POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNAG RAHITA DI NANGA BULIK KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Rosalia Kodang Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau
[email protected] Abstract: This study aimed to describe the pattern of parenting on children mentally handicapped in Nanga Bulik Lamandau District. This study used a qualitative approach, with qualitative descriptive method. The main target of this research is the parents who have a mentally handicapped child who attends Nanga Bulik SLBN Lamandau District. The research location older children mentally handicapped people, which is in the town of Nanga Bulik. Data collection techniques used were observation and interview. The primary data comes from interviews with informants from six people, while secondary data obtained from journals, websites, and data from relevant agencies. Data analysis was performed using a model Milles and Huberman. The study found that the picture of parental care for children with disabilities in different ways have the same goal sought to teach their children what needs to be known and worked to become a happy person and can confidently be responsible in society. Keywords: Parenting, Parents, Mentally Disabled. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pola asuh orang tua terhadap anak-anak cacat mental di Nanga Bulik Kabupaten Lamandau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif. Target utama dari penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak cacat mental yang bersekolah di Nanga Bulik SLBN Kabupaten Lamandau. Lokasi penelitian tua anak orang cacat mental, yang di kota Nanga Bulik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Data primer berasal dari wawancara dengan informan dari enam orang, sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal, website, dan data dari instansi terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Milles dan Huberman. Studi ini menemukan bahwa gambaran pengasuhan orang tua untuk anak-anak cacat dengan cara yang berbeda telah tujuan yang sama berusaha untuk mengajar anak-anak mereka apa yang perlu diketahui dan bekerja untuk menjadi orang yang bahagia dan bisa percaya diri bertanggung jawab dalam masyarakat. Kata kunci: Parenting, Orang Tua, Cacat Mental.
Di zaman yang modern ini kita sering
mengamati anak-anak dalam setiap harinya
menyaksikan
siaran
yang
akan menemukan bahwa masing-masing
menayangkan
berbagai
yang
anak memiliki keunikan dan keistimewaan
dihadapi
anak-anak,
ditelevisi problema seperti
pelecehan
tersendiri.
seksual, mempekerjakan anak, dan tindakan
Orang tua merupakan pendidik utama dan
kekerasan yang dialami anak. Kalau kita
pertama bagi anak-anak mereka, karena dari
79
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
merekalah
anak
pendidikan.
mula-mula
Dengan
menerima
kualitatif
adalah
salah
satu
bentuk
prosedur penelitian yang menghasilkan data
pertama dari pendidikan terdapat dalam
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
kehidupan keluarga. Orang tua dikatakan
perilaku orang-orang yang diamati. Peneliti
pendidik pertama karena dari merekalah
menggunakan metode ini, karena pada
anak
untuk
penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana
pertama kalinya dan dikatakan pendidik
gambaran pola asuh orang tua terhadap anak
utama karena pendidikan dari orang tua
tuna grahita, aktivitas-aktivitas apa saja yang
menjadi dasar bagi perkembangan dan
di berikan orang tua terhadap anak tuna
kehidupan anak dikemudian hari. Seperti
grahita di rumah, cara-cara yang dilakukan
yang di kemukakan oleh Kartono (2003: 2)
orang tua dalam menerapkan aktivitas
bahwa
lembaga
terhadap anak tuna grahita di rumah, dan
pertama dalam kehidupan anak, tempat ia
dampak penerapan pola asuh terhadap anak
belajar
tuna grahita di rumah secara alamiah atau
mendapatkan
“keluarga
dan
demikian
penelitian
pendidikan
merupakan
menyatakan
diri
sebagai
makhluk sosial”.
naturalistik.
Apabila cara orang tua mendidik anaknya di
Prosedur penelitian melalui beberapa
rumah dengan baik, maka di sekolah atau di
tahapan-tahapan sebagai berikut:
lingkungan masyarakat anak itupun akan
a. Observasi
berperilaku baik pula. Tapi sebaliknya
penelitian
apabila cara orang tua mendidik anaknya
observasi ke beberapa rumah orang tua
dirumah dengan kurang baik seperti lebih
siswa SLBN di kotaNanga Bulik untuk
banyak santai, bermain, dimanjakan, maka
menentukan lokasi dan subjek penelitian.
di sekolah atau di lingkungan masyarakat
b. Pemilihan subjek penelitian. Tahap kedua
yang kondisinya berbeda dengan lingkungan
adalah peneliti memilih dan menentukan
di keluarganya maka anak tersebut akan
subjek
menjadi pemberontak, nakal, kurang sopan
penelitian ini adalah dua keluarga yaitu
dan malas.
orang tua siswa yang menyandang tuna
METODE
grahita.
Metode
yang
digunakan
dalam
awal. ini,
Tahap penelitian
penelitian.
awal
pada
melakukan
Subjek
dalam
c. Pelaksanaan Penelitian. Tahap keempat
penelitian ini adalah metode kualitatif.
merupakan
Menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan
pelaksanaan penelitian, dimana peneliti 80
tahap
utama
yaitu
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
melakukan
observasi
(pengamatan)
dalam
penelitian
ini
adalah
Hasil
terhadap kegiatan pembelajaran yang
Pengamatan dengan mendeskripsikan pada
dilakukan oleh subjek penelitian dan
catatan lapangan (CL), wawancara (CW),
mencatatat seluruh kegiatan tersebut ke
catatan observasi (CO), dan
dalam catatan lapangan. Selanjutnya,
(DI).
dokumentasi
peneliti melakukan wawancara kepada kedua subjek, dan wawancara kepada
HASIL
subjek dan siswa. Untuk mendukung data
A. Gambaran
penelitian,
peneliti
mengumpulkan
pola
asuh
orang
tua
terhadap anak tuna grahita di Nanga
dokumentasi yang digunakan sebagai
Bulik.
rekap seluruh kegiatan penelitian baik berupa
foto/rekaman
video
Orang tua merupakan setiap orang
kegiatan yang
pembelajaran dan hasil wawancara.
bapak dan ibu. Orang tua sendiri merupakan
yang diperoleh dan menyimpulkan hasil
orang
penelitian secara deskriptif. dikumpulkan
dewasa
kedewasa,
dalam
yang
dan
orang tua, cara yang dilakukan orang tua
dalam
masa
mempersiapkan
anak
dengan
menuju
memberikan
bimbingan dan pengarahan yang dapat
dampak penerapan pola asuh terhadap anak
membantu anak dalam menjalani kehidupan
tuna grahita yang di peroleh melalui
(Nasution, 2014).
observasi dan wawancara langsung kepada
Berdasarkan
informan. merupakan
anak
terutama
kekedewasaan
dalam mendidik anak tuna grahita dan
data
membawa
perkembangan. Tugas orang tua melengkapi
penelitian ini adalah gambaran pola asuh
Sumber
dalamsuatu
dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai
penelitian ini adalah menganalisis data
yang
jawab
keluarga atau tugas rumah tangga yang
d. Analisis data. Tahap terakhir dalam
Data
bertanggung
temuan
di
lapangan
bahwa orang tua merupakan panutan bagi
subjek
anaknya.Ia
darimana data tersebut diperoleh. Menurut
menunjukkan kasih sayang
kepada anaknya dengan cara memberikan
Moeloeng bahwa sumber data utama dalam
bimbingan
penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
sesuai
dengan
kebutuhan dan kemampuan anak.
Anak
tuna
seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data 81
dan
grahita
latihan
akan
mudah
melakukan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
aktivitas sehari-hari jika orang tua mau
memberi kebebasan kepada anak tuna
memahaminya, dengan memberi contoh, dan
grahita (ATG)
berbagai alternatif yang membuat anak tuna
remaja,
seperti keadaan anak remaja
grahita melakukannya dengan senang hati
lainnya;
selalu melawan, membatah dan
tanpa ada paksaan.
tidak patuh terhadap perintah ETR sebagai
grahita
(ATG)
Ternyata anak tuna
memiliki
rasa
senang
yang sudah menginjak
orang tua, sehari-hari bersama dengannya.
melakukan segala sesuatu jika diberi contoh
Ini menunjukkan bahwa
ETR kurang
terlebih dahulu.
berwibawa
anak
Sebagaimana yang di
dihadapan
yang
lakukan oleh NHY terhadap anaknya yang
menyandang tuna grahita. Sosok yang
menyandang tuna grahita.
Ketika NHY
menjadi figur orang tua bagi anak tidak di
melakukan sesuatu , ia
peroleh diri sosok ETR, sehingga ATG
tidak melakukannya, NHY lebih memilih
selalu membantah, cendrung tidak dapat
untuk
mengontrol diri, tidak mau patuh, dan tidak
menyuruh
ATG
melakukan
menunggu
ATG.
sendiri, Setelah
ketimbang NHY
mau
peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar,
melakukan dan melihat cara yang dilakukan
termasuk
ibunya,
ATG
dan
sendiri. Sedangkan AMS seorang ibu yang
mengikuti
cara
NHY
tegas dan pekerja keras.Berdasarkan hasil
adalah seorang yang sangat menyadari akan
observasi dan wawancara.AMS memiliki
tanggung jawabnya sebagai figur bagi orang
harapan besar kelak anaknya mampu hidup
lain, tetapi tanggap terhadap kebutuhan dan
mandiri tanpa bantuannya.Ia berusaha keras
kemampuan anaknya.
Pola asuh yang
melakukan apa saja yang terbaik bagi ATG.
diterapkan oleh NHY termasuk dalam pola
Keinginan dan harapannya yang besar itu
asuh
yang memiliki batasan dan harapan
diwujudkannya lewat sikap dan tidakannya
yang jelas terhadap tingkah laku anak, Ia
terhadap ATG.Contohnya pada saat ATG
berusaha untuk menyediakan alternatif apa
mencuci pakaian tidak bersih, harus dicuci
yang baik untuk melunakan hati anaknya
kembali sampai bersih. Pola asuh yang
yang menyandang tuna grahita. Tidak
dilakukan
demikian yang dilakukan oleh ETR, ia
kurangnya hubungan yang hangat dan
cendrung
untuk
komunikatif dalam keluarga.Anak cendrung
anaknya
murung, malu dan penakut dan tidak aman
selalu
dalam berhubungan dengan lingkungannya.
bersikap
mau
mengerjakannya.
mendorong mandiri,
berdasarkan
melakukan
anaknya
mendidik
pemikirannya
dan
82
lingkungan
AMS
ini
dalam
rumahnya
mengakibatkan
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
Dapat terlihat dari sikap ATG pada saat
selalu bergantung pada bantuan orang lain,
peneliti mengajak berbicara pemalu dan
kaku dan tidak ada keberanian. Pola asuh ini
sembunyi dibelakang rumah.
orang tua terlalu terlibat karena merasa
Lain halnya dengan RSD dalam
kasihan terhadap anak tuna grahita. Dan
membimbing anaknya yang menyandang
SMY membimbing anaknya untuk percaya
tuna
diri, sehingga anak tuna grahita, semakin
grahita
pendekatan
kurang yang
memberikan
mendalam
perasaan sebagai
terutama
percaya diri karena orang tua memberikan
seorang ibu, sehingga
perhatian
dengan
memberikan
fasilitas
anaknya kurang respon terhadap orang lain
sesuai kebutuhan dan kemampuan anak.
maupun
yang
anak leluasa melakukan apa saja tanpa
ditunjukkan lewat sikapnya yang tidak
merasa ragu. Kepercayaan dan kasih sayang
memiliki rasa suka pada sesuatu hal seperti
sangat
layaknya anak-anak yang lain seusianya. Ini
begitupun demikian juga halnya dengan
menunjukkan bahwa orang tua sama sekali
ATG.Jika diberi kepercayaan.
terhadap
ibu,
seperti
tidak melakukan kontrol pada anak, hanya memberikan
materi,
cendrung
dibutuhkan
oleh
semua
orang,
Dengan demikian pembahasan hasil
untuk
temuan
penelitian
di
Nanga
Bulik
memperhatikan dan mementingkan dirinya
mendapatkan
dengan menunjukan sedikit
yang dilakukan orang tua terhadap
padaanaknya
yang
perhatian
menyandang
tuna
beberapa macam pola asuh
tuna grahita, di
anak
Nanga Bulik yang
grahita, karena dia sendiri masih belum siap
berdasarkan pengalaman perilaku ibu dalam
menjadi seorang ibu.
mendidik
Berbeda
dengan
menggunakan
RHN,
mengasuh
anaknya
dirumah,adalah:
dalam
Orang tua memiliki kesabaran dalam
tuna
memberikan bimbingan dan arahan karena
grahita.segala sesuatu yang dilakukan cukup
ia tahu anaknya memiliki keterbatasan
hati-hati demi menjaga perasaan anaknya.
dalam memahami perintah, dan berusaha
agar anaknya yang tuna grahita mau
mencari alternatif untuk mengugah hati dan
melakukan apa saja yang diinginkannya.
perasaan anaknya dengan sosok sebagai
Jika anaknya
RHN
teladan untuk membentuk perilaku anak.
sangat
Pola asuh ini di namakan pola asuh yang
membimbing
menangis.
perasaannya
selalu
dan
anaknya
yang
dimarahi bapaknya
Sikap
seperti
ini
berlebihan menjadikan ATG tidak mandiri
netral atau seimbang. 83
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Orang
tua
yang
tidak
memiliki
Orang tua yang selalu menggunakan
kesabaran dan tidak berwibawa hanya
perasaannya dalam membimbing anaknya
mengandalkan pemikirannya sendiri dalam
yang tuna grahita dan cukup hati-hati demi
mengasuh anaknya menjadikan dirinnya
menjaga perasaan anaknya
tidak dihargai, biasanya anak dari pola asuh
kasihan berlebihan. Sikap seperti ini sangat
ini memiliki
sikap yang suka melawan,
berlebihan menjadikan tidak mandiri selalu
tidak patuh, tidak bisa kontrol diri dan tidak
bergantung pada bantuan orang lain, kaku
taat pada aturan. Pola asuh ini dinamakan
dan tidak ada keberanian. Pola asuh ini
pola asuh timpang atau tidak seimbang.
dinamakan pola asuh terlalu terlibat .
Orang tua yang tegas dan pekerja
karena belas
Orang tua yang memberi kepercayaan
keras, harapan besar kelak anaknya yang
penuh kepada anak tuna grahita
tuna grahita mampu hidup mandiri tanpa
pekerjaan yang dikuasai anak., menambah
bantuannya. Ia berusaha keras melakukan
percaya diri anak semakin tinggi. Karena
apa saja yang terbaik bagi anaknya .
orang
Keinginan dan harapannya yang besar itu
kemampuan yang dimiliki anakanya untuk
diwujudkannya lewat sikap dan tidakannya
percaya diri, Pola asuh ini dinamakan pola
terhadap anak .jika melanggar maka diberi
asuh kepercayaan.
sanksi atau hukuman. Pola asuh
ini
tua
Dari
mengetahui
hasil
temuan
kebiasaan
peneliti
dalam
dan
dan
mengakibatkan kurangnya hubungan yang
berdasarkan hasil analisa data dari keenam
hangat dan komunikatif dalam keluarga.
informan penelitian tentang gambaran pola
Anak cendrung murung, malu dan penakut
asuh orang tua terhadap anak tunagrahita di
dan tidak aman dalam berhubungan dengan
Nanga Bulik, meliputi pola asuh netral atau
lingkungannya .pola asuh ini dinamakan
seimbang, pola asuh timpang atau tidak
pola asuh diktator atau otoriter.
seimbang, pola asuh diktator atau otoriter,
Orang pendekatanyang
tua
yang
kurang
memberikan
pola asuh tidak terlibat, pola asuh terlibat
mendalam
dan pola asuh kepercayaan.
terutama perasaan sebagai seorang ibu, B. Cara-cara yang dilakukan orang tua dalam mendidik anak tuna grahita di Nanga Bulik.
karna tidak siap memiliki anak sehingga anaknya kurang respon terhadap orang lain maupun terhadap ibu kandungnya. Pola asuh
Pola asuh adalah interaksi antara anak
ini dinamakan pola asuh tidak terlibat
dan orang tua yang mengasuhnya, proses 84
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
mengembangkan cara mendidik dengan
biasakan temannya datang kerumah lama-
memberi aturan-aturan dan batasan-batasan
lama
yang diterapkan pada anak-anaknya, melalui
keluarga, di ajak ke pasar malam, dan
pemeliharaan, menanamkan kepercayaan,
menasehati kalau nakal dan
cara bergaul, sikap menciptakan suasana
maka dimarahi.
emosional
memenuhi
kebutuhan
akrab,
sering-sering
bertamu
ke
kalau sering
anak,
Orang tua yang mendahului meminta
memberi perlindungan, serta mengajarkan
maaf kalau tanpa segaja menyenggol.
tingkah laku umum yang dapat diterima oleh
menjelaskan dan menasehati dia untuk
masyarakat.
peduli lingkungan, meletakan tong sampah
Berdasarkan analisa hasil penelitian
sampah disetiap sudut rumah, kami sendiri
di lapangan peneliti menemukan beberapa
yang mengawali untuk disiplin, biasakan
cara
orang tua dalam
bangun tepat waktu, memuji dengan kata-
mendidik anak tuna grahita di Nanga Bulik
kata: anak mami pintar lho, biasakan berdoa
dapat dibahas sebagai berikut:
dengan melihat contoh dari kami, walaupun
yang dilakukan
Dalam membimbing anaknya orang
diajarkan tapi anak tetap berbohong.
tua memberi contoh cara mengucapkan
Orang tua menjelaskan akibat sampah
terima kasih, membiasakan anak meminta
menimbulkan penyakit, kami tidak memuji
maaf kalau salah. Untuk peduli pada
takut besar kepala. Melatih anak untuk
lingkungan orang tua mengajak untuk
bercerita pengalaman sederhana dengan
bersih keliling rumah dan untuk membentuk
meminta
sikap disiplin menasehati
pengalamannya,menjelaskan
bangun tepat
anak
bercerita upaya
sesuai tidak
waktu. Sebagai hadiah atas keberhasilan
minder dan malu,mengunjungi keluarga
anak diberi hadiah berupa pelukan dan kasih
pada hari raya, menjelaskan ini keluarganya.
sayang.untuk mencegah hal berbahaya orang
Untuk menjaga keberanian anak orang tua
tua melarang anak untuk tidak melakukanya.
mengajak anak ketempat umum seperti ke
Agar anak dapat bercerita pengalaman
pasar. Dalam memelihara alat rumah tangga
sederhana, dengan cara
orang tua menjelaskan supaya menggunakan
bercerita anak
mendengarkan dan bertanya cerita apa tadi
alat dengan benar.
pada anak tuna grahita cepat lupa. untuk
melanggar aturan orang tua memberi sanksi
mengenalkan
dengan hal yang membuat efek jerah.
namanya
sendiri
membiasakan bertanya siapa nama anak dan 85
Bagi anak yang
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Orang tua mengingatkan anak untuk
Memberi contoh dan menasehati terus
peduli lingkungan sambil dibimbing kalau
menerus, kami gak beri hadiah tapi bilang
ada kotoran di buang pada tempat sampah.
aja anak ema’ hebat dan rajin,ikut mengaji
Dalam menanamkan sikap disiplin orang tua
dimasjid
membiasakan semua kegiatan tepat waktu.
eluskepalanya anak ema’ pintar, kami puji
Untuk menanamkan sikap religius orang tua
anak ema’ rajin dan bandingkan dengan
membiasakan mengikuti sholat bersama
kakaknya, memberi contoh dengan sikap
adiknya. Untuk menanamkan sikap sopan
kita, biasakan melakukan sendiri, menakut-
santun orang tua membiasakan memberi
nakuti kalau gak mandi nanti dikerumunin
contoh jikalewat depan orang anak harus
semut merah/ kaha, kami menjelaskan
permisi. Supaya anak dapat makan sendiri
dengan contoh kalau ada orang yang tidak
orang tua membiasakan makan bersama.
menjaga
untuk menjaga kesehatan anak orang tua
bandan panuan, mejelaskan sambil memberi
memberitahu kalau tidak mandi kan akena
contoh yang terus menerus,menjelaskan
penyakit menular seperti yang terjadi lewat
namanya
tayangan televisi dan menjelaskan kepada
abi,dimarahi kalau salah.
anakharus mandi dan makan teratur.untuk memotivasi
orang
kesehatannya
abi
sejak
hasil
mengelus-
kena
kecil
borokan,
dipanggil
pembahasan
tersebut
peneliti menyimbulkan bahwa cara-cara
memberitahu anak harus rajin dan tetap
yang dilakukan orang tua dalam mendidik
semangat. Untuk menghindari diri
dari
anak tuna grahita
ahaya
cara
mencakup semua pola asuh, namun masing-
menghindari bahaya seperti yang pernah
masing orang tua mempunyai tujuan yang
ditayangkan di televisi. Untuk menanamkan
sama agar anaknya dapat mandiri dan
sikap tanggung jawab orangtua memberi
bergantung pada orang lain. Walaupun
contoh cara mengerjakan tugas. Begitupun
penerapan berbeda-beda tetapi setiap orang
dalam pergaulan sehari-hari orang tua
tua memiliki harapan agar anaknya yang
mengajak teman temannya kerumah. Jika
tuna grahita kelak dapat hidup mandiri dan
anak berhasil melakukan sesuatu pekerjaan
membaur
orang tua memuji
umumnya. Perbedaan cara atau strategi atau
tua
belajar
sore,
tua
orang
anak
Dari
setiap
menjelaskan
anak dan disayang-
sayang.
dengan
di Nanga Bulik sudah
masyarakat
pada
model yang di berikan orang tua dalam memberikan pendidikan pada anak tuna 86
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
grahita tergantung dari perilaku ataupun
Pengaruh
penerapan
pola
asuh
pengalaman hidup yang pernah dialami oleh
terhadap anak tuna grahita terutama bagi
para orang tua tersebut.
NHY yaitu anak dapat dapat membantu
Pola asuh ataupun pendidikan dan pengalaman orang tua dalam
dirinya sendiri, peduli terhadap lingkungan
perawatan
degan membersihkan rumah, menyadari
anak akan mempengaruhi persiapan mereka
kesalahannya anak minta maaf,
menjalankan pengasuhan.
berterima kasih, dan banyak temannya.
Ada
beberapa
cara
yang
dapat
tahu
Tidak demikian dengan pola asuh
dilakukan untuk menyiapkan diri dalam
yang diterapkan
menjalankan
orang
yaitu:Tidak ada pengaruhnya, anak tidak
tuaantara lain: terlibat aktifdalam setiap
peduli lingkungan kotor, walaupun sudah
kegiatan anak yang mendidik, mengamati
diberitahu
segala sesuatu yang berfokus pada masalah
berkomunikasi ATG semakin lancar, karena
anak,selalu berupaya menyediakan waktu
ATG
untuk anak-anak dan menilai perkembangan,
tanggung
fungsi keluarga dan kepercayaan anak.
bertanggung jawab pada tugasnya.
perannya
sebagai
ETR pada
dan
memiliki
ATG,
dinasehati.
Dalam
banyak
teman.
Dalam
anak
sudah
mulai
jawab
ATG
Dengan demikian pola asuh terhadap
sudah bisa menaati peraturan walaupun
anak tuna grahita tidak ada perbedaan
kadang masihdi langgarnya.mulai disiplin.
dengan anak-anakpada umumnya kecuali
ATG merasa tidak diterima oleh ibu dan
dalam segi akademik, anak tuna grahitalebih
bapaknya. Dalam sikap religius ATG suka
menonjol pada keahliannya, bakat dan hal-
berdoa dalam situasi apapun dia selalu
hal yang praktis.
berdoa, ATG mulai bersikap sopan santun di depan orang tua dan orang lain Anak dapat
C. Dampak
Asuh
mengurus dirinya sendiri, membersihkan
terhadap Anak Tuna Grahita, diNanga
lingkungan rumah,merawat dirinya sendiri,
Bulik
dapat
Hasil penelitian,
Penerapan
analisis
data
Pola
berkomunikasi
bertanggung
penemuan
jawab
dengan
terhadap
baik,
tugasnya,
menaati aturan yang dilarang, suka berdoa
bahwa penerapan pola asuh
setiap ada kegiatan, bisa bersikap sopan
terhadap anak tuna grahita di kota Nanga
satun.
Bulik, sebagai berikut :
87
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
ATG sudah dapat menolong diri
dilakukan peneliti, para orang tua sangat
sendiri terutama dalam hal makan dan
memperhatikan dan memahami kebutuhan
minum, dapat menyapu lantai kadang
anaknya yang menyandang tuna grahita,
ngepel, semakin lancar berbicara, walaupun
mereka
kadang
temannya,
tingkah laku anaknya karena mereka tahu
bertanggung jawab dalam tugasnya seperti
dan percaya bahwa tidak ada masalah yang
menyiram tanaman setiap hari. ATG bisa
tidak dapat di atasi, jika ada kemauan pasti
merem dirinya, dan
pernah menunjukkan
ada jalan, hal inilah yang menjadi semangat
mana yang disukainya. ATG disiplin dari
bagi para orang tua seperti yang dilakukan
bangun tidur sampai makan
tepat waktu,
oleh para informan. Hasil usaha keras dan
merasa tenang dan tidak nakal itu
perjuangan orang tua dengan ketekunan dan
ATG
masih
milih-milih
tetap
berusaha
kesabaran
menghafal doa-doa tertentu dan kalau mau
menyesuaikan
makan selalu diawali dengan doa, bisa
memiliki keterbatasan dalam hal akademik,
bersikap sopan santun contohnya anak
ternyata
permisi kalau lewat depan orang. dapat
kemampuan
mengurus
menyesuaikan pendidikan berupa pola asuh
sendiri,
berbicaranya
lancar, bertanggung jawab dalam tugasnya,
hasil
pengamatanpun
diri
mereka
grahita
mampu
walaupun
mereka
mampu
orang
mengimbangi
tuanya
dalam
yang diberikan kepada mereka.
mematuhi aturan yang ada dalam keluarga. Berdasarkan
tuna
apapun
yang dialamidengan anak RSD. ATG bisa
dirinya
anak
sesulit
Sesuai dengan pendapat
ada
Hurlock,
bahwa pola Pola asuh yang mendorong akan
perubahan dalam diri anak tuna grahita.
meningkatkan kemandirian karena percaya
Segala upaya yang dilakukanorang tua
diri merupakan salah satu ciri kemandirian.
merupakan ada unsur kesengajaan untuk
Sedangkan keluarga dengan pola asuh yang
memenuhi kebutuhan anak dengan harapan
menekan atau otoriter mengakibatkan anak
dapat
kurang
merubah
kepribadiannya dengan
perilaku, terbentuk
perkembangan
metal aqgar mental
dan
diberi
kesempatan
untuk
selaras
mengembangkan kemandiriannya sehingga
dan
ia mengalami hambatan di dalam mencapai
kepribadian yang diinginkan.
kemandirian (Elih Sudiapermana, 2012:28).
Dampak yang dilakukan orang tua
Lingkungan keluarga hangat, mendorong
dalam mendidik anak tuna grahita di Nanga
dan menarik seringkali menghasilkan anak-
Bulik.
anak
Berdasarkan
pengamatan
yang 88
yang
bahagia
dan
hidup
baik,
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
sedangkan lingkungan yang dingin, kaku,
perkembangan mental dan perilaku anak
dan menekan menyebabkan anak- anak
tergantung dari pola asuh yang diterima
menjadi suka melawan, marah dan gelisah
anak.
(Elih Sudiapermana, 2012).
berpengaruh terhadap anak asuhannya dalam
Teknik-teknik
asuhan
orangtua
Jadisetiap
pola
asuh
akan
perilaku tertentu,misalnya terjadi adaptasi
demokratis yang menumbuhkan keyakinan
atau keagresifan pada anak.
dan kepercayaan diri maupun mendorong
SIMPULAN
tindakan-tindakan mandiri dalam membuat
Hasil Penelitian yang dapat diangkat
keputusan sendiri yang akan berakibat
melalui analisa kualitatif dalam tesis ini
munculnya tingkah laku mandiri yang
secara operasional terbatas pada cakupan
bertanggung jawab.
focus dengan sub-sub fokus :
Anak-anak yang diasuh oleh orangtua
1. Gambaran pola asuh orang tua terhadap
yang otoriter banyak menunjukkan ciri-ciri
anak tuna grahita di Nanga Bulik ,
adanya sikap menunggu dan menyerahkan
sebagai berikut :
segala-galanya
pada
a. Orang tua memiliki kesabaran dalam
pengasuhnya.“Disamping sikap menunggu
memberikan bimbingan dan arahan
itu
karena ia tahu anaknya memiliki
terdapat
juga
ciri-ciri
keagresifan,
kecemasan dan mudah putus asa.Keluarga
keterbatasan
yang berpola demokratis dengan otoriter,
perintah,
asuhan
alternatif untuk mengugah hati dan
dari
orangtua
demokratis
dalam dan
memahami
berusaha mencari
menimbulkan ciri-ciri berinisiatif, berani,
perasaan anaknya dengan
lebih giat, dan lebih bertujuan.Sebaliknya,
sebagai teladan untuk membentuk
semakin otoriter orangtuanya maka makin
perilaku anak. Pola asuh ini di
berkurang
namakan pola asuh yang netral atau
menunggu, sesuatu,
ketidaktaatan tidak daya
anak,
dapat tahan
bersikap
merencanakan kurang,
sosok
seimbang.
dan
b. Orang
tua
yang
tidak
memiliki
menunjukkan ketakutan (Anita, 2004).Dari
kesabaran dan tidak berwibawa hanya
pendapat tersebut penulis dapat simpulkan
mengandalkan pemikirannya sendiri
bahwa
atau
dalam mengasuh anaknya menjadikan
pendidikan yang di berikan orang tua
dirinnya tidak dihargai, biasanya anak
terhadap anak itu sangat berpengaruh pada
dari pola asuh ini memiliki sikap yang
dampak
dari
pola
asuh
89
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
suka melawan, tidak patuh, tidak bisa
e. Orang tua yang selalu menggunakan
kontrol diri dan tidak taat pada aturan.
perasaannya
Pola asuh ini dinamakan pola asuh
anaknya yang tuna grahita dan cukup
timpang atau tidak seim
hati-hati
c. Orang tua
yang tegas dan pekerja
dalam
demi
anaknya
membimbing
menjaga
perasaan
belas
kasihan
karena
keras, harapan besar kelak anaknya
berlebihan. Sikap seperti ini
sangat
yang tuna grahita mampu hidup
berlebihan menjadikan anak
tidak
mandiri tanpa bantuannya. Ia berusaha
mandiri
pada
keras melakukan apa saja yang terbaik
bantuan orang lain, kaku dan tidak ada
bagianaknya.
keberanian. Pola asuh ini dinamakan
Keinginan
harapannya
yang
diwujudkannya tidakannya
dan
besar
lewat
itu
sikap
terhadap
selalu
bergantung
pola asuh terlalu terlibat.
dan
Orang tua yang memberi kepercayaan
anak.jika
penuh kepada anak tuna grahita dalam
melanggar maka diberi sanksi atau
pekerjaan
hukuman.
ini
menambah percaya diri anak semakin
mengakibatkan kurangnya hubungan
tinggi. Karena orang tua mengetahui
yang hangat dan komunikatif dalam
kebiasaan
keluarga. Anak
cendrung murung,
dimiliki anakanya untuk percaya diri,
malu dan penakut dan tidak aman
Pola asuh ini dinamakan pola asuh
dalam
kepercayaan.
Pola
asuh
berhubungan
lingkungannya.pola
dengan asuh
ini
Dari berdasarkan
otoriter.
keenaminforman tua
yang
dan
hasil
dinamakan pola asuh diktator atau
d. Orang
yang
hasil
dikuasai
anak,
kemampuan
temuan
yang
peneliti
dan
data
dari
analisa penelitian
tentang
memberikan
gambaran pola asuh orang tua terhadap anak
mendalam
tuna grahita di Nanga Bulik , meliputi pola
seorang
asuh netral atau seimbang, pola asuh
ibu, karna tidak siap memiliki anak
timpang atau tidak seimbang, pola asuh
sehingga
respon
diktator atau otoriter, pola asuh tidak
terhadap orang lain maupun terhadap
terlibat, pola asuh terlibat dan pola asuh
ibu
kepercayaan.
pendekatan yang kurang terutama perasaan sebagai
anaknya
kandungnya.
kurang
Pola
asuh
ini
dinamakan pola asuh tidak terlibat. 90
Pola Asuh Orang Tua terhadap ATG Rosalia Kondang
2. Cara yang dilakukan orang tua dalam
tahu dan percaya bahwa tidak ada
mendidik anak tuna grahita, di Nanga
masalah yang tidak dapat di atasi.
Bulik , meliputi :
b. Jika ada kemauan pasti ada jalan, hal
a. Cara orang tua dalam mendidik anak
inilah yang menjadi semangat bagi
tuna grahita sudah mencakup semua
para orang tua seperti yang dilakukan
pola asuh,
masing-masing
oleh para orang tua .Hasil usaha keras
orang tua mempunyai tujuan yang
dan perjuangan orang tua dengan
sama agar anaknya dapat mandiri dan
ketekunan dan kesabaran anak tuna
bergantung pada orang lain.
grahita mampu menyesuaikan diri.
namun
b. Walaupun penerapan berbeda-beda
c. Walaupun
mereka
memiliki
tetapi setiap orang tua memiliki
keterbatasan dalam hal akademik,
harapan agar anaknya yang tuna
ternyata mereka mampu mengimbangi
grahita kelak dapat hidup mandiri dan
kemampuan
membaur dengan masyarakat pada
menyesuaikan pendidikan berupa pola
umumnya.
asuh yang diberikan kepada mereka.
orang
tuanya
dalam
c. Perbedaan cara atau strategi atau model yang di berikan orang tua
DAFTAR PUSTAKA
dalam memberikan pendidikan pada
Ati Novianti Fatonah. 2009. Demokrasi
anak tuna grahita tergantung dari
dalam keluarga. Jakarta:
perilaku ataupun pengalaman hidup
Cipta Pustaka
yang pernah dialami oleh para orang
Buana
Basrowi dan Suwandi, 2008. Memahami
tua tersebut.
penelitian kualitatif. Jakarta. PT.
3. Dampak penerapan pola asuh yang
Rineka Cipta
dilakukan orang tua terhadap anak tuna
Conny R. Semiawan, 2009. Penerapan
grahita, di kota Nanga Bulik, antara lain :
pembelajaran pada anak. Jakarta.
a. Para orang tua sangat memperhatikan
PT. Indeks.
dan memahami kebutuhan anaknya yang
menyandang
tuna
Diposkan oleh Deedee H Ristanty di 21.29
grahita,
2013.(di akses 14 April 2014)
mereka tetap berusaha sesulit apapun
Dwi Hartanto, 2010. Konsep Orang Tua.
tingkah laku anaknya karena mereka
.referensikesehata.blogspot.com/.../k
91
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
onsep-orang-tua.hNeniAgustine.
Shochib,
2009.
M.
1998.
Pola
asuh
orang
tua.Jakarta : PT RinekaCipta
Elih Sudia permana, 2012. Pendidikan
Surachmad.1994.
Pengantar
Penelitian
keluarga, sumberdaya pendidikan
Ilmiah dan Dasar Metode. Bandung:
sepanjang hayat. Bandung. Edukasia
PT. Tarsito.
Press.
Tim program
RosaliaKodang, 2003, Hubungan Tingkat Intelegensi
dengan
Kemampuan
Bersosialisasi Anak Tuna Grahita.
pascasarjana, 2012. Buku
pedoman
penulisan
disertasi.
Program
Jakarta. UN
Skripsi. Surabaya. UNIPA.
92
tesis
dan
Pascasarjana,