MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN APRIL TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I.
DASAR a. Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/97/XII/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Perubahan Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja satuan-satuan Organisasi Div Propam. b. Keputusan Kadiv Propam Polri No.Pol : Kep/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 tentang Rencana Kerja Div Propam Polri TA. 2010.
II. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugas bidang Pembinaan Fungsi pada bulan April 2010. b. Tujuannya adalah memberikan laporan kepada pimpinan terkait dengan permasalahan atau kasus-kasus pelanggaran anggota Polri/PNS dan kegiatan fungsi yang sudah dilaksanakan oleh Divpropam Polri dan jajarannya selama satu bulan. III. RUANG LINGKUP Ruang lingkup laporan ini meliputi analisa data dari laporan rutin dan laporan harian satuan kewilayahan termasuk dari Pus / Bag di lingkungan Divpropam Polri yang sudah diterima pada bulan April 2010. IV. DATA KASUS-KASUS NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11.
JENIS TP Pidana Narkoba Laka lantas Perkelahian Polri & TNI Perkelahian Polri & Polri Penyerangan thdp Polri Masalah Senpi Masalah Tahanan Kasus Unras thdp Polri Kebakaran Mako Polri Pelanggaran Disiplin Pelanggaran Tatib Pelanggaran Kode Etik Pelayanan Pengaduan Masyarakat
MARET 18 kejadian 6 kejadian 20 kejadian 2 kejadian 0 18 kejadian 8 kejadian 5 kejadian 14 kejadian 0 kejadian 628 Orang 2.175 Orang 16 Orang 73 aduan
APRIL 28 kejadian 6 kejadian 18 kejadian 7 kejadian 1 kejadian 18 kejadian 8 kejadian 7 kejadian 11 kejadian 4 kejadian 519 Orang 1.275 Orang 8 Orang 107 aduan
Naik
KET 36%
Turun Naik Naik
38% 71% 100 %
Naik Turun Naik Turun Turun Turun Naik
29% 21% 100 % 17% 41% 50% 32 %
/ 1) Kasus . . . . ..
2
1) Kasus Tindak Pidana Jumlah kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS selama bulan April 2010 sebanyak 28 kasus, dengan perincian sebagai berikut: NO JENIS MARET APRIL KETERANGAN 1. Penganiayaan 11 19 Naik 42 % 2. Pencurian 0 2 Naik 100 % 3. Pengrusakan 1 2 Naik 50 % 4. Asusila 2 1 Turun 50 % [
Pelaku pelanggaran tindak Pidana melibatkan 44 orang anggota Polri/ Pns dengan golongan kepangkatan sebagai berikut NO 1. 2. 3.
GOL.PANGKAT Pama Bintara Pns
MARET 0 orang 18 orang 1 orang
APRIL KET 3 orang Naik 100% 41 orang Naik 56% 0 orang Turun 100%
2) Jumlah kasus Narkoba yang melibatkan anggota Polri/PNS selama bulan April 2010 sebanyak 6 kejadian dengan perincian sebagai berikut: NO Jenis Narkoba 1. Shabu-shabu 2. Inex
MARET 5 0
APRIL 5 1
NO Katagori 1 Pengedar 2 Pemakai
MARET 3 3
APRIL 3 7
KET Naik
100% KET
Naik
57%
Pelaku pelanggaran Narkoba melibatkan 6 orang anggota Polri dengan golongan kepangkatan sebagai berikut : NO GOL.PANGKAT 1. Pama 2. Bintara
MARET 0 orang 6 orang
APRIL KET 1 orang Naik 100% 9 Orang Naik 33%
3) Kasus Kecelakaan Lalu-Lintas Kecelakaan Lalu-lintas dijalan raya yang terjadi selama bulan April 2010 terjadi 18 kali kejadian dengan melibatkan 22 anggota dan PNS Polri. Anggota Polri/PNS yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas 20 orang dengan perincian sebagai berikut :
sebanyak
/ NO . . . . ..
3
NO 1. 2. 3.
KORBAN Meninggal dunia Luka Berat Luka Ringan
MARET 5 orang 9 orang 9 orang
Anggota Polri yang kepangkatan terdiri dari : NO GOL.PANGKAT 1. Bintara
terlibat
MARET 23 orang
APRIL 5 orang 9 orang 6 orang kecelakaan
KET Turun
33%
lalu-lintas dari golongan
APRIL KET 22 orang Turun 4%
4) Kasus Perkelahian Polri – TNI Dalam bulan April 2010 kasus perkelahian Polri dan TNI terjadi 7 kali, dengan perincian sebagai berikut : NO 1. 2. 3. 4. 5.
POLDA Polda Sumut Polda Jateng Polda Sulut Polda Gorontalo Polda Maluku
MARET 0 0 1 0 0
APRIL 3 1 1 1 1
KET Naik 100% Naik 100% Naik 100% Naik 100%
Korban yang dialami anggota Polri sebanyak 6 orang dari golongan pangkat Bintara dengan perincian sebagai berikut: NO KORBAN 1. Luka Berat 2. Luka Ringan
MARET 1 orang 1 orang
APRIL 5 orang 1 orang
KET Naik 80% -
5) Kasus Perkelahian Polri – Polri Dalam bulan April 2010 kasus perkelahian Polri dan TNI terjadi 1 kali, dengan perincian sebagai berikut : NO POLDA 1. Polda Malut
MARET 0
APRIL 1
KET Naik 100%
Korban yang dialami anggota Polri sebanyak 2 orang dari golongan pangkat Bintara dengan perincian sebagai berikut: NO KORBAN 1. Luka Ringan
MARET 0 orang
APRIL 2 orang
KET Naik 100%
/ 6) Kasus . . . . ..
4 6) Kasus Penyerangan terhadap Polri Kasus penyerangan terhadap anggota Polri selama bulan April 2010 terjadi sebanyak 18 kali, dengan perincian sasaran penyerangan sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Penyerangan Mako 2. Penyerangan anggota 3. Penyerangan Alut/Alsus
MARET 6 mako 12 kali 4 unit
APRIL 3 mako 26 kali 5 unit
KET Turun 50% Turun 54% Naik 20%
Akibat penyerangan tersebut 35 anggota menjadi korban dengan perincian sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Meninggal Dunia 2. Luka Berat 3. Luka Ringan
MARET 5 12 3
APRIL 1 12 22
KET Turun 80% NAIK 86%
7) Masalah Senjata Api Dinas Kasus-kasus yang berkaitan dengan Senjata Api dinas anggota Polri selama bulan April 2010 terjadi 8 kasus sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Senpi Hilang 2. Penyalahgunaan senpi 3. Penembakan
MARET 2 kali 1 kali 6 kali
APRIL 0 kali 4 kali 4 kali
KET Turun 100% Naik 75% Turun 33%
Akibat kejadian penembakan tersebut, 5 orang menjadi korban (2 tersangka meninggal dunia, 1 Warga masyarakat Luka Tembak dan 2 Anggota Polri Meninggal dunia). 8) Masalah Tahanan dan Penembakan terhadap tersangka Kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah Tersangka/Tahanan selama bulan April 2010 terjadi 7 kali kejadian dengan rincian sebagai berikut: NO KEJADIAN 1. Tahanan Lari dari sel
MARET 5 kali
APRIL 12 kali
KET Naik
58%
Penyebab larinya tahanan dari sel dikarenakan lemahnya pengawasan dan kelengahan anggota. 9) Unjuk Rasa terhadap Polri Unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan ditujukan pada institusi Polri selama bulan April 2010 terjadi sebanyak 11 kali, keseluruhan Unjuk rasa berjalan tertib dan aman, dengan issue yang dibawa pengunjuk rasa berupa permintaan/ tuntutan agar Aparat Polri lebih bertindak tegas dan segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran hukum yang terjadi, dengan perincian sebagai berikut : / NO .................
5
NO KEJADIAN 1. Unjuk rasa
MARET 14 kali
APRIL 11 kali
KET Turun 21%
10) Kebakaran Mako Polri Kebakaran Mako Polri yang terjadi selama bulan April 2010 terjadi 4 kali kejadian, dengan perincian sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Polda Bengkulu 2. Polda Banten 3. Polda Jabar
MARET 0 kali 0 kali 0 kali
April 2 kali 1 kali 1 kali
Naik Naik Naik
KET 100% 100% 100%
11) DATA PELANGGARAN DISIPLIN Data Pelanggaran Disiplin dan Sidang Disiplin a. Data Pelanggaran Disiplin. Pelanggaran disiplin yang terjadi selama bulan April 2010 sesuai Laporan yang masuk sebagai berikut: NO JENIS GAR 1. Pelanggaran Tata tertib 2. Pelanggaran Disiplin
MARET 2.175 orang 628 orang
APRIL 1.275 orang 519 orang
KET Turun 41 % Turun 17 %
b. Data Sidang Disiplin. Sidang Disiplin yang dilaksanakan selama bulan April 2010 sebanyak 36 kali sidang disiplin terhadap 70 anggota, dengan putusan sidang disiplin sebagai berikut: NO a. b. c. d. e. f. g. h. i.
JENIS PUTUSAN Teguran tertulis Mutasi dari jabatan Penundaan pendidikan Penundaan UKP Penundaan gaji berkala Patsus Tidak terbukti Ganti rugi/TPGR Non Job
MARET APRIL 29 putusan 17 putusan 10 putusan 9 putusan 18 putusan 11 putusan
KET Turun 41% Turun 10% Turun 39%
28 16
putusan 24 putusan 4
putusan putusan
Turun Turun
14% 75%
66 1 1 3
putusan putusan putusan putusan
putusan putusan putusan putusan
Turun Naik Turun Turun
18% 50%
54 2 0 0
100% 100%
c. Data Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Data pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang disidangkan selama bulan April 2010 sebanyak 6 kali sidang, terhadap 8 orang anggota pelanggar KEP, dengan keputusan sidang komisi kode etik sebagai berikut: / 11) Data . . . . .
6 NO JENIS PUTUSAN MARET 1. Dinyatakan perbuatan 2 putusan tercela 2. Meminta maaf 1 putusan 3. Mengikuti dik ulang 0 putusan 4. Tour of Area 0 putusan 5. Tour of Duty 1 putusan 6. PDH khusus 2 putusan 7. PTDH 12 putusan 12)
KET Turun 100%
0 0 0 0 0 8
Turun Turun Turun Turun
putusan putusan putusan putusan putusan putusan
100%
100% 100% 33%
DATA PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT NO a. b. c. d.
V.
APRIL 0 putusan
JENIS Pengaduan yang masuk Terbukti Tidak terbukti Dalam proses
MARET 73 0 0 73
APRIL 107 2 3 102
KET Naik Naik Naik Naik
32% 100% 100% 28%
ANALISA DATA a.
Kasus-kasus menonjol 1). Pelanggaran Pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS selama bulan April 2010 terjadi 28 kali dengan urutan terbanyak kasus Penganiayaan. Pelaku pelanggaran pidana terbanyak oleh Bintara Polri sebanyak 41 orang. 2).
Kasus Narkoba masih terjadi sebanyak 6 kasus dengan perincian Shabu-shabu 5 kasus dan Inex 1 kasus, sebagai pengguna 7 orang anggota Polri dan pengedar/penjual 3 orang anggota Polri, Kepangkatan pelaku masih didominasi Bintara Polri 9 orang.
3).
Peristiwa Kecelakaan Lalu-Lintas yang melibatkan anggota Polri/PNS terjadi 18 kali kejadian yang melibatkan 22 orang anggota, dimana kecelakaan paling banyak terjadi pada pengendara motor (R2) dan korban atau pelakunya sebagian besar dari pangkat Bintara Polri. Korban meninggal dunia 5 orang anggota Polri, Luka Berat 9 Orang dan Luka Ringan 6 Orang.
4). Perkelahian Polri – TNI masih terjadi 7 kali yang berawal dari rasa ketersinggungan dan salah paham, akibatnya terjadi perkelahian dan pengeroyokan. Kurangnya pengarahan oleh para Pimpinan kesatuan di kewilayahan tentang pencegahan konflik Polri dan TNI mengakibatkan masih terjadinya perkelahian antara anggota Polri dan TNI di beberapa tempat. 5). Perkelahian Polri – Polri masih terjadi 1 kali yang dilakukan oleh 2 anggt SPKN A Polres Ternate akibat pengaruh miras hingga mabuk dan berkembang menjadi perkelahian. / 5) Peristiwa . . . . .
7 6).
Peristiwa Penyerangan terhadap anggota Polri oleh masyarakat masih terjadi 18 kali, dengan jumlah korban anggota 35 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terjadi sikap arogansi anggota Polri di lapangan, dan kurang profesionalnya anggota melakukan penangkapan pelaku kejahatan dan anggota teroris, serta belum berjalannya program Community Policing di kewilayahan.
7).
Kasus-kasus masalah Senpi Dinas masih terjadi 8 kali , hal ini terjadi disebabkan tidak dipatuhinya oleh para pemegang senpi dinas tata cara penyimpanan, pengamanan maupun kurangnya latihan sehingga tidak tepat sasaran seperti bermaksud melumpuhkan namun yang terjadi mematikan.
8).
Masalah Tahanan yang lari dari ruang tahanan Polri masih terjadi 7 kali dan 12 orang tahanan melarikan, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan para atasan terhadap pelaksanaan jaga tahanan serta kondisi bangunan yang kurang memadai sebagai ruang tahanan .
9).
Kegiatan Unjuk Rasa yang dilakukan elemen masyarakat di kantor Polisi sebanyak 11 kali dengan membawa issue-isue aktual, mengindikasikan bahwa masyarakat masih menginginkan adanya peningkatan kinerja Polri ke depan dalam penegakkan hukum maupun memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat semuanya berjalan lancar, aman dan tertib.
10). Kebakaran Mako Polri yang terjadi sebanyak 4 kali, api diduga berasal dari konsleting arus listrik yang menyebabkan beberapa ruangan menjadi rusak/ terbakar. 11). Pelanggaran Disiplin yang terjadi dan menonjol adalah perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian. 12). Pelanggaran Tata Tertib masih cukup tinggi, pelanggaran banyak terjadi tidak mengikuti apel sedangkan pelanggaran lalu-lintas umumnya surat ijin mengemudi dan tidak lengkapnya perlengkapan kendaraan bermotor. Artinya kesadaran anggota Polri untuk patuh pada aturan masih rendah dan perlu terus ditingkatkan. 13). Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, selama bulan April 2010 sudah dilakukan Sidang Komisi Kode Etik Polri 6 kali sidang dengan putusan 8 anggota direkomendasikan untuk PTDH. c.
Pengaduan Masyarakat Pengaduan masyarakat yang diterima oleh satuan kewilayahan maupun Mabes Polri/Div Propam dalam bulan April 2010 sebanyak 107 laporan (terbukti = 2, tidak terbukti = 3, dan 102 laporan masih dalam proses) sebagian besar berisi keluhan masyarakat terhadap proses penyidikan yang masih dirasakan lambat dan perlakuan penyidik yang belum memberikan pelayanan yang profesional baik kepada pelapor maupun kepada tersangka. / VI) Kesimpulan . . . . .
8 VI. KESIMPULAN a. Kasus Pidana yang dilakukan anggota Polri terbanyak adalah kasus Penganiayaan oleh anggota dengan kepangkatan Bintara. Diduga penyebabnya adalah jiwa muda dan pengendalian emosi yang masih labil sehingga menimbulkan arogansi. b. Kasus Kecelakaan Lalu-lintas sebagian besar dialami oleh pengguna motor (R2) dan yang menjadi korban pada umumnya Bintara Polri , angka kematian anggota Polri pada bulan April 2010 adalah 5 orang, artinya tingkat kesadaran tertib berlalu-lintas dan kehati-hatian di jalan raya masih belum menjadi prioritas bagi anggota selama berkendaraan di jalan umum khususnya bagi para Bintara Polri. c. Konsumsi Narkoba dan obat-obatan Psikotropika bahkan sampai dengan pengedarnya masih dilakukan oleh anggota Polri, mengingat bisnis tersebut sangat menguntungkan apalagi dilakukan oleh anggota Polri yang menurut anggapan pelaku jauh dari pantauan petugas. Kondisi ini diduga rendahnya kesadaran akan pemuliaan profesi atau tuntutan kebutuhan ekonomi untuk hidup di kota besar. d. Pelanggaran Disiplin atau Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang terjadi didominasi perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian dan menghindar dari kewajiban melaksanakan tugasnya. Hal ini diduga dilakukan karena anggota mencari tambahan penghasilan lain pada jam dinas untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang makin naik. e. Pengaduan masyarakat baik melalui surat maupun laporan langsung ke Divpropam Polri maupun di kesatuan kewilayahan, umumnya masih didominasi atas ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan Polri dibidang Penyidikan khususnya proses penyidikan yang tidak profesional dan berlarutlarut tidak ada kepastian. VII.
SARAN a. Perlunya peningkatan pembinaan mental bagi anggota khususnya pada Bintara Polri yang masih baru untuk dapat merubah sikap perilakunya lebih dewasa, sesuai dengan pandangan masyarakat umum bahwa Polri adalah panutan dalam kepatuhan hukum ditengah masyarakat. b. Perlunya pelatihan khusus bagi anggota tentang berlalu-lintas dengan baik termasuk mewajibkan memiliki SIM bagi anggota Polri yang berkendaraan. c. Perlunya peningkatan pemeriksaan urine berkala yang dilakukan secara insidentil / mendadak terhadap anggota Polri yang dicurigai sebagai pengguna atau pengedar narkoba. d. Perlunya para pimpinan kesatuan untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan dengan TNI di kewilayahan dalam bentuk kegiatan bersama untuk menjalin kerukunan dan kebersamaan.
/ VIII) Penutup . . . . .
9 VIII. PENUTUP Demikianlah Laporan Sub Bag Binfung tentang Analisa kejadian dan kegiatan Propam pada bulan April 2010 ini dibuat sebagai bahan masukan bagi pimpinan guna pengambilan kebijakan lebih lanjut. Jakarta,
Mei 2010
KASUBBAG BINFUNG
APRIYANTO B. R, SIK, MH AKBP NRP. 68040390