POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI
Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Pangan dan Pertanian 2016
Permasalahan Sektor Pangan di Indonesia Terdapat Dua Permasalahan Utama Pada Sektor Pangan di Indonesia
PERDAGANGAN
Produksi Domestik Tidak Mencukupi Kebutuhan (Supply < Demand)
Terjadi Kelangkaan di Pasar
Harga Meningkat di Pasar
• Produksi pangan di Indonesia sebagian besar belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. • Hal tersebut berakibat terjadinya kelangkaan pangan di pasar dan meningkatkan harga.
Rantai Distribusi Pangan menjadi Panjang
PERTANIAN
Terjadi Penimbunan Pangan (Mafia Pangan )
Harga Meningkat di Pasar
• Tidak efektifnya rantai distribusi mengakibatkan peningkatan harga pangan di Indonesia. • Adanya beberapa oknum yang menimbun bahan pangan mengakibatkan kelangkaan pangan di pasar dan meningkatkan harga secara signifikan.
Strategi Kebijakan Pangan Nasional Kebijakan Pemerintah
Intervensi Pasar
Intervensi Non Pasar
Kebijakan intervensi pada mekanisme pasar guna mempengaruhi harga.
Intervensi pada pelaku ekonomi diluar mekanisme pasar.
Contoh: • Kebijakan pengaturan kuota impor • Penetapan operasai perdagangan • Penetapan harga dasar
Kapan? • • •
Kurangnya infrastruktur pasar Minimnya akses produsen terhadap fasilitas pembiayaan External shock besar yang mengganggu stabilitas pangan
!
Contoh: • Kebijakan pengenaan pajak • Kebijakan subsidi pangan
Apa yang perlu dilakukan?
• •
Intervensi non pasar sebaiknya dibatasi Jangan sampai menganggu perusahaanperusahaan yang sudah cukup lama melakukan usaha.
• Penetapan peran yang jelas antara Pemerintah dan Swasta dalam pengambilan kebijakan sektor pangan • Pengedalian dan pengaturan intervensi-intervensi yang justru mengganggu kondisi pasar.
PERKIRAAN NERACA DAGING SAPI NASIONAL 2016
Uraian
2015
2016
255.462
258.501,69
2,56
2,52
Kebutuhan Nasional (ton)
653.980
651.424
Produksi Dalam Negeri (ribu ton)
416,09
441.761
Impor/tahun (ton):
237.890
209.663
a. Sapi (ekor)
713.670
600.000*
b. Daging Sapi (ribu ton)
95.160
89.687
Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Konsumsi per kapita (kg/tahun)
Keterangan: • Sumber : Kementan, Kemendag, BPS, 2016 (diolah) • *Rakortas 28 Februari 2016
Komoditas Penyumbang Inflasi Komoditas
2009
2013
2014
2015
Beras Daging ayam Bawang merah Bawang putih Telur ayam Daging sapi Cabe merah Cabe rawit Minyak goreng
0.26
0.14
0.36
0.31
Rata- Jan- Feb-16 Mar-16 AprlRata 16 16 0.2675 0.03 0.02 -0.03 -0.07
0.07
0.1
0.07
0.09
0.0825 0.09
-0.05
-0.12
-0.04
0.03
0.31
-0.17
0.15
0.08 0.09
-0.08
0.16
0.05
0.18
-0.04
0.03
0.07
0.06 0.03
0.01
0.02
0.02
-0.01
0.03
0.07
0.09
0.045 0.06
-0.03
-0.07
-0.02
0.02
0.07
0.03
0.05
0.01
0.07
0.15
0.01
0.07
-0.04
0.02
0.0425
0.01
0.01
-0.13
0.025 0.03
0.02
0.13
-0.18
0.15
-0.13
0.025
-0.03
0.05
-0.03
0.07
-0.04
0.0025
0.01
0.01
Sumber: BPS
Penyebab Inflasi Nasional Inflasi Inti dipengarui oleh permintaan domestik, nilai tukar rupiah, ekspektasi inlfasi Inflasi dari volatile food terutama berasal dari komoditas pangan. karakteristik Inflasi di Indonesia selama ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor supply (ketersediaan pasokan) yang utamanya berasal dari daerah, maka dengan adanya TPID diharapkan mampu mengatasi masalah pengendalian inflasi di daerah secara langsung. Komponen Administered Prices terutama bersumber dari kebijakan pemerintah, seperti harga bahan bakar ( solar, bensin) tarif listrik, tarif angkutan. 5
Perkembangan Inflasi Nasional
20
%yoy
%mom
3.00
2.50 15 2.00 1.50
10
1.00 5
0.50 0.00
0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr 2014 -5
• • • •
2015
Inflasi Bulanan (%mtm)-RHS
Inflasi Tahunan (%yoy)
Harga diatur Pemerintah (%yoy)
Harga Bergejolak (%yoy)
-0.50
2016 Inflasi Inti (%yoy)
-1.00
Sumber: BPS
Realisasi inflasi tahun 2015 yang di bawah target ( 3,35%) merupakan hasil dari sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia. Inflasi di indonesia lebih banyak dikontribusi oleh volatile food, dimana inflasi volatile food lebih disumbang oleh daerah. Sepanjang tahun 2016 (Januari s.d April) realisasi Inflasi Indonesia sebesar 0,16%. Tren inflasi di Indonesia cenderung menurun dikarenakan adanya kebijakan tentang ketahanan pangan dan semakin bertambahnya TPID,
Harga dan Andil Daging Sapi thd Inflasi 2016 Rata-rata Harga Daging Sapi 2016 relatif stabil pada kisaran Rp 113 – 116 ribu/kg. Andil daging sapi terhadap inflasi nasional 2016 relatif kecil ≤0,01%. Perlu diantisipasi kenaikan harga daging sapi menjelang HBKN (lesson learn lonjakan harga saat HBKN tahun 2015) harga Jun-Jul 2015 naik 9,96%; andil daging sapi 0,03%.
Sumber: BPS (diolah)
7
Pergerakan Harga Daging Sapi Harga Daging sapi (Rp/kg) - bulanan 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0
112,973
101,302
97,401 81,307
“Meningkatkan Kesejahteraan, Daya Saing, dan Produktivitas”
Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan
2012
2013
2014
2015
2016
Harga Daging sapi (Rp/kg) - bulanan 117,000 115,599 116,000 115,368 115,000 114,277 114,450 114,534 114,000 112,974 113,000 113,399 112,000 110,998 111,000 109,961 110,508 110,000 110,187 109,000 108,000 107,000 I II III IV I II III IV V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV V I II III IV I II III IV Agt
Sept
Okt 2015
Nov
Des
Jan
Feb
Mar 2016
Apr
Mei
Struktur Harga Daging
Bobot Hidup 450 kg
Karkas 50%
Rp. 44.000/ kg
Rp. 83.000/ kg Harga
Has
Tetelan
Tulangan
Perkembangan Kebijakan dan Regulasi Sapi dan Daging Sapi Tahun
Kebijakan
Regulasi
2009
Belum ada ketetapan pembatasan impor, terjadi impor sapi tertinggi sedangkan harga sapi lokal jatuh.
Disahkan UU 18 Tahun 2009 sebagai pengganti UU 6 Tahun 1967
2010
Pencanangan Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2010 – 2014 sehingga impor sapi dan daging sapi dibatasi, harga sapi lokal masih rendah
2011
Impor sapi & daging mulai dibatasi dengan melakukan evaluasi performance perusahaan, keharusan mempunyai IT Hewan dan IT Produk Hewan, sedangkan Australia exportir banned 1 bulan terkait pemotongan di RPH yang tidak animal welfare
Diterbitkan Permentan 50, 51 dan 52 Tahun 2011 tentang rekomendasi pemasukan bibit, sapi dan daging sapi Diterbitkan Permendag 22 Tahun 2011 tentang Ketetntuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan
2012
Ditetapkan kuota Impor sapi dan daging sapi yang ditetapkan melalui Rakortas dengan komposisi 60% sapi bakalan dan 40% daging sapi dengan total kuota 17,5% kebutuhan
Pembahasan perubahan Permentan dan Permendag
2013
Kuota impor sapi & daging berlanjut dengan pembatasan melalui pintu pemasukan dan pembatasan prime cut. Pertengahan tahun kuota dibebaskan , sapi siap potong boleh diimpor
Diterbitkan perubahan Permentan 50/2011 dan 52/2011 dengan Permentan 60/2013, 62/2013 diubah lagi Permentan 84/2013, 85/2013 diubah lagi Permentan 96/2013, 10 97/2013
Lanjutan....
Tahun
Kebijakan
Regulasi
2014
Kuota impor bebas tetapi secondary cut hanya dalam rangka penugasan dan sapi siap potong tidak boleh diimpor
Diterbitkan UU 41 Tahun 2014, dilakukan perubahan Permentan dan Permendag dengan penerbitan Permentan 108/2014, 110/2014
2015
Kuota impor per triwulan, dan Triwulan III hanya diterbitkan PI 50 rb ekor, terjadi mogok motong dan jualan daging, harga melonjak
Penerbitan Permentan 48/2015 dan 58/2015
2016
Penetapan kuota impor sapi bakalan 600 ribu ekor dan upaya pemasukan produk hewan dalam hal tertentu
Diterbitkan PP 4 Tahun 2016, Permentan 16/2016, 17/2016 dan Permendag 5 /2016
11
LAMPIRAN
Prognosa Produksi dan Kebutuhan Daging Sapi 2016 Bulan
Perkiraan Produksi Lokal (ton)
Perkiraan Kebutuhan (ton)
Perkiraan Neraca Bulanan (ton)
Jan-16
36.642
54.023
(17.381)
Feb-16
36.318
53.592
(17.274)
Mar-16
36.318
53.592
(17.274)
Apr-16
36.318
53.592
(17.274)
Mei-16
36.318
53.592
(17.274)
Jun-16
38.912
57.318
(18.406)
Jul-16
38.264
56.316
(18.052)
Agu-16
36.318
53.592
(17.274)
Sep-16
36.750
54.167
(17.417)
Okt-16
36.318
53.592
(17.274)
Nov-16
36.318
53.592
(17.274)
Des-16
36.967
54.453
(17.486)
Total
441.761
651.424
(209.663)
Sumber: Kementan , BPS (diolah) 2016
REKAP PERSETUJUAN IMPOR (PI) SAPI DAN DAGING SAPI TAHUN 2013 – 2016 JENIS
2013 PI
2014
REALISASI
%
PI
2015
REALISASI
%
PI
2016
REALISASI
%
PI
Sapi Bakalan
356.450
335.234
94%
686.390
575.715
84%
600.596
556.038
92,6% 200.000
Sapi Siap Potong
121.250
112.250
93%
201.565
129.704
64%
32.050
19.161
59,8%
-
-
-
7.700
1.960
25%
15.537
Sapi Indukan TOTAL (Ekor)
477.700
447.484
94%
895.655
2013
JENIS PI
707.379
79%
648.185
%
PI
REALISASI
%
4.489
-
-
12.942
3.008
23
Secondary Cuts
5.221
-
-
66.040
26.369
40
19.400
-
-
31.120
11.646
37
2.755
-
-
33.842
10.294
30
-
-
26.131
5.690
22
-
-
170.074
57.007
34
Fancy/Variety Meat
Offal
TOTAL (Ton)
31.865
Catatan : - Data Realisasi impor berdasarkan laporan importir - Data realisasi daging sapi tahun 2013 belum dapat kami informasikan (tidak semua importir melaporkan data realisasinya) - PI Daging Sapi untuk Triwulan I - IV 2015 diberikan hanya kepada daging jenis Prime Cuts, Manufacturing Meat dan Fancy/Variety Meat - Data update sampai dengan 31 Desember 2015
89,37
579.277
2015
Prime Cuts
Manufacturing Meat
4.078 26,2%
2014
REALISASI
-
PI
2016
REALISASI
16.921,00
%
PI
6.863,20
40,6
-
-
42.038,05
23.387,82
55,6
4.171,72
1.632,96
39,1
-
-
31.883,98
50,5
-
63.130,77
