& +) 4i ft c 3 XL 3 ^ ftL tO C U * » T 5 — 3
o 10
T
CD v
.
»c c c
5U J ft“ 3 3 a § K51*
§
t-a. nj a ^ -o
C O • tj zr>
g.
■S“ fT * •M " 4JD.»»•.
2 <9 M
>*■**) ^8
IA I C IQ
j v e lx ma Lii ►0 C i? 4lT3 ?X I ^ ip CnC J'H *XO. ?, g L— f()L D € cr>x c §2g ¥S S’U , -^ftC S'C *1X *•XX - 3wT Ifi*^i X —*0 ¥ V ¥
* L 3 X o
o
o o
<9 Cl' 6 7* «r •« >t) 03 LA X* *»—* ■L K -a — 3
ONO'
Cl I - *-} IT
<\J
O' cn
ft/*• M r j ii
vflCQfj < *u rr •y)N hf yltM in
s5 ia >z a: a: (&K C O g s
in
Csl
M
P-l IT'
c
n> L ft) u
i a c o a
<\» O' ON 4J
I in rg pi
s
9. «r 3
? (7«
C»J O' a« L X V
*—
n
N
fvj cr»
•L i •T) r •«r I'sl
CM
4J <1> t TJ r (M CNi
>P < \j
ii' L it) r
4J 4' L
■* <\l
•r m fvl
S99SCB
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
X -1 01 OE "NS D 5 ft>5 u G. ®k L 0 - 5 a 3o • tO o^
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I z U A %
c
c*
s
o o
to o*) ru
rrt r
<0 4 a •■ * cv
rr, C < C L O fO O w mm
i
•
c 3) n j> L 5 i
I
c ct I ( •V
JS A r*. «S
el ji
S a o
It J
cr» c
It
•»£4J • 3 C cl.*-* £i~ ?• Q
M to rv
'
c1} * ••4 4J . V)L &
$k El e 0) A o o V 7
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
S'... S
i
b
I/I _
gg U Z
OJ w ■Irt
d bd - 15 'w
a-s&e&g Yh? m ••*
"-15S--S an cr»<35 Ik '2 LCL c c . «ooa •j; iq
■sz-e** s^s silsp ss
?
•LU M 1 1 X A3 •H Jj 4J 3 IQ
co am
s( 1®g s i Zp* Jt rt 3>- ► «iT«tJ (?.tlCj«-QO
.0 X 1/1 01 ^ .£> n5 L J . ' J t t •" J 3 0 0 ! U|
p-i'taaui'i a; acc „ W^1- - C Z 3 h 3 Jw _j a *j •u -U0: ►— *LU C D w ao -jica 'Tir
a±! L Z a U J a
i/i a 0i 1 o a Q IQ4J ai
?i IA
-
wc | Q U W LU f lJ-
?
CCflUI ‘ QJJ0VIWI •~4JiQL30d «C i.J* -Qg ? 2^"° V'* V 3I D£-»* di••* i0 n >iT>O &VV) rr, { L O 01 V
I 'Q J3 fl
J
t
01
t H * V UJ U 1 -J 0 a1
<9UJ 6
? sl *>>C4
a> cr-
CJ L
L •* 5 -8 V k —<X CC ^ a l I I
«Ljvn*"> «D^ 30UJ zz^ (T L lIU J yaa i iT
B t a
0
v.
a •Q ?>
U»
u. f a r^r .j5 fvJCJ -• I I >
(\ a> <m * rocr* •-o'er* L f f '« rt) — 3 *>*
Jil
fV) < f«i
O’* ■M -
i4i t !l a Z
flt ■tf.
(M
:6 3
I I J*-
*c a X ia > CL . « i £ a •u - >u ^ L l lj a/lf a i\/ia: 1Z »u
St O' c •Q M
5
t £X I. •Q 0 .,4>
n q
4'“ tj ’T6-M Six »l7l •- -H » o . € a n ) ? « / ’t5*2 £*^»ai nji'j^uxn) x a i u i *0. •- c5uuj l J5 c Jt’u. L « if-«CiQ?ifl/i30ty' IJ'DXUJIJ hc
7' C 'Q X O m p«
a e iq J«h 3 I crc -Q \ o LO
cr " 33 j
F in |Q
IQ r i
O' u
00
a:
(V
CD
(A 0
L -U *
Mro
cr
CNi O'.
D T3 C ‘Q
m
L Cl
0>
•0 a ^ tbn wn v
_i
O C 7> UJ 3 3 - Q *-«
4J
0
ru tTO'
V. ca r
a rg
CJ
(VJ O'
VaT
6
D TJ C |Q L
W •Ii^i
rj cn
<J^
S '? 3 Of z y
g g
O o 9
VI
a< ■< o T> IAH < r r cr o: 'r K »
Si
IQ
B2 Z
2 (3
• cr,
r-j WN 'r W men flT< . jv (jn
•“*1L • ann •w oa: iea L x * * td b .t— r o*. C J* oc'* >Q » Cl c ^ a :
0 «> 7>CC
Jt I^IjI!1 L a
■X
m< —M Ij< CrN (\ * y
+JCE
r
i *M/> wm ^ m•
« * ? ? * ,■
CP
C'
C\J
in fM
•M u * O cy
CM 0 > ON 9*
l ~ r.< .^ f'j . »4-> — Q 00 7 a * 3 L L ‘Q -1 3 I I
•TS•« ■ -L a
a s 0 -.^. r —« ■3g %**—^•
Co
* I IQ
€ C L € — £•*■
4J W „"SJAi/f c c b*E <3i»lS£255iiJ
X (K—< M <7 L D*-> H a 3 M
IQ W Hi
-T b l? i -V 6 e a Mo4*i ow
•*->(Q
c •* •o I/. _J -d E ** »• *.Q U1 Wlfl £ |£ g ^ a *<0Ul L u ^ g_aQtr z 0( i S8 bd&lo a-i a
Ul c -Q O
R
IN
ON
5-
IQ
31
£i crO'
a (E •X •*4
u*>
1
S
•04
IKA SULISTYANINGSIH
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
— k
(/) tfi
jj
cS mx
<0 /$
&c & I
0>~>€
r
i <1
o'
c
* j— £
1$
1 1 a m .3
V *M U» &
0% 0“-
— (NJ (NJ ftj ^ £ S'
0
0 4
fi0 4 J (U •w C pifl 15 f 0 3.*C 0 'S ?'* C L 'O.U 6
S
I
*- iTJ
»■«
Lft V» 3 • C” L C
&• 0> ^o. 1 w &.*A0r & &C
!HI i0 •s** I
iifl'a i3 ifl n
t
«r» S C - iTJ 1/) W-a >■0-tJ t / i - z. 0m n ■n C*' • In rr— ^ L in ■M m in C l 0*1
'O A c 0
M a
05
a•
L
a» « — in a.
O 1 •3i */ -t. 2 i/i c a . w . „ 6 a am
I y\ — D •5?
* ~ 10 A
"D4J
l a* u . ^n? d » xf wa i f l ^ l><* •«Q t di u e c o jd vc- <jJ J7 -D *i • -
L -«* 0
~«*o
yy^V
’ * Of L 9 0 V
0 0 <5 a
*¥¥?¥?* \
*0
JDJK— *
L l 3
•u c W*. c
•J
<*. *
W Q flj
< t S 4J c c a o . 3 id nj
*
113
0 "0 4J
fO
«■* *h ® I/i L
— •««—
3 e i j* a
•« -* 6 0;
11115 f t(0^ 0)gj
¥?¥? 1
0 c
L Ifl Ifl
i/i ^ •« cnw C C 1.1} $ r -* 0 .2 V . a- 0 ^ - 0) ’i V C
a a a ax'
?C' fQ 4 in N 0 L A cr■ ft»
s
0
,n -«
"C O
3 C
>v>U (5 « a a:
S=!
>T‘ •m
iN O'
*0 fi > b9*4)
i
S C •-» -J ^
•in flj - ^
.
e f&*H ffl(| c — . i t li
0 . *• 3 i J 4 ^ V. w z
•
tojt
c
7 * b v
0 « ' n 3 nj o . i/i
w *•<
C 0 a
a
'O z
*)
3 3 A3 <9 L 0 W*0 n c c ^ * ••« u u JD L £ L 6^ a* S H 0 0*1 * t - - g , • V"1 Cl *->
r^j
tM 7* •XMf
iJ‘
0 c.
1/1
in
cr»
CM — O' (b
ff'Z fNJ f^o^
•«•
»< - h cr> a* •» z 4 J-H 0 1 H « o r a * \r> W
M O'
51
rsj
«
CM <3N
ill £
>jO
ca
Hi £
10
CM
•li £
uX
v
T.
.
m*
(\1
z
1)
•M
4
OJ O'
3
7< 1
a
u3
«M CT>
Q.
s
b
p
■aJ! 3 h ' ? a fe x
O' c fl) O
cr> C * L v£
L
O
«»4
O
8 I
is
0 ■o
« <9 4J
c 1/i »
5
CC •Tl
ro
<JN- 4> ■ i* . z » -u A3 W
u.
L Cl ^ iq V> £ -T) $ G 7>
in € 0
f:
cn ^c
C 'C ^ (Jv —
eg cr>
S ^ -2 ,
»- 0
w 0
■ i-
5?
tk
UJ a a
f
fNJ cr c*
is
N cr* — i*«i
4 P. ^ (M
K 4,
xi j ; i/, •« £/'•'£' -
T
•T! t,\»*-i i ' i
iTJ 7>X
X
■t ■? r
*-> \Z
rj
«N (T» e» *« * •
rsj -T' O '» r•M a> z •<
Mi
^4^
*
z4* —
o a1
r
Cf' b")
CC' ifl
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
P E SE R T fl J E M I BUfttjH JUHLRH PEeUSftHRRN R OATR SUMOER TRNGGflL
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
jj
t
Z •a* •n
01 • 4 M
u
Si te o *
r
0& 1
r
C5
O'
•s
PM 0 *. O'
*tr C
t 3 C
— .X
•** 'D
(A
t
+i
c 5 . 6 S Or Hi'« ft)>_ J*QTDL<0D Q 0 0 ^iii :£ii £i £
*
<\ o 'j T -
* a?.
o
*?
03 4
« ia
e
a>
*O c' &**o Jc5* -" 0 c ** -J 0 c v> a
1 *3 « i 3
Qj I/i A> 0 1 -L-J *T3 u 0 *— a a v * i © i I••*
st n c <0 5x 2* wc A )L W 3CA ) . ST>]
X V to L
f
f
U C/Vh <0 D . C L -
0
O' CO
M "—
CC Li
&
£ a k
01
k ■c *
0
rv CO
A) 8.
$ tj
II A?a1€J '* • ~ e x !/i » DCL wi« >«& 4i l >-* 5/•m 4 )it} VDA'JD
"0
A)
0 "* 0 €
o
S ’S =>l/l w*
•T(\ -
l
(I.-
C 3'
a
8%
**>01 2i
■M
O'
a oi
H
2 .
0
O'
c c D
c2a
4>0‘
cr*
c
cr* —* <M d*
in
01
it
‘X' OJ
C
S'
w
rsi
crO'
. fSJ n
m eg
s
A} 7L
iN O' '7*
Jl
-> 31n 13 iM
CO-
-o g
C\) O' O'
!•-»
o o 0. L
L-
i/i
J*
#1
Q • L 0 6 L a> 3 S ‘.n
N
<7-
tr-
CM O'
O' vo
cy
r O'
0) r
3 ifl *-)
aj
a
0
O rg
•M 0> £
N O' O' «■
k?
fg
<0 ^3 Q .
*0 C
dj o
C crc cc /n C <5
A) (<1 W
w a-
<7> <■* 0 €
A>
t-
*-ti2.W L‘* C•- L— j*^*jA^} •3 0. .V u. 3 > V X -y- •7 0 X l / l * C £ ->5 ^ i+i* V~n N i l ) 0 . 3 1 i l A |D ^ < 1 l'H ji C — *■>3 6.K — C 0 3*0.* 0i 4i
f »
N O' O ' r
• \r' \jr C O' *D "O 'O O'O' *1 -•- r H' H OJCC l« a CO * K)O -' *—. iJ y 3
5 3 3 *
01 0^
tM
R S4*
N
o? <4
B <9 L sI S
o
8 3
I O’ u
to 0
p
X
0 0
•
'J3
„
I
01 N
D
a 1,11. .,.-JLM
1
1a
_____________________________
1/7 CJ
«
rj
A5 £
3f»
CM ^
«
S« ** 5
r>j*^
s
CsJ O' o*
p a*->
I'l
c iD U1
3
L A) 2 4J w c u. u. •-* cn
O
=5
L +> • ■ml M t
iN O' O'wrt
s 0
rg A <9 e
X 0
*3 c
CnJ O' O*
O'
ro N
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
C
a
l/l
u>
s
s
r\ Z>
•I Si 4)
*
5 5 -’ •»* a
. .T
•* CO & *T«
y>
4
w
I i m
r 5
r o
Li ftr •*> £ * i a c e a a> Ci o a* l/i »« \f\ V!
01. n jL U 0v a. 0 *3j V t a 9. : o a r 1 * I
60
£ -
>7i
i
E •-
<13-U ’n 3
Si
S ■
CL z— CLIA u ja oui
1I
»iu—y\
CL .
* 3 .0
C *>»■* £ < t>IA L •n ^ — L *I 3-m (5© *J *J £ — 3 ^ *O i S * L £ c q .3
5
P b a
o (\j
•
$ 2 WVi
5
y
|
o
CSJ ON <\l
Ul J ? > - r
u.*r» ii
a
*n
SS
in
?• * b S
€ . OiC . * »*« « rn
£SSI r
S o 09 \ «
V
a: S' —* i ? C5? ^ 3® e 8 'K ; ? i
g1 g j ^ 5 £ • •«
M
n| •A n i.’
wcr> btA
W •».?
a
-Ti
*
=.^
Ijv
w 3 4j i/i 3
r\j O' cr»
*T* J-
a
w ’cf' 0
cnij
CL *i V.
S I
-J Ul
$
(Vi
<9 j3
»•
o
3 -U rn w
IA t
T1 w •T* -*J
iN O'
-ftQ C Q.^ CL^ cr»
fvj cn w D «>
I
N c\ c*
3
fS.
03
yi
& o? a a
a
SflO 3^
a<
L q
c a
LH
& O a o
5
r
5S F •V b
ft
?
*
8
•V
(\J
b
fl) 3»
<M
IA 3
a**
in 5 ^
da -noc _ > S a
N O’. O'
S
5 VI
rj
»
§H h & 2 b S J3 4J si 3 ^ §
a
a.' kU 2
nj(/i
■se k
B=3
a '/I
8U *=* r cl
§ 1I
b
8 V
vox ••
dl
in
3 <J>
i ir-tf*.
Cj I/, 4J » l/l
-J 3
W O' o •?(M
D 3>
5 • j1j V
SiAiSJ ■v
s
a cc W2
ggsss
a in
i "I■»"i •
IQ
•
-.4
#>
t "3 0 C ^ 'S 111 • ty •* A,
^
C 'M
crO'
ro
ji4
Q CL i3 •V »D
0 w* 310
a
" ' i ♦J S f*s (\l
•FS 4J
ssx U2
C\J a> *
- J O' u c '« •t H •-• a u>
it
sr
X
r
einn e O C L flfl t /l ir ct c«5 -r--< SJEj’ a . * . * l *o
£ » 2►•*J -A - Ul
IsQ * 3 .3 £ ** 2s b§ _J m+
. r U «* >U 4J « r a
i
• •
Vi (\»
N . O' cr*
t— « a r > ___d . ^ N 2J O'
b* •-*
m J3 Kfl
b S
4
1
4» *» £ E•Xflj4 J aanyi s
r 3(Cc f •V b O O m +
r j v»
i/ i *7*
— >r CC-
*
y> r. nj rtj & 31 T)
a
i v
iJ
w 3 O' •X
-j i/i
0
a
-f
%
O S cr>
V U1
cj cr O'
b
M cr^
Vi 3
«
S-
03
Hi ir,
N
a:
*i
3
u n
3
CD
VI
S'
iVi 3
m
s ■u » o> S'
01
cr«
8
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
r b
f L 0
•1 I
b
- “■ e -j.-i/i <9,.U a c (A 4 l* 3 ►- a l II •
o o
3
: J
v s»< Sri <s *
<9
L
t j*j a * (V. rj
«
<9
L * £ O
i
a A N
H >/> g <S>C
5J w . y * £ W0 } A-'L '’ < 9
N c" £S • -»C*
O s£
w1 ?E
•i
•* 4 w L
--
_j ^ ^
.2x c - x
Pl C
«P
wi flj i» L *9 6 OlOTiS rtfl)LUD ao ca3*-»i-eO t it.iiii
s b a o +
a— f i
n i n
ck• «*
<9 W
S S F<9 Xk ^ C*>X A) C ‘9 in •Siilrc* 3 ft*o - e | oie^Jaei 3Cl LQ. flj<9o15 19-m aDax*iaj."D iIiiii I
b
a
Q. N O' N O
Ul&£>
-'-b a •“>> i> J O ' O '
<m rj ff'f\jcr* asj'
C ' ojrj —'Q(> j>«-7«
<9 € L <9 J*
O
£
N
dS
(N^ ON-0W*
h0 -£i, 0F L-L 4J 04i H11 *+>*}> Q WD Q-g O t^^ —^< \J oo W ft»-tJ )wcao*> -u
0 6 0 . -
Cl L a 6 €
<9 D3 <9£ <9*U"P
j° rss
•D-9.0 L L <93*<90 0 LLL £€
L
.9 Q
3'? 2* 5
w o' O '
4
r j O>» ' a
>x> 0
a)
w o
Ss i £
5 q 5 msa< uwi/ir
0 • *> <9 ^ 6 O L
«
ih
I*
at k -~ V) D 0 a 31
b O K
cn
cc H * Eyi/i W&i Souiz S 0. a . ' — CttUJ u SdS 2n6 83 a 3a&a o^ai: o i o^o. 1 1 1 1 1 ii itii iiii —* I 6— c is, L <9 « *0 r i/i i f ' « * 4 •-.gt) \ J!? *k X 'V+> l e ? <9 Qjfl)•#*»•« s s cc Viy u^i3 * > * —> £ 0 3z 0 S €b s hUl.? 5—* w .* E E(\i L xr-w UJ uj a | S 3 * arra-v9-*-«:?Q.uiD&<9'0f9 Vlft c ZiUCL^iXX 5*->vcntLn£coac9Zi2 Ii i > i i i i ii ii
•->
3-j *
£
s<
•4^
1
•Solja 3> Hm 4§ J V 8* rjoi O
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
I
h
1V
Of
I
2
2
I§1 loocr il ooc J_LJ______Li 1
6 .■?
1 8 >r S l/i o~o ainv
d82dS§ 8d§£ a a £ aiioaum vo.i£in ocn co ________ tiirii i i i i iii
c i13
1 £
sc
i 2 -U
4> <9 L flj
<8-
L
(X
a
1
§ s = NS
Si}) i i
S
k iiini b !
A
si i
f i l l i
wu>
iii
^
m i
f
hi U,WI
?
? k
I
k
5 l l i 3 l l l ? L l l Is l
r I 8
n
k
ilils i
? 55 S -
8
iill u 111 • & 5 «n U ____ » t __et) c
i i i i i
F ° R
§
S
K
i
‘
.
l
'n r v i " m
*
< t\ O' ■§» S
*O 41 7*
W
^7*
1
?0 •m ,
Ai
I «£i
°
J
■
Jo
i i i i i
0 8 53
F '
I ”
fc
^
5
.t
P
fr
l/» C .
I I s »
1-“
of *
s-“
2
x
^ s ,3 Q. «"> r
.
-# *cjf o\ ff < .— V ____
•2CT* o *...
r-j
—
.-8 jj jj
. ««.
I 1 '
-o ^ ^
-f _ 'r ■*» -—4•?. y. . '
"n #«p« -r -n 3
3 0 3
5 1/1 § i
IS* P
vi
JtJijgj ^
*** ^
14
30,
>c eiaiTj »o •*>
4 1
^
5
> c2 5"&
'a .
tjj q .4 Jf
3 ill
&
O
£ {L fa <*pC sx g 0 ?
Jw
i z h “ I ? - -
«J
£ ._ S» *• gi s _j m
fi£? ^ 8 i ' S
v
o€ fci=
2 g -S
I -
T
^
£-3 ^ I $2
r o hi_ni » - L
j
z*->
(J3 —
,
I/I
. -
5 j t c £ » ^
^
-Si?* S. -Q12.W r s ? r rP'rC i5 ^
s
m g
C .O Q
If
Q .^ iS
£-•-•,3H4<St
a ^ .i? .„ .
s ^ rr. ^ T. 5
S i^, W
.-2 4J
fJW or -.•.
rj
n-------------
til
Cjl — I
j\§ T
m L — fl>
53 \* v
'X m
^ rr
S
____________ ^ ■
I
im 4fl
• E
* -
if f*l «
«
55
r
y>
l
R
I
^_______ L
\
o
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
in M
z UJ "1
IQ <m5 J “
11) (i1 *fQ *
'vs
'■5 5
S
4•3 8 . 10*1 S-eSS Ii (a cni'5 ta cl
* c
ft \f)
a 3 o
5
4L
II
S
u • Ni j a ~ c c —> i nCD 7> S * * cc ~ H- vC *■*•«■> VI
cj
» i j* o
£a< rg
s
I m
6
♦» M0
ilssifs«
o.j
C«
S b S cm
& N ~
$V * 8w ,■ * in*^
V O
ft
ft
u 4J
ft
•»-> \. O) e «f *■)
0>
s b §
CE A '
U$
ft
C
O E I f lC C W
u.
I:
oUJ*
0
.
?
I I I
& ft — Jf V-Uk4J f€t-*JDC ft0 ■— 3 ft C c paa> b-SS < b(btl> ZMHTi 0.4J vt CEE
Cr* c
ft CD
IJ
m e n3c ft L 0
JX o
ft' O < T* L xoa< 4i
H* *-* 3
ft • •L
■•*>ft • o c 7i w I) It ^ K J3
w
a fta
8f'w
h> a>
| a i : IS*
ft * e
acc
“■•3 *n* C*
CD CT 3
O CTO
5* h* ••* M *4J
Q.X> £& L JD0 .0 00 a■** +> oJK
ft
i0
fC \J* O ' iki
o
4J
u3
3 m oN <
ft 7» b e L ft i N crv O ' £M O'
Io 0 £ m d
ft
b R N io t X
T •J r 3
IKA SULISTYANINGSIH KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... SKRIPSI
YAYASAN HANTUAN 1IUKUM AIRLANGGA INDONESIA ADLNLEMBAGA – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
LEMBAGA
BANTUAN HUKUM SURABAYA JAWA TIMUR
JA LAN
K ID A L
NO.
6,
TELP.
(031)
512273
SURABAYA 60131
Nomor : 104/SK/LBH/IV/1993 Lamp. • H a l : Survey
21 April 1993
Yth. Bapak Dr. Soewoto, S.H., MS Penbantu Dekan I Universitas Airlangga di Surabaya
Menjawab surat Bapak Nomor : 644/PT.03.H5.FH/N/93, tertanggal 14 April 1993, perihal pada pokok surat; Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya pada prinsipnya tidak keberatan menerima mahasiswa Bapak atas nama Saudara Ika Sulistyaningsih, Jl. Karangmenjangan 52, Surabaya untuk mengadakan riset mengenai "Kaheradaan S K M e n t e r i Tenaga K e r j a R I . Notior : K K P ,14Z / M K N / l 0 8 6 Da Jam Perselisihan Perburuhan "
Menyelesaikan
Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.
1.1'MHAtiA I'A M I it A U N1 »
Eko/fluryanto, S.H Ka/Bid. Internal
cc
SKRIPSI
.
Arsip
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMEllINTAH KOTAMADYA DAHRAIl TINGKAT H SURABAYA
K A N T O R
S O S I A L POL ITIK
Jalan Ja k sa A gung S tipraplo nom or 6 T el p. 4 3 0 0 0 ,4 3 0 5 1 P sw t. 178. 354, 355 d a n 512144 Psw t. 536, 538 SU R AB AY A
SURAT
-
KETERANGAN
u n lu k m clak u k an su rv cy /research N o m o r : 0 7 2 / / / 6 6 /4 0 2 .8 .0 2 / 1 9 9 3 *
M E M B A C A
■ SuraU d a ri Kopala D it. Sospol P rop. D ati I J a tim . T£L. 28 A p ril 1993 Nomor ; 072/1503/303/1993. P o r ih a l : Mclokukan ICcciatan Survey.
MliNGINGAT 1. Instruksl M cntcri D alam N egcrl No. 3 T a h u n 1972 2. S urat G u h crn u r K cpala D aerah T ingkal I Jalim (anggal 17 iu ii 1972 No. G ub/187/1972.
1)cngai; ini m en y atak an tidnk keberalan / kjcftcralancdilakukan S u rv e y / re sea rc h o leh :
N a m a
IKA SULISTYANINGSIH.
A I a in a t
J l.
P c k c r j a a n
Ivlha. l'’ ok. Ilulcum UIIAIR Surabaya.
'Ilic m a / acara S u rv e y / R esearch D aerah/lcm pat d ila k u k a n S u rv ey /R esearch L am anya S urvcy/R cscarch
K a ra n c m c n ja n ^ a n
52
S u rn b a y a .
" IC o b o ra d a n n S K .M o n tc r i T o n a ^ a I t o r j a H I N o . K e p . 3 4 2 / l f l c n / 1 9 0 6 D a la m I / i o n y c l e s a i k a n P e r o o liu ih a n P o rb u ru h a n n . “ K b ttu n a d y a I t i t i I I S u r a b a y a . 2
(d u a )
B u la n
TMT S u r a t
D ik o lu a rk a n .
IV nglkut Denm an s y a r a l - s y a r a l / k c lc n lu a n - k c le n tiiu it s e h a g a i h e r lk u t : \.
Y a n g b c rsan g k u la n h a m s m cnlaaii kclcn lu an • kelen tu an / p cratu ran - p c ra tu ra n yan g b crlak u dim ana d ila k u k a n n y a kcglalan survey / research.
2. 3.
p ila r a n g m cm p crg u n ak an ijueslionaire d ilu a r d esig n yang tclah dilcnlukan. Y ang b c rsan g k u la n seb clu m d a n sesudali m elakukan su rv e y / research h a rap m elap o rk an p elaksanaannya d a n hasiln y a kepada D inas / Inslansi yang b crsangkulan d a n kepada B pk. W alik o ia in a d y a K epala D acrali T in g k a l 11 S u ra h a y a c q K epala K anlor S osial Politik K otaniadya D ali. II S urabaya.
4.
Sural k e le ra n g a n in i a k a n d ic a b u l/ lidak bcrlaku apabila yang b c isan g k u lan lidak m cm aliihi syaral • sy aral scrta kclcn lu an • kclcn lu an sej>cili lersebul dialas.
S u rab ay a,
5
M ei
1993*
T l- M B U S A N : K e p a d a Y lli. 1. 2. ,J .
G u b e in u r K D ll T in g k at I Jalim Up. Kadil S ospol di S u rab ay a. P em banlu G u b ern u r K D H T K . I Ja lim di S u rah ay a :j< lr .K c p a la K a n t o r D o p n a k o r KM S.
A • A j t m l p . _______________
K e p a l/ Kotauiiv
• ■ ■.jh .:;--Q f b A c y o. 's:ri nm > <-
SKRIPSI
Sosial Polilik Surahaya.
(
..................... .....................................
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
■
IKA SULISTYANINGSIH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PLMLHINTAM mOIMNSI DAliRAM I INGKA I I JAWA TIMUR D IR EK TO R A T SOSJAL POL1T1K JL. P E M U IJ A N O . 5
I U I. P . 4 3 0 2 0 - 4 5 6 7 3
S U R A B A Y A
SURAT KKi KRANGAN
A S L I
U n t u k m n l a k u k n n s u n n y / r n s o a r c li
N o m o r :072/.. /..5jQ>?.1.../303/..
l.S R T .O I L K A N FA K .IIIJK U M U N A IR S B Y 8 A P R I L S N o . 6 M V P T . 0 3 . I I 5 . F H / N / 9 3 2 .5 R T .K A K A N W IL U S P N A K E R P H O P .J U M 2 6 A P I U L '9 3 N o . B . 1 5 3 5 / W - 1 2 / 1 9 9 3 - B . M i'in i> iH j n t
1.
I n « l i u k * f M o m o r l L la la m N a g a r i N o . 3 T i i l m n
2.
S u r a t G u b e r n u r K e p a l a D a e r a h T k . I J a w a T i m u r irjl.
d o n g a n in i m e n y a la k a n T I D A K
^
/ Aminsuivoy/ inonrch
J u li
K E D E R A T A N d ilo k u k a n su rv e y
1 9 7 2 N o , G u h ./ 1 8 7 / 1 9 7 2 .
/ r o s c a r r h o l e li :
:
JL .
.
it KJJBERADAAN S K M E N T E K t TENAGA K E R JA H I N O . K E P . 3V 2 / M E N / 1 9 8 6 DALAM M E N Y E L E S A IK A N P E R S E L I S I H A N PE R B U R U H A N ”
KARAN GMENJ A N GAN 5 2
.
2
(D U A )
BU LA N T E K H IT U N G
t la n g a i i k n t a n t u a i i 'k e i o o t i i a n s o h a u a i b o t i k u t
I
I ).il,ini j n iu j k n w a k t u
1
«
SURABAYA
KQTAMADYA SURABAYA
l ) ; ie r n li/ T r m p a i i l i U k u k a n s u r v n y / r M u a r c It
I .-m ia n y a s u i v c v / r c s M r c I i
17
I K A S U L I S T Y A N IN G S IH M s # FA K .H U K U M U N A IR SURABAYA
N ,„ „ p«n.,W i.n Jnwni, A i.in m
>072
XGL.
S U R A T D IK E L U A R K A N .
:
?< l ja d i s u t d a h til>a a t y n n (| d i t u j u d i w a j i h k t m m ir t a p o r k a n k o d a i a n ( | a im y a k n iw itla l l u p a t i / W n l i k o i a m a d y a K e p a l a
D i i e i o h Tfc, I I H a n K n p o l i i i s n s n ie m p a t ,
7.
M r n i a n t i k u l n i l u a n - k o l p t i l u f l n y a n g b a d a k u f l a l a m D a n r a h I m k u m P c m o r i n t n l i i n lm n p . i l ,
3.
M n n jiu ia l a w
I p t l i l i, k e n m a n a n k n s o p n n a n d n n k m i u i l i M i i s o r t n i i i o r v j l i i n d n i i p o r i i y a t a n n - i i i i r n y n l n n n l> n ik (lcti(|,m I m n n a i a u p u n l u l i t a n / l u k i s a n y a n g
d n p a i m i i l u k n i / m e n v f u g g u n g p n r a s a a n a i a u m c n g h l n a a t ja m a , h a n ii j n ctait n i i p a i a d ; n i s u n l t i c t n lo n g a n p e n i h i t h i k . 4
T i d a k d i p e r k c n a n k a n m e n j a l a n k a n k c f i i n t a n - k e g ia t a n d i h i a r k e t e n t u n n - k a t r i n t it a n y a n g t o la h r i it o t a p k o n tBf]ai t m c h u t d i a t a *.
!>. S n n l a h
I x t r n k l i i r n v " d i l a k u k a n t u r v n y / r c s a a r e h , d i w a j l b k a n t e r lo t illi d a l u i l u m i i l a p n i k a n k n p a d a P c j a l ia t P o m f l r i n t a t i s o in m p a t m im g o n a l t d c s a i n y a
i i r l n k i n n a n n s u t v e y / r c s e a i c h , s u h t H u n i m n n im j n f ll k a t i d a o r s h t n m p a t s u iv o y / r e s o a r c h . C
D n l n i n ja n < )k a w n k i u s u n t u b u l a n s e t e l a l i s n l w a i d i l a k u k a n t i y a s u r v o y / r u s n a r c l i, d i w a j i h k a n m c m b f l f i k a n l a p o r a n la r u a n f j i x i l a k t a n n a n d o n h a s il- h a s iln y e k iip a ila :
1.
K e l u a U A P P E D A P r o p . D a i r r a l i T k , I J n w a 1 iiritir
2.
K i’ p n la O i i i t k t o r a t S n s p o l I ’ m v . t)ni!ral< T k . I J a w a 1‘i m u r .
3. 4
/
B u p a i l / W a l i k o t a m a d y a K e p a l a D a o r a h T k . I I y a n {| Iw r s a t i j i k u t a n . K a n w i l/ D i r c k t o r a t / D in a s / J a w v a t a n / L e n i li a i i f l y a n f j l > n r s a n ft k u t n n .
r < » m i l i i l i 'i n n i i n n m i n k n n l i i n i h u l d n n d m y a i n k f l i i t id a k l i» r ln k < i n p a ln l a K i i n y n i n Im li w n
s o r n l k o lf M f ln jjm i i n i t id a k i n o m n n i i h i k f lt o n t u a r v
t i 'i d i i i i i a n t i’lin n n i t i 'f t i 'l u i l d i n ln s.
1 T: M I I IJ S A N
I. 7.
„
3, 4.
5
S u r n b a y a.
d is n m p n ik a it k r p n d n
2$
APJtlL 1993
A,n. G U B E o M m . K E M A l i v D A E R A H ^ T I N G K A T I Y ili.
P a n j id a m V / V r a w i j n y a -
^J/k-W A/TIM U y
K a p o ld a J a w a T im u r
ilo ol/AotSojivP°*','*t
K e t u a iia p p e d n P i u p . D a u ia li T k . I J a w a T im u r K a n « v i l / n i r A k l o r a t / U i i i a t A l a w a i n i ) / l i i 9 l a n s i / L u 'n b n i i a v '» . P m n b a n tu G u b o rn u r di
SU ilA B A Y A
G.
B u p a ii K a p a la D a v r a h T k .
II
7.
W n lik o t a m a d y a K o p a ln D a n r a li T i n g k a i
„
a 10. 9.
SKRIPSI
It
SURABAYA
.mTQ-R-UNAm.-GURA.BAYA.......... KAKANWI'L •E E -P N A lffiR -P R O 'P .i J A T 'I M .
1» *' »■
*
’*
>711
l\\
Sfe RYAfIffl\SETIAV/AN
KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ...
IKA SULISTYANINGSIH