MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI BULAN MARET DIBANDING BULAN FEBRUARI TAHUN 2010 TENTANG KEJADIAN /PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA /PNS POLRI I.
DASAR a. Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/97/XII/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Perubahan Keputusan Kapolri No.Pol: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja satuan-satuan Organisasi Div Propam. b. Keputusan Kadiv Propam Polri No.Pol : Kep/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 tentang Rencana Kerja Div Propam Polri TA. 2010.
II. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugas bidang Pembinaan Fungsi pada bulan Maret 2010. b. Tujuannya adalah memberikan laporan kepada pimpinan terkait dengan permasalahan atau kasus-kasus pelanggaran anggota Polri/PNS dan kegiatan fungsi yang sudah dilaksanakan oleh Divpropam Polri dan jajarannya selama satu bulan. III. RUANG LINGKUP Ruang lingkup laporan ini meliputi analisa data dari laporan rutin dan laporan harian satuan kewilayahan termasuk dari Pus / Bag di lingkungan Divpropam Polri yang sudah diterima pada bulan Maret 2010. IV. DATA KASUS-KASUS NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 12. 13.
JENIS TP Pidana Narkoba Laka lantas Perkelahian Polri & TNI Penyerangan thdp Polri Masalah Senpi Masalah Tahanan Kasus Unras thdp Polri Laka Lain Pelanggaran Disiplin Pelanggaran Tatib Pelanggaran Kode Etik
FEBRUARI 37 kejadian 7 kejadian 32 kejadian 5 kejadian 19 kejadian 11 kejadian 8 kejadian 13 kejadian 0 kejadian 711 Orang 2.516 Orang 38 Orang
MARET 18 kejadian 6 kejadian 20 kejadian 2 kejadian 18 kejadian 8 kejadian 5 kejadian 14 kejadian 2 kejadian 628 Orang 2.175 Orang 16 Orang
Turun Turun Turun Turun Turun Turun Turun Naik Naik Turun Turun Turun
KET 51% 14% 38% 60% 5% 27% 38% 7% 100% 12% 14% 58%
/ 1) Kasus . . . . ..
2 1) Kasus Tindak Pidana Jumlah kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS selama bulan Maret 2010 sebanyak 18 kasus, dengan perincian sebagai berikut: NO 1. 2. 3. 4. 5.
JENIS Penganiayaan Asusila KDRT Lahgun wen Pengrusakan
FEBRUARI 11 5 4 2 0
MARET 11 2 2 2 1
KETERANGAN 0% Turun 60% Turun 50% 0% Naik 100%
[
Pelaku pelanggaran tindak Pidana melibatkan 19 orang anggota Polri/ PNS dengan golongan kepangkatan sebagai berikut NO GOL.PANGKAT 1. Bintara 2. Pns
FEBRUARI 47 orang 0 orang
MARET KET 18 orang Turun 62% 1 orang Naik 100%
2) Jumlah kasus Narkoba yang melibatkan anggota Polri/PNS selama bulan Maret 2010 sebanyak 6 kejadian dengan perincian sebagai berikut: NO Jenis Narkoba 1. Shabu-shabu 2. Ganja
FEBRUARI 4 1
MARET 5 1
NO Katagori 1 Pengedar 2 Pemakai
FEBRUARI 3 4
MARET 3 3
KET Naik -
20% 0% KET
Turun
0% 25%
Pelaku pelanggaran Narkoba melibatkan 6 orang anggota Polri dengan golongan kepangkatan sebagai berikut : NO GOL.PANGKAT 1. Bintara
FEBRUARI 47 orang
MARET KET 6 orang Turun 87%
3) Kasus Kecelakaan Lalu-Lintas Kecelakaan Lalu-lintas dijalan raya yang terjadi selama bulan Maret 2010 terjadi 20 kali kejadian dengan melibatkan 25 anggota dan PNS Polri). Anggota Polri/PNS yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas 23 orang dengan perincian sebagai berikut : NO 1. 2. 3.
KORBAN Meninggal dunia Luka Berat Luka Ringan
FEBRUARI 9 orang 14 orang 3 orang
MARET 5 orang 9 orang 9 orang
sebanyak
KET Turun 44% Turun 36% Naik 67% / Anggota . . . . ..
3 Anggota Polri yang kepangkatan terdiri dari : NO GOL.PANGKAT 1. Bintara
terlibat
FEBRUARI 34 orang
kecelakaan
lalu-lintas dari golongan
MARET KET 23 orang Turun 32%
4) Kasus Perkelahian Polri – TNI Dalam bulan Maret 2010 kasus perkelahian Polri dan TNI terjadi 2 kali, dengan perincian sebagai berikut : NO POLDA 1. Polda Jabar 2. Polda Sulut
FEBRUARI 0 0
MARET 1 1
KET Naik 100% Naik 100%
Korban yang dialami anggota Polri sebanyak 2 orang berpangkat Bintara dengan perincian sebagai berikut: NO KORBAN 1. Luka Berat 2. Luka Ringan
FEBRUARI MARET 5 orang 1 orang 4 orang 1 orang
KET Turun 80% Turun 75%
5) Kasus Penyerangan terhadap Polri Kasus penyerangan terhadap anggota Polri selama bulan Maret 2010 terjadi sebanyak 18 kali, dengan perincian sasaran penyerangan sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Penyerangan Mako 2. Penyerangan anggota 3. Penyerangan Alut/Alsus
FEBRUARI MARET 0 mako 6 mako 16 kali 12 kali 2 unit 4 unit
KET Naik 100% Turun 25% Naik 50%
Akibat penyerangan tersebut 20 anggota menjadi korban dengan perincian sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Meninggal Dunia 2. Luka Berat 3. Luka Ringan
FEBRUARI 4 9 7
MARET 5 12 3
KET Naik 20% Naik 25% Turun 57%
6) Masalah Senjata Api Dinas Kasus-kasus yang berkaitan dengan Senjata Api dinas anggota Polri selama bulan Maret 2010 terjadi 8 kasus sebagai berikut : NO KEJADIAN 1. Senpi Hilang 2. Penyalahgunaan senpi 3. Penembakan
FEBRUARI 3 kali 4 kali 4 kali
MARET 2 kali 1 kali 6 kali
KET Turun 33% Turun 75% Naik 33% / Akibat . . . . ..
4 Akibat kejadian penembakan tersebut, 6 orang menjadi korban (6 tersangka yang terdiri dari 1 orang Anggota Polri meninggal dunia dan 3 tersangka meninggal dunia serta 2 tersangka luka tembak). 7) Masalah Tahanan dan Penembakan terhadap tersangka Kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah Tersangka/Tahanan selama bulan Maret 2010 terjadi 5 kali kejadian dengan rincian sebagai berikut: NO KEJADIAN 1. Tahanan Lari dari sel
FEBRUARI MARET 13 kali 5 kali
KET Turun 62%
Penyebab larinya tahanan dari sel dikarenakan lemahnya pengawasan dan kelengahan anggota. 8) Unjuk Rasa terhadap Polri Unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan ditujukan pada institusi Polri terjadi selama bulan Maret 2010 sebanyak 14 kali. Keseluruhan Unjuk rasa berjalan tertib dan aman, dengan issue yang dibawa pengunjuk rasa berupa permintaan/ tuntutan agar Aparat Polri lebih bertindak tegas dan segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran hukum yang terjadi. 9) Laka Lain Anggota Polri/ PNS Kecelakaan Lain yang terjadi terhadap Anggota Polri selama bulan Maret 2010 terjadi 2 kali kejadian dengan melibatkan 2 orang anggota Polri, dengan perincian sebagai berikut : a. Polda SUMUT An. Aiptu DANIEL SIMANJUNTAK hilang di perairan Teluk Tapian Nauli antara Pantai Padang dengan Pulau Situngkus/ Meninggal Dunia. b. Polda SUMSEL An. Bripka INDRA GUNAWAN terkena letusan senpi pada saat acara pemusnahan senpi ilegal dalam opsi Senpi Musi 2010/ Luka Berat. 10) DATA PELANGGARAN DISIPLIN Sidang Disiplin yang dilaksanakan selama bulan Maret 2010 sebanyak 26 kali sidang disiplin terhadap 275 anggota, dengan putusan sidang disiplin sebagai berikut: NO a. b. c.
FEBRUARI MARET 103 putusan 29 putusan 13 putusan 10 putusan 46 putusan 18 putusan
KET Turun 72% Turun 23% Turun 61%
39 32
f. g. h.
JENIS PUTUSAN Teguran tertulis Mutasi dari jabatan Penundaan pendidikan Penundaan UKP Penundaan gaji berkala Patsus Tidak terbukti Ganti rugi/TPGR
i.
Non Job
d. e.
putusan 28 putusan 16
putusan putusan
Turun Turun
28% 50%
176 putusan 66 4 putusan 1 0 putusan 1
putusan putusan putusan
Turun Turun Naik
4
putusan
Turun
63% 75% 100 % 25%
putusan 3
5
11) DATA PELANGGARAN TATA TERTIB Data pelanggar tata tertib selama bulan Maret 2010 sebanyak 2516 orang anggota Polri. 12) DATA PELANGGARAN KEP POLRI Data pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang disidangkan selama bulan Maret 2010 sebanyak 20 kali sidang, terhadap 37 orang anggota pelanggar KEP, dengan keputusan sidang komisi kode etik sebagai berikut: NO JENIS PUTUSAN FEBRUARI MARET 1. Dinyatakan perbuatan 2 putusan 2 putusan tercela 2. Meminta maaf 1 putusan 1 putusan 3. Mengikuti dik ulang 1 putusan 0 putusan 4. Tour of Area 2 putusan 0 putusan 5. Tour of Duty 1 putusan 1 putusan 6. PDH khusus 1 putusan 2 putusan 7. PTDH 32 putusan 12 putusan V.
KET Turun Turun Naik Turun
0% 0% 100% 100% 0% 50% 63%
DATA PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT NO JENIS a. Pengaduan yang masuk b. Terbukti c. Tidak terbukti d. Dalam proses
FEBRUARI 99
MARET 73
KET Turun
26%
1 11 87
0 0 73
Turun Turun Turun
100% 100% 16%
/ VI. ANALISA .. ..
VI.
ANALISA DATA a.
Kasus-kasus menonjol 1). Pelanggaran Pidana yang dilakukan oleh anggota Polri/PNS selama bulan Maret 2010 terjadi 18 kali dengan urutan terbanyak kasus Penganiayaan. Pelaku pelanggaran pidana terbanyak oleh Bintara Polri sebanyak 18 orang. 2).
Kasus Narkoba masih terjadi sebanyak 6 kasus dengan perincian Shabu-shabu 5 kasus dan Ganja 1 kasus, sebagai pengguna 3 orang
6 anggota Polri dan pengedar/penjual 3 orang anggota Polri, Kepangkatan pelaku masih didominasi Bintara Polri 6 orang. 3).
Peristiwa Kecelakaan Lalu-Lintas yang melibatkan anggota Polri/PNS terjadi 20 kali kejadian yang melibatkan 25 orang anggota, dimana kecelakaan paling banyak terjadi pada pengendara motor (R2) dan korban atau pelakunya sebagian besar dari pangkat Bintara Polri. Korban meninggal dunia 5 orang anggota Polri, Luka Berat 9 Orang dan Luka Ringan 9 Orang.
4). Perkelahian Polri – TNI masih terjadi 2 kali yang berawal dari rasa ketersinggungan dan salah paham, akibatnya terjadi perkelahian dan pengeroyokan. Kurangnya pengarahan oleh para Pimpinan kesatuan di kewilayahan tentang pencegahan konflik Polri dan TNI mengakibatkan masih terjadinya perkelahian antara anggota Polri dan TNI di beberapa tempat. 5).
Peristiwa Penyerangan terhadap anggota Polri oleh masyarakat masih terjadi 18 kali, dengan jumlah korban anggota 20 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terjadi sikap arogansi anggota Polri di lapangan, dan kurang profesionalnya anggota melakukan penangkapan pelaku kejahatan dan anggota teroris, serta belum berjalannya program Community Policing di kewilayahan.
6).
Kasus-kasus masalah Senpi Dinas masih terjadi 8 kali , hal ini terjadi disebabkan tidak dipatuhinya oleh para pemegang senpi dinas tata cara penyimpanan, pengamanan maupun kurangnya latihan sehingga tidak tepat sasaran seperti bermaksud melumpuhkan namun yang terjadi mematikan.
7).
Masalah Tahanan yang lari dari ruang tahanan Polri masih terjadi 5 kali dan 5 orang tahanan melarikan, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan para atasan terhadap pelaksanaan jaga tahanan serta kondisi bangunan yang kurang memadai sebagai ruang tahanan .
8).
Kegiatan Unjuk Rasa yang dilakukan elemen masyarakat di kantor Polisi sebanyak 14 kali dengan membawa issue-isue aktual, mengindikasikan bahwa masyarakat masih menginginkan adanya peningkatan kinerja Polri ke depan dalam penegakkan hukum maupun memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat semuanya berjalan lancar, aman dan tertib. / 9). Laka. .. ..
9).
Laka lain yang terjadi terhadap anggota Polri sebanyak 2 kali dikarenakan kelalaian petugas pada saat pemusnahan senjata api dan hilang di perairan.
10). Pelanggaran Disiplin yang terjadi dan menonjol adalah perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian. 11). Pelanggaran Tata Tertib masih cukup tinggi, pelanggaran banyak terjadi tidak mengikuti apel sedangkan pelanggaran lalu-lintas
7 umumnya surat ijin mengemudi dan tidak lengkapnya perlengkapan kendaraan bermotor. Artinya kesadaran anggota Polri untuk patuh pada aturan masih rendah dan perlu terus ditingkatkan. 12). Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, selama bulan Maret 2010 sudah dilakukan Sidang Komisi Kode Etik Polri 16 kali sidang dengan putusan 12 anggota direkomendasikan untuk PTDH. c.
Pengaduan Masyarakat. Pengaduan masyarakat yang diterima oleh satuan kewilayahan maupun Mabes Polri/Div Propam dalam bulan Maret 2010 sebanyak 73 laporan (masih dalam proses) sebagian besar berisi keluhan masyarakat terhadap proses penyidikan yang masih dirasakan lambat dan perlakuan penyidik yang belum memberikan pelayanan yang profesional baik kepada pelapor maupun kepada tersangka.
VII. KESIMPULAN a. Kasus Pidana yang dilakukan anggota Polri terbanyak adalah kasus Penganiayaan oleh anggota dengan kepangkatan Bintara. Diduga penyebabnya adalah jiwa muda dan pengendalian emosi yang masih labil sehingga menimbulkan arogansi. b. Kasus Kecelakaan Lalu-lintas sebagian besar dialami oleh pengguna motor (R2) dan yang menjadi korban pada umumnya Bintara Polri , angka kematian anggota Polri pada bulan Maret 2010 adalah 5 orang, artinya tingkat kesadaran tertib berlalu-lintas dan kehati-hatian di jalan raya masih belum menjadi prioritas bagi anggota selama berkendaraan di jalan umum khususnya bagi para Bintara Polri. c. Konsumsi Narkoba dan obat-obatan Psikotropika bahkan sampai dengan pengedarnya masih dilakukan oleh anggota Polri, mengingat bisnis tersebut sangat menguntungkan apalagi dilakukan oleh anggota Polri yang menurut anggapan pelaku jauh dari pantauan petugas. Kondisi ini diduga rendahnya kesadaran akan pemuliaan profesi atau tuntutan kebutuhan ekonomi untuk hidup di kota besar.
/ d. Pelanggaran. .. .. d. Pelanggaran Disiplin atau Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang terjadi didominasi perilaku yang dapat menurunkan martabat /citra Kepolisian dan menghindar dari kewajiban melaksanakan tugasnya. Hal ini diduga dilakukan karena anggota mencari tambahan penghasilan lain pada jam dinas untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang makin naik. e. Pengaduan masyarakat baik melalui surat maupun laporan langsung ke Divpropam Polri maupun di kesatuan kewilayahan, umumnya masih didominasi atas ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan Polri dibidang Penyidikan khususnya proses penyidikan yang tidak profesional dan berlarutlarut tidak ada kepastian.
8 VIII. S A R A N a. Perlunya peningkatan pembinaan mental bagi anggota khususnya pada Bintara Polri yang masih baru untuk dapat merubah sikap perilakunya lebih dewasa, sesuai dengan pandangan masyarakat umum bahwa Polri adalah panutan dalam kepatuhan hukum ditengah masyarakat. b. Perlunya pelatihan khusus bagi anggota tentang berlalu-lintas dengan baik termasuk mewajibkan memiliki SIM bagi anggota Polri yang berkendaraan. c. Perlunya peningkatan pemeriksaan urine berkala yang dilakukan secara insidentil / mendadak terhadap anggota Polri yang dicurigai sebagai pengguna atau pengedar narkoba. d. Perlunya para pimpinan kesatuan untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan dengan TNI di kewilayahan dalam bentuk kegiatan bersama untuk menjalin kerukunan dan kebersamaan.
IX.
PENUTUP Demikianlah Laporan Sub Bag Binfung tentang Analisa kejadian dan kegiatan Propam pada bulan Maret 2010 ini dibuat sebagai bahan masukan bagi pimpinan guna pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Jakarta,
April 2010
KASUBBAG BINFUNG
AHMID MANPUTRA, SH AKBP NRP. 62081079
9