rsBN
97 8-602-8 I 6 1 -7 6-3
Pno$illlilE Kendari, 3 Maret 2U5 Tema : lndonesia lvlenuju $wasembada Pangan Dalam Tiga Tahun Kedepan:
"Tinjauan Konseptual, Teoritis dan Empiris"
Hermanto Siregar Ayub M. Padangaran Weka Widayati
ltas l(eriasama Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Halu oleo (uHo) Perhimpunan Ekonomi Pertanian lndonesia (PERHEPt) Komisariat Daerah Kenda Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian lndonesia (pERHEpl)
LJndang{rndang Repubrik rndonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak cipta
Lergftup l-lak Cipta
Pasal 2
1-
Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilakhirkan tanpa mengurangi pemoaha"in menurut peraturan perundangundangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana Pasal 72 1' Barang siapa .. dengan gengaja melanggar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
2'
dan tanpa hak melakukan
perbuatan
{vZtf ) atau Fasat 49 ayat (1) dan ayat (2) di
pidana dengan penjara masing-masing paling singt
ili*
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau birang trasit peianggaran hak cipta atau hak
terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dipidana deigan pidana penjara pating lama S (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.00o.ooo,oo (tima ratus juta rupiah). PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN lndonesia Menuju Swas.embada pangan dalam Tiga Tahun Kegepan Tinjauan Konseptual, Teoritis dan EmpiriJ
:
Aula Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kendari 9 Maret 2015
Editor: Prof. Dr. lr. Hermanto Siregar, M.Ec. Prof. Dr. Ir. Ayub M padangaran, MS Prof. Dr. Ir. Weka Widayati, MS
Desain Cover: Hajat Ahmadnur
Diterbitkan pertama kali pada bulan Maret 2015 Oleh Unhalu Press Kampus Hijau Bumi Tridharma Jalan H.E.A. Mokodompit, Kendari g323.1 e-mail: [email protected]. id, [email protected] Perpustakaan Nasional : Katalog Dalarn Terbita, (KDT) HERMANTO SIREGAR Prosiding Seminar Nasional lndonesia Menuju Swasembada pangan dalam Tiga Tahun Kedepan:
Tinjauan Konseptual, Teoritis dan Empiris
Penyunting : Hermanto Siregar, Ayub M Padangaran, Weka Widayati 2015 564 hlm + xii,21x29,2 cm ISBN : 978-602-81 6 1 -76-3
-
Kendari, Unhalu press,
PANITIA PELAKSANA SEII{INAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN lad**esia Menuju swas-embada pangan daram Tiga Tahun Kedepan Tinjauan Konseptual, Teoritis dan Eilpiris Aula program pascasarjana Universitas Halu Oteo
.
Kendari, 9 Maret 2015
Penanggung Jawab Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS
Panitia pengarah Prof. Dr. k. Ayub M. padangaran, MS Prof. Dr. Ir. La Rianda, M.Si. Prof, Dr. Ir. Weka Widayati, MS H. Abdul Salam, A.pi, SH, MS Dr.Ir. Azhar Bafadal, M.Si. Panitia pelaksana Ketua Dr. Ir. Lukman yunus, M.Si.
Wakil Ketua Dr. Ir. H. Saediman, M.Sc. Sekretaris Awaluddin Hamzah, Sp, M.Si. Andi Syahrir, STp, M.Si. Beadahara Dr. Ine Fausayana, SE, MS Muhammad Nur, Sp, M.Si.
Bidang-Bidang Kesekretariatan Persidangan Acara dan Kehumasan
Publikasi dan Dokumentasi Perlengkapan Akomodasi Konsumsi
PROSIDING SEMINAR
NASI'NAL S*ASEMBADA PANGAN v {
DAFTAR ISI sampul Depan ....r.*...i..r..i.d....r............ Sampul Dalam Kata Pengantar .............................,...... Sambutan Ketua Perhepi Komda Kendari Panitia Pelaksana Dsftar Isi..........,,. ................,,
A.
I It lIt
lv v
vl
PRODUKSI PANGAN
Andi Bahrun, La Ode Afa, dan Dedi Erawan (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu OIeo) Perwujudan Swasembada Pangan Melalui Perbaikan Teknologi Pengelolaan Air.... Andi Khaeruni, Gusti Ayu Kade sutariati, Teguh wijayanto dan vlt Neru satrah (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian universitas lralu oteo) Pupuk Organik PIus "Biofresh" Solusi Untuk Meningkatkan Produksi dan Ketahanan Tanaman Kedelai Terhadap Penyakit Di Lahan Marjinal Ultisol
16
Baharudin (Balai Pengkajian Teknologi pertanian sutawesi renggara) Pengendalian Berbasis Ramah Lingkungan Hama PBK ierhadap Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan petani Kakao .................... Baharudin (Balai Pengkajlan Teknologi pertanian surawesi Tenggara) Penggunaan Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hami dan Penyakit pada
2t
37
H. Gusti R Sadimantara dan Muhidin (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Univetrsitas Halu Oleo)
Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan
51
Halim dan Fransiscus Suraman Rembon (Jurusan Agroteknologi Fakultas pertanian) Penerapan Bioteknologi Mikoriza Indigenus Gulma Pada lanah Marginal Untuk Memperbaiki Pertumbuhan Dan produksi Tanaman Jagung
La Ode Safuan(Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oteo) Aplikasi Pupuk Organik Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah ultisol dan Produksi Tanaman pangan dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Sulawesi Tenggara....
I,a ode santiaji Ba1de,
59
65
Gusnawaty HS, dan Resman (Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanlan Universitas Halu OIeo)
Intensitas Penyakit yang Terdapat pudu Turr*an Jagung dan Kacang Tanah dalam Pola Tumpangsari di Pertanian Lahan Kering Kabupaten Muna Barat-.
Laode Muhammad Harjoni Kilowasid, Lisnawati, Nurhaida, sarawa, dan samsu Alam (Jurusan Agroteknologi Fakultas pertanian universitas HaIu oleo) Rekayasa Ekologis Ultisol Bervegetasi Alang-Alang dengan Kondisi Tercekam Biologis untuk Pengembangan Tomat Lokal Muna. Laode sabaruddin, La ode Afa, Hasbullah syaf), L.M.H. Kilowasid dan Ardi A (Jurusan Agroteknologi F'akultas pertanian universitas rralu oleo) Pemanfaatan Informasi Klimatik .Dan Karakterisistik Fisik Tanah Untuk Menentukan Neraca Air Dalam Mendukung Produksi Jagung Kacang Tanah Sistem Tumpangsari
72
t'ri'i
\_---_-t
Muhammad Aswar
Limi (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas
HaIu Oleo)
.
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Faktor Produksi Terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe 95
Selatan........
Muhammad Taufik, Gusnawaty HS, Asmar Hasan, Rahayu M dan Nurmini(Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo) Swasembada Kedelai dan Penyakit Mosaiknya Di Sulawesi Tenggara
rc1
Muhidin, Gusti R.Sadimantara dan Sitti Leomo (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanirn Univetrsitas Halu Oleo) Pengembangan Pisang Kate (Dwarf Banana Cavendish) Sebagai Bahan Pangan 113
Alternatif.... Rasdianah dan Harapin Hafid (Program Studi Peternakan STIPER Kendari) Potensi Usaha Pengolahan Kulit Sapi Di Kota Kendari
Resman dan Halim (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Ilalu Oleo) Perbaikan Sifat Fisik Tanah Ultisol Dan Implementasinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Melalui Inokulasi Mikoriza Indigen.......
118
t24
Rustam Efendy dan Roslindah Daeng Siang (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo) Pengelolaan Tambak Udang Secara Terpadu dan Berkelanjutan ....-...'..
132
Sarawa (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas llalu OIeo) Evapotranspirasi dan Dinamika Perturnbuhan Tanaman Kedelai pada Berbagai lnterval Penyiraman dan Takaran Pupuk Kandang
142
Suharno dan Muhammad Alwi Mustaha (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara) Persepsi Petani Tentang Waktu dan Pola Tanam Terbaik
Di Sulawesi Tenggara......
152
Suharno dan Muhammad Asaad (Balai Pengkajian Teknologi Pertaniau Sulawesi Tenggara) Penerapan Teknologi Usahatani Padi dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu Di Sulawesi Tenggara....
160
Syamsu Alam, Sahta Ginting, Hasbullah Syaf dan Muhidin (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas llalu Oleo) Optimalisasi Penggunaan Lahan Melalui Pendekatan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Padi Ladang (Studi Kasus pada Kebun Percobaan Universitas Halu Oleo Di Kecamatan Moramo Utara,Konawe Selatan)'.....
166
Teguh 'lVijayantq Aminuddin Mane Kandari, dan Darmawansyah (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas llalu Oleo) Potensi Pemanfaatan Limbah
Isi Rumen Sapi untuk Meningkatkan Produksi
Tanaman (Studi Pada Tanaman Terung Solanum Melongena L.)..........'...
r73
B. A.M. Tasse,
I.
TEKNOLOGI PENGOLAIIAN HASIL PANGAN Nurhinaya dan Harapin Ha{id. (Fakultas Peternakan Universitas
Halu Oleo) Nugget Daging Ayam Afkir Tersutitusi Otak Sapi (Dafita) Komposisi Kimia dan
Organoleptik
?ROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PA!\CrAN 'ivri
183
Fery Indradewi Armadany, Sri Wahyuni dan Herlina (Jurusan Farmasi Fakultas llalu OIeo)
f,'armasi Universitas
Pendugaan Umur Simpan Produk Beras Analog Wikau Maombo Instan Melalui Metode Aslt {Accerelated Shetf Life Testing) dengan Pendekatan Isaterm Sorpsi ....
l87
H' Abdu Rahman
Baco dan Hermanto (Jurusan Agroteknologi Fakultas pertanian Universitas HaIu Oleo Prospek Teknologi Pengolahan Jambu Mete Untuk Menunjang Ekonomi Kreatif Masyarakat.
r98
Nun'Illiyyin Akibo Ardiyanti, Rini l{amsidi, Nurhayani fIM, Muhammad Juharisman Saputra, dan Wa Baane (Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Unlversitas llalu Oleo) Pengembangan Hard Candy Yang Mengandung Ekstrak Jahe Merah {Zingiber Officinale Yar,- Rahrum\ SehagaiPangan f,mgsirnattert*ra",rar kftibakten ..:.......
Rosmawaty, Wa Ode Yusria dan Sri Wiyati Maharani (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HaIu OIeo) Pengolahan Kripik Stngkong Aneka Rasa Berbasis Pangan Lokal Di Kabupaten Konawe Selatan
2r2
Ruksanan (Fakultas Pertanian Universitas Sulawesi Tenggara) Analisis Konsentrasi Ikan Teri dan Lama Pengukusan Terhadap Kualitas Dendeng Jantung
Pisang
............j.......
217
Sri Wahyuni dan Fery rndradewi Armadani (Jurusan ilmu dan Teknologi pangan
Fakultas Teknologi dan Industri pertanian) Kajian Pembuatau Beras Analog Berbasis produk wkau Maombo Instan....,...........
226
Suryani, Rini Hamsldi dan Nnrlena Ikawati (Fakultas Farmasi Universitas
Halu OIeo)
Uji
Stabilitas Formula Sediaan Losio dari Ekstrak Metanol Daun Mangkokan (Nothopanax Scutellorium Merr) .........
234
Usman Pato Ahmad Rifai, Evy Rossi, Muhammad Iqbal dan Arfendi (Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas pertanian Universitas Riaui Evaluasi Mutu, Penerimaan panelis dan Analisis Usaha Mi Instan yang Dibuat dari Pati Sagu
242
C. KELEMBAGAANDANPERMODALAN Bungati dan 7-ainal Abidin @alai Pengkajian Teknotogi Pertanian
Tenggara)
Sulawesi
Analisis Pendapatan Pengolahan Sagu Di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi
Tenggara
zs3
Dahya, Sarjoni dan Nur Aaeni @alai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara) strategi Penyediaan Benih Kederai Bermutu Di sulawesi
renggara
260
Fajriah dan Azhar Bafadal (tr'akultas Perikan dan IImu Kelautano Universitas
Muhammadiyah Kendari) Aspek Sosial Ekonomi Nelayan Perikanan Cakalang Kota Kendari dalam Mendukung Swasembada pangan
H. La
Nasional
.-.................
269
Qnu La OIa (Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan Universitas Halu Oleo) Model Pengelolaan Taman Tekno dan Taman Sains Menuju Swasembada pangan dan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi
viii PROSIDING
277
p^NrlANT
Helena Da Silva dan Cipto Nugroho (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT Analisis Ekonomi Inkoduksi Teknologi Pengolahan Jagung Mendukung Diversifikasi Pangan Di Pulau Timor-NTT
282
Helena Da Silva dan Cipto Nugroho (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT
Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Mendukung Ketahanan pangan Di NTT...............
287
Iramin dan Nurdiana A (Program Studi Agribisnis Perikanan Fakultas Perlkalran dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo) Kajian Sosial Ekonomi Terhadap Konversi Material (Kayt-Fibergla.ss) Kapal Pancing Tonda Tuna Di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara
292
Irfan Ido, Abdul Gafaruddin dan Yusran (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unlversitas HaIu OIeo)
Analisis Ketahanan Pangan Rumahtangga Tani Di Wilayah Urban Fringe Kata Kendari (Kasus Kecamatan Abeli Kota Kendari).....
300
La Ode Arsad Sani, Usman Rianse, Harapin Hafid dan Bahari (Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo) Analisis Sosial Ekonomi dan Produktivitas Kerja Peternak Sapi Bali di Sulawesi Tenggara
La Sinaini (Program Studi Agribisnis Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha) Sumberdaya Manusia Petani dan Pengorgaaisasian Gabungan Kelompok Tani Padi Sawah Di Kabupaten Muna.......... ....................
307
315
Mukhtar, Nur Isiyana Wianti dan Mukring (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian llalu Oleo)
Universitas
Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani Kelapa Di Teluk Kolono
322
Munirwan Zani, Pravita Fitriasari K dan Rosmawaty (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HaIu Oleo) Analisis Keuntungan Usaha Pemasaran Biji Kakao Fermentasi Pada Lembaga
Ekonomi Masyarakat $ejahtera Desa TeteineaJayaKabupaten Konawe Selatan ..... Sri Bananiek Sugiman (Balai Pengkajian Teknlogi Pertanian Sulawesi Tenggara)
Profil Penangkaran Benih Kedelai Di Sulawesi Tenggara
328 334
Surni dan MurdJani Kamaluddin (Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo) Penguatan Ekonomi Kelompok Usaha Melalui Peningkatan Nilai Tambah Produk (studi Kasus Pada Kelompok usaha Terasi Instan Lapulu Kota Kendari) ................
339
Taane La OIa, Hartina Batoa dan Awaluddln Hamzah (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Hatu OIeo) Strategi Nafkah Ganda Rumah Tangga Petani Hortikultura (Studi Kasus Desa Watumolerve dan Desa Mooloindah, Kecamatan Tinaggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara)...
347
Zainal Abidin, Bungati dan Samrin (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara) Analisis Ekonomi Introduksi Teknologi Pegelolaan Hara Berdasarkan Target Hasil (PHSL) Pada Padi Sawah Lahan Irigasi Di Kabupaten Konawe...
355
D.
DAYA SAING DAN PEMASARAN PRODUK PANGAN
Asriani (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari) Elastisitas Penawaran Komoditas Jagung Di Indonesia Melalui pendekatan Partial Adjusment Model
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN I ix
365
Roosganda Elizabeth (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) Pencapaian Daya Saing Melalui Peningkatan Teknologi Fengolahan, Peningkatan Kelembagaan dan Pemasaran Produk Pangan
Olahan
E. KEBIJAKAN
373
PANGAN NASIONAL DAN DAERAH Agribisnis Perikanan Fakultas Kemandirian 383
393
Ekonomi dan Bisnis Universitas Dalam
Ketahanan
399
Haji Saediman, Muhammad Aswar Limi dan Yusna Indarsyih (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halo Oleo) Aplikasi SWOT-AHP untuk Menganalisis Fa"ktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Komoditas Padi sawah Di Provinsi sulawesi Tenggara Hasbullah Syaf, Artiyanto Siswa Nugroho dan Fransiscus Suramas Rembon (Jurusan Agroteknologi Fakuttas Pertanlan Universitas Halu Oleo) - Pemetaan Status Hara N, P Dan K Pada Lahan Sawah untuk Perencanaan Penggunaan Pupuk Subsidi oleh Pemerintah di Kecamatan Laeya dan Palangga Kabupaten Koniwe Selatan La Ode Afa dan Awaluddin Hamzah (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo) Strategi Pencapaian Ketahanan
Lt
Pangan
416
427
435
Ode Alwi dan Sitti Marwah (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo)
Kajian Audit Jaringan Irigasi Tersier Se Jawa dan Madura Mendukung Ketahan Pangan
Nasiona1.....
'...-.......:.'..'.'
Laode Geo (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HaIu OIeo) Keragaman proAut Tanaman Pangan Antar Wilayah Di Provinsi Sulawesi
Tenggara
Lukman Yunus (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HaIu OIeo) Kajian Pengembangln Wilayah Pertanian Berbasis Keunggulan Komparatif Suiawesi
Tenggara....
Airlangga surabaya) Muryani - (Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas Analisis Sektor Pangan Indonesia : Pendekatan Sistem Neraca Sosial Ekonomi
(sNsE)
446
456
462
469
R. Marsuki Iswandi dan La Ode Alwi (Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo) Analisis Kemandirian Pangan dengan Pola Crop-Livestock System Di Kabupaten Konawe
Selatan
Roosganda Elizabeth (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) Peningkatan Kitahanan Pangan Nasional Menjadi Strategi Pencapaian Kedaulatan Pangan antara Harapan : Kenyataan
x PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN
479
487
SukmawatiAbdullah,L'DaudrBombangPrryolodanWaNurgayah(Jurusan oleo)
lgJili*i-
rakultas Pertanian Universitas Halu
Strategi pemberdayaan Masyarakat
fii"y*
tvtitatui Olahan Dodol Rumput Laut
KEARIFAN LOKAL PENGELOLAAN PANGAN Ahsin Atigori (Penetiiti Dompet- Dhgfa $enun$a) penguatan r*Jr* lot*t untuk ?etahanan Pangan Komunitas
r..
496
F.
Sinarresmi Cisolok
Kasepuhan
Sukabumi"'
"
509
AlamsyahFlamindanWaBune(FakultasKehutanandanltmuLingkungan Universitas Halu Oleo)
lnventarisasiPemanfaatanJenisTumbuhanobatolehMasyarakatDiHutan
Nanga-Nanga dan Sekitarnya
""""""""'
Ilmu sosial dan llmu Politik universitas Bahtiar dan M. Najitr Ilusain (Fakult*s Iralu oleo) Hidup Masyarakat Lapandewa Kabupaten busiano sampe" strategi Bertahan Buton
Selatan..-'...
514
521
IdrusSalam(JurusanAgribisnisFaf
r6nggara
G. LAMPIRAN Ilaftar Peserta Seminar Nasional Swasembada
Pangan"""
PANGAN I Xi PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA
559
REKAYASA EKOLOGIS ULTISOL BERVEGETASI ALANG.ALANG DENGAN KONDIST TERCEKAM BIOLOGIS UNTT]K PENGEMBANGAN TOMAT LOI(AL MUTIA Laode Muhammad Harjoni Kilowasidl, Lisnawatil, Nurhaidal
Stttxtt ilrnsrnsu [\a#
,
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo lohardj oni2@yahoo. co. id
ABSTRAK Memacu peningkatan laju pertumbuhan produktivitas pangan di Indoensia dilakukarl: melalui pendekatan p"nirgkutun produksi per satuan luas, perluasan area pertanian, dan restorasi lahan-lahan pertanian terdegradasi. Paradigma teknologi peningkatan produksi tanaman pangan era pasca Bimas Pertanian (Gien Revolution) diarahkan kepada penggunaan teknologi minimal bahan Lakar, emisi gas teredusir, kesehatan petani terjaga, lingkungan sehat dan aman, serta kehilangan keanJkaragarian hayati terhindarka:r. Lahan pengembangan pertanian kelompok Ultisol bervegetal alang-alang cukup tersebar luas di wilayah Indonesia bagian Timur. Faktor fisik-kimia a'*^'^v*euu l,vrrsurvular L.uraura[ tarriill tnl senng
Muna pada tiap petak percobaan.
Hasil penelitian pada tahap pertama menunjukan kerapatan nematoda pemakan akar pada 30, 60 maupun 90 hari setelah tanam antara kombinasi jumlah individu .u.ing tanJ Oan j"nis bahan organik berbeda signifikan. Kerapatan nematoda pemakan akar menunjuka'n kecend"*irgun melurun sejalan dengan bertambahnya waktu setelah aplikasi cacing tanah dan bahan organit. Dalam percobaan tahap pertama tanaman tomat di r"*ri petak percobaan hanya dapat bertahan hidup sampai usia dua minggu setelah tanam. Percobaan tahap dua menunjukan bual tomat dari tiap petak percobaan dapat dipanen. Jumlah buah dapat dipanen bervaraisi irenurut jumlah cacing t*nnh dar jenis bahan organik. Total buah dipanen padi bahan organik dari C. -rdornto tunpu cacing tanah lebih rendah dibanding denganintroduksi 20 dan 40 individu cacing tanai. 1t*of**si Totai h:alldipanen pada pangkasan Collopagonium sp. tanpa cacing tanah lebih banyak difianding derlg** i:rtr*duksi 20 dan 40 jumlah individu caciog tanal. Totalluah dipan*n pjdu kombinasi panglffisa* [. c,vlindrica untuk semua jumlah individa cacing tanah relatif mirip. fierat buah segar
pada pangkasan
I. cylindrica
dengan introduksi 20 individu cacing tanah adalah paling tinggi, dengan introduksi 40 individu cacing tanah adalah 91t1ne rendah.
/. iylindrica - pigkasan Temuan di atas membantu
sedang
kami menyimpulkan bahwa pendakatan biologis melalui
rekayasa ekologi menunjukan pengaruh bermanfaat dalam jangka panjang terhadag produktivitas p*guo. Waktrlmendating, kujidterkait "Agroecological Economic" metode rekayasa ekologi
-tuutita.
-tanah untuk produksi pangan masih perlu dikembangkan untuk kesuburan mensikronkan antara upaya-upaya percepatan capaian swasembada pangan tiga tahuan ke depan dengan paradigma pertanian era pasca Bimas Pertanian (Green Revolution)'
dan
Kata kunci : Bahan organik, buah, cacing tanah, nematoda, pemakan akar'
PENDAHULUAN Manusia untuk melaksanakan aktivitas biologis dasarnya membutuhkan energi yang diperoleh dengan mengonsumsi pangan (Rosa & Shizgal, 1984; Thane Blinman & Robin Cook, ,:titti. Energl dari pangan sangat dibutuhkan penduduk untuk melaksanakan segala bentuk kegiatan ,oriul, ekonomi, politik, budaya, serta pertahanan dan keamanan Negara. Penduduk , Iqionesia diperkirakan mencapai 255.4il.7}0 orang pada tahun 2015, dengan rata-rata laju ,:lxqrrumbuhalpenduduk sebesar 1,49 per tahun, diperkirakan dapat mencapai 271'066.400 orang per kapita per hari penduduk Indonesia untuk ,'gpda tahun 2020 (BPS, 2013). Baku konsumsi kalori -,un*ncapai angka kecukupan konsumsi kalori ditetapkan sebesar 2.000 kkal (BPS,201l)' Sumber , ri utama-penduduk indonesia diperoleh dengan mengonsumsi beras yang mengandung kalori sayur-sayuran 38,35 KKal, dan buah: ,+O Kilo Kalori (KKal), kacang-kacangan 53,73 KKal, pemenuhan l,i@+l*n 3i kebutuhan konsumsi kalori (BPS, Untuk 2013). ,73I(Kal per kapita per hari pemenuhan kebutuhan pangan berasal "*ul ioi dan akafl Aatang perlu dilaksanakan upaya-upaya tanah yang dikelola oleh sumberdaya dan fui hasil petaniao dengan memanfaatkan potensi hayati dalam negeri. i, ,. -u kerjapetani pendekatan peningkatan produktivitas pangan dalam negeri dilaksanakan dengan r.l:, r produksi p"r rat un luas, peduasan area pertanian, dan restorasi lahanlahan pertanian i. Ultisol potensial sebagai area pengembangan pertanian pangan. Golongan tanah ini Iuas dibanding golongan tanah lainnya. Luasannya dapat mencapai 49.794.000 ha atau aoati sekitar iSYo dari luas daratan Indonesia. Dari luas tersebut, sekitar 13'162.000 ha g*"2" Oari luas Ultisol) tersebar di wilayah bagian timur Indonesia, yakni Maluku, Papua dan rWesi (Prasetyo & Suriadikarta, 2006). Perkembangan akar tanaman pangan dan aktivitas
- 20 cm dari permukaan tanah. Sampai saat ini, peningkatan kapasitas Ultisol untuk produktivitas tanaman pangan masih difokuskan pada upaya perbaikan cekaman fisik-kimia tanah. Pengembangan tamanan pangan t*eah tipe ini OiperUaaapkan dengan faktor C-organik rendah, pH masam, kelarutan Al dan Fe +^.^^-^..-a,l-.^..^L^a^-: untuk tanaman p tersedia rendah, fraksi partikel ukuran < 2pm dominan yang membatasi ni pertumbuhan dan produksi optimalnya (Tan, 2008; Ifansyah, 2013; Yulnafatmawita et alDJam tanah hidup berbagai kelompok taksonomi organisma tanah yang meliputi bakteri, i tanah sangat intensif pada kedalaman 0
i;.,Protozoa, Nematoda, Collembola, Acari, cacing tanah, luing, kelabang, rayap dan lainnya (Anwar et al. 2013; Djuuna, 2013; Kilowasid el al. 2013; Sabaruddin et a/. Beberapa kilompok organisma tanah tersebut dapat memainkan peran dalam memodifikasi
fr*it O* ti*ia
tanah (perekayasa ekosistem), pembentukan agregat, dekomposisi, pendauran pemakan akar tanaman (Bardgett & Wardle,2010). Kelompok organisma tanah pemakan pengembangan teknologi pengelolaan adaptasi terkait faktor panbatas biologis (dirujuk
*cekarian biologis") perrurnbuhan dan produksi tanaman pada Ultisol belum banyak
il
Ja:umnya kelompok organisma tanah pemakan akar berasal dari kelompok nematoda. nemitoda pe*ikan akar mudah mengakses energi dari tanaman-tanaman yang memiliki 66l uku, dengin kandungan lignin dan suberin rendah (Bonkowsky et al. 2AA9)' Tanaman *clori dan vitamin dalam menu pangan yang disajikan sehari-hari masyarakat Indonesia bentuk segar atau olahannya adalah buah tomat. Buah tomat mengandung kalori dan
PROSIDTNG SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN I 79
elemen nutrisi yang dibutuhkan bagi kesehatan diantaranya:gula sederhana, protopectin, pectin, vitamin C, Carotenoid, Beta-Caroten, lycopene, catalase'dan lipase (Kmiecik & Lisiewski, 2000)' Salah satu kekayaan plasma nutfah Sulawesi Tenggara adalah tomat lokal Muna yang saat ini pelaksanaan pembudidayaaan masih terbatas oleh petani local di Pulau Muna dengan karakteristik, tanah yang terbentuk dari batuan kapur. Studi terdahulu oleh Swibawa (200i) melaporkan bahwa jumlah genus nematode pemakas akar yang diisolasi dari Ultisol bervegetasi alang-alang lebih banyak dibanding dari penggunaan lahan ubi kayu, perkebunan, wana tani dan hutan sekunder. Studi lain pada lima sistem penggunaan lahan di Sumberjaya Lampung, Swibawa et al. {2006) menemukan sepuluh keluarga nematoda sebagai pemakan akar dan sekitar 36 genus pemakan akar diisolasi dari vegetasi alang-alang (Swibawi et aL 2A06). Fakta ini mengindikasikan cekaman biologis penghambat kelulusantrldrp* tanaman berakar mudah terserang pemakan akar pada Ultisol bervegetasi alang-alang sangat tinggi,
-
r
ii'
! .i, 1l
Upiya untuk mengurangi penggunaan nematisida terus dikembangkan sampai saat ini'
Swibawa (ZO1O1 menemukan bahwa peningkatan kadar air tanah dengan meningkatkan intensitas naungan dapat menekan kerapatan nematoda pemakan akar bibit kopi yang di tanam pada Ultisoi bekas vegeiasi alang-alang. Penggunaan agenhayati sebagaibiokontrol yang dikembangkan oleb Yos et al. Qafi) menemukan inokulasi mikoriza membantu akar tanaman tomat terhindar dari Y*gan nematoda pemakan akar. Fakta ini menunjukan populasi nematoda tanah pemakan akar, dapat dikendalikan dengan memodifikasi kondisi.fiiit-toi*ia dan biologis tanah. A;likr;i k;A perekayasaan ekologis (ecological engineering,tntuir detail konsep lihat Liang, tllf; nog", J; al.2Q0L; Gattle et a\.2003) melalui pemanfaatan cacing tanah sebagai perekayafa eksositem*untuk meningkatkan toleransi akar rumput dari serangan nematode prouk* akar (Wurst et al. 20Ag). Paper ini akan memberikan gambaran kemungkinan pendekatan perekayasaan ekologis tanal' sebagai alternatif dalam eko-teknologi produksi pangan dari tanaman r€ntan terhadap cekaman. , ,
Penelitian dilaksanakan pada Ultisol bervegetasi alang-alang di kebun percobaan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo. Topografi termasuk kategori datar dengan kemiringan 0-3%. Karakteristik tanah meliputi fraksi partikel pasir: 32o/o, debu:48o/o,Lial: ?AYo, pH: 3.8, Corganik : 0.74Ya, N-total : A.26Yo, C/N : 3, P2O5 (Bmyr ) : 9.7 ppm, PzOs (ucr zsw : 9.43 mg 100g-t tanah, K2O6rcrzsxy:8.18 mg l00grtanah, Aloa: i.Zt mg l00g-ttanah, Hda: O.SZ mg tOOg-t tanah, Ca: 1.59 cmol kg-rtanah, Mg :.0.74 kgrtanah, K: 0.15 kg-rtanah, Na: 0.06 kg-ttanatr, kapasistas tukar kation (KTK) :7.40 kg''tanah, dan kejenuhan basa:34o/o (Samsu, et al.2014). Percobaan pertama Percobaan pertama dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2A14. Danterokan yang tanah diterok menggunakan frame logam berukuran 25cm x 25cm x 10cm di lima titik terok dengan teknik hand sorting untuk memisahkan cacing tanah dari tanah, hasilnya tidak ditemukan cacing tanah (Lisnawati, 2014). Fauna tanah untuk tujuan memodifikasi kondisi tanah digunakan cacing tanah (Lumbricus sp.) yang diambil dari area pembuangan sampah rumah tangga. Cacing tanah dipelihara dalam wadah plastik dengan pakan pupuk kandang sapi sampai dilakukan aplikasi. Faktor perlakuan yang diuji terdiri atas tiga tingkatan jumlah individu cacing tanah epigeik (Lumbricus sp.), yakni A, 2A, dan 40 individu per petak, dan tiga jenis bahan organik, yakni
pangkasan Chromolaena odorata, pangkasan Collopogonium sp., dan pangkasan Imperata cylindrica). Tiap kombinasi perlakuan diulangi sebanyak tiga kali, sehigga total petak percobaan berukuran 2m x 3m sebanyak 27 petak. Tiap kombinasi perlakuan diaplikasi pada petak percobaan mengikuti prosedur mncangan acak kelompok. Benih tomat lokal yang diperoleh dari petani di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dikecambahkan pada media tumbuh dari campuran Ultisol dan pupuk kandang sapi dan dipelihara sampai bibit berusia 3 minggu. Bibit tomat ditanam di tiap petak dengan jarak tanam 60 cm x 50 cm (Lisnawati, zAM).
QN I
DPAEINTNI/] QEI\,fII\I
A
D'I\T A qTN]\T
A
I E\I'
A
EE]\/fD
A
T\ A D A \T,A
A
-t\T
tanah sebanyak Setelah 30, 60 dan g0 hari aplikasi perlakuan diambil terokan cm dari kedalaman-.lj sampai cm) 7,5 (berdiameter menggunakan silinder stainless steel ke dimasukkan dan silinder tiap dari dikeluarkan p"*o:,if.ru, tanah dari tiap petak percobaln. Tanah Pertanian Fakultas Agroteknologi laboratorium ;;il ii,pp", pa"t Ueieda,dan diangkut ke pada pengekstrak nematode U:riversitas Halu OIeo. Seb iyak250 {tiap terokan tanah diletakkan pada t*i"g:,l-38.,f# yang tertahan Nematoda il;h;;"di"r."it Baermartunnel tirmodifikasi pada air bertempur 70"c dimatikan nematoda ffi;G G orru* labu ukur 50 ml, selanjutnya ,q:-isnaivati, sampai tingkat diidentifikasi dan bedah z1l4).Nematoda dihitung dibawah mikroskop et al' petunjukYeates mengikuti pemakan akar kelompok [."*. rlri genus dialokasikan ke dalam hanya minggu ke-3 d3n pada minggu Aapat Oitattanakan {:}r93). Pengamatan pertumbuhan tomat '&e-4 tomat Ji tiap peiuk mengalami kematian. Detail prosedur disajikan dalam Lisnawati (2014)' .Fercobaan kedua -'- ""-T;;i;il;p
petak percobaan tahap_ pertama dibergkg selama 3 buian, vegetasi disisihkan Muna diambil tiap petak secira manuai pada bulan-september 2014. Buah segar tomat lokal uoginkan selama I minggu. Biji tomat yang telah kering angin disemaikan " tanah lapisan.atas afqa".pupuf oTd39 liYl ryt1*'Xi113: *.au tumbuf, z mmggu ditanam pada tanah lapisan atas dalam polibag dan dipelihara uuun aiuawah no:ungan dengan intensitas cahaya sebesar 50 %. Bibit t"Trt_l-.]Y: dft-"aai dengin munculnya daun dan-sudah. memiliiki 3-4 helai sempurna jarak 50 *tan"rc Iiap petak percoiaan. Pada tiap petak percobaan ditanami tanaman dengan aufr* tiap petak p"riobaa, ierdapat 15 tanaman, penanaman dilakukan piosedur jemeliharaan tanaman selama penelitian lihat Nurhaida (2015).
,,,chgi t'ffin*U;;k;ri;gk
i
.u.pir*
iffi;; ;;; Lffi ;; ffi;i;v*e ;60;;.-a;dig" ;';r" ili il;ii
buah tomat dilaksinakan saat tanaman sudah berumur 75'95 HST. Pemanenan segar ditimbang selama empat kali pemetikan dengan selang 5 hari sekali. Buah tomat 2015)' (Nurhaida, panen dihitung kali ffipurr* dan total berai buah selama lima
r
IIASIL DAN PEMBAIIASAN ra Tahap Pertama Rata-mta kerapatan nematoda pemakan
Tt-t: !"1 \: ?9 b:ttT "!qp1ql antara 98,4--501,6 individu kgr tanah dan hari ke 90 **I,*"fr-fr":ri [" iO berkisar I Stara 62,9'-511,7 individu kg tanah (Tabel 1). Dari Tabel 1 lryput kerapatan nematoda rl9:!-2!3;?
pada Ultisol yang diperlakukan dengan ,YzCl ffi61.rtinggi hari ke 30 ditemukan nvata dengan E11p3Ju1 pug? .p*'y1n ffil sSo,g indivii" kg-r tanah dan tidak birbeda pada perlakuan V1C2 dan tidak berbeda
G:li-A*
vgCi. rlruput*
terendah ditemukan
akar pada a* a;u*oirrg kerapatan pada v1c0 dan v3c0. Kerapatan nematoda herbivora memberikan ke 30 ini A;ao, t1C0 Ou" v:C'O adalah relatif mirip. Hasil pada-hari jumlah individu Lumbricus sp. yang diintroduksi pada Ultisol yang *-U"(*u pe*njUta" "dari pangkasan Ccenderung menurunkan jumlah nematoda ffe* ,;&;tkpertanu*uo-to*ut lokal9lo_rata Muna. Berbe!1 halnya.dengan bahal organik dari ** *ku, pida Coilopogoniurn sp. menunjukan peningkatan jumlah nematoda J{"lii.ait;;-d^; a&ardenganbertambahnyaJumlah Lumbricussp.y?\gdiintroduksi. -, iltil"puiui Nematoda pemakan Akar (Individu+s.D) dari ranah Yang Diperlakukan ,',,
'*rs;
Kombinasi Perlakuan Jumlah Cacing Tanqh Jenis dan Pangkasan Jenis Tumbuhan
individu 245,3*383'b 348.8*39,
563.2*1
tanah
60
30
580
ks'
5,2"
226,6*96,5
90 85.3*26,7u
237*315
t1
16,
145.6*55
63,9+13
5t1,7+396
lll,9t3z,9"
FROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN I 8I
Kerapatan (individu ke' tanah pada hari ke -)
Perlakuan
V3C1
30 419-5+1
v3c2
428.4*l
90
60
140.5*3
194,3*18
62.9+1
73.5+17.74
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sam* menunjukkan adanya beda nyata menurut DMRT pada p<0,05. Simbol V1C0 menyatak*x pangkasan C. odorata*$ cacing tanah, VlCl menyatakan pangkasan C. odorata + 2A cacing tanah; VIC2 menyatakan pangkasan C. odorqtu + 40 cacing tanah; V2C0 menyatakan pangkasaa L cylindrica + 0 cacing tanah; V2Ci menyatakan pangkasan I. cylindrica + 20 cacing tanah; VZC:?. menyatakan pangkasan I. cylindrica + 40 cacing taflah; V3C0 menyatakan pangkasaa dan
V320
*
0 cacing tanah; V3C I menyatakan pangkasan Collopogonium menyatakan pangkasan Collopogonium + 40 cacing tanah.
Collopogonium
*
20 cacing tanah ;
Pada Tabel 1 memperlihatkan bahwa pada hari ke 60, kerapatan nematoda herbivora akar tertinggi ditemukan pada perlakuan YLCZ sebanyak 501,6+596,8 individu kg-r tanah, sedang kerapatan terendah dit"*ukun pada perlakuan V3C2 sebanyak 73,5*17,7 individu kgrtanah. Kerapatan nematoda herbivora akar pada kedua perlakuan tersebut dibanding kerapatan pada, perlakuan lainnya tidak berbeda nyata. Hasil hari ke 60 memberikan gambaran bahwa kerapatan nematoda herbivora akar cenderung meningkat pada pangkasan C. odorata dengan bertambahnya jumlah individu Lumbricus sp. diintroduksi. Kerapatan herbivora akar pada pangkasan L cylindrica mirip utuk semua jumlah individu cacing tanah, sedang kerapatan herbivore akar pada pangkasan Collopogonium sp. cenderung menurun dengan bertambahnya jumlah cacing tanah yang diintroduksi. Pada hari ke 90, kerapatan nematoda herbivora akar pada pangkasan C, odorata dxg Collopogium sp. masing-masing mirip untuk semua jumlah individu cacing tanah, sedang kerapatan herbivora akar pada pangkasan I. cylindrica cendenrng berkurang dengan bertambahnya jumlah individu cacing tanah yanq d]i$rgdu!1i. '
r
6m
I E= 500
-*'\lC0 \'lcl " t,(?
E.E:.^-n
.r'iro -
600
r
-
1!C0
< ltCI + t!f!
{50 {
l 1 1
:1
{00
3ro vxl
!!6 !@
|
\
.+.rft'l}.+.\'l('t-*.\J{-t
'i..
'' \. ....\ '...._t. \..
'-\-
rs{t
1.
l0o
r10
".-
".-.--...,....--:.!
-'-'' "..&-_,-..Q..-_-.r
s0
0
306119CIJ06A90 ,lrri fftdrh rplikerl
(A)
ll|!r$r€lihrdier:!
(B)
l$ Ilffl
6{ edit{i.i
rctd$h
q0
.
(c)
Gambar 1. (A) Dinamika Temporal Kerapatan Nematoda Pemakan Akar Dari Pertananam Tomat Lokal Muna yang Ditanam pada Ultisol Berdasarkan Variasi Jumlah Individu Cacing Tanah Dengan Bahan Organik: (A) Pangkasan C. odorata; (B) Pangkasan I cylindrica; dan (C ) Pangkasan Collopogonium sp. Tanaman tomat di tiap petak sampai berumur satu minggu masih dapat bertahan hidup (Gambar 2A), selanjutnya saat tanaman berumur 2 minggu mulai menunjukan akar terserang herbivcra akar (Gambar 2B), kemudian tanaman tidak dapat lulus-hidup untuk mencapai tahap perturnbuhaa berikutnya (Gambar 2C) dan seluruh tanaman tomat mati (Gambar 2D).
82 I PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN
l]_-ial
m*bur2.'
(c)
(B)
(D) (A) Tanam: Setelah Minggu irertumbuhan Tanaman Tomat Sampai Berumur Tiga (C Tomat Tanaman ) Tomat Berumur Satu Minggu; (B) Tomat Berumur Dua Minggu; Mulai Terserang Cekaman Biologis; dan (D) Tanaman Tomat Sudah Tercekam Biologis.
#jw,*obaan Tahap Kedua tl.' , Tanaman tomat di tiap petak percobaan dapat mencapai umur panen' Jumlah per tandan per n sampai umur 45 hari setelah tanam pada pangkasal c. ldgrata dan tanpa introduksi ica,s cenderung lebih banyak dibanding kombinasi perlakuan lainnya, sedang paling sedikit pada paoitasan L iylindrica dengan dua puluh individl Lumbricus sp. (Gambar 3A). * Gambar 3A memperlihatkan pula kecenderungan bahwa pada umur 45 hari setelah tanam,
[:-t*
buah tomat p*i t*duo pei tanu*uo pada tanpa introduksi Lurnbricus sp. lebih tinggi inj dengan introduksi Lumbricus sp. untuk masing-masing jenis bahan pangkasan. Pada *O t ori setelah tanam memperlihatkan bahwa introduksi Lumbricus sp' telah mulai ruh terhadap jurnlah buah per tandan per tanaman tomat. Dari Gambar 38 tampak bahwa buah tomat'per tandan pir tanaman dengan introduksi Lumbrictts sp. lebih banyak pada pangkasan C' odorata,
\tanpaintroduksi. Jumlah buah per tandan per tanaman tomat 1", *uupun Collopogonium sp. ditunjukan pada introduksi 20 individu Lumbricus sp' per r:kuran O m'. gasit ini menujukan bahwa manfaat perekayasaan ekologi tanah dalam t*si cekaman biologis tanah tampak signifikan sejalan dengan waktu.
It I il t
Illrl fil tt rrt! vrcr \t{i!
.[
tlal r41 }'(! ttrl 1x: Erl,k
vra'}
(B)
(A)
Jumlah Buah Per Tandan Per Tanaman Pada Tanaman Tomat Berumur (A) 45 Hari Setelah Tanam, dan (B) 60 Hari Setelah Tanam.
?otal buah per tanaman selama empat kali panen disajikan pada Gambar 44. Dari Gambar i.
t*ul11'*"i:
rnenunjukan b:h*." total buah p:' -1Ti^11ry": I. cylindrica ii 40 in-dividu Lumbricus sp. untuk pangkasan C. odorata, sedang pangkasan Lumbricus 20 individu introduksi introduksi *gogonium sp. masing-maslng terjadi dengan
j:9: i"Tl'_::l:
.
***
wE&tM
t-q
:![ rj-g:It te'8."4rtr l{t ls r}1 rar 1{J 1U
illllhllt
I I
-
!I(}$fl
f
lt: utt rlu l':fi
:
!r: r!fl I rl
a
1A'r \,
!/
4. {A) iotal
(B)
(c
)
Buah Per Tandan Per Tanaman; (B) Diameter Buah; dan (C) Berat Buah
Segar Per Tanaman.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN I 83
Ukuran buah tomat dengan introduL{:si 20 is:dividu Lumbricus sp. pada pangkasan ,!,", cylindrica lebih besar dibanding kombinasi perlakuan lainnya'(Gambar 4B), demikian pula halnyq,. dengan berat buah segar (Gambar 4C). Fenomen ini dapat terjadi karena pada 60 hari setelah tana&.populasi nematoda pemakan akar cenderung menurun signifikan untuk semua kombinasi
,
perlakuan. Fakta ini mengindikasikan rekayasa ekologi tanah menggunakan cacing tanah dan bahall,, ',,, organik dapat mengatasi cekaman biologis tanaman pada Ultisol.
KESIMPULAN Kesimpulan umum atas kajian pustaka dan temuan penelitian bahwa rekayasa ekologi5 tanah melalui pemberdayaan sumberdaya hayati in situ dapat menjadi alternatif pendekatar pengelolaan cekaman biologis tanah dalam rangka menempatkan strategi pencapaian swasembad* pangan Indonesia dalam kerangka kerja isu pertanian abad 21. Rekayasa ekologis tanah sebag i., suatu pendekatan adaptasi tanaman pangan pada lingkungan tercekam dikembangkarl dari prinsip;: dasar ekologi. Rekayasa ekologi tanah memiliki ciri penggunaan bahan bakar fosil minimalmanajemen perlindungan keanekaragaman hayati, lingkungan aman dan kesehatry
petanilkonsumen
terjaga.
,
Kinerja teknologi rekayasa ekologis tanah masih perlu ditingkatkan untuk memaksimalka* realisasi fungsi agro-ekosistem. Pengembangan jangka panjang rekayasa ekologis taa membutuhkan dukungan tinjauanAgroecalogical
Ecanomics.
:
DAT'TAR PUSTAKA Anwar, E.K., R. Nurlaily, Saramh, and J. Purwani. 2013. Land Suitability Study of Ultisols Soybean Based On Soil Fauna. J Trop Soils 18(3): 231 -239. Badan Pusat Statistik. 2011. Konsumsi Kalori dan PROTEIN PENDUDUK INDONESIA dm Provinsi 2011. Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia. catalog.ihsn.org/indeu php/catalogi4T9Sldownl oad/ 6039 4. Badan Pusat Statistik. 2013. bps. go.id
Bardgett, R.D., and D.A. Wardle. 2010. Aboveground-Belowground Linkages: Biotic ln Ecosystem Processes, and Global Change. Oxford, University press, New york. Bergen, S.D,, S.M. Bolton, and J.L. Fridley. 2001. Design Principle for Ecological Engineerigii Ecological Eagineering 18: 2012 - 2n.
Bonkowsky, M., C. Villeneva, and B. Griffiths. 2009. Rhizosphere Fauna: the Functional Structural Diversity of Intimate Interactions of Soil Fauna with Plant Roots. Plant Soil 3?
2t3 -233.
Djuuna, LA.F. 2013. Population and Distribution of Some Soil Meso Fauna in the Inactive Ta Deposition Areas of Freeport Indonesia, Timika-Papua. Joumal of Tropical Soils 18{ 225
-229.
Gattle, D.K., S.C. McCutcheon, and M.C. Smith. 2003. Ecological Engineering: the State-of-t& Field. Ecological Engineering 20: 327 -*A. Ifansyah, H. 2013. Soil pH and Solubility of Alumnium, Iron, and Phosphorus in Ultosols: the of Humic Acid. Journalof Tropical Soils 18 (3): 203 -208.
Kilowasid, L.M.H.,
T. S. Syamsudin, E.
Sulystiawati, F.X. Susilo, and
H.
Syaf.
Characteristics of Soil Fauna Communities and Habitat in Small-Holder Cocoa P in South Konawe. Journal of Tropieal Soils 18 (2)t 149 - 159.
Kmiecik,
w., and Z.
28 t
Lisiewska. 2000. studies on the Morphological rraits and of the Fruit of Six Tomato Cultivars Recommended as Raw Material Freezing. Nahrung 4a g): S. 349* 353. Liang, W. 1998. Farming System as an Approach to Agro-Ecological Engineering. Eco Engineering 1l:27 -35. Composition
84 I PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN
,,
ir,-,..,
Dinamika Fauna Tanah Peran Introduksi cacing Tanlh Bqjg":k terhadap f,ryh padi P:rtanlman Tomat Lokal Mikrobivora selama Dekomposisi B;han Otg*if fui1.1 di Tanah-Ultisol' Skripsi Sarjana Pertanian' Program (Lycopersic,r* "r"ol*to* ramtas pertanian, universitas Halu ole, Kendari.
ati,
zot+.
iliailgr"irt"otogi,
(Lycopersicum esculentum Mill) pada a,[All.Fenologi dan Produksi Tomat Lokal Muna Program studi ultisol Hasil Modifikasi cacing Tanah Epigeik. qkT.tt lpulu.P.nanian, ole' Kendari' 6;;;k";i"gi, Fakultas Pertanlan, Universitas Halu Potensi, dq P:?g:LlT1 JekngttgiJurnal Litbang r. B.H dan D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Indonesia' pertanian Lahan Kering di ry'"+;rii
''"
;h;;;rrk-r.ng"*uurrgan
Pertanian 25(2): 39
-
46.
wA.MandH.M.Shizgal.lgS4.TheHarrisBenedictErratinl":':1y'Jtt'*11':1:T:s' iournar of clinicar Nutrition: 168 -
ffi;ililffi r82.
""oii.
u"ov celt Mass. The America
in, L., L.M.H. Kilowasid '1.,1;ft;;fiild; ffi;
and H' Svaf'.2013' Effecl in rntercropping"fwith Maize on Yield and Soil
"iM*gbian Fauna. Agrivita 35 (1): 13 -21.
S., Lisnawati, L.M.H' Kilowasid, Darwis, and
-5:tf::**,{,r1yg,q
A'
Earthworms on Trophic Group of Nematoies duritg iitter Bags under Tomato Cropping on Ultisol'
Role of Epigeic rynHrys' -Hl4' Decomposition in e-ptic lf&Ser
f:**'i
LG .2001. Keanekaragaman Nematoda Dalam-Tnnnh sary!1 -:1?t^l3i*il' runun. r. Hffi dei knvatcit rumbuhan rropika l{2): 54 - 59.
l-# ;1T;bff;;h*"iil;;r-6
Suprayogo' 2010' Manipulat::3'Y"*::: a.I.G, D. Pitra, F.X. Susilo, K. Hairiah, dan.D' parasit Tumbuhan pada pembibitan Kopi. J. Hama daa Penyakit Tumbuhan Tropika' 10 (1): 20 -28'
fd;;##;il,**il-i,rematoda :
s*I.G.,T.N.Aeny,I.Masyhuda,I.X..Susilo,danK,Hairiah.2006.Alihgunalahant}r$ffi Agtilit"18j3):252:ry'
["ii*pit
t"*gu**
nematoda' lndonesia' CRC' Press' Tavlor son, i, tt Humid rropics and Mousoon Region of " &, Francis GrouP, Boca Raton. MS, RD. 2011. Allometric Prediction of Energy i'*triaman, M.D. and Robin Cook, -iCANr Infant, Child, and Adolescent Nutrition 3(4): r;,.,qxpenditure in Infants And Children' menjadi lahan pertani"",
an dan
;d";;;. t,';,:
16-224.
-*,og:fi': Elsen, 2012. *;"x Geerinckx, R. Mkandawitg, Affect P'^j*tf ?' ?: Y-1:l: and Further Life Stage Penetration both Fungi, rt--^^*L:-a'r. 1<1-1 A2 =?,it}"-;#'-'il;";*hir"1 157 *163 22: Mycorrhiza ri ii""ux"* Neriatodes In Tomato. l'ffi;;;* and w'H' van der Punl' 2091' Eqhl-14'^::ft*,1*'"-"ti: /ursura' t. &-' r'' ;;;;, ilH "' ,urrr, "*Jli1-:::^--;"1ir Diversitv and Enhance the Tolerance of
ilesil; Eii"ct of Microorganisms-on-lP"t i'$irxs*"t to Nematodes. Oikos ll7 : 7 11 - 718' and s's' Georgeiva' 1993' Feeding A;.;;;;.;;, *'o.* de Goede, D'w' Freckman' r Nematol. rr^*^+^t 25: 1(. 315?1(-a^ J. fl',ffi;rJil'iilili";i Families and Genera - a guide for soil ecologists. &3I
*itu, Adrinal,
Application to Improve and F. Anggriani. 20-13. Fresh organic Matter Soils 18 ot Uftiroil Under Wet Tropical fregion' Journal of Tropical
it,&ggregate Stability
,
?:,33
aa.
PANGAN I 85 PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA